Upload
linga-ayik
View
91
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,
karena terjadi dehidrasiMual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul
setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi
efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badanHiperemesis diartikan sebagai
muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan
1
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan UmumUntuk menjelaskan asuhan keperawatan pada klien HEG (hiperemesis gravidarum)
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami pengertian HEG (hiperemesis gravidarum)
2. Mengetahui dan memahami fisiologi HEG (hiperemesis gravidarum)
3. Mengetahui dan memahami etiologi HEG (hiperemesis gravidarum)
4. Mengetahui dan memahami tanda dan gejalah HEG (hiperemesis gravidarum)
5. Menjelaskan askep klien dengan HEG (hiperemesis gravidarum)
2
BAB II
TINJAUAN TEORITISA. PengertianHiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/).Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing (http://healthblogheg.blogspot.com/).Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com/).B. EtiologiPenyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.
3
Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klienC. PatofisiologiAda yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
D. Tanda Dan GejalaHiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :a) Tingkatan I :Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung.b) Tingkatan II :Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
4
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.c) Tingkatan III:Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.E. KomplikasiDehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi F. Pemeriksaan Diagnostika) USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.b) Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.c) Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
G. PenatalaksanaanPencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin
IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
Terapi psikologikPerlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
5
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
Penghentian kehamilanPada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
Dieta) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.c) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT
A. Pengkajian Keperawatan1. Aktifitas istirahatTekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).2. Integritas egoKonflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
6
3. EliminasiPcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan konsentrasi urine.4. Makanan/cairanMual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.5. PernafasanFrekuensi pernapasan meningkat.6. KeamananSuhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma7. SeksualitasPenghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.8. Interaksi sosialPerubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.B. Diagnosa Keperawatan1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.C. Rencana KeperawatanDx 1 . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.Intervensi1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit4. Catat intake dan output.Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemakRasional : dapat menstimulus mual dan muntah
7
7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidurRasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin.Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut11. Pantau kadar Hemoglobin dan HemotokritRasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada trimester I.12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.13. Ukur pembesaran uterusRasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUTDx II. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihanIntervensi1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.Rasional : Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.Rasional :Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standarRasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
8
Dx III. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilanIntervensi :1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjungRasional : Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klienRasional : Untuk menjaga intergritas psikologis3. Berikan support psikologisRasional : Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya4. Berikan penguatan positifRasional : Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimalRasional : Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klienDx IV. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahanIntervensi :1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.3. Bantu klien beraktifitas secara bertahapRasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasiRasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Identitas pasien
Tanggal pengkajian : 11 february 2012
Nama : Ny. T
Usia : 25Th
Pekerjaan : Irt
Agama : islam
Status : kawin
Alamat : JL.kayangan kc. Marpoyan damai
No .tlp :081371901987
No .rm : 602085
PENANGGUNG JAWAB : Tn. K
Pekrjaan : Pedagang
Alamat : JL. kayangan kc. Marpoyan damai
DATA SAAT MASUK RUMAH SAKIT
Taggal masuk RS : 9 february 2012
Jam msk RS : 22.40 Wib
Yang mengirim : Kluarga
Cara masuk : Umum (dengan kluarga)
Alasan masuk : Mual Muntah kurang lebih 1 minggu
yang lalu.
Diagnosa medis : HEG (hipermesis gravidarum)
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Gejala : Mual Muntah, Lemas, Tidak nafsu
makan, Kepala pusing
10
Kondisi/saat pengkajian : Terpasang infuse RL 5000ml
Masalah keperawatan : Ganguan kebutuhan cairan
RIWAYAT PENGOBATAN TERAKHIR
Apa pernah berobat : tidak ada
Bila brobta kemna : tadak ada
Penaganan yang diterima : tidak ada
Bila dirawat dimna : tidak ada
Berapa lama : tidak ada
RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU
Penyakit yang pernah di derita : tidak ada
Penyabab penyakit : tidak ada
Apakah sudah pernah berobat : tidak pernah
Pernah di oprasi : tidak ada
Alergi : tidak ada
Riwayat kesehatan kluarga
Kejadian penyakit keturunan : tidak ada
Genogram kluarga
11
KETERANGAN
: Menikah
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
RIWAYAT PSIKOSOSIAL & SPRITUAL
Psikologis : baik
Karakter : baik
Emosional : labil
Konsep diri : baik
PERSEPSI KLIEN TERHADAP PENYAKITNYA
Hal yang di pikirkan saat ini : apakah penyakit bisa sembuh
12
Harapan setelah tindakan : semoga cepat sembuh dari penyakitnya
Perubahan yang dirasakan saat sakit
: lemah,& kurang percaya diri
Mekanisme koping : pasien memiliki pertahanan diri efektif
Perhatian terhadap orang lain : baik
Hobby : Membaca
Masalah kep : tidak ada keperawatan
POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
Pola nutrisi & cairan
Makanan
1. Sehat
Pola makan : tidak ada makanan pantangan
Makanan kesukaan : semuamakanan kecuali racun
2. Sakit
Intake cairan : oral = 2500cc/hari
Keluhan lain : tidak ada
Masalah kep : tidak ada
CATATAN KUSUS
Apakah pasien mengertintentang
Peykitnya : tidak
Billa pernah dirawat dimna : blum pernah dirawat
Bagaimna hubungan suami istri :baik
Apakah ada pertanyaan yang di ajukan : ya ( apakah penyakit saya bisa
sembuh)
13
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
Keadaan umum : baik
Tingkat kesadaran : baik
Masalah kep : tidak ada masalah keperawatan
2. TTV
Suhu : 37oC
Nadi : 90 x/i
RR : 22x/i
TD :120/80 mm/hg
masalah kep : Tidak ada
3. intigumen
kebersuhan kulit : Bersih
warna kulit : sawo matang
lesi : Tidak ada
jaringan parut : Tidak ada
kel;embaban : lembab
lain-lain : tidak ada
masalah kep : Tidak ada
4. wajah/muka
insefksi simetris : simetris
exspresi wajah : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada
5. mata
inspeksi kesejajaran : Normal
pupil : Normal
konjungtiva : Normal
14
reaksi pupil terhadap cahaya : Mengecil
masalah kep : Tidak ada
6. rambut
inspeksi kuantitas : Normal
distribusi : Lebat
keadaan rambut : Bersih
tekstur : Halus
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
7 telinga
keadaan telinga : Normal
inspeksi : Bersih
palpasi belkang telinga : Tidak ada
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
8 hidung dan sinus
inspeksi semetris : Ya
warna kulit hidung : Sawo matang
pembengkakan : Tidak ada
mukosa : Lembab
keadaan hidung : Bersih
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada
9 thorax/dada dan paru-paru
inspeksi postur : Normal
bentuk : Normal
sifat bernafas : Normal
palpasi : Normal
ekspansi paru dada : Simetris
15
taktil fremitus anterior : Normal
posterior : Normal
perkusi : Normal
auskultasi : Veskuler
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
10 payudara
inspeksi : Normal
palpasi : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
11 kardiovaskuler
inspeksi jantu pulsasi apikal : Terlihat
inspeksi dan palpasi apikal : Normal
jvp : Normal
palpasi : Normal
perkusi : Normal
auskultasi : Normal
bunyi jantung S1 : Normal
bunyi jantung S2 : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
12 abdomen/perut
a.abdomen
inspeksi : Normal
auskultasi bising usus : Terdengar
limpa : Redup
abdomen : Normal
16
palpasi : Normal
b.anus : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
13 genitilia
inspeksi : Normal
palpasi : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
14 muskuloskeletal
inspeksi
otot ukuran : Atropi
kotraktur : Ya
tulang : Normal
otot : Normal
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tida ada masalah
15 pernafasan
atensi : Baik
berbicara : Normal
penciuman : Normal
pengecpan : Baik
lain-lain : Tidak ada
masalah kep : Tidak ada masalah
17
BAB IV
PEMBAHASAN
ANALISA DATA
Nama / Umur : Tn. T 25 TH
Ruangan : Camar 3
DP D A T A Etiologi Masalah1.
2.
DS: pasien mengatakan mual muntah terus nmenerus.
Do : pasien terlihat lemas dan pucat.- Keadaan umum pasien lemah
- Observasi Tanda- tanda vital TD : 100/60mmHgNadi :70 x/mntSuhu : 36,5 OCRR : 20 x/mnt
Ds : Pasien mengatakan kepela pusing dan nyeri di daerah abdomen
Do : pasien terlihat lemah dan meringis kesakitan memegangi bagian perutnya.
Peningkatan asam lambung karna karna muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan kekosongan lambung
Karna berlebihan muntah2 yang mengakibatkan nyeri di bagian ebdomenya
Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan muntah secara berlebihan
Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung
18
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama / Umur :Ny. T25 th
Rungan : Camar 3No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas1. Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan
muntah secara berlebihan KELOMPOK IX
2.
1.
Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung KELOMPOK
IX
19
RENCANA KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny.T25th
Ruangan : Camar 3No Diagnosa
PerawatanHasil yang Diharapkan
Rencana Tindakan Rasionalisasi Nama
1. Ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d mual dan muntah secara berlebihan
Tujuan jangka panjang :Mual berkurang sampai dengan hilangTujuan jangka pendek dalam waktu 1 x 60 menit Muntah berkurang dengan kriteria hasil :-
membaik-
tampak rileks-
dalam batas Normal :
TD = 120/80 – 130/90 mmHgN = 80 – 100x/menitP = 16 – 20x/menitS = 36-37oC
1. Kaji tingkat Mual pasien
2. Observasi tanda-tanda vital.
3. Berikan pasien posisi yang nyaman.
4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi misalnya nafas dalam.
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
6. Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien.
7. Kolaborasi pemberian terapi obat Mual Muntah sesuai petunjuk
1. Untuk mengetahui tingkat Mual Muntah pasien
2. Mengetahui keadaan umum pasien
3. Memberikan kenyamanan pada pasien
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Untuk mempercepat proses penyembuhan
6. Untuk memberikan motivasi pada pasien
7. Efek obat dapat mengurangi rasa Mual Muntah
KELOMPOK IX
20
RENCANA KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny.T25th
rungan : Camar 3
No Diagnosa Perawatan
Hasil yang Diharapkan
Rencana Tindakan Rasional Nama
2.Ganguan rasa nyaman nyeri b/d nyeri abdomen karna peningkatan asam lambung
Dalam waktu 3 x 24 jam ganguan rasanyaman nyeri teratasikriteria hasil :
- Keadaan umum membaik
- Nyeri hilang dan mual muntah hilang
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
3. Libatkan keluarga dalam mendampingi pasien
4. Kolaborasi tim medic dalam pemberian therapy
1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keadaan umum pasien
2. Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien
3. Untuk dapat mengontrol pola makan pasien
4. Untuk memberikan motivasi pasienDan memberikan therpy yang tepat pada pasien.
KELOMPOK IX
21
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny.T 25Th
Ruang : Camar 3
Tgl Waktu Pelaksanaan Keperawatan Nama Jelas11/02/2012 14.10 Mengkaji keadaan umum pasien
Meredakn rasa sakit dan kegelisahn KELOMPOK
IX14.15 Mengukur tanda-tanda vital
TD : 120/80mmHgNadi : 80 x/mntSuhu : 37OCRR : 22 x/mnt
14.25 Dr. jaga visite, diberi injeksi ATS
14.30 Memberikan theknik relaxasi14.45 Memberikan injeksi ATS ( skin test )15.15 Inspeksi hasil skin test , hasil negative dan
pasien diberikan injeksi ATS 1500 ui ( IM )16.45 Mengevaluasi keadaan pasien
Pasien mengatakan nyeri berkuran17.20 Melakukan TTV
22
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Ny.T 25Th Ruang : Camar 3
Tanggal DP Waktu Evaluasi ( S O A P) Nama Jelas11/02/2012 I
II
17.10
17.10
S : Pasien mengatakan mual muntah mulai berkurang
O : K/U pasien membaik, ekspresi wajah tampak rileks
A : Masalah belum teratasiP : Intervensi diteruskan di
perawatan ( paviliun Fransiskus )
S : Pasien mengatakan mual sudah tidak ada muntah sudah berkurang
O : Tampak kondisi umum pasien membaik
A : Masalah maslah teratasi sebagianP : pasien sudah di perbolehkan
pulang Intervensi di lanjutkan di rumah dengan bantuan kluarga
KELOMPOK IX
KELOMPOK IX
23
BAB V
PENUTUP
1.Kesimpulan
Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk.Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton dalam air kencing Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas .
24
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyan E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih bahasa: I Made Kariasa. Jakarta . EGC
Long, C Barbara. 1996.Perawatan Medikal Bedah : 2.Bandung. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran
Margaret R. Thorpe. Perawatan Mata. Yogyakarta . Yayasan Essentia Medica
Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa : Setiawan Sari. Jakarta. EGC
Sidarta Ilyas. 2001. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa : Agung Waluyo. Jakarta. EGC
25