22
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TUGAS MAKALAH KELOMPOK V” Makalah ini berisikan tentang informasi alat kecepatan fluida atau yang lebih khususnya membahas macam-macam alat yang digunakan dalam fluida, karakteristik alat serta fungsi dan cara penerapannya dalam aliran fluida. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang alat-alat fluida tersebut. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb. Yogyakarta,25 November 2012 Penyusun

Makalah pembuatan susu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembuatan susu dengan pelepah pisang

Citation preview

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul TUGAS MAKALAH KELOMPOK V

Makalah ini berisikan tentang informasi alat kecepatan fluida atau yang lebih khususnya membahas macam-macam alat yang digunakan dalam fluida, karakteristik alat serta fungsi dan cara penerapannya dalam aliran fluida. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang alat-alat fluida tersebut.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Wassalaamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta,25 November 2012Penyusun

DAFTAR ISI

ALAT UKUR ALIRAN FLUIDA

Alat yang digunakan untuk mengukur aliran sering disebut FLOWMETER. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan flow meter antara lain: flow sensors, interaksi antara sensor dan fluida dinyatakan dengan menggunakan teknik komputasi, transducers dan hubungannya dengan signal processing units, pengamatan/penilaian terhadap sistem secara keseluruhan pada keadaan ideal, disturbed, harsh, atau kondisi yang berpotensi meledak.Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makanan, air, pengolahan limbah, dll.Kuantitas yang diukur adalah volume flow rate, mass flow rate, flow velocity, atau lainnya.

I. Instalasi flowmeterAda dua cara instalasi flowmeters yaitu: inline and insertion. Model inline menghubungkan bagian upstream dan downstream pipa, sedangkan model insertion memasukan sensor probe ke dalam pipa. Umumnya flowmeters dengan model inline perlu dipasang pada suatu tempat dengan jarak tertentu dalam pipa yang lurus. Untuk model inline, sensor probe dimasukan dalam pipa yang memiliki diameter dalam yang sama dengan ukuran pipa dimana fluida tersebut diukur.

Gambar beberapa Flowmeter. Insertion flowmeter adalah lebih flexible dan lebih ekonomis dalam ukuran yang besar. Adapun inline design adalah lebih confined dan umumnya lebih mudah dikalibrasi.Wafer connection umumnya kurang luas penggunaannya dari pada flanged connection.

II. Dasar Pemilihan alat ukur aliran

Pemilihan jenis ditentukan oleh banyak factor, hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah: fasa fluida yang mengalir (gas, liquid, steam, etc.) Kondisi aliran (flow condition): (clean, dirty, viscous, abrasive, open channel, ect.) Kesesuaian fasa fluid dan teknologi flowmeter (dapat dilihat pada flowmeter selection page). Ukuran pipa atau saluran dan kecepatan aliran. Sifat fluida antara lain densitas (specific gravity), pressure, temperature, viscosity, and electronic conductivity. Kondisi lingkungan antara lain temperature, the arrangements (e.g., corrosive, explosive, indoor, outdoor), the installation method (insertion, clamped-on, or inline), Posisi flowmeter juga perlu diperhatikan termasuk penurunan tekanan maksimum yang diijinkan (maximum allowable pressure drop), diperlukan accuracy, repeatability, and cost (initial set up, maintenance, and training).

Berdasarkan hasil pengukurannya alat ukur dibedakan menjadi 2:

1. Kecepatan lokal : kecepatan fluida pada posisi tertentu.Misal: Tabung Pitot v=(r)2. Kecepatan total: kecepatan alir rata-rata seluruh penampang luas aliran.Misal: Orifice, Venturi, dan Rotameter

Berdasarkan cara pengukurannya alat ukur aliran dapat dikelompokkan menjadi 6:1. Displacement flow meters2. Current flow meters3. Tabung Pitot4. Venturi meters dan Orifice meter5. Area meter6. Manometer

III. Pengenalan Alat Ukur Laju Aliran Fluida

Dalam pabrik-pabrik pengolahan diperlengkapi dengan berbagai macam alat pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik adalah peralatan instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui dan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu peralatan instrument yang penting adalah alat ukur. Penggunaan alat ukur dalam pabrik sangat banyak digunakan, ini bertujuan untuk menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya pemeliharan dari alat-alat ukur tersebut. Alat-alat ukur instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida. Alat ukur aliran fluida dari dua bagian pokok yaitu :

1. Alat Ukur Primer Yang dimaksud alat ukur primer adalah bagian alat ukur yang berfungsi sebagai alat perasa (sensor).

2. Alat Ukur Sekunder

Sedangkan alat ukur sekunder adalah bagian yang mengubah dan menunjukkan besaran aliran yang dirasakan alat perasa supaya dapat dibaca. Alat ukur yang sering dijumpai dalam pabrik dibagi menurut fungsinya yaitu:

a. Alat Pengukur Kecepatan Aliran Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari fluida yang mengalir.

b. Alat Pengukuran Tekanan Alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukan besaran tekanan dari suatu fluida.

c. Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari permukaan suatu cairan

d. Alat Pengukur Temperatur

Alat yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran temperatur. Tujuan dari pada pengukuran aliran fluida adalah untuk mencegah kerusakan peralatan, untuk mendapatkan mutu produksi yang diinginkan dan mengontrol jalannya proses.

IV. Jenis Alat Ukur Aliran Fluida

Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak digunakan diantaranya alat ukur lainnya adalah alat ukur fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh konstruksinya yang sederhana dan pemasangannya yang mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi empat jenis yaitu :

1. Venturi meter2. Nozzle 3. Pitot tubes 4. Flat orifice 5. ManometerPada dasarnya prinsip kerja dari keempat alat ukur ini adalah sama yaitu bila aliran fluida yang mengalir melalui alat ukur ini mengalir maka akan terjadi perbedaan tekanan sebelum sesudah alat ini. Beda tekanan menjadi besar bila laju aliran yang diberikan kepada alat ini bertambah. . 1. Venturi Meter

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah. Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru. Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu : a. Bagian Inlet Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.

b. Inlet Cone

Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.

c. Throat (leher)

Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone. Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal. Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan. Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat

2. Flow Nozzle

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa. Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer. Pada flow nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow nozzle terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.

3. Pitot Tubes

Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sama halnya seperti plate orifice, pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan. Gambar 2.1. Flow Rate

4. Flat Orifice Alat ukur terdiri dari pipa dimana dibagian dalamnya diberi pelat berlubang lebih kecil dari ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan disisi pelat bagian inlet (P1) dan satu lagi dibagian sisi pelat bagian outlet (P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet, maka tekanan P1akan lebih besar dari tekanan outlet P2.

Gambar Orifice PlateJumlah fluida yang mengalir per satuan waktu ( m3/dt) adalah:

di mana : Q = jumlah fluida yang mengalir ( m3/dt) K = konstanta pipa A2= luas penampang pipa sempit P = tekanan fluida pada pipa 1 dan 2 = masa jenis fluida g = gravitasi bumi Rumus ini juga berlaku untuk pipa venturi

Keuntungan utama dari Orfice plate ini adalah dari :Konstruksi sederhanaUkuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.Harga pembuatan alat cukup murahOutput cukup besarKerugian menggunakan cara ini adalah :Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan terkumpul pada bagian pelat disisi inlet.Jangkauan pengukuran sangat rendahDimungkinkan terjadinya aliranTurbulensehingga menyebabkan kesalahan pengukuran jadi besar karena tidak mengikuti prinsip aliranLaminer.Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan rendah.

Agar dapat melakukan pengendalian atau proses-proses industri, kuantitas bahan yang masuk dan keluar dari proses perlu diketahui. Kebanyakan bahan ditransportasikan diusahakan dalam bentuk fluida, maka penting sekali mengukur kecepatan aliran fluida dalam pipa. Berbagai jenis meteran digunakan untuk mengukur laju arus seperti Flat orifice. Untuk plat orifice ini, fluida yang digunakan adalah jenis cair dan gas. Pada Flat orifice ini piringan harus bentuk plat dan tegak lurus pada sumbu pipa. Piringan tersebut harus bersih dan diletakkan pada perpipaan yang lurus untuk memastikan pola aliran yang normal dan tidak terganggu oleh fitting, kran atau peralatan lainnya. Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu penyempitan yang menyebabkan timbulnya suatu perbedaan tekanan pada fluida yang mengalir. Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :

4.1. Jenis Concentric Orifice4.2. Jenis Eccentric Orifice 4.3. Jenis Segmental Orifice

4.1. Jenis Concentric Orifice Pada jenis Concentric Orifice dipergunakan untuk semua jenis fluida yang tidak mengandung partikel-partikel padat. Concentric dibuat dengan mengebor port secara sentrik dalam bagian tengah. Tipe orifice ini lebih popular karena konstruksinya yang lebih sederhana dan mudah dibuat. Jenis ini dapat dilihat pada Gambar 2. 2.

Gambar 2.2. Flat Jenis Concentric Orifice

4.2. Jenis Eccentric Orifice Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara eccentric sehingga mencapai bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric orifice ini dipergunakan untuk fluida yang mengandung partikel-partikel padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang telah memiliki padatan. Bila padatan tidak berkumpul pada orifice, maka sisi orifice tidak akan mengalami kerusakan atau error dalam pengukurannya dapat dikurangi. Jenis Eccentric Orifice dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Flat Orifice Jenis Eccentric Orifice

4.3. Jenis Segmental Orifice

Pada jenis segmental orifice ini dipergunakan untuk mengukur laju aliran yang mengandung padatan, sama seperti jenis eccentric orifice hanya saja kalau jenis eccentric berbentuk lingkaran yang berada di bawah atau dekat dasar pipa, sedangkan kalau jenis segmental ini berlubang setengah lingkaran. Plat Orifice jenis Segmental dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Flat Orifice Jenis Segmental

5. Manometer Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).

5.1 Fungsi manometerManometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U (lihat Gambar 4-4) yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.

5.2 Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut :. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, h, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan.Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian h merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

5.3 Dimana manometer digunakan :Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan = v2/2g). Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran cairan diberikan oleh perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa, L adalah jarak antara dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah diameter pipa dan g adalah konstanta gravitasi.

V. Lokasi Peletakan Lubang ( Tap ) Beda Tekanan

Dalam pengambilan beda tekanan, lokasi lubang-lubang pengambilan beda tekanan dalam pengukuran besaran aliran fluida sangat penting baik dalam lubang sebelum alat ukur maupun sesudah alat ukur. Untuk pengukuran cairan, penumpukan sisa-sisa dari gas atau uap pada sambungan-sambungan antara pipa dan alat pengukur harus dihindari. Hal ini bertujuan agar pengukuran tidak meleset dan stabil. Maka lubang pengambilan beda tekanan pada umumnya ditempatkan pada bidang horizontal dari garis tengah pipa. Sama halnya untuk pengukuran gas, penumpukan sisa-sisa dari cairan atau uap harus dihindari, untuk itu lubang-lubang pengambilan beda tekanan biasanya ditempatkan pada bagian atas pipa. Tekanan awal dan akhir dari plat orifice akan sangat berbeda oleh jarak dari plat orifice. Oleh karena itu standart dari penentuan jarak ini tergantung dari pipa yang digunakan. Terlepas dari apakah orifice dipergunakan untuk pengukuran cairan, gas atau uap maka lokasi pengambilan beda tekanan untuk pengukuran dibagi dalam empat bentuk yaitu : 1. Flange Taps 2. Vena Contracta Taps3. Pipe Taps 4. Corner Taps

1. Flange Taps

Pada flange taps dapat diketahui bahwa jarak masing-masing lubang pengambilan beda tekanan terhadap plat orifice adalah satu inchi taps. Pada flange taps ini lubang-lubang pengambilan beda tekanannya terhadap flange taps itu sendiri. Flange taps pada umumnya dipergunakan untuk pipa-pipa yang berdiameter dua inchi ke atas. Di bawah dari ukuran dua inchi, flange taps tidak dapat dipergunakan karena membuat pengukuran meleset dan tidak stabil. Untuk flange taps yang tapsnya terletak di flensanya dapat berubah jika flensanya terlalu tebal dimana ditempatkan jauh dari plat orifice. Jenis Flange taps dapat dilihat pada Gambar 2.5. Bagian sisi dari plat orifice ini dipertahankan diantara flense dan dibuat setipis mungkin dan jarak tertentu dari orifice. Ketebalan plat orifice untuk flange taps dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1. Ketebalan Maksimuim Flat Orifice untuk Flange Taps

Gambar 2.5. Flange Taps

2. Vena Contracta Taps

Pada vena contracta taps, jarak lubang-lubang pengambilan beda tekanan ditempatkan berbeda dari sisi awal plat orifice dan akhir plat orifice. Pada lubang-lubang up-stream orifice atau lubang awal jarak penempatan dari lubangnya terhadap plat orifice itu sendiri adalah sama dengan besar diameter dari pipa aliran yang digunakan. Sedangkan untuk lubang down stream orifice atau lubang sesudah plat orifice ditempatkan pada titik dimana tekanan tekanan terendah dari aliran ditemukan. Penggunaan vena contracta taps pada umumnya untuk pipa ukuran enam inchi yang dapat dilihat pada Gambar 2.6. Untuk pipa yang berdimater lebih dari enam inchi, umumnya dipergunakan tipe radius taps. Radius Taps adalah jenis dari vena contracta taps. Perbedaan kedua jenis plat orifice ini terletak pada penempatan lubang-lubang down stream atau lubang sesudah plat orifice ini. sedangkan untuk lubang upstreamnya adalah sama. Untuk radius taps, lubang dowm-stream ditempatkan pada jarak 1,5 dari diameter pipa aliran yang diukur dari sisi down-stream.

Gambar 2.6. Vena Contracta taps

3. Pipe Taps

Pada tipe pipe taps ini, lubang-lubang pengambilan beda tekanan berbeda antara lubang up-stream orifice dengan lubang down stream. Beda lubang up-stream ditempatkan pada jarak 2,5 kali dari besar diameter pipa aliran yang digunakan yang diukur dari sisi up-stream orifice. Sedangkan pada lubang down-stream orifice ditempatkan pada jarak delapan kali dari diameter pipa aliran yang digunakan diukur dari sisi down-stream orifice, dapat dilihat pada Gambar 2.7. Pipa tapsnya dipergunakan bilamana vena contracta tidak dapat dipergunakan pada pipa aliran yang dipergunakan.

4. Corner Taps

Corner Taps atau taps sudut hampir sama dengan flange taps, dimana titik pengambilan beda tekanannya pada corner taps adalah pada sudut-sudut antara plate orifice dengan dinding pipa liran, dapat dilihat pada Gambar 2.8. Corner taps hanya dipergunakan untuk pipa di bawah ukuran dua inchi.

VI. Pengukuran Tekanan (Pressure Measurements)Pada dasarnya, dalam ilmu fisika, tekanan merupakan fungsi dari gaya(F) per satuan luas(A). Tekanan terjadi karena terdapat gaya yang bekerja terhadap suatu bidang. Tekanan dapat diukur dengan alat ukur yang disebut sebagai Manometer. Terdapat pula alat ukur untuk tekanan udara, yaitu Barometer. Pada umumnya, tekanan yang diukur di industri proses adalah tekanan fluida. Tekanan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Absolute Pressure (diukur dari tekanan nol), Gauge Pressure (diukur relatif terhadap tekanan atmosfer), Vacuum Pressure (lebih rendah dari tekanan atmosfer), dan Differential Pressure (diukur dari tekanan lain). Penggunaan alat ukur tekanan tergantung pada prinsip kerja, jenis tekanan yang diukur, dan kebutuhan penggunaannya. Pada umumnya, tekanan fluida yang diukur di industri proses adalah cairan dan gas. Salah satu contoh alat pengukuran tekanan yaitu Diaphragm Pressure Gauge. Diaphragm Pressure Gauge merupakan Alat ini menggunakan deformasi elastis dari suatu diafragma (membran) untuk mengukur perbedaan tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan referensi. Salah satu bentuk Diaphragm Pressure Gauge terdiri dari sebuah kapsul yang terbagi atas sebuah diafragm. Salah satu sisi diafragma terbuka pada tekanan eksternal target, dan di sisi lain dihubungkan dengan tekanan yang diketahui. Tekanan diukur berdasarkan perubahan tekanan yang terjadi antara tekanan luar dengan tekanan referensi. Berikut adalah gambar dari Diaphragm Pressure Gauge.Gbr.1.1. Diaphragm Pressure GaugePerubahan tekanan terjadi dengan menggunakan rumusP = Pext PrefDiaphragm Pressure Gauge memiliki beberapa keuntungan, yaitu respon lebih cepat, dan hasil lebih akurat (0.5%). Namun, Diaphragm Pressure Gauge relatif mahal.VII. Pengukuran Aliran Fluida (Flow Measurements)Instrumen untuk melakukan pengukuran kuantitas aliran fluida ini disebut flowmeter. Pengukuran aliran fluida merupakan hal penting dalam flow control (pengendalian aliran). Aliran diukur berdasarkan besarnya kecepatan fluida yang melewati luas penampang tertentu.dengan QV adalah laju aliran (m3/det), A merupakan luas penampang (m2), dan V adalah kecepatan aliran (m/det).Empat faktor penting dalam pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah Kecepatan fluida, Friksi atau gesekan fluida dengan pipa, Viskositas atau kekentalan fluida, dan kerapatan fluida.Salah satu alat ukur aliran fluida adalah Pitot Tubes. Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri. Pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan. Berikut ini adalah gambar dari pitot tubes.Gbr.2.1. Pitot TubesVIII. Pengukuran Level (Level Measurements)Secara umum, pengukuran level selalu didasarkan pada penentuan batas (interface) dari dua fluida yang berbeda. Misalnya antara fluida cair satu dengan fluida cair yang lain, antara fluida cair dengan gas/uap atau antara fluida gas dengan gas. Dengan mengetahui letak batas tersebut, maka level dari fluida yang bersangkutan akan dapat diketahui. Metode pengukuran level. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan pada pengukuran level diantaranya adalah Pelampung, Displacer, Hydrostatic head, Gelombang Ultrasonic, Radio Frequency (RF) Capacitance, dan Radio Frequency (RF) Impedance.Salah satu alat ukur Level adalah RF Capacitance. RF Capacitance merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip karakteristik kapasitor. Sebuah kapasitor terbentuk ketika elektroda sensor level dipasang didalam sebuah vessel. Tangkai metal dari elektroda bertindak sebagai satu plate dari kapasitor dan dinding tangki bertindak sebagai plate yang lain Ketika level fluida naik, udara atau gas yang semula melingkup electroda akan digantikan oleh material (fluida) yang mempunyai konstanta dielektik yang berbeda. RF (Radio Frequency) capacitance instrument mendeteksi perubahan tersebut dan mengkonversinya kedalam suatu sinyal keluaran secara proporsional. Hubungan kapasitansi digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :Dengan C adalah kapasitansi (pF), E adalah konstanta permitivitas, K adalah konstanta dielektrik, A adalah area plate, dan D adalah jarak antar plate.Gbr.3.1. RF CapacitanceIX. Pengukuran Temperature (Temperature Measurements)Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda yang diukur berdasarkan suatu acuan. Ada beberapa prinsip pengukuran temperatur, yaitu Perubahan dimensi fisik benda (Bimetal, termometer gelas), Perubahan hambatan listrik (RTD, Thermistor), Pembangkitan tegangan (Thermocouple), Perubahan emisi radiasi termal (infrared Pyrometer), dan Perubahan fasa (Quartz Crystal Thermometry).Salah satu alat pengukur temperatur yaitu RTD (Resistance Temperature Detector/Devices).RTD bekerja berdasarkan prinsip perubahan hambatan listrik jika temperatur berubah. Jika temperatur naik, nilai hambatan listrik juga naik (hampir secara linear). RTD terbuat dari metal konduktor (platinum) dan memiliki koefisien hambatan positif. RTD sering juga disebut dengan PT-100 atau PTC (Positive Temperature Coefficient). Pendekata linear untuk RTD diberikan oleh persamaan berikut ini.Dengan Rt sebagai hambtan pada temperatur T(), Ro sebagai hambatan pada temperatur 0o C (), sebagai koefisien hambatan (/ oC), dan sebagai perubahan temperatur. Beberapa Kelebihan RTD adalah Nilai hambatan yang rendah, range antara -200 oC sampai dengan 850 oC, sensitivitas yang tinggi, akurasi tinggi, dan stabilitas dan repeatabilitas yang tinggi. Kelemahan RTD di antaranya adalah Respon yang lambat, sensitif terhadap getaran, dan terdapat self heating sehingga terdapat I2R jika arus terlalu besar. Terdapat beberapa konfigurasi Wire yang digunakan pada RTD, yaitu 2 wire untuk pemasangan standar, 3-wire untuk akurasi yang lebih baik, dan 4 wire (1 pasang kabel untuk supply dan 1 pasang kabel untuk pengukuran tegangannya).Gbr. 4.1. Gambar RTD

(a) (b) (c)

Gbr. 4.2. (a) 2-wire, (b) 3-wire, (c) 4-wire