124
MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTA’ALLIMIN REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pembelajaran Islam Oleh M. FIRDAUS FATCHUR ROZI NIM. 11110014 JURUSAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN

DI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTA’ALLIMIN

REKSOSARI KECAMATAN SURUH

KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pembelajaran Islam

Oleh

M. FIRDAUS FATCHUR ROZI

NIM. 11110014

JURUSAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA 2015

Page 2: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

ii

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : M. Firdaus Fatchur Rozi

NIM : 11110014

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pembelajaran Agama Islam

Judul : MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN

PESANTREN DI PONDOK PESANTREN

BUSTANUL MUTA’ALLIMIN REKSOSARI

KECAMATAN SURUH KABUPATEN

SEMARANG

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, September 2015

Pembimbing

Rasimin, S.PdI, M.Pd NIP 19750713200901011

Page 3: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

SKRIPSI

MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN

DI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTA’ALLIMIN REKSOSARI

KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH

M. FIRDAUS FATCHUR ROZI

NIM: 111 10 014

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pembelajaran Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal …………………… dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kepembelajaran Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji :

Sekretaris Penguji :

Penguji I :

Penguji II :

Salatiga, September 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd. NIP. 19670121 199903 1 002

Page 4: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : M. Firdaus Fatchur Rozi

NIM : 11110014

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pembelajaran Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, September 2015

Yang Menyatakan

M. Firdaus Fatchur Rozi.

Page 5: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Pelajaran paling berharga adalah sebuah perjalanan hidup yang mampu

membuat kita sadar betapa berharganya waktu setelah sekian lama kita menyia-

nyiakannya

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibuku tercinta, yang selalu mendukung, mendo'akan dan

memberikan segalanya baik moral maupun spritual bagi kelancaran studi,

semoga Allah senantiasa meridhoinya.

2. Almamater tercinta

3. Rekan-rekan Mahasiswa IAIN Salatiga

Page 6: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

vi

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرمحن الرحيم Syukur alhamduillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan

berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis

mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi

Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin.

Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah

merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya

dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka

terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul “Modernisasi sistem

pembelajaran pesantren di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis

ucapkan terima kasih yang tiada taranya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pembelajaran Agama Islam

IAIN Salatiga.

4. Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd, selaku sebagai Dosen Pembimbing, yang

dengan keikhlasannya telah memberikan bimbingan hingga tersusunnya

skripsi ini.

5. Karyawan Perpustakaan IAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.

Page 7: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

vii

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

ganda. Amin.

Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki

keterbatasan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk

kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada

umumnya.

Amin – amin yarobbal ‘alamin

Salatiga, September 2015 Penulis

M. Firdaus Fatchur Rozi

Page 8: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

viii

ABSTRAK Rozi, M. Firdaus Fatchur. 2015. Modernisasi Sistem Pembelajaran Pesantren di

Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Skripsi, Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pembelajaran Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing. Rasimin, S.PdI, M.Pd

Kata Kunci : Sistem Pembelajaran, dan Pesantren Modern

Menyadari sepenuhnya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, maka pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran pondok pesantren bersumber pada ajaran agama Islam, dalam rangka membangun masyarakat untuk memperkokoh kepribadian bangsa dalam menghadapi dunia modern. Namun pembelajaran di pesantren masih dianggap kurang menyesuaikan dengan era modernisasi, kondisi ini menyebabkan pesantren kurang diminati oleh masyarakat.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sistem Bagaimana modernisasi sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin, Bagaimana modernisasi sistem pembelajaran khususnya di Ponpes Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang, dan Faktor-faktor apasajakah penghambat dan penunjang modernisasi sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin, modernisasi sistem pembelajaran khususnya di Ponpes Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang serta faktor penunjang dan penghambat modernisasi sistem pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan. Analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin meskipun masih menggunakan kurikulum pondok klasik, namun sudah ada upaya peningkatan pembelajaran agama Islam dalam masyarakat. Sistem pembelajaran yang menggunakan pendekatan sosio-kultural kepada masyarakat sekitar pesantren yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat antara lain, tahlilan (sarwaan) setiap malam jum’at dan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara bergiliran. Faktor penunjang adanya dukungan dan komitmen dari pengasuh untuk berkembang, sedangkan faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang masih kurang, pengurus yang masih menjalankan berbagai peran dalam tugasnya.

Page 9: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ............................................................................. ii

PENGESAHAN ........................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian ............................................................. 8

E. Definisi Operasional ............................................................. 9

F. Metode Penelitian ................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren ................................ 15

B. Modernisasi Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren ............ 32

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Sistem Pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin ....... 50

B. Modernisasi Sistem Pembelajaran di Ponpes

Bustanul Muta’allimin ......................................................... 63

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Modernisasi Sistem

Pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin .................... 69

Page 10: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

x

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 73

A. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren ............................... 73

B. Modernisasi Sistem Pembelajaran di Pondok Pesantren

Bustanul Muta’allimin.......................................................... 76

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Modernisasi

Pembelajaran di Ponpes Bustanul Muta’allimin .................... 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 86

B. Saran .................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tingkat Pembelajaran Masyarakat .................................... 50

Tabel 3.2 Data Sarana Pembelajaran ................................................. 50

Page 12: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan

2. Surat Ijin Penelitian

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Daftar Riwayat Hidup

5. Transkrip Wawancara

Page 13: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di

Indonesia yang kegiatannya berawal dari pengajian kitab. Secara implicit,

pondok pesantren dikonotasikan sebagai lembaga pendidikan Islam

tradisional, namun tidak berarti pondok pesantren tertutup untuk

melaksanakan inovasi. Pada zaman penjajahan Belanda memang mereka

menutup diri dari segala pengaruh luar terutama pengaruh barat yang non

Islami. Namun di lain pihak pondok pesantren dengan figur kyainya telah

berhasil membangkitkan nasionalisme, mempersatukan antar suku-suku yang

seagama bahkan menjadi benteng yang gigih melawan penjajahan.

Menyadari sepenuhnya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia

beragama Islam, maka pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pondok

pesantren bersumber pada ajaran agama Islam, dalam rangka membangun

masyarakat untuk memperkokoh kepribadian bangsa dalam menghadapi dunia

modern. Sedangkan keberadaan pondok pesantren disamping sebagai lembaga

pendidikan juga sebagai lembaga masyarakat telah memberi warna dan corak

yang khas khususnya masyarakat Islam Indonesia, sehingga pondok pesantren

dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat sejak berabad-abad

lamanya. Oleh karena itu kehadiran pondok pesantren dapat diterima oleh

masyarakat sampai saat ini (Mastuhu, 2004: 25).

Page 14: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

2

Dalam perkembangannya sampai sekarang ini pondok pesantren

telah mempunyai beberapa bentuk kegiatan pendidikan non formal baik yang

berupa pengajian kitab dan keterampilan dan pengambangan masyarakat.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pondok pesantren

juga ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang konsekuen anti

penjajah.

Untuk merealisasikan tujuan pendidikan pondok pesantren maka

kegiatannya harus dibina dan dikembangkan lebih intensif sesuai dengan

tujuannya, sehingga pendidikan yang ada di pondok pesantren dapat dikatakan

sebagai bentuk nyata dari firman Allah SWT yang terdapat dalam surat At-

Taubah ayat 122 adalah sebagai berikut:

* $tBur šc %x. tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rã�ÏÿYuŠÏ9 Zp©ù!$Ÿ2 4 Ÿw öqn=sù t�xÿtR `ÏB Èe@ ä. 7ps%ö�Ïù

öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuŠÏj9 ’Îû Ç̀ƒÏe$!$# (#râ‘É‹ YãŠÏ9ur óO ßgtBöqs% #sŒÎ) (#þqãèy_ u‘ öNÍköŽs9Î)

óO ßg=̄yès9 šc râ‘x‹øts† ÇÊËËÈ

Artinya:“Tidak sepatutnya orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya

(kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang memperdalam pengetahuan tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”(Qs. At-Taubah: 122).

Maksud dari ayat tersebut menjelaskan bahwa yang demikian itu

merupakan penjelasan bahwa Allah SWT menghendaki semua penduduk

Page 15: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

3

kampung agar berangkat berperang atau sekelompok orang saja dari tiap-tiap

Kabilah, jika mereka tidak seluruhnya keluar. Kemudian, hendaklah orang-

orang yang berangkat bersama Rasulullah SAW mendalami isi wahyu yang

diturunkan kepada beliau, serta memberikan peringatan kepada kaumnya, jika

mereka telah kembali, yaitu berkenaan dengan perihal musuh. Dengan

demikian, ada dua tugas yang menyatu dalam pasukan tersebut, yaitu yang

bertugas mendalami agama yang bertugas untuk berjihad, karena hal itu

merupkan fardhu kifayah bagi setiap orang muslim (Suharto, 2011: 58).

Tafsir lain menjelaskan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah

melarang supaya jangan sampai semua kaum muslimin itu pergi berperang,

melainkan hendaklah ada juga sebagian yang tinggal untuk menyelenggarakan

urusan-urusan lain. Menurut keterangan sebagain ahli tafsir, inilah ayat

peperangan yang paling akhir diturunkan, ayat-ayat yang terdahulu selalu

mengobarkan semangat berperang, tiap-tiap terdengar komando maka seluruh

kaum muslimin merlomba-lomba turut mengambil bagian dan hampir tidak

ada orang yang tinggal dirumah, maka turunlah ayat ini. Makna yang dapat

kita ambil dari firman Allah tersebut di atas, bahwa dalm kehidupan

masyarakat kita terdapat golongan ummat ada yang menuntut dan

memperdalam ilmu agama untuk memberi peringatan kepada mereka yang

hanya berjuang untuk kepentingan dunia saja.

Pondok pesantren sebagai suatu sistem pendidikan yang tumbuh dan

berkembang di dalam masyarakat dijadikan tumpuhan dan harapan untuk

dijadikan suatu model pendidikan sebagai variasi lain dan bahkan dapat

Page 16: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

4

menjadi alternatif lain dalam pengembangan masyarakat guna menjawab

tantangan masalah urbanisasi dan pembangunan dewasa ini. Oleh karenanya

pondok pesantren dengan fungsinya harus berada di tengah-tengah kehidupan

manusia dalam setiap perkembangannya, dan dapat memberi dasar-dasar

wawasan dalam masalah pengetahuan baik dasar aqidah maupun dasar

syari’ah. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin menganjurkan ummat

manusia untuk memahami ajaran-ajaran Islam secara tepat agar dapat

dijabarkan dalam kehidupan yang nyata.

Adapun ilmu-ilmu yang diajarkan dalam pesantren-pesantren

walaupun belum berkembang menjadi ilmu yang lebih mapan, telah mampu

memberi dasar pola hidup kebudayaan dan peradapan. Disamping untuk

mendalami ilmu agama, pondok pesantren sekaligus mendidik masyarakat di

dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena itu peranan

pesantren sangat perlu untuk ditampilkan.

Pada dasarnya pondok pesantren mendidik pada santrinya dengan

ilmu agama Islam agar mereka menjadi orang yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, berilmu yang mendalam dan beramal sesuai dengan

tuntutan agamanya. Namun fungsinya sebagai sosialisasi nilai-nilai dari ajaran

Islam ini tidaklah cukup bagi suatu pesantren untuk mampu bersaing dengan

lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang sudah berkembang dan modern,

bahkan untuk bertahan saja ia harus berani beradaptasi dengan arus

perubahan-perubahan sosial yang sangat pesat ini. Sehingga secara bertahap

Page 17: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

5

sistem pendidikan pesantren mampu berintegrasi dengan sistem pendidikan

nasional.

Namun pada akhir-akhir ini ada kecenderungan dari beberapa

pondok pesantren yang tidak hanya membekali santrinya dengan pengetahuan

agama saja, akan tetapi sudah mulai membekali santrinya dengan

keterampilan-keterampilan seperti pertanian, hal ini terutama didasari oleh

adanya tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya output yang dihasilkan

oleh lembaga pendidikan itu terampil dan siap pakai. Saat ini bangsa

Indonesia sangat giat dalam gerak pembangunan. Hal ini untuk mewujudkan

tujuan dari pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia seutuhnya.

Pondok pesantren sangat memegang peranan penting sebab yang dimaksud

manusia Indonesia seutuhnya adalah manusia yang selalu dapat

mengendalikan diri, dapat menjaga keseimbangan matriil dan sprituil antara

kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

Ilmu yang ditimba para alumni pesantren dari almamater

pesantrennya masing-masing sangat cukup untuk bekal hidup bermasyarakat

dan berjuang. Ini tentu ditunjang dengan lebih tekunnya santri tempo dulu dan

berkah para gurunya yang keikhlasan dan kedalaman ilmunya sangat

mumpuni. Suatu hal yang menakjubkan, bahwa Ummat Islam Nusantara yg

terjajah selama 3,5 abad dan selalu kalah dalam pertikaian politik dan

kekuasaan tapi masih bisa mengembangkan da’wah Islamiyah-nya sehingga

sensus penduduk menjadi mayoritas muslim dan transaksi dalam kehidupan

masyarakat baik ekonomi atau non ekonomi juga sangat banyak yang

Page 18: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

6

dipengaruhi oleh teori fiqih Islami. Ini tidak lepas dari perjuangan pesantren

yang bertebaran di pelosok-pelosok tanah air. Kelompok santri memang kalah

dalam perebutan kekuasaan dan politik tapi masih berjaya dalam kultur

budaya. Banyaknya Pesantren yang berdiri meningkatkan jumlah penduduk

Islam menjadi mayoritas di Indonesia. Ironisnya, justru ketika kita sudah

merdeka, umat Islam menerima tekanan-tekanan dari kultur budaya, ekonomi

dan juga politik sehingga jumlah populasinya mengalami degradasi. Dari

sinilah pesantren harus introspeksi diri sendiri agar misi pendidikan, sosial dan

da’wahnya tetap eksis di zaman globalisasi ini.

Sehubungan dengan itu maka diantisipasi bentuk ideal pendidikan

pesantren dimasa depan adalah bentuk pendidikan formal yang mengasuh

ilmu-ilmu agama islam dan dilaksanakan dalam kultur pesantren artinya

berbentuk pendidikan non formal lengkap dengan asrama, kiai, santri dan

ustadz yang hidup bersama dengan masjid dan gedung-gedung atau ruang

belajar sebagai pusat ruang peribadatan dan pengembangan ilmu-ilmu agama

islam. Akan tetapi tidak semua pesantren kuno mau merubah sistem dalam

dunia keislaman mereka. Banyak juga pesantren yang tetap menjaga utuh jati

diri dan nilai-nilai kesalafan mereka. Didunia yang semakin maju ini mereka

tetap bersikukuh untuk tidak mengikuti perkembangan zaman dewasa ini.

Sehingga dunia pesantren kini terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni pesantren

salaf dan pesantren modern. Untuk menghadapi dunia modern saat ini

lembaga-lembaga tersebut memilki tantangan-tantangan tersendiri untuk

Page 19: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

7

menjaga eksistensi mereka dengan tetap mempertahankan visi dan misi dari

lembaga-lembaga tersebut.

Pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang sebagai salah satu pondok salaf seiring dengan

perkembangan zaman memang masih mengajarkan pendidikan berbasis ajaran

Islam sebagaimana yang diterapkan pada pondok pesantren salaf pada

umumnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan mengungkap masalah

berkaitan dengan modernisasi sistem pendidikan pesantren khususnya di

Ponpes Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana sistem pendidikan Pondok Pesantren di Ponpes Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana modernisasi system pendidikan pesantren di Ponpes Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang?

3. Faktor-faktor apa sajakah penghambat dan pendukung dalam mewujudkan

modernisasi sistem pendidikan di Ponpes Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Page 20: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

8

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Ponpes Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh Kabupaten Semarang

2. Untuk mengetahui modernisasi sistem pendidikan pesantren di Ponpes

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten Semarang.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dalam mewujudkan

modernisasi sistem pendidikan pesantren di Ponpes Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh Kabupaten Semarang

D. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang jelas tentang relevansi system pendidikan pesantren di era modernisasi

dan dari penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat secara praktis

maupun teoritis.

1. Secara Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kajian

keilmuan terutama berkaitan dengan sistem pendidikan di pesantren.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi pesantren, sebagai masukan dan informasi mengenai pentingnya

implementasi pendidikan pesantren untuk disesuaikan dengan

perkembangan zaman.

Page 21: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

9

b. Hasil penelitian dapat diterapkan langsung oleh masyayikh yang

berkaitan dengan system pendidikan di pesantren.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami pengertian

yang sebenarnya dari judul tersebut, penulis jelaskan pengertian istilah-istilah

yang ada di dalamnya hingga membentuk suatu pengertian yang utuh sebagai

berikut :

1. Modernisasi

Modernisasi berasal dari kata modern artinya sesuai dengan masa kini.

Modernisasi diartikan suatu paham atau gerakan untuk menyesuaikan

dengan keadaan saat ini (Surayin, 2009: 281)

2. Sistem Pendidikan Pesantren

Sistem Pendidikan merupakan suatu kesatuan yang tersusun secara

sistematis dalam menjalankan suatu program pendidikan dalam kurun

waktu yang telah ditetapkan (Engkoswara, 2009: 42)

Pondok pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam

tradisional di mana para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah

bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan sebutan

kyai (Dhofier, 2006: 12)

3. Ponpes Bustanul Muta’allimin

Ponpes Bustanul Muta’allimin merupakan salah satu pondok pesantren

salafiyah yang berlokasi di Desa Reksosari Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang.

Page 22: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

10

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang menggambarkan fenomena secara mendalam untuk

mengkaji masalah yang diteliti (Sugiyono, 2009: 4).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Desa Reksosairi Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang. Waktu penelitian dimulai bulan Maret 2015 sampai dengan April 2015.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini dipilih sebanyak 10 orang warga, yaitu

kepala dusun dan modin, serta pengasuh pondok pesantren, santri dan

masyarakat sebagai subjek penelitian. Subjek yang telah dipilih tersebut

diharapkan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

4. Metode Pengumpulan Data

Keberhasilan suatu penelitian terutama penelitian kualitatif,

tergantung beberapa faktor. Paling tidak ditentukan oleh faktor kejelasan

tujuan dan permasalahan penelitian, ketepatan pemilihan pendekatan/

metodologi, ketelitian dan kelengkapan data/ informasi itu sendiri.

Dalam penelitian yang mendasarkan pada pendekatan kualitatif ini

dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan

Page 23: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

11

studi dokumentasi. Kedua teknik akan dijelaskan berikut ini, digunakan

peneliti dalam rangka memperoleh informasi saling melengkapi.

a. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab atau mengkonfirmasikan

kepada subjek penelitian dengan sistematis (wawancara terstruktur).

Dalam wawancara ini, pertanyaan dan jawaban akan bersifat verbal

atau semacam percakapan yang bertujuan memperoleh data atau

informasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran dari

wawancara adalah warga, kepala desa, tokoh masyarakat dan sumber

lainnya yang relevan.

b. Studi dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu alat penelitian yang bertujuan untuk

melengkapi data (sebagai bukti pendukung), yang bersumber bukan

dari manusia yang memungkinkan dilakukannya pengecekan untuk

mengetahui kesesuiannya. Sumber data yang menjadi fokus dalam

penelitian ini adalah dokumentasi pembelajaran di pesantren.

c. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap proses/

tahapan dalam kegiatan pembelajaran di pondok pesantren.

Dalam penelitian kualitatif tidak terdapat prosedur pengumpulan

data yang memiliki pola yang pasti. Rianse (2009:6) mengatakan

“masing- masing peneliti dapat memberi sejumlah petunjuk dan saran

berdasarkan pengalaman masing-masing”, namun demikian Lincoln dan

Page 24: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

12

Guba dalam Rianse (2009) mengatakan terdapat rangkaian prosedur

dasar yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif, prosedur itu

meliputi tahap orientasi, explorasi, dan member check. Pelaksanaan

pengumpulan data dalam penelitian ini melalui kegiatan sebagai berikut:

a. Tahap Orientasi

Pada saat ini peneliti melakukan kegiatan: Pendekatan kelembaga-

lembaga yang menjadi lokasi penelitian, dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran tentang lokasi dan fokus masalah penelitian,

serta memilih jumlah informan awal yang memadai untuk

memperoleh informan yang tepat. Melakukan pendalaman terhadap

sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah

penelitian, guna menyusun kerangka penelitian dan teori-teori.

Melakukan wawancara awal untuk memperoleh informasi yang

bersifat umum yang berkenaan dengan ruang lingkup penelitian ini.

b. Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan: Mengadakan

wawancara secara intensif dengan subjek penelitian, yaitu

pengasuh pondok pesantren, santri dan masyarakat yang ada di

sekitarnya.

c. Tahap Member check

Pada tahap ini, semua data dan informasi yang telah dikumpulkan

dan dicek ulang dengan metode triangulasi, untuk melihat

kelengkapan atau kesempurnaan serta validitas data. Pengecekan

Page 25: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

13

data-data ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: Mengecek

ulang data-data yang sudah terkumpul, baik data yang terkumpul

dari wawancara, hasil observasi maupun dokumen. Meminta data

atau informasi ulang kepada subjek penelitian apabila ternyata data

yang terkumpul tersebut belum lengkap. Meminta penjelasan

kepada pihak terkait tentang data siswa yang melanjutkan serta

data lain yang berhubungan dengan penelitian.

5. Teknik Analisis Data

Tujuan utama penelitian ini adalah memahami perilaku manusia

dalam konteks tertentu. Sebagai konsekuensi dari tujuan, sifat dan

pendekatan penelitian kualitatif tersebut, maka proses dan teknik

analisa data yang ditempuh peneliti cenderung beragam. Kualitas

konseptual, kreativitas dan intuisi peneliti menentukan keberhasilan

analisanya. Sesuai dengan sifat penelitian yang naturalistic-

fenomenologis kualitatif, tentunya semua informasi yang dijaring

dengan berbagai macam alat dalam studi ini berupa uraian yang penuh

deskripsi mengenai subjek yang diteliti, pendapat, pengetahuan,

pengalaman dan aspek lainya yang berkaitan. Tentu tidak semua data

itu dipindahkan dalam laporan penelitian, melainkan dianalisis dengan

menggunakan prosedur menurut Sugiyono (2009) yaitu: (1) reduksi

data, (2) display data, (3) mengambil keputusan dan verifikasi. Analisis

Page 26: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

14

data dalam penelitian naturalisti kualitatif menurut Rianse (2009)

adalah proses mengatur data untuk ditafsirkan dan diketahui maknanya.

a. Reduksi Data

Tahap ini dilakukan dengan menelah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan lapangan, dan

dokumen, sehingga dapat ditemukan hal- hal pokok dari proyek

yang diteliti yang berkenaan dengan fokus penelitian.

b. Display Data

Pada tahap ini, dilakukan dengan merangkum hal- hal pokok yang

ditemukan dalam susunan yang sismatis, yaitu data disusun dengan

cara menggolongkannya ke dalam pola, tema, unit atau katagori,

sehingga tema sentral dapat diketahui dengan mudah, kemudian

diberi makna sesuai materi penelitian. Lebih jelasnya apa yang

dimaksud dengan analisis dan interpretasi data adalah merupakan

proses penyederhanaan dan trasformasi timbunan data mentah,

sehingga menjadi kesimpulan- kesimpulan yang singkat, padat dan

bermakna (Sugiyono, 2009: 16).

c. Verifikasi

Pada tahap ini dilakukan pengujian tentang kesimpulan yang telah

diambil dengan data pembandingan yang bersumber dari hasil

pengumpulan data dan penunjang lainnya. Pengujian ini

dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga

melahirkan kesimpulan yang diambil dilakukan dengan

Page 27: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

15

menghubungkan atau mengkomunikasikan hasil- hasil penelitian

dengan teori- teori para ahli (Sugiyono, 2009: 17). Terutama teori

yang menjadi kerangka acuan peneliti dan keterkaitannya dengan

temuan- temuan dari penelitian lainnya yang relevan, melakukan

proses member-chek mulai dari tahap orientasi sampai dengan

kebenaran data terakhir, dan akhirnya membuat kesimpulan untuk

dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 28: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

1. Sejarah Pondok Pesantren

Keberadaan pesantren berperan sebagai media transformasi

kultural yang menyeluruh. Pimpinan pesantren dan para santrinya

mampu menjadikan dirinya sebagai penjaga gawang terjadinya

kemerosotan moralitas. Kekuatan peranan kultural pesantren itu dapat

terjadi karena didukung olehy sistem nilai pesantren atau kultur

pesantren.

Dengan jumlah sekitar 27.000 pesantren pada tahun 2012-2013,

pesantren telah memberikan pelayanan pendidikan kepada 3,65 juta

santri. Hal ini membantu program wajib belajar yang dicanangkan

pemerintah dan sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan di bidang

pendidikan nasional. Potensi lain yang dimiliki pesantren adalah potensi

sosial ekonomi kemasyarakatan. Dengan ragam potensi itu, pesantren

telah ikut serta dalam pengembangan masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan. Peran pesantren dalam pembangunan masyarakat dapat

dirasakan dari apa yang dilakukan oleh pesantren seperti pengembangan

pendidikan mandiri, pembangunan sosio-kultural, dan pengembangan

sumber daya kemasyarakatan (Bawono, 2010: 3).

Page 29: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

17

Mengkaji pesantren memiliki sejarah yang panjang. Pesantren

sangat terkait erat dengan Islamisasi di Nusantara. Pesantren merupakan

salah satu penopang utama masuk dan berkembangnya Islam di

Indonesia. Sebagai jaringan penggerak Islam di Nusantara, pesantren

telah memerankan secara optimal sebagai episentrum penyebaran Islam.

Eksistensi pesantren dengan demikian,tidak dapat lepas dari sejarah

perkembangannya. Pesantren menjadi warisan umat Islam Indonesia

yang lahir dari bawah bersama umatnya dan memperlihatkan keaslian

Indonesia (indigenous) (Bawono, 2010: 5).

Dengan variasi proses dan perkembangannya masing-masing,

pesantren tumbuh dan berkembang dengan pesat. Secara kuantitaif kini

terdapat puluhan ribu pesantren dengan variasi bentuk dan unsur yang

dimilikinya. Secara kualitatif terdapat ragam fungsi dan peran yang

dimainkannya dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat. Dari aspek

unsur, kiai, santri, masjid, pondok, dan kitab adalah lima unsur utama

yang dimiliki oleh sebuah pesantren. Bahkan sebagian ahli memandang,

kelima unsur itu merupakan lima rukun pesantren atau pancasila

pesantren.

Dengan demikian, jika salah satu tidak ada maka belum layak

disebut pesantren. Ketika sebuah pesantren terdata di Direktorat

Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang diterbitkan oleh

pemerintah, dengan dalih telah mendapat surat keputusan atau sertifikat,

kemudian memunculkan permasalahan baru. Manakah yang harus

Page 30: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

18

dijadikan parameter utama, apakah hanya karena ada bangunan dan

penyelenggaraan pendidikan keagamaan sudah disebut pesantren. Atau,

karena alasan pragmatis, sebuah lembaga pendidikan diidentifikasi

sebagai sebuah pesantren padahal lembaga itu tidak lagi seperti

‘pesantren’ dalam arti yang sebenarnya. Sepertinya, ada ‘ruh’ pesantren

yang hilang. Kasus adanya fenomena kekerasan yang berjubah dan

dibungkus agama, yang dikaitkan dengan pesantren merupakan

problematika yang kompleks. Kasus kekerasan di NTB misalnya, yang

diduga dilakukan oleh sebuah pesantren, setelah dikunjungi oleh peneliti

ternyata jauh dan bukan pesantren. Kondisi demikian disadari benar oleh

Kementerian Agama sehingga perlu ditetapkan kriteria-kriteria tertentu

untuk semacam sertifikasi suatu lembaga untuk layak tidaknya disebut

pesantren (Rahardjo, 2004: 12).

Salah satu ukuran yang dibuat adalah Peraturan Menteri Agama

(PMA) No 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, pasal 5

yang menyebutkan Pesantren wajib memiliki unsur-unsur pesantren

yang terdiri atas: kiai atau sebutan lain yang sejenis, santri, pondok atau

asrama, masjid atau mushalla, dan kitab kuning atau dirasah Islamiyah

dengan pola pendidikan muallimin. Kiai adalah guru atau ustadz yang

memiliki banyak ilmu pengetahuan sehingga banyak santri (murid) yang

ingin menimba ilmu darinya. Santri pesantren adalah murid (siswa) baik

yang bermukim di pondok atau asrama pesantren atau yang tinggal di

tempat lain untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan bahasa, kitab

Page 31: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

19

kuning atau dirasah Islamiyah, pengamalan ibadah, dan pembentukan

akhlak karimah selama 24 jam. Pondok atau asrama pesantren adalah

tempat tinggal yang memenuhi kebutuhan santri selama masa belajar

dengan memperhatikan aspek perlindungan, keamanan, dan kesehatan.

Masjid atau mushala adalah tempat peribadatan dan/atau pembelajaran

santri yang dapat digunakan juga untuk pelaksanaan ibadah masyarakat

sekitar pesantren. Kitab (Kitab kuning) adalah kitab kuning atau dirasah

Islamiyah yang dipelajari santri dengan pola pendidikan mu’allimin

sesuai dengan kekhasan masing-masing pesantren.

Selain unsur-unsur pesantren, nilai dan kultur pesantren

merupakan aspek yang harus ada dalam suatu pesantren. Model

pendidikan, pengajaran dan pengalaman yang dilakukan terus-menerus

dalam relasi fungsional internal dan eksternal dipastikan dilakukan

dengan nilai-nilai tertentu. Apalagi bahwa pesantren didirikan atas dasar

pengembangan ajaran ilahi yaitu agama Islam. Di sinilah nilai-nilai

pesantren telah menjadi, meminjam istilah Gus Dur pesantren sebagai

sub kultur dengan sistem nilai yang khas. Nilai-nilai seperti keikhlasan,

kesederhanaan, kemandirian, kedamaian, ukhuwah Islamiyah,

kebebasan, menjaga tradisi, menyesuaikan dengan situasi global, kearifal

lokal, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan

struktur yang tak terpisahkan dari kultur pesantren.

Page 32: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

20

2. Tujuan Pondok Pesantren

Selama ini belum pernah ada rumusan tertulis mengenai tujuan

pendidikan pesantren. Mastuhu merumuskan bahwa tujuan pesantren

adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yaitu

kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan dan berakhlaq

mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhitmat kepada masyarakat

dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat seperti rasul yaitu

menjadi pelayan masyarakat sebagaimana kepribadian Nabi Muhammad

(mengikuti sunnah Nabi)mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam

kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan islam dan kejayaan

umat islam di tengah-tengah masyarakat(‘izzul Islam wal Muslimin ),dan

mencintai Ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia

yang muhsin bukan sekedar muslim.Berbagai dasar pendidikan

pesantren yang di rumaskan diatas, tentu menjadi dasar yang dimiliki

oleh setiap pesantren, karna tanpa dasar tersebut sebuah pesantren akan

kehilangan keunikannya sebagai lembaga pendidikan islam tradisional

yang berorientasi pada tafaqquh fiddin dan membentuk kepribadian

Muslim yang Kaffah (Suharto, 2011: 67)

3. Tipologi Sistem Pondok Pesantren

Ciri-ciri Pesantren secara global hampir sama, namun dalam

realitasnya terdapat beberapa perbedaan terutama dilihat dari proses dan

substansi yang diajarkan. Adapun tipologi secara garis besar terdapat 2

Page 33: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

21

kelompok yaitu : Pertama, pesantren salafi yang tetap mempertahankan

pengajaran kitab-kitab Islam Klasik sebagai Inti Pendidikan di pesantren

Tradisional. Sistim Madrasah di terapkan untuk memudahkan sistem

Sorogan yang di pakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama,

tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum. Kedua, pesantren

Modern yang telah memasukkan pelajaran umum dalam Madrasah yang

di kembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum dalam

lingkungan pesantren (Rahardjo, 2004: 36).

Pengelompokan di atas perlu diurai lagi. Mengingat

perkembangan pesantren yang sangat pesat akhir ini. Ridwan Natsir

(dalam Haidar, 2007: 319) mengelompokkan pesantren menjadi 5 yaitu :

a. Pesantren salaf, yang di dalamnya terdapat sistem pendidikan salaf

(wetonan dan sorogan) dan sistem klasikal.

b. Pesantren semi berkembang, yaitu pesantren yang di dalamnya

terdapat sistem pendidikan salaf (wetonan dan sorogan) dan sistem

madrasah swasta dengan kurikulum 90 % agama dan 10 % umum

c. Pesantren berkembang, yaitu pondok pesantren seperti semi

berkembang hanya saja lebih fariatif yakni 70 % agama dan 30 %

umum

d. Pesantren moderen, seperti pesantren berkembang yang lebih

lengkap dengan lembaga pendidikan sampai perguruan tinggi dan

dilengkapi dengan takhassus bahasa arab dan bahasa inggris

Page 34: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

22

e. Pesantren ideal, pesantren sebagaimana pesantren moderen hanya

saja lembaga pendidikannya lebih lengkap dalam bidang

keterampilan yang meliputi teknik, perikanan, pertanian, perbankkan

dan lainnya yang benar-benar memperhatikan kualitas dengan tidak

menggeser ciri khas pesantren.

Namun dalam Permenag No.3 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Keagamaan Islam disebutkan bahwa pesantren sebagai Satuan

Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk pesantren Salafiyah.

Pesantren Salafiyah adalah pesantren yang menyelenggarakan

pendidikan dengan menggunakan kitab kuning dan sistem pengajaran

yang ditetapkan oleh kyai atau pengasuh. Sedangkan Pesantren

Khalafiyah dalam peraturan ini masuk dalam pengertian Pesantren

Salafiyah.

Pengertian Tradisional menunjukkan bahwa lembaga ini hidup

sejak ratusan tahun (300-400 tahun) yang lalu dan telah menjadi bagian

yang mendalam dari sistem kehidupan sebagian besar umat Islam

Indonesiayang merupakan golongan mayoritas bangsa indonesia dan

telah mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perjalanan

umat bukan tradisional dalam arti tetap tanpa mengalami penyesuaian.

Kata salaf atau salafiyyah itu sendiri diambil dari numenklatur Arab

salafiyyun untuk sebutan sekelompok umat Islam yang ingin kembali

kepada ajaran Al-Qur’an dan Assunnah sebagaimana praktik kehidupan

generasi pertama Islam (Assalafussholeh). Pada waktu itu umat Islam

Page 35: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

23

sedang mengalami perpecahan dalam bentuk golongan madzhab tauhid

hingga beberapa kelompok. Kelompok salafiyun ini mengaku lepas dari

semua kelompok itu dan mengajak semua yang telah terkelompok-

kelompok menyatu kembali kepada ajaran Al-Quran dan Assunnah.

Penggunaan kata salaf juga dipakai untuk antonym kata salaf versus

kholaf. Ungkapan ini dipakai untuk membedakan antara ulama salaf

(tradisional) dan ulama kholaf (modern). Tidak selamanya yang salaf

berarti kuno manakala ulama mengajak kembali kepada ajaran Al-

Qur,an. Seringkali mereka bahkan lebih dinamis dari yang kholaf karena

ulama kholaf banyak diartikan juga untuk menggambarkan ulama yang

memiliki orientasi ke salafussholeh.

Penggunaan kata salaf untuk pesantren hanya terjadi di

Indonesia. Tetapi pesantren salaf cenderung digunakan untuk menyebut

pesantren yang tidak menggunakan kurikulum modern, baik yang

berasal dari pemerintah ataupun hasil inovasi ulama sekarang. Pesantren

salaf pada umumnya dikenal dengan pesantren yang tidak

menyelenggarakan pendidikan formal semacam madrasah ataupun

sekolah. Kalaulah menyelenggarakan pendidikan keagaman dengan

sistem berkelas kurikulumnya berbeda dari kurikulum, model sekolah

ataupun madrasah pada umumnya. Jadi menurut hemat penulis pesantren

salaf yakni pesantren yang melakukan pengajaran terhadap santri-

santrinya untuk belajar agama islam secara khusus tanpa

mengikutsertakan pendidikan umum didalamnya. Kegiatan yang

Page 36: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

24

dilakukan biasanya mempelajari ajaran Islam dengan belajar

menggunakan kitab-kitab kuning atau kitab kuno (klasik), yang

menggunakan metode tradisional seperti hafalan, menerjemahkan kitab-

kitab didalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam pesantren

salaf peran seorang kyai atau ulama sangat dominan, kyai menjadi

sumber referensi utama dalam sistem pembelajaran santri-santrinya.

Pesantren tradisional (salafi) “merupakan salah satu lembaga pendidikan

Islam yang sangat diperhitungkan dalam mempersiapkan ulama pada

masa depan, sekaligus sebagai garda terdepan dalam memfilter dampak

negatif kehidupan modern”. Istilah pesantren tradisional digunakan

untuk menunjuk ciri dasar perkembangan pesantren yang masih bertahan

pada corak generasi pertama atau generasi salafi. (Hidayah, 2012: 56)

Pesantren salafiyah telah memperoleh.penyetaraan melalui SKB

2 Menteri (Menag dan Mendiknas) No : 1/U/KB/2000 dan No.

MA/86/2000, tertanggal 30 Maret 2000 yng memberi kesempatan

kepada pesantren salafiyah untuk ikut menyelenggarakan pendidikan

dasar sebagai upaya mempercepat pelaksanaan program wajib belajar

dengan persyratan tambahan mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika, dan IPA dalam kurikulumnya. Dengan demikian SKB ini

memiliki implikasi yang sangat besar untuk mempertahankan eksistensi

pendidikan pesantren.

Sedangkan mengenai arti pesantren khalafiyah (modern) adalah

pesantren yang mengadopsi sistem madrasah atau sekolah yang

Page 37: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

25

memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang

dikembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe sekolah-

sekolah umum seperti; MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK dan bahkan

PT dalam lingkungannya. Dengan demikian pesantren modern

merupakan pendidikan pesantren yang diperbaharui atas pesantren salaf,

sebagai institusi pendidikan asli Indonesia yang lebih tua dari Indonesia

itu sendiri, adalah ‘legenda hidup’ yang masih eksis hingga hari ini.

Sedangkan menurut penulis pesantren modern itu dapat diartikan bahwa

pesantren modern adalah pesantren yang berusaha menyeimbangkan

pendidikan agama dengan pendidikan umum, metode yang digunakan

tidak lagi seperti dulu, materi yang diajarkanpun juga lebih banyak

dibanding pesantren salaf. Selain mengajarkan pendidikan agama islam

pesantren ini juga mengajarkan ilmu-ilmu umum dan juga bahasa-bahasa

asing yang dilakukan guna menghadapi perkembangan zaman yang

semakin canggih seperti sekarang ini. Dan didirikan pula sekolah-

sekolah diberbagai tingkat sebagai sarana prasarana sebagai penunjang

dalam sistem pembelajaran mereka.

Secara umum Pesantren Wajib memiliki lima elemen pokok

yakni: (Haidar, 2007: 42)

a. Kyai, Ustadz, atau sebutan yang lain

b. Santri,

c. Pondok atau asrama ; dan

d. Masjid atau Musholla.

Page 38: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

26

Pesantren wajib menyelenggarakan pengajian kitab kuning sesuai

dengan kekhasan masing-masing pesantren. Kelima elemen tersebut

merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh pesantren yang tidak dimiliki

oleh lembaga pendidikan yang lain. Selain itu ada pula ciri khusus

pesantren yakni kepemimpinan yang kharismatik dan suasana

keagamaan yang mendalam.

Pada awalnya posisi pesantren di Indonesia khususnya

pesantren salaf atau pesantren tradisional memang cukup positif untuk

melindungi umat dari terkaman rekayasa ideologi atau agama penjajah.

Banyak ulama besar Islam dilahirkan oleh kalangan pesantren masa itu

karena kemurnian ajaran, kualitas keilmuan dan semangat para pendiri

pesantren. Namun dalam proses perjalanan sejarah peradaban manusia

yang begitu cepat berkembang, pondok pesantren juga secara bertahap

kehilangan kemampuan sosialnya karena mereka tetap saja berada pada

lingkup yang kecil padahal arus teknologi maju dengan amat pesatnya.

Akan tetapi pada masa itu masih banyak pesantren yang

bersikukuh mempertahankan ketradisionalan mereka, dan cenderung

menutup diri untuk dunia luar. Sehingga perilaku tanggap terhadap

perubahan zaman sangat kurang dirasakan oleh mereka. Kemajuan

pendidikan masih jauh tertinggal dengan pesantren-pesantren modern,

baik dari segi kurikulum ataupun sistemnya. Dari segi kurikulum

pesantren ini lebih mencolok terhadap penekanan mengenai fikih,

tasawuf dan ilmu alat. Dalam sistem pembelajarannya juga masih

Page 39: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

27

mengikuti model-model terdahulu seperti bondongan, hafalan rutinan,

sorogan, dan metode yang lainnya (Rahardjo, 2004: 46).

Pilihan pesantren untuk tidak mengikuti aturan pendidikan

formal adakalanya tumbuh dari kalkulasi program atau kurikulum yang

diatur dan disusun Negara tidak akan memenuhi kebutuhan sebuah

lembaga pendidikan pesantren yang memiliki visi dan misi pendidikan

secara khas. Selain itu, orientasi keilmuan dipendidikan formal dinilai

berorientasi pada prestasi akademik dan kerja. Sedangkan pada

pesantren salaf tertuju pada prestasi akhlakul karimah. Pandangan-

pandangan seperti inilah yang menjadikan kaum muslim lemah dan

mengalami kemosrotan dalam segi ekonomi, tekhnologi, dan juga

pergeseran social di tengah-tengah masyarakat. Untuk lebih singkatnya,

kelemahan yang dimiliki oleh pesantren salaf pada umumnya antara

lain: (Sumardi, 2008: 78)

1) Menutup diri akan perubahan zaman, dan bersifat kolot dalam

merespon modernisasi.

2) Lebih menekankan ilmu fiqh, tasawuf dan ilmu alat

3) Adanya penurunan kualitas dan kuantitas pesantren salaf

4) Penggunaan metode pembelajaran yang masih bersifat radisional

seperti sorogan, bandongan (halaqah), dan wetonan.

5) Kurangnya penekanan kepada aspek pentingnya membaca dan

menulis.

6) Peran kyai yang dominan dan sumber utama dalam pembelajaran

Page 40: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

28

Jadi menurut penulis hal-hal yang ada dalam pesantren salaf

yang kiranya kurang begitu relevan dengan perkembangan zaman pada

dewasa ini sebaiknya sedikit demi sedikit perlu dievaluasi kembali agar

para penerus bangsa tetap menjaga kekhassan dari pesantren salaf itu

sendiri. Dan eksistensi pesantren salaf tetap terjaga. Karena

bagaimanapun seiring perubahan zaman manusia itu juga ikut

mengalami perubahan.

Tidak dapat dipungkiri keberadaan pesantren salaf telah

membawa perubahan terhadap masyarakat Indonesia pada masa

penjajahan dan awal Indonesia merdeka. Perlu kita ketahui juga banyak

para santri yang dulu ikut menyemarakan perjuangan kemerdekaan

Negara kita ini. Walaupun banyak mengalami rintangan dan kekangan

dari para Kolonial Belanda, tetapi pesantren ini tetap mampu

menyebarkan agama islam. Selain itu alumni-alumni dari pesantren

salaf ini mampu berkiprah dalam masyarakat pada masanya, karena

ilmu yang ditimba sangat cukup untuk bekal hidup bermasyarakat,

selain itu adanya keikhlasan dari kyai dan keberkahan dari kyai yang

dulu memang sangat manjur. Walau metode yang digunakan itu

dikatakan kuno, akan tetapi hasilnya cukup berkualitas. Serta

menghasilkan santri yang bersifat akhlakul karimah dan berpijak teguh

pada Al-qur’an dan As-sunnah. Pendidikan pesantren salaf ini bagus

untuk pembentukan moral anak bangsa kita kedepan. Tapi harus juga

Page 41: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

29

diimbangi dengan ketrampilan, kreatifitas dan juga pengetahuan dari

mereka (Rahardjo, 2004: 82).

Kekhasan pesantren salaf yang paling menonjol adalah

kebutuhan akan ta’limu ulum addin (pembelajaran ilmu-ilmu

keagamaan). Masyarakat muslim memiliki tradisi pendidikan

keagamaan yang sangat kental dan biasanya menjadi program

pendidikan yang utuh serta memenuhi seluruh rongga waktu santri.

Untuk lebih rincinya dapat disimpulkan kelebihan-kelebihan dari

pesantren salaf antara lain adalah sebagai berikut: (Sumardi, 2008: 52)

a) Ketakdziman seorang santri terhadap kyainya begitu kental

b) Tempat mencetak kader-kader islam yang berakhlakul karimah dan

mumpuni terhadap kajian-kajian agama seperti ilmu fiqh, tasawuf

ataupun ilmu alat

c) Sebagai tempat sentral belajar ilmu agama

d) Tempat pendidikan yang tak mengenal strata social

e) Mengajarkan semangat kehidupan demokrasi, bekerja sama,

persaudaraan, persamaan, percaya diri dan keberanian hidup.

Dibelantika dunia pendidikan Indonesia, model-model

pendidikan di pesantren adalah kondisi sesungguhnya yang kemudian

melatar belakangi apa yang disebut dengan pendidikan keagamaan

Islam. Namun sampai saat ini pendidikan di pesantren nyaris disebut

pendidikan nonformal dan karenanya tidak ada sangkut pautnya dengan

program evaluasi, akreditasi, maupun sertifikasi sebagaimana

Page 42: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

30

diberlakukan oleh Negara. Lalu lulusan pesantren murni semacam ini

tidak mendapatkan akses yang sama seperti keluaran lembaga

pendidikan lain. Akan tetapi hal demikian tidak akan terjadi lagi dalam

dunia pesantren baru kita, yang biasa kita kenal dengan pesantren

modern. Karena dalam pesantren modern telah melakukan perubahan

terhadap kurikulum, metode dalam melakukan proses pembelajaran

seperti perubahan dalam: (Haidar, 2007: 352)

1) Sistem pengajaran dari perseorangan atau sorogan menjadi sistem

klasikal yang kemudian disebut sebagai madrasah.

2) Diberikannya pengetahuan umum disamping masih

mempertahankan pengetahuan agama dan bahasa Arab.

3) Bertambahnya komponen pendidikan pondok pesantren, misalnya

keterampilan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat

sekitar.

4) Diberikannya ijazah bagi santri yang telah menyelesaikan studinya

di pesantren, yang terkadang ijazah tersebut disesuaikan dengan

ijazah negeri.

Selain perubahan tersebut, dunia pesantren modern juga telah

menerima bahkan mau memanfaatkan perkembangan teknologi yang

ada. Para santri tidak hanya diajari dan dibacakan kitab-kitab klasik

yang menjadi jati diri pesantren, akan tetapi mereka juga diperbolehkan

belajar ilmu-ilmu umum juga tekhnologi seperti belajar ilmu alam,

social, bahasa asing selain bahasa arab, computer bahkan untuk zaman

Page 43: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

31

sekarang internetpun telah diajarkan kepada mereka. Tentunya itu

dilakukan guna menciptakan para santri menjadi manusia yang cerdas

spiritual dan peka terhadap perubahan zaman. Perubahan yang terjadi

dalam pesantren juga merupakan kelebihan akan perkembangan

pesantren itu sendiri, adapun kelebihan-kelebihan yang lain dapat

dituliskan sebagai berikut: (Dhofier, 2004: 68)

1) Adanya perubahan yang signifikan dalam sistem, metode serta

kurikulumnya.

2) Mau membuka tangan untuk menerima perubahan zaman.

3) Semangat untuk membantu perkembangan pendidikan di Indonesia

tidak hanya dalam pendidikan agama saja.

4) Dibangunnya madrasah-madrasah bahkan perguruan tinggi guna

mengembangkan pendidikan baik agama ataupun umum dalam

lingkungan pesantren.

5) Mampu merubah sikap kekolotan pesantren yang terdahulu menjadi

lebih fleksibel.

6) Perubahan terhadap out putnya yang tidak hanya menjadi seorang

guru ngaji,ataupun guru agama di desa. Sekarang merambah ke

dalam dunia politik, ekonomi dan beberapa bidang lainnya.

Ketika ada kelebihan tentunya akan ada kekurangan yang hadir

mendampinginya. Begitu juga dengan ponpes modern, selain memiliki

kelebihan-kelebihan diatas, juga mempunyai kekurangan. Walaupun

dengan berkembangnya pemikiran dan paradigma baru dari tradisi

Page 44: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

32

pesantren yang dulu, munculnya pesantren modern ini menjadikan

kendala akan berkembangnya pesantren salaf, selain itu pada realita

yang ada belum semua pesantren yang menklaim dirinya sebagai

pesantren modern telah memiliki sarana dan prasarana yang

dibutuhkan. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan yang dioerlukan

untuk pengembangan ponpes modern, para santri yang akan menimba

ilmu di dalamnya harus membayar sedikit agak mahal dari pada

pesantren model lama. Sehingga mengakibatkan sulitnya orangtua yang

memiliki taraf ekonomi tengah ke bawah untuk menyekolahkan

anaknya di ponpes tersebut.

B. Modernisasi Pendidikan Islam

1. Pondok Pesantren Modern

Dalam Peraturan Menteri Agama RI mengatakan pesantren

adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat baik

sebagai satuan pendidikan dan/atau sebagai wadah penyelenggara

pendidikan. Pesantren juga memiliki dua arti yang dilihat dari segi fisik

dan pengertian kultural. ari segi fisik pesantren merupakan sebuah

kompleks pendidikan yang terdiri dari susunan bangunan yang

dilengkapi dengan sarana prasarana yang mendukung penyelenggaraan

pendidikan. Sedangkan secara kultural pesantren mencakup pengertian

yang lebih luas mulai dari sistem nilai khas yang secara intrinsik melekat

di dalam pola kehidupan komunitas santri, seperti kepatuhan pada kyai

Page 45: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

33

sebagai tokoh sentral, sikap ikhlas dan tawadhu, serta tradisi keagamaan

yang diwariskan secara turun-temurun. Ada pula yang mengartikan

pesantren dengan arti bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan

tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan

pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-sehari

((Haidar, 2007: 313).

Ketika menelusuri lebih jauh lagi tentang apa itu sebenarnya

pesantren, tentu akan muncul begitu banyak arti dan pendapat tentang

pesantren. Dari sekian pengertian di atas disini penulis mencoba menarik

kesimpulan, bahwa pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama

Islam tradisional yang mempunyai ciri khusus yang telah

mengembangkan diri dan ikut serta dalam pembangunan bangsa serta

berperan dalam proses penyebaran agama islam di Indonesia sejak

sebelum kemerdekaan hingga saat ini.

Pesantren merupakan lembaga sosial yang motif, tujuan dan

usaha-usahanya bersumber pada agama Islam (Suyata,1985: 28).

Pesantren adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang mempunyai

sistem nilai yang unik, yang berperan multi fungsi meliputi keagamaan,

pendidikan dan pengembangan kemasyarakatan (Haedari, 2008: 32).

Pesantren memiliki suatu tradisi, yang merupakan identitas kolektif yang

meyakinkan terhadap komunitasnya. Dengan segala kekuatan yang

dimilikinya, pesantren berperan sebagai lembaga ‘amar ma’ruf nahi

Page 46: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

34

munkar yang partisipatif, baik bi al-lisan maupun bial-hal dengan

terlibat langsung menangani permasalahan kemasyarakatan.

Bagi ponpes modern yang telah berkembang dan memiliki

ratusan, bahkan ribuan santri terkadang mengalami sedikit kesulitan

dalam mengondisikan santri-santrinya sehingga memberikan peraturan-

peraturan ponpes yang harus dijalankan santri. Namun realita yang ada

peraturan yang telah dibuat terlalu ketat sehingga santri merasa

terkekang hidup di dalam pesantren. Bahkan ada yang berkata hidup di

pesantren seperti hidup di penjara suci. Sehingga tidak sedikit santri

yang tidak betah dan akhirnya keluar dari ponpes tersebut. Masih terkait

dengan jumlah santri yang cukup besar, terkadang para pengurus

ponpes mengalami kesulitan dan tidak mampu mengurus santrinya satu

persatu, hal ini dijadikan kesempatan oleh santri yang merasa jenuh,

untuk kabur dari pesantren. Tidak sedikit santri dari berbagai ponpes

modern yang mampu melihat indahnya malam diluar lingkungan

pesantren tanpa sepengetahuan pengurus. Selain itu kebiasaan “ngalap

berkah kyai” dalam dunia ponpes modern mulai sedikit berkurang,

karena santri tidak bisa sering bertemu bahkan diajar oleh kyai dari

ponpes yang mereka huni. Karena sudah ada dan telah terbentuk staf

pengajar baik dilingkungan pesantren maupun di madrasahnya. Hal

tersebut hanya sedikit dari kekurangan ponpes modern yang penulis

ketahui, tentunya masih ada lagi kekurangan-kekurangan yang lain.

Page 47: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

35

Dari uaraian di atas dapat penulis tuliskan kekurangan-kekurangn

tersebut seperti dibawah ini: (Sumardi, 2008: 87)

a. Kurang takdzimnya santri kepada kyai, karena santri lebih patuh

pada peraturan pesantren.

b. Ketatnya peraturan-peraturan yang dibuat, yang menyebabkan

ketidaknyamanan santri dalam belajar.

c. Ilmu-ilmu agama yang diberikan tidak lagi diberikan secara intensif.

d. Terdapatnya kecenderungan santri yang semakin kuat untuk

mempelajari IPTEK.

e. Tradisi “ngalap berkah kyai” sudah tidak lagi menjadi fenomena

yang dalam pesantren.

Selama masih ada nafas pendidikan di dunia ini selama itu pula

dunia pendidikan akan terus mengalami perubahan sebagai tuntutan

zaman. Maka dari itu tidak akan pernah habis manusia untuk mencari

dan merubah baik sistem, metode, kurikulum dan dari segi lainnya

untuk memajukan pendidikan. Selama itu pula kelebihan dan

kekurangan akan terus melekat dalam setiap perubahan yang terjadi

dalam dunia pendidikan. Kelebihan dan kekurangan dari pesantren

modern ini juga tidak menutup kemungkinan akan mengalami

perubahan dalam sejarah perkembangan pendidikan Islam.

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengandung makna

keaslian Indonesia (indigenous), posisi pesantren sebagai lembaga

pendidikan Islam merupakan sub sistem pendidikan nasional. Karena

Page 48: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

36

itu, pendidikan pesantren memiliki dasar yang cukup kuat, baik secara

ideal, konstitusional maupun teologis. Landasan ideologis ini menjadi

penting bagi pesantren, terkait eksistensinya sebagai lembaga

pendidikan yang sah, menyejarah dan penunjuk arah bagi semua

aktivitasnya. Selain itu landasan ini juga dijadikan sebagai acuan bagi

pesantren untuk bersikap dalam menghadapi kemajuan perubahan

zaman.

Sedangkan dasar teologis pesantren adalah ajaran Islam yakni

bahwa melaksakan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan

dan merupakan ibadah kepada-Nya. Dasar yang di pakai adalah Al-

qur’an dan Hadits. Di samping itu pendidikan pesantren didirikan atas

dasar tafaqquh fiddin, yaitu kepentingan umat untuk memperdalam

ilmu pengetahuan agama (Rahardjo, 2004: 68).

Pendidikan pesantren juga bertujuan menekankan pentingnya

tegaknya islam ditengah-tengah kehidupan sebagai sumber utama moral

atau akhlaq mulia. Jika kita berfikir secara alternatif dan otomatis maka,

Islam dapat menggantikan tata nilai kehidupan bersama yang lebih baik

dan maju. Pendidikan islam juga dapat melengkapi kekurangan,

meluruskan, yang bengkok atau memperbaiki yang salah atau rusak dan

memberikan sesuatu yang baru yang belum ada dan diperlukan.

Setelah kita mengetahui lanadasan dan tujuan pesantren pada

umumnya, yang tengah menjadi permasalahan kini adalah bagaimana

sikap pesantren baik salafi ataupun modern untuk menghadapi relitas

Page 49: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

37

modernisasi kehidupan saat ini? Ketika kita tengok lagi mengenai

pesantren salaf, maka persoalan eksistensi pesantren yang tidak dapat

dilepaskan dari persoalajn-persoalan konteks social yang

melingkupinya, itu sebenarnya merupakan tantangan baginya. Karena

bagaimanapun tuntutan masyarakat selalu berubah. Untuk zaman

sekarang ini ketika kita hanya sibuk dengan urusan ukhrowi saja lalu

bagaimana kita bisa terus mempertahankan eksistensi kita sebagai

manusia yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan raga. Karena pada

hakekatnya manusia memiliki dua unsure (jiwa,raga) yang mana

keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bukankah

cendikiawan-cendekiawan kita dahulu selain berilmu agama,

berakhlakul karimah mereka juga ahli ilmu untuk mengurus dan

memajukan dunia islam pada khususnya (Rahardjo, 2004: 72).

Pesantren salaf harus mempunyai ketegasan sikap dalam

menghadapi persoalan social era reformasi, agar eksistensi dan

kiprahnya tetap dapat diterima semua kalangan. Karena selain

tantangan zaman, tantangan dari diri pesantren salaf sendiri harus

segera disikapi, seperti halnya beberapa problem yang terjadi dalam

pesantren salaf antara lain: problem kurikulum, problem kualitas dan

kuantitas pesantren salaf, problem metode pengajaran, bahkan problem

seorang kyai yang telah mengalami regenerasi. Untuk menyikapi hal-

hal tersebut sungguh tidak mudah, mungkin pesantren salaf harus

memberikan terobosan baru dalam pendidikan agama Islam. Bisa

Page 50: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

38

dengan merubah “kelamin” menjadi pesantren modern atau melakukan

hal baru untuk mempertahankan kesalafiyahannya agar dapat relevan

dengan kondisi sekarang.

Perkembangan ilmu fiqih misalnya, sebagai ciri paling

menonjol diseluruh pesantren di Indonesia, justru dikritik oleh kyai-

kyai yang sudah mulai berfikir kritis sebagai tidak mengalami kemajuan

apa-apa, bahkan cenderung melanggengkan tradisi pengembangan ilmu

fiqih secara keliru. Dari segi kompetensi santri juga demikian,

pesantren kurang menekankan aspek pentingnya membaca, menulis,

dan mendengar seperti tuntutan ilmu pengetahuan modern. Banyak

pesantren yang mambiarkan santri bertahun-tahun hidup dipesantren,

bahkan sampai usia lanjut, tidak diajarkan cara membaca secara mandiri

kitab gundul dengan benar. Itu karena di banyak pesantren cara baca

sorogan masih cukup mendominasi. Sehingga setelah lulus santri

tersebut sesungguhnya belum menguasai seni membaca kitab arab,

kecuali kitab-kitab muktabar yang sudah dibedakan gurunya (Dhofier,

2004: 86)

Seni penulisan pada kitab-kitab kuning yang digunaka di

pesantren umumnya adalah sistem penulisan kuno (menggunakan

sistem matan dan hasyiyah) yang untuk katagori perkembangan zaman

seharusnya sudah sangat menyulitkan, tidak efektif, dan perlu penulisan

ulang. Namun, karena ini semua kurang dipahami dan dijalankan

Page 51: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

39

sehingga tradisi menulis pesantren turut tenggelam bersama pengaruh

penulisan masalah pada masa lalu.

Selanjutnya untuk pesantren modern perlu menyikapi

modernitas yang telah membaur menjadi satu dalam sistem

pembelajaran, sehingga pesantren modern mampu menjaga tujuan

utama untuk mengajarkan agama Islam sehingga tidak terbawa arus

modernisasi itu sendiri.

Selain permasalahan keseimbangan antara kedua pendidikan

tersebut, masih ada permasalahan yang dihadapi pesantren, yakni

masalah akses melanjutkan pendidikan secara lintas jalur atau bekerja

di instansi-instansi resmi, semacam menjadi PNS atau melamar menjadi

guru agama menjadi persoalan besar bagi kalangan pesantren

(walaupun di Jawa Timur atas prakarsa bupati dilakukan pendidikan

starta 1 atau jalur pendodok pesantren/MADIN) namun kebijakan itu

terlihat sporadis. Tidak semua santri punya niat yang sangat kuat

menjadi kyai. Hal lain, peristiwa gugurnya banyak caleg (calon

legislatif) dari kalangan orang pesantren yang gagal mendaftar jadi

anggota legislative gara-gara ijazah pesantren tidak diakui Negara

merupakan kisah paling heboh mengenai quoradis pesantren saat ini.

Seperti kita ketahui, untuk mengatasi situasi darurat, para caleg itu lalu

mengikuti program penyetaraan paket C (tingkat SMA). Banyak

pesantren kemudian menyelenggarakannya secara sporadis sehingga

terkesan ada obral ijazah. Bagi yang tidak sabar dengan program ini ada

Page 52: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

40

yang mendatangi Departemen Agama dan menntut pengakuan atas

ijazah pesantren. Sudah bisa dipastikan Departemen Agama

kelimpungan karna perangkat hukumnya tidak ada. Maka persoalan ini

dibawa ke kancah pembaharuan pendidikan melalui reformasi

pendidikan yang diusung oleh UU No 20 tentang Sisdiknas 2003. Hal-

hal semacam ini harus dijadikan pembelajaran untuk kalangan

pesantren dalam bersikap selanjutnya (Sumardi, 2008: 116).

Alangkah prihatinnya umat Islam di Indonesia ini jika pada

zaman kemerdekaan yang maju dan canggih seperti sekarang masih ada

pondok pesantren gaya lama yang mengajar santrinya dengan buku-

buku lama, materi yang diajarkan juga hanya masalah ritual/

peribadatan sempit, wawasan yang disajikan hanya wawasan lokal,

metode yang diajarkan hanya mencontoh atau meniru dan sistem yang

dipakai adalah sistem yang feodalistik. Pondok semacam ini tidak

seharusnya boleh ada lagi di Indonesia karena amat berbahaya bagai

masa depan generasi muda umat dan generasi muda bangsa. Pondok

semacam ini bisa menjadi kantong-kantong pembodohan generasi muda

yang nantinya mengahasilkan produk yang pasif, picik, emosional, labil

dan membebani upaya pembangunan masyarakat.

Bagi pesantren yang menyelenggarakan satuan atau program

pendidikan dengan sistem yang sudah berjalan selama ini tentu tidak

menghadapi masalah apa-apa. Namun, bagi pesantren yang tetap ingin

nenyelenggarakan ilmu agama murni atau tetap tidak mau ikut

Page 53: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

41

sepenuhnya kurikulum Negara, peluangnya terdapat di dua model

berikut ini: (Sumardi, 2008: 118)

a. Apa pun satuan dan program pendidikan yang diselenggarakannya

akan di hitung oleh hukum Negara sebagai bukan pendidikan formal

melalui proses standarisasi dan akreditasi. Jika pesantren semacam

ini mengeluarkan ijazah, maka ijazah nya tentu bukan ijazah yang

berstatus terakreditasi. Pesantren yang menyelenggarakan

pendidikan formal tanpa akreditasi, maka pesantren tetap seperti

sedia kala, akan besar bersama penerimaan masyarakat. Dengan

mengecualikan santri diusia 7-15 tahun karena wajib bagi mereka

mengikuti program wajar Diknas 9 tahun

b. Jika pendidikan yang dikembangkan pesantren tidak memenuhi

criteria standar nasional pendidikan dan tidak melampau proses

akreditasi, akan tetapi pesantrn tersebut mampu menciptakan

keluaran pendidikan yang kualitas kompetensinya memadahi. Maka

peluang pengakuan pesantren ,masih bisa titempuh ,melalui proses

pengakuan akreditasi yang dilakuakan oleh mentri pendidikan

nasional dan mentri agama. Pengakuan setara pendidikan formal

yang akan diperoleh pesantren ini masihjauh lebih memungkinkan

dari pengakuan Negara atas penyetaraan yang diperuntukkan pada

peserta didik pendidikan non formal dan in formal (UU Sisdiknas).

c. Kaum santri pada umumnya kini sudah mendengar bahwa UU

Sisdiknas baru, telah mengadopsi model pesantren sebagai bagian

Page 54: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

42

integral dalam sistem pendidikan nasional. Ini bisa dimaknai angin

segar bagi model pendidikan yang merasa terpinggirkan seperti

pesantren selama ini.

Setelah kita mengetahui apa dan bagaimana kita harus

menyikapi hal-hal yang menyangkut sistem pendidikan pesantren, kini

kita harus berpikir kembali untuk terus mengembangkan dan

memperbahuri sistem pendidikan pesantren kita agar tidak ketinggalan

dan membukitikan bahwa kaum muslim juga mampu menjadi cendekia

dalam bidang ilmu pendidikan, baik agama maupun umum. Karena

bagaimanapun pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan

agama islam yang memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh lembaga

pendidikan lain, selain itu peran pesantren dalam sejarah Indonesia

sangat berpengaruh, sehingga eksistensi dan kiprahnya harus terus

dijaga.

Peran pesantren dalam proses pembangunan sosial

Perspektif histories menempatkan pesantren pada posisi yang cukup

istimewa dalam khazanah perkembangan sosial budaya masyarakat

Indonesia. Abdurrahman Wahid menempatkan pesantren sebagai subkultur

tersendiri dalam masyarakat Indonesia. Menurutnya, lima ribu podnok

pesantren yang tersebar di enam puluh delapan puluh desa merupakan bukti

tersendiri untuk menyatakan sebagai subkultur.

Bertolak dari pandangan Abdurrahman Wahid di atas, tidak terlalu

berlebihan apabila pesantren di posisikan sebagai satu elemen determinan

Page 55: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

43

dalam struktur piramida sosial masyarakat Indonesia. Adanya posisi penting

yang disandang pesantren menuntutnya untuk memainkan peran penting

pula dalam setiap proses-proses pembangunan sosial baik melaui potensi

pendidikan maupun potensi pengembangan masyarakat yang dimilikinya.

Seperti dimaklumi, pesantren selama ini dikenal dengan fungsinya sebagai

lembaga pendidikan yang memiliki misi untuk membebaskan peserta

didiknya (santri) dari belenggu kebodohan yang selama ini menjadi musuh

dari dunia pendidikan secara umum. Pada tataran berikutnya, keberadaan

para santri dalam menguasai ilmu pengetahuan dan keagamaan akan

menjadi bekal mereka dalam berperan serta dalam proses pembangunan

yang pada intinya tiada lain adalah perubahan sosial menuju terciptanya

tatanan masyarakat yang lebih sempurna.

Selaras dengan pandangan pembangunan sebagai proses perubahan

sosial, pembangunan itu tiada lain merupakan pencerminan kehendak untuk

terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan

masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis

berdasarkan pancasila. Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai

kemajuan dan kesejahteraan lahir bati, termasuk terpenuhinya rasa aman,

tentram dan keadilan.

Dalam kontek ini, praktek pembangunan sosial itu bukan saja

menjadi milik dan tanggung jawab institusi pemerintah, melainkan tanggung

jawab besama antara pemerintah dan masyarakat. Hanya saja, keberadaan

Page 56: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

44

pesantren tidak memiliki kewenangan langsung untuk merumuskan aturan

sehingga perannya dapat dikategorikan ke dalam apa yang dikenal dengan

partisipasi. Dalam hal ini, pesantren melalui kyai dan santri didikannya

cukup potensial untuk turut menggerakkan masyarakat secara umum. Sebab,

bagaimanapun juga keberadaan kyai sebagai elit sosial dan agama

menempati posisi dan peran sentral dalam struktur sosial masyarakat

Indonesia.

Salah satu sector penting dalam pembangunan sosial yang

mendapatkan perhatian serius hampir dalam setiap pelaksanaan

pembangunan adalah aspek pendidikan. Bidang pendidikan itu sendiri telah

menjadi pilar utama penyangga keberhasilan pelaksaan pembangunan sosial.

Hampir bisa dipastikan, bagi suatu daerah yang masyarakatnya memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi cenderung memiliki tingkat keberhasilan

pembangunan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan daerah yang

rata-rata tingkat pendidikan masyarakatnya relative rendah. Terkait dengan

pembangunan dibidang pendidikan, pesantren dalam praksisnya sudah

memainkan peran penting dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

tersebut. Para kyai atau para ulama yang selama ini menjadi figuran

masyarakat Indonesia, dan bukan sekedar sosok yang dikenal sebagai guru,

senantiasa peduli dengan lingkungan sosial masyarakat di sekitarnya.

Mereka biasanya memiliki kometmen tersendiri untuk turut melakukan

gerakan transformasi sosial melaui pendektan keagamaan. Pada esensinya,

dakwah yang dilakukan kyai sebagai medium transformasi sosial keagamaan

Page 57: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

45

itu diorientasikan kepada pemberdayaan salah satunya aspek kognitif

masyarakat. Pendidirian lembaga pendidikan pesantren yang menjadi ciri

khas gerakan transformasi sosial keagamaan para ulama menendakan peran

penting mereka dalam pembangunan sosial secara umum melalui media

pendidikan. Muculnya, tokoh-tokoh informal berbasis pesantren yang sangat

berperan besar dalam menggerakkan dinamika kehidupan sosial masyarakat

desa. Misalnya, tidak bisa dilepaskan dari jasa dan peran besar kyai atau

ulama. Demikian pula, laihrnya pendidikan modern yang cukup pesat

dewasa ini secara geneologis tidak bisa dilepaskan pula dari akarnya yakni

pendidikan pesantren (Haidar, 2007: 384).

Pada mulanya banyak pesantren dibangun sebagai pusat reproduksi

spiritual, yakni tumbuh berdasarkan sistem-sistem nilai yang bersifat Jawa.

Akan tetapi para penunjangnya tidak hanya semata-mata menanggulangi isi

pendidikan agama saja. Pesantren bersama-sama muridnya atau

kelompoknya yang akrab mencoba melaksanakan gaya hidup yang

menghubungkan kerja dan pendidikan serta membina lingkungan desa

berdasarkan struktur budaya dan sosial. Karena itu pesantren mampu

menyesuaikan diri dengan bentuk masyarakat yang amat berbeda maupun

dengan kegiatan-kegiatan individu yang beraneka ragam.

Kehidupan pesantren sendiri mempunyai ciri-ciri yang justru menjadi

identitas dirinya yang bisa dikatakan unik namun masih bisa bertahan dalam

menghadapi arus modernisasi. Adapun ciri-ciri tersebut diantaranya:

(Haidar, 2007: 386)

Page 58: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

46

a. ada Kyai yang mengajar dan mendidik.

b. ada santri yang belajar dari Kyai.

c. ada masjid.

d. ada pondok atau asrama tempat para santri bertempat tinggal.

Disamping karakter pondok pesantren secara khas seperti yang ada

diatas, disini juga pula karakteristik pondok pesantren yang lainnya, antara

lain sebagai berikut:

Sistem kebebasan yang lebih besar dibanding dengan murid-murid

di sekolah-sekolah modern didalam bertindak dan berinisiatif sebab

hubungannya antara kyai dan santri bersifat dua arah yaitu ada hubungannya

timbal balik seperti adanya anak dan orang tua. Kehidupan pesantren

menanamkan semangat demokrasi dikalangan santri, karena mereka praktis

harus bekerja sama untuk mengetahui problem non kurikuler.

Para santri tidak mengidap penyakit ijazah sebab sebagian besar pesantren

tidak mengeluarkan ijazah, ini membuktikan ketulusan motivasi mereka

dalam belajar agama, maka sebagai hasilnya mereka akan mendapat ridlo

Allah SWT.

Selain mengajarkan pelajaran agama, pesantren juga menekankan

kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, persamaan di hadapan Allah SWT,

rasa percaya diri dan bahkan berani hidup mandiri. Para alumni pesantren-

pesantren tidak berkeinginan menduduki jabatan yang ada di pemerintahan

dan karenanya hampir tidak dapat dikuasai oleh pengusaha.

Page 59: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

47

Dari ciri-ciri atau karakteristik tersebut dapat kami simpulkan

dalam ciri-ciri utama dalam pondok pesantren adalah kesederhanaan,

kepatuhan, kedisiplinan sampai pada persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah

yang terpancar dari para santri dalam suatu pondok pesantren. Dalam

perkembangannya pemerintah pernah menawarkan sebuah bantuan pada

pondok pesantren baik fisik maupun non fisik, akan tetapi pondok pesantren

secara bertahap dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan yang dapat

mengolah, karena jika sudah memperoleh bantuan dan segala fasilitas, maka

pondok pesantren akan kehilangan karakteristiknya dan tidak mempunyai

hak otonom lagi dalam meningkatkan dan mengembangkan pondok

pesantrennya.

Keseluruhan sistem nilai dari ciri utama di atas pada dasarnya

dapat membawakan sebuah dimensi dalam kehidupan pesantren, yakni

kemampuan untuk berdiri diatas kaki sendiri. Kemandirian ini

dimanefestasikan dalam berbagai bentuk keluwesan struktur kurikuler dalam

pengajaran dan pendidikan, hingga kemampuan pada warganya untuk

menahan diri dari godaan menempuh pola konsumsi yang cenderung pada

kemewahan hidup.

Kemampuan hidup mandiri ini terlihat pula dalam kepercayaan

yang diberikan kepada pemimpin pesantern untuk mengelola harta

masyarakat untuk berbagai keperluan yang ditentukan bersama, seperti dana

kematian, pembangunan rumah ibadah, dan santunan bagi mereka yang

ditimpa musibah dan anak yatim, sampai dana untuk pembangunan sarana

Page 60: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

48

prasarana fisik desa yang telah dikumpulkan secara swadaya.

Berdasarkan pada kenyataan diatas, jelas para pemimpin dan warga

pesantren serta lembaga pendidikan memiliki cukup kuat untuk

mempelopori perubaha-perubaha mendasar dalam kehidupan mesyarakat

yang sedang membangun.

Kehidupan masyarakat pada umumnya sangat berbeda antara yang

satu dengan yang lain, perbedaan itu disebabkan struktur masyarakat yang

ada juga faktor tempat mempunyai peranan penting dalm hal tersebut,

disamping faktor-faktor lain yang mempengaruhi masyarakat itu, sehingga

tampak jelas sekali perbedaannya apakah masyarakatnya termasuk golongan

tinggi, menengah, kota, pedesaan dan sebagainya.

Pesantren dapat mendorong masyarakat untuk menentukan wadah

dan wahana perembukan yang hidup di luar struktur pengambilan keputusan

formal di tingkat desa, dengan demikian lebih mampu menampung aspirasi

masyarakat sekitarnya, karena kecilnya hambatan psikologis bagi mereka

untuk menyatakan pendapat secara bebas dalam lingkungan sendiri.

Pesantren juga dapat mendorong ditempuhnya cara dan proses pembangunan

yang tidak memerlukan biaya banyak, karena prinsip hemat dan swadaya

berdasarkan kemampuan masing-masing telah menjadi bagian integral dari

kerjasama membangun dari yang telah dicontohkan selama ini.

Kemampuan mendorong tumbuhnya swadaya masyarakat sekitarnya,

didasari karena kemampuannya untuk melestarikan dan mendinamisir

lembaga-lembaga tradisional yang ada. Pada hakekatnya banyak hal yang

Page 61: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

49

dapat diperankan oleh pesantren dan perangkat lembaga pendidikannya, asal

saja semual memang para pemimpin dan segenap warganya menyadari

benar siapa mereka dan apa potensi yang telah dimilikinya. Dari sinilah

dapat dimulai kerja mendinamisir dan mempelopori jalannya proses

pembangunan meskipun dalam cakupan sangat mikro tetapi cukup.

Betapa besar potensi pesantren dalam mengembangkan pendidikan

masyarakat bawah, bukan saja potensi tersebut menjadi peluang strategis

dalam pemgembangan masyarakat desa, tetapi juga akan memperkokoh

lembaga pesantren sendiri sebagai lembaga kemasyarakatan. Dan memang

kenyataannya yang berlangsung bahwa secara moril, pesantren adalah milik

masyarakat meluas, sekaligus menjadi panutan berbagai keputusan politik,

agama dan etika (Sumardi, 2008: 78).

Page 62: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

50

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Sistem Pendidikan di Ponpes Bustanul Muta’allimin

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang

penulis lakukan, berikut ini kami paparkan tentang latar belakang berdirinya

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh Kabupaten

Semarang.

Berdirinya pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruhpada tahun 1989 bersama dengan segenap masyarakat.Ini merupakan

pondok pesantren yang tergolong cukup tua di wilayah kecamatan Suruh.

Gagasan mendirikan pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh oleh Kyai Mawardi dilatarbelakangi adanya tuntutan masyarakat,

terutama masyarakat yang merasakan penting akan adanya Lembaga

Pendidikan Agama yang dapat menampung keinginan masyarakat untuk

menyekolahkan putra putrinya sehingga mereka dapat mengusai ilmu agama

dengan baik. Pada waktu itu memang di desa Reksosari belum ada

pendidikan non formal.

Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh yang

sejak tahun 1989 sudah dibadan hukumkan menjadi Yayasan Pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, yang pada saat ini membawahi

unit-unit kepesantrenan, Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah

(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sejak

Page 63: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

51

itulah pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh terus

berkembang, baik fisik, sistem kelembagaan maupun kurikulum yang

diterapkannya seiring dengan derasnya arus perubahan zaman. Tentu ia tak

ingin lapuk ditelan zaman begitu saja. Zaman boleh berubah dan

berkembang terus, tapi yang pasti pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruhakan terus ambil bagian dalam proses pemberdayaan umat

melalui jalur sistem pendidikan pondok pesantren yang menekankan pada

aspek moralitas.

Kepemimpinan di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh telah mengalami tiga kali pergantian dan perubahan.Pada

periode Kyai Mawardi, kepengasuhan langsung dipegang beliau, hingga

ahkirnya pada tahun 2002, kepemimpinan beralih ke tangan putranya yang

tertua.Pada kepemimpinan beliau tidak terlalu banyak mengalami

perubahan, sehingga pada berikutnya beliau wafat dan beliau merupakan

pengasuh yang kedua.Sehingga kemudian sistem kepemimpinan Pondok

Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dipegang secara kolektif

oleh beberapa orang pengasuh (para putra pendiri pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh).Sejak itulah Pondok Pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh mulai berada di bawah Dewan

pengasuh.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan pesantren, bidang garapan

Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh adalah bidang

kepesantrenan.Penanggungjawab langsung bidang ini adalah ketua dewan

Page 64: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

52

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh.Sedangkan dalam

operasionalnya, tugas ini dilaksanakan oleh sebuah institusi di tingkat santri

yaitu Ikatan Keluarga Santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh.Bidang

kepesantrenan ini meliputi pendidikan moralitas dan pengajaran kitab-kitab

klasik yang diharapkan kepada seluruh santri, baik asrama maupun non

asrama.

Setelah penulis melakukan berbagai upaya dalam rangka proses

penelitian ini, yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan

cara memahami fenomena yang diteliti sehingga data yang ada berupa

untaian kata-kata bukan berupa angka-angka (data statistik).

Selanjutnya kami paparkan data yang berkaitan dengan peran pondok

pesantren dalam pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat di

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh.

Peran Pondok Pesantren dalam Peningkatan Pendidikan Agama

Islam pada Masyarakat di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh.Dewasa ini lembaga pendidikan yang semakin

berkembang, berinovasi dan berupaya menghasilkan out put yang siap pakai,

tidak semata hanya dimiliki oleh sekolah umum saja. Namun pondok

pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia juga mulai

merestrukturisasi kurikulum pendidikan dan sistem pembelajaran dengan

menyesuaikan terhadap perkembangan zaman, dalam artian pesantren tidak

selalu diidentikkan dengan lembaga pendidikan yang masih tradisional,

tetapi pesantren sudah mulai berinovasi dengan mengintegrasikan sistem

Page 65: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

53

pendidikannya pada kurikulum nasional. Hal ini menunjukkan bahwa

kedudukan dan peran pesantren semakin signifikan terhadap pengembangan

pendidikan Islam pada masyarakat yang selanjutnya dapat berimplikasi pada

pembentukan sikap yang baik.Maka dari itu peran pondok pesantren dalam

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh sangat penting sekali, dan hal ini

sebenarnya sudah merupakan tugas dan tanggungjawab pondok pesantren

sesuai dengan azaz dasar didirikannya pondok pesntren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh. Lebih lanjut tentang seperti apa dan

bagaimana peran pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruhdapat diuraikan sebagai berikut sesuai dengan hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dengan berbagai nara sumber yang mempunyai

partisipasi dalam upaya peningkatan pendidikan agama Islam pada

masyarakat.

Berdasarkan pemaparan dari pengasuh Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh yaitu Kyai Mawardi sebagai informan

pertama dalam penelitian ini ketika penulis melakukan wawancara, beliau

menyatakan bahwa:

“Sebenarnya keberadaan pondok pesantren khususnya di Reksosari ini sangat penting sekali perannya terhadap peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, karena masyarakat banyak yang beranggapan bahwa pondok pesantren itu merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.nilai khususnya dalam hal spritual. Anggapan seperti itu sangat memungkinkan untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat yang memiliki karakteristik fanatis-agamis.Kenapa saya katakan demikian, karena sejak berdirinya pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pesantren ini sudah menjadi tempat pendalaman ilmu pengetahuan Islam dan

Page 66: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

54

memantapkan posisinya dalam pengembangan agama Islam. Maka dari itu banyak masyarakat yang mempercayai proses pendidikan anaknya kepada pesantren ini dengan cara memondokkan anak-anaknya dengan tujuan agar mereka bisa mempunyai pengetahuan yang luas yang dibarengi dengan akhlak yang baik. Disamping itu sejak dulu sebagai pendiri pertama pondok pesantren ini sudah mulai menerapkan pendekatan-pendekatan sosio-kulutral dalam pengembangan pendidikan agama Islam terhadap masyarakat. Beliau mengadakan kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat, seperti tahlilan (sarwaan) setiap malam jum’at dan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara bergiliran dari rumah masyarakat yang satu dengan rumah yang lainnya. Selain kegiatan itu ada juga pengajian rutin mingguan yang dilaksakan di pondok pesantren. Kegiatan-kegiatan tersebut sampai saat ini masih tetap dilaksanakan bahkan beberapa kegiatan lain telah dikembangkan oleh pondok pesantren diantaranya penyuluhan, dan penugasan alumni ke beberapa lembaga pendidikan untuk menjadi guru bantu (tugas purna bakti)”

Mengenai apa yang diajarkan di Ponpes Bustanul Muta’allimin

berdasarkan wawancara berikut Bapak Kyai Mawardi menyatakan bahwa

“Peran pondok pesantren juga sangat menentukan dalam peningkatan pemahaman akan ilmu-ilmu agama bagi para santri maupun masyarakat. Sehingga setelah mereka terus menerus digembleng dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan agama Islam maka selanjutnya keimanan mereka terhadap tuhan yang maha esa akan semakin mantap. Dengan demikian keberadaan pondok pesantren manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat dimana masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuan agama”.

Pemaparan informan di atas selaras dengan hasil observasi

partisipatif yang dilakukan oleh penulis, ketika kami tinggal di pondok

pesantren tersebut selama melakukan proses penelitian. Sebagaimana

penulis ketahui bahwa Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh sejak awal berdirinya telah mempunyai peran penting terhadap

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, hal ini bisa

dibuktikan dengan banyaknya apresiasi yang diberikan oleh masyarakat

sekitar terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pesantren.

Senada dengan pendapat pengasuh tentang Peran pondok pesantren dalam

Page 67: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

55

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, salah satu pengurus

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh beliau

menyatakan bahwa:

“Menurut saya mas, pondok kami yaitu Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh sudah sejak dulu mempunyai peran penting terhadap peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, itu sudah dimulai pada zaman pendiri yaitu Kyai Mawardi.Dapat dilihat pada sekarang ini meskipun Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, tapi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh tetap eksis dan tetap bisa berperan dalam kehidupan masyarakat meskipun tidak ada beliau-beliau. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh lembaga ini untuk memberikan manfaat kepada masyarakat tidak akan pernah pudar sampai kapanpun karena hal tersebut telah menjadi tujuan dari berdirinya pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh itu sendiri”

Apabila dilihat dari motivasi santri datang ke Ponpes Bustanul

Muta’allimin berdasarkan wawancara dengan salah satu santri, menyatakan

bahwa”

“Tujuan santri pergi ke pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh adalah untuk menghiasi diri (akhlaqul karimah), mencari ilmu karena Allah untuk dirinya maupun untuk orang lain serta mendekatkan diri kepada Allah Swt. dari itu semua bahwa di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh ini juga ada pengabdian masyarakat yang disebut dengan Orientasi Pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, dari konsep ini dapat dikolerasikan dengan peran pondok pesantren terhadap masyarakat, ketika dilihat dari itu semua bahwa pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh telah berjalan sesuai dengan tujuan awal yaitu membentuk dan membangun masyarakat baik itu dari segi moral ataupun ilmu pengetahuan. Karena ketika pengabdian para santri dituntut mandiri bagaimana menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi ketika waktu pengabdian”.

Melengkapi pernyataan dari beberapa informan sebelumnya, berikut

juga penulis uraikan tentang bagaimana peran pondok pesantren dalam

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat dari perspektif

Page 68: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

56

masyarakat sebagai objek sasaran dari setiap program-program yang

dilakukan pesantren.Untuk itu penulis melakukan wawancara dengan

beberapa tokoh masyarakat di sekitar pondok pesantren diantaranya bapak

Muhkam Habibi dan bapak imam. Berikut beberapa statemen dari bapak

Muhkam Habibi ketika di wawancarai:

“Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh tercinta ini telah menerapkan dan meningkatkan pendidikan pada masyarakat. Masalahnya disini memang para santri-santrinya diharuskan mengembangkan fitrah manusia yang dimilikinya, diantaranya adalah Fitrah agama, Dalam fitrah agama ini para santri sudah dididik dan digembleng dan didorong untuk selalu pasrah, tunduk dan patuh kepada Tuhan, sehingga dalam hal ini sering dilakukan dimasjid, seperti shalat jama’ah, shalat tahajud, istighasah, shalawadan, tahlilan, yasinan dan ngaji surat munji’at. Fitrah berakal budi, fitrah berakal budi merupakan untuk berfikir dan berzikir dalam memahami tanda-tanda keagungann Tuhan. Ini juga sering dilakukan dengan bentuk diskusi perkamar, antar daerah dan juga dilakukan dengan lomba debat”

Hasil wawancara tersebut dikuatkan dari hasil wawancara dengan

Kyai Mawardi selaku pengasuh pondok pesantren, yang dalam wawancara

menyatakan bahwa

“Fitrah kebersihan dan kesucian, hal ini biasanya di pondok pesantren diberi tulisan yang berkaitan dengan kebersihan juga megadakan piket kebersihan, kerja bhakti dan lomba kebersihan antar kamar.Fitrah bermoral atau berakhlak, pondok pesantren kita sangat sekali menjaga dan memelihara terhadap hal-hal yang berkaitan dengan moral, makanya ketika disini ada para santri yang melanggar aturan-aturan yang belaku disini itu diberi sangsi yang sesuai dengan kesalahannya.Fitrah kebenaran, para santri disini diberi kesempatan untuk mencari konsep kebenaran baik itu kebenaran mutlak maupun kebenaran nisbi dalam hal ini dilakukan bentuk forum dialog dan seminar.Fitrah kemerdekaan, disini juga para santri dituntut untuk merasakan kebebasan dalam melaksanakan aktifitas apapun, karena itu semua sudah disepakati bersama. Fitrah Keadilan, fitrah ini harus dimiliki oleh para santri, hal ini diterapkan diberbagai tempat baik diwaktu diberi kepercayaan menjadi ketua kamar, pengurus daerah dan pengurus alumni. Fitrah persamaan dan persatuan, contoh dari aplikatif fitrah tersebut dituangkan dalam bentuk memakai seragam putih-putih dalam shalat berjemaah dan juga bersama-sama dalam melaksanakn senam pagi dan yang

Page 69: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

57

lainnya.Fitrah individu, dalam fitrah ini biasanya para santri memasak sendiri, mencuci sendiri dan bagaimana mengatur dirinya sendiri. Fitrah sosial, para santri setiap hari jum’at dan hari selasa melakukan kerja bakhti, dan melakukan kerja sama dengan masyarakat, yang hal ini dilakukan dalam penagihan listrik. Fitrah seksual, fitrah ini merupakan untuk mengembangkan keturunan sehingga di pondok pesantren ini para santri diajarinya dengan mengaji kitab julujen, yang mana dalam hal ini dikhususkan kepada para santri yang sudah keluar Madrasah Aliyah (MA).Fitrah ekonomi, dalam hal ini para santri diajari tentang kewirausahaan dengan mendatangkan pemateri yang menjelaskan pentingnya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus diterapkan dalam bentuk koperasi.Fitrah politik, disini juga diajari tentang politik dan aplikatifnya, seperti dalam pemilihan pengurus daerah, pengurus IKSNI dan pengurus alumni.

Lebih lanjut bapak Imam yang juga merupakan tetangga dekat dari

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh menambahkan Pendapat

bahwa:

“Sebenarnya bagi kami sebagai masyarakat, pesantren itu sudah cukup sangat berperan sekali, mulai dari memberikan bimbingan bagi saya dari orang tua dan anak-anak saya. Dulu, pada zaman saya masih anak-anak, yang mana pada waktu itu pendidikan itu sangat minim sekali, baik itu pendidikan agama, apalagi pendidikan umum, waktu itu saya dan teman-teman saya belajar ngaji dan bagaimana cara (andep asor) berakhlak yang baik, dengan sabarnya para pendiri pondok pesantren tersebut mengopeni saya dan teman-teman saya sedikit demi sedikit, dan sampai saat ini hal-hal seperti masih terus berlaku, sehingga pondok pesantren mempunyai pengaruh yang sangat sekali terasa bagi masyarakat sekitarnya. Dan dengan adanya pondok pesntren tersebut, kami merasa telah terbekali dengan ilmu-ilmu pengetahuan khususnya pendidikan Islam dan tatakrama”.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan

pondok pesantren terhadap masyarakat dalam upaya peningkatan pendidikan

agama Islam memiliki peran yang cukup signifikan, hal inilah yang

dicontohkan oleh pendiri pertama pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh. Beliau melakukan upaya pendekatan sosio-kultural kepada

Page 70: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

58

masyarakat sekitar pesantren yang di wujudkan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat, yang berupa tahlilan

(sarwaan) setiap malam jum’at dan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara

bergiliran dari rumah masyarakat yang satu dengan rumah yang lainnya.

Selain kegiatan itu ada juga pengajian rutin mingguan yang dilaksakan di

pondok pesantren.Disamping itu beliau juga memberikan semangat dan

memberikan suri tauladan kepada masyarakat dalam berperilaku sehari-hari,

sehingga dikalangan masyarakat maupun para santri sangat mengenang jasa-

jasa beliau utamanya pada ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh beliau

yaitu; simtem pendidikannya yang sangat berpengaruh terhadap

terbentuknya masyarakat yang berbudi hasanah.

Sejak dulu peran penting pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada

masyarakat telah mengambil peranan yang cukup signifikan.Sampai saat ini

peran tersebut masih tetap dijalankan. Keadaan tersebut menggambarkan

bahwa rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh lembaga ini untuk

memberikan manfaat kepada masyarakat tidak akan pernah pudar sampai

kapanpun karena hal tersebut telah menjadi tujuan dari berdirinya pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh itu sendiri.

Bagi masyarakat, keberadaan pesantren sangat berperan sekali,

untuk memberikan bimbingan, baik itu pendidikan agama, apalagi

pendidikan umum, atau bagaimana cara (andep asor) berakhlak yang baik.

Peran pesantren dianggap telah mampu mengembangkan fitrah manusia.

Page 71: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

59

Pentingnya peran pondok pesantren dalam upaya peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat juga dikemukakan oleh para pengurus baik

pengurus alumni.Mereka berpendapat bahwa Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh sudah sejak dulu mempunyai peran penting

terhadap peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, itu sudah

dimulai pada zaman pendiri yaitu Kyai Mawardi.Dan saat ini meskipun

beberapa pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh lebih banyak disibukkan oleh kegiatan di birokrasi karena

tanggungjawab jabatan yang tidak bisa ditinggalkan namun hal itu tidak

terlalu berpengaruh terhadap eksistensi pondok pesantren dan lembaga ini

tetap bisa berperan dalam kehidupan masyarakat.

Keadaan tersebut menggambarkan bahwa rasa tanggung jawab yang

dimiliki pondok pesantren untuk memberikan manfaat kepada masyarakat

tidak akan pernah pudar sampai kapanpun karena hal tersebut telah menjadi

tujuan dari berdirinya pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh itu

sendiri.Secara spesifik tujuan pondok pesantren dalam upaya mendidik para

santri yang mondok di pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh

adalah untuk menghiasi jiwa mereka (akhlaqul karimah), mencari ilmu

karena ridho Allah serta berupaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Di

samping pesantren memiliki tujuan spesifik untuk memberdayakan para

santrinya, pesantren juga mempunyai tujuan dan tanggungjawab terhadap

pemberdayaan masyarakat oleh karenanya Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh menyelenggarakan program pengabdian

Page 72: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

60

masyarakat yang disebut dengan Orientasi Pengabdian Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh.

Program-program kegiatan pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh dalam kaitannya dengan peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat.Peran pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan agama Islam

pada masyarakat bisa lebih optimal dan efektif manakala diwujudkan dalam

beberapa kegiatan yang konkrit dan metode pelaksanaannya bisa melibatkan

masyarakat secara langsung.Pola pendekatan tersebut yang selama ini sering

dilakukan oleh para pendahulu atau para pendiri pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh, kemudian bisa berkelanjutan sampai saat ini.

B. Modernisasi Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin

Gambaran realitas yang ada dalam pelaksanaan program-program

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat yang dilakukan oleh

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, sesuai dengan

data interview dengan beberapa responden atau nara sumber dapat diuraikan

dalam beberapa aspek di bawah ini :

1) Aspek Tujuan

Sesuai dengan orientasi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh yakni melahirkan kader-kader intelektual yang

berdasarkan tradisi kepesantrenan, maka dikembangkan juga berbagai

kegiatan penunjang lainnya berupa kegiatan Bahtsul Masail Diniyah

Page 73: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

61

(Study Kajian Hukum Islam), diskusi-diskusi sosiall keagamaan,

pelatihan keorganisasian, latihan pidato dan latihan seni baca al-

Qur’an.Khusus untuk aktifitas-aktifitas yang membutuhkan tenaga-

tenaga instruktur, maka pihak pesantren memanggil pulang alumni-

alumninya dari beberapa perguruan tinggi yang dipandang memiliki

kualifikasi sebagai aktifis, dalam rangka pembinaan kader-kader

tersebut.

Tujuan pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh

adalah untuk mengembangkan sumber daya insani yang diharapkan akan

memiliki kualitas iman, dzikir, fikir dan keterampilan, agar menjadi

insan-insan yang dapat memberikan kontribusi (sumbangan) terhadap

pembangunan umat secara makro.

2) Aspek Materi

Pengajian kitab-kitab klasik diselenggarakan dengan dua sistem,

yaitu sistem Wetonan dan Sorogan setiap hari di luar jam-jam

sekolah.Untuk lebih mengefektifkan pengajaran kitab ini, pengurus

pesantren melakukan klasifikasi terhadap para santri menurut

kemampuan mereka, tanpa terkait dengan lembaga pendidikan formal

mereka.Kegiatan pengajaran yang diselenggarakan oleh pengurus

pesantren dalam hal ini alumni, kegiatan ini wajib diikuti oleh semua

santri yang tinggal di asrama.Sedangkan bagi santri non asrama hanya

merupakan suatu anjuran saja, tetapi khusus dalam kegiatan pengajian

Page 74: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

62

pada bulan ramadhan, semua santri tanpa kecuali dari seluruh unit

pendidikan formal wajib mengikuti.

Dalam menjalankan sistem pendidikannya pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh berusaha mengembangkan

potensi fitrah manusia: Fikriyah, ruhaniyah, jasmaniyah melalui berbagai

bidang kependidikan yakni: Pegajaran, kepengasuhan dan kesantrian.

Yang ketiganya dilakukan secara bersama-sama dengan tetap

mempertimbangkan kebutuhan, ketersedian waktu dan fikiran dari setiap

santri yang juga belajar di lembaga formal.

3) Aspek Metode dan Media

Pengajaran adalah proses pembelajaran yang dilakukan melalui

kegiatan belajar mengajar di kelas oleh santri dan ustadz dalam

serangkaian mata pelajaran. Selain itu juga ditunjang dengan kegiatan-

kegiatan keilmuan (seminar, diskusi kelompok) yang diselenggarakan

oleh Ikatan Keluarga Santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dan

kelompok-kelompok kajian yang ada. Melalui proses ini diharapkan

akan terbangun wawasan yang luas, cara berfikir yang logis dan

pemahaman yang utuh terhadap khasanah keilmuan Islam termasuk

bidang studi yang ditekuni di lembaga pendidikan formal masing-

masing.

Kepengasuhan adalah bidang pendidikan di pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh yang memberikan tekanan pada

pembentukan mental dan rasa santri melalui kegiatan-kegiatan ubudiyah:

Page 75: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

63

shalat berjemaah, dzikir, istighosah dan puasa. Juga melalui

pendampingan-pendampingan sehingga dalam diri santri tumbuh nilai

kemanusian yang dilandasi dengan nilai ke Islaman.

Kesantrian adalah bidang pendidikan di pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh yang lebih banyak menekankan pada sisi

kreatif, inisiatif, kepekaan, keberanian dan kecakapan santri dalam

bidang-bidang yang diminati. Karenanya dalam proses ini seluruh

kegiatan direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi sendiri oleh santri

melalui organisasi santri yaitu: Ikatan Keluaraga Santri Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh dengan berbagai kegiatan: Seni (seni

teater, lukis), olah raga, pengabdian masyarakat, kewirausahaan,

lingkungan berbahasa (pengajaran bahasa asing), diskusi-diskusi,

keterampilan-keterampilan (latihan komputer, sablon, menjahit dan yang

lainnya) dan kegiatan kerumahtanggaan.

Metode pembelajaran dipondok pesantren sangat menentukan

dalam peningkatan pemahaman akan ilmu-ilmu agama bagi para santri

maupun masyarakat. Selanjutnya keimanan mereka terhadap tuhan yang

maha esa akan semakin mantap. Pendekatan yang digunakan oleh

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam

pengembangan pendidikan Islam terhadap masyarakat adalah

pendekatan sosio-kultural yang dikemas dalam kegiatan yang banyak

melibatkan masyarakat, berupatahlilan (sarwaan) setiap malam jum’at,

pengajian rutin

Page 76: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

64

Menurut pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh yaitu Kyai Mawardi, langkah-langkah yang dilakukan

oleh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam

upaya peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat,

digambarkan oleh pengasuh berikut ini:

“Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat dengan menggunakan beberapa cara yaitu melalui, pendekatan sosio-kultural, penyuluhan, dan kegiatan arisan tahlilan setiap minggu. Alhamdulilah semua program-program tersebut sampai saat ini berjalan dengan baik”

Mengenai kegiatan yang dilaksanakan, hasil wawancara

dengan Kyai Mawardi

Program kegiatan dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat itu perlu adanya suatu perhatian dan pendekatan khusus pada masyarakat, karena agar kegiatan tersebut bisa diterima oleh masyarakat dan masyarakat bisa lebih berpartisipasi bukanlah hal yang mudah.Maka dari itu kami selaku pihak pesantren harus mempunyai sifat yang dinamis dan peka terhadap segala kebutuhan masyarakat agar program yang dilakukan bisa sesuai dengan keadaan serta kebutuha masyarakat itu sendiri. Apabila hal ini bisa tercapai, dalam pelaksanaan program pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat bisa berjalan efektif dan segala apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik, oleh karenanya dengan mudah pula kita bisa mempengaruhi dan menggembleng mereka dengan baik. Salah satu kegiatan yang bisa dijadikan contoh yaitu, pelaksanaan arisan yang melibatkan semua lapisan masyarakat, dan dari sanalah kita bisa memberikan pengarahan dan pembelajaran pendidikan Islam, misalnya dengan pembacaan tahlil, pembacaan dhiba’an atau berzanji, pembacaan Al quran, maupun pengajian keagamaan, yang selanjutnya diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk mendalami dan mentaati ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari”.

Sedangkan menurut ustadz selaku pegurus pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh atau informan kedua dalam

Page 77: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

65

penelitian ini, beberapa program kegiatan yang dilaksanakan di pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat yaitu:

“Selain adanya program kegiatan yang non formal yang dilaksanakan pondok pesantren dalam sepanjang waktu juga ada program yang bersifat formal.Yaitu, seperti adanya program pengabdian yang ditangani oleh yayasan, dan program tersebut diharuskan bagi santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah yang dikenal dengan orientasi pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh. Program pengabdian tersebut selain bertujuan untuk membantu lembaga dalam proses pendidikan terhadap siswa, hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan alumni dalam kegiatan sosial keagamaan pada masyarakat dilingkungan pengabdiannya. Dengan kata lain para alumni yang bertugas di suatu tempat disamping meraka mempunyai tanggungjawab untuk mengajar di lembaga formal mereka juga berkewajiban memberikan pembelajaran kepada masyarakat melalu kegiatan sosial keagamaandalam (turun ka masyarakat)”. Pelaksanaan program kegiatan di pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh dilakukan secara bertahap dengan

langkah-langkah yang sistematis. Sesuai dengan hasil observasi penulis

langkah tersebut setidaknya meliputi pertama langkah yang dilakukan

adalah perumusan tujuan pesantren, langkah yang kedua adalah

menetapkan program kegiatan yang akan ditempuh dan yang ketiga

penyusunan strategi pelaksanaan program kegiatan tersebut. Untuk

menguatkan data observasi di atas berikut kami sajikan hasil wawancara

dengan bapak salah satu tokoh masyarkat yang sering mengikuti

kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh pesantren, beliau menyatakan

bahwa :

“Kegiatan-kegiatan dalam kaitannya dengan peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh ini dilakukan secara bertahap dengan

Page 78: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

66

beberapa langkah. Pertama: menetapkan tujuan pendidikan pondok pesantren yang mengarah pada pendidikan Islam pada masyarakat. Kedua: menetapkan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Ketiga: menetapkan strategi peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat. Dari semua langkah yang dilakukan harus mencerminkan tujuan dan Visi Misi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh.Langkah-langkah tersebut bisa di wujudkan dalam bentuk kegiatan tahlilan, pembacaan dhiba’an atau berzanji, dan pembacaan al qur’an maupun program penyuluhan dari pemerintah (menyuluhan pertanian, keterampilan, pelatihan manajemen usaha, dan pelayanan simpan pinjam)”.

Bapak Imam sebagai salah satu informan yang mewakili

masyarakat di sekitar pondok pesantren juga mengemukakan tentang

program kegiatan yang ia rasakan terkait dengan peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat yaitu:

“Banyak manfaat yang kami rasakan dari berbagai program yang dilakukan oleh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh selama ini, dan untuk mewujudkan semua kegiatan tersebut secara optimal pondok pesantren, di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh telah berdiri suatu lembaga khusus yang menangani program pengabdian masyarakat dengan nama Biro Pembinaan dan Pengambangan Masyarakat atau yang sering dikenal dengan sebutan BPPM. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan oleh BPPM dengan melibatkan masyarakat yaitu penyuluhan, tahlilan, arisan mingguan, dan pengajian.Program ini dimaksudkan agar masyarakat bisa mempunyai rasa memiliki terhadap pesantren dan bisa meningkatkan partisipasinya dalam perkembangan pondok pesantren”.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan agama

Islam pada masyarakat melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu:

Pelaksanaan arisan yang melibatkan semua lapisan masyarakat, dan dari

sanalah kita bisa memberikan pengarahan dan pembelajaran pendidikan

Islam, misalnya dengan pembacaan tahlil, pembacaan dhiba’an atau

Page 79: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

67

berzanji, pembacaan Al quran, maupun pengajian keagamaan, maupun

penyuluhan, minggu yang selanjutnya diharapkan bisa memotivasi

masyarakat untuk mendalami dan mentaati ajaran agama dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam menjalankan programnya pihak pesantren

bersifat dinamis dan peka terhadap segala kebutuhan masyarakat agar

program yang dilakukan sesuai dengan keadaan serta kebutuhan

masyarakat itu sendiri.

Selain adanya program kegiatan yang non formal yang

dilaksanakan pondok pesantren dalam upaya peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat terdapat pula kegiatan formal berupa

Orientasi Pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh yang

diharuskan bagi santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah Dan program

pengabdian tersebut dilaksanakan diberbagai lembaga pendidikan yang

ada baik di Suruh maupun di luar Suruh. Untuk lebih mengoptimalkan

peran pesantren terhadap masyarakat dibangunlah lembaga BPPM (Biro

Pembinaan dan Pengembangan Masyarakat)

Pertama: menetapkan tujuan pendidikan pondok pesantren yang

mengarah pada pendidikan agama Islam pada masyarakat. Kedua:

menetapkan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Ketiga:

menetapkan strategi pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat.

Dari semua langkah yang dilakukan harus mencerminkan tujuan dan

Visi Misi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh.Langkah-langkah tersebut bisa di wujudkan dalam bentuk

Page 80: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

68

kegiatan tahlilan, pembacaan dhiba’an atau berzanji, dan pembacaan al

qur’an maupun program penyuluhan dari pemerintah (menyuluhan

pertanian, keterampilan, pelatihan manajemen usaha, dan pelayanan

simpan pinjam

Sekilas dapat dipahami bahwa program-program pengembangan

pendidikan Islam pada masyarakat yaitu meliputi pertama langkah yang

dilakukan adalah perumusan tujuan pesantren, langkah yang kedua

adalah menetapkan program kegiatan yang akan ditempuh dan yang

ketiga penyusunan strategi pelaksanaan program kegiatan tersebut.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam pengembangan

pendidikan Islam pada masyarakat dengan menggunakan beberapa cara

yaitu melalui, pendekatan sosio-kultural.

Langkah-langkah tersebut bisa di wujudkan dalam bentuk kegiatan

tahlilan, pembacaan dhiba’an atau berzanji, dan pembacaan al qur’an

maupun program penyuluhan dari pemerintah (penyuluhan pertanian,

keterampilan, pelatihan manajemen usaha, dan pelayanan simpan

pinjam).

Selain itu program yang tidak kalah pentingnya yaitu program

pengabdian yang ditangani oleh yayasan, dan program tersebut

diharuskan bagi santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah yang dikenal

dengan orientasi pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh.Dan program pengabdian tersebut dilaksanakan diberbagai

Page 81: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

69

lembaga pendidikan yang ada baik di Reksosari maupun di luar

Reksosari.

Pelaksanaan berbagai program yang dilakukan oleh pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh selama ini,

manfaatnya telah banyak dirasakan oleh masyarakat dan untuk

mewujudkan semua kegiatan tersebut secara lebih optimal maka pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh mendirikan suatu

lembaga atau badan khusus yang menangani program pengabdian

masyarakat yaitu Biro Pembinaan dan Pengambangan Masyarakat atau

BPPM. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan agar rasa memiliki dan

partisipasi dari masyarakat terhadap pesantren bisa meningkat.

4) Aspek Evaluasi

Dalam pelaksanaan sistem pembelajaran pondok pesantren yang

pada kenyataannya juga tidak berjalan dengan sempurna, masih ada

beberapa kekurangan di berbagai lini pelaksanaannya.

Berikut beberapa kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan

system pembelajaran di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin yang

meliputi (1) Multi peran pengurus, menyebabkan kerja dan konsentrasi

kurang maksimal. (2) menghadapi berbagai problem yang ada pada

masyarakat. (3) kurangnya partisipasi dari para masyarakat. (4)

kurangnya sarana yang memadai”.

Page 82: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

70

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Modernisasi Sistem Pendidikan

Pondok Pesantren di Ponpes Bustanul Muta’allimin

Faktor-faktor penunjang dan faktor-faktor penghambat dalam

pelaksanaan program peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat

di Desa Reksosari yang dilakukan oleh pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh.Pada umumnya dalam pelaksanaan suatu

kegiatan tentunya tidak terlepas dari adanya faktor penunjang maupun faktor

penghambat.Hal ini pula yang terjadi pada pelaksanaan peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat banyak faktor penunjang maupun

faktor penghambatnya.Apa dan bagaimana faktor penunjang dan faktor

penghambat yang ada dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh dapat kami uraikan dibawah ini:

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kyai Mawardi selaku

pengasuh beliau memaparkan statemennya bahwa:

“Faktor penunjang dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut; faktor penunjang meliputi: (1) Adanya penerapan dan tauladan dari pendiri pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh untuk mengajarkan pendidikan Islam pada masyarakat. (2) Adanya dukungan dari pihak dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, baik berupa motivasi maupun materi. (3) .Adanya komitmen dan semangat yang tinggi dari pengurus pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh walau hanya dengan kemampuan yang serba terbatas. (4) Adanya rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik itu pengurrus Yasasan, dewan pengasuh, pengurus pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus santri Ikatan Keluarga Santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus daerah maupun dari kalangan para santri. (5)

Page 83: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

71

Selalu ada masukan berupa kritikan yang bersifat kontruktif dan saran dari setiap kalangan.

Sedangkan faktor-faktor penghambat dalam pengembangan pendidikan

Islam pada masyarakat meliputi (1) Multi peran pengurus, menyebabkan

kerja dan konsentrasi kurang maksimal. (2) menghadapi berbagai problem

yang ada pada masyarakat. (3) kurangnya partisipasi dari para masyarakat.

(4) kurangnya sarana yang memadai”.

Senada dengan penjelasan di atas yang berkaitan dengan faktor-

faktor penunjang dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, ustadz mengatakan

bahwa:

“Faktor penunjang dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat diantaranya, adanya anjuran dan contoh dari pendidiri dan para dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh baik berupa motivasi maupun materi.Adanya komitmen dan semangat yang tinggi dari pengurus pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh walau hanya dengan kemampuan yang serba terbatas. Adanya rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik itu pengurus yayasan, dewan pengasuh, pengurus pondop pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh pengurus santri Ikatan Keluarga Santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus daerah maupun dari kalangan para santri. Dan selalu ada masukan berupa kritikan yang bersifat kontruktif dan saran dari setiap kalangan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah:Multi peran pengurus, menyebabkan kerja dan konsentrasi kurang maksimal, kurangnya dukungan dari masyarakat dan lain sebagainya”.

Berbeda dengan pendapat dari dua responden sebelumnya diatas,

adapun faktor-faktor penunjang dan penghambat yang berkaitan dengan

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarkat di pondok pesantren

Page 84: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

72

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, menurut bapak selaku responden

yang mewakili masyarakat, baliau menyatakan bahwa:

“Faktor penunjang dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarkat adalah adanya sikap konsisten dari dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh terhadap visi dan misi awal berdirinya pondok pesantren.Disamping itu konsistensi dari para asatidz maupun para santri untuk mendukung pelaksanaan program pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat juga memiliki peranan yang penting.Apabila kondisi ini bisa tercapai maka tentunya pondok pesantren bisa mengambil peran yang lebih signifikan dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya perilaku yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan pondok pesantren baik di jajaran dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus Yayasan, pengurus Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, para ustadz, pengurus Ikatan Keluarga santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, serta para santri”.

Memang dalam setiap lembaga apapun mesti selalu banyak

rintangan maupun suka maupun duka dalam pelaksanaan proses pendidikan

khususnya dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat di

Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, asumsi seperti

itu pula yang dikemukakan oleh Imam ketika memberikan pernyataan

tentang faktor penunjang dan faktor penghambat pelaksanaan program

pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat, yaitu:

“Faktor penunjang pelaksanaan program pendidikan agama Islam pada masyarakat di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, antara lain yaitu adanya pemahaman dari para pengurus pondok pesantren (asatidz), para santri maupun masyarakat umum yang menganggap bahwa pendidikan agama Islam sangat penting dan sangat perlu dimiliki oleh setiap individu dalam kelangsungan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya semangat atau keinginan kuat dari para santri dan masyarakat untuk menuntut ilmu”.

Page 85: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

73

Sesuai dengan hasil wawancara di atas dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang menunjang pelaksanaan program

peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat di lingkungan sekitar

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh bertumpu pada

peranan aktif dari para jajaran dewan pengasuh, pengurus yayasan, para

asatidz atau pengurus, baik Pengurus Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh, maupun pengurus Ikatan Keluarga Santri

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, termasuk juga peranan para santri

dan masyarakat.

Page 86: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

74

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan institusi pendidikan tertua yang

tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Meskipun berbagai

institusi pendidikan bermunculan dengan berbagai tawaran program dan

keahlian, namun tampaknya pondok pesantren masih akan tetap eksis,

karena memiliki penunjang tersendiri. Dukungan tersebut tidak serta merta

diperoleh tanpa usaha keras lembaga ini.Sampai saat ini banyak pesantren

yang masih konsisten kepada tafaqquh fiddien, mengajarkan ilmu-ilmu

agama guna mempersiapkan calon-calon ulama, da’i atau ustadz.Namun

banyak pula pesantren melakukan inovasi baru dengan menyelenggarakan

pendidikan madrasah dan sekolah umum bahkan merambah kepada

pendidikan ketrampilan (sekolah formal).Diversifikasi pendidikan di pondok

pesantren semacam ini sebenarnya sebagai respon pesantren atas tuntutan

masyarakat bahwa pendidikan apapun jenisnya, hendaknya bisa membekali

peserta didik dengan materi-materi yang bermanfaat ketika peserta didik

tersebut sudah benar-benar dalam kehidupan nyata di masyarakat.

Pada awal kemunculan pesantren, lembaga ini memang betul-betul

dekat dengan masyarakat, karena kemunculannya menjadi bagian dari

kehidupan masyarakat.Namun kini banyak cibiran sinis yang dialamatkan

pada pesantren. Dengan demikian, paling tidak, cibiran itu mengindikasikan,

٧٤

Page 87: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

75

bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat, bukan tanpa masalah sama

sekali, terutama terkait kedekatan dan kiprah nyatanya dalam pengembangan

masyarakat. Keadaan di atas menunjukkan bahwa pondok pesantren

selayaknya selalu bersinergi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat.Hal ini pula yang menuntut adanya peran pesantren dalam

kehidupan masyarakat agar dapat terus diintensifkan.

Eksistensi pesantren yang cukup penting bagi kelangsungan tradisi

lokal dan paham ahlussunnah wal jamaah mendorong para ulama untuk

mendirikan sebuah organisasi.Maka muncullah Nahdlatul Ulama,

Muhammadiyah, Persis, al-Irsyad, dan sebagainya. Para ulama saat itu

berpendapat bahwa pesantren-pesantren yang mempunyai kekuatan parsial

perlu berkumpul dan berorganisasi sehingga mampu memunculkan kekuatan

besar yang efektif untuk mempertahankan kepentingan dan mewujudkan

idealisasi komunitas pesantren.Keberadaan pesantren pada suatu kondisi

sosial masyarakat tertentu tidak terlepas dari peran serta pondok pesantren

dalam proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Baik itu pemberdayaan

dalam aspek keagamaan, ilmu pengetahuan dan perekonomian.Keberhasilan

pesantren mendapatkan perhatian dari masyarakat luas tidak lepas dari

strategi dakwah pesantren yang dikemas dalam idiom-idiom lokal dan

kultural.Substansinya adalah komitmen untuk membangun peradaban yang

berbasis tradisi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan politik kebangsaan.

Pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh yang

berada di desa Reksosari Suruh Kabupaten Semarang, sebagai salah satu

Page 88: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

76

lembaga pendidikan Islam yang cukup tersohor di Kabupaten Semarang,

selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi para santrinya

agar kelak mereka bisa menjadi panutan ketika mereka terjun di masyarkat.

Disamping itu pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh

juga berupaya untuk meningkatkan perannya di tengah masyarakat dengan

cara peningkatan kualitas hidup masyarakat salah satunya melalui

pembelajaran pendidikan Islam yang diperuntukkan kepada masyarakat di

sekitar pondok pesantren maupun masyarakat di kabupaten Semarang secara

umum.

Peningkatan peran pesantren melalui pembelajaran pendidikan

agama Islam ini, dimaksudkan agar kepedulian masyarakat dan rasa

memiliki terhadap pesantren bisa semakin tumbuh dan meningkat.Hal ini

tentunya memiliki dampak posistif terhadap pesantren karena dengan

demikian keberadaan pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh bisa

semakin diterima oleh masyarakat dan manfaatnya juga bisa dirasakan oleh

masyarakat.

Keberadaan pondok pesantren khususnya di Kecamatan Suruh,

sebenarnya sangat penting sekali perannya terhadap peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat, karena masyarakat Suruh banyak yang masih

beranggapan bahwa pondok pesantren itu merupakan lembaga pendidikan

yang mempunyai nilai lebih khususnya dalam hal religi dibandingkan

dengan pendidikan-pendidikan umum lainnya. Sejak berdirinya pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pondok pesantren ini

Page 89: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

77

sudah merupakan tempat pendalaman ilmu pengetahuan Islam, sehingga

banyak masyarakat yang memondokkan anak-anaknya dengan tujuan agar

anaknya bisa mempunyai kemapanan pola berfikir berakhlak yang baik, dan

bisa lebih siap dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada di

masyarakat.

B. Modernisasi Sistem PembelajaranPesantren di Ponpes Bustanul

Muta’allimin

Peran pondok pesantren terhadap masyarakat dalam upaya

peningkatan pendidikan agama Islam mempunyai posisi yang cukup

signifikan, hal inilah yang dicontohkan oleh pendiri pertama pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh. Beliau melakukan upaya

pendekatan sosio-kultural kepada masyarakat sekitar pesantren yang di

wujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan

masyarakat, yang berupa tahlilan (sarwaan) setiap malam jum’at dan

kegiatan tersebut dilakukan dengan cara bergiliran dari rumah masyarakat

yang satu dengan rumah yang lainnya.

Selain kegiatan itu ada juga pengajian rutin mingguan yang

dilaksakan di pondok pesantren. Disamping itu beliau juga memberikan

semangat dan memberikan suri tauladan kepada masyarakat dalam

berperilaku sehari-hari, sehingga di kalangan masyarakat maupun para santri

sangat mengenang jasa-jasa beliau utamanya pada ajaran-ajaran yang

dikembangkan oleh beliau yaitu; simtem pendidikannya yang sangat

berpengaruh terhadap terbentuknya masyarakat yang berbudi

Page 90: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

78

hasanah.Tujuan utama dari didirikannya pesantren ini sejak pertama kali

adalah untuk membentuk karakter para santri yang berakhlak mulia, berbudi

pekerti luhur, berpengetahuan dan berwawasan luas, serta memiliki jiwa

yang peka terhadap kondisi masyarakat di lingkungannya. Dengan demikian

maka ketika para santri terjun langsung di masyarakat mereka bisa

menempatkan diri secara proporsional dan bisa membangun citra positif atas

dirinya maupun almamaternya.

Pada tahap awal peran pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada

masyarakat bisa dilihat dari beberapa indikator berikut yang termanifestasi

pelaksanaan kegiatan sosial keagamaan yang dapat melibatkan masyarakat

secara langsung semisal dhiba’an, tahlilan, pengajian rutin, dan arisan.

Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan agar bisa menumbuhkan rasa

memiliki (sense of belonging) terhadap pesantren maupun bisa

meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk kegiatan yang

dilakukan oleh pesantren.

Pentingnya peran pondok pesantren dalam upaya peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat juga dikemukakan oleh para

pengurus baik pengurus alumni.Mereka berpendapat bahwa Pondok

Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh sudah sejak dulu

mempunyai peran penting terhadap peningkatan pendidikan agama Islam

pada masyarakat, itu sudah dimulai pada zaman pendiri yaitu Kyai

Mawardi.Dan saat ini meskipun beberapa pengasuh Pondok Pesantren

Page 91: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

79

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh lebih banyak disibukkan oleh

kegiatan di birokrasi karena tanggungjawab jabatan yang tidak bisa

ditinggalkan namun hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap eksistensi

pondok pesantren dan lembaga ini tetap bisa berperan dalam kehidupan

masyarakat.

Keadaan tersebut menggambarkan bahwa rasa tanggung jawab yang

dimiliki pondok pesantren untuk memberikan manfaat kepada masyarakat

tidak akan pernah pudar sampai kapanpun karena hal tersebut telah menjadi

tujuan dari berdirinya pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh itu

sendiri. Secara spesifik tujuan pondok pesantren dalam upaya mendidik para

santri yang mondok di pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh

adalah untuk menghiasi jiwa mereka (akhlaqul karimah), mencari ilmu

karena ridho Allah serta berupaya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Di

samping pesantren memiliki tujuan spesifik untuk memberdayakan para

santrinya, pesantren juga mempunyai tujuan dan tanggungjawab terhadap

pemberdayaan masyarakat oleh karenanya Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh menyelenggarakan program pengabdian

masyarakat yang disebut dengan Orientasi Pengabdian Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh.

Peran pondok pesantren terhadap masyarakat manfaatnya sudah

mulai bisa dirasakan, baik dalam memberikan bimbingan pendidikan agama

dan pendidikan umum. Disamping itu pesantren juga mengajarkan

bagaimana cara (andep asor) berakhlak yang baik. Sampai saat ini hal-hal

Page 92: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

80

seperti itu masih terus dilakukan, sehingga pondok pesantren mempunyai

pengaruh yang sangat terasa bagi masyarakat sekitarnya.

Tujuan utama dari pondok pesantren disamping menjadi pusat

pengembangan ilmu pengetahuan baik agama maupun ilmu pengetahuan

umum tentunya perlu diseimbangan dengan peran nyata dalam

pengembangan masyarakat. Salah satu yang bisa dilakukan oleh lembaga

pendidikan tertua di Indonesia ini adalah menjadi lembaga terdepan dalam

memmerangi pengaruh negatif dari globalisasi maupun liberalisme

peradaban masyarakat.Kiprah nyata tersebut mencerminkan peranan

pesantren sesuai dengan kaidah fiqhiyyah 'al-mutaaddy afdhal min al-qashir

(kiprah yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, ketimbang yang

efeknya dinikmati diri sendiri). Maka dari itu, pesantren sebagai salah satu

agent of change atau agent of social control dan kyai sebagai cultural

broker atau makelar kebudayaan, tidak seharusnya berdiam diri dan tidak

merasa bertanggung jawab atas berbagai persoalan yang melilit masyarakat.

Pesantren harus merespon dan peka terhadap budaya yang ada pada

masyarakat.Artinya, pesantren niscaya memposisikan diri sebagai jembatan

penyambung antara kebutuhan masyarakat dengan tuntutan zaman yang

mereka hadapi.Peran itu sangat mungkin dimainkan pesantren, mengingat

keberadaannya yang diantara dua dunia, yaitu dunia pedesaan dan dunia

luar.Keberadaannya yang di pedesaan, membuat pesantren bisa mengerti

apa-apa yang dibutuhkan masyarakat.

Page 93: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

81

Kiranya perlu disadarai bersama, bahwa di era global ini, masyarakat

tidak hanya dituntut piawai dalam bidang ilmu agama.Meskipun agama

hanya difungsikan tak lebih sebagai benteng moral.Agama bukan alat untuk

merebut kemenangan dalam dunia yang kian kompetitif ini.Masa kejayaan

agama, kini telah lewat. Karenanya, untuk menghadapi zaman yang tingkat

kompetitifnya kian menggila itu, bukan benteng moral saja yang harus

dipentingkan, melainkan penanaman skill dan upaya-upaya pengembangan

dalam sektor modern; seperti koperasi, jasa, tehnologi tepat guna, dan

sebagainya. Hal-hal inilah yang akan turut membantu masyarakat dalam

menjawab tuntutan zaman modern ini. Itulah dakwah dengan kiprah nyata

(da'wah bi al-hal) yang harus dimainkan pesantren.Peran pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh dalam peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat bisa lebih optimal dan efektif manakala

diwujudkan dalam beberapa kegiatan yang konkrit dan metode

pelaksanaannya bisa melibatkan masyarakat secara langsung. Pola

pendekatan tersebut yang selama ini sering dilakukan oleh para pendahulu

atau para pendiri pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh,

kemudian bisa berkelanjutan sampai saat ini.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh menggunakan beberapa cara yaitu melalui pertama langkah

yang dilakukan adalah perumusan tujuan pesantren, langkah yang kedua

adalah menetapkan program kegiatan yang akan ditempuh dan yang ketiga

Page 94: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

82

penyusunan strategi pelaksanaan program kegiatan tersebut. Sedangkan

pendekatan yang dipakai adalah pendekatan sosio-kultural, dengan bentuk

kegiatan penyuluhan, dan kegiatan arisan tahlilan setiap minggu.Selain

diwujudkan dalam bentuk beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di

pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, maka juga selaku

pihak pesantren harus mempunyai sifat yang dinamis dan peka terhadap

segala kebutuhan masyarakat agar program yang dilakukan bisa sesuai

dengan keadaan serta kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Selain adanya program kegiatan yang non formal yang dilaksanakan

pondok pesantren dalam sepanjang waktu juga ada program yang bersifat

formal.Yaitu, program pengabdian yang ditangani oleh yayasan, dan

program tersebut diharuskan bagi santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah

yang di kenal dengan orientasi pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh. Program pengabdian tersebut selain bertujuan untuk membantu

lembaga dalam proses pendidikan terhadap siswa, hal itu juga dimaksudkan

untuk meningkatkan keterlibatan alumni dalam kegiatan sosial keagamaan

pada masyarakat dilingkungan pengabdiannya. Dengan kata lain para alumni

yang bertugas di suatu tempat disamping meraka mempunyai tanggung

jawab untuk mengajar di lembaga formal mereka juga berkewajiban

memberikan pembelajaran kepada masyarakat melalu kegiatan sosial

keagamaan yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang ada pada

masyarakat.

Page 95: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

83

Salah satu program lain yang manfaatnya juga banyak dirasakan oleh

masyarakat, yaitu di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari

Suruh juga telah didirikan suatu lembaga khusus yang menangani program

pengabdian masyarakat atau yang di kenal dengan Biro pembinaan dan

pengembangan masyarakat (BPPM). Beberapa kegiatan yang sering

dilakukan oleh BPPM dengan melibatkan masyarakat yaitu penyuluhan,

tahlilan, arisan mingguan, dan pengajian.Program ini dimaksudkan agar

masyarakat bisa mempunyai rasa memiliki terhadap pesantren dan bisa

meningkatkan partisipasinya dalam perkembangan pondok pesantren.

Belakangan ini, relasi pesantren dengan masyarakat, banyak disorot

oleh berbagai kalangan.Pesantren dianggap tidak lagi merakyat, jauh dari

dan menjaga jarak dengan masyarakat.Bahkan ada yang sedikit lebih radic,

pesantren diklaim tidak memiliki kiprah apa-apa dalam pengembangan

masyarakat. Sorotan serupa ini, tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja

dan harus dijawab oleh pesantren.Pelaksanaan program peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat di lingkungan pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh keberhasilannya bertumpu pada

peranan aktif dari para jajaran dewan pengasuh, pengurus yayasan, para

asatidz atau pengurus, baik pengurus, maupun pengurus, termasuk juga

peranan para santri dan masyarakat Dalam pelaksanaan suatu kegiatan

tentunya tidak terlepas dari adanya faktor penunjang maupun faktor

penghambat. Hal ini pula yang terjadi pada pelaksanaan pengembangan

pendidikan Islam pada masyarakat, banyak faktor penunjang maupun faktor

Page 96: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

84

penghambatnya.Apa dan bagaimana faktor penunjang dan faktor

penghambat yang ada dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan

agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh.

Dukungan dari pihak dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh, baik berupa motivasi maupun materi.

Komitmen dan semangat yang tinggi dari pengurus pondok pesantren

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh walau hanya dengan kemampuan

yang serba terbatas.Rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik itu

pengurrus Yasasan, dewan pengasuh, pengurus pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus santri Ikatan Keluarga Santri

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus daerah maupun dari

kalangan para santri.Selalu ada masukan berupa kritikan yang bersifat

kontruktif dan saran dari setiap kalangan.

Konsistensi dari para asatidz maupun para santri untuk mendukung

pelaksanaan program pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat.

Adanya pemahaman dari para pengurus pondok pesantren (asatidz), para

santri maupun masyarakat umum yang menganggap bahwa pendidikan

Islam sangat penting dan sangat perlu dimiliki oleh setiap individu dalam

kelangsungan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.Adanya anjuran dan

contoh dari pendidiri dan para dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh baik berupa motivasi maupun materi.

Page 97: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

85

C. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Modernisasi Pendidikan di

Pesantren Bustanul Muta’allimin

Faktor penunjang lain dalam pelaksanaan program peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarkat adalah adanya sikap konsisten dari

dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh

terhadap visi dan misi awal berdirinya pondok pesantren, juga dengan

adanya pemahaman dari para pengurus pondok pesantren (asatidz), para

santri maupun masyarakat umum yang menganggap bahwa pendidikan

Islam sangat penting dan sangat perlu dimiliki oleh setiap individu dalam

kelangsungan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Sedangkan faktor-faktor penghambatnya dalam peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat meliputi:Multi peran pengurus,

yang menyebabkan kinerja dan konsentrasi kurang maksimal.Sulitnya

memahami berbagai karakter yang ada pada masyarakat.Kurangnya

partisipasi dari para masyarakat.Kurangnya sarana penunjang dalam

pelaksanaan kegiatanKurangnya semangat atau keinginan kuat dari para

santri dan masyarakat untuk menuntut ilmu.Adanya perilaku yang lebih

mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan pondok pesantren

baik di jajaran dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin

Reksosari Suruh, pengurus Yayasan, pengurus Pondok Pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh, para ustadz, pengurus Ikatan Keluarga santri

Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, serta para santri.

Page 98: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

86

Keberadaan pondok pesantren sangat penting dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas keilmuan serta moral yang baik bagi para santri

maupun masyarakat.Peningkatan kualitas tersebut berupa pendidikan

berorganisasi dan kewirausahaan serta pendidikan keagamaan yang tentunya

merupakan karakteristik khas dari pondok pesntren. Beberapa hal tersebut

dapat tercapai melalui pengintegrasian antara ilmu umum dan ilmu agama

dengan tujuan untuk membekali masyarakat dan para santri kehidupan

sehari-hari, bagi para santri setelah keluar dari pondok pesantren Bustanul

Muta’allimin Reksosari Suruh mereka mampu hidup berdikari dan mandiri

dalam kehidupan bermasyarakat yang selanjutnya berimplikasi pada

kemampuan untuk menghadapi tuntutan perubahan zaman.

Page 99: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin pada

awalnya menganut sistem pendidikan pesantren salaf pada umumnya.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, pengasuhnya mulai

memasukkan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia.

2. Modernisasi sistem pendidikan pesantren dipondok pesantren Bustanul

Muta’allimin nampak dalam upaya peningkatan pendidikan agama Islam

dalam masyarakat. Adapun beberapa langkah yang diterapkan di pondok

pesantren Bustanul Muta’allimin dalam peningkatan pendidikan agama

Islam dalam era modernisasi pada masyarakat yaitu melalui: (a). arisan

tahlilan mingguan, (b). pembacaan dhiba’an atau berzanji, (c).

pembacaan Al quran, (d). pengajian keagamaan, (e). Penyuluhan (berupa

penyuluhan pertanian, keterampilan, manajemen usaha, serta koperasi

simpan pinjam), dan (f). program pengabdian bagi santri yang sudah

lulus Madrasah Aliyah di berbagai lembaga pendidikan.

3. Faktor penunjang dalam mewujudkan modernisasi sistem pendidikan

pesantren di ponpes Bustanul Muta’allimin meliputi; (1). Dukungan dari

dewan pengasuh pondok pesantren berupa motivasi maupun materi. (2).

Page 100: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

88

Komitmen dan semangat yang tinggi dalam memajukan lembaga dari

para pengurus pondok pesantren meskipun fasilitas tidak memadai, (3).

Rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik itu pengurus

yasasan, dewan pengasuh, para pengurus maupun para santri, (4).

Terbentuknya budaya auto kritik yang bersifat kontruktif di lingkungan

pesantren, (5). Konsistensi dari para asatidz maupun para santri untuk

mendukung pelaksanaan program pengembangan pendidikan Islam pada

masyarakat, (6). Adanya pola pemikiran dari masyarakat umum

(pengasuh, pengurus, santri, dan masyarakat) yang menganggap bahwa

pendidikan Islam lebih penting dari pada pendidikan umum (7).

Kemampuan dari para pengasuh menjadi suriteladan, sehingga segala

anjurannya dapat memotivasi orang lain. Sedangkan faktor

penghambatnya meliputi, (1). Multi peran pengurus, yang menyebabkan

kinerja dan konsentrasi kurang maksimal, (2). Sulitnya memahami

berbagai karakter yang ada pada masyarakat, (3). Kurangnya partisipasi

dari para masyarakat, (4). Kurangnya sarana penunjang dalam

pelaksanaan kegiatan, (5). Kurangnya semangat atau keinginan kuat dari

para santri dan masyarakat untuk menuntut ilmu, (6). Adanya perilaku

yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan

pondok pesantren baik dari pengasuh, pengurus yayasan, pengurus

Pondok Pesantren (asatidz) serta para santri.

Page 101: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

89

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada

beberapa pihak yang terlibat dalam penelitian, diantaranya:

1. Bagi pondok pesantren

Diharapkan agar lebih progresif lagi dalam upaya peningkatan

pendidikan agama Islam pada masyarakat dan penelitian ini diharapkan

bisa memberikan suatu masukan baru untuk dijadikan pertimbangan

dalam melakukan progress-progres ke depan.

2. Bagi para Akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan penlitian lebih lanjut bagi

para peneliti lain yang ingin mendalami tentang sistem pendidikan di

pesantren.

Page 102: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

90

DAFTAR PUSTAKA

A’la, Abd, 2006. Pembaruan Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren. A. Tafsir, dkk., 2004. Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Mimbar

Pustaka. Depag RI, 2003. Pola Pengembangan Pondok Pesantren, Jakarta: Ditjen Binbaga

Islam. Depag RI, 2004. Sinergi Madrasah dan Pondok Pesantren, Suatu Konsep

Pengembangan Mutu Madrasah, Jakarta: Ditjen Binbaga Islam. Depag RI, 2012. Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,

Jakarta: Ditjen Binbaga Islam. Dhofier, Zamakhsyari, 1982. Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup

Kyai, Jakarta: LP3ES. Engkoswara, 2009.Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Pelajar Hidayah, Arini. 2012. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: PT. Raja

Grafindo Persada. Imam Tolkhah dan Ahmad Barizi, 2004.Membuka Jendela Pendidikan, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. M. Hasyim, Affan, 2003. Menggagas Pesantren Masa Depan, Yogyakarta: CV.

Qalam. Mastuhu, 2004.Dinamika sistem pendidikan Pesantren, Jakarta:INIS Rianse, Usman. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharto, Babun 2011, Dari Pesantren Untuk Umat, Surabaya:IMTIYAS Suismanto, 2004. Menelusuri Jejak Pesantren, Yogyakarta: Alief Press. Surayin.2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Yrama Widya

Page 103: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

91

Suyata, “Pesantren sebagai Lembaga Sosial yang Hidup”, dalam M Dawam Rahardjo(ed), 1985. Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah, Jakarta:P3M.

Page 104: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

92

Page 105: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

93

Page 106: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

94

Page 107: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

95

Page 108: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

96

LAMPIRAN

Page 109: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

97

TRANSKRIP WAWANCARA

Page 110: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

98

TRANSKRIP WAWANCARA Nama yang diwawancara : Bpk. Tsawab Birruddin Hari/Tanggal : Kamis/16 April 2015 Nama Pewawancara : M. Firdaus F. R. 1. Apa manfaat dengan adanya Ponpes Bustanul Muta’allimin ini?

Sebenarnya keberadaan pondok pesantren khususnya di Reksosari ini sangat penting sekali perannya terhadap peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, karena masyarakat banyak yang beranggapan bahwa pondok pesantren itu merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. nilai khususnya dalam hal spritual. Anggapan seperti itu sangat memungkinkan untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat yang memiliki karakteristik fanatis-agamis. Kenapa saya katakan demikian, karena sejak berdirinya pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pesantren ini sudah menjadi tempat pendalaman ilmu pengetahuan Islam dan memantapkan posisinya dalam pengembangan agama Islam. Maka dari itu banyak masyarakat yang mempercayai proses pendidikan anaknya kepada pesantren ini dengan cara memondokkan anak-anaknya dengan tujuan agar mereka bisa mempunyai pengetahuan yang luas yang dibarengi dengan akhlak yang baik. Disamping itu sejak dulu sebagai pendiri pertama pondok pesantren ini sudah mulai menerapkan pendekatan-pendekatan sosio-kulutral dalam pengembangan pendidikan agama Islam terhadap masyarakat. Beliau mengadakan kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat, seperti tahlilan (sarwaan) setiap malam jum’at dan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara bergiliran dari rumah masyarakat yang satu dengan rumah yang lainnya. Selain kegiatan itu ada juga pengajian rutin mingguan yang dilaksakan di pondok pesantren. Kegiatan-kegiatan tersebut sampai saat ini masih tetap dilaksanakan bahkan beberapa kegiatan lain telah dikembangkan oleh pondok pesantren diantaranya penyuluhan, dan penugasan alumni ke beberapa lembaga pendidikan untuk menjadi guru bantu (tugas purna bakti)

2. Bagaimana awal mulanya pendidikan yang dilaksanakan di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Peran pondok pesantren juga sangat menentukan dalam peningkatan pemahaman akan ilmu-ilmu agama bagi para santri maupun masyarakat. Sehingga setelah mereka terus menerus digembleng dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan agama Islam maka selanjutnya keimanan mereka terhadap tuhan yang maha esa akan semakin mantap. Dengan demikian keberadaan pondok pesantren manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat dimana masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuan agama Fitrah kebersihan dan kesucian, hal ini biasanya di pondok pesantren diberi tulisan yang berkaitan dengan kebersihan juga megadakan piket kebersihan, kerja bhakti dan lomba kebersihan antar kamar. Fitrah bermoral atau

Page 111: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

99

berakhlak, pondok pesantren kita sangat sekali menjaga dan memelihara terhadap hal-hal yang berkaitan dengan moral, makanya ketika disini ada para santri yang melanggar aturan-aturan yang belaku disini itu diberi sangsi yang sesuai dengan kesalahannya. Fitrah kebenaran, para santri disini diberi kesempatan untuk mencari konsep kebenaran baik itu kebenaran mutlak maupun kebenaran nisbi dalam hal ini dilakukan bentuk forum dialog dan seminar. Fitrah kemerdekaan, disini juga para santri dituntut untuk merasakan kebebasan dalam melaksanakan aktifitas apapun, karena itu semua sudah disepakati bersama. Fitrah Keadilan, fitrah ini harus dimiliki oleh para santri, hal ini diterapkan diberbagai tempat baik diwaktu diberi kepercayaan menjadi ketua kamar, pengurus daerah dan pengurus alumni. Fitrah persamaan dan persatuan, contoh dari aplikatif fitrah tersebut dituangkan dalam bentuk memakai seragam putih-putih dalam shalat berjemaah dan juga bersama-sama dalam melaksanakn senam pagi dan yang lainnya. Fitrah individu, dalam fitrah ini biasanya para santri memasak sendiri, mencuci sendiri dan bagaimana mengatur dirinya sendiri. Fitrah sosial, para santri setiap hari jum’at dan hari selasa melakukan kerja bakhti, dan melakukan kerja sama dengan masyarakat, yang hal ini dilakukan dalam penagihan listrik. Fitrah seksual, fitrah ini merupakan untuk mengembangkan keturunan sehingga di pondok pesantren ini para santri diajarinya dengan mengaji kitab julujen, yang mana dalam hal ini dikhususkan kepada para santri yang sudah keluar Madrasah Aliyah (MA). Fitrah ekonomi, dalam hal ini para santri diajari tentang kewirausahaan dengan mendatangkan pemateri yang menjelaskan pentingnya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus diterapkan dalam bentuk koperasi. Fitrah politik, disini juga diajari tentang politik dan aplikatifnya, seperti dalam pemilihan pengurus daerah, pengurus IKSNI dan

pengurus alumni 3. Bagaimana perkembangan system pendidikan di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

“Kegiatan-kegiatan dalam kaitannya dengan peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh ini dilakukan secara bertahap dengan beberapa langkah. Pertama: menetapkan tujuan pendidikan pondok pesantren yang mengarah pada pendidikan Islam pada masyarakat. Kedua: menetapkan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Ketiga: menetapkan strategi peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat. Dari semua langkah yang dilakukan harus mencerminkan tujuan dan Visi Misi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh. Langkah-langkah tersebut bisa di wujudkan dalam bentuk kegiatan tahlilan, pembacaan dhiba’an atau berzanji, dan pembacaan al qur’an maupun program penyuluhan dari pemerintah (menyuluhan pertanian,

keterampilan, pelatihan manajemen usaha, dan pelayanan simpan pinjam) 4. Bagaimana system pendidikan yang dilaksanakan saat ini di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Page 112: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

100

Program kegiatan dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat itu perlu adanya suatu perhatian dan pendekatan khusus pada masyarakat, karena agar kegiatan tersebut bisa diterima oleh masyarakat dan masyarakat bisa lebih berpartisipasi bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu kami selaku pihak pesantren harus mempunyai sifat yang dinamis dan peka terhadap segala kebutuhan masyarakat agar program yang dilakukan bisa sesuai dengan keadaan serta kebutuha masyarakat itu sendiri. Apabila hal ini bisa tercapai, dalam pelaksanaan program pengembangan pendidikan Islam pada masyarakat bisa berjalan efektif dan segala apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik, oleh karenanya dengan mudah pula kita bisa mempengaruhi dan menggembleng mereka dengan baik. Salah satu kegiatan yang bisa dijadikan contoh yaitu, pelaksanaan arisan yang melibatkan semua lapisan masyarakat, dan dari sanalah kita bisa memberikan pengarahan dan pembelajaran pendidikan Islam, misalnya dengan pembacaan tahlil, pembacaan dhiba’an atau berzanji, pembacaan Al quran, maupun pengajian keagamaan, yang selanjutnya diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk

mendalami dan mentaati ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari 5. Apa faktor pendukung system pendidikan di Ponpes Bustanul Muta’allimin?

Faktor penunjang dalam pelaksanaan program peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut; faktor penunjang meliputi: (1) Adanya penerapan dan tauladan dari pendiri pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh untuk mengajarkan pendidikan Islam pada masyarakat. (2) Adanya dukungan dari pihak dewan pengasuh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, baik berupa motivasi maupun materi. (3) .Adanya komitmen dan semangat yang tinggi dari pengurus pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh walau hanya dengan kemampuan yang serba terbatas. (4) Adanya rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik itu pengurrus Yasasan, dewan pengasuh, pengurus pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus santri Ikatan Keluarga Santri Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, pengurus daerah maupun dari kalangan para santri. (5) Selalu ada masukan berupa kritikan yang bersifat kontruktif dan saran dari

setiap kalangan 6. Apa saja faktor penghambat system pendidikan di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya semangat atau keinginan kuat dari para santri dan masyarakat untuk menuntut ilmu

Page 113: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

101

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama yang diwawancara : Bpk. Tsawab Birruddin Hari/Tanggal : Kamis/16 April 2015 Nama Pewawancara : M. Firdaus F. R. 1. Apa manfaat dengan adanya Ponpes Bustanul Muta’allimin ini?

Menurut saya mas, pondok kami yaitu Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh sudah sejak dulu mempunyai peran penting terhadap peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat, itu sudah dimulai pada zaman pendiri yaitu Kyai Mawardi. Dapat dilihat pada sekarang ini meskipun Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, tapi pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh tetap eksis dan tetap bisa berperan dalam kehidupan masyarakat meskipun tidak ada beliau-beliau. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh lembaga ini untuk memberikan manfaat kepada masyarakat tidak akan pernah pudar sampai kapanpun karena hal tersebut telah menjadi tujuan dari berdirinya pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh itu

sendiri 2. Bagaimana awal mulanya pendidikan yang dilaksanakan di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Program kegiatan dalam peningkatan pendidikan agama Islam pada masyarakat itu perlu adanya suatu perhatian dan pendekatan khusus pada masyarakat, karena agar kegiatan tersebut bisa diterima oleh masyarakat dan masyarakat bisa lebih berpartisipasi bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu kami selaku pihak pesantren harus mempunyai sifat yang dinamis dan peka terhadap segala kebutuhan masyarakat agar program yang dilakukan bisa

sesuai dengan keadaan serta kebutuha masyarakat itu sendiri. 3. Bagaimana perkembangan system pendidikan di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Selain adanya program kegiatan yang non formal yang dilaksanakan pondok pesantren dalam sepanjang waktu juga ada program yang bersifat formal. Yaitu, seperti adanya program pengabdian yang ditangani oleh yayasan, dan program tersebut diharuskan bagi santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah yang dikenal dengan orientasi pengabdian Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh. Program pengabdian tersebut selain bertujuan untuk membantu lembaga dalam proses pendidikan terhadap siswa, hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan alumni dalam kegiatan sosial keagamaan

pada masyarakat dilingkungan pengabdiannya. 4. Bagaimana system pendidikan yang dilaksanakan saat ini di Ponpes Bustanul

Muta’allimin?

Banyak manfaat yang kami rasakan dari berbagai program yang dilakukan oleh pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh selama ini,

Page 114: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

102

dan untuk mewujudkan semua kegiatan tersebut secara optimal pondok pesantren, di pondok pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh telah berdiri suatu lembaga khusus yang menangani program pengabdian masyarakat dengan nama Biro Pembinaan dan Pengambangan Masyarakat atau yang sering dikenal dengan sebutan BPPM. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan oleh BPPM dengan melibatkan masyarakat yaitu penyuluhan, tahlilan, arisan mingguan, dan pengajian. Program ini dimaksudkan agar masyarakat bisa mempunyai rasa memiliki terhadap pesantren dan bisa meningkatkan partisipasinya dalam perkembangan pondok

pesantren 5. Apa faktor pendukung system pendidikan di Ponpes Bustanul Muta’allimin

Faktor penunjang pelaksanaan program pendidikan agama Islam pada masyarakat di Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin Reksosari Suruh, antara lain yaitu adanya pemahaman dari para pengurus pondok pesantren (asatidz), para santri maupun masyarakat umum yang menganggap bahwa pendidikan agama Islam sangat penting dan sangat perlu dimiliki oleh setiap

individu dalam kelangsungan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Page 115: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

103

FOTO PENELITIAN

Page 116: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

104

Peneliti sedang mengamati kegiatan yang sedang berlangsung.

Para santri sedang mengkaji kitab Shahih Bukhori

Page 117: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

105

Para santri sedang mengkaji kitab Shahih Bukhori

Peneliti menggali informasi dari pengurus PonPes

Page 118: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

106

Peneliti sedang berdialog dengan santri

Peneliti melakukan wawancara kepada pengurus PonPes

Page 119: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

107

Interaksi Peneliti dengan para santri

Interaksi Peneliti dengan para santri

Page 120: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

108

Gedung lama PonPes Bustanul Muta’allimin

Gedung baru PonPes Bustanul Muta’allimin

Page 121: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

109

Mushola yang ada di PonPes Bustanul Muta’allimin

Page 122: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

110

Peneliti menggali informasi tentang PonPes dari Bpk. Tsawab

Peneliti melakukan wawancara dengan Bpk. Tsawab

Page 123: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

111

DAFTAR

RIWAYAT HIDUP

Page 124: MODERNISASI SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN DI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/121/1/M. Firdaus Fatchur Rozi... · dalam asrama, yang dipimpin langsung oleh seorang kyai karena

112

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Muhammad Firdaus Fatchur Rozi yang biasa

dipanggil Firdaus. Penulis dilahirkan di Kabupaten

Semarang, tepatnya di Dusun Banjarsari Rt 03 Rw

05, Desa Reksosari, Kecamatan Suruh pada tanggal

26 September 1992 dari ayah yang bernama Muslih

dan ibu bernama Siti Maslakhah. Penulis merupakan

anak pertama dari dua bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah

Dasar di SDN 02 Reksosari pada tahun 2004.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN

01 Suruh dan tamat pada tahun 2007. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, tepatnya di MAN Suruh dan

lulus pada tahun 2010.

Setelah tamat MAN, penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang

lebih tinggi yaitu di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Kota Salatiga yaitu

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yang kini sudah berubah nama

menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Penulis mengambil Program

Pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Dan dari tahun 2010

sampai dengan penulisan skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa

Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga, yang kini telah beralih menjadi Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.