128
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PT. OJID KHARISMA NUSANTARA Oleh : Fadlika Fatchur Rochman Nim. 104092003268 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS

PT. OJID KHARISMA NUSANTARA

Oleh :

Fadlika Fatchur Rochman

Nim. 104092003268

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS

PT. OJID KHARISMA NUSANTARA

Oleh :

Fadlika Fatchur Rochman

Nim. 104092003268

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 3: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk Kedua Orang Tuaku

Tiada untaian kata yang sanggup terucap ketika hari

yang dinantikan tiba, hanya kata syukur yang mampu

terucap setelah mimpi itu dapat terwujud.berada dalam

garis antara kegagalan dan keberhasilan, merupakan

hal yang berat, namun akan terasa indah saat kita

melangkah menuju keberhasilan dan meninggalkan

kegagalan dibelakang...

Jika kamu dapat bermimpi, kamu pasti dapat

mewujudkannya “if you can dream it, you can do

it”.

Pengalaman adalah pelajaran yang paling

berharga dalam hidup ini.

Allah Tidak akan merubah nasib suatu kaum

apabila kaum tersebut tidak ingin merubahnya...

dan Allah tidak akan memberikan cobaan diatas

kemampuan Hambanya...

Page 4: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf
Page 5: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

JAKARTA, 15 Juni 2011

Fadlika Fathur Rachman

104092003268

Page 6: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama : Fadlika Fatchur Rochman

Jenis Kelamin : Laki-Laki

T. T. L : Jakarta,10 Januari 1987

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Alamanda Blok P.21 sekt I.2, Bumi Serpong Damai,

Tangerang Selatan

Telp. : 085711336793

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1992 – 1998 : SDI Al-Azhar Bumi Serpong Damai

1998 – 2001 : SLTPI Al-Azhar Bumi Serpong Damai

2001 – 2004 : SMUN 1 Serpong

2004 – 2011 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas sains dan

Tekhnologi, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian /

Agribisnis

PENDIDIKAN NON FORMAL

2001 - 2002 : Quantum Study, Vila Melati Mas

2003-2005 : LBPP – LIA Level CV-4

2004 : Latihan Kader I Himpunan Mahasiswa Islam

2005 : Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa

(LKMM) Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa

Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia Wilayah II

2005 : LKMM Se- Indonesia Ikatan Senat Mahasiswa

Pertanian Indonesia

2007 : Padma Kesatria II Tingkat Nasional POMASEPI

Page 7: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

v

2010 : Pelatihan politik dan kesatuan bangsa, Dinas

KESBANGPOL DKI Jakarta

2010 : Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Organisasi

Kepemudaan Tingkat Nasional, Kementrian Pemuda

Dan Olahraga RI

PENGALAMAN ORGANISASI

Ketua Bidang PO Ikatan Remaja Kreatif, Bumi Serpong Damai 2006-2008

Staf Litbang BEM Jurusan Agribisnis UIN syarif Hidayatullah Jakarta

2005-2006

Ketua BEM jurusan Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006-

2007

Ketua Bidang Litbang BPW II Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian

Indonesia (ISMPI) 2005-2006

Sekretaris Umum BPP Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia

(ISMPI) 2006-2009

Ketua Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi dan Ekonomi, Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat 2008-2009

Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Cabang Ciputat

2009-2010

Wakil Ketua BEM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010

Ketua Lembaga Otonom DPP Pemuda Tani Indonesia 2010-2014

Ketua Panitia Training Organization Platform 2006

Ketua Panitia Musyawarah Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian

Indonesia 2006

Pemateri Latihan Kader 1 HMI Komisariat Fak. Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan 2009, 2010

Pemateri Training Organization Platform BEMJ Agribisnis 2007, 2008

Master of Training Latihan Kader 1 HMI Komfastek 2009

Anggota Tim Perumus AD-ART Pemuda Tani Indonesia pada MUNAS IV

Page 8: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

vi

PENGALAMAN KERJA

Praktek Kerja Lapangan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedasaan

Swadaya (P4S) Tani Mandiri 2007

Peneliti Lapangan Lembaga Survey Indonesia 2006-2007

Asisten Pengawas Pemilihan Langsung Kota tangerang Selatan 2011

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya,

serta dapat dipertanggung jawabkan.

Hormat saya,

Fadlika Fatchur Rochman

Page 9: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Assalamualaikum Wr .Wb

Puji Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan oleh penulis. Shalawat serta salam tidak lupa dipanjatkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga dan sahabatnya

yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebaikan.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar sarjana pertanian.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

mendalam kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyususnan

laporan ini, terutama kepada:

1. Kepada Orang Tua penulis tercinta, Drs. Dadi Santoso dan Drs. Rika Dewi

R atas segala dukungan moril, motivasi, semangat, kekuatan doa kalian

yang tak pernah lelah kepada penulis untuk tetap optimis dan kuat untuk

menjalankan tanggung jawab, serta adik-adik tersayang, Fathoni, Fauzi ,

Farhan Serta nenek kami tersayang Hj. Rochmatiah

2. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ketua Program Studi Agribisnis, Bapak Drs Acep Muhib, MM dan

Sekretaris Program Studi Ibu Rizky Adi Puspita, SP, M.Si atas segala

bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis.

4. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapak Dr. Taswa Sukmadinata,

M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan nasihat, arahan dan

motivasi.

5. Bapak Dr. Yon Girie, M.Si dan Ibu Rahmi Purnomowati, SP, M.Si selaku

Penguji skripsi yang telah memberikan arahan dan saran yang sangat berarti

sehingga selesainya penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Ir. Bambang Iswahyanto dan Segenap Staff PT. Ojid Kharisma

Nusantara Mas Airil, Kang Rusli, Mba Sri selaku pembimbing Penelitian,

atas arahan, saran dan informasi untuk Penelitian Di PT. Ojid Kharisma

Nusantara.

7. Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Sains dan Teknologi Bapak

Tabah, Ibu Tari, Pak Hendra, Ibu Sariah, Mba Tami, Mba Lia.

8. Kepada teman, sahabat, rekan kerja serta pendamping penulis, saudari Jelita

Septina Jamallia, SP yang tidak pernah lelah memberikan motivasi,

membantu, mendampingi serta memberikan masukan kepada penulis hingga

memberikan kekuatan dan semangat disaat lemah.

9. Teman-Teman seperjuangan Agribisnis 2004 yang terus memberikan

support dan mengingatkan dalam penyelesaian Skripsi ini: Hilwati, Asep,

Rian, Surya, Rani, Mugni, Ipul, Ina, Uchi, Aninah, Anisa, mba Intan, Vidia,

Sinta, Uhdi, ustad Daus, (Semangat terus semuanya,, Ayoo raih mimpi-

mimpi).

Page 10: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

viii

10. BEM UIN periode 2009-2010, Pres Aditya Prana, Neng Hikmah Lestari,

Taufik Akbar (delon), Ibu Santi, Khaerudin (Udin), Dera, Zulham

(engkong), Revi, Om chido, Asep, Rendy (Nduy), Muamar, Iki Amadinda

atas segala kekeluargaan yang terbentuk hingga saat ini.

11. Keluarga Agribisnis tersayang Ka Dewi (luv u), Ka Khusnul, Bang Wildan,

Asep, Bang Ano, Uni qudsi, Teh Nina, Ci Iwa, A’ Aci, ( terima kasih atas

bimbingan dan tempat curahan hati selama bergelut di dunia kampus) Tata,

Ochie, Mamad, Itang, Icha, Ka Ovie, ka Icha, Ichsan (Bimbim), Lukman,

Revi (Hatem), Rouf, Ganjar, Agus, Arianda, Alvin, Riza semua Teman-

teman 2007, 2008, 2009 (syukuri dan nikmati proses yang akan kalian

lalui).

12. Keluarga besar HMI Cabang Ciputat, Komisariat Fakultas Sains dan

Tekhnologi, Ka Faisal, Ka Amel, Bang Miftah, Ka Amay, Mas Erik (om

eyi), Kang Arab, ka Fajrin, teh Dila, bang fachru,

13. Dan Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu , terima kasih

atas doa dan dukungannya.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat , sebagai bahan memperkaya

pengetahuan bagi mereka yang membacanya terutama bagi penulis sendiri.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kekhilafan dalam kata pengantar

ini.

Billahi Taufik Wal Hidayah,

Wassalamualaikum . Wr.Wb

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

ix

RINGKASAN

FADLIKA FATCHUR ROCHMAN. Strategi Pengembangan Bisnis PT. Ojid

Kharisma Nusantara. Di bawah bimbingan Ir. MUDATSIR NAJAMUDDIN

M.M dan Dr. TASWA SUKMADINATA M. Si

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia sebesar 1.49% (sensus penduduk

2010) dan dunia sebesar 2.5% setiap tahunnya. Kenaikan jumlah penduduk juga

disertai dengan peningkatan konsumsi, khususnya produk perikanan yang

mengalami rata-rata peningkatan sebesar 10% dari tahun 2005 sampai 2009

(KKP, 2009). Pada tahun 2008 penyediaan ikan untuk konsumsi mencapai 29,98

Kg per kapita per tahun. Peningkatan permintaan membuka peluang bagi

terciptanya usaha dibidang pemasaran produk perikanan.

PT. Ojid Kharisma Nusantara (PT. OKN), merupakan perusahaan

pemasaran ikan yang berdiri pada tahun 1990. Dalam perjalanan usahanya sampai

saat ini PT. OKN masih tergolong perusahaan kecil, dilihat dari cash flow tahunan

yang masih dibawah Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Jangkauan

pemasarannya sampai tahun 2011 ini hanya di wilayah DKI Jakarta, dengan

mengambil segmentasi pasar restoran, rumah makan, hotel serta katering.

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan.

2. Menyusun alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh

perusahaan.

3. Menetapkan prioritas strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis

PT. Ojid Kharisma Nusantara.

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer yang diperlukan berupa visi misi perusahaan, faktor-faktor

strategis internal dan eksternal, laporan keuangan perusahaan, dan harapan-

harapan persaingan usaha perusahaan kedepan. Data tersebut diperoleh dari hasil

pengisian kuisioner, diskusi, survey, observasi dan wawancara dengan para

responden. Sumber data sekunder yang digunakan penelitian ini berasal dari

literatur, dokumen, catatan atau laporan serta data-data ataupun tulisan yang

relevan dengan penelitian ini, baik berasal dari perusahaan maupun lembaga-

lembaga terkait. Data yang diperoleh dari penelitian diproses dengan beberapa

alat bantu antara lain menggunakan matriks Eksternal Faktor Evaluation (EFE),

matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) pada tahapan input data, matriks

Internal eksternal (IE) dan SWOT pada tahap pencocokan dan matriks Qualitative

Strategic Planning (QSP) untuk tahap perumusan strategi.

Page 12: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

x

Hasil pengolahan matriks IFE didapatkan total skor faktor-faktor strategis

internal PT. OKN adalah 2,86. Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan

utama yaitu kualitas produk yang dihasilkan dengan nilai skor 0,46. Sedangkan

faktor strategis yang menjadi kelemahan utama adalah manajemen perusahaan

masih sederhana dan sistem pengolahan keuangan dengan nilai sebesar 0,07.

Matriks EFE menunjukan bahwa total skor yang diperoleh PT.OKN adalah 2,21.

Faktor strategis yang menjadi peluang utama adalah ketersediaan bahan baku

dengan nilai skor sebesar 0,37. Ancaman utama yang dihadapi yaitu keberadaan

produk subtitusi dengan nilai skor 0,12. Matriks IE menggambarkan posisi

PT.OKN berada pada sel V yang berarti strategi diarahkan pada tahan dan keloloa

(Hold and Maintance). Kemudian dari matriks SWOT didapatkan 7 alternatif

strategi yang dikembangkan berdasarkan posisi perusahaan pada matriks IE,

dalam hal ini strategi yang mungkin diterapkan yaitu strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

Urutan prioritas yang diperoleh dari matriks QSP antara lain yaitu

peningkatan kualitas dan kapasitas produksi perusahaan dengan total skor 6,23;

strategi penyediaan kontrak jangka panjang dengan total skor 6,14; strategi

pengembangan pasar dengan total skor 6,07; strategi penambahan modal

perusahaan dengan total skor 5,82; strategi promosi yang efektif serta strategi

meningkatkan kualitas SDM dengan total skor 5,73 serta perumusan visi dan misi

perusahaan dengan total skor 4,86.

Page 13: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PENGESAHAN UJIAN ii

PERNYATAAN iii

RIWAYAT HIDUP iv

KATA PENGANTAR vii

RINGKASAN ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori 6

2.1.1 Manajemen strategi 6

2.1.1.1 Pengertian strategi 6

2.1.1.2 Model Manajemen Strategi 7

2.1.1.3 Analisis Lingkungan 9

2.1.2 Definisi Pengembangan 13

2.1.3 Definisi dan Karakteristik Bisnis 14

2.1.4 PT. Ojid Kharisma Nusantara 16

2.1.5 Agribisnis Perikanan 16

2.1.4 Karakteristik Produk Perikanan 18

2.2 Penelitian Terdahulu 20

2.3 Kerangka Pemikiran Konseptual 20

Page 14: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 23

3.2 Jenis dan Sumber Data 23

3.3 Metode Pengambilan Data 23

3.4 Metode Penelitian dan Analisis Data 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah PT. Ojid Kharisma Nusantara 35

4.2. Lokasi PT. Ojid Kharisma Nusantara 36

4.3. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan 36

4.4 Strategi Bisnis PT. Ojid Khaisma Nusantara 37

4.4 Stuktur Organisasi Perusahaan 38

4.5. Personalia Perusahaan 40

4.6 Fasilitas Perusahaan 41

4.7 Kegiatan Produksi dan Pengemasan 41

4.8 Kondisi Usaha 43

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil 44

5.1.1 Faktor-faktor Internal dan Eksternal PT. OKN 44

5.1.1.1 Faktor Internal 44

5.1.1.2 Faktor Eksternal 48

5.1.2 Alternatif Strategi PT. Ojid Kharisma Nusantara 53

5.1.3 Prioritas Strategi PT. Ojid Kharisma Nusantara 53

5.2 Pembahasan 54

5.2.1 Analisis Lingkungan Perusahaan 54

5.2.1.1 Matriks Internal dan Eksternal 54

5.2.1.2 Matriks IFE 67

5.2.1.3 Matriks EFE 68

5.2.2. Matriks IE dan SWOT 70

5.2.3. Matriks QSPM 75

Page 15: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

xiii

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan 77

6.2 Saran 78

DAFTAR PUSTAKA 79

LAMPIRAN 83

Page 16: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Komprehensif Manajemen Strategi 9

2. Gambar 2 Kerangka Pemikiran Konseptual 22

3. Gambar 3 Stuktur Organisasi 39

4. Gambar 4. Matriks Internal Eksternal 71

5. Gambar 5. Hasil Matriks SWOT 72

DAFTAR TABEL

1. Volume dan Nilai Produksi Perikanan

Indonesia 2005-2009 (dalam Ton) 2

2. Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Menurut

Kelompok Makanan, 2002–2009 2

3. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan 27

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan 27

5. Matriks Internal Faktor Evalution 29

6. Matriks Eksternal Faktor Evalution 29

7. Matriks Internal Eksternal 31

8. Matriks SWOT 32

9. Matriks QSPM 34

10. Latar belakang pendidikan Karyawan Pt. Ojid Kharisma Nusantara 40

11. Import Produk Perikanan internasional, menurut Negara Asal 49

12. Laporan Laba Rugi Perusahaan 56

13. Konsumen PT. Ojid Kharisma Nusantara 58

14. Matriks IFE 67

15. Matriks EFE 69

16. Proritas strategi pengembangan PT. OKN 76

Page 17: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner penentuan faktor strategis internal eksternal 83

Lampiran 2. Hasil penentuan faktor strategis internal dan eksternal 85

Lampiran 3. Kuisioner penentuan bobot dan rating 86

Lampiran 4. Hasil penilaian bobot faktor internal eksternal 90

Lampiran 5. Hasil penilaian rating 96

Lampiran 6. Hasil penilaian bobot dan rating 97

Lampiran 7. Kuisioner putaran ketiga 99

Lampiran 8. Hasil putaran ketiga 101

Lampiran 9. Proses Produksi 104

Lampiran 10. Alur Bisnis PT. OKN 108

Lampiran 11. Peta Lokasi 109

Lampiran 12. Dokumentasi 110

Page 18: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Potensi kelautan dan perikanan Indonesia sangat menjanjikan bila

dikembangkan untuk meningkatkan perolehan devisa negara maupun untuk

kesejahteraan bangsa dan negara. Ibarat "mutiara terpendam" potensi kelautan itu

belum banyak disentuh, mulai dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) maupun

kawasan sepanjang pantai. Dari Sabang sampai Merauke dengan luas lautan

sekitar 3,1 juta Km2, ZEE 2,7 juta Km

2 dan panjang pantai 81.000 Km

mengandung potensi ekonomi khususnya sumberdaya perikanan yang bernilai

ekonomis tinggi (KKP, 2009: 1).

Potensi sumber daya ikan di perairan laut secara keseluruhan diperkirakan

mencapai 6,7 Juta ton pertahun dan baru dimanfaatkan sekitar 47% atau sebanyak

3,2 Juta Ton pada tahun 1997. Ini menunjukan bahwa peluang untuk

mengembangkan produksi perikanan laut masih cukup besar yaitu 35 Juta Ton

pertahun (Murdjijo,1997: 11) . Dalam satu dekade ini pemanfaatan perikanan

tangkap naik sampai dengan 5 Juta Ton pada tahun 2007. Dalam jangka waktu

tahun 2005-2009 kenaikan rata-rata volume produksi perikanan sebesar 10.2 %.

Kemampuan produksi ikan di Indonesia dalam 5 Tahun terakhir (2005-2009) ,

dapat dilihat di Tabel 1.

Page 19: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

2

Tabel 1. Volume dan Nilai Produksi Perikanan Indonesia 2005-2009 (Dalam Ton)

Tahun Prod Budidaya Prod Penangkapan Total Produksi

2005 2.163.674 4.705.868 6.869.543

2006 2.682.596 4.806.112 7.488.708

2007 3.193.596 5.044.737 8.238.302

2008 3.855.200 5.196.328 9.051.528

2009 4.780.100 5.285.020 10.065.120 Sumber : Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2009

Berdasarkan Survey Nasional Ekonomi Pertanian oleh Badan Pusat

Statistik Indonesia tahun 2009, produk perikanan (dalam hal ini Ikan), mejadi

komoditi kedua tertinggi setelah padi-padian. Rata-rata konsumsi ikan perkapita

selama satu dekade kini telah mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya

sebesar 6,07% pada tahun 1999 menjadi sebesar 7,28% pada tahun 2009. Diikuti

dengan konsumsi telur sebesar 2.96%, konsumsi daging 2.22% terakhir konsumsi

umbi-umbian sebesar 0.33% pada tahun 2009. Tingkat rata-rata konsumsi protein

per kapita dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Menurut Kelompok Makanan,

2002 – 2009

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009

Besarnya potensi perikanan tersebut merupakan peluang besar bangsa.

Karena itu dibutuhkan kerja keras serta koordinasi yang baik antar stake holder

perikanan terkait, baik pemerintah dalam hal ini Kementrian Kelautan dan

Komoditi 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Padi 25.04 24.42 24.29 24.05 23.69 23.33 22.43 22.75 22.0

6

2 Umbi-

umbian

0.43 0.43 0.44 0.53 0.45 0.41 0.4 0.42 0.33

3 Ikan 6.07 7.17 7.91 7.65 8.02 7.49 7.77 7.94 7.28

4 Daging 1.33 2.26 2.62 2.54 2.61 1.95 2.62 2.4 2.22

5 Telur

dan susu

1.43 2.33 2.22 2.38 2.71 2.51 3.23 3.05 2.96

Page 20: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

3

Perikanan, lembaga-lembaga terkait, masyarakat nelayan dan elemen masyarakat

lainnya. Tingkat pemanfaatan pontensi perikanan khususnya perikanan tangkap

tentu tidak terlepas dari geliat perusahaan penangkapan dan pemasaran ikan laut.

Kualitas serta banyaknya varian ikan di perairan indonesia, yang digemari pasar

luar maupun dalam negri menstimulus ketatnya tingkat persaingan usaha di

perusahaan terkait, mengingat lingkungan usaha yang semakin kompetitif,

perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan usahanya dengan efektif dan efisien.

PT. Ojid Kharisma Nusantara (PT. OKN) merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang pemasaran produk perikanan dari tahun 1991. Wilayah kerja

perusahaan tersebut di daerah Jabodetabek, dengan cakupan pasar yang besar dan

karakteristik masyarakat yang heterogen. Pangsa pasar yang menjadi sasaran

diantaranya, restoran dan rumah makan ikan segar, swalayan dan mini market,

konsumsi rumahan, serta industri makanan rumahan.

Potensi perikanan yang besar dan disertai dengan budaya konsumsi

masyarakat yang memilih ikan sebagai sumber protein hewani menimbulkan pasar

yang dinamis. Tingginya tingkat permintaan produk ikan menstimulus pelaku

pasar untuk masuk dalam pangsa pasar ini. Dikarenakan pasar yang telah menjadi

begitu kompetitif, menyebabkan perusahaan harus mulai memberikan perhatian

yang sama besarnya pada para pesaing dan pelanggan sasaran mereka.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil

judul penelitian yaitu, Strategi pengembangan bisnis PT. Ojid Kharisma

Nusantara.

Page 21: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

4

I.2. Rumusan Masalah

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia sebesar 1,49% dan dunia sebesar

2,5% setiap tahunnya (sensus penduduk 2010). Kenaikan jumlah penduduk juga

disertai dengan peningkatan konsumsi, khususnya produk perikanan yang

mengalami rata-rata peningkatan sebesar 10% dari tahun 2005 sampai 2009

(KKP, 2009). Pada tahun 2008 penyediaan ikan untuk konsumsi mencapai 29,98

Kg per kapita per tahun. Peningkatan permintaan membuka peluang bagi

terciptanya usaha dibidang pemasaran produk perikanan.

PT. Ojid Kharisma Nusantara, merupakan perusahaan pemasaran ikan

yang berdiri pada tahun 1990. Dalam perjalanan usahanya sampai saat ini

PT. OKN masih tergolong perusahaan kecil, dilihat dari cash flow tahunan yang

masih dibawah Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Jangkauan

pemasarannya sampai tahun 2011 ini hanya di wilayah DKI Jakarta, dengan

mengambil segmentasi pasar restoran, rumah makan, hotel serta katering.

Agar dapat terus bertahan pada usaha pemasaran ini maka PT. OKN

membutuhkan peningkatan kualitas internal perusahaan dan menyesuaikan dengan

perubahan lingkungan industri eksternalnya. Hal ini terkait dengan kemampuan

perusahaan untuk dapat menjaga hubungan tawar menawar dengan para pemasok

dan juga konsumennya. Dengan semakin banyaknya perusahaan sejenis yang

tumbuh, diperlukan perumusan strategi yang tajam dan sesuai dengan kemampuan

perusahaan, agar terus dapat hidup dan berkembang dalam dunia pemasaran hasil

perikanan, serta dapat terus menjaga kesinambungan perusahaan.

Page 22: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

5

Sehubungan dengan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Apa faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi

pengembangan bisnis PT Ojid Kharisma Nusantara?

2. Apa alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan oleh

perusahaan?

3. Apa prioritas strategi pengembangan bisnis yang sesuai dengan

perusahaan?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan.

2. Menyusun alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh

perusahaan.

3. Menetapkan prioritas strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis

PT. Ojid Kharisma Nusantara.

I.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi perusahaan, sebagai dasar pertimbangan untuk perencanaan strategi

dan kebijakan.

2. Bagi penulis, penelitian ini dapat melatih kemampuan dalam menganalisis

masalah dan memberikan alternatif pemecahannya.

3. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dan

acuan untuk penelitian selanjutnya.

Page 23: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Strategi

2.1.1.1 Pengertian Strategi

Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi

dimasa depan dan bagaimana cara mencapainya kondisi yang diinginkan tersebut

(T. Tripomo dan Udan, 2005: 18). Manajemen strategik menekankan dan

mengutamakan pengamatan dan evaluasi mengenai peluan, dan ancaman

lingkungan eksternal perusahaan dengan melihat kekuatan dan kelemahan dalam

lingkungan internal perusahaan. Sementara itu, proses manajemen strategik

meliputi empat elemen dasar yaitu : pengamatan lingkungan, perumusan strategi,

implementasi strategi dan evaluasi serta pengemdalian (Husein, 2010: 16).

Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial

yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi

meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi dan evaluasi serta

pengendalianya (David J hunger dan L. Wheelen, Thomas, 2003: 4). Pengertian

strategi menurut David (2006: 17) yaitu tindakan potensial yang membutuhkan

keputusan manjerial tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar.

Sedangkan manajemen strategi adalah rangkaiaan proses formulasi, implementasi

dan evaluasi strategi dalam mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Page 24: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

7

Strategi dirancang untuk menjadi pegangan bagaimana seharusnya bisnis

perusahaan dijalankan dan bagaimana pengambilan keputusan diambil diantara

berbagai alternatif pilihan tindakan yang tersedia. Strategi didasarkan pada misi

yang telah ditetapkan untuk menuju visi atau gambaran perubahan yang

diinginkan (Hariadi, 2005: 6). Campbell dan Yeung dalam David (2006:77)

mendevinisikan visi sebagai keadaan masa depanyang mungkin dan diinginkan

sebuah organisasi yang mencakup tujuan spesifik, sedangkan misi lebih

diasosiasikan dengan prilaku oraganisasi saat ini. Setiap organisasi butuh

sejumlah strategi untuk membimbing untuk mencapai tujuan atau target tertentu

dan menjalani misi organisasi dengan sukses (Hariadi, 2005: 35).

Sedangkan menurut Undang-Undang RI No.25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Visi adalah rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan

umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan

visi dan misi.

2.1.1.2 Model Manajemen Strategi

Secara khusus Steiner, George dan B. Miner (1997:18) mengatakan

bahawa strategi merupakan penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran

organisasi dengan mengingat kekuatan internal dan eksternal, perumusan

kebijakan dan strategi tertentu unruk mencapai sasaran dan memastikan

implementasinya tepat sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan

Page 25: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

8

tercapai. Hal itu menjadikan beberapa tahapan dalam manajemen strategi.Tahapan

dalam manajemen strategi menurut David (2006: 6), terdiri atas tiga tahap, yaitu :

1. Formulasi strategi

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,

mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal perusahaan menetapkan tujuan jangka

panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertenu yang

akan dilaksanakan. Kerangka kerja dalam formulasi strategi adalah

(1) Tahap input, (2) tahap pencocokan, (3) tahap pengambilan keputusan.

2. Implementasi strategi

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menentukan tujuan

tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan

sumber daya agar strategi yang diformulasikan dapat berjalan.

3. Evaluasi strategi

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Tiga

aktivitas dasar didalamnya adalah (1) meninjau ulang faktor internal dan

eksternal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, dan

(3) mengambil tindakan korektif.

Proses manajemen strategi merupakan hal yang dinamis dan berkelajutan.

Suatu perubahan dalam salah satu komponen utama yang terdapat dalam model

manajemen strategi dapat menyebabkan perubahan pada satu atau semua

komponen lainnya. Model tersebut menunjukan suatu pendekatan yang jelas dan

praktis untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi

Page 26: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

9

strategi. Kerangka kerja yang terdapat dalam model manajemen strategi yang

diterima secara luas terliat pada Gambar 1 (David 2006:18).

Gambar 1. Model Komprehensif Manajemen Strategi

Sumber : David, (2006: 19)

2.1.1.3 Analisis Lingkungan

A. Analisis Lingkungan Eksternal

Tripomo dan Udan (2005:106) menjelaskan bahwa analisis lingkungan

perlu dilakukan sesuai dengan general system theory, yaitu organisasi adalah

sistem terbuka, dan organisasi modern secara continue berinteraksi dengan

lingkungannya. Menurut David (2006:104) tujuan dari analisis lingkungan

eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat

dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Bagian yang penting

Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Formulasi Strategi Implementa

si Strategi Evaluasi Strategi

Mengembang kan

pernyataan visi misi

Menetapkan Tujuan Jangka Panjang

Merumuskan dan Memilih Strategi

Implementasi Strategi

Menjalankan Audit Internal

Menjalankan Audit Eksternal

Page 27: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

10

dalam audit eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan

menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan, dan

strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan

hal penting untuk keberhasilan formulasi strategi.

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan makro dan mikro.

Lingkungan makro disebut juga dengan lingkungan eksternal luar perusahaan,

berupa kekuatan-kekuatan yang tidak bias dikendalikan oleh perusahaan dan harus

dipantau oleh perusahaan. Faktor-faktor yang terdapat didalam lingkungan makro

yaitu kekuatan ekonomi, sosial budaya demografi dan lingkungan, politik

pemerintahan dan hukum, teknologi serta kekuatan kompetitif.

Lingkungan mikro yang biasa disebut lingkungan industri terdiri dari

berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi

kemampuannya melayani pelanggan. Menurut Porter (2003: 130), hakikat

persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu

:

1. Persaingan antar perusahaan sejenis

Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan

terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh

suatu organisasi dapat berhasil jika dapat memberikan keunggulan

kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Pada saat perusahaan baru dapat masuk dengan mudah kedalam suatu

industri maka intensitas persaingan dalam industri tersebut akan

meningkat. Oleh karena itu dalam menyusun strategi perlu

Page 28: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

11

mengidentifikasi pesaing yang berpotensi untuk memonitor strategi

pesaing baru serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.

3. Potensi pengembangan produk subtitusi

Keberadaan produk subtitusi menciptakan batas harga tertinggi yang

dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk subtitusi.

Tekanan kompetisi meningkat sejalan dengan biaya konsumen untuk

beralih ke produk lain menurun.

4. Kekuatan tawar menawar penjual/pemasok

Kekuatan tawar menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan

dalam industri. Menyusun strategi membutuhkan analisis mengenai

kekuatan tawar-menawar pemasok agar dapat memberikan harga yang

masuk akal.

5. Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen

Ketika konsumen memutuskan membeli dalam jumlah besar maka

kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang

mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Oleh karena itu

dalam menyusun suatu strategi juga perlu menganalisis kekuatan tawar-

menawar konsumen.

B. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap

situasi dalam perusahaan. Lingkungan internal perusahaan menggambarkan

kuantitas dan kualitas fisik, keuangan perusahaan, dan juga dapat memperkirakan

kelemahan (weakness) dan kekuatan (Strength) struktur organisasi manajemen

perusahaan. David, J Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003: 155) mengatakan

Page 29: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

12

mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal, yaitu kekuatan dan kelemahan

yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil keuntungan

dari peluang-peluang yang ada sambil menghindari ancaman-ancaman.

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan

lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau yang ingin

dilayani perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam

sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja

efektif perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dijadikan

input bagi pihak manajemen dalam menentukan strategi bersaing yang ditetapkan.

Audit internal membutuhkan pengumpulan dan pengasimilasian informasi

tentang operasi manajemen, pemasaran,keuangan/akutansi, produksi/operasi,

penelitian dan pengembangan dan system informasi manajemen

(David,2006:160). Sedangkan Jauch dan Glueck (2004:54) membagi faktor-faktor

keunggulan strategis (internal) menjadi lima faktor, yaitu:

1. Pemasaran dan Distribusi

Aspek pemasaran yang selalu mendapat perhatian dalam rangka mengukur

kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dikelompokan kedalam aspek

produk, harga, saluran distribusi dan promosi.

2. Faktor keuangan dan akutansi

Aspek keuangan berhubungan dengan mencari sumber dana yang paling

tepat, guna membiayai keuangan perusahaan, bagaimana dana tersebut

dialokasikan dan yang terpenting adalah bagaimana perusahaan

mengontrol dana itu.

Page 30: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

13

3. Penelitian dan Pengembangan

Aspek penelitian dan pengembangan menekankan pada teknologi yang

digunakan oleh perusahaan dengan tetap memperhatikan kemampuan

sumberdaya khususnya sumber daya manusia.

4. Sumberdaya dan karyawan perusahaan

Aspek sumberdaya dan karyawan berkaitan dengan pengelolaan

sumberdaya manusia dalam kemampuannya mencapai tujuan perusahaan.

5. Produksi dan operasi Perusahaan

Aspek produksi dan operasi melihat apakah perusahaan menghasilkan

produk atau jasa, apakah perusahaan tersebut padat modal dan yang

paling penting dilihat dari aspek ini adalah bagaimana perusahaan dapat

mengembangkan system operasi yang dapat menghasilkan produk dengan

jumlah, waktu dan biaya yang tepat.

2.1.2 Definisi Pengembangan

Winardi dalam Patriatiningrum (2007:34) penembangan dalam arti harfiah

adalah bertambah besar/bertambah sempurna. Sedangkan usaha adalah kegiatan

atau aktivitas agar diperoleh hasil lebih baik. Kartasasmita (1994:9) memberikan

pengertian sebagai suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya

yang dilakukan secara terencana. Pembangunan adalah suatu proses perubahan

yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan

perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak

dari adanya pembangunan. Siagian dalam Bratakusumah dan Riyadi (2003:4)

memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai suatu usaha atau rangkaian

Page 31: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

14

usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar

oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah, menuju moderenitas dalam rangka

pembinaan bangsa.

2.1.3 Definisi dan Karakteristik Bisnis

Griffin dan Ebert (2003:6) menyebut bisnis sebagai suatu organisasi yang

menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba. Prospek

mendapatkan laba merupakan pendorong orang-orang memulai dan

mengembangkan bisnis. Demikian pula dengan bisnis dibidang pertanian menurut

Hernanto dalam herna (2007: 14), usaha pertanian diartikan sebagai kesatuan

organisasi antara kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan untuk memperoleh

produksi di lapangan pertanian. Bisnis atau usaha menurut modal digolongkan

menjadi usaha kecil, menengah dan besar.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 tentang usaha

kecil pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa usaha kecil adalh kegiatan ekonomi rakyat

yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan serta sebagaimana telah diatur dalam undang-undang. Kriteria usaha kecil

dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 1995 tercantum pada pasal 5 ayat 1, yaitu

sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

(satu miliyar rupiah) .

3. Milik warga negara indonesia

Page 32: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

15

4. Berdiri sendiri bukan merupakan ank perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah dan besar.

5. Badan usaha milik perseorangan, badan usaha berbadan hukum, atau tidak

berbadan hukum, badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Menurut Anoraga (2002) secara umum sektor usaha kecil memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti

kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di

up to date, sehingga sulit untuk menial kinerja usahanya.

2. Margin usaha yang cendrung tipis mengingat persaingan yang sangat

tinggi.

3. Modal terbatas.

4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan sangat terbatas

5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit untuk mengharapkan

untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.

6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversivikasi pasar yang

terbatas.

7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,

mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk

mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti

sistem administrasi standar dan harus transparan.

Page 33: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

16

2.1.4 PT. Ojid Kharisma Nusantara

PT. Ojid Kharisma Nusantara (PT. OKN) merupakan perusahaan

pemasaran produk perikanan yang didirikan pada awal tahun 1990, tepatnya pada

bulan Maret 1990 oleh bapak Ir. Bambang Iswahyanto dengan menggunakan

modal pribadi. PT. OKN terletak di Jl. Kertamukti No .18 Kelurahan Pisangan

kecamatan Ciputat kabupaten Tangerang Selatan, Banten. Kecamatan Ciputat

terletak di sebelah timur Tangerang Selatan. Untuk dapat mensejahtrakan

karyawan dan memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri, menjadi tujuannya.

Wilayah pemasaran PT. OKN menjangkau wilayah DKI Jakarta. Dengan produk

ikan tuna (fresh natural, Loin Frozen, steak, saku), ikan Gindara (headless frozen,

filley), Sword Fish (filley skin off), Telur Ikan terbang/ Tobiko (basah dan kering),

dan Gurita. Dengan pendapatan tahunan kurang dari Rp. 1.000.000.000,-

(satu miliar rupiah).

2.1.5 Agribisnis Perikanan

Agribisnis secara harfiah berasal dari kata agri (agriculture) dan bisnis

(business). Sehingga pada perinsipnya pengertian agribisnis adalah usaha

komersial bisnis dibidang pertanian dalam arti luas dan dibidang-bidang yang

berkaitan langsung dengan pertanian tersebut (Kader dan junjung, 2007: 69).

Agribisnis sendiri merupakan sektor perekonomian yang menghasilkan dan

mendistribusikan masukan bagi pengusaha tani, dan memasarkan, memproses

serta mendistribusikannya (David, W, Downey. 1997: 18). Sebagai suatu sistem

yang terpadu dan berkesinambungan agribisnis memiliki 4 (empat) subsistem

(Bungaran Saragih, 1998 : 98). Subsistem tersebut adalah:

Page 34: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

17

1. Subsistem agribisnis hulu

Subsistem ini merupakan subsistem agribisnis yang bergerak dibidang

penyediaan produk-produk yang berkaitan dengan sarana dan prasarana

pertanian. Dalam subsistem ini sering juga disebut sebagai agroindustri

bersama dengan subsistem hilir. Industri-industri yang terkait dengan

subsistem ini dalam agribisnis perikanan adalah industri perkapalan,

teknologi penangkapan dan pengelolaan sumberdaya perikanan.

2. Subsistem usahatani

Merupakan subsistem yang dahulu dikenal sebagai usaha tani, termasuk

didalamnya adalah kegiatan budidaya pertanian. Kegiatan subsistem usaha

tani ini atau kegiatan on farm merupakan kegiatan inti dari sistem

agribisnis, subsistem ini menentukan bagaimana kualitas dan kuantitas

dari produk pertanian, serta bagaimana continuitas dari produk yang

hasilkan. Dalam agribisnis perikanan terdapat dua macam kegiatan, yaitu

kegiatan penangkapan dan pembudidayaan perikanan.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004

tentang Perikanan, Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh

ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau

cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau

mengawetkannya.

3. Subsistem agribisnis hilir

Merupakan kegiatan dari mulai pasca panen sampai dengan pemberian

nilai tambah pada produk pertanian. Merupakan kegiatan pasca panen,

Page 35: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

18

berupa, pembersihan, penyimpanan, pengiriman dan pemasaran,

pengolahan produk serta pemberian nilai tambah pada suatu produk.

Subsistem ini dapat menghasilkan beraneka ragam produk siap pakai,

maupun bahan mentah bagi industri lain. Diversivikasi produk pertanian

ini menambah pula nilai ekonomis dari suatu produk serta menambah

pendapatan bagi pengusahanya.

4. Subsistem layanan penunjang

Merupakan lembaga-lembaga ataupun stake holders yang terkait dengan

suatu usaha pertanian berupa transportasi, penelitian dan pendidikan.

Merupakan subsistem penunjang dari ketiga subsistem lainnya, subsistem

ini terintegrasi dengan subsistem lainnya, karena mengingat kegiatan

pertanian merupakan kegiatan yang sangat sensitif terhadap kebijakan dan

program-program pemerintah maupun swasta.

Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004

tentang Perikanan pasal 1 ayat 1 perikanan adalah semua kegiatan yang

berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan

lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai pemasaran

yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.

2.1.6 Karakteristik Produk Perikanan

Ikan sebagai produk perikanan memiliki keunggulan komparatif yang

besar manfaatnya, antara lain : daging ikan dapat dimanasak secara cepat dan

mudah dicerna oleh tubuh manusia. Hal itu karena jaringan ikat pada daging ikan

hanya 3% dari ototnya (daging sapi 13%), dan serabut ototnya lebih pendek.

Page 36: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

19

Dari segi harga, produk perikanan relatif lebih murah sehingga dengan terjadinya

penurunan daya beli masyarakaat maka produk perikanan khususnya ikan dapat

menjadi alternatif pangan hewani yang murah dibandingkan dengan pangan

hewan ternak darat.

Produk perikanan juga memiliki jenis yang sangat banyak, sehingga

konsumen dapat memilih ikan sesuai dengan selera. Menurut Rahardi, dkk

(2004:11) bahwa jenis-jenis komoditi ikan ekonomis di Indonesia menurut

golongan habitatnya antara lain :

a. Habitat laut : tuna, cakalang, tongkol, tengiri, kembung, kakap, belanak,

kerapu dan beronang.

b. Habitat payau atau tambak : udang galah, udang windu, udang kupas,

bandeng, dan belanak.

c. Habitat tawar : belut, gurame, lele, ikan mas, nila merah, tawes, mujair,

jambal, dan jelawat.

Secara umum produk perikanan memiliki karakteristik yang agak berbeda

dengan produk lainnya. Rahardi, dkk (2004 : 14) menjelaskan bahwa karakteristik

yang paling spesifik bagi produk perikanan adalah mudah menjadi busuk

(perishable). Proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan

dengan pembusukan pada produk ternak atau hewan darat lainnya. Tubuh ikan

mengandung protein dan air yang cukup tinggi serta kadar pH tubuhnya

mendekati normal sehingga bisa dijadikan media yang baik bagi bakteri

pembusuk dan mikroorganisme.

Page 37: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

20

2.2 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian tentang manajemen strategi sudah dilakukan oleh

Dwi Herna (2007) yang menganalisis strategi pengembangan usaha kecil produk

tahu (studi kasus UD. Andalan Sejati – Ciputat). Peneliti menganalisis lingkungan

internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal diaudit dengan

mengidentifikasi lingkungan makro industri dan mikro. Sedangkan lingkungan

internal diaudit dengan menggunakan pendekatan fungsional. Selanjutnya untuk

tahap pemanduan digunakan matriks IE dan SWOT. Dari hasil analisis diperoleh

tujuh alternatif strategi yaitu: (1) meningkatkan pelayanan kepada konsumen,

(2) mengembangkan pasar, (3) meningkatkan mutu produk tahu,

(4) Mempertahankan kepercayaan konsumen , (5) memanfaatkan pihak Baitul

Mal wat Tamwil dalam hal kerjasama peminjaman modal, (6) meningkatkan

teknologi alat-alat produksi, (7) meningkatkan kemampuan manajerial dengan

mengikuti pelatihan, (8) masuk menjadi anggota Koperasi Produsen Tempe dan

Tahu Indonesia (KOPTI).

2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual

Manajemen strategi merupakan suatu proses yang terdiri dari formulasi

strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Dalam penelitian ini penulis

melakukan proses formulasi strategi yang merupakan proses awal dalam

manajemen strategi. Dalam proses formulasi strategi termasuk didalamnya

pengembangan pernyataan visi, misi serta penentuan tujuan perusahaan.

Penulis juga melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

perusahaan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang

Page 38: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

21

dihadapi perusahaan. Lingkungan Internal dibedakan menjadi pemasaran dan

distribusi, faktor keuangan dan akutansi, penelitian dan pengembangan,

sumberdaya dan karyawan perusahaan, produksi dan operasi perusahaan.

Lingkungan eksternal di bedakan menjadi lingkungan mikro yang berhubungan

dengan persaingan antar perusahaan sejenis, Kemungkinan masuknya pesaing

baru, potensi pengembangan produk subtitusi, Kekuatan tawar menawar

penjual/pemasok, Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen. Serta lingkungan

makro terkait kekuatan ekonomi, sosial budaya demografi dan lingkungan, politik

pemerintahan dan hukum, teknologi serta kekuatan kompetitif.

Proses formulasi strategi ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, tahap input,

pencocokan, dan pengambilan keputusan. Tahapan input merupakan pengambilan

informasi internal perusahaan yang menggunakan matriks Internal Factor

Evaluation (IFE) untuk dapat melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan, serta lingkungan eksternal yang menunjukan peluang dan ancaman

yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan matriks External Factor

Evaluation (EFE). Selanjutnya tahap pencocokan, pada tahap ini ditujukan untuk

menciptakan strategi-strategi alternatif yang tercipta dari mencocokan faktor-

faktor internal dan eksternal berdasarkan matriks IFE dan EFE dengan

menggunakan alat bantu analisis berupa matriks SWOT dan Internal External

Matriks. Matriks SWOT dan IE ini akan menghasilkan alternatif strategi.

Setelah diketahui alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan, dipilihlah

prioritas strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan. Proses pemilihan prioritas

strategi menggunakan Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM). Dengan

Page 39: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

22

mengalikan jumlah bobot faktor-faktor strategis internal maupun eksternal dengan

rating masing-masing alternatif strategi yang telah didapatkan.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Analisis Lingkungan Internal

VISI. MISI dan TUJUAN PERUSAHAAN

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan Perusahaan

Matriks IFE Matriks EFE Posisi Perusahaan

Kuadran Matriks IE dan Matriks SWOT

Matriks QSPM

PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS

Alternatif Strategi

Umpan balik Umpan balik

Page 40: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Ojid Kharisma Nusantara,

Jl. Kertamukti No. 18, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat 15419. Penelitian

ini dijalankan dalam waktu dua bulan yaitu dari bulan

November 2010 – Februari 2011.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer yang diperlukan berupa visi misi perusahaan, faktor-faktor

strategis internal dan eksternal, laporan keuangan perusahaan, dan harapan-

harapan persaingan usaha perusahaan kedepan. Data tersebut diperoleh dari hasil

pengisian kuisioner, diskusi, survey, observasi dan wawancara dengan para

responden.

Sumber data sekunder yang digunakan penelitian ini berasal dari literatur,

dokumen, catatan atau laporan serta data-data ataupun tulisan yang relevan

dengan penelitian ini, baik berasal dari perusahaan maupun lembaga-lembaga

terkait.

3.3. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan antara lain dengan

wawancara, pendistribusian kuesioner dan observasi langsung di lapangan.

Responden dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa responden

Page 41: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

24

merupakan orang-orang yang berpengaruh dan memahami kondisi internal dan

eksternal koperasi, yaitu:

1. Ir. Bambang Iswahyanto (Pemilik PT. Ojid Kharisma Nusantara)

2. Airil Trisna Nugraha S.E (Manajer pemasaran)

3. Khoirul Rusdi (Manajer produksi)

Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh gambaran umum mengenai

PT. Ojid Kharisma Nusantara serta informasi tentang lingkungan internal dan

eksternal yang dimiliki perusahaan. Hal ini penting untuk memperoleh input

dalam perumusan strategi. Selain itu penulis juga memberikan kuesioner untuk

mengumpulkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Sedangkan observasi dilakukan dengan tujuan memperoleh

informasi tambahan yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.4 Metode Penelitian dan Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dalam bentuk studi

kasus terhadap pengembangan bisnis, dengan mengumpulkan data dan informasi

dari berbagai sumber untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis melalui beberapa alat bantu

yang dibagi dalam tahapan-tahapan kerangka kerja, yaitu :

a. Tahapan Input

Tahapan input ini menggunakan matriks IFE dan EFE untuk dapat

menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal kunci, sehingga dapat

melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada.

Page 42: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

25

b. Tahapan pencocokan

Pada tahapan pencocokan ini menggunakan matriks IE dan matriks

SWOT. Matriks IE digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini

sehingga dapat menemukan kerangka strategi yang dihasilkan dengan

matriks SWOT.

c. Tahapan pengambilan keputusan

Pada tahapan terakhir ini digunakan matriks QSPM untuk menentukan

prioritas dari strategi alternatif perusahaan.

Adapun analisis yang dilakukan adalah :

1. Analisis deskriptif

Analisis ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil dari analisis ini

disajikan dalam bentuk tulisan, tabulasi, data dan gambar yang sesuai dengan

konteks penelitian ini.

2. Analisis Matriks IFE dan EFE

Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan

kelemahan suatu perusahaan. Untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area di gunakan matrik IFE.

Sedangkan matriks EFE memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum

dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan

politik, pemerintah, hukum,teknologi dan persaingan usaha. Matriks IFE dan EFE

diolahh dengan langkah-langkah berikut :

Page 43: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

26

a. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kunci

Pada awalnya langkah yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi

faktor-faktor internal kedalam daftar kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Selanjutnya mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kedalam daftar peluang dan

ancaman perusahaan.

Hasil dari kedua identifikasi tersebut menjadi faktor internal kunci dan

faktor eksternal kunci yang selanjutnya akan diberikan bobot dan rating. Rating

mengacu pada manajemen perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri

tempat perusahaan itu berada.

b. Penentuan Bobot

Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor

strategis eksternal dan internal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar

dengan menggunakan “Paired comparison”. Metode tersebut digunakan untuk

memberikan penilaian terhadap bobot dari setiap faktor kunci internal dan

eksternal ( Kinnear dan Taylor, 1998:313). Skala yang digunakan untuk pengisian

kolom dalah sebagai berikut :

1 = Jika indikator horisontal kurang penting dari indikator vertikal

2 = Jika indikator horisontal sama penting dari indikator vertikal

3 = Jika indikator horisontal lebih penting dari indikator vertikal

Indikator horizontal dan indicator vertikal adalah variabel-variabel kekuatan dan

kelemahan pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan ancaman pada

actor strategis eksternal. Metode ini membandingkan secara berpasangan antar

dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap

Page 44: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

27

industri dimana perusahaan itu berada. Bentuk penilaian pembobotan terdapat

pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3. Penilaian bobot faktor strategis internal perusahaan

Faktor strategis internal A B C D … Jumlah

1.

2.

3.

4.

Total

Sumber : David, (2006: 171)

Tabel 4. Penilaian bobot faktor strategis eksternal perusahaan

Faktor strategis eksternal A B C D … Jumlah

1.

2.

3.

4.

Total

Sumber : David, (2006: 171)

c. Penentuan Peringkat

Penentuan peringkat (rating) oleh manajemen atau pakar dilakukan

terhadap hasil analisis situasi perusahaan. Pengukuran pengaruh masing-masing

variabel terhadap kondisi perusahaan dilakukan sesuai peringkat dengan

menggunakan skala 1,2,3, dan 4 terhadap masing-masing faktor kunci yang

menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini.

Page 45: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

28

David, (2006: 131) menjelaskan pemberian nilai rating pada matriks EFE

untuk faktor peluang bersifat positif yaitu dengan skala :

1 = Rendah, respon kurang

2 = Sedang, Respon sama dengan rata-rata

3 = Tinggi, respon diatas rata-rata

4 = Sangat tinggi, respon superior

Sedangkan untuk faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor

peluang, dimana skala 1 berarti sangat tinggi, respon superior terhadap

perusahaan. Skala 4 berarti rendah, respon kurang terhadap perusahaan.

David, (2006 :169) menjelaskan, penentuan rating matriks IFE untuk faktor

kekuatan dan kelemahan menggunakan skala nilai peringkat adalah :

1 = Kelemahan utama

2 = Kelemahan kecil

3 = Kekuatan kecil

4 = Kekuatan utama

Selanjutnya nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap

faktor sehingga menghasilkan skor. Total skor pembobotan diperoleh dari semua

hasil kali tersebut dan dijumlahkan secara vertikal. Hasil pembobotan dan rating

perusahaan dalam matriks, terlihat pada Tabel 5 berikut :

Page 46: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

29

Tabel 5. Matriks Internal Faktor Evaluation

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING (Bobot X Rating)

SKOR

KEKUATAN

1.

2.

KELEMAHAN

1.

2.

TOTAL

Sumber : David, (2006 :171)

Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai dengan 4,0 dengan rata-rata

2,5. total skor dibawah 2,5 menunjukan bahwa organisasi tersebut memiliki

kondisi internal yang lemah, sedangkan total skor diatas 2,5 mennjukan organisasi

tersebut memiliki posisi yang kuat.

Tabel 6. Matriks Eksternal Faktor Evaluation

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING (Bobot X Rating)

SKOR

PELUANG

1.

2.

ANCAMAN

1.

2.

TOTAL

Sumber : David, (2006 :132)

Total skor dapat berkisar antara 1,0 sampai dengan 4,0 dengan rata-rata

2,5. total skor 4,0 menunjukan bahwa organisasi tersebut merespon peluang dan

ancaman pada industrinya, sedangkan total skor 1,0 menunjukkan bahwa

organisasi tersebut tidak dapat memanfaatkan peluang dan ancaman.

Page 47: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

30

3. Analisis Matriks Internal Eksternal

Matriks Internal-Eksternal sebagai tahap input dalam meringkas informasi

dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi perusahaan. Matriks ini

merupakan gabungan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang

berisikan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi dari matriks

Internal Faktor Evaluation dan Eksternal Faktor Evaluation. Gabungan dari matrik

IFE dan EFE menghasilkan matriks Internal Eksternal. Maksud penggunaan

matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih

detail.

Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukan skor total IFE sedangkan

pada sumbu vertikal menunjukan skor total EFE. Menurut David, (2006:196)

bahwa “skor antara 1.00 sampai 1.99 pada sumbu horizontal menunjukan posisi

internal yang lemah, skor 2.00 sampai 2.99 menunjukan sedang, sedangkan skor

3.00 sampai 4.00 menunjukan posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor

antara 1.00 sampai 1.99 menunjukan posisi eksternal yang randah, skor 2.00

sampai 2.99 menunjukan sedang, sedangkan skor 3.00 sampai 4.00 menunjukan

posisi eksternal pengaruhnya tinggi.

Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi

strategi yang berbeda-beda, yaitu:

a. Daerah pertama, terdiri dari sel I, II dan IV dapat digambarkan sebagai

tumbuh dan bina. Strategi intensif dan intergratif cocok bagi divisi ini.

b. Daerah kedua, terdiri dari sel II, V, dan VII dapat digambarkan sebagai

strategi pertahankan dan pelihara, strategi penetrasi pasar dan

Page 48: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

31

pengembangan produk merupakan strategi yang bisa digunakan dalam

divisi ini.

c. Daerah ketiga, terdiri dari sel VI , VIII dan IX dapat digambarkan sebagai

panen atau divestasi.

Tabel 7. Matriks Internal Eksternal

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

TO

TA

L

NIL

AI

EF

E

YA

NG

D

IBE

RI

BO

BO

T

Kuat

3.0– 4.0

4.0

3.0

Sedang

2.0 – 2.99

2.0

Lemah

1.0 – 1.99

1.0

4.0

Tinggi

3.0 - 4.0

3.0

I II III

Sedang

2.0 - 2.99

2.0

IV V VI

Rendah

1.0 - 1.99

1.0

VII VIII IX

Sumber : David, (2006:196)

4. Analisis Matriks SWOT

Analisis SWOT merupakan sebuah cara identifikasi sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang serta dapat meminimalisir dan

menghindari kelemahan serta ancaman. Identifikasi faktor-faktor tersebut

dituangkan kedalam suatu matriks yang disebut matriks SWOT. Matriks ini

menggambarkan bagaimana kekuatan dan peluang yang dimiliki perusahaan

digunakan untuk mengatasi kelemahan serta ancaman yang dihadapi perusahaan.

Penyusunan strategi dengan menggunakan analisis ini dapat dilihat pada Tabel 8.

Data yang digunakan dalam analisis ini dibahas melalui tahapan berikut :

Page 49: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

32

a. Tuliskan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan

b. Tuliskan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan

c. Tuliskan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan

d. Tuliskan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan

e. Cocokkan kekuatan dengan peluang untuk mendapatkan strategi S-O

f. Cocokan kelemahan dengan peluang untuk mendapatkan strategi W-O

g. Cocokan kekuatan dengan kelemahan untuk mendapatkan strategi S-W

h. Cocokan kelemahan dengan ancaman untuk mendapatkan strategi W-T

Tabel 8. Matriks SWOT

STRENGTH (S)

Tuliskan 5-10 Faktor-

Faktor Kekuatan Internal

WEAKNESSES (W)

Tuliskan 5-10 Faktor-

Faktor Kelemahan

Internal

OPPORTUNITIES

(O)

Tuliskan 5-10 Faktor-

Faktor Peluang

Eksternal

Strategi S-O

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

TREATHS (T)

Tuliskan 5-10 Faktor-

Faktor Ancaman

Eksternal

Strategi S-T

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : David, (2006: 287)

5. Analisis Matriks QSPM

Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM) atau matriks perencanaan

strategis kuantitatif, secara sasaran menunjukan strategi alternatif mana yang

terbaik untuk diprioritaskan berdasarkan faktor-faktor strategis eksternal dan

internal. Yang menjadi input dari matriks ini adalah hasil dari pemanduan matriks

swot yang disusun sebelumnya. Matriks QSPM digunakan untuk merumuskan

Page 50: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

33

prioritas strategi terlihat pada tabel 9. Dalam mengembangkan matriks QSPM

dapat menggunakan enam langkah, yaitu :

1. Mendaftarkan peluang / ancaman dan kekuatan / kelemahan dalam kolom

kiri matriks QSPM. Informasi ini harus diambil dari matriks EFE dan IFE.

2. Memberikan bobot pada setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot

ini identik dengan yang digunakan dalam matriks EFE dan IFE.

3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukan daya

tarik relatif dari tiap strategi yang lainnya. Nilai daya tariknya sebagai

berikut :

1 = Tidak Menarik 3 = Cukup Menarik

2 = Agak menarik 4 = Amat Menarik

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score) yang

merupakan hasil l perkalian bobot dengan nilai daya tarik di setiap baris.

6. Menghitung jumlah nilai total daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi

mana yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada. Semakin tinggi

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik dan menunjukan

strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Yang perlu diingat dalam perumusan Matriks QSP adalah, pada tahapan

penetapan daya tarik. Pada dasarnya matiks ini menentukan prioritas alternatif

strategi yang didasarkan oleh nilai daya tarik setiap alternatif strateginya. Dalam

pemberian nilai daya tarik diharapkan tidak memberikan daya tarik yang sama

pada alterternatif strategi yang dimiliki.

Page 51: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

34

Tabel 9. Matriks QSPM

Faktor-Faktor

Kunci

ALTERNATIF STRATEGI

BOBOT Alternatif

strategi 1

Alternatif

strategi 2

Alternatif

strategi 3

Alternatif

strategi 4

PELUANG

ANCAMAN

KEKUATAN

KELEMAHAN

Jumlah TAS

Sumber : David, (2006: 309)

Page 52: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah PT. Ojid Kharisma Nusantara

PT. Ojid Kharisma Nusantara (PT. OKN) didirikan pada awal tahun 1990,

tepatnya pada bulan Maret 1990 oleh bapak Ir. Bambang dengan menggunakan

modal pribadi. Perusahaan ini awalnya menggunakan modal keluarga dengan

tujuan awal ingin membuka lapangan pekerjaan bagi beberapa kerabat dekatnya

yang tidak mampu menempuh pendidikan tinggi. Dengan bermodalkan

kepercayaan dari beberapa restoran Jepang, PT. OKN membeli ikan Tuna dari

pelabuhan bongkar muat tuna di Denpasar Bali untuk dipasarkan ke rumah makan

Jepang di Jakarta. Jumlah pelanggannya pada awalnya hanya berjumlah 5 rumah

makan.

Pada tahun 1996 dibangun pelabuhan bongkar muat ikan tuna di muara

baru Jakarta utara, hal ini menyebabkan kenaikan jumlah perusahaan pemasaran

ikan tuna di Jakarta. Menyikapi hal ini PT. OKN pun terus berusaha memasarkan

produknya, sehingga dapat memperluas pangsa pasarnya menjadi kurang lebih 20

rumah makan dan hotel yang menjadi pembeli tetapnya. Peningkatan ini diikuti

dengan penambahan fasilitas yang dimiliki, dengan membuka gudang

penyimpanan berikut kantor operasional di jalan Kertamukti No 18, Pisangan,

Ciputat.

Di tahun 2002, beberapa restoran Jepang mulai menutup usahanya, hal ini

memperketat persaingan di industri pemasaran ikan. Dalam hal ini PT OKN

memperkuat usahanya dengan mengeluarkan produk telur ikan terbang (tobico)

Page 53: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

36

serta gurita (tako). Dua produk tersebut merupakan bahan pelengkap dalam

masakan-masakan Jepang, produsen dua produk diatas pun sangat jarang di

Jakarta. Dengan adanya produk ini daya saing PT. OKN semakin meningkat, dan

menjadikannya pemasar yang efficient.

4.2. Lokasi PT. Ojid Kharisma Nusantara

PT. OKN terletak di Jl. Kertamukti No .18 Kelurahan Pisangan kecamatan

Ciputat kabupaten Tangerang Selatan, Banten. Kecamatan Ciputat terletak di

sebelah timur Tangerang Selatan. Perusahaan ini terletak di atas lahan milik

keluarga seluas 300m2 telah memiliki bangunan yang terdiri dari kantor, ruang

produksi dan gudang pendingin dengan lima buah lemari pendingin.

4.3. Visi Misi Dan Tujuan Perusahaan

Sejak didirikan PT. OKN belum memiliki visi dan misi secara tertulis,

selama ini segala aktivitas perusahaan selalu mengacu kepada tujuan berdiri

perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Glueck dan Jauch (1992:66) yang

menyatakan bahwa pentingnya tujuan bagi suatu organisasi antara lain yaitu:

1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungan

2. Tujuan membantu mrengkoordinasikan keputusan dan pengambilan keputusan

3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi

4. Tujuan merupakan sasaran lebih nyata daripada pernyataan misi

PT. OKN menyadari pentingnya suatu tujuan bagi suatu organisasi, tujuan

juga yang menjadi pemersatu dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu mereka

membuat suatu tujuan yang mampu mendefinisikan organisasi mereka dalam

lingkungannya.

Page 54: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

37

Penjabaran visi dan misi yang belum secara tertulis menjadikan tujuan

perusahaan sebagai dasar keputusan dan pengambilan keputusan PT OKN. Untuk

dapat mensejahtrakan karyawan dan memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri,

menjadi tujuannya. Meskipun terdengar umum, namun merupakan sasaran nyata

mengingat awal pembentukannya adalah untuk membuka lapangan pekerjaan baru

serta memenuhi permintaan ikan dalam negeri yang masih tinggi.

4.4 Strategi Bisnis PT. OKN

Perusahaan pemasaran ikan “Ojid Kharisma Nusantara” adalah perusahaan

yang termasuk ke dalam industri kecil yang bersifat tradisional. Artinya

perusahaan tergolong dalam bentuk usaha keluarga dengan menggunakan

teknologi produksi yang sederhanan dan penggunaan sumber daya manusia yang

sedikit. Selain itu, perusahaan ini tidak memiliki kejelasan mengenai visi dan

misi, tetapi perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai.

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan untuk dapat mencapai

tujuaannya, strategi bisnis yang dilakukan PT. OKN adalah :

a. Melakukan variasi produk, yaitu dengan memasarkan pula produk tersier/

pelengkap dari ikan laut.

Produk awal yang ditawarkan oleh perusahaan hanyalah ikan Tuna,

dengan berbagai macam bentuk olahannya. Seiring berjalannya PT. OKN

menawarkan juga telur ikan terbang dan gurita yang menjadi bahan

tambahan yang dibutuhkan oleh konsumennya. Selain itu PT. OKN juga

menambahkan variasi ikan laut yang ditawarkannya, dengan ikan Gindara

dan telur ikan terbang.

Page 55: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

38

b. Melakukan pemasaran dengan cara mengajukan penawaran-penawaran

harga kepada calon pelanggannya.

PT. OKN memang tidak mempunyai brosur yang berisi produk-produk

yang dimiliki beserta dengan harganya. Namun kegiatan promosi

PT. OKN dilakukan secara door to door atau dengan mendatangi langsung

calon konsumennya dan memberikan penawaran harga produknya, yang

menjadi sasaran dari PT. OKN adalah restoran, rumah makan serta

katering yang masih baru buka maupun yang sudah berjalan cukup lama.

4.4 Stuktur Organisasi Perusahaan

PT. Ojid Kharisma Nusantara menggunakan struktur organisasi

perusahaan yang berbentuk struktur fungsional, dengan mengelompokan tugas

dan kewjiban ke dalam unit organisasi yang terpisah. Adapun tugas dan kewajiban

dari masing-masing bagian dalam perusahaan adalah:

1. Pemilik

PT.OKN merupakan perusahaan perseorangan, sehingga hanya dimiliki oleh

satu orang pemodal. Pemilik perusahaan mempunyai tugas pokok dalam

mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. Memilih ikan yang masih baik

kondisinya, dan menghitung pendapatan dan pengeluaran selama proses

pembelian, produksi dan distribusi produk.

2. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan dan menginformasikan harga

dan jenis produk ikan dan turunannya kepada konsumen dan calon

konsumen. Sistem pemasaran yang digunakan sampai saat ini dengan cara

door to door mengunakan proposal dan sample produk.

Page 56: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

39

3. Bagian Administrasi

Bagian administrasi bertugas untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan

penjualan produk ikan, pembuatan faktur, pemberian gaji kepada karyawan.

itu, pencatatan stock barang dan pemesanan, kliring bank.

4. Bagian produksi

Bagian produksi bertanggung jawab dalam penanganan produk ikan,

pembersihan dan pemotongan ikan, penyaringan telur ikan, pengemasan,

penyimpanan produk ikan, grading mutu ikan sebelum didistribusikan.

5. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertanggung jawab dalam pembayaran dan pengelolaan

modal perusahaan. Penagihan pembayaran konsumen juga menjadi tanggung

jawab bagian ini.

Gambar 3. Struktur Organisasi

Sumber: Administrasi PT. OKN tahun 2010

Pemilik Perusahaan

Bagian Pemasaran Bagian Administrasi Bagian Produksi

Empat orang staff bidang

Satu orang staff bidang

Bagian Keuangan

Page 57: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

40

4.5. Personalia Perusahaan

PT. Ojid Kharisma Nusantara memiliki sejumlah karyawan yang bertugas

di bidang produksi, administrasidan keuangan serta pemasaran, namun pemilik

pun ikut serta dalam menjalankan roda organisasi perusahaan. Pada bagian

pemasaran, perusahaan ini mempekerjakan empat orang karyawan, bagian

administrasi dua orang yang berpendidikan SD sampai SMA. Untuk bidang

pemasaran dipekerjakan satu orang dengan pendidikan terakhir S-1. Sementara itu

karyawan yang bekerja dibidang pemasaran sebagian besar masih memiliki

hubungan keluarga dengan pemilik, dan dibidang lainnya merupakan orang luar

perusahaan.

Hari dan jam kerja perusahaan Ojid Kharisma Nusantara berbentuk Full

Time dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00 selama hari senin sampai dengan

Jumad. Sedangkan untuk hari sabtu masuk sampai jam 14.00 dan dihari minggu

diberlakukan piket oleh bidang produksi untuk mengantisipasi pengiriman

produk. Untuk kegiatan pengiriman produk yang dijadwalkan dilakukan pada

pukul 04.00 pada hari-hari tertentu.

Tabel 10. Latar belakang pendidikan karyawan PT. Ojid Kharisma Nusantara

No Latar belakang Pendidikan Jumlah Pegawai

1 Sekolah Dasar 4 orang

2 Sekolah Menengah Pertama 2 orang

3 Sekolah Menegah Atas 2 orang

4 Strata 1 1 orang

Sumber: data administrasi PT. OKN tahun 2010

Page 58: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

41

4.6 Fasilitas perusahaan

Fasilitas perusahaan Ojid Kharisma Nusantara meliputi seluruh peralatan

yang menunjang dan memperlancar kelangsungan kegiatan perusahaan, termasuk

dalam hal pemenuhan kebutuhan para karyawan. Fasilitas-fasilitas tersebut

adalah:

1. Fasilitas Produksi

Peralatan produksi ikan yang digunakan adalah alat potong berupa beberapa jenis

pisau, lemari pendingin, alat penyaring dan alat penampung, serta lemari

pendingin berukuran 120x270x100 cm berjumlah 5 buah. Selain itu tersedia pula

ruang proses berukuran 4x6 m2.

2. Fasilitas kantor

Untuk fasilitas kantor dan pemasaran yang digunakan disediakan satu set

computer, lemari arsip 3 buah, 1 buah alat faximile beserta telepon.

3. Fasilitas Distribusi

Dalam distribusi disediakan 2 unit mobil box dengan pendingin, serta tiga buah

sepeda motor.

4.7 Kegiatan Produksi dan Pengemasan

Produk yang dimiliki PT. Ojid Kharisma Nusantara terdiri dari beberapa

produk seperti, Tuna/maguro, Gindara, Sword Fish, Telur ikan terbang/Tobiko,

Gurita/Tako. Masing-masing produk diperlakukan dngan cara berbeda-beda

dengan menjadi beberapa macam jenis.

Ikan Tuna (Tunnus Sp), diperlakukan menjadi beberapa macam yaitu,

Fresh Natural, ikan Tuna segar dibersihkan kemudian di potong menjadi empat

Page 59: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

42

bagian/ empat loof, beserta kulitnya (Skinn on). Loin Frozen, setelah di potong

menjadi empat bagian, loof dikuliti dan disuntikan Carbon Monoksida dan

didinginkan dengan es untuk menjaga kecerahan warna ikan. Steak, dari Loin

Frozen dipotong melintang dengan berat dari 100-200 gram sesuai dengan

permintaan. Terakhir Saku, dari loin Frozen dipotong persegi empat dengan

ukuran panjang 15 cm, Lebar 6 cm dan tinggi 2 cm.

Gindara, dibuat menjadi dua macam, yaitu, Headless Frozen, pertama-

tama ikan dipotong kepalanya, dicuci bersih dan dibekukan. Kemudian Filley

(Fillet), ikan di potong menjadi dua bagian, dan dikuliti (Skin Off).

Sword Fish, ikan ini di fillet dengan kulit (skin on), dipotong menjadi

empat bagian melintang. Setelah itu baru simpan dengan es untuk menjaga

kesegarannya.

Telur Ikan Terbang (Tobiko), merupakan makanan hiasan atau pelengkap

sushi, diolah menjadi basah dan kering. Untuk pengolahan basah, telur ikan ini

dibilas dengan air tawar sebanyak dua kali bilas, kemudian dikeringkan sambil

disiangi, dan di-packing kedalam plastic 500 gram. Untuk pengolahan telur

kering, pertama telur dicuci dengan air laut untuk menghilangkan jamur,

kemudian dibilas dengan air tawar sebanyak dua kali bilasan, diperas sampai

setengah kering kemudian direndam kedalam air bumbu yang sudah disiapkan

selama 2-3 jam. Dikeringkan dengan disiangi kemudian dibungkus dengan

menggunakan plastik ukuran 500 gram.

Taco/ Octopus, Octopus beku dengan ukuran yang lebih berat dari 3 Kg.

Dibersihkan dengan air tawar sampai menyusut dan mempunyai berat 3-4 Kg.

Page 60: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

43

Kemudian gurita yang sudah dibersihkan ini dimasukan kedalam air yang sudah

dibumbui selama empat puluh lima menit.

4.8 Kondisi Usaha

Pada tahun 1990 sampai tahun 1997, perusahaan ini mampu meraih

keuntungan sampai dengan sepuluh juta rupiah tiap bulannya. Namun, semenjak

dibukanya pelabuhan bongkar muat ikan tuna Muara Baru Jakarta Utara,

keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak terlalu besar atau tidak dapat

menyamai pendapatan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan

jumlah perusahaan pemasar ikan sejenis, sehingga mengurangi penjualan yang

dilakukannya.

Pada Tahun 2002 sampai dengan 2010, perusahaan ini mulai mencoba

melakukan terobosan baru dengan ikut menyediakan Taco dan Tobico. Kedua

produk tersebut merupakan bahan pelengkap ikan tuna dalam restoran dan rumah

makan Jepang. Strategi ini terbukti cukup mengangkat pendapatan dari PT. OKN

tersebut sehingga dapat terus bertahan sampai saat ini.

Page 61: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

44

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1 Faktor-faktor internal dan eksternal PT. Ojid Kharisma Nusantara

5.1.1.1 Faktor Internal

Dari hasil identifikasi faktor internal didapatkan beberapa hal yang

menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kunci tersebut,

adalah :

A. Kekuatan

1. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan berada di Kota Tangerang Selatan yang berbatasan

langsung dengan provinsi DKI Jakarta. Hal ini memudahkan PT OKN untuk dapat

memasarkan produknya. Lokasi perusahaan saat ini juga memotong jarak

distribusi sehingga dapat mempercepat pelayanan serta mengurangi biaya

transportasi. Hal tersebut menyebabkan lokasi perusahaan dinilai cukup strategis.

2. Pelanggan tetap Perusahaan

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan adalah melalui

pengiriman langsung kepada catering, restaurant dan hotel yang terdapat di

wilayah DKI Jakarta. Selain itu perusahaan juga melayani pembelian langsung ke

tempat produksi yang biasanya adalah ibu rumah tangga.

Konsumen PT. Ojid Kharisma Nusantara dibagi menjadi empat berupa,

Hotel, Restouran, Catering serta Supermarket. Sedangkan untuk transaksi

perseorangan jarang sekali terjadi karena memang perusahaan tidak mengincar

Page 62: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

45

konsumen perseorangan. Dari beberapa pelanggan yang dimiliki baru beberapa

yang memiliki kontrak jangka menengah dengan perusahaan, yaitu: Aero Catering

Service, Happy Meat, Surya Arta, Hanamaya, Hotel Mulia dan Catering Akasiah.

Hal ini menjadikan pelanggan menjadi kekuatan yang dimiliki PT. OKN. Untuk

menjaga kepercayaan pelanggan PT. OKN sebaiknya juga mendaftarkan

produknya agar mendapatkan sertifikasi halal.

3. Variasi produk yang ditawarkan

Perusahaan tidak hanya menyediakan ikan sebagai bahan utama makanan

shushi namun juga menyediakan bahan pelengkapnya. Variasi produk ini

dilakukan oleh perusahaan terkait dengan kebutuhan konsumen akan ketersedian

bahan tersier berupa Telur Ikan Terbang dan Gurita. Selain itu perusahaan juga

menyediakan berbagai macam ukuran dari produk yang ditawarkannya. Untuk

Ikan Tuna, disediakan dengan ukuran Fress Natural, Loin Frozen, Steak dan

Saku. Gindara dan Ikan Pedang (Sword Fish) dengan ukuran headless frozen dan

skin off filley.

4. Kapasitas produksi Perusahaan

Kapasitas produksi perusahaan cukup besar sehingga perusahaan dapat

mengolah menjadi beberapa produk olahan ikan. Selama ini kapasitas produksi

perusahaan berkisar 3 sampai 5 ton perbulannya dengan 5 jenis Ikan yang

diolahnya. Walaupun demikian perusahaan berpotensi untuk lebih meingkatkan

kapasitas produksinya. Hal ini menjadi prasyarat apabila perusahaan ingin

mengembangkan pasar yang dimilikinya.

5. Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

Page 63: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

46

Kepemilikan tempat dan alat-alat produksi serta sarana transportasi,

menjadi penunjang dalam kegiatan produksi operasi. Seperti, lemari beserta

ruangan pendingin, ruang procesing yang higienis, kantor dengan status

kepemilikan pribadi, kedaraaan operasional berupa mobil dengan pendingin

sebanyak 2 buah dan juga tiga unit kendaraan roda dua.

Dengan kepemilikan fasilitas tersebut perusahaan seharusnya dapat

meningkatkan kapasitas produksinya. Sehingga dapat menunjang untuk perluasan

pasar perusahaan.

6. Kualitas produk

Perusahaan menjaga kualitas produknya, dan menggunakan standar ikan

yang diterima di Negara Jepang. Hal ini menjaga kepercayaan para pelanggan

tetap perusahaan. Grading A sampai B yang disediakan oleh perusahaan, beberapa

hal yang menjadi penilaian dari kualitas ikan disini adalah, keutuhan badan/

tekstur daging, tingkat kekenyalan 95% - 80%, kadar air yang terkandung, tingkat

keasaman yang dimiliki serta tingkat kesegaran ikan.

7. Pengendalian Persediaan Produk

Perusahaan mampu menjaga dan mengelola kesediaan produk secara

effektif, dengan itu kuantitas produk yang terbuang dapat dikurangi sampai

dengan 30% - 25%. Mengingat ikan merupakan produk yang mudah busuk, dalam

model persediaan PT. OKN menggunakan sistem FIFO (First In First Out)

sehingga tingkat kebusukan produk dapat dikurangi. Selain itu,dilakukan pula

p[enjadwalan pengiriman ikan, sehingga proses pengolahan dilakukan maksimal

1 hari sebelum hari pengiriman. Hal ini turut menjaga ketersediaan produk disaat

terdapat permintaan yang mendadak.

Page 64: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

47

8. Respon terhadap keluhan pelanggan

Perusahaan berusaha menjaga hubungan yang baik dengan para

pelanggannya, dengan mencoba memberikan layanan pengaduan dengan nomer

telepon kantor maupun kepala bagian pemasaran serta administrasi. Beberapa

keluhan pelanggan dapat diatasi dengan cepat dan diperbaiki oleh perusahaan.

Keluhan yang diajukan oleh perusahaan lebih kepada hal finansial yaitu,

pengunduran pembayaran dan negosiasi dalam tenggang waktu pembayaran.

Keluhan lainnya adalah pengiriman barang yang telat, hal ini diatasi dengan

penjadwalan pengiriman ikan dilakukan pada waktu dini hari, sehingga dapat

mempersingkat waktu antar dengan menghindari kemacetan.

B. Kelemahan

1. Visi Misi perusahaan

Sejak didirikan perusahaan belum memiliki visi misi secara tertulis.

Selama ini segala aktivitas perusahaan selalu mengacu kepada tujuan didirikannya

perusahaan walau pun tidak secara tertulis dicantumkan. Tujuan perusahaan

adalah untuk dapat mensejahtrakan karyawan dan memenuhi kebutuhan ikan

dalam negeri. Perumusan visi misi perusahaan sangat diperlukan guna

merumuskan strategis yang tepat bagi perusahaan kedepannya.

2. Manajemen perusahaan masih sederhana

Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas, namun masih bersifat

fungsional. Hal ini dilihat dari masih terdapatnya karyawan yang rangkap jabatan/

tugas. Karyawan bidang pemasaran masih diperbantukan dalam kegiatan produksi

Page 65: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

48

ikan maupun di bidang lain saat diperlukan. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem

manajemen yang lebih baik.

Divisi yang dimiliki oleh PT.OKN juga masih sederhana. Perusahaan

belum memiliki divisi yang khusus bergerak dibidang penelitian dan

pengembangan (litbang). Agar dapat menjaga kualitas produk dan sumberdaya

manusianya, sebaiknya PT. Ojid Kharisma Nusantara membentuk divisi litbang.

3. Promosi yang dilakukan

Keterbatasan modal perusahaan menjadikan belum adanya alokasi khusus

terhadap kegiatan promosi. Perusahaan hanya melakukan promosi dari mulut ke

mulut dan dengan memberikan kartu nama perusahaan. Hal ini dinilai efektif oleh

manajer pemasaran perusahaan, walau belum dilakukan secara maksimal.

4. Sistem pengelolaan keuangan

Perusahaan masih menggunakan sistem pembukuan pencatatan keuangan

yang sederhana karena menyadari keterbatasan sumber daya manusianya. Dilihat

dari laporan administrasi perusahaan, perusahaan tidak melakukan pencatatan

laporan laba rugi dan neraca keuangan perusahaan, dalam beberapa tahun terakhir.

Agar pimpinan perusahaan dapat melihat dengan jelas kondisi kesehatan

keuangan PT. OKN maka memerlukan sistem pencatatan yang lebih baik.

5.1.1.2 Faktor Eksternal

Dari hasil identifikasi faktor internal didapatkan beberapa hal yang

menjadi peluang serta ancaman perusahaan. Faktor-faktor kunci tersebut

diantaranya, yaitu:

Page 66: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

49

A. Peluang

1. Permintaan ikan di luar negri

Permintaan ikan di luar negri masih cukup tinggi serta meningkat tiap

tahunnya, hal ini dapat dilihat pada tabel 11. Menurut Data FAO yang dikutip

Kementrian Kelautan dan Perikanan, sampai tahun 2007 Amerika Serikat masih

menjadi Negara dengan total nilai Import produk Perikanan terbesar dengan nilai

13.687.511.000 US$ diikuti Jepang dengan nilai 13.187.490.000 US$.

Tabel 11. Nilai Import Produk Perikanan internasional

Satuan 1.000 US$

No Negara Tahun Kenaikan

2003 2004 2005 2006 2007 2003-

2007

1 Amerika 11.757.93 12.078.689 11.982.336 13.271.315 13.687.511 3.85

2 Jepang 12.623.644 14.830.080 14.438.337 13.970.740 13.187.490 1.49

3 Spanyol 4.918.928 5.238.660 5.632.087 6.359.092 6.980.372 9.17

4 Perancis 3.803.281 4.216.736 4.562.629 5.096.238 5.366.203 9.01

Indonesia 75.903 143.669 106.330 142.742 142.750 24.39

Sumber : Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2009

Dengan kenaikan rata-rata sampai dengan 9,44 % dari tahun 2003-2007 maka

peluang untuk eksport produk perikanan cukup menjanjikan. Sehingga PT. OKN

sedapatnya dapat berbenah diri sehingga dalam jangka panjang dapat merambah

ke pasar luar negeri.

2. Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan

Ikan merupakan sumber protein yang cukup terjangkau harganya

dibandingkan dengan daging, ikan menjadi konsumsi masyarakat tingkat bawah

sampai atas. Produk perikanan masih menjadi pilihan konsumsi protein

masyarakat indonesia setelah padi-padian, dengan nilai rata-rata konsumsi 7.28%

pada tahun 2009. Baru kemudian telur dan susu dengan nilai 2.96% dan daging

dengan nilai 2.22%.

Page 67: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

50

3. Perkembangan teknologi

Dengan maraknya penggunaan internet serta situs-situs komunitas di

Indonesia, menjadikan peluang perusahaan dalam meluaskan pasarnya serta

mempromosikan perusahaan dengan biaya yang rendah. Dengan angka pengguna

internet sampai 45 Juta pengguna, maka usaha pemasaran produk PT. OKN dapat

memanfaatkan peluang ini.

4. Ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku yang masih banyak terdapat dan kualitas ikan

Indonesia yang baik menjadi peluang perusahaan kedepannya. Dari data

Kementrian Kelautan dan Perikanan, potensi pemanfaatan perikanan laut seluas

8.726.036 Hektar (KKP, 2009:12), sampai saat ini yang sudah dimanfaatkan

seluas 87.465 Hektar. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

menyatakan sampai tahun 2010 jumlah produksi perikanan 8 juta Ton per tahun.

Selain itu produk ikan dari Indonesia masih menjadi pilihan utama untuk

dikonsumsi di negara-negara luar, khususnya di Jepang. Oleh karena itu,

perusahaan berpeluang untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk dapat

memperluas pasar dan memenuhi kebutuhan yang ada.

B. Ancaman

1. Kenaikan tarif BBM dan TDL

Menurut Muttaqiena (2009) harga bensin premium sempat mencapai

harga Rp. 6.000 per liter pada 2008, walaupun turun menjadi Rp. 4.500 pada

januari 2009. Kedepan pemerintah juga merencanakan pembatasan BBM

bersubsidi.

Page 68: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

51

Dengan kenaikan tarif BBM tentu akan menambah biaya kegiatan

transportasi perusahaan, yang menjadikan perusahaan harus mengurangi margin

penjualan untuk menghindari kenaikan harga. Bagi masyarakat pembatasan BBM

bersubsidi juga akan mempengaruhi daya beli serta pilihan konsumsi mereka.

Sehingga perusahaan harus dapat mempersiapkan diri untuk menghindari

ancaman kenaikan serta pembatasan BBM bersubsidi.

2. Pembukaan Pasar Bebas Asean

Dengan adanya AFTA dan Cafta serta masuknya indonesia kedalam WTO

menjadikan pasar Indonesia kedepan akan marak oleh produk luar, termasuk ikan.

Berdasarkan SK Menkeu No 355/KMK.01/2004 tanggal 21 Juli 2004 Tentang

Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dalam kerangka EHP ACFTA,

Binatang hidup, ikan, dairy products, tumbuhan, sayuran, dan buah-buahan

Sedangkan untuk fillet tuna (blue or yelow fin) dan sword fish untuk pasar

Jepang menurut legal Notice kementrian perdagangan dikenakan base rate 3.50 %

sampai satu April 2012. Selanjutnya akan akan dibebaskan dari tarif bea masuk.

Hal tersebut juga menyebabkan peluang eksport ikan yang terbuka

sehingga dapat menjadikan para suplayer lebih berminat untuk menjual ikan ke

pasar luar negeri. Tentunya hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan

kedepannya.

3. Masuknya pendatang baru

Kemudahan untuk dapat masuk kedalam pasar, menjadikan ancaman bagi

perusahaan untuk dapat bersaing dengan para pendatang baru. Industri-industri

sangat berbeda dalam kemudahan untuk masuk-yaitu, seberapa mudah bagi

sebuah perusahaan baru untuk memasuki pasar yang menunjukan laba yang

Page 69: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

52

menarik. Struktur kompetitif suatu industri dapat berubah dari waktu ke waktu.

(Kotler, 2002:205). Pada awal tahun 1990 sampai tahun 2000, menurut pemilik

PT. OKN, jumlah pesaingnya hanya 15 perusahaan, namun pada tahun 2005

melonjak menjadi 36 perusahaan. Saat ini yang menjadi pesaing utama dari PT.

OKN adalah Al- Barokah, Bintang Era Mandiri, Pt. Java Nusa serta S.M.

4. Daya tawar konsumen

Segmentasi pasar perusahaan yang memilih menjual kepada restaurant dan

hotel menjadikan konsumen memiliki daya tawar yang cukup tinggi bila

dibandingkan dengan pengguna langsung. Hal ini disebabkan konsumen lebih

memilih untuk menjaga kualitas dari produk yang akan digunakannya, selain itu

peranan dari kepala koki sangat berpengaruh dalam memilih produk yg akan

digunakan.

5. Keberadaan produk Subtitusi

Menurut Kotler, suatu segmen menjadi tidak menarik jika terdapat

subtitusi aktual atau potensial dari suatu produk (2002, 202). Beberapa produk

yang ditawarkan perusahaan memiliki produk subtitusi. Ikan Salmon yang berasal

dari luar perairan indonesia menjadi produk subtitusi dari Ikan Tuna, saat ini

harga pasaran Ikan Salmon filley sebesar Rp. 120.000 sampai Rp. 150.000

per kilogram, sedangkah harga ikan tuna filley yang ditawarkan PT. OKN sebesar

Rp. 70.000 – Rp. 100.000 per kilogram. Sedangkan untuk Ikan Dhori yang berasal

dari vietnam menjadi subtitusi dari Ikan Gindara (Oil Fish) dengan harga

Rp. 45.000 per kilogram, sementara itu Ikan Gindara yang ditawarkan dengan

harga Rp. 47.500 per kilogram.

Page 70: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

53

5.1.2 Alternatif strategi PT. Ojid Kharisma Nusantara

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun

Matriks IE. Nilai matriks IFE diperoleh sebesar 2.86 dan matriks EFE sebesar

2.21 dengan demikian apabila masing masing total skor dari faktor internal dan

eksternal dipetakan dalam matrik, maka posisi perusahaan saat ini ada pada kotak

kuadran V. Strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan adalah

strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain).

Dengan menggunakan matriks SWOT didapatkan, tujuh alternatif strategi.

Untuk strategi S-O (Strenght-Opportunities) strategi yang didapatkan ialah

pengembangan pasar PT. OKN dan Peningkatan kualitas dan produktifitas

perusahaan. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) berupa perumusan visi dan

misi perusahaan dan promosi yang efektif. Untuk strategi S-T (Strenght-Threats)

didapatkan strategi penyediaan kontrak jangka panjang, selanjutnya dengan

strategi W-T (weakness-threats) adalah peningkatan kualitas sumber daya

manusia dan penambahan modal PT. Ojid Kharisma Nusantara.

5.1.3 Prioritas strategi PT. Ojid Kharisma Nusantara

Setelah didapatkan alternatif strategi dengan menggunakan matriks

SWOT, dilakukan penilaian prioritas strategi dengan QSPM (quantitative

strategic planning matriks) dengan melihat jumlah total pengalian bobot

faktor-faktor strategis internal dan eksternal dengan total pengaruhnya terhadap

strategi-strategi alternatif yang telah didapatkan. Maka yang menjadi prioritas

strategi PT. OKN adalah peningkatan kualitas produk dan kapasitas produksi

perusahaan.

Page 71: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

54

5.2 Pembahasan

5.2.1 Analisis Lingkungan Perusahaan

5.2.1.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

A. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi

perusahaan dan mempunyai dampak secara langsung pada perusahaan. Hasil

analisis lingkungan internal dapat dilakukan dengan analisis pendekatan

fungsional, yaitu mengkaji tentang manajemen, produksi dan operasi perusahaan,

keuangan , dan pemasaran.

I. Produksi dan Operasi Perusahaan

Untuk menunjang kegiatan produksi dan operasi, kebutuhan bahan baku

ikan yang diperlukan adalah sebesar 1 ton per minggu. Bahan baku ikan yang

digunakan berupa, ikan Tuna, ikan Pedang (Sword Fish), Gindara, telur ikan

terbang, dan Gurita. Bahan baku didapatkan dari beberapa pusat pelelangan ikan

di Jakarta, Sumatra Utara dan Bali. Pemesanan dilakukan dengan pengambilan

ikan maupun melalui telepon dan langsung dikirim ke alamat perusahaan.

Lokasi perusahaan yang merupakan tempat produksi dan operasi tidak

berdekatan dengan tempat pengambilan bahan baku. Hal ini mengurangi resiko

penurunan harga jual yang disebabkan oleh banyaknya jumlah penjual. Adanya

hubungan yang baik selama ini dengan pemasok juga membantu memperlancar

kegiatan produksi dan operasi. Faktor lokasi dan hubungan yang baik dengan

pemasok mempermudah penyaluran bahan baku dan ketersediaan produk.

Page 72: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

55

Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan adalah mengolah bahan

baku awal berupa ikan menjadi beberapa macam produk. Ada beberapa jenis

olahan yang tersedia , yaitu, Fresh Natural, Frozen Fish, Loin frozen, Steak dan

Fillet untuk ikan Tuna, Headless Frozen dan Fillet untuk ikan Gindara, Fillet

Sword Fish dan untuk telur ikan terbang diolah menjadi basah dan kering. Dengan

demikian konsumen dapat memilih produk yang diinginkannya.

Untuk menunjang kegiatan ini disediakan 5 buah lemari pendingin, 2 buah

mobil dengan pendingin dan 3 buah sepeda motor. Dikarenakan lokasi yang tidak

berdekatan dengan sumber bahan baku maka tarif BBM sangat berpengaruh pada

kegiatan operasi perusahaan.

II. Keuangan

Modal yang dipergunakan untuk memulai dan mengembangkan usaha

diperoleh dari modal sendiri. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp.

300.000.000 . Kondisi keuangan perusahaan secara umum dapat dikatakan dalam

kondisi baik. Hal ini dapat terlihat dari Cash Flow dan aktifitas produksi

perusahaan yang stabil dan dapat diketahui kemampuaanya bertahan dari krisis

ekonomi.

Fungsi keuangan yang sangat berperan penting dalam suatu perusahaan

yaitu mendayagunakan modal yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan

operasional perusahaan. Berdasarkan kondisi perusahaan saat ini, pendayagunaan

modal masih terbatas pada pengelolaan kegiatan pengolahan ikan dan

distribusinya. Sedangkan pengadaan modal untuk peningkatan teknologi produksi

yang modern, pelaksanaan kegiatan promosi yang intensif, dan kegiatan penelitian

dan pengembangan belum dapat dilaksanakan. Oleh karena itu perusahaan

Page 73: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

56

sehendaknya mencari modal untuk jangka panjang, baik dalam bentuk modal

pribadi maupun modal dari pihak investor.

Sementara itu, perusahaan hendaknya melakukan analisis rasio keuangan

yang dihitung berdasarkan laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Rasio

keuangan ini untuk dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada

tahun tersebut. Sampai saat ini perusahaan masih menggunakan pengalaman dan

sistem pembukuan sederhana dalam pengelolaan modalnya, meskipun mereka

menyadari perlunya analisis rasio keuangan yang lebih baik. Laporan laba rugi

perusahaan dapat dilihat di tabel 12.

Tabel 12. Laporan Laba Rugi Perusahaan

Laporan Laba Rugi PT. Ojid Kharisma Nusantara

Dalam Rupiah (dalam ribuan)

Desember 2010 Januari 2011 Februari 2011

Pemasukan

Penjualan Ikan 162.020 135.199 166.249

Pengeluaran Pembelian Bahan Baku 130.179 99.566 103.611 Biaya operasional 9.317 7.767 8.131

Penyusutan 4.246 4.246 4.246

Gaji karyawan 4.430 4.430 4.430 service restouran 3.121 2.243 1.633

Bunga BRI 7.564 5.912 6102 Total Pengeluaran 158.858 124.165 128.154

Laba 31.621 11.033 38.094 Sumber : Administrasi PT. Ojid Kharisma Nusantara 2010

Page 74: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

57

III. Pemasaran

Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan

usaha. Aspek pemasaran meliputi produk, harga, distribusi dan promosi.

Perusahaan sangat memperhatikan kepuasan konsumen dengan selalu menjaga

mutu dari produk yang dihasilkan. Perusahaan mengambil standarisasi mutu ikan

export yang diterima Jepang, dengan grade A dan B, untuk ikan grade C sampai

D tidak di jual perusahaan. Pengolahan produk, dalam hal pemotongan dan

pendinginan ikan sangat diperhatikan untuk menjaga Grade dari produk yang

dihasilkan. Untuk beberapa produk, kualitas rasa juga sangat diperhatikan dengan

pemberian bumbu dan garam yang sesuai.

Variasi produk juga dilakukan oleh perusahaan. Hal ini terkait dengan

kebutuhan konsumen akan ketersedian bahan tersier berupa telur ikan terbang dan

Gurita. Penambahan produk ini menjadikan perusahaan tetap dapat menjaga

kepuasan pelanggannya. Produk tersebut dikemas menggunakan plastik kedap

udara.

Berkaitan dengan penetapan harga jual produk, faktor yang

dipertimbangkan perusahaan adalah harga dasar produk ikan, biaya operasional

produksi, dengan ditambah margin sebesar 12 % sampai dengan 15%. Meskipun

ketiga faktor tersebut telah dijadikan pertimbangan, konsumen terkadang meminta

harga yang lebih rendah. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh konsumen

kepada perusahaan dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu pembelian secara tunai

dalam satu kali transaksi pembelian, mingguan serta pada akhir bulan.

Sampai saat ini perusahaan hanya memasarkan produknya di wilayah DKI

Jakarta, sedangkan untuk memasarkan produknya diluar wilayah DKI Jakarta,

Page 75: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

58

perusahaan belum dapat menjangkaunya, karena keterbatasana SDM yang

dimiliki. Orientasi pasar perusahaan ini adalah konsumen tingkat menengah dan

atas melalui hotel-hotel berbintang yang menyediakan menu shushi, serta

restaurant-restaurant Jepang. Setiap pelanggan memesan ikan dengan kuantitas

yang berbeda-beda, rata-rata pelanggan membutuhkan 50 sampai 200 kilo gram

ikan perharinya.

Tabel 13. Pelanggan PT. Ojid Kharisma Nusantara

No Nama Pelanggan

Hotel

1 Hotel Grand Mahakam

2 Hotel Mulia

3 Hotel le Meridian

4 Sahid Hotel

5 Sultan Hotel

Restouran

1 Surya Arta

2 Shushi Sei

3 Hanamaya

4 Aoki

5 Sahana

6 Honzen

7 Shshi Mise

8 Zhumei

9 Shushi tei Pondok Indah

Catering

1 Akasiah

2 Aero Catering Service

3 PT. Mandai Prima

Supermarket

1 Cosmo

2 Happy Meat

Sumber : PT. Ojid Kharisma Nusantara 2010

Page 76: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

59

Dalam melakukan promosi ikan pengusaha tidak melakukan secara

khusus, faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan strategi

promosi yaitu karena aktifitas pemasaran dari pesaing-pesaing perusahaan dan

juga keterbatas modal yang dimiliki PT. OKN, sehingga PT. OKN merasa lebih

efektif dengan membuat kartu nama dan membagikan kepada para pelanggan dan

calon konsumennya.

IV. Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia (SDM) terdiri dari pengadaan,

penggunaan, dan pemeliharaan SDM sedemikian rupa sehingga mendukung

kinerja organisasi. Pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam penerimaan

karyawannya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Perusahaan Ojid Kharisma Nusantara merupakan perusahaan

perseorangan, sehingga pengelolaan manajemen perusahaan dilakukan oleh

pemilik dan anggota keluarga. Jumlah karyawan 9 orang dengan tingkat

pendidikan yang bervariasi mulai dari SD sampai dengan perguruan Tinggi,

tugasnya adalah bagian produksi ikan 1 orang, bagian pemasaran 4 orang, bagian

administrasi 2 orang, bagian keuangan 1 orang. Gaji yang diterima karyawan

disesuaikan dengan tingkat keterampilan yang dimiliki, perusahaan juga

memberikan fasilitas tambahan diluar gaji. Adapun fasilitas tambahan yang

diberikan kepada karyawan yang rajin berupa Tunjangan Hari Raya (THR).

Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas, namun masih bersifat

fungsional. Hal ini dilihat dari masih terdapatnya karyawan yang rangkap jabatan/

tugas. Karyawan bidang pemasaran masih diperbantukan dalam kegiatan produksi

ikan maupun di bidang lain saat diperlukan. Perekrutan sumber daya manusia

Page 77: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

60

yang berkualitas sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan, hal ini mendukung

perusahaan melalui penyediaan data dan informasi oleh masing-masing bagian

dari struktur organisasi. Dimana keakuratan data dan informasi tersebut akan

menghasilkan strategi efektif bagi pengembangan perusahaan.

V. Penelitian dan Pengembangan

Sebagai usaha kecil PT. Ojid Kharisma Nusantara mempunyai sumber

pendanaan yang terbatas, serta manajemen yang masih sederhana. Hal tersebut

menjadikannya belum memiliki divisi penelitian dan pengembangan (litbang).

David (2006: 199) menyatakan bahwa perusahaan yang menjalankan strategi

pengembangan produk khususnya harus memiliki orientasi litbang yang kuat.

Organisasi berinvestasi kepada litbang karena mereka percaya bahwa investasi

tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan akan memberikan

mereka keunggulan kompetitif.

Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang yang

biasanya digunakan: (1) membiayai sebanyak-banyaknya promosi proyek,

(2) menggunakan metode persentase penjualan, (3) menganggarkan jumlah yang

sama dengan pengeluaran litbang pesaing, (4) memutuskan berapa banyak produk

baru yang berhasil yang dibutuhkan dan bekerja mundur untuk memperkirakan

investasi litbang yang dibutuhkan (David, 2006: 200). PT. OKN dapat memilih

pendekatan-pendekatan tersebut dalam memulai membentuk divisi penelitian dan

pengembangan.

B. Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar

oraganisasi perusahaan dan sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui

Page 78: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

61

dengan menganalisanya. Hasil analisis eksternal akan menunjukan peluang dan

ancaman bagi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal terbagi menjadi

lingkungan jauh dan lingkungan industri.

I. Lingkungan Jauh (Makro)

A. Politik, pemeritah, dan hukum

Awal tahun 2010 kebijakan pasar bebas mulai berlaku, akibatnya tarif bea

masuk untuk beberapa komoditi dibebaskan. Hal ini sesuai dengan Keputusan

Menteri, Keuangan Republik Indonesia Nomor 355/KMK.01/2004 tanggal 21 Juli

2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dalam rangka Early

Harvest Package ASEAN-China Free Trade Area tentang penetapan tarif bea

masuk atas impor barang. Kebijakan ini diberlakukan secara bertahap untuk,

bindatang hidup, ikan, tumbuhan, sayuran dan buah-buahan. Penurunan tarif

dimulai 1 januari 2004 secara pertahap dan akan menjadi 0% pada 1 januari 2006

(Direktorat kerjasama regional, Kementrian Perdagangan RI, 2010: 3)

Dengan masuknya Indonesia menjadi anggota World Trade Organization

(WTO) pada 2003 maka ada larangan bagi pemerintah untuk memberikan subsidi

terhadap sektor pertanian dan perikanan. Hal ini terbanding terbalik dengan

Jepang dan Amerika yang masih memberikan 40% dana APBN nasionalnya untuk

subsidi sektor pertanian dan perikanan. Keputusan membuka pasar Indonesia,

berpengaruh banyak terhadap kondisi pengusaha kecil dan menengah dalam

jangka menengah dan panjang. (Direktorat Kerjasama Regional Ditjen Kerjasama

Perdagangan Internasional, 2010)

Page 79: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

62

B. Ekonomi

Harga minyak dan bahan bakar di Indonesia sangat bergantung dengan

harga minyak dunia. Tercatat tanggal 24 Mei 2008 pemerintah menaikan harga

bahan bakar minyak melalui Peraturan Menteri ESDM Nomer 16 tahun 2008.

Dengan harga minyak tanah sebesar Rp 2.500 per liter, bensin premium naik

menjadi Rp. 6.000 per liter dan harga minyak solar sebesar Rp 5.500 per liter.

Walau pun pada akhirnya pemerintah menurunkan harga bahan bakar bensin

premium menjadi Rp. 4.500 dan solar Rp. 4.500 pada tangal 15 Januari 2009.

Kedepan pun pemerintah berencana membatasi penggunaan bahan bakar

bersubsidi bagi pengguna kendaraan tahun tertentu (Muttaqiena, 2008).

Tarif dasar listrik bagi industri pada tahun 2010 juga mengalami kenaikan,

hal ini disebabkan oleh kenaikan permintaan akan listrik yang tidak diikuti oleh

ketersedian cadangan listrik serta anggaran subsidi listrik yang dikurangi.kenaikan

tariff dasar listrik secara nasional rata-rata sebesar 10% dilihat dari rata-rata

ranking seluruh pelanggan saat ini. Dimana pelanggan bisnis naik sebesar

12% - 16%, pelanggan industri lainnya sebesar 6% - 15% (Hassanudin, 2010).

Fluktuasi harga minyak dunia dan rencana kebijakan penghapusan bahan

bakar minyak bersubsidi, serta kenaikan tarif dasar listrik bagi industri menjadi

ancaman bagi PT. OKN. Hal ini akan mempengaruhi biaya operasional

perusahaan yang menjadi pertimbangan dalam pemutusan harga jual produk.

Para nelayan tentu akan menaikan harga jual ikan untuk menutupi

kenaikan harga solar sebagai bahan bakar kapal mereka. Bagi masyarakat

tentunya hal ini dapat berakibat penurunan daya beli serta budaya konsumsi ikan

masyarakat. Restoran serta rumah makan yang menjadi target pasar PT. OKN

Page 80: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

63

kemungkinan akan berkurang pengunjungnya yang menyebabkan permintaan

akan ikan kepada PT. OKN akan berkurang.

C. Sosial, Budaya, Demografi dan lingkungan

Ikan dinilai sebagai sumber protein hewani terbesar kedua setelah padi-

padian yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Mengingat negarakita

merupakan negara maritim, dimana sebagian penduduknya merupakan

masyarakat pesisir tentunya ikan sudah menjadi sumber protein mereka sejak

zaman dahulu. Hal tersebut juga dapat dilihat dari data rata-rata konsumsi

perkapita masyarakat Indonesia yang stabil menunjukan angka 7.28 selama tahun

1999 sampai dengan 2009 (KKP, 2009). Hal ini tentu menjadi peluang perusahaan

melihat kestabilan permintaan ikan dalam negeri.

Perencanaan pembangunan Indonesia mengambil tema Suistinable

Devlopment atau pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan serta

Go Organic menjadi dukungan terhadap industri pengolahan ikan. Produk ikan

sendiri dalam kegiatan produksinya merupakan produk yang ramah lingkungan,

limbah pengolahan dan juga produk yang mutunya sudah rendah sehingga tidak

terpakai mudah terurai dalam tanah dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.

D. Teknologi

Dalam proses penyediaan ikan khususnya perikanan tangkap tentu sangat

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi penangkapan ikan. Peningkatan

teknologi penangkapan ikan dapat dilihat dari jumlah kapal perikanan laut. Untuk

perahu tanpa motor pada tahun 2005 berjumlah 244.471 dan menurun menjadi

205.460 pada tahun 2009, sedangkan untuk kapal motor tempel naik dari 165.314

pada tahun 2005 menjadi 233.530 pada 2009, sedangkan kapal motor mengalami

Page 81: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

64

kenaikan 2% dari 145.796 pada tahun 2005 menjadi 157.240 pada tahun 2009

(KKP, 2009). Hal ini diasumsikan bahwa pengurangan pengguna kapal tanpa

motor merupakan peralihan kepada penggunaan kapal motor tempel serta kapal

motor.

Selain itu perkembangan tehnologi telekomunikasi di Indonesia pada

tahun 2010 sudah sangat maju, jika beberapa tahun lalu pengguna internet

rumahan dan penyedia jasa internet masih dapat dihitung, saat ini menurut

Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan pengguna internet di Indonesia

mencapai angka 45 juta pengguna kemajuan itu didukung oleh gencarnya

penyedia fasilitas jaringan internet dengan harga murah serta trend penggunaan

situs Sosial Networking, belum lagi dengan menjamurnya penggunaan smart

phone berbasis Blackberry dan Android serta ponsel China, yang memudahkan

masyarakat dalam mengakses Internet.

Ketersediaan situs-situs jejaring social dan situs-situs forum komunitas

memanjakan masyarakat dalam berinteraksi di dunia maya. Media tersebut juga

menjadi akses bisnis dan promo yang sangat luas dan tidak terbatas. Informasi

akan suatu produk dapat dengan mudah dicari dan didapatkan oleh masyarakat

dalam waktu yang relatif singkat. Trend pemasaran dan bisnis online menajadi

peluang bagi perusahaan untuk melebarkan pasarnya melalui promosi di situs

komunitas maupun jejaring sosial. Kegiatan promosi ini tentu tidak membutuhkan

biaya yang tinggi.

II. Lingkungan Industri (Mikro)

A. Masuknya pendatang baru.

Page 82: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

65

Pendatang baru dalam industri ikan dapat mengancam perusahaan karena

pendatang baru seringkali membawa kapasitas baru, keinginan merebut pangsa

pasar, serta seringkali mempunyai sumber daya yang besar. Pada tahun 2010

jumlah perusahaan perikanan yang terdaftar di Kementrian Perikanan dan

Kelautan untuk wilayah domisili DKI Jakarta berjumlah kurang lebih 150

perusahaan. Akhirnya harga dapat menjadi turun atau biaya menigkat sehingga

mengurangi pendapatan, akibatnya perusahaan yang sudah ada harus lebih efektif

dan efisien dan berusaha bersaing dalam dimensi baru. Bagi pendatang baru tidak

perlu beroperasi dengan kapasitas yang ada, cukup disesuaikan dengan pasar yang

mampu mereka raih.

Kemudahan pendatang baru dalam bisnis ini diperoleh dari jaringan

informasi tentang konsumen. Tidak jarang para pendatang baru ini awalnya

bekerja ditempat konsumen produk olahan ikan, sehingga mereka mempunyai

jaringan dan pengalaman dalam bisnis ini. Dalam lingkungan PT. OKN muncul

beberapa perusahaan seperti PT. Java nusa, Bintang era mandiri, CV. Al-Barokah

dan Samudra Muda.

B. Pembeli

Konsumen dari PT. OKN ini bukan merupakan pemakai langsung, namun

berupa restouran dan rumah makan yang menyediakan menu berbahan baku ikan.

Pada umumnya mereka membeli dalam jumlah besar dan berlangganan karena

menyangkut ketersediaan bahan baku makanan olahan mereka. Walau pun jumlah

pembeli cukup banyak, namun kekuatan tawar menawar pembeli tinggi mengingat

penawaran ikan yang lebih besar dibandingkan dengan permintaan makanan

Page 83: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

66

olahan ikan. Dengan demikian maka langganan tetap bukan menjadi kelemahan

PT. OKN.

PT. OKN sangat menjaga hubungan baik serta mendapatkan kepercayaan

yang tinggi dari para konsumennya, terutama pelanggan dari hotel-hotel

berbintang. Hal ini diwujudkan dengan cara memberikan pelayanan yang cepat

dan merespon cepat dan baik kebutuhan konsumennya, serta memberikan pilihan

pembayaran yang memudahkan bagi konsumen.

C. Pemasok

Perusahaan mengambil bahan baku ikan segar dari beberapa tempat

pelelangan ikan di DKI Jakarta maupun di luar daerah, seperti: Bali dan Sumatera

Utara. Dengan berlangganan kepada salah satu penyedia ikan di pelelangan

tersebut perusahaan mendapat jaminan kontinuitas dan stabilitas suplai bahan

baku sehingga kegiatan produksi dapat perjalan dengan efektif.

Pembelian dilakukan dengan cara mengambil sendiri dan memilih Ikan

yang masih baru dan segar, hal ini untuk menjaga kualitas dari hasil produksinya,

mengingat daya tahan ikan yang cukup rentan. Untuk beberapa bahan baku dari

luar kota pemebelian dilakukan dengan memesan melalui telepon dan pemasok

mengirimkannya ke alamat PT. OKN.

D. Produk Subtitusi

Produk Subtitusi harus diperhitungkan oleh perusahaan dalam suatu

industri jika produk tersebut memiliki keunggulan. Untuk ikan Tuna, memiliki

produk subtitusi berupa ikan Salmon yang sama-sama dihidangkan secara mentah

(shashi). Keunggulan dari ikan salmon adalah citarasa yang dimiliki oleh daging

dan tekstur daging ikan yang lebih baik dibandingkan dengan ikan tuna. Hal ini

Page 84: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

67

patut diwaspadai karena konsumen akhir dari PT. OKN menjadikan cita rasa

sebagai pilihan konsumsi mereka

Ikan gindara juga memiliki produk subtitusi berupa ikan Dhori.

Memasuki akhir tahun 2010 ikan Dhori menjadi kegemaran masyarakat, ikan ini

merupakan ikan import dari Vietnam yang tidak terdapat di perairan Indonesia.

Ikan tersebut juga memiliki harga lebih rendah dari ikan Gindara.

5.2.1.2 Analisis Matriks IFE (Internal Faktor Evaluation)

Analisis matriks IFE dilakukan terhadap faktor-faktor PT. Ojid Kharisma

Nusantara yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.

Identifikasi faktor strategis internal dilakukan untuk menentukan faktor-faktor

yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dari hasil identifikasi tersebut

diperoleh hasil penghitungan matrik IFE yang disajikan pada tabel 14.

Tabel 14. Matriks IFE

Kekuatan

Rataan

Rating

Rataan

Bobot SKOR

Lokasi Perusahaan 3 0.07 0.2

Pelanggan tetap Perusahaan 3.33 0.1 0.33

Variasi produk yang ditawarkan 3.67 0.08 0.3

Kapasitas produksi Perusahaan 3.33 0.09 0.28

Fasilitas produksi dan operasi yang

menunjang 3.67 0.07 0.27

Kualitas produk 4 0.12 0.46

Pengendalian persediaan produk 3.67 0.08 0.3

Respon terhadap keluhan pelanggan 3.33 0.10 0.30

Kelemahan

Visi dan misi perusahaan 1.67 0.07 0.11

Manajemen perusahaan masih sederhana 1 0.06 0.07

Promosi yang dilakukan 1 0.07 0.07

Sistem pengelolaan keuangan 1.33 0.09 0.12

1 2.86 Sumber : Data primer yang diolah 2010

Page 85: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

68

Setelah diidentifikasi, faktor strategis internal tersebut diberi peringkat

(rating). Pemberiaan rating bertujuaan untuk mengetahui faktor kekuatan mana

yang lebih baik diantara faktor strategis yang menjadi kekuatan dan faktor

kelemahan mana yang lebih lemah diantara beberapa faktor strategis yang

menjadi kelemahan. Langkah selanjutnya setelah pemberian rating adalah

memberikan bobot pada masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan dari

perusahaan tersebut dengan menggunakan metode Paired Comparison, sehingga

diperoleh bobot masing-masing variabel.

Dari hasil analisis diperoleh faktor kekuatan utama perusahaan adalah

kualitas produk dengan nilai skor 0.46 telah diakui sebagai faktor yang paling

menentukan dalam produksi dan merupakan kekuatan perusahaan yang harus

dipertahankan untuk memberikan yang terbaik terhadap konsumen. Sedangkan

faktor yang menjadi kelemahan utama perusahaan adalah manajemen perusahaan

yang masih sederhana dan promosi yang dilakukan perusahaan dengan nilai skor

0.07. Faktor kelemahan utama ini hendaknya dapat diatasi perusahaan dengan

memperbaiki manajemen perusahaan menjadi lebih baik lagi terutama manajemen

perusahaan.

5.2.1.3 Analisis matriks EFE (Eksternar Faktor Evaluation)

Analisis matriks EFE dilakukan terhadap faktor-faktor PT. Ojid Kharisma

Nusantara yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Identifikasi

faktor strategis eksternal dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi

peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Page 86: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

69

Setelah diidentifikasi, faktor strategis eksternal tersebut diberi peringkat

(rating). Pemberiaan rating bertujuaan untuk mengetahui faktor peluang mana

yang lebih baik diantara faktor strategis yang menjadi peluang dan faktor ancaman

mana yang lebih kuat diantara beberapa faktor strategis yang menjadi ancaman.

Langkah selanjutnya setelah pemberian rating adalah memberikan bobot

pada masing-masing faktor peluang dan ancaman dari perusahaan tersebut dengan

menggunakan metode Paired Comparison, sehingga diperoleh bobot masing-

masing variabel. Dari hasil identifikasi tersebut diperoleh hasil penghitungan

matrik EFE yang disajikan pada tabel 15.

Tabel 15. Matriks EFE

Peluang

Rataan

Rating

Rataan

bobot SKOR

Permintaan ikan di luar negeri 3.67 0.09 0.33

Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan 2.33 0.09 0.22

Perkembangan teknologi 2 0.14 0.29

Ketersediaan bahan baku 3 0.12 0.37

Ancaman

Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 0.11 0.22

Pembukaan Pasar bebas ASEAN 2.33 0.10 0.23

Masuknya pendatang baru 2 0.09 0.17

Keberadaan produk subtitusi 1 0.12 0.12

Daya tawar konsumen 2 0.13 0.27

1 2.21

Sumber : Data primer yang diolah 2010

Dari hasil analisis ini diperoleh faktor peluang utama perusahaan adalah

ketersediaan bahan baku dengan jumlah skor 0.37 telah diakui menjadi faktor

yang menjadi peluang dan harus dapat dimanfaatkan perusahaan dengan baik

kedepannya. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama perusahaan adalah

keberadaan produk subtitusi, hal ini diakui dapat memberikan ancaman yang

cukup berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Dengan masuknya ikan

Page 87: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

70

Dhori yang berasal dari Vietnam menjadi alternatif pengganti ikan Tuna dalam

bahan baku pembuatan Shushi oleh para pengusaha restoran yang menjadi

konsumen dari PT. Ojid Kharisma Nusantara.

5.2.2 Matriks IE (Internal Eksternal) dan Matriks SWOT

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun

Matriks IE. Nilai matriks IFE diperoleh sebesar 2.86 dan matriks EFE sebesar

2.21 dengan demikian apabila masing masing total skor dari faktor internal dan

eksternal dipetakan dalam matrik, maka posisi perusahaan saat ini ada pada kotak

kuadran V. Strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan adalah

strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain).

Menurut Umar (2002: 236) strategi yang umum digunakan dalam kondisi

ini adalah strategi Market Penetration (penetrasi pasar) dan Product Development

(pengembangan produk). Strategi penetrasi pasar dilakukan perusahaan dengan

melakukan usah pemasaran yang lebih intensif dan bertujuan mencari pangsa

pasar yang lebih luas. Sedangkan strategi pengembangan produk adalah strategi

yang dilakukan perusahaan dengan membuat produk baru yang memberikan

keunggulan potensial bagi pangsa pasar. Hal ini ditujukan untuk menarik minat

konsumen umtuk membeli dan menggunakan produk baru yang dihasilkan

perusahaan.

Page 88: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

71

Gambar 4. Matriks Internal Eksternal

TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT

TO

TA

L N

ILA

I E

FE

YA

NG

DIB

ER

I

BO

BO

T

Kuat

– 4.0

4.0 3.0

Sedang

3.99 – 2.0

Lemah

1.0– 1.99

2.0

1.0

4.0

Tinggi

3.0 - 4.0

3.0

I II III

Sedang

2.0 - 2.99

2.0

IV V VI

Rendah

2.0 - 1.99

1.0

VII VIII IX

Sumber : Data primer yang diolah 2010

Matriks SWOT terdiri dari 9 sel yang memberikan gambaran dengan jelas

jelas faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta

peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Matriks SWOT berisi

alternatif-alternatif strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. alternatif-alternatif ini

dikembangkan dari posisi perusahaan dalam matriks IE, yang dalam hal ini berada

pada sel V dan strategi yang mungkin dilakukan yaitu strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Dari hasil tersebut dimasukan kedalam matriks SWOT

yang dapat dilihat dalam gambar 5.

Page 89: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

72

Gambar 5. Hasil Matriks SWOT

IFE

EFE

Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weakness)

1. Lokasi perusahaan

2. Pelanggan tetap perusahaan

3. Variasi produk yang ditawarkan

4. Kapasitas produksi perusahaan

5. Fasilitas produksi dan operasi yang

menunjang

6. Kualitas produk

7. Pengendalian persediaan produk

8. Respon terhadap keluhan

pelanggan

1. Visi dan misi

perusahaan

2. Manajemen perusahaan

masih sederhana 3. Promosi yang

dilakukan 4. Sistem pengelolaan

keuangan

Peluang (Oportunities) Strategi S-O Strategi W-O

1.Permintaan ikan luar

negeri 2.Budaya masyarakat

mengkonsumsi ikan

3.Perkembangan teknologi 4.Ketersediaan bahan baku

1. Pengembangkan pasar

(S1,S2,S3,S4,S8,O1,O2,O4) 2. Peningkatan Kualitas dan

kapasitas produksi perusahaan

(S3,S4,S6,S7,O1,O3,O4)

1. Perumusan visi dan misi

perusahaan (W1,W3,O1,O4)

2. Promosi yang Efektif (W4,

O2,O3)

Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T

1. Kenaikan tarif BBM dan

TDL 2. Pembukaan Pasar bebas

ASEAN

3. Masuknya pendatang baru 4. Keberadaan produk

subtitusi 5. Daya tawar konsumen

1. Penyediaan kontrak Jangka

Panjang

(S3,S5,S6,T1,T2,T3,T4)

1. Meningkatkan kualitas

sumber daya manusia

(W4,T2,T3,T4) 2. Penambah modal perusahaan

(W2,W3,W4,T2,T3)

Sumber : Data primer yang diolah 2010

1. Strategi S-0

Strategi S-O dibuat berdasarkan kekuatan yang dimiliki dan peluang yang

dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki untuk merespon peluang yang ada. Alternatif strategi S-O antara lain:

1. Pengembangkan pasar (S1,S2,S3,S4,S8,O1,O2,O4)

Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan mencoba membuka jaringan

pelanggan baru dan memasuki wilayah geografis yang belum terjangkau

Page 90: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

73

sampai saat ini. Dengan hal ini perusahaan diharapkan dapat menambah

tingkat penjualan serta laba yang didapatkannya.

2. Peningkatan kualitas dan kapasitas produksi perusahaan

(S3,S4,S6,S7,O1,O3,O4)

Perusahaan melakukan penjagaan dan peningkatan kualitas dari produk

serta meningkatkan produktifitas perusahaan. Dengan demikian maka

perusahaan dapat mempertahankan pasar saaat ini dan dalam jangka

panjang dapat memasuki pasar eksport ikan tuna serta memaksimalkan

potensi ketersediaan bahan baku yang tersedia.

2. Strategi W-O

Strategi W-O dibuat berdasarkan kelemahan yang dimiliki dan peluang

yang dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk meperbaiki kelemahan yang

dimiliki untuk merespon peluang yang ada. Alternatif strategi W-O antara lain:

1. Perumusan visi dan misi perusahaan (W1,W3,O1,O4)

Visi dan Misi perusahaan sampai saat ini masih belum jelas, oleh sebab itu

perusahaan diharapkan menciptakan visi misi yang tepat sesuai dengan

kondisi perusahaan dan kebutuhan perusahaan. Visi dan misi, harus

mencakup hal-hal seperti konsumen dan pasar yang dijadikan sasaran,

teknologi yang akan dimanfaatkan serta falsafah bisnis yang akan

diterakan.

Dengan adanya perumusan visi dan misi perusahaan, dapat membantu

perbaikan manajemen dan pembangunan nilai-nilai budaya perusahaan.

Sehingga dapat mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.

Page 91: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

74

2. Promosi yang efektif (W4, O2,O3)

Melihat potensi pasar yang ada perusahaan diharapkan dapat lebih

meningkatkan kegiatan promosinya dengan lebih efektif. Kegiatan

promosi ini dapat dimulai dengan menciptakan brosur yang memuat daftar

produk beserta harganya. Dan menambahkan logo perusahaan dalam

kemasan produk.

Membuat profil perusahaan serta melakukan promosi melaui internet dapat

pula dilakukan oleh perusahaan, mengingat kemajuan teknologi produksi

serta pasar yang dibidik perusahaan merupakan pasar kelas menegah

keatas.

3. Strategi S-T

Strategi S-T dibuat berdasarkan kekuatan yang dimiliki dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada. Alternatif strategi S-T antara lain:

1. Penyediaan kontrak jangka panjang (S3,S5,S6,T1,T2,T3,T4)

Dari keseluruhan konsumen yang dimiliki PT. OKN, hanya beberapa saja

yang memiliki kontrak jangka menengah. Untuk dapat mengembangkan

bisnisnya dapat dengan menambah kontrak penjualan jangka panjang

kepada konsumen, maka perusahaan dapat terus mengikat konsumen dan

menjaga harga produk agar tetap dapat bersaing.

4. Strategi W-T

Strategi W-T dibuat berdasarkan kelemahan yang dimiliki dan ancaman

yang dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk meperbaiki kelemahan yang

Page 92: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

75

dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada. Alternatif strategi W-O antara

lain:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (W4,T2,T3,T4)

Untuk dapat menjaga biaya produksi, perusahaan diharapkan dapat

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan serta daya saing

perusahaan. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan kualitas dan

kemampuan karyawan melalui pelatihan-pelatihan manajerial dan

administrasi perusahaan.

2. Penambahan modal perusahaan (W2,W3,W4,T2,T3)

Dengan penambahan modal perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan

kualitas dari sumberdaya manusia. Hal ini juga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan sehingga dapat melakukan promosi dan

mengembangkan pasar perusahaan.

5.2.3 Matriks QSPM

Dari hasil yang didapatkan dari matriks IE dan SWOT diperoleh berbagai

alternatif strategi yang dapat dijalankan PT. OKN. Alternatif-alternatif yang

diperoleh tidak dapat dijalankan secara bersamaan, oleh karena itu dilakukan

penentuan prioritas strategi yang akan dijalankan. Alat yang dapat membantu

dalam menentukan strategi yang menjadi prioritas adalah matriks QSPM

(Quantitative Strategic Planning).

Matriks QSP menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang

diperoleh dari matriks SWOT serta seberapa besar pengaruh faktor-faktor strategis

yang telah teridentifikasi pada pengembangan PT. OKN. Hasil total skor daya

tarik matriks QSP pada PT. OKN dapat dilihat pada Tabel 16. di bawah ini.

Page 93: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

76

Tabel. 16. Proritas strategi pengembangan PT. OKN

No Prioritas Strategi Total Skor

1 Pengembangan pasar 6.07

2 Peningkatan kualitas dan kapasitas produksi

perusahaan

6.23

3 Penyediaan kontrak jangka panjang 6.14

4 Perumusan visi dan misi perusahaan 4.86

5 Promosi yang efektif 5.73

6 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 5.73

7 Penambahan modal perusahaan 5.82

Sumber : Data primer yang diolah 2010

Dari tabel 16 diatas, dapat menunjukan bahwa alternatif strategi yang

menjadi prioritas Perusahaan adalah strategi 2, yaitu peningkatan kualitas dan

kapasitas produksi perusahaan, dengan total skor sebesar 6,23. Dengan fasilitas

produksi dan potensi bahan baku yang sudah ada perusahaan dapat meningkatkan

kapasitas produksinya serta dapat berusaha meningkatkan kualitas dari produk

yang dihasilkan.

Page 94: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

77

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Pada lingkungan internal (IFE) PT. Ojid Kharisma Nusantara, yang

menjadi kekuatan utama adalah kualitas produk yang dihasilkan,

sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah manajemen perusahaan

masih sederhana, dan sistem pengelolaan keuangan. Pada lingkungan

eksternal (EFE) PT. Ojid Kharisma Nusantara yang menjadi peluang

utama dari perusahaan adalah ketersediaan bahan baku dengan ancaman

utama perusahaan adalah, keberadaan produk subtitusi.

2. Berdasarkan hasil Matriks Internal Eksternal (IE), strategi inti yang dapat

dilakukan perusahaan merupakan strategi mempertahankan dan menjaga.

Kemudian dengan analisis SWOT didapatkan delapan alternatif strategi

bagi perusahaan, yaitu, mengembangkan pasar, peningkatan kualitas dan

kapasitas produksi perusahaan, perumusan visi dan misi perusahaan,

promosi yang Efektif, penyediaan kontrak jangka panjang, peningkatan

kualitas SDM, penambahann modal perusahaan.

3. Dengan prioritas strategi hasil Matriks QSP adalah, Peningkatan Kualitas

dan kapasitas produksi perusahaan. Kulitas produk perusahaan saat ini

usdah cukup baik, agar dapat memperbesar pasar PT.OKN diharapkan

dapat meningkatkan kualitas produknya dengan mengadakan penelitian

dan pengembangan serta meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat

memenuhi permintaan pasar.

Page 95: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

78

6.2.1 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka saran untuk

PT. Ojid Kharisma Nusantara adalah:

1. Perusahaan sebaiknya mempertahankan kualitas dari produk yang

dihasilkan dan memperbaiki manajemen dan sistem pencatatan keuangan

perusahaan. Sebaiknya juga memperhatikan bagaimana memanfaatkan

potensi bahan baku dan menghindari ancaman dari produk subtitusi.

2. Agar perusahaan dapat menjadikan alternatif-alternatif strategi yang

dihasilkan sebagai acuan pengambilan keputusan bagi PT. OKN.

3. Untuk dapat terus bersaing perusahaan sebaiknya fokus terhadap alternatif

strategi peningkatan kualitas dan kapasitas produksi perusahaan sebagai

prioritas strategi yang didapatkan.

Page 96: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

79

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Inilah Daftar Keanikan Tarif Dasar Listrik. 1 Juli 2010, 17:48 WIB.

http://www.tribunnews.com/2010/07/01/inilah-daftar-kenaikan-tarif-dasar-

listrik. Kamis, 20 Januari 2011. 2.35 WIB

Anoraga dan Sudantoko. 2002. Koperasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Rineka

Cipta. Jakarta

Badan Pusat statistik Indonesia. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007. Jakarta

. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009. Jakarta

Bratakusumah, Deddy Supriady dan Riyadi. 2003. Perencanaan pembangunan

daerah. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Budhiana, Nyoman. Jepang Masih Jadi Tujuan utama Ekspor Ikan. 4 April 2011.

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/04/214870/21/2/Jepang-masih-

Jadi-Tujuan-Utama-Ekspor-Ikan. Sabtu, 02 April 2011 17:17 WIB

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis, Ed ke-7. PT. Prenhallindo, Jakarta

Hariadi, Bambang. 2005. Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Pasar Bisnis.

Bayu Media, Malang

Page 97: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

80

Herna, Dwi , 2007. Strategi Pengembangan Usaha kecil ( Studi kasus U.D Andalan

Sejati – Ciputat). [Skripsi] Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains

dan Tehnologi, UIN Jakarta.

Hunger, J.david dan Thomas L Wheelen, 2003. Manajemen Strategis. Andi,

Yogyakarta.

Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Administrasi Pembangunan Perkembangan Pemikiran

dan Praktiknya di Indonesia, LP3ES, Jakarta.

Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, 2009. Kelautan dan Perikanan dalam Angka

2009. Jakarta

Kementrian Perdagangan RI. Legal Notices. Januari 2010 .

http://www.kemendag.go.id/addon/tarif_japan/LegalNotices.pdf . Rabu, 11

may 2011 12:52 WIB

Kinnear, Thomas c dan James R. Talor, 1998. Riset Pemasaran Pendekatan Terpadu.

Erlangga. Jakarta

Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. PT. Prenhallindo. Jakarta

Kotler P dan Agus Maulana. 1992. Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis Industri

dan Pesaing. Erlangga. Jakarta

Muttaqiena, Abida. Dilema Kebijakan Kenaikan Harga BBM. 17 Juni 2008.

http://muttaqiena.blogspot.com/2008/06/dilema-kebijakan-kenaikan-harga-

bbm.html . Kamis, 20 Januari 2011. 2.15 WIB

Page 98: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

81

Patriatiningrum, Rakhmawati, 2007. Analisis Penerapan PSAK No.27 Tentang

Akuntansi koperasi dan Perngaruhnya terhadap Perkembangan usaha Pada

KUD di Kabupaten Kendal Tahun 2004-2005, Semarang. [Skripsi] Sarjana

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Rahardi F, Kristiawati R dan nazarudin, 2004. Agribisnis Perikanan. Penebar

Swadaya, Jakarta

Rajo, Dipati Junjung. 2007. Membangun kemandirian kabupaten kapahian.

Indomedia, Jakarta

Rangkuti, Freddy, 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis; Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Saragih, Bungaran. 1998. Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi

Berbasis Pertanian. Bogor: LPIPB.

Suryadhi, Adhi. Pengguna Internet Indonesia capai 45 juta.

http://www.detikinet.com/read/2010/06/09/121652/1374756/398/pengguna-

internet-indonesia-capai-45-juta. Kamis, 20 januari 2011. 3.11 WIB

Tripomo, Tedjo dan Udan, 2002. Manajemen Strategi. Rekayasa sains, Bandung

Umar, Husein, 2003. Strategi Manajemen In Action. PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta

___________, 2010. Desain penelitian manajemen strategik: cara mudah meneliti

masalah-masalah manajemen strategik untuk skripsi, tesis, dan praktik bisnis.

PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Page 99: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

82

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 09 tahun 1995 tentang Usaha Kecil

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan

Page 100: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 1 Kuisioner penentuan Faktor strategis internal dan eksternal

Kuisioner Putaran Pertama

Strategi Bersaing PT Ojid Kharisma Nusantara

Nama Responden :

Jabatan/Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian responden mengenai penentuan faktor strategi internal dan

eksternal guna merumuskan strategi bersaing PT Ojid Kharisma Nusantara, untuk

selanjutnya dikelompokkan menjadi aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara

sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuisioner dengan alasan yang jelas dan kuat

5. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuisioner ini sepenuhnya menjadi hak

responden, dalam pengertian bahwa responden dapat saja memiliki pandangan

yang berbeda suatu faktor di dalam kuisioner ini, dengan respondan lainnya

ataupun dengan penelitian. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan

yang kuat

Petunjuk Teknis :

1. Faktor strategi internal dan faktor strategi eksternal merupakan suatu hal yang

mempunyai dampak yang kuat dan langsung terhadap aktifitas bisnis PT Ojid

Kharisma Nusantara.

2. Kekuatan dan kelemahan (internal factor) meliputi sumber daya manusia,

keuangan, pemasaran, penelitian, system manajemen informasi, produksi dan

operasi. Sedangkan peluang dan ancaman (external factor) merupakan

tinjauan terhadap situasi politik dan hukum, ekonomi, demografi, sosial

budaya, teknologi, dan alam.

3. Faktor strategis internal : beri tanda (√) pada ruang kekuatan atau kelemahan

perusahaan sesuai dengan pilihan atau jawaban responden. Faktor strategis

internal : beri tanda (√) pada ruang peluang atau ancaman perusahaan sesuai

dengan pilihan/jawaban responden.

Page 101: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

A. Faktor Strategis Internal

Faktor-Faktor Strategis

Internal

Kekuatan Kelemahan Alasan

1 Visi misi perusahaan

2 Manajemen Perusahaan

masih sederhana

3 Lokasi Perusahaan

4 Pelanggan tetap Perusahaan

5 Promosi yang dilakukan

6 Variasi produk yang

ditawarkan

7 Sistem Pengelolaan

Keuangan

8 Kapasitas produksi

Perusahaan

9 Fasilitas produksi dan

operasi yang menunjang

10 Kualitas produk

11 Pengendalian persediaan

produk

12 Respon terhadap keluahan

pelanggan

B. Faktor Strategis Eksternal

Faktor-Faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman Alasan

1 Kenaikan tariff BBM dan TDL

2 Permintaan ikan di luar negri

3 Budaya masyrakat mengkonsumsi ikan

4 Pembukaan pasar bebas Asean

5 Perkembangan Tekhnologi

6 Masuknya Pendatang baru

7 Daya tawar konsumen

8 Keberadaan produk subtitusi

9 Ketersediaan Bahan Baku

Page 102: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 2. Hasil Penentuan Faktor Internal dan Eksternal

HASIL PENENTUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Faktor-Faktor Strategis Internal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Total keterangan

+ - + - + - + -

1 Visi misi perusahaan X X X 0 3 W

2 Manajemen Perusahaan masih sederhana X X X 0 3 W

3 Lokasi Perusahaan X X X 3 0 S

4 Pelanggan tetap perusahaan X X X 3 0 S

5 Promosi yang dilakukan X X X 1 2 W

6 Variasi produk yang ditawarkan X X X 3 0 S

7 Sistem Pengelolaan Keuangan X X X 0 3 W

8 Kapasitas produksi Perusahaan X X X 3 0 S

9 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang X X X 2 1 S

10 Kualitas produk X X X 3 0 S

11 Pengendalian persediaan produk X X X 2 1 S

12 Respon terhadap keluhan pelanggan X X X 3 0 S

Page 103: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 3. Kuisioner penentuan bobot dan rating

Kuisioner Putaran Kedua

Strategi Bersaing PT Ojid Kharisma Nusantara

Nama Responden :

Jabatan/Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para responden terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor

strategis internal dan eksternal dalam mengembangkan usaha berdasarkan poling

pendapat dari para responden melalui kuisioner putaran pertama. Tingkat kepentingan

yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot-bobot terhadap faktor-faktor strategi

untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut menentukan tingkat keberhasilan

untuk strategi bersaing PT Ojid Kharisma Nusantara

Petunjuk umum :

1. Pengisian kuisioner dilakukan scara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara

sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuisioner bersifat mutlak, karena

merupakan rangkuman dari jawaban responden pada poling putaran pertama

Petunjuk Khusus :

Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategi internal dan eksternal yang

tersedia untuk kuisioner ini adalah dengan memberikan nilai 1, 2, atau 3 yang paling

sesuai menurut responden dengan cara sebagai berikut:

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Contoh :

a. Jika kemudahan ditempuh aksebilitas lokasi (poin 1) kurang penting daripada

pelayanan karyawan (poin B), maka nilai untuk kolom B pada baris 1 = 1

b. Jika kemudahan ditempuh / aksesbilitas lokasi (poin 1) sama penting dengan

peran litbang dalam pengembangan wisata (poin C), maka nilai untuk kolom

C pada baris 1 = 2

c. Jika kemudahan ditempuh / aksesbilitas lokasi (poin 1)lebih penting daripada

kualitas SDM (poin D, maka nilai untuk kolom D pada baris 1

Page 104: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Penentuan Bobot Faktor Strategis Internal

Faktor-Faktor Strategis Internal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Visi misi perusahaan

2 Manajemen Perusahaan masih sederhana

3 Lokasi Perusahaan

4 Pelanggan tetap Perusahaan

5 Promosi yang dilakukan

6 Variasi produk yang ditawarkan

7 Sistem Pengelolaan Keuangan

8 Kapasitas Produksi Perusahaan

9 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

10 Kualitas mutu produks

11 Pengendalian persediaan produk

12 Respon terhadap keluhan pelanggan

Penentuan Bobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor-Faktor Strategis Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kenaikan tariff BBM dan TDL

2 Permintaan ikan di luar negri

3 Budaya masyrakat mengkonsumsi ikan

4 Pembukaan pasar bebas Asean

5 Perkembangan Tekhnologi

6 Masuknya Pendatang baru

7 Daya tawar konsumen

8 Keberadaan produk subtitusi

9 Ketersediaan Bahan Baku

Page 105: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

PENENTUAN TINGKAT (RATING) FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN

EKSTERNAL

Tujuan :

Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel dari faktor internal dan eksternal

terhadap kondisi perusahaan dalam mengembangkan usahanya, digunakan skala 1, 2,

3, dan 4 yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini.

1. Faktor strategis internal

a. Peniaian diberikan dengan cara menilai faktor-faktor strategis yang terdapat

pada tabel dengan rata-rata industry atau dengan pesaing utama.

b. Penilaian :

1 = kelemahan utama 3 = kekuatan kecil

2 = kelemahan kecil 4 = kekuatan utama

2. Faktor strategi eksternal

a. Penilaian faktor peluang :

1 = rendah, responden kurang

2 = sedang, responden sama dengan rata-rata

3 = tinggi, responden di atas rata-rata

4 = sangat tinggi, respon superior

b. Penilaian faktor ancaman :

1 = ancaman sangat tinggi

2 = tinggi, ancaman di atas rata-rata

3 = sedang, ancaman sama dengan rata-rata

4 = ancaman rendah

Faktor Internal 1 2 3 4

Kekuatan

1. Lokasi Perusahaan

2. Pelanggan tetap Perusahaan

3. Variasi produk yang ditawarkan

4. Kapasitas produksi Perusahaan

5. Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

6. Kualitas mutu produk

7. Pengendalian Persediaan Produk

8. Respon terhadap keluhan pelanggan

Kelemahan

1. Visi Misi perusahaan

2. Manajemen perusahaan masih sederhana

3. Promosi yang dilakukan

4. Sistem pengelolaan keuangan

Page 106: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Faktor Eksternal

Peluang 1 2 3 4

1. Permintaan ikan dalam negri

2. Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan

3. Perkembangan tekhnologi

4. Ketersediaan Bahan Baku

Ancaman 1 2 3 4

1. Kenaikan tarif BBM dan TDL

2. Pembukaan Pasar Bebas Asean

3. Masuknya pendatang baru

4. Keberadaan produk substitusi

5. Daya Tawar konsumen

Page 107: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 4. Hasil Penilaian Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Pakar 1

Nama : Bapak Bambang

Jabatan : Pemilik Perusahaan

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR INTERNAL A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Visi misi perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0,04

B Manajemen Perusahaan masih sederhana 3 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 19 0,07

C Lokasi Perusahaan 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 17 0,06

D Pelanggan tetap perusahaan 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 30 0,11

E Promosi yang dilakukan 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 17 0,06

F Variasi produk yang ditawarkan 3 2 3 1 3 2 2 3 1 2 2 24 0,09

G Sistem Pengelolaan Keuangan 3 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 25 0,09

H Kapasitas produksi perusahaan 3 3 3 1 3 2 2 2 1 3 1 24 0,09

I Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang 3 3 3 1 3 1 2 2 1 1 1 21 0,08

J Kualitas produk 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 31 0,12

K Pengendalian persediaan produk 3 1 3 1 1 2 1 1 3 1 1 18 0,07

l Respon terhadap keluhan pelanggan 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 27 0,1

TOTAL 33 25 27 14 27 20 19 20 23 13 26 17 264 1

Page 108: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Pakar 1

Nama : Bapak Bambang

Jabatan : Pemilik Perusahaan

FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Eksternal A B C D E F G H I Total BOBOT

A Kenaikan tariff BBM dan TDL 3 2 3 3 1 3 1 1 17 0,12

B Permintaan ikan di luar negri 1 1 1 2 1 1 1 1 9 0,06

C Budaya masyrakat mengkonsumsi ikan 2 3 2 3 2 2 2 1 17 0,12

D Pembukaan pasar bebas Asean 1 3 2 3 1 2 2 2 16 0,11

E Perkembangan Tekhnologi 1 2 1 1 1 1 1 1 9 0,06

F Masuknya Pendatang baru 3 3 2 3 3 2 2 3 21 0,15

G Daya tawar konsumen 1 3 2 2 3 2 2 3 18 0,13

H Keberadaan produk subtitusi 3 3 2 2 3 2 2 3 20 0,14

I Ketersediaan Bahan Baku 3 3 3 2 3 1 1 1 17 0,12

15 23 15 16 23 11 14 12 15 144 1

Page 109: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Pakar 2

Nama : Airil S.E

Jabatan : Manajer Pemasaran

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR INTERNAL A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A visi misi perusahaan 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 21 0,08

B Manajemen Perusahaan masih sederhana 3 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 19 0,07

C Lokasi Perusahaan 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 17 0,06

D Pelanggan tetap perusahaan 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 30 0,11

E Promosi yang dilakukan 3 3 1 2 1 3 3 3 1 1 1 22 0,08

F Variasi produk yang ditawarkan 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 27 0,10

G Sistem pengelolaan keuangan 1 3 3 1 1 1 1 2 1 3 1 18 0,07

H Kapasitas produksi perusahaan 1 1 3 1 1 2 3 3 3 3 1 22 0,08

I Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 14 0,05

J Kualitas produk 3 3 3 1 3 2 3 1 3 2 2 26 0,10

K Pengendalian persediaan produk 3 1 3 1 3 1 1 1 3 2 1 20 0,08

L Respon terhadap keluhan pelanggan 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 28 0,11

TOTAL 23 25 27 14 22 17 26 22 30 18 24 16 264 1,00

Page 110: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Pakar 2

Nama : Airil S.E

Jabatan : Manajer Pemasaran

FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Eksternal A B C D E F G H I TOTAL BOBOT

A Kenaikan tariff BBM dan TDL 1 3 3 3 1 3 1 1 16 0,11

B Permintaan ikan di luar negri 3 3 3 2 1 1 1 1 15 0,10

C Budaya masyrakat mengkonsumsi ikan 1 1 3 1 1 1 1 1 10 0,07

D Pembukaan pasar bebas Asean 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0,06

E Perkembangan Tekhnologi 1 2 3 3 1 1 3 1 15 0,10

F Masuknya Pendatang baru 3 3 3 3 3 2 3 3 23 0,16

G Daya tawar konsumen 1 3 3 3 3 2 2 3 20 0,14

H Keberadaan produk subtitusi 3 3 3 3 1 1 2 3 19 0,13

I Ketersediaan Bahan Baku 3 3 3 3 3 1 1 1 18 0,13

16 17 22 24 17 9 12 13 14 144 1

Page 111: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Pakar 3 Nama : Rusdi Jabatan : Manajer Produksi

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR INTERNAL A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A visi misi perusahaan 1 2 3 1 2 1 2 1 1 2 2 18 0,07

B Manajemen Perusahaan masih sederhana 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 16 0,06

C Lokasi Perusahaan 2 3 1 3 2 3 1 2 1 1 3 22 0,08

D Pelanggan tetap perusahaan 1 3 3 2 3 2 1 1 2 1 2 21 0,08

E Promosi yang dilakukan 3 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 18 0,07

F Variasi produk yang ditawarkan 2 3 2 1 3 1 1 2 1 3 2 21 0,08

G Sistem Pengelolaan Keuangan 3 3 1 2 3 3 3 1 1 1 1 22 0,08

H Kapasitas produksi Perusahaan 2 1 3 3 1 3 1 2 2 3 1 22 0,08

I Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 24 0,09

J Kualitas produk 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 31 0,12

K Pengendalian persediaan produk 2 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 26 0,10

L Respon terhadap keluhan pelanggan 2 3 1 2 3 2 3 3 2 1 1 23 0,09

TOTAL 26 28 22 23 26 23 22 22 20 13 18 21 264

1,00

Page 112: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Pakar 3

Nama : Rusdi

Jabatan : Manajer Produksi

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal A B C D E F G H I

A Kenaikan tariff BBM dan TDL 1 2 3 3 3 1 1 1 15 0,10

B Permintaan ikan di luar negri 3 2 1 3 1 1 2 3 16 0,11

C Budaya masyrakat mengkonsumsi ikan 2 2 1 2 2 1 2 2 14 0,10

D Pembukaan pasar bebas Asean 1 3 3 3 1 2 2 1 16 0,11

E Perkembangan Tekhnologi 1 1 2 1 2 2 2 3 14 0,10

F Masuknya Pendatang baru 1 3 2 3 2 2 3 3 19 0,13

G Daya tawar konsumen 3 3 3 2 2 2 2 1 18 0,13

H Keberadaan produk subtitusi 3 2 2 2 2 1 2 1 15 0,10

I Ketersediaan Bahan Baku 3 1 2 3 1 1 3 3 17 0,12

17 16 18 16 18 13 14 17 15 144 1,00

Page 113: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 5. Hasil Penilaian Rating

Hasil Penilaian Rating Faktor Strategis Internal

Rating

Kekuatan R1 R2 R3 Rataan Rating

Lokasi perusahaan 3 3 3 3

Pelanggan tetap terusahaan 3 3 4 3.33

Variasi produk yang ditawarkam 4 4 3 3.67

Kapasitas produksi perusahaan 3 4 3 3.33

Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang 3 4 4 3.67

Kualitas mutu produk 4 4 4 4

Pengendalian persediaan produk 3 4 4 3.67

Respon terhadap keluhan pelanggan 3 3 4 3.33

Kelemahan

Visi dan misi perusahaan 1 2 2 1.67

Manajemen perusahaan masih sederhana 1 1 1 1

Promosi yang dilakukan 1 1 1 1

Sistem pengelolaan keuangan 1 1 2 1.33

Hasil Penilaian Rating Faktor Strategis External

Rating

Peluang R1 R2 R3 Rataan Rating

Permintaan ikan di luar negeri 4 4 3 3.67

Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan 2 2 3 2.33

Perkembangan tekhnologi 2 2 2 2

Ketersediaan bahan baku 3 3 3 3

Ancaman

Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 1 3 2

Pembukaan Pasar bebas ASEAN 3 2 2 2.33

Masuknya pendatang baru 2 1 3 2

Keberadaan produk subtitusi 1 1 1 1

Daya tawar konsumen 2 2 2 2

Page 114: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf
Page 115: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 6. Hasil Penilaian Bobot Rating

Rataan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal

Rating Rataan Rating

Bobot Rataan Bobot

SKOR Kekuatan R1 R2 R3 R1 R2 R3

Lokasi perusahaan 3 3 3 3 0.06 0.06 0.08 0.7 0.20

Pelanggan tetap perusahaan 3 3 4 3.33 0.11 0.11 0.07 0.1 0.33

Variasi produk yang ditawarkan 4 4 3 3.67 0.1 0.09 0.07 0.08 0.31

Kapasitas Produksi perusahaan 3 4 3 3.33 0.1 0.08 0.08 0.09 0.29

Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang 3 4 4 3.67 0.08 0.06 0.08 0.07 0.27

Kualitas produk 4 4 4 4 0.12 0.09 0.11 0.12 0.47

Pengendalian persediaan produk 3 4 4 3.67 0.07 0.07 0.09 0.08 0.31

Respon terhadap keluhan pelanggan 3 3 4 3.33 0.1 0.09 0.08 0.1 0.33

Total Kekuatan Kelemahan

Visi dan misi perusahaan 1 2 2 1.67 0.04 0.08 0.07 0.06 0.11

Manajemen perusahaan masih sederhana 1 1 1 1 0.07 0.07 0.06 0.07 0.07

Promosi yang dilakukan 1 1 1 1 0.06 0.08 0.07 0.07 0.07

Sistem pengelolaan keuangan 1 1 2 1.33 0.09 0.1 0.08 0.09 0.12

Total kelemahan 1 1 1 1 2.83

Page 116: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Rataan Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal

Rating Rataan Rating

Bobot Rataan bobot

SKOR Peluang R1 R2 R3 R1 R2 R3

Permintaan ikan di luar negeri 4 4 3 3.67 0.06 0.1 0.11 0.09 0.33

Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan 2 2 3 2.33 0.11 0.06 0.11 0.09 0.22

Perkembangan tekhnologi 2 2 2 2 0.14 0.16 0.13 0.14 0.29

Ketersediaan bahan baku 3 3 3 3 0.12 0.13 0.12 0.12 0.37

Ancaman

Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 1 3 2 0.12 0.11 0.11 0.11 0.22

Pembukaan Pasar bebas ASEAN 3 2 2 2.33 0.12 0.07 0.07 0.10 0.23

Masuknya pendatang baru 2 1 3 2 0.06 0.1 0.1 0.09 0.217

Keberadaan produk subtitusi 1 1 1 1 0.14 0.13 0.13 0.12 0.12

Daya tawar konsumen 2 2 2 2 0.13 0.14 0.14 0.13 0.27

1.02

1 1 1 1 2.17

Page 117: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 7. Quesioner Putaran Ketiga

Kuisioner Putaran Ke Tiga

Strategi Pengembangan PT. Ojid Kharisma Nusantara

Nama Responden :

Jabatan :

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden tantang tingkat daya tarik faktor-faktor kunci

terhadap alternatif-alternatif strategi yang ada, yang selanjutnya akan digunakan

untuk menentukan strategi alternatif mana yang terbaik dan menjadi prioritas dalam

pelaksanaanya.

Petunjuk Penilaian: 1. Pemberian nilai pada faktor-faktor kunci dengan mengajukkan pertanyaan

terlebih dahulu, “Apakah faktor ini mempengaruhi strategi pilihan dalam

pelaksanaanya (strategi 1, 2, 3, ……dst)? Dan seberapa besar pengaruhnya?”.

2. Alternatif penilaian : 1 = tidak menarik 3 = cukup menarik

2 = agak menarik 4 = amat menarik

3. Alternatif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian :

Strategi 1 : Pengembangan pasar

Strategi 2 : Menjaga kualitas serta meningkatkan kapasitas produksi

perusahaan

Strategi 3 : Penyediaan kontrak jangka panjang

Strategi 4 : Menciptakan visi dan misi Perusahaan Strategi 5 : Promosi yang efektif.

Strategi 6 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Strategi 7 : Penambahan modal perusahaan

Page 118: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Faktor Kunci Alternatif Strategi

No Kekuatan strategi 1

strategi 2

strategi 3

strategi 4

strategi 5

strategi 6

strategi 7

1 Lokasi perusahaan

2 Pelanggan tetap perusahaan

3 Variasi produk yang ditawarkan

4 Kapasitas Produksi perusahaan

5 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

6 Kualitas produk

7 Pengendalian persediaan produk

8 Respon terhadap keluhan pelanggan

Kelemahan

9 Visi dan Misi Perusahaan

10 Manajemen Perusahaan masih sederhana

11 Promosi yang dilakukan

12 Sistem pengelolaan keuangan

Peluang

13 perminataan ikan di luan negeri

14 Budaya masyarakat mengkonsumsi Ikan

15 Perkembangan Tekhnologi

16 Ketersediaan Bahan Baku

Ancaman

17 Kenaikan tarif BBM dan TDL

18 Pembukaan pasar bebas ASEAN

19 Masuknya pendatang baru

20 Keberadaan produk subtitusi

21 Daya tawar Konsumen

Page 119: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Lampiran 8. Hasil putaran ketiga

Nama : Pak Bambang

Jabatan : Pemilik

Faktor Kunci Alternatif Strategi

No Kekuatan strategi 1

strategi 2

strategi 3

strategi 4

strategi 5

strategi 6

strategi 7

1 Lokasi perusahaan 4 3 2 4 3 4 3

2 Pelanggan tetap perusahaan 4 4 4 1 4 3 2

3 Variasi produk yang ditawarkan 3 3 3 4 2 2 3

4 Kapasitas Produksi perusahaan 4 3 4 2 4 3 3

5 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

4 4 4 3 2 3 3

6 Kualitas produk 4 4 4 3 3 4 3

7 Pengendalian persediaan produk 4 3 3 2 1 3 4

8 Respon terhadap keluhan pelanggan 3 1 4 2 4 3 3

Kelemahan

9 Visi dan Misi Perusahaan 2 2 3 4 2 2 4

10 Manajemen Perusahaan masih sederhana

3 4 3 3 1 4 2

11 Promosi yang dilakukan 4 2 3 3 4 3 3

12 Sistem pengelolaan keuangan 2 1 4 3 2 4 2

Peluang

13 perminataan ikan di luan negeri 4 3 4 3 4 2 4

14 Budaya masyarakat mengkonsumsi Ikan

3 4 2 2 4 2 4

15 Perkembangan Tekhnologi 2 2 3 3 4 3 3

16 Ketersediaan Bahan Baku 4 3 3 1 3 1 3

Ancaman

17 Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 2 3 2 3 2 3

18 Pembukaan pasar bebas ASEAN 3 4 3 3 3 3 4

19 Masuknya pendatang baru 3 4 2 1 4 4 3

20 Keberadaan produk subtitusi 4 4 4 2 4 4 2

21 Daya tawar Konsumen 3 4 3 1 3 2 3

Page 120: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Nama : Airil S.E

Jabatan : Manajer Pemasaran

Faktor Kunci Alternatif Strategi

No Kekuatan strategi 1

strategi 2

strategi 3

strategi 4

strategi 5

strategi 6

strategi 7

1 Lokasi perusahaan 4 2 3 1 3 2 2

2 Pelanggan tetap perusahaan 4 3 4 2 4 3 3

3 Variasi produk yang ditawarkan 3 4 3 2 3 3 3

4 Kapasitas Produksi perusahaan 4 4 3 2 3 3 4

5 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

4 4 3 1 2 3 4

6 Kualitas produk 3 4 4 2 3 3 3

7 Pengendalian persediaan produk 3 3 2 3 3 3 2

8 Respon terhadap keluhan pelanggan

4 2 3 2 2 4 3

Kelemahan

9 Visi dan Misi Perusahaan 4 2 3 4 3 4 3

10 Manajemen Perusahaan masih sederhana

3 3 3 3 4 4 3

11 Promosi yang dilakukan 2 3 2 3 4 2 4

12 Sistem pengelolaan keuangan 2 3 4 2 2 4 4

Peluang

13 permintaan ikan di luar negeri 4 2 3 3 4 3 2

14 Budaya masyarakat mengkonsumsi Ikan

4 3 2 2 3 3 2

15 Perkembangan Tekhnologi 4 3 4 2 4 3 3

16 Ketersediaan Bahan Baku 3 3 2 4 2 2 3

Ancaman

17 Kenaikan tarif BBM dan TDL 1 3 4 1 3 2 2

18 Pembukaan pasar bebas ASEAN 2 3 4 3 4 4 4

19 Masuknya pendatang baru 3 4 4 2 1 3 1

20 Keberadaan produk subtitusi 2 4 3 1 2 3 2

21 Daya tawar Konsumen 3 3 4 2 3 3 1

Page 121: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

Nama : Rusdi

Jabatan : Manajer Produksi

Faktor Kunci Alternatif Strategi

No Kekuatan strategi 1

strategi 2

strategi 3

strategi 4

strategi 5

strategi 6

strategi 7

1 Lokasi perusahaan 4 3 3 4 2 3 3

2 Pelanggan tetap perusahaan 4 3 4 4 3 4 3

3 Variasi produk yang ditawarkan 3 4 3 4 3 3 3

4 Kapasitas Produksi perusahaan 4 4 4 4 2 4 4

5 Fasilitas produksi dan operasi yang menunjang

3 4 3 3 2 4 4

6 Kualitas produk 4 4 4 4 3 3 4

7 Pengendalian persediaan produk 2 3 4 4 2 4 4

8 Respon terhadap keluhan pelanggan

3 4 4 3 2 3 4

Kelemahan

9 Visi dan Misi Perusahaan 3 3 2 4 2 4 2

10 Manajemen Perusahaan masih sederhana

3 3 2 4 3 4 3

11 Promosi yang dilakukan 3 4 4 3 4 4 3

12 Sistem pengelolaan keuangan 3 2 2 3 2 4 3

Peluang

13 Perminataan ikan di luan negeri 3 4 4 2 4 3 3

14 Budaya masyarakat mengkonsumsi Ikan

3 4 3 3 4 2 4

15 Perkembangan Tekhnologi 3 3 3 3 3 3 3

16 Ketersediaan Bahan Baku 4 4 3 2 4 2 4

Ancaman

17 Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 3 2 3 1 2 3

18 Pembukaan pasar bebas ASEAN 3 4 3 3 3 4 3

19 Masuknya pendatang baru 3 3 3 2 3 4 3

20 Keberadaan produk subtitusi 3 4 3 2 3 3 4

21 Daya tawar Konsumen 3 4 3 3 4 2 4

Page 122: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

104

Lampiran 9.

Proses produksi

Ikan tuna utuh

Pembersihan

Loof/Loin Fresh

Pemotongan menjadi 4 bagian

(Loof)

Loof Dikuliti

Disuntikan CO (Carbon

Monoksida)

pemotongan

Steak

pengemasan

Loin Frozen

Saku

Loin Frozen

Pembekuan

Pengemasan

Page 123: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

105

Proses produksi ikan Gindara

Ikan Gindara utuh

Pemotongan kepala Head less

Head Less Head Less

Pemotongan filey

dua bagian

PENGEMASAN

Disuntikan carbon

monoksida

Dicuci Bersih

Pembekuan

Dikuliti bersih

Page 124: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

106

Pengolahan Sword Fish

Sword Fish utuh

Pemotongan empat bagian

melintang

Pemotongan filey

PENGEMASAN

Disimpan dengan es

Pembersihan

Page 125: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

107

Pengolahan Telur Ikan Terbang (Tobiko)

Telur Ikan Terbang

PENGEMASAN

Pemerasan

Dibilas dengan air tawar,

dua bilasan

Dibilas dengan air laut

Pengeringan dan

Penyiangan

Perendaman bumbu

Penyiangan

Page 126: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

108

Lampiran 10.

Alur Bisnis PT. OKN

Tako

Pelelangan ikan

Pedagang Ikan

PT. Ojid Kharisma

Nusantara

Handling and

Processing

Tuna Gindara Sword Fish Tobiko

Hotel Restoran

Jepang

Katering Swalayan

Fresh Natural

Loin Frozen

Steak

Saku

Headless

Frozen

Filley Kering

Basah Filley Skin Off

Storage

Penjualan

Page 127: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

109

Lampiran 11

Peta Lokasi

Ke bintaro Ja

lan

Ir. J

uan

da

Kampus UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

ke

pas

ar c

ipu

tat

ke

leb

ak b

ulu

s _

RS. Syahida

Masjid Al-

fathullah

Wisma

Kertamukti

Kampus 2 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Polsek

Ciputat

PT. Ojid

Kharisma

Nusantara

Jl. k

ert

amu

kti

Madrasah

Pembangunan

Lentera Hati

Page 128: FADLIKA FATCHUR ROCHMAN-FST.PST.pdf

110

Lampiran 12

Dokumentasi

Bahan Baku Gindara

Tuna Blue Fin Ruang Produksi

Tobiko dan Tako Ruang Administrasi