17
1. Apa alasan dokter menggunakan terapi ginger? 2. Kandungan dan fungsi ginger? Komponen yang terkandung dalam jahe antara lain adalah air 80.9%, protein 2.3%, lemak 0.9%, mineral 1-2%, serat 2-4%, dan karbohidrat 12.3%. Kandungan kimia tersebut berbeda-beda tergantung dari faktor genetik dan faktor lingkungan tumbuh yang meliputi iklim, ketinggian, cuaca, jenis tanah, pemupukan, dan pengolahan pasca panen. Menurut Young et al. (2003) dalam Amalia (2004), rimpang jahe mengandung dua bagian utama yaitu minyak volatil yang membawa aroma dan gingerol sebagai pembawa rasa pedas. Jahe

MELINDA Lbm 4 Herbal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd

Citation preview

Page 1: MELINDA Lbm 4 Herbal

1. Apa alasan dokter menggunakan terapi ginger?

2. Kandungan dan fungsi ginger?

Komponen yang terkandung dalam jahe antara lain adalah air 80.9%,protein 2.3%, lemak 0.9%, mineral 1-2%, serat 2-4%, dan karbohidrat 12.3%.Kandungan kimia tersebut berbeda-beda tergantung dari faktor genetik danfaktor lingkungan tumbuh yang meliputi iklim, ketinggian, cuaca, jenis tanah,pemupukan, dan pengolahan pasca panen. Menurut Young et al. (2003) dalamAmalia (2004), rimpang jahe mengandung dua bagian utama yaitu minyak volatilyang membawa aroma dan gingerol sebagai pembawa rasa pedas. Jahemengandung 1-2% minyak volatil, 5-8% bahan damar, zat tepung, dan getah.Friedli (2002) dalam Aminah (2004) menjelaskan kandungan jahe meliputiminyak volatil, oleoresin (gingerol, shogaol, zingeron), fenol, enzim proteolitik,vitamin B6, vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor, natrium, dan asam linolenik.Menurut Ketaren dan Djatmiko (1980) dalam Khairani (2002), jahe keringmengandung oleoresin yang terdiri dari gingerol, zingiberol, shogaol, danzingeberen sekitar 0,5-5,3%. Sedangkan menurut Burkill (1953) dalam Khairani(2002), kandungan oleoresin dalam jahe segar 0,4-3,1%, tergantung umur panen

Page 2: MELINDA Lbm 4 Herbal

dan tumbuhnya. Semakin tua umur umbi akar jahe semakin besar kandunganoleoresinnya. Terdapat persenyawaan kimia gingerol 1,1-2,2% yang memberikan rasa pedas dan zingiberol sekitar 0,04% di dalam oleoresin (Whiteley et al. 1951dalam Khairani 2002).Menurut Rukmana (2000), minyak atsiri pada jahe menimbukan aromakhas, sedangkan cita rasa jahe yang pedas dan agak pahit dipengaruhi oleh

oleoresin yang merupakan komponen jahe

Energi (KJ)Protein (g)Karbohidrat (g)Lemak (g)Kalsium (mg)Fosfor (mg)Besi (mg)Vitamin A (SI)Vitamin C (mg)Serat kasar (g)

Total abu (g)Sumber : Koswara (1995)

(PEMANFAATAN JAHE (Zingiber officinale) SEBAGAI TABLET ISAP UNTUK IBU HAMIL DENGAN GEJALA MUAL DAN MUNTAH, DEVITA KUSUMA RAHINGTYAS, PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBER DAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008)

Page 3: MELINDA Lbm 4 Herbal

3. Adakah efek samping ginger terutama pada ibu hamil?Lihat nomer 4

Page 4: MELINDA Lbm 4 Herbal
Page 5: MELINDA Lbm 4 Herbal
Page 6: MELINDA Lbm 4 Herbal
Page 7: MELINDA Lbm 4 Herbal

4. Bagaimana menentukan obat herbal yang aman untuk ibu hamil?Pregnancy-Related Nausea and Vomiting

• Human studies suggests that 1g daily of ginger may be effective for nausea and vomiting in pregnant women when used for short periods (no longer than 4 days). Several studies have found that ginger is better than placebo in relieving morning sickness.

• In a small study of 30 pregnant women with severe vomiting, those who took 1 gram of ginger every day for 4 days reported more relief from vomiting than those who took placebo. In a larger study of 70 pregnant women with nausea and vomiting, those who received a similar dosage of ginger felt less nauseous and did not vomit as much as those who received placebo. Pregnant women should ask their doctor before taking ginger, and should be careful not take more than 1g per day.

Jahe tidak bisa dibandingkan dengan antiemetik konvensional karena jahe bersifat sebagai terapi pelengkap. Penelitihan th 2009 RCT jahe lebih efektif bila digabungkan dengan piridoxin (b6) dan menghasilkan efek samping yang lebih minimal.

Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh Journal Obstetrics dan Gynecology, jahe dapat membantu para wanita hamil mengatasi derita morning sickness tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan janin dalam kandungannya.

Page 8: MELINDA Lbm 4 Herbal

Dari enam penelitian yang menguji efek jahe dalam mengurangi rasa mual dan muntah pada wanita hamil, ditemukan bahwa jahe berfungsi lebih baik dibandingkan placebo atau obat inaktif seperti vitamin B6, yang selama ini menunjukkan fungsinya dalam mengurangi mual dan muntah pada beberapa wanita hamil.

Pada penelitian terbaru, para partisipan secara acak diberikan kapsul yang mengandung 350 mg jahe atau 25 mg vitamin B6 sebanyak tiga kali sehari selama tiga minggu. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa jahe sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi rasa mual dan muntah. Gejala morning sickness dapat diatasi pada lebih dari separuh jumlah wanita dalam setiap kelompok tersebut.

Jahe juga bisa untuk ibu menyusui, tidak boleh lebih dari 1 g per hari dan tidak boleh digunakan > 4 hari berturut-turut.

. Very large doses of 6 grams or more of ginger may lead to gastric irritation

and loss of protective gastric mucosa. At normal doses (up to 2 grams daily), ginger

does not interfere with blood clotting or any individual coagulation parameter.

The acute LD50 of ginger in rats is greater than 5 grams of ginger oil per kilogram of

body weight5. Bagaimana mekanisme jahe untuk mengatasi morning sickness? Anti emesis

Mechanism of Action

Galanolactone: 5HT3 antagonist

Inhibits prostaglandin & eicosanoid synthesis

http://reference.medscape.com/drug/african-ginger-black-ginger-344468 Anti inflammatory

Page 9: MELINDA Lbm 4 Herbal

Anti oxidant

Anti thrombotic

6. Tahapan-tahapan suatu herbal untuk menjadi fitoterapi?a. Sudah ada uji preklinik/klinikb. Bahan sudah di standarisasic. Khasiatnya sudah di buktikan

Page 10: MELINDA Lbm 4 Herbal

d. Fitofarmakae. Diliat dari indeksterapi besar = amanf. Efek samping seminim mungking. Ada bukti empiris

7. Dosis ginger untuk mengobati hiperermesis gravidarum?

Page 11: MELINDA Lbm 4 Herbal

8. Jenis ginger dan perbedaannya?

Jahe dapat dibedakan jenisnya dari aroma, warna, bentuk dan besarnya rimpang. Atas dasar hal tersebut, maka telah dikenal 3 (tiga) klon jahe yaitu sebagai berikut :

1. Jahe besar (Z. officinale Sp) ;

Tipe klon jahe besar di Jawa Barat dikenal dengan sebutan jahe badak dan jahe gajah, sedangkan di Bengkulu dikenal dengan nama jahe kombongan.Sesuai dengan sebutannya, jahe besar memang mempunyai rimpang lebih besar dibandingkan ke-dua klon lainnya. Berwarna kuning atau kuning muda, seratnya sedikit

Page 12: MELINDA Lbm 4 Herbal

dan lembut. Aromanya kurang tajam dan rasanya kurang pedas. Jahe ini mengandung minyak atsiri 0,82-1,68 % dihitung atas dasar berat kering. Penggunaan untuk rempah-rempah, minuman dan makanan.

2. Jahe kecil (Z. officinale Var. Amarum) ;

Rimpang jahe kecil lebih besar daripada jahe merah, akan tetapi lebih kecil daripada jahe besar. Bentuk agak pipih, berwarna putih, seratnya lembut dan aromanya tidak tajam. Jahe ini mengandung minyak atsiri 1,5-3,3 % dari berat ringannya. Jahe kecil digunakan sebagai bahan baku minuman, rempah-rempah dan penyedap makanan. Di samping jahe kecil, namun masih tetap dalam satu klon adalah jahe kuning yang sering disebut jahe emprit.

3. Jahe merah (Z. officinale Var. Rubrum) ;

Tipe klon jahe merah sering disebut jahe sunti. Rimpangnya paling kecil dibandingkan ke-dua klon lainnya, berwarna merah sampai jingga muda dan seratnya kasar, aroma tajam dan rasanya sangat pedas. Oleh karena itu, harga jahe merah ini paling mahal bila dibandingkan jahe lainnya. Kandungan minyak atsiri 2,58-2,72 % dihitung atas dasar berat kering. Penggunaannya lebih banyak untuk industri obat-obatan.

9. Apa yang di maksud dokter herbal terapis medik dan syaratnya?

Page 13: MELINDA Lbm 4 Herbal
Page 14: MELINDA Lbm 4 Herbal

10. Apa saja Tanaman lain yang dapat mengatasi morning sickness?Temulawak candraKunyit agungAsam jawa hevaKencurJambu biji

11. Kontra indikasi pada penggunaan ginger?

12. Apa saja pengobatan morning sickness selain herbal?

perubahan pola makan tidak mengurangi gejala, sedangkan pada hiperemesis gravidarum, obat-obatan diberikan setelah rehidrasi dan kondisi hemodinamik stabil.3 Pemberian obat

Page 15: MELINDA Lbm 4 Herbal

secara intravena dipertimbangkan jika toleransi oral pasien buruk.7 Obat-obatan yang digunakan antara lain adalah vitamin B6 (piridoksin), antihistamin dan agen-agen prokinetik. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan 10 mg piridoksin ditambah 12,5 mg doxylamine per oral setiap 8 jam sebagai farmakoterapi lini pertama yang aman dan efektif.3,10 Dalam sebuah randomizedtrial, kombinasi piridoksin dan doxylamine terbukti menurunkan 70% mual dan muntah dalam kehamilan. Suplementasi dengan tiamin dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi berat hiperemesis, yaitu Wernicke’s encephalopathy. Komplikasi ini jarang terjadi, tetapi perlu diwaspadai jika terdapat muntah berat yang disertai dengan gejala okular, seperti perdarahan retina atau hambatan gerakan ekstraokular.11Antiemetik konvensional, seperti fenotiazin dan benzamin, telah terbukti efektif dan aman bagi ibu. Antiemetik seperti proklorperazin, prometazin, klorpromazin menyembuhkan mual dan muntah dengan cara menghambat postsynaptic mesolimbic dopamine receptors melalui efek antikolinergik dan penekanan reticular activating system. Obat-obatan tersebut dikontraindikasikan terhadap pasien dengan hipersensitivitas terhadap golongan fenotiazin, penyakit kardiovaskuler berat, penurunan kesadaran berat, depresi sistem saraf pusat, kejang yang tidak terkendali, dan glaucoma sudut tertutup. Namun, hanya didapatkan sedikit informasi mengenai efek terapi antiemetik terhadap janin.Fenotiazin atau metoklopramid diberikan jika pengobatan dengan antihistamin gagal.(Diagnosis dan Tata Laksana Hiperemesis Gravidarum, J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 11, November 2011)