16
SISTEM AGRIBISNIS Pada tahun 1960, orang berpikir bahwa pertanian adalah farming atau bertani dan peternakan. Pendapat itu masih terus digunakan hingga tahun 1960. Tapi saat ini sangat berbeda. Pertanian telah berkembang ke Agribisnis dan telah menjadi sistem yang kompleks dan luas yang mencapai sektor di luar pertanian, termasuk pengolahan hingga pendistribusian makanan ke konsumen. Perhatikan gambar berikut

Makalah Sistem Agribisnis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem Agribisnis

SISTEM AGRIBISNIS

Pada tahun 1960, orang berpikir bahwa pertanian adalah farming atau

bertani dan peternakan. Pendapat itu masih terus digunakan hingga tahun 1960.

Tapi saat ini sangat berbeda. Pertanian telah berkembang ke Agribisnis dan telah

menjadi sistem yang kompleks dan luas yang mencapai sektor di luar pertanian,

termasuk pengolahan hingga pendistribusian makanan ke konsumen. Perhatikan

gambar berikut

Agribisnis tidak hanya mencakup pertanian di lahan tetapi juga orang dan

perusahaan yang menyediakan input (Contohnya: biji/benih, bahan-bahan kimia,

dan kredit), proses menjadi output (contoh: es cream, roti) dan distribusi serta

penjualan produk ke konsumen (contoh: restoran, supermaket).

Sistem agribisnis adalah gabungan antara pertanian, hulu, hilir, dan jasa

penunjangnya yang terkait satu sama lain. Bahkan sekarang ini hulu, hilir, dan

jasa penunjangnya yang kita sebut off-farm lebih penting dibandingkan on-farm 1

1. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=9&aid=1763

Page 2: Makalah Sistem Agribisnis

Latar Belakang terjadinya Sistem Agribisnis

Pada akhir tahun 1950, rata-rata petani Amerika memproduksi makanan

yang hanya cukup untuk 4 orang. Konsekuensinya mereka hanya memenuhi

kebutuhan mereka sendiri. Mereka memproduksi sendiri input yang mereka

butuhkan untuk produksi seperti benih dan peralatan-peralatan sederhana.

Pada saat itu, lahan masih melimpah dan relatif tidak mahal tetapi jumlah

pekerja langka. Para pekerja biasanya hanya bekerja untuk mencari modal untuk

bertani secara mandiri. Setiap peperangan yang terjadi, para petani selalu

merasakan adanya kenaikan produk pertanian secara luar signifikan. Kondisi ini

mendorong mereka untuk memproduksi yang lebih banyak. Tetapi akibat

peperangan yang terjadi membuat para petani muda alih profesi dari pertanian

dan kemudian menyebabkan upah tenaga kerja menjadi meningkat atau lebih

mahal dari sebelumnya.

Untuk merespon kondisi ini, para petani di US kemudian tertarik untuk

mengadopsi teknologi baru untuk penghematan tenaga kerja melalui manufaktur

atau perusahaan-perusahaan yang menyediakan input. Petani merasa manufaktur

mendatangkan keuntungan yang banyak dan mereka mulai membeli input-input

tersebut yang dahulu mereka buat sendiri. Kondisi ini membuat perusahaan

membangun bisnis yang berfokus pada pembuatan input-input yang dibutuhkan

petani seperti benih dan lain-lain.

Disaat yang sama, teknologi modern telah dapat membuat makanan yang

diawetkan. Saat itu komoditas pertanian hanya tersedia saat panen saja, sebagai

contoh: buah cheri digunakan untuk membuat Pie dan itu hanya tersedia saat

musim semi. Banyak orang mencoba untuk menambah jumlah cheri salah satunya

dengan cara pengalengan.

Teknologi modern untuk memproses makanan yang memungkinkan untuk

membuat kue Pie lebih murah jika dibandingkan membuat sendiri. Kenyataannya,

konsumen lebih suka membeli Pie yang siap makan. Perusahaan yang dapat

memenuhi permintaan konsumen akan menjadi bagian utama dalam agribisnis dan

inilah yang disebut sektor pemrosesan dalam agribisnis.

Page 3: Makalah Sistem Agribisnis

Istilah agribisnis dikenalkan oleh Davis dan Goldberg di tahun 1957. Kata

itu (agribisnis) menggambarkan dari sektor input pertanian, sektor produksi dan

sektor pemrosesan hasil oleh perusahaan.

CAKUPAN AGRIBISNIS

Agribisnis merupakan bagian terbesar dalam perekonomian US.

Disamping menghasilkan pakaian dan makanan, agribisnis juga menghasilkan

sekitar 17% GDP US dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18%.

Petani Amerika menjadi sangat efisien dalam memproduksi, mereka dapat

memenuhi kebutuhan ± 78 orang. Meskipun begitu, kesuksesan produksi

pertanian hanya menggambarkan sebagian kecil dari sistem agribisnis.

Gambar 1.2, menggambarkan kesuksesan pertanian dalam memproduksi output

Gambar 1.3, Kesuksesan pertanian dalam menyerap tenaga kerja

Page 4: Makalah Sistem Agribisnis

Jika dihitung dengan uang. Penjualan di tahun 1986, penjualan input

pertanian mencapai $93 juta. Meliputi barang dan servis dari petani dan peternak.

Penjualan komoditas yang dihasilkan dari penggunaan sektor input mencapai

$135 juta. Pemrosesan perusahaan yang mengubah hasil produksi menjadi sesuai

dengan kebutuhan konsumen (dijual) menghasilkan $350.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sektor pemrosesan hasil

produksi menjadi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen adalah bagian

terbesar dalam agribisnis (pendapatan terbesar). Dimana cakupan agribisnis

meliputi sekor input pertanian, sektor produksi dan sektor

pemrosesan/manufaktur.

SEKTOR INPUT PERTANIAN

Sektor input pertanian adalah bagian utama dalam agribisnis. Sektor input

menyediakan bibit, kredit, mesin, bahan bakar dan lain-lain bagi petani. Sektor ini

menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup

Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar

penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu,

tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk. Penyedia input

menyediakan jumlah input yang cukup bagi para produsen (petani, produsen

benih, dll)

Peningkatan harga upah dari pekerja menyebabkan terjadi perubahan dari

penggunaan tenaga kerja ke pembelian input untuk produksi. Lihat gambar 1.5

Page 5: Makalah Sistem Agribisnis

Pergantian sebagian tenaga kerja menjadi penggunaan input yang dibeli

oleh petani ternyata dapat meningkatkan produksi petani dan mempermurah biaya

yang dibutuhkan, dengan sedikit tenaga kerja sebelumnya. Sebagai dampaknya,

penggunaan tenaga kerja menurun hingga 50%.

Salah satu contoh pembelian input yang dapat menghemat biaya petani

adalah penggunaan energi. Mulanya energi diperoleh petani dari pekerja dan

binatang ternak mereka, kemudian berubah ke penggunaan tenaga mekanik dan

motor-motor eletrik. Perubahan kedua terjadi pada tahun 1970, dimana petani

melakukan penghematan terhadap bahan bakar untuk peralatan mereka dengan

tetap meningkatkan produksi.

SEKTOR PRODUKSI

Sektor produksi juga merupakan bagian utama dalam agribisnis. Sektor ini

mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka

meningkatkan produksi primer pertanian. Yang termasuk dalam kegiatan ini

adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani

dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani

Page 6: Makalah Sistem Agribisnis

yang intensif dan sustainable (berkelanjutan), artinya meningkatkan produktivitas

lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-

kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga

ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem,

artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka

Sektor produksi terdiri dari 3 juta petani dan peternak yang

mengoperasikan kurang lebih 3,2 juta lahan pertanian. Petani dan peternak ini

menggunakan 1 milyar hektar lahan, dan hampir setengahnya dekat dengan US.

Sejak tahun 1930, trend sektor ini mengalami perkembangan. Pertanian

dan peternakan menjadi lebih memiliki fokus-fokus tertentu. Meskipun begitu,

pergerakan perkembangan, kerjasama, individual masih dipengaruhi jumlah lahan

pertanian. Banyak perusahaan pertanian yang dimiliki oleh keluarga yang

mencari/berusaha melakukan merger atau penggabungan untuk mendapatkan

modal lebih banyak dan meningkatkan produksinya.

Dengan pengkhususan dalam memproduksi ke dalam satu atau dua jenis

produk, produsen dapat mengefisiensikan kegiatan mereka. Peningkatan efisiensi

dapat dilihat pada gambar 1-6 yang menunjukkan total input yang tersisa

mendekati konstan/tetap ketika output bertambah. Peningkatan luar biasa dalam

pertanian terjadi antara tahun 1976-1986, yaitu 29%.

Page 7: Makalah Sistem Agribisnis

Pendapatan kotor dan bersih pertanian cenderung tidak stabil, karena

jumlah pembelian input umumnya meningkat setiap tahunnya. Pendapatan kotor

pertanian yang dipengaruhi oleh harga komoditas, kebijakan pemerintah serta

komoditas ekspor memiliki trend yang berbeda. Ketika pendapatan kotor

pertanian turun secara drastis di tahun 1980-an, pembelian atau permintaan

terhadap input pertanian tidak turun. Keadaan ini menekan pendapatan bersih

pertanian dan membahayakan keuangan para petani.

Sebagian besar dari total pendapatan pertanian berasal dari penjualan hasil

komoditas pertanian ke luar negeri (eksport). Kurang lebih 17% GDP US di

peroleh dari ini. Lihat table 1.3 . Eksport ini tidak hanya bermanfaat bagi petani,

tetapi tentu saja akan menyediakan lapanan pekerjaan di bidang lain.

Sektor produksi telah menjadi bagian yang penting dalam perubahan di

agribisnis. Beberapa produsen kecil telah tumbuh menjadi besar dan efisien

dengan memfokuskan ke dalam komoditas tertentu. Adalah sangat penting bagi

produsen untuk memahami market/pasar pertanian serta kondisi-kondisi alam

pertanian.

SEKTOR PENGOLAHAN HASIL/MANUFAKTUR

Sektor pengolahan hasil/manufaktur meliputi semua individu dan

perusahaan yang memproses komoditas pertanian, pabrik makanan (tepung, telur

serta input-input lain untuk membuat roti) dan didistribusikan ke konsumen akhir.

Page 8: Makalah Sistem Agribisnis

Jumlah dari pekerja sektor ini diperkirakan mencapai 14 juta orang yang dimulai

dari mereka yang bekerja di pembentukan/membuat benih menjadi buah-buahan

dan sayuran. Dan memprosesnya hingga menjadi barang yang dibutuhkan

konsumen serta pendistribusiannya ke pasar dan restauran-restauran.

Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat

petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca

panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud

untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut.

Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian,

penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu. Selain itu

kegiatan ini mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik

untuk pasar domestik maupun ekspor. Yang mana kegiatan ini juga disertai

dengan adanya pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market

intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.

Agribisnis tercatat memiliki 500 industri dan non-industri di Amerika,

disajikan pada table 1.5

Page 9: Makalah Sistem Agribisnis

Sektor manufaktur memperoleh bahan baku komoditas pertanian dari produsen

dan kemudian memproses barang tersebut menjadi produk makanan yang dijual

pada suatu waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan oleh konsumen.

Harga dari kegiatan-kegiatan diatas diserahkan pada Marketing Bill. Pada

tahun 1985 marketing bill mencapai $257 milyar dan menggambarkan 70%.

Total yang dihabiskan konsumen dalam mengkonsumsi makanan. Lihat gambar

1.9

Page 10: Makalah Sistem Agribisnis

Perusahaan yang bergerak dalam bidang Prosesing telah berkembang dan

menguasai kegiatan-kegiatan ekonomi dalam skala besar. Ketika jumlah mereka

(perusahaan besar) menjadi sedikit, mereka akan cenderung bersaing secara sengit

dan mereka akan menjadi sangat responsif terhadap apa yang dibutuhkan

konsumen. Sebagai contohnya adalah, peningkatan kenyamanan dalam makanan

seperti kentang instan, daging instant yang semua itu terjadi karena perubahan

gaya hidup.

Page 11: Makalah Sistem Agribisnis

Kesimpulan

Agribisnis tidak hanya mencakup pertanian di lahan tetapi juga sektor

input pertanian, sektor produksi, sektor pengolahan hasil/manufaktur

Sektor input mencakup penyediaan bibit, kredit, mesin, bahan bakar dan

lain-lain bagi petani (pengadaan dan penyaluran)

Sektor produksi mencakup perencanaan pemilihan lokasi, pemilihan

komoditas, pemilihan teknologi dan pola usahatani

Sektor produksi mencakup perencanaan pemilihan lokasi, pemilihan

komoditas, pemilihan teknologi dan pola usahatani

Sektor manufaktur merupakan sector yang paling banyak menyerap tenaga

kerja dan menguntungkan.