Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    1/40

    KEPERAWATAN NEUROBEHAVIOR 

    MONITORING PEMAKAIAN OBAT PADA PASIEN YANG MENGALAMI

    GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN

    Disusun oleh :

    Kelo!o" # $ Kel%s A&

    A!'ili% Pe'%(% S%'i )###&&**&+

    Ris% D,i Les(%'i )###&**--+

    S'i Pu%s(inin.sih )###&&*/#+

    Yu%ni(% De0i S%n(oso )###&&*12+

    G%3'iel% K%n4o R%(o )###&&*55+

    Tuh6% E"% In4'i%n% )###&&*21+

    Nu',in4% R%%4h%ni )###&#&+

    L%0i(% Ki'%n% De0i )###&+

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    -*#/

    KATA PENGANTAR 

    1

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    2/40

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia-

    nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "   Moni(o'in. Pe%"%i%n

    O3%( !%4% P%sien 7%n. Men.%l%i G%n..u%n Sis(e Pe's%'%6%n8 dengan lancar 

    tanpa halangan yang berarti. Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk 

    memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan eur!behai!r #akultas Keperawatan

    $niersitas Airlangga.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu

     pengerjaan makalah ini baik berupa dukungan semangat atau re%erensi materi untuk 

    mendukung terbentuknya makalah ini dengan benar.

    Kami selaku penyusun makalah ini, mengakui bahwa makalah yang kami susun

    masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. &aka dari itu

    kami harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran bagi makalah kami. 'an

    sem!ga makalah ini dapat berman%aat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

    Surabaya, ( !ember )*+

      Penyusun

    2

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    3/40

    DAFTAR ISI

    HALAMAN 9UDUL i

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB # PENDAHULUAN #

    ## L%(%' Bel%"%n.#

    #- Ruus%n M%s%l%h -

    #& Tu;u%n &

    #&# Tu;u%n "ons('u"sion%l uu&

    #&# Tu;u%n "ons('u"sion%l "husus&

    #/ M%n6%%( !enulis%n&

    BAB - TIN9AUAN PUSTAKA /

    -# G%n..u%n !%4% S7s(e S%'%6/

    -## G%n..u%n !%4% S7s(e S7%'%6 Pus%( /

    -#- G%n..u%n !%4% S7s(e S%'%6 Te!i /

    % G%n..u%n !%4% S%'%6 O(ono

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    4/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    ## L%(%' Bel%"%n.aringan sara% merupakan jaringan k!munikasi yang terdiri dari jaringan sel-

    sel khusus dan dibedakan menjadi dua, sel neur!n dan sel ne!r!glia. Sel neur!n

    adalah sel sara% yang merupakan suatu unit dasar dari sistem sara%. Sel ini bertugas

    melanjutkan in%!rmasi dari !rgan penerima rangsangan ke pusat susunan sara% dan

    sebaliknya.

    Adapun jaringan sara% terdiri dari k!mp!nen yang mempunyai struktur dan

    %ungsi yang berbeda, yaitu sel sara% /neur!n0 yang mampu menghantarkan impuls, sel

    Schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan aks!n dari sistem sara% peri%ir 

    dan sel peny!k!ng /neur!glia0 yang merupakan sel yang terdapat diantara neur!n dari

    sistem saa% pusat. 1leh karena itu sara% dari sistem sara% peri%iritu di bangun !leh

    neur!n dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat di!tak dan susm-sum tulang

     belakang dibentuk !leh neur!n dan neur!glia.

    Serabut sara% yaitu kumpulan aks!n dari sejumlah sel sara% baik sejenis

    maupun tidak sejenis. 2!nt!h serabut yang sejenis adalah serabut e%eren, serabut

    campuran c!nt!hnya adalah campuran antara sejumlah aks!n dari sel sara% m!t!rik 

    dan sens!rik. Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada

    membran sels ara%, membran akan mengalami perubahan elektr!kimia dan perubahan

    %isi!l!gis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas

    membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap a3 dan sangat kurang

     permiabel terhadap K3.

    Sistem sara% dengan k!mp!nen-k!mp!nennya suatu waktu bisa saja akan

    mengalami gangguan !leh berbagai macam %akt!r entah itu %akt!r internal maupun

    %akt!r eksternal. 4angguan yang sering timbul pada sistem sara% yaitu antara lain

    epilepsy, meningitis, str!ke, Parkins!n, cedera kepala, dan lain sebagainya. &asalah-

    masalah umum yang menyertai pasien dengan gangguan system persara%an di

    antaranya yaitu nyeri, peningkatan tekanan intracranial, Perubahan tingkat kesadaran,

     perubahan pada t!nus !t!t dan %ungsi m!t!ris dan 5asa tidak berdaya. Pada makalah

    4

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    5/40

    yang penulis susun kali ini akan membahas mengenai pemantauan !bat-!bat yang

    diberikan pada pasien dengan gangguan sistem persara%an. 6al ini karena pada

     pemberian beberapa jenis atau g!l!ngan !bat tertentu memiliki e%ek samping berupa

     peningkatan tekanan intracranial.

    Pemantauan tekanan intrakranial paling banyak digunakan karena

     pencegahan dan k!ntr!l terhadap peningkatan T7K serta mempertahankan tekanan

     per%usi serebral /2erebral Per%usi!n Pressure82PP0 adalah tujuan dasar 

     penanganan cedera kepala. Ada dua met!de pemantauan T7K yaitu met!de

    inasi% /secara langsung0 dan n!n inasie /tidak langsung0. &et!de yang umum

    dipakai yaitu intraentrikular dan intraparenkimal /micr!transducer sens!r0

    karena lebih akurat namun perlu perhatian terhadap adanya risik! perdarahandan in%eksi akibat pemasangannya. Pemantauan T7K dapat menentukan tindakan

    yang perlu dilakukan agar terhindar dari cedera !tak selanjutnya, dimana dapat

     bersi%at irreersibel dan letal.

    1leh karena itu, penulis akan mem%!kuskan pembahasan mengenai

     pemantauan !bat-!bat gangguan neur!l!gi /sara%0 dan hubungannya dengan terjadi

    PT7K.

    #- Ruus%n M%s%l%h

    #-# Apa saja gangguan yang terjadi pada system sara%9

    a. apa saja gangguan yang terjadi pada system sara% pusat9

     b. Apa saja gangguan yang terjadi pada system sara% tepi9

    #-- :agaimana peng!batan pada gangguan system sara%9

    #& Tu;u%n

    #&# Tu;u%n Uu

    5

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    6/40

      Setelah pr!ses pembelajaran mata kuliah keperawatan neur!behai!r ini

    diharapkan mahasiswa semester dapat memahami managemen m!nit!ring

    !bat pada pasien.

    #&- Tu;u%n Khusus

    +. mahasiswa dapat memahami %armak!l!gi !bat-!bat yang bekerja pada

    sistem sara% pusat

    ). mahasiswa dapat memahami !bat-!bat yang bekerja pada sistem sara% tepi

    #/ M%n6%%(

    +..+ dapat melakukan ASK;P yang baik dan benar pada klien yang diberikan

    !bat-!bat yang berpengaruh pada sistem sara% 

    +..) dapat menambah pengetahuan dalam pembelajaran %armak!l!gi khususnya

     pada !bat yang berpengaruh terhadap sistem sara% 

    6

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    7/40

    BAB II

    TIN9AUAN PUSTAKA

    -# G%n..u%n>.%n..u%n !%4% S7s(e S%'%6 

    -## G%n..u%n Kon4u"si

    % E!ile!si

    :erasal dari bahasa yunani berarti kejang atau dalam bahasa 7nd!nesia

    sering disebut penyakit ayan, yaitu gangguan sara% yang timbul secara tiba-tiba

    dan berkala biasanya disertai perubahan kesadaran. Kejang terjadi ketika

    ledakan impuls listrik di !tak melewati batas n!rmal mereka. :eberapa

     penyebab utama epilepsi meliputi<

    a.  kurang8rendahnya !ksigen saat dilahirkan b.  Kepala mengalami cedera dalam pr!ses kelahiran

    c.  Kepala cedera saat anak-anak8dewasa

    d.  tum!r !tak

    e.  k!ndisi genetik yang mengakibatkan cedera !tak, seperti tuber!us

    scler!sis

    %.  in%eksi seperti meningitis atau ense%alitisg.  str!ke atau jenis lain dari kerusakan !tak

    h.  kadar abn!rmal =at-=at dalam tubuh seperti natrium atau gula darah.

    Kejang-kejang dapat menghasilkan <

    +0 Kebingungan

    )0 4erakan menghentak yang tidak terk!ntr!l pada tangan dan kaki

    0 6ilang kesadaran secara t!tal

    1bat yang dapat digunakan untuk epilepsi yaitu g!l!ngan 6idant!in

    / #enit!in 0 , karbama=epin dan kl!ra=epam.

    3 Mi%s(eni% .'%0is

    7

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    8/40

    &yasthenia 4rais /&40 berarti kelemahan !t!t yang parah. &4

    adalah penyakit aut!imun yang dimani%estasikan adanya kelemahan dan

    kelelahan !t!t akibat dari menurunnya jumlah dan e%ekti%itas resept!r 

    acethylc!line /Ach0 pada persambungan antar neur!n /neur!muscular 

     juncti!n0. Penyebab dari &4 tidak diketahui, tetapi >*? dari gejala

     penyakit ini ditemukan adanya kadar antib!di 7g4 dalam resept!r Ach

    yang tinggi /:lack, +((@0. 5esept!r-resept!r Ach diikat !leh 7g4 sehingga

    menyebabkan amplitude p!tensial lempeng ujung berkurang, keadaan ini

     berakibat tidak menimbulkannya p!tensial aksi.

    &iastenia grais menyerang pada semua umur, namun yang terbanyak 

    adalah usia )*-* tahun, wanita lebih banyak dari pada pria. 7nsiden &4

    *. per +**.*** dan prealence adalah *.-.* per +**.*** /:lack, +((@0.

    K!nsep dasar terjadinya &4 adalah ketidakmampuan impuls sara% melalui

    !t!t pada neur!muscular juncti!n. Pada keadaan n!rmal hantaran listrik 

    sara% atau impuls dimulai dari dendrite dan berjalan ke aks!n melalui sinap

    untuk kemudian diteruskan ke sel sara% lainnya. K!mp!nen dari sinap itu

    sendiri atas presinap, celah sinap dan p!st sinap. Presinap terdiri dari aks!n

    terminal /b!ut!n0 yang mempr!duksi dan menyimpan asetilk!lin yang

    merupakan neur!transmitter. 2elah sinap adalah ruang yang terdapat

    antara membrane presinap dengan p!st sinap, di dalamnya terdapat =at

    gelatin dan melalui gelatin inilah cairan ekstrasel dapat berdi%usi.

    Sedangkan pada p!st sinap terdapat resept!r-resept!r asetilk!lin dan dapat

    menghasilkan p!tensial aksi yang selanjutnya menghasilkan p!tensial aksi

    !t!t. Pada membran p!st sinap juga terdapat en=im asetilk!linesterase

    yang dapat menghancurkan asetilk!lin.

    :ila impuls sudah mencapai pesinap maka membran aks!n terminal

     presinap akan mengalami dep!larisasi dan asetilk!lin dilepaskan dalam

    celah sinaps kemudian ditangkap8 bergabung dengan resept!r-resept!r 

    asetilk!lin pada p!st sinap. Penggabungan ini akan memengaruhi

     permiabilitas natrium dan kalium pada p!st sinaps yang selanjutnya

    8

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    9/40

     berperan dalam membangkitkan p!tensial aksi. P!tensial aksi inilah yang

    memicu serangkaian reaksi terhadap k!ntraksi !t!t.Pada miastenia grais terjadi gangguan dalam k!nduksi neur!muskuler 

    dimana asetilk!lin yang diperlukan sebagai neur!transmiter kurang pembentukannya, terganggu pelepasannya, cepat terurai !leh en=im

    k!linesterase, rusaknya resept!r asetilk!lin !leh antib!di antiasetilk!lin

    resept!r sehingga tidak dapat menimbulkan p!tensial aksi.

    Pasien dengan miastenia grais kemungkinan terjadi kelainan kelenjar 

    thimus. Tum!r kelenjar thimus atau thy!ma, diperkirakan telah terjadi +?

    kasus dan yang menimbulkan hiperplasia pada thymus sekitar >*? /Adam

    dan Bikt!r dalam Wahyu W, dkk0. :elum diketahui secara pasti peranan

    thymus, tetapi diperkirakan sebagai stimulus antigenik yang mempr!duksi

    asetilk!lin resept!r antib!di.

    -#- G%n..u%n V%s"ule' O(%" 

    % S('o"e

    Str!ke adalah suatu sindr!ma yang mempunyai karakteristik suatu

    serangan mendadak, n!nk!nulsi% yang disebabkan karena gangguan

     peredaran darah !tak n!n traumatik.

    Str!ke merupakan sindr!m klinis dengan gejala gangguan %ungsi !tak 

    secara %!kal dan atau gl!bal yang berlangsung ) jam atau lebih yang dapat

    mengakibatkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari ) jam tanpa

     penyebab lain kecuali gangguan pembuluh darh !tak /W61, +(>0.

    1tak merupakan bagian tubuh yang sangat sensiti% karena jaringan

    yang lunak maupun karena %ungsinya yang sangat ital. $ntuk melindungi

    !tak ada dua mekanisme tubuh yang berperan yaitu mekanisme anast!m!sis

    dan mekanisme aut!regulasi. &ekanisme anast!m!sis berhubungan dengan

    suplay darah ke !tak untuk pemenuhan kebutuhan !ksigen dan gluk!sa.

    Sedangkan mekanisme aut!regulasi adalah bagaimana !tak melakukan

    9

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    10/40

    mekanisme8 usaha sendiri dalam menjaga keseimbangan. &isalnya jika terjadi

    hip!ksemia !tak maka pembuluh darah !tak akan mengalami as!dilatasi.

    -#& In6e"si Sis(e Pe's%'%6%n

    % Menin.i(is

    &eningitis yaitu peradangan selaput !tak /meninges0 pada bagian

    arakhn!id dan piameter /lept!meningens0 selaput !tak dan medula

    spinalis. Peradangan pada bagian durameter disebut pakimeningen, yang

    disebabkan !leh bakteri pneum!niae /pneum!c!ccus0, 6aem!philus

    in%luen=ae /haem!philus0, Cisteria m!n!cyt!genes /listeria0, eisseria

    meningitis /mening!c!cus0, 'ipl!c!cus pneum!nia, Strept!c!cus gr!up A,

    Psed!m!nas, Staphyl!c!cus aureus, ;. c!li, yang dapat menyebabkan

     peradangan. 4ejala awal meningitis yaitu <

    a.  'emam tinggi

     b.  Sakit kepala tak kunjung hentic.  &ual dan muntah

    d.   yeri !t!t sendi

    Peng!batannya dengan aksinasi seperti 6ib , P2B@ , PPB , dan

    &2B.  Neisseria meningitis  atau bakteri dan irus lainnya sepertiStrept!c!ccus.

    3 En=e!h%li(is

    ;ncephalitis adalah peradangan pada jaringan !tak dan meningen, yang

    dapat disebabkan karena irus, bakteri, jamur dan parasit. ;ncephalitis karena

     bakteri dapat masuk melalui %raktur tengk!rak. Sedangkan pada irus

    disebabkan karena gigitan serangga, nyamuk /arb! irus0 yang kemudian

    masuk ke susunan sara% pusat melalui peredaran darah. Pemberian imunisasi

     juga berp!tensi mengakibatkanencephalitis seperti pada imunisasi p!li!.

    ;ncephalitis karena amuba diantaranya amuba aegleria %!wleri, acantamuba

    culberts!ni yang masuk melalui kulit yang terluka.

    10

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    11/40

    Birus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan sara% pusat

    melalui peredaran darah, sara% peri%er atau sara% cranial, menetap dan

     berkembang biak menimbulkan pr!ses peradangan. Kerusakan pada myelin

     pada aks!n dan white matter dapat pula terjadi. 5eaksi peradangan juga

    mengakibatkan perdarahan, edema, nekr!sis yang selanjutnya dapat terjadi

     peningkatan tekanan intracranial. Kematian dapat terjadi karena adanya

    herniasi dan peningkatan tekanan intracranial.

    = A3ses O(%" 

    Abses !tak adalah kumpulan pus pada parenkim !tak yang terjadi

    akibat in%eksi. :erdasarkan l!kasinya >*? abses terdapat pada cerebrum dan

    )*? pada cerebellum dan -)*? terjadi lebih dari satu tempat /;sther, +(()0.

    &ikr!!rganisme penyebab abses masuk ke !tak dengan cara<

    +. 7mplantasi langsung akibat trauma, tindakan !perasi, pungsi lumbal.

    ). Penyebaran in%eksi kr!nik pada telinga, sinus, mast!id, dimana bakteri

    dapat masuk ke !tak dengan melalui tulang atau pembuluh darah.

    . Penyebaran in%eksi dari %!cus primer pada paru-paru seperti abses paru,

     br!nchiactasis, empyema, pada end!karditis dan perikarditis.. K!mplikasi dari meningitis purulenta.

    &ikr!!rganisme yang umum menyebabkan abses !tak adalah

    strept!c!cci, :acteri!des %ragilis, ;. c!li.

    Setelah terjadi implantasi bakteri kemudian terjadi reaksi peradangan l!cal

    dengan karakteristik edema l!cal, hyperemia, adanya in%iltrasi leuk!sit dan

     jaringan menjadi lunak. Pada tingkat dini l!kasi pembentukan abses nampak 

    k!ngesti, sembab, lunak, mengandung banyak perdarahan petechial dan

    sebukan neutr!%il. :eberapa hari sampai beberapa bulan jaringan !tak terjadi

    nekr!sis dan mengeluarkan massa pus. 'i luar jaringan nekr!ik tampak 

     jaringan granulasi yang mengandung kapiler, %ibr!blast, lim%!sit dan sel plasma. ika tanpa peng!batan yang memadai pus akan membesar, menyebar 

    dan meluas ke subarachn!id dan entrikel.

    -#/ T'%u% Sis(e Pe's%'%6%n

    % ?e4e'% Ke!%l%

    11

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    12/40

    2edera kepala adalah suatu gangguan traumatic dari %ungsi !tak yang

    disertai atau tanpa disertai perdarahan interstisial dalam substansi !tak tanpa

    diikuti terputusnya k!ntinuitas !tak.

    2edera kepala /cedera kranicerebral0 merupakan salah satu penyebab

    utama kecacatan dan kematian. 'i 5S$P 2ipt!mangunkusum! akarta tahun

    +(() angka m!rtilitas ,(+? dan m!rtalitas (,? dari +)>+ !rang yang

    dirawat dengan kasus cedera kepala. Cebih dari *? cedera kepala disebabkan

    karena kecelakaan lalu lintas, selebihnya disebabkan karena %act!r lain seperti,

    terjatuh, terpukul, kecelakaan industry dll /'aniel Tjen, +(((0.

    3 ?e4e'% Me4ul% S!in%lis

    &edulla spinalis merupakan bagian susunan sara% pusat yang terletak 

    di dalam kanalis ertebralis dan menjulur dari %!ramen magnum ke bagian atas

    regi!n lumbalis. Trauma pada medulla spinalis dapat berariasi dari trauma

    ekstensi %iksasi ringan yang terjadi akibat benturan secara mendadak sampai

    menyebabkan transeksi lengkap dari medulla spinalis dengan Duadriplegia

    /#ransisca :., )**>0.

    -#1 Pen7%"i( De.ene'%(i6 Sis(e Pe's%'%6%n

    % P%'"inson

    Penyakit Parkins!n adalah penyakit sara% pr!gresi% yang berdampak 

    terhadap resp!ns mesen%al!n dan pergerakan regulasi. Penyakit Parkins!n

    sering dihubungkan dengan kelainan neur!transmitter di !tak dan %akt!r-%akt!r 

    lainnya seperti de%isiensi d!pamine dalam substansia nigra di !tak 

    memberikan resp!ns gejala penyakit Parkins!nE selain itu juga penyebab yang

     berhubungan yaitu irus, genetic, t!ksisitas, atau penyebab lain yang tidak 

    diketahui.

    3 Al@heie'

    Al=heimer umumnya menyerang !rang berusia di atas F tahun.

    4angguan Al=heimer ditandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat.

    Penderita Al=heimer juga kehilangan kemampuan untuk melakukan aktiitas

    12

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    13/40

    sehari-hari. Tidak ada peng!batan yang dapat menghentikan penyakit

    Al=heimer. amun, bagi beberapa !rang pada tahap awal dan tengah penyakit,

    !bat Aricept, ;Gel!n atau 5a=adyne /sebelumnya dikenal sebagai 5eminyl0.

    = Guill%n B%''e S7n4'oe

    4 He'ni% Nu"leus Pul!osus

    -# Ke.%n%s%n Sis(e Pe's%'%6%n

    % Tuo' O(%" 

    Tum!r !tak merupakan salah satu tum!r susunan sara% pusat, baik 

    ganas maupun tidak. Tum!r ganas di susunan sara% pusat adalah semua pr!ses

    ne!plastik yang terdapat dalam ruang intracranial atau dalam kanalis spinalis,yang mempunyai sebagian atau seluruh si%at-si%at pr!ses ganas spesi%ik seperti

    yang berasal dari sel-sel sara% di meningen !tak, termasuk juga tum!r yang

     berasal dari sel penunjang /neur!glia0, sel epitel pemmbuluh darah, dan

    selaput !tak /Padm!santj!j!, )**)0.

    -- M%s%l%h>%s%l%h Uu 7%n. Men7e'(%i P%sien 4en.%n G%n..u%n S7s(e

    Pe's%'%6%n

    --# N7e'i

     yeri adalah HAn unpleasant sens!ry !r em!ti!nal eGperience ass!ciated with

    actual !r p!tential tissue damage !r described terms !% such damageI /7nternati!nal

    Ass!ciati!n %!r the Study !% Pain0.

     yeri terjadi apabila8menyertai kerusakan jaringan, dan ini menyebabkan

    sese!rang menarik diri atau menghindar dari sumber rangsang. yeri juga merupakan

    mekanisme perlindungan bagi tubuh dalam hal ini bertindak sebagai system c!ntr!l

    atau alarm terhadap bahaya.

    Ambang nyeri adalah stimulus minimal yang menyebabkan rasa nyeri.

    Persepsi nyeri merupakan stimulus minimal yang menyebabkan sese!rang

    13

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    14/40

    melap!rkan adanya nyeri, sedangkan t!leransi nyeri adalah tingkat stimulus terendah

    yang menyebabkan sese!rang menarik diri atau menghindar dari stimulus.

    Persepsi dan reaksi nyeri selain dipengaruhi !leh %act!r-%akt!r mekanisme

    %isi!l!gis juga dipengaruhi !leh %act!r psik!l!gis, kebudayaan, umur dan jenis

    kelamin.

    Kl%si6i"%si N7e'i

    enis nyeri dapat dibedakan berdasrkan sumber, lamanya atau pun re%erral

    nyeri. :erkaitan dengan masalah umum yang menyertai kasus-kasus gangguan system

     persara%an, secara khusus pada bagian ini akan dibahas mengenai nyeri kepala.

     yeri kepala /headache0 adalah gejala umum yang banyak dialami !leh pasien.

    7ni dapat terjadi akibat pr!ses pat!l!gis, bermakna atau tidaknya gejala ini berariasi.

     yeri kepala ini dapat terjadi karena berbagai sebab, antara lain adanya massa atau

    tum!r, perdarahan intra cranial, peradangan pada meninges, trauma kepala, hip!ksia

    serebral, stress ataupun karena penyakit sistemik lain.

    Pat!%isi!l!gi nyeri kepala secara pasti tidak diketahui, tetapi pada umumnya

    masalah askuler dan ketegangan mendukung terjadinya nyeri kepala.

    14

      Sel rusak 

    Jat kimiawi terbentuk 

    /bradikinin, ser!t!nin, en=im pr!te!litik0

    &erangsang dan merusakkan ujung sara% nyeri

    /kem!sensiti% resept!r0

    &enurunkan ambang stimulus terhadap resept!r mekan!sensiti% dan

    term!sensiti% 

    Skema: Mekanisme rangsangan reseptor nyeri karena kerusakan jaringan

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    15/40

    --- Penin."%(%n Te"%n%n In('%"'%ni%l

    Peningkatan tekanan intracranial adalah suatu mani%estasi k!mpleks yang

    diakibatkan !leh suatu k!ndisi multiple neur!l!gis dan sering terjadi secara tiba-tiba.

    Peningkatan tekanan intracranial berkaitan erat dengan peningkatan !lume

    intracranial, di mana !lume ini tergantung pada !lume jaringan !tak, !lume darah

    dan !lume cairan serebr!spinal /C!ng Phipps, +((*

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    16/40

    #en!barbital /#:0

    'i%inilhidant!in /#60

    Karbama=epine /K=0

    Asam alpr!at /ABP0

    ;t!suksimid /;TS0

    +. L mg8kg

    mg8kg

    +. L > mg8kg

    -

    -

    +- mg8kg

    -+) mg8kg

    +-) mg8kg

    +*-@* mg8kg

    +*-@* mg8kg

      Tabel< jenis !bat berdasarkan e%ekti%itas jenis epilepsy

    enis epilepsi 1bat yang e%ekti%  

    Parsial8%!kal

    4rand mall

    Petit mall /lena0

    &i!kl!nik

    At!nik

    #:, #6, K=

    ABP, #:, #6

    ;TS, ABP

    ;TS, ABP

    ;TS, ABP

     b. &iastenia 4rais

    +. Penatalaksanaan umum

    a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

     b. Aktiitas %isik dan pencegahan k!mplikasi

    c. Penggunaan entilat!r jika ada indikasi

    ). Peng!batan

    a. Plasma%eresis< terapi penggantian plasma sebanyak -> kali

     b. Antik!listerase seperti pirid!stigmin *-+)* mg per !ral tiap jamc. Ster!id seperti prednis!ne diberikan selang seling sehari sekali untuk 

    menghindari e%ek sampingd. 7mmun!supresan seperti a=ati!prin

    . Pembedahan

    Timekt!mi< pengangkatan kelenjar tymus

    -&- Pen.o3%(%n !%4% G%n..u%n V%s"ule' O(%"

    16

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    17/40

    % S'o"e

    Terapi peng!batan tergantung dari jenis str!ke<

    +. Str!ke iskemia

    +. pemberian tr!mb!lisis dengan rt-PA /rec!mbinant tissue-plasmin!gen0). pemberian !bat-!batan jantung seperti dig!ksin pada aritmia jantung

    atau al%a beta, kaptr!pil, antag!nis kalsium pada pasien dengan

    hipertensi.

    ). Str!ke haem!ragik 

    +. antihipertensi< katr!pil, antag!nis kalsium

    ). diuretic< manit!l )*?, %ur!semide

    . antik!nulsan< %enit!in

    -&& Pen.o3%(%n !%4% In6e"si Sis(e Pe's%'%6%n

    % Menin.i(is

    +. penatalaksanaan umum

    a. pasien diis!lasi b. pasien diistirahatkan8 bedrest

    c. k!ntr!l hipertermia dengan k!mpres, pemberian antipiretik seperti

     parasetam!l, asam salisilatd. c!ntr!l kejangE dia=epam, %en!barbital

    e. c!ntr!l PT7K< manit!l, k!rtik!ster!id%. pemenuhan kenutuhan cairan, nutrisi

    ). Pemberian antibi!tic

    a. diberikan +*-+ hari atau sedikitnya @ hari bebas panas b. antibi!tic umum yang diberikan< ampisilin, gentamisin, kl!r!m%enik!l,

    se%al!sp!rin

    3 En=e!h%li(is

    +. Penatalaksanaan umum

    a. pencegahan dan c!ntr!l peningkatan T7K /pengurangan edema serebri0 b. kepatenan respirasi< jika indikasi perlunya entilat!r 

    c. supp!rt nutrisi< diet tinggi kal!ri dan tinggi pr!tein

    d. keseimbangan cairan dan elektr!lite. rehabilitasi

    ). Peng!batan

    17

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    18/40

    a. idarabine< untuk encephalitis karena herpes simpleks

     b. amph!tericin : /#ungi=!ne0, sul%adia=ine, mic!n!=!le, ri%ampin untuk 

     peng!batan amuba encephalitis

    c. gluk!k!rtic!ster!id< deGametas!n

    d. antik!nulsan< phenyt!in /dilantin0e. analgetik< acetamin!phen

    %. diuretic !sm!tic< manit!l

    = A3ses O(%" 

    +. penatalaksanaan umum

    a. supp!rt nutrisi< tinggi kal!ri tinggi pr!tein

     b. terapi PT7K 

    c. supp!rt %ungsi tanda ital

    d. #isi!terapi). pembedahan

    . Peng!batan

    a. antibi!tic< penicillin 4, 2hl!r!mphenic!l, a%cilin, &atr!nida=!le

     b. gl!k!k!rtik!ster!id< deksametas!nc. antik!nulsan< dilantin

    -&/ Pen.o3%(%n !%4% T'%u% Sis(e S%'%6

    % ?e4e'% Ke!%l%

    +. Penatalaksanaan umum

    a. m!nit!r respirasi< bebaskan jalan napas, m!nit!r keadaan entilasi,

     periksa A4', berikan !ksige bila perlu b. m!nit!r tekanan intrakranial /T7K0

    c. atasi sy!k bila ada

    d. c!ntr!l tanda itale. keseimbangan cairan dan elektr!lit

    ). 1perasi

    'ilakukan untuk mengeluarkan darah pada intraserebral, debridement

    luka, krani!plasti, pr!sedur shunting pada hidr!se%alus, krani!t!mi

    . Peng!batan

    a. diuretic< untuk mengurangi edema serebral misalnya manit!l )*?,

    %ur!semid /lasik0

    18

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    19/40

     b. antik!nulsan< untuk menghentikan kejang misalnya dengan dilantin,

    tegret!l, aliumc. k!rt!k!ster!id< untuk menghambat pembentukan edema misalnya

    dengan deksametas!nd. antag!nis histamine< mencegah terjadinya iritasi lambung karena

    hipersekresi akibat e%ek trauma kepala misalnya dengan cemetidin,

    ranitidine.e. antibi!tic jika terjadi luka yang besar 

    3 ?e4e'% Me4ul% S!in%lis

    Prinsip penatalaksanaan adalah<

    +. segera dilakukan im!bilisasi

    ). stabilisasi daerah tulang yang mengalami cedera seperti dilakukan

     pemasangan c!llar serical, atau dengan menggunakan bantalan pasir 

    . mencegah pr!gresiitas gangguan medulla spinalis misalnya dengan

     pemberian !ksigen, cairan intraena, pemasangan 4T

    . terapi peng!batan<a. k!rtik!ster!id seperti deksametas!n untuk meng!ntr!l edema

     b. antihipertensi seperti dia=!Gide untuk meng!ntr!l tekanan

    darah akibat aut!n!mic hyperre%leksia akutc. k!linergik seperti bethanech!l chl!ride untuk menurunkan

    aktiitas bladder d. antidepresan seperti imipramine hydr!chr!rida untuk 

    meningkatkan t!nus leher bladder 

    e. antihistamin untuk menstimulus beta-resept!r dari bladder dan

    uretra

    %. agen antiulcer seperti ranitidine

    g. pelunak %eses seperti d!cusate s!dium. tindakan !perasi, dilakukan dengan indikasi tertentu seperti adanya

    %raktur serikal dengan %ragmen yang menekan lengkung sara% 

    F. rehabilisasi dilakukan untuk mencegah k!mplikasi, mengurangi cacat

    dan mempersiapkan pasien untuk hidup di masyarakat

    -&1 Pen.o3%(%n !%4% Pen7%"i( De.ene'%(i6 Sis(e Pe's%'%6%n

    % P%'"inson

    19

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    20/40

    +. penatalaksanaan umum

    ). Physical therapy< mempertahankan gerak dan sendi, memperbaiki cara

     jalan

    . 1ccupati!nal therapy< membantu pasien mempertahankan aktiitas

    sehari-hari /A'C0

    . Psych!therapy< mem%asilitasi pasien status mentalnya

    . peng!batan

    a. triheGyphenidil 62C /Artan0 b. br!m!cryptine mesylate

    c. le!d!pa

    F. Pembedahana. stere!tactic thalam!t!my< pengangkatan lesi pada entr!lateral

    nucleus thalamus untuk mengurangi trem!r dan rigiditas

    3 Al@heie'+. Penatalaksanaan umum

    a. Terapi elektr!k!nulsi%  b. &!nit!r tanda ital dan jantung

    c. Supp!rt nutrisi dan cairan

    d. 'iet cair atau lunak e. #isi!terapi, !ccupati!nal terapi

    ). Peng!batan

    a. Antipsik!tik seperti hal!perid!l

     b. Sedatie-hypn!tic < chl!ral hydratec. Agen antianGietas< l!ra=epam. 'ia=epam /alium0

    d. Antidepresane. CaGaties

    = Guill% B%''e S7n4'oe

    Secara umum penatalaksanaan 4:S adalah pencegahan k!mplikasi

    im!bilisasi, in%eksi dan kegagalan pernapasan

    +. perawatan pernapasan< antisipasi kegagalan pernapasan, persiapan

    entilat!r, pemeriksaan A4'

    ). m!nit!ring hem!dinamik dan kardi!askuler . managemen b!wel dan bladder 

    . supp!rt nutrisi

    . perawatan im!bilisasiF. plasmapheresis< penggantian plasma untuk meningkatkan kemampuan

    m!t!rik 

    @. peng!batan< k!rtik!ster!id, imun!supressie, antik!agulan

    20

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    21/40

    >. pembedahan< trache!st!my, indikasi kegagalan pernapasan

    4 He'ni% Nu"leus Pul!osus

    +. penatalaksanaan umuma. bedrest dengan tempat tidur datar dan alas keras untuk 

    mengurangi rasa nyeri dan kerusakan sara% 

     b. %isi!terapi< mengurangi resik! gangguan imm!bilisasi,

    melancarkan peredaran darah

    c. traksi< menstabilkan8 mem%iksasi l!kasi kerusakan diskus

    d. perubahan p!sisi< mengurangi rasa nyeri dan resik! dekubituse. kebutuhan nutrisi

    ). peng!batan

    a. analgetik untuk mengurangi nyeri

     b. relaksan !t!t< metaGal!ne, methacarbam!l, chl!r=a=!nec. antiin%lamasi< phanyibuta=!ne

    d. antianGietas< dia=epam

    . !perasia. laminekt!mi< pengangkatan lamina ertebral dan degenerasi

    diskus, untuk membebaskan tekanan pada akar sara%  b. lumbal8 cerical mikr!disrekt!mi< pengangkatan diskus yang

    mengalami degenerasi dengan menggunakan teknik 

     pembedahan mikr!c. spinal %usi< menempatkan tulang baru pada kedua ertebra

    /b!ne gra%0 untuk mem%iksasi ertebra. terapi lain

    a. kem!nukle!lisis< yaitu penyuntikan )***-*** unit kim!papain

    /en=im dari lateks papaya0 ke dalam diskus hernia yang sakit.

    Kim!papain menyebabkan hidr!lisis pr!tein, menurunkan

    kemampuan mengikat air dalam nucleus p!lpusus sehingga

    dapat membebaskan rasa nyeri radiks sara%.

    -& Pen.o3%(%n !%4% Ke.%n%s%n Sis(e Pe's%'%6%n% Tuo' O(%" 

    +. pertahankan intake nutrisi yang adekuat

    ). kem!terapi< dilakukan dengan indikasi tertentu sesuai dengan umur, status

    neur!l!gi, tipe tum!r. :iasanya dilakukan sesudah pembedahan dengan

    radi!terapi

    21

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    22/40

    . stere!taktik radiasi< dilakukan pada tum!r yang pertumbuhannya lambat

    . pembedahan<a. krani!t!mi< dilakukan pada tum!r yang berada di supratent!rial

     b. kraniekt!mi< dilakukan pada tum!r yang berada di

    in%ratent!rialc. transphen!idal pr!sedur< dilakukan pada tum!r pituitary

    d. shunting pr!sedur< dilakukan jika terjadi k!mplikasi seperti

    adanya hidr!s%alus

      . peng!batan

    a. k!rtik!ster!id< misalnya deksamet!san

     b. anti kejang< delantin

    c. analgetik< acetamin!phen

    3 Tuo' Me4ul% S!in%lis

    +. penatalaksanaan umum

    a. terapi radiasi setelah pembedahan

     b. pemasangan c!llar serikalc. %isi!terapi

    ). pembedahan

    &erupakan pilihan utama dengan melakukan laminekt!mi

    . peng!batan

    a. kem!terapi sistemik 

     b. k!rtik!ster!id seperti deksametas!n

    c. antacid

    d. analdetik seperti asetamin!phen

    ). Peningkatan T7K 

    )..+ ;ti!l!gi peningkatan T7K 

    Klinis yang paling umum di mana peningkatan T7K ditemui dan

    dipantau adalah pada cedera kepala, dimana beberapa mekanisme

    menyebabkan perubahan !lume intrakranial. 6emat!ma traumatik dapat

    terkumpul dalam intraserebral, ruang subarakhn!id, ruang subdural, atau

    ekstradural, menciptakan tekanan gradien dalam tengk!rak dan

    22

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    23/40

    mengakibatkan pergeseran !tak. ;dema serebral baik sit!t!ksik /karena

    kegagalan p!mpa membran sel0 atau as!genik /karena cedera pembuluh

    darah0 menambah !lume ekstra dalam bentuk air. Perubahan 2:B

    menyebabkan gangguan aut!regulasi aliran darah !tak /2erebral :l!!d

    #l!w82:#0 dan metab!lisme yang dapat menyebabkan k!ngesti askular 

    /hiperemi0, namun meningkatnya 2:B menambah peningkatan T7K 

    setelah cedera kepala pada !rang dewasa tampaknya kecil, bila

    dibandingkan dengan edema.

    )..) 4ejala Peningkatan T7K

    4ejala yang umum dijumpai pada peningkatan T7K <

    +. Sakit kepala merupakan gejala umum pada peningkatan T7K. Sakitkepala terjadi karena traksi atau dist!rsi arteri dan ena dan duramater akan

    memberikan gejala yang berat pada pagi hari dan diperberat !leh aktiitas,

     batuk, mengangkat, bersin.

    ). &untah pr!yektil dapat menyertai gejala pada peningkatan T7K.

    . ;dema papil disebabkan transmisi tekanan melalui selubung nerus

    !ptikus yang berhubungan dengan r!ngga subarakhn!id di !tak. 6al ini

    merupakan indikat!r klinis yang baik untuk hipertensi intrakranial.

    . 'e%isit neur!l!gis seperti didapatkan gejala perubahan tingkat

    kesadaranE gelisah, iritabilitas, letargiE dan penurunan %ungsi m!t!rik.

    . :ila peningkatan T7K berlanjut dan pr!gresi% berhubungan dengan

     penggeseran jaringan !tak maka akan terjadi sindr!ma herniasi dan tanda-

    tanda umum 2ushingMs triad /hipertensi, bradikardi, respirasi ireguler0

    muncul. P!la na%as akan dapat membantu mel!kalisasi leel cedera.

    1nset terjadinya juga harus diperhatikan seperti !nset yang cepat biasanya

    karena perdarahan, hidr!se%alus akut, atau traumaE !nset yang bertahap karena

    tum!r, hidr!se%alus yang sudah lama, atau abses. 5iwayat kanker 

    sebelumnya, berkurangnya berat badan, mer!k!k, penggunaan !bat-!batan,

    k!agul!pati, trauma, atau penyakit iskemik dapat berguna dalam mencari

    eti!l!gi.

    23

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    24/40

    ).. Pemantauan T7K 

    Pemantauan T7K digunakan untuk mencegah terjadinya %ase k!mpensasi

    ke %ase dek!mpensasi. Secara !byekti%, pemantauan T7K adalah untuk 

    mengikuti kecenderungan T7K tersebut, karena nilai tekanan menentukan

    tindakan yang perlu dilakukan agar terhindar dari cedera !tak selanjutnya,

    dimana dapat bersi%at ireersibel dan letal. 'engan pemantauan T7K juga

    kita dapat mengetahui nilai 2PP, yang sangat penting, dimana

    menunjukkan tercapai atau tidaknya per%usi !tak begitu juga dengan

    !ksigenasi !tak .

    )...+ 7ndikasi pemantauan T7K 

    Ped!man :T# /:rain Trauma #!undati!n0 )**@ merek!mendasi bahwa T7K harus dipantau pada semua cedera kepala berat /4lasg!w 2!ma Scale842S -

    > setelah resusitasi0 dan hasil 2T scan kepala abn!rmal /menunjukkan

    hemat!ma, k!ntusi!, pembengkakan, herniasi, dan8atau penekanan sisterna

     basalis0 /Ceel 770, T7K juga sebaiknya dipantau pada pasien cedera kepala

     berat dengan 2T scan kepala n!rmal jika diikuti dua atau lebih kriteria

    antara lain usiaN* tahun, sikap m!t!rik, dan tekanan darah sist!lik O(*

    mm6g /leel 7770.

    Tabel ).+ 7ndikasi pemantauan T7K 

    )...) K!ntraindikasi pemantauan T7K 

    Tidak ada k!ntrindikasi abs!lut untuk memantau T7K, hanya ada

     beberapa k!ntraindikasi relati% yaitu<

    24

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    25/40

    a. K!agul!pati dapat meningkatkan risik! perdarahan pada pemasangan

     pemantauan T7K. :ila memungkinkan pemantauan T7K ditunda sampai

    7nternati!nal !rmali=ed 5ati! /750, Pr!thr!mbin Time /PT0 dan Partial

    Thr!mb!plastin Time /PTT0 terk!reksi / 75 O+, dan PT O+, detik0.

    Pada kasus emergensi dapat diberikan #resh #r!=en Plasma /##P0 dan

    itamin K.

     b. Tr!mb!sit O +**.***8mm

    c. :ila pasien menggunakan !bat anti platelet, sebaiknya berikan

    sekant!ng platelet dan %ungsi platelet dengan menghitung waktu perdarahan.

    d. 7mun!supresan baik iatr!genik maupun pat!l!gis juga merupakan

    k!ntraindikasi relati% pemasangan pemantauan T7K )... &et!de pemantauan T7K 

    Ada dua met!de pemantauan T7K yaitu met!de inasi% /secara langsung0

    dan n!n inasie /tidak langsung0. &et!de n!n inasi% /secara tidak 

    langsung0 dilakukan pemantauan status klinis, neur!imaging dan

    neur!s!n!l!gy /Trancranial '!ppler $ltras!n!graphy8T2'0. Sedangkan

    met!de inasi% /secara langsung0 dapat dilakukan di beberapa l!kasi

    anat!mi yang berbeda yaitu intraentrikular, intraparenkimal,

    subarakhn!id8subdural, dan epidural. &et!de yang umum dipakai yaitu

    intraentrikular dan intraparenkimal /micr!transducer sens!r0. &et!de

    subarakhn!id dan epidural sekarang jarang digunakan karena akurasinya

    rendah. Pengukuran tekanan C2S lumbal tidak memberikan estimasi T7K 

    yang c!c!k dan berbahaya bila dilakukan pada T7K meningkat.

    :eberapa met!de lain seperti Tympanic &embrane 'isplacement8T&', 1ptic

    nere sheath diameter81S' namun akurasinya sangat rendah.

    A. Pemantauan T7K secara tidak langsung

    a. Pemantauan status klinis

    :eberapa k!ndisi klinis yang harus dinilai pada peningkatan T7K yaitu

    +. Tingkat kesadaran /42S0

    ). Pemeriksaan pupil

    25

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    26/40

    . Pemeriksaan m!t!rik !cular /perhatian khusus pada nerus 777 dan B70

    . Pemeriksaan m!t!rik /perhatian khusus pada hemiparesis

    . Adanya mual atau muntah

    F. Keluhan nyeri kepala

    @. Bital sign saat itu

    b. Oftalmoskopi  adalah salah satu penilaian yang bermakna pada

     peningkatan T7K. Papil edema ditemukan bila peningkatan T7K telah

    terjadi lebih dari sehari. Tapi sebaiknya tetap dinilai pada ealuasi awal,

    ada atau tidak ada papil edema dapat memberikan in%!rmasi mengenai

     pr!ses perjalanan penyakit.

    c. NeuroimagingPada pasien yang dicurigai peningkatan T7K sebaiknya dilakukan

     pemeriksaan 2T scan kepala. :eberapa temuan pada neur!imaging

    yang dicurigai k!ndisi pat!l!gis yang menyebabkan peningkatan T7K 

    /tabel ).)0.

    Tabel ).) Temuan neur!imaging pada k!ndisi yang menyebabkan

     peningkatan T7K.

    Adanya lebih dari satu kelainan ini sangat mungkin suatu

     peningkatan T7K, sedangkan adanya salah satu temuan diatas

    menunjukkan p!tensi peningkatan T7K. :ila diperlukan dapat

    diteruskan dengan pemeriksaan &57 atau 2T scan k!ntras untuk 

    26

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    27/40

    menggambarkan pat!l!gi intrakranial dengan lebih baik, untuk 

     pengambilan keputusan awal, meskipun 2T scan tanpa k!ntras pun

    seringkali cukup. Keputusan penting yang harus dilakukan pada pasien

    dengan T7K meningkat adalah apakah perangkat pemantauan T7K 

    harus dipasang. eur!imaging digunakan untuk menetapkan diagn!sa

    yang mengakibatkan T7K meningkat, serta melengkapi in%!rmasi yang

    diper!leh dari anamnesa dan pemeriksaan. Pencitraan tidak dapat

    menggantikan pemantauan T7K inasi%. Pengulangan 2T scan dapat

    digunakan ketika status klinis pasien hanya membutuhkan penempatan

    m!nit!r T7K dalam waktu singkat. 'alam keadaan ini, pengulangan

     pencitraan setiap kali perubahan status pasien dapatmend!kumentasikan munculnya temuan baru /misalnya, hemat!ma

    cedera kepala0 yang kemudian memerlukan penempatan m!nit!r.

    Pendekatan ini dapat digunakan untuk menunda atau

    menghindaripenempatan m!nit!r T7K dalam kasus di mana kebutuhan

    untuk itu awalnya kurang jelas.

    d. Neurosonology

    T2' telah terbukti merupakan alat klinis n!ninasi% yang berguna

    untuk penilaian aliran darah arteri basal !tak. Semua cabang utama

    arteri intrakranial biasanya dapat diins!nasi baik arteri kranial anteri!r,

    media dan p!steri!r melalui tulang temp!ral /kecuali pada +*?

     pasien, dimana ins!nasi transtemp!ral tidak memungkinkan0, arteri

    !%talmika dan car!tid siph!n melalui !rbita, dan arteri ertebral dan

    arteri basilar melalui %!ramen magnum. T2' mengukur kecepatan

    aliran darah, dalam sentimeter per detik, yang biasanya berkisar *-

    @*. Bariabel pemantauan esensial kedua berasal dari rekaman

    gel!mbang yang menggunakan indikat!r pulsatility indeG /P70, rasi!

     perbedaan antara kecepatan aliran sist!lik dan diast!lik dibagi rata-

    rata kecepatan aliran, biasanya kurang lebih sama dengan +.

    Penggunaan klinis yang paling umum dari T2' adalah pemantauan

    27

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    28/40

    untuk as!spasme, terutama setelah SA6. Penyempitan lumen arteri,

     peningkatan aliran sist!lik dan penurunan diast!lik /aliran sist!lik +)*

    sangat sugesti% dan )** k!n%irmasi dari penurunan diameter lumen0,

    mengakibatkan peningkatan P7 /nilai di atas

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    29/40

    Keuntungan met!de ini adalah in%eksi dan risik! perdarahan rendah.

    Aspek negati% termasuk kemungkinan kesalahan permantauan T7K,

    salah penempatan sekrup, dan !klusi !leh debris.

    b. Kateter subdural epidural 

    Kateter subdural 8 epidural adalah met!de lain untuk memantau T7K.

    &et!de ini kurang inasi% tetapi juga kurang akurat. 6al ini tidak dapat

    digunakan untuk mengalirkan 2S#, namun kateter memiliki risik! yang

    lebih rendah dari in%eksi atau perdarahan.

    c. !ntraparenkimal "microtransducer sensor#

    Pemantauaan T7K intraparenkimal menggunakan micr!transducer yang

    diletakkan di parenkim !tak melalui lubang kecil dan baut tengk!rak yang memungkinkan pemantauan T7K simultan, mikr!dialisis serebral

    dan !ksigenasi jaringan !tak. P!sisi pilihan perangkat tersebut adalah

     pada subtansia alba regi! %r!ntal n!nd!minan pada cedera !tak di%us, atau

     parenkim perik!ntusi!nal pada cedera !tak %!kal. Pr!be tekanan

    intraparenkimal ditempatkan pada hemis%er k!ntralateral dari

    hemat!ma intraserebral. Perangkat yang berbeda juga tersedia,

    termasuk %iber!ptic dan tekn!l!gi pneumatik. &!nit!r T7K pneumatic

    Spiegelberg juga memungkinkan kalibrasi in i! dan pemantauan

    intrakranial. &!nit!r T7K eur!ent-P adalah kateter serbaguna yang

    menggabungkan T7K, !ksigenasi jaringan !tak dan pemantauan

    temperatur !tak. ilai T7K harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan

     berhubungan dengan penilaian klinis dan radi!l!gis pasien. Ketika ada

     perbedaan yang signi%ikan antara nilai pemantauan dan gejala klinis,

     penggantian atau penempatan kembali pr!be harus dipertimbangkan.

    d. Kateter intra$entrikuler%entriculostomy

    Tehnik intraentrikular merupakan g!ld standard pemantauan T7K,

    yaitu kateter diinsersikan ke dalam entrikel lateral biasanya melalui

     burr h!le kecil di %r!ntal kanan. Tekhnik ini juga dapat digunakan untuk 

    29

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    30/40

    mengalirkan C2S dan memberikan !bat intratekal seperti pemberian

    antibi!tika pada kasus entrikulitis yang kemungkinan disebabkan !leh

     pemasangan kateter itu sendiri. Sistem tranduser kateter entrikular 

    eksternal tradisi!nal hanya memungkinkan pemantauan T7K intermiten

     bila saluran entrikel ditutup. Kateter entrikel tersedia secara k!mersial

    memiliki transduser tekanan dalam lumennya, sistem ini

    memungkinkan pemantauan T7K dan drainase C2S simultan.

    :eberapa k!mplikasi bisa terjadi akibat pemasangan kateter entrikel

    antara lain keb!c!ran C2S, masuknya udara ke ruang subarachn!id dan

    entrikel, drainase C2S yang berlebihan dapat menyebabkan k!laps

    entrikel dan herniasi, atau terapi tidak sesuai berkaitan dengan pembacaan T7K dengan gel!mbang kecil, kegagalan elektr!mekanikal,

    dan kesalahan !perat!r. Cubang-lubang kecil di ujung kateter dapat

    tersumbat !leh gumpalan darah atau dep!sit %ibrin, dan kateter dapat

     berpindah sehingga sebagian atau seluruh ujung kateter terletak dalam

     parenkim !tak bukan dalam entrikel. 'alam kasus tersebut, drainase

    C2S akan menghasilkan gradien tekanan signi%ikan antara lumen kateter 

    entrikel dan entrikel. ika diduga ada !bstruksi kateter, irigasi dengan

     a2l *,(? ) ml dapat mengembalikan patensi kateter. Pr!sedur ini

    harus dilakukan dengan memperhatikan asepsis, dimana manipulasi

     berulang berhubungan dengan tingginya insiden in%eksi sistem sara% 

     pusat. adi irigasi rutin tidak dianjurkan. Bentrikulitis dan meningitis

    adalah k!mplikasi yang berp!tensi mengancam nyawa, yang

    disebabkan !leh k!ntaminasi langsung kateter selama pemasangan atau

    secara retr!grade !leh k!l!nisasi bakteri pada kateter. Kejadian in%eksi

    dilap!rkan sekitar -)*?. Penggunaan sistem drainase tertutup dan

    sampling C2S aseptik dan pembilasan kateter dan pengangkatan yang

     benar kateter yang tidak dibutuhkan dapat meminimalkan risik!

    in%eksi terkait kateter. C2S dapat mencetuskan in%eksi karena

     pengulangan akses ke sistem drainase. Sampling C2S lebih

    30

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    31/40

    diindikasikan karena kriteria klinis khusus daripada menjadi sampling

    rutin.P!sisi pasien saat pengukuran ditinggikan *- derajat. Tranduser 

    harus sama tinggi dengan titik re%erensi. Titik re%erensi yang paling

    umum adalah %!ramen &!nr!. Titik re%erensi * adalah garis imajiner 

    anatara puncak telinga dan kantus bagian luar mata. Camanya waktu

     pemakaian kateter entrikuler berariasi. Secara umum lama waktu

     pemakaian adalah dua minggu atau tergantung k!ndisi pasien. 5isik!

    in%eksi meningkat pada pemakaian yang lebih lama. Pemberian

    antibi!tik pr!%ilaksis dikaitkan dengan tingginya insiden in%eksi C2S

    yang resisten antibi!tika. Sebaliknya, penggunaan antibi!tik dapat

    menurunkan kejadian in%eksi berhubungan dengan kateter. Setelahdicabut, ujung kateter harus dikirim untuk kultur, dimana pertumbuhan

     bakteri berkaitan dengan risik! tinggi terjadi meningitis, dan tes

    sensitiitas antibi!tika berdasarkan atas analisis mikr!bi!l!gi dapat

    menjadi ped!man terapi.

    Pen%(%l%"s%n%%n Ke!e'%,%(%n

    +. Kaji kepatenan jalan napas, pernapasan /%rekuansi, irama, kedalaman0, dan

    sirkulasi

    ). :erikan !bat diuretik !sm!sis seperti m!nit!l /!smitr!l0 atau urea

    /ureaphil0, sesuai instruksi untuk mengeluarkan cairan dari daerah !tak dan

    darh yang berada pada !tak 

    . :erikan ster!id seperti deksametas!n /decadr!n0, sesuai instruksi untuk 

    mengurangi edema sekitar tum!r !tak, jika ada

    . :antu hiperentilasi dengan mengguanakan entilat!r !lume untuk 

    alkal!sis respirat!rik, yang menyebabkan as!k!nstriksi serebral dan

     penurunan !lume yang menyebabkan pengurangan tik 

    . &!nit!r e%ek !bat paralisis neur!muskular seperti pancurm!nium

    /paul!n0, yang mungkin diberikan selama penggunaan entilasi mekanik 

    untuk mencegah perubahan tekanan intrakranial secara mendadak 

     berhubungan dengan batuk, tegang, atau akibat pemakaian entilat!r.

    31

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    32/40

    F. 1bati demam sesuai permintaan , sebab peningkatan !lume aliran css dan

    kejadian peningkatan tik yang mendadak terjadi bersama dengan serangan

    demam

    @. :erikan barbiturat d!sis tinggi dan !bat anestesi lainnya sesuai instruksiuntuk mengurangi status k!ma dan tekanan metab!lisme !tak yang dapat

    mengurangi aliran darah serebral dan tik 

    >. 6indari p!sisi atau aktiitas yang mungkin meningkatkan tik seperti

    memutar kepala klien, p!sisi supine, dan %leksi leher 

    a.&inimalkan pengisapan /sucti!n0 atau rangsangan lainnya yang

    dapat meningkatkan tik 

     b. aga p!sisi kepala, tinggikan sekitar * derajat untuk 

    mengurangi tekanan ena jugularis dan penurunan tik 

    (. 4unakan m!nit!ring tik untuk mengetahui peningkatan tik /di atas )*

    mmhg persisten + menit atau lebih jika sesuai peningkatan tik0.

    Pen.o3%(%n PTIK 

    # De%e(%son )De='%4on+

    a. Tindakan< mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leuk!sit

     p!lim!r%!nuklear, %ibr!blas, mengembalikan stabilisasi peningkatan permeabilitas

    kapiler dan lis!s!m, menekan resp!n imun yang n!rmal, tidak ada e%ek

    mineral!k!rtik!id.

    b. Penggunaan< peradangan, alergi, ne!plasma, edema serebral, sy!k septik,

    gangguan k!lagen, uji supresi deksametas!n untuk 2husing Syndr!me,

    insu%isiensi adren!k!rtikal, T:, meningitis, eksaserbasi akut &S

    c. Kontraindikasi < hipersensitiitas terhadap k!rtik!ster!id, sul%ida atau ben=il

    alk!h!lE in%eksi jamur, penghentian mendadak, k!agul!pati, k!litis ulseratia,

    gangguan kejang. Tindakan pencegahan< Q kehamilan, menyusui, diabetes

    mellitus, !ste!p!r!sis, gangguan kejang, k!litis ulseratia, 26#, myasthenia

    grais, penyakit ginjal, ulkus peptikum, es!%agitis, &7 baru-baru ini, hipertensi,

    T:, actiehepatitis, psik!sis, hipersensitiitas sul%it, gangguan tr!mb!emb!li

    d. Efek samping 

    32

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    33/40

    +. SSP< depresi, memerah, berkeringat, sakit kepala, perubahan suasana hati,

    eu%!ria, psik!sis, kejang, ins!mnia, pseud!tum!r cerebri.

    ). 2ardiaskuler< hipertensi, k!laps sirkulasi, takikardia, edema, kardi!mi!pati,

    tr!mb!emb!li, gagal jantung, disritmia

    . ;;T< in%eksi jamur, peningkatan tekanan intra!kular, penglihatan kabur,

    katarak, glauk!ma

    . ;'1< 6PA penekanan, hiperglikemia, natrium, retensi cairan

    . 47< diare, mual, perut kembung, 47 perdarahan, menambah na%su makan,

     pankreatitis

    F. 6;&A< tr!mb!sit!penia, leuk!sit!sis sementara, tr!mb!emb!li

    @. 7T;4< jerawat, penyembuhan luka yang buruk, echym!sis, petekie,hirsutisme, angi!edema

    >. &;TA< hip!kalemia

    (. &S< patah tulang, !ste!p!r!sis, lemah, arthralgia, mi!pati

    P;5T7&:A4A K;P;5AWATA

    &;7CA7<

    +. Kalium, darah, gluk!sa urin saat menerima terapi jangka panjangE hyp! 8

    hiperglikemia

    ). :erat sehari-hariE memberitahukan resep mingguan gain N lb

    . : 8 P, denyut nadiE memberitahukan resep nyeri dada

    . 7 1 rasi!E waspada untuk mengurangi !utput urin, meningkatkan edema

    . 4ejala 2ushing!id< menilai punuk kerbau, m!!n %ace, peningkatan : 8 PE

    mem!nit!rE kadar k!rtis!l plasma selama terapi jangka panjang /n!rmal< >-F

    nm!l 8 C S7 unit saat ditarik pada >

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    34/40

    (. Penarikan tiba-tiba< insu%isiensi adrenal akut dan kematian dapat terjadi setelah

     penghentian mendadak terapi sistemik, menarik secara bertahap

    ;BAC$AS7<

    +. 5esp!n Terapi< penurunan peradangan

    &;4AA5KA PAS7; 8 K;C$A54A

    +. 7' itu sebagai pengguna k!rtik!ster!id harus dilakukan

    ). $ntuk menghubungi resep jika !perasi, trauma, stres terjadi karena d!sis

    mungkin perlu disesuaikan

    . Tidak memberitahukan resep jika resp!n terapi berkurang karena penyesuaian

    d!sis mungkin diperlukan untuk mengambil dengan makanan atau susu, memar

    yang mungkin terjadi dengan mudah, jika pada terapi jangka panjang diet pr!tein

    tinggi mungkin diperlukan

    . Tidak untuk menghentikan tiba-tiba karena krisis adrenal dapat mengakibatkan

    . Tentang gejala insu%isiensi adrenal< mual, an!reksia, kelelahan, pusing,

    dyspnea, kelemahan, nyeri sendi

    F. $ntuk menghindari pr!duk 1T2< salisilat, alk!h!l dalam pr!duk batuk,

     persiapan dingin kecuali diarahkan !leh resep

    @. Tentang semua aspek penggunaan pr!duk, termasuk gejala cushingE untuk

    memberitahu d!kter in%eksi

    >. $ntuk menghindari paparan cacar air atau campak, !rang dengan in%eksi

    - M%nni(ol )osi('ol+

    a. Aksi < tindakan dengan meningkatkan !sm!laritas %iltrat gl!merular, yang

    menghambat reabs!rpsi air dan elektr!lit dan meningkatkan !utput urinb. Penggunaan< edemaE pr!m!si diuresis sistemik edema serebralE penurunan

    tekanan intra!kular 8 intrakranialE memperbaiki %ungsi ginjal pada gagal ginjal

    akut, keracunan kimia

    c. Kontraindikasi < perdarahan intrakranial akti%, hipersensitiitas. Anuria,

    34

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    35/40

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    36/40

    (. Penglihatan kabur, nyeri pada mata sebelumnya, selama perawatan

    /peningkatan tekanan intra!cular0E pemeriksaan neur!l!gis, tekanan intrakranial

    selama peng!batan /peningkatan tekanan intra!cular0

    ;BAC$AS7

    +. 5esp!n Terapi< peningkatan edema kaki, kaki, daerah sacral setiap hari jika !bat

    yang digunakan dengan 26#E penurunan tekanan intra!kular, pencegahan

    hip!kalemia, peningkatan ekskresi =at beracunE penurunan 72P

    &;4AA5KA PAS7; 8 K;C$A54A<

    +. $ntuk naik perlahan-lahan dari berbaring atau p!sisi duduk ). Tentang alasan, met!de peng!batan

    . $ntuk melap!rkan tanda-tanda ketidakseimbangan elektr!lit, kebingungan

    P;41:ATA !erd!sis<

    6entikan in%E 2airan yang benar, ketidakseimbangan elektr!lit, hem!dialisisE

    &!nit!r hidrasi, status 2B, %ungsi ginjal

    & P%n=u'oniu )!%0ulon+

    1. Tindakan< menghambat transmisi impuls sara% dengan mengikat dengan

    resept!r k!linergik, antag!nis aksi asetilk!lin

    2. Penggunaan< %asilitasi intubasi end!trakeal, relaksasi !t!t rangka selama

    entilasi mekanik, !perasi, atau anestesi umum

    3. Kontraindikasi < hipersensitiitas terhadap br!mida i!n

    Kewaspadaan< kehamilan /20, AS7, anak O) tahun, neur!muskuler 8 jantung 8

    ginjal penyakit 8 hati, ketidakseimbangan elektr!lit, dehidrasi, reaksi ana%ilaksis

    sebelumnya /bl!cker neur!muskuler lainnya0

    4. Efek samping 

    2B< bradikardiaE takikardiaE meningkat, penurunan : 8 PE ekstrasist!l entrikel,

    edema, hipertensi

    36

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    37/40

    ;;T< peningkatan sekresi

    7T;4< ruam, memerah, pruritus, urtikaria, berkeringat, air liur 

    &S< kelemahan berkepanjangan relaksasi !t!t rangka

    5;SP< berkepanjangan apnea, br!nk!spasme, sian!sis, depresi perna%asan,

    dyspnea

    SRST< ana%ilaksis

    P;5T7&:A4A K;P;5AWATA

    &;7CA7<

    +. Pemulihan Pernapasan< penurunan kelumpuhan wajah, dia%ragma, kaki, lengan,

    seluruh tubuhE memungkinkan sembuh sebelum penilaian neur!l!gis). ;lektr!lit ketidakseimbangan /K, &g0E dapat menyebabkan peningkatan aksi

     pr!duk 

    . BS /: 8 P, denyut nadi, pernapasan, saluran napas0 sampai sembuhE rate,

    kedalaman, p!la pernapasan, kekuatan pegangan tangan

    . 7 1 rasi!E memeriksa urin retensi, %rekuensi, keraguan

    . 5eaksi alergi, ana%ilaksis< ruam, demam, gangguan pernapasan, pruritusE pr!duk 

    harus dihentikan.

    ;BAC$AS7

    5esp!n terapi< kelumpuhan rahang, kel!pak mata, kepala, leher, bagian tubuh

    P;41:ATA !erd!sis<

     e!stigmin, atr!pin, memantau BSE mungkin memerlukan entilasi mekanis

    / B%'3i(u'%(

    a. Farmakokinetik 

    Pent!barbital /nembutal0 telah ada sejak hampir setengah abad yang lalu dan

    merupakan hipn!tik pilihan samapai diperkenalkannya ben=!dia=epin pada tahun

    +(F*an. 1bat ini diarbs!rbsi lambat dan daya pengikatnya pada pr!tein sedang. Waktu

    37

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    38/40

     paruh yang panjang terutama disebabkan !leh pembentukan metab!lit akti% akibat

    metab!lisme hati.

    b. Farmakodinamik 

    Pent!barbital terutam digunakan untuk menimbulkan tidur dan untuk sedasi.

    Pent!barbital mempunyai mula kerja yang cepat dengan masa kerja yang singkatE

    dengan demikian dianggap sebagai barbiturat dengan masa kerja singkat. &ula kerja

    akan lebih lambat jika diberikan intramuskular dibandingkan dengan !ral.

    Ada banyak interaksi !bat yang berkaitan dengan pent!barbital. Alk!h!l, nark!tik,

    dan sedati%-hipn!tik lainnya yang dipakai dalam k!mbinasi dengan pent!barbital

    dapat semakin menekan sistem sara% pusat. Pent!barbital meningkatkan kerja en=im

    hati, sehingga menyebabkan peningkatan metab!lisme dan menurunkan e%ek !bat,seperti antik!agulan !ral, gluk!k!rtik!id, antidepresan trisiklik, dan Duinidin.

    Pent!barbital dapat menimbulkan hepat!t!ksisitas jika dipakai bersama asetamin!%en

    dalam d!sis tinggi.

    c. Kontraindikasi 

    'epresi pernapasan, penyakit hati yang berat, kehamilan /g!l '0

    d. Interaksi 

    Alk!h!l, sedati%-hipn!tk lainnya, antik!agulan !ral. 4luk!k!rtik!id, antidepresan

    trisiklik, Duinidin

    e. Farmakokinetik 

    Abs!rbsi< P. 1< (*? diarbs!rbsi perlahan-lahan

    'istribusi < PP< - ?

    &etab!lisme

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    39/40

    7B < mula < segera

    P < ) L menit

    C< + menit sampai + jam

     g. Efek terapeutik 

    $ntuk meng!bati ins!mnia, sedasi, medikasi pra-bedah

    h. Efek samping 

    Cetih, mengantuk, hang!er, pusing, mual, muntah, diare

    i. eaksi !ang merugikan

    'epresi pernapasan, ketergantungan !bat dan t!leransi

    39

  • 8/19/2019 Makalah Neuro Obat Gg Sis Saraf

    40/40

    BAB III

    PENUTUP

    &# Kesi!ul%n

    *C25C4u%#*4u%1/&- Si!ul%n

    S$&:;5<

    asuhan Keperawatan Klien dengan 4angguan sistem Persara%an

    #ransisca :. :atticaca)**>, Salemba &edika, akarta 

    &;R$S$C