makalah blok 16.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    1/20

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    2/20

    Pendahuluan

    !ebagai seorang manusia tentunya kita menginginkan tubuh yang sehat dan kuat.

    "ubuh yang sehat dan kuat akan memberikan kemudahan dalam memberikan kemudahan

    dalam melakukan berbagai macam akti#itas yang #ital bagi setiap orang. Akti#itas yang

    dilakukan tentunya mendukung proses kehidupan dan interaksi antar manusia yang satu dan

    yang lainnya.!etiap detik dunia mengalami perubahan dalam berbagai aspek kehidupan

    seperti kemajuan teknologi, perubahan gaya hidup, politik, budaya, ekonomi, dan ilmu

    pengetahuan. !emua itu mengarah kepada penyeragaman, kita dapat melihat polahidup,

    ekonomi, budaya, dan teknologi yang mirip disetiap negara. Pola hidup tidak sehat tentu tidak

    benar dan harus dihindari, pengetahuan tentang penyakit dan makanan menjadi prioritas

    utama untuk menanamkan pola hidup sehat. !alah satu penyakit yang timbul adalah

    apendisitis.

    Appendisitis akut adalah penyakit radang pada appendiks #ermiformis yang terjadi

    secara akut. Apendiks atau umbai cacing hingga saat ini fungsinya belum diketahui dengan

    pasti, namun sering menimbulkan keluhan yang mengganggu. Apendiks merupakan tabung

    panjang, sempit (sekitar $ % & cm), menghasilkan lendir ' ml*hari. +endir itu secara normal

    dicurahkan dalam lumen dan selanjutnya dialirkan ke sekum. Bila ada hambatan dalam

    pengaliran lendir tersebut maka dapat mempermudah timbulnya appenditis. i dalam

    apendiks terdapat imunoglobulin, -at pelindung terhadap infeksi . Pada apendiks terdapat

    arteria apendikularis yang merupakan endartery.

    5. Anamnesis

    Anamnesis merupakan langkah pertama yang akan diambil oleh seorang dokter apabila

    bertemu dengan pasien. Anamnesis adalah aancara antara dokter, penderita atau keluarga

    penderita yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien, mengenai semua data tentang

    penyakit. alam anamnesis, harus diketahui adalah identitas pasien, keluhan utama, riayat

    penyakit sekarang dan dulu, riayat kesihatan keluarga, riayat peribadi dan riayat

    ekonomi. alam rekam medik, perlu ada anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    penunjang, diagnosis kerja, penatalaksanaan dan prognosis. '

    Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah'

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    3/20

    ') Identitas % nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang

    tua atau suami atau isteri atau penanggungjaab, alamat, pendidikan pekerjaan, suku

    bangsa dan agama.

    ) Keluhan utama % keluhan yang dirasakan pasien yang membaa pasien pergi ke

    dokter atau mencari pertolongan.

    /) 0iayat penyakit sekarang % riayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang

    kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum

    keluhan utama sampai pasien datang berobat.

    1) 0iayat penyakit dahulu % mengetahui kemungkinankemungkinan adanya hubungan

    antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang.

    2) 0iayat penyakit dalam keluarga % penting untuk mencari kemungkinan penyakit

    herediter, familial atau penyakit infeksi.

    $) 0iayat penggunaan obat % penting untuk mencari kemungkinan reaksi obat ataupenggunaan obat yang tidak sesuai

    3) 0iayat pribadi dan sosial % meliputi datadata sosial, ekonomi, pendidikan dan

    kebiasaan.

    55. Pemeriksaan 1isik

    Pemeriksaan klinis yang diteliti dan lengkap selain dari anamnesis, adalah sangat

    penting dilakukan dalam rangka menegakkan diagnosa penyakit apendisitis akut. i dalam

    pemeriksaan fisik,dilakukan pemeriksaan abdomen yang mencakupi inspeksi, auskultasi,

    palpasi dan perkusi.Pada kebiasaannya auskultasi dilakukan yang terakhir tetapi dilakukan

    setelah inspeksi adalah dengan tujuan supaya efek bunyi didalam abdomen tidak terdapat

    perubahan atau terkena efeknya setelah dilakukan palpasi dan perkusi.'

    ') Inspeksi

    Pada pemeriksaan inspeksi ini, si dokter akan melihat keadaan abdomen sang pasien

    dan melaporkannya. Pada pemeriksaan ini yang akan dilaporkan adalah

    4enyebutkan bentuk abdomen sang pasien, simetris ataupon tidak, datar, membuncit

    atau cekung. 5ntuk kasus ini kemungkinan dengan pengamatan akan tampak adanya

    pembengkakan (selling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang

    (distensi) pada bagian kuandran kanan baah.

    ) Auskultasi

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    4/20

    Pemeriksaan ini dilakukan bertujuan untuk mendengarkan bunyi bising usus dan

    dilakukan secara sistematis mengikut kuadran abdomen dan setiap kuadran

    didengarkan selama 'menit (dari kuadran kanan atas, kanan baah, kiri baah dan

    kiri atas).

    /) Palpasi

    Palpasi dilakukan menentukan apakah pasien menderita iritasi peritoneum apapun

    atau tidak. "anda iritasi peritoneum adalah nyeri tekan lokalisata, khas dalam

    kuadran kanan6 rigiditas atau defans muscular derajat apapun serta nyeri lepas.

    !ecara umumnya dilakukan palpasi superficial yang dimulai dari daerah yang tidak

    nyeri dan secara sistemastis.Kemudian dilakukan pula palpasi dalam dan

    melaporkan sekiranya terdapat kelainan atau pon tidak.

    Bila apendiks yang meradang terletak di dalam pel#is, maka nyeri tekan dapat

    dideteksi dengan pemeriksaan rectum dan pel#is.engan apendisitis retrosekum atau

    retroileum, nyeri bisa sukar dilokalisasi dan tidak ada nyeri tekan pada pemeriksaan

    abdomen, rectum atau pel#is.7yeri tekan hanya ditemukan dengan palpasi dan perkusi

    pinggang kanan atau angulus kosto#ertebralis punggung.Pada kasus ini, dilakukan palpasi

    khusus untuk membantu mengarah diagnosa pesakit pasien menjadi diagnose kerja dan

    diagnose pasti. Antara yang dilakukan adalah

    a) Palpasi pada titik 4cBurney

    Pemeriksa akan melakukan palpasi pada titik 4cBurney dan sekiranya pasien berasa

    sakit setelah ditekan pada '*/ dari titik 4cBurney, ianya merupakan salah satu kunci

    pasien mempunyai apendisitis.

    b) 4elakukan pemeriksaan nyeri lepas (Blumberg !ign)

    4elakukan tekanan secara perlahan lahan pada daerah abdomen (kuadran kanan

    baah pada titik 4cBurney) dan kemudian dilepaskan dengan cepat. !ekiranya

    pasien berasa sakit, Blumberg sign positif dan pasien tersebut juga menderita

    peritonitis dan tindakan segera harus dilakukan.

    c) 4elakukan pemeriksaan kontra lateral (0o#sing !ign)

    ilakukan penekanan pada kuandran kiri dan sekiranya pasien merasakan nyeri pada

    kuandran kanan, 0o#sing sign positif.

    d) 4elakukan pemeriksaan uji psoas

    ilakukan dengan rangsangan otot psoas leat hiperektensi sendi panggul kanan atau

    fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila appendiks yang

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    5/20

    meradang menempel di m. psoas mayor, maka tindakan tersebut akan menimbulkan

    nyeri.

    e) 4elakukan pemeriksaan uji obturator

    ilakukan gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang. Bila

    apendiks yang meradang kontak dengan m.obturator internus yang merupakan

    dinding panggul kecil, maka tindakan ini akan menimbulkan nyeri. Pemeriksaan ini

    dilakukan pada apendisitis pel#ika.

    f) 4elakukan pemeriksaan colok dubur

    Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis, untuk menentukan letak apendiks, apabila

    letaknya sulit diketahui.8ika saat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri, maka

    kemungkinan apendiks yang meradang terletak didaerah pel#is.Pemeriksaan ini

    merupakan kunci diagnosis pada apendisitis pel#ika.

    1)Perkusiilakukan perkusi dengan cara yang sistematis sesuai kuadran. 7yeri ketok positif

    dan pada auskultasi peristaltic normal, peristaltik negati#e pada ileus kerana peristonitis

    generalsita akibat apendisitis perforate. Auskultasi tidak banyak membantu dalam

    menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi kalau sudah teradi peritonitis maka tidak terdengar

    bunyi peristaltic usus.

    555.Pemeriksaan penunjang

    ') Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan penunjang atau laboratorium sangat penting karena hanya dengan hasil

    laboratorium kita dapat menyakinkan lagi diagnosis yang telah ditegakkan. Antara uji

    yang dilakukan adalah bersifat nonspesifik dan tidak dapat digunakan untuk konfirmasi

    atau menyangkal diagnosis. Antara pemeriksaan yang dilakukan/

    Pemeriksaan darah lengkap itemukan jumlah leukosit yang meningkat antara (lebih dari

    '9,999*ml). Penderita leukositosis.

    Pemeriksaan tes protein reaktif (:0P) itemukan jumlah serum yang meningkat.

    ) Pemeriksaan urin

    5ntuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini

    sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih

    atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan ;appendicitis./

    /) Pemeriksaan 0adiologi

    ;oto polos abdomen

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    6/20

    Pada appendicitis akut, pemeriksaan foto polos abdomen tidak banyak membantu.

    4ungkin terlihat adanya fekalit pada abdomen sebelah kanan baah sesuai dengan lokasi

    appendiks.

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    7/20

    ibidang bedah,laparoscopy dapat berfungsi sebagai alat diagnostic dan terapi.

    isamping dapat mendiagnosis appendicitis secara langsung, laparoscopy juga dapat

    digunakan untuk melihat keadaan organ intraabodomen lain. al ini sangat bermanfat

    terutama pada pasien anita.Pada appendicitis akut, laparoscopy diagnostic biasanya

    dilanjutkan dengan appendektomi laparoscopy.

    57. Working diagnosis

    Anatomi appendiks

    Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kirakira '9 cm

    dan berpangkal pada sekum. Appendiks pertama kali tampak saat perkembangan embriologi

    minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saat antenatal danpostnatal, pertumbuhan dari sekum yang berlebih akan menjadi appendiks yang akan

    berpindah dari medial menuju katup ileocaecal.1

    Pada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkal dan menyempit kearah

    ujung. Keadaan ini menjadi sebab rendahnya insidens Apendisitis pada usia tersebut.

    Appendiks memiliki lumen sempit di bagian proksimal dan melebar pada bagian distal. Pada

    appendiks terdapat tiga tanea coli yang menyatu dipersambungan sekum dan berguna untuk

    mendeteksi posisi appendiks.

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    8/20

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    9/20

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    10/20

    kehamilan ektopik, bayi selalunya tidak dapat bertahan untuk hidup meskipun dalam kasus

    yang sangat jarang dijumpai bayi mungkin dapat meneruskan hidup.$

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    11/20

    :ara penanganan di#ertikulitis biasanya tergantung dari tingkat keparahan

    di#ertikulitis yang diidap penderita. Antibiotik intra#ena, biasanya diberikan untuk

    menangani infeksi yang menyebabkan rasa nyeri.4enyedot isi usus agar perut tetap kosong,

    jika penderita mengalami muntah atau pembengkakan perut.Pembedahan untuk mengangkat

    bagian usus yang terinfeksi. ilakukan jika terjadi komplikasi, mengalami di#ertikulitis

    kambuhan, ada gangguan sistem kekebalan tubuh penderita.4engistirahatkan usus, untuk

    mengatasi kolon yang tersumbat. :aranya dengan tidak memberikan apa pun kecuali cairan

    dan nutrisi leat infus kepada penderita.$

    8. Adne9itis

    AdneEitisadalah radang yang terjadi di daerah panggul anita, timbulnya rasa

    nyeri padadaerah panggul anita yang berada di daerah tuba falopi sampai o#arium. 0asa

    nyeritersebut timbul karena disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan peradangan

    distruktur tuba falopi dan sekitarnya, bahkan sampai o#arium (indung

    telur).8enisjenis bakteri yang menyebabkan rasa nyeri tersebut sangatlah

    banyak,diantaranya adalah Baktery

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    12/20

    anita, timbulnya rasa nyeri padadaerah panggul anita yang berada di daerah tuba falopi

    sampai o#arium. 0asanyeri tersebut timbul karena disebabkan oleh bakteri yang

    mengakibatkanperadangan di struktur tuba falopi dan sekitarnya, bahkan sampai o#arium

    (indungtelur)$

    75.tiologi

    Apendisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri.Berbagai hal berperan sebagai

    faktor pencetusnya.iantaranya adalah obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks.bstruksi

    ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia

    jaringan limfoid, tumor apendiks, struktur, benda asing dalam tubuh, dan cacing askaris dapat

    pula menyebabkan terjadinya sumbatan.7amun, diantara penyebab obstruksi lumen yang

    telah disebutkan di atas, fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid merupakan penyebab

    obstruksi yang paling sering terjadi. Penyebab lain yang diduga menimbulkan apendisitis

    adalah ulserasi mukosa apendiks oleh parasit F. histolytica.3

    Penelitian epidemiologi menunjukkan peranan kebiasaan mengkonsumsi makanan

    rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya penyakit apendisitis."inja yang

    keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. Kemudian konstipasi akan menyebabkan

    meningkatnya tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks

    dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. !emua ini akan mempermudah

    timbulnya apendisitis.3

    755. pidemiologi

    Insidens apendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang,

    namun dalam tigaempat dasaarsa terakhir menurun secara bermakna. Kejadian ini diduga

    disebabkan oleh meningkatnya pengunaan makanan berserat dalam menu seharihari.

    Insidens pada lelaki dan perempuan umumnya sebanding kecuali pada umur 9/9 tahun,

    insidens lelaki lebih tinggi. Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak

    kurang dari satu tahun jarang dilaporkan, mungkin karena tidak diduga. Insidens tertinggi

    pada kelompok umur 9/9 tahun, setelah itu menurun.3

    7555. Pato1isiologi

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    13/20

    Patologi apendisitis beraal di jaringan mukosa dan kemudian menyebar ke seluruh

    lapisan dinding apendiks. 8aringan mukosa pada apendiks menghasilkan mukus (lendir)

    setiap harinya. "erjadinya obstruksi menyebabkan pengaliran mukus dari lumen apendiks ke

    sekum menjadi terhambat. 4akin lama mukus makin bertambah banyak dan kemudian

    terbentuklah bendungan mukus di dalam lumen. 7amun, karena keterbatasan elastisitas

    dinding apendiks, sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan

    intralumen. "ekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan terhambatnya aliran limfe,

    sehingga mengakibatkan timbulnya edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada

    saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri di daerah epigastrium di

    sekitar umbilikus. 8ika sekresi mukus terus berlanjut, tekanan intralumen akan terus

    meningkat. al ini akan menyebabkan terjadinya obstruksi #ena, edema bertambah, dan

    bakteri akan menembus dinding apendiks. Peradangan yang timbul pun semakin meluas dan

    mengenai peritoneum setempat, sehingga menimbulkan nyeri di daerah perut kanan baah.

    Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut.C

    Bila kemudian aliran arteri terganggu, maka akan terjadi infark dinding apendiks yang

    disusul dengan terjadinya gangren. Keadaan ini disebut dengan apendisitis ganggrenosa. 8ika

    dinding apendiks yang telah mengalami ganggren ini pecah, itu berarti apendisitis berada

    dalam keadaan perforasi.!ebenarnya tubuh juga melakukan usaha pertahanan untukmembatasi proses peradangan ini. :aranya adalah dengan menutup apendiks dengan

    omentum, dan usus halus, sehingga terbentuk massa periapendikuler yang secara salah

    dikenal dengan istilah infiltrat apendiks. i dalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa

    abses yang dapat mengalami perforasi. 7amun, jika tidak terbentuk abses, apendisitis akan

    sembuh dan massa periapendikuler akan menjadi tenang dan selanjutnya akan mengurai diri

    secara lambat.3

    Pada anakanak, dengan omentum yang lebih pendek, apendiks yang lebih panjang,

    dan dinding apendiks yang lebih tipis, serta daya tahan tubuh yang masih kurang,

    memudahkan terjadinya perforasi. !edangkan pada orang tua, perforasi mudah terjadi karena

    adanya gangguan pembuluh darah.C

    Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna, tetapi akan

    membentuk jaringan parut. 8aringan ini menyebabkan terjadinya perlengketan dengan

    jaringan sekitarnya. Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkan keluhan pada perut

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    14/20

    kanan baah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalami peradangan kembali dan dinyatakan

    mengalami eksaserbasi.C

    5:. /ani1estasi klinis

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    15/20

    saat melakukan gerakan seperti berjalan, bernafas dalam, batuk, dan mengedan. 7yeri

    ini timbul karena adanya kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal

    ) Bila apendiks terletak di rongga pel#is

    Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada rektum, akan timbul gejala dan

    rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis meningkat, pengosongan

    rektum akan menjadi lebih cepat dan berulangulang (diare).

    Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi

    peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangannya dindingnya.

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    16/20

    nyeri makin hebat meliputi seluruh perut dan perut menjadi tegang dan kembung. 7yeri

    tekan dan defans muskuler di seluruh perut, peristaltik usus menurun sampai menghilang

    karena ileus paralitik.G

    . Peritonitis

    Peradangan peritoneum merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk

    akut maupun kronis.Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari

    apendisitis.Bila bahan yang menginfeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum

    menyebabkan timbulnya peritonitis generalisata.engan begitu, akti#itas peristaltik

    berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus kemudian menjadi atoni dan

    meregang.:airan dan elektrolit hilang ke dalam lumen usus menyebabkan dehidrasi,

    gangguan sirkulasi, oligouria, dan mungkin syok.

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    17/20

    appendektomi dengan pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan

    perforasi.Pada abses appendiks dilakukan drainage (mengeluarkan nanah).

    Pada apendisitis akut, pengobatan yang paling baik adalah operasi appendiks. alam

    aktu 1C jam harus dilakukan. Penderita di obser#asi, istirahat dalam posisi foler, diberikan

    antibiotik dan diberikan makanan yang tidak merangsang peristaltik, jika terjadi perforasi

    diberikan drain diperut kanan baah.&

    A. "indakan pre operatif meliputi penderita di raat, diberikan antibiotik

    dan kompresuntuk menurunkan suhu penderita, pasien diminta untuk tirah baring dan

    dipuasakan.

    B. "indakan operatif Apendektomi

    Apendektomi direncanakan pada infiltrate periapendikuler tanpa pus yang telah

    ditenangkan. !ebelumnya pasien diberi antibiotic kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob

    dan anaerob. Baru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar $C minggu, kemudian dilakukan

    apendektomi. Pada anak kecil, anita hamil, dan penderita usia lanjut jika secara konser#atif

    tidak membaik atau berkembang menjadi abses, dianjurkan operasi secepatnya. Kalau sudah

    menjadi abses dianjurkan drainase saja. Apendektomi dikerjakan setelah $C minggukemudian. 8ika ternyata tidak ada keluhan atau gejala apa pun, dan pemeriksaan jasmani dan

    laboratorium tidak menunjukkan tanda radang atau abses, dapat dipertimbangkan

    membatalkan tindakan bedah.Apendektomi dapat dilakukan dalam dua cara&

    a) :ara terbuka

    !atu sayatan akan dibuat ( sekitar 2 cm ) dibagian baah kanan perut. !ayatan

    akan lebih besar jika apendisitis sudah mengalami perforasi.

    b) :ara laparoskopik.

    sayatan dibuat sekitar dua sampai empat buah. !atu didekat pusar, yang lainnya

    diseputar perut. +aparoskopi berbentuk seperti benang halus dengan kamera yang

    akan dimasukkanmelalui sayatan tersebut. Kamera akan merekam bagian dalam

    perut kemudian ditampakkan padamonitor.

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    18/20

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    19/20

    Pencegahan pada apendisitis yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi atau

    peradangan pada lumen apendik. Pola eliminasi klien harus dikaji, sebab obstruksi oleh

    fecalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat.'9

    Peraatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko. Pengenalan

    yang cepat terhadap gejala dan tanda apendiksitis meminimalkan resiko terjadinya gangren,

    perforasi, dan peritonitis.&

    Prognosis

    Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi

    pada beberapa kasus. !etelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada /9= kasus apendiE

    perforasi atau apendiE gangrenosa.

    Kesimpulan

    Kesimpulannya, pasien yang datang dengan keluhan nyeri hebat di perut kanan baah

    diduga menderita apendisitis akut. al ini karena apendisitis sering kali terjadi di titik

    4cBurney yaitu titik yang terletak di '*/ distal antara !IA! kanan dan umbilicus.

    Da1tar pustaka

    '. At A

  • 7/25/2019 makalah blok 16.docx

    20/20

    &. Kat-ung, Betram (ed). rug 5sed in "he "reatment of