Upload
nor-hidayati
View
28.424
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
METODE PEMBELAJARAN
KOOPERATIF JIGSAW
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Ismi Anggraini 1111016100042
M. Noorismail 1111016100051
Veronoca Ribka H. 1111016100066
Nor Hidayati 1111016100067
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi semester 3.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Tak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Zulfiani,M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Ciputat, Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, sosial,
kepribadian, dan profesional. Pada kompetensi profesional untuk guru Sekolah
Dasar mengandung tuntutan diantaranya adalah menerapkan berbagai
pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif.
Dalam Permendiknas RI No. 41 tahun 2007 disebutkan pula proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Biologi merupakan mata pelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-
hari manusia. Biologi penting untuk dipelajari dan dikuasai. Pembelajaran
pada kel as awal menjadi urgen dikemas dalam proses pembelajaran yang
menarik. Penyampaian materi diharapkan tidak hanya dengan satu model
pembelajaran, namun guru diharapkan dapat menggunakan variasi berbagai
model pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Jigsaw?
2. Apa langkah-langkah pembelajaran metode jigsaw?
3. Penerapan konsep Biologi apa yang cocok untuk metode pembelajaran
Jigsaw?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
2. Untuk mengetahui langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw.
3. Untuk mengetahui konsep Biologi yang sesuai pada Pembelajaran Metode
Jigsaw.
1.4 Manfaat
1. Agar Mahasiswa/i memiliki kemampuan dalam menentukan metode
pembelajaran sebagai calon guru.
2. Agas Mahasiswa/i dapat menerapkan metode pembelajaran Jigsaw.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang
diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran
yang matang oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model
pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem
pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar
kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima
unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.1
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih
banyak melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan
guru maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama -
sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benar - benar
menguasai materi yang sedang dipelajari. Keuntungan yang bisa diperoleh
dari penerapan pembelajaran kooperatif ini yaitu siswa dapat mencapai hasil
belajar yang bagus karena pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa yangmerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil belajar.
Siswa juga dapat menerima dengan senang hati pembelajaran yang digunakan
karena adanya kontak fisik antar siswa, serta dapat mengembangkan
1 Johnson. Learning Together and Alone. (Massa Chussetts: Allin and Bacon.1991)
kemampuan sosial siswa. Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran
kooperatif salah satunya adalah Jigsaw. Pembelajaran kooperatif Jigsaw
adalah metode pembelajaran yang dikembangkan agar dapat membangun kelas
sebagai komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa.
Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw siswa secara individual dapat
mengembangkan keahliannya dalam satu aspek dari materi yang sedang
dipelajari serta menjelaskan konsep dan keahliannya itu pada kelompoknya.
Setiap anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif jigsaw mempelajari
materi yang berbeda dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya
masing-masing. Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran kooperatif Jigsaw menjadikan siswa termotivasi untuk
belajar karena skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada tim
didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan para siswayang
skor timnya meraih skor tertinggi akan menerima sertifikat atau bentuk-
bentuk rekognisi tim lainnya sehingga para siswa termotivasi untuk
mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok
ahli mereka supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugas dengan
baik.2
2 Slavin, R, E. Cooperative Learning (Bostom: Allyn and Bacod Publisher.1995)
2.2 Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok
kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok
secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang dibentuk
oleh guru. Jumlah tiap kelompok sekitar 4-6 orang dengan kondisi
siswa yang heterogen baik dari segi kemampuan maupun karakteristik
lainnya.
2. Setelah dikelompokkkan, disesuaikan dengan banyaknya materi yang
akan didiskusikan maka Setiap anggota kelompok ditugaskan untuk
mempelajari suatu materi tertentu. Kemudian perwakilan dari
kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-anggota
kelompok lain yang mempelajari materi yang sama.
3. Setelah masing-masing perwakilan menguasai materi yang
ditugaskannya, kemudian perwakilan tersebut kembali ke kelompok
asalnya dan saling menjelaskan pada teman satu kelompoknya
sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami materi yang
ditugaskan guru.
4. Siswa diberikan tes/kuis oleh guru, hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah siswa sudah memahami suatu materi dengan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson
dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin
dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Teknik mengajar Jigsaw
dikembangkan oleh Aronson sebagai metode pembelajaran kooperatif.
Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,
mendengarkan, ataupun berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan
skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa
mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.
Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong
royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.3
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model
pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling
ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut
kepada anggota kelompok yang lain.4
3 Arends. Belajar untuk Mengajar (Yogyakarta: Pustaka Belajar.2001)4 Arends, Op.cit. h. 108-109
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain
dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan.5
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu
kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota
kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada
pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik
tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya
untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. 6
5 Lie. Cooperative learning. Memperaktikkan Cooperative learning di ruang kelas, (Jakarta: PT. Grasindo.2010)6 Sanjaya. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group. 2007)
2.3 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Jigsaw
a. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dapatmelibatkan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
Membuka pelajaran dengan salam
Mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberikan motivasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
Menginformasikan tentang materi yang akan di pelajari serta metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Guru menjelaskan atau mengemukakan masalah yang akan dicari
jawabannya melalui metode Jigsaw
Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya
4-5 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode Jigsaw.
Kelompok ini disebut dengan kelompok asal.
Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-
bagi dalam bentuk sub bab
Guru meminta setiap anggota kelompok asal membaca sub bab
yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa
Elaborasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Guru meminta kepada tiap anggota kelompok lain yang telah
mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam suatu
kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
Guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke
kelompoknya bertugas untuk mengajarkan teman-temannya di
kelompok asal
Mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa
Guru memberi pengarahan kepada setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil pengamatan (presentasi)
Konfirmasi
Kegiatan yang dilakukan diantaranya:
Guru memberikan unpan balik yang positif dan penguatan secara
lisan dan tulisan
Guru bertanggungjawab terhadap semua yang belum dipahami
oleh siswa
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Guru membimbing siswa untuk merangkum mmateri yang telah
dipelajari.
Guru memberi tugas rumah agar siswa membaca materi pelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
Menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
2.4 Konsep Materi Biologi yang Sesuai dengan Jigsaw
Model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran
Biologi. Pada dasarnya, jika guru akan menerapkan model pembelajaran ini
yang perlu diperhatikan adalah topik yang memuat sub-sub topik. Model
pembelajaran jigsaw sangat cocok untuk materi yang mempunyai bahasan
yang cukup luas seperti sel, klasifikasi makhluk hidup, dan sistem imunitas
tubuh. Dengan adanya model pembelajaran Jigsaw ini diharapkan agar materi
dapat tersampaikan secara efektif tanpa banyak membuang waktu serta
penyampaian materi dapat terselesaikan dengan tuntas, sehingga siwa lebih
mengerti karena proses belajar yang melibatkan mereka secara aktif dengan
adanya kelompok ahli.
2.5 Tingkatan Skill Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif ada beberapa keterampilan yang perlu
dimiliki seorang siswa. Lundgre membagi keterampilan tersebut menjadi tiga
tingkatan yaitu:7
1. Keterampilan tingkat awal, meliputi:
• Menjalankan tugas
• Menggunakan kesepakatan
• Menghargai kontribusi
• Mengambil giliran dan berbagi tugas
• Berada dalam kelompok
• Mendorong partisipasi
• Mengundang orang lain untuk berbicara
• Menyelesaikan tugas pada waktunya
• Menghormati perbedaan individu
2. Keterampilan tingkat menengah, meliputi:
• Menunujukan penghargaan dan simpati
• Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat
diterima
• Mendengarkan dengan aktif
• Bertanya
• Membuat ringkasan
7 Isjoni. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung: Alfabeta,
2009)
• Menafsirkan
• Memeriksa ketepatan (evaluatif)
• Mengatur dan mengorganisir
• Menerima tanggung jawab
• Mengurangi ketegangan
3. Keterampilan tingkat mahir meliputi:
• Mengelaborasi
• Menghubungkan dengan konsep
• Memeriksa dengan cermat
• Menanyakan kebenaran
• Menetapkan tujuan
• Berkompromi
• Membuat kesimpulan
Berdasarkan poin-poin tingkatan skill pembelajaran Kooperatif diatas,
model pembelajaran Jigsaw ini dapat dikategorikan ke dalam tingkatan skill
menengah karena skill-skill yang digunakan lebih di dominasi dalam
tingkatan menengah ini. Namun tidak dipingkiri bahwa tingkatan skill yang
lain juga berpengaruh terhadap model pembelajaran jigsaw ini.
2.6 Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Membimbing siswa ke arah berpikir satu tujuan
Mengurangi kesalahan karena didiskusikan bersama tim ahli
Perhatian siswa terpusat pada hal-hal yang dianggap penting
Permasalahan yang terpendam mendapat penjelasan guru pada waktu itu
pula
b. Kelemahan
Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan
keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing
maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah.
Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum
terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang
dapat menimbulkan kegaduhan.
DAFTAR PUSTAKA
Arends,R.I. Belajar untuk Mengajar.Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2001
Isjoni. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar
Berkelompok. Bandung: Alfabeta, 2009
Johnson DW & Johnson, R, T. Learning Together and Alone. Allin and Bacon :
Massa Chussetts, 1991
Lie, A. Cooperative learning. Memperaktikkan Cooperative learning di ruang kelas. Jakarta: PT. Grasindo, 2010
Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group, 2007
Slavin, R, E. Cooperative Learning. Bostom: Allyn and Bacod Publisher, 1995
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Judul : Kingdom Protista
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/satu
Standar Kompetensi :
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Dasar :
Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi
kehidupan.
Tujuan :
Siswa dapat mengklasifikasikan ciri-ciri Protista mirip tumbuhan, hewan dan
jamur serta peranannya dalam kehidupan
Langkah Kerja :
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa.
2. Setiap anggota kelompok mendapat sub materi dari materi pokok yang berbeda-beda. Adapun sub materi tersebut:a. protista mirip hewanb. protista mirip tumbuhanc. protista mirip jamurd. peranan protista dalam kehidupan
3. Siswa yang mendapatkan sub materi yang sama dengan siswa yang berasal dari kelompok lain bergabung menjadi satu yang disebut dengan kelompok ahli.
4. Dalam kelompok ahli siswa saling berdiskusi mengenai sub materi yang akan dibahas
5. Setelah selesai berdiskusi pada kelompokm ahli, masing-masing siswa kembali kepada kelompok asal.
6. Pada kelompok asal setiap anggota mempresentasikan sub materi yang telah didiskusikan bersama kelompok ahli, sedangkan anggota yang mendengarkan mencatat poin-poin yang sedang dipresentasikan tersebut.
7. Setelah presentasi selesai dilakukan tanya jawab singkat/ kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap siswa.
A* B** C** D**
Keterangan:*Kolom yang digunakan untuk sub materi yang akan dipresentasikan**Kolom yang digunakan untuk menulispoin-poin sub materi yang disampaikan oleh anggota lain