24
Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis di Bagian Kegawat Daruratan Anak Latar Belakang Muntah dapat membatasi keberhasilan dari rehidrasi pada anak dengan gastroenteritis. Kami melakukan uji coba secara double-blind untuk menentukan apakah dosis oral tunggal dari ondansetron, sebuah anti emesis, dapat meningkatkan hasil rehidrasi dari anak dengan gastroenteritis. Metode Kami memasukkan 215 anak berusia 6 bulan sampai 10 tahun yang dirawat di bagian Kegawat daruratan pediatrik untuk gastroenteritis dan dehidrasi. Setelah didapatkan secara acak mereka diberikan pengobatan secara oral yang terintergrasi yaitu ondansetron tablet atau placebo, anak-anak menerima terapi rehidrasi oral sesuai dengan standar protokol. Hasil utama adalah proporsi anak yang muntah saat menerima rehidrasi oral. Hasil sekundernya adalah jumlah episode muntah dan proporsi yang diobati dengan rehidrasi intravena atau dirawat di rumah sakit. Hasil

Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ondan

Citation preview

Page 1: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis di Bagian Kegawat Daruratan Anak

Latar Belakang

Muntah dapat membatasi keberhasilan dari rehidrasi pada anak dengan

gastroenteritis. Kami melakukan uji coba secara double-blind untuk menentukan

apakah dosis oral tunggal dari ondansetron, sebuah anti emesis, dapat meningkatkan

hasil rehidrasi dari anak dengan gastroenteritis.

Metode

Kami memasukkan 215 anak berusia 6 bulan sampai 10 tahun yang dirawat di

bagian Kegawat daruratan pediatrik untuk gastroenteritis dan dehidrasi. Setelah

didapatkan secara acak mereka diberikan pengobatan secara oral yang terintergrasi

yaitu ondansetron tablet atau placebo, anak-anak menerima terapi rehidrasi oral

sesuai dengan standar protokol. Hasil utama adalah proporsi anak yang muntah saat

menerima rehidrasi oral. Hasil sekundernya adalah jumlah episode muntah dan

proporsi yang diobati dengan rehidrasi intravena atau dirawat di rumah sakit.

Hasil

Dibandingkan dengan anak-anak yang menerima plasebo, anak-anak yang

menerima ondansetron memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk muntah (14

persen vs 35 persen, risiko relatif, 0,40; 95 persen interval kepercayaan, 0,26-0,61),

muntah yang lebih jarang (rata-rata jumlah episode per anak, 0,18 vs 0,65; P <0,001),

memiliki asupan oral yang lebih besar (239 ml vs 196 ml, P = 0,001), dan

kemungkinan yang lebih kecil untuk dirawat dan direhidrasi secara intravena (14

persen vs 31 persen;risiko relatif, 0,46; 95 persen interval kepercayaan, 0,26-0,79).

Meskipun berarti lama perawatan di bagian Kegawat daruratan berkurang 12 persen

dalam kelompok ondansetron, dibandingkan dengan kelompok plasebo (P = 0,02),

tingkat rawat inap (4 persen dan 5 persen, masing-masing; P = 1,00) dan kunjungan

Page 2: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

kembali kebagian Kegawat daruratan (19 persen dan 22 persen, P = 0,73) tidak

memiliki perbedaan secara signifikan antar kelompok.

Kesimpulan

Pada anak-anak dengan gastroenteritis dan dehidrasi, dosis tunggal

ondansetron oral mengurangi muntah dan memfasilitasi rehidrasi oral dan dengan

demikian kemungkinan cocok untuk digunakan di bagian Kegawat daruratan.

Kegunaan Ondansetron Oral Pada Gastroenteritis Anak

Di amerika, jumlah gastroenteritis lebih dari 1,5 juta kunjungan rawat jalan

dan 200.000 yang dirawat dirunah sakit setiap tahunnya. Meskipun terapi rehidrasi

oral direkomendasikan untuk anak dengan dehidrasi ringan hingga sedang, dirasakan

masih kurang manfaatnya. Dokter yang menangani bagian Kegawat daruratan lebih

memilih rehidrasi intravena dibandingkan rehidrasi oral ketika muntah menjadi gejala

utama. Pada satu survei, 36 persen dokter anak melaporkan bahwa muntah adalah

kontraindikasi dari rehidrasi oral. Dengan demikian, sebuah metode yang aman dan

efektif mengatasi muntah adalah dengan meningkatkan penggunaan dan tingkat

kesuksesan rehidrasi oral.

Dalam sebuah penelitian sebelumnya dari ondansetron oral (Zofran,

GlaxoSmithKline) pada anak dengan gastroenteritis, enam dosis obat oral atau

plasebo diberikanselama 48 jam. Meskipun muntah berkurang antara anak-anak yang

menerima ondansetron di bagian Kegawat daruratan, tingkat diare dan kunjungan

kembali ke bagian Kegawat daruratan meningkat. Kami melakukan penelitian untuk

menentukan apakah pemberian dari disintergrasi ondansetron tablet oral untuk anak-

anak dengan muntah dan dehidrasi akibat gastroenteritis akan dapat mengontrol

muntah dengan efek samping yang minimal.

Pada penelitian, seoran asisten peneliti telah dihubungi. Asisten penelitian

menerima panggilan dari 08:00 sampaitengah malam, dan cakupan semalam

diberikan oleh peneliti utama.Data dari semua anak disimpan dan diminta untuk

Page 3: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

mendaftarkan diri dalam penelitian, dan setiap alasan penolakan dicatat. Informasi

persetujuan diperoleh dari orang tua atau wali dari semua anak. Semua 33 dokter

yang bekerja di departemen darurat mengawasi dan berpartisipasi dalam skrining, dan

terdapat 10 asisten peneliti yang terlibat dalam penelitian ini.

Sebuah skor dasar dehidrasi (Tabel 1) dicatat untuk semua anak. Skor tersebut

bisa berkisar 6-21, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan dehidrasi yang lebih

berat. Anak di bawah 24 bulan usia dievaluasi semua tujuh indikator yang digunakan

untuk menentukan skor, dan semua anak usia 24 bulan atau lebih dievaluasi sebanyak

enam kali (kemampuan mereka untuk memproduksi air mata tidak dievaluasi). Hal

itu ditentukan secara priotitas bahwa anak-anak di bawah 24 bulan dengan nilai 10-17

dan semua anak berusia 24 bulan atau lebih dengan nilai 8-15 dianggap memiliki

dehidrasi ringan hingga sedang dan membutuhkan rehidrasi. Untuk analisa, nilai

dehidrasi untuk anak usia 24 bulan atau lebih telah di standarisasi sehingga mereka

memiliki skala yang sama untuk dengan anak dibawah usia 24 bulan.

Randomisasi

Pasien ditempatkan secara acak di enam blok untuk menerima ondansetron

atau plasebo dan dikelompokkan berdasarkan dosis obat pengobatan . Sebuah statistik

independen menyediakan kode kepada farmasi, yang dibagikan dalam kantong

buram ,jumlah berat sesuai dosis obat aktif atau placebo dan rasa yang sama mau

penampilannya . Berat dasar dosis adalah 2 mg untuk anak dengan berat badan 8

sampai 15 kg, 4 mg untuk anak dengan berat badan lebih dari 15 kg dan sampai 30

kg, dan 8 mg untuk anak-anak beratnya lebih dari 30 kg. GlaxoSmithKline disediakan

dalam bentuk tablet tapi tidak memiliki peran dalam konsepsi, desain, atau

melakukan penelitian atau analisis atau interpretasi data.

Intervensi Penelitian

Perawat pendamping memberikan obat sedangkan asisten peneliti berada di

luar ruangan untuk memastikan bahwa asisten peneliti, dokter, anak, dan pengasuh

Page 4: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

tetap menyadari tugas pengobatan. Sebuah tablet ditempatkan diatas lidah masing-

masing anak, dan anak itu diperintahkan menelan lima detik kemudian.

anak-anak yang tidak dapat mengikuti instruksi ini dibantu oleh perawat

sampai mereka bisa menelan. Karena tablet larut dalam hitungan detik dan tidak

memerlukan bantuan cairan, aspirasi tidak dianggap menjadi risiko.

Anak-anak yang muntah dalam waktu 15 menit setelah menerima obat

diberikan dosis kedua. Periode 1 jam dari rehidrasi oral intens dimulai 15 menit

setelah pemberian obat; Periode rehidrasi oral kemudian dilanjutkan sampai disposisi

ditentukan (yaitu, apakah anak menerima atau dikirim pulang)

Sesuai dengan Organisai Kesehatan Dunia (WHO) rekomendasi pada

rehidrasi oral, pengasuh diperintahkan untuk membatasi jumlah cairan yang diberikan

yaitu 30 ml larutan elektrolit oral (Enfalyte, Nutrisi Mead Johnson) setiap lima menit.

Setelah periode rehidrasi oral selesai, dokter melanjutkan manajemennya. Jika dokter

memilih untuk memasukkan cairan secara intravena, protocol spesifiknya adalah 20

ml secara bolus dari 0,9 persen normal salin perkilogram berat badan, diberikan tiap

periode 30 menit.

Follow Up

Pada hari 3 dan 7 setelah pengacakan, asisten penelitian menelepon keluarga anak

dan bertanya, menggunakan naskah standar, apakah anak kembali ke bagian Kegawat

daruratan, telah menerima pengobatan cairan intravena, mempunyai tambahan gejala,

atau dirawat di rumah sakit. Catatan dari Rumah Sakit Anak Memorial merupakan

catatan untuk mengkonfirmasi laporan pengasuh . Jika asisten penelitian tidak mampu

menghubungi pengasuh dihari yang telah ditentukan, upaya dilanjutkan setiap hari

selama dua minggu setelah pendaftaran anak.

Hasil Pengobatan

Hasil utamanya adalah proporsi anak-anakdalam setiap kelompok yang

muntah saat menerima terapi rehidrasi oral . Setiap episode muntah dicatat oleh

Page 5: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

asisten peneliti ketika pengluaran isi perut terjadi. Episode muntah dipisahkan oleh

tidak lebih dari dua menit dihitung sebagai satu episode. Muntah yang tidak

produktif, mengeluarkan isi mulut, dan air liur tidak dianggap muntah. Hasil

sekundernya adalah jumlah episode muntah selama terapi rehidrasi oral, tingkat

rehidrasi intravena dan rawat inap.

Efek Samping

Asisten peneliti, dokter yang merawat, dan perawat memantau pasien untuk

efek samping dari pendaftaran menjadi disposisi dari bagian Kegawat daruratan.

Sebuah efek samping terkait pengobatan dianggap oleh setidaknya dua dari tiga

dokter peneliti menjadi mungkin, mungkin(lebih pasti) , atau pasti terkait dengan

penelitian obat . Meskipunpeningkatan signifikan frekuensi diare pada bagian

Kegawat daruratan dianggap sebagai efek samping, gejala umum yang terkait dengan

penyakit yang mendasari (demam, muntah setelah debit, diare, atau kelelahan) tidak

dianggap menjadi efek samping. Sebuah data pemantauan dan keamanan mendapat

hasil yang merugikan dalam sebuah penelitian blinded.

Analisis Statistik

Kami memperkirakan bahwa pendaftaran 214 anak akan memberikan

penelitian dengan kekuatan statistic 90 persen untuk mendeteksi perubahan dari 35

persen pada grup control hingga 15 persen pada grup pengobatan pada proporsi anak

yang muntah selama rehidrasi oral. Diberikan dua sisi kesalahan tipe 1 sebesar 0,5.

Perhitungan termasuk 10 persen sebagai penyesuaian kesalahan dari pengasuh

terhadap terapi.

Karakteristik dasar dari kedua kelompokdibandingkan dengan chi-square atau

uji Fisher untuk proporsi dan t-test untuk variabel kontinyu. Kami menggunakan

perkiraan persamaan umum untuk memperhitungkan efek acak dari keputusan -

keputusan dokter secara individu yang mungkin memiliki ketertarikan terhadap

hasilnya, karena asumsi kebebasan mungkin belum berlaku terhadap semua hasilnya

Page 6: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Model logistik digunakan untuk hasil dikotomis dari muntah dan hidrasi

secara intravena . Sebuah model logit kumulatif digunakan untuk hasil ordinal dari

jumlah episode muntah, dengan jumlah episode didefinisikan sebagai nol, satu, dua,

atau lebih besar dari atau sama dengan tiga. Karena hanya sembilan anak yang

dirawat di rumah sakit, Fisher test digunakan untuk membandingkan proporsi antar

kelompok.

Karena usia anak , ras, dan jenis kelamin, waktu, ada atau tidak adanya

demam, skor hidrasi, dan jumlah cairan yang diberikan dapat mempengaruhi respon

terhadap penelitian obat, faktor-faktor ini termasuk dalam semua model. Variabel lain

yang disertakan saat diperlukan adalah jumlah episode muntah dan diare selama

terapi rehidrasi oral dan dalam 24 jam sebelum triase, perubahan berat badan,

lamanya dirawat di ruangan Kegawat daruratan dan tipe dokter yang menangani anak

tersebut ( dokter Kegawat daruratan pediatric vs dokter umum Kegawat

daruratan).Karena keterbatasan ukuran sampel, pengaruh masing-masing variabel

tersebut ditentukan secara individual. Mereka dengan efek yang signifikan berlaku

pada tingkat 0,2 dimasukkan dalam model multiple predictor . Kelompok perlakuan

(ondansetron atau plasebo) termasuk dalam semua model. Untuk hasil utama adalah

muntah, empat prediksi terbaik berdasarkan statistik penyimpangan pada model yang

telah ditentukan.Model Poisson digunakan untuk lamanya dirawat dibagian Kegawat

daruratan dan jumlah episode diare selama dibagian Kegawat daruratan. Sebuah efek

campuran dari model regresi linear digunakan untuk hasil jumlah volume cairan

rehidrasi oral dan volume cairan intravena yang diberikan, dengan dokter sebagai

random efek. Variabel dengan interaksi yang signifikan ditentukan bersama-sama.

Model statistik yang digunakan untuk hasil primer dari muntah, hasil dari efek

model campuran berdasarkan pengambilan keputusan dokter dan termasuk aturan

untuk beberapa prediktor pada model regresi yang ditentukan di awal. Untuk jumlah

episode muntah , kami awalnya mengusulkan menggunakan model Poisson, namun

dari analisis data mengungkapkan bahwa distribusi Poisson tidak memberikan hasil

yang cocok dan penggunaan model logit kumulatif lebih tepat.

Page 7: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Resiko related dan 95 persen interval konfiden muncul disemua hasil. Analisa

dilakukan dengan software SAS(versi 9.1). Berdasarkan tujuan dari pengobatan.

Semua P values memiliki dua sisi, dengan P values kurang dari 0,06 digunakan

sebagai indikasi secara signifikan dalam statistic, tanpa pengaturan dari pembanding

lainnya.

Hasil

Peserta

Selama masa penelitian, 243 pasien diidentifikasi berpotensi memenuhi syarat

oleh dokter supervisi Seorang anak tidak memenuhi kriteria untuk dehidrasi setelah

dievaluasi oleh asisten penelitian, dan satu anak yang ditarik oleh dokter karena

dehidrasi berat.Para pengasuh dari 26 anak menolak untuk berpartisipasi. Sebanyak

215 anak-anak secara acak dimasukkan untuk pengobatan, 108 dengan ondansetron

dan 107 dengan plasebo. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik

awal antara tiap kelompok.

Tiga anak dalam kelompok ondansetron yang dikeluarkan sebelum menerima

pengobatan dalam penelitian. Analisis database mengungkapkan bahwa salah satu

anak di kelompok plasebo tidak memenuhi kriteria kelayakan. Satu-satunya pasien

yang datanya tidak dianalisis adalah seorang anak yang sengaja dimasukkan ke

bagian ondansetron sebelum persetujuan orang tua diperoleh dan keluarga yang

memilih untuk tidak berpartisipasi.

Lima anak yang menerima ondansetron muntah dalam waktu 15 menit.

Masing-masing anak-anak ini diberikan dosis kedua, yang dapat ditoleransi. Tiga

anak yang menerima plasebo muntah dalam 15 menit. Orang tua dari dua anak ini

menolak untuk mengizinkan dosis kedua yang diberikan; Anak tersisa diberikan dosis

kedua, yang mana dapat ditoleransi.

Page 8: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Hasil

Dari 107 anak di masing-masing kelompok yang datanya dianalisis, 15 yang

menerima ondansetron muntah saat menerima terapi rehidrasi oral , dibandingkan

dengan 37 yang menerima plasebo (14 persen vs. 35 persen, P <0,001) (Tabel 3).

setelah penyesuaian untuk jenis dokter memberikan perawatan, risiko relatifnya

adalah 0,40 (95 persen Interval kepercayaan, 0,26-0,61). Jumlah rata-rata episode

muntah secara signifikan lebih rendah di antara anak-anak yang menerima

ondansetron dibandingkan dari mereka yang menerima plasebo (0,18 vs 0,65, P

<0,001).Perbedaan ini tetap signifikan setelah penyesuaian untuk jenis dokter

memberikan perawatan(risiko relatif, 0,30; interval kepercayaan 95 persen,0,18-0,50).

Lima belas anak dalam kelompok ondansetron (14 persen) dan 33 pada

kelompok plasebo (31 persen) menerima rehidrasi intravena (P = 0,003). Efek

interaksi antara kelompok perlakuan dan apakah seorang anak muntah didapatkan

signifikan (P = 0,009); dengan demikian, model terpisah digunakan untuk anak-anak

yang muntah dan mereka yang tidak. Di antara 92 anak dalam kelompok ondansetron

dan 70 anak-anakpada kelompok plasebo yang tidak muntah, hidrasi intravena lebih

sedikit diberikan pada grup ondansetron( 5 persen vs 17 persen; P=0,01; resiko

relative 0,32, 95 persen interval kepercayaan. 0,13 hingga 0,77).

Meskipun, secara keseluruhan, anak-anak dikelompok ondansetron menerima

volume yang lebih besar cairan rehidrasi oral dan volume yang lebih kecil dengan

cairan intravena dan memiliki masa rawat yang pendek di bagian Kegawat daruratan,

tarif rumah sakit sama pada kedua kelompok.

Efek Samping

Tidak ada efek pada kardiovaskular atau pernapasan yang terjadi. Urtikaria

muncul dalam satu anak dikelompok placebo. Anak-anak yang menerima

ondansetron memiliki episode diare lagi saat menjalani rehidrasi oral dibandingkan

mereka yang menerima plasebo (1,4vs 0,5, P <0,001), bahkan setelah penyesuaian

untuk jumlah episode yang terjadi sebelum kedatangan. Follow up, yang telah selesai

Page 9: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

pada 96 persen anak-anak (Tabel 4), tidak ditemukan adanya tambahan efek samping.

Penyakit Kawasaki didiagnosa di satu anak pada kelompok ondansetron enam hari

setelah proses pengacakan. Penyakit ini tidak disebabkan oleh pengobatan.

Diskusi

Kami menemukan bahwa satu dosis dari ondansetron meningkatkan

keberhasilan rehidrasi oral pada anak dengan gastroenteritis. Dosis oral ditoleransi

dengan baik dan memiliki hasil penurunan dari lebih 50 persen anak dari kedua

kelompok dari anak yang muntah selama rehidrasi oral dan proporsi diobati dengan

cairan intravena. Sebagai perbandingan dengan anak yang mendapatkan placebo,

anak yang mendapatkan ondansetron memiliki episode muntah yang lebih sedikit,

pemasukan cairan secara oral yang lebih banyak dan perawatan di bagian Kegawat

daruratan lebih singkat.

Untuk mencegah muntah pada 1 anak , 5 anak-anak mendapatkan

ondansetron ( 95 persen Interval kepercayaan , 3,2-10,6); untuk mencegah 1 anak

mendapatkan rehidrasi intravena, 6 orang menerima ondansetron (95 persen Interval

kepercayaan, 3,6-17,0). Manfaat ini juga dilaporkan dalam penelitian sebelumnya,

yang menemukan bahwa pemberian cairan ondansetron tiga kali sehari selama dua

hari mengurangi muntah saat dibagian Kegawat daruratan, penggunaan cairan infus,

dan kebutuhan untuk rawat inap pada anak-anak. Namun, penelitian itu tidak

melaporkan pengurangan muntah setelah pemberian obat, dan anak-anak yang

diberikan ondansetron memiliki hasil yang signifikan pada episode diare dan

kunjungan kembali ke bagianKegawat daruratan. Kami menemukan bahwa dosis

tunggal ondansetron oral mengurangi muntah dan kebutuhan cairan infus tanpa efek

samping yang signifikan secara klinis.

Meskipun tidak ada kriteria indikatif yang ditetapkan dari kebutuhan untuk

rehidrasi intravena, kami menemukan bahwa anak-anak pada kelompok ondansetron

memerlukan cairan intravena lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok placebo.

Karena keputusan untuk pemberian cairan intravena dibuat oleh dokter supervisi,

Page 10: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

yang tidak mengawasi pengobatan pasien, kami meyakini perbedaan ini merupakan

efek yang sebenarnya dari pengobatan.

Ondansetron tidak mengurangi masa rawat inap (4 persen secara

keseluruhan). Kegagalan untuk menemukan penurunan tingkat rawat inap mungkin

karena kurangnya kekuatan statistik. Penelitian kami memiliki kekuatan , berdasarkan

data sebelumnya, untuk mendeteksi pengurangan dari 15 persen menjadi 3 persen.

Dengan demikian, deteksi dampak yang signifikan dari ondansetron pada tingkat

rawat inap mungkin akan lebihsesuai yang mana pada tingkat ini memiliki nilai yang

lebih tinggi.

Total biaya ondansetron yang digunakan dalam penelitian ini, didasarkan pada

biaya aktual $ 35,75 per 4-mg tablet oral disintegrasi di Rumah Sakit Anak

Memorial, akan menjadi $ 3.825. pengurangan biaya yang dihasilkan dari

menghindari pemasangan kateter intravena ($ 124,74 per anak) dan rawat inap ($

1.900 per masuk) adalah $4.145. Dengan demikian, penggunaan ondansetron dapat

mengurangi total biaya sambil memberikan keuntungan individu.

Sebanyak 19 persen anak-anak pada kelompok ondansetron yang dan 22

persen dari mereka yang berada di kelompok plasebo kembali ke bagian Kegawat

daruratan. Meskipun angka ini lebih tinggi dari sebelumnya

hanya sekitar setengah dari mereka yang kembali menerima cairan intravena. Kami

memilih untuk menganalisa data dari anak-anak yang menjadi dehidrasi dan masuk

ke bagian Kegawat daruratan untuk perawatan dan tidak fokus pada anak-anak yang

mencari perawatan tambahan dari penyedia perawatan primer.

Agen antiemetik yang lain telah digunakan dalam pengobatan gastroenteritis

anak, meskipun sering diresepkan, yang mana memiliki efek samping yang cukup

besar atau belum diteliti dengan baik. Sebuah tinjauan data dasar farmasi

mengungkapkan bahwa promethazine menyumbang 92 persen dari semua resep

antiemetic yang diberikan untuk gastroenteritis. Efek samping yang terkait dengan

prometazin termasuk mengantuk (71 persen) dan depresi pernapasan, dystonia, dan

sindrom neuroleptik ganas. Baik prometazin atau proklorperazin belum diteliti pada

Page 11: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

anak-anak dengan gastroenteritis. Akan Tetapi, pada orang dewasa, prometazin

kurang efektif dibandingkan proklorperazin.

Data dari orang dewasa menunjukkan bahwamengantuk (38 persen) dan 24

akatisia (44 persen) adalah efek samping yang umum. Agen lain, seperti

trimethobenzamide, metoclopramide, dan dimenhydrinate, telah terbukti tidak efektif

atau tidak pernah dievaluasi pada anak-anak dengan gastroenteritis.

Data kami menunjukkan bahwa aman untuk memberikan ondansetron oral

pada anak-anak dengan gastroenteritis, dengan diare menjadi efek samping yang

paling sering.Karena kultur spesimen untuk virus dan bakteri penyebab tidak rutin

dilakukan pada anak-anak dengan gastroenteritis, kita tidak bisa mengesampingkan

kemungkinan bahwa virus atau bakteri dapat menjelaskan perbedaan frekuensi diare

antara tiap kelompok. Namun, ini tidak mungkin, mengingat karakteristik dasar yang

serupa dari kedua kelompok dan fakta bahwa Ramsook dan kawan-kawan juga

mencatat peningkatan diare pada anak-anak yang diberikan ondansetron.

Kami menggunakan skala yang tidak divalidasi untuk dehidrasi karena

kurangnya skala eksternal yang divalidasi dan kesimpulan dari meta-analisis terbaru

dari tanda dehidrasi individual tidak tepat dan tidak akurat. Jadi, kami

mengelompokkan menggunakan tanda gan gejala umum. untuk meningkatkan

karakteristik diagnostik

dalam rangka untuk mengidentifikasi anak-anak dengan bukti terdapat

dehidrasi. Nilai dehidrasi berhasil dalam hal ini, karena rasio nitrogen urea dalam

darah untuk kreatinin melebihi 20 pada 96 persen anak-anak yang menjalani

venipuncture. Hasil serupa diperoleh dalam penelitian rehidrasi intravena

sebelumnya, 82 persen anak-anak memiliki rasio nitrogen urea dalam darah untuk

kreatinin lebih dari 20.

Kami memilih untuk tidak menggunakan klasifikasi dehidrasi WHO (tidak

dehidrasi, dehidrasi ringan sedang, dan dehidrasi berat), karena tidak bekerja dengan

baik sebagai alat penelitian yang mana sangat sedikit anak yang mengalami dehidrasi

berat. Ini tidak akan memungkinkan kita untuk membedakan anak-anak dengan

Page 12: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

dehidrasi ringan sedang yang mana hanya diperlukan rehidrasi minimal dari anak-

anakdengan dehidrasi ringan sedang yang memerlukan rehidrasi.

Periode rehidrasi oral di bagian Kegawat daruratan terbatas hingga 1 jam

untuk meniru latihan klinis rutin, yang mana periode yang berkepanjangan membuat

tidak praktis. Terapi rehidrasi oralmungkin telah dianggap berhasil pada beberapa

anak-anak yang di antaranya dianggap telah gagal jika mereka telah diamati

selamaempat jam, seperti yang direkomendasikan oleh WHO.

Kami menemukan pengobatan yang dengan tablet ondansetron oral yang

disintegrasi bermanfaat terhadap anak-anak dengan muntah dan dehidrasi karena

gastroenteritis. Tablet ondansetron mudah untuk diberikan, memiliki beberapa efek

samping,aman dan efektif. Oleh karena itu, mungkin terapi yang berguna dibagian

Kegawat daruratan bagi anak-anak dengan muntah dan dehidrasi ringan sampai

sedang akibat dari gastroenteritis.

Page 13: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

Daftar Pustaka

1. King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C. Managing acute gastroenteritis

among children: oral rehydration, maintenance, and nutritional therapy.

MMWR Recomm Rep 2003;52(RR-16):1-16.

2. Ozuah PO, Avner JR, Stein RE. Oral rehydration, emergency physicians, and

practice parameters: a national survey. Pediatrics2002;109:259-61.

3. Reis EC, Goepp JG, Katz S, SantoshamM. Barriers to use of oral rehydration

therapy.Pediatrics 1994;93:708-11.

4. Ramsook C, Sahagun-Carreon I, KozinetzCA, Moro-Sutherland D. A

randomizedclinical trial comparing oral ondansetronwith placebo in children

with vomitingfrom acute gastroenteritis. Ann Emerg Med 2002;39:397-403.

5. Steiner MJ, DeWalt DA, Byerley JS. Isthis child dehydrated? JAMA

2004;291:2746-54.

6. Davignon A, Rautaharju P, Boisselle E,Soumis F, Megelas M, Choquette A.

NormalECG standards for infants and children.Pediatr Cardiol 1979;1:123-31.

7. McMillan JA, DeAngelis CD, Feigin RD,Warshaw JB, eds. Oski’s pediatrics:

principlesand practice. 3rd ed. Philadelphia:Lippincott-Raven, 1999.

8. Rudolph CD, Rudolph AM, HostetterMK, Lister GE, Siegel NJ, eds.

Rudolph’s pediatrics.21st ed. New York: McGraw-Hill,2002.

9. Behrman RE, Kliegman RM, JensonHB, eds. Nelson textbook of

pediatrics.17th ed. Philadelphia: Saunders, 2004.

10. Gorelick MH, Shaw KN, Murphy KO.Validity and reliability of clinical signs

inthe diagnosis of dehydration in children.Pediatrics 1997;99:E6.

11. Mackenzie A, Barnes G, Shann F. Clinicalsigns of dehydration in children.

Lancet1989;2:605-7.

12. Duggan C, Refat M, Hashem M, WolffM, Fayad I, Santosham M. How valid

areclinical signs of dehydration in infants?J Pediatr Gastroenterol Nutr

1996;22:56-61.

Page 14: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

13. Vega RM, Avner JR. A prospective studyof the usefulness of clinical and

laboratoryparameters for predicting percentageof dehydration in children.

Pediatr EmergCare 1997;13:179-82.

14. Friedman JN, Goldman RD, SrivastavaR, Parkin PC. Development of a

clinicaldehydration scale for use in childrenbetween 1 and 36 months of age. J

Pediatr2004;145:201-7.

15. The treatment of diarrhoea: a manualfor physicians and other senior health

careworkers. Geneva: World Health Organization,2005.

16. Friedman LM, Furberg CD, DeMets DL.Fundamentals of clinical trials. 3rd

ed.New York: Springer-Verlag, 1998.

17. McCullagh P, Nelder JA. Generalizedlinear models. 2nd ed. New York:

Chapmanand Hall, 1989.

18. Lang TA, Secic M. How to report statisticsin medicine: annotated

guidelinesfor authors, editors, and reviewers. Philadelphia:American College

of Physicians,1997.

19. Reeves JJ, Shannon MW, Fleisher GR.Ondansetron decreases vomiting

associatedwith acute gastroenteritis: a randomized,controlled trial. Pediatrics

2002;109: e62.

20. Li ST, DiGiuseppe DL, Christakis DA.Antiemetic use for acute

gastroenteritisin children. Arch Pediatr Adolesc Med 2003;157:475-9.

21. DeGrandi T, Simon JE. Promethazineinduceddystonic reaction. Pediatr

EmergCare 1987;3:91-2.

22. Chan-Tack KM. Neuroleptic malignantsyndrome due to promethazine. South

MedJ 1999;92:1017-8.

23. Freedman SB, Fuchs S. Antiemetic therapyin pediatric emergency

departments.Pediatr Emerg Care 2004;20:625-33.

24. Ernst AA, Weiss SJ, Park S, TakakuwaKM, Diercks DB. Prochlorperazine

versuspromethazine for uncomplicated nauseaand vomiting in the emergency

Page 15: Ondansetron Oral Untuk Gastroenteritis Di Bagian Gawat Darurat Anak (NIA)

department:a randomized, double-blind clinicaltrial. Ann Emerg Med

2000;36:89-94.

25. Drotts DL, Vinson DR. Prochlorperazineinduces akathisia in emergency

patients.Ann Emerg Med 1999;34:469-75.

26. Ginsburg CM, Clahsen J. Evaluationof trimethobenzamide hydrochloride

(Tigan)suppositories for treatment of nauseaand vomiting in children. J

Pediatr1980;96:767-9.