92
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir Sulawesi Utara BAB I PROSES TENDER,ORGANISASI PROYEK DAN ANALISA HARGA I.1 PROSES TENDER SESUAI KEPRES No.80 Tahun 2003 I.1.1. Proses Tender Secara Umum Dalam melelang suatu pekerjaan atau pembelian bagi instansi pemerintah, ketentuan serta tahapan tahapan lelang ditetapkan dalam KEPRES No.80 Tahun 2003. Adapun maksudnya untuk memberikan kesempatan kepada pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi pelaksanaan pekerjaan proyek. Pengajuan penawaran dilakukan secara tertulis. Jika semua persiapan-persiapan untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan pembangunan telah selesai, maka Pricipal atau diwakili oleh Direksi menawarkan pekerjaan tersebut kepada Pemborong dengan cara pelelangan. Pelelangan ini akan meberikan kesempatan kepada beberapa pemborong untuk mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara tertulis. Dan belum tentu penawaran terendah yang harus diterima tapi dengan segala pertim - 1 -

marlyn p cinta II.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

BAB I

PROSES TENDER,ORGANISASI PROYEK DAN

ANALISA HARGAI.1 PROSES TENDER SESUAI KEPRES No.80 Tahun 2003

I.1.1. Proses Tender Secara Umum

Dalam melelang suatu pekerjaan atau pembelian bagi instansi

pemerintah, ketentuan serta tahapan tahapan lelang ditetapkan dalam

KEPRES No.80 Tahun 2003.

Adapun maksudnya untuk memberikan kesempatan kepada pemborong

dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi pelaksanaan

pekerjaan proyek. Pengajuan penawaran dilakukan secara tertulis.

Jika semua persiapan-persiapan untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan

pembangunan telah selesai, maka Pricipal atau diwakili oleh Direksi

menawarkan pekerjaan tersebut kepada Pemborong dengan cara

pelelangan. Pelelangan ini akan meberikan kesempatan kepada beberapa

pemborong untuk mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.

Dan belum tentu penawaran terendah yang harus diterima tapi dengan

segala pertim

bangan baru dapat ditentukan penawaran mana yang diterima.

Untuk melakukan pelelangan garis besarnya yaitu :

1. Pelelangan Umum

2. Pelelangan Terbatas

3. Pelelangan Undangan/dibawah tangan.

Pemborong yang ditunjuk pada hakekatnya tidak termasuk

lelangan karena hal-hal yang berlaku misalnya bangunan yang harganya

sejuta , Direksi dapat menunjuk sebuah atau seorang Pemborong yang

dianggap cakap tanpa Tender.

- 1 -

Page 2: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

a. Pelelangan Umum

Pelelangan umum adalah metode pemilihan peserta yang akan

mengikuti tender dipilih melalui proses prakualifikasi secara terbuka yaitu

diumumkan secara luas melalui media masa dan papan pengnuguman resmi

untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas mengetahui dan

penyedia dan peserta tender yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat

mengikutinya. Dimaksud dalam pasal 22 ayat 2 KEPRES No. 80 tahun

2003

Sebelum pelelangan diadakan terlebih dahulu harus dijelaskan

mengenai petunjuk atau AANWIJZING, mengenai bestek dan gambar

bestek dari direksi dengan mengganti ongkos-ongkos pembuatan.

Pelelangan ini disebut dengan TENDER.

Maksud dari proses Tender adalah membrikan kesempatan bagi

pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi

pelaksanaan pekrjaan proyek pembangunan yang ditawarkan kepadanya.

Tujuan dari proses tender adalah mencari dan memilih kontraktor

yang dapat melaksanakan proyek yang direncanakan agar terwujud dengan

tidak mengurangi mutu pekerjaan yakni dengan cara mengajukan penawaran

biaya secara tertulis.

Penawaran sebaiknya hendaklah para Pemborong memperoleh

Bestek dan Gambar Bestek serta mengikuti AANWIEZING yang dilakukan

ditempat pekerjaan atau dikantor.

Pengumuman pelelangan umum ditujukan kepada perusahaan

dengan menggunakan surat kabar yang mempunyai jangkauan propinsi dan

nasional,serta memesang pengnguman pada papan pengumuman resmi

untuk penerangan umum yang letaknya strategis di ibukota, kabupaten/kota

yang bersangkutan, serta mengupayakan menggunakan media elektronik /

internet.

- 2 -

Page 3: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Daftar kuantitas dan harga satuan setiap jenis pekerjaan untuk

harga satuan pekerjaan utama harus di isi dengan lengkap dan disampaikan

sesuai yang ditentukan dalam dokumen . dan juga telah melunasi kewajiban

membayar pajak tahun terakhir.

Dan apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman

lelang, maka kepada :

a. Panitia pengadaan diadakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/ atau

pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Peserta Tender yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti

pengadaan barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi

pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun persyaratan kualifikasi yaitu :

a. Memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan

oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku.

b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak

pengadaan

c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan

usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani

sanksi pidana.

d. Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia jasa

/barang wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan.

e. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir, serta memiliki

laporan bulanan.

f. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman

proyek.

g. Memiliki kinerja baikdan tidak masukdalam daftar sanksi,dll.

- 3 -

Page 4: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

b.Pelelangan Terbatas

Proses pelelangan terbatas pada prinsipnya

sama dengan proses pelelangan umum kecuali dalam pangunguman

dicantumkan kriteria peserta dan nama-nama yang akan mengikuti

tender.

Apabila setelah diumumkan ternyata ada

peserta yang akan mengikuti tender tidak tercantum namanya dalam

pengunguman dan berminat serta memenuhi kualifikasi, maka wajib

untuk diikutsertakan dalam pelelangan terbatas.

Pelelangan terbatas adalah metoda pemilihan peserta yang akan

mengikuti tender untuk pekerjaan yang kompleks dan diyakini jumlah penyedia

jasa yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dan jumlahnya terbatas.

Dimaksud dalam Pasal 22 ayat 3 KEPRES No 80 Tahun 2003.

- Dalam Pelelangan terbatas Pimpinan proyek menyampaikan

pengumuman lelang tersebut kepada semua pemborong dalam daftar

kriteria peserta yang akan mengikuti tender dibidang usaha bersangkutan

- Masing-masing lembaga dibentuk lembaga prakualifikasi yang di ketuai

oleh Sekertaris Jendral Departemen atau Lembaga dan anggotanya terdiri

dari pejabat direktorat Jendral atau Sub Unit Organisasi setingkat pada

Departemen.

- Panitia prakualifikasi di departemen melakukan pra kualifikasi untuk

pekerjaan pemborongan yang dilakukan oleh departemen atau lembaga

yang bersangkutan ditingkat pusat.

- Di masing-masing daerah dibentuk Panitia Prakualifikasi dengan diketuai

oleh Gubernur KDH. Tkt I dan anggotanya terdiri dari pejabat instansi

Vertikal dan Horisontal daerah otonomi bersangkutan.

- Prakualifikasi ditingkat pusat oleh Departemen dilakukan dibawah

koordinasi Tim Pengendali Pengadaan.

- 4 -

Page 5: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

- Prakualifikasi ditingkat Daerah mengikuti Petunjuk bersama Mentri

Dalam Negeri, Mentri Pekerjaan Umum dan Mentri Negara Penertiban

Aparatur Negara.

Dalam hal metoda seleksi umum atau seleksi terbatas dinilai tidak efisien

dari segi biaya maka pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan

penunjukan langsung.

c.Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung adalah metoda pemilihan penyedia jasa

konsultansi yang daftar pendek pesertanya ditentukan melalui proses

prakualifikasi terhadap penyedia jasa konsultansi yang dipilih langsung dan

diumumkan sekurang-kurangnya dipapan pengunguman resmi untuk

penerangan umum atau media elektronik (internet) Dimaksud dalam pasal 22

ayat 4 KEPRES NO 80 tahun 2003.

a. Prakualifikasi

Panitia/pejabat pengadaan melakukan prakualifikasi terhadap

penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk pekerjaan kompleks.

b. Permintaan penawaran dan negoisasi harga dilakukan sebagai

berikut :

1. Panitia/pejabat pengadaan mengundang penyedia barang dan jasa

untuk mengajukan penawaran secara tertulis.

2. Panitia/pejabat pengadaan melakukan evaluasi, klarifikasi dan

negoisasi teknis dan harga terhadap penawaran harga yang

diajukan oleh penyedia barang/jasa berdasarkan dokumen

pengadaan.

3. Panitia/pejabat pengdaan membuat berita acara hasil evaluasi,

klarifikasi, dan negoisasi.

- 5 -

Page 6: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

c. Penetapan Penunjukan Langsung

Panitia/pejabat pengadaan mengusulkan hasil evaluasi, klarifikasi, dan

negoisasi kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan.

d. Penunjukan Penyedia Barang Dan Jasa

Berdasarkan surat penetapan dari pejabat yang berwenang,

panitia/pejabat pengadaan mengumumkan di papan pengumuman resmi

untuk penerangan umum atas penetapan penyedia barang dan jasa yang

ditunjuk untuk pekerjaan di maksud dan kemudian pengguna barang/jasa

menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) kepada

penyedia barang/jasa yang ditunjuk

e. Pengaduan

Masyarakat dapat melakukan pengaduan apabila dalam proses

penunjukan langsung dipandang tidak transparan, tidak adil, dan terdapat

indikasi KKN.

f. Penandatanganan kontrak

Penandatanganan kontrak mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam

proses pelelangan.

Langkah-langkah dalam melakukan pelelangan sampai menang

lelang.

1. Metoda pelelangan umum ( Pasal 20 ayat 1 KEPRES no 80 tahun 2003)

A. Dengan prakualifikasi.

1. Pengumuman prakualifikasi

2. Pengambilan dokumen prakualifikasi

3. Pemasukan dokumen prakualifikasi

4. Evaluasi dokumen prakualifikasi

5. Penetapan hasil prakualifikasi

6. Pengumuman hasil prakualifikasi

7. Masa sanggah prakualifikasi

- 6 -

Page 7: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

8. Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

9. Pengambilan dokumen pelelangan umum

10.Penjelasan

11.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

12.Pemasukan penawaran

13.Pembukaan penawaran

14.Evaluasi penawaran

15.Penetapan pemenang

16.Pengumuman pemenang

17.Masa sanggah

18.Penunjukan pemenang

19.Penandatangan kontrak

B. Dengan pascakualifikasi

1. Pengumuman pelelangan umum

2. Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan

3. Pengambilan dokumen lelang umum

4. Penjelasan

5. Penyusunan berita acara penjelasan dokumemn lelang dan

perubahannya

6. Pemasukan penawaran

7. Pembukaan penawaran

8. Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi

9. Penetapan pemenang

10.Pengumuman pemenang

11.Masa sanggah

12.Penunjukan pemenang

13.Penandatanganan kontrak

- 7 -

Page 8: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

2. Metode pelelangan terbatas .(Pasal 20 ayat 2 KEPRES No 80 Tahun 2003)

1. Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta terpilih

2. Pengumuman pelelangan terbatas

3. Pengambilan dokumen prakualifikasi

4. Pemasukan dokumen prakualifikasi

5. Evaluasi dokumen prakualifikasi

6. Penetapan hasil prakualifikasi

7. Pemberitahuan hail prakualifikasi

8. Masa sanggah prakualifikasi

9. Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

10.Penjelasan

11.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

12.Pemasukan penawaran

13.Pembukaan penawaran

14.Evaluasi penawaran

15.Penetapan pemenang

16.Pengumuman pemenang

17.Masa sanggah

18.Penunjukan pemenang

19.Penandatanganan kontrak

3. Metode pemilihan langsung .(Pasal 20 ayat 3 KEPRES No 80 Tahun 2003)

1. Pengumuman pemilihan langsung

2. Pengambilan dokumen prakualifikasi

3. Pemasukan dokumen prakualifikasi

4. Evaluasi dokumen prakualifikasi

5. Penetapan hasil prakualifikasi

- 8 -

Page 9: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

6. Pemberitahuan hasil prakualifikasi

7. Masa sanggah prakualifikasi

8. Undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung

9. Penjelasan

10.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan

perubahannya

11.Pemasukan penawaran

12.Pembukaan penawaran

13.Evaluasi penawaran

14.Penetapan pemenang

15.Pemberitahuan penetapan pemenang

16.Masa sanggah

17.Penunjukan pemenang

18.Penandatangan kontrak

4. Metode penunjukan langsung .(Pasal 20 ayat 2 KEPRES No 80 Tahun 2003)

1. Undangan kepada peserta terpilih

2. Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan

langsung

3. Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi,

penjelasan dan pembuatan berita acara penjelasan.

4. Pemasukan penawaran

5. Evaluasi penawaran

6. Negoiasasi baik teknis maupun biaya

7. Penetapan / penunjukan penyedia barang / jasa

8. Penandatanganan kontrak

- 9 -

Page 10: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

I.1.2. Proses Tender Oleh Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian

Banjir di Sulawesi Utara.

Maksud dari proses Tender adalah memberikan kesempatan bagi

pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi

pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan yang ditawarkan kepadanya.

Tujuan dari proses tender adalah mencari dan memilih kontraktor

yang dapat melaksanakan proyek yang direncanakan agar terwujud dengan

tidak mengurangi mutu pekerjaan yakni dengan cara mengajukan penawaran

biaya secara tertulis.

Proyek pembuatan krib sungai Tumicakal 150 M adalah proyek yang

dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Krib ini

dibangun guna mengantisipasi terjadinya banjir yang pada musim

penghujan dan juga melindungi pemukiman di desa Pontaak kabupaten

Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara.

Untuk menentukan kontraktor/Pemborong yang akan mengerjakan proyek,

maka dilakukan proses pelelangan umum dengan cara Pasca kualifikasi.

Adapun proses tender dari Proyek Pembuatan Krib Sungai Tumicakal

adalah sebagai berikut;

1. Panitia/Pemberi tugas memberikan surat undangan mengikuti tender

kepada para peserta tender, undangan ini diberikan pada tanggal 9 Mei

2005.

Surat undangan dapat dilihat pada lampiran A

2. Pengambilan dokumen tender, RKS dan Gambar pada tanggal 12 Mei

2005 oleh peserta tender.

3. Penjelasan administrasi dan pekerjaan oleh panitia kepada peserta tender

dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2005.

4. Peninjauan Lapangan pada tanggal 19 Mei 2005

5. Pemasukan penawaran. Peserta tender yang memasukan surat penawaran

adalah

- 10 -

Page 11: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

1. CV. Tunggal Abadi

2. PT. Kezia Mas Permai

3. PT. Multi Era Yasa

4. CV. Karmila Ika Paramitha

5. CV. Malta

6. PT. Meitha Perkasa Utama

7. CV. Putra Prasetya

8. CV. Bukit Wenang

9. PT. Eka Utama Cipta

10.CV. Masa Baru

11.CV. Vidi Karya

12.CV. Montana

6. Pemasukan surat penawaran dilakukan pada tanggal 9 Juni 2005.

7. Pembukaan surat penawaran diakukan pada tanggal 13 Juni 2005.

8. Panitia melakukan evaluasi penawaran dan penentuan pemenang tender

tanggal 14 Juni 2005.

9. Pemenang tender adalah;

Nama : CV. Masa Baru

Harga : Rp.1.735.487.000,- (Satu Milyard Tujuh Ratus Tiga

Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu

Rupiah)

10.Kepada para peserta dibrikan masa sanggah 7 (`Tujuh) hari kerja sesuai

dengan petunjuk teknis KEPRES No. 18 Tahun 2003

11.Penunjukan pemenang oleh panitia pelelangan.

12.Penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11

Juli 2005 dimulai pukul 10.00 Wita. Dengan penandatangan kontrak

maka dokumen penawaran berubah menjadi dokumen kontrak.

- 11 -

Page 12: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

I.2 CARA KONTRAKTOR MENGIKUTI TENDER

Untuk megikuti tender dari proyek pembuatan krib sungai Tumicakal

150M, kontraktor mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;

1. Mendapat undangan untuk mengikuti tender dari panitia.

2. Mengambil dokumen tender (RKS dan gambar) pada

panitia memberi tugas.

3. Mendapat penjelasan administrasi dan pekerjaan dari

panitia/pemberi tugas.

4. Meninjau lokasi rencana proyek.

5. Setelah semua dokumen dilengkapi, maka konraktor

memasukan penawaran kepada panitia dan panitia mengevaluasinya.

6. Mengikuti pembuatan surat penawaran.

7. Kontraktor menunggu evaluasi penawaran dan penentuan

pemenang tender.

8. Menerima pengumuman persetujuan pemenang tender dari

panitia/pemberi tugas.

9. Penunjukan oleh pemberi tugas kemudian penandatangan

kontrak.

Dalam mengikuti proses tender, peserta lelang yakni kontraktor harus

tetap berpegang pada petunjuk yang dijelaskan dalam penjelasan

administratif, seperti yang sudah tertuang dalam Rencana Kerja dan Syarat-

syarat. Penjelasan administrative tersebut meliputi;

1) Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi peleksanaan Proyek pembuatan krib sungai

Tumicakal 150 M sesuai dengan yang tercantum didalam gambar

perencanaan, daftar perincian pekerjaan (BQ) dan rencana kerja untuk

selanjutnya disebut Lingkup Pekerjaan.

- 12 -

Page 13: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

2) Lokasi Pekerjaan

Lokasi dari pembangunan pembuatan krib sungai Tumicakal 150 M

adalah di Desa Pontaak, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa

Selatan, Propinsi Sulawesi Utara.

3) Pemberi Tugas.

Depertemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Satuan Kerja Sementara Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai

Sulawesi Utara

4) Konsultan Pengawas.

Bagian Pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir Sulawesi Utara.

5) Kontraktor dan peserta lelang.

Kontraktor adalah suatu perusahaan Badan Hukum yang

ditunjuk ole Pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan

ini berdasarkan hasil pelelangan.

Peserta lelang adalah semua perusahaan yang diundang

untu mengikuti pelelangan.

6) Pelelangan

Pelelangan ini adalah Pelelangan umum.

7) Berkas Pelelangan.

Berkas pelelangan terdiri dari;

a) Buku rancana kerja dan syarat-syarat (RKS)

b) Format surat penawaran dan anggaran biaya;

Format surat penawaran

Daftar macam pekerjaan

Rekapitulasi anggaran biaya

Daftar harga satuan dan upah

c) Gambar kerja yang meliputi gambar struktur dan arsitektur

d) Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

- 13 -

Page 14: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

e) Addenda, berupa dokumen yang dikeluarkan sebelum pelaksanaan

kontrak yang merubah atau menjelaskan dokumen penawaran,

termasuk gambar-gambar dan spesifikasi teknis. Addenda menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perjanjian

pemborongan.

8) Penjelasan Pekerjaan.

Untuk risalah penjelasan pekerjan serta tinjauan ke site akan dibuat berita

acara. Berita acara tersebut sekurang-kurangnya harus ditanda tangani

oleh 2 wakil peserta lelang yang dipilih dan disetujui semua peserta yang

hadir. Berita acara diambil oleh peserta lelang pada;

Hari : Rabu

Tanggal : 18 Mei 2005

Waktu : Pukul 10.00 – selesi

Tempat : Aula SMKK (Depan Kantor Dinas SDA Prop. Sulut)

9) Pemasukan Penawaran

Sampul penawaran yang berisi surat penawaran dan lampiran-

lampirannya disampaikan kepada pemberi tugas pada;

Hari : Jumat

Tanggal : 3 Juni 2005

Waktu : Pukul 09.00 – 12.00 Wita

10) Surat Penawaran

Surat penawaran sesuai dengan format RKS . Surat penawaran yang

dimaksud dibuat dalam rang ksap 1 (satu). Aslinya ditandatangani

melintasi meteraiRp. 6000,- diberi tanggal sesuai dengan tanggal

pemasukan penawaran, dicap dengan cap perusahaan.

Surat penawaran asli beserta tiap tembusannya masing-masing dilampiri:

- 14 -

Page 15: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Daftar rincian Rencana Anggaran Biaya

Analisa harga satuan

Daftar harga satuan bahan dan upah

Daftar personalia staf

Daftar peralatan dan mesin yang akan dipakai dalam

proyek

Metode pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan

Brosur

Fotokopi jaminan pelelangan (tender bond)

Harga penawaran

11) Jaminan Tender Bond

Bersana-sama dengan pemasukan penawaran, peserta lelang harus

menyerahkan suatu jaminan penawaran pelelangan berupa surat jaminan

bank (Bank Guarantee) dari bank pemerintah atau bank lain yang

disetujui oleh pemberi tugas, sebesar Rp 86.774.350,-. Surat jaminan

penawaran asli diberikan kepada pemberi tugas pada saat sampul

penawarannya akan dibuka oleh pemberi tugas. Masa barlaku jaminan

penawaran adalah 1 bulan dan dapat diperpanjang selama waktu yang

sama sebelum waktu yang ditentukan pemenang. Surat jaminan

pelelangan oleh pemberi tugas akan segera dikembalikan kepada

penawar yang tidak menjadi pemenang dalam pelelangan. Untuk peserta

lelang yang memenangkan pelelangan surat pelelangan akan ditahan

terus sampai diserahkan Surat Jaminan Pelaskanaan (Perfomance Bond)

sebelum kontrak ditanda-tangani. Jaminan penawaran menjadi milik

pemberi tugas apabila peserta mengundurkan diri setelah memasukan

penawarannya.

- 15 -

Page 16: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Adapun Kajian yang kami lakukan dalam perbandingan antara proses tender

menurut KEPPRES No. 80 tahun 2003 dengan Bagian pelaksana kegiatan

pengendalian banjir Sulawesi Utara selaku panitia pelelangan yaitu :

Panitia pelelangan menggunakan proses tender dengan

metode kualitas dan biaya sesuai dengan KEPPRES No 80 tahun

2003.Tapi adapun beberapa langkah yang sudah tidak digunakan

misalnya dalam klarifikasi dan negosisasi teknis serta biaya dengan

pemenang.Ataupun dalam pengaturan langkah-langkah sudah tidak

sesuai lagi.

I.3. STRUKTUR ORGANISASI

Pembangunan suatu proyek, mulai dari tahap perencanaan sampai

pada tahap pelaksanaan, meliputi pelbagai jenis pekerjaan. Agar

pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan sasaran yang diinginkan maka

diperlukan pihak-pihak yang mempunyai keahlian dalam melaksanakan

pekerjaan-pekrjaan tersebut. Dengan demikian jelas terlihat bahwa

kegiatan pelaksanaan pembangunan melibatkan pelbagai pihak berbeda-

beda baik fungsi maupun tanggung jawab.

Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

pelaksanaan proyek ini adalah :

1. Pemberi Tugas : Depertemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Satuan Kerja Sementara Pengendalian Banjir

dan Pengamanan Pantai Sulawesi Utara.

2. Kontraktor Pelaksana : CV. Masa Baru.

Berikut akan dibicarakan struktur organisasi proyek serta

struktur organisasi masing-masing pihak pelaksana.

- 16 -

Page 17: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Struktur Organisasi Proyek

Bagan I

Struktur Organisasi Lapangan.

Bagan II

Keterangan :

Bagan I :Garis KomandoGaris KonsultasiGaris Kerja Sama

- 17 -

Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal S D A.

Direktur

Kontraktor PelaksanaCV. Masa Baru

Panitia Tender

Kepala Bagian Keuangan

Site Manager

Kepala Bagian Personalia

Kepala Bagian Peralatan dan Perbekalan

Bendahara

Page 18: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Bagan II :

Tugas Direktur Utama

5. Sebagai pihak owner atau pemberi tugas.

6. Melakukan pengawasan secara umum terhadap pelaksanaan

fisik dilapangan.

7. Memberikan arah dan petunjuk umum kepada Menajer proyek

dalam pelaksaan pekerjaan.

- Pimpinan Proyek mempunyai tugas untuk memimpin dan mengatur

pelaksanaan tugas proyek, memberi, membimbing kepada pembantu

dan unsur pelaksanaan dalam melaksanakan tugas serta mengusahakan

terlaksana kordinasi yang sebaik-baiknya dengan semua instansi yang

ada hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek.

Tugas dari asisten masing-masing adalah.

1. Direksi Lapangan

- Membantu pimpinan proyek dalam hal;

a. Program Kerja

b. Survey,revisi design, pengukuran dan perencanaan teknis

c. Monitoring, evaluasi pelaksanaan dan menyusun laporan

kemajuan pekerjaan

d. Mengadakan pembuatan kontrak pekerjaan

e. Membuat berita acara kemajuan pekerjaan

f. Administrasi teknik proyek

g. Mengadakan pengawasan dilapangan

Para pengawas lapangan mempunyai tugas membantu pimpinan

proyek dalam pengawasan terhadap Operasional Harian Proyek di

- 18 -

Page 19: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

lapangan baik terhadap personil, penggunaan bahan, kualitas

pekerjaan dan pengawasan terhadap jadwal pelaksanaan.

Logistik (Kabag Peralatan dan perbekalan): Mengatur ditribusi

material, membuat laporan tentang masalah proyek.

Civil Supervisor; bertanggung jawab terhadap pekerjaan bangunan

sipil dalam hal ini pembuatan blok beton.

Proyek control; bertanggung jawab dan mengontrol jalannya proyek

dari awal pekerjaan.

Surveyor; melakukan pekerjaan surveying dilokasi pekerjaan dengan

alat theodolit dan waterpas khususnya dalam pengukuran.

Mekanik; bertanggung jawab terhadap pengoprasian mesin yang

dipakai dalam pekerjaan konstruksi.

I.4. ANALISA HARGA

Pada dasarnya kontraktor ingin mendapatkan harga bahan bangunan

yang ekonomis dan masih dalam batas-batas yang menguntungkan,

terutama didalam bersaing untuk memenangkan pelelangan. Untuk itu

kontraktor perlu mengadakan suatu kegiatan guna memperkirakan berapa

besar biaya pelaksanaan pekerjaan dari proyek yang besangkutan.Dengan

demikian maka kontraktor perlu mengadakan/membuat analisa harga

satuannya yang nantinya dipakai dalam menyusun Rencana Anggaran

Biaya (RAB). Dalam hal ini penting di sebabkan karena kesalahan-

kesalahan dalam membuat harga penawaran diakibatkan oleh faktor

ini.Alasanya ialah harga penawaran merupakan harga total dari perkalian

volume pekerjaan, untuk itu diperlukan banyak ketelitian serta ditunjang

oleh pengalaman dalam Cost Estimated.

- 19 -

Page 20: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Dalam menganalisa harga satuan ini dibutuhkan data-data sebagai

berikut

1. Jenis pekerjaan

Dengan memahami jenis pekerjaan, maka kita dapat mengetahui jenis

serta mutu bahan yang akan dipakai, macam tenaga yang diperlukan

serta volume dari jenis pekerjaan tersebut.

2. Harga satuan bahan

Harga satuan bahan berdasarkan harga pasaran disekitar lokasi

pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kecuali ada bahan-bahan yang

tidak ada disekitar lokasi maka terpaksa harus didatangkan dari

tempat lain sehingga konsekuensinya adalah harga satuan meningkat

akibat ongkos transportasi.

Daftar harga satuan bahan dapat dilihat pada lampiran C.

3. Volume pekerjaan

4. Volume pekerjaan yang sebenarnya telah dicantumkan

dalam dokumen tender, namun demikian perlu diadakan penelitian

karena disamping sebagai dasar perhitungan RAB juga mempunyai

kaitan dengan bidang-bidang lainnya seperti kebutuhan

material,banyaknya pekerjaan serta alat-alat yang digunakan dan lain-

lain.

5. Upah buruh

Upah buruh berdasarkan tarif dari buruh menurut keahlian dari

masing-masing buruh. Harga-harga ini terdiri dari bermacam-macam

jenis misalnya upah buruh harian, borongan dan sebagainya.

Daftar upah buruh dapat dilihat pada lampiran C.

6. Sewa alat

- 20 -

Page 21: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Dalam pelaksanaan pekerjaan juga diperlukan alat-alat berat seperti

bulldozer untuk meratakan timbunan, excavator untuk menggali dan

lain-lain, oleh karena itu diperluakn data sewa alat.

Daftar harga sewa alat dapat dilihat pada lampiran C.

Dalam menganalisa harga ada bermacam-macam metode,yaitu:

- Dengan menggunakan analisa B O W.

- Dengan menggunakan Harga Satuan Jadi.

Metode yang digunakan oleh Konsultan perencana adalah metode

analisa B O W,dalam analisa menurut B O W mencakup pemakaian bahan

dalam 1m3 ,1m2,dan 1m’ dari tiap jenis pekerjaan.Dari keseluruhan faktor-

faktor di atas ini maka kontraktor akan mendapatkan hasil yang kemudian

diolah menjadi anggaran biaya.Secara garis besar ada lima macam biaya

yang memberikan kontribusi pada biaya keseluruhan yaitu :

a. Biaya langsung

Biaya langsung tediri dari harga-harga yang berhubungan langsung

dengan bahan dan upah yang harus dibayar.

b. Biaya tak langsung

Biaya tak langsung ialah biaya yang harus dibayar untuk

menunjang pelaksanaan yang meliputi :

Pajak-pajak

Biaya supervisi dan quality control

`Biaya operasi pegawai di kantor dan di

lapangan

Biaya transportasi di lapangan

Biaya untuk fasilitas kamp atau biaya

kehidupan sehari-hari kamp seperti penerangan, air dan lain-

lain.

c. Biaya asuransi buruh.

- 21 -

Page 22: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

d. Eskulasi adalah biaya tambahan yang harus dipikul sebagai akibat

kenaikan harga.

e. Biaya sewa alat.

- 22 -

Page 23: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

ANALISA TEKNIS

1.Galian Tanah Biasa (M)

Pekerjaan ini dilakukan secara manual,menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 230.00 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.75 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 172.50

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 21.56 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 22.00 Hari

2. Galian Tanah Berbatu (M)

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 175.00 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 1.50 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 262.50

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 32.81 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 33.00

Hari

Page 24: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

3. Galian Tanah Lumpur (M)

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 120.00 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 1.50 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 180.00

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 22.00 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 23.00

Hari

4. Galian Tanah Biasa (A)

Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat

diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 7.,184.60 M3

Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0289

Jam/M3

Jumlah waktu dalam jam : 207.63 Jam

Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit

Jangka waktu pelaksanaan : 29.66 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 30.00

Hari

5. Galian Tanah Berbatu (A)

Page 25: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat

diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 3,600.00 M3

Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0537

Jam/M3

Jumlah waktu dalam jam : 193.32 Jam

Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit

Jangka waktu pelaksanaan : 27.62 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 28.00

Hari

6. Galian Tanah Lumpur (A)

Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat

diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 1,215.40 M3

Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0537

Jam/M3

Jumlah waktu dalam jam : 65.27 Jam

Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit

Jangka waktu pelaksanaan : 9.32 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 10.00

Hari

7. Pasangan Bronjong Pabrikasi 2,7 mm.

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 2,502.00 M3

Page 26: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 2.00 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan :

4,104.00Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 42.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 97.71 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 98.00

Hari

8. Pasangan Bronjong Manual 3 mm

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja, tukang anyam dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka waktu

sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 610.00 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 2.00 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 1,220.00

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 16.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 76.25 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 77.00

Hari

9. Pasangan Batu 1 : 4

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka

waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 33.00 M3

Page 27: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 3.60 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 118.80

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 4.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 29.70 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 30.00

Hari

10. Plesteran 1 : 3

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka

waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 7.00 M2

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.36 Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 2.52 Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 2.52 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 3.00

Hari

11. Siaran 1 : 2

Page 28: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka

waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 28.50 M2

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.360

Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 10.26

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 10.26 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 11.00

Hari

12. Geotekstil

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 2,350.00 M2

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.050

Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 117.50

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 58.75 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 59.00

Hari

Page 29: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

13. Tiang Pancang

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 266.00 bh

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 bh : 0.156

Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 41.50

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 20.75 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 21.00 Hari

14. Beton Pengunci Mutu K-225

Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat dan dibantu tenaga manual, menggunakan

alat dan tenaga manusia yaitu excavator, pekerja dan mandor,dapat diselesaikan

selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 266.00 bh

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 bh : 0.156

Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 41.50

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 20.75 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 21.00 Hari

Volume pekerjaan : 266.00 M3

Page 30: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1M3 : 0.2500

Jam/M3

Jumlah waktu dalam jam : 66.50 jam

Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit

Jangka waktu pelaksanaan : 9.50 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 10.00 Hari

15. Pasangan Batu Kosong

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 964.60 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 M3 : 1.500

Org/Hari

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 1,446.90

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 31.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 46.67 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 47.00 Hari

16.Hasil Galian Tanah dirapikan

Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu

pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa

sebagai berikut :

Volume pekerjaan : 11,966.00 M3

Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 M3 : 0.050

Org/Hari

Page 31: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 598.30

Org/Hari

Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 10.00 Org

Jangka waktu pelaksanaan : 59.83 Hari

Di bulatkan waktu pelaksanaan : 60.00 Hari

BAB IIPELAKSANAAN PEKERJAAN

I.Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan

Persiapan pekerjaan merupakan pekerjaan tahap yang paling awal

dari pelaksanaan suatu proyek agar supaya dalam pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar dan serta tepat waktu pelaksanaannya.Adapun

Page 32: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

uraian mekaisme pelaksanaan pekerjaan persiapan dan pengukuran

meliputi :

1. Mobilisasi

a.Menyediakan peralatan dan personil lapangan yang dibutuhkan

dalam pekerjaan.

b.Tenaga dan peralatan yang akan digunakan harus disetujui oleh

direksi lapangan.

2. Pekerjaan Pengukuran/Uitzet.

a. Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran

revisi uitzet situasi dan penampang untuk penyesuaian gambar

desain pelaksanakan yang berpedoman pada titik tetap yang

ditentukan oleh Direksi sebagai dasar mutual check awal.

b. Kontraktor wajib memasang patok tetap, pada

tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya, serta patok-

patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran yang

ditetapkan oleh Direksi.

c. Pemasangan patok-patok tersebut harus disetujui

oleh Direksi/Pengawas lapangan.

d. Dokumen uitzet wajib di adakan dan diserahkan

pada pemberi tugas.

o Buku ukur yang telah diperiksa dan disetujui.

o Gambar dan hasil uitzet yang asli.

o Gambar Revisi Desaign yang berdasarkan hasil Uitzet yang

akan menjadi dasar perhitungan volume dan pelaksanaan

pekerjaan,yang pelaksanaannya diluar/ditetapkan oleh

pemilik/peberi tugas,sebagai dasar Mutual Check Awal dan

Amandemen I.

Page 33: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

e. Kontraktor tidak diijinkan memulai pekerjaan

sebelum uitzet dilaksanakan.

3. Kantor Lapangan (Direksi Keet)

Kontraktor diwajibkan menyediakan kantor lapangan (Direksi

Keet) yang layak untuk dipakai, dengan ketentuan dan

perlengkapan sebagai berikut :

a. Ruang direksi dilengkapi dengan meja biro + kursi (kursi

tamu dan lemari arsip).

b. Papan tulis white board ukuran sesuai kebutuhan.

c. Luas dinding yang cukup sebagai panel gambar-gambar

teknis,laporan cuaca, time schedule,dll.

d. Buku direksi, buku tamu, kalkulator dan alat tulis menulis

lainnya yang diperlukan.

e. Ketentuan dan kebutuhan lapangan lainnya yang harus

dipenuhi kontraktor (jika dibutuhkan) sesuai petunjuk direksi :

o Barak Karyawa.

Kontraktor harus menyediakan barak karyawan yang layak

tinggal.

o Gudang untuk penyimpanan bahan-bahan /material

dan peralatan.

o Fasilitas air bersih.

o Fasilitas penerangan (listrik).

o Fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan).

o Fasilitas Keamanan.

o Fasilitas transportasi untuk keperluan pengawasan.

Page 34: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

o Segala biaya yang berhubungan dengan kebutuhan

tersebut diatas menjadi tanggung jawab kontraktor.

4. Papan Nama Proyek

Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek yang

dilengkapi dengan 2 buah tiang kayu yang dibuat dari kayu yang

berkwalitas baik dan dipasang pada tempat yang mudah dilihat

pada lokasi proyek.

5. Jalan kerja

a. Kontraktor berkewajiban menyiapkan jalan kerja untuk

kebutuhan pelaksanaan dan setiap akibat yang disebabkan oleh

pekerjaan ini (penyiapan jalan kerja) menjadi tanggung jawab

kontraktor.

b. Kontraktor berkewajiban melapor kepada pemerintah setempat

jika lokasi tersebut berada di luar penguasaan kontraktor.

c. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilaporkan/disetujui oleh

Direksi.

6. Pekerjaan pembersihan

a. Pembersihan lapangan meliputi pembabatan

semua tumbuhan yang berupa tanaman bakau, semak belukar,

rumput-rumput, akar, bekas bangunan dan lain-lain yang perlu

dibersihkan.

b. Semua hasil pembersihan ini harus dibuang diluar

daerah pekerjaan sesuai dengan petunjuk direksi.

c. Biaya-biaya yang berhubugan dengan pekerjaan

ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

7. Lain – lain

a. Bila terjadi kerusakan disekitar lokasi akibat dari adanya

kegiatan sehubungan dengan pekerjaan ini yang merugikan

Page 35: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

masyarakat/ pemerintah (misalnya fasilitas umum jalan) maka

harus diperbaiki soleh tanggung jawab kontraktor.

b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan ini menjadi

tanggung jawab kontraktor.

II. Sistim dan Metode Pekerjaan

Cara Kontraktor Melaksanakan Pekerjaan :

II.1. Logistik

Logistik bertanggung jawab dalam pengadaan material dimana

dalam proyek ini material disediakan oleh owner ( PT.Megasurya

Nusalestari ) dan material yang disediakan oleh sub kontraktor

( CV.Prima Kencana ) dikarenakan untuk menjaga kualitas serta hasil

dari bangunan dan juga pertimbangan harga bahan maka pihak owner

menyediakan sendiri bahan tersebut antara lain : besi tulangan, semen,

cat, kusen ( kusen alumunium ) serta aksesoris bangunan sementara

untuk kayu serta multiplex, pipa dan peralatan lainnya disediakan oleh

kontraktor, sedangkan untuk pengecoran digunakan beton jadi ( trimix ).

Sekalipun demikian terkadang kontraktor menggunakan besi lokal bila

persediaan besi habis sementara kiriman besi belum didatangkan ( besi

didatangkan dari Surabaya dari PT.Karakatau Steel ).

II.2. Peralatan yang dipakai

a. Peralatan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah:

Peralatan ukur

- Theodolit (1 buah)

- Meter roll (1 buah)

- Water pass (1 buah)

Peralatan berat

- Dump truck (4 unit kapasitas 4 m3)

- Excavator (2 buah)

Page 36: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

- Stemper (1 buah)

- Truck mixer

- Truck Cement pump

- Truck

Peralatan ringan

- Molen (2 buah)

- Concrete Vibrator (2 buah)

- Peralatan pertukangan untuk pekerja

- Dan lain-lain yang di anggap perlu.

Semua alat yang digunakan berada dalam kondisi operasi yang

baik, apabila alat mengalami kerusakan sementara pelaksanaan

pekerjaan, kontraktor berkewajiban memperbaiki atau mengganti

dengan alat lain dalam waktu secepatnya dan apabila terjadi

keterlambatan pelaksanaan pekerjaan diakibatkan alat yang tidak

berfungsi dengan baik, tidak menjadi alasan keterlambatan pekerjaan

karena alat yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya tidak

dapat digunakan, dan jika dalam pekerjaan menggunakan alat berat,

maka kontraktor berkewajiban melaporkan pemasukkan alat berat ini

kepada pemerintah setempat.Jika ketentuan-ketentuan tidak dipenuhi

maka kontraktor dianggap tidak melakukan kelalaian

II.3. Macam tenaga manusia

Tenaga manusia yang diperlukan Project Manager, Pelaksana

Utama, Staf Teknik selain itu mandor, kepala tukang, tukang dan

buruh. ( Lampiran B)

II.4. Urutan pelaksanaan pekerjaan

Adapun pokok pekerjaan yang akan dikerjakan pada pekerjaan

pembuatan krib sungai Tumicakal Kabupaten Minahasa Selatan, 150

M,yang dilakukan oleh pihak C.V. Masa Baru adalah:

Page 37: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Galian Tanah biasa, berlumpur dan berbatu dengan alat.

Galian tanah biasa, berlumpur dan berbatu manual

Pasangan bronjong manual

pasangan bronjong pabrikasi

lapisan Filter

Tiang pancang

Pasangan batu kali 1 : 4

Plesteran 1 :3

Siaran 1 : 2

Blok Beton Pengunci

Timbunan batu kosong

Hasil galian tanah dirapikan

Pelaksanaan pekerjaan pokok bisa dimulai bila pekerjaan persiapan

telah dilaksanakan awal dari setiap pekerjaan harus memasang

bouwplank. Pekerjaan galian tanah dengan alat dan pekerjaan galian

tanah manual serta anyaman bronjong manual bisa dimulai bersamaan,

jika memungkinkan untuk pekerjaan galian manual ada lokasi.

Dalam jarak tertentu setelah pekerjaan galian tanah dengan alat

selesai, perapihan tanah hasil galian dapat dilaksanakan, setelah itu

berpindah pada lokasi berikutnya.

Selanjutnya pekerjaan pemasangan bronjong manual dapat

dilaksanakan jika sudah ada bronjong yang dianyam, bahan, tenaga

serta elevasi dasar galian manual telah tercapai bersamaan dengan

pemasangan lapisan filter dan tiang pancang. Pelaksanaan

pekerjaan krib pasangan bronjong dilakukan lapis perlapis. Untuk

lanjut ke lapisan berikutnya pemasangan bronjong lapis pertama

yang berada di belakangnya pada sisi sejajar dengan pasangan yang

telah terpasang harus dilakukan bersamaan atau sesudahnya,

Page 38: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

kemudian dilakukan penimbunan batu kosong yang dilaksanakan

minimal setinggi lapisan sebelumnya dan lapisan filter telah

dipasang. Pemasangan bronjong pabrikasi dilakukan setelah

bronjong manual, pemasangan dapat dibagi per lokasi dengan jarak-

jarak tertentu atau dilaksanakan tahap pertahap, yang sebelumnya

telah dipasang bouwplank. Setelah pasangan pada panjang tertentu

telah selesai dapat dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan hasil

tanah galian. Saat penyelesaian pekerjaan di bagian awal sementara

dilaksanakan, lokasi baru dapat dimulai dengan penggalian tanah

secara manual, selanjutnya pemasangan bronjong dan seterusnya.

Untuk bagian tertentu ada saluran drainase, konstruksi saluran

sudah dapat dilaksanakan setelah atau bersamaan dengan

pemasangan bronjong, dengan urut-urutan pekerjaan dari galian

tanah manual, pekerjaan pasangan batu kali selanjutnya pengecoran

beton bertulang campuran 1 : 2 : 3.

Jika blok beton terkunci sudah siap dapat segera dipasang yang

terlebih dahulu elevasi galian tercapai. Pemasangan dilakukan

dengan alat axcavator.

Adapun uraian Pekerjaan dari pembuatan Krib Sungai

Tumicakal yaitu:

1. Pemasangan Bouw Plank

Merupakan pekerjaan awal dimana ditentukan titik yang akan

menjadi patokan bangunan agar nanti bangunan lurus dan rapi

sesuai rencana kerja.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah dengan alat

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa, lumpur dan berbatu

dengan alat dimulai setelah pekerjaan persiapan telah dilaksanakan

dan jenis dan kapasitas alat yang disyaratkan telah dipenuhi serta

Page 39: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

mendapat persetujuan dari pengawas utama. Setiap memulai

pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan galian tanah dengan alat

terlebih dahulu memasang bouwplank yang mendapat persetujuan

dari pengawas utama.Menggali menggunakan excavator,hasil

galian ditempatkan ditempat yang disyaratkan dalam spesifikasi

teknik atau yang ditentukan oleh pengawas utama atau pengawas

lapangan. Untuk lokasi penempatan hasil galian yang jangkauan

tangan excavator tidak sampai, dilakukan pengoperan hasil galian

kearah lokasi penempatan tanah galian sampai ditempatkan pada

tempat yang ditentukan, Penggalian dimulai pada lokasi yang

terjauh.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Manual.

Setelah pekerjaan pembersihan selesai dan persediaan bahan mulai

terkumpul, maka akan dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah

biasa, lumpur dan berbatu secara manual. Khusus bagian luar

sungai yang dinormalisasi harus selesai terlebih dahulu. Pekerjaan

ini akan dilaksanakan setelah bouwplank telah terpasang. Pekerjaan

ini akan dilaksanakan serentak atau bertahap sesuai keadaan

dilapangan.

4. Pelaksanaan Pasangan Bronjong Manual

Bronjong manual/anyaman setelah selesai dianyam dipasang

setelah galian terbentuk sesuai rencana. Pemasangan bronjong

manual dimulai pada lapis yang disyaratkan dalam gambar rencana.

Dasar bronjong dari tanah dipasang dulu lapisan filter. Buka lipata-

lipatan bronjong, hamparkan bronjong, bagian yang menonjong

diinjak hingga rata.Sekat-sekat dipasang dan bagian sisi bawah

diikat terlebih dahulu dengan bronjong. Tiap bronjong diisi batu

kali/belah yang ukuran diameternya lebih besar dari lubang

Page 40: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

anyaman bronjong dan dikerjakan /diatur secara manual atau

dengan tangan manusia, setelah batu tersusun sesuai ukuran

bronjong ditutup dengan mempertemukan ujung penutup dengan

bagian ujung sisi depan dengan bantuan alat linggis lalu diikat

dengan kawat pengikat.

5. Pelaksanaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi

Setelah bronjong manual terbentuk dan timbunan batu kosong telah

di laksanakan maka akan dimulai pemasangan bronjong pabrikasi.

Dasar bronjong dari tanah dipasang dulu lapisan filter.Buka lipatan-

lipatan bronjong, hamparkan bronjong, bagian yang menonjong

diinjak hingga rata.Sekat-sekat dipasang dan bagian sisi bawah

diikat terlebih dahulu dengan bronjong. Tiap bronjong diisi batu

kali/belah yang ukuran diameternya lebih besar dari lubang

anyaman bronjong dan dikerjakan /diatur secara manual atau

dengan tangan manusia, setelah batu tersusun sesuai ukuran

bronjong ditutup dengan mempertemukan ujung penutup dengan

bagian ujung sisi depan dengan bantuan alat linggis lalu diikat

dengan kawat pengikat.

6. Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 : 4

Pekerjaan pasangan batu kali dilakukan pada saat galian tanah telah

dibentuk, mutu bahan batu, pasir dan semen telah memenuhi

persyaratan dalam spesifikasi teknik. Pasang bouwplank dan

benag/tali pedoman/patokan untuk pengusunan pasangan.Pasangan

diatur/dikerjakan secara manual atau dengan tangan manusia.

7. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 : 3

Setelah pekerjaan pasangan batu kali selesai, bagian tepi, bagian

atas pasangan baru diplester sesuai ukuran, tebal yang disyaratkan

Page 41: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

dalam gambar rencana , serta mutu bahan pasir dan semen telah

memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknik.

8. Pelaksanaan Pekerjaan Siaran 1 : 2

Setelah pekerjaan pasangan batu kali selesai dipasang sesuai

dengan ukuran dan elevasi yang disyaratkan dalam spesifikasi

teknik, bagian sisi luar pasangan dapat disiar bersamaan dengan

pekerjaan plesteran serta mutu bahan pasir dan semen telah

memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknik. Tiap nat batu diisi

dengan spesi dan diratakan kemudian pembentukan profil siaran

menggunakan sendok.

9. Pelaksanaan Pekerjaan Blok Beton Pengunci

Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang 1 : 2 : 3 dimulai dengan

pembetukan tulangan, dan perkaitan tulangan serta pembuatan

cetakan/acuan yang harus rapih dan kokoh dan disesuaikan dengan

spesifikasi teknik serta mendapat persetujuan pengawas utama.

Menyiapkan tahu beton yang waktu pengecoran telah benar-benar

kering dan tidak mudah hancur. Sebelum pengecoran dimulai

peralatan yang diperlukan saat pengecoran telah disiapkan dan telah

dipastikan siap untuk digunakan serta telah dilakukan test

laboratorium mengenai uji kuat tekan beton (Mix Desain). Waktu

pengecoran takaran dari setiap bahan harus sesuai dengan hasil test

laboratorium, pencampuran menggunakan concrete mixer (Mollen)

dan dilakukan test kekentalan atau kadar air campuran beton

dengan kerucut slump test, pemadatan beton menggunakan vibrator

concrete.

Pemasangan Blok Beton Pengunci

Blok beton setelah siap dilapangan dipasang dengan cara diangkat

dan diatur oleh alat berat excavator dan dibantu oleh tenaga

Page 42: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

manusia, disusun saling mengikat blok beton stu dengan yang

lainnya. Ukuran krib disesuaikan dengan gambar desain.

10.Pelaksanaan Pekerjaan Lapisan Filter

Lapisan filter dipasang seiring dengan pemasangan bronjong

(Manual maupun Pabrikasi).

11.Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang

Saat bronjong lapisan dasar telah dipasang dan lapisan kedua mulai

dipasang, tiang pancang sudah harus dipancang dengan jarak dan

kedalaman tiang pancang sesuai dengan yang disyaratkan dalam

spesifikasi teknik atau sesuai persetujuan pengawas utama.

12.Pekerjaan Timbrisan Batu Kosong

Dalam pelaksanaan pemasangan bronjong dimana pasangan

tersebut membutuhkan timbrisan batu kosong maka pekerjaan ini

akan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana pelaksanaan.

13.Pekerjaan Hasil Galian Tanah dirapihkan

Perapihan hasil galian tanah dapat dilaksanakan pada saat atau

setelah selesai pelaksanaan pekerjaan galian dengan alat dan setelah

lokasi pekerjaan bronjong perapihan dilakukan setelah pemasangan

bronjong selesai. Dalam pelaksanaa pekerjaan perapihan dilakukan

dengan tenaga manual. Tanah hasil glian dibentuk sesuai yang di

syaratkan dalam spesifikasi teknik.

14.Pekerjaan Lain-lain

Pekerjaan Pembersihan

Setelah pekerjaan telah seluruhnya selesai dikerjakan maka

dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan (finishing) untuk

membersihkan sisa-sisa material/kotoran dari pasangan yang

telah ada.

Dokumentasi

Page 43: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pengambilan dokumentasi

dilakukan pada keadaan pekerjaan 0 %, sementara

pelaksanaan pekerjaan dan selesainya pekerjaan 100 %.

Pengukuran dan pemasangan Bouwplank Setelah pembersihan lokasi,pembuatan pagar,direksi keet,dan

pembuatan los/bengkel kerja,maka pekerjaan selanjutnya yang dilakukun

adalah pengukuran dan pemasangan bouwplank.Pengukuran dan pemasangan

bouwplank merupakan pekejaan persiapan bagi pembuatan konstruksi

pondasi.Penempatannya harus dipasang pada tempat yang aman(ada jarak

antara bouwplank dan bangunan ±1,5 dari as agar tidak rusak pada saat

pekerjaan berlangsung.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur panjang

dan lebar bangunan krib sesuai denah(as-as), kemudian penentuan titik

(patok) pemasangan bouwplank.Untuk menentukan ketinggian adalah dengan

cara waterpas ,dan alat yang digunakan untuk pengukuran adalah selang

plastic yang telah diisi air bersih dan tidak ada gelmbung udara di

dalamnya .Cara pengerjaanya adalah selang plastik dirapatkan pada

tiang(totara) yang telah ditancapkan ke tanahdan tinggi permukaan air yang

ada didalam selang harus sama dengan ketinggian titik nol tadi,kemudian

ujung selang yang tadi dibawa ke titik pengukuran berikut dan ditandai pada

Page 44: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

tiang yang ada (ketinggian sama dengan ketinggian permukaan air yang ada

didalam selang).Untuk pengukuran berikut dilakukan sama dengan cara

sebelumnya sesuai denga gambar kerja.Setelah itu papan bouwplank yang

diisi sebelah atasnya telah di ketam rata dapat di paku pada tiang (totara)

yang telah di tancapkan sesuai dengan ketinggian yang diperoleh dari

pengukuran . Kemudian benang dapat ditarik untuk menentukan kesikuan

dari pondasi yang akan dibuat.

Pemasangan bouwplank harus menggunakan golongan kayu

keras ,hal ini dimaksudkan agar ukuran atau posisi bouplank tidak berubah

karena pengaruh cuaca yaitu panas matahari atau air hujan . Tiang atau

bouwplank juga harus ditancapkan ketanah hingga posisinya tidak dapat

berubah ,dan harus ada jarak antara bouplank dengan galian pondasi,yang

tujuannya untuk menghindari kelongsoran pada galian pondasi yang dapat

mengakibatkan tiang bouwplank bergeser,dan tidak menggangu aktivitas para

pekerja pada saat pelaksanaan pekerjaan.

Untuk perhitungan kebutuhan bahan pada pekerjaan ini bisa menggunakan

M³.

Page 45: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Page 46: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

LAMPIRAN A

Page 47: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

LAMPIRANB

Page 48: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

LAMPIRAN C

KETERANGAN FOTO Gambar.1. Pemasaangan bronjong Pabrikasi.

Gambar.2. Penyelesaian pemasangan Bronjong III.

Gambar.3. Pelapisan permukaan Blok Beton.

Page 49: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Gambar.4. Pelapisan sambungan Blok Beton.

Gambar.5. Pembuatan Blok Beton.

Gambar.6. Co0ntoh Blok Beton.

Gambar.7. Gambar Krib sungai yang jadi.

Gambar.8.Tahap pekerjaan galian tanah dirapihkan.

Time Schedule dan Pelaksanaan

Dari time schedule yang direncanakan proyek pembuatan Krib Sungai

Tumicakal seharusnya sudah selesai pada bulan Desember 2005. Akan tetapi

karena beberapa faktor yaitu faktor cuaca dan beberapa faktor lain yang

menghalangi jalannya proyek ini, maka dibuat Reschedule yang diperkirakan

bahwa proyek pembuatan Krib sungai Tumicakal ini akan selesai pada bulan

Januari 2006.

Page 50: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Dari Reschedule yang dibuat, seharusnya pada bulan Nopember 2005

pekerjaan sudah mencapai 86.93%. Akan tetapi dari kenyataan yang ada

belumlah mencapai angka demikian, bisa dijelaskan bahwa pencapaian untuk

pekerjaan pemasangan bronjong baik manual maupun pabrikasi sudah

mencapai 65% dan Blok beton yang sudah selesai sudah mencapai 76.39%.

Tidak tercapainya target seperti yang dibuat dalam time schedule, karena

adanya beberapa kendala – kendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut

adalah:

Adanya keterlambatan akibat faktor cuaca. Seperti diketahui tempat

pembuatan krib sungai Tumicakal terletak di lapangan terbuka, dan

pada bulan Nopember – Desember curah hujan meningkat, sehingga

mengakibatkan terganggunya atau tertundanya proses pekerjaan yang

seharusnya sudah bisa diselesaikan.

Adanya keterlambatan beberapa bahan atau material yang di suplay

oleh pihak owner dan juga disebabkan karena lokasi yang cukup jauh

antara lokasi pengerjaan dan tempat pengambilan bahan atau material.

Terjadinya perubahan-perubahan urutan pelaksanaan pekerjaan yang

dibuat oleh pihak kontraktor karena faktor cuaca dan faktor

keterlambatan bahan/material serta hari libur.

Page 51: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Page 52: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Page 53: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

BAB IIIPENGAWASAN PEKERJAAN DIREKSI

III.1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawasan

Pada hakekatnya bentuk pengawasan yang mutlak dalam suatu proyek

adalah meliputi hal-hal seperti :

Pengawasan kualitas

Page 54: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Pengawasa kuantitas

Pengawasan pada dasarnya adalah penelitian apakah pemborong dalam

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana dan syarat-sayarat yang telah

ditentukan atau tidak.

Dalam pengawasaan proyek ini pemberi tugas menunjukan supervisor

atau direksi untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar pemborong dalam

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam uraian dan syara-

syarat pelaksanaan pekerjaan .

Adapun tugas supervisor adalah :

a. Bidang teknis

Memeriksa mutu material serta peralatan yang akan digunakan

Mengawasi jalanaya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,

apakah sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam bestek.

Menegur apabila kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai

dengan yang tercantum dalam bestek.

Mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan.

Apabila ada pekerjaan tambahan atau pengurangan harus dengan

persetujuan supervisor.

Memberi nasehat atau usul kepada pemberi tugas bila ada perubahan

konstruksi.

memasukan data kepada tim evaluasi untuk menganalisa kemajuan

pekerjaan.

b. Bidang administrasi

Memeriksa dan memberi laporan secara periodik kepada pimpinan

proyek tentang hasil pengawasan pekerjaan serta laporan hariandan

laporan mingguan yang dibuat.

Page 55: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

Bertindak sebagai penghubung antara pimpinan proyek dan kontraktor

menyangkut administrasi teknis yang berisi :

1. Uraian/urutan pekerjaan

2. Pemasukan dan penggunaan bahan

3. Catatan direksi tentang kegiatan yang sudah sedang akan

dilaksanakan.

4. Prosentase pekerjaan yang akan dilaksanakan

5. Keadaan cuaca selama pelaksanaan

6. Laporan pada pimpinan proyek.

Tanggung jawab supervisor adalah :

1. Mutu pekerjaan

Direksi lapangan harus memeriksa mutu pekerjaan oleh karenanya

pengawas berhak menolak bahan yang masuk tapi tidak memenuhi syarat

mutu. Disamping itu pengawas berhak memberhentikan pekerja atau mandor

yang tidak terampil dalam menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.

Memberi izin memulai pekerjaan apabila persyaratan telah memenuhi

persyaratan.

Memberi perintah untuk memberhentikan pekerjaan apabila pelaksanaanya

tidak memenuhi persyaratan.

2. Anggaran

- Direksi lapangan bertanggung jawab atas evaluasi pekerjaan

perubahan. Setiap terjadi perubahan pekerjaan, direksi lapangan

harus membuat evaluasi sehingga nilai harga pemborongnya yang

terakhir dapat diketahui berapa perubahannya.

Page 56: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

- Direksi lapangan akan memberikan surat perintah perubahan

pekerjaan pada pemborong apabila terjadi perubahan desain atau

atas permintaan pemberi tugas.

- Setiap perubahan yang terjadi direksi lapangan harus melaporkan

pada pemberi tugas secara teknis maupun administrasi.

3. Waktu pelaksanaan.

- Setiap melaksanakan pekerjaan harus dimonitori oleh direksi

lapangan karena hal ini erat hubungannya dengan time schedule.

Untuk itu maka direksi lapangan berkewajiban membantu

pemborong atau memberi teguran agar pemborong dapat

meningkatkan prestasi kerja.

- Memonitor pelaksanaan pekerjaa dengan menggunakan time

schedule sehingga dapat diketahui pelaksanaannya.

Contoh-contoh kenyataan dilapangan

Direksi penanggung jawab telah menunjukan direksi dilapangan sebagai

pengawas harian untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Direksi lapangan

haruslah cakap, ahli, berpengalaman dan disetujui oleh pemberi tugas. Apabila

direksi lapangan tidak mampu sehingga menghambat pekerjaan dan merugikan

proyek maka setiap saat dapat diberhentikan oleh pemberi tugas untuk

kemudian diganti. Adapun contoh kejadian di lapangan menyangkut hal-hal

dari tugas direksi lapangan. Tugas tersebut dapat berupa :

1. Apakah bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sudah

memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan atau tidak.

2. Mencatat pekerjaan tambahan ataupun pengurangan pekerjaan dari yang

sudah ditetapkan dan dilaporkan kepada direksi.

3. Mengawasi dan mengontrol unit-unit pekerjaan seperti :

Page 57: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

pekerjaan beton; pada waktu akan melaksanakan pekerjaan blok beton,

direksi lapangan harus mengawasi dan mengontrol apakah

campuran yang akan digunakan sesuai dengan syarat-

syarat untuk mendapatkan mutu beton direncanakan.

Pekerjaan besi : direksi lapangan harus mengawasi apakah jarak tulangan

pada blok beton, bengkokan dan sambungan tulangan

sudah tepat atau tidak dan lain-lain.

III.2 Prosedur Pembayaran Termijin Pekerjaan

Proses pelaksanaan :

1) Pihak kontraktor mengajukan permohonan untuk termijin untuk pemberi

tugas disertai laporan kemajuan pekerjaan sesuai yang ditetapkan dan

telah dilaksanakan.

2) Direksi melaksanakan pemeriksaan atas permohonan kontraktor dengan

mencocokan laporan kemajuan pekerjaandan hasil pekerjaan dilapangan.

3) Setelah terdapat kecocokan antara laporan kemajuan pekerjaan dan hasil

pekerjaan, dibuat berita acara yang dilampiri dengan presentasi kemajuan

pekerjaan. Berita acara dan laporan kemajuan fisik dapat dilihat pada

lampiran A.

4) Berita acara kemajuan pekerjaan untuk termijin harus disahkan oleh

- Direksi lapangan,

- Konsultan pengawas,

- Pemberi tugas.

5) Bendahara proyek membuat surat permintaan pembayaran yang disetujui

pimpinan proyek disertai lampiran berita acara kemajuan pekerjaan serta

perjanjian pemborongan dan lain-lain ke Kantor Bendahara Negara

III.3 Form-form

Page 58: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

- Laporan kemajuan fisik

Laporan kemajuan fisik merupakan laporan harian dan mingguan mengenai

kemajuan yang telah dilaksanakan.

Laporan ini dinyatakan dalam bentuk presentase dari tiap-tiap pekerjaan.

Maksud dari pembuatan laporan kemajuan fisik adalah untuk mengetahui

sampai dimana suatu jenis pekerjaan telah selesai dilaksanakan.

- Syarat-syarat pembayaran angsuran

Sistem pembayaran dilakukan secara angsuran, jika ada permintaan dari

pemborongan secara teknis disertai dengan bukti prestasi yang dibuat oleh

pengawas lapangan / konsultan dan dijadikan berita acara.

- Permohonan untuk pembayaran

Setelah pemberi tugas menerima permohonan tertulis dari pemborong untuk

pembayaran, maka berita acara kemajuan pekerjaan untuk tiap tahap

pembayaran yang telah disebutkan dikeluarkan oleh pengawas lapangan

disaksikan oleh direksi / wakil direksi.

- Cara pembayaran

Setelah berita acara ditandatangani oleh pengawas lapangan dan pemberi

tugas membuat kuitansi penagihan denagan surat lampiran kuasa, surat ini oleh

pemborong dibawah kebagian keuangan.

Page 59: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

BAB III

SUPERVISI – PENGAWASAN PEKERJAAN – DIREKSI III.1 Tugas Dan Tanggung Jawab Supervisi

Pada hakekatnya bentuk pengawasan yang mutlak dalam suatu proyek adalah meliputi

hal-hal seperti:

10. Pengawasan kualitas

11. Pengawsan kuantitas

Pengawasan pada dasarnya adalah penelitian apakah pemborong dalam melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan rencana dan syarat-syarat yang telah yang telah ditentukan

atau tidak.

Dalam pengawasan proyek ini pemberi tugas menunjuk supervisor atau direksi untuk

mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar pemborong dalam melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan yang tercantum dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan.

Adapun tugas dan tanggung jawab supervisor adalah ;

a. Bidang Teknis

12. Mmemeriksa mutu material serta peralatan yang akan dugunakan

13. Mengawasi jalannya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,

apakah sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam bestek.

14. Menegur apabila kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tidak

sesuai dengan yang tercantum dalam bestek.

15. Mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan

Page 60: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

16. Apabila ada pekerjaan tambahan atau pengurangan harus dengan

persetujuan supervisor

17. Memberi nasehat atau usul kepada pemberi tugas bila ada

perubahan konstruksi.

18. Memasukan data kepada tim evaluasi untuk menganalisa kemajauan

pekerjaan.

b. Bidang administrasi.

19. Memeriksa dan meberi laporan secara periodic kepada pimpinan

proyek tentang hasil pengawasan pekerjaan serta laporan harian dan

laporan mingguan yang dibuat.

20. Bertindak sebagai penghubung antara pimpinan proyek dan

kontraktor menyangkut administrasi teknis.yang berisi :

1. Uraian/urutan pekerjaan

2. Pemasukan dan penggunaan bahan

3. Catatan direksi tentang kegiatan yang sudah sedang akan dilaksanakan

4. Prosentase pekerjaan yang akan dilaksanakan

5. Keadaan cuaca selama pelaksanaan

6. Laporan kepada pimpinan proyek

Tanggung jawab supervisor adalah ;

1. Mutu pekerjaan

Direksi lapangan harus memeriksa mutu pekerjaan oleh karenanya pengawas

berhak menolak bahan yang masuk tapi tida memenuhi syarat mutu.

Disamping itu pengawas berhak juga memberhentikan perja atau mandor yang

tidak terampil dalam menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.

Memberi izin untuk memulai pekerjaan apabila persiapan telah memenuhi

persyaratan.

Memberi perintah untuk memberhentikan pekerjaan apabila pelaksanaanya

tidak memenuhi persyaratan.

2. Anggaran

Page 61: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara

21. Direksi lapangan bertanggung jawab atas evaluasi pekerjaan

perubahan. Seetiap terjadi perubahan pekerjaan, direksi lapangan

harus membuat evaluasi sehingga nilai harga pemborongnya yang

terakhir dapat diketahui berapa perubahannya.

22. Direksi lapangan akan meberikan surat perintah perobahan pekerjaan

pada pemborong apabila terjadi perobahan desain atau atas

permintaan pemberi tugas.

23. Setiap perubahan yang terjadi direksi lapangan haru smelaporkan

pada pemnberi tugas secara teknis maupun administrasi.

3. Waktu Pelaksanaan.

24. Setiap melaksanakan pekerjaan harus dimonitior oleh direksi

lapangan karena hal ini erat hubungannya dengan time schedule.

Untuk itu maka direks lapangan berkewajiban membetnu pemborong

atau memberi teguran agar pemborong dapat meningkatkan prestasi

kerja.

25. Memonitor pelaksanaan perkerjaan dengan menggunakan time

schedule sehingga dapat diketahui pelaksanaannya

BEBERAPA HALA YANG SERING TERJADI DILAPANGAN

Direksi telah menunjuk direksi lapangan

Page 62: marlyn p cinta II.doc

Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir

Sulawesi Utara