Upload
saskiaa
View
236
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Fisiologi Sekresi AsamPengikatan asetilkolin atau gastrin pada reseptor nyakalsium sitosol meningkat sekresi asam lambung.
Reseptor sel ECL menghasilkan histaminaktivasi adenilil siklase, cAMP meningkatsekresi asam meningkat
Antasida berasal dari kata anti = lawan dan acidus = asam. Antasida adalah senyawa yang mempunyai kemampuan untuk menetralkan asam klorida (lambung) atau mengikatnya secara kimiawi.
Antasida merupakan obat-obatan pereda sakit pencernaan, sengatan jantung, gastritis (radang dinding lambung), serta reflux gastro oesofageal (semburan asam lambung ke oesofagus).
Antasid juga memberi waktu perbaikan pada dinding lambung atau duodenum yang rusak oleh tukak sehingga sensitif terhadap jumlah normal asam lambung. Antasid bisa dibeli bebas.
Antasida tidak mengurangi volume HCl yang dikeluarkan lambung, tetapi peninggian pH akan menurunkan aktifitas pepsin. Penggunaan antasida bermacam-macam, selain pada tukak lambung-usus, juga pada indigesti dan rasa ”terbakar”, pada reflux oesophagitis ringan, dan pada gastritis
Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri dilambung dengan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada saat perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan. Antasida dapat mengganggu penyerapan obat lain seperti tetrasiklin, digoksin, besi.
Antasida dibagi dalam dua golongan yaitu antasida sistemik dan antasida nonsistemik.
1. Antasida sistemik misalnya natrium bikarbonat diabsorbsi dalam usus halus.
2. Antasida nonsistemik hampir tidak diabsorbsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik.
1. Antasida sistemikAntasida sistemik dapat menyebabkan urine bersifat alkalis. Pada pasien dengan kelainan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik. Contohnya : NaHCO3Natrium bikarbonat cepat menetralkan HCl lambung karena daya larutnya tinggi. Garam Natrium klorida (NaCl) yang terbentuk dapat menyebabkan retensi garam, edema. Karbon dioksida (CO2) yang terbentuk dalam lambung akan menimbulkan efek carminative yang menyebabkan sendawa. Distensi lambung dapat terjadi, dan dapat menimbulakan perforasi. Karena zat-zat tersebut maka natrium bikarbonat jarang digunakan, kecuali pada keadaan asidosis metabolik
2. Antasida Non Sistemik Antasida non sistemik hampir tidak diabsorbsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik
a. Aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida
Bereaksi secara lambat dengan HCl untuk membentuk alumunium klorida
Tidak terjadi sendawaMenyebabkan diare osmotik karena garam-
garam magnesium yang tidak diserap
b. Kalsium karbonat
Bereaksi lebih lambat daripada natrium bikarbonat dengan HCl untuk membentuk karbon dioksida dan kalsium klorida
Dapat menyebabkan sendawa Hiperkalsemia, insufisiensi ginjal, dan
alkalosis metabolik pada pemberian kalsium karbonat dengan produk susu yang mengandung kalsium
FarmakokinetikAda 4 macam yakni simetidin, ranitidin,
famotidin,& nizatidin.Cepat diserap ususSimetidin, ranitidin,&
famotidinmetabolisme lintas pertama, bioavail 50%
T1/21-4 jam, lama kerja dependence dosisPembersihan metabolisme hepar, filtrasi
glomerulus,& sekresi tubulus
FarmakodinamikInhibisi reseptor H2 sel parietalSangat selektif; volume lambung & pepsin
berkurangMekanisme : histamin yang dibebaskan sel
ECL akibat dihambat agar tidak berikatan dengan reseptornya
Potensi nya 50 kali lipat dibanding antasida
Dosis anjuran inhibisi asam selama 10 jam
Pemakaian Klinis1. Penyakit Gastroesofagus (GERD) Pasien jarang mengalami
heartburn/dispepsia antasid dan antagonis H2
Antasid lebih cepat kerjanya dibanding antagonis H2 tapi terbalik lama efeknya
2. Tukak PeptikPenekanan asam malam hari dengan
antagonis H2 lebih efektifPasien TP akibat NSAID maka konsumsinya
harus dihentikanJika tidak bisa, diberikan PPI bukan
antagonis H2TP akibat H. pylori tidak perlu antagonis H2
melainkan 2 antibiotik dan PPI
Definisiturunan benzimidazole menurunkan jumlah atau menekan sekresi
asam lambung dengan menghambat aktivitas enzim H/K ATPase
Indikasi dan Kontrai INDIKASI / KEGUNAAN
Indikasi Omeprazole adalah : Pengobatan jangka pendek tukak duodenal dan yang tidak responsif terhadap obat-obat antagonis reseptor H2.
Pengobatan jangka pendek tukak lambung.Pengobatan refluks esofagitis erosif / ulseratif yang telah didiagnosa
melalui endoskopi.Pengobatan jangka lama pada sindroma Zollinger Ellison.
KONTRAINDIKASI Omeprazole sebaiknya tidak diberikan pada penderita hipersensitif terhadap omeprazole.
Pada wanita hamil, wanita menyusui dan anak–anak sebaiknya dihindari bila penggunaannya dianggap tidak cukup penting