Click here to load reader
Upload
faudina-fitra
View
88
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
EM*PAT RAHASIA SUKSES
Pemeran :
Anjas
Miko
Vino
Devlin
Pak Ustad
Mesi dan 3 temannya (cewek)
Desi (cewek)
Ibu Anjas
Ibu Niko
Ibu Miko
Sinopsis cerita :
Kisah seorang 4 anak yang berusaha keras untuk sukses dalam menjalani unas yang sebentar
lagi dihadapinya. Mereka mencoba berusaha dengan jalan yang sama. Berguru kepada Pak
Ustad. Lalu pak Ustad dengan baik hati menunjukkan mereka kiat-kiat sukses yang paling alami.
Diantara 4 anak itu, yang paling berhasil adalah Miko. Tanpa ia sadari, ternyata selama ini yang
membantunya sukses adalah sifatnya yang berbakti kepada Orangtua. Tanpa mengenal lelah, dia
membantu ibunya. Begitulah arti berbakti kepada Orangtua.
Tahun ajaran baru 2012/2013 sudah berjalan, sekarang pun sudah memasuki semester
2. Masa kritis bagi keempat anak bernama Anjas, Miko, Devlin, dan Vino. Yah, tahun ini
menentukan dimanakah mereka nantinya akan meneruskan perguruan tinggi.
Vino : “ Hey Guys, Tahun ini kita ngga boleh main-main lagi, kita mesti fokus sama
pelajaran!”
Anjas : “ Setuju, No smoking, no dugem, no drugs!”
Devlin : “Halah njas, gaya lo selangit..”
Vino : “Eh jangan salah, apa mau kita ngga lulus ntar? Atau pengangguran?”
Devlin : “ Ih ngeri…. , trus kita harus gimana?”
Miko : “Udah gampang, aku punya kenalan ustad nih,”
Devlin : “ Miko, plis deh apa hubungannya sama pak ustad?”
Miko : “ Ya biar ngebantu kita untuk bisa lebih fokus lagi…!”
Anjas : “Bener bener aku setuju. Seingetku, anak Pak Habibi tuh bisa sukses, ya gara-
gara ke pak Ustad.
Devlin : “Yaudah deh , ide bagus kalau gita, come on!”
Akhirnya mereka ke ruma Pak Ustad, sesampainya di sana…
Miko : “Assalamualaikum!”
Pak Ustad : “Waalaikum salam, eh Miko!!”
Miko : “Pak Ustad, kami ke sini mau berguru pak…!”
Devlin : “ Ya berguru biar bisa sukses unas pak!”
Pak Ustad : “Haha.. bisa bisa aja kalian. Baiklah bapak ajarkan bagaimana mengatur
diri saja!!”
HARI PERTAMA BERGURU
o Pak Ustad : “ Anak – Anak, pelajaran pertama, kunci suksesnya adalah bangunlah di
malam hari dan laksanakan shalat tahajud
o Devlin : “Waduh susah deh,”
o Miko : “ Uda tenang aku bakal bantu kalian…!”
o Anjas : “ Iya ya, biar Miko aja. Dia kan paling rutin tu.. Bantu bangunin gue ya,”
o Miko : “Iya Beres deh!”
Pada Pagi harinya, di rumah Miko, ternyata dia sudah bangun sejak pukul 1 malam.
Setelah shalat tahajud Miko juga bersih-bersih rumah. Tidak lama, ibunya keluar dari
rumah.
Ibu : “Eh miko, kebetulan kamu bangun. Tolong kamu ke pasar, belikan bahan-bahan
yang sudah ibu tulis ini.
Miko : “ Baik Bu, Sebelumnya, Miko mau telfon Anjas sama Vino. Soalnya Miko
sudah janji.”
Ibu : “Iya sana,”
*Kring… kring… (Anjas mengangkat telfonnya –Miko telfon di belakang stage)
Miko : “Anjas bangun!!!”
Anjas langsung menutup telfonnya…
Anjas : “Dev.. bangun!! Sholat yuk…!”
Devlin : “Lima menit lagi deh., kamu duluan aja..!”
Anjas : “Yaudah deh…!”
Setelah mengambil air wudlu , anjas melihat tv. Ternyata siaran bola baru dimulai.
Anjas : “Dev… siaran bola nih. Chelsea maen tuh”
Devlim : “Serius? Kerasin dong…!” (Devlin spontan bangun)
*Kring kring….. (Vino terkejut suara hapenya berbunyi, tapi kemudian dia menutup
telfonnya)
Vino : “Iya miko.. aku bangun nih…!
Vino : “Hiiih.. masih dingin… bobok lagi deh,”
Sesampainya di rumah Miko membawa belanjaan..
Miko : “Bu, ini belanjaannya..!”
Ibu : “Makasih Miko…sudah sana tidur bentar saja,pasti kamu capek”
Miko : “Ngga ah bu, Miko mau nemenin ibu sambil belajar ,”
HARI KEDUA BERGURU
Pak Ustad : “Bagaimana sudah kalian coba langkah pertama?”
Devlin : “ Sudah pak, tapi belum shalat. Cuma nonton bola. Chelsea maen lo
pak.”
Anjas : “Gara-gara kamu sih. Aku ngga shalat!”
Devlin : “Fitnah.Aku nonton karena kamu yang ngajak,”
Pak Ustad :“Baiklah Anak-anak pelajaran kedua adalah kunci sukses hidup juga
berasal dari kepedulian kita antar sesama.. Jadi tolong-menolonglah kalian”
--Di Sekolah (Desi dan Miko belajar bersama)
Miko : “Des, sampai sini uda ngerti kan?”
Desi : “ Iya nih, thanks banget ya!!”
(Anjas, Devlin dan Vino baru datang menyusul Miko)
Vino : “Mik, kita nyari kamu kemana-mana.. ayo pulang!”
Desi : “Yaudah Mik aku pulang dulu…, dada semua!”
Miko : “Iya des.. ati ati ya, ayo guys kita pulang!”
Mereka ber-4 sedang menunggu angkot. Sembari menunggu angkot, mereka
bercanda. Ternyata ada seorang nenek yang tampak ketakutan ingin menyeberang.
Miko : “Sini nek , biar saya bantu!”
Devlin : “Biar saya saja nek….!”
Vino : “ sama Vino aja nek…”
Mereka berebutan. Tidak lama ada seorang 3 gadis membawa barang banyak juga
menunggu angkot. Anjas melihat mereka.
Anjas : “ Mending aku nolong mesi aja deh.. ngga papa kan pak ustad. Termasuk tolong
menolong kan.?” (Anjas tersenyum sendiri)
Anjas : “Sini mes biar aku bantu!”
Mesi : “Bener nih..? yaudah deh titip ya…!”
Temen-temen mesi : Gue juga titip….
--Di rumah miko—
Miko : “Bu miko pamit mau ke rumah pak ustad,”
Ibu : “Ooyaudah Miko, titip ini buat bu Surti, kamu telat?”
Miko : “Iya bu, tapi ngga papa sini bu. Assalamualaikum!”
--HARI KETIGA BERGURU
Miko : “Maaf Pak Ustad saya telat”
Pak Ustad : “Iya ngga papa .., silakan duduk.”
Devlin : “Dari mana aja Miko?”
Miko : “Iya nih, habis nganter kue dulu,”
Pak Ustad : “Baik Anak –anak selanjutnya, Seringlah kalian bersedekah. Maka
kemudahan akan kalian rasakan.
Keesokaan Harinya…
Di rumah Anjas
Anjas : “ Waduh uangku tinggal 50 ribu. Padahal cukup ni buat beli baju baru. Udah deh
gue kasih 1000 aja, ntar aku minta mama!”
Ibu Anjas : “100 ribu .. dua ratus ribu..” (lagi hitung uang)
Anjas : “ Ma, anjas minta uang…”
Ibu Anjas : “Buat apa sih nak?”
Anjas : “ Pokoknya penting ma, buat masa depan anjas!”
Ibu Anjas : “ Iyadeh ini uangnya. Eh dek, tolong belikan lem buat mama ya..!”
Anjas : “Ah ntar aja deh ma… anjas telat ni…!”
--HARI KETIGA BERGURU—
Desi : “masukin sumbangan dong buat temen kita,”
Miko : “ Ini des, .” (Miko memasukkan selembar uang 1000)
Anjas : “Dikit banget,”
Miko : “Iya nih, di kantongku Cuma ada segitu.
Pak Ustad : “Sudah sudah nak, berapapun jumlahnya yang penting keikhlasan. Tuhan
tahu kok!”
Pak Ustad : “ Baik anak-anak selanjutnya, kalian harus berbakti kepada orangtua,”
--DI RUMAH VINO—
Vino : “Mama lagi apa?”
Ibu Vino : “ Ni mama lagi buatkan sup,”
Vino : “Vino bantuin mama ya?”
Mama : “Jangan..”
Vino : “Yauda deh Vino nungguin mama aja.”
Keempat anak itu rutin ke Pak Ustad. Saran-saran Pak Ustad juga sedang dijalani terus
oleh keempat anak itu. Belajar , Shalat, Sedekah, hampir tidak terlewatkan. Lihat Saja…
Mereka rutin belajar kelompok, dan saling mengingatkan satu sama lain. Keesokan
harinya, waktu ujian tiba….
Anjas : “Hassh .. sulit banget sih!” (Anjas mengomel sendiri. Dia tampak nervous )
Miko : “Tenang njas..!”
Anjas : “Mik, bantu gue ya… !”
Miko : “Inget Kata Pak Ustad , yakin sama kemampuan diri sendiri!” (Miko menepuk
Bahu Anjas dan langsung duduk)
Saat Ujian. Anjas tampak ragu dengan jawabannya. Dia bolak-balik melempar kertas
supaya mencari jawaban pada temannya. Sesungguhnya dia sudah menjawab semua soal.
Begitu juga dengan Devlin dan Vino. Hanya saja mereka berdua tidak ingin menerima
jawaban temannya. Berbeda dengan Miko, dia begitu tampak tenang.
Minggu-minggu telah berlalu kini tibalah pengumuman (semua siswa amat senang karena
mereka dinyatakan lulus) lantas bagaimana dengan Devlin, Anjas, Vino, dan Miko?
Devlin : “GILA… nilaimu keren banget mik, Congrat ya!!”
Miko : “ Thanks Dev!! Congrat juga ya..”
Vino : “Emang hebat kamu mik, aku bangga. Thanks juga ya bantuanmu udah ngirim kita ke
Pak Ustad. Nilaiku lebih bagus dari kemampuanku”
Anjas : “Iya bener tuh kata Vino, meskipun nilai gue lebih rendah dari kalian. Tapi congrat ya
buat kita semua!!”
Devlin : “Njas, coba aja kalau kamu ngga nyontek…!”
Anjas : “ Iya nih, ngga dengerin pak Ustad!”