Upload
mochamad-rusdi
View
1.806
Download
16
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN MURNI
( التجربي البحث منهج )
A. Konsep Dasar Penelitian Eksperimental
A.1. Definisi Penelitian Eksperimental
Terdapat beberapa pengertian penelitian eksperimental, diantaranya :
a. Penelitian eksperimental merupakan penelitian untuk mengukur
pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain.
Penelitian eksperimental berbeda dengan penelitian lain sebab
penelitian ini menggunakan kelompok kontrol selain kelompok
eksperimen. (Nana, 2005:212)
b. Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis
dan logis untuk melihat kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti,
dengan memanipulasikan suatu perlakuan, stimulus, atau kondisi-
kondisi tertentu, kemudian mengamati pengaruh atau perubahan
yang diakibatkan oleh manipulasi. (Syamsuddin, 2009:169)
c. Penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan. (Sugiyono, 2008:107)
A.2. Karakteristik Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental pada umumnya, menurut Ary (1985)
mempunyai tiga karakteristik yang penting, diantaranya :
a. variabel bebas yang dimanipulasi;
b. variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan;
1
c. efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diamati secara langsung oleh peneliti.
Karakteristik yang selalu ada dalam penelitian eksperimental adalah
adanya tindakan manipulasi variabel yang secara terencana dilakukan oleh
peneliti. Memanipulasi variabel ini tidak mempunyai arti yang negatif, seperti
yang terjadi diluar konteks penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi
dalam hal ini, menurut Sukardi (2003), yaitu tindakan atau perlakuan yang
dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek
dalam variabel terikat. (Syamsuddin, 2009:151)
Selanjutnya, Danim (2002) mengemukakan ciri-ciri penelitian
eksperimental, antara lain dideskripsikan sebagai berikut :
a. Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara
tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan control,
memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
b. Adanya kelompok control sebagai data dasar (base line) untuk
dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
c. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis
penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang
mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan
penelitian. Disamping itu, penelitian ini meminimalkan variansi
kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya
pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalam
kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
d. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada
rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah
manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang
benar-benar menimbulkan perbedaan.
2
e. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan
bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula
dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
f. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel
perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan
bervariasi. (Syamsuddin, 2009:153-154)
A.3. Langkah-langkah Penelitian Eksperimental
Pada umumnya, penelitian eksperimental dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut, yaitu :
1. melakukan kajian secara induktif yang berkaitan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan;
2. mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah;
3. melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah;
4. membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :
a. mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi
memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. menentukan cara mengontrol;
c. memilih rancangan (desain) penelitian yang tepat;
d. menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili
serta memilih sejumlah subjek penelitian;
e. membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen;
f. membuat instrument, memvalidasi instrumen, dan melakukan
studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi
persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
3
g. mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan
hipotesis.
5. melaksanakan eksperimen;
6. mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen;
7. mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel
yang telah ditentukan;
8. menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik
statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikansi hasilnya;
dan
9. menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan
pembuatan laporan. (Sukardi, 2003)
B. Beberapa Bentuk Desain Penelitian Eksperimental
1. Pre-Experimental Designs (nondesign)
Dikatakan nondesigns, karena sumber-sumber yang mempengaruhi validitas
internal sulit dikontrol, sehingga hasil penelitian bukan berbentuk dari
pengaruh variable yang dipilih oleh peneliti.
a. One-Shot Case Study
Design ini dapat digambarkan seperti berikut:
X O X - Treatment yang diberikan/variable independen, sebab.
O - Observasi, variable dependen, akibat.
Misal: X - Diklat yang diberikan kepada pegawai.
O - Prestasi Kerja
b. One-Group Pretest-Posttest Design
O1 X O2 O1 - Diadakan pretest sebelum diberi treatment.
O2 - diukur dengan posttest setelah ditreatment.
4
Pengaruh treatment adalah O2 - O1
c. Intact Group Comparison
X O1 O1 - Hasil pengukuran satu setengah kelompok yang ditreatment.
O2 O2 - Hasil pengukuran satu setengah kelompok yang tidak diberi
treatment.
Pengaruh treatment (misalnya disini adalah diklat yang diberikan
kepada pegawai) adalah membandingkan hasil pengukuran kelompok yang tidak
diberi treatment (O2) atau O1 - O2
Seperti telah dikemukakan, bahwa ketiga bentuk design-design itu bila
dilakukan/diterapkan, akan banyak variable –variabel luar yang berpengaruh dan
sulit dikontrol, sehingga tingkat validitas internal penelitian menjadi rendah. Oleh
karena itu sulit untuk mengatakan dengan akurat, bahwa hasil yang didapat itu
betul-betul dari hasil treatment.
2. True Experimental Design
Dikatakan eksperimen murni kerena design ini , peneliti dapat
mengontrol semua variable luar yang mempengaruhi eksperimen, dengan
demikian validitas internal peneliti an menjadi tinggi. Ciri utama dari eksperimen
murni adalah bahwa sampel dipilih secara random (acak), da nada kelompok
control
3. Factorial Design
Design factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan ada variable moderator yang mempengaruhi
treatment (variable independen) terhadap hasil (variable dependen)
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
5
4. Quasi Experimental
Bebtuk design ini sebagian dari true-experimental design. Design ini
mempunyai kelompok control tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya, untuk
mengontrol varibel-variabel yang mempengaruhi eksperimen. Walaupun demikian
design ini lebi baik dari pre-experimental design.
C. Desain Penelitian Eksperimen Murni
Bentuk-bentuk design eksperimen murni adalah:
a. Posttest-Only Control Design
R X O1
R O2
Disini ada dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R).
Kelompok satu diberi treatment dan kelompok yang lain tidak kelompok yang
diberi treatment tersebut kelompok yang diberi treatmentdisebut kelonpok
eksperiment, kelompok yang tidak diberi treatment disebut kelompok control.
Pengaruh adanya treatment adalah : O1 - O2
b. Pretest-Control Group Design
R O1 X O2
R O1 O2
Dalam bentuk ini, dua kelompok yang telah dipilihsecra random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok
yang akan digunakan untuk eksperimen dengan kelompok kontrolnya.
Hasil pretest yang baik bila ada kesamaan karakteristik antara kelompok
eksperimen dengan kelompok control.
Pengaruh dari treatment adalah :
(O2 – O1) – (O4 – O3)
6
D. Contoh BAB III METODE PENELITIAN ( البحث منهج )
menggunakan Penelitian Eksperimen Murni
CONTOH SKRIPSI
Penulis : Filma Fadlilah
Judul Skripsi : Efektifitas Penggunaan Metode Drill dalam Pembelajaran
Kosakata Bahasa Arab
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan operasional penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pencapaian siswa kelas XI IPA 1 dan IPA 5 Tahun Ajaran 2008 / 2009 SMA
Negeri 11 Bandung dalam penguasaan kosakata bahasa Arab. Apakah metode
drill efektif dalam pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Arab dan adakah
perbedaan antara kelompok eksperimen (kelompok yang diberikan metode drill)
dan kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberikan metode drill) dalam
penguasaan kosakata bahasa Arab.
7
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan tujuan tertentu, diantaranya untuk menguji kebenaran
suatu penelitian (Sugiyono: 2008: 3). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
metode eksperimen. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai, yaitu menguji penggunaan metode drill dalam pembelajaran penguasaan
kosakata bahasa Arab.
Metode eksperimen yang penulis gunakan adalah metode eksperimen
murni (true experimental) dengan rancangan Posttest – Only Control Design,
yaitu dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) berupa pembelajaran
penguasaan kosakata dengan menggunakan metode drill disebut kelompok
eksperimen, sedangkan kelompok kedua kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut
kelompok kontrol. Adapun design penelitian ini menurut Sugiyono (2008:112) sebagai
berikut:
Sampel Kelompok Perlakuan PosttestR
R
Eksperimen
Kontrol
X O2
O4
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri
11 Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009. Agar penelitian ini tidak terlalu luas,
maka penulis mengambil sampel dari populasi yang dapat mewakili. Sampel
8
dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelompok
eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan metode drill dalam pembelajaran
penguasaan kosakata bahasa Arab. Dan 30 siswa kelas XI IPA 5 sebagai
kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak menggunakan metode drill dalam
pembelajaran kosakata bahasa Arab.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (X) merupakan penggunaan metode drill, yaitu pembelajaran
kosakata bahasa Arab dengan menggunakan metode drill.
2. Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa, yaitu penguasaan kosakata
bahasa Arab.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan
maupun perbuatan (Sudjana:1998:129). Dalam hal ini penulis menggunakan
post test saja, yaitu hanya diberikan setelah pembelajaran saja. Tes ini
digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa dalam penguasaan
kosakata bahasa Arab. Tes ini diberikan kepada kelompok eksperimen yang
9
X Y
dalam pembelajarannya menggunakan metode drill dan kelompok kontrol
kelompok yang dalam pembelajarannya tidak menggunakan metode drill.
Untuk menilai hasil tes tersebut penulis menggunakan skala penilaian
sebagai berikut :
Tabel
Rentang skor siswa Kategori
71-80 Sangat tinggi
61-70 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Rendah
0-20 Sangat rendah
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang
mendapatkan nilai 71-80, maka skor siswa tersebut dapat dikategorikan
sebagai nilai yang sangat tinggi. Jika siswa tersebut mendapatkan 61-70, maka
kategori nilai siswa tersebut tinggi. Sedangkan nilai 41-60, termasuk kategori
nilai yang cukup, nilai 21-40 termasuk kategori nilai rendah, dan nilai 0-20
termasuk kategori nilai yang sangat rendah.
2. Angket
Angket, atau kuesioner merupakan suatu teknik atau pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
10
responden). Angket berisi sejumlah pertanyaan atau penyataan yang harus
dijawab dan direspon oleh responden. (Syaodih; 2007; 219).
Dalam penelitian ini, penulis memberikan angket sebagai pelengkap
data untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.
Angket ini juga penulis gunakan untuk mendapatkan data mengenai
pengalaman siswa dalam pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode
drill. Jenis angket yang digunakan yaitu kuisioner pilihan ganda. Jumlah
responden adalah 30 orang. Kisi-kisi angket penelitian tentang pengetahuan
siswa tentang efektifitas metode drill dalam meningkatkan penguasaan kosakata
bahasa Arab terdiri atas 20 butir pertanyaan. Penjelasannya sebagai berikut:
No Kategori Pertanyaan No Soal Banyaknya %1 Pendapat siswa terhadap pelajaran
bahasa Arab1,2,3,4 4 20
2 Usaha siswa untuk meningkatkan pemahaman bahasa Arab
5 1 5
3 Pendapat siswa terhadap materi kosakata bahasa Arab
6,7 2 10
4 Kesulitan siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Arab
8,9 2 10
5 Usaha siswa untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab
10 1 6
6 Metode pembelajaran kosakata yang diketahui
11 1 5
7 Harapan siswa tentang metode pembelajaran bahasa Arab
12 1 5
8 Pengetahuan siswa tentang metode drill
13,14 2 10
9 Pendapat siswa tentang metode drill dalam pembelajaran penguasaan kosakata
15,16,17,18,19,20 6 30
11
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pengolahan data (Parley,2007:44). Penulis melakukan
penelitian ini pada dua kelompok sampel yang terdiri dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan materi yang sama. Perbedaan terletak pada
penyajian materi, Prosedur penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Kajian Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi atau teori-teori
yang relevan dengan masalah penelitian ini. Hasil dari kajian pustaka
digunakan sebagai bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.
b. Wawancara, penulis melakukan wawancara ini dengan guru bahasa
Arab di SMA Negeri 11 Bandung. Dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata, metode dan materi
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab.
c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media gambar dalam pembelajaran kosakata bahasa
Arab.
d. Pembuatan instrumen penelitian yang pertama berupa tes yang terdiri
dari 30 soal dengan bentuk pilihan ganda, essay dan menjodohkan.
Dan yang kedua berupa angket yang terdiri dari 20 pertanyaan.
2. Tahap Pelaksanaan
12
a. Pemberian perlakuan, penulis memberikan perlakuan kepada kedua
kelompok. Kelompok eksperimen dengan menggunakan metode drill
dalam pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Arab, sedangkan
kelompok kontrol dengan tidak menggunakan metode drill dalam
pembelajaran kosakata bahasa Arab.
b. Pemberian tes, penulis memberikan tes kepada kedua kelompok secara
tertulis. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
penguasaan kosakata bahasa Arab.
c. Pemberian angket, penulis memberikan angket kepada kelompok
eksperimen saja. Tujuannya untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode drill.
2. Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan
a. Uji hipotesis, penulis melakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t. adapun hipotesisnya adalah :
Ho : X1 = X2, Artinya: Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam
penguasaan kosakata bahasa Arab siswa dengan
menggunakan metode drill.
Ha : X1 ≠ X2, Artinya: adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam
penguasaan kosakata bahasa Arab siswa dengan
menggunakan metode drill.
13
Adapun langkah-langkah perhitungannya menurut Sudijono
(2008:314-315) sebagai berikut:
1). Mencari Mean Variabel 1 (Variabel X) dengan rumus : Mx atau M1
=
2). Mencari Mean Variabel 2 (Variabel Y) dengan rumus : atau
=
3). Mencari Deviasi Standar Skor Variabel X dengan rumus : atau
1SD =
4). Mencari Deviasi Standar Skor Variabel Y dengan rumus : atau
=
5). Mencari Standard Error Mean Variabel X dengan rumus : =
6). Mencari Standard Error Mean Variabel Y dengan rumus : =
7). Mencari Standard Error Perbedaan antara Mean Variabel X dan Y
dengan rumus :
14
8). Mencari to dengan rumus : to = M1 – M2
SEM1-M2
9). Memberikan interpretasi to
10). Membandingkan to dengan tt
b. Analisis angket, hasil angket dihitung presentasenya dengan ketentuan
rumus sebagai berikut:
Keterangan: p = f x 100%
n
p = persentase jawaban
f = frekuensi jawaban
n = banyaknya responden
Penarikan kesimpulan, penulis membuat penafsiran dan kesimpulan hasil
penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fadlilah, Filma. (2009). Efektifitas Penggunaan Metode Drill dalam
Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab. Tidak Diterbitkan
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Syamsuddin, & Vismaia. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung
: Remaja Rosdakarya.
16