Upload
ahmaddandybunayya
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
1/8
Perancangan Tata Letak....(R. Patrisina, Indawati) 37
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN
METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY(Studi Kasus : PT. X)
Reinny Patrisina1, Indawati21) Studio Tata Letak Fasilitas Pabrik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas2) Alumni Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas
Abstrak
PT. X berencana akan melakukan relokasi gudang ke area yang lebih besar. Pengaturan tataletak produk saat ini menggunakan metoda randomized storage. Produk dengan jenis yang samaditempatkan pada lebih dari satu lokasi dan tidak adanya lokasi penyimpanan produk yang tetap.Cara penyimpanan seperti ini tidak efisien karena operator pengambilan akan membutuhkan waktuuntuk melakukan pencarian terutama jika operator yang bertugas mengambil dan menyimpan
produk adalah orang yang berbeda. Disamping itu, cara ini juga dapat mengakibatkan jarak tempuhoperator menjadi lebih panjang. Penelitian ini bertujuan merancang ulang tataletak gudang untuklokasi baru dengan kriteria maksimasi utilisasi luas lantai, memperlancar proses penyimpanan dan
pengambilan produk di gudang, dan minimasi total jarak tempuh operator. Perancangan tataletakgudang dilakukan dengan menggunakan metode dedicated storage location policy. Dari penelitianyang dilakukan diperoleh rancangan tataletak gudang usulan memiliki total luas lantai terpakaisebesar 343,80 m2 dengan Ekspektasi total jarak tempuh 4.137 m per hari.
Kata kunci: gudang, dedicated storage location policy, tataletak
1. PENDAHULUAN
Gudang merupakan tempat menyimpanbarang dalam jumlah besar untukmengantisipasi permintaan konsumen yangberfluktuasi. Jika saja kebutuhan konsumen
diketahui dengan pasti dan barang dapatdikirim sekaligus, gudang tidak akan
dibutuhkan karena tidak adanya barangpersediaan yang harus disimpan. Padaperusahaan yang bergerak di bidangdistribusi barang, gudang memegang
peranan penting terhadap kelancaran jalannya usaha karena gudang merupakanpusat penyimpanan barang yang akandidistribusikan oleh perusahaan [2, hlm.245]. Secara umum, gudang yang baikharus memiliki jumlah tenaga kerja danperlengkapan yang memadai, jarak
penyimpanan antar produk yang teratur,dan gang pemindahan bahan yang
mencukupi demi kelancaran kegiatanoperasional gudang [Tompkins, 1996, hlm.391]. Tata letak gudang yang baik harusmenggunakan luas lantai penyimpananyang tersedia dengan efektif untuk
meminimasi biaya pemindahan bahan danbiaya penyimpanan [4].
PT. X merupakan distributor utama 157 jenis produk commercial lightings dariprodusen lampu nasional dengan wilayahpendistribusian meliputi Sumatera Baratdan sebagian Jambi. Produk tersebutdikelompokkan ke dalam 17 kelas dan 31sub kelas produk. Saat ini, semua produk
disimpan di gudang berukuran 24 x 11m
sesuai dengan ukuran unit penerimaanproduk mulai dari kardus berukuran 19 x14,5 x 16 cm sampai 125 x 15 x 15 cm.
PT. X berencana melakukan relokasigudang. Di lokasi baru, gudang
direncanakan berukuran 23 x 18m. Denganadanya rencana ini, maka diperlukanperancangan ulang tata letak produk di
lokasi gudang yang baru. Selama ini,penyimpanan barang di gudangmenggunakan metoda randomized storage
location policy . Hal ini dapat dilihat dariadanya penempatan produk yang samapada lebih dari satu lokasi dan produk tidakmemiliki lokasi penyimpanan yang tetap.Pada saat melakukan penyimpanan produk,operator menempatkan produk yang akandisimpan pada lokasi yang kosong tanpa
memperhatikan apakah produk yang samasedang disimpan di gudang atau tidak.Cara penyimpanan seperti ini tidak efisienkarena operator pengambilan akanmembutuhkan waktu untuk melakukanpencarian terutama jika operator yangbertugas mengambil dan menyimpan
produk adalah orang yang berbeda. Disamping menimbulkan kesulitan dalampengambilan produk, cara penyimpananseperti ini juga dapat mengakibatkan total jarak tempuh yang dibutuhkan untukmenyimpan dan mengambil produk menjadipanjang.
Penelitian ini bertujuan merancangulang tataletak gudang untuk lokasi barudengan kriteria maksimasi utilisasi luas
lantai, memperlancar proses penyimpanan
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
2/8
38 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 9 No.1, April 2010:37-44
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
dan pengambilan produk di gudang, danminimasi total jarak tempuh operator.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan tataletak gudang dilakukandengan menggunakan metode dedicatedstorage location policy [Francis, 1992, hlm.
258]. Langkah-langkahnya dapat dilihatpada Gambar 1.
Gambar 1. Metodologi Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Perhitungan frekuensi penerimaandan pengeluaran produk (T j )
Perancangan gudang dilakukanberdasarkan nilai maksimum produk yangditerima, dikeluarkan dan stock akhir perhari dalam setahun. Pertimbangan
penggunaan nilai maksimum tersebutdilakukan agar gudang mampumenyediakan area penyimpanan yang
memadai untuk menyimpan produk dalamkondisi maksimum sehingga kekuranganarea penyimpanan produk dapat dihindaridan fleksibilitas luas lantai gudang dapat
tercapai. Walaupun nilai maksimum suatuproduk dengan produk lainnya tidak sama,dengan adanya pertimbangan ini dapatdiketahui area penyimpanan maksimumyang diperlukan untuk menyimpan produkdan mencegah terjadinya kekurangan area
penyimpanan.
3.2. Perhitungan kebutuhan slot produk (S j )
Slot adalah tempat penyimpanan produkdi gudang. Luas gudang sebesar 414 m2 dengan panjang 23 m dan lebar 18 m akandibagi ke dalam 1656 slot berbentuk bujursangkar berukuran 0,5 x 0,5 m. Ukuran slot
sebesar 0,5 m digunakan berdasarkan rata-rata ukuran unit penerimaan produk danmemberikan kemudahan dalammenentukan total slot yang dibutuhkanoleh suatu produk. Agar seluruh produkdapat disimpan ke slot, maka dibutuhkan jumlah slot yang memadai (feasible) untuk
menempatkan produk.Tinggi tumpukan juga dipertimbangkan
dalam penentuan jumlah slot. Produk akanditumpuk setinggi jangkauan maksimumpria dewasa Indonesia atau tinggipegangan tangan (grap) pada posisi tanganvertikal ke atas dan berdiri tegak yaitu
setinggi 1,923 m [5].Gambar 2 menunjukkan slot terpakai
untuk setiap kelas produk. Kelas A16merupakan kelas produk yangmembutuhkan slot terbanyak di antaraproduk lainnya, yaitu 249 slot atau sekitar28,75% dari total slot terpakai, sedangkan
kelas B43 merupakan kelas produk yangpaling sedikit membutuhkan slot yaitu 4slot.
0
50
100
150
200
250
300
A 0 2
A 0 9
A 1 0
A 1 2
A 1 4
A 1 6
A 1 7
A 5 1
A 5 2
A 5 3
A 5 4
B 7 3
B 7 4
B 2 5
B 3 4
B 3 5
B 4 3
Kelas Produk
S l o t T e r p a k a i
Gambar 2. Slot Terpakai Setiap KelasProduk
3.3. Perhitungan rasio frekuensi penerimaan dan pengeluaran (T j )
dan kebutuhan slot (S j )
Setelah menghitung nilai T j dan S j ,tahap berikutnya adalah menentukan nilairasio T j /S j . Nilai rasio T j /S j produk dalamsatu sub kelas selanjutnya dijumlahkan dandiperoleh total nilai rasio T/S sub kelas.Setiap kelas terdiri dari 1 atau lebih subkelas. Total nilai rasio T/S sub kelas akan
dijadikan nilai rasio T/S kelas produk.
Perhitungan frekuensipenerimaan dan
pengeluaran produk(T j )
Perhitungan jarak tempuh dari titik I/O i keslot k produk (d ik )
Perhitungan rasio frekuensi penerimaan danpengeluaran (T j ) dan jumlah slot produk (S j )
Perhitungan expected distance traveled denganmetode rectilinear
Penugasan setiap produk ke slot yang tersedia
Perhitungan jumlah slotproduk (S j )
Rancangan tataletak
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
3/8
Perancangan Tata Letak....(R. Patrisina, Indawati) 39
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
Kemudian rasio yang diperoleh diurutkannilainya dari yang terbesar sampai yangterkecil seperti terlihat pada Tabel 1.Produk yang memiliki nilai rasio T/S terbesar menggambarkan bahwa produk
tersebut paling sering diterima dandikeluarkan dari gudang per hari.
Tabel 1. Rasio T/S Kelas Produk
Urutan Kelas T/S
1 A16 65
2 A02 37
3 A10 28
4 A09 26
5 A52 19
6 B74 18
7 B34 17
8 B73 15
9 A14 14
10 A51 11
11 A17 10
12 A53 7
13 A54 7
14 B35 5
15 A12 4
16 B25 1
17 B43 0
3.4. Perhitungan jarak tempuh darititik I/O i ke slot produk k (d ik )
Jumlah titik input/output (titik I/O) yaitusatu (i=1) dan terletak di tengah-tengah
sisi panjang gudang. Jarak yang ditempuholeh produk yang akan disimpan ataudiambil dari slot tertentu diukur denganmenggunakan metode rectilinear .
3.5. Penugasan setiap produk ke slot
yang tersedia
Produk dengan nilai rasio T/S terbesarakan ditempatkan di slot dengan jarakterkecil, produk dengan nilai rasio T/S
kedua terbesar akan ditempatkan di slotdengan jarak kedua terkecil danseterusnya. Secara teknis cara penempatanseperti ini bertujuan untuk meminimasi jarak tempuh operator dari titik I/O ke slot .
Penempatan produk ke slot yang telahditentukan diusahakan untuk selalumenghindari kemungkinan adanya produkdalam kelas yang sama ditempatkanterpisah dari kelasnya. Hal ini terciptamengingat pengaruh pengelompokanproduk dalam sub kelas dan kelas produkyang menjadi batasan dalam perhitungan.
Namun dengan keterbatasan slot padastorage island (kumpulan slot /blokpenempatan produk) yang terbentukdengan pertimbangan kelancaran aksespenyimpanan dan pengambilan produk,
prinsip tersebut tidak sepenuhnyaditerapkan dalam penempatan produksecara keseluruhan. Meski demikian, kelasproduk dengan frekuensi penerimaan danpengeluaran tertinggi, kedua tertinggi danseterusnya tetap diusahakan untukditempatkan pada slot dengan jarak
tempuh yang terkecil.Oleh karena itu maka pada penelitian ini
dibuat 2 (dua) alternatif rancangan tataletak gudang yaitu alternatif 1 dan 2 sepertiyang diperlihatkan oleh Gambar 3 dan 4.
3.6. Perhitungan expected distance
traveled
Perhitungan ekspektasi total jaraktempuh untuk kedua alternatif rancangandilakukan dengan menggunakan metoderectilinear .
Perhitungan selanjutnya akan berujungpada penentuan jarak perpindahan produk
dari slot ke titik I/O (expected distancetraveled ). Berdasarkan perhitungan jarakdengan melakukan penyesuaian padaalokasi gang pemindahan bahan danpembentukan storage island di gudangbaru, jarak perpindahan produk dihitung
dengan menggunakan metode aisledistance. Metode ini mencerminkan jarakaktual perpindahan produk di sepanjanggang yang dilakukan oleh alat pemindahbahan. Pengukuran jarak dengan metodeini menghasilkan total jarak perpindahan(expected distance traveled ) sebesar 4.765
m per hari untuk alternatif 1 dan 4.137 mper hari untuk alternatif 2.
3.7. Pemilihan Tata letak
Pada alternatif rancangan 1, gudangtidak mampu menyediakan slot untuk
menyimpan seluruh produk sehinggaterdapat tumpukan produk yang berada diluar storage island. Berbeda denganalternatif 1, alternatif 2 mampumenyediakan luas lantai/lokasipenyimpanan yang mencukupi untukmenyimpan seluruh produk di gudang
dengan penggunaan luas lantai sebesar83% dari luas lantai tersedia lebih kecildibanding alternatif rancangan 1 yaitu85%-nya.
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
4/8
40 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 9 No.1, April 2010:37-44
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
Gambar 3. Rancangan Tata Letak Gudang Alternatif 1
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
5/8
Perancangan Tata Letak....(R. Patrisina, Indawati) 41
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
Gambar 4. Rancangan Tata Letak Gudang Alternatif 2
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
6/8
42 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 9 No.1, April 2010:37-44
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
Alternatif 1 dan 2 sama-sama memilikilebar gang yang memadai untukmempermudah proses penyimpanan danpengambilan produk karena ke dua alternatif
tersebut telah mepertimbangkan materialhandling yang digunakan yaitu platformhandtruck .
Berdasarkan perhitungan ekspektasi total jarak tempuh diperoleh bahwa alternatif 1memiliki ekspektasi total jarak tempuh yanglebih panjang dibanding alternatif 2.
Dari perbandingan dua alternatifrancangan gudang maka dipilih alternatifrancangan 2 untuk diimplementasikankarena lebih fleksibel dan memberikanekspektasi total jarak perpindahan yanglebih pendek.
3.8.
Evaluasi Hasil Rancangan Gudang
Berikut ini diperlihatkan bahwa gudangyang dirancang telah mempertimbangkanprinsip-prinsip perancangan tata letakgudang yang baik.
Popularity
Prinsip popularity pada umumnyamemperhatikan hal seperti ini: apabilaproduk masuk dan keluar dari titik yangsama, maka produk yang populer (produkyang jumlah penyimpanan danpengambilannya terbanyak dalam satu
periode) mutlak ditempatkan pada lokasisedekat mungkin dengan titik I/O. Apabilaproduk masuk dan keluar dari gudang darititik yang berbeda dan disimpan sertadiambil dengan jumlah yang sama, produkyang populer harus ditempatkan disepanjang jalur yang langsung mengarah ke
titik I/O. Apabila produk masuk dan keluardari titik I/O yang berbeda dan disimpanserta diambil dalam jumlah yang berbeda,produk yang paling populer yang memilikinilai rasio T/S harus ditempatkan sedekatmungkin dengan titik I/O dan sepanjang jalur langsung antara titik I/O. Prinsip
popularity ini telah diakomodir padaperancangan gudang dengan menempatkanproduk berdasarkan nilai rasio T/S-nya.Contoh produk 56 yang memiliki nilai rasioT/S paling besar dalam sub kelas SLED/D(kelas A16) ditempatkan pada slot yangterdekat dengan titik I/O. Dengan demikian,rancangan gudang telah memperhatikanprinsip pertama.
Similarity Prinsip kedua yang harus diperhatikan
adalah similarity. Pada dasarnya, prinsip ini
menjelaskan bahwa produk yang diterima
dan diambil pada saat yang bersamaan,harus disimpan bersama-sama pula. Namun,similarity tidak hanya berpatokan padaprinsip penerimaan dan pengeluaran
tersebut. Similarity atau tingkat kemiripandapat diukur dari kemiripan spesifikasi atauklasifikasi produk tertentu yang disimpan digudang. Penempatan produk di gudang jugamengaplikasikan prinsip ini denganmenempatkan produk-produk denganspesifikasi yang mirip berdekatan. Hal ini
dibantu dengan adanya klasifikasi yang telahditerapkan pada struktur produk, sehinggaprinsip similarity secara langsung diterapkanpada perancangan gudang.
Ukuran Seluruh produk yang disimpan di gudang
baru memiliki ukuran box yang bervariasi,dengan ukuran panjang mulai dari 19 hingga125 cm dan ukuran lebar mulai dari 10 cmhingga 100 cm. Box produk ditumpuk hinggamencapai ketinggian yang sesuai untukdijangkau oleh operator pada saatmengambil dan menyimpan produk di
gudang. Dengan penetapan tinggi tumpukanbox produk tersebut, diharapkan operatormampu meletakkan dan menjangkau produkdengan mudah, sehingga kerusakan padaproduk dapat dihindari.
KarakteristikProduk yang disimpan di gudang adalahproduk elektrik dan mudah pecah. Dengandemikian, produk harus dihindarkan daribenturan dengan benda keras, tidak diinjak,dibanting atau terkena air. Untukmengantisipasi terjadinya hal-hal yang telahdisebutkan di atas, maka gang pemindahanbahan yang dirancang telah memberikankelonggaran yang cukup besar, yaitusebesar 23,80% atau 11,90 cm dari keduabatas sisi area slot pada storage island ,sehingga kemungkinan terjadinya benturanpada produk pada saat operator
menggerakkan alat pemindahan bahanuntuk ber-maneuver ke kiri atau ke kananatau pada saat berpapasan dengan alatpemindahan bahan yang lain yang akanmengakibatkan kerusakan pada produkdapat dihindari.
Utilisasi luas lantaiPenggunaan luas lantai gudang
dimanfaatkan sebaik mungkin sehinggaseluruh produk dapat ditampung di gudang.Utilisasi luas lantai diperoleh denganmembandingan luas lantai yang terpakai
dengan luas lantai yang tersedia. Total luaslantai terpakai adalah 343,80 m2 atau
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
7/8
Perancangan tata Letak....(R. Patrisina, Indawati.) 43
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
sebesar 83% dari luas lantai tersedia. Hal inimenunjukkan bahwa tingkat utilisasi luaslantai gudang baru cukup tinggi dan masihcukup fleksibel jika terjadi penambahan baik jenis maupun volume produk yang akan
disimpan.Aksesibilitas produk di gudang dapatdilihat dengan adanya gang pemindah bahanyang disediakan. Penyediaan gang pemindahbahan dirancang untuk memberikan jalurakses dari titik I/O ke lokasi penyimpananyang bertujuan agar produk dapat disimpan
dan diambil dengan mudah. Gangpemindahan bahan yang terbentuk telahdisesuaikan dengan alat pemindahan bahanyang akan digunakan di gudang, yaitusebesar 200 cm dan 100 cm dan tidak adalokasi penyimpanan produk di gudang yangtidak memiliki jalur gang sehingga secara
tidak langsung gang yang terbentukmemberikan jalur akses ke seluruh lokasipenyimpanan produk.
3.9. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untukmengetahui akibat atau pengaruh dari
perubahan yang terjadi pada input terhadapsolusi yang telah dicapai. Analisis sensitivitasini meliputi perubahan jumlah permintaankonsumen yang berpengaruh padathroughput dan jumlah slot yang harusdisediakan. Oleh karena itu, akan diuji
kemungkinan penambahan jumlahpermintaan konsumen sebesar 10%, 22.2%dan 50% tanpa dan dengan penambahantinggi tumpukan.
Analisis sensitivitas akan dilakukanberdasarkan 2 kondisi, yaitu:1. Tanpa penambahan tinggi tumpukan
(tinggi tumpukan produk adalah 200 cm)Gudang tidak mampu menampungproduk apabila terjadi kenaikan jumlahpermintaan konsumen sebesar 10%,apalagi untuk kenaikan jumlahpermintaan konsumen denganpersentase yang lebih besar.
Ketidakmampuan gudang dalammenyediakan slot terlihat dari total slot terpakai, dengan penambahanpersentase 10%, sebesar 1223 slot ,sehingga melebihi total slot terpakairancangan gudang sebesar 1113 slot .Sekitar 48 produk atau sekitar 30,57%dari total produk, yang mencakupproduk dengan tingkat frekuensi tinggi,menengah dan rendah, tidak bisadisimpan lagi di gudang apabila terjadikenaikan jumlah permintaan konsumenmencapai 10%. Meskipun masih terlihat
slot-slot kosong pada storage island , slot
tersebut tetap tidak bisa digunakanuntuk mengatasi kondisi ini karena akanmenghalangi jalur akses operator dalammelakukan kegiatan penyimpanan danpengambilan produk di gudang.
2.
Dengan penambahan tinggi tumpukanproduk menjadi 250 cmDengan penambahan tinggi tumpukanmenjadi 250 cm, operator harusmenggunakan alat bantu berupa tangga.Penambahan tinggi tumpukan menjadi250 cm dilakukan dengan pertimbangan
bahwa produk masih bisa ditumpukdengan posisi saling menyangga dantidak jatuh atau bahkan menimbulkankerusakan pada produk mengingatproduk yang disimpan adalah produkyang mudah pecah.
4
Kesimpulan dan Saran
Pada penelitian ini dihasilkan 2 alternatifrancangan tata letak gudang. Alternatifrancangan gudang terpilih memiliki total luaslantai terpakai sebesar 343,80 m2 atau 83%dari luas lantai tersedia dengan total jarak
perpindahan (expected distance traveled ) yaitu 4.137 m per hari. Alternatif rancangangudang terpilih juga telahmempertimbangkan prinsip pengaturantataletak gudang yang baik yaitu popularity,similarity, ukuran, karakteristik dan utilisasi
luas lantai.Penelitian ini belum mempertimbangkan
seluruh produk lightings yang dipasarkanoleh PT X sehingga pada penelitianselanjutnya diharapkan bisamemperhitungkan produk consumer dan professional lightings.
Daftar Pustaka
[1] J.M. Apple, Tata Letak Pabrik danPemindahan Bahan, ITB Press,Bandung, 1990.
[2]
R.H. Ballou, Business LogisticsManagement Planning, Organizing, andControlling the Supply Chain, PrenticeHall Inc., New Jersey, 1999.
[3] R. L. Francis, Facility Layout andLocation: An Analytical Approach, Prentice Hall Inc., New Jersey, 1992.
[4] S. Heragu, Facilities Design, PWSPublishing Company, Boston, 1997.
[5] E. Nurmianto, Ergonomi Konsep dasardan Aplikasinya Edisi Pertama, PT GunaWidya, Jakarta, 1996.
[6] Russel dan Taylor, Multimedia Versionof Russell/Taylor Operations
8/20/2019 Metoda Dedicated Storage
8/8
44 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. x No. x, April 2010:37-44
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
Management, Third Edition , PrenticeHall Inc., New Jersey, 2000.
[7] I. Tejaasih dan E. Gunarso,Perancangan Sistem Pergudangan untukMeminimasi Luas Gudang dan Waktu
Pencarian Barang, Proceeding SistemProduksi VI, 2003.[8] J.A. Tompkins, et al ., Facilities Planning
Second Edition, John Willey and Sons,Inc., New York, 1996.