70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization menempatkan Indonesia pada posisi dengan kasus gizi buruk tinggi, yaitu tertinggi kelima di dunia. Pada tahun 2005, sebanyak lima juta balita Indonesia menderita gizi buruk. Jumlah itu sama dengan 27.5% dari total populasi balita. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13% balita berstatus gizi kurang, 4,9% diantaranya berstatus gizi buruk. Data yang sama juga menunjukkan 13,3% anak kurus, 6% diantaranya anak sangat kurus dan 17% anak tergolong sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO, 50% kematian Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 1

Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

minpro

Citation preview

Page 1: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization menempatkan Indonesia pada posisi

dengan kasus gizi buruk tinggi, yaitu tertinggi kelima di dunia. Pada tahun

2005, sebanyak lima juta balita Indonesia menderita gizi buruk. Jumlah itu

sama dengan 27.5% dari total populasi balita.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, sebanyak 13% balita

berstatus gizi kurang, 4,9% diantaranya berstatus gizi buruk. Data yang

sama juga menunjukkan 13,3% anak kurus, 6% diantaranya anak sangat

kurus dan 17% anak tergolong sangat pendek.

Keadaan ini berpengaruh pada masih tingginya angka kematian bayi.

Menurut WHO, 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang

dan gizi buruk. Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat

dan tepat.

Masalah gizi buruk paling tinggi menyerang usia bayi. Hal ini

disebabkan dalam siklus kehidupan manusia, bayi berada dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Bayi yang dilahirkan

dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat

badan dua kali lipat daripada saat dilahirkan.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 1

Page 2: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, diperlukan zat-zat gizi seperti

protein, kalsim, vitamin D, Vitamin A dan K, zat besi, dan sebagainya.

Secara alamiah zat-zat tersebut sebenarnya sudah terkandung di dalam air

susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika bayi diberikan ASI secara eksklusif,

sudah bisa mencukupi kebutuhan gizinya.

Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan putih yang

dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi (Suharyono,

1990).

ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI pada bayi dan tidak

memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat-

obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan, yang

dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan.

Menurut WHO/ UNICEF, cara pemberian makanan pada bayi dan

anak yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir

sampai usia 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai usia 2 tahun.

Mulai 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai

dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

ASI merupakan makanan bayi yang terbaik dan setiap bayi berhak

mendapatkan ASI, maka Departemen Kesehatan telah menerbitkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian Air

Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 2

Page 3: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

ASI sudah diketahui keunggulannya, namun kecenderungan para ibu

untuk tidak menyusui bayinya secara eksklusif semakin besar. Hal ini dapat

dilihat dengan semakin besarnya jumlah ibu menyusui yang memberikan

makanan tambahan lebih awal sebagai pengganti ASI. Pola asuh anak ini

dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai gizi.

Di Indonesia, penelitian dan pengamatan yang dilakukan diberbagai

daerah menunjukan dengan jelas adanya kecenderungan semakin

meningkatnya jumlah ibu yang tidak menyusui bayinya. Berdasarkan Survey

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002, hanya 3,7% bayi yang

memperoleh ASI pada hari pertama. Sedangkan pemberian ASI pada bayi

berusia kurang dari 2 bulan sebesar 64% , antara 2-3 bulan 45,5%, antara 4-5

bulan 13,9% dan antara 6-7 bulan 7,8%. Bayi yang berusia di bawah 2 bulan,

13% diantaranya telah diberikan susu dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan

telah diberikan makanan tambahan. Bayi berusia dibawah 6 bukan yang

menggunakan susu formula sejumlah 76,6% pada bayi yang tidak disusui dan

18,1% pada bayi yang disusui.

Sedangkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 bayi

dan anak bawah usia lima tahun (Balita) yang pernah disusui hanya 90,3%.

Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa praktik pemberian ASIdi perdesaan

relatif lebih tinggi daripada di perkotaan. Bayi dan anak balita yang pernah

diberi ASIdi perdesaan 91,8%, sedangkan di perkotaan 88,8%. Praktik

pemberian ASImenurut status ekonomi rumah tangga terdapat kecenderungan

semakin tinggi status ekonomi rumah tangga semakin rendah praktik

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 3

Page 4: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

pemberian ASIpada bayi dan balita. Pada kelompok status ekonomi terendah

praktik pemberian ASImencapai 92,3%, sedangkan pada kelompok status

ekonomi tertinggi hanya 85,7%. Sumber data cakupan pemberian ASI

Eksklusif di Indonesia antara lain dari SDKI, laporan program dan Riskesdas

2010. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data cakupan pemberian

ASI Eksklusif SDKI 2002 dan 2007 adalah metode recall 24 jam dengan

batasan umur 0-5 bulan. Menurut SDKI 2002 cakupan pemberian ASI

Eksklusif pada bayi umur 0-5 bulan adalah 40,0 persen dan pada tahun 2007

turun menjadi 32,0 persen. Angka tersebut adalah angka rata rata cakupan

pemberian ASI Eksklusif pada bayi umur 0-5 bulan.

Probabilitas kumulatif ketahanan hidup bayi menurut durasi pemberian

ASIadalah sebagai berikut: pemberian ASI0 bulan ketahanan hidupnya adalah

71%, pemberian ASI1-2 bulan ketahanan hidupnya adalah 91%, 3 bulan

adalah 95%, 4 bulan adalah 94%, 5 bulan adalah 96%, dan 6 bulan atau lebih

adalah 99%. Artinya jika bayi yang lahir kemudian diberi ASIminimal sampai

6 bulan maka bayi tersebut akan memiliki kesempatan 99% untuk merayakan

ulang tahun pertamanya.

Data dari Prof Rulina Suradi, SpA (K) IBCLC, konsultan neonatologi

RSCM menunjukkan bahwa jumlah ibu yang memberikan ASI Eksklusif

tidak lebih dari dua persen dari jumlah total ibu melahirkan. Kondisi ini lebih

rendah dari prediksi Unicef yang sekitar 3,7%. Rata-rata ibu menyusui

anaknya hanya selama 1,7 bulan. Tentu saja hal ini dapat mereduksi potensi

anak baik dari segi fisik, intelektual juga psikis.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 4

Page 5: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Menurut data Depkes tahun 2001, hampir semua balita pernah diberi

ASI(97%), namun proporsi bayi umur 0-3 bulan yang hanya mendapatkan

ASI Eksklusif hanya 47,5 %, masih jauh dari target (80%) dan pada umur 45

bulan turun menjadi 14%. Bila dibandingkan dengan data SKRT 1992 dimana

ASIEsklusif untuk anak umur 0-3 bulan mencapai 63,7% terlihat adanya

penurunan.

Berdasarkan data laporan tahunan tahun 2013 mengenai bayi yang

mendaoat ASI Eksklusif di Sungai Kupang, terdapat 108 bayi dari 349 bayi

yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif, atau sekitar 31 %. Dengan Desa

Sungai Kupang menempati urutan tertinggi, yaitu 45 dari 108 bayi, atau

sekitar 42%.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, terlihat bahwa gizi buruk

merupakan suatu masalah yang serius. Apabila tidak dilakukan usaha

eliminasi maka akan terjadi peningkatan jumlah angka kematian bayi. Salah

satu penyebab utama dari gizi buruk yang terjadi pada bayi adalah kurangnya

asupan nutrisi. Nutrisi yang lengkap untuk bayi berusia 0- 6 bulan dapat

diperoleh dari ASI. Sehingga bayi sebaiknya diberikan ASI Eksklusif. Namun,

dari berbagai penelitian yang dilakukan terlihat penurunan jumlah ASI

eksklusif. Hal ini berkaitan erat dengan pola asuh ibu. Perilaku atau pola asuh

ibu dipengaruhi tingkat pengetahuan ibu, tingkat sosioekonomi. dan warisan

budayasetempat.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 5

Page 6: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Hal yang paling mungkin dilakukan intervensi adalah dari segi

pengetahuan ibu. Oleh karena itu penderita tertarik untuk mengetahui

Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di

Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru?

C. Tujuan

1. Umum

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu

tentang pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Perawatan Sungai

Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru.

2. Khusus

a. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang pentingnya

pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Kelumpang Hulu.

b. Menigkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu tentang pemberian ASI

Eksklusif di Kecamatan Kelumpang Hulu.

B. Manfaat

1. Bagi Puskesmas

Sebagai informasi dan masukan dalam rangka peningkatan

program pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Perawatan Sungai

Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu

2. Bagi Masyarakat

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 6

Page 7: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

a. Terciptanya masyarakat yang sadar akan pentingnya pemberian

ASI Eksklusif untuk bayi.

b. Memberikan pengetahuan bagi para ibu tentang pemberian ASI

Eksklusif yang benar.

c. Memberikan informasi serta solusi bagi ibu-ibu yang bekerja dalam

masa menyusui.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 7

Page 8: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

Pengertian Pengetahuan

Pengertian pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah segala sesuatu yang diketahui; kepandaian (KBBI, 2003).

Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan yang

dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara

obyektif. Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah

dialami dan yang diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan

non formal (Mangindaan, 1996).

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. dalam pengertian lain, pengetahuan adalah

berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan

inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau

akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum

pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Pengetahuan atau kognitif seseorang tentang ASI adalah hasil tahu

yang terjadi setelah seorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu yang sebagian besar diperoleh melalui indera mata dan telinga.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 8

Page 9: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Pengetahuan ini merupakan bagian yang penting dalam membentuk

perilaku seseorang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pengetahuan

seseorang tentang ASI adalah merupakan hasil tahu seseorang setelah

melakukan berbagai penginderaan terhadap sejumlah objek yang berkaitan

dengan pola pemberian ASI.

Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang dicakupkan di dalam domain kognitif menurut

Notoatmodjo (2003) mempunyai 6 tingkat, yakni:

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima.

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d) Analisis (Analysis)

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 9

Page 10: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (synthesis)

Sintesis menujuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

a) Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik mencakup: Sifat Kepribadian, Bakat

Pembawaan, Intelegensi, Motivasi, Usia dan Pengalaman,

Pendidikan, Pekerjaan dan Informasi

b) Faktor ekstrinsik

Faktor ekstrinsik mencakup: Lingkungan, Agama dan

Kebudayaan.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 10

Page 11: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

B. Definisi

ASI adalah singkatan dari Air Susu Ibu yaitu cairan putih yang

dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi (Suharyono,

1990).

ASI eksklusif atau menyusui eksklusif adalah memberikan hanya

ASIpada bayi dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk

air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASIperah juga

diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan.

Pemberian ASI Eksklusif atau menyusui predominan adalah menyusui

bayi, tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air,

misalnya teh (biasanya sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum

ASIkeluar). Pemberian ASI Eksklusif atau menyusui parsial adalah menyusui

bayi serta memberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur

atau makanan lainnya, (baik diberikan secara kontinyu maupun diberikan

sebagai makanan prelakteal).

C. Komposisi

Kolostrum adalah ASIkhusus berwarna kekuningan, agak kental

dan diproduksi sampai beberapa hari setelah persalinan. Setelah beberapa

hari, kolostrum berubah menjadi ASImatang/matur.

Kolostrum mempunyai kandungan:

1. Zat kekebalan, terutama IgA

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 11

Page 12: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

2. Sel darah putih

3. Faktor-faktor pertumbuhan

4. Vitamin A

5. Pencahar

6. Faktor pematangan epidermal

Kegunaan kolostrum:

1. Melindungi terhadap alergi

2. Mengandung factor pematangan epidermal yang berguna untuk

melapisi saluran pernafasan dan mencegah kuman penyakit memasuki

saluran pernafasan

3. Membersihkan mekonium, membantu mencegah bayi ikterus/ kuning

4. Membantu usus berkembang lebih matang, mencegah alergi dan

keadaan tidak tahan laktosa (intoleransi laktosa).

5. Mengurangi keparahan infeksi, mencegah penyakit mata.

Susu awal (foremilk) adalah ASIyang lebih bening, diproduksi

pada awal proses menyusui. Susu akhir (hindmilk) adalah ASIyang lebih

putih, diproduksi pada akhir proses menyusui. Susu akhir kelihatan lebih

putih dari pada susu awal, sebab banyak mengandung lebih banyak lemak.

Lemak tersebut memberi banyak energi. Inilah alasan penting untuk tidak

melepas bayi dari satu payudara terlalu cepat, bayi sebaiknya dibiarkan

terus meyusui sampai ia mendapatkan semua yang diperlukan.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 12

Page 13: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

D. Manfaat ASI

Manfaat ASI untuk bayi :

1. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, mineral,air, dan enzim

yang dibutuhkan oleh bayi sehingga dapat mengurangi risiko

terjadinya kekurangan nutrisi.

2. ASI mengandung asam lemak penting yang dibutuhkan bagi

pertumbuhan otak, mata, dan pembuluh darah yang sehat.

3. ASI kaya akan antibodi dan substansi anti infeksi lainnya yang

melindungi bayi dari infeksi

4. ASI selalu berada pada suhu yang tepat

5. Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang lengkap untuk

memenuhi kebutuhan bayi dampai berusia enam bulan

6. Tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyakit lainnya

7. Mencegah terjadinya anemia pada bayi karena ASI mengandung

zat besi yang mudah diserap

8. ASI mengandung faktor pematangan serebrosida yang membuat

bayi lebih cerdas di kemudian hari.

9. ASI kaya akan vitamin A yang mencegah infeksi dan Vitamin K

yang mencegah pendarahan pada bayi baru lahir.

10. ASI membantu pertumbuhan bakteri sehat dalam usus, yaitu

Lactobacillus bifidus yang mencegah bakteri penyebab penyakit

lainnya sehingga bisa mencegah diare.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 13

Page 14: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu:

Menurut DEPKES RI (2002):

1. Sebagai kontrasepsi sementara karena pemberian ASI Eksklusif

dapat menunda haid dan kehamilan, yang disebut dengan Metode

Amenorea Laktasi (MAL)

2. Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan

biaya untuk makanan bayi. Dengan demikian akan menghemat

pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan

peralatannya.

Menurut Ramaiah (2007):

1. Menyusui mengurangi risiko kanker payudara dan indung

telur

2. Menyusui menolong menurunkan kenaikkan berat badan

berlebihan yang terjadi selama kehamilan sehingga menurunkan

risiko terjadinya obesitas.

Menurut STIKES Bhamada Slawi Tegal (2008):

1. Aktivitas mengisap sang bayi dapat mengatasi rasa tidak enak di

payudara yang dipenuhi air susu ibu.

2. Menyusui juga membantu mengembalikan bentuk tubuh ke

semula.

3. Lebih praktis karena persediaan susu yang suhunya tepat dan selalu

tersedia saat bayi membutuhkannya.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 14

Page 15: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Keuntungan psikologis menyusui. Menyusui membantu ibu

dan bayi membentuk hubungan yang erat dan penuh kasih sayang yang

membuat ibu merasa sangat puas secara emosional. Kontak kulit antara

ibu dan bayi segera setelah persalinan membantu mengembangkan

hubungan tersebut. proses ini disebut bonding. Bayi jarang mengangis

dan akan tumbuh berkembang lebih cepat jika bayi selalu dekat dengan

ibunya dan disusui segera setelah dilahirkan.

Ibu yang menyusui merespon bayinya dengan cara yang lebih

penuh kasih sayang. Ibu jarang mengeluh dalam memenuhi kebutuhan

bayi untuk diperhatikan dan menyusui di malam hari. Dengan cara ini

maka sedikit kemungkinan ibu mengabaikan pengasuhan bayinya.

Meskipun kini susu formula telah dibuat dengan komponen

yang sangat mirip ASI, namun beberapa manfaat ASItak bisa

tergantikan. Faktor penting yang terkandung dalam ASI, yaitu zat

antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh dan berbagai enzim

yang terkandung dalam ASIuntuk membantu penyerapan seluruh zat

gizi tidak bisa didapatkan anak dari susu formula.

Pemberian ASI Eksklusif berpengaruh pada kualitas kesehatan

bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif,

maka kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk,

karena pemberian makanan pendamping ASIyang tidak benar

menyebabkan gangguan pencernaan yang selanjutnya menyebabkan

gangguan pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan AKB

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 15

Page 16: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

(Angka Kematian Bayi). Salah satu faktor penyebab tingginya AKB

adalah rendahnya gizi bayi. AKB merupakan salah satu indikator

kesehatan yang sensitif, pada tahun 2003 AKB di Indonesia tercatat 35

per 1000 kelahiran hidup. Meskipun di Indonesia AKB tidak

mengalami perbaikan tetapi keadaan jauh lebih buruk, sedangkan

dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook di negara Asia bagian

timur dan tengah, AKB di Vietnam 18, Thailand 17, Filipina 26,

Malaysia 5,6, dan Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup.8

Berdasarkan hasil penelitian Rulina tahun 2002 kasus Gizi

buruk pada balita dari berbagai provinsi di Indonesia masih tinggi dari

11,7 % gizi buruk tersebut terdapat pada bayi berumur kurang dari 6

bulan. Hal ini tidak perlu terjadi jika ASI diberikan secara baik dan

benar, karena menurut penelitian dengan pemberian ASI saja dapat

mencukupi kebutuhan gizi selama enam bulan.

Penelitian yang dilakukan di Ghana menunjukkan 22 persen

kematian bayi yang baru lahir yaitu kematian bayi yang terjadi dalam

satu bulan pertama dapat dicegah bila bayi disusui oleh ibunya dalam

satu jam pertama kelahiran. Mengacu pada hasil penelitian tersebut,

maka diperkirakan program “Menyusu Dini” dapat menyelamatkan

sekurangnya 30.000 bayi Indonesia yang meninggal dalam bulan

pertama kelahiran.

Probabilitas kumulatif ketahanan hidup bayi menurut durasi

pemberian ASIadalah sebagai berikut: pemberian ASI0 bulan

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 16

Page 17: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

ketahanan hidupnya adalah 71%, pemberian ASI1-2 bulan ketahanan

hidupnya adalah 91%, 3 bulan adalah 95%, 4 bulan adalah 94%, 5

bulan adalah 96%, dan 6 bulan atau lebih adalah 99%. Artinya jika

bayi yang lahir kemudian diberi ASIminimal sampai 6 bulan maka

bayi tersebut akan memiliki kesempatan 99% untuk merayakan ulang

tahun pertamanya.

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

I. Rangsangan Otot payudara

Produksi ASI memerlukan rangsangan pada otot payudara agar

kelenjar buah dada bekerja lebih efektif, misalnya dengan melakukan

massase/ mengurut buah dada.

II. Keteraturan Anak Menghisap

Penghisapan oleh anak mempunyai pengaruh dalam pengeluaran

hormon pituitrin yang akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot

polos payudara dan uterus. Kontraksi pada payudara berpengaruh pada

pembentukan air susu Ibu sedangkan kontraksi pada uterus untuk

mempercepat involusi.

III. Keadaan Ibu

Untuk dapat menghasilkan air susu Ibu yang cukup, keadaan Ibu harus

sehat baik jasmani dan rohani. Bila Ibu tidak dapat mensuplai bahan

karena tubuh tidak sehat, input makanan yang kurang, untuk membawa

bahan yang akan diolah sel acini di payudara maka bahan tidak sampai

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 17

Page 18: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

pada sel acini tersebut. Dengan demikian, sel acini tidak memiliki

bahan mentah yang akan diolah menjadi ASI sehingga produksi ASI

menurun.

IV. Faktor Makanan

Makanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ASI, karena

ASIdibuat dari zat makanan yang diambil dari darah Ibu yang sudah

disiapkan sejak terjadinya kehamilan, karena itu Ibu hamil harus

mendapatkan yang cukup kualitas dan kuantitasnya untuk kebutuhan

sendiri, pertumbuhan janin dan persiapan laktasi. Ibu yang menyusui

dianjurkan untuk menambah asupan makanan yang kaya akan protein

seperti ikan, telur dan kacang-kacangan.

V. Faktor Istirahat

Istirahat berarti mengadakan pelemasan pada otot dan syaraf setelah

mengalami ketegangan dalam melaksanakan kegiatan. Dengan

istirahat, akan timbul penyegaran kembali demikian juga pada Ibu

menyusui yang membutuhkan istirahat yang lebih banyak di luar

maupun di dalam tubuhnya yaitu untuk memproduksi ASI. Dalam

beristirahat sel dan jaringan akan mendapatkan kesegaran kembali dan

dapat bekerja lebih giat, hingga demikian, prosuksi ASIdapat

dipertahankan atau ditingkatkan.

VI. Faktor fisiologis

Terbentuknya ASIdipengaruhi oleh hormon prolaktin yang dikeluarkan

sel alfa dari lobus anterior kelenjar hypofise. Hormon ini merangsang

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 18

Page 19: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

sel acini untuk membentuk ASIapabila ada kelainan misalnya hormon

ini tidak terbentuk atau kurang yang dikeluarkan dengan sendirinya

rangsangan pada sel acini juga berkurang sehingga sel acini pun

jumlahnya kurang atau tidak dapat membentuk ASI

VII. Faktor Obat

Obat yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASIadalah obat

yang mengandung hormon. Hormon tersebut di khawatirkan

mempengaruhi hormon prolaktin dan pituitrine yang berpengaruh pada

pruduksi dan pengeluaran ASI. Apabila hormon prolaktin terhambat

pengeluarannya karena obat yang mengandung hormon tersebut, tentu

rangsangan pada sel acini untuk membentuk air susu akan berkurang.

Posisi bayi pada payudara

Pemberian ASI bisa dalam posisi duduk, berbaring, dan berdiri.

Tiap posisi haruslah tepat untuk memberikan ASI agar ibu dan bayi terasa

nyaman saat menyusui.

Hal-hal yang diperhatikan saat menyusui dengan posisi duduk:

1. Ibu duduk dalam posisi nyaman dan rileks.

2. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.

3. Wajah bayi harus menghadap payudara dengan hidung berhadapan

dengan puting.

4. Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 19

Page 20: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

5. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi, bukan

hanya menyangga kepala dan bahu.

6. Ibu harus meletakkan jari-jarinya di dinding dada di bawah payudara,

sehingga jari telunjuk membentuk topangan di bagian dasar payudara.

7. Ibu dapat menekan lembut payudara dengan ibu jari. Cara ini dapat

memperbaiki bentuk payudara sehingga mempermudah bayi untuk

melekat dengan baik. sebaiknya ibu tidak megang payudara terlalu

dekat ke puting.

8. Ibu harus menyentuh bibir atas bayi dengan puting ibu sehingga bayi

membuka mulut. Tunggu sampai bayi membuka mulut sampai lebar

baru memasukkan puting ke dalam mulut bayi.

Hal-hal yang diperhatikan saat menyusui dengan posisi berbaring:

1. Ibu berbaring dengan posisi nyaman dan santai. Sebaiknya ibu tidak

bertumpu pada sikunya, karena akan menyulitkan bayi melekat pada

payudara.

2. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus.

3. Wajah bayi harus menghadap payudara dengan hidung berhadapan

dengan puting.

4. Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya.

5. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi, bukan

hanya menyangga kepala dan bahu.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 20

Page 21: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

6. Ibu dapat menyangga bayi dengan lengan bawah. Bilaperlu dapat

menyangga payudara dengan lengan atas. Bila ibu tidak menyangga

payudara, ibu dapat memeluk bayinya dengan lengan atas.

Untuk posisi berdiri penting bagi ibu merasa nyaman dan santai. Juga

perhatikan posisi bagi bayi agar ibu bisa memasukkan dengan cukup baik

payudara ibu kedalam mulutnya. perlu diperhatikan posisi tangan. Memeluk

bayi dengan lengan yang berlawanan dengan payudara dan memeluk dengan

lengan bawah.

Memerah ASI

Banyak situasi yang membuat seorang ibu tidak memberikan ASI

salah satunya adalah ibu yang bekerja sehingga mereka tidak memberikan

ASI. Meskipun tidak dapat memberikan ASIsecara langsung sudah selayaknya

seorang ibu yang harusnya menyusui mengeluarkan ASI.

Memerah ASI berguna untuk:

1. Mengurangi bengkak.

2. Mengurangi sumbatan ASI statis.

3. Memberi ASI perah sementara bayi belajar menyusu dari puting yang

terbenam.

4. Memberi ASI perah kepada bayi yang mengalami kesulitan dalam

koordinasi menyusu.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 21

Page 22: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

5. Memberi ASI perah kepada bayi yang “menolak” menyusu dengan

cukup.

6. Mempertahankan pasokan ASI ketika ibu atau bayinya sakit

7. Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja.

8. Mencegah ASI menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya.

9. Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh.

10. Memerah ASI langsung ke mulut bayi.

11. Mencegah puting dan aerola menjadi kering dan lecet.

Cara paling praktis memerah ASI adalah dengan tangan tidak

memerlukan peralatan sehingga ibu dapat melakukannya kapan saja dan

dimana saja. Dengan teknik yang baik cara ini sangat efisien. Mudah saja

memerah dengan tangan jika payudara dalam keadaan lunak. Akan lebih

sulit bila payudara bengkak atau perih. Karenanya ajarkan ibu memerah

dengan tangan pada hari pertama atau hari kedua setelah persalinan.

Untuk menjaga pasokan ASI agar bisa diberikan kepada bayi

sekurangnya memerah ASI tiap 3 jam. Meskipun di tempat kerja usahakan

ibu tetap memerah ASI untuk menjaga pasokan ASI.

Cara memerah ASIdengan tangan:

1. Mencuci tangan

2. Duduk atau berdiri dengan nyaman, dan memegang wadah dekat

payudara

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 22

Page 23: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

3. Meletakkan ibu jarinya pada payudara di atas puting dan aerola, dan

jari telunjuknya pada payudara di bawah puting dan aerola,

berseberangan dengan ibu jari. Ibu menopang payudara dengan jari-

jari lainnya.

4. Menekankan ibu jari dan telunjuk agak kearah dalam menuju dinding

dada. Sebaiknya ibu mengindarkan menekan terlalu ke dalam agar

tidak menyumbat saluran ASI.

5. Menekan payudara di belakang puting dan aerola diantara jari telunjuk

dn ibu jarinya. Ibu harus menekan pada sinus-sinus laktiferus dibawah

aerola.

6. Kadang-kadang pada payudara ibu yang menyusui dimungkinkan

untuk merasakan adanya sinus-sinus tersebut. bentuknya seperti

polong-polongan atau kacang tanah. Bila ibu dapat merasakannya, ibu

dapat menekan di situ.

7. Menekan dan melepaskannya, menekan dan melepaskannya.

8. Kegiatan menekan dan melepaskan ini tidak boleh menyakiti-kalau

sampai sakit, berarti tekniknya salah.

9. Awalnya mungkin ASI tidak keluar, tetapi setelah menekan beberapa

kali, ASI mulai menetes. ASI mungkin mengalir bercucuran bila

refleks oksitosinnya aktif.

10. Menekan aerola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk

memastikan ASI terperah dari seluruh bagian payudara.

11. Hindari memijat atau meluncurkan jari-jarinya pada permukaan kulit.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 23

Page 24: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

12. Hindari meremas puting. Menekan atau menarik puting susu tidak bisa

memerah ASI. Hal ini sama seperti bila bayi hanya menghisap puting.

13. Memerah satu payudara sekurangnya 3-5 menit hingga alirannya

melambat; kemudian memerah sisi satunya; dan kemudian mengulangi

memerah keduanya. Ibu dapat memakai tiap tangannya untuk tiap

payudara, dan menukarnya bila kedua tangan lelah.

14. Memerah ASI secara memadai membutuhkan waktu 20-30 menit,

khususnya pada hari-hari pertama ketika ASIyang dihasilkan hanya

sedikit. Penting sekali tidak mencoba memerah dalam waktu singkat.

Selain menggunakan tangan ibu juga dapat menggunakan pompa spuit.

Cara memakainya:

1. Pasang batang penghisap di dalam silinder bagian luar.

2. Pastikan bahwa tutup karetnya dalam kondisi baik.

3. Pasang corong pada puting.

4. Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit, untuk menciptakan

keadaan hampa udara,

5. Tarik silinder luar ke bawah. Puting akan tersedot ke dalam corong.

6. Kembalikan silinder luar ke posisi semula, dan kemudian tarik ke

bawah lagi.

7. Bila ASI berhenti mengalir, lepaskan ruang hampa udara, tuang ASI ke

luar silinder dan kemudian ulangi prosedur.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 24

Page 25: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Cara merangsang refleks oksitosin:

1. Bangkitkan rasa percaya diri.

2. Cobalah megurangi sumber-sumber nyeri dan kecemasannya.

3. Bantu dia membangun pikiran dan perasaan positif tentang bayinya.

4. Mendekap bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan. Ibu dapat

mendekap bayi di pangkuannya sambil memerah.

5. Minum minuman hangat yang menyegarkan.

6. Menghangatkan payudara.

7. Merangsang puting susu.

8. Memijat atau mengurut payudaranya dengan ringan.

9. Meminta seseorang membantu memijat punggungnya.

ASI tidak cukup

Hampir semua ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk satu

bahkan dua bayi. Biasanya, sekalipun ibu menganggap dirinya tidak punya

cukup ASI, ternyata bayi sudah mendapatkan semua yang dibutuhkannya.

Tanda-tanda bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup:

1. Pertambahan berat badan kurang.

2. Mengeluarkan air seni pekat dalam jumlah sedikit.

3. Bayi tidak puas setelah menyusu

4. Sangat sering menyusu

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 25

Page 26: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

5. Bayi sering menangis

6. Menyusu sangat lama

7. Bayi menolak disusui

8. Bayi mengeluarkan kotoran keras, kering atau hijau.

9. Bayi mengeluarkan kotoran sedikit dan jarang.

10. ASI tidak keluar ketika ibu mencoba memerah

11. Payudara tidak membesar selama kehamilan

12. ASI tidak “keluar” (setelah persalinan).

Meningkatkan ASI dan relaktasi

Jika produksi ASIibu berkurang, ibu perlu meningkatkannya. Jika ibu

telah berhenti menyusui, ibu mungkin ingin memulainya kembali. Ini disebut

relaktasi. Untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan produksi ASI. Untuk

mendapatkan porsi ASIyang awal maka dari berhenti menyusui dibutuhkan

waktu 1-2 minggu.

Cara membantu agar produksi ASI dapat meningkat:

1. Membiarkan bayinya menyusu lebih sering untuk merangsang

payudaranya.

2. Makan dengan gizi seimbang dan cukup.

3. Mengusahakan ibu rileks saat menyusui.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 26

Page 27: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Ibu bekerja

Bekerja merupakan alasan yang paling banyak di berikan saat ibu

ditanya mengapa tidak memberikan ASI pada anaknya. Mereka merasa waktu

nya sudah termakan oleh pekerjaan sehingga dia tidak dapat memberikan ASI.

Dalam kesibukkannya tidak ada waktu senggang untuk memberikan ASI. Ada

juga yang menyalahkan kantor yang merasa tidak memberikan waktu yang

cukup untuk cuti pasca melahirkan. Maka dari itu ada beberapa cara agar tetap

memberikan ASImeskipun ibu bekerja.

Nasehat untuk ibu yang bekerja di luar rumah:

1. Bila memungkinkan bawalah bayi anda ke tempat kerja. Ini bisa saja

sulit dilaksanakan bila di sekitar tempat kerja tidak tersedia penitipan

bayi, atau apabila transportasi penuh sesak. Bila tempat kerja dekat

rumah, ibu mungkin bisa pulang untuk menyusui atau meminta orang

mengantarkan anaknya ke tempat kerja.

2. Susuilah secara eksklusif dan sesering mungkin selama cuti

melahirkan. Cara ini memberi bayi keuntungan menyusu, dan akan

membuat pasokan ASI. Dua bulan pertama adalah yang terpenting.

3. Jangan mulai memberi makanan lain sebelum benar-benar

membutuhkan. Tidak perlu menggunakan botol sama sekali.

4. Teruskan menyusui di malam hari, dini hari, dan kapan saja saat ibu di

rumah. Ini mempertahankan pasokan ASI. Cara ini memberikan bayi

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 27

Page 28: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

keuntungan ASI, bahkan sekalipun ibu memutuskan memberikan susu

formula di siang hari satu atau dua kali.

5. Belajarlah memberikan ASIsemenjak bayi lahir.

6. Perah ASIsebelum bekerja, dan tinggalkan ASIperah tersebut kepada

pengasuh untuk diberikan kepada bayi. Tutup ASIpada cangkir atau

wadah bersih taruh di tempat sejuk atau lemari es. Jangan pernah

merebus ASIkarena akan merusak zat-zat antiinfeksi yang terkandung.

7. Susui bayi setelah ibu memerah ASI.

Perawatan payudara saat kehamilan

Saat hamil, payudara merupakan bagian tubuh yang terlihat membesar

selain perut. Tentu saja pembesaran payudara akibat kelenjar susu yang

berfungsi ini membutuhkan perawatan yang baik. Berikut adalah penjelasan

tentang cara merawat payudara selama kehamilan:

1. Pijat puting susu dengan cara memutar secara lembut sekitar 10 detik

sewaktu mandi

2. Gunakan bantuan baby oil atau minyak zaitun jika payudara sangat

peka sentuhan

3. Jika bra Anda terasa mulai sempit karena pembesaran payudara,

segera ganti dengan ukuran yang pas

4. Pada trimester akhir, pijatlah secara lembut payudara khususnya di

daerah aerola dan puting susu

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 28

Page 29: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

5. Hindari menggunakan sabun di daerah puting karena dapat

menyebabkan daerah ini kering. Cukup gunakan air hangat dan

keringkan dengan handuk yang lembut.

Setelah usia kehamilan 5 bulan, ibu mutlak melakukan perawatan payudara

untuk persiapan menyusui. Bisa dilakukan saat mandi atau setelahnya.

Berikut caranya:

1. Setelah payudara dibersihkan, oleskan dengan baby oil

2. Pijatlah sekeliling payudara dengan kedua tangan searah jarum jam

kemudian berbalik arah (berlawanan dengan jarum jam)

3. Pijatlah dari bawah menuju puting (bukan memijat putting)

4. Ketuk-ketuk payudara dengan ruas jari untuk memperlancar

peredaran darah

5. Bersihkan puting dengan kapas dan baby oil, lalu bersihkan payudara

dan puting memakai air hangat, lalu air dingin. Keringkan dengan

handuk

6. Lakukan pemijatan ini secara rutin setiap hari

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 29

Page 30: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

BAB III

METODE

A. Desain

Variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan pada saat

bersamaan dan penelitian ini mengenai Tingkat Pengetahuan Tentang

Pentingnya ASI Eksklusif di Posyandu Mawar, Desa Sungai Kupang.

Rencana kegiatan:

Hari / tanggal : Rabu 26 Februari 2014

Waktu : 09.30 – 10.00 WITA

Tempat : Posyandu Mawar, Desa Sungai Kupang

Acara : Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif

Sumber daya:

Dokter internsip : 4 orang

Petugas kesehatan : 1 orang bidan

Petugas non kesehatan : 5 orang kader posyandu

Alat peraga : LCD, Laptop

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki anak dibawah usia 2

tahun di Desa Sungai Kupang

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 30

Page 31: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

b. Sampel

Sampel penelitian adalah ibu-ibu yang mengikuti kegiatan Posyandu

yang dipilih sebagai tempat pengambilan sampel adalah Posyandu

Mawar, Desa Sungai Kupang.

C. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dengan cara primer, yaitu

mendapatkan langsung data dari responden melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner pre tes dan post tes.

D. Instrumen (Alat pengumpulan data)

Intrumen pengumpulan data penelitian adalah kuesioner dan

wawancara

E. Rencana pengolahan dan analisis data

Rencana pengolahan data

Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap:

Editing: memeriksa data

Menjumlah banyaknya lembar daftar pertanyaan

Memeriksa apakah semua sudah terisi dengan baik

Mencari adanya kesalahan pengisian

Coding: memudahkan proses pengolahan data

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 31

Page 32: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Tabulating: pembuatan table

Rencana analisis data

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat

6. Rencana penyajian data

Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel (tabulating) univariat

7. Langkah-langkah intervensi

Pada kegiatan intervensi pengetahuan tentang pentingnya ASI

Eksklusif di Puskemas Perawatan Sungai Kupang, dilakukan melalui beberapa

tahapan yaitu:

a. Memilih Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kudengan dengan

tingkat partisipasi masyarakat tertinggi.

b. Mempersiapkan sarana-sarana pendukung yang dapat digunakan untuk

menyampaikan informasi tentang pengetahuan tentang ASI Eksklusif

c. Melakukan pertemuan kader dan bidan posyandu yang dipilih untuk

diberikan intervensi

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 32

Page 33: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

BAB IV

HASIL

A. KEADAAN UMUM

1. GEOGRAFIS

Puskesmas Perawatan Sungai Kupang secara administrasi terletak

di Ibukota Kecamatan Kelumpang Hulu yaitu JL.P.Adipati Rt.06 Desa

Sungai Kupang, yang merupakan satu-satunya Puskesmas di Kecamatan

Kelumpamng Hulu, yang mempunyai Luas Wilayah kerja + 533,44 Km

persegi yang terdiri 10 buah desa yaitu Desa Sungai Kupang, Desa Benua

Lawas, Desa Sidomulyo, Desa Karang Payau, Desa Karang Liwar, Desa

Bangkalaan Melayu, Desa Bangkalaan Dayak, Desa Cantung Kiri Hilir,

Desa Magkirana Dan Desa Laboran.

Puskesmas Sungai Kupang terletak pada 30 mil arah barat laut

dari Ibukota Kabupaten Kotabaru. Wilayah kerja Puskesmas Perawatan

Sungai Kupang berbatasan langsung dengan wilayah sebelah utara dengan

kecamatan sungai durian, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan

kelumpang barat, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan

kelumpang selatan dan kecamatan batulicin (kabupaten tanah bumbu)

dan sebelah barat berbatasan dengan kecamatan hampang.

2. DEMOGRAFIS

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Perawatan Sungai

Kupang tahun 2013 adalah sebesar 14.906 jiwa, balita 1.953 jiwa, bayi

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 33

Page 34: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

349 jiwa, jumlah KK 4.192 jiwa sedang distribusi penduduk tiap desa

dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Perdesa di wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sungai Kupang Tahun 2013

No DesaJumlah

Penduduk KKBalita

Bayi

Luas wilayah

( Km2 )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sungai Kupang

Sidomulyo

Mangkirana

Cantung Kiri Hilir

Banua Lawas

Karang Payau

Karang Liwar

Bangkalaan Melayu

Bangkalaan Dayak

Laboran

4995

1147

269

1279

916

1043

741

2335

1509

672

1.347

339

75

366

254

312

210

694

433

162

655

151

33

168

120

137

97

306

198

88

117

27

6

30

21

25

18

54

35

16

52,68

25,16

29,59

52,68

40,55

43,21

47,94

81,09

164,26

51,79

JUMLAH 14906 4192 1953 349 533,44

Sumber : Data Puskesmas Perawatan Sungai Kupang

B. KEADAAN SUMBER DAYA

1. TENAGA KESEHATAN

Upaya kesehatan membutuhkan sumber daya manusia yang memadai,

kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan akan memberikan dampak

kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Perawatan Sungai Kupang,

jumlah tenaga yang ada sebanyak 30 orang yang terdiri dari 28 orang Pegawai

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 34

Page 35: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Negeri Sipil (PNS) dan 2 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT). Untuk melihat jenis

tenaga dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 2.3 Data Jumlah Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sungai Kupang Tahun 2013

No Jenis Ketenagaan

Status

JumlahPNS PTT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Dokter Umum

Dokter Gigi

Sarjana Kes.Masyarakat

Apoteker

Asisten Apoteker

Perawat ( D3)/SPK

D3 Bidan

D3 Kesling

Perawat Gigi

Tenaga Labolatorium

Pekarya Kesehatan

D3 Gizi

SPPH

2

1

2

1

1

9

4

1

2

1

1

1

2

1

1

2

1

2

1

1

10

5

1

2

1

1

1

2

Jumlah 30

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 35

Page 36: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Sumber : Data Puskesmas Perawatan Sungai Kupang

2. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan sebagai salah satu sumber daya kesehatan dewasa ini

terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, hal ini bertujuan untuk

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 36

Page 37: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Adapun sarana kesehatan di

Puskesmas Perawatan Sungai Kupang Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Jumlah Pustu, Polindes dan Posyandu Tahun 2013

NO NAMA SARANA KESEHATAN JUMLAH

12

3

4

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Polindes

Posyandu

1

5

3

16

Sumber : Data Puskesmas Perawatan Sungai Kupang

a. Data kesehatan masyarakat

TABEL UNIVARIAT

Hasil Pre test dan Post test ibu-ibu di Posyandu Mawar

No Nama Nilai pre test Nilai post test

1. Ny. S 60 100

2. Ny. H 40 80

3. Ny. I 40 80

4. Ny. I 20 100

5. Ny. U 60 100

6. Ny. T 40 80

7. Ny. R 60 80

8. Ny. R 60 80

9. Ny. E 40 60

10. Ny. D 80 100

11. Ny. H 80 100

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 37

Page 38: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

12. Ny. G 60 80

13. Ny. M 40 60

14. Ny. K 40 60

15. Ny. L 60 60

16. Ny. R 20 60

17. Ny. G 40 80

18. Ny. D 60 80

19. Ny. A 60 60

20. Ny. B 40 80

21. Ny. D 40 60

22. Ny. N 80 100

23. Ny. E 60 80

24. Ny. S 40 60

25. Ny. D 60 80

26. Ny. T 40 60

27. Ny. S 60 80

28. Ny. D 40 60

29. Ny. E 40 80

30. Ny. S 60 100

31. Ny. A 80 80

32. Ny. D 60 100

33. Ny. S 40 80

34. Ny. S 60 80

35. Ny. N 60 80

36. Ny. R 40 80

37. Ny. Y 40 60

38. Ny. C 60 80

39. Ny. S 40 60

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 38

Page 39: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

40. Ny. N 60 80

41. Ny. M 80 100

42. Ny. P 40 60

43. Ny. R 40 60

44. Ny. Y 60 80

45. Ny. R 80 100

46. Ny. S 40 60

47. Ny. S 60 80

Penilaian Pre Test dan Post Test

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata responden

Nilai Rata-Rata : Jumlah Nilai Responden

Jumlah responden

Kriteria Penilaian

Nilai < 75 : kurang

Nilai >75 : cukup

NILAI RATA-RATA PRE TEST

NILAI RATA-RATA POST TEST

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 39

Page 40: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Dilihat dari hasil di atas didapatkan hasil rata-rata pre test : 52,34 dan hasil

post test: 77,87. Sebelum penyuluhan hasil test menunjukkan tingkat pengetahuan

kurang, setelah diberikan penyuluhan, hasil test menunjukkan tingkat pengetahuan

cukup. Ini menunjukkan peningkatan pengetahuan pada ibu yang memiliki bayi di

Posyandu Mawar Desa Sungai Kupang, Kelumpang Hulu.

BAB V

PEMBAHASAN

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 40

Page 41: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

A. Hasil Evaluasi Pengetahuan Tentang Pentingnya ASI

Eksklusif

Penemuan pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif pada

Ibu – ibu di Wilayah Posyandu Mawar adalah 52,34% (termasuk dalam

kategori kurang). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor intrinsik, yaitu

tingkat pendidikan Ibu yang rendah, usia yang relatif muda atau pun

kurangnya pengalaman; dan faktor ekstrinsik, yaitu tradisi masyarakat

sekitar yang berlaku dan mitos yang ada, atau pun kurangnya informasi

mengenai ASI. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan

faktor yang paling berpengaruh pada tingkat pengetahuan ibu mengenai

ASI eksklusif.

Tingkat pengetahuan yang rendah ini berdampak pada sedikitnya

jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di daerah Desa Sungai

Kupang yaitu sebanyak 72 bari dari 117 bayi (38,46%) padahal ASI

eksklusif mempunyai banyak manfaat bagi bayi. Oleh karena itu, perlu

dilakukan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan tingkat

pengetahuan ibu, pada kesempatan ini dipilih melalui penyuluhan.

Dilihat dari kenaikkan yang signifikan setelah dilakukan

penyuluhan, dari 52,34% menjadi 77,87%, yaitu 25.53% menujukkan

adanya peningkatan pengetahuan ibu mengenai ASI Eksklusif.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 41

Page 42: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

Peningkatan yang signifikan ini juga menunjukkan antusiasme masyarakat

yang tinggi dan dapat dipahaminya bahan penyuluhan.

Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Puskesmas Sungai Kupang

Tahun 2013

Posyandu Jumlah bayiJumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif

Jumlah Kesenjangan

Sungai Kupang 117 45 72

Benua Lawas 21 9 12

Sidomulyo 27 13 14

Karang Payau 25 5 20

Karang Liwar 18 4 14

B.Melayu 54 13 41

B.Dayak 35 8 27

Mangkirana 6 1 5

C. Kiri HIlir 30 7 23

Laboran 16 3 13

 

Total  349 108 214

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Sungai Kupang 2013

Dari tabel terlihat bahwa pada Desa Sungai Kupang memiliki

jumlah bayi terbanyak yang tidak diberikan ASI Eksklusif. Diharapkan

penelitian ini dapat menggambarkan tingkat pendidikan Ibu di wilayah

kerja Puskesmas Perawatan Sungai Kupang.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 42

Page 43: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

B. Evaluasi jalannya kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ;

07.00-08.15 Persiapan

08.15-08.30 Pre-Test

08.30-09.00 Penyuluhan “Ibu Cermat, Bayi Sehat”

09.00-09.15 Sesi tanya-Jawab

09.15-09.30 Post Test

09.30- selesai Kegiatan Posyandu

Terjalin kerjasama baik dengan dokter pembimbing, rekan

dokter internship, petugas puskesmas, kader, dan staf kantor kepala

desa. Sehingga kegiatan mini project berjalan sesuai dengan jadwal

acara yang direncanakan.

Antusiasme masyarakat tinggi untuk mengikuti penyuluhan

(bertepatan dengan kegiatan posyandu dan pembagian vitamin A)

Pesan yang disampaikan melalui penyuluhan dapat diterima

masyarakat, ditandai dengan adanya peningkatan yang signifikan

pada hasil pre test dan post test.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 43

Page 44: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 44

Page 45: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

A. Kesimpulan

Dilihat dari hasil di atas didapatkan hasil rata-rata pre test: 52,34 dan hasil post

test: 77,87. Sebelum penyuluhan hasil test menunjukkan tingkat pengetahuan

kurang, setelah diberikan penyuluhan, hasil test menunjukkan tingkat pengetahuan

cukup. Ini menunjukkan peningkatan pengetahuan pada ibu yang memiliki bayi

di Posyandu Mawar Desa Sungai Kupang, Kelumpang Hulu.

B. Saran

1. Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu di daerah setempat tentang

ASI Eksklusif.

2. Memotivasi ibu-ibu untuk merencanakan pemberian ASI Eksklusif,

inisiasi menyusui dini, dan cara melakukan perawatan payudara

selama melakukan antenatal care.

3. Memberikan poster untuk di posyandu-posyandu dan tempat-tempat

umum di daerah tersebut tentang ASI Eksklusif.

4. Menyiapkan ruangan “Pojok ASI” pada tempat-tempat umum

BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Global strategy for infant and young child feeding.

WHA 55/2002/REC/I, annex 2. Geneva: World Health Organization.2002.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 45

Page 46: Contoh Minpro Asi Ekslusif 2

2. Kesehatan Republik Indonesia. Pelatihan Konseling Menyusui. Jakarta:

DepKes RI. 2007.

3. Tumbelaka, Alan, dkk. Bedah ASI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Cabang DKI Jakarta, 2008.

4. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Marco International. Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia 2007. Calverton. Maryland, USA: BPS dan Marco

International, 2007.

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset

Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta, 2010.

6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pemberian ASI Eksklusif di

Indonesia Mendekati Target MDG. Diunduh dari:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/857-pemberian -asi-

eksklusif-di-indonesia-mendekati-target-mdg.html. 1 2 Februari 201 3 .

7. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.2008.

8. Widodo Y. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif. Puslitbang Gizi dan makanan

Bogor. Diunduh dari http://www. ASI Eksklusif.org/assets/documents201-

makalah.pdf.2011. 12 Februari 2013.

9. Partini P. Trihono. Pemberian ASIPada Berbagai Situasi Tertentu dalam Hot

Topics in Pediatrics II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.

Mini Project Dokter Internship Puskesmas Sungai Kupang 46