30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan makan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (zmengunyah, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan aluran pencernaan terdiri dari : 1. Oris (mulut) 2. Faring (tekak) 3. Esofagus (kerongkongan) 4. Ventrikulus (lambung) 5. Intestinum minor (usus halus) Duaodenum ( usus 12 jari) Jejenum Ileum 6. Intertinum mayor (usus besar) Sekum Kolon asenden Kolon transfersum Kolon desendens Kolon sigmoid 1

Makalah gastroenterohepatologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah gastroenterohepatologi

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Saluran pencernaan makan merupakan saluran yang menerima makanan

dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses

pencernaan (zmengunyah, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang

terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

Susunan aluran pencernaan terdiri dari :

1. Oris (mulut)

2. Faring (tekak)

3. Esofagus (kerongkongan)

4. Ventrikulus (lambung)

5. Intestinum minor (usus halus)

Duaodenum ( usus 12 jari)

Jejenum

Ileum

6. Intertinum mayor (usus besar)

Sekum

Kolon asenden

Kolon transfersum

Kolon desendens

Kolon sigmoid

7. Rektum

8. Anus

Alat penghasil getah bening :

1. Kelenjar ludah

Kelenjar (grandula) parotis

Kelenjar (grandula) submaksimalaris

Kelenjar (grandula) sublingualis

1

Page 2: Makalah gastroenterohepatologi

2. Kelenjar getah bening

3. Kelenjar hati

4. Kelenjar pancreas

5. Kelenjar getah usus.

Selama dalam pancreas, pensernaan makana dihancurkan menjadi zat – zat

yanfg sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai

perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam

berbagai cairan pencernaan.

Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan

dan tidak mempunyai pengaruh atas jenis lain.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari system Gasteroenterohepatologi

b. Untuk mengetahui penyakit – penyakit yang timbul pada system itu sendiri.

C. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang timbul dari pembuatan makalan ini yaitu :

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari system Gasteroenterohepatologi ?

2. Apa penyakit – penyakit yang timbul pada system itu sendiri ?

D. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka dengan mengambil

literatur – literatur atau teori – teori melalui buku – buku yang berkaitan dan informasi

melalui layanan internet.

2

Page 3: Makalah gastroenterohepatologi

BAB II

PEMBAHASAN

Gasteroenterohepatologi merupakan suatu cabang ilmu kedokteran yang

didalamnya membahas system pencernaan secara spesifik.Mulai dari lambung, hati,

kandung empedu, pancreas, duodenum, jejenum dan ileum, usus halus, usus besar,

sekum, rektum, anus dan peritoneum.

A. Lambung

Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat

mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian

atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilotik, terletak

dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.

Bagian lambung terdiri dari :

1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium

dan biasanya penuh berisi gas.

2. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah

kurvatura minor.

3. Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal

membentuk sfringter pylorus.

4. Kurvatura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteum kardiak

sampai kepilorus.

5. Kurvatura mayor, lebuh panjang dari kurvatura minor, terbentang dari kiri osteum

kardiak melalui vundus ventrikuli menuju kekanan sampai ke pylorus interior.

Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke

limpa.

6. Osteum kardiak, merupak ntempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung.

Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

3

Page 4: Makalah gastroenterohepatologi

Susunan lapisan dari dalam keluar :

1. Lapisan selaput lender, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan belipat –

lipat yang disebut rugae.

2. Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis)

3. Lapisan otot miring (muskulus obliqus)

4. Lapisan otot panjang muskulus longitudinal)

5. Lapisan jaringan ikat / serosa (peritoneum).

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat

makanan dan mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rasa

makan merangsang kimiawi sekresi lambung karena kerja saraf menimbulkan rangsangan

yang menyebabkan dinding lambung melepaskan hormone yang disebut sekresi getah

lambung.Getah lambung dihalangi oleh system saraf simpatis yang dapat terjadi pada

waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.

Fungsi lambung :

1. Tempat penimbunan atau penampung sementara makan, menghancurkan dan

menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung an getah lambung

4

Page 5: Makalah gastroenterohepatologi

2. Getah cema lambung yang dihasilkan :

a. Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan

pepton)

b. Asam garam (HCl), fungsinya mengasamakan makan, sebagai anti septik

dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga

menjadi pepsin.

c. Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukkan susu dan membentuk

kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu)

d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak

yang merangsang sekresi getah lambung.

3. Sel parietal diduga menghasilkan gastric intrinsic factor untuk absorbsivit

B12. .D i d a l a m p i l o r u s l a m b u n g s e g e r a s e b e l u m

p e r a l i h a n n y a m e n j a d i duodenum disebut sfingter pilorus,

dibentuk terutama oleh penebalanhebat dari lapisan sirkuler muskularis

eksterna. Ketika pilorus mendekati duodenum, pematang-pematang mukosa

yangm e n g e l i l i n g i s u m u r - s u m u r l a m b u n g m e n j a d i l e b i h

l u a s d a n t i d a k    beraturan batasnya. Kelenjar-kelenjar tubuler

berkelok-kelok pylorus masih terdapat di dalam lamina propria yang

sebenarnya, dan bermuarake dalam sumu-sumur lambung. Nodulus

limfatikus sering terlihat padadaerah peralihan.Di dalam duodenum

evaginasi mukosa vili mulai terlihat. Setiap vilus  berbentuk daun

dengan ujung agak membulat. Di antara vili ada ruangintervili,

lanjutan dari lumen intestinum. Epitel sekresi mukus

lambungmembentuk peralihan mendadak menjadi epitel intestin, yang terdiri

darisel goblet dan sel silindris dengan batas berstrip-strip

(mikrovili) yangterus-menerus terlihat sepanjang intestin.

B. Hati

Hati atau hepar adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita,

warnany cokelat, dan beratnya ± 1½ kg.Letaknya, bagian atas dalam rongga abdomen

diswbelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas 2 lapisan utama : permukaan atas

5

Page 6: Makalah gastroenterohepatologi

berbentuk cembung, terletak dibawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan

memperlihatkan lekukkan fisura transversus.

Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati,

selanjutnya hati dibagi 4 belahan : lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata, dan lobus

quadratus. Hati mempunyai 2 jenis perdrahan darah yaitu arteri hepatica dan vena

porta.Arteri hepatica,keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini

mempunyai kejenuhan 95% - 100%, masuk ke hati membentuk jaringan kapiler setelah

bertemu dengan kapiler vena, mesentrika superior menghantar 4/5 darahnya ke hati.

Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfa

dan usus.Guna darah ini membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh

mukosan dan usus halus. Besarnya kira – kira berdiameter 1 mm. Satu dengan yang

lainya terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang

vena porta arteri hepatica dan saluran empedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan

dan membentuk saluran porta.

Darah berasala dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap

lobus disaluri oleh sebuah pembuluh sinusoid darah atau kepiler hepatica.Pembuluh

darah halus berjalan diantara lobus hati, disebut vena interlobular.Dari sisi cabang –

cabang kapiler masuk kedalam bahan lobus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini

mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain

membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke dalam vena kava inferior.

6

Page 7: Makalah gastroenterohepatologi

Empedu dibentuk didalam sela- sela kecil didalam sel hepar melalui

kapiler empedu yang halus / korekuli.

Bahan – bahan termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang

larut dalam lemak disimpan dihati.Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena

luasnya organ ini dan banykanya kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga

mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikkan suhu tubuh.

Perlekatan peritoneal dan ligamentum hati :

1. Ligamentum falsiformis, meruapakan lipatan peritoneum berlapis ganda berjalan ke

atas dari umbilikalis menuju ke hati berjalan ke permukaan anterior dan superior hati

2. Ligamentum teres hepatis, berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada permukaan

viseral hati, bersatu dengan cabang kiri vena porta

3. Ligamen venosum, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa duktus venosus melekat

pada cabang kiri vena porta, duktus venosus tertutup menjadi pita fibrosa.

4. Omentum minus, berasal dari tepi porta hepatis dan fisura yang melewati

ligamentum venosus dan berjalan ke bawah menuju kurvatura minor lambung.

Fungsi hepar :

1. Kelenjar eksokrin

Hepar menghasilkan sekrei empedu sebanyak 1000 cc setiaphari.Dalam cairan

empedu terdapat :

pigmen empedu, sebagai hasil pemecahan Hb eritrosit dalamlien dan medulla

osseum (bilirubin yang tidak mengandung Feakan masuk darah ke hepatosit)

garam empedu yang penating untuk pencernaan

protein

kolesterol

kristaloid dalam air 

hormone steroid yang mengikuti peredaran antahepatika. Hormon steroid

masuk hepatosit mengalami perubahan atautidak kemudian masuk

enzim yagn disalurkan dalam intestinum.Di intestinum diserap masuk ke

dalam darah lagi untuk kembali epatosit. Demikian pula peredaran untuk

bilirubin.

7

Page 8: Makalah gastroenterohepatologi

2. Penimbunan bahan makan atau vitamin. Misalnya karbohidrat (glikogen), lemak

vitamin B12 dan vitamin A1.TransformasiProtein menjadi karbohidrat atau lemak

menjadi fosfolipid atau lipid menjadi lipoprotein serum yang dilepaskan dalam

spatium dise.

3. Sel kuffer. Termasuk dalam system retikuloendotelial membantu dalam pemecahan

eritrositVESICA FELLEA.

C. Kandung Empedu

Sebuah kantung berbentuk terong dan merupakan membran berotot,

letaknya dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai hati sampai pinggir

depannya, pajangnya 8 – 12 cm, berkapasitas 60 cm3.Lapisan empedu terdiri dari lapisan

luar serosa / parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa / visceral disebut juga

membrane mukosa.

Duktus sistikus, panjangnya ± 3½ cm yang berjalan dari lekuk empedu

berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke

duodenum.Sterkobilin memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah

dan membuat warna pada urin yanf disebut urobilin.

Bagian – bagian dari kendung empedu :

1. Fundus vesika feles, merupakan bagian kandung kemih yang paling akhir setelah

korpus vesika felea.

2. Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah

empedu.

8

Page 9: Makalah gastroenterohepatologi

3. Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran pertama

masuknya getah empedu ke kandung empedu.

4. Duktus sistikus, panjangnya ± 3½ cmyang berjalan dari lekuk empedu dan

bersambung dengan duktus hepatikus, membentuk saluran empedu ke duodenum.

5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher

6. Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Fungsi Empedu :

1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental

2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel –sel hati, jumlah setiap hari dari

setiap orang dikeluarkan 500 -1000 cc. Sekresi digunakan untuk mencerna lemak.

Getah empedu, suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang

dihasilkan setiap hari 500 -1000 cc, sekresinya berjalan terus – menerus, jumlah produksi

meningkat sewaktu mencerna lemak.

D. Pankreas

Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar

ludah, panjangnya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limfa,

dan beratnya rata – rata 60 – 90 gram. Pankreas terbentuk pada vertebra lubalis I dan II di

belakang lambung.

Bagian dari pancreas :katup pancreas, terletah disebelah kanan rongga

abdomen dan didalam lekukkan duodenum yang melingkarinya. Korpus pancreas,

merupakan bagian utama dari organ ini, letaknya dibelakang lambung dan didepan

vertebra umbalis pertama.Ekor pancreas, bagian runcing disebelah kiri menyentuh limfa.

Hasil sekresi pancreas :

1. Hormon insulin, hormone insulin ini langsung di alirkan ke dalam darah tanpa

melewati duktus. Sel – sel kelenjar yang menghasikan insulin ini termasuk sel –sel

kelenjar endokrin. Kumpulan dari sel – sel ini berbentuk seperti pulau – pulau yang

disebut pulau Langerhans.

2. Getah pancreas. Sel – sel yang memproduksi getah pancreas ini termasuk kelenjar

eksokrin. Getah pancreas ini dikirim didalam duodenum melalui duktus pankreatikus.

Duktus ini bermuara pada papilla vateri yang terletak pada dinding duodenum

9

Page 10: Makalah gastroenterohepatologi

Fungsi pancreas :

1. Fungsi eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit

2. Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yanfg berbentuk pulau – pulau kecil

atau pulau Langerhans, yang bersama- sama membentuk organ endokrin yang

mengsekresikan insulin.

3. Fungsi sekresi eksternal, cairan pancreas dialirkan di duodenum yang berguna untuk

proses pencernaan makanan di intestinum.

4. Fungsi seksresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau - pulau Langerhans

sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormone

insulin dan hormone glucagon. Hormon tersebut dibawah ke jaringan untuk

membantu metabolism karbohidrat.

Pankreas menerima darah dari arteri pankretika dan mengalirkan darahnya

ke vena kava interior melalui vena pankreatika.Jaringan pancreas terdiri dari atas lobulus

dari sel sekretori yang tersusun menghintari saluran – saluran halus.Saluran ini mulai dari

sambungan saluran – saluran kecil dari lobus yang terletak di dalam ekor pancreas dan

berjalan melalui bagan pancreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran

dari lobus lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran dari lobulus lain dan

kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

E. Duodenum

Duodenum disebut juga usus 12 jari, panjangnya ±25 cm, berbentuk

sepatu kuda melngkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas.Pada bagian kanan

duodenum ini terdapat selaput lender, yang membukit disebut papilla vateri.Pada papilla

vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pancreas (duktus

firsungi / duktus pankreatikus).

Empedu dibuat dihati untuk dikeluarkan di duodenum melalui duktus

koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak, dengan bantuan lipase.Pankreasjuaga

menghasilkan amylase yang berfungsi mencerna hidra arang menjadi disakarida,

dantripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino atau albumin atau

polipeptida.

10

Page 11: Makalah gastroenterohepatologi

Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyka mengandung

kelenjar, kelenjar ini disebut kelenjar – kelenjar Brunner, berfungsi untu memproduksi

getah intestinum.

Duodenum berbentuk huruf C dengan bagian konkaf menghadap ke

kiri.Dimulai dari ujung distal pylorus sampai flexura duodeno-jejenalis.Terdiri dari:

1. Pars Superior

Le t aknya ke ka nan me nga rah ke d o r s a l , m u l a i d a r i s e b e l a h

v e n t r a l c o l u m n a v e r t e b r a l i s d a n v e n a c a v a inferior. Pangkal pars

superior duodenimudah mengikuti gerakan dari pylorus. Di sebelah ventralnya

terletak hepar dan vesicafellea, di sebelah dorsal terletak ductus cysticus, vena portae

dan pancreas.

2. Pars descendens

Bagian ini berbatasan :di sebelah dorsal dengan renalis dexter dan sinister di sebelah

ventral dengan hepar, vesica fellea, colon transversum, intestinumtenue.

3. Pars Horizontal

Bagian ini terletak mengarah ke kiri menyilang m.psoas major, vena cava

inferior,aorta abdominalis dan m.psoas minor.Di sebelah dorsal terdapat

ureter dexter, vasatesticularis dextra dan vena mesenterica inferior.Di

sebelah ventral terdapat venamesentrica superior dan radix

mesenterii.Bagian ini lebih panjang bila dibandingkandengan ketiga bagian

lainnya.

4. Pars Ascendens

Berada di sebelah kiri aorta abdominalis, membelok ke ventral

menjadiflexuraduodeno - jejenalis.Letak flexura ini kurang lebih setinggi pars

superior duodeni.

11

Page 12: Makalah gastroenterohepatologi

F. Jejenum dan Ileum

Jejenum dan ileum mempunyai panjang sekitar ± 6 mater.Dua perlima

bagian atas adalah (jejenum) dengan panjang ± 23 meter dan ileum dengan panjang 4 – 5

m. Lekukan jejenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan

perantara lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.

Akar mesentirium memungkinkan keluar dan masuknya cabang – cabang

rteri dan vena superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum

yang membentuk mesenterium.Sanbungan antara jejenum dan ileum tidak mempunyai

batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantara

lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini diperkuat oleh sfringter

ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula sekalis atau valvula Baukhini yang

berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asendens tidak masuk kembali ke ileum.

Jejenum dan ileum dibungkus seluruhnya oleh pertoneus viscelare dan

dindingnya disebut Tunika mucosa.Untuk memenuhi fungsi utama yaitu absorbsi

makanan, maka perlu perluasandari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut

dilaksanakan dalam beberapa tingkat :

Lipa t an - l i pa t an t un ika mucos a s ampa i t un i ka s ubmucos a ,

yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi

(miriplipatan). Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak

12

Page 13: Makalah gastroenterohepatologi

berubahkarena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal

dari pylorusyang makin membesar dan paling besar pada akhir

duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan

ileum menghilang.

Vili intestinalis

Merupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5 – 1,5 mm.

Yangmeliputi seluruh permukaan tunica mucosa. Di daerah ileum agak

jarang,tersusun sebagai jari-jari, pada dasar vili terdapat muara kelenjar usus

yangdisebut glandula intestinalis liberkuhn atau crypta lieberkuhn.

Microvili

Dengan adanya microvili, maka luas permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada

permukaan sel – sel epitel gambaran bergaris – garis yang disebut striated.

Border, yang merupakan tonjolan sitoplasmatik diliputi membrane sel.

G. Usus Halus / Intestinum Tenue

Usus halus atau intestinum tinue adalah bagian system pencernaan

makanan yang berpangkal pada pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ±6 m,

merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil

pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa sebelaha dalam), lapisan

otot melingkar (M.sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan lapisan serosa

(sebelah luar).

13

Page 14: Makalah gastroenterohepatologi

Fungsi usus halus meliputi

1. Menerima zat – zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler –

kapiler darah dan saluran – saluran limfe.

2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino

3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang

menyempurnakan makanan :

1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteiletik

2. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

a. Laktase merubah lactase menjadi monosakarida

b. Maltose merubah maltose menjadi monosakarida

c. Sukrose merubah sukrosa menjadi monosakarida.

1. Mukosa Usus Halus

Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili

memudahkan pencernaan dan absorpsi.Lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan submukosa

yang dapat memperbesar permukaan usus.Pada penampang melintang, vili dilapisi oleh

epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam – macam hormone jaringan dan enzim

yang memegang peran aktif dalam pencernaan.

14

Page 15: Makalah gastroenterohepatologi

2. Absorpsi

Absorpsi makanan yang sudah dicerna seluruhnya berlangsung didalam

usus halus melalui 2 saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe

disebelah dalam permukaan vili usus.Sebelah vilus berisi lacteal, Pembuluh darah

epitelium dan jaringan otot yang diikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi

membrane dasar dan ditutupi oleh epitelium.Karena livi keluar dari dinding usus maka

bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang edalam lacteal kemudian berjalan

melalui pembuluh limfe masuk kedalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena

porta dibawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

H. Usus Besar / Kolon

Usus besar atau intestinum mayor panjangnya ± 1½ m, lebarnya 5 – 6 cm.

Lapisan – lapisan usus besar dari dalam keluar : selaput lender otot melingkar, lapisan

otot memanjang, jaringan ikat. Fungsi usus besar adalah menyerap air dalam makanan,

tempat tinggal bakteri koli, tempat feses.

I. Sekum

Dibawah sekum terdapat apendiks vermiformis yang berbentuk seperti

cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh

peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesenterium dan dapat diraba

melalui dinding abdomen pada orang yang masing hidup.

J. Kolon Asendens

Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan, membujur

ketas dari ileum ke bawah hati. Dibawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut

fleksura hepatica, atau kelanjutan dari caecum ke arah cranial, mulai dari fossa iliaca

dextra, berada disebelah ventral m.quadratus lumborum, di ventral polus inferior ren

dexter, membelok ke kirisetinggi vertebra lumbalis II, membentuk flexura coli

dextraselanjutkan sebagai kolon transversum.Pada facies ventralis terdapat taenia libera,

pada facies dorsolateral terdapat taenia omentalisdan pada facies dorsomedial terdapat

taenia mescolica.Colon ascendens ditutupi oleh peritoneum, disebut letak retroperitoneal.

15

Page 16: Makalah gastroenterohepatologi

K. Apendiks (usus buntu)

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari ujung sekum,

mempunya pintu keluar yang sempit tetapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh

beberapa isi usus.Apendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam

rongga pelvis minor, terletak horizontal dibelakang sekum.Sebagai suatu organ

pertahanan terdapat infeksi kadang apendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang

bisa menimbulkan pervorasi dindingnya kedalam rongga abdomen.

Dan juga apendiks ini berakhir  buntu.Dindingnya berstruktur sebagai

berikut :

a. Tunica mucosa.

Tidak mempunyai villi intestinalis.

1. Epitel, berbentuk silindris sel pais dengan sel piala. Banyak ditemukan

ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth.

2. Lamina propria, hamper seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid dengan adanya

pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun berderet – deret sekeliling

lumen..Di an t a r anya t e rdapa t c ryp t a lieberkuhn3 . L a m i n a

m u s c u l a r i s m u c o s a , s a n g a t t i p i s d a n t e r d e s a k o l e h  jaringan

limfoid dan kadang-kadang terputus-putus

b. Tunica submucosa

Tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit

yangmerata.Di dalam jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluhdarah

dan saraf.

c. Tunic muscularis

Walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan.

d. Tunica serosa

Tunica serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan

yangterdapat pada intestinum tenue.Kadang-kadang pada potongan melintangdapat

diikuti pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagailanjutan

peritoneum viscerale.

16

Page 17: Makalah gastroenterohepatologi

L. Kolon Transfersum

Panjangnya ±38 cm, mermbujur dari kolon asendens sampai ke kolon

desendens berada dibawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan

sebelah kiri terdapat fleksula lienalis.

Mulai dari flexura coli dextra, berjalan melintang ke kiri

melewati linea mediana,agak miring ke cranial sampai di tepi kanan ren sinister, d

sebelah caudal lien, lalu membelok kecaudal. Belokan ini disebut flexura coli sinistra,

terletak setinggi vertebra lumbalis I, difiksasi pada diaphragma oleh ligamentum phrenico

colicum.Pada facies ventralis terdapat taenia omentalis, pada facies inferior terdapat

taenia libera dan pada facies dorsalis terdapat taenia mesocolica.Di sebelah cranial dari

kanan ke kiri colon transversum berbatasan dengan :

hepar 

vesica fellea

curvatura major ventriculi

extremitas inferior lienalis.

Disebelah caudal berbatasan dengan jejenum.Disebelah ventral

ditutupi oleh omentummajus. Di sebelah dorsal dari kanan ke kiri berbatasan dengan :

pars descendens duodeni

caput pancreatic

ren sinister.

Colon transversum dibungkus oleh peritoneum viscerale, disebut

mesocolon transversum, dan difiksir [ digantung ] pada dinding dorsal abdomen.

M. Kolon desendes

Panjangnya ± 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri membunjur

dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai kedepan ileum kiri , bersambung dengan

kolon sigmoid.

Atau dimulai dari flexura coli sinistra, berjalan ke caudal, berada di

sebelah ventro-lateral polusinferior ren sinister, di sisi lateral m.psoas major, di sebelah

ventral m.quadratus lumborumsampai di sebelah ventral crista iliaca dan tiba di fossa

iliaca sinistra. Kemudian membelok ke kanan, ke arah ventrocaudal menjadi colon

17

Page 18: Makalah gastroenterohepatologi

sigmoideum, berada di sebelah ventral darivasa iliaca externa.Taenia omentalis

terletak pada permukaan dorsolateral, taenia libera berada pada facies ventralis

dan taenia mesocolica berada pada bagian medio-dorsal. Colon descendens ditutupi oleh

peritoneum parietale [ letak retro peritoneal ].

N. Kolon sigmoid

Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendes, terlatak miring

dalam rongga pelvis sebelah kiri , bentuknya menyerupai huruf S , ujung bawahanya

berhubungan dengan rectum.

O. Rectum

Rektum terletak dibawahkolon sigmoid yang menghubungkan intestinum

mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis didepan os sacrum dan os koksigis. Dan

juga merupakan bagian caudal (anal) dari intestenum crissum, terletak retroperitoneal,

memanjang mulai setinggi corpus vertebrae sacralis 3 sampai Anus. Anus adalah muara

darirectum ke dunia luar.Pada rectum terdapat flexura sacralis yang mengikuti

curvatura ossacrum dan flexura perinealis yang mengikuti lengkungan perineum.

Bagian cranialis disebut pars ampularis recti dan bagian caudalis disebut  pars analis

recti. Pada pars ampularis terdapat 3 buah plica transversalis yang dibentuk oleh

penebalan stratumcirculare tunica muscularis. Plica yang tengah sangat tebal,

disebut plica transversalis Kohlraush,berfungsi sebagai penahan isi rectum.Pada pars

analis terdapat plica yang arahnya longitudional dan disebut columna

rectalisMorgagni. Di sebelah analis columna rectalis bersatu membentuk anulus rectalis

(anulushaemorrhoidalis).Di sebelah profunda mucosa terdapat plexus venosus yang

disebut  plexushaemorrhoidalis.

P. Anus

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum

dengan dunia luar (udara luar). Terletak didasar pelvis , dindingnya diperkuat oleh 3

spingter:

18

Page 19: Makalah gastroenterohepatologi

Sfingter ani internus ( sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.

Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.

Sfingter ani eksternus ( sebelah bawah) bekerja menurut kehendak.

Defekasi (buang air besar) didahului oleh transfor .feses kedelam rektum

yang mengakibatkan ketegangan dinding rektum mengakibatkan ketegangan dinding

rektum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan otot usus lainya

berkontraksi .M. levaton ani relaksasi secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh

otot-otot abdomen.

Q. Peritoneum

Peritoneum terdiri dari 2 bagian yaitu peritoneum pariental yang melapisi

dinding rongga abdomen dan peritoneum visceral yang melapisi semua organ yang

berada dalam rongga abdomen.ruang yang terdapat antara dua lapisan ini disebut ruang

peritoneal atau kantong peritoneum.Pada laki – laki berupa kantong tertutup dan pada

perempuan merupakan saluran telur yang terbuka masuk ke dalam rongga peritoneum, di

dalam peritoneum banyak terdapat lipatan taua kantung. Lipatan besar (omentum mayor)

banyak terdapat lemak yang terdapat disebelah depan lambung. Lipatan kecil (omentum

minor) meliputi hati, kurvatur minor, dan lambung berjalan keatas dinding abdomen dan

membentuk mesenterium usus halus.

Fungsi peritoneum :

1. Menutupisebagian dari organ abdomen dan pelvis

2. membentuk pembatas yang halus sehingga organ yang ada dalam rongga

peritoneum tidak saling bergesekan.

3. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dining

posterior abdomen

4. Tempat kelenjar linfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi terhadap

infeksi.

19

Page 20: Makalah gastroenterohepatologi

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Gasteroenterohepatologi merupakan suatu cabang ilmu kedokteran yang

didalamnya membahas system pencernaan secara spesifik. Organ – organ didalamnya

yaitu :Mulai dari lambung, hati, kandung empedu, pancreas, duodenum, jejenum dan

ileum, usus halus, usus besar, sekum, rektum, anus dan peritoneum.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun.

20