Upload
milady-tyanto
View
83
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
molaritas dan berat molekul polimer
Citation preview
5/26/2018 Molaritas dan berat molekul polimer
1/5
126 Perhitungan molaritas dan distribusi molaritas [Ch.11]
Gambar.11.2 keadaan kesetimbangan didalam osmometer; tekanan osmosis adalah tekananhidrostatis sebagai akibat dari perbedaan ketinggian cairan pada kedua pipa.
Tekanan osmosis diatur didalam hukum Van t Hoff, dimana dapat kita turunkan dari
persamaan ideal. Pada suhu tetap, potensial kimia pada pelarut didalam larutan terpisah dapatdiberikan :
(11.3)
Dimana volume molar pada pelarut, adalah fraksi mol dari pelarut dan
potensial kimia dari pelarut murni. Pada kesetimbangan potensial kimia dari pelarut haruslahsama pada kedua membran. Jadi, dan sehingga :
(11.4)Untuk setiap larutan dilute ( ) dan ini menunjuk kepada hukum Van tHoff :
(11.5)Dengan V ( ) adalah volume dari larutan, c = konsentrasi pelarut (g/ml) dan =molaritas pelarut. Dengan mengubah persamaan (11.5) menjadi menunjukankesamaan dengan hukum gas ideal. Pada kasus ini tekanan terbentuk dari tumbukan darimolekul pelarut yang melawan membran.
Secara umum, larutan polimer yang terjadi tidak ideal dan membutuhkan pembetulan
untuk deviasi yang terjadi. Hal ini di tunjukan dengan ekspansi virial dari hukum Van t Hoff :
(
) (11.6)
5/26/2018 Molaritas dan berat molekul polimer
2/5
Bab 11.1] Menentukan Molaritas Rata rata 127
Koefisien virial keduamerupakan yang terbesar untuk larutan didalam molekul makro karenaberhubungan dengan volume (diluar) molekul pelarut. Persamaan (11.6) menunjukan besar
pengurangan tekanan osmosis yang ter-ekstrapolasi ke c = 0 dengan tujuan untuk mencaribesar molaritas Pertama - tama bisa disumsikan bahwa untuk c 0 terjadi untuk semuaspesi pelarut yang berkontribusi secara terus menerus pada tekanan osmosis . Jika, untuk
polidispersi polimer, kontribusi dari semua ikatan dengan molaritas dinotasikan dengan ,hal ini diikuti dengan penggunaan persamaan (11.6) untuk setiap fraksi monodispersi seperti
berikut :
() ( ) ( ) (11.7)
Selama
, berat fraksi dari fraksi i pada polimer, dan
total berat fraksi i,dapat kita tunjukan melalui :
()
() (11.8)
Dan kita dapatkan kombinasi dari persamaan (11.7) dan (11.8) :
() (11.9)
Jadi, osmometri juga meluluhkan besar molaritas rata- rata , dimana didapatkan denganekstrapolasi pengurangan tekanan osmosis
ke c = 0 yang ditunjukan pada Gambar 11.3.
Kemiringan kurva untuk nilai c terkecil sama dengan RTA2dan menunjukan pengaruh
interaksi polimerpolimer (A2c2) pada . Hal ini tergantung pada ekspansicoil, jadi kemiringan
bertambah dengan peningkatan kualitas pelarut (Bab 10.2), i.e. dengan pengurangan dan
peningkatan suhu (eq. 10.18). Hal ini dapat diturunkan dari termodinamik polimer
5/26/2018 Molaritas dan berat molekul polimer
3/5
Gambar 11.3 Hubungan antara pengurangan tekanan osmosis
dan konsentrasi polimer c pada
perbedaan suhu.
128 Perhitungan Molaritas dan Distribusi Molaritas [Ch. 11
Penyelesaian (Bab 10.4)dimanaA2proporsional dengan
Dengan mengurangi suhu,A2dan kemiringan berkurang hingga A2= 0 dengan yang dihasilkan. Sehingga, larutan yang terjadi secara ideal dengan tidak adanya interaksi
polimer dengan polimer. Hasilnya, pengaruh intermolekul tidak termasuk volume dan
ketertarikan polimer diabaikan pada kasus ini. Hal ini akan muncul kembali pada kondisi yang
sama yang disebut - conditions tergantung pada intramolekul penggantian utama ditunjukanpada dimensi coil(Bab 10.2). karenanya:
Jadi, suhu pada kombinasi pelarut polimer yang dengan mudah di diukur menggunakanosmometri pada suhu berbeda : ketika menjadi c bebas.
Ini memakan waktu yang banyak untuk sampai pada titik kesetimbangan osmosis dengan
perbedaan ketinggian yang konstan (Gambar 11.2). Karena itu, pada osmometer modern teknik
penggantian digunakan, dimana tekanan diberikan secara tiba tiba menghasilkan tekanan
osmosis yang terjadi tanpa kesalahan melalui difusi beberapa molaritas polimer yang rendahsebagai perbedaan dengan cara yang lama.
11.1.3. Tekanan Uap Osmometri
Teknik ini berhubungan dengan membran osmometri yang juga bergantung pada kesetimbangan
antara satu fasa termasuk pengenceran larutan polimer dan fase pelarut murni dipisahkan oleh
penghalang yang kedap untuk polimer. Pada kasus ini fasa uap diantara dua fasa cair bertindak
sebagai pembatas selama hanya pelarut yang menguap.
Pada praktiknya dua fasa cair termasuk droplets bergantung pada dua thermistor yang
terhubung dengan jembatan wheatstone (lihat Fiqure 11.4). pada suhu yang sama tekanan uap
berkurang selama suatu larutan diberikam zat terlarut oleh hukum Rault:
(11.11)
Untuk mencapai kesetimbangan dengan tekanan uap murni dari pelarut murni, suhu darilarutan droplet harus dinaikan. Hal ini dihasilkan dengan kondensasi pelarut dari fasa uap
menjadi larutan droplet. Suhu akan naik sampai tekanan uap di sekitarnya menjadi sama dengan
Kenaikan suhu proporsional dengan ( ) dan hasilnya perubahan proporsionalpada perubahan ketahanan pada thermistor, yang mana dapat di ketahui dengan tingginyakeakuratan. Lalu diikuti persamaan (11.11) dan dengan analogi dari persamaan (11.5)
didapatkan :
(11.12)
5/26/2018 Molaritas dan berat molekul polimer
4/5
Dimana K adalah konstanta proporsionalitas.
Dengan cara yang sama pada persamaan (11.7) dan (11.8) dapat ditunjukan bahwa
tekanan uap luluh osmometri. Dengan ekspansi virial untuk polimer tidak ideal.
Bab 11.1] Menentukan Molaritas Rata rata 129
Gambar 11.4 Tekanan uap osmometer ruang dengan tetesan larutan polimer () dan pelarutmurni ().
Penyelesaian yang didapatkan :
(11.13)
Dengan menggunakan ekstrapolasi perhitungan nilai untuk c= 0 kita mendapatkan K/,dimana K adalah konstanta kalibrasi dari perhitungan untuk larutan standar senyawa dengandiketahui dan c pada pelarut yang sama dan pada suhu yang sama. Jadi, tekanan uaposmometri relatif caranya dan ini sangat berguna untuk polimer dengan harga lebih dari20,000.Hal ini merupakan suplemen yang baik untuk membran osmometry yang membutuhkan
molaritas besar yang dibutuhkan untuk mencegah perembesan zat terlarut melalui membran.
11.1.4. Penghamburan Cahaya
Ketika sebuah cahaya monokromatik ditembakan pada intensitas menembus larutan terangdengan sedikit jumlah scattered light pada arah yang berbeda dan kebanyakan cahaya di
transmisikan pada arah yang sesungguhnya jika tidak ada cahaya yang diserap. Dengan
menghitung intensitas yang sangat kecil tersebut pada sudut penghamburan, banyak informasi
yang didapatkan.
Untuk menurunkan hubungan yang relevan, pertama tama kita harus mengetahuiscattering dengan satu partikel isotropi, yang mana kecilnya dibandingkan dengan panjang
gelombang dari cahaya. Seperti partikel yang akan dipolarisasi dengan medang listrik E dari
cahaya dan induksi momen dipol akan terosilasi dengan frekuensi yang sama pada cahaya :
5/26/2018 Molaritas dan berat molekul polimer
5/5
(11.14)
Dimana = partikel polarisasi.