75
SKENARIO 3 MENGGIGIL DISERTAI DEMAM Olivia Tanjung (K) - 1102014204 Sera Fadilah Gustami (S) - 1102014243 Nabila Nurramdani- 1102014182 Rafa” Assidiq - 1102014218 Rezkina Azizah Putri - 1102014225 Mohammad Tareqh - 1102014160 Tri Amira Sowakil- 1102014266 Wiwin Rianas - 1102014284 Nour Indah Ogita - 1102013213 Meyndri Syifa Vitria Rachmat - 1102014155

Menggigil disertai Demam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL

Citation preview

PowerPoint Presentation

Skenario 3Menggigil disertai DemamOlivia Tanjung (K)- 1102014204Sera Fadilah Gustami (S)- 1102014243Nabila Nurramdani- 1102014182Rafa Assidiq- 1102014218 Rezkina Azizah Putri- 1102014225 Mohammad Tareqh- 1102014160Tri Amira Sowakil- 1102014266Wiwin Rianas- 1102014284Nour Indah Ogita- 1102013213Meyndri Syifa Vitria Rachmat- 1102014155

Mencegah Penyakit Dengan VaksinasiSeorang bayi berumur 2 bulan mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah Dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus limfatikus di regio axilaris dekstra. Hal ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin tersebut menimbulkan respon imun tubuh.Kata SulitVaksinasi BCG: Vaksin galur Mycobacterium bovis yang dilemahkan dan digunakan pada manusia terhadap pencegahan tuberculosis di hamper seluruh penjuru dunia.

Antigen: Substansi yang menstimulasi antibody

Nodus Limfatikus: Kelenjar kecil yang berfungsi untuk membentuk limfosit dan berterminal di limfa... (lanjutan)Vaksin: Bahan antigenic yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organism alami atau liar

Regio Axillaris Dextra: Bagian tubuh yang terletak di ketiak bagian kanan

Respon Imun Tubuh: Terbentuknya resistensi (imunitas) terhadap benda asing

PertanyaanPada umur berapa vaksinasi BCG diberikan?Apakah efek samping dari vaksinasi BCG?Siapa saja orang yang tidak boleh diberikan vaksinasi BCG?Mengapa bayi umur 2 bulan sudah dapat vaksinasi BCG?Mengapa ada pembesaran nodus limfatikus di regio axillaris dekstra?Apa saja respon tubuh terhadap antigen?Bagaimana cara memelihara dan menjaga imun tubuh selain vaksinasi BCG pada bayi?Mengapa vaksinasi BCG diberikan pada lengan kanan atas?Apa sifat dari antigen?Bagaimana pandangan islam tentang vaksinasi?Mengapa pemberian vaksin dapat menghasilkan antibodi?Jawaban1-3 bulanTonjolan merah di bekas suntikan dan tonjolan tersebut tidak membutuhkan pengobatanOrang yang sudah pernah terinfeksi TB, orang yang sedang mengalami sakit TB, dan wanita hamilKarena bayi yang berumur >3 bulan harus dilakukan uji sensitivitas yaitu Uji MantouxKarena adanya respon imun di nodus limfatikusTubuh akan merespon untuk pembentukan antibodyPemberian vitamin dan ASIKarena jika di lengan atas respon imun tubuh yaitu menimbulkan benjolanMerangsang antibodyBoleh atau baik, selama itu bermanfaat Karena vaksin merangsang system imun mengaktifkan sel limfosit B membelah menjadi sel plasma sebagian membentuk antibody spesifik dan sebagian lagi membentuk sel memoriHipotesisVaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan. Vaksin merangsang system imun yang diaktifasi oleh sel limfosit B. Salah satu contoh vaksinnya yaitu vaksinasi BCG untuk kekebalan terhadap tuberkulosa (TBC) yang memiliki respon tubuh yaitu pembesaran nodus limfatikus di region axilaris dekstra. Dan memiliki sudut pandang islam boleh dan baik selama vaksin tersebut bermanfaat.SasBel 1: M.M. Sistem Limfatikus dan Organ Limfatikus1.1 M.M. Makroskopis1.2 M.M. Mikroskopis 1.1 Sistem & Organ Limfatikus Secara Makroskopisa. LienOrgan limfoid terbesar, lunak, rapuh dan vascular berwarna kemerahan dan bentuk ovalBesar lien sebesar kepalan tangan sendiriDibungkus oleh jaringan perlekatan peritoneum pada permukaan yang disebut kapsula fibrosa lienalisFiksasi lien ke ginjal melalui ligamentum renolienalis dan ke lambung melalui ligamentum gastrolienalisPembuluh darah masuk daerah hilus lienalis adalah arteri lienalis dan darah vena masuk melalui vena lienalis (vena port untuk dibawa ke hepar)Terdapat pusat immunologis yaitu folikel limfoid (pulpa alba / folikel putih ) yang tersebar di seluruh sinusoid yang sangat vaskular (pulpa rubra / folikel merah)Memiliki serat otot polos yang membantu pengaturan volume darah didalam lien, juga serat kolagen dan elastisLetak : Regio hipokondrium sinistra dalam ruang intraperitoneal. Diproyeksikan dari luar pada costae 9,10,11, setinggi vertebre thoracalis 11-12Batas anatomis : Anterior = Gaster, cauda pankreas, fleksura colli sinistra, renalis sinistraPosterior = Diaphragma, pleura dan pulmo sinistra, costae 9-12Cauda pankreas menempel pada daerah hillus lienalis bersamaan masuknya arteria lienalis dan keluar vena lienalis

b. Nodus LimfatikusTerletak disekitar pembuluh darah.Bentuk: Oval seperti kacang tanah atau kacang merah dengan pinggiran cekung (hillus)Ukuran Limfonodus: Sebesar kepala peniti atau buah kenari, dapat diraba pada daerah leher, axilla, dan inguinal dalam keadaan infeksiDaerah tubuh yang terdapat limfonodusDilihat dari letaknya pada tubuhLimfonodus superfisialLimfonodus servikal (leher)Limfonodus axilla (ketiak)Limfonodus inguinal (lipat paha)Limfonodus profundusLimfonodus iliaka (berkenaan dengan ilium)Limfonodus lumbal (sepanjang vertebra lumbalis)Limfonodus torasikus (pada pangkal paru)Limfonodus mesenterikus (melekat pada mesenterium usus halus)Limfonodus portal (pada fissura portal hepar/ celah porta hati)Menurut Snells Kepala dan leher bagian lateral dan belakang: sepanjang m.sternocleidomastoideus, lingual, pharynx, cavum nasi, palatum, muka, mandibular/dasar mulut.Extremitas superior: manus, antebrachii, brachii, dan region axillaris.Kelenjar mammae: dibawah musculo pectoralis meliputi kulit dan otot.Thorax: dinding thorax, jantung, pericardium dan paru, pleura, esophagus menuju aliran limfe thorax dan kelenjar mamae masuk ke dalam node limfaticus abterior dan posterior.Abdomen dan pelvis: daerah peritoneum dan disekitar aorta, vena cava inferior serta pembuluh darah intestinum. Aliram limfe superficialis bagian depan dan lateral dan belakang diatas pusat masuk menuju nn II axillaris anterior dan posterior dan dibawah pusat ke nn llmfatisi inguinalis superficialis.Extremitas inferior: a,v tibialis, region popliteal, region inguinale. Aliran limfe masuk limfonodus inguinale.

c. ThymusOrgan limfoid terletak pada sternum bagian atas belakang di daerah mediastinum superior dan bertumbuh terus sampai pubertasSetelah pubertas, timus mengalami involusi dan setalah dewasa semakin kecil tetapi masih berfungsi untuk menghasilkan limfosit T yang baruTimus yang besar terlihat setelah lahir pada saat bayi dan neonatusMempunyai 2 lobus, mempunyai bagian korteks dan medulla berbentuk segitiga, gepang dan kemerahanPendarahan timus berasal dari arteria thymica yang merupakan cabang dari arteria thyroidea inferior dan mamaria internaBatas-batas anatomi :Batas anterior: Manubrium sterni & rawan CostaeBatas atas: Regio Colli Inferior (trachea)

d. TonsilTonsila palatineTerletak pada dinding lateralis, orofaring dekstra dan sinistraTerletak dalam satu lekukan yang dikenal dengan fossa tonsilaris, dasar dari lekukan itu adal tonsil bedTonsil membuka ke cavum oris terdiri dari 12-15 crypta tonsilarisDitutupi oleh selapis jaringan ikat fibrosa yang berbentuk capsulaPersyarafan tonsil oleh N IX (Glossopharyngues) dan N palatinus (N V2)Pendarahan berasal dari arteria tonsilaris cabang a.maxillaris externa (facialis) dan arteria tonsilaris vabang a.pharyngica ascendens lingualisTonsila lingualisTerletak dibelakang lidah, 1/3 bagian posterior, tidak mempunya papilla sehingga terlihat permukaan berbenjol-benjol (folikel).Pendarahan tonsil berasal dari arteria dorsalis lingue (cabang arteria lingualis), arteria carotis eksternaTonsila pharyngealisTerdapat di daerah nasofaring dibelakang pintu hidung belakangBila membesar disebut adenoid, dapat menyebabkan sesak nafas karena dapat menyumbat pintu nares posterior (choanae), terletak di daerah nasopharynx, tepatnya diatas torus tobarius dan OPTAPerdarahan tonsil yaitu aliran darah berasal dari arteri tonsillaris yang merupakan cabang dari arteri maxillaris externa (fascialis) dan arteri pharyngica ascendens lingualis.

1.2 Sistem & Organ Limfatikus Secara Mikroskopisa. LienMerupakan tempat destruksi bagi banyak sel darah merah.Merupakan tempat pembentukan limfosit yang masuk ke dalam darah.Limpa bereaksi segera terhadap antigen yang terbawa darah dan merupakan organ pembentuk antibodi penting Dibungkus oleh simpai jaingan ikat padat yang menjulurkan trabekula yang membagi parenkim atau pulpa limpa menjadi kompartemen tidak sempurna Pulpa limpa tidak mempunyai pembuluh limfe Limpa dibentuk oleh jalinan kerja jaringan retikular yang mengandung sel limfoid, makrofag dan sel-sel antigen-presentingTidak memperlihatkan adanya daerah korteks dan medula yang jelasKapsul pada limpa lebih tebal dibanding pada limfonodusPulpa LimpaPada permukaan irisan melalui limpa, tampak bintik-bintik putih dalam parenkim nodulus limfatikus (pulpa putih/pulpa alba)Pulpa alba terdapat dalam jaringan merah tua yang penuh dengan darah pulpa merah/pulpa rubra.Pulpa rubra terdiri atas bangunan memanjang yaitu korda limpa (korda billroth) yg terdapat diantara sinusoidPulpa PutihTerdiri dari jar. limfoid yang menyelubungi A. sentralis dan nodulus limfatikus Sel-sel limfoid yang mengelilingi A. sentralis terutama Limfosit T dan membentuk selubung periarteri.Nodulus limfatikus terutama limfosit BDiantara pulpa putih dan pulpa merah terdapat zona marginalisPulpa MerahKorda limpa yang terdiri dari sel dan serat retikular Makrofag Limfosit Sel plasma dan banyak unsur darah (eritrosit, trombosit, granulosit)Banyak terdapat sinusoidZona MarginalisTerdiri dari banyak sinus dan jar.ikat longgar. Terdapat sedikit limfosit dan banyak makrofag yg aktif Banyak mengandung antigen darah peran utama dalam aktivitas imunologis limpa

Fungsi LimpaFungsi limpaPembentukan limfosit dibentuk dalam pulpa putih pulpa rubra sinusoid bercampur darah Destruksi eritrosit Dilakukan oleh makrofag dalam korda pulpa merah Pertahanan organisme Oleh karena kandungan limfosit B, limfosit T, sel antigen presenting dan makrofag

b. Nodus LimfatikusOrgan bersimpai berbentuk bulat / mirip ginjal, terdiri dari jaringan limfoid.Tersebar diseluruh tubuh disepanjang jalannya pembuluh limfe Nodus ditemukan di ketiak dan di lipat paha, sepanjang pembuluh-pembuluh besar di leher dan dalam jumlah besar di toraks dan abdomen terutama dalam mesenterium Limfonodus memiliki sisi konveks (cembung) dan konkaf (cekung) yg disebut hilus tempat arteri dan saraf masuk dan vena keluar dr organLimfe mengalir ke nodus limfatikus untuk membersihkannya dari partikel asing sebelum kembali ke sirkulasi darah. Sewaktu cairan limfe mengalir melalui sinus, 99% atau lebih antigen dan kotoran lainnya dipindahkan oleh aktivitas fagositosis makrofag. Infeksi dan perangsangan antigenik menyebabkan limfonodus yang terinfeksi membesar dan membentuk pusat-pusat germinativum yang banyak dengan proliferasi sel yang aktifKorteks LuarDibentuk oleh jar.limfoid yang terdiri dari satu jar. sel retikular dan serat retikular yang dipenuhi oleh limfosit BDi dalam jar.limfoid korteks terdapat struktur berbentuk sferis yang disebut nodulus limfatikusTerdapat sinus subkapsularis, yang dibentuk oleh suatu jar.ikat longgar dari makrofag, sel retikular dan serat retikularKorteks DalamMerupakan kelanjutan korteks luar, mengandung beberapa nodulus Mengandung banyak limfosit TMedullaTerdiri dari korda medularis yg merupakan perluasan korteks dalam Banyak mengandung Limfosit B dan beberapa sel plasmaKorda medularis dipisahkan oleh struktur seperti kapiler yg berdilatasi sinus limfoid medularis yang mengandung cairan limfec. TonsilTonsila PalatinaTerletak pada dinding lateral faring bagian oralPermukaan tonsila palatina dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang juga melapisi bagian mulut lainnya Setiap tonsila memiliki 10-20 invaginasi epitel (epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk) yang menyusup ke dalam parenkim membentuk kriptus yang mengandung sel-sel epitel yg terlepas, limfosit hidup dan mati, dan bakteri dalam lumennya Yang memisahkan jar.limfoid dari organ-organ berdekatan adalah satu lapis jaringan ikat padat yamgg disebut simpai tonsila yg biasanya bekerja sebagai sawar terhadap penyebaran infeksi tonsilaDi bawah tonsila palatina terdapat jar.ikat padat yang membentuk kapsul. Dari kapsul terbentuk trabekula dengan pembuluh darah, dibawah kapsul terdapat serat otot rangka

Tonsila LingualisLebih kecil dan lebih banyak Terletak pada pangkal lidah Ditutupi epitel berlapis gepeng Masing-masing mempunyai sebuah kriptus

Tonsila PharyngealisMerupakan tonsila tunggal yang terletak dibagian supero-posterior faring.Ditutupi epitel bertingkat silindris bersilia Terdiri dari lipatan-lipatan mukosa dengan jar. Limfoid difus dan nodulus limfatikus Tidak memiliki kriptus Simpai lebih tipis dari T. palatina

d. ThymusTimus memiliki suatu simpai jaringan ikat yg masuk ke dlm parenkim dan membagi timus menjadi lobulus.Setiap lobulus memiliki satu zona perifer gelap disebut korteks dan zona pusat yg terang disebut medula korteks dan medula berisi sel-sel limfosit. Sel limfosit berasal dr sel mesenkim yg menyusup ke dlm suatu epitel primordium dr kantung faringeal ke 3 dan 4.Timus mengalami involusi stlh pubertas Timus ditempati oleh sel-sel yg dihasilkan dr sumsum tulang. Sel-sel ini mulai menjalani diferensiasinya mjd sel TTimus menghasilkan beberapa faktor pertumbuhan protein yg merangsang proliferasi dan diferensiasi limfosit TKorteks ThymusLimfosit T yg sangat banyak Sel retikular epitel yg tersebar Beberapa makrofagMedulla ThymusMengandung sel retikular dan limfosit Sel-sel ini menyebabkan medula tampak lebih pucat dibanding bagian korteksSasbel 2: M.M. Sistem Imun Tubuh2.1 M.M. Definisi2.2 M.M. Klasifikasi2.3 M.M. Fungsi2.4 M.M. Mekanisme2.1 Definisi Sistem Imun TubuhSistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan olehseldanorgan khusus pada suatuorganisme.2.2 Klasifikasi Sistem Imun TubuhSistem imun nonspesifik/ Imunitas alamiahPertahanan fisik/mekanikPertahanan biokimiaPertahanan humoralKomplemenProtein fase akut (PFA)Pertahanan selularSistem imun spesifik/ Imunitas adapatifCara MendapatkanImunitas pasifImunitas aktifCara KerjaSistem imun spesifik humoralSistem imun spesifik selular2.3 Fungsi Sistem Imun TubuhKemampuannya untuk mengenali benda-benda asingDapat bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asingSistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing tersebut2.4 Mekanisme Sistem Imun TubuhJalur klasikJalur alternatifJalur lektin

SasBel 3: M.M Antigen3.1 M.M. Definisi3.2 M.M. Struktur3.3 M.M. Klasifikasi3.4 M.M. Sifat3.5 M.M. Fungsi3.1 Definisi AntigenImunogenitas merupakan kemampuan menginduksi respon imun humoral (sel B memproduksi Ig) dan selular (aktivasi sel T melepaskan sitokin), Sedangkan antigenitas merupakan bahan yang dapat menginduksi respon imun spesifik. Semua molekul yang bersifat imunogenitas juga memiliki sifat antigenitas, namun tidak sebaliknya. Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.3.2 Struktur AntigenUkuranBentukRigiditasLokasi determinanStruktur tersier3.3 Klasifikasi AntigenMenurut epitopUnideterminan, univalentUnideterminan, multivalentMultideterminan, univalentMultideterminan, multivalentMenurut SpesifitasHeteroantigenXenoantigenAloantigen (isoantigen)Antigen organ spesifikAutoantigenMenurut ketergantungan sel TT dependentT independentMenurut sifat kimiawinyaHidrat arang (polisakarida)LipidAsam nukleatProtein3.4 Sifat AntigenKeasinganSifat-sifat FisikKompleksitasBentuk-bentuk (Conformation)Muatan (charge)Kemampuan masuk3.5 Fungsi AntigenMenginduksi respons imun terhadap dirinya sendiri.Merangsang sel B untuk berubah menjadi sel plasma yang menghasilkan antibody.SasBel 4: M.M. Antibodi4.1 M.M. Definisi4.2 M.M. Struktur4.3 M.M. Klasifikasi4.4 M.M. Sifat4.5 M.M. Fungsi4.6 M.M. Mekanisme4.1 Definisi AntibodiAntibodi adalah molekul immunoglobulin yang bereaksi dengan antigen spesifik yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul yang sama; digolongkan menurut cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin, hemolisin, opsonin, atau presipitin.4.2 Struktur Antibodi4 rantai polipeptida @ 2 rantai berat ( heavy chain) dan rantai ringan ( light chain) yang identik.Sekelompok protein serum immunoglobulin (Ig).Memiliki dua tempat pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik)4.3 Klasifikasi AntibodiImunoglobulin GImunoglobulin MImunoglobulin AImunoglobulin DImunoglobulin E4.4 Sifat AntibodiIgG: Setiap molekul IgG terdiri dari 2 rantai, yaitu rantai L dan 2 rantai H yang dihubungkan oleh ikatan sulfida (formula molekul H2L2). Karena mempunyai 2 tempat pengikatan yang identik, immunoglobulin bersifat divalent.IgA: bersifat sekretonik.IgD: belum diketahui.IgE: sebagai bentuk respon alergi, konsentrasinya meningkat apabila terdapat alergi atau pun infeksi cacing.IgM: mempunyai aviditas tertinggi karena interaksinya dengan antigen dapat melibatkan ke tempat terikatnya sekaligus.4.5 Fungsi Antibodi IgG: merupakan antibodi terpenting pada respons imun sekunder dan juga merupakan antibodi penting untuk pertahanan terhadap bakteri dan virus. IgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat melewati plasenta. Antibodi ini memberikan imunitas pasif yang tinggi pada bayi baru lahir.IgA; melindungi membran mukosa dari bakteri dan virusIgD; fungsinya sebagai reseptor antigen karena dapat ditemukan pada permukaan beberapa limfosi BIgE; regio Fc IgE berikatan dengan permukaan sel mast dan basofil. IgE yang terikat berfungsi sebagai reseptor antigen (alergen) dan kompleks antigen-antibodinya memicu terjadinya respons alergi melalui pelepasan mediator4.6 Mekanisme AntibodiAntigen + limfosit B sel B berpoliferasi klon sel sel plasma antibodi yang spesifik terhadap antigen.SasBel 5: M.M. Vaksin dan Imunisasi5.1 M.M. Vaksin5.2 M.M. Imunisasi5.1 VaksinVaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit, vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.Tujuan:Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorangMenghilangkan penyakit tertentu pada populasiZatzat yang terkandungAntigen imunisasi aktifCairan suspense atau pelarutPengawet, stabilizier, dan antibioticAdjuvantYang dapat merusak vaksinPanas (semua jenis vaksin)Sinar matahari (vaksin BCG dan vaksin campak),Pembekuan (vaksin yang dibuat dari toksid, vaksin DPT)Desinfektan atau antiseptic.Tempat dan rute pemberian vaksinSubkutan dan intaramuskular: sisi anterolateral paha atau daerah deltoid lengan atasVaksin yang mengandung adjuvant: intramuskular yang dalamvaksin bersamaan: sisi yang berbeda dan spuit yang berbeda.Hidup diatenuasikanMati diinaktifkanPatogenKomponenBakteriVirusRekayasaSeluruh agensToksoidSubunit dimurnikanRekayasa subunitRekombinanBCGAdenoCampakMumpsPolioRubellaYellow feverInfluenza (intranasal)KoleraVirus RotaTifoid (Ty21 a-oral)AntraksKolera USP(parenteral)Kolera WC/rBS (oral)Hepatitis AHepatitis B(asal plasma)Influenza (seluruh virus)PesPolio (IPV)RabiesTifoid (parenteral)DifteriTetanusPertusis (aselular)Hib (polisakarida)Kolera WC/rBS (oral)Influenza (vaksin slit)Meningokok (polisakarida)Pneumokok (polisakarida)Tifoid Vi (polisakarida)Hib konjugatPneumokok konjugatMeningokok konjugatHepatitis B (antigen permukaan)Penyakit Lyme (OspA)Jenis vaksinPenyakitKeuntunganKerugianVaksin hidupVaksin yang berisi mikro organisme hidup namun dilemahkan atau di buat avirulen.Campak, parotitis, polio(sabin), virus rota, rubella, yellow fever, tuberkolosisRespon imun kuat, sering seumur hidup dengan bebrapa dosisMemerlukan alat pendingin untuk menyimpan dan dapat berubah menjadi bentuk virulenVaksin matiVaksin yang berisi mikro organism tak hidup namun masih terdapat antigen yang dapat merangsang antibodi.Kolera, influenza, hepatitis A, pes, polio, (salk), rabiesStabil, aman dibanding vaksin hidup, tidak memerlukan alat pendingin.Respons imun lebih lemah dibanding vaksin hidup, biasanya diperlukan suntikan booster.ToksoidVaksin yang mengandung toksin bakteri yang diinaktifkan dengan formalin.Difteri, tetanusRespons imun dipacu untuk mengenal toksin bakteriSubunit (eksotoksin yang diinaktifkan).Vaksin yang menggunakan bagian terbaik dari antigen untuk merangsang sistem imun.Hepatitis B, pertusis, S. pneumoniAntigen spesifik menurunkan kemungkinan efek sampingSulit untuk dikembangkanKonjugatVaksin yang dibuat dari polisakarida kapsul bakteri yang dikonjugasikan dengan protein pembawa.H. influenza B, S. PneumoniMemacu sistem imun bayi untuk mengenak sistem tertentuDNAVaksin yang terdiri dari plasmid bakteri yang mengandung DNA yang menjadi pprotein antigen.Dalam uji klinisRespons imun humoral dan selular kuat, relatif tidak mahal untuk manufakturBelum diperolehVektor rekombinan

Vaksin yang dibuat menggunakan virus atau bakteri yang dimodifikasi untuk menghantarkan gen ( sebagai vektor ) yang menjadi antigen mikroba ke sel tubuh.Dalam uji klinisMenyerupai infeksi alamiah,menghasilkan respon imun kuat.Belum diperolehKelas vaksinVirusCatatanVirus vaksin hidupAdenovirusCacar airCampakParotitisPolioRotavirusRubellaCacar, Yellow feverImunisasi aktif menggunakan galur tidak virulen yang dilemahka. Efektif memacu respons antibodi dan limfosit sitotoksitVirus vaksin matiHepatitis AInfluenzaPolioRabiesImunisasi aktif menggunakan partikel virus panas atau kimia yang tidak aktif. Vaksinasi dapat dikombinasikan dengan virus lainnya (polivalen)Vaksin subunitAdenovirusImunisasi aktif menggunakan protein yang dimurnikanVaksin polipeptidaHepatitis BImunisasi aktif menggunakan sintesa urutan protein polipeptidaVaksin DNA(hanya evaluasi)HIVPenelitian: bermanfaat untuk memacu respon TcAntibodi pasifHepatitis AHepatitis BCampakParotitisRabiesRSVRubellaVarisella zosterPenyuntikan antibodi yang dimurnikan hasil dari sumber lainnya. Hanya sementara dan hanya sedikit bermanfaat diberikan setelah awitan penyakit.5.2 ImunisasiImunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.Imunisasi BCGImunisasi DPTImunisasi DTImunisasi TTImunisasi PolioImunisasi CampakImunisasi MMRImunisasi HibImunisasi VarisellaImunisasi HBVImunisasi Pneumokokus Konjugata

Sasbel 6: M.M. Hukum Vaksin yang Mengandung Bahan HaramImunisasi hukumnya boleh dan tidak terlarang, karena termasuk penjagaan diri dari penyakit sebelum terjadi. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang memakan tujuh butir kurma ajwah, maka dia akan terhindar sehari itu dari racun dan sihir(HR. Bukhari : 5768, Muslim : 4702).Hadits ini menunjukkan secara jelas tentang disyariatkannya mengambil sebab untuk membentengi diri dari penyakit sebelum terjadi. Demikian juga kalau dikhawatirkan terjadi wabah yang menimpa maka hukumnya boleh sebagaimana halnya boleh berobat tatkala terkena penyakit.

Boleh dalam kondisi darurat dalil firman Allah : Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. (QS. Al- Anam [6]:119)Dhorurat dalam ObatDhorurat (darurat) adalah suatu keadaan terdesak untuk menerjang keharaman, yaitu ketika seorang memilki keyakinan bahwa apabila dirinya tidak menerjang larangan tersebut niscaya akan binasa atau mendapatkan bahaya besar pada badanya, hartanya atau kehormatannya. Dalam suatu kaidah fiqhiyyah dikatakan:Darurat itu membolehkan suatu yang dilarangNamun kaidah ini harus memenuhi dua persyaratan: tidak ada pengganti lainya yang boleh (mubah/halal) dan mencukupkan sekadar untuk kebutuhan saja.Oleh karena itu, al-Izzu bin Abdus Salam mengatakan : Seandainya seorang terdesak untuk makan barang najis maka dia harus memakannya, sebab kerusakan jiwa dan anggota badan lebih besar daripada kerusakan makan barang najis.20Kemudahan Saat KesempitanSesungguhnya syariat islam ini dibangun di atas kemudahan. Banyak sekali dalil-dalil yang mendasari hal ini, bahkan Imam asy-Syathibi mengatakan: Dalil-dalil tentang kemudahan bagi umat ini telah mencapai derajat yang pasti.20Semua syariat itu mudah. Namun, apabila ada kesulitan maka akan ada tambahan kemudahan lagi. Alangkah bagusnya ucapan Imam asy-Syafii tatkala berkata :Kaidah syariat itu dibangun (di atas dasar) bahwa segala sesuatu apabila sempit maka menjadi luas.21

Daftar PustakaBaratawidjaja, K.G & Rengganis, I. (2014).Imunologi Dasar Edisi ke-11. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaDorland, W.A Newman.(2002).Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGCLeeson, Lesson, Paparo. 1996. Buku Ajar HistologiSherwood, Lauralee. 2007. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta:EGC.Zulhamidah, Yenni. 2014. Sistem Lymphaticus. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas YarsiFaiz, O Moffad.D. 2002. At Glance Anatomi. Jakarta : Erlanggahttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pro-kontra-hukum-imunisasi-dan-vaksinasi.html