27
KEJANG DISERTAI DENGAN DEMAM Wanita berusia 60 tahun, saat sedang melaksanakan wukuf di arafah tiba-tiba mengalami kejang selama 5 menit kemudian tidak sadarkan diri. Dari alloanamnesis dengan anggota jamaah lainnya di dapatkan informasi bahwa pasien telah mengalami demam disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan keluhan kejang demam saat usia 3 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS (Glasgow Coma Scale) E3M5V2 dan tanda rangsang meningeal kaku kuduk (+). Dokter setempat mendiagnosis pasien dengan meningoensefalitis suspek bakterial. Untuk membantu menegakkan diagnosis, dokter melakukan lumbal pungsi setelah sebelumnya memastikan tidak adanya peningkatan tekanan intrakranial melalui funduskopi.jamaah lain mempertanyakan bagaimana keabsahan ibadah haji pasien tersebut. 1

Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

KEJANG DISERTAI DENGAN DEMAM

Wanita berusia 60 tahun, saat sedang melaksanakan wukuf di arafah tiba-tiba mengalami kejang selama 5 menit kemudian tidak sadarkan diri. Dari alloanamnesis dengan anggota jamaah lainnya di dapatkan informasi bahwa pasien telah mengalami demam disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan keluhan kejang demam saat usia 3 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS (Glasgow Coma Scale) E3M5V2 dan tanda rangsang meningeal kaku kuduk (+). Dokter setempat mendiagnosis pasien dengan meningoensefalitis suspek bakterial. Untuk membantu menegakkan diagnosis, dokter melakukan lumbal pungsi setelah sebelumnya memastikan tidak adanya peningkatan tekanan intrakranial melalui funduskopi.jamaah lain mempertanyakan bagaimana keabsahan ibadah haji pasien tersebut.

1

Page 2: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopis dan mikroskopis meninges2. Memahami dan menjelaskan fisiologi cairan cerebrospinal3. Memahami dan menjelaskan meningitis4. Memahami dan menjelaskan kejang demam5. Memahami dan menjelaskan tinjauan islam tentang keabsahan haji

2

Page 3: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

1. Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopis dan mikroskopis meningesA. Makroskopis

Meningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang bersiaft non neural. Meningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran yang menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis.Meningen terdiri dari 3 lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan duramater.a. Piameter merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak

yang mengikuti setiap lekukan-lekukan pada sulkus-sulkus dan fisura-fisura, juga melekat pada permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus vertebra.

b. Arakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang berhubungan dengan piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. Diantara arakhnoid dan piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal dan pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukan-lekukan otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna. Yang paling besar adalah siterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum danme oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis di permukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di permukaan venttralmesensefalon, sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina terdapat sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna interpedunkularis melalui sisterna ambiens.Ruang subarakhnoid spinal yang merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang subarakhnoid dibawah L2 dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan serebrospinal diambil pada waktu pungsi lumbal.

c. Durameter terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam durameter. Lapisan luar dirameter di daerah kepala menjadi satu dengan periosteum tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan endosteumnya.Ruang EpiduralDiantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat jaringan ikat yang mengandung kapiler-kapiler halus yang mengisi suatu ruangan disebut ruang epiduralRuang SubduralDiantara lapisan dalam durameter dan arakhnoid yang mengandung sedikit cairan, mengisi suatu ruang disebut ruang subdural

B. Mikroskopis Meninges adalah lapisan jaringan ikat yang mengelilingi otak, sumsum tulang belakang, dan akar saraf perifer. Pia mater (P) adalah lapisan jaringan ikat halus yang melekat langsung ke materi putih dari sumsum tulang belakang. Para dura mater (D) adalah lapisan jaringan tebal ikat. Ini adalah yang paling dangkal dari tiga lapisan meningeal. Para arakhnoid (membran arachnoid) yang melekat pada permukaan dalam duramater (A).

3

Page 4: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Arachnoid trabekula (panah) memperpanjang dari arakhnoid ke pia mater. Ruang subaraknoid (tanda bintang), antara arachnoid mater dan pia, dibatasi oleh fibrocytes datar dan berisi cairan serebrospinal.MeningesSusunan saraf pusat dilindungi oleh tengkorak dan kolumna vertebralis.Ia juga dibungkus membrane jaringan ikat yang disebut meninges.Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater, araknoid, dan piamater.Araknoid dan piamater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu membrane yang disebut pia-araknoid.a. Dura mater

Dura mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat yang berhubungan langsung dengan periosteum tengkorak. Dura mater yang membungkus medulla spinalis dipisahkan dari periosteum vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena berdinding tipis,jaringan ikit longgar, dan jaringan lemak.Dura mater selalu dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, ruang subdural. Permukaan dalam dura mater, juga permukaan luarnya pada medulla spinalis, dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari mesenkim.

b. AraknoidAraknoid mempunyai 2 komponen: lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah system trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan piamater.Rongga diantara trabekel membentuk ruang Subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal dan terpisah sempurna dari ruang subdural.Ruang ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi susunan saraf pusat dari trauma.Ruang subaraknoid berhubungan dengan ventrikel otak.Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah.Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng seperti yang melapisi dura mater.Karena dalam medulla spinalis araknoid itu lebih sedikit trabekelnya, maka lebih mudah dibedakan dari piamater.Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater membentuk julursn-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater.Juluran ini, yang dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena disebut Vili Araknoid. Fungsinya ialah untuk menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.

c. Pia materPia mater terdiri atas jarinagn ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Meskipun letaknya cukup dekat dengan jaringan saraf, ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf.Di antara pia mater dan elemen neural terdapat lapisan tipus cabang-cabang neuroglia, melekat erat pada pia mater dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari susunan saraf pusat yang memisahkan SSP dari cairan brospinal. Piamater menyusuri seluruh lekuk permukaan susunan saraf pusaf dan menyusup kedalamnya untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. pia mater di lapisioleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pembuluh darah menembus susunan saraf pusat melalai torowongan yang dilapisi oleh piamater ruang perivaskuler.

4

Page 5: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

2. Memahami dan menjelaskan fisiologi sirkulasi cairan cerebrospinal

a. DefinisiCerebrospinal Fluid (CSF) merupakan cairan yang mengelilingi ruang subarakhnoid sekitar otak dan medulla spinalis, serta mengisi ventrikel dalam otak. Cerebrospinal Fluid merupakan cairan tidak berwarna yang melindungi otak dan spinal cord dari cedera yang disebabkan oleh faktor kimia dan fisika. Cairan ini mengangkut oksigen, glukosa, dan bahan kimia yang dibutuhkan dari darah ke neuron dan neuroglia. Volume total dari CSF adalah 80-150ml.

b. PenghasilCairan CSF dibentuk rata-rata sekitar 500 ml setiap hari. Sebanyak 2/3 CSF dihasilkan dari plexus choroideus dan 1/3-nya dihasilkan dari sel ependim yang ada di permukaan ventrikel. Darah yang masuk ke dalam otak mengalami ultrafiltrasi pada plexus choroid dan diubah menjadi CSF.CSF dihasilkan oleh : Plexus choroid : jaring-jaring kapiler berbentuk bunga kol yang

menonjol dari piamater pada ventrikel ke-3 dan ke-4. Disekresikan oleh sel-sel ependimal : single layer yang mengitari

pembuluh darah cerebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis. Sel-sel ependimal ini pun menutupi choroid plexus sebagai blood-brain barrier sehingga berfungsi untuk mengatur komposisi CSF.

c. Sirkulasi CSF

Keterangan:Cairan bergerak dari ventrikel lateral melalui foramen interventrikular (Munro) → menuju ventrikel ke-3 otak (tempat cairan semakin banyak karena ditambah oleh plexus koroid) → melalui aquaductus cerebral

5

Page 6: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

(Sylvius) menuju ventrikel ke-4 (tempat cairan ditambahkan kembali dari pleksus koroid) → melalui tiga lubang pada langit-langit ventrikel ke-4 → bersirkulasi melalui ruang subarakhnoid, di sekitar otak dan medulla spinalis → direabsorsi di vili arakhnoid (granulasi) → ke dalam sinus vena pada duramater kembali ke aliran darah tempat asal produksi cairan tersebut.

d. Fungsi CSF Menyokong dan melindungi otak dan spinal cord Sebagai shock absorber antara otak dan tulang cranium (otak

dan CSF memiliki gaya berat spesifik yang kurang-lebih sama sehingga otak dapat dengan aman terapung dalam cairan ini)

Menjaga agar otak dan spinal cord tetap basah sehingga memungkinkan pertukaran zat antara CSF dan sel saraf

Mempertahankan tekanan intracranial Transportasi nutrisi bagi jaringan saraf mengangkut produk sisa Sebagai buffer / lingkungan yang baik bagi jaringan saraf Menjaga hemeostatis dengan cara:

6

Page 7: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Mechanical protection (sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak & medulla spinalis.)

Sirkulasi (sebagai tempat pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan jaringan saraf)

Chemical protection (melindungi otak & medulla spinalis dari bahan kimia yang berbahaya)

e. Normal performance of CSF Jernih (tidak berwarna) seperti air. Ditemukan sel-sel mononuclear (limfosit 2 – 5 sel/ml dan

monosit). Tidak ditemukan mikroorganisme Sifatnya basa / alkali Tidak berbau

f. Perubahan performa CSF karena infeksi Infeksi bakteri bakteri mengeluarkan zat kimia yang sesuai

dengan reseptor pada neutrofil neutrofil tertarik kadar neutrofil dalam CSF meningkat

Infeksi bakteri bakteri menggunakan glukosa sebagai bahan bakar energi kadar glukosa dalam CSF menurun

Infeksi bakteri terjadi peradangan permeabilitas sawar darah otak terganggu protein berukuran besar dapat masuk terjadi peningkatan kadar protein dalam CSF

Infeksi bakteri terjadi pendarahan warna CSF akan berubah

g. Konstituen CSFKomposisi dari CSF menyerupai plasma darah dan cairan interstitial, mengandung glukosa, protein, asam laktat, urea, kation (Na+, K++, Ca2+, Mg2+), anion (Cl-, HCO3-), sel darah putih, tetapi tidak mengandung protein.

Protein Normal : sedikit protein, karena sawar darah otak tidak bisa ditembus oleh protein yang molekulnya besar (akan meningkat bila terjadi penurunan permeabilitas BBB)

Glukosa Normal : 40-70mg/dl (2/3 gula darah). Asam laktat Normal : 10 -20 mg/dl (akan meningkat bila

terjadi perombakan glukosa) Ureum Normal : 10-15 mg/dl, hampir sama dengan darah Glutamine Normal : 20 mg/dl Enzim enzim yang terdapat dalam serum(seperti : LDH,

ALT, dan AST) juga terdapat dalam CSF dengan jumlah lebih rendah

Zat-zat lain : Konsentrasi Na sama dengan pada plasma Konsentrasi Cl 15 % lebih besar daripada plasma Konsentrasi K 40 % lebih kecil daripada plasma Sedikit ion bikarbonat.

Tabel Karakteritik CSF Dewasa Normalkadar CSF relatif terhadap kadar plasma

7

Page 8: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

- Tekanan- pH- Protein total- Imunoglobin- Albumin / globulin- Glukosa

- Asam Laktat- Urea (sebagai nitrogen urea)- Glutamin- Limfosit

75-200 mmH2O7,32-7,3515-45 mg/dl0,75-3,5 mg/dl8 : 140-70 mg/dl

10-20 mg/dl10-15 mg/dl< 20 mg/dl2-5/ml

Sedikit lebih rendah0,2-0,5 %< 0,1 %3-4 kali lebih tinggi50-80 % dari kadar dalam darah 30-60 menit sebelumnyaHampir samaHampir samaHampir sama

8

Page 9: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

3. Memhami dan menjelaskan meningoensefalitis

4. Memahami dan menjelaskan kejang demam

a. DefinisiKejang Demam (KD) ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas suhu 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.Penjelasan:

KD terjadi pada 2 – 4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian

kejang demam kembali tidak termasuk dalam KD. Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan

tidak termasuk KD. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun

mengalami kejang di dahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

b. EpidemiologiKD adalah penyebab demam tersering pada anak – anak. Angka kejadian KD diperkirakan 2 – 4% di AS, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan angka kejadiannya lebih tinggi dari 10 – 15%. Peak incidence pada usia 14 – 18 bulan. KD agak lebih sering dijumpai pada anak laki daripada perempuan, dengan perbandingan 1,4 : dan 1,2 : 1.Predisposisi genetic diperkirakan berperan pada penderita KD yang memiliki saudara kandung dan orang tua dengan riwayat KD. Gen yang diperkirakan memiliki peranan penting adalah gen pada kromosom 19p dan 8q13-21. Pola pewarisannya adalah secara autosomal dominan.

c. Etiologi dan Faktor Risiko KD adalah kejang yang timbul pada suhu badan yang tinggi (demam). Demamnya sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti demam yang disebabkan oleh infeksi (terutama), demam setelah imunisasi.Demam oleh infeksi biasanya disebabkan oleh penyakit tonsillitis dan/atau faringitis, OMA, enteritis/gastroenteritis dengan atau tanpa dehidrasi, bronchitis, bronkopneumonia, morbili, varisela, dengue, tidak diketahui.Demam setelah imunisasi terutama didapatkan setelah imunisasi pertusis (DPT) dan campak.

d. KlasifikasiDibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:1. KD sederhana

Berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, umumnya berhenti sendiri

Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal

9

Page 10: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam KD sederhana merupakan 80% di antara seluruh KD

2. KD kompleksBila ada salah satu ciri berikut:

Kejang lama > 15 menit Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum yang

didahului kejang parsial Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Penjelasan: Kejang lama adalah kejang yang berlangsung > 15 menit atau

kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8% KD.

Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% KD.

e. PatofisiologiPrichard and Greal mengutarakan suatu hipotesis, yaitu anoksia relatif (keadaan kekurangan oksigen) yang terjadi sewaktu demam mungkin menjadi penyebab kejang. Mereka mengutarakan bahwa peningkatan suhu sebesar 1 derajat Fahrenheit akan meningkatkan metabolisme basal sekitar 7%. Rasio sirkulasi serebral terhadap sirkulasi tubuh seluruhnya jauh lebih tinggi pada anak dibandingkan pada dewasa.Pada orang dewasa sekitar 18% dari sirkulasi total tubuh didistribusikan ke otak. Pada anak 3 tahun, angka ini jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 65%. Pada anak yang lebih muda mungkin lebih tinggi lagi. Bila suhu meningkat beberapa, aliran darah harus pula ditingkatkan untuk menjaga agar pasokan oksigen dan glukosa ke otak cukup. Bila peningkatan aliran darah tidak mencukupi, maka terdapat anoksia relatif yang mungkin memicu kejang.Dalam keadaan normal, membran sel neuron lebih permeable terhadap ion Kalium (K+) dibandingkan terhadap ion Natrium (Na+) dan elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (Cl-). Akibatnya konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na+ rendah, sedangkan di luar sel neuron terjadi keadaan sebaliknya. Oleh karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membrane sel neuron. Untuk menjaga keseimbangan potensial membran ini diperlukan channel Na+ dan K+ di permukaan sel.Pada keadaan anoksia relatif, kejang dapat terjadi akibat adanya perubahan keseimbangan dari membran sel neuron. Dalam waktu yang singkat terjadi difusi ion Na+ dan K+ yang menyebabkan depolarisasi sel neuron, lalu terbentuklah potensial aksi dalam bentuk arus listrik yang diteruskan sampai ke otak sehingga akhirnya menimbulkan kejang.Kejang pada umumnya akan berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti, anak tidak memberikan reaksi apapun untuk sejenak, tetapi beberapa detik / menit kemudian anak akan terbangun dan tersadar kembali tanpa defisit neurologis. KD simpleks umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. Sedangkan kejang yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada otak.

10

Page 11: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

f. Diagnosis1. Anamnesis

Tanyakan mengenai: Identitas pasien Kejadian sebelum kejang Suhu sebelum kejang Dilakukan apa saja Yang dilakukan anak Sudah berapa lama demam Sebelum kejang anak masih mau makan minum tidak Sifat kejang Suhu tubuh sesaat dan sesudah kejang Onset, durasi, interval, frekuensi kejang Tingkat kesadaran sewaktu dan sesudah kejang Apakah kejang timbul pertama kali atau sudah pernah

sebelumnya Riwayat kejang demam sebelumnya Riwayat epilepsi dalam keluarga Riwayat perkembangan anak

2. Pemeriksaan Fisik TTV Tingkat kesadaran Rangsang meningeal Pemeriksaan neurologis

3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium

Tidak dikerjakan secara rutin Dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi

penyebab demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi dengan demam

Pemeriksaan yang dilakukan misalnya darah perifer, elektrolit, dan gula darah

Pungsi LumbalPemeriksaan CSF dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis (risiko terjadinya meningitis bakterialis adalah 0,6% - 6,7%.

Pada bayi kecil sulit untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosis meningitis karena MK tidak jelas. OKI, LP dianjurkan pada:

Bayi < 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan Bayi antara 12 – 18 bulan dianjurkan Bayi > 18 bulan tidak rutin Bila yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu

dilakukan LP EEG

Tidak direkomendasikan karena tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien KD.

11

Page 12: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada keadaan KD yang tidak khas. Misalnya KD kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun, atau KD fokal.

PencitraanCT scan dan MRI jarang sekali dikerjakan, dikerjakan hanya atas indikasi seperti:

Kelainan neurologic fokal yang menetap (hemiparesis) Paresis N. VI Papiledema

g. Diagnosis Banding Epilepsi (Walaupun gejalanya sama yaitu kejang berulang, namun

pada anak dengan epilepsi, episode kejang tidak disertai demam) Kelainan dalam otak karena infeksi, misalnya meningitis,

ensefalitis, abses otak h. Tatalaksana

1. Tatalaksana awal Memastikan jalan nafas tidak tersumbat Pemberian O2 melalui face mask Bila pasien datang dalam keadaan kejang, harus hentikan

kejang terlebih dahulu. Diberikan diazepam 0,5 mg/kg per rectal. Jika telah terpasang infus, diberikan 0,3 – 0,5 mg/kg perlahan – lahan dengan kecepatan 1 – 2 mg/menit atau dalam waktu 3 – 5 menit dengan dosis maksimal 20 mg.

Obat praktis yang dapat dapat diberikan orang tua atau di rumah adalah diazepam rektal dengan dosis 0,5 – 0,75mg/kg atau:

diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan BB < 10kg diazepam rektal 10 mg untuk anak dengan BB > 10 kg diazepam rektal 5 mg untuk anak < 3 tahun diazepam rektal 7,5 mg untuk anak > 3 tahun

Bila setelah pemberian diazepam rectal masih kejang, dapat diulang diazepam rectal dengan interval 5 menit.

Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rectal masih kejang, dianjurkan dibawa ke RS. Di RS dapat diberi diazepam IV dosis 0,3 – 0,5 mg/kg.

Bila kejang tetap belum berhenti, beri fenitoin IV dengan dosis awal 10 – 20 mg/kg/kali. Bila kejang berhenti dosis selanjutnya 4 – 8 mg/kg/ hari dimulai 12 jam setelah dosis awal. Bila kejang tidak berhenti dengan fenitoin, pasien harus dirawat di ruang intensif segera.

2. Pemberian Obat Saat Demam Antipiretik

Antipiretik boleh diberikan. Dosis parasetamol 10 – 15 mg/kg/kali diberi 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Ibuprofen 5 – 10 mg/kg/kali, 3 – 4 kali sehari.

AntikonvulsanPemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang pada 30 – 60%

12

Page 13: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

kasus. Begitu juga dengan diazepam rectal dosis 0,5 mg/kg tiap 8 jam pada suhu > 38,50 C.Fenobarbital, karbamazepin, dan fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk mencegah KD

i. Komplikasi Kecacatan sebagai komplikasi KD tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya normal. Kelainan neurologis pernah dilaporkan pada kasus KD lama atau kejang berulang baik umum maupun fokal. Kematian tidak pernah dilaporkan

j. PrognosisKemungkinan berulangnya KD bila ada FR:

Riwayat KD dalam keluarga Usia < 12 bulan Temperatur yang rendah saat kejang Cepatnya kejang setelah demam Bila seluruh FR ada kemungkinan berulang KD adalah 80%,

sedangkan bila tidak ada FR kemungkinan berulangnya hanya 10 – 15%. Kemungkinan berulang paling besar pada tahun pertama.

Dapat menjadi epilepsi. FR nya adalah: Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum

KD pertama KD kompleks Riwayat epilepsy pada ortu atau saudara kandung Masing – masing FR meningkatkan kemungkinan kejadian

pilepsy 4 – 6 %, kombinasi FR tersebut kemungkinan pilepsy menjadi 10 – 49%. Kemungkinan pilepsy tidak dapat dicegah dengan pemberiatan obat rumat pada KD.

13

Page 14: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

5. Memahami dan menjelaskan tinjauan islam tentang keabsahan haji

a. Definisi HajiSecara etimologis, haji berarti pergi menuju tempat yang diagungkan. Secara terminologis berarti beribadah kepada Allah dengan melaksanakan manasik haji, yaitu perbuatan tertentu yang dilakukan pada waktu dan tempat tertentu dengan cara yang tertentu pula. Definisi ini disepakati oleh seluruh mazhab.

b. Hukum dan DalilnyaHukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai wajibnya haji telah disebutkan dalam Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para ulama).1. Dalil Al Qur’an

Allah Ta’ala berfirman,ع�ن� �ي� غ�ن ه� الل �ن ف�إ �ف�ر� ك و�م�ن� �يال� ب س� �ه� �ي �ل إ �ط�اع� ت اس� م�ن� �ت� �ي �ب ال ح�ج" اس� الن ع�ل�ى ه� �ل و�ل

�م�ين� �ع�ال ال“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97). Ayat ini adalah dalil tentang wajibnya haji. Kalimat dalam ayat tersebut menggunakan kalimat perintah yang berarti wajib. Kewajiban ini dikuatkan lagi pada akhir ayat (yang artinya), “Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. Di sini, Allah menjadikan lawan dari kewajiban dengan kekufuran. Artinya, meninggalkan haji bukanlah perilaku muslim, namun perilaku non muslim.

2. Dalil As SunnahDari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ، ه� الل س*ول* ر� م*ح�مد�ا �ن و�أ ه* الل �ال إ �ه� �ل إ � ال �ن� أ ه�اد�ة� ش� خ�م�س6 ع�ل�ى �م* ال �س� اإل �ى� *ن ب

م�ض�ان� ر� � و�ص�و�م ، �ح�ج< و�ال ، �اة� ك الز �اء� �يت و�إ ، �ة� الصال � �ق�ام و�إ“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16). Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan wajibnya.Dari Abu Hurairah, ia berkata,�ا ». » ي 6 ع�ام *ل �ك أ Eج*ل ر� ف�ق�ال� ف�ح*ج"وا �ح�ج ال *م* �ك �ي ع�ل ه* الل ف�ر�ض� ق�د� اس* الن "ه�ا ي

� أ - عليه الله صلى ه� الل س*ول* ر� ف�ق�ال� �ا �ث �ال ث �ه�ا ق�ال ى ت ح� ك�ت� ف�س� ه� الل س*ول� ر�

*م�- » �ط�ع�ت ت اس� �م�ا و�ل �ت� �و�ج�ب ل �ع�م� ن ق*ل�ت* �و� ل وسلم“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah di tengah-tengah kami. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka berhajilah.” Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti

14

Page 15: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

berhaji)?” Beliau lantas diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup.” (HR. Muslim no. 1337). Sungguh banyak sekali hadits yang menyebutkan wajibnya haji hingga mencapai derajat mutawatir (jalur yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji itu wajib.

3. Dalil Ijma’ (Konsensus Ulama)Para ulama pun sepakat bahwa hukum haji itu wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu. Bahkan kewajiban haji termasuk perkara al ma’lum minad diini bidh dhoruroh (dengan sendirinya sudah diketahui wajibnya) dan yang mengingkari kewajibannya dinyatakan  kafir.

c. Syarat Sah Haji1. Islam2. Berakal3. Miqot zamani, artinya haji dilakukan di waktu tertentu (pada

bulan-bulan haji), tidak di waktu lainnya. ‘Abullah bin ‘Umar, mayoritas sahabat dan ulama sesudahnya berkata bahwa waktu tersebut adalah bulan Syawwal, Dzulqo’dah, dan sepuluh hari (pertama) dari bulan Dzulhijjah.

4. Miqot makani, artinya haji (penunaian rukun dan wajib haji) dilakukan di tempat tertentu yang telah ditetapkan, tidak sah dilakukan tempat lainnya. Wukuf dilakukan di daerah Arafah. Thowaf dilakukan di sekeliling Ka’bah. Sa’i dilakukan di jalan antara Shofa dan Marwah. Dan seterusnya

d. Syarat Wajib HajiSyarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut :

1. Islam2. Berakal3. Baligh4. Merdeka5. Mampu

Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. Sebaiknya haji dilaksanakan ketika masih muda belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.

Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji (onh) pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji. Jangan sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi. Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah selama berhaji.

15

Page 16: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama berhaji. Bagi wanita harus didampingi oleh suami atau muhrim laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.

e. Rukun HajiYang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

1. IhramIhram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.

2. WukufWukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

3. Tawaf IfadahTawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

4. Sa'iSa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.

5. TahallulTahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.

6. TertibTertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.

f. Wajib HajiWajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :

1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.

2. Wukuf di Arafah3. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam

perjalanan dari Arafah ke Mina).4. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan

cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.

5. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum

meninggalkan kota Mekah.7. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal

16

Page 17: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

g. Sunnah HajiMenurut mazhab Syafi'i Sunah adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah tetapi tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak disiksa orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu' adalah kata-kata sinonim yang memiliki satu arti.Sunah Haji :

1. Mandi ketika hendak ihram2. Membaca talbiah3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran4. Bermalam di Mina pada malam Arafah5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum

17

Page 18: Pbl Skenario 1 Blok Neuro (Kejang Disertai Demam)

Daftar Pustaka

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-meningitis.html Brunner / Suddarth,( 2000). Buku saku keperawatan medikal bedah,EGC JakartaDoenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. JakartaHarsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta : Gajah MadaUniversity Press.Kapita Selekta Kedokteran FKUI, (1999) Media Aesculapius, Jakarta

18