Upload
hadieu
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SKRIPSI
NABILA
UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA
KONSENTRASI 0,025% DENGAN pH 7
(Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
(- r
iii
q
:
.
,)
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “UJI
EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0.025%
DENGAN PH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)” untuk
memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Dengan
selesainya skripsi ini, penulis berterima kasih kepada :
1. Drs. Sugiyartono, MS, selaku pembimbing I yang telah begitu sabar dan
tulus memberikan bimbingan hingga naskah skripsi ini bisa terselesaikan
dengan baik.
2. Arina Swastika Maulita, S. Farm., Apt, selaku dosen pembimbing II yang
telah mengupayakan ilmu, waktu, dan tenaganya untuk membimbing saya
hingga naskah skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt selaku Tim Penguji yang memberikan saran,
masukan dan kritik yang telah membangun terhadap skripsi yang telah saya
kerjakan.
4. Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm., Apt, selaku Tim Penguji sekaligus
Dosen Wali yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing
saya sejak semester awal hingga skripsi ini terselesaikan.
5. Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
6. Nailis Syifa’ S.Farm., Apt., MSc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang
7. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Steril dan Laboratorium
Biomedik: Mbak Susi, Mas Ferdi, dan Pak Joko yang selalu membantu saya.
8. Abah saya dr. H. Mochamad Achmad dan Mama Aisyah tercinta yang
senantiasa menjadi motivasi saya untuk segera menyelesaikan studi farmasi
ini. Terimakasih banyak atas segala kasih sayang yang telah diberikan.
9. Keempat saudari-saudariku Shahnaz, Qonitah, Adibah dan Aliyah
tersayang. Terimakasih atas do’a dan support nya selama ini.
v
vi
RINGKASAN
Pengawet merupakan senyawa kimia, digunakan sebagai agen antimikroba
yang ditambahkan ke dalam formulasi untuk mengontrol pertumbuhan dan
kelangsungan hidup mikroba yang mungkin terpapar pada saat proses produksi
dilakukan. Hal ini sangat penting pada sediaan farmasi multiguna atau sediaan
rentan menjadi media perkembangbiakkan mikroorganisme. Pengawet
ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan oral,
krim, gel, suppositoria, dan kapsul yang mengandung cairan, dan juga untuk
sediaan steril, seperti tetes mata dan sediaan injeksi dosis ganda (multiple dose).
Sediaan yang terkontaminasi mikroba tidak dapat memberikan efek farmakologi
dan berbahaya. Oleh karena itu pada sediaan yang mempunyai dosis ganda
ditambahkan pengawet. Tetapi pengawet dapat bersifat toksik sehingga
penggunaan pengawet harus sekecil mungkin dan efektif.
Salah satu pengawet yang sering digunakan adalah Benzalkonium klorida
karena toksisitasnya rendah, tidak korosif, dan memiliki rentan pH yang luas. Selain
itu, benzalkonium klorida sering digunakan untuk modifikasi formulasi karena
memiliki stabilitas kimia dan karakteristik antimikroba yang sangat baik.
Benzalkonium klorida tidak efektif terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Sehingga untuk meningkatkan efektivitas benzalkonium klorida terhadap
Pseudomonas aeruginosa perlu adanya modifikasi pH dan peningkatan konsentrasi.
Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian tentang efektivitas pengawet
benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% dengan pH 7 terhadap aktivitas bakteri
Pseudomonas aeruginosa. Prosedur pertama yang dilakukan pada penelitian ini
adalah sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol
ruangan LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), pembuatan sediaan tetes mata,
pembuatan media uji control positif dan control negatif, uji inaktivasi, uji sterilitas
dan yang terakhir adalah uji efektivitas pengawet benzalkonium klorida 0.025%
dengan pH 7. Pada uji efektivitas terlebih dahulu dilakukan adalah membuat
suspensi bakteri dengan cara swab biakan koloni bakteri menggunakan ose lalu
encerkan dengan larutan NaCl 0,9% steril. Encerkan suspensi tersebut hingga
kekeruhan sesuai dengan standar McFarland yang artinya dalam suspensi tersebut
jumlah mikroba adalah 108 cfu/ml. Kemudian ambil 0,05 ml suspensi mikroba
tersebut lalu inokulasikan ke dalam sediaan. Lalu ambil 1 µL masukkan ke dalam
plat yang berisi NaCl 0.9% setelah itu diambil 1 µL dengan menggunakan kawat
ose dan diratakan ke media agar. Kemudian diamati pada hari ke 0, 7,14, dan 28
dan dihitung jumlah bakterinya, dimana perhitungan jumlah koloni mempunyai
syarat yaitu 30-300 koloni dengan tujuan agar mudah dihitung dan tentukan
penurunan jumlah mikroba tersebut selama 28 hari pengujian. Sediaan yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 vial dengan perlakuan yang sama. Jika
media pada hari ke-0 dan hari ke-7 tidak mengalami penurunan jumlah mikroba
maka benzalkonium klorida dinyatakan tidak efektif, sedangkan jika pada hari ke-
0 sampai hari ke-28 mengalami penurunan jumlah mikroba maka benzalkonium
klorida 0,025% dengan pH 7 memenuhi syarat uji efektivitas dan efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
vii
DAFTAR SINGKATAN
ALT : Angka Lempeng Total
API : Air Pro Injeksi
ATP : Adenosine triphosphate
CFU : Colony Form Unit
CPOB : Cara Pembuatan Obat yang Baik
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
HEPA : High Efficiency Particulate Air
IV : Intravena
LAFC : Laminar Air Flow Cabinet
MIC : Minimum Inhibitor Concentration
NA : Nutrient Agar
NaCl : Natrium chloride
pH : Potential of Hydrogen
SST : Syndrome Shock Toxic
TBUD : Terlalu Banyak Untuk Dihitung
UV : Ultraviolet
USP : United State Pharmacopoeia
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL SKRIPSI ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4
2.1 Tinjauan Tentang Pengawet .............................................................................. 4
2.1.1 Definisi Pengawet ................................................................................... 4
2.1.2 Mekanisme Kerja Pengawet .................................................................... 4
2.1.3 Pemilihan Pengawet ................................................................................ 4
2.1.4. Tipe Pengawet ........................................................................................ 5
2.1.5. Kategori Pengawet ................................................................................. 5
2.1. Benzalkonium Klorida ..................................................................................... 7
2.2.1. Sifat Fisikokimia .................................................................................... 7
2.2.3. Aplikasi dalam Formulasi Farmasi atau Teknologi ............................... 7
2.2.4. Aktivitas Antimikroba ............................................................................ 8
2.2.5. Inkompatibilitas ..................................................................................... 8
2.2.6. Keamanan............................................................................................... 8
ix
2.3. Tinjauan Tentang pH........................................................................................ 9
2.3.1. Tinjauan Hubungan pH Terhadap Bakteri ............................................. 9
2.3.2. Tinjauan Hubungan pH Terhadap Pengawet ....................................... 10
2.4. Tinjauan Tentang Dapar Borat ....................................................................... 11
2.4.1 Pengertian Dapar .................................................................................. 11
2.4.2. Tinjauan Tentang Borat ....................................................................... 11
2.5. Tinjauan Tentang Sterilisasi ........................................................................... 12
2.5.1. Definisi Sterilisasi ................................................................................ 12
2.5.2. Tujuan Sterilisasi.................................................................................. 13
2.5.3. Metode-metode Sterilisasi.................................................................... 13
2.5.4. Tinjauan Teknik Aseptik ...................................................................... 15
2.6. Tinjauan Bakteri Pseudomonas aeruginosa ................................................... 18
2.6.1. Klasifikasi Ilmiah (Anonim, 2015) ...................................................... 18
2.6.2. Morfologi dan Identifikasi ................................................................... 18
2.7. Tinjauan Tentang Uji Sterilitas ...................................................................... 20
2.7.1. Media Uji Sterilitas .............................................................................. 20
2.7.2. Pengambilan Sampel Uji Sterilitas ...................................................... 22
2.7.3. Metode Uji Sterilisasi........................................................................... 22
2.7.4. Prosedur Umum ................................................................................... 24
2.7.5. Kontrol Dalam Uji Sterilitas ................................................................ 26
2.7.6.Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ............................................................... 27
2.8. Tinjauan Tentang Uji Efektivitas ................................................................... 27
2.8.1. Media Uji Efektivitas ........................................................................... 28
2.8.2 Kriteria Efektivitas Antimikroba .......................................................... 28
2.8.3 Metode Uji Efektifitas ........................................................................... 28
2.9. Tinjauan Uji Efektivitas Pengawet ................................................................ 29
2.9.1. Uji Organisme ...................................................................................... 29
2.9.2. Media ................................................................................................... 30
2.9.3. Persiapan Inokulum.............................................................................. 30
2.9.4. Prosedur ............................................................................................... 30
2.9.4. Kriteria Untuk Efektivitas Antimikroba .............................................. 32
2.10. Metode Perhitungan Mikroba ...................................................................... 33
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................ 35
3.1. Uraian Kerangka Konseptual ......................................................................... 35
x
3.2. Skema Kerangka Konseptual ......................................................................... 37
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................ 38
4.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 38
4.2. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 38
4.3. Waktu Penelitian ............................................................................................ 38
4.4. Sterilisasi Ruang ............................................................................................ 38
4.5. Sterilisasi Alat ................................................................................................ 38
4.5.1.Alat ........................................................................................................ 38
4.5.2.Bahan .................................................................................................... 39
4.5.3.Prosedur Sterilisasi Alat ........................................................................ 39
4.6. Preparasi Sediaan ........................................................................................... 40
4.6.1. Formulasi ............................................................................................. 40
4.6.2. Prosedur Kerja...................................................................................... 40
4.6.3. Sterilisasi Sediaan (Ansel, 2008) ......................................................... 40
4.7. Uji Inaktivasi Pengawet ................................................................................. 41
4.7.1. Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet untuk Uji Inaktivasi Pengawet 41
4.7.2. Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow Cabinet
(LAFC) ................................................................................................. 42
4.7.3. Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembaban di luar Laminar Air Flow
Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel) ....................................... 43
4.7.4. Penyiapan Media .................................................................................. 43
4.7.5. Uji Sterilitas dan Uji Fertilitas Media .................................................. 43
4.7.6. Pengenceran Sampel (Inaktivasi Pengawet) ........................................ 44
4.8. Uji Sterilitas ................................................................................................... 45
4.9. Uji Efektivitas ................................................................................................ 45
4.9.1. Penyiapan Unit Laminar Air Flow Cabinet untuk Uji Efektivitas....... 45
4.9.2. Penyiapan Media .................................................................................. 46
4.9.3. Pembuatan Suspensi Mikroba Uji ........................................................ 46
4.9.4. Tahapan Kerja ...................................................................................... 47
4.10. Penanaman Sampel ...................................................................................... 47
4.11. Perhitungan Jumlah Mikroba ................................................................ 47
4.12. Pengamatan dan Penafsiran Sampel Uji ............................................... 48
4.13 Skema kerangka Operasional Metode Penelitian................................... 49
BAB V HASIL PENELITIAN .............................................................................. 50
xi
5.1. Hasil Uji Kontrol Lingkungan Pada Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) .... 51
5.1.1. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan ................. 51
5.1.2. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi Pengawet .......... 52
5.1.3. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas ................. 54
5.2. Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol Positif). 55
5.3. Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol Negatif) 56
5.4. Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media Tioglikolat dan
Kasamino ....................................................................................................... 56
5.5. Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat Cair dan
Kasamino ....................................................................................................... 57
5.6. Hasil Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida Konsentrasi 0.025% dengan pH
7 Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa ............................... 58
5.6.1. Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet .......................... 59
5.6.2. Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming Units)
per ml untuk Uji Efektivitas Pengawet ................................................. 59
5.6.3. Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada Uji
Efektivitas Pengawet ............................................................................ 60
BAB VI PEMBAHASAN ...................................................................................... 62
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 67
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 67
7.2.Saran ................................................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68
LAMPIRAN ........................................................................................................... 70
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Pengawet dan Konsentrasi yang Biasa Dipakai dalam Preparat Farmasi
(Ansel, 1989) ..................................................................................................... 5
II.2 Klasifikasi atau Grade Ruangan Steril (Lukas, 2006) ..................................... 16
II.3 Jumlah Minimum Untuk Tiap Media
(Depkes, RI 2009) ................................................................................................. 22
II.4 Galur Mikroba Uji Untuk Penggunaan Uji Fertilitas dan Uji Validasi (Depkes
RI, 1995) ......................................................................................................... 23
II.5 Jumlah Volume Bahan dan Media Untuk Bahan Cair .................................... 25
II.6. Kategori Produk Berdasarkan Kompendia (Anonim, 2007) .......................... 29
II.7. Kondisi Inokulum dalam Kultur (Anonim, 2007) .......................................... 32
II.8. Kriteria Untuk Tes Mikroorganisme (Anonim, 2007) ................................... 32
V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum
dan Selama Pembuatan Sediaan ...................................................................... 51
V.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum
dan Selama Uji Inaktivasi Pengawet ............................................................... 53
V.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum
dan Selama Uji Sterilitas ................................................................................. 54
V.4 Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol Positif) .. 55
V.5 Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat dan Kasamino (Kontrol Negatif) ........ 56
V.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium Klorida dengan Menggunakan
Media Tioglikolat Cair dan Kasamino ............................................................ 57
V.7 Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat dan
Kasamino ........................................................................................................ 58
V.8 Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet ...................................... 59
V.9 Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming Units) per
ml untuk Uji Efektivitas Pengawet ................................................................. 59
V.10 Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada Uji
Efektivitas Pengawet ....................................................................................... 60
V.11 Persentase Rata-Rata dan Logaritma Penurunan Jumlah Mikroba Pada Uji
Efektivitas ....................................................................................................... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Kimia Benzalkonium Klorida .............................................................. 7
2.3 Struktur Borat (Triharto, 2010) ........................................................................ 11
2.2 Bentuk Mikroskopis Pseudomonas aeruginosa (Anonim, 2012) .................... 18
3.1 Skema Kerangka Konseptual ........................................................................... 37
4.1 Letak Media Agar dalam Unit Laminar Air Flow Cabinet Sebelum Pengujian
Sterilitas .......................................................................................................... 42
4.2 Letak Media Agar dalam Unit Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian
Sterilitas Berlangsung. .................................................................................... 42
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 70
2. Surat Anti-Plagiasi .......................................................................................... 71
3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 72
4. Sertifikat Bahan NaOH ................................................................................... 73
5. Sertifikat Bahan Asam Borat .......................................................................... 74
6. Sertifikat Bakteri Bacillus subtilis .................................................................. 75
7. Sertifikat Bakteri Candida albicans ................................................................ 76
8. Sertifikat Bakteri Pseudomonas aeruginosa ................................................... 77
9. Sertifikat Bahan Benzalkonium Klorida ......................................................... 78
10. Perhitungan Bahan Sedian Benzalkonium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 .................................................................................................... 79
11. Foto Alat dan Bahan ...................................................................................... 81
12. Skema Tahapan Pembuatan Sediaan............................................................... 83
13. Skema Kerja Uji Inaktivasi Pengawet ............................................................ 84
14. Skema Kerja Uji Sterilitas Sediaan ................................................................. 85
15. Skema Uji Efektivitas Pengawet ..................................................................... 86
16. Foto Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow
Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan ........................... 88
17. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow Cabinet
(LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi Pengawet .................................. 90
18. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow Cabinet
(LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas ......................................... 92
19. Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Selama
Pengujian Efektivitas Pengawet Sediaan ........................................................ 94
20. Gambar Kontrol Jumlah Mikroba Standar 0,5 McFarland (Pseudomonas
aeruginosa) ..................................................................................................... 95
21. Hasil Gambar Uji Fertilitas dan Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan
Kasamino ........................................................................................................ 96
22. Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan ...................... 97
23. Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media
Tioglikolat Cair ............................................................................................... 98
24. Hasil Gambar Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat
Cair dan Kasamino .......................................................................................... 99
25. Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ......... 101
xv
26. Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ......... 102
27. Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ......... 103
28. Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ......... 104
29. Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%
dengan pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ......... 105
30. Perhitungan Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah Bakteri.............. 106
68
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2009. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan
Perluasan. Bandung: Penerbit ITB
Agoes, Goeswin. 2013. Sediaan Farmasi Steril (SFI-4). Bandung : Penerbit ITB.
Ansel, Howard C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Ansel, Howard C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Anonim. 2007. United State Pharmacopoeia, Edisi 30. Rockville : USP
Convention, Inc.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat
Yang Baik. Jakarta : Badan POM.
Cooper & Gunn’s. 1975. Dispensing for Pharmaceutical Student, 12th, ed. 10.
London : Pitman Medical Pub.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Farmakope Indonesia. Edisi
kelima. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
FKUI. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta :
Binarupa Aksara
Gillespie, Stephen dan Kathleen Bamford. 2008. At A Glance Mikrobiologi Medis
dan Infeksi. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi dua
puluh dua. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2007. Medical Microbiology Twenty Fourth Ed.
USA : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Kumar, Surinder. 2012. Textbook of Microbiology. New Delhi : Jaypee Brothers
Medical Publishers.
McDonnell, G., and A. D. Russell. 1999. Antiseptic and Disinfectants : Activity,
Action, and Resistance. Clin. Microbiol. Rev. 12 : 147-179
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
One : Choosing a Preservative System. American
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
Two : Choosing a Preservative. American
69
Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part
Three : Challenges Facing Preservative System. American
Pratiwi Syivia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.
Prescott, L.M., J.P. Harley, and D.A. Klein. 2003. Microbiology. 5 ed. New York:
Mc Graw Hill.
Remington, J. P. 2005. Remington’s Pharmaceutical The Science and Practice
in Pharmacy 21st Edition. Pennsylvania : Lippincott Williams & Wilkins.
Rowe, C Raymond, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi
keenam. London : Pharmacetical Press.
Siswandono, Bambang Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal Edisi Pertama.
Surabaya : Airlangga University Press.
Solveig Langsurd, 2007. Adapted Tolerance To Benzalkonium Chloride in
Eschericia Coli K-12 Studied By Transcriptome and Proteome
Analyses. Great Britain Printed
Stefanus Lukas. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit AND
Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan
Produk Pangan. Bandung : Penerbit Alumni
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36th ed.
London : Pharmaceutical Press
Voigt, R. 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press