17
BAB V RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT PERTEMUAN KE- VII

materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

epidem

Citation preview

Page 1: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

BAB VRIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

PERTEMUAN KE-VII

Page 2: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Riwayat alamiah penyakit (Natural History of Disease)

a/ perkembangan suatu penyakit tanopa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Page 3: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

A. Proses Perkembangan Penyakit

Tahapan riwayat alamiah penyakit Tahap prepatogenesis Tahap patogenesis Tahap pasca patogenesis

Page 4: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

a. Tahap prepatogenesis:

Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut sehat.

Page 5: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

b. Tahap Patogenesis: Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu antara

masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.

Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.

Page 6: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

……lanjutan

Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan penanggulangan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

Page 7: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

c. Tahap pacsa patogenesis

Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan suatu penyakit yang dapat berupa lima keadaan:

Sembuh sempurna: penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita sakit.

Page 8: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

…….lanjutan

Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir dengan keadaan sembuh namun tidak sempurna. Karena ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu.

Karier: perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.

Page 9: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

……….lanjutan Kronis: penyakit tetap berlangsung secara

kronik, artinya perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat ataupun tidak bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada pada keadaan sakit.

Meninggal dunia: perjalanan penyakit berakhir dengan kematian.

Page 10: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Tahap Perjalanan PenyakitTahap Perjalanan Penyakit

Horison klinis

Gejala penyakit tidak tampak

Horison klinis

Gejala penyakit tidak tampak

Meninggal

kronis

karier

Sembuh Cacat

Sembuh sempurna

Lingkungan

Penyebab

Pejamu

prepatogenesis patogenesis

P. Dini P. lanjutInkubasi

Pasca patogenesis

Bibit penyakit belum memsuki tubuh

Bibit penyakit telah memsuki tubuh

Page 11: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

B. Pola Perkembangan Penyakit

Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar.

Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).

Page 12: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Portal of entry/portal of exit, al/: Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya

dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu.

Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/ penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan.

Melalui Pencernaan: baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja.

Page 13: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

…………..lanjutan

Melalui saluran urogenitalia: biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang keluar melalui saluran tersebut.

Melalui lukapada kulit ataupun mukosa. Secara mekanik: seperti suntikan atau

gigitan pada beberapa penyakit tertentu.

Page 14: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Mode of Transmission Setelah unsur penyebab telah meninggalkan

reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/:

Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita atau reservoir, ke pejamu potensial yang baru, sedangkan,

Penularan tidak langsung: adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne)

Page 15: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

C. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)

Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting: Masa inkubasi atau masa latent. Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan

onformasi dama menegakkan diagnosis Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita

kejadian penyakit menurut musim (season) kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannya

Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian penyakit.

Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.

Page 16: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

Manfaat RAP, a/:

Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,

Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik potong ynag penting dalam upaya pencegahan penyakit.

Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.

Page 17: materi-pengantar-epidemiologi-5.ppt

THE-END