Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : KM 97 TAHUN 2019
TENTANG
PENETAPAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN KULONPROGO,
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEBAGAI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 256 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,
Menteri Perhubungan menetapkan beberapa bandar
udara sebagai bandar udara internasional;
b. bahwa berdasarkan Pasal 30 huruf c Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013
tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, perlu
ditetapkan kebijakan nasional bandar udara dengan
strategi pembangunan, pengoperasian,
pendayagunaan, dan pengembangan bandar udara
internasional di daerah destinasi pariwisata untuk
dibangun dan dikembangkan sebagai hub dan pintu
gerbang pariwisata nasional;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Penetapan Bandar Udara Baru di Kabupaten
Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagai Bandar Udara Internasional;
- 2 -
Mengingat
Menetapkan
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5295);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 4) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 119);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1046);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN
KULONPROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA SEBAGAI BANDAR UDARA
INTERNASIONAL.
- 3 -
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: Menetapkan Bandar Udara Baru di Kabupaten Kulonprogo,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Bandar Udara
Internasional.
: Dalam pelaksanaan Bandar Udara Baru di Kabupaten
Kulonprogo sebagai bandar udara internasional
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. terpenuhinya persyaratan keselamatan, keamanan
dan pelayanan sebagai bandar udara internasional;
b. tersedianya unit kerja dan personel yang bertanggung
jawab untuk pelaksanaan kegiatan kepabeanan,
keimigrasian dan kekarantinaan;
c. terlaksananya koordinasi untuk kelancaran dan
ketertiban pada bandar udara internasional melalui
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara; dan
d. menyampaikan informasi di dalam Aeronautical
Information Publications (AIP) mengenai Bandar Udara
Baru di Kabupaten Kulonprogo sebagai bandar udara
internasional.
: Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan Bandar Udara Baru di
Kabupaten Kulonprogo sebagai bandar udara internasional
paling lama 6 (enam) bulan sejak Keputusan ini ditetapkan,
serta melaporkan kepada Menteri Perhubungan.
: Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada
Diktum KETIGA, apabila tidak terpenuhi persyaratan
sebagaimana tersebut pada Diktum KEDUA dan tidak
adanya penerbangan angkutan udara niaga berjadwal luar
negeri dari dan ke Bandar Udara Baru di Kabupaten
Kulonprogo maka penetapan Bandar Udara Baru di
Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai Bandar Udara Internasional dicabut.
- 4 -
KELIMA : Pencabutan sebagaimana dimaksud pada Diktum Keempat
ditetapkan dengan Keputusan Menteri, yang didasarkan
pada usulan Dirjen Perhubungan Udara.
KEENAM : Dengan adanya penetapan Bandar Udara Baru di
Kabupaten Kulonprogo sebagai bandar udara internasional
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, maka
Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta tetap beroperasi
dengan ketentuan:
a. melayani rute penerbangan dalam negeri (domestik);
b. pada masa transisi masih dapat melayani rute
penerbangan internasional, dalam hal belum
terpenuhinya kapasitas Bandar Udara Baru di
Kabupaten Kulonprogo; dan/atau
c. secara bertahap harus segera menyesuaikan dengan
sifat dan jenis pelayanan serta fasilitas sesuai dengan
standar pelayanan.
KETUJUH : Hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan Bandar
Udara Baru di Kabupaten Kulonprogo sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA harus ditindaklanjuti
sesuai standar dan prosedur mengacu ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEDELAPAN : Pada saat mulai berlakunya Keputusan Menteri ini,
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun
2003 tentang Pelayanan Angkutan Udara ke/dari Luar
Negeri Bandar Udara Adi Sutjipto-Yogyakarta, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
KESEMBILAN : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan
pengawasan atas pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
- 5 -
KESEPULUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di JAKARTA
pada tanggal 30 April 2019
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Sekretaris Negara;
3. Menteri Dalam Negeri;
4. Menteri Luar Negeri;
5. Menteri Keuangan;
6. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Menteri BUMN;
8. Menteri Kesehatan;
9. Menteri Pertanian
10. Menteri Kelautan dan Perikanan;
11. Menteri Pertahanan;
12. Menteri Pariwisata;
13. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
BAPPENAS;
14. Ketua DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
15. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;
16. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan
Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
17. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero).
jsesuai dengan aslinya
JO HUKUM,
[JI HERPRIARSONO