Upload
rio-bernandus-puahadi
View
233
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
BAB I
PROSES TENDER,ORGANISASI PROYEK DAN
ANALISA HARGAI.1 PROSES TENDER SESUAI KEPRES No.80 Tahun 2003
I.1.1. Proses Tender Secara Umum
Dalam melelang suatu pekerjaan atau pembelian bagi instansi
pemerintah, ketentuan serta tahapan tahapan lelang ditetapkan dalam
KEPRES No.80 Tahun 2003.
Adapun maksudnya untuk memberikan kesempatan kepada pemborong
dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi pelaksanaan
pekerjaan proyek. Pengajuan penawaran dilakukan secara tertulis.
Jika semua persiapan-persiapan untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan
pembangunan telah selesai, maka Pricipal atau diwakili oleh Direksi
menawarkan pekerjaan tersebut kepada Pemborong dengan cara
pelelangan. Pelelangan ini akan meberikan kesempatan kepada beberapa
pemborong untuk mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.
Dan belum tentu penawaran terendah yang harus diterima tapi dengan
segala pertim
bangan baru dapat ditentukan penawaran mana yang diterima.
Untuk melakukan pelelangan garis besarnya yaitu :
1. Pelelangan Umum
2. Pelelangan Terbatas
3. Pelelangan Undangan/dibawah tangan.
Pemborong yang ditunjuk pada hakekatnya tidak termasuk
lelangan karena hal-hal yang berlaku misalnya bangunan yang harganya
sejuta , Direksi dapat menunjuk sebuah atau seorang Pemborong yang
dianggap cakap tanpa Tender.
- 1 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan peserta yang akan
mengikuti tender dipilih melalui proses prakualifikasi secara terbuka yaitu
diumumkan secara luas melalui media masa dan papan pengnuguman resmi
untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas mengetahui dan
penyedia dan peserta tender yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya. Dimaksud dalam pasal 22 ayat 2 KEPRES No. 80 tahun
2003
Sebelum pelelangan diadakan terlebih dahulu harus dijelaskan
mengenai petunjuk atau AANWIJZING, mengenai bestek dan gambar
bestek dari direksi dengan mengganti ongkos-ongkos pembuatan.
Pelelangan ini disebut dengan TENDER.
Maksud dari proses Tender adalah membrikan kesempatan bagi
pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi
pelaksanaan pekrjaan proyek pembangunan yang ditawarkan kepadanya.
Tujuan dari proses tender adalah mencari dan memilih kontraktor
yang dapat melaksanakan proyek yang direncanakan agar terwujud dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan yakni dengan cara mengajukan penawaran
biaya secara tertulis.
Penawaran sebaiknya hendaklah para Pemborong memperoleh
Bestek dan Gambar Bestek serta mengikuti AANWIEZING yang dilakukan
ditempat pekerjaan atau dikantor.
Pengumuman pelelangan umum ditujukan kepada perusahaan
dengan menggunakan surat kabar yang mempunyai jangkauan propinsi dan
nasional,serta memesang pengnguman pada papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum yang letaknya strategis di ibukota, kabupaten/kota
yang bersangkutan, serta mengupayakan menggunakan media elektronik /
internet.
- 2 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Daftar kuantitas dan harga satuan setiap jenis pekerjaan untuk
harga satuan pekerjaan utama harus di isi dengan lengkap dan disampaikan
sesuai yang ditentukan dalam dokumen . dan juga telah melunasi kewajiban
membayar pajak tahun terakhir.
Dan apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman
lelang, maka kepada :
a. Panitia pengadaan diadakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/ atau
pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Peserta Tender yang terlibat dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti
pengadaan barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun, dan sanksi
pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun persyaratan kualifikasi yaitu :
a. Memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan
oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku.
b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
pengadaan
c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani
sanksi pidana.
d. Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia jasa
/barang wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan.
e. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir, serta memiliki
laporan bulanan.
f. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman
proyek.
g. Memiliki kinerja baikdan tidak masukdalam daftar sanksi,dll.
- 3 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
b.Pelelangan Terbatas
Proses pelelangan terbatas pada prinsipnya
sama dengan proses pelelangan umum kecuali dalam pangunguman
dicantumkan kriteria peserta dan nama-nama yang akan mengikuti
tender.
Apabila setelah diumumkan ternyata ada
peserta yang akan mengikuti tender tidak tercantum namanya dalam
pengunguman dan berminat serta memenuhi kualifikasi, maka wajib
untuk diikutsertakan dalam pelelangan terbatas.
Pelelangan terbatas adalah metoda pemilihan peserta yang akan
mengikuti tender untuk pekerjaan yang kompleks dan diyakini jumlah penyedia
jasa yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dan jumlahnya terbatas.
Dimaksud dalam Pasal 22 ayat 3 KEPRES No 80 Tahun 2003.
- Dalam Pelelangan terbatas Pimpinan proyek menyampaikan
pengumuman lelang tersebut kepada semua pemborong dalam daftar
kriteria peserta yang akan mengikuti tender dibidang usaha bersangkutan
- Masing-masing lembaga dibentuk lembaga prakualifikasi yang di ketuai
oleh Sekertaris Jendral Departemen atau Lembaga dan anggotanya terdiri
dari pejabat direktorat Jendral atau Sub Unit Organisasi setingkat pada
Departemen.
- Panitia prakualifikasi di departemen melakukan pra kualifikasi untuk
pekerjaan pemborongan yang dilakukan oleh departemen atau lembaga
yang bersangkutan ditingkat pusat.
- Di masing-masing daerah dibentuk Panitia Prakualifikasi dengan diketuai
oleh Gubernur KDH. Tkt I dan anggotanya terdiri dari pejabat instansi
Vertikal dan Horisontal daerah otonomi bersangkutan.
- Prakualifikasi ditingkat pusat oleh Departemen dilakukan dibawah
koordinasi Tim Pengendali Pengadaan.
- 4 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
- Prakualifikasi ditingkat Daerah mengikuti Petunjuk bersama Mentri
Dalam Negeri, Mentri Pekerjaan Umum dan Mentri Negara Penertiban
Aparatur Negara.
Dalam hal metoda seleksi umum atau seleksi terbatas dinilai tidak efisien
dari segi biaya maka pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan
penunjukan langsung.
c.Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah metoda pemilihan penyedia jasa
konsultansi yang daftar pendek pesertanya ditentukan melalui proses
prakualifikasi terhadap penyedia jasa konsultansi yang dipilih langsung dan
diumumkan sekurang-kurangnya dipapan pengunguman resmi untuk
penerangan umum atau media elektronik (internet) Dimaksud dalam pasal 22
ayat 4 KEPRES NO 80 tahun 2003.
a. Prakualifikasi
Panitia/pejabat pengadaan melakukan prakualifikasi terhadap
penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk untuk pekerjaan kompleks.
b. Permintaan penawaran dan negoisasi harga dilakukan sebagai
berikut :
1. Panitia/pejabat pengadaan mengundang penyedia barang dan jasa
untuk mengajukan penawaran secara tertulis.
2. Panitia/pejabat pengadaan melakukan evaluasi, klarifikasi dan
negoisasi teknis dan harga terhadap penawaran harga yang
diajukan oleh penyedia barang/jasa berdasarkan dokumen
pengadaan.
3. Panitia/pejabat pengdaan membuat berita acara hasil evaluasi,
klarifikasi, dan negoisasi.
- 5 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
c. Penetapan Penunjukan Langsung
Panitia/pejabat pengadaan mengusulkan hasil evaluasi, klarifikasi, dan
negoisasi kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan.
d. Penunjukan Penyedia Barang Dan Jasa
Berdasarkan surat penetapan dari pejabat yang berwenang,
panitia/pejabat pengadaan mengumumkan di papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum atas penetapan penyedia barang dan jasa yang
ditunjuk untuk pekerjaan di maksud dan kemudian pengguna barang/jasa
menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) kepada
penyedia barang/jasa yang ditunjuk
e. Pengaduan
Masyarakat dapat melakukan pengaduan apabila dalam proses
penunjukan langsung dipandang tidak transparan, tidak adil, dan terdapat
indikasi KKN.
f. Penandatanganan kontrak
Penandatanganan kontrak mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
proses pelelangan.
Langkah-langkah dalam melakukan pelelangan sampai menang
lelang.
1. Metoda pelelangan umum ( Pasal 20 ayat 1 KEPRES no 80 tahun 2003)
A. Dengan prakualifikasi.
1. Pengumuman prakualifikasi
2. Pengambilan dokumen prakualifikasi
3. Pemasukan dokumen prakualifikasi
4. Evaluasi dokumen prakualifikasi
5. Penetapan hasil prakualifikasi
6. Pengumuman hasil prakualifikasi
7. Masa sanggah prakualifikasi
- 6 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
8. Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi
9. Pengambilan dokumen pelelangan umum
10.Penjelasan
11.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan
perubahannya
12.Pemasukan penawaran
13.Pembukaan penawaran
14.Evaluasi penawaran
15.Penetapan pemenang
16.Pengumuman pemenang
17.Masa sanggah
18.Penunjukan pemenang
19.Penandatangan kontrak
B. Dengan pascakualifikasi
1. Pengumuman pelelangan umum
2. Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan
3. Pengambilan dokumen lelang umum
4. Penjelasan
5. Penyusunan berita acara penjelasan dokumemn lelang dan
perubahannya
6. Pemasukan penawaran
7. Pembukaan penawaran
8. Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi
9. Penetapan pemenang
10.Pengumuman pemenang
11.Masa sanggah
12.Penunjukan pemenang
13.Penandatanganan kontrak
- 7 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
2. Metode pelelangan terbatas .(Pasal 20 ayat 2 KEPRES No 80 Tahun 2003)
1. Pemberitahuan dan konfirmasi kepada peserta terpilih
2. Pengumuman pelelangan terbatas
3. Pengambilan dokumen prakualifikasi
4. Pemasukan dokumen prakualifikasi
5. Evaluasi dokumen prakualifikasi
6. Penetapan hasil prakualifikasi
7. Pemberitahuan hail prakualifikasi
8. Masa sanggah prakualifikasi
9. Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi
10.Penjelasan
11.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan
perubahannya
12.Pemasukan penawaran
13.Pembukaan penawaran
14.Evaluasi penawaran
15.Penetapan pemenang
16.Pengumuman pemenang
17.Masa sanggah
18.Penunjukan pemenang
19.Penandatanganan kontrak
3. Metode pemilihan langsung .(Pasal 20 ayat 3 KEPRES No 80 Tahun 2003)
1. Pengumuman pemilihan langsung
2. Pengambilan dokumen prakualifikasi
3. Pemasukan dokumen prakualifikasi
4. Evaluasi dokumen prakualifikasi
5. Penetapan hasil prakualifikasi
- 8 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
6. Pemberitahuan hasil prakualifikasi
7. Masa sanggah prakualifikasi
8. Undangan pengambilan dokumen pemilihan langsung
9. Penjelasan
10.Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan
perubahannya
11.Pemasukan penawaran
12.Pembukaan penawaran
13.Evaluasi penawaran
14.Penetapan pemenang
15.Pemberitahuan penetapan pemenang
16.Masa sanggah
17.Penunjukan pemenang
18.Penandatangan kontrak
4. Metode penunjukan langsung .(Pasal 20 ayat 2 KEPRES No 80 Tahun 2003)
1. Undangan kepada peserta terpilih
2. Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan
langsung
3. Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi,
penjelasan dan pembuatan berita acara penjelasan.
4. Pemasukan penawaran
5. Evaluasi penawaran
6. Negoiasasi baik teknis maupun biaya
7. Penetapan / penunjukan penyedia barang / jasa
8. Penandatanganan kontrak
- 9 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
I.1.2. Proses Tender Oleh Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian
Banjir di Sulawesi Utara.
Maksud dari proses Tender adalah memberikan kesempatan bagi
pemborong dengan cara mengajukan besarnya biaya penawaran bagi
pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan yang ditawarkan kepadanya.
Tujuan dari proses tender adalah mencari dan memilih kontraktor
yang dapat melaksanakan proyek yang direncanakan agar terwujud dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan yakni dengan cara mengajukan penawaran
biaya secara tertulis.
Proyek pembuatan krib sungai Tumicakal 150 M adalah proyek yang
dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Krib ini
dibangun guna mengantisipasi terjadinya banjir yang pada musim
penghujan dan juga melindungi pemukiman di desa Pontaak kabupaten
Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara.
Untuk menentukan kontraktor/Pemborong yang akan mengerjakan proyek,
maka dilakukan proses pelelangan umum dengan cara Pasca kualifikasi.
Adapun proses tender dari Proyek Pembuatan Krib Sungai Tumicakal
adalah sebagai berikut;
1. Panitia/Pemberi tugas memberikan surat undangan mengikuti tender
kepada para peserta tender, undangan ini diberikan pada tanggal 9 Mei
2005.
Surat undangan dapat dilihat pada lampiran A
2. Pengambilan dokumen tender, RKS dan Gambar pada tanggal 12 Mei
2005 oleh peserta tender.
3. Penjelasan administrasi dan pekerjaan oleh panitia kepada peserta tender
dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2005.
4. Peninjauan Lapangan pada tanggal 19 Mei 2005
5. Pemasukan penawaran. Peserta tender yang memasukan surat penawaran
adalah
- 10 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
1. CV. Tunggal Abadi
2. PT. Kezia Mas Permai
3. PT. Multi Era Yasa
4. CV. Karmila Ika Paramitha
5. CV. Malta
6. PT. Meitha Perkasa Utama
7. CV. Putra Prasetya
8. CV. Bukit Wenang
9. PT. Eka Utama Cipta
10.CV. Masa Baru
11.CV. Vidi Karya
12.CV. Montana
6. Pemasukan surat penawaran dilakukan pada tanggal 9 Juni 2005.
7. Pembukaan surat penawaran diakukan pada tanggal 13 Juni 2005.
8. Panitia melakukan evaluasi penawaran dan penentuan pemenang tender
tanggal 14 Juni 2005.
9. Pemenang tender adalah;
Nama : CV. Masa Baru
Harga : Rp.1.735.487.000,- (Satu Milyard Tujuh Ratus Tiga
Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu
Rupiah)
10.Kepada para peserta dibrikan masa sanggah 7 (`Tujuh) hari kerja sesuai
dengan petunjuk teknis KEPRES No. 18 Tahun 2003
11.Penunjukan pemenang oleh panitia pelelangan.
12.Penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11
Juli 2005 dimulai pukul 10.00 Wita. Dengan penandatangan kontrak
maka dokumen penawaran berubah menjadi dokumen kontrak.
- 11 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
I.2 CARA KONTRAKTOR MENGIKUTI TENDER
Untuk megikuti tender dari proyek pembuatan krib sungai Tumicakal
150M, kontraktor mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;
1. Mendapat undangan untuk mengikuti tender dari panitia.
2. Mengambil dokumen tender (RKS dan gambar) pada
panitia memberi tugas.
3. Mendapat penjelasan administrasi dan pekerjaan dari
panitia/pemberi tugas.
4. Meninjau lokasi rencana proyek.
5. Setelah semua dokumen dilengkapi, maka konraktor
memasukan penawaran kepada panitia dan panitia mengevaluasinya.
6. Mengikuti pembuatan surat penawaran.
7. Kontraktor menunggu evaluasi penawaran dan penentuan
pemenang tender.
8. Menerima pengumuman persetujuan pemenang tender dari
panitia/pemberi tugas.
9. Penunjukan oleh pemberi tugas kemudian penandatangan
kontrak.
Dalam mengikuti proses tender, peserta lelang yakni kontraktor harus
tetap berpegang pada petunjuk yang dijelaskan dalam penjelasan
administratif, seperti yang sudah tertuang dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat. Penjelasan administrative tersebut meliputi;
1) Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi peleksanaan Proyek pembuatan krib sungai
Tumicakal 150 M sesuai dengan yang tercantum didalam gambar
perencanaan, daftar perincian pekerjaan (BQ) dan rencana kerja untuk
selanjutnya disebut Lingkup Pekerjaan.
- 12 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
2) Lokasi Pekerjaan
Lokasi dari pembangunan pembuatan krib sungai Tumicakal 150 M
adalah di Desa Pontaak, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa
Selatan, Propinsi Sulawesi Utara.
3) Pemberi Tugas.
Depertemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Satuan Kerja Sementara Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Sulawesi Utara
4) Konsultan Pengawas.
Bagian Pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir Sulawesi Utara.
5) Kontraktor dan peserta lelang.
Kontraktor adalah suatu perusahaan Badan Hukum yang
ditunjuk ole Pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
ini berdasarkan hasil pelelangan.
Peserta lelang adalah semua perusahaan yang diundang
untu mengikuti pelelangan.
6) Pelelangan
Pelelangan ini adalah Pelelangan umum.
7) Berkas Pelelangan.
Berkas pelelangan terdiri dari;
a) Buku rancana kerja dan syarat-syarat (RKS)
b) Format surat penawaran dan anggaran biaya;
Format surat penawaran
Daftar macam pekerjaan
Rekapitulasi anggaran biaya
Daftar harga satuan dan upah
c) Gambar kerja yang meliputi gambar struktur dan arsitektur
d) Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
- 13 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
e) Addenda, berupa dokumen yang dikeluarkan sebelum pelaksanaan
kontrak yang merubah atau menjelaskan dokumen penawaran,
termasuk gambar-gambar dan spesifikasi teknis. Addenda menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perjanjian
pemborongan.
8) Penjelasan Pekerjaan.
Untuk risalah penjelasan pekerjan serta tinjauan ke site akan dibuat berita
acara. Berita acara tersebut sekurang-kurangnya harus ditanda tangani
oleh 2 wakil peserta lelang yang dipilih dan disetujui semua peserta yang
hadir. Berita acara diambil oleh peserta lelang pada;
Hari : Rabu
Tanggal : 18 Mei 2005
Waktu : Pukul 10.00 – selesi
Tempat : Aula SMKK (Depan Kantor Dinas SDA Prop. Sulut)
9) Pemasukan Penawaran
Sampul penawaran yang berisi surat penawaran dan lampiran-
lampirannya disampaikan kepada pemberi tugas pada;
Hari : Jumat
Tanggal : 3 Juni 2005
Waktu : Pukul 09.00 – 12.00 Wita
10) Surat Penawaran
Surat penawaran sesuai dengan format RKS . Surat penawaran yang
dimaksud dibuat dalam rang ksap 1 (satu). Aslinya ditandatangani
melintasi meteraiRp. 6000,- diberi tanggal sesuai dengan tanggal
pemasukan penawaran, dicap dengan cap perusahaan.
Surat penawaran asli beserta tiap tembusannya masing-masing dilampiri:
- 14 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Daftar rincian Rencana Anggaran Biaya
Analisa harga satuan
Daftar harga satuan bahan dan upah
Daftar personalia staf
Daftar peralatan dan mesin yang akan dipakai dalam
proyek
Metode pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan
Brosur
Fotokopi jaminan pelelangan (tender bond)
Harga penawaran
11) Jaminan Tender Bond
Bersana-sama dengan pemasukan penawaran, peserta lelang harus
menyerahkan suatu jaminan penawaran pelelangan berupa surat jaminan
bank (Bank Guarantee) dari bank pemerintah atau bank lain yang
disetujui oleh pemberi tugas, sebesar Rp 86.774.350,-. Surat jaminan
penawaran asli diberikan kepada pemberi tugas pada saat sampul
penawarannya akan dibuka oleh pemberi tugas. Masa barlaku jaminan
penawaran adalah 1 bulan dan dapat diperpanjang selama waktu yang
sama sebelum waktu yang ditentukan pemenang. Surat jaminan
pelelangan oleh pemberi tugas akan segera dikembalikan kepada
penawar yang tidak menjadi pemenang dalam pelelangan. Untuk peserta
lelang yang memenangkan pelelangan surat pelelangan akan ditahan
terus sampai diserahkan Surat Jaminan Pelaskanaan (Perfomance Bond)
sebelum kontrak ditanda-tangani. Jaminan penawaran menjadi milik
pemberi tugas apabila peserta mengundurkan diri setelah memasukan
penawarannya.
- 15 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Adapun Kajian yang kami lakukan dalam perbandingan antara proses tender
menurut KEPPRES No. 80 tahun 2003 dengan Bagian pelaksana kegiatan
pengendalian banjir Sulawesi Utara selaku panitia pelelangan yaitu :
Panitia pelelangan menggunakan proses tender dengan
metode kualitas dan biaya sesuai dengan KEPPRES No 80 tahun
2003.Tapi adapun beberapa langkah yang sudah tidak digunakan
misalnya dalam klarifikasi dan negosisasi teknis serta biaya dengan
pemenang.Ataupun dalam pengaturan langkah-langkah sudah tidak
sesuai lagi.
I.3. STRUKTUR ORGANISASI
Pembangunan suatu proyek, mulai dari tahap perencanaan sampai
pada tahap pelaksanaan, meliputi pelbagai jenis pekerjaan. Agar
pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan sasaran yang diinginkan maka
diperlukan pihak-pihak yang mempunyai keahlian dalam melaksanakan
pekerjaan-pekrjaan tersebut. Dengan demikian jelas terlihat bahwa
kegiatan pelaksanaan pembangunan melibatkan pelbagai pihak berbeda-
beda baik fungsi maupun tanggung jawab.
Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan proyek ini adalah :
1. Pemberi Tugas : Depertemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Satuan Kerja Sementara Pengendalian Banjir
dan Pengamanan Pantai Sulawesi Utara.
2. Kontraktor Pelaksana : CV. Masa Baru.
Berikut akan dibicarakan struktur organisasi proyek serta
struktur organisasi masing-masing pihak pelaksana.
- 16 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Struktur Organisasi Proyek
Bagan I
Struktur Organisasi Lapangan.
Bagan II
Keterangan :
Bagan I :Garis KomandoGaris KonsultasiGaris Kerja Sama
- 17 -
Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal S D A.
Direktur
Kontraktor PelaksanaCV. Masa Baru
Panitia Tender
Kepala Bagian Keuangan
Site Manager
Kepala Bagian Personalia
Kepala Bagian Peralatan dan Perbekalan
Bendahara
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Bagan II :
Tugas Direktur Utama
5. Sebagai pihak owner atau pemberi tugas.
6. Melakukan pengawasan secara umum terhadap pelaksanaan
fisik dilapangan.
7. Memberikan arah dan petunjuk umum kepada Menajer proyek
dalam pelaksaan pekerjaan.
- Pimpinan Proyek mempunyai tugas untuk memimpin dan mengatur
pelaksanaan tugas proyek, memberi, membimbing kepada pembantu
dan unsur pelaksanaan dalam melaksanakan tugas serta mengusahakan
terlaksana kordinasi yang sebaik-baiknya dengan semua instansi yang
ada hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Tugas dari asisten masing-masing adalah.
1. Direksi Lapangan
- Membantu pimpinan proyek dalam hal;
a. Program Kerja
b. Survey,revisi design, pengukuran dan perencanaan teknis
c. Monitoring, evaluasi pelaksanaan dan menyusun laporan
kemajuan pekerjaan
d. Mengadakan pembuatan kontrak pekerjaan
e. Membuat berita acara kemajuan pekerjaan
f. Administrasi teknik proyek
g. Mengadakan pengawasan dilapangan
Para pengawas lapangan mempunyai tugas membantu pimpinan
proyek dalam pengawasan terhadap Operasional Harian Proyek di
- 18 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
lapangan baik terhadap personil, penggunaan bahan, kualitas
pekerjaan dan pengawasan terhadap jadwal pelaksanaan.
Logistik (Kabag Peralatan dan perbekalan): Mengatur ditribusi
material, membuat laporan tentang masalah proyek.
Civil Supervisor; bertanggung jawab terhadap pekerjaan bangunan
sipil dalam hal ini pembuatan blok beton.
Proyek control; bertanggung jawab dan mengontrol jalannya proyek
dari awal pekerjaan.
Surveyor; melakukan pekerjaan surveying dilokasi pekerjaan dengan
alat theodolit dan waterpas khususnya dalam pengukuran.
Mekanik; bertanggung jawab terhadap pengoprasian mesin yang
dipakai dalam pekerjaan konstruksi.
I.4. ANALISA HARGA
Pada dasarnya kontraktor ingin mendapatkan harga bahan bangunan
yang ekonomis dan masih dalam batas-batas yang menguntungkan,
terutama didalam bersaing untuk memenangkan pelelangan. Untuk itu
kontraktor perlu mengadakan suatu kegiatan guna memperkirakan berapa
besar biaya pelaksanaan pekerjaan dari proyek yang besangkutan.Dengan
demikian maka kontraktor perlu mengadakan/membuat analisa harga
satuannya yang nantinya dipakai dalam menyusun Rencana Anggaran
Biaya (RAB). Dalam hal ini penting di sebabkan karena kesalahan-
kesalahan dalam membuat harga penawaran diakibatkan oleh faktor
ini.Alasanya ialah harga penawaran merupakan harga total dari perkalian
volume pekerjaan, untuk itu diperlukan banyak ketelitian serta ditunjang
oleh pengalaman dalam Cost Estimated.
- 19 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Dalam menganalisa harga satuan ini dibutuhkan data-data sebagai
berikut
1. Jenis pekerjaan
Dengan memahami jenis pekerjaan, maka kita dapat mengetahui jenis
serta mutu bahan yang akan dipakai, macam tenaga yang diperlukan
serta volume dari jenis pekerjaan tersebut.
2. Harga satuan bahan
Harga satuan bahan berdasarkan harga pasaran disekitar lokasi
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kecuali ada bahan-bahan yang
tidak ada disekitar lokasi maka terpaksa harus didatangkan dari
tempat lain sehingga konsekuensinya adalah harga satuan meningkat
akibat ongkos transportasi.
Daftar harga satuan bahan dapat dilihat pada lampiran C.
3. Volume pekerjaan
4. Volume pekerjaan yang sebenarnya telah dicantumkan
dalam dokumen tender, namun demikian perlu diadakan penelitian
karena disamping sebagai dasar perhitungan RAB juga mempunyai
kaitan dengan bidang-bidang lainnya seperti kebutuhan
material,banyaknya pekerjaan serta alat-alat yang digunakan dan lain-
lain.
5. Upah buruh
Upah buruh berdasarkan tarif dari buruh menurut keahlian dari
masing-masing buruh. Harga-harga ini terdiri dari bermacam-macam
jenis misalnya upah buruh harian, borongan dan sebagainya.
Daftar upah buruh dapat dilihat pada lampiran C.
6. Sewa alat
- 20 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Dalam pelaksanaan pekerjaan juga diperlukan alat-alat berat seperti
bulldozer untuk meratakan timbunan, excavator untuk menggali dan
lain-lain, oleh karena itu diperluakn data sewa alat.
Daftar harga sewa alat dapat dilihat pada lampiran C.
Dalam menganalisa harga ada bermacam-macam metode,yaitu:
- Dengan menggunakan analisa B O W.
- Dengan menggunakan Harga Satuan Jadi.
Metode yang digunakan oleh Konsultan perencana adalah metode
analisa B O W,dalam analisa menurut B O W mencakup pemakaian bahan
dalam 1m3 ,1m2,dan 1m’ dari tiap jenis pekerjaan.Dari keseluruhan faktor-
faktor di atas ini maka kontraktor akan mendapatkan hasil yang kemudian
diolah menjadi anggaran biaya.Secara garis besar ada lima macam biaya
yang memberikan kontribusi pada biaya keseluruhan yaitu :
a. Biaya langsung
Biaya langsung tediri dari harga-harga yang berhubungan langsung
dengan bahan dan upah yang harus dibayar.
b. Biaya tak langsung
Biaya tak langsung ialah biaya yang harus dibayar untuk
menunjang pelaksanaan yang meliputi :
Pajak-pajak
Biaya supervisi dan quality control
`Biaya operasi pegawai di kantor dan di
lapangan
Biaya transportasi di lapangan
Biaya untuk fasilitas kamp atau biaya
kehidupan sehari-hari kamp seperti penerangan, air dan lain-
lain.
c. Biaya asuransi buruh.
- 21 -
Kerja Praktek Kelompok XV Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
d. Eskulasi adalah biaya tambahan yang harus dipikul sebagai akibat
kenaikan harga.
e. Biaya sewa alat.
- 22 -
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
ANALISA TEKNIS
1.Galian Tanah Biasa (M)
Pekerjaan ini dilakukan secara manual,menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 230.00 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.75 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 172.50
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 21.56 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 22.00 Hari
2. Galian Tanah Berbatu (M)
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 175.00 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 1.50 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 262.50
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 32.81 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 33.00
Hari
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
3. Galian Tanah Lumpur (M)
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 120.00 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 1.50 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 180.00
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 8.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 22.00 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 23.00
Hari
4. Galian Tanah Biasa (A)
Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat
diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 7.,184.60 M3
Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0289
Jam/M3
Jumlah waktu dalam jam : 207.63 Jam
Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit
Jangka waktu pelaksanaan : 29.66 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 30.00
Hari
5. Galian Tanah Berbatu (A)
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat
diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 3,600.00 M3
Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0537
Jam/M3
Jumlah waktu dalam jam : 193.32 Jam
Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit
Jangka waktu pelaksanaan : 27.62 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 28.00
Hari
6. Galian Tanah Lumpur (A)
Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat, menggunakan excavator, dapat
diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 1,215.40 M3
Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1m3 : 0.0537
Jam/M3
Jumlah waktu dalam jam : 65.27 Jam
Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit
Jangka waktu pelaksanaan : 9.32 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 10.00
Hari
7. Pasangan Bronjong Pabrikasi 2,7 mm.
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 2,502.00 M3
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 2.00 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan :
4,104.00Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 42.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 97.71 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 98.00
Hari
8. Pasangan Bronjong Manual 3 mm
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja, tukang anyam dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka waktu
sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 610.00 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 2.00 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 1,220.00
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 16.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 76.25 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 77.00
Hari
9. Pasangan Batu 1 : 4
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka
waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 33.00 M3
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m3 : 3.60 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 118.80
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 4.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 29.70 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 30.00
Hari
10. Plesteran 1 : 3
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka
waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 7.00 M2
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.36 Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 2.52 Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 2.52 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 3.00
Hari
11. Siaran 1 : 2
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor, dapat diselesaikan selama jangka
waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 28.50 M2
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.360
Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 10.26
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 10.26 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 11.00
Hari
12. Geotekstil
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 2,350.00 M2
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1m2 : 0.050
Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 117.50
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 58.75 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 59.00
Hari
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
13. Tiang Pancang
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 266.00 bh
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 bh : 0.156
Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 41.50
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 20.75 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 21.00 Hari
14. Beton Pengunci Mutu K-225
Pekerjaan ini dikerjakan dengan alat dan dibantu tenaga manual, menggunakan
alat dan tenaga manusia yaitu excavator, pekerja dan mandor,dapat diselesaikan
selama jangka waktu sesuai analisa sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 266.00 bh
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 bh : 0.156
Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 41.50
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 2.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 20.75 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 21.00 Hari
Volume pekerjaan : 266.00 M3
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Koefisien alat (paling besar) untuk volume 1M3 : 0.2500
Jam/M3
Jumlah waktu dalam jam : 66.50 jam
Alat excavator yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 1.00 Unit
Jangka waktu pelaksanaan : 9.50 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 10.00 Hari
15. Pasangan Batu Kosong
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 964.60 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 M3 : 1.500
Org/Hari
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 1,446.90
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 31.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 46.67 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 47.00 Hari
16.Hasil Galian Tanah dirapikan
Pekerjaan ini dikerjakan secara manual, menggunakan tenaga manusia yaitu
pekerja dan mandor,dapat diselesaikan selama jangka waktu sesuai analisa
sebagai berikut :
Volume pekerjaan : 11,966.00 M3
Koefisien pekerja (paling besar) untuk volume 1 M3 : 0.050
Org/Hari
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan : 598.30
Org/Hari
Tenaga pekerja yang akan dipasang untuk pekerjaan i : 10.00 Org
Jangka waktu pelaksanaan : 59.83 Hari
Di bulatkan waktu pelaksanaan : 60.00 Hari
BAB IIPELAKSANAAN PEKERJAAN
I.Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan
Persiapan pekerjaan merupakan pekerjaan tahap yang paling awal
dari pelaksanaan suatu proyek agar supaya dalam pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar dan serta tepat waktu pelaksanaannya.Adapun
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
uraian mekaisme pelaksanaan pekerjaan persiapan dan pengukuran
meliputi :
1. Mobilisasi
a.Menyediakan peralatan dan personil lapangan yang dibutuhkan
dalam pekerjaan.
b.Tenaga dan peralatan yang akan digunakan harus disetujui oleh
direksi lapangan.
2. Pekerjaan Pengukuran/Uitzet.
a. Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran
revisi uitzet situasi dan penampang untuk penyesuaian gambar
desain pelaksanakan yang berpedoman pada titik tetap yang
ditentukan oleh Direksi sebagai dasar mutual check awal.
b. Kontraktor wajib memasang patok tetap, pada
tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya, serta patok-
patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran yang
ditetapkan oleh Direksi.
c. Pemasangan patok-patok tersebut harus disetujui
oleh Direksi/Pengawas lapangan.
d. Dokumen uitzet wajib di adakan dan diserahkan
pada pemberi tugas.
o Buku ukur yang telah diperiksa dan disetujui.
o Gambar dan hasil uitzet yang asli.
o Gambar Revisi Desaign yang berdasarkan hasil Uitzet yang
akan menjadi dasar perhitungan volume dan pelaksanaan
pekerjaan,yang pelaksanaannya diluar/ditetapkan oleh
pemilik/peberi tugas,sebagai dasar Mutual Check Awal dan
Amandemen I.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
e. Kontraktor tidak diijinkan memulai pekerjaan
sebelum uitzet dilaksanakan.
3. Kantor Lapangan (Direksi Keet)
Kontraktor diwajibkan menyediakan kantor lapangan (Direksi
Keet) yang layak untuk dipakai, dengan ketentuan dan
perlengkapan sebagai berikut :
a. Ruang direksi dilengkapi dengan meja biro + kursi (kursi
tamu dan lemari arsip).
b. Papan tulis white board ukuran sesuai kebutuhan.
c. Luas dinding yang cukup sebagai panel gambar-gambar
teknis,laporan cuaca, time schedule,dll.
d. Buku direksi, buku tamu, kalkulator dan alat tulis menulis
lainnya yang diperlukan.
e. Ketentuan dan kebutuhan lapangan lainnya yang harus
dipenuhi kontraktor (jika dibutuhkan) sesuai petunjuk direksi :
o Barak Karyawa.
Kontraktor harus menyediakan barak karyawan yang layak
tinggal.
o Gudang untuk penyimpanan bahan-bahan /material
dan peralatan.
o Fasilitas air bersih.
o Fasilitas penerangan (listrik).
o Fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan).
o Fasilitas Keamanan.
o Fasilitas transportasi untuk keperluan pengawasan.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
o Segala biaya yang berhubungan dengan kebutuhan
tersebut diatas menjadi tanggung jawab kontraktor.
4. Papan Nama Proyek
Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek yang
dilengkapi dengan 2 buah tiang kayu yang dibuat dari kayu yang
berkwalitas baik dan dipasang pada tempat yang mudah dilihat
pada lokasi proyek.
5. Jalan kerja
a. Kontraktor berkewajiban menyiapkan jalan kerja untuk
kebutuhan pelaksanaan dan setiap akibat yang disebabkan oleh
pekerjaan ini (penyiapan jalan kerja) menjadi tanggung jawab
kontraktor.
b. Kontraktor berkewajiban melapor kepada pemerintah setempat
jika lokasi tersebut berada di luar penguasaan kontraktor.
c. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilaporkan/disetujui oleh
Direksi.
6. Pekerjaan pembersihan
a. Pembersihan lapangan meliputi pembabatan
semua tumbuhan yang berupa tanaman bakau, semak belukar,
rumput-rumput, akar, bekas bangunan dan lain-lain yang perlu
dibersihkan.
b. Semua hasil pembersihan ini harus dibuang diluar
daerah pekerjaan sesuai dengan petunjuk direksi.
c. Biaya-biaya yang berhubugan dengan pekerjaan
ini menjadi tanggung jawab kontraktor.
7. Lain – lain
a. Bila terjadi kerusakan disekitar lokasi akibat dari adanya
kegiatan sehubungan dengan pekerjaan ini yang merugikan
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
masyarakat/ pemerintah (misalnya fasilitas umum jalan) maka
harus diperbaiki soleh tanggung jawab kontraktor.
b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab kontraktor.
II. Sistim dan Metode Pekerjaan
Cara Kontraktor Melaksanakan Pekerjaan :
II.1. Logistik
Logistik bertanggung jawab dalam pengadaan material dimana
dalam proyek ini material disediakan oleh owner ( PT.Megasurya
Nusalestari ) dan material yang disediakan oleh sub kontraktor
( CV.Prima Kencana ) dikarenakan untuk menjaga kualitas serta hasil
dari bangunan dan juga pertimbangan harga bahan maka pihak owner
menyediakan sendiri bahan tersebut antara lain : besi tulangan, semen,
cat, kusen ( kusen alumunium ) serta aksesoris bangunan sementara
untuk kayu serta multiplex, pipa dan peralatan lainnya disediakan oleh
kontraktor, sedangkan untuk pengecoran digunakan beton jadi ( trimix ).
Sekalipun demikian terkadang kontraktor menggunakan besi lokal bila
persediaan besi habis sementara kiriman besi belum didatangkan ( besi
didatangkan dari Surabaya dari PT.Karakatau Steel ).
II.2. Peralatan yang dipakai
a. Peralatan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah:
Peralatan ukur
- Theodolit (1 buah)
- Meter roll (1 buah)
- Water pass (1 buah)
Peralatan berat
- Dump truck (4 unit kapasitas 4 m3)
- Excavator (2 buah)
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
- Stemper (1 buah)
- Truck mixer
- Truck Cement pump
- Truck
Peralatan ringan
- Molen (2 buah)
- Concrete Vibrator (2 buah)
- Peralatan pertukangan untuk pekerja
- Dan lain-lain yang di anggap perlu.
Semua alat yang digunakan berada dalam kondisi operasi yang
baik, apabila alat mengalami kerusakan sementara pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor berkewajiban memperbaiki atau mengganti
dengan alat lain dalam waktu secepatnya dan apabila terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan diakibatkan alat yang tidak
berfungsi dengan baik, tidak menjadi alasan keterlambatan pekerjaan
karena alat yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya tidak
dapat digunakan, dan jika dalam pekerjaan menggunakan alat berat,
maka kontraktor berkewajiban melaporkan pemasukkan alat berat ini
kepada pemerintah setempat.Jika ketentuan-ketentuan tidak dipenuhi
maka kontraktor dianggap tidak melakukan kelalaian
II.3. Macam tenaga manusia
Tenaga manusia yang diperlukan Project Manager, Pelaksana
Utama, Staf Teknik selain itu mandor, kepala tukang, tukang dan
buruh. ( Lampiran B)
II.4. Urutan pelaksanaan pekerjaan
Adapun pokok pekerjaan yang akan dikerjakan pada pekerjaan
pembuatan krib sungai Tumicakal Kabupaten Minahasa Selatan, 150
M,yang dilakukan oleh pihak C.V. Masa Baru adalah:
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Galian Tanah biasa, berlumpur dan berbatu dengan alat.
Galian tanah biasa, berlumpur dan berbatu manual
Pasangan bronjong manual
pasangan bronjong pabrikasi
lapisan Filter
Tiang pancang
Pasangan batu kali 1 : 4
Plesteran 1 :3
Siaran 1 : 2
Blok Beton Pengunci
Timbunan batu kosong
Hasil galian tanah dirapikan
Pelaksanaan pekerjaan pokok bisa dimulai bila pekerjaan persiapan
telah dilaksanakan awal dari setiap pekerjaan harus memasang
bouwplank. Pekerjaan galian tanah dengan alat dan pekerjaan galian
tanah manual serta anyaman bronjong manual bisa dimulai bersamaan,
jika memungkinkan untuk pekerjaan galian manual ada lokasi.
Dalam jarak tertentu setelah pekerjaan galian tanah dengan alat
selesai, perapihan tanah hasil galian dapat dilaksanakan, setelah itu
berpindah pada lokasi berikutnya.
Selanjutnya pekerjaan pemasangan bronjong manual dapat
dilaksanakan jika sudah ada bronjong yang dianyam, bahan, tenaga
serta elevasi dasar galian manual telah tercapai bersamaan dengan
pemasangan lapisan filter dan tiang pancang. Pelaksanaan
pekerjaan krib pasangan bronjong dilakukan lapis perlapis. Untuk
lanjut ke lapisan berikutnya pemasangan bronjong lapis pertama
yang berada di belakangnya pada sisi sejajar dengan pasangan yang
telah terpasang harus dilakukan bersamaan atau sesudahnya,
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
kemudian dilakukan penimbunan batu kosong yang dilaksanakan
minimal setinggi lapisan sebelumnya dan lapisan filter telah
dipasang. Pemasangan bronjong pabrikasi dilakukan setelah
bronjong manual, pemasangan dapat dibagi per lokasi dengan jarak-
jarak tertentu atau dilaksanakan tahap pertahap, yang sebelumnya
telah dipasang bouwplank. Setelah pasangan pada panjang tertentu
telah selesai dapat dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan hasil
tanah galian. Saat penyelesaian pekerjaan di bagian awal sementara
dilaksanakan, lokasi baru dapat dimulai dengan penggalian tanah
secara manual, selanjutnya pemasangan bronjong dan seterusnya.
Untuk bagian tertentu ada saluran drainase, konstruksi saluran
sudah dapat dilaksanakan setelah atau bersamaan dengan
pemasangan bronjong, dengan urut-urutan pekerjaan dari galian
tanah manual, pekerjaan pasangan batu kali selanjutnya pengecoran
beton bertulang campuran 1 : 2 : 3.
Jika blok beton terkunci sudah siap dapat segera dipasang yang
terlebih dahulu elevasi galian tercapai. Pemasangan dilakukan
dengan alat axcavator.
Adapun uraian Pekerjaan dari pembuatan Krib Sungai
Tumicakal yaitu:
1. Pemasangan Bouw Plank
Merupakan pekerjaan awal dimana ditentukan titik yang akan
menjadi patokan bangunan agar nanti bangunan lurus dan rapi
sesuai rencana kerja.
2. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah dengan alat
Pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa, lumpur dan berbatu
dengan alat dimulai setelah pekerjaan persiapan telah dilaksanakan
dan jenis dan kapasitas alat yang disyaratkan telah dipenuhi serta
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
mendapat persetujuan dari pengawas utama. Setiap memulai
pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan galian tanah dengan alat
terlebih dahulu memasang bouwplank yang mendapat persetujuan
dari pengawas utama.Menggali menggunakan excavator,hasil
galian ditempatkan ditempat yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik atau yang ditentukan oleh pengawas utama atau pengawas
lapangan. Untuk lokasi penempatan hasil galian yang jangkauan
tangan excavator tidak sampai, dilakukan pengoperan hasil galian
kearah lokasi penempatan tanah galian sampai ditempatkan pada
tempat yang ditentukan, Penggalian dimulai pada lokasi yang
terjauh.
3. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Manual.
Setelah pekerjaan pembersihan selesai dan persediaan bahan mulai
terkumpul, maka akan dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah
biasa, lumpur dan berbatu secara manual. Khusus bagian luar
sungai yang dinormalisasi harus selesai terlebih dahulu. Pekerjaan
ini akan dilaksanakan setelah bouwplank telah terpasang. Pekerjaan
ini akan dilaksanakan serentak atau bertahap sesuai keadaan
dilapangan.
4. Pelaksanaan Pasangan Bronjong Manual
Bronjong manual/anyaman setelah selesai dianyam dipasang
setelah galian terbentuk sesuai rencana. Pemasangan bronjong
manual dimulai pada lapis yang disyaratkan dalam gambar rencana.
Dasar bronjong dari tanah dipasang dulu lapisan filter. Buka lipata-
lipatan bronjong, hamparkan bronjong, bagian yang menonjong
diinjak hingga rata.Sekat-sekat dipasang dan bagian sisi bawah
diikat terlebih dahulu dengan bronjong. Tiap bronjong diisi batu
kali/belah yang ukuran diameternya lebih besar dari lubang
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
anyaman bronjong dan dikerjakan /diatur secara manual atau
dengan tangan manusia, setelah batu tersusun sesuai ukuran
bronjong ditutup dengan mempertemukan ujung penutup dengan
bagian ujung sisi depan dengan bantuan alat linggis lalu diikat
dengan kawat pengikat.
5. Pelaksanaan Pemasangan Bronjong Pabrikasi
Setelah bronjong manual terbentuk dan timbunan batu kosong telah
di laksanakan maka akan dimulai pemasangan bronjong pabrikasi.
Dasar bronjong dari tanah dipasang dulu lapisan filter.Buka lipatan-
lipatan bronjong, hamparkan bronjong, bagian yang menonjong
diinjak hingga rata.Sekat-sekat dipasang dan bagian sisi bawah
diikat terlebih dahulu dengan bronjong. Tiap bronjong diisi batu
kali/belah yang ukuran diameternya lebih besar dari lubang
anyaman bronjong dan dikerjakan /diatur secara manual atau
dengan tangan manusia, setelah batu tersusun sesuai ukuran
bronjong ditutup dengan mempertemukan ujung penutup dengan
bagian ujung sisi depan dengan bantuan alat linggis lalu diikat
dengan kawat pengikat.
6. Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 : 4
Pekerjaan pasangan batu kali dilakukan pada saat galian tanah telah
dibentuk, mutu bahan batu, pasir dan semen telah memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi teknik. Pasang bouwplank dan
benag/tali pedoman/patokan untuk pengusunan pasangan.Pasangan
diatur/dikerjakan secara manual atau dengan tangan manusia.
7. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran 1 : 3
Setelah pekerjaan pasangan batu kali selesai, bagian tepi, bagian
atas pasangan baru diplester sesuai ukuran, tebal yang disyaratkan
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
dalam gambar rencana , serta mutu bahan pasir dan semen telah
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknik.
8. Pelaksanaan Pekerjaan Siaran 1 : 2
Setelah pekerjaan pasangan batu kali selesai dipasang sesuai
dengan ukuran dan elevasi yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik, bagian sisi luar pasangan dapat disiar bersamaan dengan
pekerjaan plesteran serta mutu bahan pasir dan semen telah
memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknik. Tiap nat batu diisi
dengan spesi dan diratakan kemudian pembentukan profil siaran
menggunakan sendok.
9. Pelaksanaan Pekerjaan Blok Beton Pengunci
Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang 1 : 2 : 3 dimulai dengan
pembetukan tulangan, dan perkaitan tulangan serta pembuatan
cetakan/acuan yang harus rapih dan kokoh dan disesuaikan dengan
spesifikasi teknik serta mendapat persetujuan pengawas utama.
Menyiapkan tahu beton yang waktu pengecoran telah benar-benar
kering dan tidak mudah hancur. Sebelum pengecoran dimulai
peralatan yang diperlukan saat pengecoran telah disiapkan dan telah
dipastikan siap untuk digunakan serta telah dilakukan test
laboratorium mengenai uji kuat tekan beton (Mix Desain). Waktu
pengecoran takaran dari setiap bahan harus sesuai dengan hasil test
laboratorium, pencampuran menggunakan concrete mixer (Mollen)
dan dilakukan test kekentalan atau kadar air campuran beton
dengan kerucut slump test, pemadatan beton menggunakan vibrator
concrete.
Pemasangan Blok Beton Pengunci
Blok beton setelah siap dilapangan dipasang dengan cara diangkat
dan diatur oleh alat berat excavator dan dibantu oleh tenaga
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
manusia, disusun saling mengikat blok beton stu dengan yang
lainnya. Ukuran krib disesuaikan dengan gambar desain.
10.Pelaksanaan Pekerjaan Lapisan Filter
Lapisan filter dipasang seiring dengan pemasangan bronjong
(Manual maupun Pabrikasi).
11.Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang
Saat bronjong lapisan dasar telah dipasang dan lapisan kedua mulai
dipasang, tiang pancang sudah harus dipancang dengan jarak dan
kedalaman tiang pancang sesuai dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik atau sesuai persetujuan pengawas utama.
12.Pekerjaan Timbrisan Batu Kosong
Dalam pelaksanaan pemasangan bronjong dimana pasangan
tersebut membutuhkan timbrisan batu kosong maka pekerjaan ini
akan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana pelaksanaan.
13.Pekerjaan Hasil Galian Tanah dirapihkan
Perapihan hasil galian tanah dapat dilaksanakan pada saat atau
setelah selesai pelaksanaan pekerjaan galian dengan alat dan setelah
lokasi pekerjaan bronjong perapihan dilakukan setelah pemasangan
bronjong selesai. Dalam pelaksanaa pekerjaan perapihan dilakukan
dengan tenaga manual. Tanah hasil glian dibentuk sesuai yang di
syaratkan dalam spesifikasi teknik.
14.Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan Pembersihan
Setelah pekerjaan telah seluruhnya selesai dikerjakan maka
dilanjutkan dengan pekerjaan pembersihan (finishing) untuk
membersihkan sisa-sisa material/kotoran dari pasangan yang
telah ada.
Dokumentasi
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pengambilan dokumentasi
dilakukan pada keadaan pekerjaan 0 %, sementara
pelaksanaan pekerjaan dan selesainya pekerjaan 100 %.
Pengukuran dan pemasangan Bouwplank Setelah pembersihan lokasi,pembuatan pagar,direksi keet,dan
pembuatan los/bengkel kerja,maka pekerjaan selanjutnya yang dilakukun
adalah pengukuran dan pemasangan bouwplank.Pengukuran dan pemasangan
bouwplank merupakan pekejaan persiapan bagi pembuatan konstruksi
pondasi.Penempatannya harus dipasang pada tempat yang aman(ada jarak
antara bouwplank dan bangunan ±1,5 dari as agar tidak rusak pada saat
pekerjaan berlangsung.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur panjang
dan lebar bangunan krib sesuai denah(as-as), kemudian penentuan titik
(patok) pemasangan bouwplank.Untuk menentukan ketinggian adalah dengan
cara waterpas ,dan alat yang digunakan untuk pengukuran adalah selang
plastic yang telah diisi air bersih dan tidak ada gelmbung udara di
dalamnya .Cara pengerjaanya adalah selang plastik dirapatkan pada
tiang(totara) yang telah ditancapkan ke tanahdan tinggi permukaan air yang
ada didalam selang harus sama dengan ketinggian titik nol tadi,kemudian
ujung selang yang tadi dibawa ke titik pengukuran berikut dan ditandai pada
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
tiang yang ada (ketinggian sama dengan ketinggian permukaan air yang ada
didalam selang).Untuk pengukuran berikut dilakukan sama dengan cara
sebelumnya sesuai denga gambar kerja.Setelah itu papan bouwplank yang
diisi sebelah atasnya telah di ketam rata dapat di paku pada tiang (totara)
yang telah di tancapkan sesuai dengan ketinggian yang diperoleh dari
pengukuran . Kemudian benang dapat ditarik untuk menentukan kesikuan
dari pondasi yang akan dibuat.
Pemasangan bouwplank harus menggunakan golongan kayu
keras ,hal ini dimaksudkan agar ukuran atau posisi bouplank tidak berubah
karena pengaruh cuaca yaitu panas matahari atau air hujan . Tiang atau
bouwplank juga harus ditancapkan ketanah hingga posisinya tidak dapat
berubah ,dan harus ada jarak antara bouplank dengan galian pondasi,yang
tujuannya untuk menghindari kelongsoran pada galian pondasi yang dapat
mengakibatkan tiang bouwplank bergeser,dan tidak menggangu aktivitas para
pekerja pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Untuk perhitungan kebutuhan bahan pada pekerjaan ini bisa menggunakan
M³.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
LAMPIRAN A
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
LAMPIRANB
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
LAMPIRAN C
KETERANGAN FOTO Gambar.1. Pemasaangan bronjong Pabrikasi.
Gambar.2. Penyelesaian pemasangan Bronjong III.
Gambar.3. Pelapisan permukaan Blok Beton.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Gambar.4. Pelapisan sambungan Blok Beton.
Gambar.5. Pembuatan Blok Beton.
Gambar.6. Co0ntoh Blok Beton.
Gambar.7. Gambar Krib sungai yang jadi.
Gambar.8.Tahap pekerjaan galian tanah dirapihkan.
Time Schedule dan Pelaksanaan
Dari time schedule yang direncanakan proyek pembuatan Krib Sungai
Tumicakal seharusnya sudah selesai pada bulan Desember 2005. Akan tetapi
karena beberapa faktor yaitu faktor cuaca dan beberapa faktor lain yang
menghalangi jalannya proyek ini, maka dibuat Reschedule yang diperkirakan
bahwa proyek pembuatan Krib sungai Tumicakal ini akan selesai pada bulan
Januari 2006.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Dari Reschedule yang dibuat, seharusnya pada bulan Nopember 2005
pekerjaan sudah mencapai 86.93%. Akan tetapi dari kenyataan yang ada
belumlah mencapai angka demikian, bisa dijelaskan bahwa pencapaian untuk
pekerjaan pemasangan bronjong baik manual maupun pabrikasi sudah
mencapai 65% dan Blok beton yang sudah selesai sudah mencapai 76.39%.
Tidak tercapainya target seperti yang dibuat dalam time schedule, karena
adanya beberapa kendala – kendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut
adalah:
Adanya keterlambatan akibat faktor cuaca. Seperti diketahui tempat
pembuatan krib sungai Tumicakal terletak di lapangan terbuka, dan
pada bulan Nopember – Desember curah hujan meningkat, sehingga
mengakibatkan terganggunya atau tertundanya proses pekerjaan yang
seharusnya sudah bisa diselesaikan.
Adanya keterlambatan beberapa bahan atau material yang di suplay
oleh pihak owner dan juga disebabkan karena lokasi yang cukup jauh
antara lokasi pengerjaan dan tempat pengambilan bahan atau material.
Terjadinya perubahan-perubahan urutan pelaksanaan pekerjaan yang
dibuat oleh pihak kontraktor karena faktor cuaca dan faktor
keterlambatan bahan/material serta hari libur.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
BAB IIIPENGAWASAN PEKERJAAN DIREKSI
III.1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawasan
Pada hakekatnya bentuk pengawasan yang mutlak dalam suatu proyek
adalah meliputi hal-hal seperti :
Pengawasan kualitas
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Pengawasa kuantitas
Pengawasan pada dasarnya adalah penelitian apakah pemborong dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana dan syarat-sayarat yang telah
ditentukan atau tidak.
Dalam pengawasaan proyek ini pemberi tugas menunjukan supervisor
atau direksi untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar pemborong dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam uraian dan syara-
syarat pelaksanaan pekerjaan .
Adapun tugas supervisor adalah :
a. Bidang teknis
Memeriksa mutu material serta peralatan yang akan digunakan
Mengawasi jalanaya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,
apakah sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam bestek.
Menegur apabila kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai
dengan yang tercantum dalam bestek.
Mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan.
Apabila ada pekerjaan tambahan atau pengurangan harus dengan
persetujuan supervisor.
Memberi nasehat atau usul kepada pemberi tugas bila ada perubahan
konstruksi.
memasukan data kepada tim evaluasi untuk menganalisa kemajuan
pekerjaan.
b. Bidang administrasi
Memeriksa dan memberi laporan secara periodik kepada pimpinan
proyek tentang hasil pengawasan pekerjaan serta laporan hariandan
laporan mingguan yang dibuat.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
Bertindak sebagai penghubung antara pimpinan proyek dan kontraktor
menyangkut administrasi teknis yang berisi :
1. Uraian/urutan pekerjaan
2. Pemasukan dan penggunaan bahan
3. Catatan direksi tentang kegiatan yang sudah sedang akan
dilaksanakan.
4. Prosentase pekerjaan yang akan dilaksanakan
5. Keadaan cuaca selama pelaksanaan
6. Laporan pada pimpinan proyek.
Tanggung jawab supervisor adalah :
1. Mutu pekerjaan
Direksi lapangan harus memeriksa mutu pekerjaan oleh karenanya
pengawas berhak menolak bahan yang masuk tapi tidak memenuhi syarat
mutu. Disamping itu pengawas berhak memberhentikan pekerja atau mandor
yang tidak terampil dalam menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.
Memberi izin memulai pekerjaan apabila persyaratan telah memenuhi
persyaratan.
Memberi perintah untuk memberhentikan pekerjaan apabila pelaksanaanya
tidak memenuhi persyaratan.
2. Anggaran
- Direksi lapangan bertanggung jawab atas evaluasi pekerjaan
perubahan. Setiap terjadi perubahan pekerjaan, direksi lapangan
harus membuat evaluasi sehingga nilai harga pemborongnya yang
terakhir dapat diketahui berapa perubahannya.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
- Direksi lapangan akan memberikan surat perintah perubahan
pekerjaan pada pemborong apabila terjadi perubahan desain atau
atas permintaan pemberi tugas.
- Setiap perubahan yang terjadi direksi lapangan harus melaporkan
pada pemberi tugas secara teknis maupun administrasi.
3. Waktu pelaksanaan.
- Setiap melaksanakan pekerjaan harus dimonitori oleh direksi
lapangan karena hal ini erat hubungannya dengan time schedule.
Untuk itu maka direksi lapangan berkewajiban membantu
pemborong atau memberi teguran agar pemborong dapat
meningkatkan prestasi kerja.
- Memonitor pelaksanaan pekerjaa dengan menggunakan time
schedule sehingga dapat diketahui pelaksanaannya.
Contoh-contoh kenyataan dilapangan
Direksi penanggung jawab telah menunjukan direksi dilapangan sebagai
pengawas harian untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Direksi lapangan
haruslah cakap, ahli, berpengalaman dan disetujui oleh pemberi tugas. Apabila
direksi lapangan tidak mampu sehingga menghambat pekerjaan dan merugikan
proyek maka setiap saat dapat diberhentikan oleh pemberi tugas untuk
kemudian diganti. Adapun contoh kejadian di lapangan menyangkut hal-hal
dari tugas direksi lapangan. Tugas tersebut dapat berupa :
1. Apakah bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sudah
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan atau tidak.
2. Mencatat pekerjaan tambahan ataupun pengurangan pekerjaan dari yang
sudah ditetapkan dan dilaporkan kepada direksi.
3. Mengawasi dan mengontrol unit-unit pekerjaan seperti :
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
pekerjaan beton; pada waktu akan melaksanakan pekerjaan blok beton,
direksi lapangan harus mengawasi dan mengontrol apakah
campuran yang akan digunakan sesuai dengan syarat-
syarat untuk mendapatkan mutu beton direncanakan.
Pekerjaan besi : direksi lapangan harus mengawasi apakah jarak tulangan
pada blok beton, bengkokan dan sambungan tulangan
sudah tepat atau tidak dan lain-lain.
III.2 Prosedur Pembayaran Termijin Pekerjaan
Proses pelaksanaan :
1) Pihak kontraktor mengajukan permohonan untuk termijin untuk pemberi
tugas disertai laporan kemajuan pekerjaan sesuai yang ditetapkan dan
telah dilaksanakan.
2) Direksi melaksanakan pemeriksaan atas permohonan kontraktor dengan
mencocokan laporan kemajuan pekerjaandan hasil pekerjaan dilapangan.
3) Setelah terdapat kecocokan antara laporan kemajuan pekerjaan dan hasil
pekerjaan, dibuat berita acara yang dilampiri dengan presentasi kemajuan
pekerjaan. Berita acara dan laporan kemajuan fisik dapat dilihat pada
lampiran A.
4) Berita acara kemajuan pekerjaan untuk termijin harus disahkan oleh
- Direksi lapangan,
- Konsultan pengawas,
- Pemberi tugas.
5) Bendahara proyek membuat surat permintaan pembayaran yang disetujui
pimpinan proyek disertai lampiran berita acara kemajuan pekerjaan serta
perjanjian pemborongan dan lain-lain ke Kantor Bendahara Negara
III.3 Form-form
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
- Laporan kemajuan fisik
Laporan kemajuan fisik merupakan laporan harian dan mingguan mengenai
kemajuan yang telah dilaksanakan.
Laporan ini dinyatakan dalam bentuk presentase dari tiap-tiap pekerjaan.
Maksud dari pembuatan laporan kemajuan fisik adalah untuk mengetahui
sampai dimana suatu jenis pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
- Syarat-syarat pembayaran angsuran
Sistem pembayaran dilakukan secara angsuran, jika ada permintaan dari
pemborongan secara teknis disertai dengan bukti prestasi yang dibuat oleh
pengawas lapangan / konsultan dan dijadikan berita acara.
- Permohonan untuk pembayaran
Setelah pemberi tugas menerima permohonan tertulis dari pemborong untuk
pembayaran, maka berita acara kemajuan pekerjaan untuk tiap tahap
pembayaran yang telah disebutkan dikeluarkan oleh pengawas lapangan
disaksikan oleh direksi / wakil direksi.
- Cara pembayaran
Setelah berita acara ditandatangani oleh pengawas lapangan dan pemberi
tugas membuat kuitansi penagihan denagan surat lampiran kuasa, surat ini oleh
pemborong dibawah kebagian keuangan.
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
BAB III
SUPERVISI – PENGAWASAN PEKERJAAN – DIREKSI III.1 Tugas Dan Tanggung Jawab Supervisi
Pada hakekatnya bentuk pengawasan yang mutlak dalam suatu proyek adalah meliputi
hal-hal seperti:
10. Pengawasan kualitas
11. Pengawsan kuantitas
Pengawasan pada dasarnya adalah penelitian apakah pemborong dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan rencana dan syarat-syarat yang telah yang telah ditentukan
atau tidak.
Dalam pengawasan proyek ini pemberi tugas menunjuk supervisor atau direksi untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar pemborong dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan.
Adapun tugas dan tanggung jawab supervisor adalah ;
a. Bidang Teknis
12. Mmemeriksa mutu material serta peralatan yang akan dugunakan
13. Mengawasi jalannya pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,
apakah sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam bestek.
14. Menegur apabila kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tidak
sesuai dengan yang tercantum dalam bestek.
15. Mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
16. Apabila ada pekerjaan tambahan atau pengurangan harus dengan
persetujuan supervisor
17. Memberi nasehat atau usul kepada pemberi tugas bila ada
perubahan konstruksi.
18. Memasukan data kepada tim evaluasi untuk menganalisa kemajauan
pekerjaan.
b. Bidang administrasi.
19. Memeriksa dan meberi laporan secara periodic kepada pimpinan
proyek tentang hasil pengawasan pekerjaan serta laporan harian dan
laporan mingguan yang dibuat.
20. Bertindak sebagai penghubung antara pimpinan proyek dan
kontraktor menyangkut administrasi teknis.yang berisi :
1. Uraian/urutan pekerjaan
2. Pemasukan dan penggunaan bahan
3. Catatan direksi tentang kegiatan yang sudah sedang akan dilaksanakan
4. Prosentase pekerjaan yang akan dilaksanakan
5. Keadaan cuaca selama pelaksanaan
6. Laporan kepada pimpinan proyek
Tanggung jawab supervisor adalah ;
1. Mutu pekerjaan
Direksi lapangan harus memeriksa mutu pekerjaan oleh karenanya pengawas
berhak menolak bahan yang masuk tapi tida memenuhi syarat mutu.
Disamping itu pengawas berhak juga memberhentikan perja atau mandor yang
tidak terampil dalam menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan.
Memberi izin untuk memulai pekerjaan apabila persiapan telah memenuhi
persyaratan.
Memberi perintah untuk memberhentikan pekerjaan apabila pelaksanaanya
tidak memenuhi persyaratan.
2. Anggaran
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara
21. Direksi lapangan bertanggung jawab atas evaluasi pekerjaan
perubahan. Seetiap terjadi perubahan pekerjaan, direksi lapangan
harus membuat evaluasi sehingga nilai harga pemborongnya yang
terakhir dapat diketahui berapa perubahannya.
22. Direksi lapangan akan meberikan surat perintah perobahan pekerjaan
pada pemborong apabila terjadi perobahan desain atau atas
permintaan pemberi tugas.
23. Setiap perubahan yang terjadi direksi lapangan haru smelaporkan
pada pemnberi tugas secara teknis maupun administrasi.
3. Waktu Pelaksanaan.
24. Setiap melaksanakan pekerjaan harus dimonitior oleh direksi
lapangan karena hal ini erat hubungannya dengan time schedule.
Untuk itu maka direks lapangan berkewajiban membetnu pemborong
atau memberi teguran agar pemborong dapat meningkatkan prestasi
kerja.
25. Memonitor pelaksanaan perkerjaan dengan menggunakan time
schedule sehingga dapat diketahui pelaksanaannya
BEBERAPA HALA YANG SERING TERJADI DILAPANGAN
Direksi telah menunjuk direksi lapangan
Kerja Praktek Kelompok Bagian pelaksana Kegiatan Pengendalian Banjir
Sulawesi Utara