39
BAB I PENDAHULUAN I.1 Riwayat Singkat Perusahaan, Sejarah Kue Mochi, serta Perkembangannya. I.2 Latar Belakang Pemilihan Judul. I.3 Maksud dan Tujuan. I.4 Metode Penelitian. I.5 Metode Penulisan. I.1 Riwayat Singkat Perusahaan, Sejarah Kue Mochi, serta Perkembangannya. PT. Bakat Jaya merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang pembuatan kue mochi yang ada di daerah Sukabumi. Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh sepasang suami istri bernama Bapak Ujang dan Ibu Sri, tepatnya pada tanggal 8 Maret 2006. Beliau berdua merupakan penduduk asli Sukabumi, tepatnya didaerah gang Kaswari, dan karena hal itu pulalah akhirnya Bapak Ujang dan Ibu Sri memutuskan untuk memberi panganan buatannya itu dengan sebutan “ Mochi Kaswari”, dan hingga saat ini daerah gang Kaswari tersebut menjadi salah satu daerah yang tekenal dengan kue mochinya. 1

Makalah Manajemen

  • Upload
    beduu

  • View
    8.729

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Riwayat Singkat Perusahaan, Sejarah Kue Mochi, serta Perkembangannya.

I.2 Latar Belakang Pemilihan Judul.

I.3 Maksud dan Tujuan.

I.4 Metode Penelitian.

I.5 Metode Penulisan.

I.1 Riwayat Singkat Perusahaan, Sejarah Kue Mochi, serta

Perkembangannya.

PT. Bakat Jaya merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak di

bidang pembuatan kue mochi yang ada di daerah Sukabumi. Perusahaan ini pertama

kali didirikan oleh sepasang suami istri bernama Bapak Ujang dan Ibu Sri, tepatnya

pada tanggal 8 Maret 2006. Beliau berdua merupakan penduduk asli Sukabumi,

tepatnya didaerah gang Kaswari, dan karena hal itu pulalah akhirnya Bapak Ujang dan

Ibu Sri memutuskan untuk memberi panganan buatannya itu dengan sebutan “ Mochi

Kaswari”, dan hingga saat ini daerah gang Kaswari tersebut menjadi salah satu daerah

yang tekenal dengan kue mochinya.

Beliau berdua memaparkan jika dalam memulai bisnis kue mochi ini sangat

menjanjikan karena tidak membutuhkan modal yang besar, dan bahan baku dalam

pembuatannya pun sangat mudah untuk di dapat.

Jika kita lihat dari rentang waktu pendirian perusahaan tersebut, bisa dibilang

perusahaan ini sebagai perusahaan yang baru dikancah persaingan bisnis. Tapi

walaupun demikian, panganan buatan mereka ini telah di akui oleh masyarakat umum,

bahkan beberapa waktu lalu mereka sempat mendapatkan pesanan dari luar negeri

yakni dari negara Belanda dan negara Singapura. Dan hal ini terbukti dengan

eksistensinya hingga saat ini, dan hingga saat ini mochi buatan perusahaan beliau

berdua di akui sebagai mochi dengan kualitas panganan yang bagus dan memiliki

1

Page 2: Makalah Manajemen

rasa yang khas dibanding mochi buatan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang

sama.

Mochi merupakan salah satu panganan khas daerah Sukabumi, bentuknya bulat,

bertabur tepung, serta terasa kenyal, dan jika di gigit, akan terasa manis bagian

dalamnya. Rasa manis yang terasa saat di gigit itu merupakan rasa dari isian kue

mochi tersebut yang di buat dari adonan gula. Kue ini di buat dengan bahan – bahan

yang cukup sederhana sebetulnya, yakni terbuat dari tepun ketan, gula, kacang tanah,

gula tepung, dan tepung tapioka. Salah satu yang membuat panganan asli Sukabumi

ini unik adalah dari kemasannya. Kue mochi ini dikemas dalam keranjang kecil

berukuran kira – kira 20 cm yang terbuat dari bambu, dan jangan aneh jika sebagian

masyrakat memanggil panganan khas ini dengan sebutan kue keranjang.

Awalnya hanya ada dua jenis kue mochi yang di produksi dan dipasarkan dipasaran,

yakni mochi tanpa isi yang disebut dengan khiatong, dan kue mochi yang di isi

dengan adonan kacang. Tapi seiring dengan perkembangan jaman, lambat laun

akhirnya mereka mencoba membuat kue mochi dengan rasa yang berbeda, sehingga

hingga saat ini dipasaran terdapat kue mochi dengan rasa coklat, strawberry, moka,

vanilla, dan lain – lain.

Sebenarnya, panganan mochi ini merupakan panganan asli bangsa Tiongkok,

biasa disajikan dalam acara resepsi pernikahan pasangan warga keturunan cina.

Konon kue itu pertama kali dipopulerkan oleh warga tionghoa pada tahun 1960 – an.

Menurut penuturan salah satu warga tionghoa yang telah lama bermukin disana, pada

tahun itu terjadi semacam gejolak politik yang sangat tidak memungkinkan mereka

sebagai warga keturunan tionghoa untuk mengenyam pekerjaan di instansi

pemerintahan, bahkan pemerintahan saat itu sempat melarang warga keturunan

tionghoa untuk membuka usaha atau bisnis di daerah Sukabumi. Karena hal itulah,

untuk menyambung hidup mereka, warga keturunan tionghoa yang bermukim disana

menciba untuk berwirausaha dengan memproduksi kue mochi dan memasarkannya

kepada warga pribumi disana. Ternyata, panganan khas buatan mereka itu

mendapatkan respon yang baik dari masyrakat umum, termasuk warga pribumi. Dan

akhirnya hingga saat ini panganan mochi menjadi salah satu panganan yang sangat

digemari dikalangan masyarakat umum, dan tidak hanya warga keturunan tionghoa

yang menekuni bisnis ini, tapi juga penduduk asli Sukabumi.

2

Page 3: Makalah Manajemen

I.2 Latar Belakang Pemilihan Judul

Pada saat sekarang ini, persaingan di dunia bisnis amatlah ketat. Banyak sekali

perusahaan – perusahaan baru yang didirikan bagai jamur di musim hujan. Oleh

karena itu, untuk menghadapi semua itu, kekompakan yang ada di suatu

perusahaan akan sangat membantu terciptanya kondisi kerja yang nyaman,

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, dan dalam hal ini pengorganisasian

dalam suatu perusahaan sangatlah berpengaruh didalamnya.

Pengorganisasian pada umumnya diartikan sebagai keseluruhan proses

pengelompokkan orang – orang, alat – alat tugas, tanggung jawab atau

wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatauan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

Dari penjelasan tadi, jelas bahwa pengoranisasian merupakan langkah yang telah

dirancang atau di susun sebelumnya, dan sangat logis bahwa pengorganisasian

merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perusahaan

manufacture dan apa saja yang terjadi di dalamnya.

2. Mengetahui fakta – fakta dan permasalahan yang ada pada suatu perusahaan,

dalam hal ini PT. Bakat Jaya, dan bagaimana mereka memecahkan

permasalahan itu.

3. Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan yang telah diberikan.

3

Page 4: Makalah Manajemen

I.4 Metode Penelitian

Pada sesi ini, kami akan memberikan beberapa metode penelitian yang kami

gunakan dalam menyusun karya tulis ini. Adapun cara – caranya adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian Lapangan

Pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan kunjungan langsung

ke PT. Bakat Jaya yang berlokasi di Jalan Bhayangkara Gang Kaswari No.

24 yang merupakan menjadi tempat memproduksi panganan khas Sukabumi

ini.

2. Pengamatan Langsung (Observasi)

Melihat secara langsung bagaimana suatu perusahaan melaksanakan semua

proses produksi. Dalam kasus ini, kami melakukan pengamatan langsung

dengan mendatangi tempat produksi dari PT. Bakat Jaya selaku objek

penelitian kelompok kami.

3. Wawancara (Interview)

Mendapatkan informasi secara langsung dari pemilik perusahaan yakni

Bapak Ujang dan Ibu Sri, sehingga penulis mendapat informasi yang akurat

dan sesuai dengan keadaan perusahaan.

4. Penelitian Kepustakaan

Melakukan penelitian ke perpustakaan untuk melengkapi data dan teori

dalam melengkapi data-data dalam penyusunan karya tulis ini. Data-data

tersebut selain dari buku-buku juga informasi dari teman dan dari internet.

4

Page 5: Makalah Manajemen

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini diuraikan dengan maksud agar

memudahkan semua pihak untuk memahami penyusunan karya tulis sehingga dapat

dibahas dengan mudah penguraian dari karya tulis ini.

Adapun sistematika penulisan karya tulis ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan isi dari bab pertama, diantaranya :

1. Riwayat singkat perusahaan dan Perkembangan Perusahaan serta sejarah

kue mochi.

Berisi tentang sejarah berdirinya perusahaan dan perkembangan

perusahaan serta sejarah tentang eksistensi kue mochi sebagai

penganan khas dari Sukabumi.

2. Latar belakang dan Alasan Pemilihan Judul.

Berisi tentang definisi pengorganisasian dan penjelasan alasan

pemilihan judul.

3. Maksud dan Tujuan

Berisi tentang maksud dan tujuan karya tulis dibuat.

4. Metodelogi

Tekhnik - tekhnik yang digunakan penulis dalam menyusun karya

tulis. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan tekhnik

penelitian lapangan, pengamatan langsung (observasi), wawancara

(interview) dan kepustakaan (buku-buku).

5. Sistematika Penulisan

Merupakan isi dari setiap bab.

BAB II. PERMASALAHAN

Mengungkapkan permasalahan – permasalahan yang dialami PT. Bakat Jaya

terutama dalam hal pengorganisasiannya.

5

Page 6: Makalah Manajemen

BAB III. PEMBAHASAN

Membahas permasalahan - permasalahan yang dialami perusahaan Bakat Jaya.

BAB IV. PENUTUP

Bab ini merupakan rangkaian terakhir dari karya tulis ini. Di bab ini juga

terdapat kesimpulan dan saran.

6

Page 7: Makalah Manajemen

BAB II

PERMASALAHAN

Landasan Teori dan Permasalahan Dalam Perusahaan

Pola kehidupan yang ada sekarang merupakan suatu akibat dari proses

perkembangan secara historis dalam jangka panjang. Pada masyarkat yang sudah

maju seperti saat ini, barang – barang dan jasa sudah sangat mudah didapatkan, baik

untuk keperluan industri maupun konsumsi pribadi. Untuk menghasilkan barang dan

jasa seperti itu, peranan perusahaan sangatlah penting. Walaupun sebenarnya, menurut

asalnya, berbagai macam kebutuhan dapat di dapat dengan mudah dan dapat diperoleh

secara bebas di alam ( free goods). Oleh karena itu, dalam bab ini kami akan sedikit

membahas mengenai apa itu industri dan bisnis?, apa yang dimaksud dengan

perusahaan, dan apa yang mempengaruhi semua itu?.

A. Pengertian Industri dan Bisnis

Sebenarnya sangat sulit untuk memberikan pengertian yang pasti tentang

industri dan bisnis ini, sebab kriteria dari keduanya adalah berbeda. Istilah

industri biasanya menimbulkan gambaran dalam pikiran akan adanya pabrik –

pabrik, perusahaan – perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang

jadi dengan menggunakan alat – alat yang serba canggih, serta dilayani dengan

banyak karyawan dengan berbagai keterampilan yang berbeda – beda.

Industri seringkali dikaitkan dengan adanya mekanisme, teknologi, dan hal –

hal lainnya yang dari negara yang sudah maju. Jadi, dapat dikatakan bahwa

sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi

barang – barang yang sama, untuk pasar yang sama pula.

Adapun pengertian perusahaan itu sendiri adalah suatu organisasi produksi

yang menggunakan dan mengkoordinir sumber – sumber ekonomi untuk

memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Keadaan industri menjadi sangat kompleks dan sulit untuk dipahami karena

banyak yang mengatakan atau menganggap bahwa industri itu merupakan suatu

konsep barat sebagai usaha untuk mengejar keuntungan, prestasi, dan

7

Page 8: Makalah Manajemen

pendapatang yang besar. Semua usaha ini, pada akhirnya akan membawa

pertumbuhan ekonomi dan kenaikan gross national product yang merupakan

alat statistik yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Dalam hal ini, kegiatan bisnis membantu usaha – usaha pemenuhan kebutuhan

masyarakat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan dalam

menyalurkan barang – barang usaha melalui saluran produktif, dari membeli

bahan mentah dan mengolahnya sehingga dapat dijual dalam barang jadi.

Pedagang, yang khusus melakukan pembelian dan penjualan, merupakan jalur

penghubung antara produsen dengan konsumen, dan membantu produsen

mengatasi masalah – masalah pada saat mencari konsumen, serta pada saat

konsumen mencari produsen. Pada pokoknya, kegiatan bisnis meliputi :

perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, hingga pemberian

informasi melalui promosi yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan.

B. Perusahaan dan Faktor – Faktor Penting Didalamnya.

Sebelumnya, telah kita ketahui apa yang dimaksud dengan perusahaan itu.

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang

menggunakan dan mengkoordinir sumber – sumber ekonomi untuk memuaskan

kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Dari penjelasan itu, dapat di ambil

bahwa ada lima unsur yang penting didalamnya, yakni :

1. Organisasi

Organisasi berasal dari kata organ, yang merupakan kata yang berasal dari

bahasa Yunani yang artinya adalah alat. Adanya satu alat produksi saja belum

bisa menimbulkan organisasi. Tetapi setelah diatur dan dikombinasikan dengan

sumber – sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahan – bahan, dan

sebagainya, timbullah keharusan unutk mengadakan kerjasama secara efisien,

efektif, dan dapat hidup sebagaimana semestinya, dan keadaan yang seperti

inilah yang dapat menimbulkan organisasi.

Terdapat satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi

disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat

(abstrak), bukanlah suatu keseluruhan fisik meskipun tidak boleh di anggap

semuanya samara – samar. Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang

mempunyai sifat dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri kepada

8

Page 9: Makalah Manajemen

perubahan, pada hakekatnya merupakan suatu bentuk yang dengan sadar

diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang telah diperhitungkan. Tujuan

yang telah diperhitungkan menunjukkan bahwa hakekat organisasi itu bukan

merupakan suatu kumpulan dari sumber – sumber ekonomi semata – mata,

tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha mengadakan

pembandingan sumber – sumber dan hasil terbaik.

Dalam hal ini, agar semua itu dapat terealisasi, ada yang disebut dengan

pengorganisasian. Pengorganisasian umumnya diartikan sebagai keseluruhan

proses pengelompokan orang-orang, alat-alat tugas, tanggung jawab atau

wewenang sedemikaian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

Pengorganisasian dilakukan manakala pada suatu saat terdapat sesuatu tujuan

yang perlu dicapai. Tujuan ini dapat merupakan :

a. Tujuan yang berdiri sendiri ;

b. Tujuan yang tidak berdiri sendiri dan merupakan bagian daripada sesuatu

tujuan yang lebih luas (=sub tujuan) ;

c. Tujuan daripada tujuan lama, baru sebagai perkembangan.

Hasil daripada proses pengorganisasian adalah suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat. Organisasi yang baik harus

memenuhi berbagai macam persyaratan atau azas organisasi. Azas - azas

organisasi yang dapat dipakai sebagai pedoman/ancar-ancar untuk menyusun

organisasi yang baik yakni mengikuti sistematik daripada James D. Mooney

dapat dikemukakan adanya 2 azas pokok daripada organisasi yaitu :

1. Azas koordinasi;

2. Azas hierarki.

Dalam hal ini, James D. Money mengartikan koordinasi sebagai pengaturan dan

pemeliharaan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh satu tertib

9

Page 10: Makalah Manajemen

usaha dalam mengejar tujuan bersama (coordination is the arderly arrangement

of group effort to provide unity of action in the persuit of a common purposed).

Dalam istilah koordinasi yang dikemukakan oleh James D. Money di atas

dianggap secara inklusif telah termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi agar

koordinasi dapat berjalan dengan baik yaitu adanya :

a. Authority, yaitu wewenang/kekuasaan/kewibawaan yang tertinggi dalam suatu

organisasi. Fungsi daripada authority ialah mempersatukan/memimpin dan

memberi arah pada usaha bersama.

b. Mutual service, yaitu kesediaan untuk saling membantu antara para anggota.

Dengan demikian harus ada kesadaran yaitu adanya satu keyakinan dari masing-

masing peserta bahwa mereka sedang mengejar tujuan bersama, yang tujuan itu

hanya dapat terlaksana dengan adanya kesediaan masing-masing untuk saling

membantu.

c. Doctrine, suatu ajaran di mana termuat tujuan yang jelas dan diyakini oleh

setiap peserta di samping itu memuat pula jalan-jalan atau cara-cara bagaimana

tujuan itu dapat tercapai.

Dalam organisasi agar masing-masing anggota dapat merasakan dan

mengakui adanya authority demikian pula agar mereka bersedia mengafalkan

mutual service, maka sebelumnya masing-masing perlu memperoleh pengertian

yang jelas tentang Doktrin tadi. Juga perlu ditekankan bahwa tujuan yang mereka

setujui dan yakini ini dapat dicapai dengan cara-cara yang mereka juga setujui

bersama dengan demikian mereka akan ada dalam pengertian yang satu tentang

tujuan dan jalan yang akan dilalui untuk mencapai tujuan.

Perumusan Tujuan

Sebagai dasar utama daripada penyusunan organisasi tujuan harus

dirumuskan secara jelas dan lengkap baik mengenai bidang, ruang

lingkup sasaran, keahlian / keterampilan serta peralatan yang

10

Page 11: Makalah Manajemen

diperlukan jangka waktu pencapaian maupun cara pencapaiannya yang

terbaik.

Dari tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas dan lengkap itu dapat

ditarik kesimpulan tentang bentuk susunan, corak maupun ukuran

besar kecilnya organisasi yang harus disusun.

Penetapan Tugas Pokok

Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi untuk

dicapai. Pada umumnya, bertambah besar organisasi yang harus

bertambah umum pula tugas pokok yang dapat digariskan, sebaliknya

makin kecil organisasi makin konkrit dan terbatas tugas pokoknya. Hal

– hal yang perlu diperhatukan dalam penetapan tugas pokok adalah :

1. Tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan dengan

perkataan lain pelaksanaan tugas pokok harus

mendekatkan pada tujuan.

2. Tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai

dalam jangka waktu tertentu.

Perincian Kegiatan

Perincian kegiatan dapat diperoleh dari jawaban atas pertanyaan

“Kegiatan – kegiatan apa saja yang perlu dilsaksanakn dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok?”

11

Page 12: Makalah Manajemen

Perincian kegiatan selain harus disusun secara lengkap dan terperinci

harus didasarkan identifikasi antara kegiatan – kegiatan yang penting

dan kurang pentingnya.

Pengelompokkan kegiatan dalam Fungsi – Fungsi

Pengelompokkan kegiatan dalam fungsi – fungsi meliputi

pengelompokkan dengan 2 tinjauan :

1. Tinjauan Horizontal

2. Tinjauan Vertikal.

Pengelompokkan dengan tinjauan horizontal didasarkan atas adanya

difersiasi horizontal diantara kegiatan – kegiatan yang telah

dikelompokkan.

Pengelompokkan dengan tinjauan vertikal didasarkan atas adanya

diferensiasi vertikal diantara kegiatan – kegiatan yang telah

dikelompokkan.

Pengelompokkan atas fungsi – fungsi baik dengan tinjauan horizontal

maupun vertikal adalah dasar daripada departementasi.

Departementasi

12

Page 13: Makalah Manajemen

Departementasi adalah proses konversasi (converting) fungsi –

fungsi menjadi satuan – satuan organisasi dengan berpedoman pada

prinsip – prinsip organisasi.

Satuan – satuan organisasi yang masing – masing dibebani satu

fungsi ini dapat disebut biro, bagian, direktorat, Sub. Direktorat,

seksi dan lain – lain.

Departementasi meliputi 2 macam proses :

1. Departementasi horizontal

2. Departementasi vertikal

Departementasi horizontal dilakukan berdasarkan tinjauan horizontal

daripada diferensiasi fungsi. Dalam proses departementasi horizontal

harus diperhatikan prinsip – prinsip organisasi :

1. Setiap satuan organisasi sebaiknya dibebani tidak lebih dari

satu fungsi pokok ;

2. Setiap fungsi hanya terdiri dari kegiatan – kegiatan yang

homogen.

Departementasi vertikal dilakukan berdasarkan tinjauan vertikal pada

diferensiasi fungsi. Dalam proses departementasi vertikal harus

diperhatikan prinsip – prinsip :

1. Setiap organisasi memerlukan pengkoordinasian ;

2. Setiap organisasi memerlukan adanya hierarki.

13

Page 14: Makalah Manajemen

Dengan departementasi horizontal dan vertikal terciptalah satuan –

satuan organisasi utama. Makin luas ruang lingkup tujuan, makin

berat tugas pokok dan fungsi – fungsi yang dipikul organisasi

Penetapan Otoritas Organisasi

Satuan – satuan orgnisasi yang terjelma senagai hasil proses

departementasi menjelmakan pula berbagai macam posisi atau

jabatan : Biro, Bagian, Sekretariat dan lain – lain. Dalam organisasi

apapun setiap pejabat dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya

selalu didasari oleh otoritas – organisasi yang melekat pada jabatan

yang dipangkunya. Dengan lain perkataan setiap posisi baru

mempunyai arti setelah dilekati dengan otoritas organisasi.

Staffing

Staffing adalah rekrutering serta penempatan orang pada satuan –

satuan organisasi yang telah tercipta dalam proses departementasi.

Fasilitating

Proses terakhir dalam penyusunan organisasi adalah pemberian

kelengkapanberupa peralatan. Fasilitaas yang harus diberikan dapat

berwujud materiil dan / atau keuangan.

2. Produksi

Dalam organisasi tersebut memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi,

yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikkan faedah

atau manfaat dari suatu barang. Jadi, inti dari proses produksi merupakan suatu

proses untuk merubah atau menghasilkan barang yang baru supaya bisa manfaat

14

Page 15: Makalah Manajemen

yang lebih bagi yang menggunakannya. Secara luas, usaha – usaha produksi ini

dapat digolongkan kedalam :

a. Produksi langsung yang merupakan usaha – usaha untuk menghasilkan atau

mendapatkan barang secara langsung, yang meliputi produksi primer ( usaha

mendapatkan barang – barang langsung dari alam ) dan produksi sekunder

( usaha menggunakan bahan – bahan material agar bertambah manfaatnya).

b. Produksi tidak langsung yang merupakan suatu proses dimana dalam hal ini

tidak menaikkan nilai penggunaan, tetapi memberikan jasa – jasa yang

sangat berguna bagi perusahaan, contohnya adalah jasa yang diberikan para

akuntan, ilmuan, dan sebagainya.

3. Sumber – Sumber Ekonomi

Pada pokoknya, sumber – sumber ekonomi yang ada juga sering disebut

faktor – faktor produksi ini yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan dapat

dikelompokkan kedalam :

a. Manusia

b. Uang

c. Material

d. Metode

Keempat sumber ekonomi diatas dikenal dengan singkatan 4M. Produksi tidak

akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber – sumber tersebut. Sumber -

sumber ekonomi disebut juga dengan input atau faktor – faktor produksi,

penggunaannya mempunyai konsekuensi kepada perusahaan. Gaji atau upah

harus dibayarkan kepada para pekerja atas penggunaan tenaganya; bunga harus

dibayarkan kepada seorang investor atas penggunaan modalnya; sewa harus

dibayarkan kepada pemilih; dan akhirnya penggunaan metode yang baik akan

menghasilkan suatu keuntungan; dan masing – masing faktor tersebut

mempunyai karakteristik yang berbeda – beda.

15

Page 16: Makalah Manajemen

4. Kebutuhan

Suatu perusahaan tidak akan memenuhi semua kebutuhan manusia,

melainkan sebagian saja. Sedangkan, sebagian yang lain dipenuhi oleh

perusahaan yang lain pula. Oleh karena itu, kebutuhan setiap manusia tidak akan

bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri begitu pula perusahaan, dan inilah yang

akhirnya menimbulkan banyak perusahaan – perusahaan yang didirikan dengan

memproduksi barang yang belum pernah diproduksi sebelumnya, guna

memenuhi semua kebutuhan manusia, walaupun tak semua kebutuhan manusia

itu dapat diciptakan oleh pabrik – pabrik atau perusahaan – perusahaan yang

ada.

5. Cara Yang Menguntungkan

Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan

haruslah menggunakan cara – cara yang menguntungkan, artinya cara – cara

yang ditempuh itu harus memperhatikan prinsip – prinsip efisien. Pemborosan

dan cara – cara yang kurang menguntungkan sebaiknya dihindari.

Cara – cara yang menguntungkan bagi tiap – tiap perusahaan belum tentu sama

baiknya bagi perusahaan lain. Oleh karena itu, cara – cara yang digunakan tiap

perusahaan akan berbeda satu sama lain.

Dari semua data – data serta keterangan di atas, kami harap anda akan sedikit

memahami akan isi yang akan kami berikan nantinya. Dengan demikian, pada bab

selanjutnya, kami akan memberikan sedikti gambaran tentang permasalahan -

permasalahan yang ada pada perusahaan yang menjadi objek penelitian kelompok

kami. Adapun permasalahan yang akan coba kami cari pemecahannya itu antara lain

adalah :

1. Bidang Produksi.

Dalam bidang produksi, selama ini perusahaan yang kami teliti tidak

mengalami kesulitan yang sangat berarti. Karena, seperti yang kami ceritakan

sebelumnya, dalam melakukan atau menjalankan bisnis kue mochi ini tidak

16

Page 17: Makalah Manajemen

usah khawatir tentang masalah bahan baku, karena bahan baku sangat mudah

didaptkan dipasaran dan bisa tergolong murah.

Dalam bidang produksi terdapat langkah – langkah dalam pembuatan kue

mochi, diantaranya :

A. Pembuatan adonan kue mochi dengan cara dipanaskan dalam wajan.

B. Penggorengan kacang tanah tanpa minyak untuk isi kue mochi.

C. Pemotongan adonan, yang dipotong dadu untuk memudahkan dalam

pengisian kacang tanah yang telah ditumbuk halus.

D. Pengisian kue mochi yang telah dipotong dadu dengan isi kacang tanah

yang telah ditumbuk halus.

E. Proses terakhir, yakni pengemasan kue mochi dan mchi siap dipasarkan.

2. Bidang Keuangan (Financial).

Di bidang keuangan, modal dalam mendirikan PT. Bakat Jaya yang

bergerak dalam pembuatan kue mochi ini sebesar 90 juta rupiah dan

perbulannya mencapai omzet sebesar 30 hingga 40 juta rupiah.

3. Bidang Sumber Daya Manusia (Human Resources).

Di bidang sumber daya manusia, Perusahaan Bakat Jaya tergolong

mudah dalam mendapatkan / perekrutan pegawai. Pemilik perusahaan

mempunyai kebijakan yang menurut penulis “unik”. Kebijakan tersebut yakni

berupa kepercayaan kepada karyawan - karyawannya yang terdiri dari lima

orang dari pihak keluarga dan delapan orang merupakan tetangga dari pemilik

perusahaan. Dengan kebijakan yang seperti itu, pemilik perusahaan tidak

mengekang kinerja dari karyawan - karyawannya. Namun bukan pula

membebaskan begitu saja karyawan - karyawannya dalam bertindak. Dalam

arti disini, pemilik perusahaan menyerahkan sepenuhnya kinerja perusahaan

kepada karyawan – karyawannya, khususnya dalam proses pembuatan mochi

17

Page 18: Makalah Manajemen

di pabrik dan meminta kepada para karyawannya agar menganggap usaha

yang sedang dijalaninya itu sebagai milik pribadi.

4. Bidang Pemasaran (Marketing).

Dari faktor intern cenderung tidak ada permasalahan, namun dari faktor

ekstern, PT. Bakat Jaya memiliki permasalahan, khususnya dalam bidang

pemasaran, yakni tidak dipasarkannya / disuplainya produk ke toko-toko di

sekitar Sukabumi sendiri maupun daerah – daerah lain di Indonesia. Ciri

manajemen pemasaran yang dikembangkan PT. Bakat Jaya ini yakni tidak

disuplainya produk mochi buatannya ke toko-toko, baik di Sukabumi sendiri

maupun luar daerah di Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti PT. Bakat

Jaya tidak diminati orang-orang yang hendak membeli kue mochi. Tetapi, bagi

orang-orang yang ingin merasakan lezatnya kue mochi dengan berbagai rasa

dapat datang langsung ke sentra pembuatan kue mochi ini di Jalan Kenari No.

24 Sukabumi. Selain dikenal di skala nasional, kue mochi produksi PT. Bakat

Jaya ini juga dikenal oleh mancanegara. Terbukti, kue mochi PT. Bakat Jaya

ini pernah diekspor ke negara Belanda dan Singapura. Menurut pemilik PT.

Bakat Jaya ini, bila sampai disuplai ke toko-toko di Sukabumi maupun di

daerah lain, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi PT. Bakat Jaya sendiri.

Maksud dikhawatirkan akan berdampak buruk disini, yakni bila sampai

dipasarkan pada toko-toko di Sukabumi sendiri maupun di daerah-daerah

lainnya di Indonesia kue mochi yang telah lama disebutkan masih baru,

sehingga konsumen (customer) merasa tertipu oleh produsen yang membuat

kue mochi, dan itu merupakan kerugian bagi perusahaan Bakat Jaya. Karena

bagi PT. Bakat Jaya, kepercayaan pembeli amat berharga.

Karena dalam pembuatan kue mochi ini tidak menggunakan bahan

pengawet, maka kue mochi hanya bisa bertahan 3 sampai 4 hari, dan paling

lama bertahan selama satu minggu. Biasanya, bila kue mochi yang melebihi

batas satu minggu akan berbau tengik. Oleh karena itu, dalam bidang

pemasarannya, PT. Bakat Jaya ini terkesan sangat hati-hati dalam bidang

memasarkan produknya.

18

Page 19: Makalah Manajemen

Untuk pemasarannya sendiri, PT. Bakat Jaya memasarkan produknya

disamping rumah pemilik perusahaan, yakni di Jalan Kenari No. 24 –

Sukabumi.

19

Page 20: Makalah Manajemen

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ini, kami akan mencoba untuk sedikit membahas mengenai

permasalahan – permasalahan yang ada pada PT. Bakat Jaya. Dengan melalui

beberapa proses yang kami lalui selama melakukan penelitian, berikut adalah

permasalahan yang dihadapi oleh PT. Bakat Jaya selama berdiri hingga saat ini, dan

dalam bab ini pula kami akan mencoba untuk sedikit memberikan pemecahan masalah

dari masalah – masalah yang timbul di PT. Bakat Jaya ini.

1. Bidang Produksi

Dalam bidang produksi, PT. Bakat Jaya cukup baik dalam hal memproduksi

kue mochi, karena selain mereka telah cukup lama dan memang merupakan

budaya nenek moyang mereka sejak lama, ternyata bahan – bahan untuk

pembuatan kue mochi ini mudah didapat dan harganya pun tergolong murah.

Meskipun begitu, proses pembuatan atau produksinya sebaiknya tidak diberikan

keleluasaan yang berlebih. Karena dikhawatirkan, mungkin ada saja oknum –

oknum yang menyalahi prosedur atau peraturan – peratuaran yang telah dibuat

diperusahaan itu.

Karena itu, guna mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan di masa

yang akan datang sebaiknya pihak pemilik perusahaan melakukan pengawasan

(controlling). Pengendalian produksi disini merupakan serangkaian prosedur

yang bertujuan untuk mengkoordinir seluruh elemen proses produktif (pekerja,

mesin, peralatan, dan material) kedalam satu aliran dimana aliran tersebut akan

memberikan hasil dengan gangguan yang minimum ongkos terendah, dan

kemungkinan waktu tercepat. Dalam hal ini, terdapat dua macam pengendalian

produksi, yakni :

20

Page 21: Makalah Manajemen

a. order control, merupakan jenis dari pengendalian produksi yang sering

digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu

menerima pesanan – pesanan .

b. flow control, merupakan jenis dari pengendalian produksi yang biasnya

digunakan dalam pabrik – pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan

dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat

persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

Dalam pengendalian dari kedua jenis ini, kira – kira sama dan fungsinya adalah

untuk menentukan apakah arus material dalam pabrik sudahh sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan atau tidak; atau untuk mengetahuai apakah semua

telah berjalan sesuai rencana atau tidak. Dalam hal ini, meskipun pemilik

perusahaan tidak dapat mengawasi secara langsung, tetapi pemilik perusahaan

dapat memberikan kepercayaan kepada salah satu pihak keluarga yang bekerja

sebagai penyelia (mandor) / manajer operasional di bidang produksi untuk

mengawasi jalannya proses produksi.

Dengan cara itu, hal –hal yang tidak diinginkan dalam bidang produksi dapat

diantisipasi dan dapat lebih dimintai pertanggung jawaban yang lebih fokus,

yakni pihak penyelia (mandor) / manajer operasional yang bertugas sebagai

pengawas dalam pembuatan kue mochi bila dalam proses produksi terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan.

2. Bidang Keuangan (Financial)

Jika dilihat dari keterangan yang diberikan oleh pemilik perusahaan, yakni

Bapak Ujang dan Ibu Sri, nampaknya dari pertama kali berdiri perusahaan ini

tidak mengalami masalah dengan masalah dana. Padahal, seperti yang kita tahu,

masalah dana merupakan masalah yang klasik dan tidak asing lagi bagi kita,

ketika seseorang akan memulai suatu usaha. Kebanyakan dari mereka pasti akan

mengeluh dengan dana mereka yang minim. Padahal, jika dilihat dari PT. Bakat

Jaya ini, pada mulanya perusahaan ini didirikan dengan modal yang tidak cukup

besar dalam memulai suatu bisnis dan bahkan suatu perusahaan, yakni hanya

21

Page 22: Makalah Manajemen

dengan modal 90 juta rupiah. Tetapi, dengan kemauan dan kematangan berpikir

yang sudah lama terasah, hingga saat ini perusahaan tersebut tetap eksis dan

memperoleh pendapatan atau laba antara 30 – 40 juta rupiah perbulannya.

Jadi, bagi siapa saja yang ingin memulai suatu usaha, janganlah takut dengan

masalah keuangan, lihatlah mereka yang telah sukses dalam menjalankan

usahanya walaupun dengan modal yang tidak cukup besar.

3. Bidang Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Dalam bidang sumber daya manusia, PT. Bakat Jaya juga cenderung tidak

ada masalah, baik dalam hal kualitas dan kuantitas karyawan maupun dalam hal

perekrutan karyawan yang mudah secara manajemen organisasi.

Namun, meskipun maksud pemilik perusahaan mulia kerena kebijakan

“uniknya”, yang menyerahkan sepenuhnya kepada para karyawan, sehingga

menurut kami hal tersebut akan menimbulkan suatu hal yang riskan yang

mungkin saja didalam tiap pribadi pekerjanya ada pemikiran bahwa perusahaan

tersebut adalah milik mereka. Tapi saya yakin, dibalik kebijakan Bapak Ujang

yang menurut saya agak riskan tadi, ada rasa kekeluargaan yang ingin Bapak

Ujang Bangun dalam perusahaannya. Suasana kekeluargaan yang saat ini sangat

sulit ditemukan diperusahaan – perusahaan yang ada.

Dan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, untuk mencegah (antisipasi) hal –

hal yang tidak diinginkan. Sebaiknya pemilik perusahaan melakukan

controlling, yakni mengawasi secara langsung kinerja para pegawai dalam hal

proses pembuatan kue mochi. Atau bila pemilik perusahaan tidak dapat

melakukan hal itu dikarenakan sibuk atau tak ada waktu untuk melaksanakan

itu, sebaiknya pemilik perusahaan memberikan kepercayaan kepada salah satu

pegawai sebagai pengawas (supervisor) untuk mengawasi kinerja para pegawai

dalam proses pembuatan kue mochi.

4. Bidang Pemasaran (Marketing)

Dalam masalah pemasaran penganan hasil produksi perusahaan ini, Bapak

Ujang mengambil keputusan yang sedikit cukup aneh bagi seorang

22

Page 23: Makalah Manajemen

pebisnis,yakni tidak memasarkannya kepada toko – toko yang ada di daerah

Sukabumi atau daerah lain, kecuali tempat pemasaran yang berada dekat dengan

tempat produksi mereka.

Pada awalnya kami memang merasa heran, kenapa Bapak Ujang bisa berpikiran

sedemikian rupa untuk tidak memasarkan panganan buatannya itu ke tempat

lain. Tapi, setelah kami diberikan penjelasan mengenai keputusannya itu, kami

mulai mengerti. Bapak Ujang sengaja tidak memasrkan panganan buatannya ke

tempat lain karena berpikir jika kue mochi merupakan makanan yang tidak

tahan lama (mochi tidak menggunakan bahan pengawet), sehingga sangat sulia

untuk mengendalikan kualitas produknya dipasaran nanti. Bapak Ujang pun

menambahkan jika ia berpikir mungkin saja ada toko – toko yang masih akan

menjual kue buatannya, walaupun sudah lama dan tidak layak untuk dikonsumsi

lagi yang akan sangat berpengaruh besar pada citra serta penilaian public

terhadap perusahaan mereka.

Memang sulit untuk memberikan jalan keluar atau hanya memberi saran

untuk msalah yang separti itu, tapi jika memang Bapak Ujang ingin melebarkan

sayap perusahaannya itu dan ingin ekspansi perusahaannya untuk jadi

perusahaan yang lebih besar, sebaiknya Bapak Ujang memiliki sedikit

keberanian untuk sekadar membuka cabang baru bagi penjualan panganan

buatan perusahaannya itu.

23

Page 24: Makalah Manajemen

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dipaparkan pada bab - bab sebelumnya dari keseluruhan karya tulis ini,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Industri seringkali dikaitkan dengan adanya mekanisme, teknologi, dan hal –

hal lainnya yang dari negara yang sudah maju. Jadi, dapat dikatakan bahwa

sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi

barang – barang yang sama, untuk pasar yang sama pula.

2. Pengertian Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan

dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan

dengan cara yang menguntungkan. Dari penjelasan itu, dapat diambil bahwa

ada lima unsur yang penting, yakni:

Organisasi

Produksi

Sumber-sumber ekonomi

Kebutuhan

Cara yang menguntungkan

3. Pengorganisasian pada umumnya diartikan sebagai keseluruhan proses

pengelompokan orang-orang, alat-alat tugas tanggung jawab atau wewenang

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan

sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. Saran

24

Page 25: Makalah Manajemen

Berdasarkan kesimpulan – kesimpulan yang dipaparkan diatas, penulis mencoba

memberikan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi PT. Bakat Jaya,

yaitu sebagai berikut :

a. Dalam fungsi manajemen, PT Bakat Jaya harus lebih ditingkatkan lagi

dalam hal controlling (pengawasan) dalam proses produksi pembuatan kue

mochi.

b. Untuk mendapatkan omzet yang lebih besar lagi, maka PT. Bakat Jaya

sebaiknya membuka cabang, baik di Sukabumi maupun di daerah – daerah

lainnya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 26: Makalah Manajemen

Sarwoto, Drs, dasar-dasar organisasi management, Ghalia Indonesia,

Cetakan Kedua, 1979

Theresa, Olga, Taruli, Peranan Personal Selling Dalam Rangka Meningkatkan

Minat konsumen Program Askes Komersial PT. ASKES (PERSERO), 2007

Basuswasta , Pengantar Bisnis Modern :Edisi Ketiga. Liberty

Yogyakarta.1998

26