154
STRUKTUR KALIMAT TUNGGAL BAHASA INDONESIA PADA MURID PAUD DI KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR: ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF THE INDONESIAN SIMPLE SENTENCES STRUCTURE PRE-SCHOOL STUDENTS IN TAMALANREA DISTRICT OF MAKASSAR CITY: GENERATIVE TRANSFORMATIONAL ANALYSIS MUTAHHARAH NEMIN KAHARUDDIN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

STRUKTUR KALIMAT TUNGGAL BAHASA INDONESIAPADA MURID PAUD DI KECAMATAN TAMALANREA KOTA

MAKASSAR:ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF

THE INDONESIAN SIMPLE SENTENCES STRUCTUREPRE-SCHOOL STUDENTS IN TAMALANREA DISTRICT OF

MAKASSAR CITY: GENERATIVE TRANSFORMATIONAL ANALYSIS

MUTAHHARAH NEMIN KAHARUDDIN

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2017

Page 2: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH
Page 3: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH
Page 4: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

teruntuk kedua orang tua tercinta:H. Kaharuddin dan Hj. Maemunah D.

Page 5: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

PRAKATA

Bismillahirahmani rahimAssalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Segala puji bagi

Allah, Dzat yang menjadikan sesuatu itu ada dan tempat kembali

semua makhluk. Shalawat kepada baginda Rasulullah, Muhammad

Salallahu alaihi wassalam, manusia mulia yang dikirimkan Allah untuk

memberikan peringatan dan mengajak manusia pada kebenaran.

Sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah salah satu hal yang

patut kita lakukan, yaitu menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu

dunia. Sehubungan hal itu, sebuah karya tesis yang berjudul “Struktur

Kalimat Tunggal Bahasa Indonesia Murid Paud di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar: Analisis Transformasi Generatif”

dipersembahkan penulis kepada kedua orang tua tercinta, H.

Kaharuddin dan Hj. Maemunah D.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya ini bukanlah hasil

karya penulis sendiri, tetapi begitu banyak pihak yang membantu

penulis dalam menyelesaikannya, baik sumbangan ilmu pengetahuan

maupun dukungan. Adapun pihak-pihak yang senantiasa memberikan

dukungan kepada penulis antara lain:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Darwis, M.S. dan Prof. Dr. Dr. Moses

Usman, M.S. selaku pembimbing penulis, yang senantiasa

sabar membimbing penulis, senantiasa memberikan nasihat

kepada penulis, senantiasa menyisihkan waktu untuk penulis.

Page 6: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali jazakallah

khairan katsiran dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat, ridho, hidayah,

kebaikan, serta surga Allah kepada kedua pembimbing penulis

2. Ketua Program Studi Ilmu Linguistik, Dr. Hj. Nurhayati, M.Hum.

sekaligus penguji, penasehat akademik (PA) penulis sewaktu

S1, dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar

mengajar, penulis menyampaikan jazakillah khairan katsiran

atas segala waktu, nasihat, motivasi yang diberikan selama

penulis menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin.

Penulis pun menyampaikan permohonan maaf kepada beliau.

Semoga Allah membalas kebaikan beliau dengan balasan yang

terbaik, yaitu surga Allah.

3. Penguji penulis, Dr. Kamsinah, M.Hum. dan Dr. Hj. Asriani

Abbas, M.Hum. yang memberikan banyak nasihat, motivasi

kepada penulis, dan menyisihkan waktu untuk penulis. Penulis

hanya mampu menyampaikan jazakillah kahiran katsiran

semoga Allah membalas kebaikan keduanya dengan balasan

yang terbaik.

4. H. Kaharuddin dan Hj. Maemunah D., kedua orang tua penulis,

yang begitu sabar, pengertian, dan senantiasa mendorong

penulis untuk menyelesaikan pendidikan baik secara moral

maupun finansial, bahkan menjadi tempat diskusi dan keluh

Page 7: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kesah. Jazakallah khairan katsiran dan permintaan maaf yang

sebesar-besarnya penulis hanturkan kepada keduanya.

Semoga Allah membalas segala kebaikan kedua orang tua

penulis dengan surga tertinggi Allah dan semoga penulis

menjadi salah satu alasan keduanya masuk dalam surga Allah,

amin ya rabbal alamin.

5. Drs. H. Hasan Ali, M.Hum dan Dr. Ikhwan M.Said, M.Hum. yang

senantiasa memberikan motivasi serta nasihat selama penulis

menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin. Penulis

hanya mampu menyampaikan jazakallah khairan katsiran,

semoga Allah senantiasa membalas kebaikan beliau dengan

balasan yang terbaik.

6. Dr. Fathu Rahman, M.Hum. yang senantiasa memberikan

motivasi serta nasihat kepada penulis. Penulis hanya mampu

menyampaikan jazakallah khaitan katsiran, semoga Allah

senantiasa membalas beliau dengan balasan yang terbaik.

7. Dosen-dosen penulis selama penulis menempuh pendidikan di

Universitas Hasanuddin. Jazakallah khairan katsiran atas

nasihat, motivasi, dan ilmu yang diberikan semoga Allah

membalas kebaikan yang mereka berikan dengan surga Allah.

8. Saudara-saudara penulis, Nikmala Nemin Kaharuddin,

Maknamal Nemin Kaharuddin, Nur Hikmah Nemin Kaharuddin,

dan Nur Ilman Nemin Kaharuddin. Mereka senantiasa

Page 8: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

memberikan motivasi, pengertian, finansial, dan menjadi

tempat berdiskusi dan keluh kesah. Penulis hanya mampu

menyampaikan jazakallah khairan katsiran dan permohonan

maaf, semoga kita kembali dipertemukan di surga Allah.

9. Civitas Rumah Qur’ani Imam Bukhari dan Danica Kids yang

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian. Penulis hanya mampu menyampaikan jazakallah

khairan katsiran

10.Raviqa, S.S., M.Hum., Indramayanti Noer, S.S., M.Hum., Andi

Chitarildah, S.S., M.Hum., Rismayanti, S.S., M.Hum., Wa Ode

Dian Asmarani, S.S., M.Hum., Resnita Dewi, S.S., M.Hum., Ita

Rosvita, S.S., M.Hum., Hj. Indarwati, S.S., M.Hum., Yuliana,

S.S., Amanda Pratiwi Ismail, S.S., Sandra Rahmi, S.S., S.Pd.,

A. Muhammad Yusuf, S.S., S.Pd., M.Kom., Wahyuddin, S.Pd.,

M.Hum., Fauzan Ahyar, S.S., S.Pd., M.Hum., Muhammad Ali,

S.Pd.., Rizki Fauzi, S.S., Isra Mirdayanti, S.S. dkk, senior dan

kawan-kawan di Prodi Magister Ilmu Linguistik, Taufik

Salamun, S.Pd., M.Hum., Sutrisno, S.Pd., M.Hum., Rahma,

S.Pd., M.Hum., Sumiaty, S.S., M.Hum, dan kawan-kawan di

Prodi Magister Bahasa Indonesia, serta Wahdaniah, S.S.,

M.Hum., Susiyanti, S.Pd., M.Hum., Muhammad Reffyal, S.Pd.,

M.Hum., La Ode Achmad Suherman, S.Pd., M.Hum dan

kawan-kawan di Prodi Magister Bahasa Inggris, mereka yang

Page 9: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

senantiasa meluangkan waktu, memberikan nasihat,

memberikan motivasi, menemani penulis dalam suka dan duka,

serta menjadi tempat berdiskusi tentang banyak hal, Penulis

hanya mampu menyampaikan jazakallah khairan katsiran,

semoga hubungan yang dibina dapat mempertemukan kita

kembali di surga Allah.

11.Mullar, S.S., Mukhtar, S.T., dan Dg. Nai selaku pegawai di FIB

penulis menyampaikan jazakallah khairan katsiran atas

bantuan yang diberikan oleh ketiganya, semoga Allah

membalasnya dengan balasan yang terbaik.

12.Hikmawati, S.S., Irma Hasnan, S.S. dan teman-teman

Argumentasi 2010, Okky Ozakawati, Ridha Kusumawati, adik

Mutmainnah dan Haslinda, junior dan senior di IMSI KMFS-UH

maupun di Musollah Al-Adaab, penulis menyampaikan

jazakallah khairan katsiran atas waktu yang mereka berikan,

motivasi, dan pengertian selama penulis menempuh

pendidikan.

13.Pihak-pihak lainnya yang turut memberikan sumbangsih dalam

penyelesaian tesis penulis. Penulis hanya mampu

menyampaiakn jazakallah khairan katsiran, semoga Allah

membalas kebaikan kalian.

Page 10: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Selanjutnya, penulis menyadari banyak kekurangan dalam

penulisan ini. Dengan demikian, saran, kritik, dan penelitian lebih

lanjut sangat dibutuhkan guna menjadikan karya ini lebih baik lagi.

Penulis

Mutahharah Nemin Kaharuddin

Page 11: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ABSTRAK

MUTAHHARAH NEMIN KAHARUDDIN. 2017. Struktur KalimatTunggal Bahasa Indonesia pada Murid PAUD di KecamatanTamalanrea Kota Makassar: Analisis Transformasi Generatif(dibimbing oleh H. Muhammad Darwis dan Moses Usman).

Penelitian ini bertujuan (1) merumuskan kaidah struktur frasa(KSF) kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUD di KecamatanTamalanrea Kota Makassar dan (2) merumuskan kaidah transformasisehubungan dengan penggunaan kalimat tunggal bahasa Indonesiamurid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini ialah transformasi generatif. Datapenelitian ini ialah kalimat performansi yang diujarkan oleh muridPAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Adapun, terdapatdua metode yang digunakan, yaitu metode cakap dan metode simak.Metode cakap direalisasikan dengan teknik elisitasi sedangkanmetode simak direalisasikan dengan teknik catat dan rekam.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat-kalimatperformansi murid PAUD telah berpola sehingga kalimat tersebutdapat dibuatkan kaidah struktur frasanya. Dalam hal ini, kaidahstruktur frasa (KSF) kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUDterdiri atas dua pola, yaitu FN + FV dan FN + FA. Selanjutnya, untukuntuk menghubungkan struktur batin dengan struktur lahir diperlukanlima kaidah transformasi, yaitu transformasi tersebut ialahtransformasi negatif, transformasi pasif, transformasi tanya,transformasi perintah, dan transformasi fokus.

Kata kunci: kalimat tunggal, murid PAUD, analisis transformasigeneratif

Page 12: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ABSTRACT

MUTAHHARAH NEMIN KAHARUDDIN. 2017. Indonesia LanguageSimple Sentences Structure of Pre-School Students in TamalanreaDistrict of Makassar. Generative Transformational Analysis(surpervised by H. Muhammad Darwis and Moses Usman).

This research aims at (1) formulating phrase structure rules ofIndonesian language simple sentences of Pre-School student inTamalanrea District of Makassar and (2) formulating transformationalrules in terms of the use of Indonesian language sentences of Pre-School students in Tamalanrea District of Makassar.

This desciptive research used generative transformationalapproach. The research data is performance sentences uttered byPre-School students in Tamalanrea District of Makassar. The researchwas by using listening and speaking method. The technic used inspeaking method was elicitation, while in listening methode wasrecording and noting.

The research shows that the performance sentences of Pre-School students have patterned. Therfore, the phrase structure rulescan be made. The phrase rules of Indonesian simple sentencesstructure for Pre-Schoole students consist of two patterns, i.e. NP +VP and NP + AP. Furthemore, the performance level needs fivetransformation rules to associate the deep structure with the surfacestructure such as negative transformation, passive transformation,introgative transformation, imperative transformation, and emphatictransformation.

Keywords: simple senteces, Pre-School students, generativetransformational analysis.

Page 13: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................ iHalaman Judul ................................................................................... iiLembar Persetujuan.......................................................................... iiiLembar Pernyataan Keaslian Tesis .................................................. ivLembar Persembahan ....................................................................... vPrakata ............................................................................................. viAbstrak .............................................................................................. xAbstract............................................................................................ xiiDaftar Isi ..........................................................................................xiiiDaftar Singkatan ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................1

B. Batasan Masalah ....................................................................9

C. Rumusan Masalah ................................................................10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................12

A. Hasil Penelitian yang Relevan...............................................12

B. Landasan Teori .....................................................................14

1. Kalimat.............................................................................14

a. Pengertian Kalimat .....................................................14

b. Unit-unit Kalimat .........................................................15

1) Kata.......................................................................16

2) Frasa.....................................................................27

3) Klausa ..................................................................32

c. Fungsi Kalimat............................................................34

d. Kategori .....................................................................36

e. Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia .......................37

2. Tata Bahasa Transformasi Generatif ...............................39

a. Konsep Dasar Tata Bahasa Transformasi Generatif ..39

b. Kaidah Struktur Frasa dan Leksikon...........................42

Page 14: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

c. Tipe-tipe Transformasi................................................47

3. Karakteristik Bahasa Anak...............................................50

C. Kerangka Pikir.......................................................................53

D. Definisi Operasional ..............................................................56

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................57

A. Jenis Penelitian .....................................................................58

B. Lokasi dan Tempat Penelitian ...............................................58

C. Sumber Data .........................................................................61

D. Populasi dan Sampel Penelitian............................................61

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................62

F. Teknik Analisis Data..............................................................65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................66

A. Hasil Penelitian .....................................................................66

B. Pembahasan .........................................................................67

1. Kaidah Struktur Frasa Kalimat Tunggal Murid PAUD diKecamatan Tamalanrea Kota Makassar..............................67

a. FN + FV ...........................................................................68

b. FN + FA ...........................................................................76

2. Bentuk Transformasi Kalimat Tunggal Murid PAUD diKecamatan Tamalanrea Kota Makassar ............................81

a. Transformasi Negatif ......................................................79

b. Transformasi Pasif .........................................................84

c. Transformasi Perintah ....................................................89

d. Transformasi Tanya........................................................99

e. Transformasi Fokus......................................................114

BAB V PENUTUP..........................................................................128

A. Simpulan .............................................................................128

B. Saran...................................................................................129

Page 15: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DAFTAR PUSTAKA......................................................................130

Page 16: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DAFTAR SINGKATAN

LAD : Language Aqusition Device

TTG : Tata Bahasa Transformasi Generatif

FN : Frasa Nomina

FV : Frasa Verba

FA : Frasa Ajektiva

FPrep : Frasa Preposisi

N : Nomina

V : Verba

A : Ajektiva

Prep : Preposisi

Num : Numeralia

Adv : Adverbia

Dem : Demonstrativa

Ap : Afiks Pronomina

SPBM : Sufiks Pronomina Bahasa Bugis Makassar

BM : Bugis Makassar

Page 17: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

KSF : Kaidah Struktur Frasa

K : Kalimat

KSF : Kaidah Struktur Frasa

Su : Subjek

OL : Objek Langsung

OTL : Objek Tidak Langsung

Ket : Keterangan

Q : Penanda transformasi tanya

Neg : Penanda transformasi negatif

Imp : Penanda transformasi perintah

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

TK : Taman Kanak-kanak

KB : Kelompok Bermain

TPA : Tempat Penitipan Anak

Page 18: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transformasi generatif merupakan teori bahasa yang dicetuskan

oleh Avram Noam Chomsky. Chomsky berpandangan bahwa bahasa

sangat berkaitan erat dengan psikologi. Berkaitan dengan hal

tersebut, konsep Chomsky terdiri atas struktur lahir (performansi),

struktur batin (kompetensi), dan aspek kreatif bahasa (Chaer, 1994).

Analisis transformasi memandang bahwa bahasa (khususnya

pada bidang sintaksis) terdiri atas struktur atas (surface structure)

yang biasa disebut struktur lahir dan struktur bawah (deep structure)

yang biasa disebut struktur batin. Struktur lahir adalah tataran yang

lebih konkrit sedangkan struktur batin adalah tataran yang lebih

abstrak. Kedua struktur ini saling berkaitan, struktur batin yang

tersembunyi dalam pikiran manusia merupakan cikal bakal struktur

lahir berupa kalimat yang dapat didengar, dibaca, maupun dilihat.

Selanjutnya, aspek kreatif bahasa juga merupakan bagian dari

teori transformasi generatif. Sebagai pemakai bahasa, manusia

memiliki daya kreatif dalam menggunakan bahasa. Pengalaman

bahasa yang dimiliki oleh manusia berpengaruh pada perkembangan

bahasa manusia itu sendiri. Dengan adanya pengalaman bahasa,

Page 19: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

manusia akan mengetahui kaidah-kaidah berbahasa secara bertahap.

Pengetahuan kaidah bahasa yang terbatas menyebabkan manusia

mulai memanipulasi kaidah tersebut sehingga mampu menciptakan

kalimat-kalimat yang baru. Hal inilah yang dimaksudkan sebagai

aspek kreatif berbahasa.

Berkaitan dengan ketiga konsep kebahasaan di atas, diketahui

bahwa manusia memiliki kemampuan berbahasa. Bahasa pada

manusia merupakan unsur bawaan yang diperoleh secara alami dan

tidak dibuat-buat. Hal ini disebabkan oleh manusia dilengkapi

peralatan pemerolehan bahasa atau biasa disebut Language

Aqcuisition Device (LAD). Adapun, kemampuan berbahasa dipahami

sebagai kemampuan manusia berbahasa (berbicara) dan memahami

bahasa. Dengan demikian, LAD menjadi ciri khas manusia untuk

memeroleh bahasanya dibandingkan makhluk hidup lainnya

(Chomsky dalam Nababan, 1992:76).

Kalimat yang dirangkai oleh manusia merupakan salah satu bukti

bahwa manusia memiliki LAD. Dengan adanya kalimat, manusia

dapat berinteraksi antar sesama manusia. Kalimat merupakan tataran

bahasa terbesar. Sebagai salah satu tataran bahasa, kalimat dapat

diukur keberadaannya dan memiliki pola yang terstruktur.

Sehubungan dengan hal itu, setiap bahasa memiliki struktur

kalimatnya masing-masing. Chomsky telah menjelaskan bahwa FN

dan FV merupakan unsur yang wajib dalam semua bahasa sehingga

Page 20: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

pola dasar kalimat yang bersifat universal ialah FN + FV atau FV + FN.

Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia, terdapat lima pola dasar

kalimat. Kelima pola dasar tersebut menurut Samsuri (1985: 148)

antara lain:

a. FN + FN;

b. FN + FV;

c. FN + FA;

d. FN + FNum;

e. dan FN + FPrep.

Struktur atau pola dasar kalimat bahasa Indonesia dipahami oleh

pengguna bahasa yang telah memeroleh bahasa secara lengkap.

Meskipun dalam pemakaian sehari-hari kadang kala ditemukan

penyimpangan akibat keefesienan berbahasa maupun pengaruh

dialek.

Berkaitan dengan hal itu, pemerolehan bahasa diperoleh sejak

manusia kecil atau masih kanak-kanak. Manusia akan memeroleh

bahasanya secara bertahap. Pemerolehan bahasa dialami sejak

manusia masih berumur 0 bulan bahkan sebagian teori mengatakan

sejak manusia berada di dalam kandungan. Perhatikan tabel proses

pemerolehan bahasa pada anak menurut Piegat (dalam Tarigan,

2011: 44):

Usia Tahap PerkembanganBahasa

Page 21: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

0.0 – 0.5 Tahap Meraban (Pralinguistik)Pertama

0.5 – 1.0 Tahap Meraban (Pralinguistik)Kedua: kata nonsense

1.0 – 2.0 Tahap linguistik I : Holofrastik;Kalimat satu kata

2.0 – 3.0 Tahap linguistik II: Kalimat duakata

3.0 – 4.0 Tahap linguistik III:Pengembangan tata bahasa

4.0 – 5.0 Tahap linguistik IV: Tata bahasapradewasa

5.0 - Tahap linguistik V: Kompetensipenuh

Berdasarkan tabel di atas, struktur kalimat yang digunakan anak

belumlah sempurna karena mereka belum memahami kaidah bahasa

dengan baik. Mereka hanya menggunakan bahasa sesuai dengan

keinginan mereka. Pandangan tersebut sejalan dengan pendapat

Chomsky (Nababan, 1992: 76) yang menyatakan:

karena semua orang dilengkapi dengan LAD, seoranganak tidak perlu menghafal dan menirukan pola-polakalimat agar mampu menguasai bahasa itu. Ia akanmampu mengucapkan suatu kalimat yang belum pernahdidengar sebelumnya dengan menerapkan kaidah-kaidah tata bahasa yang secara tidak sadardiketahuinya melalui LAD, dan yang dicamkan dalamhati (internalize).

Sehubungan dengan tabel di atas, anak berusia 2 – 3 tahun telah

memasuki tahap dua kata, seperti contoh kalimat yang diucapkan

Echa dalam buku Echa Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia

(Dardjowojo dan Unika, 2000: 146), misalnya:

(1) Ampu nala (lampu nyala).

Page 22: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(2) Mama tutu (mama susu).(3) (Sǝkalang) (pasel itu) malah bǝlantakan

(sekarang parsel itu malah berantakan).

Selanjutnya, berdasarkan pula pada tabel di atas, anak berusia

3 – 4 tahun telah memasuki tahap pengembangan tata bahasa.

Berikut terdapat beberapa contoh kalimat yang diambil dari Buku Echa

Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia oleh Dardjowojojo dan

Unika (2000: 200):

(4) Nih ada kakak kakakna tsantik.(5) Ini nih ada pǝsawat tǝlbaŋ.(6) Kan ŋgak ada piliŋna.

Keenam kalimat yang diujarkan oleh Echa telah berpola. Pada

kalimat (1), (4), (5), dan (6), kalimat terdiri atas dua frasa utama, yaitu

FN dan FV. Selanjutnya, pada kalimat (2) terdiri atas dua FN

sedangkan pada kalimat (3) terdiri atas FA.

Berkaitan dengan hal itu, keenam kalimat tersebut ada yang

berupa kalimat perintah (contoh 2), kalimat negatif (contoh 6), dan

terdapat pula beberapa kalimat yang FV berada di depan FN (contoh

4, 5, dan 6).

Struktur kalimat berdasarkan buku “Echa Sebuah Kisah

Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia” memiliki kesamaan dengan

struktur kalimat yang digunakan oleh murid PAUD di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar. Hal ini dapat dilihat pada beberapa

contoh berikut:

(7)Azam nda mau berbagi.(8)Ustasah, buka.

Page 23: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(9)Kakak siapa?

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat yang diujarkan oleh murid

PAUD. Kalimat (7) berpola FN + FV, kalimat (8) berpola FN + FV, dan

kalimat (9) berpola FN + FN. Berkaitan dengan hal itu, terdapat FN

pada ketiga kalimat tersebut. Pada kalimat (7) FN diisi oleh kata Azam

dan berfungsi sebagai subjek (Su). Hal tersebut terjadi pada kalimat

(9). Pada kalimat (9) kata siapa merupakan FN yang berfungsi

sebagai Su. Adapun FN yang diisi oleh kata Ustasah pada kalimat (8)

berfungsi sebagai Keterangan (Ket).

Ketiga kalimat di atas juga merupakan kalimat transformasi.

Kalimat-kalimat di atas terdiri atas tiga kalimat transformasi, yaitu

kalimat negatif, kalimat perintah, dan kalimat tanya. Sehubungan

dengan hal itu, kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUD telah

berpola. Dengan demikian, dapat pula diketahui pola struktur batin

kalimat tersebut.

Selanjutnya, perkembangan bahasa murid PAUD cukup pesat.

Hal ini didkukung oleh pengaruh lingkungan mereka. Latar belakang

murid yang tinggal di daerah perkotaan dan bersekolah di perkotaan

khususnya di Kecamatan Tamalanrea menyebabkan sebagian besar

bahasa pertama mereka ialah bahasa Indonesia dengan pengaruh

dialek Makassar.

Fenomena PAUD khususnya Kelompok Bermain (KB) yang telah

menjadi salah satu wadah pendidikan bagi anak yang berusia 2-4

Page 24: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

tahun juga memengaruhi perkembangan bahasa anak. Anak

memeroleh banyak kosakata dari guru maupun teman-temannya.

Interaksi sosial yang intens tersebut memberikan sumbangsih

kosakata baru pada anak.

Adapun, kosakata yang diperoleh anak bergantung bahasa yang

didengarnya. Sehubungan dengan hal itu, seperti halnya lembaga

pendidikan lain, bahasa pengantar yang digunakan dalam

pembelajaran tentu menggunakan bahasa formal. Oleh sebab itu,

anak pun telah mendapatkan masukan atau kompetensi bahasa

formal. Meskipun pada beberapa kesempatan, guru juga tetap

menggunakan pemarkah bahasa Bugis-Makassar misalnya morfem -

ki, kita, to, dan sebagainya.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu bentuk masukan

bahasa pada murid PAUD ialah kata yang berafiks seperti pada PAUD

Rumah Qur’ani Imam Bukhari, terdapat istilah ‘berbagi’ yang

bermakna membagikan sesuatu atau istilah ‘bermajelis’ yang

bermakna murid duduk melingkar untuk mengikuti materi yang akan

dipaparkan. Istilah tersebut diperkenalkan oleh ustasah (guru) mereka

sehingga mereka pun mampu menggunakan istilah tersebut dalam

kalimat mereka.

Selanjutnya, perkembangan teknologi juga memengaruhi

perkembangan anak. Pengaruh tayangan televisi seperti film kartun

ataupun kemudahan menonton video di youtube yang dapat dilihat

Page 25: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

melalui gadget juga memberikan sumbangsih kompetensi bahasa

anak. Oleh sebab itu, kosakata yang diterima anak dari berbagai

sumber menyebabkan anak memeroleh kompetensi bahasa lebih

banyak dan variatif. Tidak heran, jika pada usia 2 – 3 tahun anak telah

mampu mengucapkan kalimat lebih dari dua kata bahkan sampai

pada tahap kalimat majemuk.

Berkaitan dengan hal itu, pada penelitian ini, kalimat murid PAUD

dianalisis berdasarkan pendekatan tata bahasa trasnformasi generatif

(TTG). Pendekatan TTG yang digunakan ialah teori standar (standard

theory). TTG tipe ini menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen pada

setiap bahasa. komponen tersebut antara lain komponen sintaksis,

semantik, dan fonologi.

Dengan menganalisis menggunakan TTG, diketahui kaidah

struktur frasa dan transformasi yang digunakan pada kalimat tunggal

bahasa Indonesia murid PAUD di Kecamatan Tamanrea Kota

Makassar.

Berdasarkan hal itu, penelitian ini membahas kalimat tungga

yang digunakan oleh murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makasar. Adapun PAUD terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK),

Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA). TK

merupakan satuan PAUD bagi anak u sia 4 – 6 tahun. Selanjutnya,

KB merupakan satuan PAUD untuk anak usia 2.5 – 3 tahun

Page 26: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

sedangkan TPA dikhususkan bagi anak usia 0 – 6 tahun bagi keluarga

yang berhalangan mengasuh anak karena bekerja atau sebab lain.

Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini hanya terfokus

pada KB saja dengan pertimbangan bahwa murid KB merupakan

murid yang berusia 2.5 – 3 tahun ataupun 4 tahun. Pada usia inilah,

anak telah memasuki tahap penggunaan kalimat dua kata dan menuju

tahap pengembangan tata bahasa.

Lokasi KB yang dipilih ialah Kecamatan Tamalanrea. Kecamatan

Tamalanrea merupakan salah satu kecamatan di kota Makassar.

Selain sebagai wilayah yang strategis, kecamatan ini juga menjadi

kawasan pendidikan karena banyaknya sekolah yang ditemukan

dalam wilayah ini, mulai jenjang pendidikan PAUD sampai dengan

perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Dengan demikian

Kecamatan Tamalanrea menjadi pertimbangan sebagai lokasi

penelitian.

Sehubungan dengan hal itu, dipilih dua PAUD yang terletak di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. PAUD pertama ialah Rumah

Qur’ani Imam Bukhari. Rumah Qur’ani Imam Bukhari merupakan

PAUD yang berkonsep menghafal Qur’an sehingga murid di PAUD

tersebut dididik sebagai penghafal Qur’an. Pembelajaran yang

dilakukan ialah bermain sambil menghafal, yaitu murid dibebaskan

bermain dengan mainan eduksi sambal mendengarkan ustasah (guru)

mereka melantunkan ayat suci Al-Qur’an.

Page 27: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

PAUD yang kedua ialah Danica Kids. Danica Kids merupakan

PAUD yang berkonsep bilingual. Murid dididik mengetahui dua

bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sehingga interaksi

akademik antara Bunda (guru) dengan murid menggunakan bahasa

Inggris. Akan tetapi interaksi murid dengan murid tetap menggunakan

bahasa Indonesia.

B. Batasan Masalah

Kalimat murid PAUD dapat dianalisis dengan berbagai

pendekatan. Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini hanya memilih

lingkup sintaksis saja dengan melihat struktur kalimat tunggal bahasa

Indonesia murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.

Adapun, struktur kalimat tersebut dianalisis menggunakan

pendekatan transformasi generatif. Selain itu, penelitian ini hanya

terfokus pada kalimat murid KB.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, hal yang akan dibahas

berkenaan dengan bahasa murid PAUD, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. bagaimana perumusan Kaidah Struktur Frasa (KSF)

kalimat tunggal bahasa Indonesia bagi murid PAUD

Page 28: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar berdasarkan

analisis transformasi generatif?

2. bagaimana perumusan kaidah-kaidah transformasi

sehubungan dengan penggunaan kalimat tunggal bahasa

Indonesia bagi murid PAUD Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar berdasarkan analisis transformasi generatif?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terdiri atas dua tujuan. Kedua tujuan

penelitia itu ialah:

a. merumuskan Kaidah Struktur Frasa (KSF) kalimat

tunggal bahasa Indonesia murid PAUD di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar berdasarkan analisis

transformasi generatif.

b. merumuskan kaidah transformasi yang berlaku pada

kalimat tunggal Bahasa Indoensia murid PAUD

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar berdasarkan

analisis transformasi genertif?

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi atas dua. Manfaat penelitian

tersebut ialah manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Page 29: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih ilmu

khususnya pada bidang sintaksis generatif. Selanjutnya, penelitian ini

diharapkan pula dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang

akan meneliti hal yang sama.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi guru PAUD agar

dapat memahami bahwa bahasa anak merupakan salah satu tahap

pemerolehan bahasa. Dengan demikian, guru dapat lebih memahami

psikologi anak dan membantu mengembangkan potensi kebahasaan

anak.

Page 30: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Relevan

Hasil penelitian relevan dapat dilihat pada penelitian Nurjamiaty,

“Pemerolehan Bahasa Anak Usia Tiga Tahun Berdasarkan Tontonan

Kesukannya Ditinjau dari Konstruksi Semantik” tahun 2015. Penelitian

ini membahas pemerolehan bahasa anak usia tiga tahun dengan

mempertimbangkan pengaruh tayangan televisi kesukaan anak.

Sehubungan dengan hal tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kata-kata anak berusia tiga tahun dituturkan secara terpenggal.

Selain itu, penguasaan bahasa yang dikuasi anak diperoleh melalui

tahapan-tahapan tertentu.

Selanjutnya, anak umur tiga tahun telah mampu menyusun

kalimat sederhana dan juga terbatas. Hasil penelitian ini juga

menunjukkan terdapat lima gejala transisi semantik, yaitu gejala

spesifikasi berlebihan, gejala generalisasi berlebihan, gejala tumpeng

tindih, gejala menuju spesifikasi makna, dan gejala penggunaan

asosiasi makna. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa

penelitian yang dilakukan oleh Nurjamiaty memiliki persamaan

dengan penelitian ini. Pertama, kedua penelitian ini menjadikan

tuturan anak sebagai objek penelitian meskipun pada penelitian

Nurjamiaty dibatasi pada anak berusia tiga tahun saja sedangkan

penelitian ini hanya terfokus pada Kelompok Bermain (KB) sehingga

Page 31: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

usia anak pada jenjang pendidikan tersebut ialah 2-4 tahun. Kedua,

penelitian Nurjamiaty merupakan penelitian yang menggunakan

pendekatan psikolinguistik sedangkan pendekatan penelitian ini ialah

tata bahasa transformasi generatif.

Selanjutnya, terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh

Mustikawati dengan judul “Kegiatan Bermain Peran dalam

Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak di Kelompok Bermain-

Taman Kanak-Kanak Islam Nibras Padang”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kegiatan bermain peran dapat mengembangkan

kemampuan bahasa anak secara optimal dan dapat mengembangkan

semua aspek-aspek perkembangan anak termasuk perkembangan

kemampuan bahasa anak. Sehubungan dengan hal itu, penelitian

yang dilakukan oleh Mustikawati memiliki persamaan dengan

penelitian ini. Persamaan kedua penelitian ini ialah keduanya

mengambil bahasa anak sebagai objek penelitian. Akan tetapi

penelitian yang dilakukan oleh Mustikawati berfokus pada

pengembangan bahasa anak sedangkan penelitian ini berfokus pada

struktur kalimat tunggal bahasa Indonesia.

Adapula, penelitian Arsanti berjudul “Pemerolehan Bahasa pada

Anak” tahun 2014. Hal yang dibahas pada penelitian tersebut ialah

proses pemerolehan bahasa secara kognitif maupun performansi.

Penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini. Hal ini

didasari oleh objek penelitian Arsanti dan penelitian ini memiliki

Page 32: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kesamaan, yaitu bahasa anak. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan

Arsanti merupakan penelitian psikolinguistik sedangkan penelitian ini

merupakan penelitian sintaksis dan menggunakan pendekatan TTG.

B. Landasan Teori

1. Kalimat

Kalimat merupakan salah satu unsur dalam ilmu linguistik. Unsur

ini tersusun atas frasa ataupun kata. Berkaitan dengan hal itu, berikut

akan dijelaskan tentang kalimat.

a. Pengertian Kalimat

Kalimat bahasa Indonesia terbagi atas kalimat dasar dan kalimat

transformasi. Kedua kalimat ini berbeda dari batas jumlah yang

dihasilkan. Kalimat dasar memiliki jumlah yang sangat terbatas

macamnya sedangkan kalimat trasnformasi memiliki jumlah yang

tidak terbatas jumlahnya. Berkaitan dengan hal tersebut, kalimat

sebagai suatu proposisi memunyai bagian yang menjadi pokok

pembicaraan dan bagian lain yang merupakan keterangan tentang

pokok itu (Samsuri).

Chaer (1994: 240) menjelaskan bahwa kalimat adalah konstituen

dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada kala diperlukan.

Konstituen dasar ini biasanya berupa klausa sehingga sebuah klausa

diberi intonasi final maka akan terbentuklah kalimat itu. Dari rumusan

itu, dapat disimpulkan bahwa konstituen dasar itu dapat juga tidak

berupa klausa melainkan dapat juga berupa kata atau frasa. Hanya

Page 33: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

status kekalimatannya saja tidak sama. Kalimat yang konstituen

dasarnya berupa klausa tentu saja menjadi kalimat mayor atau kalimat

bebas sedangkan kalimat yang konstituen dasarnya berupa frasa atau

kata maka tidak dapat disebut kalimat bebas melainkan hanyalah

menjadi kalimat terikat.

Akan tetapi perlu dipahami pula bahwa kalimat dapat pula terbagi

menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Pembagian ini

berdasarkan jumlah klausa yang terdapat dalam kalimat tersebut. Jika

pada kalimat tunggal, klausa hanya terdiri atas satu klausa maka pada

kalimat majemuk, klausa terdiri atas dua atau lebih yang dihubungkan

oleh konjungsi. Adapun, konjungsi digunakan untuk menyambung

antara kata dengan kata atau antara kalimat dengan kalimat

(Nurhayati, 2006: 238).

Sehubungan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kalimat merupakan satuan gramtikal terbesar dengan beberapa ciri

utama. Ciri-ciri kalimat ialah (1) memiliki intonasi akhir, (2) terdiri atas

dua atau lebih kata, (3) kata-kata tersebut memiliki fungsinya masing-

masing dan sekurang-kurangnya terdiri atas verba dan juga subjek,

(4) terstruktur, dan (5) memiliki makna.

b. Unit-unit Kalimat

Kalimat adalah tataran terbesar dalam kalimat. Kalimat

sekurang-kuangnya terdiri atas subjek dan verba. Sehubungan

dengan hal itu, dalam ilmu tentang kalimat atau biasa disebut

Page 34: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

sintaksis, terdapat unit-unit kalimat yang membentuk kalimat. Unit-unit

tersebut ialah (1) kata, (2) Frasa, dan (3) klausa. Berikut akan

dijelaskan ketiga unit-unit tersebut.

1) Kata

a) Pengertian Kata

Kata dalam kajian morfologi merupakan unit terbesar karena

pada morfologi mengkaji pembentukan kata. Akan tetapi, kata dalam

kajian sintaksis merupakan unit terkecil karena kata merupakan unit

atau unsur pembentukan kalimat. Hal tersebut sejalan dengan

pandangan Darwis (2012: 1) yang menyatakan:

Bagi morfologi, kata merupakan bentuk atau unit terbesar,sedangkan bagi sintaksisi kata itu merpakan bentuk atauunit terkecil. Jadi ihwal terbentuknya kata merupakantujuan telaah morfologi. Kata yang sudah berbentukmenjadi masukan (input) bagi sintaksis untuk mendapatkanbentuk ketatabahasaan yang lebih besar, yaitu berupafrasa, kalusa, atau kalimat. sintaksis mmpersolakanhubungan antara kata yang satu dan kata yang lain menujuterbentuknya kontruksi kalimat yang gramatikal.

Sehubungan dengan hal itu, lebih lanjut Darwis (2012: 13)

menjelaskan bahwa kata adalah sebuah struktur dan struktur itu ialah

susunan unsur secara linear, yaitu dari kiri ke kanan. Yang menjadi

unsur dalam suatu struktur kata tentu saja adalah morfem.

Selanjutnya, kata menurut Kridalaksana (1982: 76) memiliki

dua makna, makna pertama kata merupakan morfem atau kombinasi

morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang

dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Adapun makna kedua

Page 35: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ialah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem

tunggal.

b) Kelas Kata

Kelas kata merupakan kelas atau golongan kata berdasarkan

bentuk, fungsi, ataupun maknanya (KBBI). Pembagian kata memiliki

perbedaan antar pakar linguistik. Misalnya Samsuri (dalam

Kridalaksana, 1994: 20-21) membagi kata menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama disebut kata utama yang terdiri atas kategori

nomina dan kategori verba sedangkan kelompok kedua disebut kata

sarana yang terdiri atas kategori numeralia, nomina, verba, ajektiva,

dan numeralia.

Selanjutnya, Alwi dkk (2003) membedakan kata menjadi verba,

ajektiva, adverbial, nomina, pronominal, numeralia, kata tugas,

interjeksi, dan artikula. Adapun Kridalaksana (1994) membagi kata

menjadi tiga belas kelas kata. Ketiga belas kelas kata tersebut, yaitu

verba, ajektiva, nomina, pronominal, numeralia, adverbial, introgativa,

demonstrativa, preposisi, konjungsi, fatis, dan interjeksi. Berkaitan hal

itu, terdapat beberapa kelas kata yang sama berdasarkan pandangan

pakar linguistik di atas. Kelas kata tersebut antara lain verba, nomina,

ajektiva, pronominal, numeralia, adverbia, dan preposisi, di bawah ini

akan dijelaskan kelas kata.

Page 36: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(a) Verba

Verba merupakan kelas kata yang menyatakan pekerjaan.

Pernyataan tersebut, oleh Darwis termasuk pada kriteria semantik

dengan demikian verba dianggap mengandung makna inheren

perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas

(Lihat Darwis, 2012: 21).

Berkaitan dengan hal itu, verba merupakan kelas kata yang

dalam bahasa Indonesia ditandai dengan kemungkinan untuk diawali

dengan kata tidak dan tidak mungkin diawali dengan kata sangat,

lebih. Dalam beberapa bahasa verba berfungsi sebagai predikatnya,

dalam bahasa lain verba memunyai ciri morfologis seperti ciri kala,

aspek, persona atau jumlah. Sebagian besar verba mewakili unsur

semantis, perbuatan, keadaan atau proses (Kridalaksana, 1982: 176).

Selanjutnya, menurut Chaer (2006: 100), verba, yaitu kata-kata yang

dapat diikuti oleh frasa dengan baik yang menyatakan alat, keadaan,

maupun yang menyatakan penyerta.

Berkaitan dengan hal itu, Alwi dkk (2003: 87) menyatakan bahwa

ciri-ciri verba dapat diketahui dengan mengamati (1) perilaku

semantik, (2) perilaku sintaksis, dan (3) perilaku morfologisnya.

Selanjutnya, jika dipandang berdasarkan kriteria morfologinya,

verba dijelaskan dengan ciri-ciri formal atau ciri-ciri bentuk yang

melekat pada verba. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa verba

biasanya dilekati oleh afiks meng-, ber-, di-, ter-, -i, dan -kan (Darwis,

Page 37: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

2012: 22). Adapun, jika verba dimaknai sebagai pengisi verba maka

hal itu berdasarkan kriteria sintaksis. Hal ini sejalan dengan

pandangan Usman (2012: 4) yang menyatakan bahwa “verba adalah

inti klausa, kata yang menghubungkan berbagai bagian klausa secara

bersama-sama”. Sehubungan dengan hal itu, sebagai inti klausa,

kelas kata biasanya menduduiki fungsi Verba (V).

(b) Nomina

Nomina merupakan salah satu kelas kata yang menyatakan

benda. Nomina selalu pula diidentikkan sebagai kelas kata pengisi

subjek ataupun objek langsung dan tak langsung. Hal tersebut sejalan

dengan pandangan Usman, menurut Usman (2013: 3), nomina

berhubungan dengan orang, tempat, hal, ide, atau konsep abstrak.

Dalam suatu klausa, pada umumnya nomina berfungsi sebagai salah

satu dari subjek verba, objek langsung verba, objek tak langsung

verba, atau objek preposisi.

Berkaitan dengan hal itu, nomina diberi ciri bahwa secara

sintaktik ia tidak memiliki potensi untuk bergabung dengan kata tidak,

tetapi berpotensi untuk didahului kata dari (Darwis, 2012: 25).

Selanjutnya, Alwi dkk (2003: 213) juga berpendapat bahwa nomina

adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, dan konsep atau

pengertian.

Berdasarkan hal itu, nomina dapat dimaknai sebagai kelas kata

yang menyatakan benda sehingga subjek maupun objek selalu diisi

Page 38: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

oleh kelas kata ini. Adapun kelas kata benda yang dimaksud tidak

hanya bersifat konkret tetapi juga bersifat abstrak seperti ide. Selain

itu, nomina dapat diingkari dengan menggunakan negasi bukan dan

berpotensi didahului oleh kata dari.

(c) Ajektiva

Ajektiva berkaitan dengan menyifati nomina. Misalnya kata

cerdas, taat, jujur, ataupun amanah. Sehubungan dengan hal itu,

ajektiva menurut Kridalaksana (1994: 59) merupakan kategori yang

ditandai oleh kemungkinan untuk (1) bergabung dengan partikel tidak,

(2) mendampingi nomina, atau (3) didampingi partikel seperti lebih,

sangat, agak, (4) mempunyai ciri-ciri morfologis, seperti -er, -if, -i, atau

(5) dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke-an.

Sehubungan dengan hal itu, ajektiva dapat pula dimaknai

sebagai kelas kata yang mendeskripsikan sifat nomina atau ciri

nomina (Usman, 2012: 4). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa

ajektiva merupakan kelas kata yang berkaitan dengan menyifati

nomina sehingga kelas kata ini berpotensi dilekati partikel tidak, lebih,

sangat, dan agak.

(d) Pronomina

Pronominal merupakan kelas kata yang menggantikan nomina

(Kridalaksana,1994: 76). Berkaitan dengan hal itu, lebih lanjut

Kridalaksana menjelaskan bahwa kategori ini tidak dapat berafiks

Page 39: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

akan tetapi dapat bereduplikasi. Sehubungan dengan hal itu, menurut

Usman (2013: 3), pronominal digunakan sebagai pengganti nomina

dan frasa nomina. Seperti juga nomina, pronominal berhubungan

dengan orang, tempat, benda, ide, atau konsep dan berada di posisi

yang sama dalam klausa sebagai frasa nomina.

Lebih lanjut Usman (2013: 3–4) menyatakan bahwa pronomina

berhubungan dengan orang atau benda sehubungan dengan

perannya dalam situasi ujaran. Perhatikan pembagian pronomina

berikut:

Persona

SubjekAfiks

Klitika

Tunggal

(tg)Jamak(Jm)

Tunggal

(Tg)

Persona 1 Eksklusif Saya/aku Kamiku-

-ku

Persona 2

Inklusif

Familiar

Honorifik

Kita

Kamu

Anda

Kalian

Kamu

-mu

Kau-

Persona 3 Dia, ia Mereka -nya

Berkaitan dengan hal itu, terdapat afiks pronominal pada Bahasa

Bugis dan Bahasa Makassar (ApBM). Penjelasan afiks pronominal

Page 40: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kedua bahasa tersebut dianggap perlu karena objek penelitian ini

adalah murid PAUD di Kecamatan Tamalanre Kota Makassar.

Dengan demikian sebagian besar bahasa ibu yang digunakan ialah

bahasa Indonesia dialek Bugis Makassar. Hal itu tentu wajar saja

karena latar belakang keluarga yang tinggal di daerah tersebut

merupakan bangsa Bugis dan Makassar.

Pemarkah pronominal bahasa Bugis terbagi atas dua, yaitu

permarkah pronominal persona sebagai morfem bebas dan afiks-afiks

pemarkah persona atau afiks pronominal sebagai morfem terikat.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat enam pronominal persona

dalam bahasa Indonesia (Darwis, 2011: 2). Pembagian pronominal

persona ini berdasarkan bentuk persona tersebut. Perhatikan tabel

yang diambil dari Darwis (2011: 3) berikut ini:

Selanjutnya, pemarkah persona dapat pula berupa afiks-afiks

pronominal. Sehubungan dengan hal itu, menurut Darwis (2011: 3)

terdapat dua bentuk afiks pronominal, yaitu afiks pronominal pada

verba dan afiks pronominal pada nomina. Lebih lanjut, Darwis (2011:

3) menjelaskan bahwa afiks pronominal pada verba terbagi atas afiks,

yiatu prefiks pronominal dan sufiks pronominal.

Page 41: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Sehubungan dengan hal itu, prefiks pronominal pada verba

digambarkan dalam tabel di bawah ini. Adapun pembagian prefiks ini

diambil dari pandangan Darwis (2011: 3).

Persona Afiks Pronominalpada Verba

Pertama tunggal ku-

Kedua tunggal:

familiar

honorific

mu-

ta-

Ketiga tunggal na-

Pertama jamak

Inklusif ta-

Persona Pronomina Bebas

Pertama tunggal Iyak

Kedua tunggal:

familiar

honorifik

Iko

Idik

Ketiga tunggal Ia

Pertama jamak

Inklusif

pertama jamak

eksklusif

Idik

Ikkeng

Page 42: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

pertama jamak

eksklusif ki-

Prefiks pronominal pada verba Bahasa Bugis dilekatkan di

depan verba. Penggunaan prefiks-prefiks pronominal bagi

pembentukan verba dapat dikatakan sederhana karena tidak

memerlukan kaidah morfofonemik secara rumit (Darwis, 2011: 4).

Adapun sufiks pronominal pada verba Bahasa Bugis dilekatkan

di belakang verba. Menurut Darwis (2011: 6) pembagian sufiks

pronominal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Persona Afiks Pronominalpada Verba

Pertama tunggal -kak

Kedua tunggal:

familiar

honorifik

-ko

-ki

Ketiga tunggal -i

Pertama jamak -kik

Menurut Abbas (2014: 168) afiks pronominal merupakan

pronominal terikat atau biasa pula disebut klitika. Adapun klitika terdiri

atas proklitika (klitika yang melekat di depan verba) dan enklitika

Page 43: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(klitika yang melekat di belakang verba). Sehubungan dengan hal itu,

Abbas membuat tabel sistem penataan pronominal. Perhatikan tabel

berikut:

1 2 3 4

Fungsi Pronominabebas

Proklitika

Enklitika EnklitikaPosesif

1

Tunggal

JamakEksklusif

Inklusif

Nakké‘saya’

Katté‘kami’

Katté‘kita’

ku-

ki-

ki-

ak

ki

ki

ku

ta

ta

2 Familiar

Honorifik

Kau‘engkau’

Katté‘anda’

nu-

ki-

-ko

Ki

-nu

Ta

3 Tunggal Ia ‘dia’ na- -i -na

Selanjutnya, Nurhayati menghimpun pemarkah-pemarkah yang

biasa digunakan dalam Bahasa Bugis dan Makassar. Sehubungan

dengan hal itu, istilah yang digunakan oleh Nurhayati, yaitu morfem.

Menurut Nurhayati (2016: 86-92) morfem unik bahasa Makassar

terbagi atas tiga, yaitu (1) morfem pronominal, (2) morfem berbentuk

partikel, dan (3) morfem bermakna berbentuk kata. (1) Morfem

Page 44: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

pronominal, yaitu morfem -ka yang berfungsi sebagai pronomina

persona pertama, -ta yang berfungsi sebagai pronominal orang

pertama tunggal, pertama jamak, bermakna seharusnya, morfem -nu

yang berfungsi sebagai pronominal orang kedua, ku- yang berfungsi

sebagai orang kedua tunggal, ki- yang berfungsi sebagai pronominal

persona tunggal.

Selanjutnya, (2) morfem berbentuk partikel, yaitu -mi (hanya,

saja, sudah, dan sebagai penegas), -ji (hanya, penegas), pi- (saja,

nanti, lagi, dan sebagai penegas), mo- (selalu terangkai dengan

pronominal -ko), pa- (nanti, lagi, dan saja). Adapun (3) morfem

berbentuk kata antara lain:

a. Pale, padeng, padenna (iya atau oke)b. Beng, bede, bedeng, bedenna (katanya)c. Kodong (kasihan)d. Dudu (sangat)e. Mentong (memang tong)f. Tong (juga)g. Belah. Seng, sede, sedengi. Gang dan agingj. Barangk. Kapangl. Edede

(Nurhayati, 2016: 91 – 92)

Adapun Nurhayati (2016: 93 – 95) membagi morfem unik bahasa

Bugis terbagi atas tiga bentuk, yaitu (1) morfem unik berbentuk

pronominal, (2) berbentuk kata sandang, dan (3) partikel.

Morfem unik berbentuk pronominal terbagi atas ki- dan ta-,

sedangkan morfem berbentuk kata sandang terdiri atas la- (untuk laki-

Page 45: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

laki) dan I (untuk perempuan). Morfem bebentuk partikel terdiri atas -

je, -ro, -sae.

Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa bahasa

Makassar dan bahasa Bugis memiliki persamaan terutama pada afiks

pronominal atau klitika. Sehubungan dengan hal itu, kedua bahasa ini

sangat berpengaruh pada lingkungan Tamalanrea yang sebagian

besar penduduknya berasal dari bangsa Bugis dan Makassar.

(e) Numeralia

Kelas kata yang menyatakan bilangan disebut numeralia.

Sehubungan dengan hal itu, numeralia dapat mendampingi nomina

dalam kontruksi sintaksis, memiliki potensi untuk mendampingi

numeralia lain, dan tidak dapat diperluas dengan kata tidak atau kata

sangat.

Dengan demikian numeralia digolongkan menjadi numeralia

takrtif, tingkat, kolektif, dan tak takrif (Darwis, 2012: 25 – 26). Akan

tetapi, adapula yang menyatakan bahwa numeralia merupakan

pembilang yang hanya menunjukkan jumlah yang tepat seperti satu,

dua, tiga, dst. (Usman, 21012: 5).

Berdasarkan hal tersebut, numeralia dapat dimaknai sebagai

kelas kata yang menyatakan jumlah dan biasanya mendampingi

nomina.

(f) Adverbia

Page 46: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Adverbia merupakan kata yang menjelaskan verba, nomina,

ajektiva, atau kalimat (KBBI). Adverbia dapat pula didefinisikan

sebagai kata yang menjelaskan verba, ajektiva, atau adverbia lainnya

(Alwi, dikk, 2003: 193).

Adverbial dapat berfungsi sebagai kata yang menerangkan

ajektiva, adverbial lainnya, verba, atau seluruh klausa atau kalimat

(Usman 2013: 5),. Lebih lanjut Usman memberikan beberapa contoh

adverbia:

Fungsi Contoh

Kadar very, completely, sangatCara quickly, well, dengan cepat, dengan baikKepastian posibbly, certainly, mungkin, pastiKeadaan early, later, there, then, lebih awal, nanti,

kemudianIngkar not, tidak, bukan

(g) Preposisi

Kelas kata yang menghubungkan nomina atau frasa nomina

dengan sisa kalimat disebut preposisi. Preposisi juga biasa disebut

kata depan. Sehubungan dengan hal itu, preposisi dapat juga

dimaknai sebagai partikel yang dalam bahasa tipe VO biasanya

terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain

dalam ikatan ekosentis (Kridalaksana, 1982: 137).

Preposisi juga merupakan kata yang menunjukkan hubungan

frasa nomina yang mengikutinya dengan sisa kalimat, misalnya to,

with, from, by, of, ke-, dengan, dari, dan di- (Usman, 2013: 5).

Page 47: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berkaitan dengan hal itu, preposisi dapat didefiniskan sebagai salah

satu kata yang berperan menghubungkan frasa nomina sisa kalimat.

1) Frasa

Frasa merupakan salah satu tataran linguistik. Pengertian frasa

berbeda-beda setiap linguis namun sebagian besar menyatakan

bahwa frasa merupakan gabungan kata dan tidak membentuk makna

baru. Darwis (1998: 97) menyatakan bahwa “frasa adalah satuan

gramatika yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua kata”. Lebih

lanjutnya, Darwis memaparkan bahwa frasa adalah yang hanya

menduduki satu fungsi sintaksis dalam kalimat.

Selanjutnya, frasa dapat pula diartikan oleh Kridalaksana (1982:

46) sebagai gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak

predikatif; gabungan itu dapat rapat, dapat renggang. Berkaitan

dengan hal itu, Parera (1991: 32) menjelaskan bahwa frasa adalah:

Suatu konstruksi yang dapat dibentukk oleh dua kata ataulebih, baik dalam bentuk seuah pola dasar kalimat maupuntidak. Sebuah frasa sekurang-kurangnya mempunyai duaanggota pembentuk. Anggota pembentuk bagian sebuahfrasa yang terdekat atau langsung membentuk frasa.

Selanjutnya, frasa tersusun atas dua kata atau lebih yang tidak

melebihi batas fungsi unsur klausa. Artinya, konstruksi frasa hanya

menduduki satu fungsi klausa (Khairah dan Sakura Ridwan, 2015: 21).

Adapun, menurut pandangan Tarigan (2009: 109), frasa adalah

Konstruksi tempat unsur itu dan juga merupakan urutanmorfem yang terjalin rapi yang berfungsi sebagai kesatuankhusus pada tingkat klausa, dan yang berunsurkan kata-

Page 48: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kata. Farsa adalah sekelompok kata yan mengisi jalur-jaluryang sama pada tingkat klausa seperti yang diisi oleh kata-kata tunggal.

Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa jenis frasa.

Frasa tersebut ialah frasa nomina (FN), frasa verba (FV), frasa ajektiva

(FA), frasa pronominal (FPron), frasa numeralia (FNum), dan frasa

preposisi (FPrep).

a) Frasa Nomina

Frasa nomina merupakan salah satu jenis frasa. FN merupakan

frasa endosentris berinduk satu yang induknya nomina (Kridalaksana,

1982: 47). Selanjutnya, FN dapat pula dimaknakan sebagai suatu

frasa yang terdiri atas suatu nomina dan secara fukluatif unsur lain

yang menerangkan nomina tersebut (Usman, 2013: 32).

Berkaitan dengan hal itu, pada frasa ini yang berfungsi sebagai

inti adalah nomina sedangkan pewatasnya terletak di depan ataupun

di belakangna. Pewatas yang berada di depan nomina berupa

numeralia dan adverbial, sedangkan pewatas yang berada setelah

nomina inti biasanya berupa nomina, verba, adverbial, numeralia, dan

determinan (ini, itu) (Khairah dan Sakura Ridwan, 2015: 30 – 31).

b) Frasa Verba

Page 49: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Frasa verba adalah satuan sintaksis yang berbentuk dari dua

kata atau lebih yang dapat menggantikan kategori verba (Khairah dan

Sakura Ridwan, 2015: 42). FV juga diartikan sebagai frasa

endosentris berinduk satu yang induknya verba dan modifikatornya

berupa partikel modal seperti BI dapat, mau, partikel ingkar seperti

tidak, frasa adverbia seperti seadanya, dsb (Kridalaksana, 1982: 47).

Sehubungan dengan hal itu, FV dibagi menjadi berinduk satu

lazim disebut frasa endosentrik atributif dan frasa verba yang berinduk

dua disebut frasa koordinatif (Darwis, 2012: 95). Frasa endosentrik

atributif adalah frasa yang menjadikan verba sebagai inti sedangkan

kata lain sebagai pewatas atau atributif. Adapun atributif atau pewatas

FV, yaitu verba bantu, aspek, dan pengingkaran jika sebagai pewatas

depan dan kata seperti saja, lagi, kembali, terus, dulu, dan juga (pula)

sebagai pewatas belakang (Darwis, 2012).

Adapun, frasa endosentrik koordinatif dalam bahasa Indonesia

dibentuk dengan dua macam konjungsi, yaitu konjungsi tunggal dan,

atau, dan tetapi serta konjungsi terbagi baik…maupun (Darwis, 2012:

101).

Berdasarkan pandangan para linguis maka dapat disimpulkan

bahwa frasa verba merupakan frasa yang menjadikan verba sebagai

inti frasa dan kata lain sebagai pewatas atau atributif.

c) Frasa Pronomina

Page 50: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Frasa pronominal terdiri atas sebuah pronomina sebagai inti dan

kategori numeralia, demonstrativa, adjektiva, atau adverbial sebagai

pewatas. Secara umum frasa pronominal ini mengikuti hukum DM,

sebagian lainnya merupakan pengecualian, seperti pola MD bahkan

MDM (Darwis, 1988: 116).

Adapun, FPron adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua

kata atau lebih yang dapat menggantikan kategori pronominal. Frasa

ini dibentuk dengan menambahkan pewatas, baik pewatas depan

maupun pewatas belakang. Adapun pewatas depannya berupa

adverbial sedangkan pewatas belakangnya berupa numeralia kolektif,

demonstratif, dan adverbial (Khairah dan Sakura Ridwan, 2015: 65).

Berkaitan dengan hal itu, FPron dapat dimaknai sebagai satuan

sintaksis yang kategori pronominalnya sebagai inti dan kata yag lain

sebagai pewatas.

d) Frasa Ajektiva

Frasa ajektiva merupakan frasa yang menjadikan ajektiva

sebagai inti dan kata lain sebagai pewatas. Frasa ajektiva dapat pula

dimaknakan sebagai frasa yang terdiri atas sebuah ajektiva sebagai

inti dan kategori kata lain sebagai pewatas atau pemeri.

Yang dimaksud dengan adjektiva ialah semua bentuk dasar

yang dapat diberi prefiks ter- dengan makna paling (Darwis, 1988:

113). Selanjutnya, frasa ajektiva juga bermakna satuan sintaksis yang

terbentuk dari dua kata atau lebih yang dapat menggantikan kategori

Page 51: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ajektiva. Ajektiva berfungsi sebagai inti. Adapun konstruksi frasa

ajektiva bisa tersusun secara endosentris subordinatif dan eksosentris

koordinatif (Khairah dan Sakura Ridwan, 2015: 51).

Kriteria lain dari frasa ajektiva ini, yaitu semua kata yang dapat

diperluas dengan preposisi dengan + kata sifat. Sehubungan dengan

hal itu, frasa ajektiva bermakna kepalingan, kesangatan, atau dibuat

perbandingan (Darwis, 1988: 113).

Berdasarkan hal itu, frasa ajektiva biasanya didampingi oleh

adverbial. Adapun pewatas adverbial dapat berada di depan maupun

di belakang kalimat (Lihat Khairah dan Sakura Ridwan, 2015).

Misalnya pewatas di depan ajektiva:

PEWATAS INTI

LebihKurangPaling pintarSangatamat

Adapun pewatas di belakang dalam frasa ajektiva dapat dilihat

pada contoh:

INTI PEWATASsakit lagiaman kembalimiskin jugamalas sajasetia benarsetia betul

e) Frasa Numeralia

Page 52: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Frasa numeralia terdiri atas sebuah numeralia sebagai inti dan

kategori sejenis atau yang lain sebagai pewatas. Sebagaimana halnya

jenis frasa yang lain, frasa numeralia juga mempunyai pewatas depan

dan pewatas belakang. Beberapa pewatas dapat bergabung dalam

urutan tertentu. Adapun ururatannya kadang-kadang mengikuti

hukum MD atau DM, kadang-kadang pula MD bahkan dapat saja

berpola MDM (Darwis, 1988: 117).

Selanjutnya, FNum juga bermakna satuan sintaksis yang

terbentuk dari dua kata atau lebih, yang dapat menggantikan kategori

numeralia. Numeralia sebagai inti. Umumnya, frasa ini dibentuk

dengan menambahkan kata penggolong, adverbial, atau kata gugus

setelah numeralia (Khairah dan Sakura Ridwan, 2015: 57).

f) Frasa Preposisi

Frasa preposisi merupakan frasa eksosentris, bukan terdiri atas

inti dan pewatas, tetapi terdiri atas perangkai dan sumbu. Preposisi

berfungsi sebagai perangkai, sedangkan jenis kata yang berfungsi

sebagai sumbu adalah nomina, ajektiva, atau adverbial (Khairah dan

Sakura Ridwan, 2015: 77).

2) Klausa

Secara sederhana, klausa dimaknai sebagai tataran linguistik

yang berpotensi menjadi kalimat. Pernyataan tersebut didasari oleh

struktur klausa yang telah lengkap, yaitu telah memiliki subjek (Su)

Page 53: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

dan verba (V). Akan tetapi sebagian pakar juga menyatakan bahwa

klausa dan kalimat itu sama. Sehubungan dengan hal itu, Verhaar

mencoba meluruskan ketumpahtindihan pemaknaan antara klausa

dan kalimat. Verhaar (1996: 162) menyatakan bahwa:

tuturan yang disebut ‘kalimat’ ada dua macam. Yangpertama, namanya “klausa”, yaitu kalimat yang terdiri atashanya satu verba atau frasa verba saja, disertai dengansatu atau lebih konstituen yang secara sintaktisberhubungan dengan verba tadi.

Jenis kalimat yang kedua adalah “kalimat majemuk”,yang terdiri atas dua klausa atau lebih, dan tersusunsedemikian rupa sehingga klausa-klausa itu memiliki satusatuan intonasi saja dan bergabung satu dengan yanglainnya secara sintaksis.

Berkaitan dengan hal itu, dapatlah disimpulkan bahwa klausa

merupakan unit kalimat yang hanya terdiri atas satu verba saja dan

didampingi oleh konstituen-konstituen lainnya.

c. Fungsi Kalimat

Sintaksis merupakan ilmu tentang kalimat. Adapula yang

mengatakan bahwa sintaksis merupakan ilmu tentang tata bentuk

kalimat. Sebagai suatu disiplin ilmu, sintaksis menjadi ilmu yang

mengkaji kalimat. Berkaitan dengan hal itu, perbincangan tentang apa

saja yang dikaji dalam sintaksis cukup beragam.

Struktur fungsi klausa merupakan struktur yang kosong secara

semantis dan kategorial. Berkaitan dengan hal itu, kekosongan

semantis berkaitan dengan peran sedangkan kekosongan kategorial

Page 54: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

berkaitan dengan kategori. Sehubungan dengan hal tersebut, di

bawah ini akan dijelaskan tentang fungsi kalimat.

Fungsi dapat dimaknai sebagai hubungan gramatika dalam

kalimat. berkaitan dengan hal itu, pada teori struktural tataran fungsi

terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Akan

tetapi, pada teori transformasi generatif, tataran fungsi terdiri atas

subjek, verba, objek langsung, objek tak langusng, dan keterangan.

Berikut penjelasan fungsi-fungsi tersebut.

1) Subjek

Subjek biasanya diisi oleh (FN). Sehubungan dengan hal itu, Su

yang melakukan tindakan atau mengalami sesuatu. Dengan demikian,

dalam bahasa Indonesia keberadaan Su lebih produktif berada di

depan Verba (V). Misalnya pada contoh berikut:

Adam sedang membacaIbrahim bediam diri.Muhammad berdakwah.

2) Verba

Verba merupakan fungsi yang menjadi inti klausa. Keberadaan

verba akan menjelaskan apakah klausa tersebut bersifat transitif atau

intransitif. Dengan demikian, keberadaan objek langsung maupun tak

langsung bergantung pada verba yang digunakan pada klausa

tersebut. Perhatikan contoh berikut:

i Ayah membeli buah.Ibu memasak sayur sop.Adik memberi buku.

Page 55: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berkaitan dengan contoh di atas, V menuntut adanya objek

langsung berupa buah, sayur sop, dan buku. Perhatikan contoh di

bawah ini:

ii Ayah membelikan saya buah.Ibu memasakkan adik sayur sop.Adik memberikan teamnnya buku.

Contoh di atas memperlihatkan perubahan V juga memengaruhi

konstituen di sekeliling V. Dengan demikian pada contoh di atas, V

membutuhkan dua konstituen berupa saya dan buah atau adik dan

sayur sop.

3) Objek Langsung

Sama halnya dengan Su, objek langsung atau biasa pula

dikatakan objek juga diisi oleh FN ataupun FPron. Akan tetapi OL ini

berkaitan erat dengan keberadaan V. Dengan demikian OL dapat

bersifat opsional maupun wajib bergantung kategori yang mengisi V.

4) Objek Tak Langsung

Menurut Usman (2012: 8) objek tak langsung adalah frasa yang

pada umumnya berhubungan dengan seseorang yang menerima

objek atau pesan. Mungkin membantu mengontraskan objek tak

langsung dengan objek langsung.

d. Ketegori

Page 56: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kategori berkaitan dengan pembagian kata atau pada penelitian

ini disebut kelas kata. Kategori mengisi kekosongan yang terjadi pada

fungsi berdasarkan kategorial. Pandangan tersebut sejalan dengan

pandangan Verhaar (1982: 170) yang menyatakan bahwa kategori

adalah apa yang sering disebut “kelas kata” seperti nomina, verba,

ajektiva, adverbial, adposisi, dan lain sebagainya. Adapun penjelasan

setiap kategori telah dijelaskan pada subbab kata dan frasa.

e. Pola Dasar kalimat Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki pola dasar. Pola dasar kalimat

Bahasa Indonesia terdiri atas lima pola menurut Samsuri (1985: 148)

ialah Frasa Nomina (FN) + Frasa Nomina (FN), FN + Frasa Verba

(FV), FN + Frasa Ajektiva (FA), FN + Frasa Numeralia (FNum), FN +

Frasa Preposisi (FPrep).

1) Pola Pertama : FN + FN

Pola kalimat dasar pertama terdiri atas FN dan FN. Menurut

Samsuri (1985: 148) kalimat ini merupakan kalimat identifikasi.

Perhatikan kalimat berikut:

a) Anak Paman laki-laki semua.b) Orang itu seorang dosen.c) Tamu kami orang Perancis.

Kalimat-kalimat di atas terdiri atas FN dan FN. Kalimat frasa anak

paman, orang itu, dan tamu kami merupakan FN begitu pula dengan

frasa laki-laki semua, seorang dosen, dan orang Perancis juga

merupakan frasa nomina.

Page 57: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

2) Pola Kedua : FN + FV

Pola kedua kalimat dasar bahasa Indonesia ialah FN + FV. Pola

dasar ini merupakan pola dasar yang produktif karena

penggunaannya yang sering dilakukan. Sehubungan dengan hal itu,

kalimat dengan pola FN + FV terdiri atas FN dan FV. Perhatikan

contoh berikut:

a) Anak-anaknya tertidur pulas.b) Dia pergi sendiri.c) Mereka semua sedang makan.

Ketiga contoh di atas merupakan kalimat berpola FN + FV. Frasa

anak-anaknya, dia, dan mereka semua merupakan FN sedangkan

tertidur pulas, pergi sendiri, sedang makan merupakan FV.

3) Pola Ketiga : FN + FA

Pola dasar ketiga kalimat Bahasa Indonesia, yaitu FN + FA.

Sehubungan dengan hal itu, kalimat terdiri atas FN dan FA. Perhatikan

kalimat berikut ini:

a) Dia sedang sakit DBD.b) Restoran itu istimewa sekali.c) Toko itu sedang ramai.

Kalimat di atas merupakan kalimat berpola FN + FA. Frasa dia,

restoran itu, toko itu merupakan frasa nomina. Selanjutnya, sakit DBD,

istimewa sekali, dan sedang ramai merupakan frasa ajektiva.

4) Pola Keempat : FN + FNum

Page 58: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kalimat dengan pola FN + FNum merupakan pola dasar kalimat

bahasa Indonesia keempat. Pola ini terdiri atas FN dan FNum.

Perhatikan contoh kalimat berikut:

a) Anaknya lima orang.b) Bunganya sangat banyak.c) Pensilnya lima buah.

Kalimat di atas terdiri atas FN dan FNum. Frasa anaknya,

bunganya. Pensilnya merupakan FN sedangkan lima orang, sangat

banyak, dan lima buah merupakan FNum.

5) Pola Kelima : FN + FPrep

Pola dasar kalimat bahasa Indonesia ialah FN + FPrep. Pola ini

dapat dilihat pada contoh kalimat berikut:

a) Persoalan itu tentang manusia sendiri.b) Kebijaksanaan itu lewat kelembagaan.c) Satu sekolah itu tanpa perpustakaan.

Ketiga contoh di atas terdiri atas FN dan FPrep. Sehubungan

dengan hal itu, frasa persoalan itu, kebijaksaan itu, satu sekolah itu

merupakan frasa nomina. Adapun tentang manusia itu sendiri, lewat

kelembagaan, dan tanpa perpustakaan merupakan frasa numeralia.

2. Tata Bahasa Transformasi Generatif

a. Konsep Dasar Tata Bahasa Transformasi Generatif

TTG memiliki keterkaitan dengan psikologi. Adanya pengaruh

psikologi dapat dilihat dari konsep dasar TTG tersebut. Berkaitan hal

itu, konsep dasar TTG ialah struktur batin, struktur lahir, dan aspek

Page 59: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kreatif bahasa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Chaer, akan

tetapi Chaer menggunakan istilah kompetensi untuk struktur batin dan

performansi untuk struktur lahir. Chaer (1994: 364-365) menjelaskan

dalam bukunya Pengantar Linguistik menjelaskan bahwa terdapat dua

konsep dasar TTG, yaitu kemampuan (competence) dan perbuatan

berbahasa (performance) serta aspek kreatif bahasa. Berkaitan hal

itu, berikut akan dijelaskan konsep dasar TTG.

1) Struktur Batin dan Struktur Lahir

Struktur batin dan struktur lahir adalah konsep dasar

transformasi generatif. Struktur batin terletak dalam pikiran manusia

sedangkan struktur lahir adalah kalimat yang diujarkan. Kedua tataran

bahasa ini memiliki keterkaitan satu sama lain. struktur batin kalimat

merupakan konsep pengetahuan penutur. Pengetahuan tersebut

tersembunyi dalam pikiran manusia. Dengan demikian, penutur

bahasa mampu mengatur struktur kalimat, mengetahui makna-makna

untuk memahami kalimat, dsb.

Dengan demikian, meskipun memiliki keterkaitan tetapi kedua

struktur ini berbeda. Struktur batin merupakan kompetensi bahasa

sedangkan struktur lahir merupakan performansi. Kompetensi

menurut Chomsky (1965: 4) adalah “the speaker-hearer’s knowledge

of this language (pengetahuan pembicara-pendengar dari

bahasanya)” sedangkan performansi yang juga dikemukakan oleh

Chomsky (1965: 4) adalah “the actual use of language in concrete

Page 60: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

situation (penggunaan bahasa yang sebenarnya dalam situasi

konkret). Berkaitan denga hal itu Chomsky (1965: 131) menyatakan:

The deep structure of an utterance is given completelyby its Transformation-marker, which contains its basis. Thesurface structure of the sentence is the drived Phrase-marker given as the output of the operation represented inthe Transformation-marker.

Adapun, struktur batin dapat pula diartikan sebagai representasi

mental yang mendaasari suatu ujaran; struktur formal yang

menghubung secara langsung kepada makna, bukan pada bunyi.

Struktur batin memiliki dua peranan. Kedua peran tersebut ialah

sebagai dasar derivasi transformasional dan dasar interpretasi

semantik (Kamsinah, 2003: 19-20).

Dengan demikian, struktur batin dapat didefinisikan sebagai

struktur yang terdapat dalam pikiran manusia sedangkan struktur lahir

merupakan struktur yang berasal dari struktur batin melalui proses

transformasi dan menghasilkan kalimat yang konkret.

2) Aspek Kreatif Bahasa

Aspek kreatif bahasa juga merupakan bagian dari TTG. Sebagai

pemakai bahasa, manusia memiliki daya kreatif dalam menggunakan

bahasa. Pengalaman bahasa yang dimiliki oleh manusia berpengaruh

pada perkembangan bahasa manusia itu sendiri. Dengan adanya

pengalaman bahasa, manusia akan mengetahui kaidah-kaidah

berbahasa secara bertahap. Pengetahuan kaidah bahasa yang

terbatas menyebabkan manusia mulai memanipulasi kaidah tersebut

Page 61: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

sehingga mampu menciptakan kalimat-kalimat yang baru. Hal inilah

yang dimaksudkan sebagai aspek kreatif berbahasa.

b. Kaidah Struktur Frasa (KSF) dan Leksikon

Kaidah Struktur Frasa (KSF) dan leksikon merupakan dua

bagian yang membentuk komponen dasar. Sehubungan dengan hal

itu, KSF berkenaan dengan struktur sintaksis kalimat sedangkan

leksikon berkaitan dengan kosakata (Usman, 2013).

Lebih lanjut, hubungan antara kaidah struktur frasa dan

leksikon dijelaskan oleh Usman dengan menjelaskan cara kerja

keduanya, berikut pernjelasan Usman (2013: 44):

“Kaidah struktur frasa dan leksikon bekerja dengancara berikut: kaidah struktur frasa menyediakan struktursintaksis kalimat dan leksikon menyediakan kosakata.Kaidah struktur frasa menyediakan pernyataan-pernyataan yang tepat tentang diagram pohon mana yangberterima dan mana yang tidak berterima, denganmemperhitungkan hal seperti konstituensi dan urutankata. Leksikon menyediakan pernyataan-pernyataanyang tepat tentang makna dan ucapannya”.

1) Kaidah Struktur Frasa (KSF)

KOMPONEN DASAR

STRUKTUR POHON SINTAKSIS

KSF Leksikon

Page 62: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kaidah stuktur frasa (KSF) merupakan serangkaian pernyataan

atau rumus yang menjelaskan antara lain urutan unsur-unusr yang

mungkin terdapat dalam suatu kalimat atau kelompok kata (Kamsinah,

2003: 21). Menurut Ba’dulu dan Herman (2010: 72), “kaidah struktur

frasa adalah serangkaian pernyataan yang menjelaskan, antara lain,

tentang urutan unsur-unsur yang mungkin dalam suatu kalimat atau

kelompok kata”. Ba’dulu dan Herman (2010: 72) menambahkan “KSF

mempunyai keterbatasan. KSF tidak mampu memberikan semua

struktur yang terdapat dalam bahasa tertentu. Oleh karena itu KSF

harus dilengkapi dengan kaidah-kaidah transformasi (KT)”.

Konsep KSF ini akan menjelaskan unsur-unsur yang menyusun

kalimat. Dengan demikian, dapat diketahui frasa-frasa apa saja yang

menyusun suatu kalimat. Pada dasarnya, unsur terpenting dalam

kalimat, yaitu FN dan FV, dan lebih utama lagi pada FV.

Berkaitan dengan hal itu, pada Usman (2013) dijelaskan cara

kerja kaidah struktur frasa. Adapun contoh yang digunakan oleh

Usman ialah bahasa Palantla Chinantec (Otomanguen, Meksiko).

Sehubungan dengan hal itu sebagai sampel diambil empat kalimat

yang memiliki struktur yang sama dari bahasa tersebut.

a) K

V FN[Su] FN[OL]

Se1 N A Nakan mandi

Page 63: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

mih2 ba?2 tsi?2

wanita pdk.gemuk anak

wanita pdk.gemuk itu akan memandikan anak itu

b) K

V FN[Su] FN

Hyh2 N N Aakan lihat

kwi3 mih2 pa13

kuda wanita gemuk

kuda itu akan melihat wanita gemuk itu.

c) K

V FN[Su] FN[OL]

zja12 N Nakan temu

gju?13 tsi?2

orang(lk) anak

orang itu (lk) akan menemukan anak itu.

d) K

V FN[Su] FN[OL]

zja12 N A N Aakan temu

tsi?2 pih?2 kwi3 ba?2

Page 64: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

anak kecil kuda pdk.gemuk

anak kecil itu akan menemukan kuda pdk.gemuk itu

Keempat diagram pohon tersebut berasal dari bahasa Palantla

Chinantec (Otomanguen, Meksiko). Pada penejlasan Usman (2013:

45) dijelaskan bahwa hal yang pertama yang dilakukan ialah melihat

urutan unsur. Pada keempat kalimat di atas urutan unsur ialah V FN

FN. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu klausa bahasa

Palantla Chinantec terdiri atas verba yang diikuti oleh dua frasa

nomina. Dengan demikian kaidah struktur frasa klausa tersebut dapat

diformulasikan sebagai berikut:

K V FN FN

Selanjutnya, frasa nomina yang mengisi frasa nomina berturut-

turut berfungsi sbeagai objek dan objek langsung. Sehubungan hal itu,

informasi tersebut dapat disatukan dalam kaidah.

K V FN[Su] FN[OL]

Kaidah di atas dapat dibaca ‘Suatu K terdiri atas satu verba dan

diikuti oleh satu FN yang berfungsi sebagai subjek dan satu FN yang

berfungsi sebagai objek langsung”. Adapun struktur-struktur frasa

nomina terdiri atas satu nomina dan satu ajektiva berikutnya,

sedangkan yang lainnya terdiri atas nomina tunggal saja. dengan

demikian, diperlukan kaidah struktur frasa lainnya untuk menyatakan

observasi tersebut.

Page 65: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

FN N (A)

Kaidah di atas berarti bahwa suatu frasa nominal terdiri atas

nomina dan diikuti secara opsional oleh ajektiva. Pada kaidah di atas

digunakan tanda kurung utnuk memperlihatkan kefakultifan ajektiva.

2) Leksikon

Leksikon merupakan perbendaharaan kata atau dapat pula

dikatakan sebagai kamus singkat. Sejalan dengan pandangan

tersebut, Kridalaksana (2008: 142) memaparkan tiga pengertian

leksikon, yaitu:

a) komponen bahasa yang memuat semua informasi

tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa;

b) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis,

atau suatu bahasa; kosakata; perbendaharaan kata;

c) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan

penjelasan yang singkat dan praktis.

Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

leksikon memiliki lima makna, antara lain (1) kosakata; (2) kamus yg

sederhana; (3) daftar istilah dl suatu bidang disusun menurut abjad

dan dilengkapi dengan keterangannya; (4) komponen bahasa yg

memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dl

bahasa; (5) kekayaan kata yg dimiliki suatu bahasa.

Menurut Usman (2013: 45), leksikon adalah daftar yang tepat

satuan-satuan dasar yang ada dalam bahasa itu. Radford (1989: 337)

Page 66: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

menyatakan bahwa “a lexicon (or dictionary) containing a list all the

word in a language, together with a specification of their idiosyncratic

syntactic, semantic, phonological, and morphological”. Sehubungan

dengan hal tu, jika dikaitakan dengan penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa leksikon merupakan daftar kosakata untuk menjelaskan

kosakata apa saja yang terdapat dalam kalimat.

c. Tipe-tipe Transformasi

Struktur batin merupakan struktur yang berada dalam otak

manusia. Struktur inilah yang menjadi cikal bakal tersebntuknya

struktur lahir. Akan tetapi, perlu dipahami bawha struktur yang

terdapat dalam otak manusia dan struktur yang diujarkan biasanya

berbeda. Oleh sebab itu, sebelum menjadi struktur lahir maka struktur

batin mengalami proses transformasi. Dengan demikian, kalimat yang

dihasilkan atau struktur lahir merupakan kalimat transformasi.

Adapun kaidah transformasi menurut Bornstein (1977) terbagi

atas the passive transformation (transformasi pasif), the negative

transformation (transformasi negatif), interrogative transformation

(transformasi tanya), the emphatic transformation (transformasi

fokus), and the imperative transformation (transformasi perintah).

Berikut akan dijelaskan tentang kelima transformasi tersebut.

Page 67: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

1) Transformasi Pasif

Transformasi pasif merupakan salah satu bentuk transformasi.

Transformasi pasif berasal dari kalimat aktif. Hal ini sejalan dengan

pandangan Bornstein. Menurut Bornstein (1977: 120) menyatakan

bahwa “the passive has usually been treated as an optional

transformation of active sentences”. Bornstein (1977: 120) pun

menambahkan, terdapat tiga cara kerja transformasi, yaitu:

a. It takes the subject NP and places it the end of thesentences, adding “by” before it.

b. It takes the NP after the V and places it at the front of thesenteces.

c. It adds “be + -en” after the auxiliary and before the mainverb.

Pemasifan hanya dapat dilakukan untuk bahasa Inggris saja.

Adapun dalam bahasa Indonesia, pemasifan dilakukan dengan cara

mengubah FV yang diisi oleh verba berprefiks meng- menjadi verba

berprefiks di-. Selanjutnya, memindahkan OL menjadi Su.

2) Transformasi Negatif

“Negative sentences were analyzed as optional transformations

of positive declarative sentences” (Chomsky dalam Bornest, 1977:

128). Berkaitan pandangan Chomsky diketahui bahwa kalimat negatif

berasal dari kalimat deklaratif postif. “

Sehubungan hal itu, transformasi negatif ditandai dengan kata

negatif seperti kata “not” dalam bahasa Inggris ataupun kata “tidak”

dan “bukan” dalam bahasa Indonesia. Adapun penanda transformasi

Page 68: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

negatif ialah “Neg”. Dengan penandaan ini, dalam diagram pohon

akan tergambar kata negatif.

3) Transformasi Tanya

Transformasi tanya merupakan transformasi yang berasal dari

kalimat deklaratif. Transformasi ini dapat ditandai dengan adanya kata

tanya apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan bagaimana. Kata

tanya ini secara universal biasanya berada di awal kalimat. Adapun

penanda transformasi tanya ialah “Q”. Dengan adanya penanda ini

akan tergambar kata tanya dalam diagram pohon.

4) Transformasi Perintah

Transformasi Perintah dapat ditandai dengan “Imp” dalam

diagram pohon. Transformasi perintah merupakan transformasi yang

mengubah kalimat deklaratif menjadi kalimat perintah. Transformasi

perintah dapat dilakukan dengan menambahkan kata “jangan” atau

pun melesapkan FN sehingga kadang kala kalimat perintah hanya

terdiri atas satu konstituen saja.

5) Transformasi Fokus

Transformasi fokus merupakan salah satu jenis transformasi.

Bornest (1977: 153) dalam bukunya berjudul An ntroduction to

Transformastional Generative menjelaskan bahwa pemfokusan

dilakuakn dengan cara memberikan penekanan pada kata yang ingin

ditonjolkan. Dengan demikian, kata yang ditekankan dapat ditandai

Page 69: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

dengan pemberikan strees pada atas kata atau memiringkan kata

tersebut.

Selanjutnya, Chaer (2015: 214) menyatakan pemfokusan dapat

dibantu bantuan:

(1) Intonasi;

(2) Partikel;

(3) Kata keterangan;

(4) Konjungsi penegas;

(5) Permutasi; dan

(6) Kontras makna

3. Karakteristik Bahasa Anak

Masa anak-anak merupakan masa manusia memeroleh

bahasanya. Pada masa memeroleh bahasanya, manusia akan melalui

beberapa tahap dan setiap tahap mengisyaratkan adanya

perkembangan pengetahuan bahasa yang baru. Tahap-tahap

pemerolehan bahasa yang dialami oleh manusia di masa anak-anak

sebenarnya sejalan dengan karakter anak-anak. Karakter anak

menurut Hambali (2008: 14) antara lain:

a. Anak-anak amat kreatif, mereka dapat menceritakan

cerita dan menghayalkan dunia baru.

b. Anak dapat belajar secara tidak sadar. Mereka memiliki

kemampuan belajar tidak langsung. Belajar ini terjadi

melalui bermain atau interaksi. Anak dapat mengaitkan

Page 70: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kegiatan dengan hal-hal nyata seperti sekolah, rumah,

permainan dengan minat mereka.

c. Anak yang lebih tua dapat mengelempokkan,

mengurutkan, menjodohkan, dan menggambar.

d. Anak-anak tidak pandai memahai kategori tata bahasa.

Konsep ini merupakn konsep yang abstrak yang sulit

diidentifikasi.

e. Anak-anak tidak dapat memahami cara bahasa bekerja.

f. Anak-anak tidak dapat memahami konsep abstrak.

g. Anak-anak tidak dapat mengingat dengan baik daftar

kosakata.

h. Anak-anak tidak dapat berkonsentrasi dengan baik jika

mereka harus mengerjakan kegiatn terlalu lama.

i. Anak memiliki keinginan kuat untuk bersosialisasi dan

menyamai teman sebayanya.

j. Anak selalu ingin bermain.

Karakteristik di atas menunjukkan bahwa anak mempelajari

banyak hal di sekitarnya tanpa disadarinya. Pemahaman tentang

pengetahuan baru tidak dipahami sebagai pengetahuan baru

sehingga mereka tidak menanggapi hal tersebut sebagai hal yang

serius. Akan tetapi, pengetahuan yang tidak disadarinya tersebut

menjadi modal yang baik untuk bersosialisasi dengan orang-orang di

sekitarnya. Berkaitan dengan hal itu, karakteristik anak juga

Page 71: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

memengaruhi karakter bahasa anak. menurut Hambali (2008: 15),

karakter bahasa anak-anak ada lima, yaitu:

a. Struktur wacana/bahasa/kalimat sederhana

Struktur wacana anak-anak bersifat sederhana. Hal itu sejalan

dengan cara berpikir anak-anak yang belum rumit. Kesederahanaan

itu dapat dilihat dari kelengkapan komponen yang terdapat dalam

wacana. Komponen tertentu tidak hadir dalam wacana, karena anak-

anak belum berhasil mengembangkan wacana. Kesederhanaan juga

tampak pada kalimat-kalimat yang digunakan dalam wacana.

Kesederhanaan itu juga tampak pada panjang-pendeknya

tuturan dan wacana. Jika seorang anak disuruh bercerita, biasanya

wacana yang muncul adalah wacana yang pendek. Jika anak disuruh

menjelaskan sesuatu, penjelasan yang disampaikan dinyatakan

dengan wacana yang pendek. Jika seornag anak menjawab

pertanyaan, jawaban yang disampaikan juga jawaban yang pendek-

pendek.

b. Transparan

Wacana/bahasa anak-anak bersifat transparan. Oleh karena

sifatnya yang transparan, semua informasi sudah cukup ditafsirkan

dari wacana yang tersurat. Wacana cenderung hanya mengemukakan

hal-hal yang eksplisit. Hal ini berarti bahwa inferensi tidak memerlukan

proses yang rumit.

Page 72: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

c. Monoton (Tidak Bervariasi)

Wacana anak-anak bersifat monoton. Dalam wacana lisan

panjang-pendeknya tidak begitu berbeda antara kalimat yang satu

dengan kalimat yang lain, intonasi juga bervariasi, alat-alat kohesi

yang berlaku sangat terbatas. Untuk menunjukkan urutan, misalnya,

alat kohesi yang berlaku dengan frekuensi tinggi adalah lalu, terus,

kemudian.

d. Pronomina yang Terbatas

Pronomina yang digunakan terbatas, bahkan rujukan tertentu

yang semestinya dinyatakan dengan pronomina. Diri penutur,

misalnya, tidak menggunakan pronomina aku atau saya, tetapi

menggunakan nama dirinya. Hal itu juga berlaku ketika anak merajuk

ke orang lain, panggilan yang digunakan bukan dia atau ia, tetapi

nama orang yang dimaksudkan itu. Oleh karena itu, pengulangan-

pengulangan sering terjadi karena keterbatasan pronomina yang

digunakan oleh anak dalam memproduksi wacana.

e. Prasistematis

Dilihat dari segi tatanan isi, wacana anak-anak merupakan

wacana yang belum sistematis (prasistematis). Hal itu sejalan dengan

cara berpikir anak yang belum terpola secara sistematis. Dengan kata

lain, pola berpikir anak bukan atau belum merupakan pola berpikir

yang sistematis. Semakin rendah usia anak-anak, wacana yang

Page 73: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

dihasilkan semakin kurang sistematis. Sebaliknya, semakin tinggi usia

anak-anak, wacana yang dihasilkan semakin sitematis. Pendeknya,

kesistematisan wacana berkembang sejalan dengan perkembangan

pola berpikir anak.

C. Kerangka Pikir

Transformasi generatif merupakan salah satu pendekatan dalam

menganalisis bahasa. Kalimat sebagai tataran linguistik terbesar

dapat dianalisis dengan melihat struktur batin dan struktur lahirnya.

Sehubungan dengan hal itu, kalimat performansi atau kalimat

yang diujarkan oleh murid PAUD menjadi sumber data pada penelitian

ini dan terkhusus pada kalimat tunggal saja. Dengan mengkaji kalimat

tunggal murid PAUD menggunakan pendekatan transformasi

generatif maka penelitian ini mengungkap struktur batin berdasarkan

struktur lahir atau kalimat performansi murid PAUD.

Berdasarkan hal itu, perlu dipahami bahwa struktur batin berasal

dari kaidah struktur frasa (KSF). KSF ini terdiri atas frasa-frasa.

Adapun, input dari KSF ialah leksikon. Berkaitan dengan hal tersebut,

struktur batin merupakan input dari struktur lahir.

Dengan demikian untuk menghubungkan struktur batin dengan

struktur lahir diperlukan kaidah transformasi. Kaidah-kaidah

transformasi tersebut ialah transformasi pasif, negatif, tanya, perintah,

dan fokus.

Page 74: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berdasarkan proses transformasi tersebut, struktur batin akan

menghasilkan struktur lahir berupa struktur kalimat tunggal bahasa

Indonesia pada murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar.

StrukturBatin

StrukturTransformasiLeksikon KSF

Kalimat Tunggal

Transformasi Generatif

KALIMAT MURID PAUDDI KECAMATAN TAMALANREA

KOTA MAKSSAR

Page 75: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

C. Definisi Operasional

1. Struktur Kalimat merupakan susunan kalimat. Hal ini

berkaitan dengan fungsi dan kategorisasi.

2. Transformasi merupakan proses perubahan struktur batin

menjadi struktur lahir.

Page 76: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

3. Struktur batin (SB) merupakan struktur yang berada dalam

pikiran manusia.

4. Struktur lahir (SL) merupakan struktur yang dapat diukur

keberadaannya karena bersifat konkrit. SL dapat berupa

ujaran.

5. Aspek kreatif berbahasa merupakan kemampuan manusia

untuk memanipulasi atau membuat kaidah-kaidah

kebahasaan yang terbatas.

6. Objek langsung merupakan salah satu fungsi kalimat yang

biasa diisi oleh frasa nomina. Keberadaan fungsi ini

dipengaruhi oleh verba transitif.

7. Objek tak langsung merupakan salah satu fungsi kalimat

yang biasanya berupa FN, FPron, FA, dll.

8. Argumen adalah nomina atau frasa nomina.

9. Fokus merupakan salah satu bentuk transformasi.

10. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu

wadah pendidikan bagi anak usia dini, yaitu dari usia 0 – 6

tahun. Selain pendidikan, PAUD juga menjadi wadah

pembinaan guna merangsang perkembangan dan

pertumbuhan jasmani dan rohani anak sebelum memasuki

pendidikan lebih lanjut (Sekolah Dasar).

11. Kelompok Bermain (KB) merupakan salah satu satuan

PAUD. KB dikhusukan bagi anak usia 2.5 – 3 tahun.

Page 77: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitin

Page 78: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Jenis penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif dan menggunakan pendekatan TTG. Penelitian deskriptif

berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada

(Sumanto, 2014).

Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini menggambarkan

bagaimana perumusan Kaidah Struktur Frasa (KSF) kalimat tunggal

bahasa Indonesia bagi murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar berdasarkan analisis transformasi generatif dan bagaimana

perumusan kaidah-kaidah transformasi sehubungan dengan

penggunaan kalimat tunggal bahasa Indonesia bagi murid PAUD di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar berdasarkan analisis

transformasi generatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa diabreviasikan menjadi

PAUD merupakan salah satu jenjang pendidikan. Sesuai dengan

namanya, PAUD berisikan anak-anak yang berumur kurang dari tujuh

tahun. PAUD sendiri terdiri atas tiga, yaitu Taman Kanak-kanak (TK)

dan Kelompok Bermain (KB), dan Tempat Penitian Anak (TPA).

Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini hanya

mengkhususkan pada KB saja. KB merupakan jenjang pendidikan

yang paling rendah dengan murid berusia 2.5 – 3 tahun. Pada KB ini

murid diajak bermain yang bersifat edukasi. Dalam pendidikan ini juga,

Page 79: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

seorang anak mulai belajar bersosialisasi dengan orang-orang luar

(seperti teman-teman sebayanya).

Menurut Mega (chintyamega.blogspot.com) menyatakan bahwa

KB adalah kegiatan bermain yang teratur dari kelompok anak-anak

usia prasekolah, di rumah masing-masing secara bergantian pula

sesuai dengan giliran tempatnya. KB merupakan suatu organisasi

kecil, anak-anak dapat bermain dan melakukan aktivitas di bawah

bimbingan para ibu yang sedang bertugas.

Adapun lokasi PAUD yang diambil, yaitu di Kecamatan

Tamalanrea tepatnya di dua PAUD. PAUD pertama bernama Rumah

Qur’ani Imam Bukhari. Rumah Qur’ani Imam Bukhari merupakan

salah satu PAUD yang berada di Kecamatan Tamalanrea. PAUD ini

menyusung sistem menghafal Al-quran sambil bermain. Murid akan

dibebaskan bermain permainan edukasi kemudian ustasah (guru)

mereka memperdengarkan surah-surah dalam Al-qur’an.

Murid di bagi menjadi dua kelas, yaitu PG A dan PG B.

pembagian kelas ini berdasarkan umur murid. Selain itu, setiap kelas

memiliki target hafalan yang berbeda. Sehubungan dengan hal itu,

data mudah untuk diperoleh karena adanya kebebasan berinteraksi

antar murid dan antar murid dengan ustasah.

Selanjutnya, Danica Kids merupakan salah satu PAUD di

Kecamatan Tamalanrea. Danica Kids merupakan PAUD yang

menyusung sistem bilingual. Dengan demikian, bahasa yang

Page 80: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

digunakan oleh civitas di PAUD tersebut ada dua, yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

Danica Kids terdiri atas TK, KB, dan TPA. Sehubungan dengan

hal itu, pembagian murid dilakukan berdasarkan usia murid. Dengan

demikian terdapat dua kelas pada Danica Kids, yaitu Class A dan

Class B. Adapun penelitian ini hanya mengambil data pada Class B,

yaitu kelas yang dikhususkan untuk murid KB.

Murid diajarkan untuk berbahasa Inggris dengan sistem bilingual

yang diterapkan pada PAUD ini. Penggunaan bahasa Inggris

dilakukan ketika Bunda (guru) berbicara pada murid atau pun sesama

Bunda pada saat belajar. Akan tetapi, pada saat bermain atau

bercakap dengan teman, murid tetap menggunakan bahasa Indonesia

meskipun ditemukan beberapa kata yang telah dipengaruhi oleh

bahasa Inggris. Pada penelitan ujaran yang diambil hanyalah ujaran

yang berbahasa Indonesia saja.

2. Waktu Penelitian

Penelitian berlangsung selama 2 bulan 4 hari, yaitu pada bulan

Maret hingga bulan Mei. Penelitian ini dimulai pada tanggal 8 Maret

2017 sampai dengan 10 Mei 2017.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini terbagi atas dua, yaitu data primer

dan data sekunder. Berikut penjelasan kedua data tersebut:

Page 81: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari lapangan. Data primer penelitian ini berupa bahasa lisan. Data

diperoleh dari kalimat yang ujarkan oleh murid PAUD Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar khususnya pada tingkat KB.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

literature. Data sekunder ini berfungsi membandingkan ataupun

sebagai referensi untuk menjelaskan data primer. Data sekunder

penelitian ini diambil dari beberapa literatur yang berkenaan dengan

objek dan kajian penelitian. Data sekunder dapat berupa buku, artikel-

artikel, jurnal, dsb.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini ialah semua kalimat yang diujarkan oleh

murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Berkaitan

dengan hal itu, terdapat 632 kalimat murid PAUD yang ditemukan

selama penelitian.

2. Sampel Penelitian

Page 82: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Sampel penelitian ini diambil dari sebagian kalimat tunggal murid

PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar yang berjumlah 66

kalimat.

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, digunakan metode cakap dan metode simak.

Metode cakap merupakan metode yang dilakukan peneliti dengan

cara terlibat langsung dalam penelitian. Hal ini bersesuaian dengan

pandangan Mahsun (2011: 95) yang menyatakan bahwa penamaan

metode penyediaan data dengan metode cakap disebabkan cara yang

ditempuh dalam pengumpulan data itu adalah berupa percakapan

antara peneliti dengan informan. Sehubungan dengan hal itu, metode

ini tepat digunakan pada penelitian ini karena peneliti terlibat langsung

dengan murid PAUD (Informan).

Sehubungan dengan hal itu, teknik yang dilakukan untuk metode

ini, yaitu teknik elisitasi. Teknik elisitasi digunakan untuk memancing

informan berbicara agar peneliti memeroleh data yang diinginkan.

Menurut Hanafie (dalam Kaharuddin 2004: 83), teknik elisitasi tidak

saja mendorong kita untuk mengandalkan pada data yang nyata,

tetapi kita pun harus mengamati data yang potensial yang menurut

intuisi bahasa bisa saja dipakai orang.

Keuntungan elisitasi tersebut dapat mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya tentang gejala tertentu dalam waktu relative

singkat. Elisitasi digunakan peneliti untuk melakukan penjaringan data

Page 83: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

dengan cara memancing informan agar pembicaraan mengarah pada

sejumlah data yang dibutuhkan dalam penelitian ini (Kaharuddin,

2004: 83).

Sehubungan dengan hal itu, dalam penelitian ini, teknik elisitasi

dilakukan dengan cara mengajak murid PAUD berbicara baik secara

langsung ataupun sambil bermain.

Selain metode cakap, digunakan pula metode simak. Menyimak

berarti memperhatikan secara saksama. Dalam penamaan metode ini

karena pemerolehan data dilakuakn dengan cara menyimak

penggunaan bahasa (Mahsun, 2011: 92). Sehubungan dengan hal itu,

metode ini tepat dalam penelitian ini karena penneliti menyimak

bahasa atau ujaran murid PAUD.

Selanjutnya, metode ini digunakan untuk menyimak ujaran yang

digunakan oleh informan. Teknik yang digunakan ada dua, yaitu teknik

catat dan teknik rekam.

d. Teknik catat

Teknik catat dilakukan dengan cara mencataat langsung semua

data (Kaharuddin, 2008: 82). Berkaitan dengan hal itu, pada

peneilitian teknik catat dilakukan dengan cara mencatat semua ujaran

yang diujarkan oleh murid PAUD. Pencatatan menggunakan buku

(note book), pulpen, maupun mobile phone.

e. Teknik rekam

Page 84: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Teknik rekam merupakan teknik yang dapat mendukung teknik

catat, oleh karena data yang diragukan keabsahannya, maka dapat

dilakukan pemeriksaan ulang melalui data yang telah direkam.

Walaupun perekaman merupakan pelengkap teknik pencatatan,

teknik ini dapat memudahkan peneliti mengerjakan data yang terekam

dalam penelitian (Ayatrohaedi dalam Kaharuddin, 2004: 83)

Adapun perekaman dapat dilakukan secara resmi atau

sepengetahuan maupun tidak sepengetahuan informan (Kaharuddin,

2004: 83). Berkaitan dengan hal itu, pada penelitian ini dilakukan

beberapa cara perekaman, yaitu dengan merekam menggunakan

recorder mobile phone. Perekaman tersebut tanpa sepengetahuan

murid PAUD sebagai informan dan merekam dengan memvideo

melalui kamera maupun mobile phone sepengathuan ataupun tanpa

sepengetahuan murid PAUD. Teknik ini pada beberapa waktu

memiliki kendala. Di saat peneliti melakukan perekaman

menggunakan video terkadang murid juga ingin menyaksikan

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan transformasi generatif. Data yang diperoleh dari ujaran

murid PAUD pada mulanya dikumpulkan. Setelah terkumpul, data

Page 85: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

tersebut diklasifikasikan dalam kalimat tunggal. Adapun setelah

mengumpulkan semua kalimat tunggal, hal yang dilakukan

selanjutnya ialah menentukan kaidah struktur frasa kalimat-kalimat

tersebut sehingga ditemukan pola dasar kalimat tunggal bahasa

Indonesia murid PAUD.

Selanjutnya, kalimat-kalimat tunggal yang telah terkumpul juga

diklasifikasikan berdasarkan transformasi yang dialami. Berkaitan

dengan hal itu, setelah dilakukan pengklasifikasian kalimat

berdasarkan transformasi yang dialami, maka dapat pula ditentukan

rumus kaidah transformasi tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Kalimat anak yang berusia 2 – 4 tahun berada pada tahap

pengembangan tata bahasa. Kalimat-kalimat yang ditemukan dapat

berupa dua kata ataupun lebih. Kalimat tunggal yang mereka dapat

Page 86: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

berupa kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat negatif, dll.

Sehubungan hal itu, penelitian ini membahas struktur kalimat tunggal

bahasa Indonesia murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar. Adapun penelitian ini dianalisis menggunakan tata bahasa

transformasi generatif (TTG).

Hasil penelitian ini menunjukkan kalimat tunggal murid PAUD

pada tataran struktur batin terdiri atas dua pola, yaitu FN + FV dan

FN + FA. Selanjutnya, transformasi yang digunakan dalam

pembentukan kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUD di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar terbagi atas lima

transfromasi. Transformasitersebut antara lain transformasi pasif,

transformasi negatif, transformasitanya, transformasi perintah, dan

transformasi fokus. Adapun transformasi tanya dibagi berdasarkan

kata tanya yang digunakan, yaitu kata tanya apa, siapa, dimana

sedangkan transformasi fokus dibagi berdasarkan argumen yang

ingin difokuskan atau ditonjolkan. Adapun pembagian transformasi

fokus terbagi atas pemfokusan pada FV, pemfokusan pada kata

negatif, dan pemfokusan pada Keterangan.

B. PEMBAHASAN

1. Kaidah Struktur Frasa (KSF) Kalimat Tunggal Murid Paud di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

Pada umumnya murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar telah fasih berbicara. Berkaitan dengan hal itu, struktur

Page 87: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUD juga mengalami hal

yang sama jika merujuk pada pola dasar kalimat bahasa Indonesia.

Adapun, kalimat tungga murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar juga dipengaruhi oleh struktur kalimat bahasa daerah, yaitu

bahasa Bugis dan Makassar (BM) juga memengaruhi struktur kalimat

murid PAUD. Oleh sebab itu, akan ditemui beberapa kalimat yang juga

memasukkan unsur bahasa BM seperti afiks pronominal bahasa

tersebut.

Struktur Kalimat tunggal murid PAUD di Kecamatan

Tamalanrea Koata Makassar dapat dilihat dari Kaidah Struktur Frasa

(KSF) kalimat tunggal yang mereka gunakan. Sehubungan dengan hal

itu, KSF pada kalimat tunggal murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea

Kota Makassar, yaitu FN + FV dan FN + FA. Berikut akan dijelaskan

secara rinci tentang kedua KSF tersebut:

a. FN + FV

Kalimat tunggal murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar dibentuk dengan pola FN + FV. FN berada di depan FV.

Sehubungan hal itu, FV menjelaskan FN. Perhatikan kalimat berikut:

(1) Aisyah ingin ikut.(2) Teman-teman bertanggung jawab.(3) Kucing itu pergi.

Ketiga contoh kalimat tersebut terdiri atas FN + FV. Adapun FN

pada kalimat-kalimat di atas berfungsi sebagai Subjek atau dapat

Page 88: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

disimbolkan dengan Su. Sehubungan hal itu, di sebelah kanan pada

penulisan FN perlu ditambahkan simbol Su dengan memasukkan Su

pada tanda kurung siku (FN[Su]). Dengan demikian jika digambarkan

dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

K

FN [Su] FV

N Adv V

Aisyah ingin ikut

K FN + FVFV (Adv) V

Leksikon:

NAisyahKucingTeman-teman

VIkutBertanggung jawabPergi

AdvIngin

DemItu

Page 89: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Frasa nomina merupakan frasa yang terdiri atas kelas kata N

sebagai induk dan kelas kata lain yang menjadi atribut. Adapun kelas

kata yang mengisi atribut antara lain N, V, A, Adv, Num.

Berkaitan dengan hal itu, FN dapat diisi oleh kata yang berkelas

kata N dan kata yang berkelas kata N. Hal ini dapat dilihat pada contoh

berikut:

(4) Pintalka gambal mobil di lumahku, ustasa(Pintarka gambar mobil di rumahku, ustasah)

(5) Aku juga pake baju hijau, ustasa(Aku juga pake baju hijau, ustasah)

(6) Bunda, hali minggu saya ulang taun.(Bunda, hali minggu saya ulang tahun)

Pada contoh (4), (5), dan (6) terdapat FN yang terdiri atas N dan

N. Frasa tersebut ialah:

gambar mobilbaju hijauhari minggu

Ketiga farasa tersebut terdiri atas N sebagai induk dan N yang

berperan sebagai atribut. Berkaitan dengan hal tersebut, kata gambar,

baju, dan hari merupakan induk sedangkan kata mobil, hijau, dan

minggu merupakan atribut. Dengan demikian, frasa tersebut berpola

N + N.

Selain diisi oleh N dan N, FN juga dapat diisi oleh N dan A. Hal

ini dapat dilihat pada contoh berikut:

(7) Sifa, jangan ambil becikel kecil.(Sifa, jangan ambil bycykel kecil)

(8) Gambal buaya kecil.(Gambar buaya kecil)

(9) Gambal kucing besar.

Page 90: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(Gambar kucing besar)

Contoh (7), (8), dan (9) memuat FN. FN pada ketiga tersebut

antara lain:

becikel kecilbuaya kecilkucing besar

Frasa di atas merupakan frasa nomina. Frasa ini terdiri atas N

sebagai induk sedangkan A sebagai atribut yang terletak di sebelah

kanan. Sehubungan dengan hal itu, kata becikel, buaya, dan kucing

merupakan kata berkelas kata N sedangkan kata kecil dan besar

merupakan kata berkelas kata A. Dengan demikian, frasa tersebut

berpola N + A.

Selanjutnya, terdapat pula frasa nomina yang diisi oleh kelas

kata N dan V. Hal ini dapat dilihat pada contoh kalimat berikut:

(10) Sudahka minum obat muntah.(11) Minum obat batu’.

(Minum obat batuk)

Pada contoh (10) dan (11) terdapat frasa nomina. Frasa tersebut

ialah:

obat muntahobat batuk

Kedua frasa tersebut terdiri atas N sebagai induk dan kelas kata

V sebagai atributnya. Berkaitan dengan hal itu kata obat merupakan

kata berkelas kata N sedangkan kata muntah dan batuk berkelas kata

V. Dengan demikian frasa tersebut berpola N + V.

Page 91: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berkaitan dengan hal itu, beberapa contoh di atas

memperlihatkan bahwa FN terdiri atas N sebagai induk dan kelas kata

N, A, dan V sebagai atribut. Adapun atribut-atribut tersebut terletak di

sebelah kanan N. Oleh sebab itu, jika digambarkan dalam kaidah

maka akan tampak sebagai berikut:

N

FN N A

V

Frasa nomina sebagai salah satu frasa terdiri atas N sebagai

induk frasa dan kelas kata lain sebagai atribut. Pada beberapa contoh

di atas, memperlihatkan bahwa atribut berada di sebelah kanan N.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat sejumlah kata yang berada di

sebelah kiri N. Kata-kata tersebut merupakan atribut. Adapun atribut

tersebut dapat berkelas kata A..

Berkaitan dengan hal itu, FN dapat diisi oleh kata yang berkelas

kata N dan kata yang berkelas kata A. Hal tersebut dapat dilihat pada

contoh berikut:

(12) Banyak filemku di lumah.(Banyak filmku di rumah)

(13) Banyak kuin-kuinku.(Banyak koin-koinku)

(14) Banyak hadiahku di rumah.

Contoh (12), (13), dan (14) memuat frasa nomina. Frasa tersebut

dapat dilihat sebagai beriukt:

Page 92: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

banyak filmbanyak koin-koinbanyak hadiah

Ketiga frasa di atas merupakan FN. Pada frasa tersebut, N diisi

oleh kata film, koin-koin, dan hadiah sedangkan kata A diisi oleh kata

banyak. Sehubungan dengan hal itu, N pada frasa tersebut berperan

sebagai induk sedangkan A berperan sebagai atribut. dengan

demikian pola frasa di atas ialah A + N.

Berkaitan dengan hal itu, beberapa contoh di atas

memperlihatkan bahwa FN terdiri atas N sebagai induk dan kelas kata

A sebagai atribut. Adapun atribut-atribut tersebut terletak di sebelah

kiri N. Oleh sebab itu, jika digambarkan dalam kaidah maka akan

tampak sebagai berikut:

FN (A) N

Selanjutnya, FV merupakan frasa yang terdiri atas kelas kata V

sebagai induk dan kelas kata lain sebagai atribut. Kelas kata yang

dapat mengisi atribut pada FV antara lain N dan Adv. Atribut-atribut

tersebut dapat berada di sebelah kanan dan dapat pula berada di

sebelah kiri V yang menjadi induk pada FV. Sehubungan hal itu, atribut

yang berada di sebelah kanan V ialah N dan Adv.

Sebagai salah satu frasa, FV terdiri atas V sebagai induk

sedangkan kelas kata lain sebagai atribut. Berkaitan dengan hal itu,

Page 93: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

salah satu kelas kata yang dapat menjadi atribut ialah Adv. Hal ini

dapat dilihat pada contoh berikut:

(15) Bunda, mau main.(16) Nda selip.

(tidak sleep).(17) Nda ikut

(tidak ikut)

Ketiga contoh di atas memuat FN. Frasa-frasa tersebut terdiri

atas V sebagai induk dan Adv sebagai atributnya. Adapun ketiga frasa

tersebut ialah:

mau mainnda selipnda ikut

Ketiga frasa di atas terdiri atas Adv dan V. Kata mau dan nda

ialah kata yang berkelas kata Adv sedangkan kata main, selip, dan

ikut ialah kata yang berkelas kata V. Adapun pada frasa di atas, Adv

yang menjadi atribut terletak di sebelah kiri V. Dengan demikian

kaidah FV dapat dirumuskan sebagai berikut:

FV (Adv) V

Pada penjelasan di atas, diketahui bahwa KSF kalimat tunggal

murid PAUD, yaitu FN + FV. Sehubungan dengan hal itu, terdapat

sejumlah FV yang diisi oleh V yang menuntut adanya argumen lain

seperti Objek Langsung (OL) ataupun Objek Tidak Langsung (OTL).

Selain itu, terdapat pula argumen lain, yaitu Keterangan (Ket).

OL biasanya berupa FN, OTL dapat berupa FA, FN, FV, dan

FPrep, sedangkan Ket dapat berupa FN dan FPrep.

Page 94: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Sehubungan dengan hal itu, OL merupakan salah satu argumen

yang biasanya hadir ketika FV diisi oleh verba transitif. Selain OL

terdapat pula argumen OTL yang juga hadir ketika FV diisi oleh verba

transitif maupun verba intransitif. Misalnya pada kalimat berikut:

(18)Kucing menggigit baju kakak.(19)Al sedang bermain kucing.(20)Aisyah memiliki ular tangga.

Contoh kalimat di atas terdiri atas dua argumen. FV pada

kalimat-kalimat tersebut diisi oleh kata atau frasa menggigit, sedang

bermain, dan memiliki. Ketiganya memerlukan argumen lain selain

FN sebagai Su agar kalimat tersebut menjadi kalimat gramatikal.

Perhatikan contoh kalimat (4) dan (6) jika frasa baju kakak dan ular

tangga dihilangkan maka kalimat yang terbentuk tidaklah gramatikal:

*Kucing menggigit.*Aisyah memiliki.

Pada contoh (5), kata kucing mengisi fungsi OTL. Berbeda

dengan contoh (4) dan (6), pada contoh (5), kata kucing hanya bersifat

mempertegas V. Oleh karena itu, kata tersebut dapat hadir dan juga

dapat tiak hadir atau opsional. Akan tetapi, fungsi OTL ini dapat pula

bersifat wajib misalnya pada contoh kalimat berikut:

(21) Al merasa takut.(22) Saya merasa cantik.(23) Saya merasa takut.

Page 95: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Ketiga kalimat di atas, merupakan kalimat yang terdiri atas FN +

FV + FA. Adanya FA menjadikan kalimat tersebut gramatikal.

Perhatikan jika FA pada kalimat (7) tidak ada maka kalimat yang

dihasilkan tidaklah gramatikal, yaitu *Al merasa.

Selanjutnya, terdapat pula Ket yang diisi oleh FN dan FPrep. Ket

yang diisi oleh FN biasanya beruka nomina bernyawa seperti kata

Bunda, Ustasah, atau nama orang. Misalnya pada kalimat berikut:

(24) Al merasa takut, Ustasah.(25) Aisyah memiliki ular tangga, Ustasah.(26) Kucing itu pergi, Bunda

Kalimat di atas mengandung Ket. Kalimat (10), (11), dan (12)

secara berurut diisi oleh kata ustasah dan Bunda. Berkaitan hal itu,

terdapat pula Ket yang diisi oleh FPrep. Misalnya pada kalimat berikut:

(27) Saya memiliki ular tangga di rumah.(28) Air putih saya berada di kelas.(29) Buku gambar saya berada di kelas.

Ketiga kalimat di atas mengandung Ket. Pada kalimat (13) Ket

yang diisi oleh frasa di rumah sedangkan kalimat (14) dan (15) diisi

oleh frasa di kelas. Berkaitan hal itu, Ket pada kalimat (14) dan (15)

bersifat wajib. Jika Ket pada kalimat di atas dihilangkan maka kalimat

tersebut akn rancu.

*Air putih saya berada.

Page 96: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

*Buku gambar saya berada.

Sehubungan dengan hal itu, OL, OTL, dan Ket menjadi unsur

tambahan pada kalimat tunggal murid PAUD di Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar. Adapun, frasa yang mengisi OL dapat

berupa FN, OTL dapat berupa FN, FV, dan FPrep, dan Ket diisi oleh

FN dan FPrep. Dengan demikian kaidahnya dapat dirumuskan

sebagai berikut:

b. FN + FA

Kaidah struktur frasa kalimat tunggal murid PAUD yang kedua

ialah FN + FA. Frasa nomina (FN) berada di depan FA sehingga FN

merupakan hal yang diterangkan oleh FA. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa contoh kalimat berikut:

(30) Dafa sedang sakit.(31) Mainan masak-masak saya telah rusak.(32) Kaki kucing itu sedang sakit.

Ketiga contoh kalimat di atas terdiri atas FN + FA. Jika

digambarkan dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai

berikut:

K

FA

FN FN

K FN[Su] + FV + (FN[OL] FV [OTL] + [Ket]

FPrep FPrep

Page 97: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

FN [Su] FA

N Adv A

Dafa sedang sakit

K FN + FAFA (Adv) ALeksikon:N

DafaKucing

mainankaki

Vmasak-masak

ASakitRusak

AdvSedangTelah

Demitu

Frasa ajektiva merupakan salah satu frasa yang mengisi kalimat.

FA dapat diartikan sebagai frasa yang terdiri atas A sebagai induk dan

kelas kata lain sebagai atribut. Atribut-atribut FA ialah Adv. Adapun

Page 98: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

atribut pada FA dapat berada di sebelah kanan dan dapat pula berada

di sebalah kiri A.

Sehubungan dengan hal itu, pada contoh (30), (31), dan (32)

memuat FA. Frasa-frasa tersebut ialah:

sedang sakittelah rusak

Pada kedua contoh frasa di atas, kata sedang dan telah berkelas

kata Adv sedangkan kata sakit dan rusak berkelas kata A. Berkaitan

dengan hal itu, A pada frasa di atas berfungsi sebagai induk

sedangakn Adv sebagai atribut. Dengan demikian, pola frasa tersebut

ialah Adv + A. Sehubungan dengan hal itu, FA dapat dikaidahkan

sebagai berikut:

FA (Adv) A

Selanjutnya, atribut pada FA dapat pula berada di sebelah

kanan. Sebelum menjelaskan hal tersebut, contoh berikut merupakan

kalimat yang memuat FA.

(33) Enak Sifa?(34) Hancurmi di’?

Pada contoh di atas terdapat FA yang diisi oleh kata enak. Kata

ini berpotensi menjadi frasa. Jika kata enak ini dijadikan frasa maka

dapat ditambahkan kata sekali di sebelah kanan kata tersebut

sehingga membentuk frasa enak sekali.

Page 99: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Selanjutnya, pada contoh (34) terdapat frasa hancurmi. Frasa

tersebut tersebut terdiri atas kata hancur dan sufiks -mi. Sufiks -mi

dapat diartikan sudah dalam bahasa Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu, kata sekali dan -mi berkelas kata

Adv sedangkan kata enak dan hancur berkelas kata A. Adapun pada

FA tersebut, ajektiva berperan sebagai induk sedangkan Adv sebagai

atribut yang terletak di sebelah kiri. Dengan demikian kaidah frasa ini

dapat dirumuskan sbeagai berikut:

FA A (Adv)

2. Bentuk Transformasi Kalimat Tunggal Murid PAUD di

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar

a. Transformasi Negatif

Kalimat transformasi negatif merupakan kalimat yang bersifat

negatif. Kalimat ini ditandai dengan adanya kata tidak. Sehubungan

dengan hal itu, kalimat tunggal murid PAUD juga ditemukan kalimat

yang mengalami transformasi negatif. Hal ini dapat dilihat pada

contoh-contoh berikut:

(35) Azam nda mau berbagi.(36) Al nda mau.(37) Arsyad nda ikut.

Ketiga contoh di atas merupakan contoh kalimat murid PAUD

yang menggunkan kata negasi. Adapun kalimat tersebut ialah struktur

lahir dan berasal dari kalimat berikut:

(35a) Arsyad mau berbagi kue.

Page 100: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(36a) Al mau berbagi kue.(37a) Arsyad mau ikut.

Ketiga kalimat di atas ialah struktur batin. Berkaitan dengan hal

itu, jika ketiga struktur batin di atas digambarkan dalam diagram pohon

maka ketiganya akan tampak sebagai berikut:

(35a) K

Neg FN [Su] FV FN [OTL]

N Adv V N

Azam mau berbagi kue

(36a) K

Neg FN [Su] FV FN [OTL]

N Adv V N

Al mau berbagi kue

(37a) K

Neg FN [Su] FV

Page 101: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

N Adv V

Azam mau berbagi

Gambar diagram pohon di atas menunjukkan bahwa kaidah

struktur frasa kalimat-kalimat di atas ialah FN[Su] + FV + FN[OTL].

Struktur batin di atas memiliki dua FN, namun kedua FN tersebut

memiliki fungsi yang berbeda. Frasa nomina pertama berfungsi

sebagai Su sedangkan FN kedua berfungsi sebagai OTL.

Sehubungan dengan hal itu kaidah untuk ketiga kalimat di atas ialah:

K FN [Su] + FV + FN [OTL]FV (Adv) V

Selanjutnya, leksikon yang digunakan pada kalimat tersebut

dapat dirangkumkan sebagai berikut:

Leksikon:NAzamAlArsyadKue

VBerbagiikut

AdvMau

Penjelasan di atas merupakan penjelasan tentang struktur batin.

Berkaitan dengan hal itu, struktur batin di atas akan berubah menjadi

struktur lahir ketika mengalami transformasi. Adapun, transformasi

Page 102: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

yang terjadi, ialag transformasi negatif. Kata tidak sebagai bentuk

negatif ditambahkan di depan Adv.

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kata negatif yang digunakan

oleh murid PAUD ialah kata nda. Kata nda yang digunakan oleh murid

PAUD merupakan kata negasi dialek Makassar. Dengan demikian,

transformasi negatif pada kalimat tunggal murid PAUD dipengaruhi

dialek Makassar. Hal ini disebabkan oleh latar belakang tempat tinggal

dan lokasi sekolah berada di Makassar.

(36b) Azam nda mau berbagi.(37b) Al nda mau.(38b) Arsyad nda ikut.

Struktur lahir di atas terdiri atas FN [Su] + FV. Adapun kata nda

berada di depan Adv. Akan tetapi pada ketiga kalimat di atas terdapat

sejumlah unsur yang dilesapkan. Pada contoh (36b), FN[OTL] yang

diisi oleh kata kue dilesapkan. Adapun pada contoh (37b) kata yang

dilesapkan ialah kata berbagi dan kata kue.

Berkaitan dengan hal tersebut, ketiga kalimat di atas berstruktur

FN[Su] + FV. Adapun kata negatif nda berada pada FV, tepatnya di

depan Adv. Jika, digambarkan dalam diagram pohon maka akan

struktur lahir ketiga kalimat tersebut tampak sebagai berikut:

Page 103: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berdasarkan penjelasan tentang transformasi negatif, maka

kaidah transformasi negatif dapat dirumuskan sebagai berikut:

K Neg + FN[Su] + FV + FN[OTL]FN[Su] + Neg + FV +

FN[OTL]

b. Transformasi Pasif

Transformasi pasif adalah transformasi yang membentuk kalimat

pasif. Secara umum, pemasifan dilakukan dengan cara mengubah

objek langsung verba transitif menjadi subjek intransitif. Perubahan

(35b) K

FN [Su] FV

N Neg Adv V

Azam nda mau berbagi

(36b) K

FN [Su] FV

N Neg Adv

Al nda mau

(37b) K

FN [Su] FV

N Neg Adv V

Arsyad nda mau ikut

Page 104: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

tersebut tentu pula mengubah verba pada kalimat tersebut. Jika pada

awalnya, verba bersifat transitif maka ketika bertransformasi maka

verba pun menjadi verba intransitif.

Berkaitan dengan hal itu, pada kalimat pasif, biasanya ditandai

dengan dilekatinya verba intransitif oleh prefiks di-. Selain prefiks di-,

prefiks ter- dapat pula menjadi penanda kalimat pasif. Sehubungan

dengan hal itu, subjek pada kalimat pasif berperan sebagai objektif

sedangkan objek tak langsung pada kalimat pasif berperan sebagai

agentif.

Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat pasif juga terdapat pada

kalimat tunggal bahasa Indonesia murid PAUD. Kalimat pasif tersebut

berasal dari kalimat aktif.

(38) Naambilki mainanku.(39) Namakanki toklatku.

(namakanki coklatku)(40) Nadolongka tadi.

(nadorongka tadi)

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat performasi murid PAUD.

Ketiga kalimat tersebut merupakan struktur lahir. Sehubungan dengan

hal itu, kalimat-kalimat tersebut berasal dari struktur batin. Berikut

struktur batin ketiga kalimat tersebut:

(38a) Raisa mengambil mainan saya.(39a) Dia memakan coklat saya.(40a) Dia mendorong saya tadi.

Page 105: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berkaitan dengan struktur batin di atas, jika ketiga kalimat

tersebut digambarkan dalam diagram pohon maka akan tampak

sebagai berikut:

(38a) K

pasif FN[Su] FV FN[OL]

N V N N

Raisa mengambil mainan saya

(39a) K

pasif FN [Su] FV FN [OL]

N V N N

Dia memakan coklat saya

(40a) K

pasif FN [Su] FV FN [OL] FN[Ket]

N V N N

Dia mendorong saya tadi

Kalimat-kalimat di atas memiliki struktur yang sama. Kaidah

struktur frasa ketiga kalimat tersebut ialah FN[Su] + FV + FN[OL].

Page 106: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Sehubungan dengan hal itu, kaidah struktur frasa dapat dirumuskan

sebagai berikut:

K FN[Su] + FV + FN[OL]

FN N (N)

Adapun leksikon yang terdapat pada kalimat tersebut dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

LeksikonN

diasayaRaisacoklatmainan

Vmemakanmendorongmengambil

Kalimat-kalimat di atas ialah struktur batin. Pada kalimat-kalimat

di atas terdapat dua FN. Kedua FN tersebut memiliki fungsi yang

berbeda. Jika kata saya dan Raisa berfungsi sebagai Su maka frasa

mainan saya, coklat saya, ataupun kata saya berfungsi sebagai OL.

Sehubungan dengan hal itu, adanya OL pada kalimat di atas

disebabkan oleh verba yang digunakan. Adapun verba yang

digunakan ialah verba transitif.

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Kalimat tersebut

dapat dikategorikan sebagai kalimat transitif. Hal ini dapat dilihat dari

penggunaan verba transitif pada kalimat tersebut. Berkaitan dengan

hal itu, kalimat mengalami proses transformasi pasif sehingga

Page 107: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

membentuk kalimat pasif. Adapun, kalimat yang dihasilkan

dipengaruhi oleh dialek Makassar. Berikut kalimat transformasinya:

(38b) Naambilki mainanku.(39b) Namakanki toklatku.

(namakanki coklatku)(40b) Nadolongka tadi.

(nadorongka tadi)

Kalimat di atas ialah kalimat pasif. Akan tetapi, berbeda dengan

kalimat bahasa Indonesia pada umumnya, kalimat tersebut

dipengaruhi oleh dialek Makassar. Hal ini dapat dilihat dari struktur

kalimat dan penggunaan pemarkah bahasa Makassar.

Pada kalimat tersebut, morfem na- dapat diartikan prefiks di-

pada bahasa Indonesia, sehingga morfem na- dapat disimbolkan

dengan PBM.

Contoh (38b) menunjukkan bahwa FV diisi oleh kata nambil.

Kata nambil dibentuk dari prefiks na- + ambil sehingga membentuk

kata naambil. Akan tetapi, salah satu fonem /a/ dilesapkan karena

pada kata tersebut terdapat dua fonem /a/ yang berdampingan.

Selain prefiks na-, pada ketiga kalimat di atas terdapat pula

morfem -ki (pada contoh 38b dan 39b) dan -ka (pada contoh 40b).

Morfem ini merupakan sufiks pronominal bahasa Bugis Makassar

(SPBM). Pada kalimat di atas, sufiks -ki menjelaskan kata Raisa pada

contoh (38b) dan dia pada contoh (39b) sedangkan sufiks -ka

menjelaskan kata saya pada contoh (40b). Adapun ketiga kata dalam

ketiga kalimat di atas berfungsi sebagai OTL.

Page 108: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Akan tetapi, pada kalimat di atas kata Raisa, dia, dan saya

dilesapkan. Adapun, penggunaan sufiks pronominal -ku yang melekat

pada kata mainanku dan toklatku merupakan pengganti kata saya.

Dengan demikian, kalimat-kalimat tersebut dapat digambarkan dalam

diagram pohon berikut:

K

FV FN[Su]

V SPBM[OTL] N Pron

Nambil -ki mainan -ku

K

FV FN[Su]

V SPBM[OTL] N Pron

Namakan -ki toklat -ku

K

FV FN[Ket]

V SPBM[OTL] N

Page 109: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Nadorong -ka tadi

Dengan melihat diagram pohon di atas dapat diketahui bahwa

ketiga kalimat di atas berpola FV + FN[Su]. Akan tetapi, pada kalimat

(40b) FN yang berfungsi sebagai SU dilesapkan dan terdapat

tambahan argumen FN yang berfungsi sebagai keterangan.

Berdasarkan penjelasan tentang transformasi pasif, maka kaidah

transformasiini dapat dirumuskan sebagai berikut:

FN[Su] + FV + FN[OTL] FV + SPBM [OTL] + FN[Su]

c. Transformasi Perintah

Murid PAUD telah mengenal adanya kalimat perintah. Kalimat ini

merupakan kalimat transformasi. Adapun, untuk membentuk kalimat

perintah diperlukan transformasi perintah.

Transformasi perintah memiliki perbedaan dengan transformasi

lainnya, misalnya transformasi negatif dan transformasi tanya.

Transformasi tanya dapat ditandai dengan adanya penggunaan kata

tanya, begitu pula transformasi negatif, dapat diketahui dengan

adanya penanda negatif. Akan tetapi, transformasi perintah tidak

memiliki penanda khusus.

Transformasi perintah dapat diketahui dengan beberapa cara

misalnya pelesapan Su sehingga terkadang kalimat perintah hanya

Page 110: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

terdiri atas satu frasa saja seperti kalimat Duduk!, Keluar!, Berhenti!.

Akan tetapi, penggunaan kalimat perintah bukan hanya dilihat pada

pelesapan Su saja tetapi juga dengan menambahkan kata negatif

pada kalimat.

Berkaitan dengan hal itu, pada kalimat tunggal murid PAUD juga

mengalami transformasi perintah dengan menambahkan kata negatif.

Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut:

(41) Nda boleh bilang ‘ko’.(tidak boleh bilang ‘ko’)

(42) Jangko pegangi(janganko pegangi)

(43) Al jangan mengganggu

Ketiga kalimat di atas merupakan kalimat performansi murid

PAUD atau struktur lahir. Sehubungan dengan hal itu, kalimat di atas

berasal dari kalimat-kalimat berikut:

(41a) Kamu boleh mengatakan kata ‘ko’.(42a) Kamu memegang kertas itu.(43a) Al mengganggu saya.

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat deklaratif. Jika digambarkan

dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

(41a) K

Imp FN [Su] FV FN [OL]

N Adv V N N

Kamu boleh mengatakan kata ‘ko’

Page 111: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Diagram pohon kalimat (41a), (42a), dan (43a) di atas

menggambarkan bahwa kaidah struktur frasa ketiganya ialah:

K FN[Su] + FV + FN[OL]

FV (Adv) V

N N (N) (Dem)

Leksikon:

NKamuAlSaya

(42a) K

Imp FN [Su] FV FN [OL]

N V N Dem

Kamu memegang kertas itu

(43a) K

Imp FN[Su] FV FN[OL]

N V N

Al mengatakan saya

Page 112: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kata‘ko’Kertas

Vmemegangmengganggumengatakan

Advboleh

Demitu

Struktur batin di atas bertransformasi menjadi kalimat perintah

dengan penambahan kata negasi nda ataupun jangan. Penambahan

kata negasi tersebut dilakukan di depan FV. sehubungan dengan hal

itu, kalimat transformasi yang dihasilkan ialah:

(41b) Nda boleh bilang ‘ko’.(tidak boleh bilang ‘ko’)

(42b) Jangko pegangi(janganko pegangi)

(43b) Al jangan mengganggu

Ketiga kalimat di atas merupakan struktur lahir. Pada contoh

(43b) kata negasi yang digunakan ialah kata nda. Kata ini berada di

depan FV. Selanjutnya, pada kalimat tersebut, kata bilang merupakan

kompetensi bahasa murid PAUD yang memiliki arti yang sama dengan

kata mengatakan. Kata bilang menurut KBBI memiliki dua arti, arti

pertama sebagai ‘menghitung’ sedangkan makna kedua ialah

‘mengatakan’. Sehubungan dengan hal itu, kalimat diisi terdiri atas FV

Page 113: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

dan FN[OL]. FV diisi oleh frasa nda boleh bilang dan FN[OL] diisi oleh

‘ko’.

Selanjutnya, pada kalimat (44b) digunakan kata negasi jangan.

Kata negasi jangan pada kalimat di atas diujarkan jang oleh murid

PAUD. Kata negasi ini diikuti oleh sufiks pronominal -ko. Berkaitan

dengan hal itu, FV ini diisi oleh frasa jangko pegang. Adapun SPBM -

ko yang melekat pada kata jang berfungsi sebagai subjek. Selanjutnya

sufiks -i berfungsi sebagai OL.

Kalimat (45b) menggunakan kata negasi jangan. Hal ini

bersesuaian dengan kalimat (44b). Pada kalimat ini, disusun oleh dua

frasa. Kedua frasa tersebut ialah FN dan FV. Adapun, terdapat

argumen yang dilesapkan dalam kalimat tersebut. Argumen tersebut

ialah FN yang berfungsi sebagai OL.

Berdasarkan hal itu, jika ketiga kalimat di atas digambarkan

dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

(41b) K

FV FN [OTL]

Neg Adv V N

nda boleh bilang ko

Page 114: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(42b) K

FV

Neg SPBM[Su] V sufiks[OL]

jang -ko pegang ko

(43b) K

FN[Su] FV

N Neg V

Al jangan mengganggu

Selain menggunakan kata negatif, kalimat perintah pada kalimat

tunggal murid PAUD juga dapat berupa kalimat deklaratif. Hal ini dapat

ditemukan pada kalimat-kalimat berikut:

(44) Bunda, buka.(45) Ustasa Mita, makan.(46) Al, berbagi.

Page 115: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Keempat kalimat di atas berasal dari kalimat-kalimat deklaratif

yang lengkap. Hal tersebut biasa disebut struktur batin. Berikut

struktur batin keempat kalimat tersebut:

(44a) Kerupuk ini tolong dibuka, Bunda.(45a) Saya mau makan, Ustasah Mita.(46a) Kamu berbagi kue dengan saya, Al.

Sehubungan dengan hal itu, ketiga kalimat di atas terdiri atas

FN+ FV+ FN. Ketiga kalimat di atas memiliki dua frasa nomina. Akan

tetapi, kedua frasa tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Frasa

nomina pertama berfungsi sebagai Su sedangkan yang kedua

berfungsi sebagai Ket. Jika digambarkan dalam diagram pohon maka

akan tampak sebagai berikut:

K

Imp FN[Su] FV FN[Ket]

N Adv V N

Saya mau makan Bunda

K

Imp FN[Su] FV FN[Ket]

N Dem V V N

Kerupuk ini tolong dibuka Bunda

Page 116: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Pada ketiga diagram pohon di atas dapat diketahui bahwa

ketiga kalimat tersebut tersusun atas FN + FV + FN. Sehubungan

dengan hal itu kaidah struktur frasa kalimat tersebut dapat

dikaidahkan sebagai berikut:

K FN[Su] + FV + FN[OTL]

FV (Adv) (V) V

Leksikon:

N

kamusayaAlUstasa MitaBundaKerupuk

VTolongDibukaMemintaBerbagiMakan

AdvMau

K

Imp FN[Su] FV FN[OTL] FPrep[Ket] FN[Ket]

N V N Prep N N

Kamu berbagi kue dengan saya Al

Page 117: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DemIni

Prepdengan

Kalimat-kalimat di atas ialah struktur batin. Struktur batin di atas

bertransformasi menjadi kalimat perintah dengan transformasi

perintah. Berkaitan dengan hal itu, struktur lahir yang dihasilkan ialah:

(44b) Bunda, buka.(45b) Ustasa Mita, makan.(46b) Al, berbagi.

Ketiga kalimat di atas merupakan struktur lahir. Berkaitan

dengan hal itu, ketiga kalimat di atas hanya terdiri atas FN[Ket] dan

FV saja. Pada contoh (44b), (45b), (46b) di atas menunjukkan bahwa

FN yang berfungsi sebagai Su dilesapkan. Selain itu, FN yang

berfungsi sebagai Ket mengalami permutasian. Hal ini dapat dilihat

pada struktur kalimat di atas. Struktur tersebut menjelaskan bahwa

FN[Ket] berada di depan FV. Untuk lebih jelas, maka akan

digambarkan struktur klimat tersebut dalam diagram pohon:

(44b) K

FNKet] FV

N V

Bunda buka

Page 118: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(44b) K

FNKet] FV

N V

Al berbagi

(44b) K

FNKet] FV

N V

Ustasa Mita makan

Kalimat di atas ialah kalimat perintah. Kalimat ini merupakan

kalimat yang telah mengalami proses transformasi perintah.

Berdasarkan hal tersebut, transformasi perintah dapat dilakukan

dengan menambahkan kata negatif dan dalam bentuk kalimat

deklaratif atau pernyataan. Akan tetapi, setelah bertransformasi

beberapa argumen dalam kalimat tersebut dilesapkan. Sehubungan

dengan hal tersebut, kaidah transformasi perintah dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 119: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

NegImp + FN[Su] + FV + FN[Ket] FN[Ket] + Fokus FV

d. Transformasi Tanya

Kalimat tanya biasanya digunakan untuk memeroleh informasi.

Kalimat ini biasanya ditandai dengan adanya kata tanya misalnya kata

tanya apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana atau

biasa pula diistilahkan 5W+1H (what, who, where, when, why, how).

Selain menggunakan kata tanya, biasanya kalimat tanya juga

ditandai dengan intonasi. Adapun, dalam kalimat tanya murid PAUD

digunakan kata tanya apa, dimana, siapa, dan kenapa.

Struktur batin kalimat tanya biasanya berupa kalimat deklaratif.

Adapun, penanda transformasi tanya ialah ‘Int’ yang berarti

introgativa. Sehubungan dengan hal tersebut, di bawah ini akan

dijelaskan transformasi tanya berdasarkan kata tanya yang

digunakan.

1) Kata Tanya Apa

Kata tanya apa menanyakan nama (jenis, sifat) sesuatu, untuk

pengganti sesuatu, menanyakan pertalian kekeluargaan, pengganti

sesuatu yang kurang terang, pengganti barang, menghaluskan

permintaan, ataupun mendahului kalimat tanya.

Pada kalimat PAUD terdapat beberapa kalimat yang

menggunakan kata tanya apa. Hal ini dapat dilihat pada contoh

berikut:

Page 120: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(47) Hari apa ini, Bunda?(48) Buku gambar apa?(49) Warna apa bajuna?

(warna apa bajunya)

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat performansi murid PAUD.

Sehubungan dengan hal itu, kalimat-kalimat tersebut berasal dari

kalimat deklaratif. Berikut kalimatnya:

(47a) Hari ini adalah hari selasa, Bunda.(48a) Buku gambar ini bergambar kartun.(49a) Bajunya berwarna hijau.

Kalmat-kalimat di atas merupakan struktur batin. Struktur batin

di atas dapat digambarkan dalam diagram pohon berikut.

K

Int FN[Su] FV FN[OTL] FN[Ket]

N Dem V N N N

Hari ini adalah hari Selasa Bunda

K

Int FN[Su] FV FN[OTL]

N Dem V N

Buku gambar ini bergambar kartun

Page 121: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Ketiga kalimat di atas memiliki pola yang sama. Pola kalimat-

kalimat di atas ialah FN[Su] + FV + FN[OTL]. Sehubungan dengan hal

itu, kaidah struktur frasa kalimat di atas ialah:

K FN[Su] + FV + FN[OTL]

FN N (SP) (N) (Dem)

Leksikon:

Nhariselasabajuhijaukartun

Vadalahbergambarberwarna

SP-nya

Dem

K

Int FN[Su] FV FN[OTL]

N SP V N

Baju -nya berwarna hijau

Page 122: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ini

Struktur batin di atas memiliki dua FN. FN pertama berfungsi

sebagai Su dan FN kedua berfungsi sebagai OTL. Sehubungan

dengan hal itu, kalimat di atas mengalami proses transformasi tanya.

Kalimat yang dihasilkan transformasi ini ialah kalimat tanya.

Berkaitan dengan hal itu, kata tanya yang digunakan ialah kata

tanya apa. Adapun, setelah mengalami transformasi tanya maka

struktur batin tersebut menjadi:

(47b) Hari apa Bunda?(48b) Buku gambal apa?(49b) Warna apa bajuna?

Ketiga kalimat di atas ialah struktur lahir. Kalimat ini yang

diujarkan oleh murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar. Sehubungan dengan hal itu, pada kalimat tanya di atas

diketahui bahwa terdapat beberapa konstituen yang dilesapkan. Pada

contoh (49b) FN berfungsi sebagai Su dilesapkan sehingga hanya

berpola FN[OTL] + FN[Ket]. Selanjutnya, contoh (50b) konstituen yang

dilesapkan berupa FN yang berfungsi sebagai OTL. Berbeda dengan

kedua contoh sebelumnya, contoh (51b) mengalami permutasian.

permutaian yang terjadi ialah pertukaran posisi FN[Su] dan FN[OTL].

Ketiga kalimat di atas dapat digambarkan dalam diagram pohon

berikut ini:

Page 123: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(47b) K

FNOTL] FN[Ket]

N Int N

Hari apa Bunda

(48b) K

FN[Su]

N Int

Buku gambar apa

(49b) K

FN[OTL] FN[Su]

N Int N

warna apa bajunya

2) Kata Tanya Siapa

Kata tanya siapa adalah kata yang menanyakan nomina insan,

nama orang, serta menanyakan seseorang yang tidak tentu (KBBI).

Sehubungan dengan hal itu, pada kalimat murid PAUD juga

Page 124: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

ditemukan beberapa kalimat yang mengalami transformasi tanya

khususnya kalimat tanya yang menggunakan kata tanya siapa.

Sehubungan dengan hal itu, dalam kalimat tunggal murid PAUD

juga ditemukan sejumalh kalimat tana yang menggunakan kata tanya

siapa. Contoh kalimat tersebut antara lain:

(50) Siapa main kucing?(51) Siapa main balon?(52) Siapa bagi makannya?

Ketiga kalimat di atas merupakan kalimat introgatif. Kalimat-

kalimat tersebut berasal dari kalimat deklaratif. Sehubungan dengan

hal itu, struktur batin ketiga kalimat di atas ialah:

(50a) Aisyah bermain kucing.(51a) Dia bermain bola.(52a) Dia berbagi makanan.

Contoh (50a), (51b), dan (52b) memiliki pola yang sama.

Ketiga kalimat terdiri atas FN[Su], FV, dan FN[OTL]. Jika tiap-tiap

kalimat tersebut digambarkan dalam diagram pohon, maka akan

tampak sebagai berikut:

(50a) K

Int FN[Su] FV FN[OTL]

N V N

Aisyah bermain kucing

Page 125: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Diagram pohon di atas menunjukkan bahwa kalimat-kalimat di

atas memiliki dua FN. Akan tetapi, kedua FN tersebut memiliki fungsi

yang berbeda. FN yang diisi oleh kata Aisyah dan dia berfungsi

sebagai Su sedangkan FN yang diisi oleh kucing, balon, makanan

berfungsi sebagai OTL. Berkaitan dengan hal itu, ketiga kalimat di atas

memiliki struktur yang sama. Dengan demikian kaidah struktur frasa

dapat dirumuskan sebagai berukut.

K FN[Su] + FV + FN[OTL]

Leksikon:N

AisyahDia

(51a) K

Int FN[Su] FV FN[OTL]

N V N

Dia bermain balon

(52a) K

Int FN[Su] FV FN[OTL]

N V N

Dia berbagi makanan

Page 126: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Vbermainberbagi

Selanjutnya, kalimat-kalimat di atas mengalami transformasi.

Transformasi yang terjadi ialah transformasi tanya. Pada transformasi

ini, terdapat kata tanya berupa kata siapa yang ditambahkan. Akan

tetapi, sejumlah konstituen juga dilesapkan. Dengan demikian kalimat

transformasi yang dihasilkan ialah:

(50b) Siapa main kucing?(51b) Siapa main balon?(52b) Siapa bagi makanannya?

Ketiga kalimat di atas dapat pula disebut sebagai struktur lahir.

Kalimat-kalimat di atas diisi oleh kata tanya siapa. Kata tanya tersebut

berada di awal kalimat. Adapun, FV diisi oleh kata main pada contoh

(50b) dan (51b). Akan tetapi, FV yang diisi oleh kata bermain dan

berbagi mengalami perubahan. Pada kata tersebut terdapat dua

morfem, yaitu ber- dan main ataupun bagi. Morfem atau prefiks ber-

dilesapkan sehingga kata tersebut hanya terdiri atas satu morfem

saja.

Selanjutnya, ketiga kalimat di atas memiliki dua FN. FN pertama

berfungsi sebagai subjek dan FN kedua berfungsi sebagai OTL.

Adapun, FN[Su] diisi oleh kata tanya siapa sedangkan FN[OTL] diisi

oleh kata kucing pada contoh (50b), kata balon pada contoh (51b),

dan makanannya pada contoh (52b). Jika digambarkan dalam

diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

Page 127: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(50b) K

FN[Su] FV FN[OTL]

N V N

Siapa main kucing

(51b) K

FN[Su] FV FN[OTL]

Int V N

Siapa main balon

(52b) K

FN[Su] FV FN[OTL]

Int V N

Siapa bagi makanannya

3) Kata Tanya Di mana

Kata dimana berasal dari dua morfem, yaitu morfem di- atau

dapat dikategorikan sebagai preposisi dan morfem dasar mana.

Page 128: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Preposisi di- biasanya berfungsi menandai tempat sedangkan kata

mana memiliki empat makna menurut KBBI.

Makna pertama yang ditimbulkan oleh kata mana ialah kata

tanya untuk menanyakan salah seorang atau salah satu benda atau

hal dari suatu kelompok (kumpulan). Selanjutnya, kata mana juga

memiliki makna sebagai kata tanya yang menunjukkan tempat jika

kata ini berada di belakang di, ke, maupun dari.

Kata tanya mana juga bermakna kata yang menanyakan

keadaan atau cara sesuatu. Selanjutnya, makna terakhir yang dari

kata tersebut ialah kata ganti untuk menyatakan tempat yang tidak

tentu.

Berkaitan dengan hal itu, kalimat tanya dengan kata tanya di

mana yang digunakan murid PAUD dapat dimaknai sebagai kata

tanya yang menanyakan tempat.

Hal ini dapat dijumpai dari beberapa contoh kalimat tanya yang

mereka gunakan.

(53) Mana bolaku?(54) Mana ail putihku?

(mana air putihku?)(55) Mana buku gambalku?

(mana buku gambarku?)

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat yang diujarkan oleh murid

PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. sehubungan

dengan hal itu, kalimat-kalimat tersebut berasal dari kalimat deklaratif:

(53a) Bola saya berada di keranjang.

Page 129: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(54a) Air putih saya ada di meja.(55a) buku gambar saya ada di lemari.

Kalimat di atas merupakan struktur batin. kalimat tersebut

berada dalam pikiran manusia. Berkaitan dengan hal itu, kalimat-

kalimat tersebut memiliki struktur yang sama. Hal ini dapat dilihat pada

diagram pohon berikut:

(53a) K

FN[Su] FV FPrep[Ket]

N Pron V Prep N

Bola saya berada di keranjang

(54a) K

FN[Su] FV FPrep[Ket]

N Pron V Prep N

buku gambar saya ada di meja

Page 130: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(55a) K

FN[Su] FV FPrep[Ket]

N N V Prep N

Buku gambar saya ada di meja

Ketiga diagram pohon di atas menunjukkan bahwa struktur

kalimat di atas memiliki persamaan. Ketiganya terdiri atas FN, FV, dan

FPrep. Berkaitan dengan hal itu, kaidah struktu frasa dapat

dirumuskan sebagai berikut:

K FN[Su] + FV + FPrep{ket]

FN N (N)

FPrep Prep (N)

Leksikon:

NBolaKeranjangSaya

VBeradaAda

Prepdi-

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Kalimat tersebut

mengalami proses transformasi tanya. Transformasi tanya dapat

ditandai dengan adanya kata tanya. Adapun, kata tanya yang

Page 131: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

digunakan pada kalimat tersebut ialah kata tanya dimana.

Sehubungan dengan hal itu, kalimat tersebut bertransformasi menjadi:

(53b) Mana bolaku?(54b) Mana ail putihku?(55b) Mana buku gambalku?

Kalimat di atas ialah struktur lahir. Kalimat inilah ang diujarkan

oleh murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.

Sehubungan dengan hal itu, kalimat di atas merupakan kalimat tanya

dengan kata tanya mana. Kata tanya tersebut berada di awal kalimat.

berkaitan dengan hal itu, kalimat hanya terdiri atas FN[Ket] dan

FN[Su]. FN[Ket] diisi oleh kata tanya mana sedangkan FN[Su] diisi

oleh kata bolaku, airputihku, buku gambarku. Adapun, FV dalam

kalimat tersebut dilesapkan. ketiga kalimat tersebut jika digambarkan

dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

(53a) K

FN[Ket] FN[Su]

Int N Sp

Mana bola -ku

54a) K

FN[Ket] FN[Su]

Int N Sp

Page 132: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Mana air putih -ku

55a) K

FN[Ket] FN[Su]

Int N Sp

Mana buku gambar -ku

Ketiga kalimat di atas merupakan struktr lahir. Pada ketiganya

ditemukan kesamaan struktur. struktur ketiganya ialah FN[Ket] +

FN[Su]. Berkaitan dengan hal itu, FN[Ket] diisi oleh kata tanya.

Ketiga contoh di atas menunjukkan kata tanya mana memiliki

kesamaan arti dengan kata tanya di mana. Istilah tersebutlah yang

digunakan oleh murid PAUD. Akan tetapi, murid PAUD juga

menggunakan istilah di mana. Hal ini dapat dilihat pada beberapa

kalimat yang menggunakan kata di mana. hal ini dapat dilihat pada

contoh-contoh berikut:

(56) Di mana ditempel, Bunda(57) Di mana ditulis, Bunda?(58) Di mana digambal, Bunda?

Page 133: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(Di mana digambar,Bunda?

Ketiga kalimat di atas ialah kalimat performansi murid PAUD.

Sehubungan denga hal itu, kalimat-kalimat tersebut berasal dari

kalimat berikut:

(56a) Gambar ini ditempel di kertas, Bunda.(57a) Huruf ini ditulis di kertas, Bunda.(58b) Gambar ini digambar di kertas, Bunda?

Kalimat di atas ialah sruktur batin. Kalimat tersebut terdiri atas

FN[Su] + FV + FPrep[Ket] + FN[Ket]. FN[Su] diisi oleh frasa gambar

ini, huruf ini, FV diisi oleh kata ditempel, ditulis, dan digambar.

FPrep[Ket] diisi oleh frasa di kertas, dan FN[Ket] diisi oleh kata Bunda.

Sehubungan dengan hal itu, ketiga kalimat di atas memiliki struktur

yang sama. Dengan demikian jika digambarkan dalam diagram pohon

maka akan tampak sebagai berikut:

K

Int FN[Su] FV FPrep[Ket] FN[Ket]

K FN[Su] + FV + FPrep[Ket] + FN[Ket]

Leksikon:

NgambarkertashurufBunda

Vdigambardiitempelditulis

Page 134: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DemIni

Prepdi-

Diagram pohon tersebut menggambarkan struktur batin. Pada

diagram pohon itu, dapat diketahui bahwa terdapat tiga argumen.

Berkaitan dengan hal itu, kalimat tersebut mengalami proses

transformasi tanya khususnya penambahan kata tanya dimana.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat frasa lain yang dilesapkan.

Frasa yang dilesapkan ialah FN[Su]. Dengan demikian, kalimat yang

diujarkan murid PAUD ialah:

(56b) Di mana ditempel, Bunda?(57b) Di mana ditulis, Bunda?(58b) Di mana digambar, Bunda?

Kalimat di atas merupakan struktur lahir. Berbeda dengan

kalimat sebelumnya, kalimat di atas hanya terdiri atas FV + FN[Ket].

Berkaitan dengan hal itu, kaidah transformasi tanya dengan

menggunakan kata tanya dimana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Int + FN[Su] + FV + FN[OTL] + FN[Ket] Int + FV

e. Transformasi Fokus

Transformasi fokus merupakan salah satu trasnformasi yang

digunakan dalam pembentukan kalimat. Pembentukan kalimat melalui

proses ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama ialah

dengan memberikan stres, intonasi, ataupun dimiringkan (pada

bahasa tulis) pada kata yang ingin ditonjolkan atau ditekankan. Cara

Page 135: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

kedua ialah menempatkan argumen yang ingin ditonjolkan pada awal

kalimat. Berkaitan dengan hal itu, jika menggunakan cara kedua maka

kalimat tersebut mengalami permutasian.

Transformasi fokus dapat pula ditemukan pada kalimat murid

PAUD. Pada pembahasan transformasi fokus ini akan dibagi menjadi

beberapa subbab. Pembagian ini berdasarkan argumen yang

ditonjolkan. Berikut penjelasan tranformasi fokus berdasarkan

argumen yang ditonjolkan.

1) Pemfokusan Pada FV

Pengertian kalimat secara umum adalah gabungan frasa yang

bermakna dan memiliki struktur. Secara universal, struktur kalimat

sekurang-kurangnya terdiri atas FN dan FV. FN yang mengisi fungsi

Su menjadi hal yang diterangkan oleh FV. Dengan demikian FN[Su]

dan FV merupakan unsur wajib dalam kalimat.

Sebagai salah satu unsur wajib, FV menjadi hal yang pokok

dalam kalimat. FV yang digunakan dalam sebuah kalimat menjadi

penentu FN yang digunakan. FN yang dimaksud dapat mengisi Su,

OL, ataupun OTL. Sehubungan hal itu, pola dasar kalimat bahasa

Indonesia ialah FN + FV.

Pola tersebut menunjukkan FV selalu didahului oleh FN. Akan

tetapi, terdapat beberapa kalimat murid PAUD yang tidak sesuai

dengan pola tersebut. Pada kalimat murid PAUD ditemukan FN-lah

yang didahului oleh FV. Hal ini menjelaskan bahwa pemfokuskan

Page 136: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

berada pada FV bukan pada FN. Berikut beberapa contoh kalimat

dengan pemfokusan berada pada FV.

(59) Tulis Abi.(60) Hantu ada.(61) Kabur aku.

Ketiga kalimat di atas merupakan kalimat performansi murid

PAUD. Kalimat-kalimat tersebut berasal dari kalimat berikut:

(59a) Abi ingin menulis.(60a) Hantu ada.(61a) Aku kabur.

Kalimat di atas merupakan struktur lahir. Kalimat tersebut terdiri

atas FN[Su] + FV. Pada kalimat tersebut, FN[Su] diisi oleh kata Abi,

hantu, dan aku sedangkan FV diisi oleh frasa ingin menuils, ada, dan

kabur. Adapun kata ingin merupakan kata yang berkelas kata Adv dan

kata menulis merupakan kata yang berkelas kata V. Jika digambarkan

dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai berikut:

(59a) K

Fokus FN[Su] FV

N Adv V

Abi ingin menulis

Page 137: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(60a) K

Fokus FN[Su] FV

N V

Hantu ada

(61a) K

Fokus FN[Su] FV

N V

Aku kabur

K FN[Su] + FV

FV (Adv) V

Leksikon:

NAbihantuaku

VMenulisadakabur

AdvIngin

Page 138: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Pada kalimat di atas,

FV didahului oleh FN. Akan tetapi, setelah mengalami transformasi

fokus, maka FV berada di awal kalimat. adapun kalimat transformasi

yang terbentuk ialah:

(59b) Tulis Abi.(60b) Hantu ada.(61b) Kabur aku.

Kalimat transformasi di atas menunjukkan FV berada di awal

kalimat. Berkaitan hal itu, FN dan FV pada kalimat tersebut mengalami

permutasian. Sealnjutnya, terdapat beberapa hal yang dilesapkan

pada kalimat tersebut sebelum menjadi struktur lahir.

Pelesapan pertama ialah pelesapan Adv yang berada pada FV

sehingga FV (pada contoh 59a) hanya diisi oleh satu kata saja ialah

kata menulis. Kata menulis yang mengisi FV terdiri atas dua morfem.

Morfem tersebut antara lain morfem terikat berupa prefiks meng- dan

morfem bebas berupa tulis. Akan tetapi prefiks meng- pada kata

tersebut juga dilesapkan sehingga kata yang mengisi FV berupa kata

tulis. Jika digambarkan dalam diagram pohon maka ketiga kalimat di

atas akan tampak sebagai berikut:

Page 139: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(59b) K

FV FN[Su]

V N

Tulis Abi

(60b) K

FV FN[Su]

V N

Ada hantu

(61b) K

FV FN[Su]

V N

kabur aku

Diagram di atas merupakan diagram pohon struktur lahir. Pada

diagram tersebut, tampak FV berada di awal kalimat. Dengan

demikian, FV menjadi hal yang ingin ditonjolkan pada kalimat tersebut.

Page 140: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Pemfokusan pada FV dilakukan dengan cara permutasian.

Berdasarkan penjelasan tentang pemfokusan pada FV, maka kaidah

yang dapat dirumuskan ialah:

Fokus + FN[Su] + FV FV + FN[Su]

2) Pemfokusan Pada Kata Negatif

Kalimat negatif merupakan kalimat yang di dalamnya terdapat

unsur negatif atau kata negatif. Penanda kata negatif dapat berupa

kata tidak, bukan, ataupun jangan. Pada kalimat murid PAUD

penggunaan kata negatif ini telah digunakan. Biasanya kata negatif

yang sering digunakan ialah kata tidak.

Pada kalimat murid PAUD, terdapat sejumlah kalimat yang

menjadikan kata negatif sebagai hal yang difokuskan pada kalimat.

Hal ini dilihat dari posisi kata negatif pada kalimat.

Sehubungan hal itu, sebelum menjelaskan kalimat tersebut.

Maka perlu diketahui struktur batin kalimat transfromasi ini. Hal ini

dapat dilihat pada contoh kalimat berikut:

(62) Tidak makan Dava.(63) Tidak minum Dava.(64) Tidak kututup pintu.

Kalimat di atas merupakan kalimat transformasi. Kalimat ini

berasal dari kalimat deklaratif tanpa ada penambahan kata negasi.

Kalimat-kalimat tersebut ialah:

(62a) Dava makan.(63a) Dava minum.(64a) Saya menutup pintu.

Page 141: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Struktur tersebut hanya

terdiri atas dua frasa saja, yaitu FN dan FV. FN pada kalimat di atas

mengisi fungsi Su. Dengan demikian struktur kalimat tersebut ialah

FN[Su] + FV. Adapun jika digambarkan dalam diagram pohon maka

akan tampak sebagai berikut:

(62a) K

fokus Neg FN[Su] FV

N V

Dava makan

(63a) K

fokus Neg FN[Su] FV

N V

Dava minum

(64a) K

fokus Neg FN[Su] FV FN[OTL]

N V N

Saya menutup pintu

K FN[Su] + FV

Page 142: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Leksikon:

NDavasaya

VMakanMinumMenutup

Diagram pohon di atas merupakan diagram pohon struktur batin.

Adapun kalimat atau struktur batin mengalami proses transformasi

negatif. Kalimat yang terbentuk setelah mengalami transformasi

negatif ialah:

(62b) Tidak makan Dava.(63b) Tidak minum Dava.(64b) Tidak kututup pintu.

Kalimat di atas merupakan kalimat negatif. Kalimat ini

menggunakan kata negatif tidak. Adapun kata negatif berada di depan

V. Sehubungan hal itu, kata negatif tersebut berada dalam FV.

Berdasarkan hal itu, setelah bertransformasi diketahui FN[Su]

mengalami permutasian sehingga frasa tersebut berada di belakang

FV. Adapun pada kalimat ‘saya tidak menutup pintu’ mengalami

sejumlah perubahan. Kata saya pada kalimat tersebut bertransformasi

menjadi prefiks pronominal -ku. Selain itu, kata menutup yang terdiri

atas dua morfem, yaitu morfem terikat atau prefiks meng- dan morfem

bebas tutup juga mengalami perubahan. Prefiks meng- yang melekat

pada kata tutup dilesapkan.

Page 143: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Sehubungan hal itu, jika digambarkan dalam diagram pohon

maka akan tampak sebagai berikut:

(62b) K

FV FN[Su]

Neg V N

tidak makan Dava

(63b) K

FV FN[Su]

Neg V N

tidak minum Dava

(64b) K

FV FN[Su]

Neg Ap V N

tidak -ku tutup pintu

Berkaitan hal itu, kaidah pemfokusan pada kata negatif dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 144: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Fokus + Neg + FN[Su] + FV Neg + FV + FN[Su]

3) Pemfokusan Pada Ket

Fungsi pada kalimat terdiri atas Su, V, OL, OTL, dan Ket. Su dan

V merupakan fungsi wajib dalam kalimat. Adapun ketiga fungsi lain

bersifat opsional karena keberadaan fungsi-fungsi ini tidak selalu ada

dalam kalimat. Berkaitan hal itu, fungsi Ket juga merupakan fungsi

opsional sehingga fungsi ini kadang diperlukan atau tidak diperlukan.

Pada kalimat murid PAUD, fungsi Ket biasanya diisi oleh FN

khususnya kata sapaan sehingga fungsi ini biasa diisi oleh kata

Ustasah ataupun Bunda. Kata-kata tersebut merupakan sapaan untuk

guru murid PAUD. Berkaitan hal itu terdapat sejumlah kalimat yang

memfokuskan Ket. Hal ini dilihat dari posisi Ket dalam kalimat. Berikut

beberapa kalimat transformasi tersebut:

(65) Ustasa, minta tolong.(66) Ustasa, minum.(67) Ustasa, makan.

Contoh (65), (66), dan (67) merupakan kalimat performansi

murid PAUD. Kalimat-kalimat tersebut berasal dari kalimat komotensi

murid PAUD ialah:

(65a) Saya meminta tolong, Ustasah.(66a) Saya mau minum, Ustasah.(67a) Saya mau makan, Ustasah.

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Kalimat tersebut

berstruktur FN[Su] + FV + FV[OTL] + FN[Ket]. FN[Su] diisi oleh kata

Page 145: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

saya, FV diisi oleh kata meminta, minum, dan makan, FV[OTL] diisi

oleh kata tolong, dan FN[Ket] diisi oleh kata ustasah. Jika

digambarkan dalam diagram pohon maka akan tampak sebagai

berikut:

(65a) K

Fokus FN[Su] FV FV[OTL] FN[Ket]

Pron V V N

Saya meminta tolong ustasah

(66a) K

Fokus FN[Su] FV FN[Ket]

N Adv V N

Saya mau minum ustasah

(67a) K

Fokus FN[Su] FV FN[Ket]

N Adv V N

Saya mau makan ustasah

Page 146: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Ketiga diagram pohon di atas menunjukkan bahwa kalimat-

kalimat di atas terdiri atas FN[Su] + FV + FN[Ket]. Sehubungan

dengan hal itu, kaidah struktur frasa kalimat-kalimat di atas ialah:

K FPron[Su] + FV + FN[Ket]

Leksikon:

Nsayaustasahtolong

Vtolongmakanminummeminta

Kalimat di atas merupakan struktur batin. Kalimat tersebut

mengalami transformasi fokus. Akan tetapi, sebelum menjelaskan hal

itu, terdapat sejumlah perubahan pada kalimat tersebut. FN[Su] pada

kalimat di atas dilesapkan sehingga kalimat tersebut hanya terdiri atas

FV + FN[Ket]. Selain itu, kata meminta pada contoh (65b) yang terdiri

atas dua morfem, yaitu morfem meng- dan morfem minta juga

mengalami perubahan. Prefiks meng- pada kata tersebut dilesapkan

sehingga kata yang mengisi FV ialah minta.

Sehubungan dengan hal itu, transformasi fokus dilakukan

dengan cara memindahkan Ket di awal kalimat kalimat atau biasa

disebut permutasian. Kalimat yang terbentuk setelah mengalami

proses transformasi ialah:

Page 147: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

(64b) Ustasa, minta tolong.(65b) Ustasa, minum.(66b) Ustasa, makan.

Kalimat di atas merupakan struktur lahir. Kalimat tersebut terdiri

atas FN[Ket] + FV. Jika digambarkan dalam diagram pohon akan

tampak sebagai berikut:

(64b) K

FN[Ket] FV FV[OTL]

N V V

ustasah minta tolong

(65b) K

FN[Ket] FV

N V

ustasah minum

(67b) K

FN[Ket] FV

N V

ustasah makan

Page 148: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Berdasarkan penjelasan transformasi fokus dengan

pemfokusan pada Ket, maka kaidah yang terbentuk dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Fokus + FPron[Su] + FV + FN[Ket] FN[Ket] + FV

Page 149: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pada murid PAUD terbukti telah tertanam kompetensi bahasa.

Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kalimat tunggal dalam aktivitas

kebahasaan mereka. Berkaitan dengan hal itu, bahasa terdiri atas dua

struktur. Kedua struktur tersebut ialah struktur batin dan struktur lahir.

Dengan demikian, kedua struktur tersebut juga terdapat dalam kalimat

tunggal murid PAUD.

Struktur batin berada dalam pikiran manusia. Struktur ini terdiri

atas kaidah struktur frasa dan leksikon. Berkaitan dengan hal tersebut,

pada struktur batin kalimat tunggal murid PAUD terdapat dua pola

kaidah struktur frasa (KSF). Kedua pola tersebut ialah FN + FV dan

FN + FA. Dalam hal ini empat frasa terdapat yang ikut serta dalam

pembentukan kalimat, yaitu FAdv, FNum, FPrep, dan FDem. Setiap

frasa-frasa tersebut memiliki kaidah struktur frasanya masing-masing.

Selanjutnya, untuk sampai pada tataran performansi diperlukan

lima transfromasi. Kelima transformasi itu ialah transformasi tanya,

transformasi pasif, transformasi negatif, transformasi tanya,

transformasi perintah, dan transformasi fokus. Adapun, transformansi-

transformasi tersebut dapat dirumuskan kaidahnya masing-masing.

Page 150: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

B. SARAN

Kalimat tunggal murid PAUD di Kecamatan Tamalanrea Kota

Makassar dalam penelitian ini dianalisis dengan pendekatan tata

bahasa transformasi generatif. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini

hanya mencakup kalimat tunggal saja sehingga masih terdapat

beberapa hal yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya seperti

struktur kalimat majemuk murid PAUD.

Selain pendekatan tata bahasa transfromasi generatif,

penggunaan bahasa Indonesia murid PAUD juga menarik jika ditinjau

dengan pendekatan psikolinguistik. Berdasarkan pendekatan ini

pemerolehan bahasa murid PAUD dapat diungkap.

Page 151: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Asriani. 2014. “Perilaku Morfosintaksis Verba BahasaMakassar (Makassarese Verbal Morphosyntactic Behaviours)”.Disertasi Doktor. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Arsanti, Meilan. 2014. “Pemerolehan Bahasa Pada Anak (KajianPsikolinguistik)”. Jurnal PBSI Vol. 3 No. 2 (hal. 24-47).http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ku

Ahmad, Abdul Kasim. 2012. “Analisis Kalimat Majemuk BahasaJerman: Kajian Tata Bahasa Transformasi”. Tesis Magister.Makassar: Universitas Hasanuddin.

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Arifuddin. 2010. Neuropsikolinguistik. Jakarta: PT. RajagrafindoPersada.

Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2010. Morfosintaksis. Jakarta: PT.Asdi Mahasatya.

Bornstein, Diane. 1977. An Introduction to Transformational Grammar.United State of America: Wintrhop Publisher.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritas. Jakarta: PT. RinekaCipta.

. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Teoritis.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chomsky, Noam. 1965. Aspect of The Theory of Sintax.Massachusetts: Massacusetts Institute of TechnologyCambridge.

Darwis, Muhammad. 1998 “Penyimpangan Gramatikal Dalam PuisiIndonesia (Gramatical Deviation In Indonesian Poetry). DisertasiDoktor. Makassar: Universitas Hasanuddin.

. 2011. “Afiks-afiks Pronominal DalamPembentukan Kalimat Verbal Bahasa Bugis”. SeminarInternasional Serumpun Melayu. Makassar: UniversitasHasanuddin.

Page 152: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

. 2012. Morfologi Bahasa Indonesia BidangVerba. Makassar: CV. Menara Intan.

Hambali. 2008. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Makassar: FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar.

Hariyadi dan A. Renaldy. 2016. Linguistik Aliran TransformasiGeneratif Oleh Noam Chomsky. www.hariadipha.blogspot.co.id.Diunduh pada tanggal 25 Februari 2017.

Kaharuddin. 2004. “Penetrasi Bahasa dalam bahasa Bugis DialekSawitto di Kabupaten Pinrang”. Disertasi Doktor. Makassar:Universitas Hasanuddin.

Kamsinah. 2003. “Analisis Konstraktif Kalimat Pasif Bahasa Inggrisdan Bahasa Indonesia: Pendekatan Transformasi Generatif”.Tesis Magister. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Khairah, Miftahul dan Sakura Ridwan. 2015. Sintaksis MemahamiSatuan Kalimat. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kridalaksana. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Kridalaksana, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia:Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Lyons, John diterjemahkan I. Soetikno. 1995. Pengantar TeoriLinguistik terj. Introduction to Theoretical Linguistics. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode,dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.

Mar’at, S. 2009. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: PT RefikaAditama.

Mudini. Teori Linguistik Noam Chomsky. www.blogger.com . Diundahpada tanggal 31 Oktober 2016.

Mustikawati. “Kegiatan Bermain Peran dalam PengembanganKemampuan Bahasa Anak di Kelompok Bermain-Taman KanakIslam Nibras Padang”. Jurnal Pesona PAUD Vol.1 No.1.

Nurhayati. 2006. “Bahasa Emosi Perempuan Karier di KotaMakassar”. Disertasi Doktor. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Page 153: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

. 2016. “Morfem-morfem Unik Bahasa Melayu dalam DialekMakassar dan Bugis”. Seminar dan Dialog InternasionalKemelayuaan di Indonesia Timur (Selogika) IV. Makassar:Puslitbang Dinamika Masyarakat Budaya, dan HumanioraLembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UnhasBekerjasama dengan Masagena.

Nurjamiaty. 2015. “Pemerolehan Bahasa Anak Usia Tiga TahunBerdasarkan Tontonan Kesukaannya Ditinjau Dari KonstruksiSemantik”. Jurnal Edukasi Kultura Vol. 2 No. 2 (hal. 42-62).http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/download/5180/4612

Parera, Jos Daniel. 1991. Sintaksis. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. SintaksisBahasa Gresik. Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional.

Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, danPeran. Bandung: PT Refika Aditama.

Radford, Andrew. 1989. Tranformational Grammar (First Course).Avon: Great Britain at The Bath Press.

Restianti, Esta. 2014. Aliran Transformasi.www.pelangiindonesia.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 25Februari 2017.

Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: SastraHudaya.

Suarni. 2013. “Kalimat Majemuk Rapatan Bahasa Indonesia: AnalisisTata Bahasa Transformasi”. Tesis Magister. Makassar:Universitas Hasanuddin.

Subyako, Sri Utari dan Nababan. 1992. Psikolinguistik SuatuPengantar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henri Guntur. 2009. Pengajaran Tata Bahasa Tagmemik.Bandung: PT. Angkasa.

. 2011. Pengajaran Pemerolehan Bahasa.Bandung: Penerbit Angkasa.

Page 154: Online Public Access Catalog - Perpusnas RIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 8. 7. · ANALISIS TRANSFORMASI GENERATIF Disusun dan diajukan oleh. MUTAHHARAH

Usman, Moses. 2013. Alat Penganalisis Bahasa-bahasa di Dunia,Morfologi dan Sintaksis. Jakarta: Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia: Katalog dalam Terbitan.

Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.