101
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DRIVER GRAB BIKE DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus Pada Komunitas Ojol Tanah Karaeng) SKRIPSI Oleh RISWAN NIM 105720561515 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

New PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA … · 2020. 4. 6. · PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DRIVER GRAB BIKE DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

    TERHADAP KINERJA DRIVER GRAB BIKE DI

    KOTA MAKASSAR

    (Studi Kasus Pada Komunitas Ojol Tanah Karaeng)

    SKRIPSI

    Oleh

    RISWAN NIM 105720561515

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

    TERHADAP KINERJA DRIVER GRAB BIKE DI

    KOTA MAKASSAR

    (Studi Kasus Pada Komunitas Ojol Tanah Karaeng)

    SKRIPSI

    Oleh

    RISWAN NIM 105720561515

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1)

    Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    MAKASSAR

    2020

  • ii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang selalu

    memberikan doa dan dukungannya beserta semua keluarga dan teman-

    teman yang selalu meberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini

    dapat selesai dengan baik

    MOTTO HIDUP

    Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab

    sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orang tua, calon

    istri dan mertua pun bahagia

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

    rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

    dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

    para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

    ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Kerja

    Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Bike di Kota Makassar (studi

    kasus pada komunitas ojol tanah karaeng)”Skripsi yang penulis buat ini bertujuan

    untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

    kepada kedua orang tua penulis bapak wahid dan ibu Irmawati yang senantiasa

    memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak

    pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan

    memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

    segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

    keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

    berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

    dan di akhirat.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

    tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

    penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

    dengan hormat kepada :

    1. Bapak Prof. H. Abd Rahman Rahim , SE.,MM. Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM. Dekan Fakuktas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

  • vii

    4. Dr. H. Andi Rustam, SE., MM., Ak., CA., CPA. selaku Pembimbing I yang

    senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,

    sehingga Skripsi selesai dengan baik.

    5. Samsul Rizal, SE., MM. selaku Pembimbing II yang telah berkenan

    membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

    6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

    kepada penulis selama mengikuti kuliah.

    7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

    Manajemen Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

    bantuannya dan dorongan dalanm aktivitas studi penulis.

    9. Terima kasih untuk semua kerabat yang yang tidak bisa saya tuliskan satu

    persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan

    dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

    Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat

    jauh dari kesempurnaan oleh karna itu, kepada semua pihak utamanya para

    pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

    kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

    Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak utamanya kepada Alamamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Kahirat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

    Makassar, 18 Oktober 2020

    Penulis

  • ix

    ABSTRAK

    RISWAN, TAHUN 2019 Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Bike Di Kota Makassar (Studi Kasus Pada Komunitas Ojol Tanah Karaeng), Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing l H. Andi Rustam dan Pembimbing II Samsul Rizal

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Bike di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear Berganda.

    Adapun jenis dan sumber data penelitian ini yaitu primer. Sampel pada penelittian ini berjumlah 49 orang dengan metode penentuan sampel menggunakan rumus slovin.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa Kemampuan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan statistik melalui pengujian hipotesis secara parsial yang menunjukan bahwa t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

    Kata Kunci : Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja Dan Kinerja

  • ix

    ABSTRACT

    RISWAN, 2019 Work Ability and Work Motivation on the Performance of Grab Bike Drivers in Makassar City (A Case Study On The Karaeng Land Ojol Community), Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I H. Andi Rustam, and Advisor II Samsul Rizal

    This study aims to analyze the Effect of Work and Work Motivation on the Performance of Grab Bike Drivers in Makassar City. The type of research used is quantitative with associative. Data collection techniques through observation, questionnaires and documentation while the data analysis technique used is multiple linear regression.

    The types and sources of data for this study are primary. The sample in this study replaced 49 people with the sample selection method using the Slovin formula.

    The results showed a significant work policy on employee performance. This can be seen from the results of statistical calculations through hypothesis testing which shows the count> t table then Ha is accepted and Ho is rejected. Keywords : Work Ability, Work Motivation and Performance

  • x

    DAFTAR ISI

    SAMPUL ................................................................................................................ i

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ ii

    HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv

    SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

    ABSTRAK BAHASA INDONESIA ......................................................................... viii

    ABSTRACT ........................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR/BAGAN ................................................................................. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

    D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5

    A. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................ 5

    B. Kemampuan Kerja ...................................................................................... 8

    C. Motivasi Kerja ............................................................................................. 17

    D. Kinejra ........................................................................................................ 20

    E. Tinjuan Empiris ........................................................................................... 23

  • xi

    F. Kerangka Konsep ....................................................................................... 26

    G. Hipotesis ..................................................................................................... 27

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 28

    A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 28

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 28

    C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ........................................... 28

    D. Jenis Dan Sumber Data .............................................................................. 29

    E. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 30

    F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 31

    G. Teknik Analis Data ...................................................................................... 31

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 34

    A. Gambaran Umum PT. Grab ........................................................................ 34

    B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 45

    C. Pembahasan .............................................................................................. 62

    BAB V PENUTUP .................................................................................................. 64

    A. Kesimpulan ................................................................................................. 64

    B. Saran .......................................................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 65

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 23

    Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................... 45

    Tabel 4.2 Karakterisrik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 46

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... 47

    Tabel 4.4 Tanggapan Responden Kemampuan Kerja .............................. 49

    Tabel 4.5 Tanggapan Responden Motivasi Kinerja ................................ 49

    Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja .............................. 50

    Tabel 4.7 Statistic Deskriptif .................................................................... 51

    Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ..................................................................... 52

    Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas ................................................................... 54

    Tabel 4.10 Uji Multikokinerja Lineritas ...................................................... 56

    Tabel 4.11 Rekapitulasi Analisi Linear Berganda Pengaruh

    Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap

    Kinerja Driver ........................................................................... 58

    Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Persial (Uji T) ............................................ 60

    Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi ................................................... 61

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 27

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Grab ................................................................ 41

    Gambar 4.2 Uji Normalitas ........................................................................................ 55

    Gambar 4.3 Uji Heteroskrdastistas ........................................................................... 57

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja pada sebuah

    organisasi mempunyai peranan yang sangat penting baik secara individu atau

    kelompok. Manusia sebagai salah satu aset perusahaan merupakan

    penggerak utama atas jalannya produksi dan jasa, oleh karena itu adanya

    mutu dan kuantitas sumber daya manusia yang memadai sangat diperlukan

    bagi suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan harus

    memperhatikan efektivitas dan efisiensi kerja pada karyawannya, karena

    karyawan yang terdapat dalam perusahaan tersebut mempunyai potensi yang

    cukup besar yang perlu dimanfaatkan dan dikembangkan semaksimal

    mungkin.

    Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

    perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak

    bagi setiap kegiatan di dalam perusahaan. Suatu perusahaan dalam

    melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu adanya

    manajemen yang baik terutama sumber daya manusia. Sumber daya manusia

    merupakan modal utama dalam merencanakan, mengorganisir, mengarahkan

    serta menggerakkan faktor-faktor yang ada dalam suatu perusahaan.

    Manajemen sumber daya manusia yang baik diharapkan akan mampu

    menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan.

    Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

    pada tenaga kerja seperti dalam hal penguasaan teknologi baru. batasan atau

    waktu yang lebih ketat, perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta

  • 2

    perubahan dalam peraturan kerja dan lain-lain dapat menimbulkan suatu

    situasi yang menekan tenaga kerja yang bersangkutan. Jika karyawan

    sebagai individu tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri, maka

    karyawan dapat mempersepsikan hal ini sebagai beban yang mengancam

    dirinya dan lama kelamaan dapat menimbulkan stress bagi karyawan yang

    bersangkutan.

    Kemampuan kerja karyawan merupakan keahlian yang dimiliki karyawan

    dalam mengerjakan pekerjaannya. Apabila karyawan mendapatkan

    kesempatan untuk mengembangkan bakat yang dimiliki, serta

    menggunakannya secara tepat akan berpengaruh pada perkembangan

    perusahaan. Selain itu dengan kemampuan yang memadai akan dapat

    membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sekarang dan pekerjaan

    yang akan datang.

    Persaingan yang ketat akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan

    kemampuan karyawan, agar produk yang dihasilkan bisa bersaingan di

    pasaran. Selain itu perusahaan perlu mengetahui dan memenuhi kebutuhan

    setiap karyawannya, sehingga karyawan bisa bekerja dengan maksimal.

    Pemenuhan kebutuhan ini sebagai upaya untuk memotivasi karyawan agar

    lebih giat dan aktif dalam bekerja.

    Pemberian motivasi menjadi kebutuhan penting bagi karyawan. Motivasi

    ini melalui serangkaian usaha tertentu yang sesuai dengan kebijakan

    perusahaan. Dalam memberikan motivasi perusahaan harus mengetahui

    karakteristik yang terdapat pada karyawan. Cara yang dilakukan untuk

    memberikan motivasi antar karyawan tidak sama. Karena karyawan memiliki

    cara pandang yang berbeda dalam menerima adanya motivasi. Kegiatan

  • 3

    tersebut harus diarahkan pada pencapaian tujuan perusahaan sehingga

    kinerja karyawan bisa terarah dengan baik.

    Motivasi dari perusahaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang

    dimiliki oleh karyawan. Saat karyawan memiliki kemampuan yang rendah,

    maka perusahaan harus memberikan motivasi yang khusus dibandingkan

    dengan karyawan lainya. Sehingga kemampuan dan motivasi memiliki

    keterkaitan dalam kegiatan perusahaan.

    Grab merupakan perusahaan jasa angkutan umum berbasis online yang

    ingin lebih meningkatan pelayanannya kepada konsumen dengan

    memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik. Untuk memenuhi tugas

    tersebut dibutuhkan partisipasi karyawan yang dalam hal ini dapat dilakukan

    dengan meningkatkan kinerja karyawan.

    Dalam menjalankan tugas sebagai karyawan atau driver Grab berbasis

    online kemampuan kerja dan motivasi kerja sangat berperan penting dalam

    menjalankan pekerjaan. Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat

    dengan mudah mencari driver untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita

    tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan transportasi yang

    diperlukan.

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

    mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh kemampuan kerja dan motivasi

    kerja terhadap kinerja driver Grab Bike di Kota Makassar. Oleh karena itu

    pada kesempatan ini peneliti menyusun Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh

    Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Driver Grab Bike

    Di Kota Makassar (studI kasus pada komunitas ojol tanah karaeng)”

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang yang menjadi rumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Apakah kemampuan kerja berpengaruh terhadap kinerja driver Grab Bike

    di Kota Makassar?

    2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja driver Grab Bike di

    Kota Makassar?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai

    dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk menganalisis pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja driver

    Grab Bike di Kota Makassar.

    2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja driver Grab

    Bike di Kota Makassar.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

    1. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen perusahaan

    sehubungan dengan pengaruh kemampuan kerja dan motivasi kerja

    terhadap kinerja driver Grab Bike.

    2. Bagi penulis, Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah

    pengetahuan dan bagi penulis yang lain dapat digunakan sebagai bahan

    perbandingan atau masukan untuk penelitian yang selanjutnya.

  • 5

    BAB ll

    TINJAUAN PUSATAKA

    A. Manajemen Sumber Daya Manusia

    1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

    Sumber daya yang paling mempengaruhi jalannya perusahaan

    dan perlu diperhatikan oleh pihak manajemen yaitu sumber daya

    manusia, dimana manusia ini akan ikut andil dalam pencapaian

    tujuan organisasi. Sehingga melalui pelaksanaan fungsi dari SDM

    para manajer diharapkan dapat mengelola para karyawannya dengan

    sebaik mungkin. Fungsi dari SDM merupakan suatu fungsi yang dapat

    mengelola manusia sebagai sumber daya seefektif mungkin agar

    tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan dapat tercapai.

    Berdasarkan pada defenisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa

    manajemen sumber daya manusia adalah bidang manajemen yang

    khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi

    perusahaan. Unsur sumber daya manusia adalah manusia yang

    merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Berarti fokus yang

    dipelajari manajemen sumber daya manusia ini hanyalah masalah

    yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.

    Manajemen sumber daya manusia lebih memfokuskan

    pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia dalam

    mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah

    perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,

    pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

  • 6

    pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian tenaga kerja untuk

    membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kajian manajemen

    sumber daya manusia terfokus pada masalah tenaga kerja yang diatur

    menurut uraian fungsi- fungsinya agar efektif dan efesien dalam

    mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

    2. Fungsi MSDM

    Fungi Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi perencanaan,

    pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

    pengembangan, kompensasi, pengintegrisasian, pemeliharaan, kedisiplinan,

    dan pemberhentian.

    a. Perencanaan

    Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga

    kerja secara efektif serta efesien agar sesuai dengan kebutuhan

    perusahaan dalam membantu terwujudnyat ujuan. Perencanaan dilakukan

    dengan menetapkan program kepegawaian.

    b. Pengorganisasian

    Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

    karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang,

    integrasi dan koordinasi dalam bagian organisasi. Organisasi hanya

    merupakan alat untuk mencapai tujuan.

    c. Pengarahan

    Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,

    agar mau bekerja sama dan bekerja efektif secara efesien dalam

    membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

  • 7

    d. Pengendalian

    Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua

    karyawan,agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

    sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,

    diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

    e. Pengadaan

    Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,

    orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

    kebutuhan perusahaan.

    f. Pengembangan

    Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan

    teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan

    pelatihan.

    g. Kompensasi

    Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung dan

    tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa

    yang diberikan kepada perusahaan.

    h. pengintegrasian

    Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan

    kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja

    sama yang serasi dan saling menguntungkan.

    I. Pemeliharaan

    Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara kondisi

    fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama

    sampai pensiun.

  • 8

    j. Kedisiplinan

    Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan merupakan

    kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud

    yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk

    menaati peraturan-peraturan perusahan dan norma-norma sosial.

    k. Pemberhentian

    Pemberhentian (seperation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang

    dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan

    karyawan, keinginan perusahaan, kontrak berakhir, dan pensiun.

    Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya

    perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan

    dalam jangka waktu tertentu.

    B. Kemampuan Kerja

    1. Pengertian Kemampuan Kerja

    Kemampuan merupakan kecakapan seseorang yang meliputi

    kecerdasan dan keterampilan dalam memecahkan persoalan yang

    dihadapinya Wursanto (2010). Kemampuan kerja menunjukkan kecakapan

    seseorang seperti kecerdasan dan keterampilan. Kemampuan berhubungan

    erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk

    melakaksanakan pekerjaan.

    Robbins (2009) menjelaskan bahwa “Kemampuan merupakan kapasitas

    individu dalam menjalankan tugas pekerjaannya”. Handoko (2011)

    menjelaskan tentang “kemampuan menjadi faktor penentu keberhasilan dari

    departemen personalia untuk mempertahankan sumber daya manusia yang

    efektif”. Individu yang tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya

  • 9

    maka individu akan dianggap tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan

    pekerjaan. Kesimpulannya bahwa individu bisa mengerjakan pekerjaannya

    dengan disesuaikan oleh kemampuan yang ada dalam dirinya dan jenis

    pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

    2. Jenis – jenis Kemampuan Kerja

    a. Kemampuan intelektual

    Kemampuan intelektual adalah Kemampuan yang ada dalam diri

    individu yang mencakup pada aktivitas penalaran, mental dan

    pemecahan masalah. Sebagian besar masyarakat menempatkan

    kecerdasan intelektual pada nilai yang tinggi. “Individu cerdas biasanya

    mendapatkan lebih banyak uang dan tingkat pendidikan yang lebih

    tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam

    suatu kelompok”, (Robbins, 2009).

    b. Kemampuan Fisik

    Robbins (2009) menjelaskan bahwa Kemampuan fisik merupakan

    kemampuan individu dalammen yelesaikan pekerjaannya yang

    berhubungan dengan kekuatan stamina, kecekatan fisik, dan bakat-

    bakat serupa yang membutuhkan kemampuan fisik seorang individu.

    Dimana kemampuan fisik ini mengandalkan kekuatan otot atau kekuatan

    tubuh.

    3. Faktor-Faktor Kemampuan Kerja

    Handoko dalam Binardi (2013:12) menjelaskan bahwa terdapat faktor-

    faktor yang menentukan kemampuan kerja seseorang yaitu :

    a. Faktor pendidikan formal

    b. Faktor pelatihan

  • 10

    c. Faktor pengalaman kerja

    C. Motivasi Kerja

    1. Pengertian Motivasi Kerja

    Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “dorongan atau daya

    penggerak”. Motivasi merupakan suatu perangsang keinginan (want)daya

    penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan

    tertentu yang ingin dicapai. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk

    menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan

    dapat mencapai hasil yang dikhendaki (Yusuf, 2015: 263).

    Motivasi (motivation) adalah keinginan dalam diri seseorang yang

    menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya berindak karena satu

    alasan: untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan untuk

    pegawai sehingga tujuan organisasi tercapai (Mathis and Jackson 2009:114).

    Menurut Newstrom (2011) yang dikutip oleh (Wibowo, 2014: 110) motivasi

    adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang

    menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan

    perilaku tertentu. Idealnya, perilaku ini akan diarahkan pada pencapaian

    tujuan organisasi.

    Motivasi dijadikan sebagai penggerak dalam mengarahkan tujuan yang

    telah ditentukan. Pengertian Motivasi menurut Siagian (2011),motivasi

    merupakan dorongan bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan semaksimal

    mungkin karena dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan

    sasarannya, maka kepentingan pribadi dari karyawan tersebut akan

    terpelihara. “motivasi kerja terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam

    menghadapi situasi kerja di perusahaan”, (Mangkunegara, 2010).

  • 11

    Motivasi kerja merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong

    karyawan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan

    perusahaan. Motivasi kerja yang diperoleh karyawan menjadi faktor penentu

    dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pada dasarnya, proses motivasi dapat

    digambarkan seperti saat karyawan tidak puas akan mengakibatkan suatu

    ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari jalan untuk memenuhi

    kebutuhannya.

    2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

    Mangkunegara (2010:65) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang

    mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu :

    a. Motivasi Intrinsik : upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status prosedur

    perusahaan, dll

    b. Motivasi Ekstrinsik : prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan,

    pekerjaan itu sendiri, kemungkinan untuk berkembang, peraturan,

    kebijakan perusahaan, interaksi antara karyawan, dll.

    3. Tujuan Pemberian Motivasi kerja

    Adapun tujuan pemberian motivasi (Hasibuan, 2017: 146) adalah:

    a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

    b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

    c. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

    d. Mempertahankan kestabilan perusahaan

    e. Mengefektifkan pengadaan karyawan

    f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

    g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi.

    h. Menciptakan semnagat karyawan dalam bekerja

  • 12

    4. Pendekatan – Pendekatan dalam Motivasi

    a. Pendekatan Tradisional

    Pendekatan ini berorientai pada penghargaan bagi karyawan yang

    berkinerja tinggi. Penghargaan yang dimaksud adalah gaji yang sesuai

    dengan hasil kerja karyawan Pendekatan tradisional lebih mengarah

    pada pengembangan sistem insentif untuk memotivasi karyawan. Saat

    karyawan bisa menghasilkan produksi yang banyak maka semakin

    besar pula gaji yang diperoleh. Bangun (2012:314) berpendapat bahwa

    biasanya karyawan kurang tanggungjawab terhadap pekerjaannya,

    sehingga dibutuhkan motivasi dalam bentuk uang untuk meningkatkan

    kinerjanya.

    b. Pendekatan Hubungan Manusia

    Pendekatan ini berorientasi pada penghargaan non ekonomi seperti

    memenuhi kebutuhan sosial. Adanya kelompok kerja yang

    menyenangkan (congenial) menjadi keutuhan yang lebih penting

    daripada uang. “Manajer dapat memotivasi karyawan dengan

    memberikan kebutuhan sosial serta dengan membuat mereka merasa

    berguna dan lebih penting”, (Bangun, 2012:314).

    c. Pendekatan Sumber Daya Manusia

    Pendekatan ini berorientasi pada Sumber daya manusia. Manusia

    seutuhnya mempunyai berbagai macam kebutuhan, tidak hanya

    ekonomi dan sosial, tapi juga kebutuhan lainnya. Bangun (2012:314)

    menyatakan bahwa karyawan mendapatkan motivasi dari banyak faktor,

    selain uang karyawan dimotivasi dengan mendapatkan pekerjaan yang

    berarti dan kebutuhan untuk beprestasi.

  • 13

    d. Pendekatan Kontemporer

    Pendekatan kontemporer (Contemporary Approach) didominasi oleh

    tiga tipe motivasi : teori isi, teori proses, dan teori penguatan”, (Bangun,

    2012:316). Manajer harus dapat memahami kebutuhan para

    anggotanya untuk meningkatkan tanggung jawab dan kesetiaannya

    pada pekerjaan dan perusahaan.

    5. Teori Motivasi

    Teori motivasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu teori motivasi

    kepuasan dan teori motivasi proses, yaitu:

    a. Teori Motivasi Kepuasan

    Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu

    sehingga msereka mau melakukan aktivitasnya, jadi mengacu pada diri

    seseorang. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang

    dapat memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja. (Yusuf,

    2015:266)

    1) Hieraki Teori Kebutuhan

    Teori motivasi yang sangat terkenal adalah teori kebutuhan yang

    dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap

    diri manusia itu sendiri terdiri atas lima kebutuhan yaitu: (Rivai, 2009: 840)

    a) kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,perlindungan

    fisik, bernapas, seksual, dan kebutuhan ragawi lainnya.

    b) kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan

    perlindungan dari kerugian fisik maupun emosional.

    c) kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, diterima baik oleh

    sekelompok, berinteraksi dan persahabatan.

  • 14

    d) kebutuhan penghargaan diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

    dihargai oleh orang lain.

    e) kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

    menggunakan kemampuan, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat

    dengan mengemukakan ide-ide memberikan penilaian dan kritik

    terhadap sesuatu.

    2) Teori David McClelland

    David McCelland dikenal dengan teori kebutuhan untuk mencapai

    prestasi atau Need for Acievement yang menyatakan bahwa motivasi

    berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan

    prestasi.

    Menurut David McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi

    (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu:

    a) Karyawan yang mengerjakan tugas-tugas dengan menunjukan orientasi

    tinggi antara lain bersedia menerima risiko yang relatif tinggi pula.

    b) Menyukai kinerja akan pencapaian tujuan yang bersifat realistis tetapi

    menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan.

    c) Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan kerja sebagai bentuk

    pengakuan terhadap prestasinya tersebut. (Suwatno, 2013: 178)

    3) Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth)

    Teori ERG menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu, yaitu

    Eksistensi (Existence), Keterhubungan (Relatedness), dan Pertumbuhan

    (Growth), yaitu:

  • 15

    a) Existence Needs, kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari

    eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernapas, gaji,

    keadaam kondisi kerja.

    b) Relatedness Needs, kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan dalam

    berinteraksi dalam lingkungan kerja.

    c) Growth Needs, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan dan

    meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan

    ecakapan pegawai. (Rivai, 2009: 884)

    b. Teori Motivasi Proses

    Pendekatan yang dipakai dalam teori ini adalah pendekatan kausatilas

    (sebab-akibat) bagaimana seseorang itu bekerja dan hasil yan akan

    diperolehnya. Yang termasuk teori menurut (Rosidah, 2009:242) adalah:

    1) Teori Harapan Victor H. Vroom

    Teori Victor H. Vroom yang dikutip oleh (Sedarmayanti, 2011:237)

    membahas adanya hubungan antara upaya melaksanakan kerja dengan

    kinerja dan hasil kinerja. Sehingga dapat dilihat bahwa tujuan bekerja

    adalah untuk mewujudkan harapan harapannya dari pekerjaan tersebut,

    dasar teori adalah:

    a) Harapan adalah kesempatan yang diberikan terhadap

    terjadinyaperilaku.

    b) Nilai adalah merupakan nilai yang diakibatkan oleh perilaku tertentu

    Sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat bernilai positif maupun

    negatif sesuai perilaku karyawan itu sendiri.

    c) Pertautan adalah persepsi individu bahwa hasil pertama berhubungan

  • 16

    dengan hasil berikutnya. Maksudnya apakah bekerja secara efektif

    akan terpenuh keinginan dan kebutuhannya sesuai harapan.

    2) Teori Keadilan (Equity Theory)

    Teori keadilan membantu memahami bagaimana seseorang pegawai

    mencapai kesimpulan bahwa ia diperlakukan adil atau tidak adil. Perasaan

    bahwa ia diperlakukan adil atau tidak adil merupakan pemikiran subyektif

    yang ia dapatkan. Maka perasaan subyektif inilah yang akhirnya akan

    mempengaruhi motivasi kerja (Rosidah, 2009:239)

    3) Teori Motivasi Penguatan

    Teori penguatan (reinforcement theory) pertama sekali dikemukakan

    oleh seorang ahli psikolog B.F. Skinner, yang menyatakan bahwa tingkah

    laku dimasa lampau mempengaruhi tindakan dimasa yang akan

    mendatang. Teori penguatan berargumen pada tingkah laku individu

    (respon) terhadap situasi tertentu (rangsangan) merupakan penyebab dari

    konsekuensi tertentu. Jika konsekuensi tersebut positif maka pada masa

    depan akan terjadi Pe ngulangan yang serupa dalam situasi yang serupa

    pula. Berarti bahwa penguatan ini berkaitan dengan pengulangan kejadian.

    Sebagai contoh, orang akan mematuhi peraturan, karena kalau taat pada

    peraturan makin meningkatkan prestasi kerjanya karena tindakan itu

    mendapatkan hadiah(Bangun, 2012:324)

    D. Kinerja

    1. Pengertian Kinerja

    Mengacu kepada pendapat Mathis dan Jackson mengenai kinerja (2012)

    yaitu pada dasarnya seperti apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

  • 17

    karyawan dankinerja mempengaruhi seberapa besar seorang karyawan

    memberikan kontribusi untuk perusahaan. Dalam upaya meningkatkan

    kinerja perusahaan dapat dimulai dari perbaikan kinerja individu lalu

    kelompok. Dan di beberapa perusahaan kinerja karyawan individual adalah

    faktor penentu sukses atau tidaknya suatu perusahaan.

    Menurut Moenir (2011) mengungkapkan kinerja adalah hasil kerja

    seseorang pada kesatuan waktu atau ukuran tertentu dan tingkat sejauh

    mana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut

    “level performance”. Biasanya orang yang level performance-nya tinggi

    disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang level-nya

    tidak mencapai standar dikatakan sebagai tidak produktif atau ber-

    performance rendah.

    Kinerja merupakan suatu fungsi motivasi dan kemampuan. Untuk

    menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat

    kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan

    seseorang saja tidak cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

    pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana

    mengerjakannya. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah

    satu tolak ukur kinerja individu. Ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian

    kinerja, yakni (a) tugas individu, (b) perilaku individu, dan (c) ciri individu.

    (Suhariadi, 2013:148)

    Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan

    pengertian performance sebagai hasil kerja. Namun, sebenarnya kinerja

    mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk

    bagaimana proses pekerjaan berlangsung. (Wibowo, 2016:7)

  • 18

    Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat

    pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

    mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan

    melalui perencanaan strategis suatu organisasi (Moeheriono, 2012:95)

    Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja

    yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu perusahaan sesuai

    dengan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan perusahaan.

    sehingga pencapaian tujuan yang maksimal merupakan buah dari kinerja

    individu atau tim yang optimal. Begitu pula sebaliknya, kegagalan dalam

    mencapai sasaran yang telah dirumuskan juga merupakan akibat dari kinerja

    individu atau tim yang kurang optimal.

    Kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat

    berkaitan dengan produktifitas perusahaan. Sehubungan dengan itu maka

    upaya untuk mengadakan penilaian kinerja merupakan hal yang sangat

    penting. Sasaran yang menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan,

    kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang

    dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan

    dilakukan secara berkala.

    2. Penilaian Kinerja

    Penilaian kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan

    mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar,

    dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para karyawan (Mathis,2011)

    Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini atau di masa

    lalu relatif terhadap standar prestasinya. Penilaian kinerja juga selalu

    mengasumsikan bahwa karyawan memahami apa standar kinerja mereka,

  • 19

    dan penyedia juga memberikan umpan balik, pengembangan, dan insentif

    yang diperlukan untuk membantu orang yang bersangkutan menghilangkan

    kinerja yang kurang baik atau melanjutkan kinerja yang baik (Dessler,2012).

    Menurut Mathis dan Jackson (2011) penilaian kerja karyawan memiliki

    dua penggunaan yang umum di dalam organisasi, yaitu:

    a. Penggunaan administratif antara lain:

    1) Sebagai dasar pembuat promosi atau pemecatan karyawan.

    2) Kompensasi berdasarkan pemikiran bahwa gaji harusnya diberikan

    untuk suatu pencapaian kinerja dan bukannya untuk senioritas.

    3) Sistem orientasi kinerja berdasarkan kinerja karyawan.

    4) Sebagai dasar pembuat keputusan untuk promosi, pemecatan,

    pengurangan, dan penugasan pindah tugas.

    b. Penggunaan pengembangan antara lain:

    1) Sebagai alat untuk mengenali kekuatan pegawai.

    2) Alat untuk mengidentifiasikan potensi pegawai.

    3) Alat untuk mengembangkan kemampuan pegawai.

    4) Alat untuk mendorong pemimpin memberikan penjelasan terhadap

    pegawai mengenai peningkatan yang diperlukan.

    3. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

    Menurut Wilson Bangun (2012:232), tujuan dan manfaat penilaian kinerja

    diantaranya adalah:

    a. Evaluasi Antar Individu Dalam Organisasi

    Penilaian kinerja dapat bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu

    dalam organisasi tujuan ini dapat memberi manfaat dalam menentukan

  • 20

    jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu

    dalam organisasi.

    b. Pengembangan Diri Setiap Individu Dalam Organisasi

    Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengemangan

    karyawan. Setiap individu dalam organisasi dinilai kinerjanya, bagi

    karyawan yang memiliki kinerja rendah perlu dilakukan pengembangan

    baik melalui pendidikan maupun pelatihan.

    c. Pemeliharaan Sisitem

    Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang ada

    saling berkaitan antara datu subsistem lainnya. Salah satu subsistem yang

    tidak berfungsi dengan baik akan mengganggu jalannya subsistem yang

    lain. Oleh karena itu, sistem dalam organisasi perlu dipelihara dengan baik.

    d. dokumentasi penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar

    tindak lanjut dalam posisi pekerjaan karyawan di masa yang akan datang.

    Manfaat penilaian kinerja disini berkaitan dengan keputusan-keputusan

    manajemen sumber daya manusia, pemenuhan secara legal manajemen

    sumber daya manusia, dan sebagai kriteria untuk pengujian validitas.

    4. Dimensi Kinerja

    Adapun dimensi untuk mengukur kinerja karyawan secara individu

    menurut (Mathis dan Jackson, 2009: 114) yaitu:

    a. Kemampuan individual

    Kemampuan individual adalah kapasitas seorang individu untuk

    melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. kemampuan individu

    terdiri dari beberapa indikator yaitu bakat dan minat

    b. Usaha yang dicurahkan

  • 21

    Usaha yang dicurahkan adalah seseorang yang mampu

    melaksananakan suatu tugas dengan sekuat tenaga, serta

    memperhatikan etika dan peraturan dalam melaksanakan tugas

    tersebut. Adapun indikatornya yaitu motivasi, etika kerja, kehadiran.

    c. Dukungan organisasi

    Dukungan organisasi yaitu persepsi karyawan menenai sejauh

    mana organisasi menilai kontribusi, memberi dukungan, dan peduli pada

    kesejahteraan mereka. adapun indikatornya yaitu: peralatan dan

    teknologi yang disediakan perusahan, standar kinerja, manajemen dan

    rekan kerja.

    Hubungan ketiga faktor ini diakui secara luas dalam literatur

    manajemen sebagai: Kinerja (Performance)= Kemampuan (Ability) x Usaha

    (Effort) x Dukungan (Support). Kinerja individual ditingkatkan sampai

    tingkat dimana ketiga komponen tersebut ada dalam diri karyawan.

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

    Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja

    antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada di bawah

    pengawasannya. Walaupun karyawan-karyawan bekerja pada tempat yang

    sama namun produktivitas mereka tidaklah sama. Secara garis besar

    perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor individu dan

    situasi kerja.

    Menurut Gibson, et al. (2012:434) ada tiga perangkat variabel yang

    mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja yaitu:

    a. Variabel individual terdiri dari:

    1) Kemampuan dan keterampilan yaitu mental dan fisik.

  • 22

    2) Latar belakang yaitu keluarga, tingkat social dan penggajian.

    3) Demografis yaitu umur, asal-usul dan jenis kelamin.

    b. variabel organisasional terdiri dari:

    1) Sumber daya.

    2) Kepemimpinan.

    3) Imbalan.

    4) Struktur.

    5) Desain pekerjaan.

    e. Variabel psikologis terdiri dari:

    1) Persepsi.

    2) Sikap.

    3) Kepribadian

    4) Belajar

    5) Motivasi

    E. Tinjauan Empiris

    Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan nilai

    perusahaan yang nantinya dapat memberikan gambaran untuk memperjelas

    kerangka pemikiran penelitian:

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

    Kiki Rindy Arini

    Mochammad Djudi M.

    Pengaruh Kemampuan

    Kerja Dan Motivasi Kerja

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

  • 23

    Ika Ruhana

    2015

    Terhadap Kinerja

    Karyawan

    (Studi Pada PT.

    Perkebunan Nusantara

    Jombang Baru)

    kemampuan kerja dan

    motivasi kerja

    berpengaruh terhadap

    kinerja karyawan

    sebesar 30,7%.

    Sedangkan sisanya

    69,3% variabel kinerja

    karyawan akan

    dipengaruhi oleh

    variabel lainseperti :

    upah, keamanan kerja,

    kondisi kerja, prestasi,

    pelatihan, pengalaman

    kerja dan lain-lain.

    Muhammad Ferryal

    Ramadhan

    Ari Darmawan

    2018

    Pengaruh Kemampuan

    Kerja, Motivasi, Disiplin

    Kerja Dan Engembangan

    Karir Dalam

    Meningkatkan Kinerja

    Karyawan Pt. Taman

    Rekreasi Sengkaling

    Berdasarkan Hasil

    penelitian ini yakni

    motivasi kerja karyawan

    juga berpengaruh

    signifikan terhadap

    kinerja karyawan.

    Dibuktikan dengan hasil

    uji t/parsial dengan nilai t

    hitung lebih besar dari t

    tabel.

  • 24

    Yohanas Oemar

    2013

    Pengaruh Budaya

    Organisasi, Kemampuan

    Kerja dan Komitmen

    Organisasi terhadap

    Organizational

    Citizenhsip Behavior

    (OCB)Pegawai pada

    Bappeda Kota

    Pekanbaru

    Dari hasil pengujian

    kausalitas didapatkan

    dengan cara mengamati

    hasil dari signifikansi

    budaya organisasi,

    kemampuan bekerja dan

    komitmen organisasi

    terhadap variabel OCB

    dengan tingkat

    kepercayaan 99%.

    Benny Tri Setya Jaya

    2015

    Pengaruh moderasi

    motivasi pada hubungan

    kompensasi terhadap

    kinerja

    Berdasarkan uji analisis

    jalur, hasil pengaruh

    langsung dan tidak

    langsung dari

    kompensasi (X)

    terhadap kinerja (Y)

    melalui motivasi (Z)

    diperoleh hasil bahwa

    pengaruh langsung lebih

    kecil dibandingkan

    pengaruh tidak

    langsung;

    Dody chrisnada

    2017

    Pengaruh Motivasi Kerja

    Terhadap Kinerja

    Karyawan PT. Mas

    Berdasarkan hasil

    penelitian ini motivasi

    internal dan motivasi

  • 25

    Sumbiri external secara sama

    sama memilik pengaruh

    yang signifikan terhadap

    kinerja karyawan PT.

    Mas Sumbiri.

    Samsul Rizal

    2017

    Analisis Faktor Yang

    Mempengaruhi Kinerja

    Pegawai Pada

    Sekretariat Komisi

    Penyiaran Indonesia

    Daerah Sulawesi Selatan

    Berdasarkan hasil

    penelitian disimpulkan

    bahwa secara bersama-

    sama variabel

    independen

    berpengaruh signifikan

    terhadap variabel

    dependen kinerja

    karyawan.

    https://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=idhttps://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=idhttps://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=idhttps://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=idhttps://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=idhttps://scholar.google.co.id/scholar?oi=bibs&cluster=2183640434144855064&btnI=1&hl=id

  • 26

    F. Kerangka Konsep

    Gambar 2.1

    Kerangka konsep

    Kinerja Karyawan (Y)

    Penilaian kinerja

    Tujuan dan manfaat kinerja

    Dimensi kinerja

    Kemampuan Kerja (X1)

    1. Jenis jenis kemampuan kerja

    Kemampuan intelektual

    Kemampuan fisik

    (Robins, 2009)

    2. Faktor faktor kemampuan kerja

    Faktor pendidikan formal

    Faktor pelatihan

    Faktor pengalaman kerja

    (Binardi, 2013)

    Motivasi Kerja (X2)

    1. Faktor yang mempengaruhi

    motivasi

    Motivasi intrinsik

    Motivasi ekstrinsik

    (Mangkunegara, 2010)

    2. Pendekatan dalam motivasi

    Pendekatan tradisional

    Pendekatan hubungan

    manusia

    Pendekatan sumber daya

    manusia

    Penedkatan kontenporer

    (mangkunegara, 2010

  • 27

    G. Hipotesis

    Berdasarkan pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka

    hipotesis yang diajukan yaitu:

    1. Kemampuan kerja berpengaruh Signifikan terhadap kinerja Driver Grab

    Bike di Kota Makassar.

    2. Motivasi kerja berpengaruh Signifikan terhadap kinerja Driver Grab Bike di

    Kota Makassar.

  • 28

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Oleh karna itu dalam penelitian ini

    nantinya akan dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau timbal

    balik antara variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan tersebut

    saling mempengaruhi. Alasan utama pemilahan jenis penelitian eksplanatori

    ini untuk menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh

    variabel bebas (kemampuan kerja dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat

    (kinerja driver grab bike) baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam

    hipotesis tersebut.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah

    PT. GRAB Jl. Metro Tanjung Bunga No.32-33, Tj. Merdeka, Kec. Tamalate,

    Kota Makassar, Sulawesi-Selatan, penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua)

    Bulan Yakni Bulan Agustus sampai dengan September 2019.

    C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

    1. Definisi variabel

    Adapun variabel penelitian terbagi menjadi dua yaitu:

    a. Variabel dependen atau variabel tidak bebas, yaitu variabel yang nilainya

    dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen sering pula

    disebut variabel respon yang dilambangkan Y (kinerja driver grab bike ).

    Kinerja driver grab bike adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

  • 29

    yang dicapai oleh seorang driver grab bike dalam melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan tanggug jawab yang diberikan kepadanya.

    b. Variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang menjadi

    sebab terjadinya (terpengaruhnya) variabel dependen. Variabel

    independen sering disebut predikator yang dilambangkan dengan X

    (kemampuan kerja dan motivasi kerja). Kemampuan kerja adalah

    kemapuan seseorang atau kelompok dalam menunjukkan potensinya

    untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Motivasi adalah proses yang

    menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang indivduuntuk

    mencapai tujuannya.

    2. Pengukuran

    Dalam pengukuran jawaban responden pengukuran kuesioner driver

    grab bike Makassar diukur dengan skala likert, dengan tingkat sebagai

    berikut:

    SS (sangat setuju) : 5

    S (setuju) : 4

    CS (kurang setuju) : 3

    TS (tidak setuju) : 2

    STS (sangat tidak setuju) : 1

    D. Jenis dan Sumber Data

    Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut.

    1. Jenis data

    Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini,

    jenis data yang penulis kumpulkan berupa :

  • 30

    a. Data kualitatif yaitu data yang yang diperoleh dari perusahaan

    berupa data tertulis yang diperoleh dari hasil wawancara yang

    berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian

    yang berupa data yang bersifat numerik atau data dari

    perhitungan kuesioner.

    E. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dari penelitian ini adalah 95 Orang driver grab bike PT. GRAB

    pada Komunitas Ojol Tanah Karaeng yang berada di Makassar.

    2. Sampel

    Sampel pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan

    systematic random sampling. Sampel dipilih secara acak yang ditemui

    pada saat penelitian di area komunitas ojol tanah karaeng, sehingga

    semua driver memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

    Perhitungan sampel yang digunakan adalah perhitungan dengan

    menggunakan rumus slovin :

    Dimana :

    n = Jumlah sampel

    N = Jumlah populasi

    e = Tingkat kesalahan didalam pengambilan sampel

    Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut :

  • 31

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data pada

    penelitian ini adalah:

    1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung dan sistematik pada

    Driver grab bike yang berada di Kota Makassar.

    2. Kuesioner yaitu memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden

    sebagai sampel penelitian.

    3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan mencatat data dari

    dokumen-dokumen PT. GRAB yang dibutuhkan dalam penelitian, data-data

    yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi adalah

    kemampuan kerja, motivasi kerja dan kinerja Driver.

    G. Metode Analisis

    Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam

    penelitian ini digunakan:

    1. Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

    besar pengaruh variabel bebas yaitu kemampuan kerja (X1) dan motivasi

    kerja (X2) terhadap kinerja driver grab bike (Y) pada PT. GRAB di Kota

    Makassar.

    2. Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau valid tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dalam

  • 32

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diatur oleh

    kuesioner tersebut.

    Apabila rhitung>rtabel, kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.

    Apabila rhitung0,60

    Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan

    dalam penelitian ini sebagai berikut:

    Y = a+b1X1+b2X2+e

    Keterangan:

    Y = Kinerja Driver Grab bike

    a = Konstanta

    b1, b2 = Koefisien regresi

    X1 = Kemampuan Kerja

    X2 = Motivasi Kerja

    e = eror

    4. Uji t

    Menurut Nugraha (2011), uji parsial dengan uji t bertujuan menganalisis

    besarnya pengaruh masing-masing perubah independen secara individual

    (parsial) terhadap perubahan dependen. Hasil dari uji T menunjukkan

    masing-masing pengaruh independen terhadap perubah dependen jika p-

  • 33

    value lebih kecil dari nyata yang ditentukan atau rhitung > rtabel. Hipotesis nol

    dan hipotesis alternative yang diusulkan dan di uji T adalah:

    a. rhitung > rtabel atau P-value < a, ditolak H0, yang berarti bahwa

    suatu factor X memiliki pengaruh terhadap factor Y.

    b. rhitung < rtabel atau P-value > a, diterima H0, yang berarti bahwa

    suatu factor X tidak memiliki pengaruh terhadap factor Y.

  • 34

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran umum PT. Grab Indonesia

    1. Sejarah Perusahaan

    Grab adalah Perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di

    Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum

    meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan Grab

    hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan Aplikasi saja dan untuk

    kendaraannya sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung

    di PT Grab.

    Transportasi kini sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi kaum urban.

    Saat ingin menembus kemacetan Ibu Kota. Pesatnya perkembangan

    teknologi, dapat membantu masyarakat ketika tetap membutuhkan

    transportasi nyaman, tetapi sedang malas memacu kendaraan pribadi,

    mobil-mobil nyaman bisa dipanggil hanya dengan sentuhan pada layar

    ponsel pintar. Kehadiran teknologi yang pesat terhadap transportasi

    memang telah menjadi fenomena.

    Grab atau yang sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi adalah sebuah

    perusahaan yang berasal Singapura yang melayani aplikasi penyedia

    transportasi dan tersedia di enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia,

    Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Grab memiliki visi

    untuk merevolusi industri pertaksian di Asia Tenggara, sehingga dapat

    memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna kendaraan

    seantero Asia Tenggara.

    Grab merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di Asia

  • 35

    Tenggara. Kami menjawab sejumlah tantangan transportasi yang krusial dan

    mewujudkan kebebasan transportasi bagi 620 juta orang di Asia Tenggara.

    Grab bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada 2012, yang kemudian

    mengembangkan platform produknya termasuk layanan pemesanan mobil

    sewaan dan ojek. Layanan Grab ditujukan untuk memberikan alternatif

    berkendara bagi para pengemudi dan penumpang yang menekankan pada

    kecepatan, keselamatan dan kepastian. Sebagai bagian dari budaya

    inovatifnya, Grab saat ini tengah melakukan uji coba beberapa layanan baru

    seperti carpooling serta layanan pesanantar makanan.

    Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari

    diriver untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita tidak perlu menunggu

    waktu yang lama untuk mendapatkan transportasi yang diperlukan. Grab

    didirikan pada tahun 2011 di Malaysia dan untuk pendiri Grab adalah

    Anthony Tan bersama rekannya Tan Hooi. Dari tahun 2011 sampai saat ini

    tahun 2017 Grab berkembang pesat dan menjadi salah satu Penyedia

    aplikasi transportasi online di Indonesia

    Kurang dari setahun, berbagai layanan yang mengandalkan aplikasi

    terbentuk dalam diversifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut

    penumpang, pengiriman barang, hingga beli dan antar makanan berhasil

    dikembangkan.Bahkan, demi menjaga eksistensinya, Grab mantap

    melakukan rebranding dan pergantian logo dengan alasan sederhana, yakni

    mewakili segala fitur layanan. Layanan yang awalnya dikenal dengan

    Grabtaxi berubah hanya menggunaan kata 'Grab'. Perubahan nama tersebut

    juga mewakili ragam layanan yang diberikan bagi pengguna. Dengan

    mengadopsi konsep economic sharing Grab berkembang di Indonesia berkat

  • 36

    bantuan para mitra. Pada prinsipnya, Grab akan terus berkembang

    beriringan dengan para mitra pengemudi. Hingga bulan Maret 2015, jumlah

    pengguna Grab mencapai 3,8 juta pengguna. Grab tersedia untuk sistem

    operasi Android, iOS, dan BlackBerry.

    Bisnis tanpa kekompakan dan kerja sama tim akan menjadi hal yang

    siasia. Di Indonesia, Grab tumbuh subur sebagai transportasi andalan di lima

    kota besar, yakni Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, dan Padang.

    Tentu keberhasilan tersebut akan segera ditularkan ke kota besar lainnya.

    Keberadaan Grab juga sudah mulai tersebar di negara Asia Tenggara.

    Hingga kini, Grab sudah memiliki lebih dari 300 ribu mitra pengemudi dan 15

    juta pengunduh di Asia Tenggara.

    Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari muncul

    dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama hingga logo. Semua kami

    jalani secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan Grabtaxi,

    tetapi sekarang kami hadir lebih lengkap dengan beragam layanan. Alasan

    kami membuat beragam servis karena masyarakat merespons transportasi

    daring sebagai kebutuhan. Itu sebabnya, perkembangannya begitu pesat.

    Grabcar dan GrabBike di Indonesia tumbuh lebih dari 250 kali sejak

    pertengahan 2015 Kini, layanan penyewaan mobil pribadi dan ojek online

    menjadi bagian besar dari bisnis Grab secara keseluruhan, yang juga

    meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir

    Teknologi machince learning dan kemampuan analitik data Grab yang

    mumpuni telah menjadi faktor pendorong pertumbuhan yang signifikan dan

    memungkinkan efisiensi secara besar-besaran dari waktu ke waktu. Sebagai

    contoh, pada 2016, layanan GrabBike di Indonesia telah tumbuh 300 persen

  • 37

    (year to date), seraya melakukan pengurangan subsidi untuk tiap perjalanan

    yang diselesaikan sebesar 50 persen, dimana hal ini menunjukkan tingginya

    keterlibatan dan keterlekatan pengguna pada platform multi-layanan Grab.

    Lebih dari 1 dari 4 pengguna aktif bulanan Grab di Indonesia menggunakan

    lebih dari satu layanan Grab.

    Indonesia telah menjadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah

    perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Grab secara khusus

    memfokuskan bisnisnya di Jakarta, yang didiami oleh lebih dari 30 juta

    penduduk dimana Grab memberikan layanan ojek, penyewaan mobil pribadi

    dan pemesanan taksi online. Grab juga berencana untuk melakukan

    ekspansi platform multi-layanannya ke lebih dari delapan megacity di luar

    kota Jakarta, dengan total populasi sebesar 38 juta. Indonesia merupakan

    negara keempat terbesar dari segi populasi, dengan total penduduk lebih dar

    250 juta. Grab menawarkan pilihan layanan pemesanan kendaraan

    terbanyak di sebagian besar pasar di Asia Tenggara, yang telah diunduh di

    lebih dari 17 juta perangkat dan 320,000 pengemudi di 30 kota di seluruh

    Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

    2 . Manfaat PT Grab Indonesia

    Berikut ini Manfaat yang di berikan dari Grab adalah :

    a . Efesien

    Manfaat dari Grab berikut ini adalah keefesienan waktu yang

    diberikan. Di kota besar yang serba padat merayap terkadang membuat

    sebagian orang merasa malas keluar rumah karena hampir sebagian

    waktu di gunakan untuk bermacaet ria di jalanan. Saat kebutuhan

    mengharuskan anda keluar rumah tapi anda tidak bisa maka anda bisa

  • 38

    menggunakan jasa Grab ini agar membantu anda secepatnya jadi

    sambil menunggu Grab menyelesaikan pekerjaannya anda juga bisa

    melakukan aktivitas lain dari dalam rumah. Dengan ini waktu anda

    menjadi sangat efesien sekali.

    b . Mudah

    Semua orang ingin sekali mendapat kemudahan meskipun jalan

    untuk mendapatkan kemudahan itu harus di lalui dengan sulit dan payah

    bahkan jauh. Dan tak jarang mereka memilih mudah walaupun kesulitan

    terlihat di permukaan dengan mudah. Manfaat Grab yang paling terasa

    di dunia yang penuh dengan kecanggihan yang laur biasa ini adalah

    mudah karena bisa di lakukan secara online di rumah atau di manapun

    anda berada anda tidak perlu harus repot repot untuk melakukannya di

    bandingkan tidak dengan online.

    Manfaat dari Grab yang diberikan juga adalah kemudahan bagi para

    pelanggan. Bagi anda yang pernah menggunakan jasa pelayanan Grab

    ini maka anda akan merasakan kemudahan yang di berikannya.

    Sehingga tidak mudah bagi anda berpaling untuk menggunakan jasa

    pelayanan yang serupa tapi dengan perusahaan yang lain. Dengan

    anda merasa mudah anda akan jauh dari kesulitan yang anda rasakan

    di banding anda tidak menggunakan jasa Grab ini.

    c . Praktis

    Selain dua manfaat diatas sebelumnya manfaat lain adalah praktis

    dan tidak membuat anda merasa pusing tujuh keliling. Praktis untuk

    anda gunakan untuk mengirimkan barang ke teman lama ataupun untuk

    mejemput anda yang terkena macet pdi suatu jalan di kota besar seperti

  • 39

    Jakarta.

    d . Nyaman

    Kenyamanan merupakan sayarat telak untuk membuka usaha

    ppelayanan seperti Grab ini. Dengan rasa nyaman yang dirasakan oleh

    pelanggan bisa jadi mereka akan tetap setia menjadi pelanggan anda.

    Nah yang membuat gojek sangat di sukai adalah pelayanan yang

    diberikan berupa rasa nyaman. Semua orang tentu sangat

    mengindamkan rasa nyaman. Dengan rasa nyaman yang mereka

    rasakan akan sulit bagi mereka untuk berganti pelayanan. Karena itu

    rasa nyaman sangat di perlukan dalam kehidupan sehari – hari.

    e . Sopan

    Sopan juga tercermin dari pakaian yang dikenakan oleh para

    pengendara gojek ini maka jangan ragu dari pakaian mereka yang

    sopan cara mereka melakukan tugasnya pun dengan tindakan yang

    sopan dan menyenangkan. Sopan disini dalam artian mereka bisa

    menjadikan anda sangat istimewa karena anda adalah pelanggan

    mereka. Sikap sopan yang mereka tunjukkan juga merupakan

    keharusan yang harus mereka miliki karena sebelum mereka menjadi

    pengendara gojek mereka mendapatkan pelatihan selama beberapa

    hari sebelum resmi menggunakan pakaian untuk gojek.

    f . Cepat

    Jika anda ingin pergi ke suatu tempat misalnya pergi kekampus

    dan jalanan di luar begitu macet serta ramai, jika anda menggunakan

    angkutan umum mungkin anda akan terjebak macet dan akan tiba

    terlambat di kampus maka anda dapat menggunakan jasa pelayanan

  • 40

    dari Grab ini untuk menjadikan anda cepat sampai di tujuan. Grab ini

    diperlukan untuk mengantarkan anda cepat sampai di tujuan. Jika

    anda ingin mengirimkan barangpun anda dapat menggunakan jasa

    pelayanan Grab ini agar barang anda cepat sampai ke alamat tujuan.

    Begitu mudah bukan dengan menggunakan jasa pelayanan ini maka

    anda tidak perlu ragu untuk menggunakan jasa ini.

    g . Aman

    Grab juga memiliki perlindungan keamanan yang lengkap tidak

    hanya bagi para pengendara tapi para penumpang juga di beri

    kelengkapan keamanan yang baik untuk keamanan saat berkendara.

    Anda juga akan diberi helm untuk melindungi kepala anda saat naik

    gojek untuk mengantar anda ke tempat tujuan.

    3. Visi dan Misi PT Grab Indonesia a. Visi

    Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, dengan memecahkan

    permasalahan transportasi yang ada serta memberikan kemudahan

    mobilitas pada 620 juta orang di Asia Tenggara setiap harinya.

    b. Misi

    PT Grab Indonesia ada 3, yaitu :

    1) Menjadi penyedia layanan teraman di Asia Tenggara.

    2) Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang.

    3) Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun

    penumpang.

    .3. Struktur Organisasi PT. Grab

    Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Grab adalah Struktur

    Organisasi Fungsional, yaitu pembagian tugas yang dibagi kedalam kelompok

  • 41

    fungsional yang terpisah. Berikut ini akan digambarkan struktur organisasi PT.

    Grab.

    Gambar 4. 1

    Struktur Organisasi PT. Grab

    5. Deskripsi Pekerjaan

    a. Direktur Utama

    1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

    perusahaan.

    2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan

    perusahaan.

    3) Bertanggung jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang

    dialami perusahaan.

    Direktur Utama

    Wakil Direktur

    First Office &

    Pemasaran

    Manajer/Co

    Karyawan

    Manajer/Co

    Keuangan

    Manajer/Co

    Driver Grab

    Karyawan

    -Bidang It

    -Programing

    Web

    Karyawan

    -Fron Office

    -Costumer

    Service

    Karyawan

    Akuntansi

    Karyawan

    -Drever Grab

  • 42

    4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber

    pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

    5) Menentukan strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan.

    6) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan

    mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan

    barang.

    b. Wakil Direktur

    Membantu semua tugas direktur utama yang merupakan wakil di masing-

    masing area.

    c. Manager IT

    1) Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Grab dalam

    hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada

    pelanggan.

    2) Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,

    braiware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja optimum

    Go-Jek Indonesia.

    3) Mengelola layanan perancangan sistem komputerisasi dan program

    aplikasi perangkat yang terintegrasi.

    4) Menyediakan data-data yang diperlukan oleh bagian lain yang

    menyangkut IT.

    d. Manager Karyawan Front Office& Pemasaran

    1) Melatih, menetapkan dan mengevaluasi karyawan front office.

    2) Memastikan bahwasanya karyawan mengetahui sistem

    komputerisasi, etika menerima keluhan secara langsung atau via

    telepon dan standard operasional Grab.

  • 43

    3) Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa diselesaikan

    bawahannya. Membuat lapran daftar pelanggan.

    4) Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan

    peringatan bagi yang melanggar.

    5) Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan

    dengan pemasaran.

    e. Manager Akuntansi

    1) Mengkoordinasi perencanaan anggaran.

    2) Mengembangkan format pengajuan dan pertanggung jawaban

    keuangan. Mengkoordinasi pelaksanaan audit.

    3) Melakukan sistem pencatatan keuangan.

    4) Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.

    5) Merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan atas semua

    aktivitas akuntansi.

    6) Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.

    f. Manager Ojek

    1) Membuat kelompok-kelompok tukang ojek. Mengkoordinir semua

    karyawan tukang ojek.

    2) Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Grab.

    3) Bertanggung jawab kepada wakil direktur atas semua karyawan

    tukang Grab.

    g. Karyawan Bidang Programming :

    1) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di

    bidang ProgrammingBertanggung jawab mengenai program kepada

    manajer IT. Bidang Web.

  • 44

    2) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di

    bidang Web.

    3) Bertangg Eung jawab mengenai program aplikasi maupun web grab.

    Front office (CS. Administrasi & Pemasaran).

    4) Melaksanakan semua pekerjaan front office yang ditetapkan oleh

    Manajer Front Office dan Administrasi.

    5) Bertanggung jawab kepada Manajer Front Office dan Administrasi.

    Tukang ojek.

    6) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer

    bagian ojek.

    7) Melaksanaka semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer bagian

    grab

    6. Fitur Aplikasi Grab

    Grab banyak memiliki fitur layanan, diantaranya :

    a. . GrabTaxi Grab Taxi adalah Layanan yang memberikan akses serta

    kemudahan penumpang menemukan pengemudi taksi terdekat dengan

    aman.

    b. GrabCar Grab Car adalah Penyewaan kendaraan pribadi dengan supir

    yang menghadirkan kebebasan pilihan berkendara yang nyaman dan

    gaya.

    c. GrabBike Grab Bike adalah layanan transportasi sepeda motor yang

    dapat mengantar kalian ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih

    cepat tanpa perlu menunggu waktu lama.

    d. GrabExpress Grab Express adalah layanan kurir ekspres berbasis

    aplikasi yang menjanjikan Kecepatan, Kepastian, dan yang paling utama

  • 45

    adalah Keamanan.

    e. GrabFood Grab Food adalah layanan pesan antar makanan yang

    memiliki banyak daftar restoran yang tersedia.

    f. GrabHitch GrabHitch adalah layanan tebengan dengan separuh harga.

    Bertemu teman baru sekaligus mengurangi kemacetan.

    B. Hasil Penelitian

    1. Karakteristrik Responden

    a. Umur

    Dari penelitian ini telah di tentukan sebanyak 35 responden yang

    akan kami pilih menjadi sampel untuk mengisi kuesioner penelitian kami.

    Kuesioner ini kami bagikan secara acak kepada driver grab baike

    komunitas ojol tanah karaeng. Makassar untuk meperoleh data yang valid

    dan teruji kebenarannya. Dari kuesioner yang telah kami sebarkan

    kepada responden maka 49 orang telah mengembalikan kuesioner yang

    telah di isi dengan benar dan sesuai dengan petunjuk dalam pengisian

    kuesioner ini.

    Karakteristik responden berdasarkan umur responden yang dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.1

    Karakteristik Responden berdasarkan umur

    Responden Persentase (%) Umur

    21-30 Tahun 28 57%

    31-40 Tahun 17 35%

    41-50 Tahun 4 8%

    Total 49 100%

  • 46

    Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata umur

    reponden paling besar berkisar pada umur 21-30 tahun dengan jumlah 28

    orang kemudian disusul oleh responden yang berumur antara 31-40

    tahun dengan jumlah 17 orang, kemudian disusul oleh responden

    berumur antara 41-50 denagn jumlah 4 orang. Dari data diatas terlihat

    bahwa driver grab bike terbanyak pada PT. Grab di Kota Makassar yakni

    berkisar antara 21-30 tahun.

    b. Jenis Kelamin

    Pada penelitian ini kami menyebarkan kuesioner secara acak pada

    Driver Grab Bike di komunitas ojol tanah karaeng dan tanpa membedakan

    jenis kelamin dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat sasaran

    dan akurat sesuai kondisi dilapangan. Berikut adalah tabel karakteristik

    responden berdasarkan jenis kelamin:

    Table 4.2

    Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

    Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentasi jumlah responden

    laki-laki yang telah mengisi data kuesioner kami jumlah lebih banyak dari

    persentasi jumlah responden wanita dimana jumlah responden laki-laki

    sebesar 92% dan jumlah responden wanita sebasar 8%. Hal ini

    mengindikasikan bahwa pada PT. Grab di Kota Makassar lebih

    Jenis Kelamin Responden Persentase (%)

    Laki-laki 45 92%

    Wanita 4 8%

    Total 49 100%

  • 47

    didominasi oleh kaum laki-laki dikarenakan core pekerjaan yang lebih

    bersifat Teknik dan Lapangan.

    c. Tingkat Pendidikan

    Tabel 4.3

    Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

    kuesioner yang telah dikumpulkan merupakan hasil jawaban dari

    beberapa tingkat Pendidikan dan yang didominasi pada level tingkat

    Pendidikan SMA dengan jumlah persentase sebasar 29% kemudian

    disusul diurutan ketiga pada level Pendidikan S1 dengan presentase

    12%. kemudian disusul diurutan terakhir pada level Pendidikan SD

    dengan persentase 6%. Dari data diatas kita dapat menarik kesimpulan

    bahwa tingkat pendidikan para driver grab bike di PT. Grab didominasi

    oleh tingkat pendidikan SMA.

    2. Penentuan Range

    Survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi ditiap

    pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah

    responden sebanyak 49 orang maka range dapat dirumuskan sebaga

    berikut:

    Tingkat Pendidikan Responden Persentase

    SD 3 6%

    SMP 11 23%

    SMA 29 59%

    S1 6 12%

    Jumlah 49 100%

  • 48

    Skor Tertinggi = 49×5 =245

    Skor Terendah = 49×1 = 49

    Sehingga range untuk hasil survey yaitu:

    Maka range skor:

    49 -88,2 = Sangat Rendah

    88,2 -127,4 =Rendah

    127,4 – 166,6 =Cukup

    166,2 – 205,8 =Tinggi

    205,8 -245 =Sangat Tinggi

    3. Deskripsi Variabel Kemampuan Kerja (X1) dan perhitungan skor

    Untuk dapat melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator

    dan juga perhitungan skor untuk variabel Kemampuan Kerja dapat di lihat

    pada tabel dibawah ini:

  • 49

    Tabel 4.4 Tanggapan Responden kemampuan kerja

    No. Pernyataan

    Jawaban Responden

    Jumlah

    STS TS N S SS

    1 2 3 4 5

    1 X1.1 0 0 10 33 6 192

    2 X1.2 0 2 7 33 7 192

    3 X1.3 0 0 9 30 10 197

    4 X1.4 0 1 17 27 4 181

    5 X1.5 0 1 18 26 4 180

    6 X1.6 0 0 6 37 6 196

    7 X1.7 0 0 9 30 10 197

    Rata-rata 190,71

    Berdasarkan hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa tanggapan

    responden terhadap Kempuan kerja berada pada keempat yakni tinggi. Hal ini

    berarti responden setuju dengan pernyataan-pernyataan yang tertuang di

    dalam kuesioner terkait dengan kemampuan kerja.

    4. Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (X2) dan perhitungan skor

    Tabel 4.5 Tanggapan Responden motivasi kerja

    No. Pernyataan

    Jawaban Responden

    Jumlah

    STS TS N S SS

    1 2 3 4 5

    1 X2.1 0 1 3 18 27 218

    2 X2.2 0 0 2 20 27 221

    3 X2.3 0 1 0 14 24 228

    4 X2.4 0 1 7 14 27 214

    5 X2.5 0 0 7 36 6 195

    6 X2.6 0 2 7 34 6 191

    7 X2.7 0 0 8 31 10 198

    Rata-rata 209,28

  • 50

    Berdasarkan hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan

    responden terhadap motivasi kerja berada pada range kelima yakni sangat

    tinggi. Hal ini berarti responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan

    yang tertuang dalam kuesioner terkait dengan motivasi kerja.

    5. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan (Y) dan perhitungan skor

    Table 4.6

    Tanggapan Responden terhadap Kinerja

    No. Pernyataan

    Jawaban Responden

    Jumlah

    STS TS N S SS

    1 2 3 4 5

    1 Y1 0 0 3 42 4 197

    2 Y2 0 0 3 37 9 202

    3 Y3 0 1 5 37 6 195

    4 Y4 0 0 3 40 6 199

    5 Y5 0 0 11 33 5 190

    6 Y6 0 0 9 35 5 192

    7 Y7 0 0 9 34 6 193

    Rata-rata 195,42

    Berdasarkan hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan

    responden terhadap Kinerja Karyawan berada pada range keempat. Hal ini

    berarti responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan yang tertuang

    dalam kuesioner terkait dengan Kinerja Karyawan.

    6. Analisis Deskriptif

    Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik data atau

    variable penelitian. Hasil statistic deskriptif dapat ditampilkan pada tabel

    dibawah ini:

  • 51

    Tabel 4.7

    Statistic Deskriptif

    N

    Minimum

    Maximum

    Mean

    Std.Deviation

    Kemampuan Kerja (X1)

    Motivasi Kerja(X2)

    Kinerja Karyawan (Y)

    Valid N (listwise)

    49

    49

    49

    49

    20,00

    21,00

    22,00

    35,00

    34,00

    35,00

    27,24

    29,90

    27,92

    3,419

    2,830

    2,827

    Sumber : Data diolah dari SPSS 25 (Oktober 2019)

    Berdasarkan tabel uji statistic deskriptif diatas, dapat dilihat bahwa nilai

    maksimum dari variable Kemampuan Kerja adalah sebesar 35,00, nilai

    minimumnya sebesar 20,00, nilai meannya sebesar 27,24 dan tingkat

    deviasi standarnya sebesar 3,419. Sedangkan variabel Motivasi Kerja nilai

    maksimum sebesar 34,00, nilai minimum sebesar 21,00, nilai mean sebesar

    29,90 dengan tingkat deviasi standarnya sebesar 2,830. Dan varibel Kinerja

    Karyawan nilai maksimum sebesar 35,00, nilai minimum sebesar 22,00

    dengan tingkat deviasi standarnya sebesar 2,827.

    7. Uji Kualitas Data

    a. Uji Validitas

    Uji Validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat

    pengukur dan juga untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner,

    untuk suatu kuesioner dapat dikatakan Valid jika suatu pernyataan atau

    item pada kuesioner mampu mengungkap suatu yang akan diukur

    terhadap kuesioner tersebut. Dalam uji validitas dihitung dengan

    membandingkan nilai r hitung dengan nilai r table. Jika r hitung > dari r

  • 52

    tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka indicator dari variable

    penelitian tersebut dapat dikatakan Valid. Nilai r table untuk n = 49

    adalah sebesar 0,331. Berikut ini adalah tabel uji validitas menggunakan

    aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) :

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Validitas

    Variabel Item Nilai Rtabel

    Nilai Rhitung

    Nilai Sig

    Keterangan

    Kemampuan

    Kerja (X1)

    X1.1 0,331 0,714 0,000 Valid

    X1.2 0,331 0,798 0,000 Valid

    X1.3 0,331 0,918 0,000 Valid

    X1.4 0,331 0,791 0,000 Valid

    X1.5 0,331 0,675 0,000 Valid

    X1.6 0,331 0,719 0,000 Valid

    X1.7 0,331 0,918 0,000 Valid

    Variabel Item Nilai Rtabel

    Nilai Rhitung

    Nilai Sig

    Keterangan

    Motivasi

    Kerja (X2)

    X2.1 0,331 0,584 0,000 Valid

    X2.2 0,331 0,589 0,000 Valid

    X2.3 0,331 0,571 0,000 Valid

    X2.4 0,331 0,772 0,000 Valid

    X2.5 0,331 0,636 0,000 Valid

    X2.6 0,331 0,603 0,000 Valid

    X2.7 0,331 0,629 0,000 Valid

    Variabel Item Nilai Rtabel

    Nilai Rhitung

    Nilai Sig

    Keterangan

    Kinerja Y1 0,331 0,639 0,000 Valid

  • 53

    Karyawan

    (Y)

    Y2 0,331 0,859 0,000 Valid

    Y3 0,331 0,843 0,000 Valid

    Y4 0,331 0,830 0,000 Valid

    Y5 0,331 0,895 0,000 Valid

    Y6 0,331 0,824 0,000 Valid

    Y7 0,331 0,713 0,000 Valid

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa, seluruh nilai

    Rhitung untuk item pernyataan kuesioner pada variabel penelitian yang

    digunakan menghasilkan nilai Rhitung yang lebih besar dari nilai Rtabel

    dimana nilai Rtabel untuk jumlah sampel (N=49) adalah sebesar 0,331

    sehingga seluruh item pertanyaan pada masing-masing kuesioner dapat

    dinyatakan valid.

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu alat ukur

    mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas

    ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian

    reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha. Jika nilai

    hitung cronbach alpha>0,60 maka reliabilitas dapat diterima atau

    dengan kata lain pengujian tersebut bisa dikatakan reliable. Pengujian

    dari reliabilitas untuk masing-masing variable diperoleh data sebagai

    berikut:

  • 54

    Table 4.9

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach Alpha N of items Keterangan

    Kemampuan Kerja 0,899 7 Reliabel

    Motivasi Kerja 0,741 7 Reliabel

    Kinerja Driver 0,906 7 Reliabel

    Sumber: Data diolah dari SPSS 25 (Oktober 2019)

    Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha

    dari masing-masing variable sudah lebih besar dari 0,60 sehingga dapat

    dikataan bahwa reliabilitas untuk kuesioner sudah dapat diterima.

    c. Uji Normalitas

    Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis

    grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

    pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dan

    residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusannya yaitu sebagai

    berikut:

    1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogram

    menunjukkan pola distribusi normal, regresi memenuhi asumsi

    normalitas

    2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

    arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

    distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

    normalitas.

  • 55

    Gambar 4.2

    Uji Normalitas

    Sumber : Data di olah dari SPSS 25 (Oktober 2019)

    Berdasarkan grafik p-plot pada gambar 4.2 diatas ini

    memperlihatkan penyebaran (titik) disekitar garis regresi (diagonal) dan

    penyebaran titik-titik data searah mengiku