26
MODEL & PENDEKATAN DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN STAIMUS November 2013

Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

MODEL & PENDEKATAN

DALAM SUPERVISI

PENDIDIKANSTAIMUS

November 2013

Page 2: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

MODEL

Model Supervisi ini dimaknai sebagai :

Bentuk atau Kerangka sebuah konsep atau

Pola supervisi , ( Kerangka konseptual

yang digunakan sebagai pedoman atau

acuan daam melakukan sebuah kegiatan

supervisi).

Page 3: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Menurut Sahertian (2008) Ada Beberapa

Model Supervisi yang berkembang, yaitu :

Model

Page 4: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Page 5: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Page 6: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Supervisi Artistik mempunyai beberapa ciri khusus

yg harus diperhatikan oleh supervisor, yaitu :

a. Memerlukan perhatian khusus agar lebih banyak mendengarkan daripada banyak bicara

b. Memerlukan tingkat perhatian yang cukup dan keahlian yg khusus utk memahami apa yg dibutuhkan oleh orang lain.

c. Mengutamakan sumbangan yg unik dari guru guru untuk mengembangkan pendidikan bagi generasi muda.

d. Menuntut utk memberi perhatian yg lebih banyak thd proses pembelajaran di kelas dan di observasi pd waktu waktu tertentu.

e. Memerlukan laporan yg menunjukkan bahwa dialog antara supervisor dan supervisee yg dilaksanakan atas dasar kepemimpinan dari kedua belah pihak

f. Memerlukan kemampuan berbahasa ttg cara mengungkapkan apa yg dimilikinya thd orang lain.

g. Memerlukan kemampuan utk menafsirkan makna dari peristiwa yg diungkapkan sehingga memperoleh pengalaman dan mengapresiasi dari apa yg dipelajarinya.

h. Menunjukkan fakta bahwa sensivitas dan pengalaman merupan instrumen utam yg sigunakan sehinga situasi pendidikan itu diterima dan bermakna bagi orang yg disupervisi.

Page 7: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Page 8: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Beberapa Pembatasan tentang Supervisi Klinis. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada

peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. (R. Willem dalam Archeson dan Gall, 1980 : 1 / terjemahan S.L.L Sulo, 1985).

K.A. Archeson dan M.D. Gall (1980 : 25) terjemahan S.L.L Sulo, 1985 : 5, mengemukakan supervisi klinis adalah proses membantu guru-guru memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan dengan tingkah laku mengajar yang ideal.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis adalah suatu proses pembimbing dalam pendidikan yang bertujuan membantu pengembangan profesional guru dalam pengenalan mengajar melalui observasi dan analisis data secara objektif serta teliti sebagai dasar untuk usaha mengubah perilaku mengajar guru.

Page 9: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Ada beberapa ciri supervisi

klinis

1) Bantuan yang diberikan bukan bersifat instruksi atau memerintah. Tetapi tercipta hubungan manusiawi, sehingga guru-guru memiliki rasa aman.

2) Apa yang akan disupervisi itu timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan itu.

3) Satuan tingkah laku mengajar yang dimiliki guru merupakan satuan yang terintegrasi.

4) Suasana dalam pemberian supervisi adalah suasana yang penuh kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan.

5) Supervisi yang diberikan tidak saja pada keterampilan mengajar tapi juga mengenai aspek-aspek kepribadian guru, misalnya motivasi terhadap gairah mengajar.

6) Instrumen yang digunakan untuk observasi disusun atas dasar kesepakatan antara supervisor dan guru.

7) Balikan yang diberikan harus secepat mungkin dan sifatnya objektif.

8) Dalam percakapan balikan seharusnya datang dari pihak guru lebih dulu, bukan dari supervisor.

Page 10: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Prinsip-Prinsip Supervisi Klinis

a. Supervisi klinis yang dilaksanakan harus

berdasarkan inisiatif dari para guru lebih dahulu.

b. Menciptakan hubungan manusiawi yang bersifat

interaktif dan rasa kesejawatan.

c. Menciptakan suasana bebas di mana setiap

orang bebas mengemukakan apa yang

dialaminya.

d. Objek kajiannya adalah kebutuhan profesional

guru yang riil yang mereka sungguh alami.

e. Perhatian dipusatkan pada unsur-unsur yang

spesifik yang harus diangkat untuk diperbaiki.

Page 11: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

1. Tahap Pertemuan awal (Perencanaan)

2. Tahap Pelaksanaan (Observasi)

3. Tahap Akhir (Analisis dan Diskusi Balikan )

Page 12: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN

PENDEKATAN

Page 13: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Pendekatan

Pendekatan yg digunakan dlm menerapkan

SP sering didasarkan atas prinsip2 Psikologis.

Suatu Pendekatan sangat bergantung pada

Prototype Guru.

Page 14: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Menurut Glickman,

Setiap guru mempunyai 2 kemampuan dasar,

yaitu :

Berfikir Abstrak. (A)

Komitmen & Kepedulian . (K)

Page 15: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Menurut Glickman dalam Sahertian

(2008) :

Ada 4 Prototype Guru :

1. Guru Professional = daya abstrak tinggi (A+)

, Komitmen Tinggi (K+)

2. Guru Yg Suka Mengkritik = Daya abstrak

tinggi (A+) , Komitmen rendah (K-)

3. Guru Yg terlalu sibuk = Daya abstrak rendah

(A-) , tetapi Komitmen Tinggi (K+)

4. Guru yg tidak bermutu = Daya abstrak

rendah (A-) , Komitmen rendah (K-).

Page 16: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Prototype Guru ...

Seorang Supervisor, perlu memahami

prototype guru, dengan harapan guru

mendapatkan arahan dan bimbingan yg

memadai utk memperbaiki kinerjanya, melalui

pendekatan2 yang cocok dengan kondisi riil

prototype guru.

Page 17: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Sebagai contoh..

1. Guru berprototype Professional (A+, K+),

pendekatan yg digunakan : Non Direktif.

2. Guru berprototype Tukang Kriti /terlalu sibuk

(A+, K-), dengan pendekatan yang digunakan

Page 18: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Penggunaan Pendekatan Supervisi dengan

pertimbangan Prototype Guru

Prototype Guru Pendekatan

1

.

Professional (A+ , K+) Non Direktif

2

.

Tukang Kritik (A+,K-) Kolaboratif

3

.

Terlalu sibuk (A- , K+) Kolaboratif

4

.

Tidak bermutu (A-, K- ) Direktif

Page 19: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

1. Pendekatan Langsung (Direct

Approach) :

adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung, shg pengaruh perilaku supervisor lebih dominan.

Pendekatan direktif ini berdasarkan pemahaman terhadap psikologi behaviorisme.

Prinsip behaviorisme ialah bahwa segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respons terhadap rangsangan stimulus,. Oleh karena guru ini mengalami kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi. Supervisor dapat menggunakan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punish-ment).

Page 20: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Direct Approach = (A- , K-)

Perilaku

Supervis

or

Menjelaskan

Menyajikan

Mengarahkan

Memberi contoh

Menetapkan tolak ukur

Menguatkan

Page 21: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

2. Pendekatan Tidak Langsung (Non-Direct Approach) :

Yang dimaksud dengan pendekatan tidak langsung (non-direktif) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru. Ia memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan permasalahan yang mereka alami.

Oleh karena pribadi guru yang dibina begitu dihormati, maka ia lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru-guru. Guru mengemukakan masalahnya. Supervisor mencoba mendengarkan, memahami apa yang dialami guru-guru.

Page 22: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Non-Direct Approach = ( A+,K+)

Perilaku

Supervis

or

Mendengarkan

Memberi penguatan

Menjelaskan

Menyajikan

Memecahkan masalah

Page 23: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

3. Pendekatan Kolaboratif (Collaborative Approach)

Yang dimaksud dengan pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif (cara pendekatan baru).

Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam pelaksanaan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru

Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan individu dengan lingkungan pada gilirannya nanti berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu.

Pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah. Dari atas ke bawah (Top-Down) dan dari bawah ke atas (Bottom-UP).

Perilaku Supervisor dilakukan secara bertahap , mulai dari pertanyaan awal sampai dengan mengemukakan permasalahan dan negoisasi bersama sama dan dicari pemecahan permasalahannya.

Page 24: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Collaborative Approach = (A+,K- / Tukang Kritik dan A-,K+ / Terlalu sibuk )

Perilaku

Supervis

or

Menyajikan

Menjelaskan

Mendengarkan

Memecahkan masalah

Negoisasi

Page 25: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Kesimpulan

Setiap supervisor pasti menginginkan

keberhasilan dalam melaksanakan supervisi

pendidikan.

Seorang Supervisor Pendidikan hendaknya

menguasai dan mampu mengimplementasikan

rangkaian kegiatan supervisi mulai dari

pendekatan,metode, teknik serta mampu

mengembangkan model supervisi pendidikan,

dengan harapan supervisor pendidikan

menjalankan fungsi fungsi supervisi sebagai

aktualisasi dari tugas dan tanggung jawabnya.

Dengan demikian upaya peningkatan mutu pada

satuan pendidikan akan mudah dilakukan.

Page 26: Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan

Referensi :

Jasmani dkk. 2013. Supervisi Pendidikan

Terobosan Baru dalam Peningkatan Kinerja

Pengawas Sekolah dan Guru, Yogyakarta : Ar

Ruzz Media

Hasan, Yusuf, dkk., Pedoman Pengawasan,

Jakarta: CV. Mekar Jaya, 2002.

A. Sahertian, Piet, Drs. Prinsip dan Teknik

Supervisi Pendidikan, Usaha Nasional,

Surabaya, 1981.