37
BAB I PENDAHULUAN A. La tar Bel akang Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekan an, terutama tekana n memb engko k, memu tar, dan menar ik.( Chairu din asjad (!""#$ dalam Arif %utta&in ('#$ Fra ktu r ter buk a (Open/Compound $ men urut Ar if %utta& in (' #$ , ada lah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan  jaringan lunak, dapat berbentuk  from within (dari da lam$, atau  from without  (dari luar$. Faktur )ertutup (Closed $ menurut Arif %utta&in ('#$, adalah fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tempat fraktur tidak ter*emar oleh lingkungan+tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar. ata -/ tahun '!!0'!', di 1ndonesia terdapat !,2 juta orang menderita frak tur aki bat ke* elak aan lal u lin tas. 3eh ing ga ke* elak aan lal u lin tas mer upa kan  pembunuh ketiga pada manusia. 3edangkan penyebab terbanyak fraktur adalah ke*elakaan, baik itu ke*elakaan kerja, ke*elakaan lalu lintas dan sebagainya. )etapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses degeneratif dan patologi. )ernyata pre4alensi fraktur akibat ke*elakaan di 1ndonesia sangat tinggi, yaitu sekitar 56,'7. )erutama58 ."#9 orang dengan kasus fraktur ekstremitas bawah, !".6'" orang mengalami fraktur pada tulang femur, !5.'9 orang mengalami fraktur *ruris, 2.998 orang mengalami fraktur tibia, "9' orang mengalami fraktur pada tulang0 tulang ke*il di kaki dan 226 orang mengalami fraktur fibula (epkes 1, '!!$. ata yang di peroleh dari K1+3C% gedung A lantai 5 terdapat '28 kasus frak tur . Fraktur *ruris ber ada di uru tan ! den gan jumla h pen der ita fraktu r tibia sebanyak !!# atau 8,'!7 dan fraktur fibula sebanyak 9 atau '",9 7 selama periode tahun '!50'!8. %anifestasi klinis pada pasien dengan open fraktur tibia dan fibula diantaranya adalah nyeri, deformitas, hema tom, edema yang berat, adany a perdar ahan. (3melt :er ; Bare, '!$. !

open fracture tibia and close fracture fibula

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah kasus tentang fraktur

Citation preview

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 1/37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat

total maupun sebagian. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan

tekanan, terutama tekanan membengkok, memutar, dan menarik.( Chairudin asjad

(!""#$ dalam Arif %utta&in ('#$

Fraktur terbuka (Open/Compound $ menurut Arif %utta&in ('#$, adalah

fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan

 jaringan lunak, dapat berbentuk  from within  (dari dalam$, atau  from without   (dari

luar$.

Faktur )ertutup (Closed $ menurut Arif %utta&in ('#$, adalah fraktur yang

fragmen tulangnya tidak menembus kulit sehingga tempat fraktur tidak ter*emar oleh

lingkungan+tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.

ata -/ tahun '!!0'!', di 1ndonesia terdapat !,2 juta orang menderita

fraktur akibat ke*elakaan lalu lintas. 3ehingga ke*elakaan lalu lintas merupakan pembunuh ketiga pada manusia. 3edangkan penyebab terbanyak fraktur adalah

ke*elakaan, baik itu ke*elakaan kerja, ke*elakaan lalu lintas dan sebagainya. )etapi

fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses degeneratif dan patologi.

)ernyata pre4alensi fraktur akibat ke*elakaan di 1ndonesia sangat tinggi, yaitu

sekitar 56,'7. )erutama58."#9 orang dengan kasus fraktur ekstremitas bawah, !".6'"

orang mengalami fraktur pada tulang femur, !5.'9 orang mengalami fraktur *ruris,

2.998 orang mengalami fraktur tibia, "9' orang mengalami fraktur pada tulang0

tulang ke*il di kaki dan 226 orang mengalami fraktur fibula (epkes 1, '!!$.

ata yang di peroleh dari K1+3C% gedung A lantai 5 terdapat '28 kasus

fraktur. Fraktur *ruris berada di urutan ! dengan jumlah penderita fraktur tibia

sebanyak !!# atau 8,'!7 dan fraktur fibula sebanyak 9 atau '",9 7 selama periode

tahun '!50'!8.

%anifestasi klinis pada pasien dengan open fraktur tibia dan fibula diantaranya

adalah nyeri, deformitas, hematom, edema yang berat, adanya perdarahan.(3melt:er 

; Bare, '!$.

!

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 2/37

%anifestasi untuk *lose fraktur adalah nyeri, hematoma. 3elain itu, masalah

yang mun*ul pada open fraktur adalah nyeri, adanya deformitas, hematom, edema

yang berat. 3ehingga tindakan yang dilakukan pada open fraktur adalah pembedahan

medis.

ari manifestasi klinis di atas, ditemukan masalah keperawatan seperti

gangguan rasa nyaman (nyeri$, hambatan mobilitas fisik, resiko defisiensi 4askuler.

<ntuk men*egah terjadinya komplikasi pada pasien dengan masalah diatas maka

 peran perawat sangat dibutuhkan. Antara lain pelaksana perawatan, pendidik,

edu*ator, kolaborator, fasilitator, ad4okat.

Berdasarkan pembahasan di atas, kelompok tertarik untuk membahas

mengenai =Asuhan Keperawatan pada )n. 3 dengan /pen Fra*ture !+2 istal )ibia

dan Closed Fra*ture !+2 istal Fibula di >edung A lantai 1? @ona B Kamar 5!' C3< Cipto %angunkusumo.

B. )ujuan enulisan

!. )ujuan <mum

%ahasiswa mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksanakan

asuhan keperawatan pada klien dengan kasus open fra*ture tibia deDtra dan *losed

fraktur fibula deDtra.

'. )ujuan Khusus

3etelah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibia

deDtra dan *losed fraktur fibula deDtra kelompok mampu E

a. %engidentifikasi data yang menunjang masalah keperawatan pada klien

dengan open fra*ture tibia deDtra dan *losed fraktur fibula deDtra.

 b. %enentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibia

deDtra dan *losed fraktur fibula deDtra.

*. %enyusun ren*ana keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibia deDtra

dan *losed fraktur fibula deDtra.

d. %elaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibiadeDtra dan *losed fraktur fibula deDtra.

e. %elaksanakan e4aluasi keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibia

deDtra dan *losed fraktur fibula deDtra.

C. %anfaat enulisan

!. Bagi umah 3akit

%emberikan informasi se*ara objektif tentang /pen fra*ture tibia deDtra dan

*losed fraktur fibula deDtra pada klien dan keluarga sehingga dapat menjadi

 pedoman dalam memberikan penyuluhan kepada warga sekitar dan memberikan

'

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 3/37

 pendidikan kesehatan untuk menurunkan angka morbiditas pada klien yang

mengalami open fra*ture tibia deDtra dan *losed fraktur fibula deDtra.

'. Bagi 1nstitusi

3ebagai tolak ukur penilaian terhadap kemampuan mahasiswa yang telah

mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang diberikan oleh dosen.2. Bagi %ahasiswa

a. 3ebagai suatu sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan menganalisa

asuhan keperawatan pada klien dengan open fra*ture tibia deDtra dan *losed

fraktur fibula deDtra yang telah didapat dari materi perkuliahan di kampus.

 b. 3ebagai masukan bagi semua rekan mahasiswa lainnya dalam upaya

menjelaskan maupun berdiskusi dalam perkuliahan.

*. apat digunakan sebagai a*uan dan referensi dalam pembelajaran.

. 3istematika enulisanKelompok mendapatkan data untuk makalah ini diperoleh dari hasil anamnesa

langsung kepada klien, keluarga, petugas kesehatan yang ada di >edung A Lt 1? :ona

B kamar 5!' C, dan rekam medis klien.ata tambahan juga diperoleh dari hasil

 pengkajian fisik se*ara head to toe kepada klien pada hari 3enin, 2 o4ember 

'!8.enulis menggabungkan hasil data yang diperoleh dengan teori yang didapatkan

dari beberapa literatur buku dan beberapa website di internet. %akalah ini dibagi

menjadi 8 bab yaitu E

BAB 1 E endahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, sistematika penulisan.

BAB 11 E )injauan teori meliputi pengertian open fra*ture tibia deDtra

dan *losed fraktur fibula deDtra, etiologi, patofisiologi,

 pathway, manifestasi klinis, penatalaksanaan, pemeriksaan

diagnostik, komplikasi dan asuhan keperawatan.

BAB 111 E )injauan kasus berisi asuhan keperawatan yang terdiri dari

 pengkajian, diagnosa, inter4ensi, implementasi, dan e4aluasi.

BAB 1? E embahasan masalah yang terdiri dari definisi diagnosa,rasional, implementasi, e4aluasi, faktor pendukung dan faktor 

 penghambat.

BAB ? E enutup yang berisi kesimpulan dan saran dibuat dalam

rangka meningkatkan asuhan keperawatan sesuai kasus

kelolaan.

2

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 4/37

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. efinisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan atau

tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Arif %ansjoer, '#$.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan

luasnya (Brunner ; 3uddarth, ''$.

Fraktur *ruris atau tibia adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan

sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang

dikena stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (3melt:er 3u:anne, C

'!$.

5

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 5/37

Fraktur kruris merupakan istilah untuk patah tulang tibia dan fibula yang

 biasanya terjadi pada bagian proksimal (kondilus$, diafisis, atau persendian

 pergelangan kaki (Arif %utta&in, '#$.

B. tiologi

%enurut Arif %utta&in ('#$, etiologi fraktur adalah E

!. )rauma langsung

)rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang.al

tersebut dapat mengakibatkan terjadinya fraktur pada daerah tekanan.Fraktur 

yang terjadi biasanya bersifat komuniti dan jaringan lunak ikut mengalami

kerusakan.

'. )rauma tidak langsungApabila trauma dihantarkan kedaerah yang lebih jauh dari daerah

fraktur, trauma tersebut disebut trauma tidak langsung.%isalnya jatuh dengan

tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada kla4ikula.ada keadaan ini

 biasanya jaringan lunak tetap utuh.

Fraktur juga dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk,

gerakan puntir mendadak, dan kontraksi otot ekstrim (Brunner ; 3uddart,

''$.

Fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebih

oleh tulang (Lukman , '9$. Genis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh

E

!$ Arah, ke*epatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang

'$ <sia penderita

2$ Kelenturan tulang

5$ Genis tulang

engan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena

osteoporosis atau tumor biasanya menyebabkan patah tulang

C. Klasifikasienampikan fraktur dapat sangat ber4ariasi tetapi untuk alasan yang praktis ,

dibagi menjadi beberapa kelompok, yaituE

!. %enurut Arif %utta&in ('#$ sifat fraktur, terdiri dari E

Faktur )ertutup (Closed $, adalah fraktur yang fragmen tulangnya tidak 

menembus kulit sehingga tempat fraktur tidak ter*emar oleh lingkungan+tidak 

mempunyai hubungan dengan dunia luar. ada fraktur tertutup ada klasifikasi

tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaituE

8

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 6/37

a$ )ingkat E fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa *edera jaringan

lunak sekitarnya.

 b$ )ingkat !E fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan

subkutan.

*$ )ingkat ' E fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak 

 bagian dalam dan pembengkakan.

d$ )ingkat 2 E *edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata

dan an*aman sindroma kompartement.

(Apley, A. >raham, !""2, anderson, %.A, !""', Bla*k, G.%, !""8,

1gnata4i*ius, onna , !""8, /swari, ,!""2, %ansjoer, Arif, et al,

', ri*e, 3yl4ia A, !""8, dan eksoprodjo, 3oelarto, !""8$.

'. Fraktur )erbuka (Open/Compound $, adalah fraktur yang mempunyai

hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat

 berbentuk  from within (dari dalam$, atau from without  (dari luar$. Klasifikasi

fraktur terbuka menurut >ustilo, %erkow, dan )empleman dalam Arif 

%utta&in ('#$ adalah sebagai berikut E

a$ >rade 1 E Luka ke*il yang panjangnya H ! *m, biasanya karena luka

tusukan daridalam kulit yang menembus keluar. Ada sedikit kerusakan

 jaringan dan tidak ada tanda0tanda trauma tulang hebat pada jaringan

lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat simple, trans4ersal, oblik 

 pendek, atau sedikit kominutif.

 b$ >rade 11 E Laserasi kulit I! *m, tetapi tidak ada kerusakan jaringan

yang parah atau a4ulse kulit. Ada kerusakan yang sedang pada jaringan

dengan sedikit kontaminasi fraktur 

*$ >rade 111 A E Ada kerusakan yang parah pada jaringan lunak termasuk 

otot, kulit, dan struktur neuro4as*ular dengan kontaminasi yang berat.

)ipe ini biasanyan disebabkan oleh trauma dengan ke*epatan tinggi.

d$ >rade 111 B E Fraktur disertai trauma hebat dengan kerusakan dankehilangan jaringan, terdapat pendorongan ( stripping $ periosteum,

tulang terbuka, kontaminasi yang berta, dan fraktur kominutif yang

hebat.

e$ >rade 111 C E Fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri

memerlukan perbaikan tanpa memerhatikan tingkat kerusakan jaringan

lunak.

2. Berdasarkan komplit atau ketidak klomplitan fraktur.

6

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 7/37

a$ Fraktur Komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau

melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada foto.

 b$ Fraktur 1nkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang

sepertiE

!$ air Line Fraktur (patah retidak rambut$'$ Bu*kle atau )orus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan

kompresi tulang spongiosa di bawahnya.

2$ >reen 3ti*k Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks

lainnya yang terjadi pada tulang panjang.

5. Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.a$ Fraktur )rans4ersal E fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan

merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.

 b$ Fraktur /blik E fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut

terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi juga.

*$ Fraktur 3piral E fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang

disebabkan trauma rotasi.

d$ Fraktur Kompresi E fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang

mendorong tulang ke arah permukaan lain.

e$ Fraktur A4ulsi E fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi

otot pada insersinya pada tulang.

8. Berdasarkan jumlah garis patah.

a$ Fraktur KomunitifE fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling

 berhubungan.

 b$ Fraktur 3egmentalE fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak 

 berhubungan.

*$ Fraktur %ultipleE fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada

tulang yang sama.

6. Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.

a$ Fraktur <ndispla*ed (tidak bergeser$E garis patah lengkap ttetapi kedua

fragmen tidak bergeser dan periosteum nasih utuh.

 b$ Fraktur ispla*ed (bergeser$E terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga

disebut lokasi fragmen, terbagi atasE

!$ islokasi ad longitudinam *um *ontra*tionum (pergeseran

searah sumbu dan o4erlapping$.

'$ islokasi ad aDim (pergeseran yang membentuk sudut$.

9

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 8/37

2$ islokasi ad latus (pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauh$.

*$ Fraktur Kelelahan E fraktur akibat tekanan yang berulang0ulang.

d$ Fraktur atologis E fraktur yang diakibatkan karena proses patologis

tulang.

3esuai data diatas, kasus yang akan kelompok bahas dalam makalah ini adalah

open fra*ture tibia dan *losed fra*ture fibula. Kelompok mendapatkan data dari hasil

 pemeriksaan radiografi tanggal '5 o4ember '!8 *ruris kanan proyeksi A dan

lateral, yaitu terjadi fraktur komplit pada diafisis distal tibia dan fibula kanan dengan

soft tissue swelling region sekitar fraktur.

. %anifestasi Klinis

%enurut Brunner dan 3uddart (''$ manifestasi klinis fraktur adalah nyeri,hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstermitas, krepitus, pembengkakan lokal,

dan perubahan warna.

a. yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

diimobilisasi. 3pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai

alamiah yang diran*ang untum meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

 b. 3etelah terjadi fraktur, bagian0bagian yang tak dapat digunakan dan *enderung

 bergerak se*ara alamiah (gerakan luar biasa$ bukannya tetap rigid seperti

normalnya. ergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai

menyebabkan deformitas (terliahat maupun teraba$ ekstermitas yang bisa

diketahui dengan membandingkan ekstermitas yang normal. kstermitas tak 

dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada

integritas tulang tempat melekatnya otot.

*. ada fraktur tulang panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya

karena kontraksi otot yang melekat diatas dan bawah tempat fraktur. Fragmen

sering saling melengkapi satu sama lain sampai ',808*m (!0' in*hi$.

d. 3aat ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang

dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan

lainnya. <ji kreptus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang lebih berat.

e. embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagi akibat

trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. )anda ini bisa baru terjadi

setelah beberapa jam atau *edera.

#

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 9/37

. atofisiologi

)rauma pada daerah ekstremitas bawah akan menyebabkan tulang patah,

 periosteum dan pembuluh darah di bagian koteks, sumsum tulang dan jaringan lunak 

didekatnya (otot$ *idera pembuluh darah ini merupakan keadaan derajat yang

memerlukan pembedahan segera sebab dapat menimbulkan syok hipo4olemik.

erdarahan yang terakumulasi menimbulkan pembengkakan jaringan sekitar daerah

*idera yang apabila ditekan atau digerakkan dapat timbul rasa nyeri yang hebat yang

mengakibatkan syok neurogenik.

Fraktur juga menyebabkan keterbatasan gerak oleh karena terganggunya

fungsi pada daerah yang *idera. Kerusakan pada kulit dan jaringan lainnya dapat

timbul oleh karena trauma atau men*uatnya fragmen tulang yang patah. Apabila kulit

robekan luka memiliki hubungan dengan tulang yang patah maka dapatmengakibatkan kontaminasi sehingga resiko infeksi akan sangat mudah terjadi.

Fraktur menyebabkan otot merenggang sampai akhirnya men*akupi sepanjang

lintasan potongan tulang kemudian otot mengalami spasme dan menarik bagian0

 bagian tulang pada berbagai posisi. pada saat terjadi fraktur, terjadi penumpukkan

darah pada jaringan tulang yang mengalami spasme yang menyebabkan terjadinya

 penekanan pada ujung saraf tulang sehingga timbul nyeri. <ntuk meminimalisir nyeri,

klien akan membatasi geraknya pada bagian yang fraktur.

"

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 10/37

F. K 

o

m

 p

l

i

as

i

!

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 11/37

Brunner dan 3uddarth (''$ membagi komplikasi fraktur kedalam empat

ma*am, antara lain E

!. 3yok hipo4olemik atau traumatik yang terjadi karena perdarahan dan

kehilangan *airan ekstra sel kejaringan yang rusak.

'. 3indrome emboli lemak (terjadi dalam '5 sampai 9' jam setelah *edera$.

Berasal dari sumsum tulang karena perubahan tekanan dalam tulang yang

fraktur mendorong molekul0molekul lemak dari sumsum tulang masuk ke

sistem sirkulasi darah ataupun karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi

stres.

2. 3indrom Kompartemen terjadi karena perfusi jaringan dalam otot kurang dari

yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. 1ni bisa diakibatkan karnaE

a$ enurunan ukuran kompartemen otot karena fasia yang membungkus

otot terlalu ketat atau gips atau balutan yang terlalu menjerat b$ eningkatan isi kompartemen otot karena edema.

5. )romboemboli, infeksi dan Koagulopati 1ntra4askuler esiminata (K1$

Komplikasi fraktur terbuka menurut Arif %utta&in ('#$ adalah E

!. erdarahan, syok hipo4olemik sampai kematian

'. 3eptikemia, toksemia karena infeksi piogenik 

2. )etanus

5. >angren

8. erdarahan sekunder 

6. /steomielitis kronik 

9.   Delayed union

#.   Non-union dan mal-union

". Kekakuan sendi

!. Komplikasi lain karena perawatan yang lama

>. enatalaksanaan

!. enatalaksanaan enunjang

a$ adiologi

!$ emeriksaan rontgen E menentukan lokasi + luasnya fraktur trauma

'$ 3*an tulang, tomogram, s*an C) + %1 E memperlihatkan fraktur, juga

dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.2$ Arteriogram E dilakukan bila kerusakan 4askuler di*urigai.

 b$ Laboratorium

!$ itung darah lengkap E ) mungkin meningkat ( hemokonsentrasi $ atau

menurun ( pendarahan sel darah putih adalah respon stress normal

setelah trauma$.

'$ Kreatinin E )rauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.

*$ Farmakologis

 yeri yang timbul pada fraktur bukan karena frakturnya sendiri, namun

karena terluka jaringan disekitar tulang yang patah tersebut.<ntuk mengurangi

nyeri tersebut, dapat diberikan obat penghilang rasa nyeri dan juga dengan

!!

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 12/37

tehnik imobilisasi (tidak menggerakkan daerah yang fraktur$. )ehnik 

imobilisasi dapat di*apai dengan *ara pemasangan bidai atau gips.

d$ utrisi

Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat

 badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan

globulin$ dan keseimbangan nitrogen. 3egala bentuk defisiensi nutrisi harus di

koreksi sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang *ukup untuk 

 perbaikan jaringan.Kondisi gi:i buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami

 berbagai komplikasi pas*a operasi dan mengakibatkan pasien menjadi lebih

lama dirawat di rumah sakit.Komplikasi yang paling sering terjadi adalah

infeksi pas*a operasi, dehisiensi (terlepasnya jahitan sehingga luka tidak bisa

menyatu$, demam dan penyembuhan luka yang lama.ada kondisi yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang bisa mengakibatkan kematian.

e$ %edis

!. re op pembedahan, yaitu kosultasi anatesi, konsul jantung, konsul

 pernafasan.

'. ost op dilakukan pemeriksaan lab untuk pemeriksaan darah lengkap,

radiologi E C)03*an.

. Konsep Asuhan Keperawatan Fraktur )ibia

!. engkajian

a. Biodata Klien

!$ 1dentitas klien meliputi E nama, umur, jenis kelamin perlu dikaji karena

 biasanya laki0laki lebih rentan terhadap terjadinya fraktur akibat

ke*elakaan bermotor, pendidikan, pekerjaan, agama, suku+bangsa, tanggal

masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnosa medis, nomor medrek 

dan alamat.

'$ 1dentitas penanggung jawab meliputi E nama, umur, pekerjaan, agama,

 pendidikan, suku+bangsa, alamat, hubungan dengan klien.

 b. iwayat Kesehatan

!$ Keluhan utama

Keluhan utama adalah alasan klien masuk rumah sakit yang dirasakan

saat dilakukan pengkajian yang ditulis dengan singkat dan jelas, dua atau

tiga kata yang merupakan keluhan yang membuat klien meminta bantuan

 pelayanan kesehatan.

!'

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 13/37

'$ iwayat Kesehatan 3ekarang

%erupakan penjelasan dari permulaan klien merasakan keluhan sampai

dengan dibawa ke rumah sakit dan pengembangan dari keluhan utama

dengan menggunakan J3). ( Provokative/Palliative$, apa yang menyebabkan gejala bertambah berat

dan apa yang dapat mengurangi gejala.

J (Quality/Quantity$, bagaimana gejala dirasakan klien dan sejauh mana

gejala dirasakan.

( Region/Radiation$ dimana gejala dirasakan apakah menyebar apa

yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala tersebut

3 (Saferity/Sale$, seberapa tingkat keparahan gejala dirasakan ada skala

 berapa

! "!iming#$ berapa lama gejala dirasakan kapan tepatnya gejala mulai

dirasakan, apakah ada perbedaan intensitas gejala misalnya meningkat di

malam hari.

2$ iwayat Kesehatan ahulu

)anyakan mengenai masalah0masalah seperti adanya riwayat trauma,

riwayat penyakit tulang seperti osteoporosis, osteomala*ia, osteomielitis,

gout ataupun penyakit metabolisme yang berhubungan dengan tulang

seperti diabetes mellitus (lapar terus0menerus, haus dan ken*ing terus 

menerus$, gangguan tiroid dan paratiroid.

5$ iwayat Kesehatan Keluarga

al yang perlu dikaji adalah apakah dalam keluartga klien terdapat

 penyakit keturunan ataupun penyakit menular dan penyakit0penyakit yang

karena lingkungan yang kurang sehat yang berdampak negatif pada

kesehatan anggota keluarga termasuk klien.

*. emeriksaan Fisik ilakukan dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi terhadap berbagai sistem tubuh.

!$ Keadaan <mum

Klien yang mengalami immobilisasi perlu dilihat dalam hal

 penampilan, postur tubuh, kesadaran, gaya berjalan, kelemahan,

kebersihan dirinya dan berat badannya.

'$ 3istem ernafasan

Bentuk hidung, ada atau tidaknya sekret, C (ernafasan Cuping

idung$, kesimetrisan dada dan pernafasan, suara nafas dan frekwensi

!2

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 14/37

nafas. engaturan pergerakan pernafasan akan mengakibatkan adanya

retraksi dada akibat kehilangan koordinasi otot. kspansi dada menjadi

terbatas karena posisi berbaring akibatnya 4entilas paru menurun sehingga

dapat menimbulkan atelektasis.Akumulasi sekret pada saluran pernafasan

mengakibatkan terjadinya penurunan efisiensi siliaris yang dapat

menyebabkan pembersihan jalan nafas yang tidak efektif. Kelemahan pada

otot pernafasan akan menimbulkan mekanisme batuk tidak efektif.

2$ 3istem Kardio4askuler 

-arna konjungti4a pada fraktur, terutama fraktur terbuka akan terlihat

 pu*at dikarenakan banyaknya perdarahan yang keluar dari luka, terjadi

 peningkatan denyut nadi karena pengaruh metabolik, endokrin dan

mekanisme keadaaan yang menghasilkan adrenergik sereta selain itu peningkatan denyut jantung dapat diakibatkan pada klien immobilisasi.

/rthostatik hipotensi biasa terjadi pada klien immobilisasi karena

kemampuan sistem syaraf otonom untuk mengatur jumlah darah

kurang.asa pusing saat bangun bahkan dapat terjadi pingsan, terdapat

kelemahan otot.Ada tidaknya peningkatan G? "%ugular &ena

 Pressure#$ bunyi jantung serta pengukuran tekanan darah.ada daerah

 perifer ada tidaknya oedema dan warna pu*at atau sianosis.

5$ 3istem en*ernaan

Keadaan mulut, gigi, bibir, lidah, kemampuan menelan, peristaltik usus

dan nafsu makan.ada klien fraktur dan dislokasi biasanya diindikasikan

untuk mengurangi pergerakan (immobilisasi$ terutama pada daerah yang

mengalami dislokasi hal ini dapat mengakibatkan klien mengalami

konstipasi.

8$ 3istem >enitourinaria

Ada tidaknya pembengkakan dan nyeri daerah pinggang, palpasi4esika urinaria untuk mengetahui penuh atau tidaknya, kaji alat

genitourinaria bagian luar ada tidaknya benjolan, lan*ar tidaknya pada saat

klien miksi serta warna urine. ada klien fraktur dan dislokasi biasanya

untuk sementara waktu jangan dulu turun dari tempat tidur, dimana hal ini

dapat mengakibatkan klien harus BAK ditempat tidur memaskai pispot

sehingga hal ini menambah terjadinya susah BAK karena klien tidak 

terbiasa dengan hal tersebut.

6$ 3istem %uskuloskeletal

!5

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 15/37

erajat ange /f %otion pergerakan sendi dari kepala sampai anggota

gerak bawah, ketidaknyamanan atau nyeri ketika bergerak, toleransi klien

waktu bergerak dan obser4asi adanya luka pada otot akibat fraktur terbuka,

tonus otot dan kekuatan otot. ada klien fraktur dan dislokasi dikaji ada

tidaknya penurunan kekuatan, masa otot dan atropi pada otot.3elain itu

dapat juga ditemukan kontraktur dan kekakuan pada persendian.

3tatus lokalis. emeriksaan pada sistem mus*uloskeletal adalah

sebagai berikut.

Look E erhatikan adanya pembengkakan yang tidak biasa

(abnormal$ dan deformitas. ada bagian ini sering terjadi

 patah tulang terbuka dengan adanya tanda0tanda trauma

 jaringan lunak sampai kerusakan integritas kulit dan penonjolan tulang keluar kulit. Ada tanda0tanda *edera dan

kemungkinan keterlibatan berkas neuro4askuler (saraf dan

 pembuluh darah$ tungkai, seperti bengkak atau edema. 3elain

itu, didapatkan ketidakmampuan menggerakkan kaki dan

 penurunan kekuatan otot ekstremitas bawah dalam melakukan

 pergerakan.

Feel E Kaji adanya nyeri tekan (tenderness$ dan krepitasi.

%o4e E Berdasarkan pemeriksaan didapatkan adanya gangguan atau

keterbatasan ekstremitas bawah.

9$ 3istem 1ntegumen

Keadaan kulit, rambut dan kuku.emeriksaan kulit meliputi tekstur,

kelembaban, turgor, warna dan fungsi perabaan.ada klien fraktur dan

dislokasi yang immobilisasi dapat terjadi iskemik dan nekrosis pada

 jaringan yang tertekan, hal ini dikarenakan aliran darah terhambat

sehingga penyediaan nutrisi dan oksigen menurun.

#$ 3istem ersyarafan%engkaji fungsi serebral, fungsi syaraf *ranial, fungsi sensorik dan

motorik sertsa fungsi refleks.

d. ola Akti4itas 3ehari0hari

!$ ola utrisi

Kebiasaan makan klien sehari0hari dan kebiasaan makan0makanan yang

mengandung kalsium yang sangat berpengaruh dalam proses

 penyembuhan tulang dan kebiasaan minum klien sehari0hari, meliputi

frekwensi, jenis, jumlah dan masalah yang dirasakan.

!8

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 16/37

'$ ola liminasi

Kebiasaan BAB dan BAK klien, apakah berpengaruh terhadap perubahan

sistem tubuhnya yang disebabkan oleh fraktur.

2$ ola 1stirahat )idur 

Kebiasaan klien tidur sehari0hari, apakah terjadi perubahan setelah

mengalani fraktur.

5$ ersonal ygiene

Kebiasaan mandi, *u*i rambut, gosok gigi dan memotong kuku perlu dkaji

sebelum klien sakit dan setelah klien dirawat dirumah sakit

8$ ola Akti4itas

3ejauh mana klien mampu berakti4itas dengan kondisinya saat ini dan

kebiasaan klien berolah raga sewaktu masih sehat.

e. Aspek siko 3osial 3piritual

!$ ata sikologis

engkajian psikologis yang dilakukan pada klien dengan fraktur pada

dasarnya sama dengan pengkajian psikososial dengan gangguan sistem

lain yaitu mengenai konsep diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran

diri dan identitas diri$. ada klien fraktur adanya perubahan yang kurang

wajar dalam status emosional, perubahan tingkah laku dan pola koping

yang tidak efektif.

'$ ata so*ial

ada data sosial yang dikaji adalah hubungan klien dengan keluarga dan

hubungan klien dengan petugas pelayanan kesehatan.

2$ ata 3piritual

erlu dikaji agama dan kepribadiannya, keyakinan dan harapan yang

merupakan aspek penting untuk penyembuhan penyakitnya.

f. ata enunjang

%enurut oengoes et. al (''E96'$, pemeriksaaan diagnostik yang biasa

dilakukan pada pasien dengan fraktur 

!$ emeriksaan rontgen%enentukan lokasi+luasnya fraktur+trauma.

'$ Computed )omography (C)03CA$.

%emperlihatkan fraktur dan dislokasi, dapat digunakan untuk 

mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak dan untuk mengetahui lokasi

dan panjangnya patah tulang didaerah yang sulit die4aluasi.

2$ Arteriogram

ilakukan bila di*urigai terdapat kerusakan 4askuler.

5$ emeriksaan darah lengkap

emeriksaan darah lengkap meliputi kadar haemoglobin yang biasanya

lebih rendah karena perdarahan akibat trauma. ematokrit mungkin

!6

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 17/37

meningkat atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau

organ jauh dari trauma multiple$.Kreatinin (trauma otot meningkatkan

 beban kreatinin untuk klirens ginjal$.rofil koagulasi (perubahan dapat

terjadi pada kehilangan darah, tranfusi multipel atau *edera hati$.

 

'. iagnosa Keperawatan

oenges et.al ('M 96'0998$ merumuskan delapan diagnosa keperawatan,

Brunner dan 3uddarth (''M '262$ merumuskan tiga diagnosa keperawatan yang

dapat terjadi pada fraktur tertutup dan ngram, Barbara (!"""M '6#0'9!$

merumuskan lima diagnosa keperawatan pada klien dengan fraktur.

ari tiga pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang

mungkin mun*ul pada gangguan sistem muskuloskeletal dengan fraktur adalahEa. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, *edera

 pada jaringan lunak, alat traksi+imobilisasi

 b. >angguan mobilitasfisik berhubungan dengan kerusakan rangka

neuromuskuler.

*. esiko infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan

lingkungan akibat fraktur terbuka, fiksasi pen eksternal.

d. esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi dan

terpasangnya alat fiksasi.

e. isiko perubahan eliminasi E konstipasi berhubungan dengan penurunan

motilitas usus

f. Kerusakan pola istirahat dan tidur behubungan dengan nyeri

g. efisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan pergerakan akibat

fraktur.

h. esiko disfungsi euro4askuler berhubungan dengan *edera 4askuler 

i. esiko pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru dan

mobilisasi sekret tidak adekuat

 j. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis

dan kebutuhan pengobatan.

 

2. eren*anaan

a. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, *edera

 pada jaringan lunak, alat traksi+imobilisasi

)ujuan E yeri hilang.

Kriteria asil E

!$ Klien mengatakan nyeri berkurang.

'$ 3kala nyeri menjadi ' dari skala nyeri 08

!9

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 18/37

2$ )anda0tanda 4ital dalam batas normal ( ) N !'+# mmgM N

!60'5 D+menitM N 60# D+menitM 3 N 26,8029,8 C$.

5$ Klien dapat melakukan teknik distraksi dan relaksasi yang tepa&at.

en*ana E

a$ ertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips,

 pembebat, traksi.

asionalE %enghilangkan nyeri dan men*egah kesalahan posisi

tulang+tegangan jaringan yang *edera.

 b$ )inggikan dan sokong ekstremitas yang mengalami luka+fraktkur.

asionalE <ntuk meingkatkan aliran darah balik 4ena, menurunkan edema,

menurunkan nyeri.

*$ Kaji tngkat nyeri klien

asionalE engan menkaji tingkat nyeri klien untuk keefektifan

 pengawasan inter4ensi. )ingkat ansietas dapat mempengaruhi

 persepsi+reaksi terhadap nyeri

d$ Lakukan tekhnik distraksi dengan *ara mengajak klien berbin*ang0bin*ang

asionalE engan melakukan teknik distraksi pada klien dengan *ara

 berbin*ang0bin*ang, dapat mengalihkan perhatian klien tidak hanya tertuju

 pada nyeri.

e$ Berikan alternatif tindakan kenyamanan, *ontoh pijatan, pijatan punggung,

 perubahan posisi.

asionalE %eningkatkan sirkulasi umum M msnurunkan area tekanan lokal

dan kelelahan otot.

f$ Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif+aktif.

asionalE %empertahankan kekuatan+mobilitas otot yang sakit dan

memudahkan resolasi inflamasi pada jaringan yang *edera.

g$ orong klien untuk menggunakan teknik manajemen stres, *ontoh

relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi 4isualisasi. 3entuhan

terapeutik.

asionalE %emfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol,

dan dapat meningkatkan kemampuan koping dalam manajemen nyeri,

yang mungkin menetap untuk periode lebih lama.

 b. >angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka

neuromuskuler.

)ujuanE 1mmobilisasi fisik tidak terjadi.

Kriteria hasil E

!$ Klien mampu meningkatkan+mempertahankan mobilitas pada paling

tinggi.

'$ Klien mampu mempertahankan posisi fungsional.

!#

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 19/37

2$ Klien mampu meningkatkan kekuatan+fungsi yang sakit dan+

mengkompensasi bagian tubuh.

5$ Klien mampu menunjukan kemampuannya.

en*ana E

a$ Lakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak sehat sedikitnya 5

kali+hari

asionalE %en*egah+menurunkan insiden komplikasi kulit, menghindari

spasme otot, dan gerak aktif meningkatkan kemandirian dalam

 pergerakkan

 b$ Lakukan latihan rentang gerak pasif pada anggota gerak yang sakit dengan

hati0hati, dan sangga ekstrimitas yang fraktur.

asionalE >erak pasif dapat men*egah kontraktur, dan dengan *ara

disangga, agar tidak terjadi pergeseran pada tulang yang fraktur *$ <bah posisi setiap '05 jam

asionalE %elan*arkan sirkulasi sehingga memper*epat penyembuhan

serta men*egah+menurunkan insiden komplikasi kulit.

d$ )ingkatkan latihan gerak se*ara perlahan.

ari kedua post op, klien bisa duduk di tempat tidur dengan nyaman

ari ketiga post op, klien bisa turun dari tempat tidur dan jalan0jalan di

sekitar dengan tangan yang fraktur disangga

asionalE entang grak se*ara bertahap dimungkinkan tidak menyebabkan

keterkejutan pada klien

*. esiko infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan

lingkungan akibat fraktur terbuka, fiksasi pen eksternal.

)ujuanE 1nfeksi tidak terjadi.

Kriteria asil E

!$ )idak ditemukannya tanda tanda infeksi

'$ )anda 4ital terutama suhu tidak terjadi peningkatan atau dalam batas

normal.2$ Leukosit normal (5. !.$

en*ana E

a$ /bser4asi luka untuk pembentukan bula, krepitasi, perubahan warna kulit,

 bau drainage yang tidak enak+asam.

asionalE )anda perkiraan gangren.

 b$ Kaji sisi pen+kulit, perhatikan keluhan peningkatan nyeri+rasa terbakar atau

adanya oedema, eritema, drainage + bau tak enak.

asionalE apat mengindikasikan timbulnya infeksi lokal+nekrosis

 jaringan yang dapat menimbulkan adanya osteomeilitis.

!"

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 20/37

*$ Berikan perawatan pen+kawat steril sesuai protokol dan latihan men*u*i

tangan.

asionalE apat men*egah kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi.

d$ Kaji tonus otot, reflek tendon dalam dan kemampuan untuk berbi*ara.

asionalE Kekuatan otot, spasme tonik otot rahang dan disphagia

menunjukan adanya tetanus.

e$ Lakukan prosedur isolasi.

asionalE Adanya drainage purulen akan memerlukan kewaspadaan luka

untuk men*egah kontaminasi silang.

f$ Berikan obat sesuai dengan indikasi, *ontoh antibiotik 1?+topikal.

asionalE Antibiotik spektrum luas dapat digunakan se*ara propilaktip

 pada mikroorganisme khusus.

g$ Kolaborasi pemeriksaan laboraorium, hitung darah lengkap.

asionalE Leukositosis biasanya ada dengan proses infeksi.

d. esiko Kerusakan 1ntegritas Kulit berhubungan dengan 1mobilisasi dan

terpasangnya alat fiksasi.

)ujuanE 1ntegritas kulit terpelihara

Kriteia asilE

!$ )idak ada kemerahan pada daerah yang tertekan terutama bokong dan

tumit

'$ )idak teraba panas pada daerah tertekan

2$ )idak terdapat le*et pada daerah tertekan

en*anaE

a$ Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, perdarahan,

 perubahan warna, kelabu, memutih.

asionalE %emberikan informasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang

mungkin disebabkan oleh alat dan+atau pemasangan bebat atau traksi, atau

 pembentukan edema yang membutuhkan inter4ensi medik lanjut.

 b$ %asase kulit dan penonjolan tulang. ertahankan tempat kering dan bebas

kerutan. )empatkan bantalan air+bantalan lain bawah kiku+tumit sesuai

inidikasi.asionalE %enurunkan tekanan konstan pada area yang peka da risik 

abrasi+kerusakan kulit

*$ Kaji posisi bebat pada alat traksi

asionalE osisi yang tak tepat dapat menyebabkan *edera kulit+kerusakan

d$ Lakukan mobilisai aktif maupun pasif.

asionalE engan mobilisasi aktif maupun pasif sirkulasi darah pada

daerah tertentu lan*ar dan penekanan0penekanan pada daerah tertentu tidak 

 berlebihan

'

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 21/37

e. Kerusakan pola istirahat dan tidur behubungan dengan nyeri

)ujuanE kerusakan pola istirahat teratasi

Kriteria asilE

!$ )idur+istirahat diantara gangguan

'$ %elaporkan peningkatan rasa sehat dan merasa dapat istirahat

en*anaE

a$ Berikan makanan ke*il, susu hangat sore hari

asionalE %eningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk 

 b$ )urunkan jumlah minum sore hari, lakuikan berkemih sebelum tidur 

asionalE %enurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi ke kamar 

mandi

*$ Batasi masukan makanan dan minuman mengandung kafeinasionalE Kafein dapat memperlambat klien untuk tidur dan

memopengaruhi tidur tahap %.

d$ Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik dan sedati4e

asionalE yeri mempengaruhi kemampuan klien untuk tidur, dan sedatif 

obat yang tepat untuk meningkatkan istirahat.

BAB III

TINJAUAN KASUS

'!

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 22/37

ada bab ini akan diuraikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada )n. 3, berusia '6

tahun. Klien masuk 3< Cipto %angunkusumo pada '5 esember '!8 di 1>.Asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, ren*ana keperawatan,

implementasi, dan e4aluasi keperawatan.

A. >ambaran Kasus

Klien bernama )n. 3 berusia '6 tahun. 3tatus perkawinan menikah,

 beragama 1slam, pendidikan 3%, bahasa komunikasi sehari0hari adalah 1ndonesia

dan Gawa, suku Gawa. )inggal di rumah sewaan bersama di Kemayoran.iwayat

 pekerjaan supir mobil proyek pembangunan gedung sejak ' tahun yang lalu.

Klien mengatakan darah yang keluar sedikit, terlihat tonjolan tulang pada

daerah tulang kering sebelah kanan, dan terdapat luka le*et pada bagian punggungkaki.3etelah kejadian, klien di bawa ke 3 Bunda %argonda. isana luka klien

dibersihkan, ditutup kasa steril, dan dilakukan pembidaian sementara, lalu klien

dirujuk ke 1> 3C%, dilakukan debridement dan pemasangan ba*kslab pada

tanggal '5 o4ember '!8.

Klien alergi dengan kerang hijau, tidak pernah ke*elakaan, klien pertama kali

di rawat di 3, pemakaian obat E hanya obat warung, seperti anadol, 1n:ana,

ntrostop. Keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit berat.

emeriksaan fisik ditemukan kesadaran klien Compos %entis, keadaan umum

 baik, >C3 !8, akral hangat, tekanan darah !!+# mmg, nadi #6D+menit,  

!#D+menit, suhu 26,'OC. BB setelah sakit 82 kg, BB sebelum sakit yaitu 82 kg,

gangguan pada sistem penglihatan tidak ada, gangguan pada sistem pendengaran tidak 

ada, gangguan sistem wi*ara tidak ada, pernapasan tidak sesak dengan frekuensi

!#D+menit. afas dalam dan panjang, pernapasan spontan.)idak ada batuk, produksi

sekret tidak ada, suara nafas klien 4esikuler pada paru kanan dan kiri, nyeri dada tidak 

ada, klien tidak memiliki riwayat berat.>angguan pada sistem kardio4askuler tidak ada, gangguan pada sistem

hematologi tidak ada, dan gangguan pada sistem persarafan tidak ada. Keadaan mulut

klien E gigi klien terdapat *aries dan karang gigi, klien tidak menggunakan gigi palsu,

tidak terdapat stomatitis, lidah terlihat tidak kotor, sali4a normal, tidak ada

mual,ataupun muntah. Bising usus !D+menit.agi ini klien BAB !D dengan

konsistensi feses lunak, berwarna *oklat, hepar tidak teraba, tidak ada gangguan pada

sistem endokrin.

1ntake *airan klien yaitu sebanyak ' ** per oral, /utput E '"9 ** dan

diperoleh BC N 0 "9 **. )idak ada perubahan pola berkemih, klien tidak terpasang

''

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 23/37

kateter urine, klien miksi dengan urinal. -arna urine kuning, tidak ada distensi

kandung kemih dan sakit pinggang.)idak ada gangguan pada sistem integument.

ada sistem muskuloskeletal, terdapat gangguan yaitu nyeri tekan pada otot

seluruh tubuh. Ada kesulitan dalam pergerakan, yaitu sulit merubah posisi, kaki kanan

klien harus di bantu tangan klien untuk menggesernya. )erdapat fraktur pada os !+2

distal tibia dan !+2 distal fibula. engan kondisi post debridement P8, tertutup kasa

steril dan terbalut elasti* 4erban. )idak ada kelainan bentuk tulang+sendi.)idak ada

kelainan struktur tulang belakang.Keadaan tonus otot klien baik.

Kekuatan otot 8888 8888

  ''88 8888

ada pemeriksaan status lokalis didapati hasilE Look yakni tampak ekstremitas

 bawah deDtra terbalut ba*k slab ; elasti* 4erban, tampak bengkak pada femur distal

dan patella deDtra, tidak tampak deformitas pada kaki kanan klien, ada pemeriksaan

Feel E yeri tekan ?A3 2 , krepitasi tidak ada dan pemeriksaan %o4eE /% terbatas

akibat pemasangan ba*k slab.

engetahuan klien tentang penyakitnya yaitu ia mengalami sakit yang paling

 parah selama hidupnya adalah saat ini. Klien mengalami patah tulang sampai

tulangnya keluar dari kulit. Klien ingin segera di operasi, klien telah dijelaskan oleh

dr. @ mengenai prosedur pemasangan pin di tulangnya.

enatalaksanaan penunjang yang didapat adalah sebagai berikut E Klien tidak 

mendapatkan terapi *airan, karena intake oral klien adekuat sedangkan untuk diet,

klien mendapatkan diet nasi biasa !" kal.

Pre Op

Klien mendapatkan terapi obat antibiotik CeftriaDone 'D! gr 1? pukul 6, !#

dan >entami*in 'D# mg 1? pukul !, ''. /bat analgetik Ketorola* 2D2 mg 1?

 pukul !, !#, '.anitidine 'D8 mg 1? pukul 6, !#.

emeriksaan laboratorium tanggal '2 o4ember '!8 pukul 'E82 -1B.

emeriksaan hematologi, didapatkan hasil hemoglobin !2,' gr+dl (!2,'0!9,2$,

hematokrit 2#,27 (508'$, eritrosit 5,9 !Q6+RL (5,508,"$, %C?+? #! Fl (#0!$,

%CC+K 28 gr+dl ('6025$, %C '# !Q2+RL (2'026$, leukosit !# !Q2+RL (2,#0

!,6$. emeriksaan hitung jenis, didapatkan hasil basofil 7 (0!$, eosinofil !7 ('05$,

neutrofil batang !7 (208$, neutrofil segmen #'7 (809$, monosit 97 ('0#$, limfosit

'2

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 24/37

"7 ('805$, trombosit '!' !Q2+RL (!8055$. emeriksaan hemostasis, didapatkan

hasil, masa perdarahan (B)$ ' menit (!06$, masa pembekuan (C)$ ! menit (#0

!#$.emeriksaan diabetes, didapatkan hasil >3 !!! mg+dl (950!6$.

emeriksaan radiografi tanggal '5 o4ember '!8. adiografi thoraks

 proyeksi A E jantung kesan tidak membesar. Aorta dan mediastinum superior tidak 

melebar.)rakea di tengah.Kedua hilus tidak menebal.Corakan bronko4askular kedua

 paru baik. )idak tampak infiltrate maupun nodul di kedua lapangan paru. Kedua

hemidiafragma li*in.Kedua sinus kostofrenikus lan*ip.)ulang0tulang intak.Kesan E

)idak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.

emeriksaan radiografi Cruris kanan proyeksi A dan lateral E fraktur komplit

*um. Contra*tionum diafisis distaltibia dan fibula kanan dengan pergeseranfragmen

distalfraktur ke sisi medial dengan penebalan jaringan lunak di sekitarnya. )idak 

tampak subluksasi, dislokasi.Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial ataupun

sendi tolo*ruralterlihat baik.Garingan lunak sekitar region *ruris terlihat baik.Kesan E

Fraktur komplit *um *ontra*tionum diafisis distal tibia dan fibula kanan dengan

 pergeseran fragmen distal fraktur ke sisi medial dengan soft tissue swelling region

sekitar fraktur.

emeriksaan radiografi edis kananproyeksi A dan oblik dengan hasil EKedudukan tulang0tulang pedisbaik, tidak tampak subluksasi+dislokasi. )ak tampak 

fraktur maupun destruksi.Celah sendi tidak tampak menyempit.Garingan lunak sekitar 

tenang.Kesan E )idak tampak fraktur tulang pedis kanan.

emeriksaan laboratorium tanggal '8 o4ember '!8 pukul !5E5! -1B.

emeriksaan albumin 2,#5 gr+dl (2,808,'$. emeriksaan hematologi, hemoglobin !',"

gr+dl (!2,0!6,$, hematokrit 2#,#7 (505#$, eritrosit 5,6' !Q6+RL (5,808,8$,

%C?+? #5, fL (#'0"'$, %C+ '9," pg ('902!$, %CC+K 22,' gr+dl

(2'026$, trombosit ' !Q2+RL (!805$, leukosit !!,88 !Q2+RL (8,0!,$.

itung jenis, basofil ,57 (0!$, eosinofil !,7 (!02$, neutrofil #,!7 (8',096,$,

limfosit !!,'7 ('05$, monosit 9,27 ('0#$, L ' mm (0!$.

emeriksaan radiografi tanggal '8 o4ember '!8. adiografi *ruris kanan

 proyeksi A dan lateral E fraktur kominutif diafisis distal os tibia, kedudukan fragmen

distal fraktur relati4e segaris. Fraktur komplit diafisis distal os fibula dengan

displa*ement fragmen distal fraktur ke anteromedial.)idak tampak subluksasi,

dislokasi.Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial ataupun sendi talo*rurai

'5

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 25/37

terlihat baik.Kesan E dibandingkan dengan radiografi *ruris kanan tanggal '5

 o4ember '!8, saat ini E kedudukan fragmen distal fraktur os tibia kanan dan os

fibula kanan sudah relati4e segaris.

Post Op

ari hasil pengkajian fisik post operasi didapatkan hasil pengukuran tanda0

tanda 4ital ) E !!+9 mmg, #D+menit, 'D+menit, 3 26OC, C) ! detik.

)ampak edema pada bagian femur distal deDtra. 3elain itu distal femur deDtra lebih

 besar sedikit dibanding femur sinistra. Femur distal deDtra teraba lebih ken*ang

dibanding dengan femur distal sinistra. -arna kulit sekitar femur dan jari kaki

kemerahan dan bagian perifer teraba hangat. Klien mengatakan kaki sebelah

kanannya nyeri. yeri bertambah saat digerakkan dan disentuh, nyeri terasa seperti

ditusuk0tusuk, nyeri sekitar daerah yang di balut 4erband elasti*, skala nyeri ?A3 2,

durasi nyeri '02 menit, frekuensi nyeri sering dan tidak menentu. Klien mengatakan

nyeri berkurang saat klien beristirahat atau setelah diberikan obat anti nyeri. Klien

terlihat meringis kesakitan. Luka operasi terbalut kassa steril dan 4erband elasti*.

Klien terpasang ba*kslab dan terbalut elasti* 4erban. Klien mengatakan belum bisa

menggerakan kaki kanannya karena terasa nyeri. Klien memerlukan bantuan untuk 

menekuk+menggerakkan kaki sebelah kiri. Gari kaki kanan klien belum bisa bergerak.

Luka operasi terbalut kassa steril. Klien terpasang ba*kslab dan terbalut 4erban elasti*

ari data yang kelompok dapatkan berdasarkan laporan pembedahan pada

tanggal ' esember '!8 klien menjalani pemasangan /1F pada tibia dan fibula.

/perasi di mulai pukul !!.2 dengan anastesi spinal dengan posisi operasi supine.

Klien di berikan re %edikasi E CeftriaDone ! gr, >entami*in # mg. Klien di pasang

 plate 9 holes dan 6 srew pada os fibula dan plate !8 holes dan 9 srew pada os tibia.

3elama pembedahan terjadi perdarahan sebanyak 98 **. /perasi berlangsung selama

5 jam !8 menit. 3elesai operasi pukul !8.58.

3etelah itu klien langsung di antar ke bagian radiologi untuk melakukan

rontgent os tibia0fibula kanan proyeksi A dan lateral dengan hasil terpasang fikssasi interna

di os tibia fibula kanan dengan kedudukan fragmen fraktur yang segaris. Klien di pasang

 plate 9 holes dan 6 srew pada os fibula dan plate !8 holes dan 9 srew pada os tibia.

3etelah dilakukan foto rontgent klien kembali ke ruangan dan di dapatkan

hasil pengkajian klien terpasang kateter urine dengan produksi urine '8 ** berwarna

'8

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 26/37

kuning jernih, dan tidak ada endapan. Klien terpasang 1?F ingerfundin 8 **

dengan 4enflon nomor !# di tangan kiri.

Klien mendapatkan terapi obat antibiotik CeftriaDone 'D! gr 1? pukul 6, !#,

>entami*in 'D# mg 1? pukul !, '' dan Cefopera:one 3ulba*tam 'D! gr 1? pukul

6, !#. /bat analgetik Ketorola* 2D2 mg 1? pukul !, !#, '. anitidine 'D8 mg

1? pukul 6, !#.

emeriksaan laboratorium tanggal ' esember '!8 pukul '!E8 -1B.

emeriksaan hematologi, hemoglobin !!,8 gr+dl (!2,0!6,$, hematokrit 25,'7 (50

5#$, eritrosit 5,6 !Q6+RL (5,808,8$, %C?+? #5,' fL (#'0"'$, %C+ '#,2 pg

('902!$, %CC+K 22,6 gr+dl (2'026$, trombosit 2'# !Q2+RL (!805$, leukosit

!',6' !Q2+RL (8,0!,$. itung jenis, basofil ,'7 (0!$, eosinofil !,7 (!02$,

neutrofil 95,!7 (8',096,$, limfosit !8,87 ('05$, monosit ",'7 ('0#$, L 88 mm

(0!$.

B. iagnosa Keperawatan

Berdasarkan data diatas, ditemukan diagnosa 6 diagnosa keperawatan sebagai berikutE

!. re op

a. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, kerusakan kontinuitas jaringan

 b. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi E akan menjalani operasi

*. isiko infeksi berhubungan adanya port de entrSe

'. ost op

a. yeri akut berhubungan dengan proses pembedahan

 b. >angguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya alat imobilisasi

*. isiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah

d. isiko disfungsi neuro4askular perifer dengan faktor risiko E fraktur, kompresi

mekanik 

C. 1nter4ensi Keperawatan

Kelompok menyusun inter4ensi keperawatan sesuai dengan masalah dan

kebutuhan klien.

ari diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan spasme otot,

kerusakan kontinuitas jaringan, dengan tujuan nyeri berkurang. 1nter4ensi

keperawatan yang telah disusun adalah ukur ))? klien, kaji nyeri klien dengan

J3), berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang

nyaman, ajarkan klien untuk teknik relaksasi tarik nafas dalam, latih klien untuk /%

aktif dan pasif, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik.

iagnosa keperawatan yang kedua adalah ansietas berhubungan dengan krisis

situasi E akan menjalani operasi dengan tujuan *emas yang dirasakan klien hilang.

'6

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 27/37

1nter4ensi keperawatan yang telah disusun adalah ukur ))? klien, berikan

ketenangan dan lingkungan yang nyaman, obser4asi penyebab ke*emasan klien,

 jelaskan semua prosedur dan tujuan tindakan dengan singkat dan jelas, ajarkan klien

teknik relaksasi nafas dalam, berikan klien kesempatan untuk mengungkapkan

ansietasnya.

iagnosa keperawatan yang ketiga adalah risiko infeksi berhubungan adanya

 port de entrSe dengan tujuan infeksi tidak terjadi.1nter4ensi keperawatan yang disusun

adalah obser4asi keadaan luka, pantau dan batasi kunjungan, anjurkan klien untuk 

mempertahankan hidrasi dan nutrisi yang adekuat, ukur ))? klien, anjurkan klien

untuk menjaga kebersihan diri dan lingungan.Bantu keterbatasan akti4itas sesuai

kebutuhan klien, kolaborasi dengan analis kesehatan dalam pemeriksaan L,

kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibioti*.3edangkan pada masa post op, diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan proses pembedahan dengan tujuan nyeri klien berkurang. 1nter4ensi yang

disusun adalah ukur ))? klien, kaji nyeri dengan J3), kaji adanya edema

hematom dan spasme otot, tinggikan ekstremitas yang sakit, njurkan klien teknik 

ralaksasi tarik nafas dalam, lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

analgetik.

ada diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan

adanya alat mobilisasi dengan tujuan kebutuhan mobilisasi klien dapat terpenuhi.

1nter4ensi yang disusun adalah kaji keadaan imobilisasi dan persepsi pasien terhadap

imobilisasi, bantu klien dalam /% aktif dan pasif, bantu dan dorong klien dalam

akti4itas perawatan diri, pantau ))? klien sebelum dan setelah latihan /%.

ada diagnosa keperawatan risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi

 bedah dengan tujuan infeksi tidak terjadi. 1nter4ensi yang disusun adalah ukur ))?

klien, obser4asi keadaan luka dan *airan yang keluar dari luka, pantau dan batasi

kunjungan, anjurkan klien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, bantuketerbatasan akti4itas sesuai kebutuhan klien, kolaborasi dengan analis kesehatan

dalam pemeriksaan L, olaborasi denga dokter dalam pemberian antibiotik.

ada diagnosa keperawatan isiko disfungsi neuro4askular perifer dengan faktor 

risiko E fraktur, kompresi mekanik. 1nter4ensi yang disusun adalah monitor ))? klien,

obser4asi adanya pu*at atau sianosis umum, kulit dingin dan perubahan status mental,

kaji aliran kapiler, warna kulit dan kehangatan bagian ekstremitas yang fraktur 

 bandingkan dengan ekstremitas yang sehat, awasi posisi atau lokasi penyokong bebat,

 pertahankan letak tinggi ekstremitas yang *edera ke*uali ada kontraindika sindroma

'9

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 28/37

kompartemen, anjurkan klien untuk se*ara rutin melakukan latihan menggerakkan

 jari+sendi pada ekstremitas yang fraktur sesegera mungkin, obser4asi retriksi sirkulasi

akibat tekanan bebat+spalk yang terlalu ketat dan kolaborasi dengan dokter dalam

 pemberian obat antikoagulan (bila diperlukan$.

. 1mplementasi Keperawatan

Kelompok telah menyusun inter4ensi keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Adapun implementasi keperawatan yang kelompok sudah lakukan dari tanggal 2

 o4ember '!8 sampai dengan tanggal ' esember '!8 adalah sebagai berikut E

mengukur ))? klien, mengkaji nyeri klien dengan J3), mengkaji keadaan kulit

sekitar daerah yang di 4erban, %embandingkan kehangatan bagian ekstremitas yang

fraktur dengan ekstremitas yang sehat, %empertahankan letak tinggi ekstremitas yang*edera dengan ' buah bantal, C) perifer, keadaan 4erban elastik, mengkaji rentang

gerak sesuai kemampuan klien, mengkaji kekuatan otot klien, memberikan obat anti

 bioti* >entami*in 'D# mg dan analgetik Ketorola* 2D2 mg 4ia bolus di 1? line

tangan kanan, mengajarkan klien untuk teknik relaksasiE teknik nafas dalam ketika

nyeri mun*ul dan ketika klien merasa gelisah.

. 4aluasi Keperawatan

3etelah dilakukan implementasi keperawatan, e4aluasi keperawatan yang didapatkan

 pada tanggal 5 esember '!8 yaitu

Diagnosa 1 : Nyeri akt !er"!ngan #engan proses pe$!e#a"an

S : Klien mengatakan nyeri pada kaki kanannya hilang setelah diberikan obat

antinyeri, skala nyeri yang dirasakan ?A3 !, O: 3emalam bisa tidur nyenyak, Klien

tampak rileks, ))?E ) !!+9 mmg, #D+menit, rE'D+menit, 3E26OC. A:

masalah nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan belum teratasi. P:

/bser4asi ))?, /bser4asi nyeri, lanjutkan terapi analgetik, anjurkan tarik nafas

dalam saat nyeri mun*ul.

Diagnosa % : ganggan $o!i&itas 'isik !er"!ngan #engan a#anya a&at

$o!i&isasi

S :  klien mengatakan bisa menggerakkan kakinya sedikit( O :  klien mampu

menggerakkan kaki kanannya se*ara isometri, ))? klien E) !!+" mmg,

#D+mnt, 'D+mnt, 3 26,2OC, A : masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan

denga adanya alat mobilisasi belum teratasi, P: /bser4asi ))?, bantu klien untuk 

melakukan /% pasif

Diagnosa ) : Pa#a #iagnosa kepera*atan risiko in'eksi !er"!ngan #engan

a#anya &ka insisi !e#a"

'#

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 29/37

S :+( O: ))? klien E ) E !!+" mmg, #D+mnt, 'D+mnt, 3 26,2OC,klien

terpasang ba*kslab dan 4erban elasti*, keadaan 4erban elasti* tidak ada rembesan,

asil lab leukosit terbaru !',6' !Q2+RL (8,0!,$, A  E masalah risiko infeksi

 berhubungan dengan adanya luka insisi bedah tidak terjadi, P :  /bser4asi ))?,

/bser4asi keadaan balutan, monitor hasil laboratorium leukosit

Diagnosa , : Pa#a #iagnosa kepera*atan Risiko #is'ngsi nero-ask&ar peri'er

#engan 'aktor risiko : 'raktr( ko$presi $ekanik.

S :  klien mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri berkurang setelah kakinya

ditinggikan dengan ' buah bantal, kaki kanannya terasa kebas,kakinya masih

 bengkak, O : ))? ) !!+9 mmg, #D+mnt, rE 'D+mnt, 3 26OC, kaki kanan

klien teraba lebih hangat daripada kaki kiri, C) ! detik, tampak kaki kanan klien

masih bengkak dan teraba keras dibanding kaki sebelah kiri, A : masalah isikodisfungsi neuro4askular perifer dengan faktor risiko E fraktur, kompresi mekanik tidak 

menjadi aktual, P E obser4asi ))?, obser4asi C), obser4asi warna kulit ekstremitas,

adanya bengkak, suhu ekstremitas, ajurkan klien meninggikan kakinya jika bengkak 

 bertambah.

BAB I/

PE0BAHASAN

ada bab ini kelompok akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dengan kasus

yang ditemukan dilahan praktek, yaituE Asuhan Keperawatan ada )n. s engan ost

/perasi /pen Fra*ture !+2 istal )ibia an Closed Fra*ture !+2 istal Fibula. embahasan

ini menggambarkan kesenjangan antara asuhan keperawatan yang telah dilakukan dan

tinjauan teori serta memuat faktor pendukung dan faktor penghambat. <raian pembahasan ini

disesuaikan berdasarkan tahap proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, peren*anaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan e4aluasi keperawatan.

A. Pengkaian Kepera*atan

'"

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 30/37

engkajian keperawatan merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan

mengumpulkan data0data yang akurat dari klien sehingga diketahui berbagai masalah yang

ada, yaitu pengumpulan data (data primer dan sekunder$, 4alidasi data dan identifikasi

masalah. (idayat, '#$.

Keluhan pada klien yaitu adanya rasa nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pembengkakan

lokal dan perubahan warna. Keluhan ini sesuai dengan landasan teori menurut Brunner dan

3uddart (''$. 3edangkan untuk keluhan pemendekan ekstremitas dan krepitasi tidak 

terjadi karena saat kelompok mengkaji, klien sudah mendapatkan tindakan medis berupa

 pemasangan /rif post op hari pertama.

asil pemeriksaan radiologi ditemukan kesan Fraktur komplit *um *ontra*tionum diafisis

distal tibia dan fibula kanan dengan pergeseran fragmen distal fraktur ke sisi medial dengan soft

tissue swelling region sekitar fraktur . Bahwa kesan yang ditemukan dari hasil pemeriksaan

radiologi sudah sesuai dengan teori Brunner and 3uddarth (''$.

asil pemeriksaan laboratorium )n.3 ditemukan adanya hasil leukosit yang meningkat

sesuai dengan teori Brunner and 3uddarth (''$ yaitu terjadi peningkatan leukosit dengan

hasil !#, !Q2+Rl dengan nilai normal 80! !Q2+Rl, sedangkan untuk hasil pemeriksaan

B kelompok menemukan adanya kesenjangan antara kasus dengan teori Brunner and

3uddarth (''$. itemukan B klien masih dalam rentang normal yakni !2 gr+dl. al ini

karena pada saat terjadinya ke*elakaan kerja, klien langsung dibawa ke 3 %argonda dan

di 3 %argonda dilakukan tidakan pembersihan luka serta dilakukan immobilisasi dengan

 papan bidai pada kedua sisi lateral dan posterior ekstremitas bawah deDtra. <ntuk 

 pemeriksaan kreatinin, )n.3 tidak dilakukan pemeriksaan kreatinin ulang di 3C%

karena hasil pemeriksaan kreatinin di 3 %argonda telah menunjukkan bahwa kreatinin

)n.3 masih dalam batas normal yakni ," mg+dL ( E ,60!,!$.

2aktor pen#kng : berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data0data yang menunjang

untuk pengambilan diagnosa. Ketersediaan fasilitas rumah sakit yang memadai dan klienyang kooperatif 

2aktor peng"a$!at :  pada pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan pemeriksaan

kreatinin terbaru. ada pengkajian luka pada area yang mengalami fraktur (ekstremitas

 bawah fraktur deDtra$ tidak terkaji se*ara detail karena luka terbalut elastis 4erban.

So&si : pemeriksaan laboratorium kreatinin menga*u pada pemeriksaan sebelumnya (3

%argonda$. 3aat dokter melakukan perawatan luka, kelompok ikut serta dalam perawatan

luka.

B. Diagnosa Kepera*atan

2

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 31/37

%enurut otter ; erry ('8, h.!66$, iagnosa keperawatan adalah pernyataan yang

menguraikan respon aktual atau potensial terhadap masalah kesehatan klien yang

didalamnya perawat mempunyai i:in dan berkompeten untuk mengatasinya.

%enurut oenges et.al ('M 96'0998$ merumuskan delapan diagnosa keperawatan,

Brunner dan 3uddarth (''M '262$ merumuskan tiga diagnosa keperawatan yang dapat

terjadi pada fraktur tertutup dan ngram, Barbara (!"""M '6#0'9!$ merumuskan lima

diagnosa keperawatan pada klien dengan fraktur. ari tiga pendapat tersebut dapat di

simpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang mungkin mun*ul pada gangguan sistem

muskuloskeletal dengan fraktur ada ! diagnosa keperawatan. amun masalah

keperawatan yang kelompok angkat hanya 5 diaganosa keperawatan yakni E

Diagnosa perta$a : Nyeri akt !er"!ngan #engan prose#r pe$!e#a"an.

efinisi nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang

mun*ul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (anda '!!$. asional E

>angguan nyeri akut sebagai prioritas diagnosa keperawatan karena bebas dari nyeri

merupakan kebutuhan utama manusia dalam hirarki maslow yaitu kebutuhan fisiologis

yang harus tepenuhi. yeri pas*a pembedahan apabila tidak ditangani denga efektif akan

menimbulkan metaboli* respon yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh dan

memperberat kondisi pasien dan dibuktikan dengan adanya keluhan klien mengatakan

nyeri pada daerah kaki kanan yang dibalut 4erban, nyeri terasa seperti tertusuk0tusuk 

dengan skala nyeri ?A3 2, nyeri menyebar ke daerah proDimal sampai distal tibia yang

terbalut 4erban, durasi nyeri P '02 menit, frekuensi nyeri dan tidak menentu, nyeri

 berkurang saat klien beristirahat atau setelah diberi obat anti nyeri. ata objektif E klien

terlihat meringis kesakitan, hasil ))? E ) E !!+9 mmg, E#D+m, rE'D+m, 3E 26 oC

dan luka operasi terbalut kassa steril dan 4erban elastik 

Diagnosa ke#a : 3anggan $o!i&itas 'isik !er"!ngan #engan a#anya a&at

i$$o!i&isasi

ambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam kebebasan untuk pergerakan fisik 

tertentu pada bagian tubuh atau lebih ekstremitas. (anda,'!$ asional E berdasarkan

keluhan klien, klien mengalami gangguan mobilitasi terutama motorik pada ekstremitas

 bawah. Karena pada umumnya sistem motorik yang bertugas melaksanakan gerakan, akan

menerima impuls dari sistem sensori yang dikendalikan oleh medulla spinalis lalu

dihantarkan oleh serabut saraf sensorik kemudian serabut0serabut saraf kemudian serabut0

serabut yang terdapat pada sumsum tulang belakang menghantar impus ke sel saraf 

sensorik dan dialihkan pada sistem motorik sehingga terjadilah pergerakan. ada )n.3

2!

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 32/37

kerusakan mobilitas fisik disebabkan karena klien terpasang alat immobilisasi yakni

 berupa ba*kslab untuk men*egah terjadinya pergerakan.

Diagnosa ketiga : Risiko in'eksi !er"!ngan #engan a#anya &ka insisi !e#a"

efinisi resiko infeksi adalah keadaan seseorang indi4idu berisiko terserang oleh agens

 patogenik atau oportunistik (4irus, jamur, bakteri, proto:oa, atau parasit lain$ dari sumber0

sumber eksternal, sumber0sumber endogen atau eksogen. (Carpenito edisi !, '6

h.'""$.asional Epada tanggal 20!!0'!8, klien dilakukan tindakan /rif pada os tibia

fraktur kanan dengan kedudukan fragmen fraktur yang segaris. Komplikasi dari tindakan

/1F adalah infeksi pada jaringan lunak dan tulang hingga sepsis pas*a operasi.1nilah

alasan mengapa kelompok mengangat resiko infeksi.iperlukannya juga teknik perawatan

luka yang steril untuk men*egah terjadinya infeksi.

Diagnosa kee$pat : Risiko #i'ngsi nero-ask&er peri'er #engan 'aktor risiko

'raktr ( ko$presi $ekanik.

isiko difungsi neuro4askuler perifer adalah suatu keadaan dimana indi4idu mempunyai

risiko untuk mengalami gangguan dalam sirkulasi, sensasi, atau pergerakan ekstremitas.

asional E Klien mengatakan bengkak pada bagian sekitar patella dan distal femur deDtra,

daerah fraktur terasa nyeri berdenyut tajam, ngilu, durasi tidak menentu, nyeri berulang,

nyeri bertambah saat kaki digerakkan atau jika klien ingin mengubah posisi, skala nyeri

?A3 ', ujung jari kaki kanan terasa sedikit baal, C) ! detik, ))? E ) E !!+9 mmg,

E#D+m, rE 'D+m, 3E26oC, tampak edema pada bagian distal femur deDtra, tampak 

distal femur deDtra lebih besar sedikit dibandingkan denga femur sinistra, distal femur 

deDtra lebih ken*ang dibandingkan dengan sebelah kiri, warna kulit sekitar femur dan jari

kaki kemerahan dan bagian perifer teraba hangat.

2aktor pen#kng : saat menentukan diagnosa yaitu didapatkan data0data yang

menunjang untuk menetapkan diagnosa keperawatan tersebut, baik dari hasil wawan*ara,

obser4asi, dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

2aktor peng"a$!atE saat menentukan diagnosa keperawatan yakni tidak semua diagnosa

yang sesuai teori dapat diangkat semuanya, sebab keterbatasan kelompok dalam

melakukan pengkajian maupun keterbatasan waktu dalam melakukan asuhan keperawatan

kepada pasien (praktek diruang orthopedi hanya 6 hari$.

4. Inter-ensi Kepera*atan

3etelah dilakukan perumusan diagnosa masalah kelompok menentukan inter4ensi

keperawatan pada )n.3 dengan diagnosa medis post op /rif di )ibia dan Fibulla

ada diagnosa pertama kelompok mengambil diagnosa keperawatan nyeri akut

 berhubungan dengan prosedur pembedahan.)ujuan keperawatan pada diagnosa pertama

2'

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 33/37

adalah 3etelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2D'5 jam diharapkan nyeri klien

 berkurang, dengan kriteria hasil E Klien melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah klien

rileks, ))? dalam batas normalE ) E !'+# mmg, E 60! D +menit, r E !60

'D+menit, 3 E 26 29,8oC, skala nyeri ?A3 !0', klien dapat beristirahat dan tenang

ada ren*ana keperawatan penulis menga*u pada teori (i* o*,'!!$, yaitu ukur ))?

klien, kaji nyeri dengan J3), kaji adanya edema hematom dan sapasme otot, tinggikan

ekstremitas yang sakit, anjurkan klien teknik ralaksasi tarik nafas dalam dan kolaborasi

dengan dokter untuk pemberian obat analgetik.

ada diagnosa kedua, kelompok mengambil diagnosa keperawatan gangguan mobilitas

fisik berhubungan dengan adanya alat immobilisasi. )ujuan keperawatan pada diagnosa

kedua adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2D'5 jam diharapkan

masalah gangguan mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria hasilE klien mau berpartisipasi dalam pemenuhan mobilisasinya, mempertahankan fungsi otot dan tulang

yang sakit.

ada ren*ana keperawatan penulis menga*u pada teori (i* o*, '!!$, yaitu Kaji

keadaan imobilisasi dan persepsi pasien terhadap imobilisasi, bantu klien dalam /%

aktif dan pasif, bantu dan dorong klien dalam akti4itas perawatan diri, pantau ))? klien

sebelum dan setelah latihan /%.

ada diagnosa ketiga kelompok mengambil diagnosa risiko infeksi berhubungan dengan

adanya luka insisi bedah. )ujuan keperawatan pada diagnosa ketiga adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 2D '5 jam diharapkan infeksi tidak terjadi dengan

kriteria hasilE keadaan elastis 4erban bersih (tidak ada darah, pus$, leukosit dalam batas

normal (80! ribu + ul$, ))? dalam batas normalE ) E !'+# mmg, E 60! D

+menit, r E !60'D+menit, 3 E 26 29,8oC.

ada ren*ana keperawatan penulis menga*u pada teori (i* o*, '!!$, yaitu ukur ))?

klien, obser4asi keadaan luka dan *airan yang keluar dari luka, pantau dan batasi

kunjungan, anjurkan klien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, bantu

keterbatasan akti4itas sesuai kebutuhan klien, kolaborasi dengan analis kesehatan dalam

 pemeriksaan L dan kolaborasi denga dokter dalam pemberian antibiotik.

ada diagnosa keempat kelompok mengambil diagnosa resiko disfungsi neuro4askuler 

 perifer berhubungan dengan faktor risiko E fraktur, kompresi mekanik. )ujuan

keperawatan pada diagnosa keempat adalah setelah tindakan keperawatan selama 2 D '5

 jam diharapkan disfungsi neuro4as*ular perifer tidak terjadi denga kriteria hasil E ))?

dalam batas normalE ) E !'+# mmg, E 60! D +menit, r E !60'D+menit, 3 E 26

22

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 34/37

  29,8oC, edema tidak bertambah, skala nyeri berkurang+hilang (0!$, C) H 2 detik,

akral ekstremitas yang teraba fraktur hangat, tidak ada pu*at dan tidak ada baal

ada ren*ana keperawatan penulis menga*u pada teori (i* o*, '!!$, yaitu monitor 

))? klien, obser4asi adanya pu*at atau sianosis umum, kulit dingin dan perubahan status

mental, kaji aliran kapiler, warna kulit dan kehangatan bagian ekstremitas yang fraktur 

 bandingkan dengan ekstremitas yang sehat, awasi posisi atau lokasi penyokong bebat,

 pertahankan letak tinggi ekstremitas yang *edera ke*uali ada kontraindika sindroma

kompartemen, anjurkan klien untuk se*ara rutin melakukan latihan menggerakkan

 jari+sendi pada ekstremitas yang fraktur sesegera mungkin, obser4asi retriksi sirkulasi

akibat tekanan bebat+spalk yang terlalu ketat dan kolaborasi denga dokter dalam

 pemberian obat antikoagulan (bila diperlukan$.

D. I$p&e$entasi Kepera*atan

ari inter4ensi yang telah kelompok tentukan pada diagnosa keperawatan )n.3,

kelompok telah melakukan implemetasi yaitu E Kelompok telah menyusun inter4ensi

keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Adapun implementasi keperawatan yang

kelompok sudah lakukan dari tanggal 2 o4ember '!8 sampai dengan tanggal '

esember '!8 adalah sebagai berikut E mengukur ))? klien, mengkaji nyeri klien

dengan J3), mengkaji keadaan kulit sekitar daerah yang di 4erban, C) perifer,

keadaan 4erban elastik, mengkaji rentang gerak sesuai kemampuan klien, mengkaji

kekuatan otot klien, memberikan obat anti bioti* >entami*in 'D# mg dan analgetik 

Ketorola* 2D2 mg 4ia bolus di 1? line tangan kanan, mengajarkan klien untuk teknik 

relaksasi ) ketika nyeri mun*ul dan ketika klien merasa gelisah

2aktor Pen#kng :  alam melakukan tindakan keperawatan pada )n.3 hampir 

seluruh ren*ana tindakan dapat dilakukan, karena )n.3 sangat kooperatif akan

 pentingnya ren*ena keperawatan yang dilakukan untuk kesembuhan klien.2aktor Peng"a$!at :  )idak semua inter4ensi dilakukan oleh kelompok karena

keterbatasan waktu dan juga kesibukan di ruangan (kelompok tidak fokus pada ruangan

orthopedi saja, tetapi ruang urologi, ruang digesti4 dan ruang bedah plastik juga$

So&si :  Kelompok diberikan waktu untuk memberikan implementasi kepada pasien

kelolaan kelompok setelah kelompok menyelesaikan tugas diruangan.

E. E-a&asi Kepera*atan

!. Asuhan keperawatan pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan prosedur 

 pembedahan. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dari uraian pada bab 2

25

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 35/37

 belum men*apai sesuai kriteria hasil yang ingin di*apai, sehingga pada e4aluasi

keperawatan masalah klien belum teratasi, karena dihubungkan dengan data E klien

mengatakan nyeri pada kaki kanannya hilang setelah diberikan obat antinyeri, skala

nyeri yang dirasakan ?A3 !, 3emalam bisa tidur nyenyak, Klien tampak rileks, ))?E

) !!+9 mmg, #D+menit, rE'D+menit, 3E26OC.

'. Asuhan keperawatan pada diagnosa kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan

adanya alat mobilisasi, berdasarkan data subjektif dan data objektif dari uraian bab 2

 belum men*apai sesuai kriteria hasil yang ingin di*apai, sehingga pada e4aluasi

keperawatan masalah klien belum teratasi, karena dihubungkan dengan data E klien

mengatakan bisa menggerakkan kakinya sedikit( klien mampu menggerakkan kaki

kanannya se*ara isometri, ))? klien E) !!+" mmg, #D+mnt, 'D+mnt, 3

26,2OC.2. Asuhan keperawatan pada diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka

insisi, berdasarkan data subjektif dan data objektif dari uraian bab 2 belum men*apai

sesuai kriteria hasil yang ingin di*apai, sehingga pada e4aluasi keperawatan masalah

klien belum teratasi, karena dihubungkan dengan dataE ))? klien E ) E !!+"

mmg, #D+mnt, 'D+mnt, 3 26,2OC,klien terpasang ba*kslab dan 4erban

elasti*, keadaan 4erban elasti* tidak ada rembesan, asil lab leukosit terbaru !',6'

!Q2+RL (8,0!,$,

5. Asuhan keperawatan pada diagnosa  isiko disfungsi neuro4askular perifer dengan

faktor risiko E fraktur, kompresi mekanik, berdasarkan data subjektif dan data objektif 

dari uraian bab 2 belum men*apai sesuai kriteria yang ingin di*apai, sehingga

e4aluasi keperawatan masalah keperawatan belum teratasi, karena  dihubungkan

dengan data  :  klien mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri berkurang setelah

kakinya ditinggikan dengan ' buah bantal, kaki kanannya terasa kebas,kakinya masih

 bengkak, ))? ) !!+9 mmg, #D+mnt, rE 'D+mnt, 3 26OC, kaki kanan klien

teraba lebih hangat daripada kaki kiri, C) ! detik, tampak kaki kanan klien masih

 bengkak dan teraba keras dibanding kaki sebelah kiri.

2aktor pen#kng : Klien kooperatif selama proses asuhan keperawatan dan selalu

mengeluhkan apa yang dirasakan oleh pasien se*ara jujur.

2aktor Peng"a$!at : Keterbatasan waktu dan juga kesibukan di ruangan (kelompok 

tidak fokus pada ruangan orthopedi saja, tetapi ruang urologi , ruang digesti4e dan

ruang bedah plastik juga$

So&si : kelompok berkolaborasi dengan perawat ruangan orthopedi, mahasiswa yang

 praktek di ruang urologi dan mahasiswa dari institusi lain dalam memantau status

 perkembangan klien.

28

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 36/37

BAB /

PENUTUP

A. Kesimpulan

ada bab ? ini, setelah kelompok memberikan asuhan keperawatan pada )n.3 yang

mengalami open frakture tibia dan *lose frakture fibula di ruang ortopedi lantai 5 3<

r. Cipto %angunkusumo dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari

 pengkajian, diagnosa keperawatan, inter4ensi, implementasi dan e4aluasi yang

dilaksanakan pada tanggal 2 no4ember 0' desember '!8, maka kelompok dapat

menyimpulkan sebagai berikut E

!. ada tahap pengkajian sudah sesuai dengan teori Brunner ; 3uddarth. )etapi

ada keluhan yang tidak sama dengan teori, yaitu tidak adanya pemendekan pada

ekstremitas bawah dan tidak adanya krepitus

'. ada perumusan diagnosa kelompok menemukan 5 diagnosa sesuai dengan

teori. yaitu yeri akut berhubungan dengan agen penyebab *idera fisikE proses

 pembedahan, ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya orif, risiko

infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi bedah, resiko defisiensi

neuromus*ular berhubungan dengan pembedahan orthopaedi. amun ada

diagnosa yang tidak ditemukan pada )n. 3

2. ada inter4ensi yang telah di ren*anakan oleh kelompok sesuai dengan teori

 anda i* o*.

5. ada tahap implementasi kelompok melakukannya berdasarkan tujuan dan

kriteria hasil selama 2T'5 jam. amun ada beberapa inter4ensi yang kelompok 

tidak lakukan karena keterbatasan waktu

26

7/21/2019 open fracture tibia and close fracture fibula

http://slidepdf.com/reader/full/open-fracture-tibia-and-close-fracture-fibula 37/37

8. asil e4aluasi sudah sesuai dengan teori. amun pada diagnosa ke empat

masalah belum teratasi.

B. 3aran

!. Ada baiknya mahasiswa membandingkan kembali pemeriksaan penunjang yang ada

di teori dengan kasus di lapangan, jika tidak ada berkolaborasi dengan dokter untuk 

 pemeriksaan penunjang.

'. Bagi mahasiswa ada baiknya meningkatkan kerja sama untuk memantau kondisi

 pasien kelolaan, jangan sampai mahasiswa melawatkan keluhan pasien

2. Bagi institusi diharapkan dapat sebagai tolak ukur penilaian terhadap kemampuan

mahasiswa yang telah mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang diberikan

oleh dosen.

5. Bagi institusi lebih meperbanyak literatur untuk sumber pembuatan makalah8. Bagi mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan

asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami fraktur dan memenuhi kompetensi

keperawatan medi*al bedah 1?.

6. 3aran untuk mahasiswa dalam proses pembuatan makalah harus membutuhkan kerja

sama yang baik.

9. alam pembuatan makalah ini dibutuhkan kerjasama yang efektif antara dosen

 pembimbing dan mahasiswa