Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Embed Size (px)

Citation preview

A. Identitas buku 1. Judul Buku 2. Penulis : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar : Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si. Winarno, S.Pd., M.Si. 3. Penerbit 4. Tahun Terbit 5. Tebal dan Halaman : PT Bumi Aksara : 2010 : 21 cm; 218 hal.

B. Rangkuman 1. Manusia Sebagai Makhluk Budaya Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan ada empat macam, yaitu alam, tumbuhan, binatang dan manusia. Sifat-sifat yang dimilki keempat makhluk Tuhan diantaranya : a. Alam memiliki sifat wujud. b. Tumbuhan memiliki sifat wujud dan hidup. c. Binatang memiliki sifat wujud, hidup, dan dibekali nafsu. d. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi. Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki makhluk lain. Anugerah Tuhan akal budilah yang membedakan anatara manusia dengan makhluk lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki. Berpikir merupakan perbuatan operasional dari akal yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila sering dikenal dengan sebutan hakikat kodrat monopluralis, yang terdiri atas: a. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri atas aspek keragaan, meliputi wujud materi anorganis benda mati, vegetatif dan animalis; serta aspek kejiwaan meliputi cipta, rasa, dan karsa.

b. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi sosial. c. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka (berdiri sendiri) sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan. Kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaaan itu bersifat abstrak. Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya. J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan sebagai berikut. a. Gagasan (wujud ideal) kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. b. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. c. Artefak (karya) adalah wujud kebudayaaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. 1. Etika Manusia dalam Berbudaya Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Norma etik berhubungan dengan manusia sebagai individu karena menyangkut kehidupan pribadi. Pendukung norma etik adalah nurani individu dan bukan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang terorganisir. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya

yang tidak beretika adalah kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat kemanusiaan. 2. Estetika Manusia dalam Berbudaya Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek (tidak indah). Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya diupayakan untuk memenuhi unsur keindahan, tetapi suatu produk budaya yang dipandang indah oleh masyarakat pemiliknya belum tentu indah bagi masyarakat budaya lain. Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata-mata dalam berbudaya harus memenuhi nilai-nilai keindahan. Lebih dari itu, estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia (individu atau masyarakat) untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainnya. 1. Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adnaya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Masalah yang muncul antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan); perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia. 2. Penyebaran Kebudayaaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsurunsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain. Masalah yang muncul yaitu masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL 1. Manusia Sebagai Makhluk Individu Individu berasal dari bahasa Latin individuum yang artinya tak terbagi. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tak terbagi.. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri, nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut.

a. Pandanagan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri. b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. c. Pandangan Konvergensi menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. 2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat Yunani kuno menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia adalah zoon poloticon artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk, pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat. Karena sifatnya yang ingin bergaul satu sama lain, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia selalu hidup bermasyarakat karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya: a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum. b. Hasrat untuk membela diri. c. Hasrat untuk mendapatkan keturunan. Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakatnya). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya. A. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial Sebagai makhluk individu, manusia berusaha memenuhi kepentingan atau mengejar kebahagiaan sendiri. Motif tindakannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Manusia sebagai individu akan berusaha: a. Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya. b. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia. c. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani. d. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut. a. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri. b. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain. c. Penghargaan akan hak-hak orang lain. d. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku. Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut. a. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok. b. Membentuk kelompok-kelompok social. c. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok. B. Dinamika Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik anatarindividu, antarkelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok manusia. Bentuk interaksi social adalah akomodasi, kerja sama, persaingan dan pertikaian. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila ada kontak langsung dengan cara berbicara, jabat tangan, tersenyum, dan sebagainya. Kontak sekunder terjadi dengan perantara. Kontak sekunder langsung, misalnya melalui telepon, radio, tv dan sebagainya. Sedangkan komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada pelaku orang lain yang berwujud pembicaraa, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Dengan pada tafsiran orang lain, seseorang member reaksi berupa tindakan terhadap maksud orang lain tersebut. C. Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat 1. Pandanagn Individualisme Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tertinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan dan

kebebasan. Jadi yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. 2. Pandangan Sosialisme menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. MANUSIA DAN PERADABAN Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Istilah peradaban dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan sistem kenegaraan serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Istilah peradaban juga sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan tingkat pendidikan. Denagn demikian, suatu bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi (peradaban) dapat dinilai dari tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat akan senantiasa berkembang. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya. A. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti luhur. Orang yang beradab adalah orang yang berkesopanan, berakhlak, dan berbudi pekerti luhur dalam berperilaku, termasuk pula dalam gagasan-gagasannya. Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan karsa. Pada khakikatnya, manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Namun dalam perkembangannya manusia bisa jatuh dalam perilaku kebiadaba karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya sendiri. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya Evolusi kebudayaan berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses

evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan. Untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973), membagi menjadi empat masa, yaitu 1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 Masehi. 2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi. 3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai dengan akhir abad ke-19. 4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang. Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritulalitas yang tinggi. B. Dinamika Peradaban Global Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Perdaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapai, menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu: 1. Gelombang I (revolusi hijau), peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500 M. 2. Gelombang II (revolusi industri), peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-1970 M.

3. Gelombang III (revolusi informasi), peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M - sekarang. Geombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang: a. Komunikasi dan data prosesing. b. Penerbangan dan angkasa luar. c. Energi alternatif dan energy yang dapat diperbarui. d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi. C. Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, social, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap bidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk didalamnya hak asasi manusia. Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas. Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. 1. Efek Globalisasi bagi Indonesia Aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut. a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi. b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain. c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi. Adapun aspek negatif antara lain sebagai berikut. a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa. b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin besar.

c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat. d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi. 2. Sikap terhadap Globalisasi Dalam menghadapi globalisasi, bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut. a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia. b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di bidang polotik, ekonomi, dan budaya. c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi. MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESETARAAN 1. Makna Keragaman Manusia Keragaman menunjukkan adanya banyak macam dan banyak jenis. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. 2. Makna Kesetaraan Manusia Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan juga dapat disebut dengan kesederajatan. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Di hadapan Tuhan, semua manusia adalah sama

derajat, kedudukan dan tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah tingkat ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan. A. Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya Majemuk berarti banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis. Keragaman atau kemajemukan masyarakat terjadi karena unsur-unsur, seperti ras, etnik, agama, pekerjaan (profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Ras adalah perbedaan manusia menurut atau berdasarkan ciri fisik biologis. Ciri utama pembeda antar ras antara lain ciri alamiah rambut pada badan; warna alami rambut, kulit, dan iris mata; bentuk lipatan penutup mata; bentuk hidung serta bibir; bentuk kepala dan muka; ukuran tinggi badan. F Baart (1988) menyatakan etnik adalah suatu kelompok masyarakat yang sebagian besar secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan, mempunyai nilai budaya sama, dan sadar akan kebersamaan dalam suatu bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri, dan menentukan sendiri ciri kelompok yang diterima kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain. Ciriciri tersebut meliputi natalitas (kelahiran) atau hubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat, kesamaan kepercayaan (religi), kesamaan mitologi, dan kesamaan totemisme. B. Kemajemukan dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial Budaya Bangsa 1. Kemajemukan sebagai Kekayaaan Bangsa Indonesia Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain adalah sebagai berikut (Sutarno, 2007). a. Jumlah penduduk yang besar. b. Wilayah yang luas. c. Posisi silang. d. Kekayaan alam dan daerah tropis. e. Jumlah pulau yang banyak. f. Persebaran pulau. 2. Kesetaraan Sebagai Warga Bangsa Indonesia Secara yuridis maupun politis, segala warga negara memiliki persamaan kedudukan, baik dalam bidang politik, hukum, pemerintahan, ekonomi,

dan sosial. Negara tidak boleh membeda-bedakan kedudukan warga negara tersebut terutama dalam hal kesempatan. Setelah kesempatan diberikan sama, nantinya tergantung pada masing-masing kemampuan warga negara itu sendiri. Semua warga negara memiliki kesempatan yang sama dengan tidak boleh dibedakan berdasarkan asal usul primordialnya. Adalah sesuatu yang ganjil dan menyimpang dari prinsip kesetaraan jika ada suatu perusahaan menolak menerima calon karyawan hanya karena si calon tersebut berasal dari suku terasing. C. Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusinya dalam Kehidupan 1. Problema Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik. Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan pandangan tenteng tujuan, nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Sedangkan disintegrasi merupakan fase dimana sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran dan kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa Indonesia yang menyatu dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman, dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Sikap inilah yang perlu dikembangkan dalam pola pikir masyarakat kita. 2. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan Indikator kesederajatan adalah sebagai berikut. a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender dan golongan. b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak. c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.

Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan perilaku untuk mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antarmanusia atau antarwarga. Perilaku yang membedabedakan orang disebut diskriminasi. Diskriminasi bertolak belakang dengan prinsip kesetaraan, bahkan menjadi problema utama terwujudnya kesetaraan dan kesederajatan manusia. Program Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 memasukkan program penghapusan diskriminasi dalam berbagai bentuk sebagai program pembangunan bangsa. Adapun kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan upaya penghapusan segala bentuk diskriminasi termasuk ketidakadilan gender bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum tanpa terkecuali. b. Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan sistem hukum yang profesional, bersih, dan berwibawa. MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM 1. Hakikat Nilai dan Moral Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut. a. Menyenangkan (peasent). b. Berguna (useful). c. Memuaskan (satisfying). d. Menguntungkan (profitable). e. Menarik (interesting). f. Keyakinan (belief). Contoh nilai adalah keindahan, keadilan kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keanggunan, kebersihan, kerapian, keselamatan dan sebagainya. Dalam filsafat, nilai secara sederhana dibagi menjadi 3 jenis, a. Nilai logika, yaitu nilai tentang benar-salah. b. Nilai etika, yaitu nilai tenteng baik-buruk. c. Nilai estetika, yaitu nilai tentang indah-jelek. 2. Norma sebagai Perwujudan dari Nilai

Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertingdak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik. Norma adalah kaidah, ketentuan, aturan, kriteria atau syarat yang mengandung nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh warga masyarakat di dalam berbuat dan bertingkah laku sehingga terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan aman. Norma yang berlaku di masyarakat ada empat macam, yaitu sebagai berikut. a. Norma agama, yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal dari Tuhan. b. Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia. c. Norma kesopanan, yaitu peraturan/kaidah yang bersumber dari pergaulan hidup antarmanusia. d. Norma hukum, yaitu peraturan/kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau negara yang sifatnya mengikat atau memaksa. 3. Hukum sebagai Norma Hukum sebagai norma berbeda dengan ketiga norma sebelumnya (agama, kesusilaan, dan kesopanan). Perbedaan norma hukum dan norma lainnya adalah sebagai berikut. a. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri, yaitu dari kekuasaan/lembaga yang resmi dan berwenang. b. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik. Norma lain tidak dilekati sanksi pidana secara fisik. c. Sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara. A. KEADILAN, KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN 1. Makna Keadilan Keadilan berasal dari bahasa Arab adil yang artinya tengah. Keadilan berarti menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak berat sebelah, atau dengan kata lain keadilan berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Berdasarkan Pancasila sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna adil dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut maka keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bangsa ialah:

a. Keadilan distributif, yaitu hubungan yang adil antara negara dan warganya. Dalam arti, negara wajib memberi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, kesejahteraaan, subsidi bantuan, serta kesempatan hidup bersama berdasarkan hak dan kewajiban. b. Keadilan legal (bertaat), yaitu hubungan yang adil antara negara dan warganya. Dalam arti, warga negara wajib menaati peraturan perundangan yang berlaku. c. Keadilan komutatif, yaitu hubungan yang adil dan sama antarwarganegara secara timbal balik. 2. Fungsi dan Tujuan Hukum dalam Masyarakat Ada empat fungsi hukum dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut. a. Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat. b. Sebagai sarana untuk mewujudkan nilai sosial. c. Sebagai penggerak pembangunan. d. Fungsi kritis hukum. Hukum bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus bersendikan pada rasa keadilan di masyarakat. Menurut teori utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah bagi sebanyakbanyaknya orang dalam masyarakat. Pada hakikatnya, tujuan hukum adalah memberikan kebahagiaan atau kenikmatan besar bagi jumlah yang terbesar. B. PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN HUKUM DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA 1. Pelanggaran Etik Kebutuhan akan norma etik manusia diwujudkan dengan membuat serangkaian norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Kode etik profesi berisi ketentuan-ketentuan normatif etik yang seharusnya dilakukan oleh anggota profesi. Kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Meskipun telah memiliki kode etik, masih terjadi seseorang melanggar kode etik profesinya sendiri. Contohnya, seorang dokter

melanggar kode etik dokter. Pelanggaran kode etik tidak akan mendapat sanksi lahiriah atau yang bersifat memaksa. Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik seperti menyesal, rasa bersalah dan malu. 2. Pelanggaran Hukum Kesadarn hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Problema hukum yang berlaku pada saat ini adalah masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Akibatnya, banyak terjadi pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum dalam arti sempit berarti pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan negara, karena hukum oleh negara dimuatkan dalam peraturan perundangan. Pelanggaran hukum berbeda dengan pelanggaran etik. Sanksi atas pelanggaran hukum adalah sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah dan memaksa. MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi kehidupan manusia, yaitu untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi lebih mudah, lancar, efisien dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi lebih bermakna dan produktif. Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal. Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu alur pikir tertentu yang merupakan kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Ilmu memiliki kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut. 1. Berisi pengetahuan (knowledge). 2. Tersusun secara sistematis. 3. Menggunakan penalaran. 4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.

Dalam kajian filsafat ilmu, suatu pengetahuan dapat dikatakan (dikategorikan) sebagai suatu ilmu apabila memenuhi tiga kriteria pokok sebagai berikut. 1. Adanya aspek ontologis, yaitu bidang studi yang bersangkutan telah memiliki objek studi/kajian yang jelas. 2. Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. 3. Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatannya. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kabalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni juga diartikan sebagai kegiatan manusia (human activity), yaitu proses kegiatan manusia dalam menciptakan benda-benda yang bernilai estetik. Sedangkan teknologi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan dan kesejahteraan. Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudajkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari manusia. A. Dampak Penyalahgunaan Ipteks pada Kehidupan Perkembangan Iptek yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam elemenelemen sebagai berikut. 1. Perubahan di bidang intelektual; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi. 2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik. 3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya. 4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di bidang perang. Dampak negatif dari perkembangan dan kemajuan serta penerapan Iptek yang telah menghasilkan berbagai ketimpangan itu oleh Alvin Toffler (1976)

disebut sebagai guncangan hari esok (future shock), yang tidak saja telah menimbulkan guncangan fisik (physical shock), melainkan juga guncangan kejiwaan (phychological shock). Mulai dari ketegangan urat saraf, darah tinggi, sadisme, kriminalitas, mabuk, teler dan sebagainya adalah berbagai macam penyakit ataupun gangguan-gangguan fisik-biologis mauoun mentalpsikologis, yang tidak hanya terjadi di negara-negara tertentu saja, melainkan juga telah meluas ke berbagai negara di penjuru dunia. B. Problematika Pemanfaatan ipteks di Indonesia Ipteks dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan kebutuhan hidup. Ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis yang akan menentukan masa depan dunia, yaitu material, energi, mikroelektronik, dan bioteknologi (Rahardi Ramelan, 2004). Dari bidang-bidang tersebut pula menghasilkan empat macam teknologi, yaitu teknologi bahan, teknologi energi, teknologi mikroelektronika, dan teknologi hayati. Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material, terutama logam seperti besi dan baja untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan bahan material tersebut. Teknologi energi adalah teknologi dengan memanfaatkan sumber-sumber energi. Teknologi mikroelektronika adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi. Teknologi hayati atau bioteknologi adalah teknologi yang berusaha secara sistematis menggunakan serta mengarahkan sistem atau komune biologis, terutama organisme kecil untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien. Masalah yang dihadapi Indonesia terkait dengan pemanfaatan dan kemampuan Iptek dapat diidentifikasikan sebagai berikut (RPJMN 2004-2009). 1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global. 2. Rendahnya kontribusi Iptek nasional di sector produksi. 3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna. 4. Lemahnya sinergi kebutuhan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan hasil yang signifikan.

5. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. 6. Belum berkembangnya budaya Iptek dikalangan masyarakat. 7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi linkungan hidup. 8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Lingkungan adalah suatu media dimana lingkungan hidup tinggal, mencari dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peran yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya. Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut. 1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. 2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia. 3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya. 4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia. 5. Manusia memperbaiki, mengubah bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup. A. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN 1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Manusia mengusahakan agar lingkungan mempunyai daya dukung lingkungan hidup dan daya tampung lingkungan hidup secara baik. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan

lungkungan hidup untuk menyerap zat, energy, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Pengelolaan lingkungan yang berhasil akan memberi manfaat atau nilai bagi manusia, diantaranya Nilai ekonomi, yaitu menambah penghasilan dari hasil alam, menambah devisa, memperluas lapangan kerja, dan lainlain. Nilai mental spiritual, yaitu lingkungan dapat menambah estetika, rasa keagungan dan menempatkan diri kepada Tuhan. Nilai ilmiah, yaitu lingkungan bisa dijadikan objek penelitian, pengembangan sains, botani, proteksi tanaman, budidaya tanaman, dan penelitian ekologi. Nilai budaya adalah bahwa lingkungan yang khas akan memberi kebanggaan tersendiri bagi warganya. 2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal di suatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Kualitas penduduk merupakan aspek yang penting bagi kesejahteraan hidup. Kesejahteraan hidup penduduk negara sangat ditentukan oleh kualitas hidup yang bersangkutan. Kualitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang dimiliki negara. Sedangkan kualitas sumber daya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan, kesehatan, etos kerja, dan karakter atau kepribadian. Penduduk yang besar memiliki potensi sebagai daerah pemasaran produk. Penduduk besar juga memberi dukungan bagi negara. Negara dianggap besar karena jumlah penduduknya. B. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI MASYARAKAT 1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer (face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv dan lain-lain). Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia

lain. Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan atau simbol lainnya. 2. Pranata dalam Lingkungan Sosial Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam lingkungan masyarakat. Beberapa ragam pranata menurut Koentjaraningrat (1996) sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan hidup kekerabatan. Pranata-pranata ekonomi. Pranata-pranata pendidikan. Pranata-pranata ilmiah. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni. Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib. g. Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat. h. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup. 3. Problema dalam Kehidupan Sosial Sesuai dengan faktor-faktor peyebabnya, problema sosial dapat diidentifikasikan sebagai berikut (Soerjono Soekanto, 1982). a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran. b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit. c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa dan disorganisasi. d. Problema sosial karena faktor budaya, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan. C. ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA 1. Isu tentang Lingkungan a. Kekurangan Pangan

Kebutuhan pangan di setiap permukiman perlu tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman dikonsumsi dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. b. Kekurangan Sumber Air Bersih Air, khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Kelangkaan air bersih menyebabkan orang terpaksa bergantung pada sumber air yang mungkin tidak aman. c. Polusi atau Pencemaran Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. d. Perubahan Iklim Pemanasan global telah memicu terjadinya perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahanperubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es, permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang. 2. Isu Tentang Kemanusiaan a. Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan diberbagai hidup. b. Konflik atau Perang Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosialantara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dalam derajat tinggi, yaitu perang antarmanusia itulah yang mengancam sendi-sendi kehidupan manusia.

c. Wabah Penyakit Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Wabah penyakit yang menimbulkan malapetaka yang menimpa umat manusia dari dulu sampai sekarang maupun masa mendatang tetap merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan. Selain wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian, wabah juga akan mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan nasional.C. Analisis Setelah saya membaca buku ini, saya dapat menyimpulkan bahwa manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia yang diberikan akal dan pikiran yang menjadikan manusia tersebut berbeda dari makhluk lainnya. Manusia bisa disebut dengan makhluk budaya karena budaya itu sendiri merupakan hasil karya dari manusia itu sendiri. Kebudayaan dapat berwujud gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan) dan artefak (karya). Dalam berbudaya manusia harus memiliki etika serta estetika. Etika disini merupakan nurani manusia sebagai anggota masyarakat yang terorganisir. Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula, yaitu budaya yang mampu menjaga, memepertahankan bahkan mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek (tidak indah). Budaya yang sesungguhnya itu adalah budaya yang mengandung unsur keindahan yang bersifat subyektif, jadi tidak semua orang menganggap suatu kebudayaan itu indah, misalnya kebudayaan di tatar sunda. Kebudayaan sunda menurut saya mengandung unsur indah, tetapi menurut orang lain belum tentu indah. Oleh karena itu di mulai dari diri kita sendiri harus menghargai keindahan dari suatu budaya agar tidak terjadi pertengkaran yang ujung-ujungnya menjadi perpecahan. Selain dari hal itu, ada hal lain dari kebudayaan yaitu pewarisan kebudayaan (proses pemindahan kebudayaan dari generasi ke generasi yang berkesinambungan), perubahan kebudayaan (perubahan yang terjadi kerena ada ketidaksesuaian), dan penyebaran kebudayaan (proses penyebaran kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain.

Selain sebagai makhluk budaya, manusia juga dapat dikatakan sebagai makhluk individu karena manusia tidak terbagi atau tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raga. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai kepribadian yang khas/unik dalam dirinya masing-masing untuk merealisasikan potensi yang dimilikinya. Kemudian manusia juga dapat dikatakan sebagai makhluk sosial. Mengapa dikatakan hal demikian, karena disini manusia tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan orang lain (masyarakat) dalam menjalani kehidupannya, untuk itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, manusia dalam kesehariannya akan selalu berinteraksi dengan masyarakat lain. Interaksi disini merupakan suatu komunikasi antara seseorang dengan orang lain yang ada disekitarnya yang merupakan suatu kontak sosial. Beralih kepada peradaban, yang mempunyai kaitan erat dengan kebudayaan. Jadi peradaban disini dapat terjadi karena adanya kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan ilmu pengetahuan serta nilai seni yang tinggi dalam suatu negara yang maju dan kompleks. Banyak persaingan yang harus dihadapi oleh masing-masing negara mengenai peradaban, untuk itu kita sebagai warga negara harus menjunjung tinggi nilai kebudayaan negara kita yang kaya akan kebudayaan agar tidak kalah dengan negara yang lainnya. Dan untuk mewujudkan hal tersebut kita harus menjadi manusia yang beradab yaitu manusia yang memiliki sopan santun, berakhlak serta berbudi pekerti luhur. Untuk itu, kita juga harus menjaga serta memelihara potensipotensi tersebut agar terciptanya negara yang mempunyai peradaban yang baik. Peradaban tidak hanya terwujud dalam kebudayaan saja, tetapi bisa juga berwujud dalam suatu bangunan sebagai hasil teknologi fisik seperti kapal laut yang pada awalnya menggunakan tenaga angin, kini sudah menggunakan tenaga uap dan listrik sehingga untuk bepergian pun tidak menghabiskan waktu yang terlalu lama. Adapun pengaruh globalisasi terhadap peradaban di negara kita (Indonesia), yaitu aspek positif dan aspek negatif. Pengaruh positifnya yaitu kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dapat mempermudah manusia dalam berinteraksi, mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain, dan meningkatkan efisiensi

terhadap manusia. Pengaruh negatifnya yaitu masuknya budaya luar sedikit-sedikit budaya kita menjadi luntur, derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin yang berteknologi tinggi dan sebagainya. Dalam menyikapi hal tersebut, kita sebagai masyarakat Indonesia harus selektif dalam memilih dampak-dampak yang ditimbulkan dari globalisasi. Kita mengambil sisi positifnya dan meminimalisir dampak negatif dari globalisasi tersebut. Selesai berbicara tentang peradaban kita beralih ke keragaman dan kesetaraan manusia. Manusia di dunia ini sangat beragam atau bermacam-macam, maksudnya disini manusia memiliki perbedaan masing-masing yang menjadi ciri khas dari setiap orang. Perbedaannya dilihat dari sifat-sifat pribadi seperti sikap, watak, kelakuan dan sebagainya. Misalnya jika kita menghadapi suasana yang baru di sekitar kita, maka kita akan menemukan keragaman yang dimiliki orang-orang disekitar kita. Mulai dari wataknya, sikapnya dan kelakuan-kelakuan orang lain dan ini yang menjadikan manusia yang mempunyai keragaman. Selain keragaman ada juga kesetaraan, kesetaraan disini maksudnya manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Tuhan karena manusia diciptakan sama tanpa dibeda-bedakan yang merupakan makhluk mulia dan memiliki derajat tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan keragaman dan kesetaraan ini di negara kita dapat disebut dengan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Meskipun berbeda ras dan etnik atau suku bangsa serta kebudayaan, tetapi kita tetap satu kesatuan dan kita harus senantiasa menjaga kesatuan itu. Ada beberapa karakteristik dari negara Indonesia, diantaranya jumlah penduduk yang besar, memiliki wilayah yang luas sekitar 1.922.570 km2, berada di posisi silang yang terletak diantara dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan dua Benua yaitu Benua Asia dan Australia, mempunyai kekayaan alam dan daerah tropis, jumlah pulau yang banyak, serta persebaran pulau. Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia mempunyai potensi yang besar karena setiap orang mempunyai potensi masing-masing. Untuk menjadi negara yang maju dan makmur dibutuhkan orang-orang yang mempunyai keterampilan yang

memadai dalam bidang-bidang tertentu. Untuk itu penduduk negara Indonesia harus belajar agar mempunyai keterampilan-keterampilan di berbagai bidang yang nantinya berpengaruh terhadap kemajuan negara. Selain itu, kita mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan sudah seharusnya kita memanfaaatkan keadaan tersebut dengan baik dan efektif. Dalam menjalankan kehidupan di suatu negara banyak problem yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan satu sama lain, sedangkan manusia mempunyai persamaan derajat, hak dan kewajiban sebagai sesama manusia. Jadi sebaiknya di mulai dari diri sendiri kita harus menghargai perbedaan-perbedaan yang ada agar tidak terjadi suatu kesenjangan antara satu dengan lainnya yang berdamapak terhadap perpecahan yang menjadi suatu masalah bagi penduduknya. Manusia mempunyai nilai dan moral dalam kesehariannya seperti memberikan nilai terhadap sesuatu. Nilai ini merupakan angka atau harga terhadap sesuatu. Seseorang dapat dinilai oleh orang lain dilihat dari mutu atau kadar dan sifat-sifat atau hal penting bagi kemanusiaan. Sifat-sifat tersebut antara lain menyenangkan, berguna, memuaskan, menguntungkan, menarik dan mempunyai keyakinan. Jika seseorang memiliki ke enam sifat tersebut berarti orang itu memiliki nilai yang lebih baik. Dalam filsafat nilai secara sederhana di bedakan menjadi tiga jenis, yang pertama nilai logika, yaitu nilai tentang benar dan salah. Jika seseorang sudah dikatakan dewasa dia akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Yang kedua nilai etika (moral), yaitu nilai tentang baik dan buruk yang berkaitan dengan perilaku manusia. Manusia dapat dikatakan baik bukan karena wajahnya yang menawan tetapi karena perilakunya yang baik. Yang ketiga nilai estetika, yaitu nilai tentang indah dan jelek. Nilai estetika disini berkaitan dengan penampilan, seseorang dikatakan memiliki nilai estetika jika dia berpenampilan yang menarik/indah. Indah disini misalnya dapat mempadu padankan pakaian yang dikenakannya. Dan keindahan ini bersifat relatif, jadi penilaian terhadap seseorang tidak sama ada yang menilai indah dan di sisi lain ada juga yang menilai biasa saja. Perwujudan dari nilai adalah norma. Norma atau kaidah merupakan ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Jika ada

seseorang yang melanggar norma, maka orang tersebut akan menerima sanksi/hukum yang merupakan tanggung jawab dari orang yang melanggar atas perbuatannya. Dalam memberikan sanksi terhadap orang yang melanggar norma harus berdasarkan keadilan (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Hukuman/sanksi yang diberikan tharus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Misalnya orang yang berkelahi gara-gara hal yang sepele dan tidak berakibat fatal dihukum dengan hukuman penjara 5 tahun sedangkan orang yang membunuh seseorang yang tidak bersalah dihukum dengan 1 tahun penjara. Hukuman itu merupakan hukuman yang tidak adil. Seharusnya di hukum dengan ketentuan yang berlaku seperti Undang-undang. Adapun fungsi dan tujuan hukum dalam masyarakat yaitu sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat, dimana ada petunjuk-petunjuk apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dan bersifat memaksa sehingga hokum dapat ditaati oleh masyarakat. Kedua, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial, disini berarti hukum bertindak adil tidak memandang siapa orang yang di hukum. Ketiga, Sebagai penggerak pembangunan dimana hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju dan lebih sejahtera. Dan yang terakhir fungsi kritis hukum yang mempunyai tujuan menjamin kepastian hukum pada rasa keadilan di masyarakat. Yang dapat menjadikan suatu negara menjadi lebih maju selain dari hukum adalah Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks). Berbicara tentang Ipteks, banyak dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya Ipteks tersebut, ada dampak positif dan adapula dampak negatif. Dampak positifnya yaitu manusia dapat mengetahui lebih banyak ilmu pengetahuan, tidak ketinggalan informasi, munculnya berbagai media komunikasi yang canggih seperti komputer, telepon dan sebagainya, dunia seakan-akan menjadi transparan (terbuka) dan sempit dan lain sebagainya. Sedangkan dampak negatif yaitu masuknya budaya luar yang sedikit-sedikit dapat menghapus kebudayaan di negara kita karena terpengaruh oleh budaya luar, lebih menghargai mesin-mesin canggih dibandingkan dengan hasil tenaga manusia, munculnya fornoaksi dan fornografi, menyebabkan penyakit fisik-biologis maupun mental-

psikologis dan lain sebagainya. Disini ada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi strategis dalam berbagai yang menentukan masa depan dunia, diantaranya teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material, terutama logam seperti besi dan baja untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan bahan material tersebut. Jadi dalam hal ini manusia sudah memanfaatkan bahan dengan baik untuk keperluan-keperluan hidupnya. Kedua teknologi energi adalah teknologi dengan memanfaatkan sumber-sumber energi. Pemanfaatan dalam hal ini memang harus ditanamkan terhadap bangsa kita karena kita mempunyai kekayaan-kekayaan alam seperti gas, mimyak batubara dan sebagainya yang harus diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Ketiga teknologi mikroelektronika atau teknologi informasi ialah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi. Teknologi tersebut merupakan periode munculnya kehidupan globalisasi dimana manusia pada saat ini sudah banyak yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan akan informasi yang paling baru tentang segala hal. Keempat teknologi hayati atau bioteknologi adalah teknologi yang berusaha secara sistematis menggunakan serta mengarahkan sistem atau komune biologis, terutama organisme kecil untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien. Pemanfaaatan ini menggunakan berbagai teknik dan alat yang dikembangkan di cabang-cabang ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya seperti mikrobiologi dan sebagainya. Manusia tidak akan terlepas dari lingkungan yang merupakan tempat dimana manusia dapat berinteraksi sosial dan tempat tinggal bagi manusia serta memberikan sumbersumber bagi kehidupan manusia yang dapat mempengaruhi sifat, karakter dan perilaku manusia yang mendiaminya. Jadi lingkungan itu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan manusia harus bisa memanfaatkan lingkungannya dengan baik karena lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu kita harus menjaga serta memelihara lingkungan di sekitar kita karena lingkungan dapat mempengaruhi terhadap kepribadian kita. Jika lingkungan di sekitar kita baik maka kepribadian kita pun akan baik dan sebaliknya, jika lingkungan

kita tidak baik maka akan menjadikan kepribadian kita menjadi tidak baik juga. Lingkungan juga dapat memberikan sumber kehidupan yang sejahtera bagi manusia jika manusia tersebut dapat mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya. Dalam lingkungan, ada istilah penduduk, yaitu sekumpulan orang yang tinggal di suatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan hidupnya. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh lingkungan hidup seperti sekarang karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya banjir, tanah longsor, erosi, pencemaran lingkungan, kebakaran hutan dan sebagainya. Dampak-dampak tersebut merupakan hasil dari ulah tangan manusia itu sendiri yang tidak bisa memanfaatkan lingkungannya dengan baik seperti buang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa izin, membakar hutan dengan sengaja dan lain sebagainya. Bicara tentang lingkungan tidak akan terlepas dari kehidupan sosial. Kehidupan sosial merupakan kehidupan dimana seseorang dapat berinteraksi dengan yang lainnya dalam suatu lingkungan. Ada beberapa isu tentang lingkungan yaitu yang pertama kekurangan pangan. Kekurangan pangan disebabkan oleh kurangnya lahan pertanian karena saat ini banyak lahan pertanian yang dijadikan suatu bengunan besar seperti apartemen, mall dan lain sebagainya. Padahal pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, jika kekurangan pangan maka manusia akan menjadi kelaparan yang berakibat pada kematian. Isu kedua yaitu kekurangan sumber air bersih, keadaan sekarang ini memang sudah terasa kekurangan air bersih hal ini disebabkan karena pencemaran lingkungan seperti membuang limbah sembarangan yang akan berpengaruh terhadap penggunaan air bersih. Isu ketiga polusi atau pencemaran, hal ini dapat disebabkan karena sering terjadinya kebakaran hutan serta banyaknya asap kendaraan bermotor. Dan yang terakhir adalah perubahan iklim, hal ini disebabkan oleh dampak global warming serta efek dari rumah kaca dan pemakaian barang elektronik yang berlebihan. Selain dari isu tentang lingkungan, ada juga isu tentang kemanusiaan yaitu kemiskinan yang pada saat sekarang bukan hanya isu tetapi sudah menjadi kenyataan karena kurangnya lapangan kerja dan tidak mempunyai keahlian khusus akibat pendidikan yang tidak merata. Kemudian konflik atau perang yang dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri

yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Dan yang selanjutnya yaitu wabah penyakit yang merupakan dampak negatif dari semakin cepatnya pergerakan manusia, hewan tumbuhan dan barang-barang yang dibawa. Setelah menganalisis buku tersebut banyak manfaat dari