12
159 Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018 OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN TEATER TRADISI Dr. Sulaiman, M.Sn Email: [email protected] Dr. Rosta Minawati, M.Si Email: rostaminawati@yahoo. co. Id Enrico Alamo, M.Sn Email: [email protected] Sherli Novalinda, M.Sn. Email: [email protected] ABSTRACT Batak Opera is a traditional performing art comes from Batak area and its surroundings. The existence of this art is increasingly lost due to the shift and the lack of activists who faithfully maintain this ancestral art. In fact, Batak Opera in the past represented triumphed arts among Batak people. Technological advances which later formed a new paradigm in society made this traditional of art increasingly abandoned and even forgotten by its supporters. The creation (revitalization) of Batak Opera was constructed by a heroiccaritoSisingamangaraja XII. This Batak Opera show is packed by combining several elements of the Batak tradition arts. Data is obtained by interview about Batak Opera, both to the descendants of Sisingamangaraja XII as well as Batak people. Sisingamangaraja XII represents a hero who succeeded in unifyingTapanuli and conquering the Dutch company. SisingamangajaBatak Opera is about heroism, compassion and sacrifice. It is a Dramatic story for the daughter of Lopian, his favorite child died on his huge penetrated by Dutch bullets. The heroic story of TanoBatak experienced rearrangement, both characterization and events using several structures of tradi- tional and modern Indonesian theater. SisingamangarajaBatak Opera becomes a field of revitalization of art. Batak operas are cultivated in order torevive the Batak Opera performances and raising the story of Sisimangaraja XII. Keywords: Batak Opera, Sisingamangaraja XII, traditional theater. PENDAHULUAN Opera Batak merupakan kesenian tradisional masyarakat Batak di Tapanuli Utara. Orang Batak bermukim di Kabupaten Tapanuli, Kabupaten Samosir, dan telah berdiaspora ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sumatera Utara lainnya. Adat istiadat Batak Toba dengan struktur sosial yang dikenal dengan Dalihan Na. Huta merupakan rekontruksi kampung dalam masyarakat Batak pada zaman dahulu. Suku Batak Toba memiliki pemukiman kampung yang khas berbentuk desa-desa tertutup dengan kelompok kecil. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok semarga/klan yang memiliki hubungan kekerabatan. Desa-desa tertutup inilah yang disebut dengan Huta. Masyarakat Batak, raja tidak dikenal sebagai penguasa satu wilayah. Raja Batak adalah pemimpin yang menjalankan kekuasaan diwilayahnya berdasarkan sistem musyawarah dan dibantu oleh tetua-tetua adat kampung. Orang Batak tidak pernah dipimpin oleh pemimpin tunggal dalam satu wilayah kekuasaannya. Tanah Batak pernah dipimpin oleh Raja Imam Sisimangaraja yang gelarnya disandang secara turun-temurun dalam adat dan keagamaan. Tokoh Sisimangaraja sangat popular dan mengkristal pada masyarakat Batak Toba. Spirit tokoh Sisimangaraja tetap dapat hidup sampai saat ini, baik: ketegasan, kharisma, wibawa, kepimpinan, keberanian, kasih sayang yang juga sebagai cerminan masyarakat Batak. Sisimangaraja XII merupakan sosok yang digarap pada repertoar Opera Batak. Berbagai versi dan interpretasi kisah digarap dan disajikan sebagai sebuah pertunjukan. Kekhasan pertunjukan Opera Batak Sisimangaraja ditampilkan dengan kisah yang disampaikan melalui sastra lisan, pemeranan, musik Batak Toba, dan tarian. Opera Batak digarap secara tradisional dan modern. Hal tersebut untuk mengisi selera dan paham para generasi muda terhadap tokoh Sisimangaraja.

OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

159

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII:MENGGALI SENI DAN TEATER TRADISI

Dr. Sulaiman, M.SnEmail: [email protected]

Dr. Rosta Minawati, M.SiEmail: rostaminawati@yahoo. co. Id

Enrico Alamo, M.SnEmail: [email protected]

Sherli Novalinda, M.Sn.Email: [email protected]

ABSTRACT

Batak Opera is a traditional performing art comes from Batak area and its surroundings. The existence of thisart is increasingly lost due to the shift and the lack of activists who faithfully maintain this ancestral art. In fact,Batak Opera in the past represented triumphed arts among Batak people. Technological advances which laterformed a new paradigm in society made this traditional of art increasingly abandoned and even forgotten by itssupporters. The creation (revitalization) of Batak Opera was constructed by a heroiccaritoSisingamangarajaXII. This Batak Opera show is packed by combining several elements of the Batak tradition arts. Data isobtained by interview about Batak Opera, both to the descendants of Sisingamangaraja XII as well as Batakpeople. Sisingamangaraja XII represents a hero who succeeded in unifyingTapanuli and conquering the Dutchcompany. SisingamangajaBatak Opera is about heroism, compassion and sacrifice. It is a Dramatic story forthe daughter of Lopian, his favorite child died on his huge penetrated by Dutch bullets. The heroic story ofTanoBatak experienced rearrangement, both characterization and events using several structures of tradi-tional and modern Indonesian theater. SisingamangarajaBatak Opera becomes a field of revitalization of art.Batak operas are cultivated in order torevive the Batak Opera performances and raising the story of SisimangarajaXII.

Keywords: Batak Opera, Sisingamangaraja XII, traditional theater.

PENDAHULUAN

Opera Batak merupakan kesenian tradisionalmasyarakat Batak di Tapanuli Utara. Orang Batakbermukim di Kabupaten Tapanuli, Kabupaten Samosir,dan telah berdiaspora ke Kabupaten Tapanuli Tengahdan Sumatera Utara lainnya. Adat istiadat Batak Tobadengan struktur sosial yang dikenal dengan DalihanNa. Huta merupakan rekontruksi kampung dalammasyarakat Batak pada zaman dahulu. Suku BatakToba memiliki pemukiman kampung yang khasberbentuk desa-desa tertutup dengan kelompok kecil.Kelompok tersebut terdiri dari kelompok semarga/klanyang memiliki hubungan kekerabatan. Desa-desatertutup inilah yang disebut dengan Huta.

Masyarakat Batak, raja tidak dikenal sebagaipenguasa satu wilayah. Raja Batak adalah pemimpinyang menjalankan kekuasaan diwilayahnyaberdasarkan sistem musyawarah dan dibantu olehtetua-tetua adat kampung. Orang Batak tidak pernah

dipimpin oleh pemimpin tunggal dalam satu wilayahkekuasaannya. Tanah Batak pernah dipimpin oleh RajaImam Sisimangaraja yang gelarnya disandang secaraturun-temurun dalam adat dan keagamaan.

Tokoh Sisimangaraja sangat popular danmengkristal pada masyarakat Batak Toba. Spirit tokohSisimangaraja tetap dapat hidup sampai saat ini, baik:ketegasan, kharisma, wibawa, kepimpinan,keberanian, kasih sayang yang juga sebagai cerminanmasyarakat Batak. Sisimangaraja XII merupakansosok yang digarap pada repertoar Opera Batak.Berbagai versi dan interpretasi kisah digarap dandisajikan sebagai sebuah pertunjukan. Kekhasanpertunjukan Opera Batak Sisimangaraja ditampilkandengan kisah yang disampaikan melalui sastra lisan,pemeranan, musik Batak Toba, dan tarian. OperaBatak digarap secara tradisional dan modern. Haltersebut untuk mengisi selera dan paham para generasimuda terhadap tokoh Sisimangaraja.

Page 2: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

160

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Musik pengiring Opera Batak adalah uning-uningan yang terdiri atas gondang, suling, sarunai,kecapi, hesek, odap, dan garatung. Kostum yangdigunakan adalah ulos, dengan beberapa artistik untukmendukung panggung dan pertunjukan. Tokoh karakterpada Opera Batak Sisimangaraja XII adalah RajaSingamangaraja XII, Sutan Nagari, Patuan Anggi,Patuan Nagari, Putri Lopian, Radja Ompu BadinPorhan, Teuku Harun, Radja Ompu SusuhatonSinambela, Tuanku Nali Gelar Pinangkabau, RadjaOmpu Babiat Situmorang, Simson Sitarihorian, RadjaMulai Hasibuan, Pardopang Manuliang, GuruSomalaing, Kurir, Halifuru, Kapten Hans Christoffel,Pasukan I, dan Pasukan II.

Berdasarkan tokoh dan karakter peran yangdimainkan masing-masing memiliki dialog sesuai temayang diusung. Kekuatan karakter pada masing-masingpemeran/tokoh sangat menunjang keberhasilan daripertunjukan secara keseluruhan. Alur dan plot,dramatik, dan konflik yang dicerminkan merupakanmakna pesan yang ingin disampikan sutradara kepadapenonton. Sutradara menggarap dengan versi teatermodern. Artinya ada keterbukaan pada interpretasibaik pada cerita/kisah, ending, tari, musik, artistik,dan lain-lain.

PEMBAHASAN

1. Historigrafi

Masyarakat Batak merupakan masyarakatyang dikenal dengan keberagamannya. Suku Batakmemiliki beberapa sub suku yang tersebar di SumateraUtara. Batara Sangti (1978: 62, 93) menjelaskan: yangtermasuk dalam kelompok masyarakat Batak adalah:(1) Pak-pak Dairi; (2) Karo; (3) Simalungun; (4) Toba;(5) Angkola Sipirok; (6) Mandailing; (7) Pardembanan;dan (8) Pesisir. Nomor7 (tujuh) dan 8 (delapan)merupakan kelompok masyarakat yang berasal darisalah satu atau beberapa masyarakat sub sukuBatak.Nomor 1 (satu) sampai dengan 6 (enam)merupakan masyarakat yang oleh sebab ekonomi ataukarena merantau lalu mendirikan satuan masyarakatsendiri atau bergabung dengan satuan masyarakatyang dikunjunginya.

Keberagaman sub suku tersebut masih tetapmengakui suatu hubungan kekeluargaan di antaramereka. Perkembangan dibarengi persentuhandengan kebudayaan lain dan menghasilkan margabaru dan perluasan sistem kerabat. Tahun 2000 dan1500 S. M, kebudayaan Batak di daerah Selatan danpesisir Barat Sumatera Utara telah dikuasai olehperadaban Hindu-Budha (Amanihut N. Siahaan dan

H. Pardede, 1964:76). Bukti dari pengaruh tersebutberdasarkan temuan satu kendang perunggu yangterdapat pada relief batu-batuan. Pada relief tersebutterdapat seorang prajurit sedang menunggang kudasambil menggendong sebuah kendang perunggu. Gongperunggu bernilai tinggi terdampar di sana yang dibuatoleh suku Batak Karo. W. K. H. Yoes (1932:89)menyatakan bahwa nada musik yang terdapat diSumatera Utara mirip dengan nada Laras Slendro danPelog. Relief gambar Reyong pada Candi Si JorengBelangah di Padang Lawas, Tapanuli, Sumatera Utarayang mungkin tersebar dari Jawa Timur atau mungkinsebaliknya pada zaman Kediri (1042-1222).

Pengaruh Hindu-Budha ke daerah Batakmenonjolkan teori kolonialisasi yang lebih muda yangmenunjukan kolonisasi asing mungkin secaralangsung datang dari India atau dari Jawa. Namun yangpaling besar kemungkinannya ialah dari orang-orangMinangkabau di Sumatera Tengah (Stanley Sadie,1980: 215-216). Islam masuk Indonesia melaluiSumatera pada abad XIII dan XIV. Pengaruh Islam mulaibanyak didaerah tertentu, sehingga hubungan denganHindu Jawa terputus dan menyebabkan orang-orangasing yang tinggal beserta kebudayaan Hindu menjaditerasimilasi ke dalam kebudayaan pribumi. Pada abadtersebut orang Batak telah mengembangkan suatukebudayaan yang khas dengan suatu l i turgikeagamaan yang tata aturannya telah ditulis dalamPustaha (buku yang terbuat dari kulit kayu). Dukun-dukun yang bersifat mediko-agamaniah, pola-polakepemimpinan setempat yang terperinci, sistem klanyang berdasarkan pertalian keluarga, sistem hukumyang berwenang, seluk-beluk persawahan danperalatannya, strategi peperangan, pengetahuantentang ternak, pola dan gaya perkampungan, danberbagai corak kesenian, kesemuanya tertera dalampustaha yang banyak mengambil perbendaharaan dangaya tulisan Sanskerta (Pederson, 1975: 17).

Sistem kemasyarakatan, salah satu cirikebudayaan yang paling menonjol dari masyarakatBatak Toba adalah susunan kekerabatan dalam sistemmarga. Marga mendiami suatu area yang disebut huta(kampung) yang merupakan bagian dari beberapa hutayang dihuni oleh sekelompok marga dari satuketurunan yang disebut Toga (marga induk). Kesatuanmasyarakat yang tercakup dalam suatu wilayah yangterdiri dari unsur-unsur marga satu keturunan disebutBius (kumpulan beberapa huta dengan seorangpemimpin), (Harry Parkin, 1978: 97).

Kepribadian orang Batak amatlah memegangteguh kebudayaan nenek moyang. Adat dankepercayaan merupakan dua aspek yang saling

Page 3: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

161

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Adat bagimasyarakat Batak tidak sekedar bersifat kebiasaan,akan tetapi juga merupakan suatu hukum yangdidalamnya terkandung unsur religius.Upacara/ritualkeagamaan/kepercayaan diatur menurut kebiasaanadat yang berlaku, dan sebaliknya setiap upacara adatakan disesuaikan pula dengan sistem kepercayaanmasyarakatnya. Menurut masyarakat Batak, upacaramerupakan suatu wadah formal untuk melaksanakanunsur-unsur kebudayaan. Sehubungan dengan itu,kesenian pun muncul dan menjadi bagian dalamupacara. Kesenian bukan hanya sebagai mediahiburan bagi masyarakat, akan tetapi sebagaiinstrumen dalam menghubungkan niat, ungkapan rasasyukur kepada Tuhan YME.

2. Seni Tradisi Batak

Seni tradisi Batak berbagai macam antara lain:Gundala-gundala berasal kesenian Batak Karo, Sigale-Gale dari Batak Toba yang terdapat dipulau Samosir(Panguruan). Sigale-gale merupakan mitos kisah sedihdalam kehidupan masa lalu masyarakat Batak, danberkaitan erat dengan upacara kematian. Onang-onang(Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Sipirok-Angkola,Mandailing). Onang-onang tidak dapat diartikan secaraharfiah, beberapa sumber mengatakan bahwa asalkata onang adalah Inang (“ibu”), merupakanpencetusan kerinduan hati kepada ibu kemudianberkembang pada kekasih. Penyanyi yangmembawakan onang-onang dalam upacara adatdisebut dengan paronang-onang.

Opera Batak merupakan seni pertunjukan‘tradisi’ yang berasal dari daerah Batak. Eksistensikesenian ini semakin lama semakin hilang karenapergeseran dan minimnya penggiat yangmempertahankan kesenian leluhur ini. Opera Batakpada masa lalu termasuk seni yang berjaya dikalanganmasyarakat Batak. Namun seiring kemajuan teknologiyang kemudian membentuk paradigma baru dimasyarakat membuat kesenian tradisi ini semakindilupakan. Masa keemasan Opera Batak, masyarakatsangat mendukung eksistensinya. Hal ini dikarenakanmasyarakat pada saat itu sangat membutuhkanhiburan dan dijadikan sarana untuk melepaskan diridari rutinitas pekerjaan. Pementasan Opera Batakdikampung bersifat rutin dalam waktu yang lama (satubulan). Masyarakat berbondong-bondongmenyaksikan dan tetap antusias membicarakan sertamemikirkan dinamika pementasan tersebut. Idiom-idiom Opera Batak masih melekat dalam dirimasyarakat selelah pertunjukan, baik distorsi: cerita,

lakon, lawakan oleh Amalopas dan sebagainya yangmereka jadikan renungan.

Cerita dalam Opera Batak menginspirasipenegakan nilai-nilai patriotisme dan semangatkebangsaan, seperti kisah pejuang SisingamangarajaXII dari Tapanuli. Sosok Sisingamangaraja XII sangatmelekat di hati masyarakat Batak karena dianggapmampu mempersatukan Tapanuli yang terbagi daribeberapa sub kultur Batak. Pada sejarah perlawananrakyat di Toba, Sisingamangaraja XII diakui memilikikesaktian dalam menghadapi penjajahan kolonialBelanda. Daya tarik Sisingamangaraja XII lainnyaadalah kebersahajaannya sebagai putra mahkota rajaBatak. Walaupun lahir dari keturunan raja yang naiktahta menggantikan ayahnya, Sisingamangaraja XIItetap populis. Hal ini terlihat saat diangkat sebagairaja imam dan dinobatkan sebagai maharaja.Sisingamangaraja XII juga menumpahkan perasaandan pikirannya untuk mempelopori penentanganterhadap Belanda, salah satunya dengan tidakmenandatangani perjanjian pendek (Korte Verklaring)yang ditetapkan pemerintah kolonial Belanda. Sikaprendah hati dan jiwa kepahlawanan SisingamangarajaXII tersebut memiliki ni lai-ni lai spiritual yangdibanggakan dan menjadi inspirasi bagi masyarakatBatak maupun bangsa Indonesia. Sisingamangara XIIpenganut agama asli Batak yang kemudian memelukagama Islam. Bagi banyak kalangan masyarakatBatak tidak terlalu mempersoalkan secara ketuhanan,namun ia berpegang pada persamaan dan kesetaraan,keadilan dan kecintaan pada tanah air (kebhinekaan).

Kekayaan tematik pada cerita-cerita OperaBatak belum dikembangkan sebagai kreativitas daninovatif, baik adat, bahasa ibu, benda-benda tradisi,makanan tradisi dan sebagainya. Hal ini membuatkesenian Opera Batak memudar dan terpinggirkan darikonteks sosialnya. Kenyataan ini terjadi oleh karenapihak pelaku dan pencinta Opera Batak kurang/belummempertimbangkan ‘selera’ dan atau kebutuhanmasyarakat pendukungnya. Dalam mengimbangikehidupan kesenian tersebut ditengah percaturan glo-bal dengan menjamurnya seni popular penontonmerupakan posisi strategis dalam merumuskan for-mula pertunjukan. Masyarakat penonton sebagai ba-sis dalam penggarapan cerita Opera Batak. Durasi,v isualisasi Opera Batak hal yang perludipertimbangkan, seperti: artistik (cahaya, properti,setting, dan sebagainya). Pola dialog dihadirkandengan olahan vokal (dinamika dalam bertutur) denganmenghindarkan cenderung ‘menggurui’.

Page 4: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

162

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

3. Lakon Cerita Opera Batak

SISINGAMANGARAJA XII[Tongtang I Tano Batak]

Karya: Sulaiman Juned dan Edy Suisno

BAGIAN 1Seseorang menggenakan ulos dan mendendangkanlagu Batak. Ia meliuk-liukkan badan dan bergerak-gerak ritmis. Matanya mulai menyapu seisi ruangandan mulailah ia berceloteh.

Pencerita : Siapa yang hatinya tergerak untukmenjadi pahlawan. Jangan! MenjadiPahlawan harus lekat dengan selerakekuasaan! Karena penguasalah yangmenentukan framing sejarah bangsa! Takcukup sekedar penyair dekil, tak cukuphanya wartawan kritis, tak cukup hanyamahsiswa demonstran, tak cukup hanyaaktivis hak asasi. Tak cukup! Dia harusberanjak dari keluarga terhoramat,aristokrat, mantan pemimpin bangsa,putra ketua ormas terpandang, ataupriyayi yang berpendidikan tinggi, atauPanglima Angkatan Perang yangdisegani.. Tapi, dengarkan! Apa yangkalian renungkan jika ada seorang rajademi mempertahankan tanah airnya,harus mengobarkan jiwa dengan seluruhkeluarganya! Ya, seluruh keluarganya!Apa! Mau mengambil contoh darinya!Boro-boro! Kehilangan jabatan aja udahpanas dingin, udah pucat pasi,,, (Ketawa)

BAGIAN 2September 1889. Para prajurit menyusun gerakansebagai persiapan perlawanan. Lobu Tolu yang sudahdikuasai Pasukan Batak, sebulan kemudian berhasildikuasai kembali oleh Belanda.Akhirnya, SiSingamangaraja XII dan pasukannya mundur kePasingguran. Si Singamaraja XII bersikukuhmelakukan perlawanan, guru Parmalim SomalingPardede dan Panglima Amandopang Manulangmemperingatkannya.

Guru Somaling : Tak kusangka, begitu singkat LobuTalu berada dalam genggaman kita.

Panglima Amandopang : Sejak Tarutung dikuasai “Or-ang Sibontar Mata” melaui bukti besluit,hamba teringat wasiat Raja terdahulu.Ya, pesan tentang Nai Banta Hulanda.

Si Singamangaraja : Ya, ujian yang akan kita hadapiakan semakin berat. (Menghelanafas)Guru, petuah apa yang ingin Gurusampaikan. Saya akan cerna denganhati. Kecuali nasehat untuk mengakhiriperlawanan ini.

Panglima Amandopang : Hamba sebulat jiwa denganikrar tuanku Raja, perlawanan ini hanyaakan hamba akhiri jika maut telah datangmenjemput.

Guru Somaling : Tuhan bersama Tuanku Raja. Sayatahu, pulas yang kita letuskan adalahpanggilan suci. Menjadi pagar betis atasbumi Batak adalah bagian darikeimanan.Tapi, saya takut kesetiaan iniakan segera memudar…

Panglima Amandopang : Memudar?Guru Somaling : Pada sebagian orang, selalu saja

ada bisikan yang menghasut: kita telahnyaman dengan kedudukan tinggi,mengapa kita harus mengangkat senjatayang hanya berbuah pertumpahan darah.

Si Singamangaraja : Orang Nommensen telahmengirim surat dan menyebar berita,orang-orang Sibontar Mata akanmenobatkanku sebagai Sultan Batak,j ika aku bersedia menghentikanperlawanan ini…Sungguh, adakah yanglebih nyaman dari luasnya kekuasaan,terlebih dengan topangan kekuatanserdadu Sibontar Mata yang begitubesar?

Guru Somaling : Itulah godaan terberat pada seorangpejuang, Tuanku Raja…

Si Singamangaraja: (Tegas) Mereka boleh merampasapapun yang kita miliki, tapi tak akanpernah bisa membeli harga diri dankehormatan kita!(Semua terpukur dandiam) Leluhur kita telah mewasiatkanpetuah: tak akan ada pecundang yanghidup secara terhormat, tapi sebenar-benarnya pecundang adalah merekayangmenang dengan cara berkhianat….

Guru Somaling : Ampun, Tuanku Raja…Betapaberatnya bisa terlepas dari kebimbangan.Lihatlah: Bangkara, Batar, Lobu Siregar,Naga Seribu, Hutang Ginjang, telahjatuh. Begitu banyak darah yang telahtertumpah, begitu banyak yang telahmeregang nyawa….

Si Singamangaraja :(Nada suaranya meninggi)Mereka tak pernah mati Guru Somaling!

Page 5: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

163

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Betapapun tanah Batah sudah taklagimeninggalkan jejak, mereka yang telahberkorban untuk tumpah darah akanselalu hidup, akan selalu dalamkeabadian! (Terdengar tembangBatak, seolah sebuah panggilanuntuk terus berjuang)

BAGIAN 3Para prajurit kembali berlatih dan mempersiapkan dirimenyambut peperangan.Panglima Sorbut Tampubolonberbincang denganPatuan Nagari. Merekamembicarakan tentang pengejaran pasukan Belandadan posisi prajurit Batak yang kian terjepit.

Patuan Nagari : Seluruh prajurit masih bertahan diTamba, Panglima. Dari medan perang,Panglima Amandopang menyampaikanberita, bahwa serdadu Siboran Mata takpernah berhenti menghujani pertahanankita dengan Meriam. Mereka yang gugur,tak lagi terhitung puluhan tapi sudahratusan..

Panglima Sarbut : Apakah kau berpikir untukmenyerah, Patuan?

Patuan Nagari : Bahkan, seringkali aku ragu, apasebenarnya yang sedang kitaperjuangkan Panglima?

Panglima Sarbut : Kau ingin hidup tenang, Patuan!Jika kita mengakhiri perang ini, mungkinakan segera datang kedamaian. Tapisemua itu tak hakiki, Patuan. Karena dibalik kedamaian itu, mereka akan selalumembodohi kita, merampas kebebasankita dan dengan leluasa menghisapseluruh isi kekayaan alam kita!

Patuan Nagari : Apanya yang salah, Panglima! Toh,mereka memang para pedagang yangingin mengeruk keuntungan. Suatu saat,para Sibontar Mata itu pasti akanmengulurkan sebagian keuntungannyabagi kesejahteraan kita. Kecemasan kitayang berlebihan, yang terkadangmembuat para serdadu Sibontar Mata ituserasapenjahat yang bengis!

Panglima Sarbut : Lihatlah Patuan! Danau danperbukitan itu!Tanah yang subur,menghijau dengan tanaman yang selalumendatangkan kekayaan berlimpah.Semua ini milik moyang kita, semua iniadalah tanah warisan yang akan menjaditempat tinggal kita secara turun temurun.

Lalu, tiba-tiba saja, mereka merasamemilki hak untuk menguasai tanah ini,tiba-tiba saja mereka dengan semena-mena mengambil paksa semua isinya,lalu menyiksa dan membunuh siapa sajayang mempertahankan hak miliknya.Kau rela mereka akan semakin beringasmenginjak-injak dan meludahi muka kita,Patuan!

Patuan Nagari : Tuhan, ampuni kelemahan jiwaku…Saya hanya merasa tak sanggup melihatpara rakyat dijadikan perisai hidup untukmenghancurkan perlawanan kita.Merekahanya orang-orang tak berdosa, orang-orang berusia uzur yang hanya inginmenghabiskan usianya di ladang dandanau..

Panglima Sarbut : Mereka tak pernah merasa jadiperisai, mereka menyadari tanahini membutuhkan kebesarancinta untuk mempertahankannya.Kebesaran cinta yang selalu merindukanpengorbanan. Kebesaran cinta yangtanpa batas, tanpa kenal rasa takut….

Patuan Nagari : Apakah pikiranku, hanya pikiranseorang pengecut panglima?

Panglima Sarbut : Dunia terlalu indah dan nyaman,Patuan. Jangankan untuk meninggalkan-nya, sekadar mengambil jarakpunteramat berat…

Patuan Nagari : (Matanya berkaca-kaca)Apakahsaya tengah menghinakan diri karenamulai tergoda dengan dunia, Panglima?

Panglima Sarbut : Tidak Patuan. Kau hanya sedangberkecamuk perang. Perang yang jauhlebih berat. Perang dengan dirimusendiri… (Suara musik tiupmelengking, seperti tengahmenyambut senja)

BAGIAN 4Ibunda Boru Sagala sedang menasehati anak gadisnyayang bernama Putri Lopian. Boru Sagala berusahameredam keinginan Putri Lopian yang ingin berperangdi garis depan. Tapi, keinginan Putri Lopian telahbulat.Ia ingin segera bergabung dengan para pejuangdi medan peperangan.

Boru Sagala : Bara api itu sepenuhnya tergantungpada kita, kaum perempuan. Kita bisajadi penyulut, pemanas ataupenghangat, sepenuhnya ada pada

Page 6: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

164

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

kesabaran kita.Kelak, jika biduk rumahtanggamu telah berdiri, jagalah keyakinanpria yang memimpinmu dengan penuhrasa syukur. Dan yang utama, iklaslahmenghadapi setiap kenyataan yangterjadi, betapapun deritanyaterasa begituperih. Ibu rasa tugas itu tak kalah muliadengan mereka yang bergelut nyawa dimedan perang.

Putri Lopian:Apakah perempuan selalu dilahirkandengan pembatasan-pembatasan,Bunda?

Boru Sagala:Setiap manusia yang lahir ke muka bumi,tak bisa sepenuhnya bebas, putriku.Perbedaan harus ditempatkanpadatempat yang semestinya.

Putri Lopian :Dan medan peperangan bukanlahtempat yang semestinya bagi seorangperempuan, begitukah Bunda?

Boru Sagala : Bukan persoalan karena kamuperempuan, tapi benarkah kehadiranmumampu melipat-gandakan kekuatan?Atau dirimu justru datang hanya untukmenambah beban…

Putr i lopian:Apakah setiap perempuan selaludipandang lebih lemah dari laki-laki,Bunda?

Boru Sagala: Kau tak cukup mahir dalam kemampuanbela diri, Topian. Langkahmu juga takterlalu tangkas menahan serangan. Dansentuhlah tanganmu, apakah kaumerasa sudah cukup kokoh untukmembidikan senjata api danmenyabetkan pedang?

Putri Lopian:Tengoklah ke belakang kembali, Inang.Saat semuanya masih berjalan dengantenang. Seluruh rakyat memberikan apayang mereka punya untuk kerajaan.Penderitaan, betapapun hanya sesaat,tak mereka relakan menimpa keluargakita.Kenyamanan kita adalahkebahagiaan mereka. Demi pengabdianyang telah mereka persembahkan, inilahsaat yang tepat untuk mengawalipengorbanan. Sebuah pengorbananyang tidak sekadar berisi doa dan lecutansemangat, tapi juga bukti nyata dalamwujud tindakan…

Boru Sagala:Inang takut, keputusanmu hanya cetusanasa yang telah patah arang,..

Putri Lopian:Apapun alasannya, saya tak inginmengakhiri hidup ini dengan carakonyol.

Jika ini takdir saya, biarkan saya jemputajal melalui jalan yang penuh rasahormat.

Boru Sagala : (Menahan isak) Kau masih terlalu mudauntuk menjadi korban perang, nak…

Putri Lopian:Bahkan diantara yang tewasakibatkekejaman Sibontar Mata itu masihlahanak-anak Inang…

Si Singamangaraja : (Tiba-tiba muncul) Yakinkansekali lagi, pada orang tua yang rentaini, bahwa kau telah siap berpisahdengan kami, Lopian…

Putri Lopian : Amang….!Si Singamangaraja : Ucapkan kebesaran tekadmu,

sehingga kami bisa mengerti, kenapakami harus menyandarkan semuaharapan yang kutitipkan padamu…

Putri Lopian :Saya cintai tanah Tapanuli ini, melebihicinta saya pada diri sendiri dan…

Si Singamangaraja : (Memotong) Seluruh keluarga.Dan berperang di medan laga, adalahsatu-satunya cara untuk membuktikancintamu itu, begitu bukan? Tapi cintaseperti apa yang diungkapkan tanpaperhitungan…?

Putri Lopian : Kalau amang mendengarkan setiapperhitungan, maka sejak dahulu takakan pernah ada perlawanan. Cinta takmengenal akal dan perhitungan.Iaberwarna merah karena tanpa rasa takut,tapi ia juga terlihat putih, karena berawaldari niat yang suci. Demi Tuhan, nyawaananda tidaklah sebanding apa-apadengan keadilan yang sama-sama kitategakkan Ayahnda…

Si Singamangaraja : (Menepuk bahu Lopian)Apakah hatimu telah bulat menjadipelecut masa depan, sementara kausendiri takakandapat mengecapnya?

Putri Lopian : Demi tanah tumpah darah, apapun akankupertaruhkan, Ayahnda…

Si Singamangaraja: Dan tak lagi terlukis di benakmu,betapa remuk hati bundamu karenaharus kehilangan putrinya yang sangatia cintai…

Putri Lopian : (Berisak)Ijinkan ananda tempuhkeputusan ini, sebagai cara berbaktiananda terhadap orang-orang yangananda cintai…

Si Singamangaraja: Pergilah Putriku! Begabunglahdengan para pejuang! Tuhan !(PutriLopian memandang sesaat pada

Page 7: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

165

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Amang dan Inangnya lalu Pergidengan tergegas)

Boru Sagala : Lopian! Putriku! Lopiaan! (Suaraperempuan bernyanyi tembangBatak, suaranya melengking. Takberapa lama derap para prajuritbatak berlatih perang mulaimengakiri suara nyanyianperempuan itu)

BAGIAN 5Sosok manusia yang memakai ulos muncul lagi.Iabersenandung sambil mengarahkan tongkatnya keseluruh ruangan.

Pencerita : Hayooo! Siapa yang berani menyediakandiri untuk berkorban! Walaaah, Manaada, jaman sekaran ini, ada jerih payahyang dilakukan tanpa pamrih.Jamansekarang, Semua orang telah berbakatmenjadi pedagang! Bagi seorangpedagang, kesempitan danketidaktahuan orang lain adalahkesempatan! Kesempatan untuksemakin memerasnya, menindasnya,dan mengeruk keuntungan darinya….Dan percyalah, kisah ini pasti hanyadianggap mimpi indah di siang bolong!Kalau masih ada orang seperti dalamkisah ini dalam kenyataan, hanya akanjadi tertawaan, atau bahan olok-olok…Sudahlah jadi orang jangan lugu-luguamat, jangan polos-polos amat apalagijujur jujur amat… kalau perlu buang sajarasa malumu, giatkan saja siasatmu:ambil muka sana, ambil mukasini…(Bersiul dengan nada tinggi, diarea depan para prajurit menarikanpersiapan perang)

BAGIAN 6Si Singamangaraja menuju sebuah tempat yangtinggi.Ia berdiri dan memandang semua rakyat yangada di depannya. Ia mulai mengucapkan salam denganbahasa Batak, lalu berbicara untuk membakarsemangat semua parajuritnya.

Si Singamangaraja : (Kata pembuka dalam bahasaBatak)Saudara-saudaraku, rakyat negeriBatak, negeri Tapanuli, yang aku cintai.

Pernahkan kalian bertanya untuk apakita hidup? Apakah kita hanya dilahirkanuntuk mengecap kesenangan bagi dirisendiri, lalu berusaha mempertahankankesenangan itu meskipun harusmerampas kenyamanan orang lain.Apakah kita dilahirkan untuk hanya untukberebut kedudukan, meskipun harusmenelikung hati nurani , bahkanmendapatkannya dengan cara menindassesama kita! Apakah kita dilahirkanhanya untuk menumpuk kekayaandengan cara menutup kejujuran, tanpamengindahkan martabat dan rasa malu,bahkan meraihnya denganmembenarkan semua cara!Itukah wajah-wajah penghuni negeri Batak yang kitaimpikan?Itukah hidup yang kita inginkan!Kita telah ditunjukan oleh kebengisansegerombolan orang Sibontar Mata, yangbukan hanya hendak merampas hakmilik kita, tapi juga menginjak-nginjakharga diri kita! Mereka hanyalahpendatang, yang tiba-tiba merasaberkuasa dan merampas hak milik kita!Dengar para prajurit dan seluruhrakyatku! Jika kalian memilih menyerah,menjadi batu yang tak terusik derita or-ang lain, dan menikmati kenyamanan diatas banjir darah saudaranya sendiri,lakukanlah! Tapi seumur hidup kalianakan diburu ketakutan, karenakebebasan yang kau banggakan akanmereka rampas, lalu kalian akan berjalantanpa kehormatan! Tanpa kehormatan!Aku katakan padamu jika hari ini kitamasih merasakan derita, itu artinya kitamasih hidup! Dan jika hingga hari ini kitamasih merasakan derita orang lain, ituartinya kita masih manusia! Danperjuangan ini adalah usaha kita untuktetap jadi manusia! Ingat! Perjuangan iniadalah usaha untuk mempertahankankemanusiaan kita! Hidup tanah Tapanuli!Hidup bumi Batak! (Terdengar sautan“Hidup” yang riuh dan tinggiberkomandang!Tiba-tiba suaradetuman senjata api dan meriammenggelegar di tengah pekik yangmembahana)

Page 8: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

166

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

BAGIAN 7Panglima Sarbut Tampubolon dan PanglimaAmandopang Manulang membawa pasukannyamenyisir hingga Dairi.Mereka berusaha bertahan darikejaran Marsose.

Panglima Sarbut : Si Gurbuk Ulu Na Birong telahmenyebar di setiap penjuru.Sementaragerakan pasukan kita makin sempit.

Panglima Amandopang : Saya baru saja dapat kabar,bantuan dari Aceh di bawah pimpinanPanglima Teuku Sagala, Teuku MatSabang, Teuku Nyak Bantal dan banyakpanglima lagi telah bergabung dengansaudara-saudara kita yang lain.Panglima Manase Simorangkir danAman Tobok Sinaga memberitahukankedatangan mereka. Semua pasukangabungan itu telah bersatu dibawahpimpinan ananda Patuan Anggi.

Panglima Amandopang : Hampir semua tanah Tapanulitelah mereka duduki. Apakah semua itubisa membuka kemungkinan,agarpeluang kita kembali terbuka lebar?

Panglima Sarbut : Semua tergantung langkah kita.Dan langkah terberat adalah mengatasikeraguan.

Panglima Amandopang: Apa yang harus kukatakanuntuk membesarkan jiwa para prajurit…

Panglima Sarbut : Jika maut semakin dekat,bukankah itu yang kita rindukan!

Panglima Amandopang : Kau yakin waktu kita telahdatang….

Panglima Sarbut : (Menatap Amandopang) Adasaatnya kita harus mendengar akal sehatkita. Saya tahu akal hanya mendorongkita jadi pengecut. Tapi akal sehat takakan membohongi kenyataaan.

Panglima Amandopang : Jika kenyataan tak ada lagiyang melegakan, dengan apa kita harusmenggugah jiwa, sementara kau tahuperlawanan kita telah sampai padapertaruhan hidup dan mati!

Panglima Sarbut : Cinta.Panglima Amandopang : Ya, hanya itu satu-satunya

kekuatan yang tersisa...Panglima Sarbut : Ya, cinta yang tak menuntut

balasan. Sekadar ungkapan kayu keringpada kobaran api, sekadar ungkapanmendung pada curah hujan…. (Tiba-tiba terdengar suara letusan besar,dan teriakan dari orang-orang)

Panglima Sarbutn: Selamat berjuang Panglima, marikita sambut takdir kita secara kesatria…

Panglima Amandopang : Ya, kita sambut waktu kitadengan caraterhormat… (Dentumanmakin mengeras, pekik para prajuritmakin membahana)

BAGIAN 8Prajurit Si Singamangaraja telah menyingkir keKampung Pancinoran, di Lereng Gunung Batu Gaja,di Wilayah Dairi. Saat itu Patuan Nagari memberitahubahwa Patuan Anggi telah tewas. Ia juga melaporkanbahwa beberapa Panglima perang dan PermaisuriBoru Sagala telah tertangkap.

Patuan Nagari : Setelah Guru Somaling,PanglimaSarbut Tampubolon mereka tangkapsaat hari mulai gulita. Esok harinyamenyusul Panglima Amandopang.Saatterdesak, Panglima Amandopangsempat memberikan perlawanan sengit,tapi kekuatan tak seimbang.PanglimaAmandopang menyerah lalu merekamenyeretnya seperti menghukumseorang perampok.

Si Singamangaraja : (Menahan sesak) Bagaimanakeadaan Inangmu, Patuan…

Patuan Nagari : Hingga hari ini tak terdengar kabarberitanya, Ayahnda….

Si Singamangaraja : (Berisak lirih) Dia wanita kuat,separuh j iwa ayah ada dalamdorongannya…

Patuan Nagari : Amang…Si Singamangaraja : Setelah putri-putriku Raja Buntal

dan Pangkilim, lalu Ibunda SuntingMariam mereka tangkap, berita apalagiyang bisa menyempurnakankehilanganku, Patuan?

Patuan Nagari : Patuan Anggi..Si Singamangaraja : Apa kabar, si anak keras kepala

itu?Patuan Nagari : Dia telah mendahului kita..

Amang..(Suara senapan makin riuh)Si Singamangaraja : (Berisak lirih) Dia seorang

pembelajar yang gigih… tidakseharusnya dia pergi secepat itu..(Terdengar teriakan seorang perempuanyang memekik) Kau dengar Patuan, ituteriakan Lopian… Bantulah dia…!Cepaat!

Pantuan Nagari : Baik Amang… (Patuan NagariPergi)

Page 9: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

167

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Si Singamangaraja : (Teriak) Jangan pernahmenyerah! Kita akan jemput takdir kitasecara terhormat! (Patuan Nagaridatang dengan membopong PutriNopian yang terluka parah. IaMerebahkan tubuh Putri Nopian dipangkuan Si Singamangaraja)

Putri Nopian : Amang… Maafkan putri…mu..takber…daya…Aku cinta… Amang…Bunda Boru…. Adiku Ra..ja..Bun….tal… Parmil im… maafkan…Nopian…. (Kepala Putri Lopianlunglai, nafasnya berhenti)

Si Singamangaraja : (Si Singamangaraja berdirimenghunus Piso Gajah Dompak) Heikalian para pengikut Iblis! Jangan hanyaberlagak hebat dihadapan gadis ingusan!Hadapi aku, Patuan Bosar Ompu PuloBatu! (Mau merengsek maju tapi ditahanoleh Patuan Nagari)

Patuan Nagari : Tahan Amang! Ingat Ayah tak bolehterbakar amarah! Dan ingat juga tubuhAmang tak boleh bersimbah darah! Ingatpituah itu Amang! Ingat Amang! (SiSingamangaraja terus merengsek,Patuan Nagari terus menahannya.Tiba-tiba terdengar letusan senjataapi, Patuan tersungkur terkenatembakan beruntun di bagianpunggungnya. Tubuhnya rubuh dihadapan Si Singamangaraja)

Si Singamangaraja : Anakku… Oh, Anakku,maafkan Amangmu nak…. (Kembaliterdengar suara tembakan. Pelurumengenai Tubuh SiSingamangaraja, ia terhuyung danrebah… Ia sempat meneriakan kata-kata dalam bahasa Batak, sebelumakhirnya menghembuskan nafasnyayang terakhir)

BAGIAN 9Tiba-tiba muncul sosok menggenakan ulos.Iamemainkan tongkatnya dan mulai berceloteh, sambilsesekali menatap nanar ke semua penontong.

Pencerita : Begitulah akhir dari jalan yang panjang.Tiba-tiba ada waktunya bagi kita untukmengukur perbuatan tidak dengan materiatau kedudukan. Mengukur sesuatuhanya atas dasar cinta semata! Kita

pasti akan berteriak: Gombal! Tapikadangkala kita harus menunduk sambilberbisik pada rumput dan debu: apa yangdibangggakan dari ke-ada-an kita,bukankah segala ke-ada-an akan selaluberakhir dalam ke-tiada-an… tak adasalahnya kita ulang-ulang ujar-ujar orangtua: Jangan pongah, hidup itu fana, yangabadi hanya perubahan itu sendiri.

4. Repertoar

1. Konsep Opera Batak SisingamangarajaOpera Batak Sisingamangarajaepisode

Tongtang I Tano Batak sebagai lakon opera yangbersumber dari cerita kepahlawanan SisingamangarajaXII. Sisingamangaraja XII nama kecilnya

Ompu Pulo Batu. Ia juga dikenal dengan Patuan BosarOmpu Pulo Batu, naik tahta pada tahun 1876.Sisingamangaraja XII lahir di Bakara, 18 Februari

usianya 62 tahun.Penyajian opera Batak Sisingamangaraja XII

episode: Tongtang I Tano Batak tidak dibatasi karenasangat dipengaruhi oleh budaya sub daerah tersebut.Cerita kepahlawanan ini dikembangkan menjadi lakonberdiri sendiri tanpa dibatasi oleh sub-sub daerah,sehingga idiom yang ada di luar Batak Toba pun dapatsaja diadopsi dengan pertimbangan masih termasukrumpun Batak secara umum. Pengadopsian idiomini didasari oleh pemikiran bahwa masyarakat di luarsuku Batak tidak mempersoalkan sub etnis namunsemua Batak mereka anggap adalah satu kesatuan.Konsep berikutnya diarahkan untuk mendesain danmerencanakan kebutuhan pertunjukan yang sekaligusakan dijadikan simbol dari pemaknaan-pemaknaanyang didapat melalui penelitian dan pengolahan ruang.Salah satunya adalah dengan menghadirkan simboldomestik melalui beberapa sandang yang dikenalsecara umum sebagai ulos.

Adapun simbol bangunan/setting yang berdiridilatar belakang panggung dengan masing-masingkain/ulos wakil turut dimunculkan. Material benda yangdominan adalah kayu dan kain, pemilihan bahantersebut dilakukan untuk mempermudah pembuatantopeng teater Gundala-gundala. Hal ini diwujudkanuntuk mempertimbangkan efek dan kekuatan bendatersebut pada setiap adegan.

Page 10: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

168

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Gambar 1.Disain Gundala-gundala dan burung Gurda-gurdi

Setting serta property dalam Opera BatakSisingamangaraja tidak sekedar berfungsi sebagaidekoratifnamun juga bergerak mengisi ruangpertunjukan. Tiga bagian penting dari setting adalahistano di Bakkara tempat tinggal Sisingamangaraja,Hutan dan tempat perperangan. Istano merupakantempat tinggal Sisingamangaraja perlambangkebahagiaan sekaligus perlambang kesedihan. Hutanmerupakan daerah lintasan yang digunakan untukmempertegas perjalanan Sisingamangaraja saatbergerilya melawan Belanda.

Unsur cahaya dalam pertunjukan Opera BatakSisingamangaraja merupakan elemen yangmemberikan berbagai fokus pemaknaan. Melaluiperhitungan yang tepat, jenis-jenis lampu yangdigunakan pada pertunjukan Opera BatakSisingamangaraja antara lain: lampu freshnel, lampuplano conpeks, lampu ellipsoidal. Lampu freshneldigunakan sebagai penerang pada beberapa adeganyang tidak memerlukan focus tertentu. Lampuplano conpeks digunakan untuk member focuspada beberapa adegan. Lampu ellipsoidal digunakanuntuk mempertajam suasana dan efek-efek simbolispada tokoh maupun setting. Sedangkan filter warnayang digunakan adalah green, blue, yellow, violet dannetral.

Gambar 2.Disain Lighting Plot

Penataan rias pentas juga merupakanpendukung pemeranan dalam pementasaan lakon.Tata rias yang dibuat kepada pemeran untukmendukung karakter tokoh sesuai dengan tuntutncerita pada naskah. Tata rias yang digunakan padapertunjukan opera batak sisimangaraja XII adalah riasbangsa, rias usia, rias tokoh, rias temporal, rias aksen,dan rias lokal. Tata rias juga berfungsi untukmenonjolkan watak peran yang dimainkan. Tata riaspada umumnya bertujuan untuk merubah penampilanwajah dengan sempurna sesuai dengan karakter peran

Rias Opera Batak Sisingamangarajamenunjukan identitas psikologi, rias berfungsi sebagaipenegas karakter dari setiap aktor dan aktris.Menggunakan: pensil alis hitam untuk mempertegaslingkar mata, eye shadow warna merah dan coklat tuasebagai warna penegas karakter di wilayah atas matajuga pelipis dan lipstick warna merah gelap sebagaipelengkap guratan bibir. Riasan wajah tersebutmerupakan penegasan karakter masing-masing tokoh.

2. Materi CeritaAdapun perancangan rangkaian adegan dalam

Opera Batak Sisingamangaraja XII episode TongtangI Tano Batak dapat dijabarkan sebagai berikut:Bagian1, diawali oleh tortor pembuka, selanjutnyamuncul pencerita menceritakan tentang sosokkepahlawanan dengan menggenakan ulos danmendendangkan lagu Batak. Ia meliuk-liukkan badandan bergerak-gerak ritmis sambil matanya mulaimenyapu seisi ruangan dan mulailah ia bercelotehtentang sejarah dan pahlawannya, sesekali iamenyindir penonton. Bagian 2, para prajurit menyusun

Page 11: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

169

Opera Batak Sisingamangaraja XII... - Sulaiman, Rosta Minawati, Enrico Alamo, dan Sherli Novalinda

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

gerakan sebagai persiapan perlawanan. Bagian inidisimbolkan melalui gerak tari dan video mapping.Pada gambar video mapping terlihat Lobu Tolu yangsudah dikuasai Pasukan Batak, kemudian kemudianberhasil dikuasai kembali oleh Belanda. Akhirnya, SiSingamangaraja XII dan pasukannya mundur kePasingguran. Si Singamangaraja XII bersikukuhmelakukan perlawanan, guru Parmalim SomalingPardede dan Panglima Amandopang Manulangmemperingatkannya. Bagian 3, para prajurit kembaliberlatih dan mempersiapkan diri menyambutpeperangan. Panglima Sorbut Tampubolon berbincangdengan Patuan Nagari. Mereka membicarakan tentangpengejaran pasukan Belanda dan posisi prajurit Batakyang kian terjepit. Bagian 4, Boru Sagala sedangmenasehati anak gadisnya Putri Lopian. Boru Sagalaberusaha meredam keinginan Putri Lopian yang inginberperang di garis depan. Tapi, keinginan Putri Lopiantelah bulat. Ia ingin segera bergabung dengan parapejuang di medan peperangan. Sisingamangarajamendengar hal ini tadinya menasehati kemudianmengizinkan Lopian untuk berperang.

Gambar 3.Proses latihan adegan Boru Sagala, Putri Lopian

dan Sisingamangaraja

Bagian 5, pencerita muncul kembali memakaiulos sambil bersenandung sembari mengarahkantongkatnya ke seluruh ruangan. Pencerita bertanyakepada seluruh hadirin tentang integritas, loyalitasbahkan Idealisme. Bagian 6, Sisingamangarajamenuju sebuah tempat yang tinggi.Ia berdiri danmemandang semua rakyat yang ada di depannya. Iamulai mengucapkan salam dengan bahasa Batak, laluberbicara untuk membakar semangat semuaparajuritnya. Para prajurit kembali terbakar semangatperjuangannya.

Bagian 7, Panglima Sarbut Tampubolon danPanglima Amandopang Manulang membawa

pasukannya menyisir hingga Dairi. Mereka berusahabertahan dari kejaran Marsose. Bagian 8, PrajuritSisingamangaraja menyingkir ke KampungPancinoran, di Lereng Gunung Batu Gaja, di WilayahDairi. Saat itu Patuan Nagari memberitahu bahwaPatuan Anggi telah tewas. Ia juga melaporkan bahwabeberapa Panglima perang dan Permaisuri BoruSagala telah tertangkap. Patuan Anggi menghadapSisingamangaraja untuk mengkhabarkan hal ini.Bagian 9, Pencerita kembali muncul denganmenggenakan ulos. Ia memainkan tongkatnya danmulai berceloteh, sambil sesekali menatap nanar kesemua penonton. Pencerita menyampaikan isian ataukesimpulan dari seluruh cerita perjuangan sambilmemberikan pesan kepada para hadirin. Musik penutupdimainkan.

Gambar 4.Proses latihan adegan Sisingamangaraja

menyampaikan semangatnya kepada para prajutit

SIMPULAN

Opera Batak merupakan kesenian tradisionalmasyarakat yang menyampikan yang menyampikancerita-cerita lisan dalam masyarakat Batak Toba.Opera Batak menyampikan cerita sejarah, mitos,legenda, dan cerita-cerita popular dalam kehidupanmanusia. Opera Batak Sisingamangaraja epidodeTongtang I Tano Batak adalah lakon yang terinspirasidari kisah kepahlawanan Sisimangaraja XII. KaryaOpera Batak Sisingamangaraja XII episode: TongtangI Tano Batak digarap dengan menggunakan konsep

Page 12: OPERA BATAK SISINGAMANGARAJA XII: MENGGALI SENI DAN …

 

170

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

teater modern. Repertoar Opera Batak digarap dengantortor sebagai salah satu gerak tari dalam opera batakdikreasikan dengan bebrapa karya tari yangmengusung suasana dan peristiwa. Musikpengiringuning-uningan, tortor pembuka dan tortorpenutup, amalopas sebagai pembawa cerita dan ceritasebagai bagian dari penyampai pesan Opera Batak.

DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, Amanihut N. dan H. Pardede.(1964). SejarahPerkembangan Marga-marga Batak. Balige:Indra.

Parkin, Harry.1978.Batak Fruit of Hindu Thought.Madras: Khristian LiteratureSociety.

Purba, Krismus.2002.Opera Batak TilhangSerindo:Pengikat BudayaMasyarakat BatakToba di Jakarta.Yogyakarta: Kalika Bantul.

Sangti, Batara. 1978, Sejarah Batak. Balige: KarlSianipar.

Sadie, Stanley (ed.).1980. The New Grove Dictionaryof Music and Musicians. 9 vols, Hongkong:Machmillan Publisher Limited.

Siahaan, E. K. et al. 1976/1977. “Ensiklopedi MusikDan Tari Daerah SumateraUtara”.Medan:Proyek Penelit ian Dan PencatatanKebudayaan Daerah.