18
Makalah MENGKAJI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembagan Pembelajaran IPS SD Dosen Pengampu : Bp. Susilo Disusun Oleh: 1. Deviani Anggorowati 1401411223 2. Agus Stiawan 1401411304 3. Tri Puji Lestari 1401411495 4. Lilis Diah Kusumawati 1401411581 5. Puji Astutik 1401411594 6. Nurul Tri Setiawati 1401411599 Kelompok 4/ Rombel 10 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

Page 1: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

Makalah

MENGKAJI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembagan Pembelajaran

IPS SD

Dosen Pengampu : Bp. Susilo

Disusun Oleh:

1. Deviani Anggorowati 1401411223

2. Agus Stiawan 1401411304

3. Tri Puji Lestari 1401411495

4. Lilis Diah Kusumawati 1401411581

5. Puji Astutik 1401411594

6. Nurul Tri Setiawati 1401411599

Kelompok 4/ Rombel 10

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan

bahan pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Winarno

Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik

Interaksi Belajar Mengajar bahwa : “Metode adalah cara dalam

fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.Selanjutnya

Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan Atas mengemukakan

bahwa “Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru

dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan

keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.Dari kedua

pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang

dipergunakan guru dalam proses belajar mengajar dimana

setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam

menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini akan

memudahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan metode pembelajaran problem solving?

2. Bagaimanakan proses penerapan metode problem solving dalam

pembelajaran?

3. Bagaimana pendekatan metode Problem Solving dalam pendidikan

IPS?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui metode pembelajaran problem solving.

2. Mengetahui bagaimana proses penerapan metode Problem Solving.

3. Untuk mengetahui seperti apa pendekatan metode Problem Solving

dalam pembelajaran IPS.

Page 3: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran problem solving

Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan

cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri

atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto

(1999:17) Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi,

cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut

dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17)

menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang

mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan

metode pemecahan masalah. Dengan demikian problem solving adalah suatu

metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk

menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi

dari permasalahan itu.

B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm solving

Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar

mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode

problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain :

a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan

permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri

b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang

menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin

bertambah

Page 4: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses

dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta

dalam berbagai macam ragam altenatif

d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara

berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun

kelompok

Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian

menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi

siswa.

3) Potensi intelektual siswa meningkat.

4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses

melakukan penemuan

C. Langkah-langkah model pembelajaran problem solving

Metode problem solving atau metode pemecahan masalah bukan hanya

sekedar metode mengajar. Ia juga merupakan suatu metode berpikir sebab dalam

problem solving dapat digunakan metode-metode lain yang dimulai dengan

mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-langkah penggunaan

metode ini sebagai berikut:

1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh

dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah yang muncul. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku,

meneliti, bertanya, dan berdiskusi.

Page 5: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban

tentu saja didasarkan pada data yang telah diperoleh pada langkah kedua di

atas.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut sehingga batul-betul yakin

bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok.

5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai pada kesimpulan

terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. (Bahri, 2006: 91-92)

D. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving

Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.

1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.

2. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

3. Berpikir dan bertindak kreatif.

4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis

5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan

kehidupan,khususnya dunia kerja

9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang

dihadapi.

10. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.

11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.

Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.

a) Memerlukan cukup banyak waktu.

b) Melibatkan lebih banyak orang.

c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.

d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.

e) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif

Page 6: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

E. Pelaksanaan Metode Problem Solving.

Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus

disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan

masalah atau solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14)

mengemukakan dua hal penting dari teori pemrosesan informasi dalam

Problem Solving , yaitu:

1) memunculkan wakil masalah (generation of a problem

representation),

2) proses solusi (a solution proses).

Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat tahap,

yaitu:

1) pengajuan masalah (problem possing),

2) pendekatan masalah (problem approach),

3) solusi masalah (problem solution), dan

4) komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14)

Menurut Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap

strategi operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut.

1. .Saya mampu/ bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan

membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.

2. Mendefinisikan (Define): membuat daftar hal yang diketahui dan

tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas

permasalahan.

3. Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis

dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi.

4. Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa

untuk menganalisis masalah dan menggunakan flochart untuk

mengambarkan permasalahan yang dihadapi.

Page 7: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

5. Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk

memperkiraan jawaban yang mungkin untuk memecahkan

masalah.

6. Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek

kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan

yang dilakukan.

7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan

pertanyaan.(Wena, 2009:57)

Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana

cara mengembangkan keterampilan problem solving yakni:

(1) membuat mereka senang belajar,

(2) membuat mereka belajar terbaik,

(3) belajar terarah sendiri,

(4) mengembangkan keterampilan kelompok,

(5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi.

Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang

akan diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan

permasalahan yang efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu:

1) problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan murid,

2) para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang

maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah yang

dimaksud,

3) masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil dan

erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga

menimbulkan motivasi dan minat belajar para murid,

4) disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana

pembelajaran yang memadai serta waktu yang cukup untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Page 8: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan

permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu

guru harus selektif apakah permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan

oleh siswa atau tidak. Sebelum siswa diberi permasalahan hendaknya guru

memberi penjelasan tentang tujuan dari penyelesaian masalah serta cara-cara

atau langkah yang harus dikerjakan untuk memecahkan masalah tersebut.

Masalah-masalah yang diajukan oleh guru harus sesuai dengan dengan

kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah dalam memecahkan masalah

tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan waktu yang cukup

untuk berpikir dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut.

Dengan metode problem solving diharapkan siswa dapat memecahkan

masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran. Metode ini juga dapat

melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan

kehidupannya. Karena kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat

diperlukan setiap individu.

Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk

memecahkan masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan

contoh kepada anak cara memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik

ialah memberikan instruksi kepada siswa verbal untuk membantu siswa dalam

memecahkan masalah itu, sedangkan cara yang terbaik adalah memecahkan

masalah itu langkah demi langkah dengan menggunakan aturan tertentu, tanpa

merumuskan aturan itu maksudnya siswa dibantu dan dibimbing untuk

menemukan sendiri pemecahan dari masalahnya. Dalam proses pemecahan

masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar dan kondisi

dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya

untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang

berkenaan dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi

belajar merupakan bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal

belajar untuk mendorong anak untuk mengingat kembali aturan yang

diperlukan.

F. Sintak Pembelajaran Problem Solving .

Page 9: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

Sintak pembelajaran langsung terdiri dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Merumuskan masalah

Kemampuan yang diperlukan adalah : mengetahui dan merumuskan

masalah secara jelas.

2. Menelaah masalah

Kemampuan yang diperlukan adalah : menggunakan pengetahuan untuk

memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut.

3. Merumuskan hipotesis

Kemampuan yang diperlukan adalah : berimajinasi dan menghayati ruang

lingkup, sebab akibat dan alternatif penyelesaian.

4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian

hipotesis

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun

data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.

5. Pembuktian hipotesis

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan menelaah dan membahas

data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta

keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.

6.Menentukan Pilihan Penyelesaian.

Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan membuat alternatif

penyelesaian, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat

yang akan terjadi pada setiap pilihan. Dewey (Gulo, 2002:115)

G. Pendekatan Problem Solving Dalam Pembelajaran IPS

Pada dasarnya berfikir itu kebanyakan melibatkan pemecahan masalah.

Masalah itu merupakan sesuatu hal yang mengandung keragu-raguan, ketidak-

pastian, atau kesulitan yang harus dipecahkan, dikuasai, dan dijinakkan. Salah

satu contoh masalah dalam IPS seperti : Masalah pertambahan penduduk alami di

indonesia yang sangat tinggi,masalah hubungan indonesia dengan negara

tetangga,masalah pencemaran air,udara dan tanah. Dapat di katakan bahwa

masalah atau problem adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan keadaan

yang di harapkan. Dalam proses pembelajaran, siswa dihadapkan pada

Page 10: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

permasalahan, terutama masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat,

mengenai diri siswa,masalah-masalah aktual yang sangat menarik untuk

dibicarakan.

Keadaan seperti itu akan menyeret siswa kepada proses berpikir tentang

bagaimana cara pemecahannya. Jadi yang ditekankan dalam problem solving

adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis, dan benar.

Pembelajaran pemecahan masalah di padang penting agar siswa memiliki

ketrampilan dalam menghadapi dan mengatasai masalah. Menurut Sudjanan

(1993:104-107) terdapat empat alasan pentingnya pembelajaran pemecahan

masalah bagi siswa yaitu :

Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia secara alamiah.

b. Tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya sangat erat kaitannya dengan

kemampuan dan keberhasilan memecahkan permasalahan yang di hadapinya.

c. Masalah dan pemecahannya bersifat berangtai,artinya setelah masalah satu teratasi

maka akan muncul masalah lainnya.

d. Masalah tidak tunggal melainkan terdiri dari bagian-bagian masalah di dalamnya.

Menurut Retman (1970) bahwa kegiatan pembelajaran sangat penting

mengemukakan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari karena

dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan

pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran

permasalahan ini,siswa di hadapkan pada permasalahan yang harus di pecahkan

baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran

pemecahan masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara

komprehensif dan integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.

Menurut Johnson dan Jhonson (Husein Achmad, dkk.1981)

pemecahan masalah sebagai metode mengajar IPS mempunyai langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah kita di haruskan mengenali,mengetahui dan

memahami masalah yang jelas. Kriteria identitas masalah seperti : masalah yang

di hadapi hendaknya berkaitan dengan lingkungan kehidupan siswa,masalah

Page 11: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

tewrsebut di pandand penting untuk di pecahkan oleh siswa sesuai dengan tingkat

kemampuan berfikir siswa serta hendaknya masalah itu dapat memotivasi siswa

untuk belajar berfikir kritis.

2. Pengembangan Alternatif

Dalam langkah inisiswa di kelompokan menjadi beberapa kelompok,dalam hal ini

tergantung banyaknya masalah yang akan di hadapi. Setiap kelompok membahas

satu permasalahan dan mengembangkan alternatif pemecahannya.

3. Pengumpulan Data

Sebelum kegiatan pengumpulan data di laksanakan,terlebih dahulu kelompok

harus melakukan identifikasi data yang meliputi data yang aka di cari,jenis data

dan sumber data.

4. Pengujian Alternatif

Data atau informasi yang telah di kumpulkan olegh siswa akan memiliki makna.

5. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan jawaban atas permasalahan yang di ambil

berdasarkan hasil pengujian alternatif jawaban yang di pilih. Dalam hal ini siwa

harus bersikap jujur terhadap hasil pengujiannya.

Page 12: Makalah Metode Pembelajaran Problem Solving

BAB III

PENUTUP

A.SIMPULAN

Metode problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang

mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah

dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.

Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus

disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah

atau solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14)

Menurut Retman (1970) bahwa kegiatan pembelajaran sangat penting

mengemukakan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari karena

dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan

pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran

permasalahan ini,siswa di hadapkan pada permasalahan yang harus di pecahkan

baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran

pemecahan masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara

komprehensif dan integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.