Metode Penanganan Penyakit Ginjal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Metode Penanganan Penyakit Ginjal

    1/3

    Metode Penanganan Penyakit Gagal Ginjal

    1

    Nama : Ummul Hasanah

    NIM : 091 404 044

    KELAS : A 09

    TUGAS FISIOLOGI HEWAN

    Metode Penanganan Penyakit Gagal Ginjal

    (DIALISIS)

    Ginjal yang sehat dan normal berfungsi dalam proses

    penyaringan darah. Darah yang akan disaring ini mengandung

    racun, kelebihan air, dan zat-zat lain yang tidak diperlukan dalam

    tubuh dan dialirkan ke kandung kemih. Adapun darah bersih

    hasil penyaringan akan dipompa kembali ke pembuluh darah.

    Apabila ginjal mengalami kerusakan (gagal ginjal), maka

    fungsi tersebut di atas tidak dapat terlaksana dengan baik. Akibatnya, racun dan zat-zat

    yang seharusnya dibuang akan tetap ikut bersama darah (sel-sel darah) dan mengalir di

    seluruh tubuh dan hal ini akan membahayakan bagi tubuh kita.

    Oleh karena itu, telah dikembangkan beberapa metode penanganan penyakit

    gagal ginjal antara lain cuci darah atau hemodialisis, cuci darah lewat perut atau dialisis

    peritoneal, dan transplantasi/cangkok ginjal.

    a.HemodialisisKata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis yang berarti

    dipisahkan. Hemodialisis atau cuci darah adalah salah satu terapi pengganti ginjal

    pada pasien gagal ginjal. Fungsi hemodialisis adalah untuk mengeluarkan sisa-sisa

    metabolisme protein dan koreksi gangguan keseimbangan air dan elektrolit tubuh, di

    mana darah pasien akan disedot keluar dan akan disaring oleh sebuah mesin dan

    dipompa kembali ke dalam tubuh jika

    sudah bersih. Bagian mesin ini yang

    spesifik berperan sebagai penyaring

    disebut dengan dialyzer . Dalam

    dialyzer tersebut dialirkan dialisat

    dengan arah berlawanan dengan darah.

    Dialisat memiliki komposisi kimia yang

  • 8/7/2019 Metode Penanganan Penyakit Ginjal

    2/3

    Metode Penanganan Penyakit Gagal Ginjal

    2

    mirip dengan darah bersih, tapi tidak mengandung sel-sel darah. Membran yang

    membatasi darah dan dialisat adalah membran semipermeabel. Molekul-molekul

    yang berukuran kecil seperti garam-garam mineral dan racun dapat melewati

    membran dengan mudah, tapi tidak untuk sel-sel darah. Berangsur-angsur level racun

    di kedua sisi membran akan seimbang. Racun akan perlahan-lahan berkurang di sisi

    darah dan akan terus meningkat pada sisi dialisat. Oleh karenanya, proses

    penyaringan akan terus berlanjut hingga darah menjadi bersih. Setelah bersih, darah

    akan dipompa kembali ke dalam tubuh.

    Prinsip dasar dari hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis

    dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh.

    b.Dialisis peritonealDialisis peritoneal adalah salah satu cara dialisis atau terapi ginjal selain

    metode hemodialisis. Pada metode ini, darah tidak pernah meninggalkan tubuh seperti

    halnya hemodialisis. Dan ternyata dalam hal ini rongga abdominal berperan sebagai

    dialyzer.

    Cara kerjanya, diawali dengan memasukkan cairan dialisat ke dalam rongga

    perut melalui selang kateter yang telah ditanam dalam rongga perut. Teknik ini

    memanfaatkan selaput rongga perut (peritoneum) untuk menyaring dan

    membersihkan darah. Racun-racun dapat dengan mudah melintasi peritoneum dan

    masuk ke dalam dialisat. Racun-racun

    akan terus masuk ke dalam dialisat

    hingga konsentrasinya sama dengan

    racun yang ada dalam alirah darah.

    Cairan dialisat kemudian dibuang

    dengan cara disedot keluar dan dialisat

    baru ditambahkan. Proses-proses

    sebelumnya kembali dilakukan hingga

    darah menjadi bersih. Metode ini lebih sederhana dan murah karena tidak harus

    datang ke rumah sakit untuk melakukannya dan dapat dilakukan secara mandiri.

  • 8/7/2019 Metode Penanganan Penyakit Ginjal

    3/3

    Metode Penanganan Penyakit Gagal Ginjal

    3

    c.Transplantasi ginjalMetode lain yang dapat dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang

    rusak yaitu dengan transplantasi atau pencangkokan ginjal. Pencangkokan dapat

    dilakukan dengan adanya donor ginjal dari orang lain, misalnya dari kerabat ataupun

    dari jenazah. Namun hal ini masih sulit dilakukan jika ginjal yang akan dicangkok

    tidak cocok dengan tubuh penerima atau dengan kata lain, sistem imunnya akan

    menolak dan menerjemahkannya sebagai benda asing. Itulah juga mengapa penting

    disarankan untuk mencari donor ginjal dari keluarga atau kerabat terdekat (hubungan

    darah). Hal ini dikarenakan adanya selubung spesifik pada tiap sel yang disebut

    histocompatibility atau HLA protein. Bila setHLA protein ini sesuai dengan

    sistem imun, maka sistem imun itu akan mengidentifikasikan sebagai miliknya. Tapi

    jika tidak, maka sel tersebut harus disingkirkan. Permasalahannya adalah, terdapat

    bermacam-macam kombinasi HLA protein. Olehnya itu, dengan semakin dekatnya

    kekerabatan darah, diusahakan agarHLA proteinnya dapat cocok. Tapi masih ada

    solusi lain untuk mengatasi hal ini, yaitu dengan adanya obat penekan sistem imun

    yang disebut sistem imun penutup mata (blindfold). Sistem imun ini kemungkinan

    besar akan mengurangi penolakan sistem imun terhadap HLA protein.