Upload
denissa-rahayu-ningtyas
View
450
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kehamilan trimester 2
Citation preview
BAB II
ISI
A. Definisi Kehamilan Trimester Kedua
Yang dimaksud dengan kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu
ke 14 sampai dengan minggu ke 28.
B. Tanda Kehamilan Trimester Kedua
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar
– benar hamil atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan
signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi
menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
C. Tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua
1. Tanda Subyektif
a. Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi
dan perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang
belum pernah hamil.
b. Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan
sensitifitas jaringan. Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung
kemih menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih
selama kehamilan.
c. Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa
hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk tidur.
d. Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi
getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon
ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah
hamil sebelumnya.
2. Tanda Obyektif (probabilitas)
a. Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya
suplai darah.
b. Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
c. Tanda Godell’s; melunaknya uterus
d. Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar
buah jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima
fundus uteri telah naik sampai ke pusat.
e. Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin
yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4
sampai 5 bulan
f. Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
g. Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan, tidak terasa sakit.
h. Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah
dinding abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin
teregang
i. Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis
tak teratur pada kulit abdomen.
j. Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara,
mula dan midline abdomen
3. Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
a. Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin
melalui tali pusat). Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada
minggu kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu
ke 17 sudah bisa didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak
cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang
didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin
tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
b. merasakan bagian – bagian janin. Bagian janin paling cepat teraba pada
minggu kelima , tetapi biasanya baru teraba kemudian
c. melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada
gambaran X-ray. USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio
paling cepat minggu keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray
paling cepat minggu ke 12
d. merasakan gerakan janin. Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan
gerakan janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan
dan ditentukan oleh pemeriksa.
e. mencatat elektrokardiogram janin. EKG janin adalah tekniuk dimana
impuls listrik yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara
meletakkan elektroda pada abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan
informasi berkelanjutan tentang janin.
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin
yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi
meliputi:
1. Penampakan eksternal.
a. 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata,
telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai.
Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik.
b. 20 minggu : terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang
dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
c. 24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit
kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar
keringat.
d. 28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang,
terlihat kuku.
2. Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
a. 16 minggu : 11,5-13,5
b. 20 minggu : 16-18,5
c. 24 minggu : 23
d. 28 minggu : 27
3. Perkiraan berat badan (gr)
a. 16 minggu : 100
b. 20 minggu : 300
c. 24 minggu : 600
d. 28 minggu : 1.100
4. Sistem musculoskeletal
a. 13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat
adanya rangsangan (aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai
dapat merasakan gerakan janin.
b. 16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh
tubuh, terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
c. 17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna
sampai minggu ke 27.
d. 20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat
untuk dapat dirasakan oleh ibu.
e. 25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
f. 28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
5. Sistem sirkulasi
a. 16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah
dibentuk aktif dalam limpa.
b. 24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan
menurun dalam hepar.
6. Sistem gastrointestinal
a. 14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
b. 16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan
amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
c. 17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir
atasnya.
d. 20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali,
dapat menjulurkan kedua bibirnya.
e. 22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
f. 28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya
mendapatkan makanan.
7. Sistem pernafasan
a. 16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat
brochiolus terminal dan respiratorius.
b. 18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan
struktur alveolus paru belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin
sebelum minggu ke 27-28.
c. 20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
d. 22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
e. 24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti
pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
f. 28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
8. Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
9. Sistem persarafan
a. 16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum
memperlihatkan beberapa tonjolan.
b. 20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi
korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1.
c. 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi
neuronal pada korteks serebri berakhir.
d. 28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
10. Organ-organ pengindera
a. 16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
b. 20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
c. 28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk
sempurna; terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi
terhadap cahaya.
11. Sistem genitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
E. Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
1. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek –
efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti
tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai
suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan. Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian
kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan
sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu
solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi
terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa
bingung dan preocupation dengan masalah yang mengganggu. Selama periode ini,
berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada
konsekuensi legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan
rencana tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam
pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan
kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia
berespon terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa
kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia
membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan
tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan
ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari
anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis
untuknya. Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau
“menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang
belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan
melakukan aktivitas seperti menceritakannya pada teman, melakukan olah raga
yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulisprosa atau puisi, dan
melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua
dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan
mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan
diri dengan keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang
tinggi, morning sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia
menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan
belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya. Selama trimester ini,
terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.
Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru,
dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang
besar. Gambaran sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya
tersebut dimodifikasi oleh perbedaan kepribadian individu. Beberapa wanita
mengalami peningkatan mood, lainnya tidak. Pada umumnya, bagaimanapun
perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat memberikan rasa
aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan hal
yang aneh. Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga
mereka mati.
2. Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan
antara lain :
a. Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar
hormon steroid dan bermanfaat bagi perkembangan janin. Terdapat tiga
tanda penting yakni :
1) tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
2) tanda Hegar’s : uterus lunak
3) tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat
menghambat masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut,
bloody show. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah,
sebelum hamil seperti ujung hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga,
pada keadaan term teraba seperti bibir. Terjadi pembesaran uterus dengan
berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali yang disebabkan
oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk
jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen
terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi
peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah
pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7
masa kehamilan.
b. Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar
karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah.
Putting susu menonjol dan keras dan mengeluarkan cairan jernih
(kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery menonjol
keluar. Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat
serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi
pigmentasi kulit berupa linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu
bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga
meningkat.
c. Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen,
plasenta menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk
insulin lebih banyak, hormon-hormon pituitari secara signifikan
terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin lebih banyak. Terutama
kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel 15-30
ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit
tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
d. Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema
jaringan, sel darah merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga
bisa terjadi pseudoanemia yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin
terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh tekanan uterus pada
vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan dengan
peningkatan fibrin dan stastis vena.
e. Sistim musculoskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi
pelvik sedikit dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin,
bahu tertarik kebelakang dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya
kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin
berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase
sisa metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
f. Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih
cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru
tidak berubah, pada kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak
seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal umum yang dapat
menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan,
perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
g. Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva
menjadi lebih asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam
lambung dan perlambatan pengosongan lambung dapat menyebabkan
kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual
tetapi juga konstipasi.
h. Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat
meningkatkan kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih
meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat
menyebabkan meningkatnya berkemih.
i. Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan
acrodysesthesia sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness,
tingling, dan kaku. Otak mungkin tidak mengalami perubahan namun efek
psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing mood atau psikosis akibat
tidak menerima kehamilannya.
j. Terjadi peningkatan berat badan maternal
Penambahan Berat Badan Ibu (Gram Pon)
1) Uterus : 900 1, 98
2) Payudara : 450 0, 99
3) Darah :1350 2, 97
4) Jaringan :1350 2, 97
5) Lemak :4050 8, 91
Sub total :8100 17, 82
1) Janin :3150 6, 93
2) Plasenta : 675 1, 49
3) Cairan amniotic : 900 1, 98
Sub total : 4725 10, 40
Total :12825 28, 22
Secara normal peningkatan berat badan pada trimester kedua adalah 12-15
pon.
F. Posisi Seks Untuk Kehamilan Trimester II
1. Women On Top
a. Definisi
b. Kelebihan
c. Kekurangan
d. Gambar
2. Doggy Style
a. Definisi
b. Kelebihan
c. Kekurangan
d. Gambar
3. Side by Side
a. Definisi
b. Kelebihan
c. Kekurangan
d. Gambar
G. Pendidikan Prenatal pada Kehamilan Trimester Kedua
Salah satu peran perawat maternitas adalah memberikan pendidikan pada calon ibu
mengenai semua yang terjadi pada masa kehamilannya, termasuk tindakan apa saja yang
perlu dipersiapkan dan dilaksanakan selama kehamilannya tersebut. Berikut akan
diuraikan mengenai pendidikan prenatal pada kehamilan trimester kedua yang perlu
diinformasikan pada ibu hamil :
1. Minggu 12- 24
Wanita biasanya telah mengerti isu tentang kehamilan dan menjadi lebih
menyadari janin sebagai manusia. Hal – hal yang perlu diinformasikan antara lain
mengenai :
a. Pertumbuhan janin
1) Gerakan
2) DJJ
b. Kebersihan personal
1) Pakaian yang memberikan rasa nyaman
2) Perawatan payudara dan kutang yang menyangga
3) Rekreasi, perjalanan
4) Keluaran vagina
c. Rencana pekerjaan atau sekolah
d. Metode memberi makan bayi: Asi atau susu botol
e. Berikan bahan bacaan pada metode yang dipilih
f. Penghindaran atau mengurangi
1) Sakit pinggang
2) Konstipasi
3) Hemoroid
4) Bengkak pada tungkai, varicose, edema, kram
5) Nyeri ligamentum teres
g. Petunjuk nutrisi
h. Penambahan berat badan
i. Diet seimbang
j. Kebutuhan khusus nutrisi
2. Minggu 24 – 32
Wanita menjadi lebih tertarik dengan kebutuhan bayi sebagai sesuatu yang wajar
terhadap kebutuhannya sendiri saat ini dan setelah melahirkan. Hal – hal yang
perlu diinformasikan antara lain mengenai :
a. Pertumbuhan dan status janin
1) Presentasi dan posisi
2) Keadaan – DJJ
b. Kebersihan personal
1) Pakaian yang memberikan rasa nyaman
2) Mekanisme dan postur tubuh
3) Posisi yang nyaman
c. Perubahan fisik dan emosional
d. Kebutuhan / perubahan seksual, hubungan seksual
e. Pengurangan
1) Sakit pinggang
2) Kontraksi Braxton Hick’s
3) Dispnea
4) Nyeri ligamentum teres
5) Sakit dan edema tungkai
f. Menentukan rencana cara memberi makan bayi
g. Persiapan untuk memberikan susu
1) Botol atau menyusui
2) Persiapan putting susu
3) Masase dan pengeluaran colostrums
h. Persiapan untuk bayi
1) Peralatan
2) Bantuan di rumah
i. Tanda-tanda bahaya
1) Preeklamsia
2) Sakit kepala, bengkak yang berlebihan, penglihatan ganda
j. Ligasi tuba (surat-surat disiapkan kemudian)
H. Pedoman Penyusunan Menu bagi Ibu Hamil
Memasuki trimester kedua, tubuh ibu mengalami perubahan dan adaptasi,
misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk itu,
peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan
lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (air susu ibu)
saat menyusui nanti
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil tetap mengacu pada
formula “4 sehat 5 sempurna”, yang diyakini para ahli gizi mengandung tiga golongan
utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang didapat
dari makanan sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang, umbi-umbian,
jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, mi, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal
dari konsumsi protein seperti telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan;
kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral didapat dari
sayuran dan buah-buahan.
Untuk memenuhi ketiga unsur gizi penting itu, ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi bahan makanan secara proporsional yang meliputi padi-padian atau
serelia, kacang-kacangan, daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak. Zat-zat gizi
penting. Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah
sebagai berikut:
1. Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan
biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru,
pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim
dan hormon penunjang pertumbuhan janin.
2. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak
tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 – 14 kg.
Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi
energi.
3. Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan
protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir
dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh
dan jaringan pembentuk otak.
4. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung
dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan,
vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur
pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel
darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia,
dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
5. Mineral, antara lain :
a. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta
persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan
kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan
mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium
yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
b. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah
sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang
disebabkan oleh :
1) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
2) Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-
hari.
3) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita,
sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan
mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan
sebelumnya.
Wanita hamil cenderung terkena anemia, termasuk pada trimester kedua kehamilannya
karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudah lahir. Penanganannya, pertama, menggunakan terapi
obat dengan memberikan tablet zat besi (ferosulfat) 30 – 60 mg per hari, tergantung pada
berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan meningkatkan konsumsi bahan
makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau
Pedoman menu. Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun
lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 – 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu.
Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual,
pusing, dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe,
makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol semacam
tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan
yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g
kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @ 100 g, segelas
susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm minyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah
seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti
cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang
air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting
untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink
(minuman ringan) pemicu hipertensi.
6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan
pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan
kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat
bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan seperti
amaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida,
rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak
namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,
karena akan mengakibatkan mual dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi
kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang
lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna
karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan. Untuk
menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan
untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan sayuran sampai bersih sebelum
dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.
I. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA
1. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
a. Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.)
b. Berat badan/ tinggi badan
c. Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
d. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat
berkunjung tetap/ pindah, dst.)
e. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre
eklampsia, perdarahan)
f. Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
g. Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
h. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
i. Riwayat penyakit dalam keluarga
j. Riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
a. Aktivitas / istirahat
b. Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali
pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
c. Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
d. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume
e. Sinkope
f. Varises
g. Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
h. Integritas ego : Menunjukkan perubahan persepsi diri
i. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
2) Peningkatan frekwensi perkemihan
3) Urinalisis: peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
j. Makanan/ cairan
1) Sedikit mual dan muntah
2) Nyeri ulu hati
3) Penambahan berat badan 11-12 Lb
4) Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
5) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
6) Sedikit edema dependen
7) Sedikit glikosuria mungkin ada
e. Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
f. Pernafasan
1) Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/
tinggi uterus, pernafasan torakal
g. Keamanan
1) Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
2) Denyut jantung janin (DJJ) terdengar dengan fetoskop
3) Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada
abdomen) diantara 16 dan 20 minggu
h. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon/ aktivitas seksual
3) Leukorea mungkin ada
4) Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus
(20 – 22 minggu)
5) Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan
pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel montgomery,
kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
6) Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider
nervi
7) Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
i. Interaksi social
1) Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
2) Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stresor kehamilan
3) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
2. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
3. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
4. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
5. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
7. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )
8. Tes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG ) positif
9. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
10. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24
dan 28 minggu pada trimester II dan III )
11. Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal
K. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma
karena pembesaran uterus
2. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan
vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator,
retensi natrium/ air
4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek
hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit
5. Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan
hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik
6. Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi, kerentanan
pribadi dan persepsi tidak realistis
7. Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan biofisik dan respon
orang lain