Minpro Final 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    1/39

    LAPORAN MINI PROJECT

    Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pemberantasan

    Sarang Nyamuk Untuk Menanggulangi Penyakit emam !er"arah engue

    i esa #alian$ar #e$amatan Sel%giri

    #abupaten &%n%giri

    OLE' (

    "r) Nurma *uliyanasari

    "r) Er+ina Jayanti 'utabarat

    PEM!IM!IN, (

    "r) 'ermant%

    O#TER INTERNS'IP &A'ANA PUS#ESMAS SELO,IRI

    PERIOE -- MARET . -/ JULI 0/-1

    #A!UPATEN &ONO,IRI

    !A! I

    PENA'ULUAN

    -) LATAR !ELA#AN, MASALA'

    Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan

    subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

    pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    2/39

    terhitung sejak tahun 196 hingga tahun !""9, World Health Organization

    (WHO) men#atat negara $ndonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi

    di Asia %enggara selain $ndia dan &yanmar (', !""9* +usat Data dan

    Sureilans -pidemiologi ementrian esehatan /$, !"1").

    Di $ndonesia hampir setiap tahun terjadi 0B (ejadian 0uar Biasa) di

    beberapa daerah yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Di $ndonesia

    lebih dari 23 penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan 12.112 kasus

    telah dilaporkan menderita DBD pada tahun !""4 dengan case-fatality rate

    sebesar 13 (', !""9). 5umlah penderita #enderung meningkat, tahun !""

    sebesar 14.69 dan meningkat pada tahun !""9 sebesar 12.91!. %ahun !"1"

    sebanyak 126."6 kasus dengan jumlah kematian akibat DBD sebesar 1.2

    orang, dan pada tahun +ada tahun !"11 sampai bulan Agustus ter#atat !.6!

    kasus dengan 196 kematian (78/ "," 3) (Subdirektorat +engendalian

    Arboirosis. !"11).

    +roinsi 5a:a %engah merupakan salah satu proinsi yang mempunyai

    kategori endemis untuk penyakit DBD. +enyakit DBD di +roinsi 5a:a

    %engah juga meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari +ro;il

    esehatan +roinsi 5a:a %engah pada tahun !""4 sebanyak !".262 kasus

    DBD dengan jumlah kematian !9 orang,tahun !"" sebanyak 19."4 kasus

    DBD dengan jumlah kematian !!9 orang dan pada tahun !""9 turun menjadi

    1.4! kasus DBD, tetapi kasus yang meninggal meningkat lagi menjadi !6

    orang. $nsidensi ini meningkat pada tahun !"1", dengan jumlah kasus baru

    19.6! penderita dan jumlah kematian !2" orang. +ada tahun !"11 jumlah

    kasus DBD di 5a:a %engah turun menjadi .4 dan jumlah kematian

    orang.

    Selogiri adalah salah satu ke#amatan di abupaten 'onogiri yang

    mengalami kejadian luar biasa kasus DBD selama tiga tahun terakhir ini

    dengan jumlah kasusnya 4 penderita. 5umlah penderita #enderung meningkat.

    %ahun !"11 tidak ditemukan kasus, tahun !"1! meningkat menjadi 1" kasus,

    dan pada tahun !"1, dari 5anuari hingga april sudah ter#atat !4 penderita

    DBD. &eningkatnya kasus DBD tersebut ditunjang oleh rendahnya Angka

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    3/39

    Bebas 5entik (AAB5) di e#amatan Selogiri yang masih diba:ah %arget (yamuk (+S>) untuk men#egah dan mengatasi

    penyakit demam berdarah dengue.

    #. urangnya pemahamam masyarakat dusun Desa alian#ar bah:a fogging

    bukanlah solusi terbaik dalam mengatasi penyakit demam berdarah dengue.

    1) TUJUAN

    a) UMUM

    &eningkatkan derajat kesehatan penduduk dusun Brajan, desa alian#ar,

    e#amatan Selogiri.

    b) #'USUS

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    4/39

    -2 &engurangi jumlah kasus DBD di dusun Brajan, desa alian#ar.

    02 &eningkatkan pengetahuan masyarakat dusun Brajan, desa alian#ar

    mengenai pentingnya +emberantasan Sarang >yamuk (+S>) untuk

    men#egah dan mengatasi penyakit demam berdarah dengue.

    12 &eluruskan pemahamam masyarakat dusun Brajan, desa alian#ar

    mengenai pelaksanaan ;ogging dalam mengatasi penyakit demam

    berdarah dengue.

    3) MAN4AAT

    -) Man5aat !agi Masyarakat

    a. &eningkatkan pengetahuan mengenai penyebab, penyebaran, gejala,

    pen#egahan, dan pengobatan DBD.

    b. &emiliki kesadaran untuk melakukan +S> terutama & (menguras,

    mengubur, dan menutup) plus se#ara kotinyu dan serempak

    #. &embantu masyarakat dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD

    di, Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.

    0) Man5aat !agi Puskesmas

    a. &embantu melaksanakan program promosi kesehatan puskesmas

    mengenai +S> terutama & (menguras, mengubur, dan menutup)

    plus.

    b. &embantu puskesmas dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD di

    Selogiri.

    1) Man5aat !agi Pemerintah

    a. &embantu melaksanakan program promosi kesehatan masyarakat

    mengenai +S> terutama& (menguras, mengubur, dan menutup) plus.

    b. &embantu pemerintah dalam upaya menurunkan jumlah kasus DBD di

    $ndonesia.

    3) Man5aat !agi Penulisa. &emperdalam dan memperbaharui pengetahuan mengenai DBD

    b. &enambah pengalaman dalam masalah ilmu kesehatan masyarakat

    terutama mengenai masalah DBD yang terjadi di masyarakat baik

    masyarakat luas maupun di Desa alian#ar, e#amatan Selogiri,

    abupaten 'onogiri

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    5/39

    !A! II

    TINJAUAN PUSTA#A

    -) EMAM !ERARA' EN,UE

    a) e5inisi

    +enyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular

    yang disebabkan oleh irus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk

    Aedes aegypti. +enyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok umur terutama

    pada anak?anak kurang dari 12 tahun (Anggraini, 2010)

    b) Eti%l%gi "an 6ekt%r Penularan

    -tiologi DBD adalah irus Dengue yang merupakan bagian dari ;amili

    flaviviridae.eempat serotipe irus Dengue (D->?1, D->?!,D->?, D->?)

    dapat dibedakan dengan metode serologi. $n;eksi pada manusia oleh salah satu

    serotipe menghasilkan imunitas sepanjang hidup terhadap in;eksi ulang oleh

    serotipe yang sama, tetapi hanya menjadi perlindungan sementara terhadap

    serotipe yang lain. Seseorang akan kebal seumur hidup terhadap serotip yang

    menyerang pertama kali, namun hanya akan kebal dalam :aktu 6 bulan ? 2

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    6/39

    tahun terhadap serotipe irus Dengue lain (Sembel, 2009; Anggraini,

    2010)

    @ektor peluranan penyakit ini adalah Aedes aegypti maupun Aedes

    albopictus merupakan ektor penularan irus Dengue dari penderita kepada

    orang lain melalui gigitan. >yamuk Aedes aegypti merupakan ektor

    penting di daerah perkotaan (daerah urban) sedangkan di pedesaan (daerah

    rural) kedua jenis spesies nyamukAedes tersebut berperan dalam penularan.

    >amunAedes Aegyptiberkembang biak di tempat lembab dan genangan air

    bersih. Sedangkan Aedes albopictus berkembang biak di lubang?lubang

    pohon, dalam potongan bambu dan genangan air lainnya. +ertumbuhan dan

    perkembangan telur sampai nyamuk de:asa memerlukan :aktu kurang

    lebih 4?1 hari1 (Chahaya, I., 2003; Sembel, 2009,Anggraini,

    D.S., 2010).

    ambar 1. Siklus idup >yamukAedes aegypti2

    $) Mekanisme Penularan

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    7/39

    ambar !. 7ara +enularan DBD1

    @irus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk

    Aedes aegypti, nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung irusdengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami iremi.

    emudian irus yang berada di kelenjer liur akan berkembang biak dalam

    :aktu ?1" hari (etrinsi# in#ubation period) sebelum dapat ditularkan

    kembali kepada manusia pada gigitan berikutnya. Di tubuh manusia, irus

    membutuhkan :aktu masa tunas ?6 hari (intrinsic incubation period)

    sebelum menimbulkan penyakit. +enularan dari manusia kepada nyamuk

    hanya dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami

    iremi(Sembel, 2009; Anggraini, 2010)

    ") Pat%genesis !

    1) Sistem askuler

    emokonsentrasi dan penurunan tekanan darah yang ditimbulkan oleh

    kebo#oran plasma ke dalam ruang ekstraaskuler akibat peningkatan akut

    permeabilitas askuler merupakan pato;isiologi primer DBD danDengue

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    8/39

    Shoc Syndro!e (DSS). Dikutip dari ubler D.5. (199) dalam

    Soegijanto .S. (!""6), pada kasus?kasus berat terjadi penurunan olume

    plasma lebih dari !"3 dan hal ini didukung dengan penemuan e;usi

    pleura, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemi pada post mortem. %idak

    terjadi lesi destrukti; yang menetap pada askuler menunjukkan kelainan

    askuler hanya bersi;at sementara yang diakibatkan oleh suatu mediator

    respon tubuh. %iga ;aktor yang terlibat dalam perubahan hemostasis pada

    DBD dan DSS adalah perubahan askuler, trombositopeni, dan kelainan

    koagulasi.

    !) Sistem respon imun

    /eaksi tubuh terhadap masuknya irus menimbulkan mani;estasi

    klinis demam Dengue. @irus yang masuk akan berkembang biak di dalam

    sistem sirkulasi darah yang selanjutnya diikuti dengan iremia yang

    berlangsung selama 2 hingga 4 hari. &akro;ag akan segera bereaksi

    dengan menangkap irus dan makro;ag menjadi A+7 (Antigen

    "resenting #ell). Antigen yang dipaparkan oleh makro;ag tersebut akan

    mengakti;asi sel %?helper dan menarik makro;ag lain untuk mem;agosit

    lebih banyak irus. Selanjutnya sel %?helper akan mengakti;asi sel %?

    sitotoksik untuk melisis makro;ag yang sudah mem;agosit irus. Selain

    itu, sel %?helper juga mengakti;kan sel B yang akan memproduksi

    antibodi antara lain antibodi netralisasi, antibodi hemagglutinasi, dan

    antibodi ;iksasi komplemen. +ada umumnya antibodi yang mun#ul

    adalah $g dan $g& yang mulai terbentuk pada in;eksi primer, dan pada

    in;eksi sekunder kadar antibodi yang telah ada meningkat (booster effect)

    (Soegijanto .S., !""6).

    Antibodi terhadap irus dapat ditemukan di dalam darah sekitar

    demam hari kelima, kemudian akan meningkat pada minggu pertama

    sampai ketiga, dan menghilang setelah ! hingga bulan. inetik kadar

    $g berbeda dengan kinetik kadar $g&, oleh karena itu antibodi $g

    harus dibedakan antara in;eksi primer dan sekunder. +ada in;eksi primer

    antibodi $g meningkat sekitar demam hari ke?1, sedang pada in;eksi

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    9/39

    sekunder antibodi $g meningkat pada hari ke?!. leh karena itu

    diagnosis dini in;eksi primer hanya dapat ditegakkan dengan mendeteksi

    antibodi $g& setelah sakit hari ke ?2, diagnosis in;eksi sekunder dapat

    ditegakkan lebih dini dengan adanya peningkatan antibodi $g dan $g&

    yang #epat (ubler D.5. et al., 199 dalam Soegijanto .S., !""6).

    ipotesis i!!une enhance!ent menjelaskan se#ara tidak langsung

    bah:a mereka yang terkena in;eksi kedua oleh irus heterolog

    mempunyai risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD berat.

    Antibodi heterolog yang telah ada akan mengenali irus lain kemudian

    membentuk kompleks antigen?antibodi yang berikatan dengan 8#

    reseptor dari membran leukosit terutama makro;ag. Sebagai tanggapan

    dari proses ini, akan terjadi sekresi mediator asoakti; yang kemudian

    menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga

    mengakibatkan keadaan hipoolemia dan syok (7hen . et al., !""9)

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    10/39

    7CC8 2

    e) Tan"a "an ge9ala

    $n;eksi irus D-> dapat menghasilkan beberapa tingkatan dari

    keparahan penyakit mulai dari in;eksi asimtomatik, seperti keadaan ;lu

    (dengue fever) sampai dengan kondisi hemoragik yang dikarakterisasikan

    dengan kebo#oran plasma dan perdarahan hingga menyebabkan komplikasi

    kematian.

    leh karena gejala DBD sangat berariasi, maka ' membagi

    derajat

    Derajat $ Demam disertai gejala?gejala umum yang tidak khas dan

    mani;estasi perdarahan spontan satu?satunya adalah uji

    tourniCuet positi;.

    Derajat $$ ejala =gejala derajat $, disertai gejala?gejala perdarahan kulit

    spontan atau mani;estasi perdarahan yang lebih berat.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    11/39

    Derajat $$$ Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi #epat dan lemah,

    hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab,

    gelisah,

    Derajat $@ Sho#k berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak

    terukur (Asih, 1999).

    riteria dengue antara lain

    1) riteria dengue tanpadengan tanda bahaya (dengue probable)

    a) Bertempat tinggal di bepergian ke daerah endemik dengue

    b) Demam tinggi mendadak !?4 hari disertai ! dari hal berikut

    ? &ual, muntah

    ? /uam

    ? Sakit dan nyeri

    ? Eji torniket positi;

    ? 0ekopenia

    ? Adanya tanda bahaya

    #) %anda bahaya adalah ? >yeri perut atau kelembutannya

    ? &untah berkepanjangan

    ? %erdapat akumulasi #airan

    ? +erdarahan mukosa

    ? 0etargi, lemah

    ? +embesaran hati F ! #m

    ? enaikan hematokrit seiring dengan penurunan jumlah trombosit

    yang #epat. Dengue dengan kon;irmasi laboratorium (penting bila

    bukti kebo#oran plasma tidak jelas)

    !) riteria dengue berat

    a) ebo#oran plasma berat, yang dapat menyebabkan syok (DSS),

    akumulasi #airan dengan distress perna;asan.

    b) +erdarahan hebat, sesuai pertimbangan klinisi

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    12/39

    #) angguan organ berat, hepar (AS% atau A0% G 1""", gangguan

    kesadaran, gangguan jantung dan organ lain)6.

    Entuk mengetahui adanya ke#enderungan perdarahan dapat dilakukan uji

    tourniCuet, :alaupun banyak ;aktor yang mempengaruhi uji ini tetapi sangat

    membantu diagnosis, sensitiitas uji ini sebesar "3 sedangkan

    spesi;isitasnya men#apai ! 3. Eji %orniCuet dinyatakan positi;, jika

    terdapat 1" atau lebih +etekie pada kulit seluas 1 in#i persegi (!,2 !,2 #m)

    di lengan ba:ah bagian depan (olar) dekat lipat siku (;ossa #ubiti) (',

    !""9)

    +ada penelitian yang terbaru, terbukti dengan melakukan pemeriksaan

    $01", hitung jumlah trombosit dan hitung jumlah lim;osit dari pasien akut

    dapat dilakukan deteksi dini dari DBD. +ada penelitian tersebut dinyatakan

    bah:a in;eksi dengue (dengue ;eer) memiliki karakteristik yang spesi;ik

    yaitu peningkatan jumlah trombosit (F 14.2 H1"m0). Sedangkan bila

    hitung jumlah trombosit rendah (< 14.2 H1"m0) dan tingginya $01"

    kemungkinan pasien tersebut DBD. Sedangkan pada kelompok dengan

    hitung jumlah trombosit, $01" dan lim;osit yang rendah (S1

    digambarkan sebagai antigen Soluble #o!ple!ent &i'ing (S78) pada

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    13/39

    kultur sel yang terin;eksi. >S1 diperlukan untuk kelangsungan hidup

    irus namun belum diketahui aktiitas biologisnya. Dari bukti yang

    sudah ada menunjukkan bah:a >S1 terlibat dalam proses replikasi irus.

    >S1 sendiri dihasilkan dalam ! bentuk yaitu membran asso#iated dan

    se#reted ;orm. Selama in;eksi sel, >S1 ditemukan berkaitan dengan

    organel?organel intrasel atau ditrans;er melalui jalur sekresi ke

    permukaan sel (membran sitoplasma). >S1 bukan bagian dari struktur

    irus tapi diekspresikan pada permukaan sel yang terin;eksi dan memiliki

    determinan?determinan yang spesi;ik group dan tipenya.peran >S1

    dalam imunopatogenesis juga telah disampaikan berdasarkan temuan

    anti?S78 antibodies dalam serum pasien?pasien dengan in;eksi sekunder

    tapi tidak pada in;eksi primer. >S1 dengue disekresikan ke dalam sistem

    sirkulasi darah. Sensitiitas pemeriksaan >S1 optimal hari ke "?.

    02 IgM "an Ig,

    +emeriksaan serologi $g& dan $g antidengue yang se#ara rutin dan

    relati; mudah dikerjakan masih mempunyai keterbatasan yaitu

    ketidakmampuannya mendeteksi proses in;eksi lebih a:al. Antibodi $g&

    akan mun#ul ! sampai 6 hari setelah dimulainya gejala, sedangkan $g

    setelah 6 hari. $g akan meningkat se#ara perlahan dalam beberapa

    minggu. $ni umumnya yang terjadi pada in;eksi primer dengue. +ada

    in;eksi sekunder dengue, kadar $g& kadang?kadang bisa lebih rendah

    atau sulit terdeteksi sehingga dalam keadaan ini deteksi $g menjadi

    sangat penting. adar antibodi $g akan #epat meningkat karena telah

    adanya memori antigen dengue.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    14/39

    ambar . valuation of the sensitivity of S* test+ ,g,g/ test and

    co!bination of the t0o tests depending on day

    of sa!pling after onset of fever.

    g) Penatalaksanaan

    %ata laksana DBD sebaiknya berdasarkan berat ringanya penyakit

    yang ditemukan antara lain

    -2 #asus ! yang "iperb%lehkan ber%bat 9alan)

    +enderita diperbolehkan berobat jalan jika hanya mengeluh panas,

    tetapi keinginan makan dan minum masih baik. untuk mengatasi panas

    diperbolehkan memberikan obat panas para#etamol. Sebagian besar

    kasus DBD yang berobat jalan ini adalah kasus DBD yang menunjukkan

    mani;estasi panas hari pertama dan hari kedua.

    02 #asus ! "era9at I "an II

    +ada hari ke?, , dan 2 panas dianjurkan ra:at inap karena penderita ini

    mempunyai resiko terjadinya sho#k.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    15/39

    32 #asus ! "era9at III "an I6

    Dengue sho#k syndrome termasuk kasus kega:atan yang

    membutuhkan penanganan se#ara #epat dan perlu memperoleh #airan

    pengganti se#ara #epat. Biasanya di jumpai kelainan asam basa dan

    elektrolit1.

    h) Pen$egahan

    +en#egahan penyakit DBD dapat dibagi menjadi tingkatan yaitu

    pen#egahan primer, pen#egahan sekunder, dan pen#egahan tersier.

    1) +en#egahan primer

    +en#egahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk

    mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau men#egah

    orang yang sehat menjadi sakit.

    a) Sureilans @ektor

    Sureilans untuk nyamuk Aedes aegypti untuk menentukan

    distribusi, kepadatan populasi, habitat utama lara, ;aktor resiko

    untuk memprioritaskan :ilayah dan musim untuk pelaksanaan

    pengendalian ektor. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

    surei jentik. Ekuran?ukuran yang dipakai untuk mengetahui

    kepadatan jentikAedes aegyptiadalahHouse ,ndes ($),#ontainer

    ,ndes (#,)+ 1reteau ,ndes (1,)+dan Angka Bebas 5entik (AB5).

    House ,ndes ($), yaitu persentase rumah yang terjangkit lara dan

    atau pupa. #ontainer ,ndes (#,)+ yaitu persentase #ontainer yang

    terjangkit lara atau pupa. 1reteau ,ndes (1,)+ yaitu jumlah

    #ontainer yang positi; per?1"" rumah yang diperiksa. Dari ukuran di

    atas dapat diketahui persentase Angka Bebas 5entik (AB5), yaitu

    jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik per jumlah rumah yang

    diperiksa.

    b) +engendalian @ektor

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    16/39

    +engendalian ektor adalah upaya untuk menurunkan kepadatan

    populasi nyamuk Aedes aegypti. Se#ara garis besar ada #ara

    pengendalian ektor yaitu

    i. +engendalian 7ara imia:i

    +ada pengendalian kimia:i digunakan insektisida untuk lara

    Aedes aegypti yaitu dari golongan organo;os;or (%emephos)

    dalam bentuk sand granules yang larut dalam air di tempat

    perindukan nyamuk atau sering disebut dengan abatisasi. Dosis

    yang digunakan adalah 1ppm atau 1" gram (I 1 sendok makan

    peres) untuk tiap 1"" liter air yang mempunyai e;ek bulan.

    Selama bulan bila tempat penampungan tersebut akan

    dibersihkan atau diganti airnya maka jangan menyikat bagian

    dalam dinding penampungan air.

    ii. +engendalian ayati Biologik

    +engendalian biologis dilakukan dengan menggunakan

    kelompok hidup. Beberapa jenis ikan kepala timah

    (+an#hapan#ha), ikan gabus (/a!busia affinis) adalah

    pemangsa yang #o#ok untuk lara nyamuk. Beberapa jenis

    golongan #a#ing nematoda seperti $o!ano!ar!is iyengari dan

    $o!ano!ar!is culifra' merupakan parasit yang #o#ok untuk

    lara nyamuk.

    iii. +engendalian 0ingkungan

    +engendalian lingkungan dilakukan untuk men#egah nyamuk

    kontak dengan manusia yaitu memasang ka:at kasa pada pintu,

    lubang jendela, dan entilasi di seluruh bagian rumah.

    i. +emberantasa Sarang >yamuk

    !) +en#egahan sekunder

    a) +enemuan, +ertolongan dan +elaporan +enderita dengan #ara

    i) Bila dalam keluarga ada yang menunjukkan gejala penyakit DBD,

    berikan pertolongan pertama dengan banyak minum, kompres

    dingin dan berikan obat penurun panas yang tidak mengandung

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    17/39

    asam salisilat serta segera ba:a ke dokter atau unit pelayanan

    kesehatan.

    ii.Dokter atau unit kesehatan setelah melakukan pemeriksaan atau

    diagnosa dan pengobatan segaera melaporkan penemuan

    penderita atau tersangka DBD tersebut kepada +uskesmas,

    kemudian pihak +uskesmas yang menerima laporan segera

    melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengamatan penyakit

    dilokasi penderita dan rumah disekitarnya untuk men#egah

    kemungkinan adanya penularan lebih lanjut.

    iii.epala +uskesmas melaporkan hasil penyelidikan epidemiologi

    dan kejadian luar biasa (0B) kepada 7amat, dan Dinas

    esehatan otaabupaten, disertai dengan #ara penanggulangan

    seperlunya.

    b) Diagnosis

    #) +engobatan +enderita DBD

    d) +enyelidikan -pidemiologi (+-)

    +enyelidikan -pidemiologi adalah kegiatan pen#arian

    penderitatersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik rumah,

    yang dilakukan dirumah penderita dan !" rumah disekitarnya serta

    tempat?tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penularan,

    hasilnya di#atat dalam ;ormulir +- dan dilaporkan kepada epala

    +uskesmas selanjutnya diteruskan kepada 0urah melalui 7amat dan

    penanggulangan seperlunya untuk membatasi penularan.

    ) +en#egahan tersier

    +en#egahan tingkat ketiga ini dimaksudkan untuk men#egah

    kematian akibat penyakit DBD dan melakukan rehabilitasi. Epaya

    pen#egahan ini dapat dilakukan dengan pemberian #airan intraena

    diberikan pada kondisi penderita tidak memungkinkan untuk diberikan

    #airan melalui oral, antipiretik seperti parasetamol diberikan jika

    diperlukan. ksigen tambahan dapat diberikan pada penderita dengan

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    18/39

    renjatan disertai sianosis, dan pemberian antibiotik jika diduga ada

    in;eksi sekunder.

    0) PEM!ERANTASAN SARAN, N*AMU#

    a. +engertian

    +emberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (+S> DBD)

    adalah kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penularDBD (Aedes aegypti) di tempat tempat perkembangbiakannya9.

    b. %ujuan +S> DBD

    &engendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga penularan

    DBD dapat di#egah atau dikurangi9.

    #. Sasaran +S> DBD

    Sasaran pemberantasan sarang nyamuk DBD yaitu semua tempat

    perkembangbiakan nyamuk penular DBD antara lain

    1) %empat penampungan air (%+A) untuk keperluan sehari?hari.

    !) %empat penampungan air bukan untuk keperluan sehari?hari

    (non?%+A).

    ) %empat penampungan air alamiah9.

    d. Ekuran eberhasilan +S> DBD

    eberhasilan kegiatan +S> DBD antara lain dapat diukur dengan Angka

    Bebas 5entik (AB5), apabila AB5 lebih atau sama dengan 92 3 diharapkan

    penularan DBD dapat di#egah atau dikurangi9.

    e. 7ara +S> DBD

    +S> DBD dapat dilakukan dengan #ara ;isik, kimia, biologi dan fogging.

    Se#ara ;isik dapat dilakukan dengan #ara J&K, yaitu

    1) &enguras dan menyikat tempat?tempat penampungan air, seperti bak

    mandi, drum, dan lain?lain seminggu sekali (&1).

    !) &enutup rapat=rapat tempat penampungan air, seperti gentong

    airtempayan, dan lain?lain (&!).

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    19/39

    ) &engubur dan menyingkirkan barang?barang bekas yang dapat

    menampung air hujan (&)9.

    7ara biologi yaitu dengan memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala

    timah, ikan gupi, ikan #upang. Sedangkan dengan #ara kimia:i yaitu

    dengan menggunakan larasida yang dikenal dengan ;ormulasi temephos,

    dosis yang digunakan adalah 1ppm atau 1" gram (I 1 sendok makan peres)

    untuk tiap 1"" liter air yang mempunyai e;ek bulan. Selama bulan bila

    tempat penampungan tersebut akan dibersihkan atau diganti airnya maka

    jangan menyikat bagian dalam dinding penampungan air. Air dengan abate

    tidak membahayakan dan aman bila diminum.

    ;.&ogging

    &ogging merupakan salah satu pemberantasan dengan pengasapan

    menggunakan insektisida antara lain organophospat (malathion), pyretroid

    sinteti# (lamda sihalotri, #ypermetrin dan al;a methin). Alat yang digunakan

    adalah mesin ;og atau mesin E0@. Entuk membasmi penularan irus dengue

    penyemprotan dilakukan dengan dua siklus dengan interal 1 minggu.

    +enyemprotan siklus pertama semua nyamuk yang mengandung irus

    dengue (nyamuk in;ekti;) dan nyamuk?nyamuk lainnya akan mati. %api akan

    mun#ul nyamuk baru yang diantaranya akan menghisap penderita yang

    iremia yang masih ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan

    kembali. eseluruhan #ara tersebut di atas dikenal dengan istilah J&

    +lusK(Depkes /$, !""2).

    &ogging dapat berbahaya jika dilakukan tidak sesuai prosedur. Selain

    bisa menyebabkan kera#unan akibat menghirup gas semprotan, fogging

    juga berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu asap

    fogging se#ara tidak langsung juga bisa menempel pada makanan, bantal,

    dan barang pribadi lain yang pada akhirnya juga mengakibatkan kera#unan.

    eseimbangan ekosistem dapat terganggu dengan terbasminya serangga?

    serangga non?target yang bukan merupakan ektor DBD (Soebijoto, !"11).

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    20/39

    &ogging sangat men#emari lingkungan dan akhirnya men#emari

    manusia, disamping itu tindakanfoggingharganya mahal dan hasilnya tidak

    begitu signi;ikan, karena setiap fogging hanya ;okus dengan radius 1""

    meter dan membutuhkan liter pestisida dan 6" liter solar dan akhirnya

    denganfoggingmasyarakat menjadi terlena dan terjadilah resistensi.

    %erdapat beberapa penelitian mengenai hubungan antara paparan

    malathion dengan kejadian kelainan gastrointestinal dan ternyata ditemukan

    bah:a :anita hamil yang terpapar malathion mempunyai risiko !,2 kali

    lebih besar anaknya menderita kelainan gastrointestinal.

    &alathion yang merupakan pestisida golongan organo;os;at ini juga akan

    menghambat enLim cholenesterase sehingga dapat merusak sistem sara;,

    gastrointestinal, keseimbangan hormon dan gangguan sistem imun. &asalah

    lain yang juga pernah diteliti adalah paparan terhadap malathion ini

    mengakibatkan leukemia pada anak?anak, anemia aplastik, gagal ginjal,

    De;ek pada bayi baru lahir, kerusakan gen dan kromosom, kerusakan paru

    dan penurunan sistem kekebalan tubuh. &alathion juga diduga mempunyai

    peran terhadap ! gangguan, mulai dari gangguan gerakan sperma hingga

    kejadian hiperakti; pada anak. Bahaya dari pestisida dapat menimbulkan

    dampak kronis, yaitu pada

    1) Sistem syara;, >eurotoksin masalah ingatan yang ga:at, sulit

    berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, kehilangan

    kesadaran dan koma

    !) Sistem gastrointestina* &untah?muntah, sakit perut dan diare adalah

    gejala umum dari kera#unan

    ) Sistem kekebalan dan eseimbangan hormon.

    Adapun gejala yang sering timbul dimulai dengan sakit kepala, pusing,

    mual, sakit dada, muntah?muntah, kudis, sakit otot, keringat berlebihan,

    kram, diare, sulit berna;as, pandangan kabur dan akhirnya dapat

    menyebabkan kematian.

    Dampak jangka panjang yang ditimbulkan pestisida yaitu arsinogenic,

    !utagenic, teratogenicdan residu sisa berbahaya bagi konsumen.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    21/39

    Bahan tambahan lainnya padafoggingyaitu solar. Solar merupakan salah

    satu bahan bakar yang berasal dari ;osil. asil pembakaran berupa -misi

    7, >!, S!. 7?b (dalam darah) MF b7, seharusnya b!, 7

    !1" lebih kuat mengikat b dibanding !. Dampaknya kekurangan !.

    >! bersi;at ra#un, mengakibatkan pneumonia (sembuh 6? minggu),

    penyumbatan bron#hioli (dapat meninggal ?2 minggu). S!bersi;at iritan,

    mudah diserap selaput lendir saluran na;as, produksi lendir berlebihan,

    iritasi. +emaparan berulang?ulang berisiko kanker saluran na;as1".

    leh karena itu penting sekali mengetahui prosedurfoggingantara lain

    a. %erdapat laporan kasus DBD dari elurahan atau /umah Sakit .b. Ada pemberitahuan dari elurahan ke +uskesmas setempat

    #. +uskesmas menindak lanjuti laporan dari desa dengan melaksanakan

    +enyeledikan -pidemiologi yang tujuannya adalah mengetahui ada

    tidaknya penderita DB yang lain atau menemukan tersangka DBD dan

    melaksanakan pemeriksaan jentik pada radius 1"" m dari penderita.

    d. Apabila hasil +enyelidikan -pidemiologi menyebutkan ada penderita DB

    yang lain dan atau ditemukan G tersangka serta ditemukan G 2 3 rumah

    terdapat 5entik nyamuk, maka puskesmas akan meneruskan permohonan

    ;ogging ke Dinas esehatan.

    e. %etapi apabila hasil +- tidak sesuai dengan kriteria diatas, maka

    puskesmas akan menindak lanjuti dengan +S>, pemberian abate dan

    +enyuluhan tanpa dilanjutkan ;ogging.

    Sehingga ;ogging merupakan pilihan terakhir dalam pengendalian ektor,

    namun masyarakat masih sering menggunakan metode ini terutama di

    musim hujan saat ektor DBD sedang mengalami pun#ak kepadatannya11.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    22/39

    !A! III

    METOE

    -) JENIS METOE

    egiatan ini menggunakan metode penyuluhan langsung dengan pendekatan

    kelompok. Dalam hal ini penyuluhan ditujukan kepada kelompok kader dan

    posyandu lansia di Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.

    A) &A#TU

    +enyuluhan langsung dilaksanakan bersamaan dengan posyandu lansia di

    Desa alian#ar, e#amatan Selogiri yaitu pada hari 5umat tanggal !2 April

    !"1 mulai pukul "."" '$B hingga 11."" '$B.

    !) TEMPAT

    %empat penyuluhan adalah lapangan, e#amatan Selogiri.

    C) TAR,ET SASARAN

    Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh kader dan peserta posyandu lansia di

    Desa alian#ar, e#amatan Selogiri.

    ) JUMLA' SASARAN

    5umlah sasaran pada kegiatan ini adalah 22 orang sejumlah kader di Desa

    alian#ar, e#amatan Selogiri.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    23/39

    !A! I6

    'ASIL

    -) PRO4IL #OMUNITAS UMUM

    Desa alian#ar merupakan bagian dari e#amatan Selogiri. %erletak di

    bagian timur e#amatan Selogiri, abupaten 'onogiri. Desa alian#ar

    memiliki :ilayah yang #ukup luas dengan jumlah penduduk yang #ukup

    banyak, yaitu 2.6"4 ji:a, dengan komposisi laki?laki !.9, dan perempuan

    !.669 ji:a.. +enduduknya rata?rata bekerja sebagai pensiunan, petani,

    pedagang, dan buruh bangunan. 8asilitas pendidikan yang tersedia di Desa

    alian#ar berupa ! %, SD, 1 S&+ dan 1 S&A . &ayoritas penduduk

    setempat beragama $slam (2" orang) sisanya menganut agama risten

    +rotestan (1orang), atolik (1! orang), indu (orang) dan Budha ( orang).

    0) ATA ,EO,RA4IS

    A) #e$amatan Sel%giri

    'ilayah +uskesmas e#amatan Selogiri mempunyai :ilayah kinerja

    1" desa dan 1 kelurahan dan merupakan daerah pegunungan berbukit

    dengan ketinggian rata?rata 6" m di atas permukaan laut. Batas?batas

    :ilayah sebagai berikut

    1) Sebelah Barat berbatasan dengan +uskesmas Bulu Sukoharjo

    !) Sebelah Etara berbatasan dengan +uskesmas >guter Sukoharjo

    ) Sebelah Selatan berbatasan dengan +uskesmas &anyaran 'onogiri

    ) Sebelah %imur berbatasan dengan +uskesmas +uskesmas 'onogiri $Adapun peta :ilayah e#amatan Selogiri adalah sebagai berikut

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    24/39

    !) &ilayah #elurahan #alian$ar

    0uas :ilayah elurahan kalian#ar !".!6" a, dan terdiri dari 11 dusun dan

    ! /%. Adapun batas? batas :ilayahnya adalah

    a. Barat Desa 5aten dan 5endib. Etara Desa emantar

    #. %imur 'onokarto 'onogiri dan Desa emantar

    d. Selatan Desa pare dan iri:ono 'onogiri

    Berikut adalah +eta 'ilayah elurahan alian#ar

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    25/39

    +embagian :ilayah kerja elurahan kalian#ar terdiri dari

    1. 1" /' yaitu

    ? /' $ unung 'ijil

    ? /' $$ 5osutan

    ? /' $$$ kalian#ar? /' $@ aron

    ? /' @ Brajan

    ? /' @$ +an#uran

    ? /' @$$ Brumbung

    ? /' @$$$ unung gadung

    ? /' $N +erum +an#uran

    ? /' N klampisan

    !. /% ! Buah

    1) ATA EMO,RA4I#

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    26/39

    elurahan alian#ar memiliki jumlah penduduk sebesar 2.6"4 ji:a, dengan

    komposisi laki?laki !.9, dan perempuan !.669 ji:a.

    A) #%mp%sisi pen"u"uk menurut +ariable kel%mp%k umur "an 9enis

    kelamin kelurahan kalian$ar Tahun 0/-0

    > E&E/ 0 + 5E&0A

    1

    !

    26

    4

    "?6 tahun

    4?1! tahun

    1?1 tahun

    19?! tahun

    !2?22 tahun26?49 tahun

    " tahun keatas

    6

    4

    !94

    9

    44!626

    !

    !6!

    !9

    4

    24464

    9""

    6"9

    29"

    446

    1."91.!

    5E&0A !.9 !.669 2.6"4

    !) #%mp%sisi Pen"u"uk menurut pen"i"ikan : tahun keatas kelurahan

    kalian$ar tahun 0/-/

    1) %amat akademi+% 21 orang

    !) %amat S0%A 12 orang

    ) %amat S0%+ 1"1 orang

    ) %amat SD 1"6 orang

    2) %idak tamat SD " orang

    6) Belum tamat SD 6"" orang

    4) %idak sekolah 124 orang

    C) Mata pen$aharian pen"u"uk bagi umur -/ tahun keatas

    1) +etani sendiri 6!4 orang

    !) Buruh tani 6!4 orang

    ) +engusaha sedang besar 9 orang

    ) Buruh bangunan 2!2 orang

    2) Buruh industri 9 orang6) +edagang 6!! orang

    4) +engangkutan 2"! orang

    ) +>S !"4 orang

    9) AB/$ 4! orang

    1") +ensiunan 1!! orang

    ) Mutasi pen"u"uk #elurahan kalian$ar tahun 0/-0

    > S%A%ES 0 + 5E&0A

    1 +indah 1 ? 1

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    27/39

    !

    2

    Datang

    0ahir

    &ati F 2 tahun&ati < 2 tahun

    1

    6

    11

    1

    ?

    !

    1"

    1

    5E&0A 1 9

    3) SUM!ER A*A #ESE'ATAN *AN, AA

    A) Petugas

    1) Bidan Desa 1 orang

    !) ader +D 1 orang

    !) P%tensi

    1) Dokter umum 1orang!) Dokter Spesialis Dalam 1 orang

    ) Bidan orang

    ) +era:at 4 orang

    2) ader +osyandu 2" orang

    C) Jumlah kel%mp%k p%tensial terkait

    1) epemudaan (di tiap?tiap /% sudah ada kelompok karang taruna yang

    mengadakan kegiatan pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali)

    !) operasi ada ! koperasi di ! /%

    :) SARANA PELA*ANAN #ESE'ATAN *AN, AA

    A) Rumah sakit buah

    1) /umah sakit s:asta 1 buah

    !) /S husus anak 1 buah

    ) /S Bersalin 1 buah

    !) !PS buah

    b. +uskesmas 1 buah

    #. +D 1 buah

    1) +osyandu lansia 1" buah

    !) +osyandu balita 1" buah

    ;) ATA #ESE'ATAN MAS*ARA#ATA) Masalah kesehatan masyarakat sebelum "an sesu"ah inter+ensi

    -2 Masalah kesehatan masyarakat sebelum inter+ensi

    a. %erdapat peningkatan kasus DBD di Desa alian#ar

    %elah terjadi kasus luar biasa di desa alian#ar, hal ini

    dikarenakan pada tahun !"1 terjadi peningkatan kasus DBD lebih

    dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu

    pada tahun !"1!.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    28/39

    ra;ik !. 5umlah asus DBD Desa alian#ar tahun !"11 = !"1(5anuari? April)

    Berdasarkan kasus DBD tersebut telah dilakukan

    penanggulangan kasus DBD sesuai dengan alur penanggulangan DBD

    di lapangan, sepertidi ba:ah ini

    (Penanggulangan #asusOO

    8oging radius

    I!"" m

    +enyuluhan

    +S>OO

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    29/39

    Bagan !. Bagan Alur +enanggulangan 0B?DBD di 0apangan

    O) Demam tanpa penyebab yang jelas pada hari itu atau seminggu sebelumnya

    OO) +S> (+emberantasan Sarang >yamuk) kegiatan menutup, menguras tempat

    penampungan air, dan mengubur atau menyingkirkan barang?barang bekas atau

    #ara lain untuk membasmi jentik

    Berikut adalah data kasus DBD pada tahun !"1 pada bulan 5anuari

    sampai April.

    Bulan >o Data asus DBD Desa alian#ar

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    30/39

    5anuari

    1

    An. $, 1 th, Brajan, /% /' 2

    eterangan

    %elah dilakukan +- pada tanggal 12 januari !"1 denganhasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah post jentik rumah dari penampungan

    air

    #. House inde'(H,) 123

    d. AB5 2 3

    e. 7ounterner inde 9,43

    ;. %idak ditemukan adanya penderita DBD lain atau

    panas

    !

    %n. S, 2 th, Brumbung, /% /' 4

    eterangan %elah dilakukan +- pada tanggal !2 januari

    !"1 dengan hasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik 1" rumah dari 2

    penampungan air

    #. House inde'(H,) 2"3

    d. AB5 2" 3

    e. #ounterner inde' 1 3

    ;. 5umlah rumah diabatisasi 1" rumah

    g. Ditemukan ! penderita panas tanpa sebab, An.+ 14

    th, dan >y./ 2 th.

    %n. A, 2 th, lampisan /% ! /' 1"

    %elah dilakukan +- pada tanggal !9 januari !"1 dengan

    hasil

    a. 5umlah rumah yang diperiksa !" rumah

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    31/39

    b. 5umlah rumah positi; jentik rumah

    #. House inde'(H,) !"3

    d. AB5 " 3e. Ditemukan ! penderita panas tanpa sebab yaitu

    An., 2 th, dan An , 16 th.

    8ebruari 1 %n. +, 6" th, unung 'ijil /%1 /'1

    %elah dilakukan +- pada tanggal 1 8ebruari !"1 dengan

    hasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik rumah

    #. House inde'(H,) !"3

    d. AB5 " 3

    e. 5umlah rumah diabatisasi !" rumah;. %idak Ditemukan penderita panas tanpa sebab

    ! An. ', 1! th, unung adung, /% !, /'

    %elah dilakukan +- pada tanggal 8ebruari !"1 dengan

    hasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik 4 rumah

    #. House inde'(H,) 23

    d. AB5 62 3

    e. #ounterner inde' 1",1 3

    ;. 5umlah rumah diabatisasi 1" rumahg. Ditemukan 1 penderita panas tanpa sebab yaitu

    An.A 1! th

    An. &, th, lampisan /% ! /' 4

    %elah dilakukan +- pada tanggal 16 8ebruari !"1 dengan

    hasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik 2 rumah

    #. House inde'(H,) !23

    d. AB5 42 3

    e. %idak ditemukan penderita panas tanpa sebab

    April 1 An./, 1! th, Brajan /% 1 /' 2

    %elah dilakukan +- pada tanggal ! &ei !"1 dengan hasil

    a. 5umlah rumah yng diperiksa !" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik rumah

    #. House inde'(H,) 123

    d. AB5 2 3

    e. #ounterner inde' !23

    ;. 5umlah rumah yang diabatisasi rumah.

    g. %idak ditemukan penderita panas tanpa sebab

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    32/39

    %abel 1. Data pasien kasus DBD Desa alian#ar Bulan 5anuari? April

    tahun !"1

    b. esadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang

    nyamuk (+S>) se#ara serempak dan berkelanjutan masih rendah. al

    ini dapat terlihat dari AB5 yang kurang dari 923 seperti yang tertera

    pada tabel 1.

    #. urangnya pemahamam masyarakat Desa alian#ar bah:a fogging

    bukanlah solusi terbaik dalam mengatasi penyakit demam berdarah

    dengue. &asyarakat beranggapan bah:a DBD harus ditangani dengan

    foggingtanpa memahami kriteria pelaksanaanfogging dan bahayanya.

    02 Masalah kesehatan masyarakat sesu"ah inter+ensi

    a. &asih terdapat kasus DBD di Desa alian#ar sebanyak kasus pada

    bulan &ei dan 5uni (%abel ).

    Bulan >o Data asus DBD Desa alian#ar

    &ei 1 An. S, 1 th, Brajan, /% 1 /' 2

    ! An.D, 1" th, Brajan, /%1 /' 2

    5uni 1 An. D, 14 th, Brajan, /% ! /' 2

    ! An. S, th, Brajan, /% 1 /' 2

    %elah dilakukan +- pada tanggal 1" 5uni !"1

    dengan hasil

    a. 5umlah rumah yang diperiksa 2" rumah

    b. 5umlah rumah positi; jentik rumah

    #. House inde'(H,) 163

    d. AB5 3

    e. #outerner inde'6, 3

    ;. 5umlah rumah yang diabatesasi 2" rumah

    g. Ditemukan penderita panas tanpa sebab !

    orang, yaitu An. +, 14 th dan An. D, 14 th.

    %abel 1. Data pasien kasus DBD Desa alian#ar Bulan &ei?5uni

    tahun !"1

    b. &asyarakat sudah memahami pentingnya +S> tetapi pada

    kanyataanya belum terdapat kegiatan +S> yang dilakukan se#ara

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    33/39

    serempak dan berkesinambungan sehingga hasilnya yang diharapkan

    kurang maksimal.

    #. &asyarakat sudah mengetahui kriteria fogging dan bahayanya, tetapi

    masih tetap memaksa pihak +uskesmas untuk dilakukanfogging.

    !A! 6

    IS#USI

    Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang banyak

    ditemukan di negara tropis termasuk $ndonesia. Penyakit ini diebabkan

    !leh "ir# dengue dan dit#larkan !leh nyam#k Aedes aegypti, yang

    ditandai dengan demam mendadak d#a am$ai t#%#h hari tan$a

    $enyebab yang %ela, lemah&le#, geliah, nyeri h#l# hati, diertai

    tanda $erdarahan dik#lit ber#$a $ete'hie, $#r$#ra, e'hym!i,

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    34/39

    e$itaki, $erdarahan g#i, hematemei, melena,

    he$at!megali, tr!mb!it!$eni, dan keadaran men#r#n ata#

    ren%atan.

    Desa alian#ar merupakan salah satu desa dengan kasus DBD tertinggi di

    :ilayah e#amatan Selogiri dan terdapat peningkatan kasus setiap tahunnya. al

    itu terbukti dari data bagian +enanggulangan +enyakit &enular (+!&) +uskesmas

    Selogiri. asus terbanyak terjadi pada tahun !"1 dengan jumlah kasus sebanyak

    4 pada bulan 5anuari hingga April. %entu saja hal ini dapat dikatakan sebagai

    asus 0uar Biasa (0B). Dikatakan suatu 0B bila memenuhi salah satu kriteria

    0B yang menga#u pada keputusan Dirjen >o. 21 91 tentang +edoman

    penyelidikan Dan +enanggulangan ejadian 0uar Biasa. &enurut aturan tersebut

    dinyatakan 0B bila terdapat

    1. timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak

    dikenal

    !. peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus menerus selama tiga

    kurun :aktu berturut?turut menurut jenis penyakitnya

    . peningkatan kejadian penyakit atau kematian dua kali lipat atau lebih

    dibandingkan dengan periode sebelumnya ( jam, hari, minggu, bulan,

    tahun)

    . jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan dua kali

    lipat atau lebih bila dibandngkan dengan angka rata?rata per bulan dalam

    tahun sebelumnya.

    asus DBD Desa alian#ar dalam hal ini sudah memenuhi tiga kriteria di atas

    yaitu pada poin 1, , dan .

    Dari data yang ada, diketahui bah:a 24,13 ( dari 4 kasus) kasus DBD

    Desa alian#ar berasal dari Dusun Brajan sedangkan 1,!3 dari dusun

    Brumbung, 1,!3 lampisan, dan 1,!3 sisanya dari unung 'ijil.

    Berdasarkan surei dan analisa yang kami lakukan, Desa Brajan memiliki angka

    kasus yang tinggi dikarenakan terdapat ;aktor?;aktor yang mempengaruhi kejadian

    penyakit DBD, antara lain agent+ host+ environt!ent.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    35/39

    +ada ;aktor agen diketahui bah:a di Desa Brajan memang terdapat irus

    dengue yang merupakan penyebab penyakit DBD. al ini terbukti dari

    terdapatnya pasien yang didiagnosa menderita DBD di desa tersebut. Ada

    serotipe yang tersebar luas di seluruh :ilayah $ndonesia, dan bersirkulasi

    sepanjang tahun, yaitu D-> 1, D-> !, D-> , D-> . @irus tersebut

    dipertahankan siklusnya didalam tubuh nyamuk, yaitu nyamuk Aedes aegypti, dan

    albopictus.

    8aktor yang ke dua adalah ;aktor host+ yaitu man#ia yang

    kem#ngkinan ter%angkit $enyakit DD. erdaarkan keterangan

    mayarakat ekitar, bebera$a $enderita DD memiliki m!bilita

    yang tinggi ehingga mem$erm#dah $en#laran dari #at#

    tem$at ke tem$at lain. Selain it#, 'ara berkir mayarakat yang

    maih k!ner*ati* dalam menyika$i ka# DD. +ereka maih

    mengangga$ baha $emberantaan nyam#k akan berhail

    hanya dengan fogging.

    -akt!r elan%#tnya adalah *akt!r environtment (lingk#ngan).

    Dusun Brajan memiliki satu aliran sungai yang kondisinya tidak tera:at. Banyak

    tumbuhan bambu yang tumbuh liar di sekitar aliran sungai sehingga musim

    penghujan tiba banyak batang bambu yang terisi air hujan. Akibatnya tempat

    tersebut dapat dijadikan sebagai sarang nyamukAedes aegypti untuk bertelur. al

    itu ditunjang dengan kebiasaan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan

    masih rendah. &asyarakat masih gemar membuang sampah di sekitar aliran

    sungai sehingga banyak barang?barang bekas yang mungkin dapat menampung air

    dan menjadi sarang nyamuk di sekitar sungai. esadaran untuk membersihkan

    lingkungan seperti menguras kamar mandi se#ara teratur, menutup tempat

    penampungan air, dan menungubur barang?barang bekas juga sangat rendah

    sehingga dapat menjadi sarang nyamuk. 8aktor lainnya yaitu tingkat kerapatan

    rumah penduduk setempat sehingga memudahkan penularan DBD melalui

    nyamuk Aedes aegypti , karena kemampuan nyamuk ini dapat terbang dengan

    jarak 1"" meter.

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    36/39

    esemua ;aktor?;aktor tersebut memungkinkan banyaknya jentik?jentik

    nyamuk yang terbukti pada saat dilakukan penyelidikan epidemiologi didapatkan

    jentik yang positi; pada beberapa rumah :arga yang mana di interpretasikan

    dengan angka bebas jentik yang rendah yaitu sebesar 43, dan rata?rata House

    inde'!2,413.

    leh karena itu, kami melakukan interensi berupa penyuluhan langsung di

    Desa alian#ar kepada kader?kader setempat dan peserta posyandu lansia yang

    mana diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga penyakit

    ini dapat diberantas. +enyuluhan telah dilakukan di Desa alian#ar pada 5umat,

    tanggal ....jam ..... di......., materi yang diberikan mengenai penyakit DBD,

    pentingnya +S>, prosedur fogging dan bahaya fogging. +enyuluhan berjalan

    lan#ar dan baik. &asyarakat tampak antusias, dan memahami apa yang

    disampaikan. &ereka juga berjanji untuk senantiasa melakukan +S> yang benar

    se#ara serempak dan berkesinambungan.

    Setelah dilakukan interensi, ternyata masih ditemukan kasus DBD pada

    bulan &ei sebanyak ! kasus dan 5uni sebanyak ! kasus. %ernyata setelah kami

    lakukan ealuasi diketahui bah:a masyarakat memang sudah mengetahui tentang

    pentingnya +S> tetapi kegiatan tersebut belum dilakukan serempak dan

    berkelanjutan. Akibatnya nyamuk tersebut masih dapat terus berkembang biak

    menghasilkan telur dan menjadi jentik pada rumah yang tidak melaksanakan +S>

    dan nyamuk yang sudah de:asa yang telah menghisap darah pasien DBD masih

    dapat terbang tidak hanya kerumah yang tidak melaksanakan +S> tetapi juga ke

    rumah yang telah melaksanakan +S>. Sehingga +S> di Desa alian#ar dapat

    dikatakan tidak berjalan se#ara maksimal.

    Selain itu terdapat paradigma yang masih saja melekat bah:a fogging

    adalah #ara yang paling tepat untuk memberantas nyamuk meskipun sudah

    dilaksanakan penyuluhan. Sehingga sudah beberapa kali :arga Desa alian#ar

    meminta untuk fogging. al ini dikarenakan :arga yang semakin panik karena

    terdapat kasus baru di bulan &ei dan 5uni. +uskesmas memang tidak

    melaksanakan fogging karena Desa alian#ar belum memenuhi kriteria untuk

    fogging. &ogging dilakukan bila hasil analisa epidemiologi didapatkan tambahan

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    37/39

    ! atau lebih kasus DBD dalam periode tiga minggu yang lalu atau ada tambahan

    kasus DBD yang meninggal dalam periode tiga minggu yang lalu. Bila salah satu

    kriteria tersebut terpenuhi baru dilakukan fogging ;okus seluas 1 /' atau dukuh

    atau "" m!, atau seluas 16 a.

    +ada Desa alian#ar belum sesuai dengan kriteria diatas, yaitu pada 1

    periode ( minggu) hanya terdapat kasus < ! oleh karena itu puskesmas

    menindaklanjutinya dengan +S>, pemberian abate dan penyuluhan tanpa

    dilanjutkan fogging. +emerintah membuat prosedur ini dikarenakan terdapat

    dampak fogging yang dapat men#emari lingkungan dan membahayakan

    masyarakat. Bahkan dalam beberapa kasus,foggingdapat menyebabkan nyamuk

    menjadi resisten dan akan semakin sulit diberantas. mengingat bahan #ampuran

    yang biasa digunakan adalah !alathion dan solar.

    &alathion yang merupakan pestisida golongan organo;os;at. &alathion ini

    dapat masuk kedalam tubuh melalui inhalasi dan kulit. Dalam tubuh, senya:a ini

    akan menghambat enLim cholenesterase sehingga dapat merusak sistem sara;,

    gastrointestinal, keseimbangan hormon dan gangguan sistem imun. asil

    pembakaran solar antara lain berupa 7, >!, S!. Bila Lat 7 yang merupakan

    hasil pembakaran solar ini dihirup oleh manusia, maka Lat tersebut akan berikatan

    dengan hemoglobin karena a;initas 7 lebih kuat bila dibandingkan dengan

    oksigen. Sehingga hemoglobin yang mengangkut oksigen berkurang. Selain itu

    >! bersi;at ra#un dapat mengakibatkan pneumonia, penyumbatan bron#hioli.

    S!bersi;at iritan, mudah diserap selaput lendir saluran na;as, produksi lendir

    berlebihan, iritan. +emaparan berulang?ulang berisiko kanker saluran na;as.

    !A! 6I

    #ESIMPULAN AN SARAN

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    38/39

    -) #ESIMPULAN

    a. DBD merupakan masalah kita bersama,mengingat begitu kompleksnya

    masalah penularan DBD, maka perlu peran berbagai sektor dan masyarakat

    untuk memberantasnya

    b. +eningkatan kasus DBD di Desa Brajan sangat dipengaruhi oleh tiga ;aktor

    yaitu agent+ host+ environt!ent.

    c. Epaya penanggulangan penyakit DBD yang tepat, e;ekti;, dan e;isien adalah

    pengendalian ektor dengan melaksanakan erakan +emberantasan Sarang

    >yamuk (+S>) yang serempak dan berkelanjutan.

    d. &oggingbukanlah solusi terbaik untuk menanggulani pengakit DBD karena

    memiliki banyak kekurangan.

    0) SARAN

    a)

    A4TAR PUSTA#A

    1. '. !""9. D->E- uidelines 8or Diagnosis, %reatment, +reention,

    and 7ontrol >e: -dition. '

    !. +usat Data dan Sureilans -pidemiologi ementrian esehatan /$, !"1".

    Demam Brdarah Dengue di $nodesia %ahun 196?!""9. Buletin 5endela

    -pidemiologi @olume !, Agustus !"1" . hal 1

    . Subdirektorat +engedalian Arboirosis. !"11. %atalasana De!a!

    1erdarah Dengue Di ,ndonesia+ , !"11. Ditjen ++Q+0 ementrianesehatan /$

    . +! DBD +uskesmas Selogiri. !"1.

    2. Anggraini, D.S., !"1", Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor, 7ita $nsan

    &adani

    6. 7hahaya, $., !"", +emberantasan @ektor DBD di $ndonesia, &edan,

    DigitiLed by

    ESE Digital 0ibrary

    4. Sembel, D.%., !""9, -ntomologi edokteran, -disi. 1., Pogyakarta, 7@

    Andi ;;set

  • 8/10/2019 Minpro Final 2

    39/39

    . Asih P. 1999. Demam Berdarah Dengue* Diagnosis +engobatan

    +en#egahan dan pengendalian. -7* 5akarta. al 14? !