19
1 | Page Penyusun : Zetira Desviananda 1112020019 Makalah Kontruksi Bangunan Sipil TIPE-TIPE JEMBATAN PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2014

Makalah Konstruksi Bangunan Sipil

Embed Size (px)

Citation preview

1 | P a g e

Penyusun : Zetira Desviananda

1112020019

Makalah Kontruksi Bangunan Sipil

TIPE-TIPE JEMBATAN

PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK 2014

2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Saya bersyukur kepada Tuhan atas rahmat yang diberikan-Nya sehingga

makalah Kostrksi Bangunan Sipil ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Tugas ini merupakan penjelasan tentang macam-macam tipe jembatan

yang ada di dunia.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang sudah

membantu dalam proses penyusunan makalah ini, terutama kepada:

1. Orang tua dan keluarga kami yang selalu memberikan dukungan

dalam segala bentuk,

2. Dosen Konstruksi Banguna Sipil yang memberi arahan dan ilmunya

kepada kami,

Dengan tugas ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca, khususnya bagi saya selaku penyusun. Saya sadar tugas ini jauh dari

sempurna, Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari pembaca yang

bersifat membangun.

Depok, 4 September 2014

Penyusun

3 | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

I. PENDAHULUAN

A. Sejarah Jembatan ................................................................................ 4

B. Devini Jembatan ................................................................................. 4

II. ISI ............................................................................................................. 5

A. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN MATERIAL ............................ 6

1. Jembatan Kayu ................................................................................... 6

2. Jembatan Beton ................................................................................... 8

3. Jembatan Baja ..................................................................................... 9

B. JENIS JEMBATAN MENURUT FUNGSINYA .................................. 11

1. Jembatan Jalan Raya .......................................................................... 11

2. Jembatan Penyebrangan .................................................................... 11

3. Jembatan Kereta Api ......................................................................... 11

4. Jembatan Darurat . .............................................................................. 12

5. Jembatan Pipa . ................................................................................... 12

6. Jembatan Untuk Air . .......................................................................... 13

C. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN STRUKTUR . ......................... 14

1. Jembatan Rangka ................................................................................ 14

2. Jembatan cable-stayed ....................................................................... 14

3. JembatanGantung . ............................................................................. 15

4. Jembatan Gelagar . ............................................................................. 15

5. Jembatan Lengkung . .......................................................................... 16

6. Jembatan Box girder . ......................................................................... 17

D. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN PANJANG BENTANG . ........ 18

DAFTAR PUSTAKA . ................................................................................. 19

4 | P a g e

I. PENDAHULUAN

1. SEJARAH

Jembatan pertama yang dibuat dengan titian kayu untuk menyeberangi

sungai. Ada juga orang yang menggunakan dua utas tali atau rotan, yang diikat

pada bebatuan di tepi sungai. Seterusnya, batu digunakan, tetapi cuma sebagai

rangka. Jembatan gerbang berbentuk melengkung yang pertama dibuat semasa

zaman Emperor Roma, dan masih banyak jembatan dan saluran air orang Roma

yang kenal hingga hari ini. Orang-orang Roma juga mempunyai pengetahuan,

yang mengurangkan perbedaan kekuatan batu yang berbeda. Jembatan bata dan

mortar dibuat pada zaman kaisar Romawi, karena sesudah zaman tersebut,

teknologi pengetahuan telah hilang. Pada Zaman Pertengahan, tiang-tiang

jembatan batu biasanya lebih besar sehingga menyebabkan kesulitan kepada

kapal-kapal yang lalu-lalang di sungai tersebut.

Pada abad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam pembuatan jembatan kayu

oleh Hans Ulrich, Johannes Grubenmann dan lain-lain. Dengan kedatangan

Revolusi Industri pada abad ke-19, sistem rangka (truss system) menggunakan

besi untuk memajukan untuk pembuatan jembatan yang lebih besar, tetapi besi

tidak mempunyai kekuatan ketegangan (tensile strength) yang cukup untuk beban

yang besar. Apabila mempunyai kekuatan ketegangan yang tinggi, jembatan yang

lebih besar akan dibuat, kebanyakannya menggunakan idea Gustave Eiffel, yang

pertama kali dipertunjukkan di Menara Eiffel di Paris, Perancis. Yang sesuai

digunakan untuk pembuatan jembatan yang panjang karena ia mempunyai

kekuatan kepada berat yang tinggi, tetapi konkrit pula mempunyai kos penjagaan

yang lebih murah. Jadi, selalunya "konkrit diperkuat" (reinforced concrete)

digunakan - kekuatan ketegangan konkrit yang lemah diisi oleh kabel tembaga

yang ditanam di dalam konkrit itu.

5 | P a g e

2. DEVINISI JEMBATAN

Jembatan merupakan suatu bangunan yang dibuat untuk melintasi

rintangan baik yang terjasi dialam aupun buatan mausian. Jembtan dapat

dikelompokan menjadi beberapa jenis.

6 | P a g e

II. ISI

A. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN MATERIAL

Dalam pembuatan struktur jembatan dibutuhkan material-material tertentu

sebagai komponen pembentuknya. Jembatan ditinjau dari material strukturnya

dapat diurutkan sebagai

berikut :

1. Jembatan kayu

2. Jembatan Beton

3. Jembatan Baja

4. Jembatan Komposit (Beton dan Baja).

Pada masing-masing material tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan.

Berikut penjelasan mengenai perbandingan keunggulan maupun kekurangan dari

material tersebut.

1. Jembatan Kayu

Kayu merupakan bahan yang cukup kuat dan kaku untuk dijadikan sebagai bahan

bangunan, dan kayu juga relatif mudah dibentuk dan dipotong-potong sesuai

7 | P a g e

keingginan. Namun dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan tentang

material, orang-orang beralih menggunakan beton maupun baja dalam pembuatan

infrastruktur khususnya jembatan sehingga untuk saat ini sudah sulit ditemui

jembatan yang terbuat dari kayu.

Berikut Kekurangan serta kelebihan Penggunaaan Kayu pada jembatan

Kelebihan :

a. Untuk membuat jembatan dengan bentang yang pendek, kayu lebih mudah

dibentuk, karena dapat dipotong-potong, sehingga pengerjaanya lebih

mudah dibangdingkan dengan pembuatan jembatan dari bahan beton atau

baja.

b. Untuk beberapa jenis kayu tertentu, harga yang diperlukan untuk

memperoleh kayu untuk membuat jembatan (dengan bentang yang

pendek) lebih murah daripada menggunakan bahan beton maupun baja.

c. Lebih ramah lingkungan.

Kekurangan :

a. Karena kayu berasal dari alam kualitas bahan kayu sulit untuk dikontrol.

Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan

proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu.

b. Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan

terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur

dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan lebih

mudah terbakar jika tersulut api.

c. Tidak semua daerah mudah dalam memperoleh kayu dengan kualitas yang

diinginkan.

8 | P a g e

2. Jembatan Beton

Beberapa sifat yang dimiliki beton sehingga dapat dibandingkan dengan baja

maupun kayu sebagai material pembentuk bangunan jembatan adalah sebagai

berikut.

Kemanan :

Material beton merupakan material yang aman jika dikaitkan dengan

bahaya benturan/ impak, api dan angin. Hal ini berkaian dengan karakternya yang

berat dan kaku, tanpa diperlukan suatu perlakukan khusus, beton bahkan

mempunyai ketahanan terhadap temperatur yang sangat tinggi tanpa kehilangan

kemampuan integritas strukturnya . Selain itu, bangunan beton bertulang memiliki

ketahanan yang cukup tinggi terhadap bahaya angin, sebuah gedung yang

dibangun dengan beton bertulang yang dicor ditempat mampu menahan angin

dengan kecepatan 200 mil /jam.

Dengan design yang baik, beton juga dapat memenuhi kriteria yang

diharapkan untuk keperluan ketahanan terhadap beban gempa misalnya untuk

memenuhi faktor kekakuan dan daktilitas.

Harga

Menurut Ed Alsamsam, (PCA’s manager of buildings and special

structures) Secara umum, harga material beton di dunia adalah relatif stabil,

9 | P a g e

dimana fluktuasi harga material penyusun beton tidak terlalu besar, bahkan

fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu berpengaruh pada

harga beton bertulang secara signifikan. Terutama untuk skala proyek yang besar

dan dalam jangka waktu panjang, prediksi rugi laba suatu kontrak proyek lebih

mudah diprediksi.

Fleksibilitas Design :

Mengingat sifat beton yang mudah dibentuk, berbagai tampilan sesuai

selera dan seni dapat dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton bisa

mengakomodasi keinginan para arsitek, sehingga banyak dijumpai sruktur gedung

atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat tinggi.

Waktu pelaksaan :

Khusus untuk beton yang dicor ditempat, waktu pelaksanaan konstruksi

relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan peracah dan acuan beton/bekisting,

pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang

cukup panjang sampai umur beton yang cukup tercapai untuk dapat dilakukan

pembongkaran perancah/steger. Beberapa bahan aditif bisa ditambahkan untuk

mempercepat proses pengeringan beton.

3. Jembatan Baja

Keuntungan struktur dari material baja dalam pembangunan jembatan

adalah sebagai berikut daripada beton ataupun kayu:

10 | P a g e

a. Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan

keselamatan kerja sewaktu pemasangan adalah beberapa keuntungan dalam

konstruksi jembatan saat ini.

b. Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan,

perencanaan juga harus memasukkan faktor arsitektur. Berdasarkan pertimbangan

itu, jembatan baja menawarkan beberapa keuntungan daripada beton. Ada

beberapa pertimbangan mengapa jembatan baja mempunyai nilai ekonomis dari

pada jembatan beton, yaitu:

Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi sehingga dengan

material yang sedikit bisa memenuhi kebutu

Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di

pabrik dilapangan hanya ereksi pemasangannya saja.

Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan

dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan

mudah diperbaiki dari karat.dll yang menyebabkan penurunan kekuatan

strukturnya.

Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan

jembatan beton.dan memerlukan suatu ruang yang relatif kecil di lokasi

konstruksi. Ini adalah salah satu keuntungan dari jembatan baja ketika lokasi

itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan sempit.

keuntungan baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah baja

mempunyai kekuatan struktur yang pasti bila dibandigkan dengan beton yang

kekuatan strukturnya berubah berdasarkan campuran semen dan airnya.

Beban angin juga menjadi lebih kecil dalam jembatan yang memakai material

baja. Ini dikarenakanmaterial struktur dengan memakai baja lebih kecil

daripada jembatan dari beton.

Namun pada struktur baja jugan memiliki kekurangan, yaitu :

Lebih berisik jika dilewati eban seperti kereta api.

Bisa berkarat

11 | P a g e

B. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Jembatan jalan raya (highway bridge)

Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan baik

kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini menghubungkan antara

jalan satu ke jalan lainnya.

2. Jembatan penyeberangan (foot bridge)

Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini

yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan

penyeberangan tersebut dan memberikan keamanan serta mengurangi faktor

kecelakaan bagi penyeberang jalan.

\

3. Jembatan kereta api (railway bridge)

Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api. Perencanaan

jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yang

12 | P a g e

diterima oleh jembatan disesuaikan dengan kereta api yang melewati jembatan

tersebut.

4. Jembatan darurat

Jembatan darurat adalah jembatan yang direncanakan dan dibuat untuk

kepentingan darurat dan biasanya dibuat hanya sementara. Umumnya jembatan

darurat dibuat pada saat pembuatan jembatan baru dimana jembatan lama harus

dilakukan pembongkaran, dan jembatan darurat dapat dibongkar setelah jembatan

baru dapat berfungsi.

5. Jembatan Pipa

Jembatan ini digunakan untuk pipa yang mengalirkan gas.

13 | P a g e

6. Jembatan Untuk Air

Jembatan ini hanya digunakan untuk air dan dilintasi oleh perah maupun kapal.

14 | P a g e

C. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN STRUKTURNYA

1. Jembatan rangka (truss bridge)

Contoh jembatan rangka (truss breidge)

Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa

segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap

batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka

merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam beragam variasi

bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung atau kantilever.

2. Jembatan cable-stayed

Contoh jembatan cable – stayed

15 | P a g e

Jembatan cable-stayed menggunakan kabel sebagai elemen pemikul lantai

lalu lintas. Pada cable-stayed kabel langsung ditumpu oleh tower. Jembatan cable-

stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang

diatas pilar – pilar jembatan ditengah bentang. Jembatan cable-stayed memiliki

titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat

baik digunakan pada daerah dengan resiko gempa.

3. Jembatan gantung (suspension bridge)

Contoh jembatan gantung

Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable)

yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan

biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan

gelagar terletak pada kabel.

Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan dapat

ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya

mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar

jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel

sekaligus merupakan bagian dari struktur launching jembatan.

16 | P a g e

4. Jembatan gelagar (beam bridge)

Contoh jembatan gelagar

Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang

terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan

menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang

merupakan lantai lalu lintas.

5. Jembatan lengkung (arch bridge)

Contoh jembatan lengkung

Pelengkung adalah bentuk struktur non linier yang mempunyai

kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Yang membedakan

bentuk pelengkung dengan bentuk – bentuk lainnya adalah bahwa kedua

17 | P a g e

perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya

pergerakan kearah horisontal. Bentuk Jembatan lengkung hanya bisa dipakai

apabila tanah pendukung kuat dan stabil.

6. Jembatan box girder

Contoh jembatan box girder

Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional

maupun prategang. box girder terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan

dapat dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable-stayed maupun

bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah momen inersia yang

tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan karena adanya

rongga ditengah penampang. box girder dapat diproduksi dalam berbagai bentuk,

tetapi bentuk trapesium adalah yang paling banyak digunakan. Rongga di tengah

box memungkinkan pemasangan tendon prategang diluar penampang beton. Jenis

gelagar ini biasanya dipakai sebagai bagian dari gelagar segmental, yang

kemudian disatukan dengan sistem prategang post tensioning. Analisa full

prestressing suatu desain dimana pada penampang tidak diperkenankan adanya

gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar pada pertemuan segmen. Dalam

perancangan jembatan ada beberapa aspek yang perlu ditinjau yang nantinya akan

mempengaruhi dalam penetapan bentuk maupun dimensi jembatan.

18 | P a g e

D. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN PANJANG BENTANG

1. Jembatan dengan bentang sangat pendek (kurang dari 5 m)

2. Jembatan dengan bentang pendek (kurang dari 40 m)

3. Jembatan dengan bentang menengah (antara 40 m sampai 125 m)

4. Jembatan dengan bentang panjang (lebih dari 125 m)

5. Jembatan dengan bentang sangat panjang (lebih dari 600 m)

19 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/555/jbptitbpp-gdl-citraindri-27705-3-2007ts-

2.pdf

http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Jembatan

http://ivanoktomi.blogspot.com/2013/02/konstruksi-jembatan.html

http://dhanieliezty.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-jembatan.html