makalah Blok 3

Embed Size (px)

Citation preview

Daftar Isi ...... i Bab 1. Pendahuluan .......... ii Bab 2. Isi Pengertian Kelainan Janin ......... 1 Tes Uji Kehamilan 1 Perkembangan Janin . 2 Faktor Penyebab Kelainan Janin ... 9 Akibat Kelainan Janin ...... 11 Pemantauan Kelainan Janin ..... 14 Pencegahan... 17 Bab. 3 Penutup ..... 18 Daftar Pustaka .. 20

i

Bab 1 PendahuluanSejak sperma bertemu dengan ovum dan mulai terjadi pembuahan, proses suatu kehidupan baru dimulai. Dimulai dengan pembentukan embrio, fetus atau janin, hingga masa kelahiran. Tahaptahan perkembangan janin selama empat puluh minggu kehamilan adalah tahap-tahap yang cukup unik. Dimulai dengan pembuahan oleh sel sperma dan ovum yang menjadi zigot, membelah beberapa kali menurut deret ukur menjadi embrio, pembentukan organ-organ tubuh, hingga kelahiran. Pentingnya nutrisi dari ibu ke janin menentukan perkembangan janin tersebut. Masa-masa trimester pertama yakni usia 1-12 minggu adalah masa-masa yang paling rentan bagi janin. Pengaruh penyakit yang diderita ibu dan obat-obatan yang diminum oleh ibu sangat mempengaruhi perkembangan janin. Obat-obatan dan penyakit yang diderita sang ibu dapat menyebabkan kelaianan pada janin. Hal ini dikarenakan pada masa trimester pertama adalah masa-masa pertumbuhan organ-organ pada janin dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam obat dan penyakit yang diderita oleh ibu sangat rentan mempengaruhi perkembangan organ tubuh janin sehinggga dapat menyebabkan timbulnya kelainan pada saat bayi dilahirkan. Setiap manusia pasti tidak menginginkan anaknya lahir dalam kelainan baik dalam struktrur, fungsi, maupun metabolism tubuh. Oleh karena itu, deteksi dini kehamilan sangat diperlukan sehingga apabila ibu menderita suatu penyakit dan harus meminum obat, ia mengkonsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Hal ini perlu dilakukan agar zat-zat kimia yang terkandung didalam obat tidak memberikan efek yang besar pada perkembangan janin yang menyebabkan kelainan pada janin tersebut karena apabila kelainan tersebut sudah ada sejak janin dalam kandungan, kelainan tersebut tidak dapat dihilangkan. Hal yag dapat dilakukan hanyalah berusaha untuk mengindari terjadinya kelainan pada janin. Sehingga pengetahuan mengenai kelainan pada janin sangat diperlukan terutama bagi ibu hamil. Ii

Bab 2 IsiPengertian Kelainan Janin Kelainan adalah keadaan yang menyalahi atau menyimpang dari kebiasaan. Janin atau embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kelainan janin adalah suatu keadaan yang menyimpang pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan yang disebabkan karena pembentukan janin yang tidak sempurna sewaktu dalam kandungan. Kelainan pada janin dapat disebakan oleh obat-obatan dan penyakit yang diderita oleh ibu sewktu mengandung. 1-3 Tes kehamilan Tes kehamilan adalah tes yang dilakukan untuk memastikan apakah seseorang sedang hamil atau tidak. Tes kehamilan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 4 T e s urin Alat untuk melakukan tes urin banyak dijual di apotik-apotik. Cara penggunaannya juga lebih mudah, yaitu dengan menempatkan sampel urin pada benda atau tempat yang disediakan Tes urin dilakukan kurang lebih 14 hari setelah pembuahan terjadi, atau pada saat seorang wanita tidak mendapatkan haid. Saat ini sudah sangat mudah untuk mengetahui apakah seorang wanita sedang hamil atau tidak. Keuntungan tes urin adalah dapat dilakukan sendiri di rumah, prosedur pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif murah, akurasi hasil uji yang tinggi (97 99%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini. Adapun interpretasi hasil uji urin pada umumnya adalah : Jika muncul 2 garis merah muda, berarti hamil. Jika hanya muncul 1 garis merah muda, berarti tidak hamil. Jika tidak muncul garis, berati strip rusak. Uji sebaiknya diulang dengan strip yang lain. Tes darah Tes darah biasanya lebih sensitif, lebih tepat, namun jarang dilakukan karena harganya yang mahal dan sulit dilakukan. Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah pembuahan 1

.Hasilnya biasanya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25200 mIU. Tes dengan menggunakan alat USG Baru dapat dilakukan setelah beberapa minggu. Kadang-kadang sekitar 4 minggu setelah pembuahan. Pemeriksaan secara manual dapat menunjukkan adanya pembesaran rahim, namun tidak bisa memastikan apakah pembesaran ini disebabkan karena kehamilan. Pada umumnya hal yang menjadi pedoman untuk menentukan hamil atau tidak dalam suatu tes kehamulan adalah kadar HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) yang dihasilkan oleh sinsitio tropoblas sekitar tiga minggu setelah terjadi pembuahan atau satu minggu setelah seorang wanita merasakan terlambat menstruasi. Pada tahap ini kadar hCG biasanya masih rendah. Kadar HCG pada hari pertama terlambat haid biasanya sudah mencapai 100 mIU/ml. Kadar HCG sebesar ini sudah cukup untuk dideteksi oleh uji strip kehamilan. Kadar HCG akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan delapan minggu usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terkahir. Setelah itu berangsur-angsur turun dan kembali ke normal beberapa setelah melahirkan. 4,5 Perkembangan janin Perkembangan janin di dalam rahim dimulai sejak terjadinya ovulasi, implatasi, hingga 40 minggu usia kehamilan. Secara singkat perkembangan janin dari minggu ke minggu dapat dilihat sebagai berikut : 6-9 o Minggu ke-1 Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke saluran telur akibat kontraksi otot-otot rahim dan saluran telur. Dari sekitar 200-300 juta spermatozoa yang dipancarkan ke saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan, nantinya hanya 1 yang dibutuhkan untuk pembuahan yakni sperma terbaik. Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil pembuahan ini berada di ampulla tuba fallopii, yakni bagian terluas pada saluran telur yang terletak dekat dengan rahim. Sintesa inti sel telur dan inti sel sperma inilah yang memungkinkan kromosom-kromosom dari masing-masing inti sel melebur, memadukan semua gen, ciri fisik, sifat, dan temperamen dari ayah-ibu pada bayi mereka.

2

Selanjutnya, menuju isthmus tuba (bagian saluran telur tersempit yang memanjang dan menciut antara pangkal saluran telur dan bagian pojok rahim/kornu uteri), sebelum memasuki rongga rahim dalam bentuk embrio. Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri. Mula-mula menjadi 2 sel, selanjutnya membelah diri secara deret ukur tanpa henti dengan selang waktu antara 12-15 jam. Sambil terus membelah, zigot yang terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii menuju rahim. Dibantu hormon yang dihasilkan oleh rahim, morula memantapkan implantasinya pada lapisan endometrium (desidua) di dalam dinding rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi embrio. Sel-sel embrio menyusun diri membentuk tiga lapisan sel. Sel paling luar disebut ektoderm, yang tengah mesoderm, dan lapisan terdalam disebut endoderm. Ketiga kelompok sel inilah yang membentuk seluruh tubuh embrio beserta organ pelengkapnya. o Minggu ke-2 Di minggu ini, embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm. Sementara hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang sering disebut hormon kehamilan baru dapat dideteksi dalam darah ibu pada hari ke-10 atau 11 setelah pembuahan, meski sebelumnya sudah dapat dideteksi lewat media kultur. o Minggu ke-3 Pada hari ke-15 sampai ke-17, embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm. Hanya dalam hitungan hari, yakni pada hari ke-17 sampai ke-19, ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm. Di minggu ini, cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai terbentuk. Bahkan, di hari-hari terakhir saat cikal-bakal jantung janin mulai terbentuk, ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm. Pembentukan mata pun mulai terjadi, meski rongga mata baru akan tampak jelas di minggu ke-6. Secara keseluruhan, pada minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon bayi.Di kedua sisi tubuh embrio tumbuh suatu tonjolan kecil berupa sekelompok sel yang merupakan cikal-bakal tangan. Selang beberapa hari kemudian, saat tunas tangan memipih, pada kedua sisi tubuh sebelah bawah muncul tonjolan serupa yang merupakan cikal-bakal kaki. o Minggu ke-4 Dengan ukuran sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Cikal-bakal 3

otak sudah bisa dibedakan menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon) yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing. Saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal-bakal tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masih berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ini. Fungsinya bagi janin sangat banyak antara lain menyediakan hormonhormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin, mensuplai nutrisi dan oksigen, alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme janin. o Minggu ke-5 Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam. Demikian pula sistem pencernaan makin sempurna dengan terjadi pembedaan yang kian nyata antara cikal-bakal usus besar dan usus buntu. Bahkan cikal-bakal ginjal dan hati pun sudah terbentuk. Begitu juga struktur muka secara keseluruhan mulai bisa terlihat. o Minggu ke-6 Saat ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh-pembuluh nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi menurut tugas masing-masing. Di minggu ini rongga mulut sudah tampak. Begitu juga struktur mata sudah terbentuk meski masih berjauhan letaknya. Di tengah-tengah wajah muncul tonjolan hidung. Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk meski masih terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga mulai berkembang di usia kehamilan ini adalah pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan otot-otot punggung. o Minggu ke-7 Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 11-17 mm. Pembesaran kepala relatif stabil, sementara tubuhnya yang menyerupai bentuk kubus mengalami pemanjangan meski masih membungkuk seperti udang. Bagian ujung yang semula terlihat seperti ekor kecebong menghilang akibat nekrosis atau kematian jaringan secara fisiologis. Ujung hidung dan tonjolan telinga tampak jelas membentuk cikal-bakal daun telinga yang sesungguhnya. Kelopak mata masih terlihat samar.Tunas-tunas lengan sudah menyiku, sementara jari-jari tangan pun sudah mengarah terpisah satu sama lain. Sedangkan pemisahan jemari kakinya 4

samar terlihat, meski telapak kakinya masih rata. Tunas tangan yang lebih cepat tumbuh daripada tunas kaki.Sistem saraf pusat, pembuluh-pembuluh nadi, dan saluran usus makin berkembang. Di minggu ini pula proses penulangan tubuh dimulai. Sedangkan batas-batas antara cikal-bakal lengkung ruas tulang belakang dan ruas-ruas tulang iga baru tampak sebagai alur-alur memanjang. Begitu juga persendian pada bahu, panggul, dan lutut mulai kelihatan. o Minggu ke-8 Pada akhir masa embrional ini, ukuran embrio mencapai kisaran 27-31 mm. Kepalanya membulat dan wajah polos kekanak-kanakan mulai tampak nyata dengan tertariknya bagian antara dahi dan pangkal hidung ke arah dalam, hingga kian memperjelas cikal-bakal kemancungan hidung si janin. Langit-langit mulut mulai terbentuk, begitu juga kelopak mata serta daun telinga luar. Secara keseluruhan makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 5 gram. Permulaan dari rangka tubuh secara keseluruhan sudah lengkap terbentuk dalam minggu ini. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. o Minggu ke-9 Bila jenis kelaminnya laki-laki, sudah bisa jelas dipastikan. Sementara perempuan masih sesekali meragukan. Aktivitas menelan janin, rata-rata sebanyak 25 kali dalam satu jam. Tangan janin pun mulai bergerak bebas. Dalam arti, tak lagi tergantung pada gerakan tubuh. Sebentuk kuku pada setiap jari tangan dan kakinya muncul di minggu ini. Panjangnya menjadi sekitar 10 cm dengan berat 20 gram. Dalam minggu ini pula pembentukan kulit dan fungsinya berkembang menuju penyempurnaan. o Minggu ke-10 Jenis kelamin perempuan bisa diidentifikasikan secara jelas di minggu ini. Sistem otot dan saraf sudah mencapai tingkat kematangan. Proses mengirim dan menerima pesan dari otak sudah mampu dilakukan. Sistem saraf sudah berfungsi sehingga janin sudah mampu melakukan gerak refleks. Bahkan kaki sudah mampu melakukan gerakan menendang, o Minggu ke-11 Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya. 5

o

Minggu ke-12

Struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di usia ini umumnya ibu bisa mendengar denyut jantung bayinya, dengan memakai alat khusus yang disebut fetal dophtone. Sistem rangka tubuh memiliki pusat pembentukan tulang/osifikasi pada sebagian besar tulang. Sistem pencernaan mampu menghasilkan kontraksi untuk mendorong makanan ke seluruh usus dan mampu menyerap glukosa secara aktif. o Minggu ke 13 Panjang janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai terlihat. o Minggu ke 14 Pada minggu ini organ seks janin sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat. Janin Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu. o Minggu ke 15 janin sudah mulai dapat mendengarkan ibu, mendengarkan denyut jantung ibu, suara perut ibu, juga suara ibu. rambut di kepala, bulu mata, dan alis sudah ada. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang sekitar 15cm. o Minggu ke 16 Jika anda melakukan USG saat ini mungkin anda dapat mengetahui jenis kelamin. Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing dan cengukan. o Minggu ke 17 Masih banyak ruang dalam rahim, janin akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit janin anda berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas. o Minggu ke 18 Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh anda, janin akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot janin sudah dapat berkontraksi dan relaks, janin sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak sangat aktif , dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. o Minggu ke 19 6 Sekarang panjang janin sekitar 23 cm. Grrakan janin dapat dirasakan pada minggu ini.

o

Minggu ke 20

Otot janin semakin kuat tiap minggu. Janin bergerak sekitar 200 kali sehari. Panjang sekitar 28 cm. Janin makin aktif bergerak o Minggu ke 22 Janin sadar akan lingkungannya dan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan ibu diperut. Tubuh janin mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk janin dalam melawan penyakit dan infeksi. o Minggu ke 23 sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya . Saat ini janin terlihat o Detak jantung janin dapat didengar dengan stestoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat. Minggu ke 24 Pendengaran janin sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari luar. Janin membentuk pola saat tidur dan bangun. o Minggu ke 25 Janin mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan. o Minggu ke 26 Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan terlihat janin saat lahir. Panjang sekitar 2832 cm dengan berat sekitar 680 gram. o Minggu ke 27 Mata sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Janin terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara. Ini merupakan latihan yang baik untuk paruparunya. o o Minggu ke 28 Minggu ke 29 Pada janin laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Posisi janin saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk. 7

o o

Minggu ke 30 Minggu ke 31

Janin anda mengisi hampir seluruh ruang di rahim.Otak berkembang sangat cepat Janin makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, janin akan berkurang gerakknya. Janin dalam posisi melengkungkan badan dengan dengkul dilipat, dagu di dadanya dan tangan dan kaki saling bersilang. o Minggu ke 32 Janin berada dalam posisi kepala dibawah sampai nanti lahir. Bayi akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari. o Minggu ke 33 Ibu akan makin merasakan gerakanya karena janin mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu waktu yang membuat ibu tak nyaman,terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk ibu. Janin mempunyai seluruh rambutnya pada minggu ini. o Minggu ke 34 Pertumbuhan terutama pada otak terjadi dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap suara yang familiar. o Minggu ke 35 Janin terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya. Kepala janin sudah mulai memasuki panggul. o Minggu ke 36 Mulai dari minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu ini bayi lahir prematur tetapi akan bayi akan baik saja. Pada bulan terakhir kehamilan ini janin akan mendapat antibodi dari ibunya, seperti campak. Lemak akan terus bertambah dibawah kulit janin setiap hari. o Minggu ke 37 Janin akan terus berlatih untuk mengerakkan paru-parunya, karena bayi akan bernafas setelah dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah memasuki panggul ibu pada minggu ini.

8

Minggu ke 38 Reflek janin sudah terkoordinasi, janin sudah dapat mengedipkan mata, mengerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya. janin sudah dapat membedakan antara terang dan gelap. Minggu ke 39-40 Janin sudah siap untuk lahir. Lemak yang terbentuk dibawah kulitnya, akan mampu mengatur suhu tubuhnya saat lahir.Kulit bayi halus dan lembut. Berat bayi sekitar 2.7kg-3.2kg dengan panjang sekitar 50 cm. Faktor Penyebab Kelainan Janin Kehamilan pada trimester pertama adalah kehamilan yang sangat rentan terhadap berbagai macam kelainan pada janin. Penyebab terjadinya kelainan pada janin antara lain karena penyakit yang diserita oleh ibu dan obat-obatan yang diminum ibu pada saat hamil. Hal ini dikarenakan pada masa trimester pertama kehamilan adalah masa-masa pembentukan organ tubuh janin sehingga zatzat kimia dalam obat-obatan dan penyakit ibu dapat mempengaruhi pembentukan organ pada janin. Penyakit Infeksi TORCH disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella, CMV atau cito megalo virus, Herpes simplex I dan simplex II. Dalam hal ini yang dilihat adalah reflek di tubuh kita, yaitu terbentuknya antibodi terhadap kuman dan virus ini. Jika diasumsikan bermasalah harus segera diterapi. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan sebelum hamil agar tidak menganggu kondisi si ibu. Jika sudah hamil sebaiknya dilakukan terapi sepanjang kehamilan. Untuk faktor yang disebabkan infeksi semua terapinya dengan oral atau obat yang diminum. 10 infeksi virus rubella dapat menyebabkan bayi menderita katarak, mengalami kelainan pada sistem pendengaran, dan kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain yang dapat menimbulkan kelainan kongenital antara lain infeksi virus sitomegalovirus dan toksoplasmosis. Jika sampai mengganggu pertumbuhan pada sistem saraf pusat maka dapat menyebabkan hidrosefalus (lingkar kepala membesar akibat timbunan cairan) atau mikrosefalus (lingkar kepala terlalu kecil atau dikenal dengan istilah mikroftalmia).3 Infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil bisa menyebabkan infeksi mata yang bisa berakibat fatal, gangguan pendengaran, ketidakmampuan belajar, pembesaran hati atau limpa, keterbelakangan mental dan cerebral palsy.3 9

Infeksi virus herpes genitalis pada ibu hamil, jika ditularkan kepada bayinya sebelum atau selama proses persalinan berlangsung, bisa menyebabkan kerusakan otak, cerebral palsy, gangguan penglihatan atau pendengaran serta kematian bayi.3 Sindroma varicella kongenital disebabkan oleh cacar air dan bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada otot dan tulang, kelainan bentuk dan kelumpuhan pada anggota gerak, kepala yang berukuran lebih kecil dari normal, kebutaan, kejang dan keterbelakangan mental.3 ACA (anticardiolipin) atau pembekuan. Terbentuknya faktor pembekuan yang menyumbat pembuluh-pembuluh darah yang arahnya ke janin sehingga akhirnya pertumbuhan janin terhenti. Penyebabnya karena faktor imun dimana tergantung pada sensitivitas masing-masing orang. Jadi, begitu ada kehamilan ACA mengangap kehamilan ini musuhnya dan langsung terbentuk pembekuan. Darah membeku dan menyumbat daerah-daerah yang arahnya ke janin. Janin otomatis tidak mendapat suplai baik makanan, minuman, maupun oksigen. Jika terjadi seperti ini harus segera diterapi, yaitu dengan memberikan obat anti pembekuan darah (bisa berupa obat minum atau suntik, tergantung seberapa berat kasus). Jika si ibu dikondisikan sudah normal kembali, pada saat hamil pun biasanya dalam pengawasan ketat dan tetap diterapi sampai bayi lahir. Pembekuan ini bisa mengganggu penyampaian suplay makan pada janin10 Obat-obatan Ada beberapa jenis obat yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil maupun yang tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil. Akan tetapi pada intinya sebagai besar obat-obatan akan memberikan efek terhadap perkembangan janin baik itu besar maupun kecil. Beberapa jenis obat antimual dan obat tidur, di antaranya thalidomide (semacam obat penenang) yang dikonsumsi di awal-awal kehamilan, terbukti menyebabkan kecacatan pada tangan dan kaki. Seperti berupa tonjolan daging karena tak mencapai panjang dan bentuk anggota tubuh yang semestinya. Streptomisin dalam pengobatan TBC yang bisa menimbulkan gangguan pada telinga. Kloramfenikol yang bisa membuat sumsum tulang janin rusak, hingga bayi yang dilahirkan akan mengalami kelainan darah dan kelainan kulit yang dikenal sebagai grey syndrome.11 Jamu-jamuan dan dan obat-obat penyubur yang tak terkontrol, juga bisa berdampak buruk, mengandung DES (dietil bestrol), ternyata berpeluang menimbulkan kelainan pada alat kelamin bawah. Mulai tak terbentuknya lubang vagina sampai kemungkinan si anak terkena kanker vagina kelak saat ia besar.11 10

Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh. Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar adrenal.12 Makanan atau apa saja yang masuk ke tubuh seorang ibu hamil akan menemukan jalan menuju janin yang sedang tumbuh dalam kandungan. Dengan demikian harus diperhatikan zat-zat kimia pada makanan dan lainnya yang dapat mengancam kehamilan. Hindari mengonsumsi atau menggunakan bahan-bahan yang memungkinkan ibu terpapar bahan-bahan kimia seperti obat makanan (daging, ikan, sayur, buah dalam kaleng dengan pengawet dan pewarna), antihama/insektisida, cat rambut, make up wajah dengan merkuri dan timbal, uap pernis dan cat. Radiasai, Ibu hamil yang diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan.11 Akibat Kelainan Janin Beberapa penyakit yang muncul setelah bayi lahir antara lain : 3,12,13 1. Celah bibir atau langit-langit mulut (sumbing) Terjadi jika selama masa perkembangan janin, jaringan mulut atau bibir tidak terbentuk sebagaimana mestinya.Bibir sumbing adalah suatu celah diantara bibir bagian atas dengan hidung. Langit-langit sumbing adalah suatu celah diantara langit-langit mulut dengan rongga hidung. 2. Defek tabung saraf Terjadi pada awal kehamilan, yaitu pada saat terbentuknya bakal otak dan korda spinalis. Dalam keadaan normal, struktur tersebut melipat membentuk tabung pada hari ke 29 setelah pembuahan. Jika tabung tidak menutup secara sempurna, maka akan terjadi defek tabung saraf. Bayi yang memiliki kelainan ini banyak yang meninggal di dalam kandungan atau meninggal segera setelah lahir. 2 macam defek tabung saraf yang paling sering ditemukan: - Spina bifida, terjadi jika kolumna spinalis tidak menutup secara sempurna di sekeliling korda spinalis. - Anensefalus, terjadi jika beberapa bagian otak tidak terbentuk. 11

3. Kelainan jantung - Defek septum atrium dan ventrikel (terdapat lubang pada dinding yang memisahkan jantung kiri dan kanan) - Patent ductus arteriosus (terjadi jika pembuluh darah yang penting pada sirkulasi janin ketika masih berada di dalam rahim; setelah bayi lahir, tidak menutup sebagaimana mestinya) - Stenosis katup aorta atau pulmonalis (penyempitan katup aorta atau katup pulmonalis) - Koartasio aorta (penyempitan aorta) - Transposisi arteri besar (kelainan letak aorta dan arteri pulmonalis) - Sindroma hipoplasia jantung kiri (bagian jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh tidak terbentuk sempurna) - Tetralogi Fallot (terdiri dari stenosis katup pulmonalis, defek septum ventrikel, transposisi arteri besar dan hipertrofi ventrikel kanan). Pemakaian obat tertentu pada kehamilan trimester pertama berperan dalam terjadinya kelainan jantung bawaan (misalnya obat anti-kejang fenitoin, talidomid dan obat kemoterapi). Penyebab lainnya adalah pemakaian alkohol, rubella dan diabetes selama hamil. 4. Cerebral palsy Biasanya baru diketahui beberapa minggu atau beberapa bulan setelah bayi lahir, tergantung kepada beratnya kelainan. 5. Clubfoot Istilah clubfoot digunakan untuk menggambarkan sekumpulan kelainan struktur pada kaki dan pergelangan kaki, dimana terjadi kelainan pada pembentukan tulang, sendi, otot dan pembuluh darah. 6. Dislokasi panggul bawaan Terjadi jika ujung tulang paha tidak terletak di dalam kantung panggul. 7. Hipotiroidisme congenital Terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau jika kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna. 8. Fibrosis kistik Penyakit ini terutama menyerang sistem pernafasan dan saluran pencernaan. Tubuh tidak mampu membawa klorida dari dalam sel ke permukaan organ sehingga terbentuk lendir yang kental dan lengket. 12

9. Defek saluran pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar, rektum serta anus. Diantaranya adalah: - Atresia esofagus (kerongkongan tidak terbentuk sempurna) - Hernia diafragmatika - Stenosis pylorus - Penyakit Hirschsprung - Gastroskisis dan omfalokel - Atresia anus - Atresia bilier 10. Sindroma Down Merupakan sekumpulan kelainan yang terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dengan kelebihan kromosom nomor 21 pada sel-selnya. Mereka mengalami keterbelakangan mental dan memiliki wajah dan gambaran fisik lainnya yang khas; kelainan ini sering disertai dengan kelainan jantung. 11. Fenilketonuria Merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi pengolahan protein oleh tubuh dan bisa menyebabkan keterbelakangan mental. Bayi yang terlahir dengan fenilketonuria tampak normal, tetapi jika tidak diobati mereka akan mengalami gangguan perkembangan yang baru terlihat ketika usianya mencapai 1 tahun. 12. Sindroma X yang rapuh Sindroma ini ditandai dengan gangguan mental, mulai dari ketidakmampuan belajar sampai keterbe-lakangan mental, perilaku autis dan gangguan pemusatan perhatian serta hiperaktivitas.Gambaran fisiknya khas, yaitu wajahnya panjang, telinganya lebar, kakinya datar dan persendiannya sangat lentur (terutama sendi pada jari tangan). Sindroma ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki. 13. Distrofi otot Distrofi otot adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan lebih dari 40 macam penyakit otot yang berlainan, yang kesemuanya ditandai dengan kelemahan dan kemunduran yang progresif dari otot-otot yang mengendalikan pergerakan. 13

14. Anemia sel sabit Merupakan suatu kelainan sel darah merah yang memiliki bentuk abnormal (seperti bulan sabit), yang menyebabkan anemia kronis, serangan nyeri dan gangguan kesehatan lainnya. 15. Penyakit Tay-Sachs Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kebutaan, demensia, kelumpuhan, kejang dan ketulian. 16. Sindroma alkohol pada janin Sindroma in ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan, keterbelakangan mental, kelainan pada wajah dan kelainan pada sistem saraf pusat. Pemantauan Kelainan Janin Selama menjalani perawatan prenatal, ada beberapa jenis tes yang ditawarkan kepada semua wanita hamil (tes skrining) dan ada pula beberapa jenis tes yang ditawarkan hanya kepada wanita/pasangan suami-istri yang memiliki faktor resiko (tes diagnostik).. Jika tes memberikan hasil yang positif, biasanya perlu dilakukan tes lebih lanjut. Tes skrining dilakukan meskipun seorang wanita hamil tidak memiliki gejala maupun faktor resiko. Bila tes skrining menunjukkan hasil positif, dianjurkan untuk menjalani tes diagnostik. Skrining prenatal bisa membantu menentukan adanya infeksi atau keadaan lain pada ibu yang berbahaya bagi janin dan membantu menentukan adanya kelainan bawaan tertentu pada janin. Tes skrining terdiri dari pemeriksaan darah dan pemeriksaan USG.14 Tes diagnostik biasanya dilakukan jika tes skrining memberikan hasil positif atau jika wanita hamil memiliki faktor resiko. Tes diagnostik terdiri dari:14,15 Rubela (German Measles) Tes darah yang dilakukan dapat menunjukkan apakah Anda sudah kebal atau tidak. Jika tidak, rubela bisa menyebabkan kerusakan jantung dan hati pada bayi, tuli, serta katarak. Bila terinfeksi rubela pada trimester pertama, kemungkinan besar bayi akan terpengaruh. Namun risiko berkurang setelah melewati trimester pertama. Tes Triple/Bart Menurut saran dokter Umumnya calon ibu yang berusia di atas 35 tahun dan pernah ada riwayat kecacatan sindroma Down dari kedua belah pihak. Memperlihatkan kadar tiga substansi kimia dalam aliran darah ibu hamil,seperti alfafetoprotein (AFP), estriol, dan human Chorionic 14

Gonadotrophin(hCG). Tes ini adalah tes saringan. Bila positif, Anda berisiko melahirkah bayi dengan sindroma Down. Untuk memastikan, umumnya diperlukan tes lanjutan yang bersifat invasif seperti amniosentesis atau kordosentesis. Tes toleransi glukosa Yang mempunyai penyakit diabetes dan yang berpotensi memiliki kadar gulatinggi dalam air seni, mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes, menderita diabetes pada kehamilan sebelumnya (gestasional diabetes) atau ukuran janinnya besar.Setelah diberi minuman bergula, empat sampel darah akan diambil dua jam kemudian. Kadar gula yang tetap tinggi bisa mengindentifikasi diabetes. Tes Toksoplasma Bila ibu hamil sering berdekatan dengan binatang peliharaan dan hewan ternak. Melihat antibodi dalam darah terhadap toksoplasma. Dokter memberi antibiotik untuk melindungi janin dan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat apakah pertumbuhan janin terpengaruh virus ini. Seperti mikrosefali/kepala kecil. Tes HIV (Human immunodeficiency virus) Untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi dalam tubuh untuk melawan virus HIV. Risiko penularan pada bayi dapat dikurangi lewat persalinan khusus yaitu sesar. USG Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi tinggi dokter dapat mengukur janin agar tanggal persalinan diketahui, melihat jumlah janin yang ada dirahim, mengetahui komplikasi dengan melihat anggota tubuh, organ, otak dantulang belakang, melihat posisi janin dan letak plasenta. Lewat USG dokter bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya kista, miomatau lainnya. Manfaat lain pemeriksaan USG untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di dalam atau di luar kandungan. Kehamilan yang terjadi di luarkandungan atau disebut juga kehamilan ektopik merupakan kehamilan tidak normal dan perlu ditangani segera. P e m eriksaan USG umumnya dilakukan tiga atau empat kali selama kehamilan. Pemeriksaan pertama dilakukan pada minggu 8 hingga 12 minggu sesudah haid terakhir untuk memastikan kehamilan. Pemeriksaan kedua dilakukan saatorgan-organ terbentuk yaitu 14-16 minggu, selanjutnya dilakukan pada minggu ke-24 sampai 26 untuk melihat perkembangan organ tubuh bayi dankondisi plasenta.

15 Terakhir dilakukan pada enam minggu terakhir kehamilanuntuk melihat posisi janin dan posisi plasenta. NUCHAL TEST Nuchal dalam bahasa medis berarti leher. Pemeriksaan USG Nuchal dilakukan pada minggu ke 11 hingga ke 14 untuk melihat ketebalan leher bayi. Bayi yang memiliki bantalan leher yang tebal di bagian belakang lehernya berisiko tinggi menderita kelainan jantung, sindroma Down dan beberapa gangguan kromosom lainnya. Tes ini, dibandingkan tes invasif, lebih aman untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang disebutkan di atas. Meski akurasinya masih terbatas, tes ini bisa memperlihatkan sejak dini apakah bayi berisiko. Jika hasil tes menunjukkan risiko tinggi, barulah dokter akan melakukan amniosentesis atau CVS (Chorionic Villus Sampling). TES INVASIF Tes invasif bukan tes rutin dan sangat jarang dilakukan. Kegunaan tes ini menunjukkan unsurunsur seks dan genetik, dan mendeteksi gangguan kromosom penyebab sindroma Down, kelainan tulang belakang, dan kelainan genetik seperti cystic fibrosis, hemofilia, atau kelainan sel darah lainnya. Umumnya, tes invasif dilakukan untuk meneliti kemungkinan sindroma Down. Ada tiga jenis tes invasif yang sering dilakukan, yaitu amniosentesis, Chorionic Villus Sampling (CVS) dan kordosentesis. o Amniosentesis Dilakukan pada minggu ke 14 hingga ke 26. Jarum amat halus dimasukkan ke rahim, dan mengambil 10 hingga 20 ml cairan ketuban. Butuh waktu kurang lebih 10 hingga 20 menit. Setelah itu, sel-sel dari cairan ketuban dijadikan kultur jaringan hingga tiga minggu. Hasil ini lebih lama karena kultur jaringan tersebut diteliti kromosomnya sehingga bisa dihitung dan dianalisis. Hasilnya dapat mendeteksi kelainan kromosom. o Chorionic Villus Sampling (CVS) Keuntungan tes ini adalah bisa dilakukan pada trimester pertama, yaitu pada minggu ke-11. Prosedurnya mirip amniosentesis, yaitu pengambilan sampel jaringan dari janin di dalam tubuh. Namun yang diambil adalah contoh jaringan plasenta. Sel-sel ini dikirim ke labora-torium untuk dianalisislebih detail. Hasilnya dapat diperoleh dalam jangka waktu tiga minggu seperti halnya amniosentesis. o Kordosentesis Tes ini umumnya dilakukan pada usia kehamilan di trimester dua (20 minggu), yaitu saat tali

16 pusar sudah berkembang. Dokter memasukkan jarum lewat rahim dan ke dalam salah satu pembuluh darah di tali pusar bayi. Sampel darah ini kemudian dianalisis. Hasilnya dapat diperoleh dalam dua hari, namun hanya mendeteksi kelainan kromosom mayor. Misalnya, sindroma Down. Pencegahan Beberapa kelainan bawaan tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kelainan bawaan: # Tidak merokok dan menghindari asap rokok # Menghindari alcohol # Menghindari obat terlarang # Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin prenatal # Melakukan olah raga dan istirahat yang cukup # Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin # Mengkonsumsi suplemen asam folat # Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksi # Menghindari zat-zat yang berbahaya. Vaksinasi Vaksinasi membantu mencegah penyakit akibat infeksi. Meskipun semua vaksin aman diberikan pada masa hamil, tetapi akan lebih baik jika semua vaksin yang dibutuhkan telah dilaksanakan sebelum hamil. Seorang wanita sebaiknya menjalani vaksinasi berikut: 1. Minimal 3 bulan sebelum hamil : MMR 2. Minimal 1 bulan sebelum hamil : varicella 3. Aman diberikan pada saat hamil - Booster tetanus-difteri (setiap 10 tahun) - Vaksin hepatitis A - Vaksin hepatitis B - Vaksin influenza (jika pada musim flu kehamilan akan memasuki trimester kedua atau ketiga) - Vaksin pneumokokus.

17

Bab 3 PenutupKelaianan janin adalah Kelainan janin adalah suatu keadaan yang menyimpang pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan yang disebabkan karena pembentukan janin yang tidak sempurna sewaktu dalam kandungan. Kelainan janin dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain penyakit yang di derita oleh ibu baik karena keturunan maupun saat mengandung dan obat-obatan yang diminum oleh ibu tersebut. Pada kehamilan trimester pertama, factor-faktor tesebut sangat mempengaruhi untuk terjadinya kelainan pada janin. Hal ini dikarenakan pada tahap kehamilan trimester pertama merupakan tahap-tahap pembentukan awal semua organ janin sehingga pengaruh kecil dari penyakit maupun zat kimia yang terkandung di dalam obat sangat besar dalam pembentukan organ-organ tertentu sehingga terjadi pembentukan yang tidak sempurna pada janin. Kelainan pada janin sulit untuk disembuhkan ataupun dihilangkan. Oleh karena itu, tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya kelainan pada janin adalah dengan memiliki pengetahuan yang cukup bagi seorang ibu ketika ia mengandung. Tindakan pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara melakukan berbagai macam tes kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan munculnya kelainan dan berusaha menerapkan pola hidup sehat selama mengandung.

18

Daftar Pustaka1. 2. 3. 4. DaryantoSS, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya:Apolo;1997.h.383. Pembentukan Janin. Edisi 2008. Diunduh dari www.iqbali.com. 11 Desember 2008 Kelainan Bawaan. Edisi 2008. Diunduh dari http://www.indonesiaindonesia.com/f/12844Uji Kehamilan dengan hCG Urine Strip. Edisi 2007. Diunduh dari

kelainan-bawaan/. 10 Desember 2008 http://www.wartamedika.com/2007/12/uji-kehamilan-dengan-hcg-urine-strip.html? showComment=1226532420000. 10 Desember 2008 5. 6. 2008. 7. 8. Perkembangan Janin per Minggu. Edisi 2007. Diunduh dari http://dewi-mTahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Janin. Edisi 2007. Diunduh dari shalihah.blogspot.com/2006/07/perkembangan-janin-perminggu.html. 10 Desember 2008. http://www.sembilanbulan.com/2007/06/13/tahapan-pertumbuhan-dan-perkembangan-janin/. 10 Desember 2008 9. 2008 10. Faktor Apa yang Menyebabkan Janin Tidak Berkembang? Edisi 2008. Diunduh dari http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081125194432AA6GvQ2/ 10 Desember 2008 11. Kelainan Pada Janin. Edisi 2008. Diunduh dari http://www.iqbali.com/. 12 Desember 2008 12. Cegah Bayi lahir cacat. Edisi 2008. Diunduh dari http://www.acehforum.or.id/cegah-bayi-lahirt18494.html?s=5b96f5dcb36d5454bc9a80f2d500c435&amp. 10 Desember 2008. Tahap Perkembangan Janin Minggu 1-10. Edisi 2008. Diunduh dari http://www.bayisehat.com/pregnancy/tahap-perkembangan-janin-minggu-1-10.html. 10 Desember TWSadler, Embriologi Kedoteran Langman. Edisi 7. Jakarta: EGC; 2002.h.47. Pertumbuhan Janin. Edisi 2007. Diunduh dari http://dokteranakku.com/?p=3. 10 Desember

19 13. Cacat Lahir dan teratology. Edisi 2008. Diunduh dari http://www.forumsains.com/kesehatan/cacat-lahir-dan-teratologi/. 10 Desember 2008 14. Mengenal Tes Selama Hamil. Edisi 2007. Diunduh dari http://www.mailarchive.com/[email protected]. 10 Desember 2008. 15. Jadwal Deteksi Kelainan Janin. Edisi 2008. Diunduh dari http://happimommi.wordpress.com/2008/09/05/jadwal-deteksi-kelainan-janin/. 10 Desember 2008