16
PENGAR KINER DIME Diajuka Guna M Mana U UNIVER RUH KONF RJA WANI EDIASI OL NASK an Untuk M Memperole ajemen Pad Universitas MARTA PROGRA FAKULT RSITAS M i FLIK PERA ITA BERP LEH VARIA KAH PU Memenuhi T h Gelar Sa da Fakulta Muhamm Disusun O ANTI PUS B 100 110 AM STUDI TAS EKON MUHAMMA 2015 AN GAND PERAN GA ABEL STR UBLIKA Tugas dan arjana Ekon as Ekonomi adiyah Sur Oleh : PONEGOR 0 337 MANAJE NOMI & BI ADIYAH S 5 DA TERHA ANDA YAN RES KERJ ASI Syarat-Sya nomi Jurus i dan Bisnis rakarta RO MEN ISNIS SURAKAR ADAP NG JA arat san s RTA

NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

PENGAR

KINER

DIME

Diajuka

Guna M

Mana

U

UNIVER

RUH KONF

RJA WANI

EDIASI OL

NASK

an Untuk M

Memperole

ajemen Pad

Universitas

MARTA

PROGRA

FAKULT

RSITAS M

i

FLIK PERA

ITA BERP

LEH VARIA

KAH PU

Memenuhi T

h Gelar Sa

da Fakulta

Muhamm

Disusun O

ANTI PUS

B 100 110

AM STUDI

TAS EKON

MUHAMMA

2015

AN GAND

PERAN GA

ABEL STR

UBLIKA

Tugas dan

arjana Ekon

as Ekonomi

adiyah Sur

Oleh :

PONEGOR

0 337

MANAJE

NOMI & BI

ADIYAH S

5

DA TERHA

ANDA YAN

RES KERJ

ASI

Syarat-Sya

nomi Jurus

i dan Bisnis

rakarta

RO

MEN

ISNIS

SURAKAR

ADAP

NG

JA

arat

san

s

RTA

Page 2: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

ii

Page 3: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

iii

ABSTRAKSI

Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda. (2) Untuk menganalisis pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja. (3) Untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja wanita berperan ganda. (4) Untuk menganalisis stres kerja memediasi peengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda.

Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja dan sudah berkeluarga di PT Sari Warna Asli Unit II Boyolali. Sampel yang diambil berjumlah 100 orang, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dibatasi dengan tipe-tipe spesifik dari informan yang sesuai kriteria penelitian dan convenience sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan : (1) Uji kualitas instrumen data digunakan uji validitas dengan corrected item total correlation, uji reliabilitas dengan cronbach alpha dan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov, (2) Uji regresi berjenjang (Hierarchical Regression), (3) Uji Mediasi, (4) Uji hipotesis, dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi ( ).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Konflik peran ganda berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda. (2) konflik peran ganda berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja. (3) Stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda. (4) Stres kerja memediasi pengaruh konflik peran ganda secara parsial terhadap kinerja wanita berperan ganda, serta dibuktikan dengan uji F bahwa konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja wanita berperan ganda.

Kata kunci : Kinerja Wanita, Konflik Peran Ganda, Stres Kerja

Page 4: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

iv

ABSTRACT

Goals to be achieved in the implementation of this research are: (1) To analyze the effect of the conflict on the performance of the dual role women play doubles. (2) To analyze the effect of the conflict on the dual role of occupational stress. (3) To analyze the effect of work stress on the performance of the double role of women. (4) To analyze the stress of work to mediate the conflict peengaruh dual role on the performance of the double role of women.

This study uses survey approach. The population in this study were women who work and have a family at PT Sari Warna Asli Boyolali. Samples were taken of 100 people, with a purposive sampling method, sampling is limited to specific types of informants who fit the study criteria and convenience sampling, which took the respondents in the sample by coincidence. Data analysis techniques used in this study: (1) Test the quality of the data used to test the validity of the instrument with corrected item total correlation, Cronbach alpha reliability test and the Kolmogorov Smirnov normality test, (2) hierarchical regression test (Hierarchical Regression), (3) Test Mediation, (4) Test the hypothesis, using the t test, F test, and test the coefficient of determination (R2).

The results showed that: (1) a dual role conflict significantly affect the performance of the double role of women. (2) the dual role conflict significantly influence job stress. (3) Work stress significantly affect the performance of the double role of women. (4) Work stress mediates the influence of dual role conflict partially on the performance of the double role of women, as well as evidenced by the F test that dual role conflict and job stress simultaneous effect on the performance of the double role of women. Keywords: Female Performance, Dual Role Conflict, Work Stress

Page 5: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

1

PENDAHULUAN

Jumlah wanita pencari kerja akan semakin meningkat di sebagian wilayah

Indonesia. Menurut BPS data komposisi angkatan kerja 2010 dan 2012 jumlah

angkatan kerja wanita aktif meningkat dari 36.871.239 jiwa pada tahun 2010

menjadi 38.100.000 jiwa pada tahun 2012 (BPS RI, Susenas, 2012). Di dunia,

keikutsertaan wanita dalam dunia kerja sudah mulai meningkat sejak tahun 1960-

an (U.S Cencus Bureau, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitas,

pekerja wanita merupakan faktor tenaga kerja yang sangat potensial. Adanya

tuntutan untuk mendukung ekonomi rumah tangga menjadi salah satu alasan bagi

wanita untuk bekerja (Anoraga, 1998).

Pada kenyataannya peran ganda memberi konsekuensi yang berat bagi

wanita. Di satu sisi wanita mencari nafkah untuk membantu suami bahkan pada

kasus tertentu wanita lebih bisa diandalkan dalam menafkahi dan di sisi lain

wanita harus bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu.

Walaupun demikian peran ganda wanita bukan pilihan yang tidak mungkin

diambil dan hal tersebut sering berdampak kepada sikap mereka terhadap

pekerjaan.

Kebijakan perusahaan mengenai work family conflict untuk memenuhi

beraneka ragam kebutuhan karyawan tentang masalah ini, sebaiknya diwujudkan

dalam kebijakan-kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia, yang diharapkan

dapat menciptakan situasi yang menguntungkan bagi pemilik perusahaan. Pada

saat pemilik perusahaan tidak melibatkan issue work-family conflict ke dalam

kebijakan yang berhubungan dengan karyawan, maka para pekerja wanita dalam

perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan karir dan

keluarga. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada karyawan, tekanan tersebut

dapat mempengaruhi kinerja dan menurunkan produktifitas karyawan yang

kemudian secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Atas dasar berbagai permasalahan dan uraian yang ada di atas, maka

penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konflik

Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda Yang Dimediasi

Oleh Variabel Stres Kerja”

Page 6: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

2

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian

ini adalah wanita yang bekerja dan sudah berkeluarga di PT Sari Warna Asli Unit

II Boyolali. Sampel yang diambil berjumlah 100 orang, dengan metode

pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dibatasi

dengan tipe-tipe spesifik dari informan yang sesuai kriteria penelitian dan

convenience sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan

kebetulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah porposive

sampling dan convenience sampling.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan : (1) Uji kualitas

instrumen data digunakan uji validitas dengan corrected item total correlation, uji

reliabilitas dengan cronbach alpha dan uji normalitas dengan kolmogorov

smirnov, (2) Uji regresi berjenjang (Hierarchical Regression), (3) Uji Mediasi, (4)

Uji hipotesis, dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi ( ).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Regresi Berjenjang (Hierarchical Regression)

1. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel kinerja

wanita berperan ganda (KW)

Tabel 4.11 Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel kinerja

wanita berperan ganda (KW)

Persamaan I. KW = a + b1KPG + e KW = 29,148 + 0,213 + e t = 4,716 Sig. = 0,000 R2 = 0,185 Adj. R2 = 0,177

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Page 7: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

3

2. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres

kerja (SK)

Tabel 4.12 Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres

kerja (SK)

Persamaan II. SK = a + b1KPG + e KW = 16,763 + 0,524 + e t = 3,789 Sig. = 0,000 R2 = 0,128 Adj. R2 = 0,119

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

3. Analisis regresi variabel stres kerja (SK) dengan variabel kinerja wanita

berperan ganda (KW)

KW = a + b2SK + e

Tabel 4.13 Analisis regresi variabel stres kerja (SK) dengan variabel kinerja wanita

berperan ganda (KW) Persamaan I. KW = a + b1SK+ e

KW = 29,636 + 0,192 + e t = 3,531 Sig. = 0,001 R2 = 0,113 Adj. R2 = 0,104

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

4. Analisis regresi variabel konflik peran ganda (KPG) dengan variabel stres kerja

(SK) untuk memprediksi kinerja wanita berperan ganda (KW)

Tabel 4.14 Analisis Regresi Variabel Konflik Peran Ganda (Kpg) Dengan Variabel Stres

kerja (SK) Untuk Memprediksi Kinerja Wanita Berperan Ganda (KW) Persamaan I. KW = a + b1KPG + b2SK + e

KW = 24,661 + 0,298 + 0,120 + e thitung KPG = 3,708 thitung SK = 2,181 Sig. KPG = 0,000 Sig. SK = 0,032 R2 = 0,223 Adj. R2 = 0,207

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Page 8: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

4

sehingga dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

a = 24,661, artinya kinerja wanita berperan ganda sebesar 24,661 jika variabel

konfik peran ganda dan variabel stres kerja dianggap konstan.

KPG = 0,289 dan SK = 0,120, jika konflik peran ganda dan stres kerja semakin

ditingkatkan akan meningkatkan kinerja wanita berperan ganda, karena

menunjukkan parameter yang positif.

5. Analisis Mediasi

Analisis ini bertujuan untuk menguji stres kerja sebagai variabel

mediasi pada hubungan konflik peran ganda dan kinerja wanita berperan

ganda. Pengujian ini dilakukan dengan mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Baron dan Kenny (1986). Menurut Baron dan Kenny

(1986) variabel mediasi memiliki hubungan kausal dengan variabel

independen dan variabel dependen yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini

berdasarkan tabel 4.11, 4.12, 4.13 sebagai berikut:

Stres kerja

(Mediator)

a b

Konflik Peran Ganda c Kinerja wanita Berperan Ganda

(Independen variabel) (Dependen Variabel)

Gambar 4.1

Analisis Mediasi

t hitung = 3,789 Sig. = 0,000 β = 0,525

t hitung = 3,531 Sig. = 0,001 β = 0,192

t hitung = 4,716 Sig. = 0,000 β = 0,361

Page 9: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

5

Berdasarkan gambar 4.1 dan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa stres

kerja terbukti memediasi secara parsial pada pengaruh konflik peran ganda

terhadap kinerja wanita berperan ganda.

Uji t

Tabel 4.15 Koefisien Regresi dan Standard Eror Variabel penelitian

Model Koefisien t hitung t table Sign. Ket. Constant 24,661 11,860 Konflik peran ganda 0,298 3,708 1,985 0,000 Ho ditolak Stres kerja 0,120 2,181 1,985 0,032 Ho ditolak Adj. R2 = 0.207 Fhitung

= 13,921 Sig, F = 0,000

Sumber : Hasil Analisis Program SPSS Versi 21.00

Berdasarkan hasil analisis data dari tabel diatas diperoleh bahwa konflik

peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita

berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali secara individu karena nilai thitung

untuk variabel konflik peran ganda sebesar 3,708 dan stres kerja sebesar 2,181

dan ttabel sebesar 1,985 yang berarti thitung> ttabel atau angka koefisien dengan

signifikansi kurang dari 0,05.

Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secata

simultan terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.15 disimpulkan

bahwa secara simultan konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja wanita berperan ganda hasil dengan nilai Fhitung

sebesar 13,921 dan nilai signifikan 0,000.

Uji R2 (koefisien determinasi)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted

R2) sebesar 0,207, hal ini berarti bahwa variabel independen konflik peran

ganda dan stres kerja menjelaskan variasi kinerja wanita berperan ganda di PT

Page 10: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

6

Sari Warna Asli Boyolali sebesar 22,3% dan 77,7% dijelaskan oleh faktor atau

variabel lain di luar model.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan adanya konsistensi temuan dengan

penelitian Azazah Indriyani, SE (2007) dengan judul “Pengaruh Konflik Peran

Ganda dan Stres Kerja Terhadap Perawat Wanita Rumah Sakit, Studi Pada

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang”. Berdasarkan hasil

penelitian ini diperoleh bukti bahwa konflik peran ganda yang terdiri dari

konflik pekerjaan-keluarga dan keluarga- pekerjaan. Karena konflik pekerjaan-

keluarga mempunyai pengaruh sebesar 0,40 terhadap stres kerja dengan tingkat

signifikansi yang baik. Pada hakekatnya konflik pekerjaan-keluarga bersumber

dari dukungan rekan kerja dan atasan. Berdasarkan nilai dari signifikansi yang

dihasilkan variabel konflik peran ganda yang paling dominan adalah konflik

keluarga-pekerjaan terhadap stres kerja Karena konflik keluarga-pekerjaan

mempunyai pengaruh sebesar 0,45 yang bersumber dari pasangan hidup dan

keluarga. Dan diikuti oleh variabel stres kerja terhadap kinerja perawat.

Karena stres mempunyai pengaruh sebesar 0,37 terhadap kinerja perawat

dengan tingkat signifikan yang baik. Variabel konflik pekerjaan keluarga

terhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai

pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat dengan tingkat signifikan

yang baik, hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin tinggi tingkat

konflik pekerjaan-keluarga maka akan mengurangi kinerja perawat rumah

sakit. Sedangkan konflik keluarga-pekerjaan terhadap kinerja perawatn

berpengaruh signifikan positif terhadap terjadinya stres kerja mempunyai

pengaruh sebesar -0,58 terhadap kinerja perawat dengan tingkat signifikan

yang baik, hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa semakin tinggi tingkat

konflik keluarga-pekerjaan maka akan mengurangi kinerja perawat rumah

sakit. Dari hasil ini juga tidak konsisten dengan peneliti terdahulu Astrani

Maherani (2008) yang menyatakan bawha tidak ada pengaruh yang signifikan

antara konflik peran ganda terhadap kinerja.

Page 11: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

7

Konflik peran ganda merupakan suatu bentuk konflik peran di mana

tekanan-tekanan dari pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok. Konflik

sebenarnya menjadi fungsional dan dapat pula menjadi disfungsional. Konflik

bisa memperbaiki dan memperburuk prestasi individu maupun organisasi

tergantung dari pengelolaan konflik tersebut. mendefinisikan konflik pekerjaan

keluarga sebagai konflik peran yang terjadi pada karyawan, di mana di satu sisi

ia harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan

keluarga secara utuh, sehingga sulit membedakan antara pekerjaan

mengganggu keluarga dan keluarga mengganggu pekerjaan. Pekerjaan

mengganggu keluarga, artinya sebagian besar waktu dan perhatian dicurahkan

untuk melakukan pekerjaan sehingga kurang mempunyai waktu untuk

keluarga. Sebaliknya, keluarga mengganggu pekerjaan berarti sebagian besar

waktu dan perhatiannya digunakan untuk menyelesaikan urusan keluarga

sehingga mengganggu pekerjaan. Konflik pekerjaan-keluarga ini terjadi ketika

kehidupan rumah seseorang berbenturan dengan tanggungjawabnya di tempat

kerja, seperti masuk kerja tepat waktu, menyelesaikan tugas harian, atau kerja

lembur. Demikian juga tuntutan kehidupan rumah yang menghalangi seseorang

untuk meluangkan waktu untuk pekerjaannya atau kegiatan yang berkenaan

dengan kariernya.

Wanita bekerja menghadapi situasi rumit yang menempatkan posisi

mereka diantara kepentingan keluarga dan kebutuhan untuk bekerja. Muncul

sebuah pandangan bahwa perempuan ideal adalah superwoman dan supermom

yang sebaiknya memiliki kapasitas yang dapat mengisi bidang domestic

dengan sempurna dengan bidang public tanpa cacat. Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa wanita yang mengalami konflik peran ganda adalah

adanya dua peran sekaligus yang harus dijalankan oleh wanita tersebut, yaitu

sebagai istri, ibu dan sebagai wanita yang bekerja.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja terbukti

memediasi secara parsial pada pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja

wanita berperan ganda. Dan dibuktikan oleh uji F bahwa secara simultan

Page 12: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

8

konflik peran ganda dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja wanita berperan ganda.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa konflik peran ganda berpengaruh

terhadap kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa konflik peran ganda berpengaruh

terhadap stres kerja di PT Sari Warna Asli Boyolali.

3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa stres kerja berpengaruh terhadap

kinerja wanita berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

4. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa stres kerja memediasi pengaruh

konflik peran ganda secara parsial terhadap kinerja wanita berperan ganda di

PT Sari Warna Asli Boyolali.

5. Pengujiannya menggunakan uji F untuk mengetahui bahwa Konflik peran

ganda dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja wanita

berperan ganda di PT Sari Warna Asli Boyolali.

Saran

1. Obyek penelitian bisa diperluas / ditambah dengan menggunakan rumah sakit

umum atau swasta yang lainnya di Boyolali. Hal ini dikarenakan karakteristik

konflik pekerjaan-keluarga lebih bervariatif dan lebih kompleks dan akan

menghasilkan temuan penelitian yang lebih fenomena dan berguna untuk

meningkatkan kinerja wanita berperan ganda.

2. Untuk penelitian kedepan bisa dilanjutkan untuk menguji sebuah teori dan

berbagai penelitian atau temuan dalam penelitian dihubungkan dengna

peningkatan kinerja wanita berperan ganda.

Page 13: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

9

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. . 1998. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. . 2009. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta, Bina Aksara As’ad, M. 2002. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberity. Astrani Maherani, 2008, Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Fear Of Success

Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda, Jurnal Universitas Gunadarma, Jakarta.

Baron, R. M and Kenny, D. A., 1986, The Moderator-Mediator Variable

Distinction in Social Psycological Research : Conceptual, Strategic, and Statistical Consideration, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 51, No. 6. pp. 1173-1182.

BPS RI. Susenas 2012 Dessler, Gary. (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Prenhallindo,

Jakarta. Djarwanto dan Subagyo, Pangestu. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE

UGM. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. BP

Universitas Diponegoro. Semarang. Frone, M R; Russell, M; Cooper, M L. (1992). Antecedents and Outcomes of

Work-Family Conflict: Testing a Model of The Work-Family Interface. Journal of Applied Psychology, Vol.77, No.1, p:65-78.

Gery Dessler, 2000, Organisasi:Perilaku, Struktur, Proses, alih bahasa Nunuk

Adiarni, Edisi kedelapan, Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta Gaffar, Hulaifah. (2012). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. Bank Mandiri (Persero) TBK Kantor Wilayah X Makassar. Skripsi. Makassar : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi MultiVariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 14: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

10

Gibson, L. James, Donnelly, H. James, dan Ivancevich, John M. 1997. Manajemen Edisi 9. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Ginting, SY. (2011). Hubungan Self Efficacy Bekerja dan Keluarga dengan

Tingkat konflik peran ganda pada Wanita Dewasa Dini. http://repository.usu.ac.id/bitstream.

Greenhaus, J. H. & Beutell, N. J. (1985). Sources of Conflict Between Work and Family Roles. Academy of Management Review, 10, 76-88.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE. Halimah Siti. 2012. “Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work Family

Conflict) Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Bagian Produksi PT.Samwon Busana Indonesia”. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 1, No. 3, hml. 01-16.

Hastuti, 2008 dalam Maherani, Astrani. 2008. Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan

Fear of Succes IK Terhadap Wanita Berperan Ganda (Tesis). Universitas Guna Darma Jakarta.

Indriyani, Azazah SE. 2009. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja

Terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit (Studi Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah) Semarang (Tesis). Universitas Diponegoro Semarang.

Jacinta F. 2002. Stres kerja. www.e-psikologi.com/masalah/stres. diakses 11

Agustus 2010. Kinnunen, U. & Mauno, S. (1998). Antecedents and outcomes of work-family

conflict among employed women and men in Finland. Human Relations, 51, 157 –177.

Luthans, Fred. 1998. Organization Behaviour, sixth Edition, MCGraw Hill Book

Co. Singapore. Maya. (2011). Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Wanita

Berperan Ganda. Skripsi. Surakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. ______________, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Page 15: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

11

Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, J.R., dan Schopler, J. (1986). Introduction to psychology. (7

th ed). Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Murtiningrum, Afina, SS., 2009. “Analisis Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga

terhadap Stres Kerja dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderasi studi kasus pada guru 3 SMP Negeri di Kabupaten Kendal”. Tesis Tidak Dipublikasikan. Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Rachminiwati. (1988). Efek Peran Jenis Kelamin Wanita Bekerja pada Konflik

Peran : Studi Deskriptif Terhadap Wanita Bekerja yang Berperan Ganda. Skripsi. Jakarta : Fakultas Psikologi UI.

Rahmadita Irma. 2013. “Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dan Dukungan

Sosial Pasangan Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawati Di Rumah Sakit Abdul Rivai Berau”. eJurnal Psikologi. Vol. 1, No. 1, hml. 58-68.

Ranupandojo, Heidjrahman dan Suad Husnan, 1984, Manajemen Personalia,

Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Rismayanti, S. (2008). Hubungan antara Konflik Peran Ganda dengan Motivasi

Kerja pada Wanita Karir yang telah Berkeluarga. Jakarta: Universitas Gunadarma: http://209.85.173.132/search?q=cache:LIHVc1uvboYJ:library.gunadarma.ac.id/10503172-skripsi_fpsi.pdf+konflik+peran+ganda+wanita+karir&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan. Edisi Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku

Organisasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Rosita Sry. 2012. “Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap

Kinerja Dosen Wanita Di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi”. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 2, No. 02.

Robbins S, Perilaku Organisasi, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA, Jakarta,

2003. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-

12, Jakarta: Salemba Empat. Sekaran., Uma. 2000. Research Methods For Business. New York. John Willey &

Sons, Ine;

Page 16: NASK AH PUBLIKA SIeprints.ums.ac.id/35143/14/NASKAH PUBLIKASI.pdfterhadap kinerja perawat. Karena konflik pekerjaan-keluarga mempunyai pengaruh sebesar -0,44 terhadap kinerja perawat

12

Siagian, Sondang P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Soeprihanto, J. 2001. Penilaiaan Kinerja dan Pengembangan Karyawan.

Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung. Alfabeta. Supranto, J. 1994. Statistik Teori dan Aplikasi jilid 2. Jakarta. Erlangga. Susanto dan M. Wahyuddin, 2007, Penagruh Stres, Konflik dan Hukuman

Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Samarinda Kalimatan Timur.

Tarupolo, B. 2002. Warta Kesehatan Kerja Media Komunikasi Kesehatan Kerja

Edisi 2. Triawhyuni, B. (2009). Hubungan Konflik Peran Ganda dengan Kepuasan Kerja

pada Guru Wanita yang telah menikah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma: http://www.gunadarma.ac.id

Triyanti, Nyoman. 2003. Pengaruh Adaptasi Kebijakan Work-Family Issue

Terhadap Absence dan Turnover. Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi, Vol.2, No. 3 Desember 2002.

U.S Census Bureau. P1 – 28. Women Workforce. United States. 2003 Wirakristama, Chandra R. (2011).Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work

Family Conflict) Terhadap Kinerja Wanita Pada PT Nyonya Meneer Semarang dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Zainur Rozikin, 2006, Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Bank Pemerintah Di Kota Malang, Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 4 Nomer 2 Agustus 2006