15

Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Trimester 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Askep Kehamilan pada trimester 2

Citation preview

  • Yang dimaksud dgn kehamilan Trimester ke 2 adl. Masa kehamilan antara 12 s/d 28 minggu (Hanifah Wignjosastro,1999).Kehamilan Trimester ke 2Perubahan FisiologisPerubahan Psikologis IntegumenRespirasiReproduksiEndokrinGI trackCardiovaskuler

  • Sistem EndokrinPeningk. pigmenSistem IntegumenPeningk. melanotropikPeningk. TH & PTHPayudaraArea pigmenLebih gelapKulitStrie GravidKurang CaKeb. Ca >>Timbul kramGangguan Citra Tubuh

  • Sistem EndokrinPeningk. pigmenSistem Gastro intestinalPeningk. melanotropikPeningk. TH & PTHProgesteron >>Asam lambung >Timbul kramKetidaknyamananMual, perut kembung, konstipasi, nyeri ulu hati

  • Sistem KardiovaskulerSistem Gastro intestinalPeningk.volume darah(Retensi Na & Air)Progesteron >>Asam lambung >KetidaknyamananMual, perut kembung, konstipasi, nyeri ulu hatiPerub. Curah jantungResiko cidera Pada janin

  • Sistem ReproduksiSistem RespirasiAdanya janin dalam uterusDesakan uterus Ke diafragmaPerubahanRongga dadaPe+ sensitifaitasPe+ vaskularisasidlm servik, vaginaRangsangan sexual >>Pola nafas Tidak efektifPengambilan oksigenmeningkatRespirasi >>Perubahan Pola seksual

  • Perubahan PSIKOLOGISProses adaptasiPerbedaanPersepsi kehamilanPerlunya dukungan situasionalKrisis situasiKoping individu tak efektifKurang pengetahuanResiko cideraPada janin

  • PerencanaanDiagnosa Kep. :Resiko tinggi gangguan citra tubuh.

    Faktor resiko dapat meliputi :Persepsi perubahan biofisik

    Kriteria hasil :Klien akan mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri/citra tubuh.Mendemonstrasikan citra tubuh positif dgn mempertahankan kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dgn pakaian yg tepat dan sepatu berhak rendah.

  • Intervensi :Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh, dan sebagainyaDiskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.Diskusikan metoda perawatan kulit dan berias.Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling atau kelas-kelas pendidikan kelahiran anak dan menjadi orangrua.

  • Diagnosa Kep. :Ketidakefektifan pola nafas.

    Faktor resiko dapat meliputi :Pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.

    Kriteria hasil :Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.

  • Intervensi :

    Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga dan kelelahan).Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi sebelumnya (misalnya alergi, asma, tbc).Kaji kadar Hb, tekankan pentingnya masukan vitamin/verosulfat pranatal setiap hari.Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan.Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah (misalnya postur yg baik, makan sedikit tapi sering,dll).

  • IMPLEMENTASIAdalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.

    Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

  • EvaluasiEvaluasi keperawatan adalah :Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan).Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan).Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan)

  • KESIMPULANPada kehamilan trimester ke 2, dapat terjadi perubahan-perubahan baik secara fisiologik, maupun psikologis.Dengan pemberian Askep yang komprehensif maka diharapkan akan dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul.Askep yang diberikan dapat menggunakan pendekatan proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, analisa data dan penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi serta evaluasi.

  • 4. Yang harus diperhatikan oleh perawat bukan hanya klien atau ibu hamil saja, tetapi lingkungan termasuk suami, anak, serta anggota keluarga yang lain perlu mendapatkan perhatian yang sama dan akan lebih baik jika dalam setiap tindakan kita libatkan mereka.Karena mereka merupakan sumber-sumber koping yang dapat menunjang upaya mengatasi masalah klien.