Upload
hilman
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
1/25
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
2/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
dalam lingkungan yang terkendali
S-!r!t (e.!n -+ )i+*n!&!n sangat banyak tgt jenis obatnya, missal yang jelas
(!r* )i#!&*&!n /ontro# terhadap galur5spesies, jenis kelamin, umur, berat badan
3mempengaruhi dosis4harus dilakukan pada minimal 0 "eie -!&ni ro)ent1(e.!n 2en+er!t )!n non
ro)ent# $lasannya krn system fisiologi dan patologi pada manusia merupakan
perpaduan antara rodent dan non rodent#
&e&*r!n+!n
2ebutuhan sample yang digunakan lebih banyak
6ahal dan lama
Tidak bisa untuk menelititi farmakokinetik
In vitro : Terletak di dalam suatu system tetapi di luar tubuh manusia
dilakukan mikroorganisme pada tidak hidup tetapi dalam lingkungan terkontrol,
misalnya di dalam tabung reaksi atau cawan Petri
&enis penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari ariabel
eksperimental pada subset dari bagian pokok suatu organisme# 7al ini cenderung
untuk memfokuskan pada organ , jaringan , sel , komponen sel, protein , dan 5 atau
biomolekul
tingkat penyederhanaan sistem yang diteliti lebih besar , sehingga peneliti dapat
fokus pada sejumlah komponen# Sebagai contoh , identitas protein dari sistem
kekebalan tubuh 3 misalnya antibodi 4 , dan mekanisme yang mengenali dan
mengikat antigen asing akan tetap sangat jelas jika tidak untuk penggunaan
ekstensif kerja in itro untuk mengisolasi protein , mengidentifikasi selsel dan gen
yang memproduksi mereka , mempelajari fisik sifat interaksi mereka dengan
antigen , dan mengidentifikasi bagaimana interaksi mereka menyebabkan sinyal
seluler yang mengaktifkan komponen lain dari sistem kekebalan tubuh
8espon seluler adalah spesies spesifik , lintas analisis bermasalah spesies #
6etode baru spesies sasaran yang sama , studi multi organ yang tersedia untuk
memotong hidup , pengujian lintasspesies
&e&*r!n+!n :
- (anyak percobaan biologi seluler dilakukan di luar organisme atau sel 9 karena
kondisi pengujian mungkin tidak sesuai dengan kondisi di dalam organisme,
ini dapat mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan situasi yang muncul
dalam organisme hidup# $kibatnya, hasil eksperimen tersebut sering dijelaskan
dengan in itro, bertentangan dengan in io#
- amun, kondisi yang terkendali hadir dalam sistem in itro berbeda secara
signifikan dari yang in io, dan dapat memberikan hasil yang menyesatkan#
;leh karena itu, dalam studi in itro biasanya diikuti oleh studi io#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
3/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
- =$ dapat mengadopsi konfigurasi lainnya, seperti $ =$ #
- Protein lipat mungkin berbeda seperti dalam sel ada kepadatan tinggi proteinlain dan ada sistem untuk membantu lipat, sementara in itro, kondisi kurang
bergerombol dan tidak membantu#
-
Ke#e'i(!n
2ebutuhan sample yang digunakan lebih sedikit
6urah dan cepat
=alam penelitian in itro yang lebih cocok dibandingkan in io untuk
menyimpulkan tindakan mekanisme biologis# =engan ariabel yang lebih
sedikit dan perseptual diperkuat menyebabkan reaksi halus, hasil yangumumnya lebih jelas#
in itro lebih cocok untuk mengamati efek keseluruhan percobaan pada subjek
hidup
onto( :
- uji pada mikroba jika antibiotic9- pada sel kanker dari hewan utk obat anti kanker9- pada plasmodium utk obat anti malaria9- pada jamur missal candida pada obat anti keputihan5candidiasis9
- pada cacing utk obat cacing9- pada irus utk obat antiirus9- pada bagian organ tertentu dari hewan contoh obat asma bronkodilator diuji
pada otot polos trachea marmot9
- pada jantung hewan dalam chamber utk obat angina dan aritmia9 dll#
4i+n!i5 P!*#ette M%6 Pierre 4i+n!i 708$89% Discovering Life, Manufacturing
Life: How the experimental method shaped life sciences% Ber#in:
S"rin+er% ISBN 8;??;>
0% Je#!&!n /!r! 2er!n/!n+ )e!in "ene#iti!n,
1# >ariabel dalam Penelitian Eksperimen
=alam penelitian eksperimen dikenal beberapa ariabel# >ariabel adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakanyang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen# >ariabel yang berkaitan
secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan
diharapkan mendapatkan dampak5akibat dari eksperimen sering disebut
ariabel eksperimental (treatment variable), dan ariabel yang tidak dengan
http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttp://en.wikipedia.org/wiki/Special:BookSources/90-481-3766-7http://en.wikipedia.org/wiki/Special:BookSources/90-481-3766-7http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
4/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut ariabel
noneksperimental# >ariabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti
bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala# ?ntuk mengetahui pengaruh
aribel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan
ariabel eksperimen yang berbeda atau yang berariasi#
>ariabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol# @ni disebut ariabel kontrol atau controlled
variabel # $kan tetapi, sebagian lagi dari ariabel noneksperimen ada di luar
kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan# &enis ariabel ini disebut
ariabel ekstrane atau extraneous variabel # =alam setiap eksperimen, hasil yang
berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkan oleh ariabel
eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh ariabel ekstrane# ;leh karena itu,
setiap peneliti yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya
ariabel pengganggu ini#
(entukbentuk =esain Penelitian Eksperimen
6enurut Sugiyono 3"11:-'4 terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu: 314
pre-experimental ( nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretest-
posttest, intec-group comparison; 3"4 true-experimental, meliputi posttest only
control design, pretest-control group design9 3'4 f actorial experimental 9 dan 3)4
Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group
design#
Penjelasan mengenai bentukbentuk desain tersebut adalah sebagai berikut#
3a4 preexperiments
=isebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh
sungguh# 6asih terdapat ariabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya
ariabel dependen# 7asil eksperimen yang merupakan ariabel dependen itu ukan
sematamata dipengaruhi oleh ariabel independen# 7al ini dikarenakan tidak adanya
ariabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random#
=alam preexperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai
berikut# 314 one-shot case study
&enis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan
pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian# $dapun bagan dari one-
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
5/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
shot case study
adalah sebagai berikut#
A ;
Perlakuan terhadap ariabel independen
3Treatment of independent variable)
Pengamatan atau pengukuran terhadap
ariabel dependen (Observation or
measurement of dependent
=engan A: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan ;:kejadian
pengukuran atau pengamatan#
(agan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang
diberi perlakuan, dan selanjutnya diobserasi hasilnya#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
6/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol# 6asalah yang akan muncul
dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan
diteliti# ;leh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak#
$dapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut#
A ;1
;"
;1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan ;": hasil pengukuran satu
grup yang tidak diberi perlakuan#
Pengaruh perlakuan: ;1 C ;"#
2etiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan banyak
ariabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga aliditas internal
penelitian menjadi rendah#
( b) true experiments
=isebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua ariabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen# &adi, aliditas internal
3kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian4 menjadi tinggi# Sejalan dengan hal
tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata 3"11 : //4 adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan# True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu# $tau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok
kontrol dan pengambilan sampel secara random#
Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah: pretest-
posttes control group design, posttest-only control group design, extensions of true
experimental design, multigroup design, randomi!ed bloc" design, latin square
design, factorial design $dapun penjelasan mengenai jenisjenis penelitian tersebut
dapat dielaborasi sebagai berikut#
314 pretest-posttes control group
design
=alam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group
eksperimen dan group kontrol# 7asil pretest yang baik adalah jika nilai group
eksperimen tidak berbeda secara signifikan#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
7/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
(agan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut#
8 ;1 A ;"
8 ;' ;)
Pengaruh perlakuan adalah: 3;" ;14 3;) ;'4#
3"4 posttest-only control group design
=alam desain ini terdapat dua kelompok yang masingmasing dipilih secara random
384# Drup pertama diberi perlakuan 3A4 dan grup yang lain tidak#
(agan penelitian ini adalah sebagai berikut#
8 A ;1
8 ;"
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
8/25
Pengaruh adanya perlakuan adalah 3;1:;"4# =alam penelitian, pengaruh perlakuan
dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test &ika ada perbedaan yangsignifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signifikan#
c# #actorial
$esign
=esain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya ariabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan terhadap hasil# Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest#
Drup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok
memperoleh nilai pretest yang sama#
d# Quasiexperiments
Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen purapura# (entuk desain ini
merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan#
=esain ini mempunyai ariabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya
untuk mengontrol ariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen# =esaindigunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai ariabel yang
berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya#
=alam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol#
(entukbentuk quasiexperiments antara lain:
(%) Time &eries $esign
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
9/25
=esain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada
desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara random
3% Beri&!n /onto( )!ri *ji in vitro )!n *ji in vivo,
In vitro
- uji pada mikroba jika antibiotic9- pada sel kanker dari hewan utk obat anti kanker9- pada plasmodium utk obat anti malaria9- pada jamur missal candida pada obat anti keputihan5candidiasis9- pada cacing utk obat cacing9- pada irus utk obat antiirus9
- pada bagian organ tertentu dari hewan contoh obat asma bronkodilator diuji pada otot polos trachea marmot9
- pada jantung hewan dalam chamber utk obat angina dan aritmia9 dll#
(tt":11/(e2e)*8%.or)"re%/o2108$018@1031!"!;i(;'e)!n-!;
!nt!r!;in;vivo;in;vitro;)!n;ex;vivo1
• *t& o'!t erti#it! digunakan hewan uji tikus5rat galur Sprague
=owley5S= bukan istar atau jenis tikus lainnya, krn tikus jenis S=
memiliki anak banyak shg pengamatan akan lbh baik dg jumlah sample yg
banyak#• Ut& *ji "!in&i##er digunakan mencit5mice jika utk menilai nyeri ringan
yakni dengan penyuntikan asam asetat glacial ke peritoneum mencit, tapi
jika sasarannya nyeri tekanan digunakan tikus bias istar atau S=, karena
tikus akan dijepit ekornya atau telapak jarinya dengan alat tertentu,
sementara kalo nyeri berupa panas, digunakan boleh mencit atau tikus krn
hewan akan diletakkan di hot plate#
• Ut& !nti)i!'eti&!, seharusnya digunakan babi atau sapi yg pankreasnya
banyak kemiripan dg manusia, namun dengan tikus sudah cukup dengan
adanya keterbatasan subyek uji• Ut& !ntie2eti&1!nti 2*nt!( digunakan burung merpati, krn bisa
dirangsang utk muntah berkalikali sbg kuantifikasi, sementara hewan lain
hanya muntah sekali#
• Ut& o'!t !nti(i"erteni, digunakan kucing atau anjing teranestesi, krn
system kardioaskulernya paling mirip dg manusia
• Ut& o'!t !ntiin#!2!i digunakan baik tikus yang disuntik karagenan di
bawah kulitnya shg melepuh atau telinga mencit disuntik croton oil,
bahkan kaki tikus sering dipotong utk menimbang udem yg terbentuk
• *t& !nti"ireti&1"en*r*n "!n!, digunakan kelinci utk diukur suhu
duburnya setelah disuntik pyrogen
• Ut& !!2 *r!t digunakan ayam5burung yg dikasih makan jus hati ayam
3ayam makan ayam4 krn metabolisme asam urat pada manusia mirip dg yg
terjadi dg biokimiawi di keluarga burung#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
10/25
• Uji t!2in! digunakan tikus atau mencit, krn tubuhnya kuat dan tahan di
dalam air, hewan diuji dg berenang dan lari di treadmill#
• Uji #i'i)o, digunakan tikus dalam keadaan estrus5siap menerima pejantan#
• Ut& *ji &!n&er, digunakan punggung tikus yg diimplan dg sel kanker,
atau paruparu tikus setelah dipejankan ben!o3a4pirena
• H!i#n-! 'er*"! : efek farmakologi, dosis terapi E=*Fdosis yang
menghasilkan *G efek maksimum#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
11/25
• Species mamalia yang umum digunakan adalah ti&*5 2en/it )!n
&e#in/i# ?ntuk unggas digunakan embrio ayam 3percobaan in
ovo4# 2emajuan teknik laboratorium yang ada sekarang dan reaksidari pemerhati hak binatang telah membuka kemungkinan
penggunaan hanya organ, jaringan atau sel saja menggantikanhewan uji 3kultur organ atau kultur sel melalui percobaan in vitro4#
Teknik ini sangat penting terutama dalam upaya mengungkap
mekanisme teratogenesis suatu agensia# =i @ndonesa hewan uji
yang populer digunakan adalah mencit dan tikus, karena itutulisan ini selanjutnya akan membicarakan pengujian dengan
menggunakan hewan uji tersebut#
• 7ewan betina yang digunakan adalah betina dara sedangkan untuk
jantan dipilih pejantan yang sudah terbukti baik fertilitasnya#
7ewan dikawinkan di malam hari dengan cara mencampur 1 jantan dengan ' betina dalam satu kandang# &ika keesokan harinya
ditemukan adanya sumbat agina 3vaginal plug 4 atau adanya
sperma di agina yang dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis
apusan agina, maka itu pertanda perkawinan sudah berlangsung
dan hari tersebut dtentukan sebagai hari ke nol kebuntingan#
• ¨ah hewan uji yang digunakan paling tidak sebanyak " ekor
betina bunting untuk tiap kelompok perlakuan# 2arena kelompok
perlakuan biasanya terdiri atas paling tidak ' taraf dan 1
kelompok kontrol, maka jumlah hewan bunting yang dibutuhkanadalah / ekor#
"# Pemberian Perlakuan#
• ?ntuk agensia berupa senyawa kimia, dosis tertinggi perlakuan
sebaiknya tidak I 1 mg5kg berat badan per hari dengan
pemberian per oral atau subkutan, sedangkan untuk agensia lain
disesuaikan dengan besaran paparan yang mungkin diterima darilingkungan#
• =osis tertinggi sebaiknya lebih kecil dari angka B=* dan "
kelompok dosis berikutnya ditata dengan interal sama di bawahdosis tertinggi tadi 3misalnya B=*, "5' B=*, 15' B=*, dankontrol4#
• 2elompok kontrol disesuaikan dengan percobaan# $turan yang
umum digunakan adalah apabila agensia dilarutkan dengan suatu
pelarut maka kepada kelompok kontrol diberikan pelarut saja
dengan cara pemberian yang persis sama dengan cara pemberian pada kelompok perlakuan# ?ntuk kontrol positif dapat dipilih
agensiaagensia yang sudah dikenali memiliki efek teratogenik#
Penggunaan kontrol positip adalah untuk menilai kepekaan strainyang digunakan#
•
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
12/25
atau intramuskuler# Pertimbangan utama dalam pemilihan cara
cara itu adalah kemiripannya dengan cara masuk agensia toksis
tadi ke dalam tubuh#
• =urasi perlakuan disesuaikan dengan tujuan pengujian# ?ntuk
pengujian toksisitas perkembangan umum perlakuan dapatdiberikan selama masa kebuntingan# =apat juga diberikan
perlakuan tunggal 1 kali saja pada titik waktu spesifik jika yang
akan diamati adalah efek suatu agensia terhadap perkembangan
organ tertentu#
• Jang paling umum dilakukan adalah pemberian perlakuan dalam
beberapa hari saja, yaitu selama masa organogenesis 3hari ke +
hingga hari ke 1*4#
'# Pengamatan#
• 6eskipun pengujian ini disebut uji tokskologi perkembanganruang lingkup pengamatan tidaklah terbatas pada embrio yang
sedang berkembang itu saja melainkan juga mencakup beberapa
bagian pengamatan terhadap induk#
• @nduk hewan coba diamati kondisi kesehatannya setiap hari dan
halhal khusus seperti adanya gejala keracunan atau kematian
dicatat# (erat badan ditimbang paling tidak sekali ' hari# =ata
berat badan selain sebagai petunjuk efek toksik terhadap induk
juga digunakan untuk menentukan jumlah pemberian perlakuan
3mg5kg berat badan4# 7ewan coba dipelihara dengan baik selamakebuntingan dan selanjutnya dikurbankan 1 hari sebelum
melahirkan 3tikus hari ke"5"19 mencit hari ke104# (etina tidak
dibiarkan sampai melahirkan karena jika itu terjadi ia akan
memakan anakanaknya yang cacat# 7ewan uji dibedah caesar
dengan membuat irisan di garis tengah entral tubuh mulai dari
area bukaan genitalia hingga ke leher# 8ongga perut dan ronggadada dibuka dan organ dalam tubuh diamati# ?terus diangkat dan
ditimbang bersamasama dengan embrio di dalamnya# Selanjutnya
uterus ditempatkan di dalam cairan fisiologis, lalu dibelah danembrionya dilepas#
• Pada saat ini juga status implantasi dipastikan: fetus yang
berkembang penuh dan merespon sentuhan dikategorikan fetus
hidup9 fetus yang berkembang penuh dan tidak ada tandatanda
autolisis tetapi tidak merespon sentuhan dikategorikan fetus mati9
implantasi yang menunjukkan adanya ciriciri fetus tetapi
mengalami autolisis digolongkan sebagai fetus yang diresorpsi pada tingkat lanjut 3late resorption49 implantasi yang tidak
menunjukkan adanya karakteristik fetus digolongkan pada fetusyang mengalami resorpsi dini 3early resorption4# Selanjutnya
oarium diamati dan jumlah corpora lutea dihitung# ¨ah
corpora lutea umumnya bersesuaian dengan jumlah implantasi
karena corpora lutea adalah petunjuk folikel yang beroulasi dan
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
13/25
berubah menjadi badan hormonal yang berperan dalam
mempertahankan kebuntingan# 2ehilangan sebelum implantasi
dapat dihitung berdasarkan selisih antara jumlah corpora lutea
dengan jumlah implantasi#
• Tandatanda keracunan induk diamati pada organorgan visceral #2elenjar timus diamati ukuran, warna dan adanya tandatanda
hemoragi# Pulmo diamati ukuran, warna dan jumlah lobusnya,
demikian juga hepar diamati ukuran, warna, tekstur dan jumlah
lobusnya# Bambung dibuka dengan sayatan sepanjang curvatura besar dan permukaan mukosalnya diamati# Dinjal diamati bentuk,
ukuran, warna dan kelainan yang mungkin terlihat dari luar, dan
selanjutnya dibelah untuk mengamati struktur internalnya# Tiap
tiap kelainan dicatat dan sedapat mungkin didokumentasikan
dengan fotografi dan jaringan yang mengalami kelainan tersebutdifiksasi dengan formalin atau larutan (ouin dan diproses melaluimetode parafin untuk pembuatan sediaan bagi pengamatan
histologis#
• Pengamatan fetus dimulai dengan penimbangan berat badan#
Penimbangan hendaknya dilakukan ketika fetus masih segar
3segera setelah uterus dibuka, sebelum fetus difiksasi4#Pengamatan malformasi dimulai dari daerah kepala# Pertamatama
diperhatikan bentuk dan ukuran kepala serta adanya tandatanda
gangguan penutupan 3closure defect 4# =i kepala harus terdapat "tonjolan mata 3masih tertutup4, " nares, * papila fascialis,dan "
pinnae# 6ulut dan bibir diamati ukuran, betuk dan adanya
gangguan perkembangan# 6ulut dibuka untuk mengamati danmemastikan ada tidaknya celah di langitlangit mulut 3cleft
palate4# 2emudian aspek entral dan dorsal tubuh diamati apakah
ada closure defect , dan dilanjutkan dengan pengamatan tungkai#
Pada tungkai diamati ukuran, kelengkapan ruas dan arah rotasi 5
fleksi bahu, siku, telapak dan jemari# ¨ah jemari 3masing
masing * depan dan * belakang4 dihitung dan adanya kelainan pada jumlah ukuran, fusi atau adanya selaput dicatat# Ekor juga
diamati keberadaan, ukuran dan pembengkokannya# Ekor
selanjutnya diangkat dan jarak antara bukaan anus dengan
genitalia diperkirakan untuk penentuan jenis kelamin 3jarak
tersebut sangat dekat pada betina dan jauh pada jantan4#
Selanjutnya kirakira setengah bagian dari jumlah fetus yangdiperoleh difiksasi dengan alkohol 0* G dan setelah beberapa hari
dieiserasi dan dikuliti# Hiksasi dipertahankan hingga " mnggu,
kemudian fetus diwarnai dengan lcian blue dan li!arin *ed &
dan selanjutnya dibuat transparan dalam gliserin# =engan teknik
ini dapat diamati secara langsung komponen tulang 3merah4 dan
kartilago 3biru4 fetus dan kelainannya# Pengamatan rangkameliputi adanya hambatan atau percepatan penulangan, kelainan
bentuk dan jumlah komponen rangka# 8angka diamati mulai dari
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
14/25
cranium, sternum, columna vertebralis, os pectoralis, os pelvis,
tulangtulang tungkai dan terutama jemari# ¨ah komponen
tulang telapak dan jemari yang telah mengalami penulangan
dihitung# 2elainan struktur komponen rangka yang sering teramati
adalah hambatan osifikasi, penambahan atau pengurangan jumlahcostae, centrum ertebra berbentuk kupukupu, costae
menggelombang, fusi rusuk, fusi ertebra, tungkai pekuk dan lain
lain
• Sedangkan uji in vivo digunakan hewan utuh dan kondisi
hidup (baik sadar atau teranestesi). Syarat hewan yg
digunakan sangat banak tgt jenis obatna! missal ang
jelas harus dilakukan control terhadap galur"spesies!
jenis kelamin! umur! berat badan (mempengaruhi dosis)!dan harus dilakukan pada minimal 2 spesies yakni
rodent/hewan mengerat dan non rodent. #lasanna
krn sstem $siologi dan patologi pada manusia
merupakan perpaduan antara rodent dan non rodent.
Selain itu pemilihan jenis hewan g dipilih pun harus
tepat menggambarkan kondisi g diinginkan. %ontohna &
- utk obat fertilitas digunakan hewan uji tikus"rat galur
Sprague 'owle"S' bukan istar atau jenis tikus lainna!
krn tikus jenis S' memiliki anak banak shg pengamatan
akan lbh baik dg jumlah sample g banak.
- Utk uji painkiller digunakan menit"mie jika utk
menilai neri ringan akni dengan penuntikan asam
asetat glaial ke peritoneum menit! tapi jika sasarannaneri tekanan digunakan tikus bias istar atau S'!
karena tikus akan dijepit ekorna atau telapak jarina
dengan alat tertentu! sementara kalo neri berupa panas!
digunakan boleh menit atau tikus krn hewan akan
diletakkan di hot plate.
- Utk antidiabetika! seharusna digunakan babi atau
sapi g pankreasna banak kemiripan dg manusia!namun dengan tikus sudah ukup dengan adana
keterbatasan subek uji
- Utk antiemetik/anti muntah digunakan burung
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
15/25
merpati! krn bisa dirangsang utk muntah berkali-kali sbg
kuanti$kasi! sementara hewan lain hana muntah sekali.
- Utk obat antihipertensi! digunakan kuing atau anjingteranestesi! krn sstem kardiovaskulerna paling mirip dg
manusia
- Utk obat antiinamasi digunakan baik tikus ang
disuntik karagenan di bawah kulitna shg melepuh atau
telinga menit disuntik roton oil! bahkan kaki tikus sering
dipotong utk menimbang udem g terbentuk
- utk antipiretik/penurun panas! digunakan kelini utk
diukur suhu duburna setelah disuntik progen
- Utk asam urat digunakan aam"burung g dikasih
makan jus hati aam (aam makan aam) krn
metabolisme asam urat pada manusia mirip dg g terjadi
dg biokimiawi di keluarga burung.
- Uji stamina digunakan tikus atau menit! krn tubuhna
kuat dan tahan di dalam air! hewan diuji dg berenang dan
lari di treadmill.
- Uji libido! digunakan tikus dalam keadaan estrus"siap
menerima pejantan.
- Utk uji kanker! digunakan punggung tikus g diimplandg sel kanker! atau paru-paru tikus setelah dipejankan
ben*o(a)pirena
Hasilnya berupa & e+ek +armakologi! dosis terapi
,'/dosis ang menghasilkan 0 e+ek maksimum.
• 1enggunaan hewan perobaan untuk pengujian seara in
vivo biasana menunjukkan hasil deviasi ang besar
dibandingkan dengan perobaan in vitro! karena adanavariasi biologis. Supaa variasi tersebut minimal! hewan-
hewan ang mempunai spesies ang sama atau strain
ang sama! usia ang sama! dan jenis kelamin ang
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
16/25
sama! dipelihara pada kondisi ang sama pula (Malole
dan 1ramono 24).•
• Setelah diketahui khasiatna! obat harus aman. Maka
diuji 567S876L698. Minimal obat harus menunjukkan
keamanan seara akut! sub kronik dan kronik/uji
toksisitas tak khas. :ji toksisitas kunina adalah
menemukan '6S8S 567S87! maka hana bias dilakukan
pada hewan utuh! keuali utk uji toksisitas spesi$k spt
mutageni! kanker! kulit! dll
@% B!+!i2!n! 2enent*&!n 2eto)e *ji "!)! "ene#iti!n in vitro )!n in vivo,
"#' 6acam6acam (entuk Penelitian
Pada umumnya penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu
penelitian menurut sifat masalahnya dan menurut tujuannya#'+% 6enurut sifat masalahnya ($iren $i"ti, %-.%)/
314 Penelitian 7istoris9 bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa
lampau, secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan,
mengealuasi, memerifikasi, dan mensintesiskan buktibukti untuk
menegakkan faktafakta dan buktibukti guna memperoleh kesimpulan
yang akurat#
0ontoh/ K Studi tentang Praktek (awon di Pulau &awa#
3"4 Penelitian =eskriptif9 bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,faktual dan akurat mengenai faktafakta, dan sifatsifat populasi daerahtertentu# $pabila, diambil beberapa sampelnya saja, diseebut sureydeskriptif#
0ont oh/K Studi tentang kebutuhan pendidikan keterampilan di =aerah A#
K Surey Pendapat ?mum Tentang Sikap (erhemat 6asyarakat#K Penelitian Tentang =aya Serap Siswa S6$ dalam Pelajaran A#
3'4 Penelitian Perkembangan 3 $evelopment *esearch49 bertujuan untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu#0ont oh/K Studi Bongitudinal Pertumbuhan yang 6engukur Sifatsifat
Perubahan A#K Studi
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
17/25
K Studi Bapangan yang tentang 2elompok 6asyarakat Terpencil#
3*4 Penelitian Eksperimen; bertujuan utnuk menyelidiki kemungkinan sebabakibat dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakukandan membandingkan hasilnya dengan sssuatu atau lebih kelompok kontrol#
0ontoh/ K Eksperimen tentang gejalagejala alam
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
18/25
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
19/25
($( @@@6ET;=E PEEB@T@$ :
6etode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah
langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu# &adi metode
penelitian adalah cara sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan# Sedangkanteknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian# 6etode
penelitian biasanya mengacu pada bentukbentuk penelitian#
'#1 6acammacam 6etode Penelitian6engacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan
pendekatannya ada empat macam metode penelitian :
314 6etode Eksperimen(2enguicoba"an), adalah penelitian untuk mengujiapakah ariabelariabel eksperimen efektif atau tidak# ?ntuk mengujiefektif tidaknya harus digunakan ariabel kontrol# Penelitian
eksperimenadalah untuk menguji hiNpotesis yang dirumuskan secara ketat#Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak#Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan metode sureyeksplanatory, metode deskriptif, dan historis#
3"4 6etode >erifikasi (3enguiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yangsudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atauteori yang sudah baku# Tujuan daari penelitian erifikasi adalah untuk menguji teoriteori yang sudah ada guna menyususn teori baru danmenciptakan pengetahuanpengetahuan baru# Bebih mutaakhirnya, metodeerifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yangmenyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori 3teori
berdasarkan data4#
3'4 6etode =eskriptif (mendes"ripsi"an), yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsurunsur, ciriciri, sifatsifat suatu fenomena# 6etode inidimulai dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan
menginterprestasikannya# 6etode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik surey, studi kasus 3bedakandengan suatu kasus4, studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak,analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter#
3)4 6etode 7istoris (mere"onstru"si), yaitu suatu metode penelitian yang
meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau# =alam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatifhistoris, yuridis, dan bibliografik# Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masalampau, dengan cara mengumpulkan, mengealuasi, memerifikasi sertamensintesiskan buktibukti untuk enegakkan faktafakta dan buktibuktiguna memperoleh kesimpulan yang kuat#
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
20/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
1
?% A"! !j! !&tor;!&tor )!ri *'je& *ji -!n+ 'er"en+!r*( )!#!2 "ene#iti!n in
vivo )!n in vitro,
$da beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan
diantaranya:
% #a"tor internal
6eliputi ariasi biologik, yaitu usia 3berpengaruh pada dosis yang
harus diberikan4 dan jenis kelamin 3ada obatobat yang lebih peka
untuk jantan dan untuk betina4# 2emudian ras dan sifat genetic, faktor
faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hewan yang akan di
jadikan percobaan karena akan memepengaruhi hasil dari percobaan
disebabkan oleh pengaruh dosis dan cairan tubuh hewan tersebutsehingga hasil dari pengamatan akan berbedabeda, sehingga
memepengaruhi efek farmakologinya# Selain itu, status kesehatan dan
nutrisi, bobot tubuh serta luas permukaan tubuh akan berpengaruh
pada dosis yang harus diberikan#
' #a"tor e"sternal
6eliputi suplai oksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik 3keadaan
kandang, suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam
penerimaan obat, keadaan ruangan tempat hidup seperti suhu,
kelembaban, entilasai, cahaya, kebisingan serta penempatan hewan4,
pemilihan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau organ
untuk percobaan# Haktorfaktor tersebut dapat mempengaruhi hasil
percobaan, dan mempengaruhi efek farmakologinya, apabila hewan
yang sudah biasa di beri obat maka akan terlihat lebih rile. dan santai
berbeda dengan hewan percobaan yang masih baru dan masih asing
makan akan lebih berontak dan agresif, sehingga kita membutuhkan
penelitian dan perawatan yang baik terhadap hewan percobaan
sebelum melakukan percobaan#
>% A"! !j! 2o)e# "ene#iti!n ex"eri2ent!# "!)! *ji !r2!&o#o+i,
@n Silico Screenings
on physiological $ssays
(iochemical or 6echanisms(ased $ssays
@n >itro $ssays
@n e.perimental situation outside the organisms# (iological or
chemical work done in the test tube3 in itro is Batin for Lin
glassM4 rather than in liing systems
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
21/25
Hilman Suhaili
LBM 3
Herbal
"
E.amples include antifungal, antibacterial, organbased assays,
cellular assays, etc
io (ioassays
Test performed in a liing system such as antidiabetic assays,
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
22/25
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
23/25
)
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
24/25
*
8/9/2019 Lbm 3 Herbal Hilman Suhaili
25/25
+
2;SEP 6$PP@D
uji farmakologi
dan toksikologi
uji in vivouji in vitro
pemilihan parameter
pemilihan analisa data
pemilihan hewan oba
pemilihan metodepenelitian ang tepat