Upload
pocut-slanga-kasim
View
250
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
NSTEMI
Citation preview
Oleh :
Pocut Slanga
Pembimbing : dr. Hj. Sri Murdiati, Sp. JP-FIHA
MORNING REPORT
Laporan Jaga Malam (29-6-2015)Konsulen Jaga: dr. Sri Murdiati, Sp. Jp
Tim Jaga: 1. Pocut Slanga 2. Susan Arlya
IDENTITAS DIAGNOSA TERAPI PLANING
1. Miryadi Amir, LK, 56 tahun
Dpjp: dr. M. Diah, Sp. PD-KKV
STEMI Inferior ec CAD
• Bedrest• O2 2-4 L/I•IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/I• Aspilet 320 mg selanjutnya 1x80 mg• Clopidogrel 300 mg selanjutnya 1x75 mg•Simvastatin 1 x 20 mg•ISDN 3 X 5 mg•Lovenox 2 x 0,6 cc•Laxadin syr 1 x CII•Cardace 1 x 2,5 mg•Inj. Lansoprazole
• Foto Thorax• EKG• Elektrolit• Lipid profile• CKMB• Troponin I• KGDS• Ureum• Kreatinin
SKENARIO
Tn.MA, 56 tahun datang ke IGD RSUZA dengan keluhan nyeri dada kiri yang sudah dirasakan sejak 2 hari yang lalu dan memberat 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan nyeri dada ini dirasakan terus menerus, nyeri dada awalnya dipicu saat pasien sedang bekerja. Nyeri dada durasinya lebih dari 20 menit dan tidak berkurang dengan istirahat. Nyeri dada yang dirasakan bersifat tumpul, seperti ditekan benda berat, nyeri tembus ke bagian belakang, dan tidak menjalar ke lengan kiri sampai ke leher. Pada saat yang bersamaan pasien juga mengeluhkan mual dan muntah dan berkeringat dingin. Keluhan seperti ini belum pernah dialami pasien sebelumnya.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya, riwayat hipertensi dan DM disangkal namun pasien memiliki riwayat hiperkolesterol. Ayah pasien menderita DM.
Pada pemeriksaan ditemukan kesadaran baik, TD 120/80 mmHg, Nadi 75 kali/menit, Pernapasan 20 kali/menit, Temperatur : 36,7 0C (aksila), JVP normal. Pada pemeriksaan EKG terlihat ST elevasi pada leed II, III dan aVF
Dokter langsung memberikan oksigen, IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/ menit, Obat anti hipertensi, anti platelet dan trombolitik serta PPI. Setelah diobservasi 6 jam, Pemeriksaan enzim jantung troponin dan CK MB meningkat, KGDS 95 mg/dl, ureum 16 mg/dl creatinin 0,82 mg/dl, HDL 26 mg/dl, LDL129 mg/dl dan trigliserida 220 mg/dl.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn.MA?
4
Jump 1 : Terminologi
Rasa tidak nyaman pada dada sebagai manifestasi tersering dari iskemik miokard.
Nyeri dada
Hipertensi
keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah ≥140 mmHg (tekanan sistolik) dan/ atau ≥90 mmHg (tekanan diastolik).
6
JUMP 2. Identifikasi Masalah
1. Mengapa Tn.MA mengeluhkan nyeri dada sejak 2 jam yang lalu?
2. Apa yang menyebabkan mual dan muntah pada Tn.MA?
3. Apa saja faktor risiko penyakit yang ada pada Tn.MA?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada Tn.MA ?
5. Apa Diagnosa yang tepat pada kasus Tn.MA?
6. Apa penatalaksanaan yang tepat pada kasus Tn.MA?
7. Apa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus Tn.MA?
JUMP 3. Analisa Masalah
1. Nyeri dada (chest pain) yang dialami pada kasus ini merupakan adalah nyeri kardiak yang typical, melihat karakteristik nyeri, lokasi, onset, durasi, faktor presipitasi dan faktor yang meringankan.Nyeri dada terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan aliran darah ke otot jantung yang dapat nyebabkan terjadinya iskemia pada otot jantung
2. Mual dan muntah merupakan suatu Vagal refleks akibat akibat perangsangan saraf simpatis dan pelepasan hormon norepinefrin yang disertai perangsangan pada nervus vagus.
8
3. Faktor risiko pada kasus Tn.MA
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : usia
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : hipertensi, Diabetes melitus, pola makan
9
4. Pemeriksaan Penunjang
A. EKG
Interpretasi EKG tanggal 29 Juni 20151. Irama : Sinus ritme2. Laju : 62 x/i3. Axis : normo axis4. Interval PR : 0.16 s5. Morfologi
- Gel P : 0.04 , 0,1 mV- Kompleks QRS : QRS durasi
0.12 s
Segmen ST : ST elevasi : II, III, aVF ST depresi : V1, V2
T inverted : (-)Q patologis: (-)Hipertrofi : (-)VES : (-)
Kesimpulan :Sinus ritme, HR: 62x/menit, normoaxis, STEMI inferior
Laboratorium (29 juni 2015, 18.00 WIB)Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 15,1 13-17 gr/dl
Hematokrit 44 40-55%
Eritrosit 5,0 4,2-5,4
Leukosit 7,7 4,5-10,5
Trombosit 185 150-450
Eosinofil 3 1-3 %
Basofil 0 0-1 %
Netrofil Segmen 64 50-70 %
Limfosit 24 25-40 %
Monosit 9 2-6 %
Troponin I 9,01 <1,5 ng/mL
CKMB 72 <25 U/L
Gula darah sewaktu 95 < 200 mg/dl
Na+ 143 135-145 meg/L
K+ 4,2 3,5-4,5 meg/L
Cl- 106 90-110 meg/L
Trigliserida 220 <150 mg/dL
Kolesterol HDL 26 >60 mg/dL
Kolesterol LDL 129 <150 mg/dL
Creatinin 0,82 0,6-1,1 mg/dl
Ureum 16 20-45 mg/dl
Asam Urat 7,6 3,5-7,2 mg/dl
5. Diagnosis Pada Kasus di atas adalahAcute Stemi Inferior Killip I, TIMI risk score 3/14,
GRACE score: 115 resiko sedang
6. Penatalaksanaan pada kasus Tn.MA
• Bedrest
• O2 2-4 L/I
• IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/I
• Aspilet 320 mg selanjutnya 1x80 mg
• Clopidogrel 300 mg selanjutnya 1x75 mg
• Simvastatin 1 x 20 mg
• ISDN 3 X 5 mg
• Lovenox 2 x 0,6 cc
• Laxadin syr 1 x CII
• Cardace 1 x 2,5 mg
• Inj. Lansoprazole 1 vial/12 jam
12
7. Pencegahan pada kasus Tn.MA
• Berhenti merokok
• Kontrol tekanan darah (target <140/90 mmHg atau < 130/80 mmHg, penderita dm atau gagal ginjal kronik)
• Manajemen lipid (target LDL < 100 mg/dl, Trigliserida < 150 mg/dl, HDL > 40 mg/dl)
• Aktifitas fisik (target minimal 30 menit/hari, 3-4x/minggu)
• Managemen berat badan ( IMT 18,5-24,9 kg/m2)
• Managemen diabetes (target HbA1c <7%)
• Anti platelet / Anti koagulan
•
13
•Penghambat system RAA
- ACE Inhibitor diberi seumur hidup pada pasien infark anterior, riw. Infark sebelumnya, kilip II, III, IV, EF < 40%
- ARB pasien dengan gagal jantung yang intoleran dengan ACE Inhibitor
- Penghambat aldosterone pada pasien tanpa gangguan fungsi ginjal yang signifikan dan hyperkalemia yang sudah mendapat ACEI dengan dosis optimal, EF <40% dengan diabetes atau gagal jantung
• Penyekat Beta, diberikan pada semua pasien seumur hidup bila tidak ada kontra indikasi
• Nitrat, pada pasien dengan nyeri dada
• Implantable Cardiac Defibrillators
Jump. 4 Skema
14
Tn. MA
Chest pain
Anamnesa dan pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Meningkat
EKG
Elevasi Segmen ST
Biomarker Jantung
Non Elevasi Segmen ST Normal
STEMI NSTEMI UAP
Tatalaksana Komprehensif sesuai
kasus
Discussion point
1. Definisi STEMI
2. Etiologi
3. Faktor resiko
4. Patofisiologi
5. Manifestasi klinik
6. Prinsip penatalaksanaan
7. Komplikasi
STEMI
Keadaan pasien dengan simptom iskemia sesuai sindrok koroner akut, dengan perubahan EKG yang menunjukkan iskemia (depresi segmen ST, inversi gelombang T dan elevasi segmen ST yang transien), dan disertai peningkatan enzim penanda jantung.
17
Etiologi Berkurangnya suplai oksigen ke miokard
- Faktor pembuluh darah
- Faktor Sirkulasi
- Faktor darah
Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
- Aktivitas berlebih
- Emosi
- Hipertrofi miokard
Faktor risiko
Dapat dimodifikasi : diet,merokok,hipertensi, obesitas, Diabetes Mellitus, kurang aktivitas
Tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin, ras, herediter, Tipe kepribadian
Angina Pectoris
O2
SupplyO2
Demand
Heart Rate
SBP
Wall Stress
Coronary flow
Hb
O2
Patofisiologi Ruptur Plak (Tersering )
Penyempitan 70%
Trombosis dan Agregasi Trombosit
Interaksi yang terjadi antara
lemak, sel otot polos, makrofag
dan kolagen – Inti lemak (trombus
kaya trombosit ), sel otot polos dan
sel foam interaksi dengan faktor
VIIa – trombin dan fibrin
Vasospasme
Erosi pada Plak tanpa Ruptur
24
Gejala Klinis Perasaan tidak enak pada daerah dada substernal selama 1-4 menit
berkurang dengan istirahat atau pemberian obat nitrat
nyeri dada seperti tertekan, terbakar, berat
dapat menjalar kebahu, punggung,
Lengan,danleher sampai epigastrium
umumnya akibat faktor pencetus sbb : latihan fisik, kerja berat, emosi, makan , suhu yang dingin dan merokok
Dyspneu / sesak nafas
Mual / muntah
Cemas
Lemas
Tachicardi
Hypotensi / hypertensi
Tachipnoe
Keringat dingin
26
ESC, 2011
Tatalaksana
1. Non farmakologis
- aktifitas fisik
- berat badan ideal
- berhenti merokok
- batasi asupan garam
2. Farmakologis
- nitrat
- beta blocker
- antagonis kalsium
- statin
- antiplatelet
29
Terapi anti iskemia
Nitrogliserin/Isosorbid dinitrat
Bermanfaat dalam:
- Dilatasi arteri koroner
- Dilatasi vena sehingga mnurunkan preload/volume ventrikel sehingga berguna pada pasien dengan kongestif pulmonal
- Dilatasi arteri sistemik
- Terminasi angina
- Meningkatkan aliran darah melalu kolateral
Pemberian dihindari pada keadaan:- TD sistolik ≤ 90
mmhg- Infark inferior atau
dicurigai adanya infark miokard ventrikel kanan
- Pasien dalam penggunaan penyekat diesterase inhibitor (sildenafil)
ESC, 2011
30
ESC, 2011
Ada 3 golongan- Penghambat siklooksigense (COX1,
COX2) : aspirin (@aspilet)- Penyekat reseptor P2Y12 :
clopidogrel (@platogrix, @plavix), prasugrel, ticagrelol
- Penyekat reseptor GPIIBIIIA: Abxicimab, eftifibatide
Antiplatelet
31
Antikoagulan
Ada beberapa macam golongan:
- Penghambat trombin inderek unfractionated heparin (UFH), low molecular weight heparin (LMWH)
- Penghambat faktor Xa indirek : LMWH dan fondaparinux
- Penghambat faktor Xa direk : bivalurudin
Rekomendasi ESC:
- Semua pasien dikombinasikan dengan terapi antiplatelet
- Fondaparinux 2,5 mg SC setiap hari
- Pada pasien akan dilakukan PCI tambahan UFH 85 iu/kg bolus
- Atau 60 iu/kg bila mendapat GPIIBIIIA
- Enoxaparin 1 mg/kg dua kali perhari bila fondaparinux tidak ada
- Pada pasien dengan konservatif antikoagulan diberikan sampai pulang
- Setelah PCI pertimbangkan menghentikan antikoagulan
ESC, 2011
Komplikasi
Takiaritmia
Bradiaritmia
Ruptur dinding ventrikel
Regurgitasi mitral
Syok kardiogenik
Infark ventrikel kanan
T H A N K Y O U