36
Obat Jantung ( Kardiaka) 1.1 Pengertian Obat Jantung ( Kardiaka ) Obat-obat jantung atau kardiaka adalah obat-obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal. 1.2 Gangguan-gangguan Jantung 1) Infark Jantung Infark jantung atau trombosis koroner, umumnya disebut serangan jantung, adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke jantung oleh gumpalan darah beku. 2) Angina Pectoris Angina pectoris adalah gangguan yang timbul karena hipoxia ( kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang-kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Merupakan kompleks gejala tanpa

Obat Jantung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Obat Jantung

Obat Jantung ( Kardiaka)

1.1 Pengertian Obat Jantung ( Kardiaka )

Obat-obat jantung atau kardiaka adalah obat-obat yang secara langsung

dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal.

1.2 Gangguan-gangguan Jantung

1) Infark Jantung

Infark jantung atau trombosis koroner, umumnya disebut serangan

jantung, adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung

yang menyalurkan darah ke jantung oleh gumpalan darah beku.

2) Angina Pectoris

Angina pectoris adalah gangguan yang timbul karena hipoxia

( kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau

emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung,

infark, kejang-kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat

atau penciutan aorta. Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa

serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat

di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut

biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila

aktivitas dihentikan. Merupakan kompleks gejala tanpa kelainan

morfologik permanen miokardium yang disebabkan oleh insufisiensi

relatif yang sementara di pembuluh darah koroner. Nyeri angina dapat

menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke daerah

abdomen.

Penyebab angina pektoris adalah suplai oksigen yang tidak adekuat ke

sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan. Jika beban kerja suatu

Page 2: Obat Jantung

jaringan meningkat maka kebutuhan oksigen juga meningkat; pada

jantung yang sehat, arteria koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih

banyak darah dan oksigen ke otot jantung; namun jika arteria koroner

mengalami kekakuan atau menyempit akibat arterosklerosis dan tidak

dapat berdilatasi sebagai respon peningkatan kebutuhan akan oksigen,

maka terjadi iskemi miokardium; sel-sel miokardium mulai

menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi

mereka.

Cara ini tidak efisien dan me-nyebabkan terbentuknya asam laktat.

Asam laktatmenurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri yang

berkaitan dengan angina pektoris. Apabila kebutuhan energi sel-sel

jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel

otot kembali ke proses fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.

Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya

penimbunan asam laktat, maka nyeri angina pektoris mereda.

3) Aritmia

Adalah gangguan ritme berupa kelainan dalam frekuensi denyut jantung

karena serambi dan bilik berdenut lebih cepat atau lebih lambat dari

normal. Dapat pula terjadi karenaterjadinya kekacauan dalam ritme

denyutan jantung.

4) Gagal Jantung

Terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Seperti setiap pompa mekanis,

gagal jantung terjadi bila jantung bekerja tidak terlalu keras untuk

waktu yang lama. Dalam hal ini jantung tidak dapat memompa darah

beroksigen yang cukup untuk metabolik tubuh. Strategi pengobatan

Page 3: Obat Jantung

farmakologik meliputi perbaikan kontraktilitas miokardial atau

penurunan kerja jantung.

Tujuan utama pengobatan gagal jantung adalah :

1. Mengurangi beban jantung

Dengan istirahat, maka kerja jantung akan sedikit berkurang,

dengan penurunan berat badan maka dapat mengurangi bantalan-

bantalan lemak di sekitar jantung yang menghimpitnya, yang

menyebabkan ruang detak jantung berkurang. Pembatasan asupan

garam, karena asupan garam dapat meningkatkan hipertensi (darah

tinggi) dalam tubuh.

2. Meningkatkan kontraktilitas miokardial dengan glikosida jantung

Glikosida jantung walupun mekanismenya belum jelas, namun

terbukti obat-obat ini menghambat ATPase natrium-kalium dan

meningkatkan pelepasan kalsium intrasel dari reticulum

sarkoplasma.

3. Menekan preload dan afterload

Preload (menurunkan beban awal) adalah volume darah yang

mengisi ventrikel selama diastolik. Peningkatan beban awal

menyebabkan pengisian berlebih pada jantung yang meningkatkan

beban kerja. Sedangkan afterload (menurunkan beban akhir) adalah

menunjukkan tekanan yang harus diatasi agar jantung dapat

memompa darah yang baru teroksigenasi ke dalam sistem arterial.

4. Antiaritmia untuk memperbaiki frekuensi dan kelainan irama jantung

Page 4: Obat Jantung

Aritmia terjadi akibat meningkatnya otomatisitas (kemungkinan

karena depolarisasi spontan), blok jantung parsial atau total yang

disebabkan efek perlambatan nodus AV.

Obat-obat yang digunakan untuk pengobatan gagal jantung,

dibedakan atas 3 golongan, yaitu :

1. Obat-obat inotropik :

a) Glikosida jantung : digitalis, digoksin, digitoksin, quabain,

strophantin K

b) Agonis β adrenergik : dobutamin

c) Inhibitor fosfodiesterase : milrinon, amrinon

2. Diuretika : furosemid, hidroklorotiazid, metolazon, bumetanid

3. Vasodilator : kaptropil, hidralazin, isosorbid, natrium nitroprusid,

lisinopril

5) Shock

Adalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti

karena biasanya berakibat fatal. Sebabnya adalah karena tahycardia

yang hebat, mycocarditis dan sebagainya.

1.3 Penggolongan Obat Jantung

Berdasarkan efeknya atas jantung, kardiaka dapat dibagi dalam 3 (tiga)

golongan, yakni :

1. Kardiotonika

a. Glikosida Jantung

Page 5: Obat Jantung

Khasiatnya adalah memperkuat kontraktilitas otot jantung (efek inotrop

positif), terutama digunakan pada gagal jantung untuk memperbaiki fungsi

pompanya. Kelompok kardiotonika terdiri dari : glikosida jantung (digoksin,

metildigoksin, digitoksin), dopaminergika (dopamine, ibopamin, dobutamin)

dan penghambat fosfodiesterase (amrinon, milrinon).

Glikosida jantung memiliki gugus gula khas pada strukturnya. Oleh

penduduk Afrika dan Amerika Selatan, glikosida jantung banyak digunakan

untuk racun panah. Efek farmakologi terutama terhadap jantung. Glikosida

jantung ditemukan pada beberapa keluarga tumbuhan : Apocynaceae,

Liliaceae, Moraceae dan Ranunculaceae. Sumber glikosida jantung yang

utama dalam perdagangan adalah dari genus Digitalis dan Strophantus.

Genus ini juga merupakan sumber saponin. Contohnya senyawa digitonin

(aglikon: digitoksigenin) dari Digitalis purpurea.

Glikosida jantung alamiah dapat diperoleh dari berbagai tanaman,

antara lain:

a) Folia digitalis purpurea : digitoksin, gitoksin, gitalin

b) Folia digitalis lanata : Lanatosid A (hidrolisa menghasilkan digitoksin),

lanatosid B (hidrolisa menghasilkan gitoksin), lanatosid C (hidrolisa

menghasilkan digoksin).

c) Stofantus gratus : quabain

d) Strofantus kombe : strofantin

e) Urginea maritma (ganggang laut) : skilaren (zat aktif yang memacu kerja

jantung)

Semua glikosida jantung mempunyai efek :

1. Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (kerja inotropik positif)

Page 6: Obat Jantung

2. Memperlambat frekuensi denyut jantung (kerja kronotropik negatif)

3. Menekan hantaran rangsang (kerja dramatropik negatif)

4. Menurunkan nilai ambang rangsang.

Mekanisme kerja :

Glikosida jantung bekerja menghambat enzim Natrium-kalium ATPase

pada reseptor di membran sel, khusunya di miokardium, pertukaran ion-ion

Na+ – K+ diubah menjadi pertukaran ion-ion Na+ – Ca++, meningkatkan

influks Ca menjadi protein kontraktil Ca-dependen pada sel otot jantung.

Farmakokinetik :

Bioavailabilitas preparat oral sangat bervariasi, sehingga perlu

memonitor kadarnya dalam serum. Adsorbsinya dihambat oleh adanya

makanan dalam saluran cerna. Derajat adsorbsi lanatosid C adalah 50%,

tepung dan tincture digitalis 20%, digoksin 50%, digitoksin 100%. Jadi, pada

digitoksin seluruhnya diadsorbsi masuk ke dalam darah, sama seperti pada

pemberian IV. Ekskresi berbeda-beda menurut jenis masing-masing. Indikasi

klinik glikosida digitalis untuk lemah jantung kongestif dan untuk depresi

nodus AV.

Macam-macam obat yang termasuk glikosida jantung :

Digoksin

Digoksin meningkatkan influks kalsium ke dalam sel-sel miokardial.

Digoksin adalah glikosida jantung yang paling sering digunakan,

terutama untuk alasan farmakokinetik. Bila membandingkan obat-obat

ini sangat berguna untuk mengaitkan digitoksin dengan “lebih banyak

dan lebih lama”(Digitoksin mempunyai huruf lebih banyak disbanding

digoksin, membuatnya menjadi kata yang lebih panjang).

Page 7: Obat Jantung

Cara Kerja : Khasiat digoksin yang terpenting adalah efek inotrop positif,

yakni memperkuat kontraksi jantung, sehingga volume pukulan, volume

menit dan diuresis diperbesar, serta jantung yang membesar dapat

mengecil lagi. Frekuensi denyutan juga diturunkan (efek kronotrop

negatif) akibat stimulasi nervus vagus. Hal ini berbeda dengan banyak

zat inotrop positif lain.

Efek yang tak diinginkan : digoksin intoksikasi digitalis (tanda-tanda

toksisitas terjadi pada 10-25% pasien yang mendapat digitalis.

Toksisitas sering kali fatal dan terjadi lebih sering pada pasien yang

mendapat tiazid/diuretic boros-kalium lain), bradikardi, blok nodus

AV/SA, aritmia. Juga anoreksia, mual, muntah, diare, sakit kepala,

kelelahan, malaise, gangguan visual dan ginekomastia. Peningkatan

resistensi perifer dapat meningkatkan beban kerja jantung,

memperburuk kerusakan iskemik.

Digitoksin

Digitoksin, mempunyai waktu paruh lebih panjang, lebih banyak

diadsorbsi dari saluran cerna, lebih banyak terikat protein dan

dimetabolisme lebih luas sebelum ekskresi. Sedangkan digoksin tidak

dimetabolisme sama sekali. Mekanisme kerja dan efek yang tak

diinginkan sama dengan digoksin, sedangkan indikasinya jarang

digunakan karena waktu paruh panjang (bila timbul toksisitas, sulit

mengeluarkan obat aktif dari tubuh). Berguna pada pasien dengan

gagal ginjal karena tidak dapat mengekskresi digoksin.

b. Agonis β adrenergik

Dobutamin

Page 8: Obat Jantung

Dobutamin, meningkatkan produksi cAMP dengan mengikat reseptor

adrenergik β. Mekanisme kerjanya agonis adrenergik yang memilih

reseptor β.

Dengan dosis sedang, meningkatkan kontraktilitas tanpa meningkatkan

frekuensi jantung atau tekanan darah. Efek minimal pada pembuluh

darah. Indikasinya untuk meningkatkan curah jantung pada gagal

jantung kronik. Dapat digunakan dengan obat penurun beban akhir.

Juga digunakan untuk mengobati syok. Efek tak diinginkan, takikardi,

hipotensi, mual, sakit kepala, palpitasi, gejala angina, dispnea aritmia

ventrikel.

c. Inhibitor fosfodiesterase

Amrinon

Amrinon, menghambat degradasi cAMP (cAMP adalah pembawa pesan

biokimia yang merangsang jantung. Mekanisme kerjanya menghambat

fotodiesterase/enzim yang memecahkan cAMP). cAMP meningkatkan

ambilan kalsium, meningkatkan kontraktilitas isi sekuncup, fraksi ejeksi

dan kecepatan sinus. Menurunkan resistensi perifer. Indikasinya

ditambahkan pada terapi digoksin bila gagal jantung menetap meskipun

telah diberi digoksin. Efek tak diinginkan, intoleransi saluran cerna,

hepatotoksisitas, demam, trombositopenia reversibel (20%).

Milrinon

Milrinon, mekanisme kerjanya 20 kali lebih paten disbanding amrinon.

Kerjanya sama. Indikasinya mirip amrinon, sedangkan efek tak

diinginkannya efek samping sangat sedikit. Pernah dilaporkan sakit

kepala dan pemburukan angina.

Page 9: Obat Jantung

2. Obat angina pektoris

Mempunyai daya vasodilatasi atau memperlambat frekuensi jantung.

Kelompok obat angina pektoris dibagi menjadi : vasodilator koroner

(nitrogliserin, isosorbid-dinitrat, dipiridamol), beta-bloker (sotalol, labetolol),

dan antagonis-Ca (nifedipin, verapamil, diltiazem).

a. Vasodilator Koroner

Memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukan darah beserta

oksigen, sehingga meringankan beban jantung. Berkhasiat relaksasi otot

pembuluh darah, bronkus, saluran empedu, lambung dan usus serta saluran

kemih. Obat pilihan utama adalah nitroglierin. Nitrat menyebabkan pelebaran pada

dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan long-acting.

Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah (sublingual) biasanya akan

menghilangkan gejala angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya berlangsung selama 30 menit.

Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet atau semprotan nitroglycerin

setiap saat.Menelan sebuah tablet sesaat sebelum melakukan kegiatan yang diketahui penderita

dapat memicu terjadinya angina, akan sangat membantu penderita.

Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan diantara gusi dan pipi bagian dalam atau penderita

bisa menghirup nitroglycerin yang disemprotkan ke dalam mulut; tetapi yang banyak digunakan

adalah pemakaian nitroglycerin tablet sublingual. Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4

kali/hari. Nitrat juga terdapat dalam bentuk plester dan perekat kulit, dimana obat ini diserap

melalui kulit selama beberapa jam.

Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera kehilangan kemampuannya

untuk mengurangi gejala.Oleh karena itu sebagian besar ahli menganjurkan selang waktu selama

8-12 jam bebas obat untuk mempertahankan efektivitas jangka panjangnya.

Obat yang termasuk dalamgolongan ini antara lain adalah :

Page 10: Obat Jantung

Nitroglycerine dan Dipiridamol.

b. Beta Bloker

Zat ini memperlambat pukulan jantung (bradikardi, efek kronotrop

negatif). Di samping itu juga dapat meningkatkan peredaran darah karena

bradikardi akan memperpanjang waktu diastole.

Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan

organ lainnya. Beta blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan

aktivitas, beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan

akan oksigen.

Beta-blocker dan nitrat telah terbukti mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan

kematian mendadak

Obat yang termasuk kedalam golongan ini antara lain :

Propanolo, Acebutolol, Bisoprolol, dll.

c. Antagonis Kalsium

Zat ini memblok Calcium-channels di otot polos arterial dan

menimbulkan relaksasi dan vasodilatasi perifer (efek kronotrop negatif). Obat

ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri koroner.

Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina. Beberapa antagonis

kalsium bisa memperlambat denyut jantung. Obat ini juga bisa digabungkan bersama beta-

blocker untuk mencegah terjadinya episode takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).

Yang termasuk kedalam antagonis kalsium antara lain Verapamil, Nifedipine dan Diltiazem.

d. Antiangina golongan Antiplatelet

Page 11: Obat Jantung

Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan darah bila terjadi

perdarahan. Tetapi jika platelet terkumpul pada ateroma di dinding arteri, maka pembentukan

bekuan ini (trombosis) bisa mempersempit atau menyumbat arteri sehingga terjadi serangan

jantung.

Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan dalam dinding

pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko kematian karena penyakit arteri koroner.

Penderita yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan triklopidin.

Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah aspirin.

3. Antiaritmika

Adalah obat-obat yang dapat menormalisasi frekuensi dan ritme

pukulan jantung. Disamping menururunkan frekuensi denyutan jantung (efek

chrontrop negatif), umumnya obat-obatan ini juga mengurangi daya

kontraksi jantung (efek inotrof positif). Khasiatnya adalah meniadakan

kelainan irama jantung. Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan

aritmia dibagi menjadi empat golongan, yaitu :

1. Zat-zat dengan daya anastetik lokal, disebut juga efek kinidin atau efek

stabilisasi membran. Zat ini mengurangi kepekaan membran sel-sel

jantung untuk rangsangan dengan jalan menghambat pemasukan inon

natrium di membran dan memperlambat depolarisasinya. Akibatnya

ritme dan frekuensi jantung menjadi normal kembali. Termasuk zat ini

adalah, antara lain:

a) Kuinidin

Berefek pada stabilisasi membran, anti kolinergis, kronotrop negatif

dan inotrop negatif. Wanita hamil tidak boleh menggunakan zat ini

karena bersifat teratogenik.

Page 12: Obat Jantung

b) Lidokain

Anestetikum lokal ini berkhasiat anti aritmia berdasarkan stabilisasi

membran. Tetapi, berbeda dengan kinin, masa refrakter dan

penyaluran impulsnya dipersingkat tanpa mengurangi daya

kontraksi jantung.

2. Zat perintang reseptor beta adrenergik atau beta blockers, yang

mengurangi aktivitas saraf adrenergik di otot jantung, sehingga

frekuensi dan daya kontraki jantung menurun. Contohnya : Timolol dan

Propanolol.

3. Zat yang memperpanjang masa refrakter, dengan jalan memperpanjang

aksi potensial. Contohnya :

a) Sotalol

b) Amiodaron

Berkhasiat anti aritmia, anti adrenergis dan vasodilatasi. Wanita

hamil tidak boleh menggunakan amiodaron karena dapat

menyebabkan struma pada janin.

4. Antagonis kalsium, contohnya : Verapamil, Nifedipine,

Diltiazem.

OBAT JANTUNG ( DIGOXIN )

Page 13: Obat Jantung

Deskripsi:Digoxin diperoleh dari daun tumbuhan digitalis (daun-daunan yang dipakai sebagai obat memperkuat jantung). Digoxin membantu membuat detak jantung lebih kuat dan dengan irama yang lebih teratur.Komposisi :Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg.Kemasan :Botol berisi 100 tabletKotak berisi 10 strip @ 10 tabletMekanisme Kerja Obat :Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek langsung dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk ionkalsium keintra sel. Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.Indikasi :Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium.Kontra indikasi :BlokAVtingkat 2 dan blok AVtotal.                               Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson - White.Fibrilasi ventrikel.Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalis.Posologi :Dewasa:Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi.

Page 14: Obat Jantung

Untuk digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-2 tabletsehari (1/2 -  1 tablet   pada usia   lanjut),  tergantung   pada berat   badan  dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.Anak-anak dibawah 10 tahun :0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.Peringatan dan Perhatian :Dosis lebih rendah pada pasien dengan berat badan rendah.usia lanjut, hipokalemia dan hipotiroid. Setelah  pemberian  selama   14 hari, dosis  hams diturunkan dan disesuaikan dengan respon pasien. Hati-hati pemberian pada ibu hamil dan menyusui.Hati-hati pemberian pada penderita gagal jantung yang menyertai glomerulonefritis akut, karditis berat, gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat, hipokalsemia, hipomagnesemia, aritmia atrium yang disebabkan keadaan hipermetabolik, penyakit nodus SA, Sindroma Wolff - Parkinson - White, perikarditis konstriktif kronik, bayi neonatus dan bayi prematur. Blok AV tidak lengkap pada pasien dengan serangan Stokes - Adams dapat berianjut menjadi Blok AV lengkap. Jangan digunakan untuk terapi obesitas atau takikardia sinus, kecuali jika disertai gagal   jantung.Digoksin dapat menimbulkan perubahan ST-T yang pgsitjf semu pada EKG selama testlatihan. Anoreksia, mual, muntan dan aritmia dapat merupakan gejala penyerta gagal jantung atau gejala-gejala keracunan digitalis. Bila timbul keracunan digitalis maka pemberian obat digitalis dandiuretik dihentikan.Efek Samping :Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel  prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.Gejala neurologik :   depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingungdan halusinasi visual.Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain.Interaksi Obat :Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.Cara Penyimpanan :Simpan di tempat sejuk dan kering, dalam wadah tertutup rapat.Adapun Tanggung jawab perawat dalma pemberian obat adalah :Begitu besar peran perawat dalam pemberian obat, perawat harus benar-benar memastikan pasien dan obat yang akan diberikan kepada pasien, jangan sampai pasien salah mendapatkan obat, selain itu juga perawat harus memahami efek dan efek samping dari obat yang bisa disesuiakan dengan kondisi/penyakit pasien, untuk lebih jelaskan maka akan diuraikan dibawah ini tentang peran perawat dalm pemberian obat kepada pasien.

Page 15: Obat Jantung

1.      Perawat terampil & tepat saat memberikan obat.2.      Tidak sekedar memberikan pil untuk diminum atau injeksi obat melalui pembuluh darah, namun

juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.3.      Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting untuk dimiliki perawat.4.      Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan dengan

mendorong klien untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan.Dengan demikian : perawat membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya.Obat adalah substansi yang berhubungan fungsi fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan. Pengobatan / medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan. Obat dapat diklasifikasikan melalui beberapa cara, antara lain berdasarkan : bahan kimia penyusunnya, efek yang ditimbulkan baik didalam laboratorium maupun tubuh manusia.Dalam pemberian obat,  perawat harus memperhatikan hal berikut :

a)      Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan.b)      Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep.c)      Gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan.d)     Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan akurat

dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.

Prinsip 5 benar pengobatan :1.      Benar Klien2.      Benar Obat3.      Benar Dosis Obat4.      Benar Waktu Pemberian5.      Benar Cara Pemberian 

1. Benar KlienDipastikan dengan memeriksa  identitas klien, dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri, hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat, hak klien untuk menolak penggunaan sebuah obat.2. Benar ObatBerarti klien menerima obat yang telah diresepkan, tanggung jawab perawat untuk mengikuti perintah yang tepat, menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali :

1.      pada saat melihat botol atau kemasan obat,2.      sebelum menuang / mengisap obat dan3.      setelah menuang / mengisap obat.

3. Benar Dosis ObatDosis yang diberikan untuk klien tertentu.Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut : Tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta), dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/h ari.

4.      Benar Waktu Pemberian

Page 16: Obat Jantung

Saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan, dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam  sehari, seperti b.i.d ( du a kali sehari ) , t.i.d ( tiga kali sehari ), q.i.d ( empat kali sehari ), atau q6h ( setiap 6 jam ), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan,  jika obat mempunyai waktu paruh (t ½ ) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu, beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama makanan.5. Benar Cara PemberianPerlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :

1.      Oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul.2.      Sublingual ( di bawah lidah  untuk absorpsi vena ).3.      Topikal ( dipakai pada kulit ).4.      Inhalasi ( semprot aerosol ).5.      Instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ).6.      Empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena. 7.       

6. Dokumentasikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.

Daftar Pustakahttp://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30030http://st284602.sitekno.com/article/12254/peran-perawat-dalam-pemberian-obat.html

GLIKOSIDA JANTUNG

GLIKOSIDA

Page 17: Obat Jantung

 

I.      PENGENALAN

Glikosida adalah suatu senyawa kimia bahan alam yang apabila dihidrolisis

menghasilkan satu atau lebih gula (glikon) dan senyawa bukan gula. Jika gula yang

menyusunnya glukosa maka disebut dengan glukosida. Sedangkan jika snyawa gula yang

membentuk selain glukosa seperti ramnosa, digitoksosa, simarosa dan gula lainnya disebut

glikosida. Senyawa penyusun glikosida bukan gula disebut dengan aglikon.

Berdasarkan sudut pandang biologi glikosida sangat berperan penting dalam kehidupan

tanaman yang berfungsi dalam regulasi, proteksi dan fungsi sanitasi. Beberapa macam

diantaranya merupakan agen yang aktif secara teraupetik. Berikut diantaranya seperti untuk

kardiak ada glikosida dari digitalis, strophanthus, squill, convallaria; laksatif seperti dari tanaman

senna, aloe, rhubarb, cascara sgrada, dan frangula mengandung emodin dan glikosida

antrakuinon lainnya; sinigrin merupakan glikosida dari black mustard, yields allyl isothiocyanate

merupakan irritant lokal yang sangat kuat.

II.  BIOSINTESA GLIKOSIDA

Berdasarkan bukti yang diperoleh menunjukkan bahwa prinsip pembentukan dari

glikosida meliputi transfer pada satu gugus uridil dari uridin tripospat menjadi sebuah gula 1-

pospat, yang dikatalisis oleh enzim uridilil transferase. Enzim ini sudah diisolasi dari hewan,

tanaman, dan juga dari mikroba. Reaksi selanjutnya yaitu diperantarai oleh glikosil transferase,

meliputi transfer gula dari uridin dipospat menjadi aseptor yang cocok (aglikon), yang akan

membentuk glikosida. Berikut adalah gambaran umum reaksinya.

UTP + gula-1-P UDP-gula + PPi

Uridilil transferase

 

UDP-gula + Aseptor Aseptor-gula

+ UDP

Glikosil transferase (Glikosida)

Page 18: Obat Jantung

III.                       PENGKLASIFIKASIAN GLIKOSIDA

Berdasarkan kimia bahan alam klasifikasi glikosida berdasarkan dari grup aglikonnya.

Berikuta adalah klasifikasi dari glikosida yang berkhasiat obat :

1.      Glikosida kardioaktif

2.      Glikosida antraquinon

3.      Glikosida saponin

4.      Glikosida cyanophore

5.      Glikosida iso tiosianat

6.      Glikosida flavonol

7.      Glikosida alkohol

8.      Glikosida aldehid

9.      Glikosida lakton

10.  Glikosida fenol

11.  Lain-lain yang mempunyai prinsip mirip

 

A.    GLIKOSIDA KARDIOAKTIF

Penggunaan glikosida kargiak dalam terapi yaitu dapat meningkatkan kekuatan kontraksi

sistolik. Glikosida kardioaktif biasanya digunakan pada pasien gagal jantung kongestif.

Glikosida kardioaktif bekerja dengan cara menghambat Na+, K+-ATPase.

a.       Digitalis

Digitalis atau Foxglove adalah daun yang dikeringkan dari Digitalis purpurea Linne

(Famili Schrophulariaceae). Serbuk digitalis dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 600 C.

Digitalis Lanata atau Grecian Foxglove adalah daun yang dikeringkan dari Digitalis

Laanta Enhart. Tanaman ini berasal dari Eropa bagian tengah dan selatan.

Secara luas glikosida mengandung senyawa obat, namun yang paling penting dalam

medis yaitu digitoksin, gitoksin, dan gitaloksin. Konsentrasi dari tiga tiga glikosida di atas

berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan kondisi pertumbuhannya.

b.      Digitoksin

Page 19: Obat Jantung

Digitoksin merupakan glikosida kardiotonik yang didapat dari Digitalis purpurea Linne,

Digitalis lanata Ehrh dan juga dari spesies digitalis yang lain yang masih dalam Famili

Scrophulariceae. Digitoksin berwarna putih, tidak berbau, dan mempunyai serbuk mikrokristalin.

Rasa dari digitoksin pahit, dan praktis tidak larut dalam air, dan sangat mudah larut dalam

alkohol.

Digitoksin adalah suatu karditonik yang dapat meningkatkan tonus otot jantung. Dosis

oral lazim, intramuscular atau intravena diawali dengan 600 mikrogram, yang diikuti dengan

dosis 200-400 mikrogram pada interval 3-6 jam. Dosis pertahanannya yaitu 100-200 mikrogram

perhari.

Contoh produk dari digitoksin yang ada yaitu Crystodigin®, Digitaline Nativelle®, dan

Purodigin®.

c.       Digitonin

Merupakan Kristal saponin yang diperoleh dari daun dan biji Digitalis purpurea.

hidrolisisis satu molekul digitonin mengasilkan 1 molekul digitogenin, 2 glukossa, 2 galaktosa,

dan satu xylosa. Digitonin membentuk kompleks yang tidak larut dengan kolesterol, sehingga

dapat digunakan untuk menentukan kolesterol dalam darah, empedu, dan jaringan.

d.      Asetil Digitoksin Atau α-Digitoksin Asetat

Senyawa ini tersusun dari aglikon digitoksigenin dan tiga molekul digitoksosa yang

menyatu dengan suatu gugus asetil. Ini diperoleh dari pemecahan residu glukosa dari lanatoside

A(yang terjadi secara alami pada Digitalis lanata). Asetil digititoksin juga sudah diisolasi dari

Digitalis mertonensis.

Asetil digitoksin digunakan sebagai Kardiotonik. Lama aktivitasnya yaitu berada diantara

digoksin dan digitoksin. Dosis lazim, pertahanan 150 mikrogram perhari.

e.       Digoksin

Digoksin merupakan glikosida kardiotonik yang diperoleh dari daun Digialis lanata

Ehrh (family Scrophulariaceae). Digoksin digunakan untuk pengobatan gagal jantung kongestif

dan takiaritmia jantung. Range dosis lazim yaitu diawali dengan dosis muatan yaitu 750

Page 20: Obat Jantung

mikrogram sampai 1,5 miligram secara oral. Jika diberikan secara intravena 500 mikrogram

sampai 1,5 miligram sehari, dan 500 mikrogram sampai 2 miligram sehari secara

intramuskular.contoh sediaan patennya yaitu Lanoxin®, dan Davoxin®.

f.       Lanatosida C

Diperoleh dari daun Digitalis lanata Ehrh (Famili Scrophulariaceae). Obat ini sangat

beracun. Obat ini digunakan pada pengobatan gagal jantung kongestif. Dosis lazim secara oral

yaitu 5-10 mg dan dosis pertahanannya yaitu 0,5-2 mg. contoh sediaan patennya Cedilanid®.

g.      Deslanoside

Merupakan deasetil lanatosida C. bentuknya yaitu Kristal putih, atau berbentuk serbuk

kristalin. Senyawa ini bersifat higroskopis, dapat menyerap air hingga 7% jika dibiarkan pada

udara bebas. Obat ini digunkan sebagai kardiotonik dan sering digunakan unttuk mendapatkan

dosis muatan yang cepat. Onset aksinya 10 sampai 30 menit.efek maksimal yaitu 1 sampai 2 jam

dan waktu eliminasi 3 sampai 6 hari. Dosis lazim intramuscular atau intravena yaitu 1-1.6 mg

dalam 12 jam. Contoh sediaan patennya Cedilanid D®.

h.      Ouabain

Merupakan glikosida dari Ouabagenin dan ramnosa. Diperoleh dari tanaman

Strophanthus gratus. Ouabain dikenal juga sebagai G-strophanthin.

Biji tanaman strophanthus sudah lama digunakan oleh orang Afrika sebgai racun pada

anak panah. Ini pertama kali diamati oleh Hendelot di Afrika Barat dan oleh Livingstone di

Afrika Timur.Ouabain digunakan sebagai acuan untuk standar pada pengujian kadar kardiak

glikosida. Ouabain merupakan kardiak glikosida yang memberikan aksi paling cepat. Digunakan

secara intravena 250-500 mikrogram (dosis awal) untuk penanganan gagal jantung akut

kemudian diulang 100 mikrigram setiap satu jamdan maksimal 1 miligram sehari. Onset aksinya

yaitu 3-10 menit, efek maksimal 3-10 menit dan waktu eliminasi 24-48 jam.

i.        Squill

Squill atau Squill Bulb terdapat pada potongan bulbus yang dikerngkan dari tanaman

Urginea Indica Kunth (Famili Liliaceae). Squill mengandung kira-kira 12 macam glikosida

kardioaktif yang secara prinsip satu, Scillaren A, yang terdiri dari dua sampai tiga total pecahan

Page 21: Obat Jantung

glikosida. Satu kali hidrolisis senyawa ini akan menghasilkan aglikon scillarenin, suatu

bufadienolida, ditambah ramnosa dan glukosa.

Senyawa ini digunakan sebagai ekspektoran juga berperan dalam proses emetik,

cardiotonik, dan juga diuretik. Contoh sediaan patennya Senodin®, Sedatussin®, Cosanyl®.

j.        Obat Kardioaktif Lain

Sejumlah tanaman mengandung glikosida kardiokatif, dan beberapa diantaranya sudah

lam digunakan sebagai diuretik. Convallaria atau Lily-of-the-Valley Root adalah rizom dan akar

yang dikeringkan dari tanaman Convallaria majalis Linne (Famili Liliaceae) yang mengandung

lebih dari 20 macam glikosida kardioaktif. Contoh lain yaitu dari tanaman Apocynum cannabium

atau Apocynum androsaemifolium (family Apocynaceae) mengandung Cymarin, apocannoside,

dan cyanocannoside.

 

B.     GLIKOSIDA ANTRAQUINON

Merupakan glikosida dengan aglikon berhubungan dengan anthracene yang terdapat

sebagai senyawa obat pada Cascara sagrada, Frangula, Aloe, Rhubarb, Senna, Chrysarobin, dan

Cochineal. Hasil hidrolisis meghasilkan aglikon di-, tri-, atau tetrahydroyanthraquinones untuk

membentuk frangula-emodin (1,6,8,-trihydroxy-3-hydroxymethylanthraquinone) dan rhein ( 1,8-

dihydroxy-3-hydroxymetil-anthraquinon-3-carboxylic acid).

1.      Cascara Sagrada

Cascara Sagrada atau Rhamnus Purshiana merupakan salak yang dikeringkan dari

Rhamnus purshiana DeCandolle (Famili Rhamnaceae). Terdapat dua tipe senyawa anthracene

yang telah dilaporkan yaitu: Normal O-glycosida (berdasarkan emodin), kira-kira 10-20% dan

aloinlike C-glikosida terdapt kira-kira 80-90%. C-Glikosida terdiri dari barbaloin dan

deoksibarbaloin (Chrysaloin).

Cascara sagrada digunakan sebagai pencahar. Selain untuk mengobati kebiasaan

konstipasi cascara sagrada juga dapat memperbaiki tonus alami kolon. Rasa pahit dan

aktivitasnya menurun dengan adanya penggunaan magnesium oksida.

Page 22: Obat Jantung

2.      Aloe

Aloe atau atau jus kering daun Aloe barbadensis Miller (Aloe vera Linne), dikenal

sebagai Aloe ferox.aloe mengandung tidak kurang dari 50% air. Aloe mengandung sejumlah

glikosida antraquinon, yang pada prinsipnya sama dengan barbaloin (aloe-emodin antron C-10

glukosida). Aloe digunakan dalam bentuk tincture dan catartik. Jus segar musilago dari daun

Aloe vera dapat digunakan untuk luka bakar, lecet, dan luka lainnya yang berhubungan dengan

iritasi.

Aloin adalah suatu campuran yang diperoleh dari aloe. Senyawa ini mempunyai sifat

yang berbeda secara fisika dan kimia. Yang paling penting adalah senyawa ini larut dalam air.

Dosis lazim dalam bentuk katartik aloin adalah 15 mg. umumnya aloin dikombinasi dengan

kkomponen lain seperti agen antispasmotik, juga dengan ekstrak belladonna, garam empedu,

ekstrak cascara sagrada serbuk ipecac, PP, dan podopilin. Contoh sediaaan patennya Alophen® .

3.      Rhubarb

Rhubarb, Rheum atau Rhubarb cina, terdapat pada rizom dan akar kering pada jaringan

periderm tanaman Rheum officinale Baillon (family Polygonaceaeae).

4.      Senna

Senna atau daun senna terdapat pada daun kering tanaman Cassia acutifolia Delile

(famili Leguminosae). Prinsip kerja dari constituen senna adalah dimerik glikosida, yaitu aglikon

yang terdiri dari aloe emodin dan atau rein. Senna biasanya digunakan sebagai pencahar pada

dosis 2 gram.

5.      Chrysarobin

Chrysarobin adalah campuran netral terdapat dalamserbuk Goa, yang terdapt sebagai

deposit dalam kayu (batang) Andira araroba (Famili Leguminosae). Chrysarobin digunakan

sebagai keratolytic dalam pengobatan psoriasis, trichophytosis dan eczema kronik.

Penggunaanya adalah secara topical dengan konsentrasi 0,1 sampai 0,2%.

6.      Danthron

Page 23: Obat Jantung

Danthron atau Chrysazin adalah 1,8-dihidrosiantraquinon. Obat ini digunakan sebagai

pencahar. Dosis lazimnya adalah 75-150 mg.

7.      Cochineal

Cochineal atau Coccus terdapat pada Coccus cacti Linne (Famili Coccidae). Prinsipnya

obat ini digunakan sebagai agen pewarna. Carmine adalah aluminium lake yang digunakan

sebagai agen pewarna.

C.    GLIKOSIDA SAPONIN

Glikosida ini tersebar secara luas pada tanaman. Saponin berbentuk koloid sabun yang

berasa pahit, berasa tajam, dan obat yang dapat mengiritasi membrane. Saponin dapat

menyebabkan hemolis, dan ini sangat toksis pada hewan berdarah dingin. Setelah dihidrolisis

senyawa ini akan menghasilkan aglikon sapogenin.nBiosisntesis saponin erbagi ke dalam dua

bagian yang berbeda pada aglikonnya (sapogenin).

1.      Glicyrrhiza

Merupakan rizom dan batang yang dikeringkan dari tanaman Glycyrrhyza glabra Linne

(Famili Leguminosae). Glycyrrhiza mengandung saponinlike glikosida, glycyrrhizin, yang

manisnya 150 kali manis gula. Sanyawa lain yang terdapat adalah flavonoid glikosida, liquiritin

dan dan derivate cumarin, herniarin dan umbelliferon, asparagin, 22,23-dihidrostigmasterol,

glukosa, mannitol, dan sekitar 20% amilum. Glycyrrhiza digunakan untuk meringankan gejala

ekspektoran, dan juga bersifat laksatif.

2.      Sarsaparilla

Sarsaparilla adalah batang yang dikeringkan dari campuran Smilax aristolochiaefolia,

Smilax regelii, Smilax febrifuga (Famili Liliaceae). Unsur pokok sarsaparilla adalah sarsaponin,

dan smilagenin. Tanaman ini juga mengandung fitosterol seperti stosteerol dan stigmasterol,

resin, dan minyak atsiri.

3.      Dioscorea

Yam adalah nama popular untuk beberapa spesies Dioscorea dan sering diaplikasikan

untuk kentang. Botogenin dan Diosgenin adalah diperoleh dari akar Dioscorea spiculiflora.

Diosgenin dihidrolisis menjadi dioscin, yang merupakan prekussor glukokortikoid.

4.      Ginseng

Page 24: Obat Jantung

Ginseng adalah akar Panax quinquefolium Linne dan Panax ginseng C, (Famili

Araliaceae). Ginseng mengandung campuran komplek triterpenoid sapinin. Ginseng banyak

digunakan untuk penanganan anemia, diabetes, insomnia, neurasthenia, gastritis, penyakit

seksual, tonik, diuretic, dan berfungsi sabagai karminatif.

 

D.    GLIKOSIDA SIANOPOR

Sianopor glikosida yang paling umum adalah turunan mandelonitril. Kelompok ini

direpresentasikan dari Amygdalin, dan ada juga dari prunasin. Ketika amygdalin dihidrolisis

akan membentuk dua gula.

1.      Cherry Hutan

Adalah kulit kayu yang dikeringkan dari tanaman Prunus serotina (Famili Rosaceae).

Kulit kayu ini mengandung sianogenik glikosida, prunasin, hydrolituk enzim, prunase, p-cumaric

acid, trimetil asam gallat, amilum, dan minyak atsiri. Senyawa ini dalam bentuk sediaan sirup

yang digunakan sebagai ekspektoran sedatip.

 

E.     GLIKOSIDA ISOTIOSIANAT

Merupakan senyawa glikosida yang mempunyai aglikon berupa senyawa isotiosianat.

Aglikonnya dapat berupa turunan alifatik maupun aromatik. Yang paling penting disisni adalah

mustard yang mengasilkan glikosida sinigrin, dan sinalbin dari mustard putih. Mustard hitam,

sinapsis nigra, atau brown mustard adalah biji yang dikeringkan dari tanaman Brassica nigra

atau Brassica juncea (family Cruciferae). Mustard hitam adlah iritan local dan emetic. Kemudian

ada juga mustard putih atau Sinapsis Alba yang terdapat pada biji Brassica alba (Famili

Cruciferae). Mustard putih mengandung enzim myrosin dan sinalbin glukosida setelah

dihidrolisisis.

 

F.     GLIKOSIDA FLAVONOL

Page 25: Obat Jantung

Merupakan glikosida yang aglikonnya merupakan senyawa flavonoid. Sejumlah

flavonoid yang paling baik seperti rutin, queircitrin, dan sitrus bioflavonoid.

 

G.    GLIKOSIDA ALKOHOL

1.      Salicin

Salisin adalah glikosida yang diperoleh dari spesies Salix dan Populus. Salicin

dihidrolisis menjadi D-glukosa dan saligenin oleh emulsion.

 

H.    GLIKOSIDA ALDEHID

Salinigrin terdapat pada tanaman Salix discolor, yang mengandung glukosa dan

berkombinasi dengan m-hidroksibenzaldehid. Salinigrin berisomer dengan helisin.

1.      Vanilla

Vanilla atau Vanilla Bean diproleh dari buah Vanilla flanifolia (Famili Orchidaceae).

Vanilla hijau mengandung dua glikosida yaitu glukovanilin dan glukovanilik alcohol. Vanilla

digunakan sebagai bumbu dalam bentuk tinktur.

 

I.       GLIKOSIDA LAKTON

1.      Coumarin

Senyawa ini telah diisolasi dari Anthoxanthum odoratum (family Gramineae), Melilotus

albus dan Melilotos officinalis (Famili Leguminosae), serta dari Galium triflorum (Famili

Rubiaceae) juga telah diisolasi dari Trifolium pretense (Famili Leguminosae). Coumarin dan

ekstrak tonka digunakan sebagai bumbu.

Bishydroxycoumarin atau dicumarol adalah obat yang berhubungan dengan coumarin.

Senyawa ini diperoleh dari daun Melilotus officinalis (Famili Leguminoseae). Senyawa ini

merupakan antikoagulan. Dosis lazimnya adalah 200-300 mg untuk permulaaan, dan 25-200 mg

sekali sehari.

Page 26: Obat Jantung

2.      Cantharides

Terdapat pada Cantharis vesicatoria (Famili Meloidae). Mengandung cantharidin 0,6

sampai 1,0%. Senyawa ini bersifat iritan, vesicant, dan rubefacient.

 

J.      GLIKOSIDA FENOL

Merupakan glikosida yang mempunyai aglikon snyawa Fenol. Senyawa tersebut

adalahArbutin yang terdapat pada tanaman Arctostaphylos uva-ursy (Famili Ericaceae). Selain

itu juga ada Hesperidin Phlorizidin, baptisisin dari baptisia dan iridin dari Iris spesies. Senyawa

ini bersifat diuretic dan adstringen.

 

K.    GliKOSIDA LAIN-LAIN

1.      Gentian

Merupakan akar dan rizom yang dikeringkan dari tanaman Gentiana lutea (Famili

Gentianaceae). Unsure lain gentian meliputi 0,6-0,8 alkaloid, gentianin, xanthone kuning,

gentisin, isogentisisn, dan glikosida gentioside, tannin, gula meliputi trisakarida gentianosa.

 

Tinjauan Pustaka

Tyler, varro E. 1976. PHARMACOGNOSY. 7th edition. Lea & Febiger. Philadephia. Page: 76-

103 dan 203-213.