Upload
idhostinger-hostinger
View
675
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM AGRIBISNIS
Pada tahun 1960, orang berpikir bahwa pertanian adalah farming atau
bertani dan peternakan. Pendapat itu masih terus digunakan hingga tahun 1960.
Tapi saat ini sangat berbeda. Pertanian telah berkembang ke Agribisnis dan telah
menjadi sistem yang kompleks dan luas yang mencapai sektor di luar pertanian,
termasuk pengolahan hingga pendistribusian makanan ke konsumen. Perhatikan
gambar berikut
Agribisnis tidak hanya mencakup pertanian di lahan tetapi juga orang dan
perusahaan yang menyediakan input (Contohnya: biji/benih, bahan-bahan kimia,
dan kredit), proses menjadi output (contoh: es cream, roti) dan distribusi serta
penjualan produk ke konsumen (contoh: restoran, supermaket).
Sistem agribisnis adalah gabungan antara pertanian, hulu, hilir, dan jasa
penunjangnya yang terkait satu sama lain. Bahkan sekarang ini hulu, hilir, dan
jasa penunjangnya yang kita sebut off-farm lebih penting dibandingkan on-farm 1
1. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=9&aid=1763
Latar Belakang terjadinya Sistem Agribisnis
Pada akhir tahun 1950, rata-rata petani Amerika memproduksi makanan
yang hanya cukup untuk 4 orang. Konsekuensinya mereka hanya memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. Mereka memproduksi sendiri input yang mereka
butuhkan untuk produksi seperti benih dan peralatan-peralatan sederhana.
Pada saat itu, lahan masih melimpah dan relatif tidak mahal tetapi jumlah
pekerja langka. Para pekerja biasanya hanya bekerja untuk mencari modal untuk
bertani secara mandiri. Setiap peperangan yang terjadi, para petani selalu
merasakan adanya kenaikan produk pertanian secara luar signifikan. Kondisi ini
mendorong mereka untuk memproduksi yang lebih banyak. Tetapi akibat
peperangan yang terjadi membuat para petani muda alih profesi dari pertanian
dan kemudian menyebabkan upah tenaga kerja menjadi meningkat atau lebih
mahal dari sebelumnya.
Untuk merespon kondisi ini, para petani di US kemudian tertarik untuk
mengadopsi teknologi baru untuk penghematan tenaga kerja melalui manufaktur
atau perusahaan-perusahaan yang menyediakan input. Petani merasa manufaktur
mendatangkan keuntungan yang banyak dan mereka mulai membeli input-input
tersebut yang dahulu mereka buat sendiri. Kondisi ini membuat perusahaan
membangun bisnis yang berfokus pada pembuatan input-input yang dibutuhkan
petani seperti benih dan lain-lain.
Disaat yang sama, teknologi modern telah dapat membuat makanan yang
diawetkan. Saat itu komoditas pertanian hanya tersedia saat panen saja, sebagai
contoh: buah cheri digunakan untuk membuat Pie dan itu hanya tersedia saat
musim semi. Banyak orang mencoba untuk menambah jumlah cheri salah satunya
dengan cara pengalengan.
Teknologi modern untuk memproses makanan yang memungkinkan untuk
membuat kue Pie lebih murah jika dibandingkan membuat sendiri. Kenyataannya,
konsumen lebih suka membeli Pie yang siap makan. Perusahaan yang dapat
memenuhi permintaan konsumen akan menjadi bagian utama dalam agribisnis dan
inilah yang disebut sektor pemrosesan dalam agribisnis.
Istilah agribisnis dikenalkan oleh Davis dan Goldberg di tahun 1957. Kata
itu (agribisnis) menggambarkan dari sektor input pertanian, sektor produksi dan
sektor pemrosesan hasil oleh perusahaan.
CAKUPAN AGRIBISNIS
Agribisnis merupakan bagian terbesar dalam perekonomian US.
Disamping menghasilkan pakaian dan makanan, agribisnis juga menghasilkan
sekitar 17% GDP US dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18%.
Petani Amerika menjadi sangat efisien dalam memproduksi, mereka dapat
memenuhi kebutuhan ± 78 orang. Meskipun begitu, kesuksesan produksi
pertanian hanya menggambarkan sebagian kecil dari sistem agribisnis.
Gambar 1.2, menggambarkan kesuksesan pertanian dalam memproduksi output
Gambar 1.3, Kesuksesan pertanian dalam menyerap tenaga kerja
Jika dihitung dengan uang. Penjualan di tahun 1986, penjualan input
pertanian mencapai $93 juta. Meliputi barang dan servis dari petani dan peternak.
Penjualan komoditas yang dihasilkan dari penggunaan sektor input mencapai
$135 juta. Pemrosesan perusahaan yang mengubah hasil produksi menjadi sesuai
dengan kebutuhan konsumen (dijual) menghasilkan $350.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sektor pemrosesan hasil
produksi menjadi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen adalah bagian
terbesar dalam agribisnis (pendapatan terbesar). Dimana cakupan agribisnis
meliputi sekor input pertanian, sektor produksi dan sektor
pemrosesan/manufaktur.
SEKTOR INPUT PERTANIAN
Sektor input pertanian adalah bagian utama dalam agribisnis. Sektor input
menyediakan bibit, kredit, mesin, bahan bakar dan lain-lain bagi petani. Sektor ini
menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup
Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar
penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu,
tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk. Penyedia input
menyediakan jumlah input yang cukup bagi para produsen (petani, produsen
benih, dll)
Peningkatan harga upah dari pekerja menyebabkan terjadi perubahan dari
penggunaan tenaga kerja ke pembelian input untuk produksi. Lihat gambar 1.5
Pergantian sebagian tenaga kerja menjadi penggunaan input yang dibeli
oleh petani ternyata dapat meningkatkan produksi petani dan mempermurah biaya
yang dibutuhkan, dengan sedikit tenaga kerja sebelumnya. Sebagai dampaknya,
penggunaan tenaga kerja menurun hingga 50%.
Salah satu contoh pembelian input yang dapat menghemat biaya petani
adalah penggunaan energi. Mulanya energi diperoleh petani dari pekerja dan
binatang ternak mereka, kemudian berubah ke penggunaan tenaga mekanik dan
motor-motor eletrik. Perubahan kedua terjadi pada tahun 1970, dimana petani
melakukan penghematan terhadap bahan bakar untuk peralatan mereka dengan
tetap meningkatkan produksi.
SEKTOR PRODUKSI
Sektor produksi juga merupakan bagian utama dalam agribisnis. Sektor ini
mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer pertanian. Yang termasuk dalam kegiatan ini
adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani
dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani
yang intensif dan sustainable (berkelanjutan), artinya meningkatkan produktivitas
lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-
kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga
ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem,
artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
Sektor produksi terdiri dari 3 juta petani dan peternak yang
mengoperasikan kurang lebih 3,2 juta lahan pertanian. Petani dan peternak ini
menggunakan 1 milyar hektar lahan, dan hampir setengahnya dekat dengan US.
Sejak tahun 1930, trend sektor ini mengalami perkembangan. Pertanian
dan peternakan menjadi lebih memiliki fokus-fokus tertentu. Meskipun begitu,
pergerakan perkembangan, kerjasama, individual masih dipengaruhi jumlah lahan
pertanian. Banyak perusahaan pertanian yang dimiliki oleh keluarga yang
mencari/berusaha melakukan merger atau penggabungan untuk mendapatkan
modal lebih banyak dan meningkatkan produksinya.
Dengan pengkhususan dalam memproduksi ke dalam satu atau dua jenis
produk, produsen dapat mengefisiensikan kegiatan mereka. Peningkatan efisiensi
dapat dilihat pada gambar 1-6 yang menunjukkan total input yang tersisa
mendekati konstan/tetap ketika output bertambah. Peningkatan luar biasa dalam
pertanian terjadi antara tahun 1976-1986, yaitu 29%.
Pendapatan kotor dan bersih pertanian cenderung tidak stabil, karena
jumlah pembelian input umumnya meningkat setiap tahunnya. Pendapatan kotor
pertanian yang dipengaruhi oleh harga komoditas, kebijakan pemerintah serta
komoditas ekspor memiliki trend yang berbeda. Ketika pendapatan kotor
pertanian turun secara drastis di tahun 1980-an, pembelian atau permintaan
terhadap input pertanian tidak turun. Keadaan ini menekan pendapatan bersih
pertanian dan membahayakan keuangan para petani.
Sebagian besar dari total pendapatan pertanian berasal dari penjualan hasil
komoditas pertanian ke luar negeri (eksport). Kurang lebih 17% GDP US di
peroleh dari ini. Lihat table 1.3 . Eksport ini tidak hanya bermanfaat bagi petani,
tetapi tentu saja akan menyediakan lapanan pekerjaan di bidang lain.
Sektor produksi telah menjadi bagian yang penting dalam perubahan di
agribisnis. Beberapa produsen kecil telah tumbuh menjadi besar dan efisien
dengan memfokuskan ke dalam komoditas tertentu. Adalah sangat penting bagi
produsen untuk memahami market/pasar pertanian serta kondisi-kondisi alam
pertanian.
SEKTOR PENGOLAHAN HASIL/MANUFAKTUR
Sektor pengolahan hasil/manufaktur meliputi semua individu dan
perusahaan yang memproses komoditas pertanian, pabrik makanan (tepung, telur
serta input-input lain untuk membuat roti) dan didistribusikan ke konsumen akhir.
Jumlah dari pekerja sektor ini diperkirakan mencapai 14 juta orang yang dimulai
dari mereka yang bekerja di pembentukan/membuat benih menjadi buah-buahan
dan sayuran. Dan memprosesnya hingga menjadi barang yang dibutuhkan
konsumen serta pendistribusiannya ke pasar dan restauran-restauran.
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat
petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca
panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud
untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut.
Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian,
penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu. Selain itu
kegiatan ini mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik
untuk pasar domestik maupun ekspor. Yang mana kegiatan ini juga disertai
dengan adanya pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market
intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.
Agribisnis tercatat memiliki 500 industri dan non-industri di Amerika,
disajikan pada table 1.5
Sektor manufaktur memperoleh bahan baku komoditas pertanian dari produsen
dan kemudian memproses barang tersebut menjadi produk makanan yang dijual
pada suatu waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan oleh konsumen.
Harga dari kegiatan-kegiatan diatas diserahkan pada Marketing Bill. Pada
tahun 1985 marketing bill mencapai $257 milyar dan menggambarkan 70%.
Total yang dihabiskan konsumen dalam mengkonsumsi makanan. Lihat gambar
1.9
Perusahaan yang bergerak dalam bidang Prosesing telah berkembang dan
menguasai kegiatan-kegiatan ekonomi dalam skala besar. Ketika jumlah mereka
(perusahaan besar) menjadi sedikit, mereka akan cenderung bersaing secara sengit
dan mereka akan menjadi sangat responsif terhadap apa yang dibutuhkan
konsumen. Sebagai contohnya adalah, peningkatan kenyamanan dalam makanan
seperti kentang instan, daging instant yang semua itu terjadi karena perubahan
gaya hidup.
Kesimpulan
Agribisnis tidak hanya mencakup pertanian di lahan tetapi juga sektor
input pertanian, sektor produksi, sektor pengolahan hasil/manufaktur
Sektor input mencakup penyediaan bibit, kredit, mesin, bahan bakar dan
lain-lain bagi petani (pengadaan dan penyaluran)
Sektor produksi mencakup perencanaan pemilihan lokasi, pemilihan
komoditas, pemilihan teknologi dan pola usahatani
Sektor produksi mencakup perencanaan pemilihan lokasi, pemilihan
komoditas, pemilihan teknologi dan pola usahatani
Sektor manufaktur merupakan sector yang paling banyak menyerap tenaga
kerja dan menguntungkan.