of 59 /59
FUNGSI KELUARGA DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN ANAK DI GAMPONG ALUEJANG KECAMATAN PASIE RAYA KABUPATEN ACEH JAYA SKRIPSI Oleh MAISURI NIM: 09C20210047 PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013

Oleh - Teuku Umar Universityrepository.utu.ac.id/197/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 16. · SKRIPSI Oleh MAISURI NIM: 09C20210047 ... Gampong lain banyak sekali anak-anak putus sekolah

  • Author
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of Oleh - Teuku Umar Universityrepository.utu.ac.id/197/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 16. · SKRIPSI Oleh...

  • FUNGSI KELUARGA DALAM MENUNJANGKEBERHASILAN PENDIDIKAN ANAK DI GAMPONGALUEJANG KECAMATAN PASIE RAYA KABUPATEN

    ACEH JAYA

    SKRIPSI

    Oleh

    MAISURINIM: 09C20210047

    PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH – ACEH BARAT

    2013

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Anak adalah harta yang terpenting yang dimiliki oleh orang tua yang

    selalu dibanggakan oleh mereka, anak juga merupakan generasi penerus yang

    sangat berharga sekaligus menjadi tumpuan harapan orang tua pada masa

    mendatang, maka anak harus mendapat bimbingan yang baik, tumbuh dan

    berkembang sehat secara fisik dan mental. Kelak jika dewasa anak akan menjadi

    anak yang baik dan berguna bagi bangsa dan negara, terutama bagi kedua orang

    tuanya.

    Keluarga, lingkungan masyarakat, dan negara seharusnya menperhatikan

    pendidikan yang bermutu bagi anak, guna membentuk generasi penerus masa

    depan yang berkualitas. Kewajiban orang tua adalah mendidik anak dengan baik,

    memperhatikan, serta menunjang pendidikan anak untuk lebih baik, memberi

    tingkat perhatian yang tinggi dan memberi contoh-contoh yang baik kepada anak-

    anaknya. Sangat perlu pula kepedulian orang tua yang didasari dari kasih sayang

    dan perhatian pada anak dan menganggap pentingnya mendidik anak yang

    dimilikinya, dan membina anak guna mengendalikan anak dari pengaruh-

    pengaruh buruk.

    Keluarga sebenarnya bukan hanya sebagai tempat mendidik saja Pendidik,

    namun diharapkan mampu menciptakan suatu suasana yang mendorong motivasi

    dan keberhasilan studi anak didiknya. Dalam mendidik anak, orang tua juga harus

    menjadi guru yang baik, kepedulian dan perhatian orang tua akan sangat jauh

  • 2

    lebih penting bagi anak sejak dini, orang tua yang baik adalah orang tua yang

    perhatian dan mengerti akan kebutuhan anaknya, menjadi teman bermain saat

    anak membutuhkan teman, karena di usia dinilah anak butuh perhatian yang lebih,

    dan tingkat kepedulian yang tinggi dari orang tuanya (Soerjano Soekanto, 198, h.

    391).

    Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan

    anak adalah orang tua, saudara-saudaranya yang lebih tua, dan kerabat dekatnya

    yang tinggal serumah. Melalui lingkungan itu anak mengenal dunia sekitarnya

    dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari, melalui lingkungan itulah anak

    mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua, saudara, maupun kerabat terdekat

    lazimnya mencurahkan perhatianya untuk mendidik anak supaya anak

    memperoleh dasar-dasar pergaulan hidup yang benar dan baik.

    Perilaku anak sangat tergantung dari cara orang tua mendidik, orang tua

    yang tidak memperhatikan, memberi bimbingan yang positif, dan memberi arahan

    yang baik, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang tidak mendapat perhatian

    penuh dari orang tua. Keluarga adalah satu-satunya dorongan terpenting dalam

    menunjang keberhasilan pendidikan anak, karena tanpa dorongan keluarga maka

    anak akan sedikit susah untuk menjalani pendidikannya. Keberhasilan anak adalah

    kebahagiaan orang tua dan keluarga.

    Orang tua sebenarnya merupakan kunci motivasi dan keberhasilan

    pendidikan anak, tidak ada pihak lain yang akan dapat menggantikan peran

    orang tua. Keberhasilan orang tua dalam menunjang motivasi dan keberhasilan

    studi anak terletak pada eratnya hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya.

    Orang tua merupakan tempat anak berlindung dan mendapatkan kedamaian

  • 3

    melalui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, dan menpertimbangkan

    pengaruh-pengaruh yang datang dari luar rumah.

    Keluarga adalah tempat pertama yang digunakan oleh anak sebagai wadah

    yang pertama untuk mengadu hal apapun, oleh karena itu fungsi keluarga

    diutamakan bagi anak. Anak akan berwatak baik jika orang tua mendidiknya

    dengan baik. Tetapi jika orang tua atau saudara-saudara tidak berperan dalam

    pendidikan anak, maka anak tidak merasa ada yang harus dipatuhi dan dicontohi,

    tetapi akan menjalani apa yang dia kehendaki dan pola pikiranya sendiri.

    Keluarga wajib memikirkan keberhasilan sang anak, tidak membiarkan begitu saja

    kehidupan tanpa arahan dan bimbingan yang baik.

    Seharusnya bimbingan dimulai dari keluarga, anak yang tidak di bimbing

    tidak mampu mengendalikan diri, maka kelak akan mengalami kesulitan dalam

    hubungan sosial dan pergaulan di masyarakat. Perhatian keluarga terhadap anak

    dalam kehidupan sehari-hari sangat mendukung pembentukan perilaku anak

    dimasa depan dan keberhasian pendidikan.

    Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya penulis

    melihat Gampong Aluejang sangat berbeda dengan Gampong-gampong lain, di

    Gampong lain banyak sekali anak-anak putus sekolah sementara di Gampong

    Aluejang rata-rata anak bersekolah baik yang miskin maupun yang kaya, orang

    tua di Gampong Aluejang sangat memperhatikan pendidikan anak-anak mereka,

    pendidikan bagi orang tua di Aluejang adalah yang utama, itu bisa dilihat dari

    keberhasilan anak-anak mereka dalam pendidikan.

    Keberhasilan yang dicapai oleh anak-anak di Gampong Aluejang tidak

    lepas dari peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga merupakan salah satu unit

  • 4

    yang paling bertangung jawab dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak,

    karena keluarga adalah tempat yang mereka kenal.

    Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

    melakukan sebuah penelitian secara lebih mendalam yang dituangkan dalam

    sebuah penulisan skripsi dengan judul ‘’Fungsi Keluarga Dalam Menunjang

    Keberhasilan Pendidikan Anak Di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya

    Kabupaten Aceh Jaya”

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana fungsi

    keluarga dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak di Gampong Aluejang?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

    Untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga dalam pendidikan anak di

    Gampong Aluejang.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    a) Bagi mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang fungsi kelurga

    dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak.

    b) Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan teori yang ada dalam

    mengkaji suatu fenomena di masyarakat.

    c) Dapat menberikan informasi bagi kampus maupun bagi pemerintah,

    khususnya bagi pemerintah Gampong Aluejang.

  • 5

    1.4.2 Manfaat praktis

    a) Bagi penulis mendapatkan informasi tentang fungsi keluarga dalam

    menunjang keberhasilan pendidikan anak di Gampong Aluejang.

    b) Dapat menambah wawasan penulis sebagai perbandingan antara teori

    yang dipelajari dan praktek yang diterapkan di masyarakat, dan sebagai

    salah satu syarat kelulusan.

    c) Bisa memjadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari

    1.5 Sistematika Pembahasan

    Untuk memudahkan dalam penulisan ini maka penulis telah menbagi

    tulisan ini kedalam beberapa bagian yang meliputi :

    Bab I : Pendahuluan.

    Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

    pembahasan.

    Bab II : Tinjauan Pustaka.

    Bab ini membahas mengenai Pengertian keluarga, teori fungsi

    dan fungsional struktural, fungsi keluarga, peran serta keluarga

    dalam pendidikan anak, tinjauan sosiologis yang menunjang

    motivasi dan keberhasilan, motivasi dan keberhasilan anak, dan

    fungsi keluarga dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak.

    Bab III : Metodologi Penelitian.

    Bab ini terdiri dari metode penelitian, sumber data dan teknik

    pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data,

    dan pengujian kredibilitas data.

  • 6

    Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang ditemui

    dilapangan, yang menyangkut dengan penelitian serta relevansi

    dengan landasan teori sebagai pijakan serta pembahasan

    mengenai hasil penelitian keseluruhan.

    Bab V : Kesimpulan dan Saran.

    Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

    secara keseluruhan dan berisi saran-saran untuk ke depan.

  • 34

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Sebelum penulis membahas hasil penelitian ini penulis merasa perlu

    membahas tentang sekilas gambaran umum lokasi penelitian. Adapun lokasi

    penelitian yang diambil di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya Kabupaten

    Aceh Jaya yang dulunya Gampong Aluejang ini sebelum pemekaran Aceh yang

    terjadi pada tahun 1999 dimana Gampong Aluejang ini berada dalam Kabupaten

    Aceh Barat yang pemekaranya menjadi tiga Kabupaten Kota yaitu Kabupaten

    Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat yang berpusat di Kota Meulaboh dan

    Kabupaten Nagan Raya yang berpusat di Kota Jeuram.

    Pemekaran yang terjadi pada tahun 1999-2000 maka letak Gampong

    Aluejang ini termasuk dalam Kabupaten Aceh Jaya dan kota Kedeu Teunom yaitu

    batas wilayah Kabupaten Aceh Jaya dengan Aceh Barat yang disebut Kecamatan

    Teunom. Seiring dengan perkembangan zaman dan pasca Tsunami yang melanda

    Aceh pada tahun 2004 lalu, penduduk di Gampong Aluejang tersebut bertambah

    banyak yang melanda Aceh dikarenakan banyak penduduk asli Kedeu Teunom

    Kabupaten Aceh Jaya yang mengungsi ke Gampong Aluejang, bahkan banyak

    yang sudah menetap di Gampong tersebut oleh karena itu seiring bertambahnya

    penduduk maka pemda Aceh Jaya atau Kecamatan Teunom membuat pemekaran

    wilayah karena dianggap tidak sepatutnya disatukan kecamatan dengan jumlah

    penduduk yang sudah hampir manjadi dua Kecamatan maka pemda Aceh Jaya

    membuat pemekaran yaitu Kecamatan Teunom menjadi dua Kecamatan yaitu

  • 35

    Kecamatan Teunom kota Dasar dan Kecamatan Pasie Raya kota baru, dimana

    Gampong Aluejang ini berada dalam Kecamatan Pasie Raya pemukiman Sarah

    Raya. Gampong Aluejang ini adalah salah satu Gampong yang Sehubungan

    dengan penelitian ini, maka yang perlu diketahui tentang kondisi geografis,

    kondisi demografis, keadaan sosial dan ekonomi Gampong.

    4.1.1. Sejarah Singkat Nama Gampong Aluejang

    Sejarah nama Gampong Aluejang ini dimulai dari masa penjajahan

    Belanda, pada saat itu tentara menduduki perkampungan masyarakat dan terpaksa

    masyarakat mengungsi ke daerah Kuala Biloek di daerah Aceh Jaya sekarang.

    Dengan sangat terpaksa masyarakat di daerah tersebut harus mengungsi kedaerah

    “ Seuranta ” yaitu sebuah lembah di kawasan pegunungan yang dinamakan

    Gunong Paleng dan menetap di sana selama lebih kurang 15 tahun dengan

    membuka sebuah kawasan pertanian yang dikenal dengan nama Seunebok

    Seuranta.

    Pada masa pendudukan Jepang di Aceh, seiring berjalannya waktu orang-

    orang yang menetap di Seunebok Seuranta ini mencoba untuk turun dari Gunong

    Paleng dan menetap di dekat sebuah “Alue” Konon di Alue tersebut banyak

    menghasilkan perikanan yaitu ikan tawar sehingga masyarakat di Gampong ini

    memikirkan bagaimana caranya menangkap ikan segar yang ada di Alue tersebut

    oleh karena itu masyarakat membuat tempat penangkapan ikan yang bernama

    “Jang” yang bahanya dari rotan atau bambu. Yang kemudian dikenal

    dengan nama “Aluejang“ yang seiring dengan perkembangan masa akhirnya

    berubah menjadi sebuah Gampong /Desa secara definitif.

  • 36

    Penduduk di daerah Aluejang ini mulanya hanya berjumlah sekitar 17 KK,

    hal ini disebabkan karena sebagian besar orang-orang dari Kuala Biloek yang

    mengungsi ke Seuranta meninggal dunia di Seuranta hal tersebut disebabkan

    karena kekurangan makanan dan karena terserang penyakit demam.

    4.1.2 Kondisi Geografis Gampong Aluejang

    1. Letak Gampong

    Gampong Aluejang berada di Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh

    Jaya. Gampong ini memiliki luas wilayah 2500 Ha, yang terdiri dari 3

    Dusun yaitu Dusun Media, Dusun Suka Ramai dan Dusun Jaya baru.

    2. Batas Gampong

    Adapun batas-batas wilayah Gampong Aluejang adalah sebagai berikut :

    Sebelah Utara Berbatasan dengan Gunong Paleng

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Ceuracey

    Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Buket Kemeneng

    SebelahTimur berbatasan dengan Gampong Sarah Raya

    3. Luas Gampong

    Gampong Aluejang menpunyai luas tanah secara keseluruhan mencapai

    2.500 hektar yang terbagi menjadi tiga dusun yaitu :

    Dusun Media

    Dusun Suka Ramai

    Dusun Jaya Baru

    4.1.3 Deskripsi Gampong Aluejang

    Nama Gampong Aluejang diambil dari sebuah Alue yang banyak terdapat

    ikan sehingga membuat Jang oleh masyarakat setempat yang akhirnya dibuatlah

  • 37

    Nama Gampong tersebut dengan sebutan nama Aluejang. Berdasarkan sensus

    terbaru tahun 2013, jumlah penduduk Gampong Aluejang adalah 577 jiwa yang

    terdiri dari 268 laki-laki dan 309 perempuan, dengan jumlah 200 kepala keluarga

    (KK)

    4.1.4 Mata pencaharian masyarakat.

    No Mata pencaharian Jumlah1 Petani 355 Orang

    2 Pedagang 20 Orang

    3 Buruh 10 Orang

    4 PNS 15 Orang

    5 Tidak bekerja 177 Orang

    Total 577 Orang

    Sumber: hasil Penelitian

    4.1.5 Tabel sosial budaya masyarakatNo Jenis Kegiatan Jumlah Kelompok

    1 Kesenian 3 kelompok

    2 Wirid yasin 2 Kelompok

    3 Majelis taklim 1 kelompok

    4 Uroe Pekan 1 Kelompok

    Total 7

    Sumber: survey penelitian 2013

    4.2 Karakteristik Informan

    Dalam karakteristik informan akan diklasifikasi berdasarkan jenis kelamin.

    Tabel 4. Data Klasifikasi informan berdasarkan jenis kelamin

    No JenisKelamin Jumlah

    1 Laki-laki 5

  • 38

    2 Perempuan 5

    Total 10

    Sumber: survey penelitian 2013

    Data jumlah informan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 5

    (lima) orang sedangkan perempuan sebanyak 5 ( lima) orang.

    4.3 Hasil Penelitian.

    4.3.1 Fungsi Keluarga dalam Menunjang Keberhasilan Pendidikan Anak diGampong Aluejang

    Penelitian ini dilakukan di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya

    Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh selama kurang lebih enam bulan. Dalam

    pengumpulan data ini yang diperlukan untuk menjawab semua permasalahan

    dalam penelitian ini. Ada dua tahapan yang dilakukan penulis yaitu diawali

    dengan pengumpulan berbagai dokumen yang menyangkut dengan penelitian ini,

    kedua melakukan wawancara dengan para tokoh masyarakat dan masyarakat yang

    paham masalah ini yang memberikan fakta-fakta yang lebih kompetitif

    menyangkut dengan penelitian ini.

    Wawancara adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari

    informan yang memberi informasi tentang fungsi keluarga dalam menunjang

    keberhasilan pendidikan anak di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya

    Kabupaten Aceh Jaya. Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel yang

    diwawancarai adalah 10 ( sepuluh ) orang. Ke 10 (sepuluh ) orang tersebut adalah

    informan dalam penelitian ini yang diambil untuk menjawab segala sesuatu yang

    menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Maka dalam hal ini penulis

    menyajikan hasil wawancara dalam bentuk uraian-uraian dan penjelasan sesuai

  • 39

    dengan keterangan yang diberikan informan yang bersangkutan berdasarkan

    rumusan masalah.

    Pemicu utama berkembangnya masalah pendidikan anak di Gampong

    Aluejang seiring dengan kemajuan zaman yang penuh reformasi khususnya

    tentang pendidikan. Melihat dari segi pendapatan jika mereka bekerja di sawah

    dan kebun pendapatannya sangat minim dan memiliki jangka waktu yang panjang

    Tahun 1998 banyak mahasiswa dan mahasiswa pasca sarjana yang masuk ke

    Gampong tersebut mengadakan Kuliah Kerja Nyata dan juga ada yang

    mengadakan Penelitian-penelitian yang menyangkut dengan hasil alam dan

    perkebunan. Pasca Tsunami Aceh banyak NGO yang masuk dan

    memperkerjakan putra putri daerah sebagai buruh kasar dengan upah yang relatif

    rendah, sedang yang berpendidikan tinggi upahnya sangat tinggi sehingga pada

    saat itu orang tua tergugah dan terbuka hati dan pikirannya untuk memberikan

    pendidikan yang lebih tinggi kepada anaknya bahkan sampai kejenjang pasca

    sarjana. Apa yang dialami oleh masyarakat Aluejang menjadikan para orang tua

    berlomba untuk menyekolahkan anak-anak mereka sehinga dapat meraih

    keberhasilan pada masa akan datang, dan pengharapan untuk bisa meraih sebuah

    keberhasilan tentu akan meningkatkan status sosial keluarga mereka.

    Data ini diambil untuk mengetahui mengenai pemahaman informan

    tentang fungsi keluarga dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak di

    Gampong Aluejang. Pendidikan merupakan salah satu indikator utama

    pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya

    manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan

    bidang yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan, karena merupakan

  • 40

    salah satu penentu kemajuan suatu bangsa. Pendidikan bahkan merupakan sarana

    paling efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan

    masyarakat, serta dapat mengantarkan bangsa mencapai kemakmuran.

    Pendidikan anak sebagai penerus bangsa harus didampingi oleh ruang

    lingkup yang paling dekat dengan mereka yaitu keluarga. Keluarga merupakan

    salah satu yang pertama yang bertangung jawab atas keberhasilan pendidikan

    anak. Fungsi orang tua bukan hanya membesarkan mereka lebih dari itu orang tua

    bertangung jawab penuh terhadap apa yang terjadi kepada anak-anak seperti

    dalam hal pendidikan. Berikut jawaban tentang pemahaman informan mengenai

    fungsi keluarga dalam pendidikan anak di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie

    Raya Kabupaten Aceh Jaya. Pada umumnya masyarakat mengerti dan paham

    mengenai pendidikan dan fungsi keluarga dalam mendidik anak.

    Berikut yang diungkapkan oleh H.Bahari, salah seorang tokoh masyarakat

    Aluejang.

    “ Pendidikan itu sangat penting bagi anak dan keluarga sangatberfungsi dalam hal mendidik anak untuk masa depan anak yanglebih baik tampa dorongan keluarga anak tidak akan berhasil untukmenunjang keberhasilan dalam pendidikan anak bisa dilakukandengan memberi perhatian kepada anak, memberi les tambahanagar anak bisa mendapatkan pengetahuan tambahan selain darisekolah.”Wawancara: 13 juli 2013

    Begitu juga yang diungkapan oleh salah satu informan Asnita Geucik

    Gampong Aluejang

    “Keluarga/ orang tua itu ibarat tangan kiri dengan tangan kanansaling menbutuhkan dan saling melengkapi tanpa anak sebuahkeluarga tidak akan merasa utuh begitu pula sebaliknya. Jadi fungsikeluarga sangat diutamakan sebelum anak sebelum anak memulaipendidikannya, dan pendidikan adalah proses perubahan nasibseseorang oleh sebab itu penting sekali pendidikan bagi anak.Untuk menunjang dalam hal pendidikan anak bisa dengan cara

  • 41

    memberi dukungan kepada anak dalam hal pendidikan, memberiperhatian lebih kepada anak, memberi kebutuhan pendidikansemampu keluarga, itu di lakukan agar anak dapat menjalanipendidikan dengan baik.”Wawancara: 13 juli 2013

    Hal tersebut juga didukung oleh Mardiana ibu rumah tangga Masyarakat

    Gampong Aluejang

    “Sangat penting pendidikan anak karena sangat berbeda anak yangberpendidikan dengan yang tidak berpendidikan dalam hal inikeluarga sangat penting dalam menyukseskan pendidikan anak.Banyak hal yang harus dilakukan oleh keluarga untuk pendidikananak termasuk penambahan jam belajar dan juga mengajarkankedisiplinan.”Wawancara: 14 Juli 2013

    Hal senada juga diungkapkan Mariani salah satu masyarakat di Gampong

    Aluejang.

    “Dorongan untuk anak agar mau melanjutkan pendidikanya danjuga memberi yang dibutuhkan anak seperti fasilitas belajar danapa yang dibutuhkan untuk keperluan sekolahnya, jika inginmelihat anak berhasil dalam pendidikan maka harus ikut sertamembantu anak dalam belajar tidak hanya mengharapkanpendidikan sekolah saja, dan mendorong anak agar terus berusahajadi anak yang sukses dan berhasil. Keberhasilan menurut saya jikaanak saya mendapatkan rangking terus dalam sekolah, mendapatnilai yang bagus, lulus sesuai target, jadi anak yang baik, taatberibadah, dan dapat menerapkan apa yang didapatkan di sekolahatau pengajian dapat dia terapkan dalam kehidupan sehari-harimaka saya mengangap saya berhasil mendidik anak saya denganbaik dan saya mengangap anak saya berhasil dalam pendidikanya.”Wawancara: 15 juli 2013

    Selanjutnya Salman warga Gampong Aluejang mengatakan bahwa.

    “Di Gampong Aluejang sekarang sudah sangat banyak perubahankeluarga sudah sangat berperan dalam mendidik anak, yangdulunya anak diatas 13 tahun sudah mulai bekerja sendiri untukmenolong orang tua dan meningalkan sekolah dengan bermacamalasan. Tetapi berbeda dengan sekarang orang tua lebihmendorong anak untuk melanjutkan pendidikanya ketimbangmembiarkan bekerja yang belum layak dia kejakan. Meskipunmasih ada sebagian anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikanitu bukan karena kesalahan orang tua atau keluarga tetapi memang

  • 42

    anaknya saja yang memilih hidupnya bebas tampa pendidikan.Karena keluarga di Gampong Aluejang ini sudah megusahakanberbagai cara untuk anaknya mau melanjutkan pendidikan yanglayak dan masa depan anak yang berhasil diantaranya memberi lestambahan kepada anak.”Wawancara: 16 juli 2013

    Terakhir ditambah Bapak Jarimi warga Gampong Aluejang

    “Besar sekali keinginan keluarga atau para orang tua GampongAluejang ini untuk mendidik anaknya banyak orang tua sekarangyang malu sesama tetangga jika anaknya hanya bermain-main diGampong tampa ada pendidikan. banyak orang tua merasa maludan tidak nyaman jika anaknya hanya di Gampong saja tanpakeluar menempuh pendidikan sehingga para orang tua harusmembanting tulang untuk anaknya agar anak tersebut berada dalampendidikan.Untuk menunjang keberhasilan pada anak banyak carayang dilakukan oleh orang tua di Gampong Aluejang sepertimemberi les tambahan, membeli fasilitas pendidikan seperti bukucetak dan lain-lain”Wawancara: 17 juli 2013

    Seperti pernyataan salah satu informan Malasari yang berprofesi sebagai

    ibu rumah tangga mengenai fungsi orang tua dalam menunjang keberhasilan

    pendidikan anak.

    “Peran orang tua bukan saja menjaga anak-anak dari kebutuhanhidup sehari-hari saja namun lebih dari itu, orang tua seharusnyamemberi dorongan dan motivasi kepada anak agar mereka sekolahlebih tinggi dan bisa memberi contoh kepada orang lain, peranorang tua bukan hanya melepaskan pendidikan anak di sekolah sajatetapi mereka harus dibimbing dan diarahkan agar mereka lebihterarah dan mereka diberikan pendidikan tambahan di luar sepertiles dan orang tua selalu melihat hasil yang sudah didapat darisekolah.”Wawancara: 17 juli 2013

    Begitu juga yang diungkapkan oleh ibu rumah tangga Armawati sebagai

    berikut.

    “Salah satu fungsi keluarga yaitu orang tua dalam menunjangkeberhasilan pendidikan seorang anak bukan hanya membesarkanmereka dari kecil hingga dewasa tetapi fungsi orang tua jugamembantu dalam pendidikan mereka membantu dengan caramemberi dorongan agar mereka giat dalam menuntut ilmu yang

  • 43

    dibarengi dengan ilmu agama yang diajarkan di rumah karenatampa ilmu agama pendidikan tidak seimbang, yang dunia adayang akhirat juga ada karena dua-duanya penting, dan dirumah jugakita selaku orang tua memberi contoh sikap yang baik karena setiapgerak orang tua akan ditiru oleh anak-anak.”Wawancara: 18 juni 2013

    Hal tersebut juga diungkapkan oleh Cawani yang berprofesi sebagai guru

    sekolah dasar.

    “Perhatian orang tua merupakan salah satu yang terpenting untukmenunjang keberhasilan pendidikan anak, dengan diberikanperhatian dari keluarga anak tidak sungkan menyatakan apa yangingin disampaikan tentang apa yang dihadapi di sekolahnya,perhatian orang tua juga membuat anak merasa nyaman dalammenjalani kehidupannya karena perhatian yang keluarga berikansalah satu pendorong bagi anak untuk berhasil dalampendidikannya, seperti orang tua memberikan les pada anak,membantu mereka ketika belajar.”Wawancara:18 juni 2013.

    Begitu juga yang diungkapkan oleh Fauziah salah satu warga gampong

    Aluejang

    “Didalam keluarga haruslah memberikan dorongan satu sama laindalam hal positif seperti memberikan dorongan pendidikan, kepadaanak dan anak juga patuh kepada orang tua, dalam keluarga orangtua terus memberikan dukungan dan nasehat kepada seorang anakdengan memberi perhatian kepada anak agar anak tidak merasaasing hidup dalam keluarga, orang tua juga harus memberi sikapyang baik dan memberikan kebutuhan sekolah mereka sesuaidengan kemampuan orang tua agar anak dapat belajar denganbaik.”Wawancara: 19 juni 2013

    Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat dijelaskan bahwa keluarga

    atau orang tua di Gampong Aluejang ini sudah relatif maju dalam memikirkan

    pendidikan anak dan sudah mengutamakan pendidikan anak serta memberi yang

    terbaik untuk masa depan anak. Masyarakat Gampong Aluejang juga tahu jika

    anak–anak yang berpendidikan berbeda dengan anak- anak yang tidak

  • 44

    berpendidikan. Keluarga- keluarga di Gampong Aluejang ini sangat peduli dengan

    pendidikan anak dan mereka sangat memikirkan masa depan anak-anak mereka.

    Para orang tua di Gampong Aluejang sangat mendukung anaknya dalam

    pendidikan orang tua juga sangat berkeinginan anaknya sukses karena menurut

    mereka pendidikan adalah proses perubahan nasib baik dari segi pekerjaan dan

    pendapatan maupun dari segi lainnya. Sehingga orang tua ingin anaknya lebih

    baik dalam hidupnya dari pada pekerjaan dan penghasilan orang tua. Para

    keluarga dan orang tua bekerja membanting tulang guna untuk menunjang

    kesuksesan pendidikan sehingga anak atau keluarganya kelak menjadi orang yang

    sukses dan berpendapatan relatif tinggi. Banyak orang tua merasa malu jika

    anaknya tidak berpendidikan, untuk itu pada saat ini orang tua menyekolahkan

    anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi.

    Peranan orang tua dalam suatu keluarga cukup kompleks, di antaranya

    membimbing, membina, mengawasi dan memberikan pendidikan kepada anak-

    anaknya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, tidaklah mudah. Mereka (si Anak)

    perlu dibina, dibimbing dan diawasi dalam proses pembelajaran di rumah, bahkan

    yang sangat penting adalah si anak perlu diberikan motivasi agar lebih

    bersemangat dan bergairah dalam belajar sehingga berprestasi dalam belajar dan

    lulus ujian nasional.

    Dari hasil penelitian bahwa keluarga di Gampong Aluejang sangat

    memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, peran orang tua bukan hanya

    sekedar membesarkan anak-anak mereka tetapi juga turut menunjang

    keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Banyak cara yang dilakukan oleh

    orang tua di Gampong Aluejang dalam menujang keberhasilan pendidikan anak

  • 45

    yaitu memberikan les tambahan, memberikan fasilitas pendidikan kepada anak

    seperti buku pelajaran sekolah, memberi perhatian serta dorongan serta dan

    memberikan contoh yang baik terhadap anak agar anak tidak merasa asing di

    dalam keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Fauziah salah satu informan.

    Berikut data keberhasilan anak yang di ambil sesuai dengan pendidikan

    dari sekolah SD, SMP dan SMU dengan tingkat keberhasilan baik prestasi dan

    keberhasilan di bidang lainnya dan keberhasilan anak-anak tidak lepas dari fungsi

    keluarga di Gampong Aluejang dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak.

    N

    o

    Keberhasilananak /Tingkatpendidikan

    JumlahSiswa

    Prestasi yang di raih Peran orang tuagampong Aluejangdalam menunjangkeberhasilanpendidikan anak.

    1 SMU 30 orang Rangking 1 /d 5berjumlah 15 orang.

    Menunjang pendidikananak dengan caramemberikan pendidikanyang layak, danmemberikan fasilitassesuai dengankemampuan orang tuadan les tambahan

    2 SMP 35 orang Rangking 1 s/d 5berjumlah 20 orang.

    Menunjang pendidikananak dengan cara lestambahan danmemberikan motivasiterhadap anak.

    3 SD 15 Rangking 1 s/d 5berjumlah 9 orang.

    Menunjang pendidikananak melaluimemberikan motivasidan les tambahan olehorang tua terhadap anakdan pendidikan nya.

    Data dari profil Gampong Aluejang 2013

  • 46

    4.4 Pembahasan

    4.4.1 Fungsi Keluarga Dalam Menunjang Keberhasilan Pendidikan Anak digampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya

    Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pendidikan itu merupakan

    sebagai suatu proses perubahan perilaku, dari tidak mengetahui menjadi

    mengetahui. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi

    antara peserta didik dengan para pendidik sebagai sumber pendidikan. jadi

    pendidikan diberi makna sebagai sebuah proses perubahan tingkah laku,

    kematangan kognitif dan pribadi, dan pembekalan kemampuan dan keterampilan

    bagi peserta didik.

    Pendidikan pada intinya merupakan proses persiapan anak menuju

    manusia masa depan yang bertanggung jawab sesuai dengan tujuan pendidikan

    nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

    Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

    yang maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan

    ketrampilan, serta jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta

    rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Disini peran orang tua

    dalam membimbing anak merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh

    orang tua agar anak terarah dalam pendidikannya.

    Bimbingan yang diberikan oleh orang tua harus mampu memberikan

    dorongan kepada anak, bimbingan yang diberikan harus dapat memberi

    kenyamanan kepada anak-anak agar mereka tidak merasa dikekang oleh aturan

    yang dibuat dalam keluarga, karena sikap keras yang diberikan kepada anak akan

    dapat menimbulkan hal negatif kepada seorang anak. Orang tua juga seharusnya

    memberikan perhatian dan contoh yang baik agar memberi contoh kepada anak,

  • 47

    keluarga juga memberikan dorongan yang positif serta memberikan kebutuhan

    pendidikan sesuai dengan kemampuan orang tua.

    Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga juga memberikan bimbingan

    pendidikan dunia dan akhirat, agar seorang anak dapat menjalani kehidupan saling

    beriringan, pendidikan agama yang diberikan dapat menanamkan moral dan

    ahklak yang baik sehinga anak-anak dapat hidup lebih terarah dan selalu

    melakukan hal yang benar. Begitu juga, keluarga yang terdiri dari pribadi-pribadi,

    yang merupakan bagian dari jaringan sosial yang lebih besar. Oleh sebab itu kita

    selalu berada dibawah pengawasan saudara-saudara kita yang merasa bebas untuk

    mengkritik, menyarankan, memerintah, membujuk, memuji ataupun mengancam

    agar kita melakukan kewajiban yang telah dibebankan kepada kita. Hanya melalui

    keluargalah masyarakat itu dapat memperoleh dukungan yang diperlukan dari

    pribadi-pribadi tersebut begitupun Sebaliknya, keluarga hanya dapat terus

    bertahan jika didukung oleh masyarakat yang lebih luas. Jika masyarakat itu

    sebagai suatu sistem kelompok sosial yang lebih besar mendukung keluarga.

    Dalam masyarakat Aluejang fungsi keluarga bukan hanya sebagai unit kecil yang

    sekedar berfungsi dalam membesarkan anak saja. tetapi juga sebagai pembimbing

    didalam pendidikan anak-anak mereka. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

    Menurut Hasbullah (1997, h. 22), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu

    pendidikan, bahwa “keluarga” sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa

    fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak

    dirumah fungsi keluarga /orang tua dalam mendukung pendidikan disekolah.”

    Dari jawaban informan fungsi orang tua di Gampong Aluejang dalam

    menunjang pendidikan anak di antaranya menjamin kehidupan anak –anak mereka

  • 48

    didalam kehidupannya dan juga menanamkan dasar-dasar pendidikan agama

    karena menurut keluarga di Gampong Aluejang sangat penting begitu juga

    memberi pendidikan sosial dalam keluarga dan bertangung jawab terhadap

    motivasi terhadap pendidikan anak dimana anak sangat tergantung pada keluarga

    dan keluarga merupakan tangung jawab terhadap pendidikan anak. Juga

    memberikan kesempatan belajar apa yang mereka inginkan dan memberi

    kebebasan pada anak untuk memilih apa yang mereka inginkan juga menjaga

    kesehatan anak-anak mereka oleh orang tua dan menjaga keselamatan dunia dan

    akhirat.

    Fungsi keluarga / orang tua dalam pembentukan kepribadian dan mendidik

    anak dirumah :

    Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

    Menjamin kehidupan emosional anak

    Menanamkan dasar pendidikan moral anak

    Memberikan dasar pendidikan sosial

    Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama

    Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan

    anak

    Memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu

    pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak

    sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri.

    Menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan

    proses belajar yang utuh.

  • 49

    Memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan

    pendidikan agama sesuai ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan akhir

    manusia

    Keluarga sebagai sub sistem sosial yang lebih kecil, atau sebagai syarat

    agar keluarga itu dapat bertahan maka kedua macam sistem ini haruslah saling

    berhubungan dalam banyak hal, kedua hal tersebut yaitu hubungan antar angota

    keluarga dan hubungan antar keluarga dengan masyarakat (William J.Goode,

    2007, h. 4).

    Fungsi keluarga bukan hanya sekedar pelengkap hidup masing-masing

    individu tetapi lebih dari itu fungsi keluarga berhubungan dengan banyak hal

    penting diantaranya orang tua di dalam keluarga memberikan dorongan kepada

    anak untuk menunjang keberhasilan pendidikannya, memberikan kebutuhan

    pendidikan sesuai dengan kemampuan dan memberikan contoh yang baik dalam

    kehidupan keluarga.

    Fungsi keluarga juga memberikan ilmu pengetahuan dalam menanamkan

    nilai moral dan ahklak yang baik sehinga pendidikan yang dijalani oleh anak

    seiring dengan pendidikan moral yang didapatkan dalam keluarga. Keteladanan

    yang baik maka anak akan mengikuti apa yang anak dapatkan dari keluarga

    tempat mereka tumbuh dan berkembang.

    4.4.2. Fungsi Keluarga dalam pendidikan Anak di Gampong AluejangKecamatan Pasie Raya

    Keluarga adalah salah satu wadah yang sangat dekat dengan yang

    namanya anak yaitu ibu, bapak dan suadara yang lain adik dan kakaknya oleh

    kerana itu penulis sangat tertarik melakukan penelitian mengenai Fungsi Keluarga

    Dalam Menujang Pendidikan Anak di Gampong Aluejang Kecamatan Pasie Raya

  • 50

    Kabupaten Aceh Jaya. Keluarga adalah orang yang bertanggung jawab pertama

    dalam menyukseskan pendidikan seorang anak karena lingkungan keluarga

    adalah lingkungan terdekat, apa lagi ibu yang selalu mendidik anaknya mulai dari

    dalam kandungan sampai anaknya dewasa. Jadi peran seorang ibu dalam

    keberhasilan pendidikan anak itu dilakukan sejak dini bahkan sejak dalam

    kandungan sudah mulai mendidik dan selalu dalam doanya agar anak tersebut

    menjadi orang yang berguna dan berpendidikan tinggi dan luhur. Keluarga juga

    dapat memantau apa yang dilakukan oleh seorang anak pada setiap saat. Maju

    atau tidaknya suatu daerah atau suatu negara sangatlah tergantung pada

    pendidikan manusia. jika suatu negara yang masyarakatnya peduli dengan apa itu

    berpendidikan maka majulah negara tersebut.

    Hampir semua penduduk dunia hidup dalam unit-unit keluarga, tetapi

    struktur atau bentuknya bukan saja berbeda dari satu masyarakat dengan

    masyarakat lain tetapi juga dari satu kelas dengan yang lain di dalam masyarakat

    itu sendiri. Meskipun orang tua kalangan atas di semua masyarakat mempunyai

    lebih banyak kekuasaan daripada orang lain, ada kecenderungan bahwa dimana

    sistem sratifikasi itu berdasarkan keberhasilan individual (seperti halnya pada

    masyarakat industri) pengendalian yang terlampau ketat dari pihak orang tua sulit

    dipertahankan, kecuali di bawah pengaturan struktural yang khusus (William

    J.Goode, 2007, h.175).

    Setelah peneliti melakukan penelitian fungsi keluarga dalam pendidikan

    anak itu sangat berperan setelah proses belajar mangajar di sekolah karena fungsi

    keluarga adalah yang paling utama dalam keberhasilan pendidikan anak karena

    tampa ada keluarga yang memikirkan masalah pendidikan anak maka tidak akan

  • 51

    sukses anaknya dalam berpendidikan oleh sebab itu keluarga orang yang

    membawa pengaruh positif terhadap pendidikan anaknya. Begitu juga fungsi dari

    pendidikan itu sendiri itu juga diungkapkan oleh salah satu pakar dalam teori

    fungsional struktural sebagai berikut.

    Fungsi pendidikan yang paling nyata ialah mengajarkan pengetahuan dan

    keterampilan baik membaca, menulis, dan berhitung secara tradisional atau

    padanya yang lebih modern, seperti penguasaan komputer. Setiap generasi harus

    melatih generasi berikutnya untuk mengisi posisi-posisi penting dalam kelompok.

    Karena masyarakat pasca industri memerlukan orang-orang berpendidikan tinggi,

    sekolah bertugas untuk menyediakanya (James M. Henslin, 2006, h. 154).

    Gampong Aluejang Kecamtan Pasie Raya Aceh Jaya pada saat sekarang

    ini sudah banyak yang menghasilkan sarjana dan bahkan ada yang pasca sarjana

    dan juga mereka banyak yang sudah bekeraja di Pemda Aceh Jaya bahka di

    Pemda Aceh sekalipun. Pasca konflik dan Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun

    2004 yang lalu sempat angka pendidikan di Gampong Aluejang ini menurun

    dikarenakan pasca Gempa Bumi Aceh banyak merusak infra struktur Pemda Aceh

    Jaya bahkan masyarkat, juga banyak yang hilang dan juga kehilangan keluarga

    dekat dan kondisi ekonomi orang tua sangatlah porakporanda sehingga

    menyebabkan pendidikan anak menurun. Namun demikian seiring berjalannya

    waktu mulai ekonomi orang tua mulai pulih mulai 2009 sampai dengan sekarang

    keadaan ekonomi orang tua sudah membaik dan juga pendidikan anak.

    Disini fungsi keluarga dalam rangka menyukseskan pendidikan anak

    sangatlah penting bagi seorang anak tanpa ada pendidikan juga dari keluarga

  • 52

    maka masa depan anak tersebut tidaklah mapan dimana keluargalah yang harus

    memperdulikan terhadap masa depan anaknya sendiri.

    Kepada anak yang masih usianya dalam tahap pendidikan maka

    kewajiban bagi seorang tua dan keluarga untuk membiayai pendidikan anak –

    anak mereka tidak sewajarnya seorang anak berkerja untuk membiayai semua

    biaya kehidupan dan sekolahnya. Nafkah seorang anak masih dalam pendidikan

    itu adalah tanggung jawab keluarga sepenuhnya.

    Keluarga dan orang tua dalam mendidik anak agar berhasil dalam

    pendidikannya merupakan hal yang diharapkan oleh semua yang mempunyai

    keluarga, dimana keluarga merupakan salah satu tempat berkembangnya anak

    baik secara fisik maupun mental begitu juga dengan pendidikan seorang anak

    yang tumbuh dan berkembang diawali dari keluarga.

    Keberhasilan keluarga dalam mendidik anak untuk menuju keberhasilan

    dalam pendidikan mereka bukanlah hal yang mudah peran keluarga sangat

    penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak dan keluarga pula merupakan

    salah satu unit yang bertangung jawab dalam hal pendidikan anak-anaknya.

    Keluarga dalam menunjang keberhasilan anak terkadang hanya diukur

    seorang anak bisa menyelesaikan sekolahnya tepat waktu tidak tingal kelas dan

    rajin sekolah tetapi itu saja tidak cukup keberhasilan anak-anak di sekolah dalam

    meraih prestasi juga perlu diperhatikan, dimana prestasi yang dicapai bukanlah

    seorang anak harus mendapatkan rangking satu setiap semesternya tetapi

    peningkatan kualitas anak dalam belajar dan mendapatkan peningkatan dalam

    pendidikanya baik itu prestasi di sekolah maupun pendidikan seorang anak

    didalam keluarganya hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut

  • 53

    a. keberhasilan kelancaran belajar siswa

    b. perlu menempatkan hubungan yang baik dalam keluarga . Hubungan

    yang baik dalam keluarga bahwa anak-anak belajar untuk berhasil.

    c. Suasana rumah suasana rumah yang dimaksud adalah suatu peristiwa

    atau situasi yang sering terjadi dalam keluarga. Sehingga anak-anak

    dapat belajar dengan baik maka perlu untuk menciptakan suasana yang

    tenang di rumah sehingga anak-anak bisa belajar di rumah dan baik .

    d. Keadaan ekonomi kondisi ekonomi orang tua anak hubungan yang erat

    dengan pembelajaran anak-anak. Pada kondisi ekonomi orang tua relatif

    kurang memyebabkan tidak dapat memenuhi kebutuhan anak-anak ,

    tetapi faktor kesulitan ekonomi dapat mendorong keberhasilan anak .

    Kondisi ekonomi yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah

    dalam belajar Orang tua dapat memenuhi kebutuhan anak, termasuk

    fasilitas belajar, sehingga orang tua kurang memperhatikan anak karena

    anak merasa semua kebutuhan terpenuhi. Akibatnya, anak-anak kurang

    memperhatikan pembelajaran .

    e. Perhatian orang tua Anak-anak membutuhkan dorongan dan pengertian

    dari orang tua dalam pembelajaran. Terkadang anak-anak yang

    memiliki jiwa yang lemah, orang tua wajib memberikan pemahaman

    dan dorongan untuk menghadapi masalah di sekolah. Ketika anak-anak

    belajar untuk dibiarkan sendirian dengan tugas- tugas rumah yang

    konsentrasi anak tidak rusak .

    f. Latar belakang budaya dan tingkat pendidikan orang tua juga kebiasaan

    anak terhadap sikap berpengaruh. Kemudian perlu menanamkan

  • 54

    kebiasaan baik dalam rangka mendorong antusiasme anak untuk belajar

    (Slameto, 2003, h. 60).

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Keluarga

    Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di

    dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari

    perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung

    lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam

    bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri

    dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang

    sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia (Hartomo dan Arnicun

    Aziz, 2001, h. 79).

    Keluarga adalah satu kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri atas suami

    istri dan jika ada anak-anak dan didahului oleh perkawinan. Dari pengertian

    tersebut berarti ketiadaan anak tidak mengugurkan status keluarga, jadi faktor

    anak bukan faktor mutlak untuk mewujudkan suatu kelurga. Suatu keluarga yang

    kebetulan tidak dikarunia anak, tetap menpunyai status sebagai keluarga (Abu

    Ahmadi, 2002, h. 242).

    Keluarga adalah tempat pengasuhan alami yang melindungi anak yang

    baru tumbuh dan merawatnya, serta mengembangkan fisik, akal, dan

    spiritualitasnya. Dalam naungan keluarga, perasaan cinta, empati, dan solidaritas

    berpadu dan menyatu. Anak-anak akan berbuat yang biasa dilekati sepanjang

    hudupnya. Lalu dengan petunjuk dan arahan keluarga, anak itu akan dapat

    menyongsong hidup, memahami makna hidup dan tujuan-tujuannya, serta

  • 8

    mengetahui bagaimana berinteraksi dengan mahluk hidup (Mahmud Muhammad

    Al-Jauharidan Muhammad Abdul Hakim Khayyal, 2005, h. 6).

    Pengertian keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga

    adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

    orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam

    keadaan saling ketergantungan.

    Faktor-faktor keluarga terhadap perkembangan anak menurut Abu Ahmadi

    (2002, h. 247)

    a. Perimbangan perhatian yaitu perimbangan perhatian orang tua atas tugas-

    tugasnya, terhadap tugas-tugas inipun harus menyeluruh. Masing-masing

    tugas menuntut perhatian yang penuh sesuai dengan porsinya. Jika tidak

    demikian, akan terjadi ketidakseimbangan. Semua saja, yang dibebankan

    pada orang tua sebagai tugas sangat dibutuhkan di dalam perkembangan

    anak. Artinya disini anak membutuhkan stabilitas keluarga, pendidikan,

    pemeliharaan fisik dan psikis. Kalau perhatian orang tua terhadap tugas-

    tugas itu tidak seimbang berarti ada kebutuhan anak untuk berkembang

    yang belum terpenuhi .

    b. Keutuhan keluarga yaitu keluarga yang utuh adalah keluarga yang

    dilengkapi dengan angota-angota kelurganya seperti ayah, ibu dan anak-

    anak. Sebaliknya keluarga yang pecah atau Broken Home terjadi dimana

    tidak hadirnya salah satu orang tua karena kematian atau perceraian, atau

    tidak hadirnya kedua-duanya. Antara keluarga yang utuh dan pecah

    menpunyai pengaruh yang berbeda terhadap perkembangan anak. Kelurga

    yang utuh tidak sekedar utuh dalam arti terkumpulnya ayah dan ibu tetapi

    utuh dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu di samping utuh dalam fisik

  • 9

    juga utuh dalam psikis. Keluarga yang utuh memiliki suatu kebulatan

    orang tua terhadap anaknya. Keluarga yang utuh memiliki perhatian yang

    penuh atas tugas-tugasnya sebagai orang tua.

    c. Status sosial orang tua menpunyai pengaruh terhadap tingkah laku dan

    pengalaman anak-anaknya. Yang dimaksud status sosial disini adalah

    kedudukan orang dalam kelompoknya .

    d. Besar kecilnya keluarga yaitu mempengaruhi perkembangan sosial anak,

    keluarga yang besar memiliki beberapa anak, sedangkan kelurga kecil,

    angota keluarganya juga sedikit. keluarga besar adalah keluarga yang

    terdiri atas suami isteri dan lebih dari tiga orang anak. Keluarga kecil

    yaitu keluarga yang terdiri atas suami isteri dan tiga anak atau kurang.

    e. Keluarga kaya/miskin ialah keluarga yang kaya mampu menyediakan

    keperluan materil bagi anak-anaknya. Keperluan materi ini diperlukan oleh

    anak. Dari alat-alat permainan sampai ke alat-alat sekolah dan pakaian

    yang serba mahal. Sebaliknya anak yang lahir dalam keluarga yang

    miskin. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat tidak materi tidak terpenuhi,

    walaupun terpenuhi hanya secara minimal (Abu Ahmadi, 2002, h. 252 ).

    2.2 Peran Serta Keluarga Dalam Pendidikan Anak

    Konsep keterlibatan orang tua mungkin adalah hal yang paling penting.

    Mengajar dan memberi contoh oleh guru, rumah membantu orang tua dan anak

    mengembangkan gaya pengajaran yang efektif. Peran serta aktif orang tua sangat

    banyak yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain :

    a. Orang tua sebagai pengasuh/perawat memberikan dukungan dan

    dorongan kepada anak-anak mereka, ketergantungan anak-anak yang

  • 10

    masih kecil membawa mereka dalam peran harian dimana mereka

    mengamati, menurunkan dan belajar dari orang tua mereka.

    b. Orang tua adalah konsumen. Mereka membayar, langsung ataupun tidak

    langsung, untuk program dan layanan yang diterima anak mereka.

    Sebagian besar orang tua ingin memberikan suara dalam apa yang

    mereka ajari pada anak mereka, dan mereka ingin berpartisipasi dalam

    pengajaran anak-anak mereka.

    c. Orang tua, jika memahami tentang program yang diikuti anak

    mereka, bisa menjadi penyokong terbaik bagi kelanjutan dan perluasan

    program. Dewan sekolah, dewan penasehat dan badan pembuat undang-

    undang negara bagi seluruh Amerika Serikat telah mengubah pokok

    kebijakan dan undang-undang sebagai hasil langsung dari dukungan

    orang tua.

    d. Dukungan keluarga adalah suatu sistem yang mencakup interaksi dan

    intervensi yang memperkuat kesatuan unit keluarga.

    e. Orang tua yang memiliki anak umumnya memiliki tangung jawab lebih

    banyak terhadap anak mereka selama jangka waktu yang lebih lama

    daripada orang tua yang memiliki anak yang berkembang normal.

    f. Keterlibatan orang tua benar-benar mampu menpercepat tingkat

    pembelajaran anak tingkat peran serta orang tua terkait positif dengan

    perkembangan kognitif (Jaipul L. Roopnarine dan James E. Johnson,

    2011, h. 81).

    Pendidikan multikultur antibias adalah hal yang kompleks dan bisa

    menimbulkan perdebatan. Pendidikan ini menuntut tindakan mendengar dan kerja

  • 11

    sama yang sungguh-sungguh. Karena misi dan materi pendidikan multikultur

    antibias sering kali sangat kuat, rekan guru, angota keluarga dan warga

    masyarakat mungkin khawatir tentang akibat pendekatan ini dan harus terlibat

    dalam keputusan dan jaringan dukungan.

    Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat dia

    belajar dan menyatakan diri sebagai makluk sosial. Dalam keluarga, segala

    sesuatu yang dilakukan anak mempengaruhi keluarganya dan sebaliknya.

    Keluarga menberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan

    pendidikan kepada anak, pengalaman interaksi di dalam keluarga akan

    menetukan pula pola tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat

    (Jaipul L. Roopnarine dan James E. Johnson, 2011, h. 101).

    Disamping keluarga sebagai tempat awal bagi proses sosialisasi

    anak, keluarga juga merupakan tempat sang anak mengharapkan dan

    mendapatkan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan akan kepuasan emosional telah

    dimiliki bayi yang baru lahir, perkembangan jasmani anak tergantung pada

    pemeliharaan fisik yang layak yang diberikan keluarga. Sedangkan perkembangan

    sosial anak akan bergantung pada kesiapan keluarga sebagai tempat sosialisasi

    yang layak.

    2.3 Fungsi Keluarga

    Fungsi keluarga dalam masyarakat adalah suatu struktur kelembagaan

    yang berkembang melalui upaya masyarakat untuk menyelesaikan tugas-tugas

    tertentu. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh keluarga disini antara lain (Paul B.

    Horton.Chester L. Hunt 2006, h. 274).

  • 12

    a. Fungsi pendidikan

    Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

    membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

    dimilikinya. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

    dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa. Mendidik anak sesuai

    dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

    b. Fungsi pengaturan seksual

    Keluarga adalah lembaga pokok, yang merupakan wahana bagi

    masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan keinginan seksual.

    Sebagian bermasyarakat menyediakan berbagai macam cara untuk menyalurkan

    nafsu seksual (Paul B. Horton. Chester L. Hunt 2006, h. 275).

    c. Fungsi sosialisasi

    Semua masyarakat tergantung terutama pada keluarga bagi sosialisasi

    anak-anak kedalam alam dewasa yang dapat berfungsi dengan baik di dalam

    masyarakat. Keluarga merupakan kelompok primer yang pertama dari seseorang

    anak dan dari situlah perkembangan kepribadian bermula. Ketika anak sudah

    cukup umur untuk memasuki kelompok primer lain di luar keluarga, pondasi

    dasar kepribadian yang sudah ditanamkan secara kuat (Paul B. Horton. Chester L.

    Hunt, 2006, h. 277).

    Salah satu dari sekian banyak cara keluarga untuk mensosialisasikan anak

    adalah melalui pemberian model bagi anak. Anak belajar menjadi laki-laki,

    suami, dan ayah terutama melalui tinggal dan hidup bersama dengan keluarga

    yang dipinpin oleh seorang laki-laki, suami dan ayah. Sosialisasi akan menemui

  • 13

    kesulitan bila model sosialisasi macam itu tidak ada dan bila anak hanya

    mengandalkan diri pada model yang disaksikan pada keluarga lain. Tidak ada

    pengganti ibu atau ayah sungguh memuaskan, walaupun mereka tidak

    memerlukan biologis .

    d. Fungsi Afeksi

    Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang

    atau rasa dicintai. Pandangan psikiatrik berpendapat bahwa barang kali penyebab

    ganguan emosional, masalah perilaku dan bahkan kesehatan fisik terbesar adalah

    ketiadaan cinta, yakni tidak adanya kehangatan, hubungan kasih sayang dalam

    suatu lingkungan asosiasi yang intim. Setumpuk data menunjukkan bahwa

    kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak

    mendapat perhatian atau merasakan kasih sayang (Paul B. Horton. Chester L.

    Hunt, 2006, h. 277).

    e. Fungsi Perlidungan

    Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik,

    ekonomis dan psikologis bagi seluruh anggotanya. Beberapa masyarakat

    memandang serangan terhadap seorang anggota berarti serangan terhadap seluruh

    keluarga orang itu, dan seluruh anggota keluarga wajib untuk membela anggota

    keluarga atau membalaskan semua penghinaan. Kesalahan dan malu dipikul

    bersama oleh seluruh anggota keluarga. Dalam masyarakat yang paling primitif,

    keluarga adalah unit pemilik dan pembagi makanan yang sama-sama kenyang

    atau lapar, selama saudara-saudara masih mempunyai makananan, maka tidak

    perlu takut kelaparan. Pada sejumlah masyarakat primitif, seperti pada

  • 14

    masyarakat kita juga, beberapa orang di luar keluarga sendiri sangat

    memperhatikan apa yang menimpa keluarga itu.

    f. Fungsi Ekonomis

    Seperti dikatakan di atas keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam

    sebagian besar masyarakat primitif. Para anggota keluarga bekerja sama sebagai

    tim untuk menghasilkan sesuatu. Klan dalam banyak masyarakat merupakan unit

    dasar kerja sama dan sepenanggungan, namun yang paling umum adalah keluarga.

    Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, orang tua harus

    memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang

    sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran

    mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu

    tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang

    dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam

    menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan

    kepribadian anak. Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan

    dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak

    inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan

    cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola

    yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam

    pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak (paul

    B. Horton & chester L. Hunt 2006, h. 279).

  • 15

    2.3.1 Fungsi keluarga dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak

    Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multi

    fungsional, fungsi pengawasan, sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan dan

    reaksi dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Akibat proses

    industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi maka keluarga dalam masyarakat

    modern kehilangan sebagian fungsi-fungsi tersebut di atas.

    Pada kebanyakan keluarga, itulah yang memegang fungsi yang terpenting

    terhadap anaknya, sejak anaknya dilahirkan, ibulah yang selalu di sampingnya,

    ibu yang memberi makan dan minum, memelihara dan selalu bercampur gaul

    dengan anak-anak.

    Begitu juga fungsi dan tugas ibu sebagai anggota keluarga dalam

    pendidikan anak-anaknya yaitu. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang. Pengasuh

    dan pemelihara. Tempat mencurahkan isi hati, pengatur kehidupan dalam rumah

    tangga Pembimbing hubungan pribadi, pendidik dalam segi emosional.

    Selain ibu, ayah juga memegang fungsi penting. Anak memandang

    ayahnya sebagai orang tertinggi gengsinya atau prestasinya. Kegiatan ayah

    terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-

    anaknya, apalagi bagi anak yang sudah remaja atau dewasa .

    Ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah dapat dikemukakan bahwa

    ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai berikut:

    Sumber kekuasaan di dalam keluarga. Penghubung intern keluarga dengan

    masyarakat atau dunia luar. Pemberi perasaan aman dalam keluarga Pelindung

    terhadap ancaman dari luar hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan.

    Pendidik dalam segi rasional.

  • 16

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga adalah

    memelihara, merawat melindungi anak-anak dalam proses sosialisasinya agar

    mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Hubungan antara anggota

    keluarga dijiwai suasana afeksi, atau kasih sayang dan rasa tanggung jawab.

    Keluarga juga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama

    dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia dilahirkan, berkembang

    menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan

    selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangannya watak, budi pekerti dan

    kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah

    yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan

    selanjutnya di sekolah.

    Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan

    anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan

    ketrampilan dan pendidikan kesosial, seperti tolong menolong, bersama-sama

    menjaga kebersihan rumah, menjaga kesehatan dan ketentraman rumah tangga,

    dan sejenisnya.

    Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan

    melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan

    lingkunganya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia dengan

    lingkunganya itu secara efektif dan efisien, itulah yang disebut dengan

    pendidikan.

    Tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan,

    khususnya pada tiga lingkungan utama, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.

    Seperti diketahui, lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga.

  • 17

    Makin bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan keluarga

    lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin penting meskipun pengaruh

    lingkungan keluarga masih tetap berlanjut.

    Fungsi keluarga dalam masyarakat adalah suatu struktur kelembagaan

    yang berkembang melalui upaya masyarakat untuk menyelesaikan tugas-tugas

    tertentu. Orang tua sebenarnya merupakan kunci motivasi dan keberhasilan

    pendidikan anak tidak ada pihak lain yang akan dapat menggantikan peranan

    orang tua dengan seutuhnya. Keberhasilan orang tua di dalam menunjang

    motivasi dan keberhasilan pendidikan terletak antara eratnya hubungan antara

    orang tua dengan anak-anaknya (Soerjono Soekanto 2009, h. 392).

    2.4 Teori Fungsional Struktural

    Dalam fungsionalisme struktural, istilah struktural dan fungsional tidak

    selalu perlu dihubungkan, meski keduanya biasanya dihubungkan. Kita dapat

    mempelajari struktur masyarakat tanpa memperhatikan fungsinya (atau

    akibatnya) terhadap struktur lain. Begitu pula, kita dapat meneliti fungsi berbagai

    proses sosial yang mungkin tidak mempunyai struktur. Ciri utama pendekatan

    fungsionalis sruktural menperhatikan kedua unsur itu (George Ritzer dan

    Dounglas J. Goodman. 2003, h. 117)

    Teori struktural fungsional menekankankan kepada keteraturan (order) dan

    mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. (Talcott

    parson dalam sosiologi sebuah pengantar, mengemukakan masyarakat merupakan

    suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling

    berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi satu

    bagian, akan menyebabkan terjadinya perubahan pada bagian yang lain. Asumsi

  • 18

    dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial bersifat fungsional

    terhadap yang lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak

    akan ada atau akan hilang dengan sedirinya. (Parson dalam

    sosiologi sebuah pengantar) Penganut teori ini cenderung untuk melihat hanyak

    kepada sumbangan suatu sistem atau peristiwa terhadap sistem yang lain dan

    karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu sistem atau suatu peristiwa

    dapat menentang fungsi – fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial. Secara

    ekstrim, penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua

    struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat. Pada tingkat tertentu

    umpamanya peperangan, kemiskinan, ketidak samaan sosial, perbedaan ras, dan

    bahkan kemiskinan “diperlukan” oleh masyarakat. Kalau terjadi konflik, penganut

    teori Sruktural fungsional memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana

    cara menyelesaikannya sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangan (Yusron

    Razak, 2008, h. 38).

    Tokoh sosiologi modern yang mengembangkan analisa struktural

    fungsionl antara lain Talcott Parsons dan Robert K. Merton. Teori-teori mereka

    dilengkapi dengan konsep – konsep seperti fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi

    manifes dan keseimbangan. Pemahaman mengenai berbagai konsep tersebut

    menurut Merton sangat diperlukan, karena tokoh fungsionalisme sebelumnya

    hanya menitikberatkan perhatian mereka pada konsep fungsi saja dan

    mengabaikan konsep disfungsi dan konsep fungsi laten. Objek analisa Merton

    adalah fakta sosial, seperti peranan sosial, pola-pola institusional, proses sosial,

    organisasi kelompok, pengendalian sosial, dan sebagainya. Penganut teori

    struktural fungsional cenderung memusatkan pergatianya, kepada fungsi dari satu

  • 19

    fakta sosial terhadap fakta sosial yang lain. Hanya saja, menurut Merton, sering

    terjadi campur aduk antara motif-motif subjektif dengan pengertian fungsi. Fungsi

    adalah akibat-akibat yang diamati, yang menuju pada adaptasi atau penyesuaian

    dalam suatu sistem (Yusron Razak, 2008, h. 39).

    Inti dari aliran fungsionalisme ialah bahwa bagian-bagian masyarakat

    bekerja dengan benar, masing-masing bagian masyarakat tersebut akan

    memberikan kontribusi pada kesejahteraan dan kestabilan masyarakat.

    Fungsi pendidikan yang paling nyata ialah mengajarkan pengetahuan dan

    ketrampilan baik membaca, menulis, dan berhitung secara tradisional ataukah

    padanya yang lebih modern, seperti penguasaan komputer. Setiap generasi harus

    melatih generasi berikutnya untuk mengisi posisi-posisi penting dalam kelompok.

    Karena masyarakat pasca industri memerlukan orang-orang berpendidikan tinggi,

    sekolah bertugas untuk menyediakanya (James M. Henslin, 2006, h. 154).

    Arti dari fungsional struktural dalam penelitian ini adalah di mana

    suktural bisa juga di dalam keluaraga di mana orang tua merupakan bagian

    didalam suktur keluarga yang memegang kekuasaan dan sangat berperan dalam

    segala hal seperti menjalankan fungsinya sebagai orang tua di dalam keluarga,

    seperti memberikan nafkah keluarga mencukupi kebutuhan hidup, membimbing

    anggota keluarga seperti dalam hal moral dan juga pendidikan lainnya.

    Fungsi orang tua di dalam keluarga juga sangat mempengaruhi dalam

    kehidupan anak-anak mereka di mana fungsi mereka juga sebagai pereda konflik

    di dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Begitu orang tua juga sebagai pereda

    konflik di dalam keluarga, dan menciptakan kondisi yang baik di dalam keluarga.

  • 20

    2.5 Tinjauan Sosiologis yang Menunjang Motivasi dan Keberhasilan

    Suatu tinjauan sosiologis berarti sorotan yang didasarkan pada hubungan

    antar manusia, hubungan antar kelompok serta hubungan antar manusia dengan

    antar kelompok, di dalam proses kehidupan bermasyarakat. Di dalam pola

    hubungan-hubungan tersebut yang lazim disebut interaksi sosial, anak merupakan

    salah satu pihak, di samping adanya pihak-pihak lain. Pihak-pihak tersebut saling

    mempengaruhi, sehingga terbentuk kepribadian-kepribadian tertentu sebagai

    akibatnya.

    Di dalam proses interaksi yang melibatkan anak dan remaja, terjadi proses

    sosialisasi. Sosialisasi tersebut merupakan suatu kegiatan yang bertujuan agar

    pihak yang dididik atau diajak, kemudian mematuhi kaedah-kaedah dan nilai-nilai

    yang berlaku dan dianut oleh masyarakat. Tujuan pokok adanya sosialisasi

    tersebut bukanlah semata-mata agar kaedah-kaedah dan nilai-nilai diketahui serta

    dimengerti. Tujuan akhir adalah agar manusia bersikap dan bertindak sesuai

    dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku serta agar yang bersangkutan

    menghargainya (Soerjono Soekanto, 2009, h. 385).

    Disini akan menyoroti peranan berbagai lingkungan sosial dalam

    menpengaruhi tumbuhnya motivasi dan keberhasilan studi anak dan remaja.

    Kiranya jelas bahwa ada pengaruh yang menunjang dan ada yang menghalangi,

    kedua-duanya akan dijelaskan dengan cara mengungkapkan peranan yang

    diharapkan dari lingkungan-lingkungan tersebut, dan peranan yang nyata atau

    sesungguhnya yang terungkap dalam pola perilaku.

  • 21

    2.5.1 Orang tua, Saudara dan kerabat dekat.

    Dalam keadaan yang normal, lingkungan yang berhubungan dengan anak

    adalah orang tuanya, saudara-saudaranya yang lebih tua (kalau ada), serta

    mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Melalui lingkungan itulah anak

    mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari.

    Melalui lingkungan itu anak mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua,

    saudara, maupun kerabat terdekat lazimnya mencurahkan perhatian untuk

    mendidik anak supaya anak memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang

    benar dan baik, melalui penanaman disiplin dan kebebasan serta penyerasianya.

    Pada saat ini orang tua, saudara maupun kerabat melakukan sosialisasi yang bisa

    diterapkan melalui kasih sayang (Soerjono Soekanto, 1982, h. 386).

    Tumbuhnya motivasi dan keberhasilan studi justru ditunjang oleh

    keserasian-keserasian pada anak, orang tua yang harus menanamkan agar anak

    berpengetahuan, sedangkan pada remaja orang tua harus memberikan pengertian

    melalui cara-cara yang dewasa. Anak atau remaja yang diharuskan belajar terus-

    menerus atau dibebani dengan kewajiban mengikuti pelajaran tambahan (les) atau

    keterampilan tertentu akan mengakibatkan kebosanan, sehinga pekerjaan tersebut

    diangapnya sebagai kegiatan rutin belaka. Anak tidak sempat mengenyam

    kebebasan berpikir karena selalu dibebani dengan keterikatan, di mana orang tua

    senantiasa memegang peranan yang menentukan di dalam mengambil keputusan-

    keputusan. Anak atau remaja tersebut hanya dilatih untuk berpikir semata-mata,

    tanpa mendidiknya untuk senatiasa menyerasikan pikiran dengan perasaan

    (Soerjono Soekanto, 1982, h. 386).

  • 22

    2.5.2 Kelompok Sepermainan

    Kelompok sepermainan dan peranannya belum begitu tampak

    pengaruhnya pada masa kanak-kanak, walaupun dalam masa itu seorang anak

    sudah mempunyai sahabat yang terasa dekat sekali denganya. Sahabat itu adalah

    mungkin anak tetangga, teman satu kelas, anak kerabat, dan seterusnya. Sahabat

    itu adakala diteruskan pada usia remaja, lazimnya sahabat itu terdiri dari tiga

    orang yang sejenis. Sahabat-sahabat itu diperlukan sebagai penyaluran berbagai

    aspirasi yang memperkuat unsur-unsur kepribadian yang diperoleh dari rumah.

    Sudah tentu sahabat tersebut cenderung memberikan pengaruh yang baik dan

    benar. Walaupun tidak mustahil bahwa ada sahabat yang memberikan pengaruh

    yang kurang baik. Sahabat yang baik akan menunjang motivasi dan keberhasilan

    studi karena dengan mereka biasanya terjadi proses saling mengisi (Soerjono

    Soekanto, 2009, h. 389).

    Selanjutnya mungkin kelompok sahabat tersebut berkembang dengan

    lebih luas karena menjadi satu dengan kelompok-kelompok sahabat lainya.

    Perkembangan lebih luas itu antara lain disebabkan karena remaja bertambah luas

    ruang lingkup pergaulanya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kelompok-

    kelompok yang lebih besar yang lazimnya disebut klik (clique) tersebut secara

    ideal menpunyai peranan yang positif dalam membangkitkan motivasi belajar dan

    keberhasilan studi (Soerjono Soekanto, 2009, h. 389).

    2.5.3 Kelompok pendidik

    Kelompok pendidik sebenarnya tidak mencakup sekolah saja karena

    sekolah hanya menyelenggarakan pendidikan formal. Namun di sini hanya

    dibatasi pada kelompok pendidik atau guru yang mengajar di sekolah, yang

  • 23

    diharapkan menciptakan suasana yang sangat mendorong motivasi dan

    keberhasilan studi anak didiknya. Pada sekolah-sekolah yang menyelengarakan

    pendidikan awal seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah lanjutan

    tingkat pertama, peranan guru sangat besar dan bahkan dominan. Pada taraf

    pendidikan formal tersebut, guru mempunyai peranan yang cenderung mutlak di

    dalam membentuk dan mengubah pola perilaku anak didik. Dengan demikian

    hasil kegiatan guru tersebut akan tampak nyata pada kadar motivasi dan

    keberhasilan studi pada taraf itu, yang mempunyai pengaruh yang sangat besar

    pada tahap-tahap pendidikan selanjutnya (Soerjono Soekanto, 2009, h. 391).

    2.6 Motivasi Dan Keberhasilan pendidikan Anak

    Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

    kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

    bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat

    diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau

    pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Hamzah B. Uno 2009

    h: 3). Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu menelaah

    pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak

    dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu, demi mencapai tujuan

    tertentu. Sedangkan motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

    untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

    memenuhi kebutuhannya (Hamzah B, Uno, 2009, h. 3).

    Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikolog menyebut

    motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan

    keinginan, arah, intensitas, perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi

  • 24

    tercakup konsep-konsep, seperti kabutuhan untuk berprestasi, kebutuhan

    berfaliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu. Pengolongan

    lain yang didasarkan atas terbentuknya motif, terdapat dua golongan, yaitu motif

    bawaan dan motif yang dipelajari. Motif bawaan sudah ada sejak dilahirkan dan

    tidak perlu dipelajari. Motif bawaan ini, misalnya makan, minum dan seksual.

    Motif yang kedua adalah motif yang timbul karena kedudukan atau jabatan

    (Hamzah B, Uno, 2009, h. 4).

    Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

    kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat, dan mampu

    mendorong diri untuk mengambil tindakan selalu, mereka dengan tekun berusaha

    sampai tujuannya tercapai. Tolak ukur seseorang dikatakan "berhasil". itu ada

    didalam diri masing-masing individu yang tidak ada batasnya atau dinamis seiring

    dengan perkembangan jaman. Setiap individu harus menyadari bahwa tuntutan

    jaman selalu berubah, manusia diberi akal untuk memikirkan.

  • 25

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian.

    Metodelogi penelitian adalah suatu pengkajian dalam menpelajari

    peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat,

    metodologi penelitian merupakan epistemologi penelitian. Yaitu yang

    menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian (husaini usman, 2009 h : 41).

    Creswell (1998) menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran

    kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan

    melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset

    yang bersifat deskriptif dan cenderung mengunakan analisis dengan pendekatan

    induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjol kan dalam

    penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

    penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

    Penelitian ini diharapkan mampu mengambarkan tentang bagaimana fungsi orang

    tua dalam pendidikan anak di Gampong Aluejang.

    3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

    3.2.1 Sumber data

    Dalam memperoleh data dan informasi penulis menggunakan data primer

    dan sekunder. Berikut diuraikan data tersebut:

  • 26

    1. Data primer

    Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

    oleh peneliti pada lokasi penelitian. Data primer merupakan data yang diperoleh

    secara langsung dari objek penelitian baik perorangan, kelompok, donor ganisasi.

    Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi.

    Data primer yang di dapatkan di lapangan oleh peneliti yaitu tentang

    fungsi keluarga dan tentang keberhasilan anak.

    2. Data sekunder

    Data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi

    pustaka yang terdiri dari :

    a. Studi pustaka

    Dilakukan dengan cara menpelajari, mendalami, dan mengutip teori-

    teori dan konsep dari sejumlah literature, buku, jurnal, Koran atau karya

    tulis lainya.

    Data sekunder yaitu data yang di dapat langsung berupa data gampong

    yang terdiri dari Biografi Gampong dan juga di lengkapi dengan jurnal,

    studi pustaka, buku dan Artikel.

    b. Studi dokumentasi

    Dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen

    tertulis, yang diperoleh dari buku referensi, internet, makalah, gambar,

    foto atau tesis yang berhubungan dengan kajian penelitian yang diteliti

    oleh penulis.

  • 27

    3.2.2 Teknik Penentuan Informan

    Teknik penentuan informan dalam penelitian ini mengunakan purposif

    sampling, Porposif Sampling ialah teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu. Kita memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang

    yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian

    kita (Nanang Martono, 2010, h. 71).

    3.2.3 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini di lakukan pada Gampong Aluejang, Kecamatan Pasie Raya,

    Kabupaten Aceh Jaya. Peneliti memilih daerah ini sebagai lokasi penelitian

    karena melihat fungsi dari keluarga dalam menunjang pendidikan anak di

    Gampong Aluejang.

    Untuk pengumpulan data mengenai fungsi keluarga dalam menunjang

    keberhasilan pendidikan anak di Gampong Aluejang di lakukan oleh peneliti pada

    tahun 2013. Penelitian di lakukan selama enam bulan atau satu semester. Berikut

    jadwal penelitian yang akan dilakukan.

  • 28

    TABEL JADWAL PENELITIAN

    No KegiatanBulan

    3 4 5 6 7 10

    1 Persiapan Kebutuhan untuk proses di lapangan

    Perizinan √

    Pemilihan beberapa orang sebagai informan √ √

    Pemilihan instrumen yang digunakan dalam

    Penelitian √ √

    2 Penelitian

    Mengamati fungsi keluarga di gampong

    aluejang kecamatan pasie raya √ √

    Mengamati tahapan-tahapan fungsi keluarga

    terhadap pendidikan √ √

    Mengamati tahapan-tahapan fungsi keluarga

    dalam pendidikan anak √ √

    3

    Pengolahan data dan pengujian kredibilitas data

    serta pembuatan laporan hasil penelitian √ √

    4 Persiapan ujian / Sidang √

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini maka

    digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

    a. Observasi

    Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, Menurut Sutrisno

    dalam (Sugiyono, 2009, h. 203) mengemukakan observasi adalah suatu proses

    yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

    psikologis, dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

    ingatan. Observasi tidak berstruktur adalah Observasi yang tidak dipersiapkan

  • 29

    secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Observasi dilakukan untuk

    mengumpulkan data dengan jalan melakukan pengamatan dan keterlibatan

    langsung di lokasi yang diteliti (Participan observasi). Instrumen yang dapat

    digunakanya itu lembar pengamatan, panduan pengamatan, ruang (tempat),

    pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.

    (Sugiyono, 2009, h. 205).

    b. Wawancara mendalam ( indepth interview )

    Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi

    dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan

    lain. Wawan cara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi

    atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan

    dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam (Sugiyono, 2009 h: 205).

    Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

    penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

    informan atau orang yang diwawancara, dengan atau tanpa menggunakan

    pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

    kehidupan sosial yang relatif lama.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai

    responden yaitu intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitivitas pertanyaan,

    kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti

    melakukan dua jenis wawancarai, yaitu (wawancara yang dilakukan dengan

    subjek atau responden) dan aloanamnesisi (wawancara dengan keluarga

    responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara yaitu mulai dengan

    pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan

  • 30

    multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building report, ulang

    kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi

    negatif (Juliansyah Noor, 2011, h. 138).

    Dalam penelitian ini, yang diwawancarai adalah orang tua dari anak dan

    sebagai anggota keluarga serta masyarakat. Alasan mengapa dipilihnya mereka

    dalam penelitian ini karena mereka lebih mengerti masalah fungsi keluarga

    terhadap pendidikan anak di Gampong Aluejang.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

    berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat,

    catatan harian, cendera mata, laporan. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang

    dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal

    yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail, bahan dokumenter bagi

    beberapa macam, yaitu auto biografi, surat pribadi, buku dan catatan harian,

    memorial, kliping, dokumen pemerintah atau swasta, data di servei dan flash disk,

    data tersimpan di website (Juliansyah Noor, 2011 h : 141 ).

    3.3.1 Instrumen Penelitian

    Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, adalah suatu metode

    penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, maka

    peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002, h. 4).

    Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian guna mendapatkan data

    yang valid dan realible. Namun untuk membantu kelancaran dalam

    pelaksanaannya, peneliti juga didukung oleh instrumen pembantu seperti panduan

    wawancara. Adapun langkah-langkah penyusunan wawancara yaitu, peneliti

  • 31

    melakukan hal- hal sebagai berikut:

    a. Menetapkan informan yang ingin diwawancarai

    b. Menyiapkan topik-topik masalah yang akan jadi pembicaraan

    c. Membuka atau mengawali wawancara

    d. Melangsungkan wawancara

    e. Mengkonfirmasikan inti sari dan wawancara dan mengakhirinya

    f. Menuliskan wawancara ke dalam catatan lapangan

    g. Mengindentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah peneliti

    peroleh.

    Dalam instrumen penelitian ini alat bantu yang digunakan antara lain

    kamera, alat perekam, catatan lapangan dan panduan wawancara.

    3.4 Teknik Analisis Data

    Analisis data merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian,

    karena dengan analisis, data yang telah di peroleh dapat diberi arti dan makna

    yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian

    yang dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan model interaktif yang terdiri

    dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, penyampaian data dan penarikan

    kesimpulan analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian.

    3.5 Pengujian Kredibilitas Data

    3.5.1 Kredibilitas (validitas internal )

    Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui :

    a. Perpanjangan pengamatan

  • 32

    Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan, dirasakan data yang diperoleh

    masih kurang memadai. Menurut Moleong (2001, h. 327) perpanjangan

    pengamatan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai titik kejenuhan

    pengumpulan data tercapai

    b. Pelibatan teman sejawat

    Untuk melakukan pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulk

    an rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama

    tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-

    review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan (Moleong, 2011,

    h. 334).

    c. Triangulasi

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaat

    sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

    pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan

    ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moleong, 2001, h. 327).

    Proses atau teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    mengunakan, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

    balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

    yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987, h. 331). Hal itu dapat

    dicapai dengan jalan, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

    wawancara. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

    apa yang dikatakannya secara pribadi. Membandingkan apa yang dikatakan

    orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang

    waktu.

  • 33

    Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

    pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan

    menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. Membandingkan hasil

    wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2011, h. 330 ).

  • 55

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dalam penelitian ini bahwa fungsi keluarga di

    Gampong Aluejang bukan hanya sebagai yang bertangung jawab terhadap

    kelangsungan hidup anak-anak mereka tetapi juga sangat memperhatikan dan

    menunjang pendidikan anak dengan memberi dukungan baik secara moril dan

    materil yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak dalam menunjang

    keberhasilan pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh orang tua di Gampong

    Aluejang dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak diantaranya :

    1. Memberikan les tambahan.

    2. Memberikan fasilitas pendidikan kepada anak seperti buku

    pelajaran sekolah.

    3. Memberi perhatian.

    5. Memotivasi belajar anak dan memberikan contoh yang baik.

    Dalam menunjang keberhasilan anak-anak orang tua juga sangat berperan

    dengan cara memberikan pendidikan agama, mengajar kedisiplinan dan berusaha

    untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak.

    5.2 Saran.

    Diharapkan peran dan fungsi orang tua dapat memjadikan sebuah

    perubahan bagi pendidikan anak di Gampong Aluejang sehinga dapat melahirkan

    orang – orang yang berpotensi dan berguna bagi masyarakat Gampong Aluejang.

    Semoga orang tua di Gampong Aluejang dapat dijadikan contoh / suritauladan

  • 56

    bagi yang lain untuk memajukan pendidikan anak baik pendidikan agama maupun

    pendidikan sosialnya sehinga dapat meujutkan kehidupan yang lebih baik.

    Diharapkan penelitian ini nantinya bisa bermanfaat bagi akademika

    fakultas ilmu sosial dan ilmu politik khususnya jurusan Sosiologi dan bisa

    menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam hal penelitian.

  • 56

    DAFTAR PUSTAKA

    Abu Ahmadi. 2002. Psikologi Sosial. PT Rineka Cipta. Jakarta

    George ritser, Dounglas J.Goodman. 2003 Teori sosiologi modern. Kencana.Jakarta.

    Hamzah B. Uno. 2009. Teori Motivasi Dan Pengukuranya. PT Bumi Aksara.Jakarta.

    Hartono dan Arnicyn Aziz. 2001. Ilmu social dasar. Bumi aksara. Jakarta.

    Juliansyah Noor. 2012. Metodologi Penelitian skripsi, tesis, disertasi dan karyailmiah. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

    James M.Henslin. 2006. Sosiologi Dengan Pendekatan Menbumi. Erlangga

    Jaipul L. Roopnarine. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam BerbagaiPendekatan. Cetakan Ke-1. Kencana. Jakarta.

    J.goode William sosiologi keluarga PT.bumi aksara Jakarta 2007

    Mahmud Muhammad Al-Jauharidan Muhammad Abdul Hakim Khayyal. 2005.Membangun Keluarga Qur’Ani Panduan Untuk Wanita Muslimah.Amzah. Jakarta.

    Moleong, Lexy J.2004. Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung .

    Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.Bandung.

    Nanang martono. 2010. Metode penelitian kuantitatif. PT raja grafindo persada.Jakarta

    Paul B. Horton dan Chester L. Hunt. 1984. Sisiologi. Erlangga. Jakarta

    Soejono Soekanto. 2009. Sosialisasi Suatu Pengantar. Rajawali Persada. Jakarta

    Sugiyono.2009. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung.

    Slameto 2003. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang PelbagaiProblem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

  • 57

    Yusron Razak. 2008. Sosiologi sebuah pengantar tinjauan pemikiran sosiologiprseptif islam. Laboratorium sosiologi agama. Jakarta

    Nadziras, keluarga-dalam-mendidik-anak.html.26 Juni 2012.

    coverBAB IBAB 1VBAB IIBAB IIIBAB VDAFTAR PUSTAKA(1)