28
Universitas Muhammadiyah Jakarta RISET PR “Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-anak”

Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metodologi Penelitian Komunikasi

Citation preview

Page 1: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Universitas Muhammadiyah

Jakarta

RISET PR

“Pengaruh Program Pencarian

Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi

Anak-anak”

Agung sedayu

2009140020

Page 2: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Semakin modern jaman, dunia penyiaran khususnya televisi semakin menarik

dan diminati oleh masyarakat. Televisi merupakan suatu kemajuan teknologi

yang telah berhasil menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan seluruh

lapisan umur, tak terkecuali anak-anak. Televisi adalah sebuah informasi dan

hiburan menjadi sangat mudah untuk di akses, dan nyaris tanpa biaya yang

berarti. Sebuah kotak yang sangat mampu untuk merubah segala sesuatu yang

tengah terjadi menjadi tak lagi berarti ataupun sebaliknya. Marti Esiin

(Saktiyanti Jahja, 2006) menyebut bahwa era sekarang ini sebagai The Age Of

Televison, televisi telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni

gubuk-gubuk reot masyarakat di dunia ketiga ( Suprapto, 2006: 1).

Di dunia penyiaran khususnya televisi, memiliki keunggulan yang

menyebabkan masyarakat harus terpaku selama empat sampai enam jam

sehari di depan layar kaca. Tidak hanya orang dewasa, bahkan bagi anak-anak

yang sering menonton televisi, memberikan dampak malas belajar. Sementara

53,4% mereka mengakui bahwa waktu belajarnya lebih sedikit dibandingkan

dengan lama waktu menonton televisi (Saktiyanti Jahja, 2006).

Page 3: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Program acara yang disuguhkan televisi begitu beragam dan menarik dan

variatif untuk ditonton oleh seluruh anggota keluarga. Dengan berbagai acara

yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sinetron-

sinetron dan film-film sampai pencarian bakat pun, televisi telah mampu

membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus

menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi

dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat pemirsanya

terkagum-kagum dengan acara yang disajikan.

Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan

televisi dari pada belajar, meniru hampir semua acara yang mereka tonton.

Karena kita tau bahwa masa anak-anak adalah dimana mereka meniru apa

yang mereka lihat di kehidupan sehari-hari, termasuk teleivisi. Ini terjadi

karena adanya adanya aspek kognitif reaksi sensori-motor anak. Reaksi ini

biasanya terjadi di Usia anak sekolah dimulai dari umur 5 tahun sampai umur

12 tahun.

Program pencarian bakat anak-anak sekarang ini lagi ngetren dan banyak

ditayangkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta, termasuk RCTI. RCTI mencoba

memberikan alternatif pilihan program kepada masyarakat, hiburan dan variasi

tayangan bagi khalayk, khususnya anak-anak sebagai wadah anak-anak untuk

berprestasi sekaligus diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak

Indonesia bahwa mereka selalu punya kesempatan untuk mengembangkan

dan mengasah bakat dan minat menyanyi. Program ini juga diharapkan

membawa warna tersendiri bagi pemirsa dan dapat menjadi pilihan pertama

acara.

Program pencarian bakat anak-anak, sebelum RCTI menyangkan IDOLA cilik,

TPI dan Indosiar pernah menayangkan program yang serupa tetapi berbeda

Page 4: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

konsep, seperti PILDACIL dan AFI CILIK Iron master chef. Namun program

pencarian bakat anak-anak yang paling diminati oleh anak-anak adalah IDOLA

CILIK. Tak jarang setelah menonton acara ini mereka meniru dan ingin menjadi

seperti apa yang mereka lihat.

Minat belajar yang kurang karena rata-rata anak-anak jaman sekarang lebih

banyak menonton televisi. Ini yang menyebabkan persepsi cita-cita mereka

berubah. Cita-cita mereka di masa depan tidak lagi menjadi dokter atau arsitek

tetapi ingin menjadi penyanyi, seperti yang mereka lihat di televisi.

Pandangan anak-anak jaman sekarang berbeda dengan anak-anak jaman dulu.

Persepsi anak-anak tentang cita-cita mereka di masa depan, maka penulis

berkeinginan untuk membuat suatu penulisan mengenai hal tersebut, dengan

judul “Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-

anak”.

2. Identifikasi Masalah

Dengan berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis mendapatkan beberapa

masalah pokok yang dapat dijadikan bahan penelitian. Adapun beberapa

permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh dimensi-dimensi pada tayangan Idola Cilik di RCTI

terhadap minat menonton anak-anak?

2. Bagaimana pengaruh antara faktor-faktornya timbul minat menonton

pada anak-anak terhadap program pencarian bakat anak-anak Idola Cilik

di RCTI?

Page 5: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

3. Bagaimana pengaruh program tayangan pencarian bakat anak-anak

Idola Cilik terhadap persepsi masa depan anak-anak?

4. Sampai sejauh mana TV mampu mempengaruhi anak-anak

5. Bagaimanakah pengaruh program idola cilik terhadap minat anak

menjadi penyanyi?

Rumusan masalah

Bagaimana pengaruh program tayangan pencarian bakat anak-anak Idola Cilik

terhadap persepsi anak-anak usia 5-12 tahun?

3. Pembatasan masalah

Berdasakan latar belakang diatas dan agar permasalahan yang dibahas tidak

meluas, maka masalah penelitian ini akan dibatasi pada anak-anak usia 5-12

tahun

4. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan dalam

penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui apakah ada pengaruh dimensi-dimensi pada tayangan

Idola Cilik di RCTI terhadap minat menonton anak-anak?

Page 6: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

b. Mengetahui apakah ada pengaruh antara faktor-faktornya timbul

minat menonton pada anak-anak terhadap program pencarian

bakat anak-anak Idola Cilik di RCTI?

c. Mengetahui apakah ada pengaruh program tayangan pencarian

bakat anak-anak Idola Cilik terhadap persepsi masa depan anak-

anak?

5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dan mafaat bagi

perkembangan anak dan Komunikasi khususnya. Ilmu penyiaran dan

komunikasi massa, media dan sebagai bahan acuan bagi studi-studi bidang

terkait.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak RCTI khususnya

Idola Cilik agar dapat bersaing dengan program – program pencarian bakat

yang lain.

Page 7: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

BAB II

PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA

I.1 PENGERTIAN ANAK

Anak merupakan seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa

atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan

kedua, dimana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa

adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.

Menurut Kartono (1995), periode perkembangan anak terdiri dari masa bayi

usia 0-1 tahun (periode vital), masa kanak-kanak usia 1-5 tahun (periode

estatis), masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12 tahun (periode intelektual)

dan periode pueral usia 12-14 tahun (pra-pubertas atau puber awal).

I.2 Minat

Page 8: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

adalah satu variabel penyelang (yang ikut campur tangan) yang digunakan

untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang

membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku

menuju satu sasaran (JP. Chaplin, kamus psikologi 310).

I.3 Persepsi

Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas

suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan

terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang

selanjutnya diproses oleh otak.. Proses kognitif dimulai dari persepsi

Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan

seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan

dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya

Prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground.Prinsip ini

menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak, memilih dari

serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama [figure]

dan mana yang menjadi latar [ground].

I.4 Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan)

Menurut teori belajar sosial, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran

kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat

diringkas dalam 4 tahap , yaitu :

Page 9: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

1) Perhatian (’Attention’)

Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya.

Subjek memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain

yang dimiliki. Contohnya, seorang pemain musik yang tidak percaya diri

mungkin meniru tingkah laku pemain music terkenal sehingga tidak

menunjukkan gayanya sendiri. Bandura & Walters(1963) dalam buku mereka

“Sosial Learning & Personality Development” menekankan bahwa hanya

dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.

2) Mengingat (’Retention’)

Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem

ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila

diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga

merupakan bagian penting dari proses belajar.

3) Reproduksi gerak (’Reproduction’)

Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkahlaku, subjek juga dapat

menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam

bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi

setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang

saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya. Praktek lebih

lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan

keterampilan.

4) Motivasi

Page 10: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah

penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadi subyek harus

termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.

II. KERANGKA KONSEP

Operasionalisasi konsep adalah bagaimana suatu variabel diukur. Sedangkan

konsep adalah suatu pernyataan singkat tentang suatu fenomena.

Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang

suatu fenomena dan variabel adalah konsep yang mempunyai nilai variabel

yang terdiri dari :

1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas (Independent Variabel), atau disebut juga varibel

prediktor, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif atau

negatif.

Variabel pengaruh adalah variabel yang diduga menjadi penyebab

atau pendahulu dari varibel lain. Variabel ini secara sistematis

divariasi pleh peneliti. (Kriyantono, 2007:21).

Page 11: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah Tayangan

Program pencarian Bakat Anak Idola Cilik, dan teridir dari beberapa

konsep:

a. Presenter / Host

b. Bintang Tamu

c. Dekorasi

d. Kostum

e. Juri

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009:39)

Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah persepsi pada

anak-anak,

Model Analisis

Independent variabel (X) Variabel (Y)

III. HIPOTESIS

MINAT

Tayangan Pencarian Bakat Idola Cilik

Persepsi Anak-anak

Page 12: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Hipotesis adalah pernyataan tentang fenomena (konsep) yang diobservasi dan dibuktikan apakah hipoteisi tersebut benar atau salah (Cooper dan Schinder, 2006).

Secara asal kata (etimologis) hipoteis berasal dari kata hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dan thesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah pendapat yang kurang.

Hipotesis Korelasional

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hipotesis Korelasional, yaitu pernyataan yang menujukkan dugaan hubungan antara dua varibel atau lebih.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

I. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian yang diambil oleh peniliti, yaitu PT. Rajawali Citra

Televisi Indonesia (RCTI) yang berlokasi di JL. Raya Perjuangan No. 1,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.

RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai

mengudara secara terrestrial di Jakarta sejak tanggal 24 Agustus

1989. Menayangkan berbagai macam program acara hiburan,

informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh

dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam

dinamika sosial masyarakat di Indonesia.

Page 13: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Salah satu program acara RCTI, yaitu pencarian bakat anak-anak

IDOLA CILIK. Idola Cilik adalah suatu ajang pencarian penyanyi cilik

yang disiarkan oleh RCTI pada tahun 2008.

Dan lingkungan sekitar rumah peneliti Yang dilakukan pada saat hari

libur.

II. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk

menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soehartono,

2002:9). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan

atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan.

Secara umum riset kuantitatif menurut Kriyantono dalam bukunya

mempunyai ciri-ciri:

1. Hubungan riset dengan subjek yang jauh, harus ada jarak antara

perist dengan subjek, agar lata ukur terjaga keobjetifannya.

2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung

atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau

teori dibuktikan dengan data.

3. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel

yang represntatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta

alat ukur yang valid dan reliabel.

4. Prosedur riset rasional-empiris, artinya riset berangkat dari

konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori

inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di

lapangan.

Page 14: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Metode kuantitatif sering disebut sebagai metode positivistik karena

belandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode

ilmiah atau scientific karena memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit,

oabjektif, terukur, rasional dan sistematis. Merode ini disebut

kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis

menggunakan statistik. Metode kuantitatif juga disebut metode

tradisoional karena metode ini sudah cukup lama digunakan.

(Sugiyono, 2009:7)

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya

hubungan anatara variabel independent dengan variabel dependent,

yaitu anatara pengaruh tayangan program Pencarian Bakat Anak

Idola Cilik di RCTI terhadap persepsi masa depan anak-anak.

III. VARIABEL DAN DEFINISINYA

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Penelitian

eksplanatif bertujuan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang

diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain

disertai dengan perhitungan statistik. (Sugiyono, 2004:11)

Tipe penelitian ini tidak hanya menggambarkan suatu gejala tertentu

yang menjadi fokus penelitian, tetapi juga melihat bagaiman

hubungan anatara gejala tersebut dengan gejala sosial lainnya.

Page 15: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Dengan demikian, penggunaan jenis penelitian eksplanatif dalam

penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah ada hubungan

antara program acara pencarian bakat anak-anak IDOLA CILIK dengan

persepsi anak-anak.

IV. POPULASI DAN SAMPLE

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dann karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono 2002:55)

Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki

oleh subyek/ obyek.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.

Skala Semantic Defferensial digunakan untuk mengukur sikap, hanya

bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun

dalam satu garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di

bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Ex : Bagaimana pendapat anak-anak tentang acara “pencarian bakat

anak IDOLA CILIK?

5 4 3 2 1

Baik : : BURUK

Menyenangkan : : Tidak Menyenangkan

Bernilai : : Tidak Bernilai

Page 16: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Berguna : : Tidak Berguna

Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang

positif sampai dengan negatif. Hali ini tergantung pada persepsi

responden kepada yang dinilai.

V. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam upaya mengetahui

pengaruh program pencarian bakat anak IDOLA CILIK dengan

persepsi anak-anak, maka pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik angket (questionnaire). Kuesioner adalah daftar pertanyaan

tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh

responden terpilih. Kesioner diterapkan pada saat melakukan survei.

Kuesioner diberikan pada anak-anak yang menonton program

pencarian bakat anak IDOLA CILIK.

Pada penelitian ini, untuk jawaban semua kuesioner menggunakan

skala Semantic Defferensial, dimana bobot penilaian untuk kuesioner:

5 4 3 2 1

Baik : : BURUK

Menyenangkan : : Tidak Menyenangkan

Bernilai : : Tidak Bernilai

Berguna : : Tidak Berguna

VI. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisa Regresi Sederhana

Page 17: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai

hubungan kausal (sebab-akibat) atau hubungn fungsional. Tujuan

analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh (hubungan)

variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Idola Cilik adalah suatu ajang pencarian penyanyi cilik yang disiarkan oleh RCTI pada tahun 2008. Idola Cilik merupakan kontes menyanyi terbesar kedua di RCTI setelah Indonesian Idol Seluruh Kontestan Idola Cilik yang telah terseleksi akan dikarantina di sebuah asrama dan diberikan pelatihan-pelatihan berupa koreografi, olah vokal, perfomance, personality dan tata busana. Seluruh kontestan Idola Cilik yang telah terseleksi setiap minggunya akan diadu dalam Pentas Idola Cilik. Penampilan para kontestan akan dikomentari oleh para komentator, antara lain Ira Maya Sopha, Winda Viska Ria,Duta Sheila on 7, dan Dave Hendrik. Dukungan murni berasal dari SMS pemirsa. Sistem pemilihan Idola Cilik diadakan dengan cara voting SMS.Idola Cilik juga menggunakan sistem rapor. Voting terendah akan tinggal kelas atau harus tereliminasi. Pada babak menuju pentas idola cilik (semi final), peserta dengan voting terendah mendapatkan bintang merah, dan salah satunya akan tersisih dan gagal melaju

Page 18: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

ke babak final. Sementara pada babak Pentas Idola Cilik, lima hingga dua yang mendapatkan voting terendah akan mendapatkan rapor merah,sedangkan yang lainnya tidak.

Data Penelitian untuk variable ini diambil dengan menggunakan teknik wawancara yang ditujukan kepada 50 orang responden di SDN 06 Pagi Pondok kelapa Untuk memudahkan dalam pembahasan penulis akan menguraikan indikator di dalam Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-anak

Data mengenai identitas reponden yang pertama adalah jenis kelamin responden, dengan 50 orang responden yang diambil pada saat jam istirahat sekolah

TABEL 1.1 JENIS KELAMIN

NO JENIS KELAMIN F1 LAKI - LAKI 272 PEREMPUAN 23

Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 27 responden sedangkan responden perempuan hanya 23 orang. Hal ini disebabkan karena responden dalam hal ini yang laki-laki lebih mudah untuk ditemui dan dimana kebanyakan anak laki-laki lebih dominan dan sering berkumpul dan lebih tertarik diajak bicara dengan orang lain serta tidak malu - malu.

Data yang dicari selanjutnya adalah mengenai pembagian kelas responden karna berdasarkan kelasnya bisanya dapat diketahui pembagian usia dari masing – masing kelas dan agar memudahkan peneliti

TABEL 1.2 KELAS

NO KELAS F1 3 42 4 113 5 204 6 15

Page 19: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

Dari hasil pembagian angket dan wawancara yang dilakukan secara acak atau random pada saat istirahat sekolah pukul 10:00 WIB di dapati jumlah responden terbanyak adalah pada anak – anak kelas 4 SD dengan jumlah 20 anak yang di jumapai di berbagai tempat dalam lingkungan sekolah pada saat jam istirahat berlangsung. Yang kemudian jumlah terbanyak didapati oleh kelas 6, kelas 4, dan kelas 3 Sekolah dasar.

Selanjutnya data dari wawancara yang dicari adalah persepsi atau pandangan Anak – anak dalam dalam Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-anak Usia 5 – 12 Tahun

TABEL 1.3 PERSEPSI POSITIF

NO PERSEPSI F1 BAIK 502 MENYENANGKAN 50

3 BERNILAI 504 BERGUNA 50

Dari semua responden yang dijumpai pada saat jam istirahat pembelajaran disekolah semuanya memiliki persepsi yang baik mengenai tayangan idola cilik tersebut dan memiliki pengaruh yang mereka anggap baik dengan alasan mereka sangat menyukai bahkan memfaforitkan tayangan tersebut dan menontonnya secara rutin hingga mengidolakan kontestan yang bertarung dalam ajang pencarian bakat tersebut di RCTI.

TABEL 1.4 PERSEPSI NEGATIF

Page 20: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

NO PERSEPSI F1 BURUK 02 TDK MENYENANGKAN 03 TDK BERNILAI 04 TDK BERMANFAAT 0

Sangat berbanding terbalik jika kita melihat hasil dari persepsi positif pada tabel diatas ini menandakan bahwa pengaruh program tayangan pencari bakat idola cilik sangat disukai oleh anak – anak usia 5 – 12 tahun dengan mengganggap sepenuhnya tayangan tersebut baik dan bermanfaat untuk di tonton di layar kaca.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Tayangan pencarian bakat idola cilik di RCTI sangat disukai anak – anak usia 5 – 12 tahun dengan cara memberikan respon yang baik.

Idola cilik benar membuat anak kecil mengidolakan anak yang seusia dengan meraka

tayangan untuk seluruh anggota keluarga, sebagai wadah anak-anak untuk berprestasi, sekaligus diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia bahwa mereka selalu punya kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

Page 21: Makalah Metodologi Penelitian Komunikasi

SARAN

Pengumpulan data sebaiknya tidak hanya dengan wawancara namun dapat juga dengan cara kuisoner dengan responden agar hasil penelitian lebih bagus lagi.

Lagu – lagu yang dibawakan harusnya lebih ke lagu bergenre anak – anak

Pengumpulan data sebaiknya tidak hanya dengan kuesioner namun dapat juga dengan cara wawancara dengan responden agar hasil penelitian lebih bagus lagi.

Melihat hasil tanggapan yang positif yang diberikan responden tentang Tayangan tersebut sebaiknya terus berlanjut sebagai motivasi anak bangsa agar mereka sejak dini memiliki cita – cita.