48
MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS DISUSUN OLEH : IRWAN RAHARJA,SE,MM PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMASI 2019

MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

MODUL

DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS

DISUSUN OLEH :

IRWAN RAHARJA,SE,MM

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMASI

2019

Page 2: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul

yang berjudul Dasar Manajemen dan Bisnis.

Modul ini berisikan tentang informasi tentang pengembangan materi dasar

manajemen dan bisnis untuk pembaca khususnya mahasiswa Universitas

Bina Sarana Infirmatika dalam pengembangan dan penambahan ilmu pengetahuan.

Kami menyadari banyak kekurangan terdapat di dalamnya, namun semoga

makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang

terus berkembang.

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan modul ini. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan modul ini.

Akhir kata penulis berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat

dan pengembangan wawasan untuk pribadi, mahasiswa dan pembaca pada

umumnya.

Bekasi, Juli 2019

Irwan Raharja, SE, MM

Page 3: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

iii

BAB I

BAB II

BAB III

PENGORGANISASIAN

1. Konsepsi Dasar

2. Individu Dan Perilaku Organisasi

3. Kelompok Dan Perilaku Organisasi

4. Struktur Organisasi

5. Delegasi kekuasaan

LATIHAN

KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

1. Pengertian rentang manajemen

2. Koordinasi

3. Rentang Manajemen

4. Wewenang Dan Pendelegasian

LATIHAN

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. Konsep Dasar

2. Proses Komunikasi

3. Tipe Jaringan Dan Saluran Komunikasi Dalam

Organisasi

4. Hambatan Komunikasi

5. Peningkatan Efektivitas Komunikasi

LATIHAN

1

2

3

5

7

10

11

12

14

15

17

18

19

20

24

25

26

Page 4: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

iv

BAB IV

BAB V

BAB VI

STANDAR PENGENDALIAN

1. Elemen Pengendalian

2. Laporan Keuangan Pengendalian

3. Analisa laporan keuangan

4. Manajemen Modern

LATIHAN

DASAR-DASAR BISNIS

1. Pengertian Bisnis

2. Merencanakan Bisnis

3. Maksud dan Tujuan Bisnis

4. Persaingan Usaha Bisnis

5. Fungsi Dasar Bisnis

LATIHAN

PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA

EKONOMI DAN BISNIS

1. Tantangan-tantangan yang Dihadapi Bisnis

2. Trend-trend dan Tantangan Bisnis Masa Kini

3. Hakikat Ilmu Ekonomi

4. Ciri-Ciri Bisnis Modern

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

27

27

27

28

35

36

36

37

37

37

38

39

39

40

40

43

44

Page 5: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

1

BAB I

PENGORGANISASIAN

1. Konsepsi Dasar

Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara

rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu

memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.

Organisasi adalah sekelompok orang dalam wadah untuk sebuah misi bersama. Dalam

ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, terutama

sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Studi tentang organisasi sering

disebut studi organisasi (studi organisasi), perilaku organisasi (perilaku organisasi), atau

analisis organisasi (analisis organisasi).

Salah satu ciri utama dari organisasi adalah sekelompok orang yang menggabungkan

diri dengan suatu ikatan norma, peraturan serta kebijakan dan menjalankannya dengan penuh

tanggung jawab.

Organisasi Menurut Para Ahli

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah pola hubungan di mana orang di bawah arahan

atasan mengejar tujuan bersama.

James D. Mooney berpendapat bahwa setiap bentuk organisasi serikat adalah manusia untuk

mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerjasama

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sadar

dikoordinasikan sosial, dengan pembatasan relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas

dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Organisasi dapat di definisikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi dan

bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama. Suatu organisasi mengandung tiga elemen

yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah:

1. Sekelompok orang. dari suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang

menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang

telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankan dengan penuh tanggung

jawab.

2. Interaksi dan kerjasama. dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang

tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga

saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran

(objective), dan tujuan (goal).

3. Tujuan bersama. dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling

berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu, yaitu tujuan

bersama dan ingin direalisasikan. Setiap organisasi memiliki tujuan yang telah dirumuskan

secara bersama-sama.

Page 6: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

2

2. Individu Dan Perilaku Organisasi

Menurut Siswanto (2006:76) Variabel yang mempengaruhi perilaku

variable yanng ada dalam organisasi:

1. variabel fisiologis : adalah variabel yang datang dari diri sendiri misalnya dari fisik

dan mental

2. variebel psikologis : adalah variabel yang datang dari luar yang dapt mempengaruhi

manusia misalnya persepsi , sikap , motivasi dan belajar

3. variabel lingkungan : adlah variabel yang datang dari luar / lingkungan sekitar yang

dapat mempengaruhi manusia misalnya keluarga , kebudayaaan dan kelas sosial

Ciri utama individu dan pengaruhnya terhadap efektivitas organisasi menurut

Siswanto (2006:81).

Ciri Utama Deskripsi Faktor-faktor yang mempengaruhi

Persepsi Proses pemberian arti

terhadap lingkungan

a. Organisasi perspektual

b. Stereotip

c. Persepsi selektif

d. Faktor situasional

e. Kebutuhan

f. emosi

Sikap Kesiagaan mental yang di

organisasi lewat pengalaman

a. kelurga

b. teman sekerja dalam kelompok

c. masyarakat

d. lingkungan e. pengalaman bekerja sebelumnya

Kepribadian Ciri yang relatif mantap,

kecendrungan, dan perangai

yang dimiliki oleh individu

a. faktor keturunan

b. faktor sosial

c. kebudayaan

d. pendidikan

e. lingkungan

Belajar Proses pemberian arti melalui

perilaku dan praktek

a. motivasi

b. kecerdasan

c. tuntutan pekerjaan

d. lingkungan

Page 7: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

3

3. Kelompok Dan Perilaku Organisasi

Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti ―behavior‖. Sedangkan secara

terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya ―tanggapan atau reaksi

individu terhadap rangsangan atau lingkungan‖ Menurut Toha, perilaku merupakan suatu

fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Suatu perilaku dapat diobservasi

ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan dengan

frekuensi dan/atau jangka waktu. Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau manusia sebagai

reaksi terhadap lingkungan yang dapay diamati.

Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling

bergantung untuk mencapai tujuan tertentu

McDavid dan Harari dalam Siswanto (2006:81) mendefinisikan kelompok sebagai

suatu sistem yang terorganisasi yang melakukan fungsi tertentu yang melakukan serangkaian

peran antar anggotannya, dan memiliki serangkaian norma yang mengatur kelompok dan tiap

anggotanya. Definisi di atas menekankan beberapa ciri kelompok seperti peran dan norma.

Pada dasarnya Kelompok ialah orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan juga

mempunyai beberapa landasan interaksi yang sama. Mereka saling terikat bersamaan dengan

serangkaian hubungan sosial yang khas. Kelompok tersebut dapat terorganisasi

dengan secara ketat dan juga berjangka panjang, tetapi juga dapat bersifat cair dan juga

hanya sementara.

Didalam suatu kelompok yang sebenarnya, para anggota mempertimbangkan diri mereka

sendiri dan bergantung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling

berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan

dalam suatu periode waktu.

Siswanto (2006:85) menggambarkan dalam tabel mengenai karakteristik kelompok

dan perilaku organisasi sebagai berikut:

Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi

Ciri-ciri Kelompok diantaranya adalah saling berinteraksinya anggota kelompok

sehingga tindakan seseorang akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain dan

menyakini adanya kemungkinan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Page 8: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

4

Terbentuknya berbagai kelompok dalam kehidupan manusia merupakan wujud dari

hakikat manusia ( sosialisasi ). Manusia adalah makhluk sosial, manusia berkelompok atau

membentuk sebuah kelompok untuk hidup bersama dan berkumpul.

Kelompok pada dasarnya dimulai dari berkumpulnya sejumlah orang. Orang-orang ini

menjunjung suatu atau beberapa kualitas tertentu sehingga dengan demikian kumpulan

tersebut menjadi sebuah kelompok. Adanya suatu kelompok tidak harus diawali dengan

adanya kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terjadi, yaitu apabila sebelum orang-orang

yang bersangkutan berkumpul terlebih dahulu kepada mereka diberitahukan tujuan yang akan

dicapai.

Ada 5 alasan pembentukan kelompok yaitu :

a. Kebututuhan Interaksi social

Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial) merupakan

salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang akan

selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat

menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan

teman temannya dalam kelompok.

b. Kebutuhan akan keamanan

Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya.

Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk

membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam

perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak

amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.

c. Kebutuhan akan status

Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status

atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok.

Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan

menaikkan status mereka dalam masyarakat.

d. Kedekatan tempat kerja

Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau

ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia.

Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk

kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.

e. Tujuan bersama

Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul,

manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila

mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk

tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk

dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh

kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.

Adapun Menurut pendapat (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-

97) tentang alasan mengapa orang membentuk kelompok, yaitu:

1. Pemuasan Kebutuhan

Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya

motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.

Keamanan

Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian.

Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.

Page 9: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

5

Sosial

Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok menunjukkan

kebutuhan sosial semua orang.

Penghargaan

Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam

alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2. Kedekatan dan Daya Tarik

Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan ,

sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena

mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.

3. Tujuan Kelompok

Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu

atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk

menyelesaikan pekerjaan.

4. Alasan Ekonomi

Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan

memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika mereka

membentuk kelompok.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelompok, antara lain :

Adanya interaksi antar orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau suatu kerumunan.

Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan.

Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai.

Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan bersama.

Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya

4. Struktur Organisasi

Stoner dan Wankell membatasi bahwa struktur organisasi adalah: ‖Susunan dan

hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan. Struktur organisasi

mensifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang

beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi

aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi

serta memperlihatkan hubungan pelaporan.‖ Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa

struktur bertalian dengan hubungan pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti

tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:

1. Pembagian Kerja (division of labor)

Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan sampai

seberapa jauh pekerjaan dispesialisasi. Seluruh pekerjaan dispesialisasi sampai suatu

tingkat dan kemampuan untuk membagi pekerjaan di antara pemegang pekerjaan.

Keuntungan yang diperoleh atas adanya spesialisasi pekerjaan apabila suatu pekerjaan

terdiri atas sedikit tugas, manajemen mudah memberikan pelatihan penggantinya bagi

bawahan diperhentikan, dimutasikan, atau mangkir.

2. Departementalisasi (departementalization)

Proses penggabungan pekerjaan kedalam kelompok dinamakan departementalisasi,

dan permasalahan manajerial yang muncul adalah memilih suatu dasar bagi

penggabungan pekerjaan tersebut.

a. Departementalisasi fungsional = pengelompokkan pekerjaan dilakukan menurut

fungsi organisasi (organisasi bisnis, jasa dsb).

Page 10: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

6

b. Departementalisasi teritorial = pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis

(daerah).

c. Departementalisasi produk = pd organisasi bisnis besar yg produknya beraneka

ragam, aktivitas dan bawahannya dikelompokkan atas dasar produk.

d. Departementalisasi pelanggan = pembentukan kelompok atas dasar pelanggan

(misalnya, struktur organisasi lembaga pendidikan, pasar swalayan)

e. Departementalisasi campuran organisasi divisional = muncul krn para manajer

mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dlm pasar, budi daya produk dan

jasa, dan kebijakan pemerintah.

3. Permasalahan rentang kendali (Span of control)

Berapa jumlah bawahan yg dpt dikendalikan oleh seorang manajer. Rumus untuk

mengetahui jumlah hubungan potensial (hub yg mungkin tdp antara manajer dengan

bawahan). Rentang kendali atau rentang manajemen dapat didefinisikan sebagi

jumlah bawahan yang melapor keatasan tertentu. Untuk mengetahui jumlah hubungan

potensial, yaitu hungan yang mungkin terdapat antara seorang manajer dengan

bawahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Interaksi (R) = N (2N/2+N-1)

R = menunjukkan jml hubungan

N = jumlah bawahan yang ditugaskan pada kelompok komando manajer

Contoh : Jumlah bawahan 3 org maka :

= 18

Rentang yang ideal akan ditentukan oleh beberapa faktor berikut.

1. Pengalaman dan kemampuan manajer serta bawahannya

2. Despersi fisik Jika bawahan terdespersi, misal satu bertugas di aceh, yang lain

bertugas dijawa timur, rentang manajemen akan lebih sempit.

3. Tingkat interaksi yang diperlukan.

4. Tingkat standarisasi prosedur.

5. Kesamaan pekerjaan yang diawasi.

4. Delegasi kekuasaan (Delegation of authority)

Delegasi kekuasaan dapat diartikan sebagai penugasan wewenang dan tanggung

jawab formal organisasi kepada orang lain, dalam hal ini karyawan. Tanggung jawab tetap pada manajer yang mendelegasikan wewenang. Karyawan yang memperoleh

delegasi wewenang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus dilakukan,

sedangkan manajer bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap pekerjaan

tersebut.

Page 11: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

7

5. Delegasi kekuasaan

Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya/ bawahannya

untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang

bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepada staf/bawahan

tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas-tugas itu sebaik-baiknya serta

dapat mempertanggung jawabkan hal-hal yang didelegasikan kepadanya.

Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab

pimpinan takkan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan.

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam

fungsi pembinaan. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih

produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah

proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.

Berhubungan dengan hal yg didelegasikan kpd manajer untuk mengambil keputusan

tanpa persetujuan manajemen yg lebih tinggi. Mintzberg (1983 : 304) mengemukakan bahwa

setiap organisasi memiliki 5 bagian dasar sebagai berikut :

Keterangan :

a. The strategix apex

manajer puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi. Dengan

kata lain pimpinan tertinggi dari suatu organisasi, sering juga disebut top

management. Ini merupakan satu dari dua fungsi inti dari sebuah organisasi bersama- sama dengan operating core. Strategic apex adalah bagian yang bertanggung jawab

terhadap organisasi secara keseluruhan. Mereka terdiri dari CEO (presiden direktur

atau direktur utama) dan dewan direksi, serta staf yang membantu mereka secara

langsung, misalnya executive secretary, dan sebagainya. Tanggung jawab utama strategic apex adalah untuk memastikan organisasi

menjalankan misi dengan efektif dan mempertangungjawabkannya pada pihak luar

yang menjadi share holder utama, seperti pemerintah, pemegang saham, pemilik, atau

masyarakat. b. The middle line

Para manajer yg menjadi penghubung operating core dengan strategic apex yang

memiliki kewenangan bersifat formal. Termasuk dalam middle line dimulai dari

mandor (first-line supervisor) sampai dengan senior manager. Kewenangan mereka

Page 12: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

8

lazimnya ditandai dengan mekanisme direct supervision dan hubungan satu dengan

yang lainnya bersifat scalar, yaitu berada pada jalur tunggal dari atas ke bawah, yang

berarti bahwa setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Keberadaan middle

line sebagai kepanjangan tangan strategic apex adalah untuk alasan praktis karena

semakin besar suatu organisasi, maka semakin sulit bagi strategic apex untuk bisa

mengendalikan semua operating core secara langsung. Ada batasan maksimum yang

berkaitan dengan jumlah bawahan yang bisa disupervisi secara efektif, disebut

sebagai span of control. Sebagai penghubung, tugas middle line managers adalah

menyalurkan informasi dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dari bawah dia

mengumpulkan informasi, dapat berupa permasalahan yang dialami unit kerjanya,

proposal untuk perubahan, dan keputusan yang membutuhkan persetujuan atasan yang

lebih tinggi. Dari atas dia membawa alokasi sumber daya yang diperuntukkan pada

unitnya, peraturan dan rencana yang harus diterjemahkan, dan proyek tertentu yang

harus dikerjakan oleh unitnya. Di samping tugas-tugas yang terkait dengan

mekanisme direct supervision tersebut, middle line managers juga memiliki tugas

untuk membangun network antara sesama middle line manager karena kebanyakan

tugas mereka interdependen satu sama lain. Mereka juga bertanggung jawab untuk

memformulasikan strategi untuk unit kerja mereka, walaupun harus tetap sejalan

dengan strategi organisasi secara keseluruhan. Semakin ke bawah tugas middle line

managers ini akan semakin konkret dan semakin fokus pada alur kerja dari operating

core.

c. The operating core

Operating core dari sebuah organisasi adalah mereka yang melakukan tugas pokok

dari organisasi tersebut dan berkaitan langsung dengan produk maupun jasa dari

organisasi. Misalnya, di rumah sakit atau puskesmas, orang yang menjadi operating

core adalah dokter dan perawat yang langsung menangani pasien; di kantor

kecamatan, operating core-nya adalah petugas yang berhubungan langsung dengan

pelayanan masyarakat. Ada empat tugas pokok dari operating core ini, yaitu (1)

menangani input dari produksi atau jasa organisasi, misalnya di rumah sakit adalah

bagian pendaftaran pasien, (2) melakukan transformasi dari input menjadi output,

misalnya melakukan treatment untuk menyembuhkan penyakit pasien, (3)

mendistribusikan output, misalnya dengan menjual produk atau mempromosikan jasa

kepada masyarakat luas, dan (4) memberikan support langsung pada pengelolaan

input, transformasi, dan output, misalnya bagian maintenance atau bagian rekam

medis, atau perawat yang membantu tugas dokter.

para karyawan yg melaksanakan pekerjaan dasar yg berhubungan dengan produksi

dan jasa. Pada kelompok operating core ini mekanisme koordinasi yang lazim dipakai

adalah standardisasi, baik itu proses, output, maupun skills. Jenis standardisasi apa

yang akan diterapkan sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan.

Standardisasi pada pabrik perakitan mobil akan sangat berbeda dengan standardisasi

di perguruan tinggi.

d. The technostructure para analis yg memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan

bentuk standardisasi terterntu dlm organisasi. Technostructure adalah bagian dari

organisasi yang berperan sebagai analis beserta stafnya, yang pekerjaannya akan

mempengaruhi pekerjaan bagian lain dari organisasi tersebut. Mereka adalah orang-

orang yang merancang, merencanakan, dan melatih orang untuk menjalankan

operating core dari organisasi, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya secara

langsung. Technostructure menjamin kualitas pekerjaan operating core melalui

standardisasi, baik proses, output, maupun skills. Posisi mereka sering disebut dengan

istilah analis, yang bisa digolongkan menjadi tiga, yaitu: workstudy analyst, yang

Page 13: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

9

melakukan standardisasi proses kerja, planning and control analyst, yang melakukan

standardisasi output, dan personnel analyst yang melakukan standardisasi skills

(misal dengan pelatihan-pelatihan). Technostructure ini bisa berada pada tingkat

bawah sampai atas. Pada tingkat bawah mereka melakukan standardisasi proses kerja

dari operating core, sedangkan pada tingkat menengah mereka melakukan

standardisasi ketrampilan terhadap middle line manager. Terakhir, pada tingkat atas

mereka bisa berperan sebagai desainer dari sistem atau proses perencanaan strategis,

atau menyusun sistem keuangan yang bisa mengontrol pencapaian tujuan dari unit-

unit kerja yang pokok.

e. The support staff = orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa pendukung tidak

langsung kepada organisasi. Support staff adalah bagian dari organisasi yang relatif

mandiri dibandingkan bagian-bagian yang lain. Mereka berfungsi sebagai support

yang tidak langsung terhadap kehidupan organisasi tersebut. Termasuk dalam support

staff antara lain bagian kafetaria, bagian legal counsel, public relation, atau bagian

hubungan industrial. Masingmasing berperan penting bagi kehidupan organisasi,

tetapi tidak langsung berhubungan dengan bisnis utama dari organisasi tersebut. Peran

support staff, seperti halnya technostructure, tersebar mulai pada tingkat bawah

(seperti kafetaria) sampai dengan tingkat atas (legal counsel atau public relation).

Karena variasi fungsi yang begitu banyak, tidak mudah untuk menentukan mekanisme

koordinasi apa yang layaknya diterapkan pada bagian support staff ini. Namun,

karena kebanyakan mereka adalah orang-orang yang memiliki spesialisasi pada

bidangnya masing-masing (ahli hukum sebagai legal counsel, ahli masak pada

kafetaria, industrial relation specialist, dan sebagainya), maka bisa dikatakan bahwa

standardisasi ketrampilan umum dipakai dalam mekanisme koordinasi bagian support

staff ini.

Page 14: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

10

LATIHAN

1. Faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :

a. Stereotip

b. Kebutuhan

c. Emosi

d. Situasional

e. Lingkungan

2. Ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang dimiliki oleh individu disebut :

a. Sikap

b. Persepsi

c. Mental

d. Kepribadian

e. Belajar

3. Suatu sistem yang terorganisasi yang melakukan fungsi tertentu dan serangkaian peran

antar anggotanya disebut :

a. Tim

b. Manajer

c. Organisasi

d. Kelompok

e. Manajemen

4. Penentuan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan:

a. Pembagian kerja

b. Delegasi

c. Departementalisasi

d. Wewenang

e. Rentang kendali

5. Yang termasuk kedalam variabel lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah :

a. Kelas sosial

b. Persepsi

c. Belajar

d. Mental

e. Sikap

Page 15: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

11

BAB II

KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

1. Pengertian rentang manajemen

Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar

tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai‖ rentang

―manajemen‖ atau‖ rentang kendali‖. Dalam rentang manajemen yang lebih luas, seorang

manajer memiliki banyak bawahan yang melapor kepadanya. Dalam rentang manajemen

yang sempit, manajer memiliki lebih sedikit bawahan di bawahnya.

Dalam struktur organisasi klasik, efektivitas dan efisiensi operasi ditentukan oleh

jumlah orang di bawah pengawasan langsung seorang manajer. Untuk operasi yang paling

efektif, perlu untuk memiliki jumlah bawahan yang optimal untuk diawasi. Kelompok

informal memiliki dampak signifikan pada rentang manajemen. Jika seorang supervisor

memiliki hubungan baik dengan bawahannya dan bawahan bekerja karena alasan profesional

maupun sosial, maka lebih banyak bawahan dapat ditugaskan untuk setiap pengawas dan

lebih sedikit waktu manajerial yang diperlukan untuk berurusan dengan bawahan.

Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk

melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang

melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang

dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang

baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Istilah-istilah lain

rentang manajemen mencakap span of control atau Span of authority atau Span of attention

atau span of supervision.

Berkaitan dengan rentang manajemen tersebut, beberapa ahli menyatakan :

1. Henry Fayol, mengatakan :

jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas produksi

dalam organisasi adalah 20 sampai 30 karyawan.

setiap kepala pengawas dapat mengawasi hanya 3 sampai 4 pengawas produksi.

2. V.A. Graicunas, mengatakan :

bahwa dalam memilih suatu rentangan manajer harus mempertimbangkan tidak hanya

hubungan satu dengan satu secara langsung dengan bawahan yang diawasi tetapi juga

hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok dua atau lebih.

3. Lyndall F. Urwick, mengatakan :

bahwa tidak ada eksekutif yang dapat mengendalikan secara langsung kerja lebih dari

lima atau paling banyak enam bawahan.

4. Jenderal Ian Hamilton, mengatakan :

berdasarkan pengalaman militernya, ia menyimpulkan bahwa otak rata-rata manusia

hanya memiliki ruang lingkup yang efektif dalam penanganan dari tiga sampai enam otak

manusia lainnya.

Dengan meningkatnya jumlah karyawan dalam suatu organisasi, rentang manajemen

dapat digunakan dengan tiga pilihan, yaitu :

Page 16: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

12

a. Rentang Manajemen Lebar. Alasan digunakan rentang manajemen melebar adalah

bahwa tingkatan hirarki yang semakin tinggi cenderung mengurangi kecepatan waktu

penyebaran informasi dari atas ke bawah. Lebih banyak jumlah tingkatan yang harus

dilalui informasi, akan lebih besar kemungkinan penyimpangan atau distorsi.

Penambahan tingkatan manajemen juga akan memakan biaya. Rentang manajemen

yang melebar berarti penggunaan sumber daya manajer secara efisien.

b. Rentang Manajemen Sempit. Alasan digunakannya rentang manajemen menyempit

adalah bahwa pada umumnya moral dan produktivitas karyawan akan meningkat

dalam organisasi-organisasi kecil daripada organisasi-organisasi besar.

c. Kombinasi dari keduanya. Penggunaan rentang manajemen yang terlalu melebar

berarti bahwa manajer tidak akan dapat menjalankan fungsinya dengan efektif, selain

akan banyak waktu yang dihabiskan oleh manajer untuk mencurahkan perhatiannya

kepada seluruh bawahan secara perseorangan. Pilihan rentang manajemen yang tepat

akan membuat koordinasi dan kooperasi berkembang baik, karena setiap individu

akan mengelola fungsi manajemen sendiri dan dengan bantuan minimum dari atasan.

Faktor - Faktor yang mempengaruhi Rentang Manajemen

Pada dasarnya faktor-faktor pengaruh yang dipertimbangkan adalah:

1. Kesamaan fungsi-fungsi

Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin

melebar. Jika bawahan terlibat dalam kegiatan yang sama atau serupa, maka mungkin bagi

manajer untuk mengawasi lebih banyak bawahan. Karena masalah yang mungkin muncul

akan serupa di alam, ini akan lebih mudah untuk ditangani. Sebaliknya, jika bawahan ini

terlibat dalam operasi yang beragam, situasinya akan lebih kompleks dan karenanya rentang

manajemen akan menjadi sempit.

2. Kedekatan geografis

Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.

Semakin dekat bawahan satu sama lain di lokasi fisik, semakin mudah bagi manajer untuk

mengelola lebih banyak karyawan.

3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan

Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.

4. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan

Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.

5. Perencanaan yang dibutuhkan manajer.

Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.

6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.

Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan,

latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.

2 . Koordinasi

Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian tujuan-tujuan dan kegiaatan-

kegiatan pada satuan- satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional suatu

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien.

Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam

pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam- macam satuan

pelaksanaanya.

Menurut Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan- satuan

organisasi, yaitu:

1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdapandence)

Page 17: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

13

Bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam

melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan

yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.

2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence) Reciprocal

interdependence)

Dimana suatu satuan organisasi harus pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan

lain dapat bekerja.

3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)

Merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.

Empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam individu dan

departemen-departemen dalam organisasi menurut Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch

adalah:

1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.

Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-pandangan mereka

sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.

2. Perbedaan dalam oriantasi waktu

Manajer akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau

dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan

masalah-masalah jangka panjang.

3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.

Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar

prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai

dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.

4. Perbedaan dalam formalitas struktur.

Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan standar-standar

yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi

karyawan.

Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi (Handoko, 2003:197)

Page 18: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

14

Masalah Pencapaian Koordinasi yg Efektif.

1. Perbedaan dlm orientasi thp tujuan = para anggota dari departemen yg berbeda

mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan

organisasi yg baik.

Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sbg faktor paling penting mencapai

sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukakan disain produk sbg yg paling penting.

2. Perbedaan dalam orientasi waktu = manajer produksi lebih memperhatikan masalah yg

harus dipecahkan segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat

dengan masalah jangka panjang.

3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan

pembuatan keputusan yg cepat dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan

dapat lebih santai untuk berdiskusi.

Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yg efektif.

1. Teknik-teknik dasar = organisasi yg sederhana hanya memerlukan peralatan koordinasi

sebagai berikut :

a) hirarki,

b) kegiatan serta aturan/prosedur

c) rencana / tujuan perusahaan.

2. Meningkatkan koordinasi potensial terdiri atas

a) investasi dalam sistem informasi vertikal,

b) penciptaan hubungan-hubungan ke samping.

3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi terdiri atas

a) penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan

b) penciptaan tugas-tugas yg dpt berdiri sendiri.

Mekanisme pengkoordinasian dasar :

1. Hirarki manajerial = rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal,

hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yg jelas dpt menumbuhkan integrasi bila

dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yg tepat.

2. Aturan dan prosedur = adalah keputusan manajerial yg dibuat untuk menangani

kejadian rutin, sehingga lebih efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.

3. Rencana dan penetapan tujuan = pengembangan rencana dan tujuan dpt digunakan

untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi thp sasaran yg

sama.

3. Rentang Manajemen

Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah:

1. Span of control = Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya. jumlah

pegawai atau bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer

atau supervisor pada satu waktu. Berbagai teori telah dikemukakan tentang berapa

jumlah rentang kendaliideal atau cara menghitungnya.

2. Span of authority = Kemempuan pimpinan untuk mengambil suatu tindakan terhadap

bawahannya.

3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk memberikan perhatian kepada

bawahannya.

Page 19: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

15

4. Span of supervision = Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya

Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah

penting :

1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan

kerja efektif dari bawahan mereka.

2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Rentang Manajemen :

1. Kesamaan fungsi – fungsi = Semakin sejenis fungsi – fungsi yang dilaksanakan oleh

kelompok kerja, rentangan semakin melebar.

2. Kedekatan geografis = Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik,

rentangan semakin melebar.

3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan = Semakin sedikit pengawasan

langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.

4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan = Semakin berkurang koordinasi

yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.

4. Wewenang Dan Pendelegasian

Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan

sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar

tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber

wewenang, yaitu:

1. Teori formal. Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah

dianugerahkan; wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi atau di warisi hal

tersebut.

2. Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority) menyanggah pendapat bahwa

wewenang dapat dianugerahkan.

1. Wewenang lini.

2. Atasan langsung melakukannya ke bawahan dlm bentuk perintah dan tercermin sbg

rantai perintah yg diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi.

3. Wewenang staf

4. Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan, konsultasi kpd

personalia lini, tapi tdk dpt memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.

5. Wewenang staf fungsional.

6. Staf mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional (contoh:

seorang spesialis keamanan mumpunyai wewenang untuk memerintah manajer lab

penelitian

7. untuk menutup lab bila gas berbahaya mencapai tingkat tertentu.

Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang

kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.

Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu:

1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan

2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas

3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau

tanggungjawab

4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.

Page 20: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

16

Adapun Alasan-Alasan Dalam Pendelegasian Sebagai Berikut :

1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dari bila mereka

menangani setiap tugas sendiri.

2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses yang diperlukan agar

organisasi dapat berfungsi lebih efisien.

3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas- tugas

prioritas yang lebih penting.

4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang bhkan dapat

digunakan sebagai alat untuk belajardari kesalahan.

1. Prinsip skalar

Dlm proses pendelegasian hrs ada garis wewenang yg jelas mengalir setingkat demi

setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling bawah dan

dibutuhkan delegasi penuh (semua tugas organisasi yg diperlukan hrs dibagi habis)

untuk menghindari :

a. Gaps = tugas-tugas yg tdk ada penanggung jawabnya.

b. Overlaps = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satu orang

individu.

c. Splits = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satu satuan

organisasi.

2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi seharusnya melapor

hanya kps seorang atasan.

3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas. Tanggung jawab = agar organisasi

dpt menggunakan sumber dayanya dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas

tertentu diberikan ke tingkatan paling bawah dimana ada cukup kemampuan dan

informasi untuk menyelesaikannya.

Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg dilimpahkan kpdnya

dengan efektif harus diberi wewenang secukupnya.

Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas sendiri dan

bawahannya.

Page 21: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

17

LATIHAN

1. Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya disebut :

a. Span of control

b. Span of attention

c. Span of authority

d. Span of supervis ion

e. Span of market

2. Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya disebut :

a. Span of control

b. Span of attention

c. Span of authority

d. Span of supervis ion

e. Span of market

3. Reciprocal interdapandence adalah istilah untuk saling ketergantungan yang :

a. Menyatu

b. Berkelanjutan

c. Berurutan

d. Timbal balik

e. Terpisah

4. Teori yang menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan disebut :

a. Pendelegasian

b. Kepercayaan

c. Teori formal

d. Pelimpahan

e. Teori penerimaan

5. Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan, konsultasi kepada

personalia lini, tapi tidak dapat memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu disebut :

a. Wewenang lini

b. Power

c. Wewenang staf

d. Authority

e. Wewenang staf fungsional.

Page 22: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

18

BAB III

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. Konsep Dasar

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi

organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses perorganisasian serta budaya

organisasi. komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan

yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus koumunikasi vertical

dan horizontal. Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi

organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses perorganisasian serta budaya

organisasi. komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan

yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus koumunikasi vertical

dan horizontal. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada

peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusi yang terlibat dalam mencapai tujuan

organisasi itu. ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa berlangsung dalam

organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana

prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang

terfokus kepada manusia-manusi yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. ilmu

komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa berlangsung dalam organisasi, metode

dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-

faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya

Komunikasi organisasi menurut Wiryanto (dalam Khomsahrial Romli, 2011) adalah

pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara

kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus di lakukan dalam

organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang di setujui secara sosial.

Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Menurut Handoko (2003:272) bahwa komunikasi adalah proses pemindahan

pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Konsep rantai

pertukaran informasi mempunyai unsurunsur sebagai berikut:

1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti

2. Suatu sarana pengaliran informasi

3. Suatu system bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu

Dengan adanya komunikasi yang baik akan membantu kelancaran organisasi, demikian pula

sebaliknya Komunikasi yang efektif adalah merupakan bagian yang penting bagi semua

organisasi.

Fungsi penting komunikasi organisasi menurut Brent D. Ruben antara lain:

1) Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok atau unit – unit lain dalam organisasi.

2) Memberikan pengarahan organisasi secara keseluruhan.

3) Memfasilitasi pertukaran informasi dalam organisasi.

4) Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow information) antara organisasi dan

lingkungan eksternal (di luar) organisasi.

Page 23: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

19

Ada 3 (tiga) tujuan utama dari komunikasi organisasi, yaitu :

1) Sebagai Tindakan Organisasi.

Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mengkoordinasikan sebagian atau seluruh

tugas dan fungsi organisasi yang di bagi-bagi dalam bagian yang melaksanakan visi dan misi

organisasi di bawah pimpinan atau manajer serta bawahan mereka. Tanpa komunikasi, maka

organisasi hanya merupakan kumpulan orang – orang yang terbagi dalam tugas dan fungsi

masing – masing yang melaksanakan aktivitas mereka tanpa keterkaitan satu sama lain (tanpa

sinkronasi dan harmonisasi). Organisasi tanpa komunikasi dan koordinasi sama dengan

organisasi yang menampilkan aspek individual dan bukan menggambarkan aspek kerjasama.

2) Membagi Informasi (Information Sharing)

Salah satu tujuan komunikasi yang penting adalah menghubungkan seluruh aparatur

organisasi dengan tujuan organisasi. Komunikasi mengarahkan manusia dan aktivitas dalam

organisasi. Sebuah informasi atau pertukaran informasi berfungsi untuk membagi kemudian

menjelaskan informasi tentang tujuan organisasi, arah dari suatu tugas, bagaimana usaha

untuk mancapai hasil dari pengambilan keputusan.

3) Menampilkan Perasaan dan Emosi

Di dalam organisasi terdapat sekumpulan manusia yang bekerja sendiri maupun bekerjasama

dengan orang lain. Mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan, perasaan dan emosi yang

harus di ungkapkan kepada orang lain.

2. Proses Komunikasi

Istilah proses dalam komunikasi pada dasarnya menjelaskan tentang bagaimana

komunikasi itu berlangsung melalui berbagai tahapan yang dilakukan secara terus menerus,

berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya dalam rangka penyampaian pesan. Proses

komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim dan si penerima

pesan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan demikian akan terjadinya perubahan

tingkah laku di dalam diri individu, baik pada aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.

Melalui proses komunikasi akan dapat ditentukan keputusan apa yang akan dilakukan oleh

setiap individu atau kelompok tentang bagaimana menentukan langkah atau hasil yang akan

diperoleh ke depan, karena dengan komunikasi akan dapat dijadikan pedoman dalam

menentukan apakah kerjasama dapat dilanjutkan atau tidak dapat dilanjutkan.

Model komunikasi antar pribadi

Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang,

maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan

berita tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar maka komunikasi tidak akan terjadi.

Page 24: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

20

Model komunikasi lebih terperinci

3. Tipe Jaringan Dan Saluran Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu organisasi, ia

merupakan proses penyampaian dan menafsirkan ide-ide, pesan dan perintah yang terjadi di

dalam totalitas unit suatu organisasi, dengan menggunakan komunikasi yang relevan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan konsistensi kehidupan organisasi. Komunikasi

menjadi instrumen dalam menyebarkan berbagai informasi untuk dikerjakan oleh semua

orang yang terlibat dalam organisasi, sehingga ia mampu menciptakan sinerji.

Menurut Handoko (2003:278) bahwa tipe jaringan komunikasi berbentuk:

1. Lingkaran

Jaringan komunikasi lingkaran hampir mirip dengan jaringan komunikasi roda.

Perbedaannya, di sini tidak ada pemimpin sebagai sentral dari proses komunikasi. Hubungan

terjadi hanya antar partisipan, dan setiap partisipan terhubung satu sama lain sehingga isi

pesan yang ada dalam jaringan komunikasi ini bisa dipastikan akan selalu terdistribusi

dengan baik dan ―berputar‖.

Page 25: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

21

NB : B hanya dpt berkomunikasi A dan C. Untuk berkomunikasi

dengan E, B harus melalui A atau C dan D

2 . Rantai

Jaringan komunikasi organisasi rantai bisa digambarkan sebagai sebuah proses komunikasi

berantai, dimana satu pesan dari sumber asli (pemimpin), akan diteruskan ke partisipan lain

hingga ke partisipan paling akhir. Umumnya, komunikasi dengan sifat berantai ini memiliki

kecenderungan hubungan antar partisipan saja. Ini artinya, partisipan terakhir perlu

melakukan validasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan sumber asli atau tidak

dengan menanyakan langsung pada pemimpin—jika diperlukan.

NB : menunjukkan dua bawahan (A dan E) yg melapor kpd atasan mereka (B dan D), yg

selanjutnya oleh B dan D dilaporkan ke C. Jaringan ―lingkaran‖ dan ―rantai‖ adalah komunikasi yg di desentralisasi.Hal ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah yg

kompleks, karena akan lebih cepat dan akurat penyelesaiannya. Kepuasan anggota kelompok juga cenderung lebih tinggi.

3. Bintang

Jaringan komunikasi bintang sering dikenal juga dengan istilah jaringan all channel. Ini artinya setiap partisipan mendapatkan semua jenis pesan yang sama, dimana setiap partisipan

juga saling terlibat aktif dalam interaksi. Manajemen komunikasi ini cenderung tidak teratur

karena masing-masing bisa berinteraksi dengan bebas. Ini bisa menjadi salah satu hambatan

komunikasi organisasi.

Page 26: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

22

NB : C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, E, walaupun mereka tdk dpt

berkomunikasi satu sama lain. Contoh : empat tenaga penjual (A, B, D, E) melapor ke

manajer cabang (C)

4. Huruh Y

Jaringan komunikasi Y bisa digambarkan seperti huruf Y, dimana tiga orang anggota dapat

berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang

yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang disampingnya.

NB : Terdapat dlm bagian sekretariat dimana surat-surat diterima oleh E, di sortir oleh D dan

di distribusikan oleh C ke A dan B. Jaringan ― bintang‖ dan ―huruf Y‖ adalah komunikasi yg

terpusat, dengan C pd posisi pusat. Hal ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah- masalah rutin dan tidak kompleks, karena lebih cepat dan akurat.

Komunikasi organisasi adalah proses penyampaian dan pertukaran pesan yang terjadi

dan dilakukan oleh pihak yang ada dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi juga menunjukkan bagaimana interaksi yang terjadi dalam organisasi, bagaimana pihak atau

anggota dalam organsiasi itu saling berhubungan satu sama lain.

Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi yang

baik. Berdasarkan hasil penelitian terkait, terdapat beberapa prinsip yang dimiliki saluran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

• Saluran komunikasi massa relatif memainkan peran penting pada tahap pengetahuan

dan ketika melakukan komunikasi antar pribadi.

• Saluran jenis kosmopolot lebih penting digunakan saat berada di tahap pengetahuan.

• Saluran jenis lokal penting digunakan saat berada di tahap persuasif.

Page 27: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

23

Sedangkan saluran komunikasi dalam organisasi terdiri dari:

1. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang memiliki posisi dan

peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang satunya memiliki posisi lebih tinggi

dibanding yang satunya lagi. Komunikasi vertikal bisa terjadi dari arah bawah ke atas

(upward), atau berarti dari pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah kepada pihak yang

lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal bisa juga terjadi dari arah atas ke bawah (downward),

yang berarti komunikasi dilakukan dari pihak yang berkedudukan lebih tinggi kepada pihak

yang memiliki kedudukan lebih rendah darinya; dan komunikasi vertikal ini yang lebih

banyak terjadi. Namun bukan berarti komunikasi dari bawah ke atas (upward) ini sama sekali

tidak pernah terjadi dalam organisasi, karena ada kalanya komunikasi dari tingkat yang lebih

bawah harus dilakukan kepada tingkat yang lebih tinggi. Hanya saja dalam prakteknya,

komunikasi vertikal upward ini tidak dapat dilakukan se-leluasa komunikasi vertikal

downward; dimana terdapat berbagai prosedur dan aturan yang membatasi pihak yang

kedudukan lebih rendah untuk berkomunikasi dengan pihak yang lebih tinggi. Selain itu,

pihak yang berkedudukan lebih rendah biasanya memiliki keengganan dan kesungkanan

untuk berkomunikasi dengan pihak yang lebih tinggi jika tidak begitu diperlukan.

Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas.

a. Komunikasi ke bawah (downward communication) = memberikan pengarahan,

instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan informasi tentang tujuan dan

kebijaksanaan organisasi.

b. Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data / umpan balik bagi

manajemen = mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg

terjadi pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk

diberikan keputusan).

3. Komunikasi Lateral / horizontal (koordinatif)

a. Komunikasi di antara para anggota dlm kelompok kerja yg sama.

b. Komunikasi di antara departemen-departemen pd tingkatan organisasi yg sama.

komunikasi organisasi horizontal atau komunikasi lurus dimana komunikasi ini terjadi antara

pihak yang memiliki posisi, kedudukan, atau peran yang sama dalam organisasi. Komunikasi

horizontal bisa dilakukan oleh pihak yang berstatus sesama anggota dalam sebuah tim, atau

bahkan sesama pimpinan tim. Misalnya saja komunikasi organisasi yang dilakukan oleh

anggota divisi keuangan dengan divisi produksi, atau komunikasi yang dilakukan oleh

manajer HRD dengan manajer keuangan. Komunikasi organisasi horizontal adalah jenis

komunikasi yang cukup penting dilakukan dalam sebuah organisasi, terlebih lagi jika dalam

organisasi tersebut terdapat ketergantungan yang besar antar divisi atau bagian di organisasi

itu. Komunikasi horizontal cenderung bersifat koordinatif, dan memiliki beberapa tujuan

seperti melakukan tindakan persuasi, mempengaruhi pihak tertentu, atau memberikan

informasi kepada pihak yang terkait

3. Komunikasi diagonal.

Komunikasi yg memotong secara menyilang rantai perintah organisasi. Jenis yang terakhir

adalah komunikasi diagonal, yang merupakan komunikasi yang terjadi secara menyilang baik

dari segi posisi, stuktur organisasi, maupun tingkatan yang ada dalam organisasi itu sendiri.

Komunikasi diagonal ini terkadang dibilang sebagai bentuk komunikasi yang menyimpang

karena berbeda dengan bentuk sebelumnya yaitu vertikal dan horizontal, komunikasi ini

mendobrak sistem tradisional dan memutus alur yang seharusnya ditetapkan dalam organisasi

tersebut.

Page 28: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

24

Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui prosedur tertentu,

namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi itu dilakukan tanpa melalui

prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal memang tidak mengikuti aturan baku yang ada

dalam organisasi, namun tidak bisa juga dibilang sebagai bentuk komunikasi yang buruk.

Karena dalam organisasi itu sering sekali terjadi perubahan yang sangat dinamis, dan

terkadang jenis komunikasi diagonal ini perlu untuk dilakukan pada saat-saat tertentu.

4. Hambatan Komunikasi

1. Hambatan – hambatan Organisasi

a. Tingkatan Hirarki

Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah

komunikasi. Karena berita harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan, memerlukan waktu

yang lebih lama untuk mencapai tempat tujuan dan cenderung menjadi berkurang

ketepatannya.

b. Wewenang Manajerial

Tanpa wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan

dengan efektif. Tetapi di lain pihak, pada kenyataannya bahwa seseorang yang

mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan hambatan terhadap komunikasi.

c. Spesialisasi

Meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, tetapi juga menciptakan masalah

masalah komunikasi, dimana hal ini cenderung memisahkan orang orang bahkan bila mereka

bekerja saling berdekatan.

2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi, yang terdiri dari :

a. Persepsi Selektif

Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang menseleksi,

mengorganisasikan, dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. Segera setelah

seseorang menerima sesuatu, akan mengorganisasikan menjadi berbagai tipe informasi yang

berarti.

b. Status / Kedudukan Komunikator

Hambatan utama komunikasi lainnya adalah kecenderungan untuk menilai,

mempertimbangkan dan membentuk pendapat atas dasar karakteristik karakteristik pengirim

(sumber), Terutama kredibilitas-nya. Kredibilitas didasarkan ―keahlian‖ seseorang dalam

bidang yang sedang dikomunikasikan dan tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang

tersebut akan mengkomunikasikan kebenaran.

c. Keadaan Membela Diri

Perasaan membela diri pada pengirim, penerima berita atau keduanya juga menimbulkan

hambatan hambatan komunikasi.Keadaan membela diri seseorang mengakibatkan ekspresi

wajah,gerakan tubuh, dan pembicaraan tertentu, dan sebaliknya meningkatkan tingkat

pembelaan di pihak lain. Jadi akan timbul rantai reaksi defensif.

d. Pendengaran Lemah

Manajer perlu belajar mendengar secara efektif agar mampu mengatasi hambatan ini.

e. Ketidaktepatan Penggunaan Bahasa

Salah satu kesalah terbesar yang di buat dalam komunikasi adalah anggapan bahwa

pengertian terletak dalam kata kata yang digunakan.

1. Komunikasi vertikal

Terdiri atas komunikasi ke bawah dan ke atas.

Page 29: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

25

a. Komunikasi ke bawah (downward communication) = memberikan pengarahan,

instruksi, nasehat/saran, penilaian bawahan, dan informasi tentang tujuan dan

kebijaksanaan organisasi.

b. Komunikasi ke atas (upward communication) berisi data / umpan balik bagi

manajemen = mensuplai informasi kpd tingkatan manajemen atas tentang apa yg

terjadi pd tingkat bawah (laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk

diberikan keputusan).

2. Komunikasi Lateral / horizontal (koordinatif)

a. Komunikasi di antara para anggota dlm kelompok kerja yg sama.

b. Komunikasi di antara departemen-departemen pd tingkatan organisasi yg sama.

3. Komunikasi diagonal.

Komunikasi yg memotong secara menyilang rantai perintah organisasi

5. Peningkatan Efektivitas Komunikasi

Cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para manajer untuk

dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara lain:

1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif

2. Penggunaan umpan-balik

3. Menjadi komunikator yang lebih efektif

4. Pedoman komunikasi yang baik

Pedoman komunikasi yg baik.

American Management Associations (AMA) telah menyusun sepuluh pedoman komunikasi

yg baik (The Ten Commandments of Good Communication) :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan

dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama

berkomunikasi.

6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yg membantu atau

umpan balik.

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yg telah dilakukan.

8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10. Jadilah pendengar yg baik, berkomunikasi tdk hanya untuk dimengerti tetapi untuk

mengerti. tetapi untuk mengerti.

Page 30: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

26

LATIHAN

1. Secara etimologi motivasi dapat diartikan sebagai:

a. Organisasi

b. Perencanaan

c. Pengawasan

d. Pengendalian

e. Dorongan

2. Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan (needs) dapat

mendorongnya mencapai sasaran disebut :

a. Penghargaan

b. Tantangan

c. Kinerja

d. Tanggung jawab

e. Responsibility

3. Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke

orang lain disebut :

a. Kekuasaan

b. Delegasi

c. Wewenang

d. Reputasi

e. Komunikasi

4. Komunikasi yang memotong secara menyilang rantai perintah organisasi disebut

komunikasi :

a. Horizontal

b. Bisnis

c. Vertikal

d. Maya

e. Diagonal

5. Tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan usianya disebut :

a. Fixsasi

b. Regresi

c. Resignasi

d. Abolisi

e. Ambisi

Page 31: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

27

BAB IV

STANDAR PENGENDALIAN

1. Elemen Pengendalian

Manajer dapat memfokuskan pada standar dalam bidang fungsional untuk mengukur

prestasi :

Produksi Pemasaran SDM Keuangan

1. Mutu Volume penjualan Hubungan tenaga

kerja

Pengeluaran modal

2. Jumlah Pengeluaran

penjualan

Pergantian tenaga

kerja

sediaan

1. Biaya Pengiklanan tingkat absensi Arus modal

2. Prestasi kerja

individu

Prestasi Salesman - likuiditas

2. Laporan Keuangan Pengendalian

Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan tolok ukur :

1. Keberhasilan Manajemen

2. Pertanggungjawaban Manajemen

3. Pengembangan perusahaan

4. Penutupan perusahaan

3. Analisa laporan keuangan

Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angka-angka historis perusahaan

secara :

1. Time series, dari waktu ke waktu

2. Perbandingan dengan perusahaan sejenis Ada 4 Test untuk membantu pembuatan keputusan :

1. TES OF PROFITABILITY

Page 32: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

28

2. TEST OF LIQUIDITY

3. TEST OF SOLVENCY & EQUITY POSITION

Debt Equity Ratio = Total Utang Modal Sendiri

4.MARKET TEST

4. Manajemen Modern

(Manajemen Kontemporer)

Model Manajemen Kontemporer:

1. Model Tipe Z eori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari Amerika

dan Jepang dan filosofi manajemen yang ditandai, antara lain, jangka panjang

pekerjaan tetap, pengambilan keputusan secara konsensus, evaluasi dan promosi

lambat prosedur, dan tanggung jawab individu dalam konteks kelompok. Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan

yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi

bagian penting dalam perusahaan. Dengan demikian maka karyawan akan bekerja

dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya. Semangat Dr. William Ouchi dengan teori Z nya adalah membangun loyalitas pekerja melalui mind

set pekerjaan seumur hidupnya itu.

William Ouchi mengemukakan bahwa perusahaan Amerika dan Jepang berbeda dalam tujuh

dimensi yang penting, yaitu:

Page 33: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

29

a. Lama masa kerja

b. Cara pengambilan keputusan

c. Letak tanggungjawab

d. Kecepatan evaluasi dan promosi

e. Mekanisme kontrol

f. Spesialisasi jalur karier

g. Perhatian perusahaan terhadap pegawai

Kekuatan dari teori Z ini terletak pada upaya perusahaan untuk mengikat karyawan

dengan loyalitas tanpa batas, sehingga karyawan diharapkan mau bekerja dalam sikap yang

penuh integritas untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sedangkan kelemahan teori ini

terletak pada saat kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap

mempertahankan karyawan, apalagi saat ketidakpastian ekonomi merusak sektor financial

dan bisnis perusahaan. Selain itu teori ini membutuhkan banyak pengorbanan, karena sifatnya

yang holistik dan kurang sederhana.

2. Gerakan Ekselensi

Peters & Waterman, mengatakan bahwa, perusahaanperusahaan tertentu yang ―ekselen,‖ atau

mereka yang memiliki kesuksesan yang telah berlangsung dalam jangka panjang, melakukan

banyak hal secara sistematik yang membuat mereka terpisah dari perusahaan lain.

Pentingnya meningkatkan produktifits melalui orang dan memberikan Otonomi operasional .

Menurut Peter dan Waterman produktifitas dapat di tingkatkan dengan cara memotivasi dan

merangsang pegawai bukan hanya sekedar dengan memasang mesin baru atau teknologi baru

.Caranya adalah dengan memberikan mereka otonomi dan melibatkan orang dalam setiap

proses

Peters & Waterman, mengatakan bahwa, perusahaan-perusahaan tertentu yang ―ekselen,‖

atau mereka yang memiliki kesuksesan yang telah berlangsung dalam jangka panjang,

melakukan banyak hal secara sistematik yang membuat mereka terpisah dari perusahaan

lain.

Karakteristik dasar yang mungkin memicu ekselensi:

a. Melakukan sesuatu tepat pada waktunya

b. Tetap dekat dengan konsumen

c. Mempromosikan otonomi dan kewirausahaan

d. Memaksimalkan produksivitas pekerja

e. Menggunakan pendekatan hand-on bagi manajemen

f. Melakukan yang terbaik dan diketahui perusahaan

g. Mempertahankan struktur organisasi yang sederhana

3. TQM (Total Quality Management)

Management mutu terpadu di definisikan sebagai ―suatu pendekatan dalam menjalankan

usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus

menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya ( Tjiptono dan Diana 1995 :

TQM Sebagai komitmen budaya organisasi untuk memuaskan pelanggan melalui

penggunaan sistem terpadu dari perangkat, teknik-teknik, dan pelatihan.

Berdasarkan sigi yang dilakukan Lacelles & Berry terhadap 700 orang eksekutif, ditemukan

bahwa motivasi yang melatarbelakangi perlunya penerapan TQM pada sejumlah perusahaan,

yaitu:

a. 73% ingin memenuhi keinginan pelanggan

b. 60% ingin mengurangi biaya

c. 59% disebabkan inisiatif para eksekutif

Page 34: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

30

d. 34% disebabkan adanya ancaman dari pesaing

Untuk mencapai Manajemen mutu terpadu perlu di perhatikan aspek aspek berikut :

1. Perhatian pada pelanggan, Eksternal maupun Internal

2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap mutu

3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan

4. Memiliki komitmen jangka panjang

5. Membutuhkan kerjasama tim

6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan

7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

8. Memberikan kebebasan yang terkendali

9. Memiliki kesatuan tujuan

10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

4. ISO 9000 dan ISO 14000

ISO 9000 dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for

Standardization yang selanjutnya konsep ini di kenal sebagai standar manajemen mutu

(Quality Management) atau secara lengkap disebut sebagai Standar Manajemen Mutu dan

Jaminan Mutu Pedoman Seleksi dan Penggunaan ( Suratmo, 1994 :8 ).

ISO (International Organization for Standardization)Ada empat macam standar yang

diberikan:

a. ISO 9001

Melaksanakan semua aspek pabrikan (manufakturing) termasuk pengembangan dan

penyerahan produk dan jasa

b. ISO 9002

Melaksanakan semua fungsi prabrikan kecuali desain dan pengembangan produk

dan/atau jasa.

c. ISO 9003

Perusahaan non pabrikan, seperti distributor operasi pergudangan

d. ISO 14000

Unsur-unsur manajemen lingkungan yang berkualitas

Tujuan utama ISO 1900 adalah sebagai berikut :

a. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan mutu produk atau jasa yang di

hasilkan sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para

pembeli.

b. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemen bahwa mutu

yang di maksudkan telah di capai dan dapat di pertahankan.

c. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa mutu yang

di maksudkan telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang di jual.

Persyaratan yang di tetapkan dalam sertifikasi ISO 9000 meliputi :

1. Tanggung jawab manajemen

2. Dokumentasi sistem mutu

3. Peninjauan ulang kontrak

4. Pengendalian design

5. Inspeksi dan pengujian

6. Kalibrasi

7. Auditing Intern

8. Penanganan produk yang rusak

9. Tindakan perbaikan

Page 35: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

31

5. Proses Rekayasa Ulang Bisnis

Proses perencanaan ulang secara radikal serta memikirkan kembali proses bisnis secara

fundamental untuk mencapai perbaikan secara dramatis dalam ukuran unjuk kerja

kontemporer seperti, biaya, kualitas, servis, dan kecepatan (Bennis).

Proses rekayasa ulang ditujukan untuk:

a. Meningkatkan produktivitas

b. Mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham

c. Mencapai hasil yang luar biasa min 50% kenaikannya

d. Menghilangkan tingkatan dan pekerjaan yang tidak perlu (Restrukturisasi)

Tujuan rekayasa ulang bisnis adalah bagaimana membuat semua proses yang ada dalam

organisasi menjadi terbaik di kelasnya (Soumitra,D. 1999). ujuan rekayasa ulang bisnis

menurut Andrews and Stalick (1994;8) seperti disebutkan oleh Sitorus.M. dan Nasution

(2007) adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa yang

khusus serta mempertahankan produksi massal.

b. Meningkatkan kepuasan atas barang atau jasa sehingga pelanggan akan memilih barang

atau jasa perusahaan daripada perusahaan pesaing.

c. Membuat lebih mudah dan menyenangkan bagi pelanggan untuk melakukan bisnis

dengan perusahaan.

d. Memutuskan batasan organisasional, membawa pelanggan kepada saluran informasi

melalui komunikasi, jaringan, dan teknologi komputer.

e. Mempercepat waktu respon kepada pelanggan, mengeleminasikan kesalahan dan

ketidakpuaskan serta mengurangi pengembangan barang atau jasa dalam waktu siklus

pabrik.

6. Downsizing

Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi dan sering

menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar.

Downsizing adalah salah satu cara untuk mengubah struktur organisasi yaitu dengan cara

melakukan Downsizing. Downsizing adalah perubahan struktur yang dilakukan sebuah

perusahaan dengan tidak mengurangi keefektifan produktivitas dari perusahaan itu sendiri

untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang dianggap sudah tidak efektif atau bahkan jumlah

unit operasi. Dalam bahasa lainnya adalah PHK.

Pada dasarnya downsizing dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang sedang menjalankan

rekayasa ulang (reengineering), sebagai salah satu usaha untuk membuat perusahaan menjadi

lebih fleksibel, efisien dan efektif.

Downsizing dapat meningkatkan efisiensi, karena biaya, upah para manajer menjadi

berkurang dan proses pengambilan keputusanpun menjadi lebih cepat dari pada sebelumnya.

Ada beberapa penyebab yang menjadikan sebuah perusahaan melakukan downsizing :

1. Krisis ekonomi yang dialami oleh perusahaan.

2. Pendapatan perusahaan lebih kecil ketimbang pengeluaran.

3. Jumlah tenaga kerja yang terlampau banyak.

4. Butuh tenaga kerja yang lebih professional dan personalia yang baru.

5. Perusahaan ingin membuka cabang baru.

7. Organisasi Jejala (Networking Organization)

Perusahaan harus memiliki semua fungsi utama (produksi, pemasaran dsb) agar dapat

dijalankan kegiatan perusahan.

Page 36: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

32

Fungsi utama organisasi jejala tidak harus dimilikinya sendiri, tetapi dapat dilakukan oleh

perusahaan lain, yaitu atas dasar kontrak.

Perusahaan dengan dengan struktur organisasi jejala ini cukup dikendalikan leh beberapa

orang eksekutif saja, yang bertugas mengatur dan mengkoordinir para subkontraktor

perusahaan, dan membuat strategi tingkat perusahaan guna menjadi perusahaan global jika

memungkinkan.

Network organization adalah sebuah perusahaan atau kelompok perusahaan yang memiliki

struktur formal minimum dan bergantung hanya pada pembentukan dan pembubaran tim

untuk memenuhi tujuan tertentu. Sebuah organisasi jaringan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi secara luas, dan memanfaatkan pengetahuan dan dalam perusahaan

di sepanjang rantai nilai. (dictionary.bnet.com). Network organization terdiri dari dua atau

lebih unit-unit organisasi dari berbagai organisasi yang terlibat dalam jangka panjang dan

hubungan formal. Hubungan dalam Network organization secara global berada dalam

lingkup dan jangkauan. Tujuan khas Network organization secara keseluruhan adalah untuk

menyatukan sumber daya yang dikendalikan oleh organisasi yang berbeda untuk membuat

organisasi baru dan lebih kuat, lebih siap untuk pasar baru, teknologi baru atau layanan yang

baru. Network organization biasanya muncul dari hubungan antara individu-individu atau

kelompok individu, bukan dari struktur organisasi formal. Berbeda dengan jaringan

mendadak dibahas dalam kaitannya dengan individu, namun, beberapa dimensi dari

kehidupan organisasi jaringan misalnya, otoritas yang sah, strateginya, dan visi – yang

ditentukan dan diberlakukan oleh manajemen dan tercermin dalam bagan organisasi dan

kontrak resmi. Dengan kata lain, sebagai jaringan formal, sifat yang muncul biasanya

terdapat dalam kerangka yang lebih sempit kontrol. Namun, dibandingkan dengan hirarki

organisasi tradisional, Network organization sangat fleksibel.

8. Kaizen

Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-menerus semua

bidang dalam perusahaan.

Menurut Kazuo Inamori bahwa Kaizen adalah ‖To day better than yesterday, then make

tomorrow better than yesterday‖ (hari ini lebih baik dari kemarin, dan buat esok lebih baik

dari hari ini) Dalam Hadist Islam, dikatakan bahwa:‖jika hari ini sama dengan kemarin

berarti kamu merugi, dan jika lebih jelek maka kamu celaka‖ Konsep Kaizen ini berkaitan

dengan konsep TQM.

aizen merupakan sebuah istilah yang cukup populer dalam manajemen

Jepang,terutama di bidang industri. Mengapa Kaizen dapat membuat seseorang

menjadi luar biasa?. Konsep pemikiran kaizen adalah bahwa setiap orang ahli pada

pekerjaannya masing-masing. Setiap orang dianggap luar biasa pada bidang kerjanya

masing-masing. Karena itu,setiap orang diharapkan dapat memberikan sumbang saran

dan upaya untuk melakukan perbaikan yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Kaizen dilakukan pada seluruh proses dan siklus PDCA atau Plan-Do-Check-

Action yaitu merencanakan,melakukan,mengevaluasi,melakukan Preventive Action

(tindakan pencegahan) dan Corrective Action(tindakan perbaikan). Dengan adanya

siklus PDCA ini, terutama dari adanya CA dan PA, maka standar dan hasil kerja

semakin lama akan semakin baik.

Kaizen dipopulerkan oleh Masaaki Imai melalui bukunya Gemba Kaizen pada

tahun 1986. Kaizen sebenarnya merupakan sebuah konsep atau mindset, agar orang

selalu berfikir dan berusaha membuat lebih baik dari yang sudah ada, dengan

melakukan pengamatan ditempat kerja atau Gemba. Hal yang menarik dari Kaizen

adalah melibatkan semua orang mulai dari manajer sampai karyawan/karyawati pada

level bawah, mengandalkan pengamatan di tempat kerja, dilakukan dengan biaya

Page 37: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

Modul Dasar Manajemen dan Bisnis 2 – AMIK BSI Pontianak 33

murah dan berhasil meningkatkan keunggulan bersaing produk di bidang mutu dan

harga. Selain itu, juga menanamkan mindset untuk selalu berfikir ke arah yang lebih

baik untuk selalu belajar dan memperbaiki diri.

Masalah dalam konsep berfikir Kaizen :

· Masalah adalah kumpulan sesuatu yang berharga dan orang bukan masalah.

· Bila ada kesalahan segera perbaiki.

· Jangan mengandalkan uang untuk Kaizen, lebih baik melakukan Kaizen

pekerjaan dulu daripada Equipment.

· Lihat dengan mata kepala sendiri.

· Kaizen itu tidak terbatas,karena ruang yang paling luas didunia ini adalah ruang

untuk membuat perbaikan.

· Jangan melakukan Kaizen, keselamatan dan kualitas jangan dilupakan.

9. Just In Time (JIT)

Model ini menunjukkan bahwa konsep manajemen biaya (cost management concepts) sudah

sejak lama ketinggalan zaman dan perlu dirubah.

Gagasan dasar JIT sangat sederhana yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan atau

memproduksi yang di minta, pada saat di minta , dan hanya sebesar jumlah yang di minta.

Konsep JIT ini pertama kali di gunakan di Jepang oleh TOYOTA dan selanjutnya di adopsi

oleh beberapa perusahaan manufaktur di Jepang dan Amerika serikat, misalnya Hewlett

Packard, IBM, dan Harley Davidson.

Menurut TAIICHI OHMO/ Pencipta JIT bahwa system maufakturing tradisional

menghasilkan pemborosan pada setiap tahap. Pemborosan tersebut meliputi overproduksi ,

waktu tunggu yang terlalu lama, pemborosan dalam transformasi unit, pemborosan dalam

pemprosesan, persediaan yang tidak perlu, gerakan yang tidak perlu dan ,memproduksi

barang rusak / cacat.

Unsur-unsur yang pada JIT

a. Sikap Awareness/Education

b. House-keeping

c. Quality Improvement

d. Uniform Plant Load (UPL)

e. Redesign Prosess Flow

f. Set-up Reduction

g. Supplier Net Work

Adapun menurut Marc J. Schniederjans (1993:5) terdapat delapan prinsip kunci dalam JIT

yaitu:

1. Memproduksi sesuai dengan pesanan

2. Menyatukan produksi

3. Mengeliminasi pemborosan

4. Memproduksi secara terus menerus sampai dengan perbaikan

5. Menyempurnakan kualitas produk

6. Perhatian terhadap orang

7. Mengeliminasi kemungkinan yang akan terjadi

8. Pemeliharaan jangka panjang

10. ABC Concept

Activity Based Costing (ABC) adalah metode costing yang di rancang untuk menyediakan

informasi bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan

Page 38: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

34

mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. ABC juga digunakan sebagai elemen activity

based management yaitu pendekatan manajemen yang focus pada aktivitas.

Salah satu model yang dianggap revolusioner dan populer khususnya di bidang cost

accounting atau persisnya management accounting adalah Activity.

Based Costing (ABC)

Model ini telah diaplikasi sebagian besar perusahaan di Amerika dan dinilai telah mampu

meningkatkan efisiensi dan daya saing produk Amerika terhadap produk asing khususnya

Jerman dan Jepang. Malah model ini dianggap lebih bermanfaat dibanding dengan konsep

JIT yang dinilai sebagai produk Jepang. Dalam akuntansi konvensional dikenal tiga unsur

dalam menghitung biaya produk, yaitu:

a. Biaya langsung

b. Biaya upah langsung

c. Biaya overhead

Dalam ABC :

1. Biaya produksi dan non produksi di bebankan ke produk.

2. Beberapa biaya produksi tidak di masukkan ke biaya produk.

3. Ada sejumlah pool biaya overhead, setiap pool di alokasikan ke produk dan objek biaya

lainnya dengan menggunakan ukuran aktivitas masing-masing yang khusus.

4. Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasidalam sistem akuntansi biaya

tradisional.

5. Tarif overhead atau tingkat aktivitas di sesuaikan dengan kapasitas dan bukunya dengan

kapasitas yang dianggarkan.

11. Balanced Scorecard

Balanced scorecard atau BSC adalah pengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan

mempertimbangkan empat perspektif (yang saling berhubungan) yang merupakan

penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin di capai oleh suatu perusahaan dalam jangka

panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan. Konsep ini

dikembangkan oleh Robert S.kaplan dan David P. Norton.

Menurut Kaplan & Norton, bahwa balanced scorecard berfungsi sebagai pelengkap dan

bukan sebagai pengganti pengukuran kinerja keuangan tradisional, karena data keuangan

tetap dipertahankan dalam pengukuran kinerja.

Empat perpektif kinerja Balanced Scorecard, yaitu:

a. Financial Perspective

b. Customer Perspective

c. Internal Business Prosess Perspective

d. Learning and Growth Perspective

Munculnya Balanced Scorecard karena adanya tingkat persaingan bisnis dari industrial

competition ke information competition, sehingga mengubah alat ukur atau yang dipakai oleh

perusahaan untuk mengukur kinerjanya.

Perubahan teknologi → persaingan ketat didunia bisnis→ mendorong kebutuhan akan

informasi→ mengakibatkan persaingan informasi→untuk membantu mengambil keputusan.

Mengapa kata ―Balance‖..??

v Karena balanced scorecard menunjukkan adanya keseimbangan antara semua

faktor yaitu keseimbangan antara :

• Faktor keuangan dan non keuangan

• Pihak eksternal dan internal

• Jangka pendek dan jangka panjang.

Page 39: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

35

LATIHAN

1. Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angkaangka historis perusahaan secara :

a. Random

b. Time series

c. Tepat waktu

d. Jangka panjang

e. Logika

2. Total utang dibagi modal sendiri adalah rumus :

a. Debt Equity Ratio

b. Cash Ratio

c. Earning Ratio

d. Current Ratio

e. Quick Ratio

3. Diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus-menerus semua

bidang dalam perusahaan adalah model manajemen kontemporer :

a. Downsizing

b. ABC concept

c. Kaizen

d. Balance scorecard

e. Just in time

4. Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi dan

sering menghasilkan struktur organisasi yang lebih mendatar adalah model manajemen

kontemporer :

a. Downsizing

b. ABC concept

c. Kaizen

d. Balance scorecard

e. Just in time

5. Salah satu model yang dianggap revolusioner dan populer khususnya di bidang cost

accounting atau persisnya management accounting adalah :

a. Downsizing

b. ABC concept

c. Kaizen

d. Balance scorecard

e. Just in time

Page 40: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

36

BAB V

DASAR-DASAR BISNIS

1. Pengertian Bisnis

Hughes dan Kopoor dalam DR. Buchari Alma (2001) menyatakan bahwa bisnis ialah

suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan

jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut Steven Skinner and John M. Ivancevich (1992) dalam Gugup Kismono (2001)

bahwa bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang,

jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperolah

manfaat atau keuntungan. Istilah bisnis pada umumnya ditekankan pada 3 (tiga) hal yaitu :

1. Usaha-usaha perorangan kecil-kecilan dalam bidang barang dan jasa.

2. Usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport, perusahaan surat kabar, hotel dan

sebagainya.

3. Usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa

2. Merencanakan Bisnis

Kegiatan apapun tanpa melalui proses perencanaan akan sulit mendapatkan hasil yang

memadai. Karena pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana adanya tanpa melihat kejadian

masa lalu dan memperhatikan perubahan masa depan. Begitu pula dalam mengelola sebuah

perusahaan manajer harus merencanakan bisnisnya yang berguna untuk pedoman

pelaksanaan dan sebagai evaluasi kinerjanya. Lima Pemegang Kepentingan Utama dalam

Bisnis (FIVE KEY STAKEHOLDERS IN A BUSINESS ) terdiri dari:

1. Pemilik (Owners)

Setiap bisnis dimulai dari hasil ide mengenai barang danjasa oleh orang yang disebut

wirausaha (entrepreneur). Ia mengorganisasikan (Organize) dan mengelola resiko

yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis. Pemilik Tunggal, Banyak, dan Perseroan

(kepemilikan dalam saham)

2. Kreditur (Creditors):

Perusahaan memerlukan dana lebih daripada yang didapat dari pemilik. Kreditur

dapat memberikan solusi sebagai penyedia pinjaman untuk memulai bisnis. Contoh:

Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank Muamalat dan sebagainya.

3. Pekerja (Employees):

Hasil ide pemilik untuk membangun bisnisnya, harus didukung karyawan. Karyawan

yang direkrut untuk menyelenggarakan bisnis.

4. Pemasok (Suppliers): Menyelenggarakan bisnis membutuhkan bahan (material) yang

dibutuhkan untuk produksi melalui pemasok. Produk yang dijual hendaknya harus

berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi . Produk kualitas harus melalui

proses mengubah bahan berkualitas melalui cara produksi yang efektif, efesien dan

produktif .

5. Pelanggan (Customers):

Tujuan akhir dari bisnis adalah sejauh mana produk atau jasa dapat memuaskan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimanapun perusahaan harus tahu tentang

Page 41: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

37

apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan demikian apa yang ditawarkan

kepada mereka dapat direspon dengan baik.

3. Maksud dan Tujuan Bisnis

Bisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Lebih

dari itu, bisnis juga harus mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik minat dan

perilaku para konsumen. Secara umum, maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan

faktor-faktor berikut :

1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

2. Keuntungan usaha

3. Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan

4. Mengatasi berbagai risiko

5. Tanggung jawab sosial

4. Persaingan Usaha Bisnis

Menurut DR. Buchari Alma (2001) bahwa persaingan yang sehat akan menimbulkn

beberapa keuntungan yaitu:

1. Harga bagi konsumen bisa lebih rendah, karena produsen berusaha bekerja efisien dan

menurunkan harga jual.

2. Bisnis berusaha meningkatkan pelayanan bagi konsumen.

3. Bisnis berusaha menciptakan barang baru dan dengan mutu yang baik.

4. Menghilangkan bisnis yang tidak mampu bekerja secara efisien dan yang memborokan

sumber daya.

Pengertian Perusahaan

Perusahaan kecil

Dikelola sendiri oleh pemilik

Struktur organisasi sederhana

Prosentase kegagalan tinggi

Akses sumber dana sulit

Perusahaan Besar

Dikelola oleh para profesional

Struktur organisasi kompleks

Prosentasi kegagalan rendah

Akses sumber dana mudah

5. Fungsi Dasar Bisnis

Steinhoff dalam bukunya The Word of business (1979) menyatakan bahwa fungsi

dasar bisnis ialah :

a. Acquiring raw material (mencari bahan mentah)

b. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi produk)

c. Distributing products to consumers (menyalurkan barang ke tangan konsumen)

Ada pandangan yang lebih ekstrim yang menyatakan bahwa bisnis dibagi atas dua bagian

yaitu:

a. Production

b. Marketing

Page 42: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

38

LATIHAN

1. Kata bisnis berasal dari bahasa :

a. Melayu

b. Inggris

c. Amerika

d. Perancis

e. Sansekerta

2. Melihat pada asal katanya bisnis berarti :

a. Manusia

b. Karyawan

c. Perusahaan

d. Owner

e. Pekerja

3. Perusahaan yang dikelola sendiri oleh pemiliknya disebut perusahaan :

a. Besar

b. Giant

c. Konglomerat

d. Akuisisi

e. Kecil

4. Perusahaan yang akses sumber dananya mudah disebut perusahaan :

a. Besar

b. Asongan

c. Klontong

d. Pailit

e. Kecil

5. Maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor :

a. Nasional

b. Budaya

c. Internasional

d. Keuntungan usaha

e. Lokal

Page 43: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

39

BAB VI

PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI DAN BISNIS

1. Tantangan-tantangan yang Dihadapi Bisnis

a. Tantangan Produktivitas

Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar

luas yang makin berkembang. Usaha meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan

cara :

1. Memperbaharui mesin-mesin dengan modern

2. Kembangkan kegiatan research and development.

3. Di negara maju di coba pemakaian robot

4. Kembangkan manajemen personalia

5. Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.

b. Tantangan Kualitas

Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan seringkali diperbaiki.

Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki servisnya.

c. Tantangan Pasar Global

Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu, produktivitas dan kualitas

produk harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global tersebut.

1. Globalisasi Ekonomi

Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negara yang berbeda. Sudah siapkah anda

menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era teknologi

modern?

Tantangan Sosial

a. Pemulihan Ekonomi

Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan

terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.

Trend-trend dan Tantangan Bisnis Masa Kini

a. Wanita di Dunia Kerja

Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas tinggi

hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang naik pentas

snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya, negosiasi tampaknya akan

lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi

menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.

b. Isu link and Match

Link and match adalah kondisi yang menggarmbarkan tingkat kesesuaian antara dunia

pendidikan dan dunia kerja.

c. Diversitas

Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan

dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.

Page 44: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

40

d. Konflik Nilai

Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia. Perbedaan

nilai tersebut antara lain :

1. Genarasi Baby Boomers

2. Baby Busters

e. Etika Bisnis

Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin berkembang.

Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk menyelamatkan

lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus berfungsi sosial dan

dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku di masyarakat.

Tantangan Kualitas

Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan

Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Penekanan teknis atau manufaktur Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika

telah memenuhi spesifikasi tertentu.

b. Penekanan pada konsumen

Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut

mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

Tantangan Teknologi

Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan

menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar yang

tinggi.

3. Hakikat Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan

sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa

(Musselman and Hughes : 1964). William F. Schoell (1993) mengatakan bahwa: Studi ilmu

ekonomi juga termasuk menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi,

menabung dan membelanjakan uangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem ekonomi

ialah struktur organisasi masyarakat yang berusaha mencari kesimbangan antara kebutuhan

yang tidak terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas. (Brown and Petrello, 1976 ).

Kemudian sistem ekonomi harus menjawab pertanyaan berikut :

1. Apa yang akan diproduksi ?

2. Berapa jumlah yang akan diproduksi ?

3. Bagaimana cara memproduksi ?

4. Siapa mendapat apa ?

4. Ciri-Ciri Bisnis Modern

Ciri-ciri dari bisnis modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan

(interdependence) dan produk massal.

1. Spesialisasi

2. Interdependence

3. Produksi massal.

Page 45: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

41

Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan (utility).

Ada 4 kegunaan (utility) yang timbul dari produksi ini yaitu :

1. Form utility

2. Place utility

3. Time utility

4. Possession utility

Kegunaan Bentuk (Form Utility)

• Peningkatan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat disebabkan oleh perubahan

bentuknya.

Sebagai contoh : nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun jika lempengan

besi tersebut ditempa menjadi sebuah pisau, maka nilai gunanya akan menjadi lebih besar.

Kegunaan Tempat (Place Utility)

• Pertambahan kegunaan dari suatu benda antara lain dapat karena dipindahkan dari satu

tempat ke tempat lain.

• Contoh : Sebuah mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah tropis,

namun jika dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfaatnya.

Page 46: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

42

Kegunaan Waktu

• Kegunaan suatu benda bertambah jika benda itu dipakai pada waktu-waktu yang tepat dan

sesuai dengan manfaat benda tersebut.

• Contoh : payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu huja atau saat hari terik.

Kegunaan Kepemilikan

• Kegunaan suatu benda baru terasa bila telah ada pemiliknya, atau dimiliki oleh konsumen

yang tepat.

• Contoh : tanah yang kosong dan terbengkalai tidak akan memiliki manfaat, tetapi tanah

tersebut baru membawa manfaat bila dimiliki dan diolah oleh manusia yang bisa mengolah

tersebut.

Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:

1. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi

barang baru, ini menimbulkan form utility.

2. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena

place, time, dan possession.

Page 47: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

43

LATIHAN

1. Dunia bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar

luas yang makin berkembang disebut tantangan :

a. Produktivitas

b. Sosial

c. Kualitas

d. Abad 2000

e. Pasar Global

2. Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak disebut tantangan :

a. Produktivitas

b. Sosial

c. Kualitas

d. Abad 2000

e. Pasar Global

3. Kursi adalah salah satu contoh dari :

a. Form utility

b. Possession utility .

c. Place utility

d. Space utility

e. Time utility

4. Payung adalah salah satu contoh dari :

a. Form utility

b. Possession utility .

c. Place utility

d. Space utility

e. Time utility

5. International Standardization Organization (ISO) berkedudukan di :

a. Jakarta

b. Paris

c. New York

d. Jenewa

e. Bangkok

Page 48: MODUL DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS...Merencanakan Bisnis 3. Maksud dan Tujuan Bisnis 4. Persaingan Usaha Bisnis 5. Fungsi Dasar Bisnis LATIHAN PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS SERTA EKONOMI

44

DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri. 2004, Wacana Komunikasi Organisasi, Bandung: Mandar Maju

Amirullah dan Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen, Edisi pertama, Cetakan pertama,

Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002

Basu Swasta, Ibnu Sukotjo, 1998, Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

Candra Wijaya. dan Muhamad Rifa'i. 2016. Dasar-Dasar Manajemen. Medan: Perdana

Publishing.

H.B. Siswanto. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Khomsahrial Romli.2011 Komunikasi Organisasi Lengkap, Jakarta : Grasindo

T. Hani Handoko. Manajemen. 2003. Manajemen. Edisi2. Yogyakarta: BPFE.

Sentot Imam Wahjono, Anna Marina, Siti Maro’ah, Widayat. Pengantar Bisnis. 2018.

Jakarta: Prenadamedia Group

Sudaryono. 2015. Pengantar Bisnis Teori & Contoh Kasus. Yogyakarta. CV Andi Offset

Oemar Hamalik.2006 Manajemen Pengembangan Kurikulum, bandung; PT. Reneka

Rosdakarya