32
PENGGUNAAN OBAT ANTI-HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Ahmad Rais Dahyar 1. Pendahuluan Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi kematian ibu hamil. Di negara maju, 16 % kematian ibu disebabkan oleh gangguan akibat hipertensi dan merupakan yang tertinggi dibandingkan perdarahan, aborsi dan sepsis. Di Asia, Afrika dan Amerika latin 1 dari 10 kematian ibu hamil disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan beserta komplikasinya, di mana hal tersebut sangat mungkin dicegah dengan perawatan yang efektif pada wanita yang telah menunjukkan tanda-tanda awal gangguan hipertensi dalam kehamilan. 1,2,3 Meskipun telah dilakukan penelitian yang intensif selama beberapa dekade, hipertensi yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan tetap menjadi masalah yang belum terpecahkan. Secara umum, preeklampsia merupakan suatu hipertensi yang disertai dengan proteinuria yang terjadi pada kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada ibu hamil primigravida. Jika timbul pada ibu hamil multigravida biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan 1

Obat Hipertensi Dalam Kehamilan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat Obgyn

Citation preview

PENGGUNAAN OBAT ANTI-HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Ahmad Rais Dahyar1. PendahuluanHipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi kematian ibu hamil. Di negara maju, 16 % kematian ibu disebabkan oleh gangguan akibat hipertensi dan merupakan yang tertinggi dibandingkan perdarahan, aborsi dan sepsis. Di Asia, Afrika dan Amerika latin 1 dari 10 kematian ibu hamil disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan beserta komplikasinya, di mana hal tersebut sangat mungkin dicegah dengan perawatan yang efektif pada wanita yang telah menunjukkan tanda-tanda awal gangguan hipertensi dalam kehamilan.1,2,3Meskipun telah dilakukan penelitian yang intensif selama beberapa dekade, hipertensi yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan tetap menjadi masalah yang belum terpecahkan. Secara umum, preeklampsia merupakan suatu hipertensi yang disertai dengan proteinuria yang terjadi pada kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada ibu hamil primigravida. Jika timbul pada ibu hamil multigravida biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab lainnya.4The Food and Drug Administration (FDA), di Amerika Serikat telah banyak membuat ulasan tentang uji coba obat antihipertensi pada hewan dan juga manusia terhadap risiko pajanan janin selama kehamilan. Kebanyakan obat antihipertensi yang digunakan dalam kehamilan ditetapkan sebagai Kategori C, yang menyatakan bahwa studi manusia masih kurang, penelitian pada hewan menunjukkan hasil yang positif berisiko terhadap janin ataupun yang kurang, dan obat harus diberikan hanya jika potensi manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya terhadap janin.22. Klasifikasi Hipertensi dalam KehamilanHipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi.1Wanita hamil dengan hipertensi secara luas dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu hipertensi kronis, hipertensi non-proteinuri (kadang dikenal sebagai pregnancy-induced hypertension), dan preeklampsia. Menurut The International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) klasifikasi hipertensi pada wanita hamil dibagi menjadi :51. Hipertensi gestasional dan/atau proteinuria selama kehamilan, persalinan, atau pada wanita hamil yang sebelumnya normotensi dan non-proteinuri.

Hipertensi gestasional (tanpa proteinuria)

Proteinuria gestasional (tanpa hipertensi)

Hipertensi gestasional dengan proteinuria (preeklampsia)

2. Chronic hypertension (sebelum kehamilan 20 minggu) dan penyakit ginjal kronis (proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu)

Hipertensi kronis (tanpa proteinuria)

Penyakit ginjal kronis (proteinuria dengan atau tanpa hipertensi)

Hipertensi kronis dengn superimposed Preeklampsia (proteinuria)

3. Unclassified hypertension dan/atau proteinuria

4. Eklampsia

Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) Working Group (2000) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :1,41. Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.2. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria sedangkan eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang-kejang dan/atau koma.3. Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.4. Hipertensi kronis adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.3. Diagnosis

Diagnosis dini harus diutamakan bila diinginkan angka morbiditas dan mortalitas rendah bagi ibu dan anaknya. Walaupun terjadinya preeklampsia sukar dicegah, tetapi berat dan terdinya eklampsia biasanya dapat dihindari dengan mengenal secara dini penyakit tersebut dan dengan penanganan secara sempurna.4Tekanan darah sebaiknya diukur pada posisi duduk dengan posisi cuff setinggi jantung. Adanya penekanan vena kava inferior oleh uterus gravid pada posisi berbaring dapat mengganggu pengukuran sehingga terjadi pengukuran yang lebih rendah. Sebelum pengukuran, wanita hamil dianjurkan untuk duduk tenang 5-10 menit.43.1 Hipertensi Gestasional

Hipertensi gestasional didiagnosis pada wanita dengan tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih besar, untuk pertama kalinya selama kehamilan tetapi tidak terdapat proteinuria. Hipertensi gestasional disebut juga transient hypertension dan tekanan darah telah kembali normal pada 12 minggu postpartum. Apabila tekanan darah naik cukup tinggi selama setengah kehamilan terakhir, hal ini berbahaya terutama untuk janin, walaupun proteinuria tidak pernah ditemukan. Seperti yang ditegaskan oleh Chesley (1985), 10% eklampsia berkembang sebelum proteinuria yang nyata diidentifikasi. Dengan demikian, jelas bahwa apabila tekanan darah mulai naik, ibu dan janin menghadapi risiko yang meningkat. Proteinuria adalah suatu tanda dari penyakit hipertensi yang memburuk, terutama preeklampsia. Proteinuria yang nyata dan terus-menerus meningkatkan risiko ibu dan janin.4Kriteria Diagnosis pada hipertensi gestasional yaitu :4 Tekanan Darah 140/90 mmHg yang timbul pertama kali selama kehamilan.

Tidak ada proteinuria.

Tekanan Darah kembali normal < 12 minggu postpartum.

Diagnosis akhir baru bisa ditegakkan postpartum.

Mungkin ada gejala preeklampsia lain yang timbul, contohnya nyeri epigastrium atau trombositopenia.

3.2 PreeklampsiaProteinuria adalah tanda penting dari preeklampsia, dan Chesley (1985) menyimpulkan secara tepat bahwa diagnosis diragukan dengan tidak adanya proteinuria. Proteinuria yaitu protein dalam urin 24 jam melebihi 300mg per 24 jam, atau pada sampel urin secara acak menunjukkan 30 mg/dL (1 + dipstick) secara persisten. Tingkat proteinuria dapat berubah-ubah secara luas selama setiap periode 24 jam, bahkan pada kasus yang berat. Oleh karena itu, satu sampel acak bisa saja tidak membuktikan adanya proteinuria yang berarti.4Dengan demikian, kriteria minimum untuk diagnosis preeklampsia adalah hipertensi dengan proteinuria yang minimal. Temuan laboratorium yang abnormal dalam pemeriksaan ginjal, hepar, dan fungsi hematologi meningkatkan kepastian diagnosis preeklampsia. Selain itu, pemantauan secara terus-menerus gejala eklampsia, seperti sakit kepala dan nyeri epigastrium, juga meningkatkan kepastian tersebut.4Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas merupakan akibat nekrosis hepatocellular, iskemia, dan oedem yang meregangkan kapsul Glissoni. Nyeri ini sering disertai dengan peningkatan serum hepatik transaminase yang tinggi dan biasanya merupakan tanda untuk mengakhiri kehamilan.4Trombositopeni adalah karakteristik dari preeklampsia yang memburuk, dan hal tersebut mungkin disebabkan oleh aktivasi dan agregasi platelet serta hemolisis mikroangiopati yang disebabkan oleh vasospasme yang berat. Bukti adanya hemolisis yang luas dengan ditemukannya hemoglobinemia, hemoglobinuria, atau hiperbilirubinemi dan merupakan indikasi penyakit yang berat.4Faktor lain yang menunjukkan hipertensi berat meliputi gangguan fungsi jantung dengan oedem pulmonal dan juga pembatasan pertumbuhan janin yang nyata.4Kriteria diagnosis pada preeklampsia terdiri dari :Kriteria minimal, yaitu :

Tekanan Darah 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu.

Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dipstick.

Kemungkinan terjadinya preeklampsia :

Tekanan Darah 160/110 mmHg.

Proteinuria 2.0 g/24 jam atau 2+ dipstick.

Kreatinin serum > 1.2 mg/dL kecuali sebelumnya diketahui sudah meningkat.

Trombosit 4 jam

Menurut protap hipertensi dalam kehamilan yang dikelurkan oleh POGI, pada pasien preeklampsia, antihipertensi diberikan bila tensi 180/110 mmHg atau MAP 126, jenis obat yang direkomendasikan adalah Nifedipin 10-20 mg oral, diulang setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam. Nifedipin tidak dibenarkan diberikan dibawah mukosa lidah (sublingual) karena absorbsi yang terbaik adalah melalui saluran pencernaan makanan. Selain nifedipin, juga bisa diberikan Nicardipin-HCL : 10 mg dalam 100 atau 250 cc NaCl/RL diberikan secara IV selama 5 menit. Bila masih gagal dalam 1 jam, bias diulangi sekali lagi dengan dosis 15 mg selama 5 menit.117. KesimpulanHipertensi ialah tekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam.Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) Working Group (2000) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : Hipertensi gestasional.

Preeklampsia dan Eklampsia.

Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis.

Hipertensi kronis.Pilihan obat untuk Anti-Hipertensi pada ibu hamil :

Vasodilator

Penghambat addrenergik

Diuretik

Antagonis Kalsium

Dalam protap hipertensi dalam kehamilan yang dikeluarkan oleh POGI, pilihan obat antihipertensi yang digunakan untuk hipertensi kronik adalah Metildopa dengan dosis 0,5-3,0 g/hari dibagi dalam 2-3 dosis dan pilihan keduanya adalah nifedipin (harus dalam bentuk oral) dosis 30-120 mg/hari, dalam slow-release tablet.Menurut protap hipertensi dalam kehamilan yang dikelurkan oleh POGI, pada pasien preeklampsia, antihipertensi diberikan bila tensi 180/110 mmHg atau MAP 126, jenis obat yang direkomendasikan adalah Nifedipin 10-20 mg oral, diulang setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam. Nifedipin tidak dibenarkan diberikan dibawah mukosa lidah (sublingual) karena absorbsi yang terbaik adalah melalui saluran pencernaan makanan. Selain nifedipin, juga bisa diberikan Nicardipin-HCL : 10 mg dalam 100 atau 250 cc NaCl/RL diberikan secara IV selama 5 menit. Bila masih gagal dalam 1 jam, bias diulangi sekali lagi dengan dosis 15 mg selama 5 menit.

DAFTAR PUSTAKA1. Angsar MD. Hipertensi dalam Kehamilan. Dalam : Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan edisi ke-4: Bina Pustaka. Jakarta. 2010. Hal:531-59

2. Podymow T and August P. Update on Use of Antihypertensice Drugs in Pregnancy. J Am Heart Assoc. 2008;51 : 960-9

3. WHO Recommendations for Prevention and Treatment Of Pre-Eclampsia and Eclampsia, WHO Handbook for guideline development. Geneva, World Health Organization, 20104. Cunningham F, et al.William Obstetrics, edisi ke-23. McGraw-Hill. New York. 2010. Hal : 706-47

5. Shennan A. Hypertensive disorders.Dalam : Dewhursts textbook of Obstetrics & Gynaecology, edisi ke-7. USA : Blackwell Publishing. 2007.Hal : 227-34

6. Denise L, et al. Pregnancy and Lactation: Therapeutic Considerations. Dalam : DiPiro JT, et al. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach sixth edition. McGraw-Hill. 2005. Hal : 1425-8.7. Nafrialdi, Antihipertensi. dalam Farmakologi dan Terapi edisi ke-5.Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Hal : 341-60

8. Laurelton. Nicardipine Hydrochloride. Diunduh tanggal 30 November 2014 dari www.epic-pharma.com/nicardipine.pdf9. Gibbs RS, et al. Danforths Obstetrics and Gynecology 10th edition. Lippincott Williams & Wilkins. 200810. BCRCP. Obstetric Guideline 11 : Hypertension in Pregnancy. 2006. Hal: 1-1611. POGI, Protab Hipertensi dalam kehamilan. Diunduh Tanggal 30 November 2014 dari www.pogi.or.id12. Firoz T, Magee LA, MacDonell K, Payne BA, Gordon R, Vidler M, von Dadelszen P, for the Community Level Interventions for Pre-eclampsia (CLIP) Working Group. Oral antihypertensive therapy for severe hypertension in pregnancy and postpartum: a systematic review. BJOG An Int J Obstet Gynaecol. 2014; 121:12102020