makalah metodologi penelitian pendidikan 2009

8/7/2019 makalah metodologi penelitian pendidikan 2009

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-metodologi-penelitian-pendidikan-2009 1/9

Abdul Azis, M.Pd

Manajemen Pendidikan

Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected] Page 1

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Tinjauan Pustaka adalah sebuah ringkasan tertulis dari jurnal, artikel-artikel,

buku-buku, dan dokumen lainnya yang menjelaskan atau mendiskripsikan informasi yang

telah berlalu ataupun informasi yang saat ini sedang terjadi; mengorganisasikan literatur

kedalam topik-topik; dan dokumen yang dibutuhkan didalam proposal penelitian.

Tinjauan pustaka pada dasarnya terdiri dari kegiatan, antara lain : kegiatan menentukan

sumber bahan, membaca, menganalisis, menilai, mengorganisir, menulis, dan melaporkan

sumber-sumber yang berkaitan dengan judul atau masalah penelitian.

B. Pentingnya Tinjauan Pustaka.

Tinjauan Pustaka adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian dan

ini akan dilakukan pada semua ranah penelitian. Tinjauan Pustaka tidak hanya

memberikan peneliti pemahaman dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan, tapi juga

hasil dari tinjauan pustaka biasanya juga akan menegaskan data yang digunakan dalam

penelitian

Dalam penelitian pendidikan bertujuan untuk membatasi peneliti dalam

penelitianya, hingga kita mengetahui apa yang peneliti lain sudah lakukan dan apa yang

akan kita lakukan dalam penelitian kita,kita tidak bisa mengadakan penelitian terhadap

teori-teori yang masih relevan diterapkan.

Ada beberapa alasan pentingnya tinjauan pustaka, antara lain :

1. Ketika menyusun sebuah tinjauan pustaka, maka anda belajar untuk menambah

pustaka.



Abdul Azis, M.Pd





2. Ketika menyusun sebuah tinjauan pustaka, maka anda belajar untuk meyakinkan

dewan penguji, bahwa anda mengetahui pustaka pada topik anda dan dapat

meringkas itu.

3. Ketika anda melengkapi tinjauan pustaka, maka anda belajar menyediakan bukti-

bukti bahwa para pendidik tentunya akan membutuhkan kajian studi penelitian

anda.

4. Ketika menyusun tinjauan pustaka, maka anda belajar membangun keterampilan

dalam menggunakan perpustakaan dan menjadi investigator yang mengikuti

secara langsung tinjauan tersebut.

5. Ketika menyusun tinjauan pustaka, maka akan membantu anda mempelajari

tentang bagaimana pendidik lain menyusun penelitian sekaligus membantu anda

menemukan contoh-contoh dan model-model yang berguna sebagai literatur

penelitian.

6. Ketika menyusun tinjauan pustaka menggunakan database computer, maka anda

akan mengembangkan keterampilan menganalisis lokasi dari materi-materi

dengan tepat.

C. Tujuan Tinjauan Pustaka.

Secara umum tujuan tinjauan pustaka adalah untuk membantu peneliti

meningkatkan kerangka pemahaman dan wawasan atau pengetahuan dari penelitian

sebelumnya atau yang sedang aktual yang sudah diteliti. Tinjauan pustaka juga bisa

membantu dalam mencari sejumlah tujuan specific.

1. Membatasi masalah penelitian.



Abdul Azis, M.Pd





Tinjauan Pustaka bisa membantu peneliti membatasi masalah penelitian dan bisa

mendifinisikannya lebih baik. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para sarjana,

gagal sebelum peneliti memulai penelitiannya karena tidak membatasi masalah dengan

area yang lebih kecil dan lebih specific.

2. Mencari pendekatan baru

Dalam proses Tinjauan Pustaka, peneliti tidak hanya akan belajar penelitian yang

sudah dilakukan tetapi juga akan memberi tanda kemungkinan-keungkina penelitian yang

terlupakan. Maka keunikan pengalaman dan latar belakang individual akan mampu

melihat masalah yang tak terlihat oleh peneliti sebelumnya.

3. Menghindari pendekatan yang mandul

Dalam Tinjauan Pustaka, peneliti juga akan meninjau kembali terhadap pendekatan

yang digunakan dalam penelitianya yang sudah terbukti buntu. Ini sangat tidak

memuaskan untuk dilakukan tinjauan pustaka untuk mempertemukan beberapa kajian

yang sudah dilakukan beberapa tahun terakhir.

4. Memberikan wawasan terhadap metode.

Tinjauan Pustaka juga akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang metode,

tindakan atau langkah dan pendekatan yang digunakan peneliti lainya dan juga akan

memberikan pengembangan yang signifikan terhadap desain penelitiannya.

5. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

Biasanya penulis artikel penelitian akan memberikan himbauan atau saran dan

rekomendasi untuk diteliti lebih lanjut. Saran ini akan diberikan dengan sangat hati-hati

karena representasi dari wawasan tambahan bagi peneliti setelah mengalami di lokasi



Abdul Azis, M.Pd





penelitian. Topik penelitian yang specific sering memberikan saran yang bisa sedikit

membantu peneliti membatasi maslah penelitian.

6. Penarikan sample terhadap opini saat ini.

Laporan penelitian akan menjadi sumber informasi yang sangat penting yang bisa

peneliti tempuh dalam reviewnya, peneliti juga akan mengkaji koran, artikel nontecnical

dan artikel opini yang berkaitan dengan topik kajianya, kadangkala artikel-artkel tersebut

akan memberikan ide-ide baru yang bisa dicoba oleh peneliti, dan juga akan menambah

wawasan peneliti terhadap aspek masalah yang diteliti yang dianggap kritik atau

kontroversi diantara pendidik.

D. Langkah-langkah dalam mengadakan Tinjauan Pustaka.

Untuk mempermudah kita dalam tinjauan pustaka ada beberapa langkah yang bisa di

ikuti antara lain:

1. Mengidentifikasikan istilah kunci untuk digunakan dalam pencarian literatur

Anda.

2. Mencari lokasi literatur terkait topik dengan beberapa tipe pemeriksaan dari bahan

dan database.

3. Melakukan evaluasi secara kritis dan memilih literatur untuk tinjauan pustaka

anda.

4. Menyusun literatur yang telah anda pilih dengan meringkas atau mengambil

catatan di dalam literatur dan mengembangkan diagram visual dari itu.

5. Menulis tinjauan pustaka, laporan-laporan ringkasan dari literatur untuk inklusi

dalam laporan penelitian anda.



Abdul Azis, M.Pd





E. Macam-Macam Sumber Bacaan

Secara garis besar sumber bacaan dalam tinjauan pustaka dibagi menjadi dua macam

Yaitu :

1. Primary Sources. Literatur sumber utama terdiri dari literatur yang disampaikan oleh

seseorang yang telah melakukan penelitian atau seseorang yang telah menciptakan

ide-ide orisinil atau hasil-hasil penelitian terdahulu biasanya dapat diketemukan

dalam sumber utama (Primary Sources), kepustakaan yang berwujud jurnal, bulletin

penelitian, tesis, disertasi dan lain-lain sumber yang memuat hasil penelitian.

2.

Secondary Sources. Literatur sumber sekunder merupakan literatur yang meringkas

sumber-sumber primer. Ini tidak mewakili bahan yang telah dipublikasikan atau

diterbitkan oleh peneliti sebenarnya atau pencipta ide-ide. Berbagai contoh dari

sumber-sumber sekunder adalah handbooks, ensiklopedia, jurnal-jurnal pilihan yang

merupakan suatu riset penelitian ringkas, seperti : Review of Educational Research.

Meskipun kedua sumber akan ditemukan, akan tetapi yang terbaik cenderung dari

sumber-sumber primer. Sumber-sumber utama menyajikan literature asli dan

menyajikan sudut pandang dari penulis sebenarnya. Sumber-sumber utama juga

menyajikan detail-detail riset penelitian orisinil, lebih baik daripada sumber-sumber

sekunder. Sumber-sumber sekunder berguna sebagai permulaan tinjauan anda untuk

menggali dan menentukan bahan pada topik anda.

F. Perbedaan Tinjauan Pustaka pada Penelitian Kualitatif dan Penelitian

Kuantitatif



Abdul Azis, M.Pd





Dalam sebuah penelitian kualitatif, peneliti akan mendiskusikan literatur secara luas

pada permulaan penelitian, hal ini dilakukan dengan dua tujuan utama yakni pertama

untuk menjustifikasi pentingnya masalah penelitian kedua akan memberikan atau

menyediakan guna tujuan penelitian yang rasional dari sebuah penelitian dan pertanyaan

penelitian atau hipotesis, dalam beberapa penelitian kuantitatif, peneliti juga memberikan

literatur. Juga biasanya peneliti memasukkan tinjauan pustaka pada akhir penelitian, hal

ini dilakukan untuk membandingkan hasil penelitian dengan prediksi sebelum penelitian.

Sedangkan dalam penelitian kualitatif, literatur disajikan sedikit berbeda dengan

kuantitatif, sama dengan penelitian kuantitatif, peneliti juga menjelaskan literatur pada

awal penelitan untuk mendokumentasikan atau untuk menjustifikasi pentingnya masalah

penelitian, hanya saja pada penelitian kualitatif, peneliti tidak mendiskusikan literatur

secara luas pada permulaan penelitian. Dalam beberapa penelitian kualitatif, peneliti

menggunakan literatur untuk mensupport temuan-temuan, walaupun begitu, dalam

beberapa penelitian kualitatif, peneliti sering meletakkan literatur pada akhir kajian

sebagai perbandingan dengan penemuan-penemuan dalam kajian, perbandingan ini tidak

sama dengan prediksi pada penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti

tidak membuat prediksi-prediksi terhadap temuan. Mereka lebih suka dengan temuan-

temuan penelitian untuk mensupport atau memodifikasi ide-ide yang ada mempraktekan

lebih lanjut dalam literatur. Untuk memudahkan pemahaman kita tentang perbedaan-

perbedaan tinjauan pustaka dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif maka kami akan

sajikan dalam bentuk tabel.

Aspek Perbedaan Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif





Abdul Azis, M.Pd





Disamping beberapa fungsi tinjauan pustaka yang relevan, juga yang perlu menjadi

perhatian tentang criteria ketika memilih literature untuk tinjauan pustaka, yaitu :

1. Keterkaitan topik. Apakah fokus literatur pada topic yang sama sebagaimana

penelitian yang anda teliti.

2. Aspek individu dan keterkaitan tempat. Apakah literatur menguji aspek individu

yang sama atau tempat yang sama sebagaimana yang akan anda teliti.

3. Aspek permasalahan dan keterkaitan pertanyaan. Apakah literatur menguji

permasalahan peneiitian yang sama yang merupakan usulan penelitian anda.

4.

Keterkaitan akses. Apakah literatur dapat diperoleh di perpustakaan anda atau

dapatkah anda mengambil itu dari situs web.

H. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir ialah penjelasan sementara terhadap objek permasalahan kita.

Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang

relevan. Kerangka pikir merupakan argumentasi kita untuk merumuskan hipotesis. Untuk

merumuskan hipotesis. Maka argumentasi kerangka berpikir menggunakan metode

deduktif untuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai

premis-premis dasarnya. Kerangka berpikir adalah buatan kita sendiri yang

mencerminkan cara kita berargumentsi dalam merumuskan hipotesis. Dalam menyusun

kerangka berpikir sangat dibutuhkan argumentasi ilmiah yang kita pilih dari teori-teori

yang relevan agar argumentasi kita dapat diterima oleh sesama ilmuwan, maka dari itu

kerangka berpikir hendaknya disusun secara sistematis dan logis. Kerangka berpikir yang

meyakinkan memiliki kriteria sebagai berikut:



Abdul Azis, M.Pd





1. Teori-teori yang digunakan dalam beragumentasi hendaknya dikuasai

sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yang mutakhir.

2. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir

keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat

semua asumsi, postulat atau prinsip yang melandasinya.

Kerangka berpikir tersebut akan menghasilkan kesimpulan , dan kesimpulan tersebut

yang menjadi rumusan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan

penelitian kita.

Daftar Pustaka.

Husaini Usman. Purnomo setiadi akbar, Methodologi penelitian social, Jakarta: Bumi

Aksara, 1996.

Sumadi Suryabrata. Methodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Borg……………………………………………………………

Creswell……………………………………………………………….

Documents

makalah metodologi penelitian pendidikan 2009