Observasi, Wawancara, Skala Sikap

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    1/34

    Observasi Wawancara Skala Sikap

    5.1.1 Menjelaskan Pengertian Observasi

    Pengertian Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai

    gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data

    apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis,

    serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas dan kesahihannya (validitasnya.

    Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses psikologis dan

     biologis. !alam menggunakan teknik observasi, hal terpenting yang harus diperhatikan ialah

    mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.

    "da # indra yang diutamakan di dalam melakukan pengamatan, yaitu telinga dan mata.

    $edua indra tersebut harus benar-benar sehat. !alam melakukan pengamatan, mata lebih

    dominan dibandingkan dengan telinga. %ata ini memiliki kelemahan yaitu mudah letih.

    &ntuk mengatasi kelemahan yang bersi'at biologis tersebut, maka perlu melakukan hal-hal

     berikut.

    . !engan menggunakan kesempatan yang lebih banyak untuk melihat data-data.

    #. !engan menggunakan orang lain untuk turut sebagai pengamat (observers.

    ). !engan mengambil data-data sejenis lebih banyak.

    &saha-usaha untuk mengatasi kelemahan yang bersi'at psikologis, yaitu *

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    2/34

    . !engan meningkatkan daya penyesuaian (adaptasi.

    #. !engan membiasakan diri.

    ). !engan rasa ingin tahu.

    +. !engan mengurangi prasangka.

    . !engan memiliki proyeksi.

    Dalam observasi diperlukan ingatan terhadap observasi yang telah dilakukan sebelumnya.

    $arena manusia memiliki si'at pelupa, maka diperlukan catatan-catatan (check-list , alat-alat

    elektronik seperti kamera, video dan sebagainya lebih banyak menggunakan pengamat

    memusatkan perhatian pada data-data yang relevan mengklasi'ikasikan gejala dalam

    kelompok yang tepat menambah bahan persepsi mengenai objek diamati.

    Alat bantu yang dipergunakan di dalam observasi antara lain, yaitu da'tar riwayat kelakuan(anecdotal record  catatan berkala da'tar catatan (check list  rating scale, yaitu pencatatan

    gejala menurut tingkatannya alat-alat optik elektronik.

    Tingkat kecermatan observasi sangatlah dipengaruhi oleh 'aktor prasangka dan keinginan

    observee terbatasnya kemampuan pancaindra dan ingatan terbatasnya wilayah pandang,

    yaitu kecenderungan observe menaruh perhatian dengan membandingkannya kepada kejadian

    lainnya kemampuan observer dalam menangkap hubungan sebab akibat kemampuan

    menggunakan alat bantu ketelitian pencatatan pengertian observer terhadap gejala yang

    diukur.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    3/34

    Pengertian Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan

    sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki.

    Pengertian Observasi dalam Arti Sempit adalah mengamati secara langsung terhadap

    gejala yang ingin diselidiki.

    Pengertian Obsevasi dalam Arti Luas adalah mengamati secara langsung dan tidak langsung terhadap gejala-gejala yang diselidiki.

    !ari pengertian observasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwaPengertian

    Observasi adalah proses mengamati tingkah siswa dalam suatu situasi tertentu. Situasi yang

    dimaksud dapat berupa situasi sebenarnya atau alamiah, dan juga situasi yang sengaja

    diciptakan atau eksperimen.

    !alam melakukan observasi kita harus memperhatikan dengan teliti objek yang akan diteliti.

    Satu sampel yang kita ambil belum bisa dijadikan sebagai kesimpulan dari penilitian, oleh

    karena itu diperlukan banyak objek penelitian sebagai pembanding dalam melakukan

    observasi.

    Alat pengumpul data  yang bisa dipergunakan dalam melakukan observasi ialah dengan

    menggunakan catatan anekdot atau lebih populer disebut blanko observasi. lanko observasi

    dapat digunakan oleh pembimbing sebagai alat pembantu dalam mencatat dan

    mendeskripsikan tingkah laku siswa yang sedang diamati.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    4/34

    /al-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi oleh pembimbing yaitu mencatat hanya apa

    yang nyata-nyata terjadi dan tidak mencampuradukkan dengan berbagai komentar atau

    interprestasinya terhadap tingkah laku siswa

    5.1. Menjelaskan Tujuan Observasi

    0ujuan observasi yaitu menggambarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek

     penelitian, mengambil kesimpulan yang disusun menjadi sebuah laporan yang relevan

    dan dapat berman'aat sebagai sebuah bahan pembelajaran atau studi. eberapa hal

    yang dijadikan alasan mengapa sebuah observasi perlu dilakukan adalah untuk

    mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan objek secara langsung dan jelas

    tanpa perlu mengira-ngira. Observasi yang dilakukan pada kalangan anak-anak biasa

    nya hasilnya lebih tepat daripada observasi pada orang dewasa. /al itu dikarenakan

    orang dewasa cenderung tanpa sadar membuat-buat jawaban dan tidak apa adanya.

    Man!aat Observasi adala" sebagai #erikut$

    . /asil observasi yang dibuat dapat dikom'irmasikan dengan hasil penelitian

    #. !eskripsi memberikan gambaran dunia nyata

    ). %emungkinkan pembaca memiliki pena'siran sendiri terhadap temuan dan bagaimana

    akan diinterpretasikan

    +. !apat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji kuwalitas,

    memperkirakan mengapa sesuuatu terjadi dalam seting nyatanya

    . !apat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya

    1. %encatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam eksperimen

    2. $ronologi peristiwa dapat dicatat dengan berurutan

    3. Peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    5/34

    4. Observasi dapat dikombinaskan dengn metode lain.

    5.1.% Men&ebutkan 'arakteristik Observasi

    "bstaksi teks laporan

    . 5ndonesia $elas 6 7$-)8 9 0eks :aporan /asil Observasi

    CONTOH SOAL

    Paus atau lodan merupakan sekelompok mamalia yang hidup di lautan. ;ama paus diberikan

     pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Paus bukan termasuk golongan keluarga

    ikan.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    6/34

    1. )enis Observasi Partisipasi

    Pengertian Observasi Partisipasi adalah observasi yang dilakukan dengan observer terlibat

    langsung secara akti' dalam objek yang diteliti. $eadaan yang sebaliknya disebut

    nonobservasi partisipasi. Sedangkan kehadiran observer yang berpura-pura disebut kuasi

    observasi partisipasi.

    . )enis Observasi Sistematis atau Observasi #erkerangka

    Pengertian Observasi Sistematis adalah observasi yang sudah ditentukan terlebih dahulu

    kerangkanya. $erangka tersebut memuat 'aktor-'aktor yang akan diobservasi menurut

    kategorinya.

    %. )enis Observasi +ksperimen

    Pengertian Observasi @ksperimen adalah observasi yang dilakukan terhadap situasi yang

    disiapkan sedemikian rupa untuk meneliti sesuatu yang dicobakan.

    )enis )enis Observasi *

    ?enis ?enis Observasi menurut Marie )a"oda, sebagai berikut.

    1. Observasi Partisipasi

    Observasi partisipasi merupakan salah satu dari jenis jenis observasi. Observasi partisipasi

     pada umumnya dipergunakan untuk penelitian yang bersi'at eksplorati'. Suatu observasi

    disebut observasi partisipasi bia observer turut mengambil bagian dalam kehidupan

    observasi.

    . Observasi Sistematik 

    Observasi sistematik merupakan salah satu dari jenis jenis observasi. Observasi sistematik 

     biasa disebut dengan observasi berkerangka. Sebelum mengadakan observasi terlebih dahuludibuat kerangka mengenai berbagai 'aktor dan ciri ciri yang akan diobservasi.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    7/34

    %. Observasi +ksperimental

    Observasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis observasi. Observasi

    eksperimental memiki ciri ciri sebagai berikut * ( situasi yang dibuat sedemikian rupa

    sehingga observasi tidak mengetahui maksud diadakannya observasi, (# dibuat variasi situasi

    untuk menimbulkan tingkah laku tertentu, () observasi dihadapkan pada situasi yang

    seragam, (+ situasi ditimbulkan atau dibuat sengaja, ( 'aktor-'aktor yang tidak diinginkan

     pengaruhnya dikontrol secermat mungkin, dan (1 segala aksi-reaksi dari observasi dicatat

    dengan teliti dan cermat.

    Sekian pembahasan mengenai pengertian observasi dan jenis jenis observasi, semoga tulisa

    saya mengenai pengertian observasi dan jenis jenis observasi dapat berman'aat.

    55. ?@;5S-?@;5S OS@

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    8/34

    #. Observasi ;on Partisipan

    Observasi ;on Partisipan adalah dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang

    yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. !i dalam

    hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun

    langsung ke lapangan.

    ). Observasi Sistematik

    Observasi Sistematik adalah observasi yang diselenggarakan dengan menentukan

    secara sistematik 'aktor-'aktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya.

    !engan kata lain wilayah materi observasi telah dibatasi secara tegas sesuai dengan

    masalah dan tujuan penelitian. &mumnya observasi sistematik dilakukan dalam

     jangka waktu pendek. Oleh karena itu agar terkumpul data sebanyak mungkin, maka

    observasi ini memerlukan lebih dari seorang observer dan bilamana dimungkinkan

    dilengkapi pula dengan penggunaan alat pecatat mekanik (elektronik meskipun

    ditinjau dari sudut pembiyaan yang biasanya cukup mahal.

    +. Observasi ;on Sistematik 

    Observasi ;on Sistematik adalah observasi yang dilakukan tanpa terlebih dahulu

    mempersiapkan dan membatasi kerangka yang akan diamati.

    . Observasi @ksperimental

    Observasi @ksperimental adalah dengan sengaja menimbulkan gejala tertentu untuk

    dapat diobservasi. Pengembangan metode ini makin lama makin intensi' karena

    ternyata memang sangat besar kegunaanya. !alam observasi ini dilakukan usaha

    mengendalikan unsur-unsur tertentu di dalam situasi yang akan diamati. !engan kata

    lain situasi ini diatur sesuai dengan tujuan penelitian, untuk menghindari, atau

    mengurangi timbulnya 'aktor-'aktor lain yang tidak diharapkan mempengaruhi situasi

    itu.

    Observasi @ksperimental juga memiliki ciri-ciri yaitu,

    a. Observer mambuat sesuatu perangsang berupa suatu situasi yang sengaja

    diselenggarakan di lingkungan obyek yang akan diobservasi.

     b. Situasi perangsang itu harus memungkinkan terdapat variasi gejala yang timbul.

    c. Observer harus diusahakan tidak mengetahui maksud sebenarnya dari observasi

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    9/34

    atau sekurang-kurangnya tentang maksud pengendalian 'aktor-'aktor tersebut di atas.

    d. "lat pencatat harus dipilh yang benar-benar mampu membuat catatan yang teliti

    mengenai gejala-gejala yang timbul.

    1. Observasi ;on @ksperimental

    Observasi ;on @ksperimental adalah observasi yang dilakukan dengan tidak

    menimbulkan gejala-gejala tertentu agar dapat diamati.

    5.1.5 Men&ebutkan alat,alat pencatat mekanis &ang digunakan dalam observasi

    sistematik

    0ujuan utama metode observasi adalah mendeskripsikan perilaku. Para ilmuwan berusaha

    mendeskripsikan perilaku selengkap dan seakurat mungkin. Peneliti menghadapi berbagai

    tantangan serius dalam usaha mencapai tujuan ini. 5lmuwan menyandarkan diri pada

    observasi terhadap sampel perilaku orang, tetapi mereka harus memutuskan apakah sampel

    mereka mewakili perilaku yang biasa dilakukan oleh orang itu. Sampel digunakan untuk

    mempresentasikan populasi yang lebih besar dari semua kemungkinan perilaku.

    "gar penggunaan teknik ini dapat menghimpun data secara e'ekti' perlu diperhatikan

     beberapa syarat sebagai berikut *

    . orang yang melakukan observasi (observer harus memiliki pengetahuan yang cukup

    mengenai obyek yang akan diobservasi.

    #. observer harus memahami tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian yang

    dilaksanakannya. !engan demikian observer harus memahami juga secara baik masalah-

    masalah penelitian agar mampu menghimpun data dari gejala yang timbul sesuai dengan

    keperluan pemecahan masalah penelitian.

    ). 0entukan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data. &ntuk itu harus

    dipertimbangkan apakah pencatatan langsung di tempat observasi tidak akan merugikan bagi

     pengumpulan data. Sebaliknya harus dipertimbangkan juga apakah pencatatan setelah

    observasi dapat menjamin terhimpunnya data sebagaimana adanya, lebih-lebih apabila

    obyeknya komplek. Selanjutnya harus dipilih alat mencatat yang paling e'ekti' apakah

    mempergunakan anecdotal record, catatan berkala, check list, rating sacle atau mechanical

    device.

    +. 0entukan kategori pencatatan gejala yang diamati, dngan mempergunakan skala tertentu

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    10/34

    atau sekedar mencatat 'rekuensi munculnya gejala tanpa klasi'ikasi tingkatannya. ilamana

    dipilih pencatatan dengan kategori tertentu, maka harus dirumuskan dengan tegas dan jelas.

    >iri-ciri setiap kategori. !engan kata lain harus jelas ciri-ciri gejala yang dikelompokkan

    dalam kategori sangat baik, baik, sedang, buruk, dan buruk sekali.

    . Observasi harus dilakukan secara cermat dan kritis. Seorang observer harus berusaha agar

    tidak satupun gejala yang lepas dari pengamatannya. Oleh karena itu observer haus bersi'at

    kritis dalam menetapkan apakah satu gejala berhubungan dengan masalah penyelidikannya.

    Pada giliran berikutnya observer harus besikap ritis pula dalam menetapkan suatu gejala

    termasuk kategori yang mana.

    1. Pencatatan setiap gejala harus dilakukan secara terpisah. Cejala demi gejala harus dicatat

    secara terpisah agar tidak saling mempengaruhi. Observer harus menghindari pencatatan

    suatu gejala secara tidak tepat karena pengaruh gejala yang lain. %isalnya karena sikap sopan

    dari orang yang diobservasi (observer, berpengaruh pada pencatatan tentang ketekunannya

    dalam bekerja sehingga dikategorikan sangat tekun, sedang dalam kenyataannya yang

     bersangkutan bukanlah orang yang patut dinyatakan sangat tekun.

    2. Pelajari dan latihlah cara-cara mencatat sebelum melakukan observasi. &ntuk itu perlu

    diketahui beberapa alat yang dapat dipergunakan dan cara mencatat dengan alat tersebut,

    yaitu*

    a. >atatan anekdot ("necdotal

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    11/34

    suatu gejala, aan tetapi tidak dilakukan terus menerus yang mengharuskan observer tetap

     berada bersama obyeknya untuk jangka waktu yang relati' lama. >atatan berala dilakukan

     pada waktu tertentu. !engan demikian pencatatan gejala yang timbul hanya dilakukan pada

    wakytu yang telah ditetapkan dan terbatas pula pada jangka waktu yang ditetapkan untuk

    tiap-tiap kali pengamatan.

    c. !a'tar >ek (>heck :ist

    Pencatatan data dilakukan dengan mempergunakan sebuah da'tar yang memuat nama-nama

    observer disertai jenis-jenis gejala yang diamati. !a'tar itu harus disediakan sebelum

    observasi dilakukan. !engan demikian tugasobserver adalah memberikan tanda check (silang

    atau lingkaran dan sebagainya, apabila pada saat melakukan pengamatan ternyata gejala di

    dalam da'tar itu muncul. Sebaliknya tidak memberi tanda check dalam bentuk apapun,

     bilamana gejala tersebut tida muncul selama observasi dilakukuan. !engan kata lain

     pencatatan hanya dilakukuan untuk menyatakan muncul tidaknya suatu gejala dan jumlah

     pemunculannya selama observasi berlangsung.

    d. Skala ;ilai (heck list , yakni dengan memberikan

    tanda check tertentu (silang atau lingkaran apabila suatu gejala muncul di dalam kolom

    da'tar yang sudah di sediakan. Perbedaannya terletak pada kategori sasi gejala yang di catat.

    !i dalam da'tar rating scale tida sekedar terdapat nama obye yang diobservasi dan gejala-

    gejala yang akan diselidii, aan tetapi juga dicantuman olom-olom yang menunjukkan

    tingkatan atau jenjang setiapgejala resebut. Penjenjangan mungkin mempergunakan sala )

    atau dan bahkan mungkin skala 2. %isalnya ai, Sedang dan uruk (sala ), Sangat aik,

    aik, Sedang, uruk dan Sangat uruk (Skala , :uar iasa, Sangat aik, aik, Sedang,

    uruk, Sangat uruk, :uar iasa uruk (Skala 2. !engan demikian sangat diperlukan

    kecermatan dan sikap kritis observer dalam mencatat, karena harus menilai termasuk urutan

    mana suatu gejala yang sedang diamatinya di dalam kategori yang dipergunakan. Oleh karena

    itu semakin luas pemberian skala berarti semakin sulit pengamatan dilakukan. Pemilihan

    skala yang dipergunakan sangat tergantung pada masalah dan edalaman hasil penelitian yang

    henda dicapai.

    e. Peralatan %ekanis (%echanical !evice

    Pencatatan data dengan alat ini sebenarnya tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung,

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    12/34

    karena seluruh atau sebagian peristiwa direkam dengan mempergunaan peralatan elektronik

    sesuai dengan keperluan. %isalnya peristiwanya di'ilm, diphoto, suara direkam dengan tape

    recorder, menggunakan video tape dan lain-lain. &ntuk pencatatan hasil rekaman itu diulang

    setelah peristiwanya terjadi. Penggunaan alat-alat elektronik dan optik memang sangat

    membantu, karena bilamana terjadi keragu-raguan atau kekeliruan dalam mencatat seluruh

     peristiwa dapat diulang kembali dengan memutar hasil rekaman. "an tetapi sulit untuk

    dibantah bahwa penggunaan alat ini memerlukan dana yang cukup besar.

    !ari uraian tentang alat pengumpul data dalam observasi tersebut diatas dapat disimpulkan

     bahwa pencatatan pada dasarnya dilakukan dalam salah satu dari dua bentuk sebagai berikut *

    a. Pencatatan berbentuk kronologis yaitu pencatatan yang dilakukan menurut urutan kejadian.

     b. Pencatatan berbentu sistematik yakni pencatatan yang dilakukan dengan memasukkan tiap-

    tiap gejala yang diamati kedalam kategori tertentu, tanpa memperhatikan urutan terjadinya.

    !i samping itu dapat pula dibedakan dua bentuk pencatatan dalam versi yang dicatat, yakni *

    a. Pencatatan secara 'aktual, yakni pencatatangejala yang timbul sebagaimana adanya, tanpa

    interpretasi dari observer.

     b. Pencatatan secara interpretati', yakni pencatatan yang dilauan dengan memberian

    interprtasi dengan gejala yang timbul oleh observer yang berkewajiban memasukkan atau

    menggolongkan gejala yang diamatinya kedalam kategori yang telah ditetapkan.Selanjutnya

     pelaksanaan teknik observasi dapat dilakukan dalam beberapa cara. Penentuan dan pemilihan

    cara tersebut sangat tergantung pada situasi obyek yang akan diamati.

    5.1.- Menjelaskan tujuan aancara

    Pengertian /aancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

    langsung. Pewawancara disebut sebagai interviewer  dan orang yang diwawancarai disebut

    sebagai interviewee.

     Tujuan /aancara *

    0ujuan Wawancara yaitu, sebagai berikut *

    . 0ujuan wawancara adalah untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer.

    #. 0ujuan wawancara yaitu sebagai pelengkap teknik pengumpulan lainnya.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    13/34

    ). 0ujuan wawancara ialah untuk menguji hasil pengumpulan data lainnya.

    * )enis )enis /aancara *

    ?enis jenis wawancara terbagi atas ada dua jenis, yaitu *

    1. )enis /aancara Terpimpin

    Pengertian Wawancara 0erpimpin adalah wawancara yang tidak terarah. $elemahan dari

    wawancara terpimpin ialah tidak e'isien dalam hal waktu, biaya dan tenaga. $euntungan dari

    wawancara terpimpin yaitu cocok untuk penelitian pendahuluan, tidak memerlukan

    keterampilan bertanya dan dapat memelihara kewajaran suasana.

    . )enis /aancara Tidak Terpimpin

    Pengertian Wawancara 0idak 0erpimpin adalah tanya jawab yang terarah untuk

    mengumpulkan data-data yang relevan saja. $elemahan dari wawancara tidak terpimpin ialah

    kesan-kesan, seperti angket yang diucapkan serta suasana menjadi 'ormal dan kaku.

    $euntungan wawancara tidak terpimpin yaitu pertanyaan yang diajukan sistematis, sehingga

    mudah diolah kembali, pemecahan masalah menjadi lebih mudah, memungkinkan analisis

    kuantitati' dan kualitati' dan kesimpulan yang diperoleh lebih reliabel.

    5.1.0 Menjelaskan kelebi"an aancara

    $elebihan teknik wawancara*

    %emungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang

     panjang.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    14/34

    %emungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan

    maksud penelitian kepada responden.

    Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.

    kelemahan dan kelebihan wawancara

    %anurut (!jumhur dan %oh. Surya Selain memiliki kelebihan, wawancara juga mempunyai

    kelemahan - kelemahan, yaitu*

    . %emerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar 

    #. Sangat tergantung pada individu yang akan diwawancarai

    ). Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar 

    +. %enuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer 

    . "danya pengaruh subyekti' pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara

    1. "danya pengaruh subjekti'itas dari interviewer terhadap hasil wawancara

    &paya-upaya mengatasi kelemahan dalam wawancara yaitu *

    . $ondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh keadaan lingkungan yangkurang baik.

    #. ahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien mengerti dan 'aham.

    ). %inimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada.

    5.1. Men&ebutkan tiga komponen sikap

    Skala sikap (Attitude Scales)

    Sikap adalah tendensi mental yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan atau

     pemahaman, perasaan dan tindakan atau tingkah laku ke arah positi' maupun negati' terhadap

    suatu objek. !e'inisi tersebut memuat tiga komponen sikap, yaitu kognisi, a'eksi dan konasi.

    $ognisi berkenaan dengan pengetahuan, pemahaman maupun keyakinan tentang objek,

    a'eksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek dan konasi berkenaan dengan

    kecendrungan berbuat atau bertingkah laku sehubungan dengan objek (Widyoko, #6#* .

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    15/34

    "da beberapa bentuk skala sikap, antara lain* skala :inkert, skala 0hurstone, skala

    Cuttman dan semantic differential .

    a.  Skala :inkert

    Prinsip pokok skala :inkert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu

    kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negati' sampai dengan sangat positi'.

    Penentuan lokasi itu dilakukan dengan mengkuanti'ikasi pernyataan seseorang terhadap butir 

     pernyataan yang disediakan.

    Skala :inkert menggunakan skala dengan lima angka. Skala (satu berarti sangat negati' 

    dan skala (lima berarti sangat positi'. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan

    diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan tingkatan. >ontoh pilihan respons*

    SS D sangat setuju

    S D setuju

    < D ragu-ragu

    0S D tidak setuju

    S0S D sangat tidak setuju

    (Widyoko, #6#*

     b.  Skala 0hurstone

    Skala 0hurstone merupakan skala mirip descriptive graphic rating scale karena merupakan

    suatu instrumen yang responsnya dengan memberi tanda tertentu pada suatu kontinum baris.

    Pada descriptive graphic rating , skala terdiri dari tingkatan, sedangkan pada skala

    0hurstone jumlah skala yang digunakan berkisar antara 2 sampai (Widyoko, #6#* 2.

    c.  Skala Cuttman

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    16/34

    Skala ini berupa sederetan pernyataan opini tentang sesuatu objek secara berurutan.

    ontoh*

    .  Saya mengiEinkan adik saya bermain ke tetangga.

    #.  Saya mengiEinkan adik saya pergi ke mana ia mau.

    ).  Saya mengiEinkan adik saya pergi kapan saja dan ke mana saja.

    +.  "dik saya bebas pergi ke mana saja tanpa minta iEin terlebih dahulu.

    ila responden setuju dengan petnyataan nomor ) misalnya, maka dianggap setuju

    dengan pernyataan nomor dan # serta tidak setuju dengan pernyataan nomor +(Widyoko,

    #6#* 3.

    d.  Semantic Differential 

    5nstrument yang disusun oleh Osg Ood dan kawan-kawan ini mengukur konsep-

    konsep untuk tiga dimensi. !imensi F dimensi yang ada diukur dalam kategori *

    menyenangkan-membosankan, sulit-mudah, baik-tidak baik, kuat-lemah, berguna-tidak 

     berguna, dan sebagainya(Widyoko, #6#* 3.

    Para pakar psikologi sosial selalu mengkaji sikapsebagai komponen dari sistem yang terdiri atas tiga

     bagian atau disebut juga skema triadik yaitu keyakinan mencerminkan komponen kogniti', sikap

    merupakan komponen a'ekti', dan tindakan mencerminkan komponen perilaku ("tkinson,

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    17/34

    . $omponen kogniti', yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau in'ormasi yang dimiliki

    seeorang tentang objek sikapnya. !ari pengetahuan tesebut kemudian akan terbentuk suatu keyakinan

    tertentu tentang objek dari sikap tersebut.

    #. $omponen a'ekti', yaitu komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadapsuatu objek, terutama penilaian, yang bersi'at evaluati' dan berhubungan erat dengan nilai F nilai

    kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.

    ). $omponen konati', yaitu merupakan kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan

    dengan objek sikapnya.

     

    5nteraksi antara komponen sikap*

     F Seharusnya membentuk pola sikap yang seragam ketika dihadapkan pada objek sikap.

     F "pabila salah satu komponen sikap tidak konsisten satu sama lain, maka akan terjadi

    ketidakselarasan

    "da tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude

    yaitu *

    a.$ogniti' (cognitive.

    erisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek 

    sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai

    apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.

     b."'ekti' (a''ective

    %enyangkut masalah emosional subyekti' seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara

    umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.

    c.$onati' (conative

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    18/34

    $omponen konati' atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana

     perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan

    dengan obyek sikap yang dihadapi (;otoatmodjo ,442. 

    0entunya ada 'aktor yang dapat mempengaruhi sikap, antara lain *

    a "danya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang

    sama.

     b Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.

    c Pengalaman (baik 9 buruk yang pernah di alami.

    d /asil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar 9 tidak sadar.

    &ntuk mengubah suatu sikap, kita harus ingat bagaimana sikap dengan

     pola-polanya terbentuk.Sikap bukanlah diperoleh dari keturunan, tetapi

    dari pengalaman, linkungan, orang lain, terutama dari pengalaman

    dramatis yang meninggalkan kesan yang sangat mendalam.!ikarenakan

    sikap sebagian besar berkaitan dengan emosi, kita lebih mudah

    mempengaruhinya dengan emosi pula, yaitu dengan pendekatan yang

    ramah tamah, penuh pengertian (empathy dan kesabaran.

    $arakteristik Sistem Sikap *

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    19/34

    ISikap ekstrem (sulit berubah.

    I%ulti'leksitas * mudah berubah secara kongruen,nanun sulit berubah

    secara inkongruen dan sebaliknya.

    I$onsistensi (sikap yang stabil.

    I5nterconnectedness * keterikatan suatu sikap dengan sikap lain dalam

    suatu kluster.

    I$onsonan * sikap yang saling berderajat selaras akan lebih cenderung

    membentuk suatu kluster.

    IJungsi Sikap

    &ntuk melihat lebih lanjut mengenai sikap belajar sebenarnya ada

    sesuatu yang melatarbelakangi mengapa siswa mengambil sikap. /al ini

     berkaitan erat dengan 'ungsi sikap, sebagai berikut*

    Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuan

    (instrumental 'unction.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    20/34

    Seseorang mengambil sikap tertentu terhadap objek atas dasar 

     pemikiran sampai sejauh mana objek sikap tersebut dapat digunakan

    sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

    $alau objek itu mendukung dalam pencapaian tujuan, maka orang akan

    mempunyai sikap yang positi' terhadap objek yang bersangkutan,

    demikian pula sebaliknya. Jungsi ini juga sering disebut sebagai 'ungsi

     penyesuaian (adjustment, karena dengan mengambil sikap tertentu

    seseorang akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan

    lingkungannya.

    # Sikap sebagai pertahanan ego

    $adang-kadang orang mengambil sikap tertentu terhadap sesuatu objek 

    karena untuk mempertahankan ego atau akunya. "pabila seseorang

    merasa egonya terancam maka ia akan mengambil sikap tertentu

    terhadap objek demi pertahanan egonya. %isalnya orang tua mengambil

    sikap begitu keras (walaupun sikap itu sebetulnya tidak benar, hal

    tersebut mungkin karena dengan sikap keadaan ego atau aku-nya dapat

    dipertahankan.

    ) Sikap sebagai ekspresi nilai

    Kang dimaksud ialah bahwa sikap seseorang menunjukkan bagaimana

    nila-nilai pada orang tua. Sikap yang diambil oleh seseorang

    mencerminkan sistem nilai yang ada pada diri orang tersebut.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    21/34

    + Sikap sebagai 'ungsi pengetahuan

    5ni berarti bahwa bagaimana sikap seseorang terhadap sesuatu objek 

    akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari orang tersebut. "pabila

     pengetahuan seseorang mengenai sesuatu belum konsisten maka hal itu

    akan berpengaruh pada sikap orang itu terhadap objek tersebut.

    5.1.2 Menjelaskan langka",langka" pen&usunan skala sikap model Likert

    P@;5:"5"; S5$"P ("0050&!@ ". P@;C@

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    22/34

    metode9teknik * . %easurement by scales --- pengukuran sikap dengan menggunakan

    skala --- munculah skala sikap. #. %easurement by rating --- pengukuran sikap dengan

    meminta pendapat atau penilaian para ahli yang mengetahui sikap individu yang

    dituju. ). 5ndirect method --- pengukuran sikap secara tidak langsung yakni

    mengamati (eksperimen perubahan sikap9pendapat ybs. !ua model skala sikap,

    yaitu * ( Skala Sikap :ikert, dan (# Skala Sikap 0horstone. Skala Sikap :ikert

    tersusun atas beberapa pernyataan positi' ('avorable statements dan pernyataan

    negati' (un'avorable statements yang mempunyai lima kemungkinan jawaban

    (option dengan kategori yang continuum, dari mulai jawaban sangat setuju (strongly

    agree sampai sangat tidak setuju (strongly disagree. :angkah-langkah penyusunan

    Skala Sikap :ikert * . 0entukan objek sikap --- misalnya sikap terhadap peraturan

    lalu-lintas. #. uat kisi-kisi atau konstruk skala sikap (attitude scale construction ---

     berisi rincian aspek sikap berikut jumlah dan jenis pernyataan (positi' atau negati'. ).

    0ulis pernyataan (statement secara tepat (tidak mengandung pena'siran ganda dan

    tidak mengandung kata-kata ekstrim yang memberi arah jawaban. +. $aji9analisis

    setiap pernyataan secara rasional (isi telah mewakili aspek9objek sikap dan struktur

    kalimat benar. . &ji-coba skala sikap untuk menganalisis tingkat kebaikan

    (ketepatan skala dan daya pembeda secara empirik setiap pernyataan. 1. "nalisis

    tingkat kebaikan skala sikap (reliabilitas, validitas, ketepatan skala dan daya pembeda

    setiap pernyataan. 2. %elakukan pengukuran sikap terhadap responden dengan

    menggunakan skala sikap yang telah teruji tingkat kebaikannya. 3. %emberi skor

    (scoring terhadap lembar kerja9jawaban responden. Pernyataan positi' * SS D S D +

    < D ) 0S D # dan S0S D sedangkan pernyataan negati' diberi skor sebaliknya,

    yaitu SS D S D # < D ) 0S D + dan S0S D 4. %enilai sikap individu atau

    kelompok (skor rata-rata, yakni dengan cara membanding skor yang diperoleh

    dengan kriteria tertentu.

    5.1.13 Men&ebutkan model,model skala sikap

    skala pengukuran sikap

    ". Skala likert* digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atausekelompok orang tentang 'enomena sosial. >ontoh *.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    23/34

    Preferensi

    1.Sangat Setuju

    2.Setuju

    3.Ragu-ragu4.Tidak Setuju

    5.Sangat Tdk Setuju

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

    persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

    Dalam penelitian, fenomena sosial ini tela ditetapkan se!ara

    spesi"k ole peneliti, #ang selanjutn#a dise$ut se$agai %aria$el

    penelitian.

    Dengan skala Likert, maka %aria$el #ang akan diukur dija$arkan

    menjadi indikator %aria$el. &emudian indikator terse$ut dijadikan

    se$agai titik tolak untuk men#usun item-item instrumen #ang dapat

    $erupa pern#ataan atau pertan#aan, $aik $ersifat fa%ora$le 'positif(

    $ersifat $ersifat unfa%ora$le 'negatif(.

     )a*a$an setiap item instrumen #ang mengunakan skala Likert

    mempun#ai gradasi dari sangat positif sampai sangat negati%e.

    Sistem penilaian dalam skala Likert adala se$agai $erikut+

    Item Favorable: sangat setuju$aik '5(, setuju$aik '4(, ragu-ragu

    '3(, tidak setuju$aik '2(, sangat tidak setuju$aik '1(

    Item Unfavorable: sangat setuju $aik '1(, setuju $aik '2(, ragu-

    ragu '3(, tidak setuju $aik '4(, sangat tidak setuju $aik '5(.

    onto +

    o

    .

    /ern#ataan )a*a$an

    S

    S

    S R

    R

     T

    S

    ST

    S

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    24/34

    1 &ita arus menjaga ke$ersian 0

    2 &ita arus mematui peraturan 0

    3

    SS Sangat Setuju TS Tidak Setuju

    S Setuju 1STS Sangat TidakSetuju

    RR Ragu-Ragu

     

    B. SKALA GUTTMAN: Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di

    dapat ja*a$an #ang tegas, #aitu #a atau tidak, $enar atau sala,perna

     

    atau tidak, positf atau negatif, dan lain-lain. Data #ang diperole

    dapat $erupa data inter%al atau rasio dikotomi 'dua alternatif(. )adi

    kalau pada skala Likert terdapat inter%al 1,2,3,4,5 inter%al, dari kata

    sangat setuju sampai sangat tidak setuju, maka dalam skalautmann an#a ada dua inter%al #aitu setuju atau tidak setuju.

    /enelitian menggunakan skala uttman dilakukan $ila ingin

    mendapatkan ja*a$an #ang tegas teradap suatu permasalaan

    #ang di tan#akan.

    onto +

    6paka anda setuju dengan kenaikan arga 778 9

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    25/34

    a. Setuju $. tidak setuju

    C. SKALA THUST!N": Skala Turstone adala skala #ang

    disusun dengan memili $utir #ang $er$entuk skala inter%al. Setiap

    $utir memiliki kun!i skor dan jika diurut, kun!i skor mengasilkan

    nilai #ang $erjarak sama. Skala Turstone di$uat dalam $entuk

    sejumla '4:-5:( pern#ataan #ang rele%an dengan %aria$le #ang

    endak diukur kemudian sejumla ali '2:-4:( orang menilai

    rele%ansi pern#ataan itu dengan konten atau konstruk #ang endak

    diukur.

    6dapun !onto skala penilaian model Turstone adala seperti

    gam$ar di $a*a ini.

    ilai 1 pada skala di atas men#atakan sangat tidak rele%an,

    sedangkan nilai 11 men#atakan sangat rele%an.

    onto + minat sis*a teradap pelajaran kimia,

    o

    .

    /ern#ataan )a*a$an

    ; < 5 4 3 2 1

    1 Sa#a senang $elajar kimia

    2 /elajaran kimia $ermanfaat

    3 Sa#a $erusaa adir tiap

    pelajaran kimia

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    26/34

    4 Sa#a $erusaan memiliki

    $uku pelajaran kimia

    onto lain + 6ngket #ang disajikan menggunakan skala turstone

    /etunjuk + /ilila 5'lima( $ua pern#ataan #ang paling sesuai

    dengan sikap anda teradap pelajaran matematika, dengan !ara

    mem$u$ukan tanda !ek '%( di depan nomor pern#ataan di dalam

    tanda kurung.

    ' ( 1. Sa#a senang $elajar matematika

    ' ( 2. 8atematika adala segalan#a $uat sa#a

    ' ( 3. )ika ada pelajaran kosong, sa#a le$i suka $elajar

    matematika

    ' ( 4. 7elajar matematika menum$ukan sikap kritis dan

    kreatif 

    ' ( 5. Sa#a merasa pasra teradap ketidak-$erasilan sa#a

    dalam matematika

    ' ( . /elajaran matematika sangat menjemukan

    ' ( ?. Sa#a merasa terasing jika ada teman mem$i!arakan

    matematika

    #. S"MANTIK #IF""NSIAL: Skala diferensial #aitu skala untukmengukur sikap, tetapi $entukn#a $ukan pilian ganda maupun

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    27/34

    !e!klist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana

     ja*a$an #ang sangat positif terletak di$agian kanan garis, dan

     ja*a$an #ang sangat negati%e terletak di$agian kiri garis, atau

    se$alikn#a.

    Data #ang diperole melalui pengukuran dengan skala semanti!

    di@erential adala data inter%al. Skala $entuk ini $iasan#a

    digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu #ang

    dimiliki seseorang.

    onto + /enggunaan skala Semantik Diferensial mengenai ga#a

    kepemimpinan kepala sekola.

    Demokrasi ; < 5 4 3 2 1 Atoriter

    7ertanggung

     )a*a$

    ; < 5 4 3 2 1 Tidak

    7ertanggung

     )a*a$

    8em$eri

    &eper!a#aan

    ; < 5 4 3 2 1 8endominasi

    8engargai

    7a*aan

    ; < 5 4 3 2 1 Tidak

    8engargai

    7a*aan

    &eputusan

    Diam$il

    7ersama

    ; < 5 4 3 2 1 &eputusan

    Diam$il Sendiri

    onto lain + /enilaian pelajaran kimia

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    28/34

    8en#enangkan B..B..B..B..B..B..B..B..B

    8em$osankan

    Sulit B..B..B..B..B..B..B..B..B

    8uda

    7ermanfaat B..B..B..B..B..B..B..B..B

    Sia-Sia

    8enantang B..B..B..B..B..B..B..B..B

    8enjemukan

    ". P"NILAIAN $ATING SCAL"%: Data-data skala #ang diperole

    melalui tiga ma!am skala #ang dikemukakan di atas adala data

    kualitatif #ang dikuantitatifkan. 7er$eda dengan rating s!ale, data

    #ang diperole adala data kuantitatif 'angka( #ang kemudian

    ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti aln#a skala lainn#a,

    dalam rating s!ale responden akan memili sala satu ja*a$an

    kuantitatif #ang tela disediakan.

    Rating s!ale le$i Ceksi$el, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi

    dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden teradap

    fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial,

    ekonomi, pengetauan, kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating

    s!ale, #ang paling penting adala kemampuan menterjemakan

    alternati%e ja*a$an #ang dipili responden.

    onto +

    &en#amanan ruang tunggu RS &artini +

    5 4 3 2 1

    &e$ersian ruang parkir RS &artini +

    5 4 3 2 1

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    29/34

    555. $@&;CC&:"; !"; $@:@%"/";

    ". $eunggulan

    $ebaikan-kebaikan observasi sebagai teknik pengumpulan data antara lain adalah*. Sulit untuk dibantah kenyataan bahwa banyak gejala-gejala dalam kehidupan manusia

    yang hanya dapat diselidiki dengan melakukan observasi.

    #. anyak obyek yang dalam memberikan bantuan data hanya bersedia diobservasi, misalnya

    karena terlalu sibuk sehingga tidak mempunyai waktu yang cukup untuk di interviu atau

    mengisi kuesioner yang memerlukan waktu khusus.

    ). $ejadian yang serempak dapat diamati dan dicatat secara serempak pula dengan

    memperbanyak observer.

    +. Observasi tidak tergantung pada sel' report (kesediaan obyek untuk memberikan in'ormasi

    tentang dirinya, sehingga data yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh pena'siran dan

    kejujuran obyek yang diselidiki.

    . anyak kejadian-kejadian yang mungkin dipandang kecil atau remeh oleh obyek penelitian

    yang tidak dapat diungkapkan dengan mempergunakan alat pengumpulan data yang lain,

    ternyata sangat menentukan hasil penelitian dan hanya mungkin diungkapkan melalui

    observasi.

    . $elemahan

    &ntuk meningkatkan kecermatan dalam mempergunakan teknik observasi guna

    mengumpulkan data, perlu diketahui beberapa keterbatasan atau kelemahannya, yaitu*

    . Observasi sangat tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat dari observer.

    $emampuan melakukan pengamatan dan mengingat seorang observer sebagai manusia

    ternyata dipengaruhi oleh beberapa aspek sebagai berikut*

    a. !aya adaptasi.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    30/34

    $emampuan menyesuaikan diri dengan obyek yang akan diamati sangat penting bagi

    terselenggaranya pengamatan yang e'ekti'. "kan tetapi bilamana adaptasi ini dilakukan

    secara berlebih-lebihan, seseorang akan melupakan 'ungsinya sebagai pengamat sehingga

    tidak mampu menangkap 'akta-'akta tentang obyeknya karena dipengaruhi oleh

     pendapatannya sendiri sebagai orang yang menjadi bagian dari obyek yang diamatinya.

     b. $ebiasaan-kebiasaan

    Setiap observer karena kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupannya memiliki pola-pola

     pengalaman tertentu. !alam melakukan pengamatan pengalaman itu dipergunakan sebagai

     bahan apersepsi, yang sangat besar peranannya. Observer dalam melakukan interpretasi

    karena pengaruh pengalamannya kerap kali tidak mampu menangkap 'akta-'akta

    sebagaimana adanya.

    c. $einginan.

    Seorang observer sering dipengaruhi oleh keinginannya untuk memperoleh hasil tertentu

    dalam penelitiannya. Sehubungan dengan itu pengamatannya menjadi terbatas karena

     perhatiannya lebih terarah pada 'akta-'akta yang sesuai dengan keinginannya dalam mencapai

    hasil tertentu.

    d. Prasangka

    Observer yang memiliki prasangka tertentu terhadap obyek yang diamatinya, tidak akan

    mampu melakukan pengamatan secara obyekti'. Prasangka akan menjerumuskan seorang

    observer pada pena'siran palsu terhadap gejala-gejala atau 'akta-'akta yang timbul.

    e. Proyeksi

    Seorang observer yang memiliki kecenderungan melemparkan kejadian-kejadian di dalam

    dirinya sendiri kepada obyek-obyek yang berada di luar, tidak akan mampu melakukan

     pengamatan secara baik. sering terjadi observer mengira telah menangkap si'at-si'at tertentu

    dari obyeknya, pada hal sebenarnya si'at-si'at itu adalah si'at-si'atnya sendiri.

    '. 5ngatan.

    0idak semua orang yang akan bertindak sebagai observer memiliki ingatan yang setia (tahan

    lama. !i samping itu tidak semua observer memiliki ingatan yang luas (dapat mencakup

     banyak hal. Sehubungan dengan itu dalam pencatatan data yang tidak dilakukan seketika,

    hasilnya sangat tergantung pada kemampuan ingatan observer. !alam keadaan seperti itu

    sering terjadi*

    Jakta-'akta yang dilupakan menjadi tidak tercatat sebagai data penelitian.

    # Jakta-'akta yang dilupakan diganti menurut interpretasi observer sendiri.

    ) Jakta-'akta yang dilupakan cenderung diinterpretasikan sesuai dengan hasil yang

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    31/34

    diinginkan oleh observer sebagai peneliti.

    erdasarkan uraian di atas, mengingat alat yang dipergunakan dalam melakukan pengamatan

    adalah mata (penglihatan dan telinga (pendengaran di samping alat-alat lain yang dapat

    dipergunakan secara terbatas, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut*

    Observer harus meyakini bahwa penglihatan dan pendengarannya ber'ungsi secara baik,

    agar tidak satu pun data yang lepas dari pengamatannya.

    # Observer harus menyadari bahwa penglihatan manusia termasuk dirinya mempunyai

    kelemahan-kelemahan. Oleh karena itu setiap observer sangat memerlukan alat pencatatan

    data yang e'isien, untuk menghindari kelupaan bilamana hanya mempergunakan mata dan

    telinga.

    ) Observer harus menyadari bahwa tidak semua alat sama baiknya untuk melakukan

     pencatatan.

    g. $eadaan 'isik dan psikis terutama perasaan.

    Observer yang berada dalam kondisi 'isik letih, sakit, mengantuk, sedih, marah dan lain-lain

    sulit untuk melakukan pengamatan yang cermat.

    #. !alam membuat pencatatan dapat terjadi beberapa kelemahan sebagai berikut*

    a. Pengaruh $esan &mum (/allo @''ects

    $esesatan ini terjadi jika observer terpengaruh oleh kesan umum mengenai obyek yang

    diamatinya sehingga membuat catatan secara tidak tepat. %isalnya observer dipengaruhi oleh

    sikap sopan dan penampilan yang rapi dari obyeknya, sehingga cenderung memberikan

     penilaian yang tinggi terhadap gejala yang diamatinya, walaupun sesungguhnya keadaan

    gejala itu sebenarnya tidaklah demikian. Sebaliknya dapat terjadi karena penampilan yang

    tidak rapi, sikap yang agak kasar dan lain-lain dapat mempengaruhi pencatatan berupa

     penilaian yang rendah terhadap gejala yang diamati obyek pengamatannya.

     b. Pengaruh $einginan %enolong (Cenerosity @''ects

    $esesatan ini dapat terjadi karena keinginan untuk berbuat baik terhadap obyek yang diamati,

    dalam bentuk kecenderungan untuk memberikan penilaian yang menguntungkan walaupun

    keadaan gejala yang diamati itu sebenarnya tidaklah demikian.

    c. Pengaruh Pengamatan Sebelumnya (>arry Over @''ects.

    $esesatan ini dapat terjadi karena observer tidak dapat memisahkan kesannya tentang suatu

    gejala yang terdahulu pada saat mengamati gejala berikutnya atau gejala yang lain. Suatu

    gejala dinilai tidak baik karena gejala sebelumnya dinilai juga tidak baik, sungguh pun

    kenyataan sebenarnya tidaklah demikian. !emikian pula dapat terjadi yang sebaliknya.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    32/34

    ). anyaknya kejadian atau keadaan obyek yang sulit untuk diobservasi, terutama yang

    menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia. !i samping itu kerap kali terjadi

    munculnya suatu gejala yang akan diamati tidak pada saat pengamatan dilakukan. !engan

    kata lain suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan, untuk menetapkan waktu melakukan

    observasi yang tepat, sehingga diperlukan waktu yang cukup panjang.

    +. Observer yang mengetahui dirinya sedang diobservasi, cenderung dengan sengaja

    menimbulkan tingkah laku yang menyenangkan atau yang baik. Sebaliknya mungkin pula

    dengan sengaja menimbulkan tingkah laku yang tidak menyenangkan atau yang tidak baik.

    kesengajaan itu dimaksudkan untuk menyesatkan observer yang tidak diinginkan

    kehadirannya karena bermaksud mengungkapkan keadaan atau gejala yang sebenarnya

    dirahasiakan oleh obyek yang diselidiki.

    . anyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan yang tertentu, sehingga

    kalau terjadi gangguan yang tiba-tiba mengakibatkan observasi tidak dapat dilaksanakan.

    %isalnya gangguan cuaca, gangguan aliran listrik dan lain-lain. !i samping itu waktu

     berlangsungnya suatu kejadian berpengaruh juga pada kemungkinan dilakukannya

     pengamatan. anyak kejadian yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek dan

    tidak berulang atau terjadi secara serempak pada beberapa tempat dan bahkan mungkin pula

     berlangsung bertahun-tahun sehingga memerlukan pengamatan yang lama dan

    membosankan.

    /asil observasi juga dapat dipengaruhi oleh bias yang terjadi, yaitu*

    a. ias Observer (Pengamat

    L ias pengamat terjadi bila bias peneliti menentukan perilaku mana yang mereka pilih untuk

    diobservasi dan bila ekspektansi pengamat tentang perilaku mengakibatkan kesalahan

    sistematis dalam mengidenti'ikasi dan mencatat perilaku.

    L @'ek-e'ek ekspektansi dapat terjadi bila pengamat mengetahui hipotesis-hipotesisnya untuk

    hasil studi itu atau hasil studi-studi sebelumnya.

    L :angkah pertama dalam mengontrol bias pengamat adalah dengan mengakui bahwa hal itu

    dapat terjadi.

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    33/34

    ini. Para anggota sta' menginterpretasikan perilaku yang mestinya dianggap normal bila

    dilakukan oleh orang-orang waras sebagai bukti ketidakwarasan. Sebagai contoh, para

     peneliti baru mengetahui setelah studi it selesai bahwa penulisan catatan oleh pengamat

     partisipan, yang dilakukan secara terbuka, oleh para anggota sta' dikatakan sebagai contoh

    keadaan patologis. ?adi, sta' rumah sakit itu cenderung menginterpretasikan perilaku pasien

    dalam kaitannya dengan label yang telah dilekatkan kepada mereka. Sampel ini

    mengilustrasikan dengan jelas tentang bahaya potensial dari bias pengamat ini, kesalahan

    sistematis dalam observasi yang diakibatkan oleh ekspetasnsi pengamat.

     b. @'ek ekspektansi

    Pada banyak studi ilmiah, pengamat memiliki ekspektansi tertentu tentang seperti apa

    mestinya perilaku dalam situasi tertentu atau setelah menerima penanganan psikologis

    tertentu. @kspektansi ini dapat tercipta akibat pengetahuan tentang hasil-hasil penelitian

    sebelumya atau oleh hipotesis si pengamat sendiri tentang perilaku dalam semacam itu.

    @kspektansi dapat menjadi salah satu sumber bias di pihak pengamat F eMpectancy e''ects-

     bila hal itu menyebabkan timbulnya berbagai sistematis dalam observasi (ordaro dan 5son (41) merancang sebuah studi untuk mendokumentasikan e'ek-e'ek

    ekspektansi. Studi itu mengharuskan para mahasiswa yang bertindak sebagai pengamat untuk 

    mencatat jumlah putaran kepala dan kontraksi tubuh yang dilakukan oleh dua kelompok

    cacing datar. para pengamat diarahkan untuk mengharapkan jumlah putaran kepala dan

    kontraksi yang berbeda pada kedua kelompok itu. 0etapi, cacing-cacing di kedua kelompok

    itu pada dasarnya identik. Kang berbeda adalah ekspektansi pengamat tentang sesuatu yang

    akan mereka lihat. /asil-hasilnya menunjukkan bahwa para pengamat itu melaporkan jumlah

     putaran kepala dua kali lebih banyak dan jumlah kontraksi tubuh tiga kali lebih banyak bila

     jumlah gerakan yang tinggi diekspektansikan dibanding bila jumlah gerakan yang rendah

    diekspektansikan. "gaknya, para mahasiswa itu menginterpretasikan gerakan-gerakan

    cacing-cacing itu bergantung yang mereka ekspektansikan untuk dilihat.

    c. ias-ias :ain

    @kspektansi seorang pengamat tentang hasil sebuah studi mungkin bukan satu-satunya

    sumber bias pengamat. "nda mungkin berpikir bahwa dengan menggunakan peralatan

  • 8/17/2019 Observasi, Wawancara, Skala Sikap

    34/34

    terotomasi seperti kamera 'ilm akan mengeliminasi bias pengamat. %eskipun otomasi

    mengurangi peluang bias pengamat, tetapi bukan berarti mengeliminasinya. Simak kenyataan

     bahwa, untuk merekam perilaku di atas 'ilm, pengamat harus menentukan sudut

     pengambilan, lokasi, dan waktu pem'ilman. Sejauh aspek-aspek studi ini dipengaruhi oleh

     bias pribadi pengamat, keputusannya dapat mengintroduksikan berbagai kesalahan sistematis

     pada hasil-hasilnya. "ltmann (42+ mendeskripsikan sebuah studi observasional terhadap

     perilaku binatang yang para pengamatnya membiaskan hasil-hasilnya dengan mengambil

    waktu istirahat tengah hari ketika binatang-binatang itu dalam keadaan tidak akti'. Observasi

    terhadap binatang selam periode tidak akti' ini secara mencolok mata tidak ada dalam catatan

    observasi. :ebih jauh, dengan menggunakan peralatan terotomasi pada umumnya hanya

    menunda proses klasi'ikasi dan interpretasi, dan sangat mungkin bagi e'ek-e'ek bias

     pengamat untuk terintroduksi ketika rekaman narati'nya dikode dan dianalisis.

    . %enjelaskan pengertian observasi

    #. 0ujuan observasi

    ). ?enis-jenis observasi menurut kerangka kerja

    +. "lat-alat observasi

    . Pengertiaan, tujuan dan jenis-jenis wawancara

    1. $elebihan dan kelemahan teknik wawancara

    2. Pengetian, dan tiga komponen skala sikap

    3. :angkah-langkah penyusunan skala sikap model likert

    4. %odel-model skala sikap