Author
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Disampaikan oleh:dr. Dwi Martiningsih, M.Kes, AAK
Deputi Direksi Bidang Jaminan PembiayaanKesehatan Primer
Disampaikan dalam kegiatan”The 4th International Symposium on Health Research (ISHR) and The 14th National Congress of Indonesian Public Health Association (NC-IPHA)”
Bali, 28 November 2019
1
PADA FKTP DI ERA JKN
2
I. PENGANTAR
II. PROMOTIF PREVENTIF DALAM SPM
III. PROMOTIF PREVENTIF JKN
IV. PENUTUP
AGENDA PRESENTASI
6
*Sumber data Dukcapil (Semester I) :
Tahun 2019 jumlah penduduk Indonesia
sebanyak 266.534.836 jiwa
43% peserta
JKN-KIS iurannya
ditanggung oleh Pemerintah Pusat
17% ditanggung Pemerintah Daerah
Data per 15 November 2019
CAKUPAN KEPESERTAAN
JUMLAH FKTP DAN PESERTA TERDAFTARsd 31 OKTOBER 2019
4,8%
14,3%
80,8%
0,1%
DOKTER PRAKTIK MANDIRI KLINIK PRATAMA
PUSKESMAS RS D PRATAMA
Puskesmas merupakan FKTP dengan proporsi terbanyak (43,22%) dari seluruh jenis
FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Puskesmas mempunyai jumlah peserta terdaftar dengan
proporsi terbanyak (80,8%) dari seluruh jenis FKTP yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
5
43,22%
22,67%
28,78%
0,14% 5,20%
Puskesmas DPP Klinik Pratama
RS D Pratama Dokter Gigi
Nama FKTP JumlahPuskesmas 10,018 DPP 5,254 Klinik Pratama 6,671 RS D Pratama 32 Dokter Gigi 1,206 Total 23,181
PENYERAPAN BIAYA PELKES
Proporsi Biaya Penyakit Katastropik
JANTUNG 10.545.485.639.809 52%
KANKER 3.406.308.675.470 17%
STROKE 2.565.601.469.065 13%
GAGAL GINJAL 2.395.347.020.362 12%
THALASSAEMIA 490.997.712.556 2%
HAEMOPHILIA 358.121.722.285 2%
CIRRHOSIS HEPATIS 334.220.059.770 2%
LEUKAEMIA 333.326.835.880 2%
Total by katastrofik 20.429.409.135.197 100%
KATASTROPIK Biaya Tahun 2018
52%
12%
17%
13%
2%2% 2% 2%
JANTUNG
GAGAL GINJAL
KANKER
STROKE
THALASSAEMIA
CIRRHOSIS HEPATIS
LEUKAEMIA
HAEMOPHILIA
Tingginya Biaya Penyakit Katastropik
Jumlah penderita penyakit kronis dan biaya pelayanan kesehatan
makin meningkat setiap tahun. Kejadian penyakit kronis dapat
dicegah.
Peran kesehatan masyarakat sangat strategisdalam mengubah perilaku masyarakat terhadap
perilaku hidup sehat
Promprev harus didukung dan dilakukan oleh semua
stakeholders
OPTIMALISASI UPAYA PROMOTIF PREVENTIF
Belum Optimalnya Pembangunan Kesehatan di “Hulu”
10
I. PENGANTAR
II. PROMOTIF PREVENTIF DALAM SPM
III. PROMOTIF PREVENTIF JKN
IV. PENUTUP
AGENDA PRESENTASI
PEMBIAYAAN PROMOTIF PREVENTIF
1. Adanya beberapa regulasi promotifpreventif JKN beririsan dengan Program PemerintahRegulasi promotif preventif JKN dengan regulasiterkait SPM Bidang Kesehatan
2. Temuan Auditor (BPK)Pembiayaan promotif dan preventif yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan melalui anggaranDJS tidak mempertimbangkan biaya promotif danpreventif yang telah masuk kedalam komponenkapitasi serta yang telah masuk dalampembiayaan program promotif preventifKementerian Kesehatan
3. Risiko Double Costing JKN denganProgramPeserta JKN berpotensi memperoleh pelayananpromprev yang dilakukan dengan pembiayaanprogram pemerintah dan pembiayaan JKN.
SPM
BIDANG KESEHATAN
JKN
Tanggungjawab siapaPromotif Preventif ?
Upaya KesehatanMasyarakat (UKM)
Upaya KesehatanPerorangan (UKP)
12
PROMOTIF PREVENTIF DALAM SPM
Permendagri No.100/2018 Penerapan SPM
PP No.2 Tahun 2018 Standar Pelayanan Minimal
PASAL 6 AYAT 3Jenis Pelayanan Dasar pada SPM KesehatanDaerah kabupaten/kota terdiri atas:a. pelayanan kesehatan ibu hamilb. pelayanan kesehatan ibu bersalinc. pelayanan kesehatan bayi baru lahird. pelayanan kesehatan balitae. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
dasarf. pelayanan kesehatan pada usia produktifg. pelayanan kesehatan pada usia lanjuth. pelayanan kesehatan penderita hipertensii. pelayanan kesehatan penderita diabetes
mellitusj. pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
jiwa beratk. pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosisl. pelayanan kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahantubuh manusia (HIV)
yang bersifat peningkatan/promotif danpencegahan/ preventif.
PASAL 19Pembiayaan Penerapan SPM oleh PemerintahDaerah dibebankan pada Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Provinsi, AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, dan sumber lainnya yang sahdan tidak mengikat.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalahketentuan mengenai Jenis dan MutuPelayanan Dasar yang merupakan UrusanPemerintahan Wajib yang berhak diperolehsetiap Warga Negara secara minimal.
Pasal 4 Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalampemenuhan mutu pelayanan setiap jenispelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus100% (seratus persen).
Permenkes No.4/2019 SPM Bidang Kesehatan
13
I. PENGANTAR
II. PROMOTIF PREVENTIF DALAM SPM
III. PROMOTIF PREVENTIF JKN
IV. PENUTUP
AGENDA PRESENTASI
PROMOTIF PREVENTIF JKN
DASAR REGULASI
Perpres No.82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 48:Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan:a. penyuluhan kesehatan perorangan;b. imunisasi rutin;c. keluarga berencana;d. skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau
skrining kesehatan tertentu; dane. peningkatan kesehatan bagi Peserta penderita penyakit
kronis.
Pelayanan Promotif Preventif bersifatUpaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Pasal 46 ayat 1:Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat JaminanKesehatan yang bersifat pelayanan kesehatanperorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk pelayanan obat, alatkesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengankebutuhan medis yang diperlukan.
Pasal 52:Pelayanan yang tidak dijamin, huruf u: Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program lain
SKRINING RIWAYAT KESEHATANMelalui Mobile JKN dan Website BPJS Kesehatan
15
Peserta JKN yang telah melakukan Skrining RiwayatKesehatan sebanyak
4,8 juta peserta(2% dari total Peserta JKN-KIS)
4.722.045 4.202.548
4.516.764 4.710.820
160.793 720.881
383.204 172.816
DM Hipertensi Jantung Koroner Ginjal Kronik
Hasil Skrining Riwayat Kesehatan
Risiko Rendah Risiko Sedang & Tinggi
Sumber: Aplikasi SSBI diakses November 2019
1
• Mengetahui faktor risiko:DM Tipe 2, Hipertensi, Jantung Koronerdan Ginjal Kronik
• Mekanisme:Menjawab pertanyaan (self assessment) di aplikasi Mobile JKN atau Website BPJS Kesehatan.
• Tindak lanjut:Peserta berisiko akan dilakukanpemeriksaan lanjutan di FKTP.
Risiko Sedang & Tinggi:1. DM : 160.793 peserta (3,3%), 2. Hipertensi : 720.881 peserta (14,8%), 3. Jantung Koroner : 383.204 peserta (7,8%), 4. Ginjal Kronik : 172.816 peserta (3,5%)
PELAYANAN PENAPISAN/ SKRINING KESEHATAN TERTENTU
49.46968.306
114.680
174.136
118.519
45.249
196.722
140.027
203.515
298.648
264.839
74.093
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Trend Jumlah Peserta IVA Papsmear2014 - 2019
IVA PAPSMEAR
Pelayanan Penapisan/ Skrining KesehatanTertentu untuk penyakit:
2
1. Diabetes Mellitus:Pemeriksaan GDP dan GDPP
2. Hipertensi:Pemeriksaan Tekanan Darah
3. Kanker Serviks• IVA atau Papsmear• Krioterapi sebagai tindak lanjut IVA
4. Kanker PayudaraPemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)
Pelayanan penapisan/skrining kesehatan tertentu yang sudah masuk dalam penjaminanprogram pemerintah (SPM) tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan
Hasil IVA Positif sebanyak 21.630 peserta (4% daritotal peserta IVA) dan Papsmear Positif sebanyak25.329 peserta (2% dari total peserta Papsmear)
Sumber: Aplikasi SSBI diakses November 2019
Suatu sistem pelayanan kesehatan denganpendekatan proaktif yang dilaksanakansecara terintegrasi yang melibatkan Peserta,Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatandalam rangka pemeliharaan kesehatan bagipeserta JKN-KIS penyandang penyakit
kronis, khususnya Diabetes Mellitus Tipe2 dan Hipertensi untuk mencapai kualitashidup yang optimal dengan biaya pelayanankesehatan yang efektif dan efisien.
Mendorong Kemandirian Peserta
Meningkatkan Derajat Kesehatan Peserta
Meningkatkan Kepuasan Peserta
Mengendalikan Biaya Pelayanan Kesehatan dalam Jangka Panjang
TU
JUA
N
DEFINISI
17
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)
FKTP sebagai Care Coordinator
dalam pengelolaan penyakit
kronis melalui PROLANIS
3
EVALUASI PROLANIS
3.944.831
451.830 166.104 84.907
Peserta terdiagnosa DM Peserta Prolanis DM Diperiksa GDP atau HbA1C Terkendali GDP atau HbA1C
EVALUASI PROLANIS DM
11,45%dari Peserta terdiagnosa DM dari Peserta Prolanis DM
36,76%dari Peserta terdiagnosa DM
2.15%
dari Peserta Prolanis DM18.79%
dari Peserta terdaftar1 Agustus 2019
1,77%
11.837.080
499.091 330.860 34.877
Peserta terdiagnosa Hipertensi Peserta Prolanis Hipertensi Diperiksa tekanan darah Terkendali tekanan darah
EVALUASI PROLANIS HIPERTENSI
dari Peserta terdiagnosa HT dari Peserta Prolanis HTdari Peserta terdiagnosa HT
dari Peserta Prolanis HT6.99%
dari Peserta terdaftar1 Agustus 2019
4.22% 66.29% 0.29%5.32%
Sumber: Aplikasi BI Bulan September 2019
19
I. PENGANTAR
II. PROMOTIF PREVENTIF DALAM SPM
III. PROMOTIF PREVENTIF JKN
IV. PENUTUP
AGENDA PRESENTASI
HARAPAN
20
1. IAKMI sebagai organisasi profesi diharapkan untuk terus berkoordinasi denganBPJS Kesehatan dan stakeholder lain dalam mendukung implementasi danmenjaga sustainibilitas Program Jaminan Kesehatan.
2. IAKMI dapat mendorong Pemerintah daerah dan stakeholder terkait untukmeningkatkan implementasi SPM di bidang kesehatan dalam upaya promotifpreventif pada masyarakat secara komprehensif.
3. IAKMI bersama dengan stakeholder terkait mendorong tenaga kesehatanmasyarakat untuk berperan aktif dalam mengubah perilaku masyarakat untukHidup Sehat dan Bersih (PHBS) melalui promosi kesehatan.
4. IAKMI turut memberikan masukan terhadap penyusunan kebijakan atauregulasi yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Terima Kasih
Kini Semua Ada Dalam Genggaman!
www.bpjs-kesehatan.go.id
21