15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu karunia Tuhan yang besar apabila negara kita , Indonesia memiliki lebih dari 17.504 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 8 1 .000 kilometer. Karenanya, kehidupan perekonomian bangsa Indonesia sejak dahulu kala lebih terpusat pada wilayah pesisir pantai atau muara sungai. Ha! ini terlihat dari hampir 75% kota-kota besar di Indonesia sekarang terletak di tepi pantai, Sekitar 16,42 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang hidup di kawasan pesisir pantai. Mereka bertempat tinggal di sedikitnya 8.090 desa pesisir yang tersebar di seluruh wilayah negeri ini. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat relevan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km. Sepanjang wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam hayati maupun non-hayati, sumber daya buatan serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi penghidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan kehidupan dan pertumbuhan perekonomian, kebutuhan akan lahan pantai dan prasarana pendukungnya semakin meningkat, sehingga daerah ini selalu berkembang dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan karena aktivitas yang dilakukan di darat maupun di laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang rentan terhadap kerusakan dan perusakan baik alami maupun buatan. Keadaan ini akan menyebabkan timbulnya masalah di daerah pantai. Misalnya: a. Erosi pantai, yang menyebabkan mundurnya garis pantai dan merusak berbagai fasilitas yang ada di daerah tersebut. b. Tanah timbul atau sedimentasi, yang menyebabkan tersumbatnya muara sungai dan saluran drainasi, dan ha! ini akan mengakibatkan banjir dan genangan . c. Pencemaran lingkungan oleh limbah yang berasal dari daerah pemukiman ataupun kawasan industri.Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi. 1

Makalah Pantai Lateri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Pantai Lateri

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu karunia Tuhan yang besar apabila negara kita , Indonesia memiliki lebih dari 17.504 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 8 1 .000 kilometer. Karenanya, kehidupan perekonomian bangsa Indonesia sejak dahulu kala lebih terpusat pada wilayah pesisir pantai atau muara sungai. Ha! ini terlihat dari hampir 75% kota-kota besar di Indonesia sekarang terletak di tepi pantai, Sekitar 16,42 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang hidup di kawasan pesisir pantai. Mereka bertempat tinggal di sedikitnya 8.090 desa pesisir yang tersebar di seluruh wilayah negeri ini. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat relevan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km. Sepanjang wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam hayati maupun non-hayati, sumber daya buatan serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi penghidupan masyarakat.

Seiring dengan perkembangan kehidupan dan pertumbuhan perekonomian, kebutuhan akan lahan pantai dan prasarana pendukungnya semakin meningkat, sehingga daerah ini selalu berkembang dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan karena aktivitas yang dilakukan di darat maupun di laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang rentan terhadap kerusakan dan perusakan baik alami maupun buatan. Keadaan ini akan menyebabkan timbulnya masalah di daerah pantai. Misalnya:

a. Erosi pantai, yang menyebabkan mundurnya garis pantai dan merusak berbagai fasilitas yang ada di daerah tersebut.

b. Tanah timbul atau sedimentasi, yang menyebabkan tersumbatnya muara sungai dan saluran drainasi, dan ha! ini akan mengakibatkan banjir dan genangan .

c. Pencemaran lingkungan oleh limbah yang berasal dari daerah pemukiman ataupun kawasan industri.Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi.

d. Intrusi air !aut ke cadangan air tanah, akibat adanya pemompaan air tanah yang tidak terkendali.

e. Pemukiman kumuh yang tumbuh dan berkembang di daerah pantai, dan lain-lain.

Secara sekilas gambaran kerusakan daerah pantai di Indonesia yang ditunjukkan dalam laporan Proyek Pengamanan Pantai Pusat. Direktorat Sungai Departemen PU 1 990, dapat dilihat pada Lampiran 1 . Dari lampiran/tabel tersebut terlihat bahwa hampir seluruh kerusakan yang timbul pada daerah/wilayah pantai diakibatkan oleh adanya rekayasa manusia terhadap daerah pantai itu sendiri. Hal ini merupakan implikasi logis akibat adanya pertumbuhan dan kebutuhan akan ruang seperti telah disebut di atas, Penanggulangan atas permasalahan tersebut secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi. Makalah ini menyajikan permasalahan pesisir yang ada di daerah pesisir kampung

1

Page 2: Makalah Pantai Lateri

nipa, Kelurahan Lateri yang diakibat oleh faktor alam maupun manusia beserta penanggulangannya yang tepat atas permasalahan yang dihadapi.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan dan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Permasalahan apa saja yang terdapat di daerah pesisir pantai kampung nipa, Kelurahan Lateri ?

2. Apa saja penyebab permasalahan pesisir pantai kampung nipa, Kelurahan Lateri ?

3. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan pesisir pantai yang terjadi di kampung nipa, Kelurahan Lateri ?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah :

1. Mengetahui permasalahan yang terdapat di daerah pesisir pantai kampung nipa, Kelurahan Lateri.

2. Mengetahui penyebab dari permasalahan yang terjadi di daerah pesisir pantai kampung nipa, Kelurahan Lateri.

3. Mengetahui cara menangani permasalahan yang terjadi di daerah pesisir pantai kampung nipa, Kelurahan Lateri.

2

Page 3: Makalah Pantai Lateri

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Daerah Pantai

Pengertian yang sama mengenai definisi daerah pantai dirasa penting bagi para rekayasawan/insinyur untuk mendapatkan kesamaan pandangan dan arti ketika diskusi atau pembicaraan mengenai pengembangan dAerah pantai dilakukan. Untuk itu pada bulan Agustus 1992 pada suatu lokakarya di Manado mengenai Perlindungan/ Penanganan Manajemen Pantai Sulawesi Utara telah disepakati beberapa definisi yang berkaitan dengan daerah pantai.

1. Pantai adalah daerah di tepi perairan (laut atau danau) sebatas antara surut terendah dengan pasang tertinggi.

2. Daerah Pantai adalah suatu pesisir beserta perairannya di mana pada daerah tersebut masih terpengaruh baik oleh aktivitas darat maupun marin.

3. Pesisir adalah daerah tepi !aut yang masih terpengaruh oleh aktivitas marin.4. Perairan Pantai adalah daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas

daratan.5. Sempadan Pantai adalah daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi

pengamanan dan pelestarian pantai.

B. Pantai Kampung Nipa, Kelurahan Lateri.

Kelurahan Lateri adalah sebuah kelurahan yang ada di kecamatan baguala, kota Ambon yang sebagian besar penduduknya bermukim pada daerah pesisir pantai, pantai lateri memiliki ekosistem pantai yaitu berupa hutan bakau/mangrove, hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya pohon bakau /mangrove yang ada di sepanjang daerah pesisir pantai lateri.

3

Page 4: Makalah Pantai Lateri

Pada makalah ini saya akan membahas tentang daerah pesisir pantai kampung nipa yang ada di Kelurahan Lateri, yang memiliki sebuah fasilitas dermaga spead boat bagi para turis mancanegara dan domestik untuk pergi diving atau snorkeling di daerah teluk Ambon. Selain itu pada daerah ini juga terdapat sebuah gudang perahu bagi para atlit dayung provinsi Maluku, daerah perairan kampung nipa juga sering dijadikan tempat latihan bagi para atlit dayung propinsi Maluku.

4

Page 5: Makalah Pantai Lateri

Namun seiring waktu ekosistem hutan bakau yang ada di pantai kampung nipa maupun seluruh Kelurahan Lateri mulai mengalami perubahan yang cukup signifikan hal ini dikarenakan banyak masyarakat Kelurahan Lateri yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan daerah pantai, karena masih banyak masyarakat Kelurahan Lateri terkhususnya daerah kampung nipa yang membuang sampah ke laut, padahal pemerintah kota Ambon sudah menyediakan tempat sampah sementara yang ada di sekitaran jalan raya untuk kemudian di angkut oleh truk sampah setipah harinya. Belum lagi tingginya sedimentasi di daerah pesisir kampung nipa yang diakibatkan banyaknya pembukaan lahan yang ada pada perbukitan Kelurahan Lateri.

1. Masalah sampah dan penaggulangannya

Masalah sampah adalah masalah yang umumnya berhubungan dengan aktifitas kehidupan masyarakat, karena sampah itu ada sebagai akibat dari kegiatan kehidupan sehari-hari masyarakat di suatu tempat atau lokasi tertentu. Masalah sampah di daerah pesisir pantai adalah hal umum dan sering kita jumpai pada daerah pemukiman warga yang memang berdekatan atau yang memang ada di daerah pesisir pantai, di provinsi Maluku pulau Ambon khususnya masalah sampah di daerah persisir pantai merupakan salah satu masalah yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan masyarakat yang memang peduli dengan kebersihan dan keindahan daerah pesisir pantai yang ada di kota Ambon yang memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis dan wisatawan yang datang ke Maluku khususnya pulau Ambon dan sekitarnya.

Berkaitan dengan makalah ini masalah sampah yang ada di daeah pesisir pantai kampung nipa Kelurahan Lateri ini memang cukup memprihatinkan hal ini dikarenakan budaya membuang sampah pada tempatnya memang masih sulit untuk dierapkan bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Maluku ini sehingga sampah yang memang seharusnya dibuang pada tempat-tempat yang sudah disediakan oleh

5

Page 6: Makalah Pantai Lateri

pemerintah kota terkadang tidak dilakukan oleh masyarakat karena berbagai alasan ataupun karena masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan terutama daerah pesisir. Hal tersebut dapat kita jumpai di daerah pesisir pantai kampung nipa Kelurahan Lateri karena masih banyak masyarakat yang bermukim pada daerah ini masih membuang sampah ke laut sehingga mencemari daerah pesisir pantai dengan sampah-sampah yang berserakan.

6

Page 7: Makalah Pantai Lateri

Apalagi setiap tahun sering terjadi air pasang yang sangat besar sehingga air laut sering masuk ke daerah pemukiman warga kejadian ini sering kita sebut banjir rob atau banjir air laut, volume air laut yang memasuki pemukiman warga sering meningkat setiap tahunnya hal ini diakibatkan karena makin banyaknya daerah pesisir pantai di kota Ambon yang dilakukan pengeringan dari tahun ke tahun seperti di galala (jembatan merah putih) dan di tantui (rumah sakit siloam). Sebagai akibat dari banjir air laut tersebut banyak sekali sampah yang bertebararan di sekitar lingkungan pemukiman warga yang juga sebagai akibat karena mambuang sampah ke laut, gambar di bawah ini adalah salah satu akibat yang terjadi setelah banjir air laut, air laut beserta sampah tergenang dan tidak kembali ke laut setelah airnya surut.

7

Page 8: Makalah Pantai Lateri

Namun hal ini masih belum bisa menydarkan warga kampung nipa karena masih ada saja warga yang membuang sampah le laut walaupun sudah tidak banyak lagi, karena di Kelurahan Lateri dulu sebelum ada tempat sampah sementara yang disediakan oleh pemerintah kota banyak warag kelurahna lateri yang menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat untuk membuang sampah.

Salah satu program pemerintah kota yaitu menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di sekitar pemukiman warga mampu mengubah cara hidup masyarakat yang ada di Kelurahan Lateri, karena banyak warga sekitar yang sudah tidak membuang sampah di sekitar pantai lagi tetapi sudah membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan khususnya bagi warga kampung nipa dengan adanya dermaga spead boat di daerah ini semakin membuat masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke laut karena adanya para turis dan wisatawan yang sering melewati daerah pemukiman mereka, hanya segelintir orang saja yang masih membuang sampah ke laut. Memang dari pengamatan saya dari tahun ke tahun jumlah sampah yang ada di pesisir pantai kampung nipa maupun di Kelurahan Lateri cukup menurun karena banyak warga yang sudah tidak lagi membuang sampah ke laut. Hal yang berbeda dapat kita lihat pada kampung nipa beberapa tahun lalu sebelum dibangun dermaga spead boat karena pada tempat tersebut dulunya dipenuhi oleh sampah yang di buang oleh warga sekitar ke laut.

2. Masalah sedimentasi dan penanggulagannya

sedimentasi adalah proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai laut dalam. Sedimentasi yang terjadi ada di Kelurahan Lateri tidak hanya cuman di pesisir pantai kampung nipa saja melainkan terjadi sepanjang pesisir pantai Kelurahan Lateri hal ini disebabkan oleh banyaknya pembukaan lahan di daerah perbukitan lateri untuk dijadikan daerah perumahan.

8

Page 9: Makalah Pantai Lateri

Hal ini mengakibatkan daerah perbukitan lateri yang dulunya dijadikan sebagai daerah penangkapan dan peresapan air hujan sudah tidak dapat berfungsi sempurna lagi karena banyak pohon – pohon yang sudah di tebang. Sehinnga pad saat musim hujan sering trjadi banjir pada kawasan yang lebih rendah, bukan hanya itu air yang berasal dari hulu sungai juga banyak mengandung material lupur sebagai akibat dari erosi pada daerah hulu tersebut yang membuat daerah muara sungai terjadi pengandapan atau sedimentasi.

Dari gambar – gambar di atas dapat kita lihat sepanjang pantai lateri terdapat daerah yang berwarna kecoklatan, hal tersebut diakibatkan Karenakan bayaknya material yang berasal dari daerah perbukitan Karena sudah tidak ada lagi pahon-pohon yang menahan laju air hujan.

9

Page 10: Makalah Pantai Lateri

Sedimentasi ini juga berakibat buruk bagi ekosistem bakau atau mangrove yang ada di pesisir pantai Kelurahan Lateri karena akan menutup akar nafas (pneumatofor). Sebelumnya, perlu diluruskan bahwa kebanyakan masyarakat Maluku khususnya di Kota Ambon menyebutkan mangrove sebagai bakau dan mange-mange,itu benar. Namun, yang disebutkan adalah jenisnya (spesies), sedangkan yang ada di lateri ini lebih dari satu jenis. Akibatnya, ekosistem bakau/magrove juga terancam oleh pendangkalan, air dari hulu tidak mengalir dengan baik sehingga meningkatkan kemungkinan banjir dikarenakan jalur air ke laut terhalang oleh sedimentasi. belum lagi kerugian lainnya yang timbul bagi masyarakat sekitar, biota-biota perairan dangkal kehilangan habibat. Padahal, biota laut dangkal sumber makanan utama ikan-ikan di laut. Jika kehilangan makanan, populasi ikan menyusut sehingga jumlah tangkapan nelayan berkurang, hal tersebut dapat kita lihat sekarang yaitu banyak masyarakat lateri yang sudah tidal lagi pergi memancing ataupun membunag jarring di sekitar perairan lateri karena kawasan ekosistem bakau yang dulunya sering digunakan ikan sebagai tempat berlindung sudah dipenuhi dengan lumpur sehngga perairan lateri sangat jarang untuk ada orang yang pergi melaut karena sudah sulit untuk menangkap ikan, akibatnya dulu di sepanjang pesisir pantai Kelurahan Lateri kita dapat melihat para perahu mesyarakat yang sering pergi untuk mengangkap ikan sudah jarang sekali untuk ditemui hanya sedikit orang saja yang terkadang pergi menangkap ikan untuk mengisi waktu luang, walaupun hasulnya sudah tidak sebanyak dulu lagi.

Banyak langkah yang sudah diambil oleh masyarakat Kelurahan Lateri untuk dapat mengurangi sedimentasi di pesisir pantai lateri salah satunya yaitu megajukan peninjauan kembali amdal para pengembang/developer perumahan tersebut kepada apemerintah kota tetapi belum menghasilkan apa-apa. Dari beberapa cara yang saya telah lihat di internat maupun di buku-buku ada saut cara yang memang juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar yaitu, pengerukan kembali daerah muara sungai yang ada di Kelurahan Lateri dan kemudian sedimen hasil pengerukan tersebut dapat kembali dijual oleh masyarakat sekitar bagi pihak-pihak yang memang memerlukan seperti untuk proyek reklamasi pantai yang memang sekarnag banyak kita jumpai di kota Ambon sekarang ini seperti pada proyek rumah sakit siloam di tantui maupun yang sekarang sedang dikerjakan di kawasan pantai losari mardika. Karena apabila kawasan pantai kelurahan lateri dapat dikelola dengan baik dan kebersihanya terjaga bukan tidak mungkin kawasan pantai ini dapat dijadikan tempat diving atau snorkeling karena pada saat melakukan dokumentasi untuk makalah ini penulis masih menemukan beberapa spesies unik yang ada di kawasan pantai kampung nipa Kelurahan Lateri.

10

Page 11: Makalah Pantai Lateri

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut: Sampah merupakan material sisa baik dari hewan maupun manusia yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Yang kebanyakan tidak dibuang pada tempatya namun dibuang ke kawasan pesisir pantai yang ada di pesisir pantai Kelurahan Lateri, hal ini terjadi dikarenakan pola hidup masyarakat yang masih belum sadar akan kebersihan lingkungan, namn seiring waktu sudah banyak masyarakat yang tidak lagi mambuang sampah ke laut karena adanya dermaga spead boat yang sering digunakan oleh para turis untuk beraktifitas sehingga masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar mereka dan potensi yang memang lingkungan mereka miliki.

Faktor-faktor yang menyebabkan sedimentasi ke sungai ada dua yaitu karena perilaku manusia dan secara alami. Perilaku manusia seperti kegiatan pembukaan lahan untuk pertanian bagian hulu menyebabkan aliran air permukaan tinggi sehingga tanah lebih cepat tererosi dan hasil erosi terendap di muara dan sampai ke dasar laut. Secara alami terjadi ketika curah hujan tinggi dan pelapukan yang terjadi di daratan tinggi. Curah hujan yang tinggi dapat menghanyutkan sedimen daratan hasil dari pelapukan batuan dan erosi sekitar sungai sampai ke muara sungai.Dampak dari sedimentasi di sepanjang pesisir pantai Kelurahan Lateri memberikan dampak negative bagi daerah pesisir, dampak negatifnya muncul ketika sedimen ini mengakibatkan pendangkalan pada muara sungai sampai ke pantai sehingga ekosistem bakau yang ada di pesisir pantai lateri terendam lumpur hasil sedimentasi tersebut.

Belum ada upaya penanggulangan yang nyata dilakukan untuk mengurangi sedimentasi yang ada di pesisir pantai Kelurahan Lateri walaupun sebenarnay banyak cara yang bisa dilakuan untuk menanggulangai masalah sedimentasi tersebut oleh masyarakat yang ada di kelirahan lateri.

B. Saran

Sebagai warga masyarakar yang baik kita seharuanya mampu untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita khususnya bagi masyarakat yang tinggal dan bermukim di kawasan pesisir pantai seperti masyarakat Kelurahan Lateri, karena tingkat kesadaran masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Maluku masih cukup rendah. Apalagi propinsi Maluku cukup terkenal dengan keindahan alamnya terkhususyan kawasan pesisir pantai, untuk itu sebagai masyarakat Maluku sudah sepantasnya kita untuk melestarikan keindahan yang telah tuhan berikan untuk kita semua orang Maluku, yang sebenarnya dapat kita mulai dari hal-hal kecil seperti untuk tidak membuang sampah ke laut, begitu juga bagi para developer/pengembang untuk sebaiknya lebih memperhatikan lingkungan sekitar dan dampak yang di akibatkan oleh kegitan pembangunan mereka kepada lingkungan dan masyarakat sekitar.

11

Page 12: Makalah Pantai Lateri

DAFTAR PUSTAKA

Perencanaan Fasiltias Pantai Dan Lauthttp://www.geofacts.co.cclhttp://id.wikipedia.orghttp://www.chem-is-try.orghttp://wahyuancol.wordpress.com/2008/06/06/sedimentasi/http://www.konijabar.or.id/porda9/dermayon.php?mn=2http://www.deptan.go.id/pesantren/ditbuah/Komoditas/Sentra/kabupaten_indramayu. http://lokalnews.fajar.co.id/read/97792/98/index.phphttp://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:kPbkJ8fL0s0J:www.damandiri.or.id/file/erlanggaipbbab2.pdf+muara+sungai+adalah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg96Va2yI6oHWMEwXCCS72gs-ZP3RRs2xBiDVYrtYlILwzjV5gu2Oa3STALg4rP0iUVCZGbF4-C5Vf232iR9KYBWaqtQJ40_HVUXY-WCopgEQXCzzZk7lB9V0KiOK4fvatuWkdG&sig=AHIEtbQpDkqxAzR1CQ3Br2JVnnPd-BgG_A

12