Makalah Sistem Pendukung Manajemen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah untuk keperluan kuliah

Citation preview

  • MAKALAHSISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

    Disusun oleh:RENO (11.22.13071)

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI2013

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat-Nya kepada kita sekalian. Tuhan telah memberi kami kekuatan dan kesempatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

    Makalah yang kami buat berjudul Sistem Pendukung Manajemen, dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada semester lima yang diampu oleh dosen mata kuliah. Kami berharap makalah ini dapat memberi secercah pengetahuan kepada pembaca.

    Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, kritik dan koreksi sangat dibutuhkan dari pembaca.

    Palangka Raya, Desember 2013 Penyusun

    i

  • ii

    DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii Bab I: Pendahuluan 1

    1. Latar Belakang 1 2. Identifikasi Masalah 1 3. Tujuan Penulisan 1

    Bab II: Pembahasan 2

    1. Landasan Teori 2 2. Pembahasan 3

    2.1.Sistem Pendukung Manajemen 3 2.2.SIM Pusat Data 6 2.3.Intelejensi Buatan 11

    Bab III: Penutup 15

    1. Kesimpulan 15 2. Saran 15

    Daftar Pustaka 16

  • BAB I: PENDAHULUAN

    1. Latar BelakangSistem merupakan suatu hal yang kompleks dan menarik untuk dibahas.

    Terlebih kemajuan dunia komputer di Indonesia saat ini begitu pesat. Hal tersebut

    sangat erat kaitannya dalam kehidupan saya sehari-hari, mulai dari belanja di toko

    sampai menyusun laporan belanja untuk diri sendiri. Lebih jauh, ketertarikan saya

    terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sistem operasi komputer beserta tetek

    bengeknya adalah faktor yang membuat saya ingin menulis sedikit tentang sistem

    yang menjadi pendukung manajemen.

    2. Identifikasi Masalah2.1. Apa saja sistem pendukung manajemen?

    2.2. Bagaimana pengelolaan pusat data dalam suatu sistem?

    2.3. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan buatan?

    3. Tujuan PenulisanDengan ditulisnya makalah ini, pembaca dapat mengetahui hal-hal dalam

    sistem yang menjadi faktor pendukung suatu manajemen. Makalah ini ditulis

    dengan cukup ringkas. Tujuan yang lainnya adalah sebagai bahan referensi

    tambahan dalam penulisan makalah serupa di masa yang akan datang oleh penulis

    yang lain.

    1

  • BAB II: PEMBAHASAN

    1. Landasan TeoriDefinisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal

    orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk

    menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

    pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan

    perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur

    pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah 'data base'.1

    Penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, prosedur pedoman, model

    manajemen dan keputusan, dan pusat data merupakan syarat mutlak pembentuk

    sebuah sistem yang utuh untuk mendukung pengelolaan atau manajemen.

    Manajemen memerlukan sistem, khususnya komputer, untuk mengambil

    keputusan yang tepat dan akurat. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan

    oleh Gerald A. Silver dan Joan B. Silver yang dikutip dan diterjemahkan oleh

    Moekijat sebagai berikut.

    ... sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu

    menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti

    kecepatan yang tinggi, ketelitian, dan kemampuan menyimpan

    instruksi-instruksi untuk memecahkan masalah.2

    Pada dasarnya orang dappat membahas sistem informasi manajemen tanpa

    komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud.3

    1 Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: PT Pustaka BinamanPressindo), 2002, hal. 3.

    2 Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Penerbit Mandar Maju), 2005, hal. 61.3 Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: PT Pustaka Binaman

    Pressindo), 2002, hal. 3.

    2

  • 32. Pembahasan2.1. Sistem Pendukung Manajemen

    2.1.1. Sistem Pengolahan TransaksiSistem ini digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Sistem ini

    sangat berguna untuk menghasilkan data. Daur ulang informasi dari sistem ini

    akan mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data yang datang dari luar,

    sistem ini dapat ditemukan pada front office yang prosesnya sangat dekat dengan

    pelanggan, bahkan ada yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. Contoh dari

    sistem ini antara lain pemasukan data penjualan, pembuatan faktur transaksi,

    pembuatan cek, reservasi hotel, keluar masuk data keuangan pada bank, point of

    sale atau komputerisasi pada kasir penerima uang (cash register) dan lai

    sebagainya. Sedangkan untuk data yang datang dari dalam dapat ditemukan pada

    perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembayaran

    gaji karyawan, pembuatan data perpajakan, pembuatan nota pembelian, dan

    sebagainya. Pemakai sistem ini biasanya memiliki kemampuan komputer yang

    baik sehingga pemrograman harus memenuhi beberapa kriteria: (1) tahan banting;

    (2) mudah digunakan; (3) perlengkapan keluar masuk yang tangguh; dan (4)

    dipersiapkan untuk pekerjaan yang berulang dan sesuai dengan data yang

    sebenarnya.

    Biasanya sistem pendukung ini dibagi menjadi dua solusi yaitu sistem

    pengolahan transaksi secara daring dan sistem pengolahan transaksi secara batch.

    Sistem yang secara daring mempunyai hubungan langsung dengan pusat data

    sehingga pengambilan dan pemasukan data akan menimbulkan efek pada seluruh

    informasi di perusahaan. Pengambilan uang pada bank akan dikonfirmasi terlebih

    dahulu dengan data yang menyebutkan jumlah uang yang dimiliki oleh nasabah.

    Sedangkan sistem batch dilaksanakan bila data transaksi tidak memerlukan

    konfirmasi dari salah satu pusat data. Contohnya dari sistem pendukung ini ada di

    supermarket. Penjualan barang-barang di supermarket tidak mengacu pada siapa

    pembelinya, stok yang masih ada, harga beli bahan, dan lain sebagainya.

    Transaksi penjualan digabung ke pusat data pada periode tertentu.

  • 42.1.2. Otomasi PerkantoranSistem ini bertujuan untuk menggabungkan dan penerapan teknologi,

    memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor, meningkatkan produktivitas

    pekerja dan efektivitas pekerjaan. Secara fungsional sistem ini dapat didefinisikan

    sebagai suatu rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi

    melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktivitas

    pekerja dan efektivitas pekerjaan. Secara teknis sistem ini dapat berupa sebuah

    sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengambil, mengubah, dan

    mengkomunikasikan informasi yang terjadi di perusahaan atau perkantoran.

    Bentuk informasi dapat berupa tulisan antara lain adalah teks, grafik, fax, telex,

    data komputer; berupa suara antara lain radio, telepon, atau video. Sebuah contoh

    untuk sistem otomasi perkantoran ialah surat elektronik dan voice mailing.

    2.1.3. Sistem Pendukung KeputusanCiri-ciri serta keuntungan dalam sistem pendukung adalah: (1) dapat

    menyelesaikan problem yang kompleks; (2) sistem dapat berinteraksi dengan

    pemakainya sehingga dapat mencoba keputusan lebih dulu; (3) lebih cepat dan

    dengan hasil yang lebih baik; (4) menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan

    masalah yang dihadapi bagi manajer yang kurang berpengalaman; (5) dapat

    memberi keputusan dengan lebih efektif meski tidak selalu lebih efisien; (6)

    meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer; (7) membantu bermacam-

    macam bagian dari manajemen; (8) didesain untuk mudah dibuat dan mudah

    dipakai; dan (9) digunakan untuk membantu manajer sehingga setiap saat dapat

    diabaikan atau dibatalkan.

    2.1.4. Sistem Pendukung EksekutifSistem pendukung eksekutif bertujuan unutk mengintisari informasi dari

    bermacam sumber, lalu dipersembahkan pada manajer tingkat atas. Penerapan

    sistem pendukung eksekutif yang benar dapat dimulai dari mempelajari apa saja

  • 5yang dibutuhkan oleh seorang manajer tingkat atas dan apa pula kebiasaan yang

    dimiliki olehnya. Manajer tingkat atas biasanya membutuhkan informasi atas

    dasar critical success factor. Faktor tersebut merupakan faktor yang telah

    membuat sebuah organisasi berjalan menuju sukses. Faktor ini harus diperhatikan

    dan dijaga bila organisasi tersebut ingin menjadi sukses.

    2.1.5. Sistem Informasi AkutansiSistem informasi akuntansi melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan.

    Aplikasi ini ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi. Pengolahan

    data terdiri dari empat tugas utama: pengumpulan data, manipulasi data,

    penyimpanan data, dan penyiapan dokumen. Perusahaan tidak dapat memilih

    memiliki sistem informasi akuntansi atau tidak, itu merupakan suatu keharusan.

    Selain itu, semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur yang sama.

    Sistem ini lebih berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi dan

    datanya sebagian besar bersifat historis.

    Sitem ini digunakan oleh berbagai perusahaan seperti perusahaan

    manufaktur, pedagang besar, dan pengecer yang mendistribusikan produk kepada

    pelanggan mereka. Walau sistem informasi akuntasi berorientasi pada data, sistem

    ini juga menghasilkan sejumlah informasi. Selain itu, sistem ini menyediakan

    pusat data yang befungsi sebagai dasar bagi subsistem lain. Tugas pengolahan

    data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi yang

    mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data

    tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam

    maupun di luar perusahaan.

    Model sistem ini merupakan turunan dari model sistem umum perusahaan

    yang telah dijelaskan. Elemen input, transformasi, dan output dari sistem fisik

    perusahaan berada pada bagian bawah. Data dikumpulkan dari seluruh sistem fisik

    dan lingkungan, lalu dimasukkan ke dalam pusat data. Perangkat lunak

    pengolahan data mengubah data menjadi informasi untuk manajemen perusahaan

    serta perorangan dan organisasi di lingkungan perusahaan. Arus informasi ke

    lingkungan penting untuk dipahami. Sistem informasi manajemen melaksanakan

  • 6empat tugas dasar pengolahan data yaitu pengumpulan data, manipulasi data,

    penyimpanan data, dan penyiapan dokumen.

    2.2. Sistem Informasi Manajemen Pusat DataManajemen pusat data merupakan suatu bentuk sistem yang berguna untuk

    menyimpan data. Penggunaan cara yang tepat dapat mempercepat penyimpanan

    data, mempercepat dan mempermudah pemrosesan data, dan mempercepat

    pengambilan data. Oleh karena itu, dalam manajemen informasi, SIMPD dapat

    dijadikan alat penunjang.

    2.2.1. Bentuk ElemenAda tiga elemen dasar dalam sebuah pusat data yaitu pemakai, isi data, dan

    tempat penyimpanan. Elemen pemakai terdiri dari operator yang memerlukan

    fasilitas query, programmer yang memerlukan bahasa pemrograman SIMPD, dan

    administrator pusat data yang memerlukan sistem kamus data atau data

    dictionary system (DDS).

    Pada elemen isi data kita perlu meninjau cara kerja komputer secara fisik.

    Komputer bekerja secara untai digital. Jadi, pada dasarnya komputer hanya

    membedakan angka satu dan angka nol yang mewakili arus listrik, tegangan

    listrik, medan magnet, frekuensi, fase, tulisan, optik, dan segala perbedaan yang

    berlawanan lainnya. Satuan yang terkecil disebut bit. Dari unsur yang terkecil ini

    kita mencoba membongkar rahasia sebuah pusat data.

    2.2.2. Pusat Data HirarkiPusat data hirarki biasanya digunakan untuk jaringan komunikasi data

    yang berupa hirarki/pohon pula. Bila kita melihat lingkungan kita secara lebih

    detil, hampir semua perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang berupa

    hirarki. Jadi, dasar pusat data hirarki ini berusaha menggambarkan realita dalam

    sebuah organisasi ke bentuk data-data komputer.

  • 72.2.3. Pusat Data JaringanPusat data jaringan dibuat karena jaringan komunikasi memiliki topologi

    Mesh sehingga membutuhkan bentuk pusat data jaringan. Pusat data jaringan

    sering memiliki struktur berkas yang sama, meskipun tidak harus. Dengan

    demikian, berkas yang satu dapat mengetahui informasi berkas yang lain dengan

    benar. Contoh yang paling mudah dimengerti adalah pusat data yang digunakan

    oleh perbankan.

    File: DAFTAR_BANK

    KODE_BANK NAMA_BANK LETAK_CABANGPERINTAH &&

    YANGDILAKUKAN

    BA11

    BB22

    BC33

    BD44

    BANK_A

    BANK_B

    BANK_C

    BANK_D

    JAKARTA

    CALIFORNIA

    BALI

    JAKARTA

    membuka File Bank A

    menggunakan modem dulu untukmembuka File Bank B

    menggunakan satelit untuk membuka File Bank C

    membuka File Bank D

    File: BANK_A dengan kode BA11

    ACCOUNT NAMA ALAMAT TELEPON SALDOAC431AC432AC433

    AMIRAGUSTUS

    ALI

    CITRAGADINGPONDOK

    380111145022227503333

    100000200000300000

    File: BANK_B dengan kode BB22

    ACCOUNT NAMA ALAMAT TELEPON SALDO

  • 8AC987AC988AC989

    BRIANBYRONBRUCE

    SAN DIEGOSAN PAULOSAN HOSE

    123456723456783456789

    200000300000400000

    Dengan memasukkan kode bank, maka kita seakan-akan meliki data yang

    besar dan lengkap. Misalnya, untuk melihat saldo milik Amir (account=AC431)

    pada Bank A adalah sebagai berikut.

    Pemikiran Contoh perintah pada FoxPro 2.5Select Bank;

    with KODE_BANK=BA11 Select DAFTAR_BANK

    find KODE_BANK='BA11'

    do &PERINTAH && perintah

    menuju BANK_A

    select &NAMA_BANK (nama

    sudah ketemu)Find ACCOUNT=AC431

    output SALDO find ACCOUNT='AC431'

    print SALDO

    Pemikiran Contoh perintah pada FoxPro 2.5Select Bank;

    with KODE_BANK=BB22 Select DAFTAR_BANK

    find KODE_BANK='BB22'

    do &PERINTAH && perintah

    menuju BANK_A

    select &NAMA_BANK (nama

    sudah ketemu)Find ACCOUNT=AC431

    output SALDO find ACCOUNT='AC431'

    replace SALDO with SALDO-

    5000

    select DAFTAR_BANK

    find KODE-BANK='BA11'

    do &PERINTAH &&perintah

  • 9menuju BANK_B

    select &NAMA_BANK (nama

    sudah ketemu)

    find ACCOUNT='AC978'

    replace SALDO with

    SALDO+5000

    Dengan mengisi KODE_BANK dan nomor ACCOUNT, kita dapat melihat

    SALDO siapa saja. Sedangkan untuk pengiriman uang dari AMIR ke BRIAN

    sebanyak 50.000 dapat dilakukan dengan mengurangi SALDO milik AMIR

    sebanyak 50.000 kemudian menambah SALDO milik BRIAN sebanyak 50.000.

    Kita lihat bahwa proses di atas menjalankan dua proses yang hampir sama. Ini

    adalah dasar pemikiran pengolahan data pada pusat data jaringan. Apabila

    masukan dan keluaran dibuat variabel (sesuatu yang isinya boleh berubah, tetapi

    namanya tetap sama) serta dikembangkan dengan fasilitas yang lebih dalam, maka

    kita akan mendapat sebuah DBMS untuk pusat data jaringan.

    Selama kita tahu KODE_BANK dan tahu bagaimana PERINTAH untuk

    menghubungi (dengan cara routing) bank tersebut, kita akan mendapat sebuat

    pusat data yang lengkap dan fleksibel. Sistem ini sangat cocok untuk pusat data

    yang jaraknya jauh karena BANK_A dapat dengan mudah dan cepat

    mengubah/mengontrol data yang ada di BANK_A tanpa harus melakukan

    komunikasi data lebih dulu. Statistik mengatakan bahwa 80% transaksi dilakukan

    oleh pelanggan dari BANK_A itu sendiri. Jadi, untuk kasus semacam ini, pusat

    data jaringan sangat efisien.

    2.2.4. Pusat Data RelasionalPusat data relasional merupakan pusat data yang paling fleksibel dan

    paling terbuka. Oleh karena itu, biasanya pusat data ini digunakan pada lokal saja.

    Sangat sulit mengatur/mengontrol bila digunakan untuk jarak jauh. Sama dengan

    komunikasi data yang boleh berhubungan satu sama lain, baik letaknya jauh

    maupun letaknya dekat, maka kita boleh menggabungkan bentuk pusat data

  • 10

    relasional untuk lokal dan pusat data jaringan untuk interlokal. Pusat data

    relasional dijabarkan atas dasar perhitungan relasi aljabar, tetapi caranya dapat

    dipermudah dengan melihat contoh pada rangkaian berikut.

    MASTER_DATA:

    EMPLOYEE# NAME SEX TITLE DEPT# LEVEL SALARY

    DEPT# DEPARTEMENT MANAGER BUDGETRELATIONAL_DATA (1)

    LEVEL DESCRIPTION AUTHORITYRELATIONAL_DATA (2)

    Pusat data relasional dibuat dari sebuah berkas (seakan-akan sebuah kertas

    kerja besar yang mencakup semua data) yang kemudian dipecah-pecah sesuai

    dengan hubungan pada masing-masing. Cara pemecahan tersebut harus menurut

    teknik normalisasi yang akan dibahas lebih lanjut. Pemecahan hubungan tersebut

    memiliki sebuah kunci yang dapat menghubungkan relational data dengan master

    data sehingga kita dapat membuat data-data yang baru sesuai dengan permintaan.

    Misalnya, pembuatan data di bawah ini.

    Employee# NAME SEX TITLE Departement Manager SalaryAtau

    Employee# Departement Authority

    Dengan memberitahu bagaimana relasi masing-masing data, kita dapat

    membuka berkas hanya yang dibutuhkan saja. Jadi, tidak perlu membuka berkas

    yang besar untuk mendapatkan data yang kecil.

    2.2.5. Pusat Data AdministratorDi Indonesia hampir tidak ada orang yang bekerja sebagai administrator

    pusat data. Pekerjaan tersebut biasanya merangkap pekerjaan lain. Bahkan,

  • 11

    administrator pusat data sering dibagi-bagikan kepada pemakai, operator, maupun

    programmer dengan maksud agar pemakai dapat mengawasi datanya masing-

    masing. Dengan maksudnya era informasi dengan data menjadi aset yang sangat

    berharga, DBMS diharuskan menangani data yang makin banyak dan makin

    penting. Agar DBMS dapat bekerja secara optimal, dibutuhkan seseorang atau

    bahkan beberapa orang yang khusus bekerja sebagai administrator pusat data.

    Beberapa literatur menganjurkan administrator pusat daata memiliki posisi sentral

    pula. Adapun pekerjaan administrator antara lain sebagai berikut.

    1. Mendefinisikan dan merawat data.

    2. Mencari keselarasan bila terjadi konflik.

    3. Mendefinisikan dan merawat fungsi, prosedur, dan standar pusat data.

    4. Membuat pusat data tersedia dan siap pakai.

    5. Membantu pemakai dalam pemakaian pusat data.

    6. Merawat integritas data.

    7. Mengawasi operasi dan menganalisis hasil kerja.

    8. Mencatat dan menyimpan peristiwa yang berhubungan dengan pusat data

    sehingga dapat diketahui asal-usul sebuah bencana.

    9. Meningkatkan efisiensi kerja operasional baik dari segi pemakai maupun

    dari segi pusat data itu sendiri.

    2.3. Intelegensi BuatanIntelegensi buatan adalah sebuah sistem yang berusaha mengajarkan

    komputer untuk berpikir. Jadi, komputer diprogram sedemikian rupa sehingga

    dapat bekerja seperti seorang manusia yang berpikir.

    2.3.1. Pengertian dan PerkembanganIntelegensi buatan atau kecerdasan buatan (dalam bahasa Inggris: artificial

    intellegence) merupakan cabang sains komputer yang mempelajari otomatisasi

    tingkah laku cerdas. Oleh karena itu, kecerdasan buatan didasarkan pada prinsip

    teoritikal dan terapan yang menyangkut struktur data yang digunakan dalam

    representasi pengetahuan, algoritma yang diperlukan dalam penerapan

  • 12

    pengetahuan itu, serta teknnik bahasa dan pemrograman yang dipakai dalam

    implementasinya. Akan tetapi, definisi di atas mungkin tidak terlalu baik karena

    kenyataannya nama kecerdasan itu sendiri tidak didefinisikan dengan sangat baik.

    Kecerdasan buatan menawarkan baik media maupun uji teori kecerdasan. Teori

    semacam ini dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan

    melalui eksekusinya pada komputer nyata. Kecerdasan buatan memang masih

    sebagai disiplin ilmu yang sangat muda dan ikut berkembang seiring dengan

    perkembangan sains komputer.

    Pada akhir tahun 1940-an, komputer digital elektronik telah menunjukkan

    kemampuannya dalam menangani sejumlah memori dan pemroses yang

    dibutuhkan oleh program cerdas. Salah satu hal penting dari kecerdasan buatan

    adalah komitmen digunakannya komputer digital sebagai alat untuk membuat dan

    menguji teori tentang kecerdasan. Akan tetapi, ternyata komputer digital tidak

    hanya melulu menjadi alat uji teori kecerdasan, namun arsitekturnya juga

    menampilkan sebuah paradigma: kecerdasan adalah sebuah bentuk pemrosesan

    informasi. Kebanyakan program kecerdasan buatan menunjukkan pengetahuan

    dalam suatu bahasa formal yang kemudian dimanipulasi oleh logaritma. Logika

    formal kemudian muncul sebagai bahasa penghubung dalam riset kecerdasan

    buatan, sementara teori graf memainkan peranan penting dalam penganalisisan

    persoalan semantik jaringan.

    Program kecerdasan buatan modern umunya berisi sejumlah komponen

    modular, aturan tingkah laku, yang tidak melakukan eksekusi secara kaku, namun

    justru memberikan respon sesuai dengan struktur persoalan tertentu yang

    dihadapinya pada suatu saat. Sistem semacam ini akan memiliki keluwesan yang

    sangat tinggi yang memungkinkan sejumlah program yang relatif kecil menangani

    berbagai tingkah laku dalam rentang yang besar dengan problema dan situasi yang

    beragam. Seperti kebanyakan dalam bidang sains lainnya, kecerdasan buatan

    dapat dipilah menjadi sejumlah subdisiplin ilmu.

  • 13

    2.3.2. Bentuk-bentuk Kecerdasan Buatan2.3.2.1. Sistem Visual

    Sistem visual berhubungan dengan ilmu fisika optik, teknologi grafik

    komputer, dan pengenalan barang-barang/material. Biasanya sistem ini

    digabungkan fungsinya dengan sistem robot.

    2.3.2.2. Sistem Suara

    Sistem suara berhubungan dengan alat pengenalan suara, alat pembuat

    suara, pusat data suara yang telah diubah ke bentuk digital, dan penggunaan

    interaksi dengan bahasa manusia. Adapun selang bahasa, aksen, bobot suara, dan

    lain sebagainya adalah bahan pembicaraan yang hangat pada sistem ini.

    2.3.2.3. Sistem Robotika

    Sistem robotika berhubungan dengan ilmu fisika mekanikan yang

    digunakan untuk memindahkan barang dari tempat satu ke tempat lain. Ciri yang

    penting dalam kategori intelegensi buatan adalah adanya bermacam-macam fungsi

    dalam sistem robotika tersebut dan adanya kemampuan untuk pemomgraman

    kembali. Penggunaan yang sering ditonjolkan adalah menggantikan pekerjaan

    manusia yang sifatnya berbahaya.

    2.3.2.4. Neural Network

    Neural network berusaha membangkitkan proses belajar seperti yang

    dimiliki manusia, menanggulangi kesulitan dalam mengambil pengalaman orang

    ahli, dan mengurangi proses pemrograman karena program dan pengetahuan dapat

    dibangkitkan sendiri. Dengan kemampuan untuk belajar serta kemampuan untuk

    membangun jaringan data (mengetahui di mana harus mencari), sistem neural

    dapat bekerja sangat efisien karena hanya mencatat/mengingat apa yang

    dibutuhkan saat ini.

    2.3.3. Sistem PakarSistem pakar dibuat dengan mendapatkan pengetahuan ini dari seorang

  • 14

    manusia yang pakar dan mengkodekannya ke dalam bentuk yang dapat digunakan

    oleh komputer bila komputer menghadapi persoalan yang sejenis.

    Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada

    pengetahuan manusia yang pakar dalam suatu bidang dalam menyusun strategi

    pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Sekalipun beberapa program

    dibuat oleh seorang perancang yang juga merupakan sumber pengetahuan,

    kerjasama antara pakar ini (seperti seorang dokter, ahli geologi, atau insinyur

    mesin) dengan seorang ahli menghasilkan kecerdasan buatan yang lebih dapat

    mengembangkan program tersebut.

    Suatu program sistem pakar bernama MYCIN dikembangkan di

    Universitas Stanford pada pengetahuan tahun 1970-an. Program ini menggunakan

    pengetahuan medis pakar untuk melakukan diagnosa dan membuat perlakuan

    untuk spinal meningitis dan infeksi bakteri darah. Program ini menangani

    persoalan pengambilan keputusan dengan informasi yang tidak pasti atau tidak

    lengkap. Program ini menyediakan penjelasan pengambilan keputusan yang logis

    dan jelas dengan menggunakan stuktur kontrol yang memadai untuk suatu

    persoalan khusus serta mengenali kriteria untuk menilai kinerjanya. Meskipun

    demikian, program MYCIN memiliki berbagai kelemahan.

    Sistem pakar menggunakan pengetahuan dan prosedur yang teratur untuk

    memecahkan masalah. Untuk itu, sistem pakar dibagi menjadi beberapa elemen

    yaitu pengalaman, orang ahli, transfer pengalaman, pembuatan alasan, pembuatan

    simbol, aturan, dan kemampuan menjelaskan.

  • BAB III: PENUTUP

    1. KesimpulanSistem merupakan suatu hal yang lebih identik dengan komputerisasi. Hal

    tersebut disebabkan karena komputer memiliki struktur yang dapat dilihat dengan

    cukup mudah sebagai komponen suatu sistem. Oleh karena itu, komputer

    merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem informasi manajemen.

    2. SaranKomputer merupakan perangkat pintar yang dipintarkan oleh manusia.

    Namun, penggunaan komputer yang berlebihan tidak membuat manusia lain

    menjadi pintar. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan komputer sesuai pada

    kebutuhan, khususnya dalam sistem informasi manajemen.

    15

  • DAFTAR PUSTAKA

    Davis, S. Gordon. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen:Pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

    Davis, S. Gordon. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Strukturdan Pengembangannya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

    Moekijat. 2005. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PenerbitMandar Maju.

    Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI.

    16